Pertanyaan:
Pengasuh Katolisitas
Mohon tanya apakah artinya hukum dosa dan hukum maut seperti yang ditulis dalam kitab Injil ?
Terima kasih. – H.Mudaya
Jawaban:
Shalom H. Mudaya,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang hukum dosa dan hukum maut.
Dari ayat-ayat tersebut di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan (lengkapnya silakan untuk membaca artikel ini – silakan klik):
1) Sebelum kedatangan Kristus, semua manusia berdosa dan tidak berdaya untuk melepaskan dosa. Hal ini dikarenakan bahwa setelah manusia pertama berdosa, manusia kehilangan rahmat kekudusan dan “four preternatural gifts“, yang termasuk “the gift of integrity“, yaitu karunia bahwa semua keinginan daging (passion) menurut secara penuh terhadap akal budi (reason). Karena dosa manusia pertama, semua manusia kehilangan rahmat kekudusan dan “four-preternatural gifts” (yaitu: (a) immortality, (b) immunity from suffering, (c) infused knowledge, and (d) integrity). Tanpa berkat-berkat ini, manusia hidup dalam gelimang dosa dan tidak kuasa untuk melepaskan diri dari dosa. Karena upah dosa adalah maut (Rm 6:23), maka adalah adil kalau manusia menerima hukum dosa dan hukum maut.
2) Hukum dosa dan hukum maut adalah dalam pengertian manusia kehilangan kebahagiaan abadi di Surga, atau manusia kehilangan kesempatan untuk dapat melihat muka dengan muka dengan Allah di Sorga. Namun di dalam kasih-Nya, Tuhan tidak membiarkan hal yang begitu mengenaskan ini terjadi pada umat manusia. Oleh karena itu Allah mengirimkan Putera-Nya yang tunggal untuk datang ke dunia dan menebus dosa manusia. Dan melalui Kristus – sungguh Allah, sungguh manusia – jembatan yang terputus antara Allah dan manusia dapat tersambung kembali.
3) Untuk menyambung kembali jembatan yang terputus, dan menerima kembali rahmat kekudusan (sanctifying grace), maka manusia perlu untuk menerima Sakramen Baptis. Berkat yang mengalir dalam Sakramen ini adalah bersumber pada misteri Paskah Kristus (sengsara, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus). Dan dengan menerima Sakramen Baptis, manusia diberi Roh Allah, sehingga dia dapat menjadi anak Allah di dalam Kristus, yang memampukannya untuk hidup kudus. Inilah sebabnya rasul Paulus menekankan akan kelahiran baru di dalam Kristus, yaitu melalui Sakramen Baptis.
4) Gereja Katolik mengajarkan bahwa Sakramen Baptis ini adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan, seperti yang dikatakan di dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK, 1257) mengatakan:
Semoga keterangan singkat di atas dapat menjawab pertanyaan Mudaya. Mari kita bersama-sama mensyukuri rahmat Sakramen Baptis yang membuat kita menjadi anak-anak Allah di dalam Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org
saudara Katolisitas,
sampai sekarang saya masih belum pasti sangat apakah itu dosa maut dan dosa ringan.Tolong jelaskan kerana ia akan memberi manfaat untuk komoniti saya.
Terima kasih.
[Dari Katolisitas: Penjelasan tentang dosa berat (mortal sin) dan dosa ringan (venial sin) dapat dibaca di sini, silakan klik dan di artikel ini, silakan klik]
Dear Katolitas.. Saya seoarang katolik, tapi akir2 ini saya jadi bingung harus bagaimana.. saya ingin menjadi seorang katolik yang baik dan benar tapi dari cerita berikut, kira2 saya harus bagaimana? begini kisahnya, keluarga kami 1 tahun terakir ini sembahyang dengan seorang beragama kristen yg punya kemampuan melihat masa depan dalam usaha mencari jalan keluar terhadap masalah2 kami.. dalam usaha pemecahan masalah, sebelum dia mendoakan kami dia selalu meminta kami melakukan Novena beberapa hari sebelumnya, jika kami tidak Novena, biasanya dia tahu dan dia tidak akan datang saat kami memintanya mendoakan kami. jika kami Novena maka dia pasti datang dan mendoakan… Read more »
Shalom Polo, Terima kasih atas keterbukaan Polo untuk menceritakan permasalahan ini. Memang, hal-hal yang disebutkan oleh Polo sering menjadi jalan pintas bagi banyak orang untuk tahu bagaimana harus bertindak. Yang menjadi masalah dari perbuatan ini adalah, kita tidak tahu sampai dimana kebenaran dari keputusan-keputusan yang dibuat berdasarkan suatu penglihatan. Kita juga tidak dapat terus-menerus menggantungkan keputusan-keputusan di dalam hidup kita dengan cara seperti ini. Keputusan kita tidak boleh tergantung dari orang yang bisa melihat. Bagaimana kalau orang tersebut pindah kota atau meninggal? Bukankah kehidupan akan berjalan terus dan banyak keputusan-keputusan yang harus dibuat? Pada akhirnya, semua keputusan ini adalah senantiasa… Read more »
Pengasuh Katolisitas
Mohon tanya apa artinya : DITEBUS DARI DOSA ?
Terima kasih
H.Mudaya
Salam damai Harun Mudaya, Terima kasih atas pertanyaannya tentang apa artinya ditebus dari dosa. 1) Ditebus dari dosa berhubungan dengan dosa asal. Karena manusia mempunyai dosa asal, maka seluruh manusia telah berdosa. Dengan dosa asal ini, manusia kehilangan sesuatu yang paling berharga, yaitu rahmat kekudusan (sanctifying grace). Rahmat kekudusan inilah membuat manusia berkenan di hadapan Allah. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari belenggu dosa dengan usahanya sendiri. Mungkin bagi orang non-Kristen akan sulit menerima konsep dosa asal. Ada baiknya kalau Harun dapat membaca artikel "Kesempurnaan rancangan keselamatan Allah" (silakan klik) dan juga tanya jawab tentang dosa asal (silakan klik). 2)… Read more »
Terima kasih Pak Stef atas uraiannya, saya jadi mulai mengerti sekarang.
Satu lagi pertanyaan saya.
Kata orang manusia itu terdiri dari TUBUH,JIWA dan ROH
Pada waktu manusia mati tubuhnya kembali ketanah (dari debu kembali menjadi debu atau biasanya sering diucapkan inalilahiwainalilahirujiun) , dan rohnya kembali pada Allah.
Yang ingin saya tanyakan JIWA nya pergi kemana ?
Terima kasih
H.Mudaya
Shalom H. Mudaya, Untuk pertanyaan tentang tubuh, jiwa, dan Roh, silakan untuk melihat jawaban ini (silakan klik). Secara prinsip, manusia terdiri dari tubuh (body) dan jiwa (soul). Namun manusia mempunyai jiwa yang bersifat spiritual, sehingga banyak orang mengatakan bahwa ini adalah roh. Dan pada waktu manusia mati, jiwanya akan mengalami pengadilan khusus (particular judgment), sehingga jiwa tersebut langsung memasuki: 1) Sorga atau 2) neraka, atau 3) Api Penyucian. Dan pada saat kedatangan Yesus yang ke-dua atau akhir dari dunia ini, maka semua tubuh dibangkitkan dan bersatu dengan masing-masing jiwa. Dan pada saat itulah terjadi pengadilan umum (general judgment). Dan semua… Read more »
Salam damai sejahtera Dear Stef Apa benar seperti yang anda tulis : Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia, mengisi kekosongan ini dengan kasih-Nya, dengan cara mati di kayu salib. Setahu saya Yesus sudah meninggalkan ke-ilahianNya sewaktu berada di dunia , maka oleh sebab itu Yesus tidak tahu kapan saat dan waktu dari akhir zaman. Yesus hanya memberitahukan tanda2nya saja kepada murid2Nya. Kalau sewaktu hidupnya Yesus sebagai Allah pastilah Yesus tahu saat itu, sebab sebagai Allah bagaimana mungkin DIA tidak tahu. Setelah Yesus kembali ke Sorga, barulah Yesus tahu kapan akhir zaman itu akan berlangsung, sebab DIA sudah kembali menjadi… Read more »
Shalom Machmud, Terima kasih atas pertanyaannya tentang Yesus, sungguh Allah dan sungguh manusia. Pendapat yang mengatakan bahwa Yesus telah meninggalkan ke-Ilahiannya sewaktu berada di dunia ini adalah mengikuti paham "Protestant Kenotic Christology", yang dipelopori oleh Martin Luther dan juga Wolfgang Friedrich Gess (1819-91). Pemahaman ini adalah sangat berbahaya, karena menyangkal kesetaraan antara Allah Putera dan Allah Bapa. Seolah-olah Tritunggal Maha Kudus berhenti menjadi Tritunggal Maha Kudus pada saat Yesus menjadi manusia. Ini bertentangan dengan first evidence principle of "non-contradiction". Allah yang mempunyai tiga pribadi adalah kekal dan tak berubah, termasuk pada saat Yesus masuk ke dalam sejarah manusia. Kalau Allah… Read more »
Salam damai sejahtera Dear Stef ayat “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mt 24:36), Jawaban anda : Namun di ayat tersebut, Yesus memilih untuk tidak menyatakan hari dan saatnya. Mat 24 : 36 dengan jelas menyatakan bahwa Anakpun tidak, berarti Yesuspun tidak tahu. Anda menulis Yesus memilih untuk tidak menyatakan hari dan saatnya, (dimana ayatnya) Jadi ayat tsb diatas siapa yang mengatakannya ? Yesus atau Matius ? Kalau jawaban anda “benar”, maka berarti Yesus telah membohongi murid2Nya, dengan mengatakan tidak tahu hari dan saatnya. Kecuali Matius… Read more »
Shalom Machmud, Terima kasih atas tanggapannya tentang Mt 24:36 "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Machmud menyatakan bahwa ayat tersebut begitu jelas menyatakan bahwa hanya Bapa saja yang tahu, namun Anak tidak tahu. Sebelum saya memberikan argumentasi, saya ingin menanyakan kepada Machmud, kalau ayat tersebut begitu jelas, dan langsung diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak tahu tentang hari kiamat, maka dapat disimpulkan Yesus bukan Tuhan (karena Tuhan adalah maha tahu) dan oleh karena itu Yesus tidak setara dengan Bapa. Dan inilah yang menjadi kesalahan dari bidaah Arianism,… Read more »
Pak Stefanus, Saya sebagai orang muslim sangat tertarik oleh diskusi antara bapak dengan sdr.Machmud. Dari apa yang bisa saya tangkap dari tanggapan sdr.Machmud, dia tidak meragukan bahwa Yesus itu Allah, namun sudah meninggalkan keilahianNya sebelum diturunkan ke dalam dunia. Oleh sebab itu dia meragukan tulisan bapak yang mengatakan Yesus itu sungguh Allah, sungguh manusia, dengan menulis quote : Kalau sewaktu hidupnya Yesus sebagai Allah pastilah Yesus tahu saat itu, sebab sebagai Allah bagaimana mungkin DIA tidak tahu. Pak Stefanus menjawab : quote : Gereja Katolik mempercayai bahwa Yesus tahu akan hari kiamat bukan atas dasar pengetahuan manusia, namun karena kodratnya… Read more »
Shalom (salam damai) Harun, Terima kasih atas tanggapannya tentang ke-Allahan Yesus Kristus. 1) Memang Machmud tidak meragukan ke-Allahan Yesus Kristus, namun dia mempertanyakan akan ke-Allahan Yesus Kristus akibat ada perkataan"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Mt 24:36). Dan ini dipengaruhi oleh faham "Protestant Kenotic Christology". Saya telah menjawab bahwa Yesus memang mengatakan hal tersebut, Matius tidak berbohong dalam menuliskan hal tersebut, dan Yesus – sebagai Tuhan – juga tidak mungkin berbohong. Silakan melihat jawaban saya di sini (silakan klik). 2) Saya juga menyadari bahwa saudara/i dari… Read more »
Salam damai sejahtera Dear Stef APA ARTINYA DITEBUS DARI DOSA ? Ditebus dari dosa berarti bebas dari dosa dan segala akibatnya ! MANUSIA BATINIAH DITEBUS Orang yang sudah percaya Tuhan Yesus, sudah lahir baru itu manusia batiniahnya sudah ditebus, sudah merdeka dari segala dosa dan akibatnya. Kita menjadi baru, lepas dari segala dosa dan ikatannya, lepas dari hukuman dosa dan maut sehingga kita merdeka, mati lepas dari dosa. Kita sudah membuktikan ini dalam hidup kita. Segala kebencian, zinah, mencuri, dendam, keduniawian, percabulan dll sudah lepas, sebab memang manusia batiniah kita sudah ditebus. Tapi manusia lahiriah kita belum ditebus MANUSIA LAHIRIAH… Read more »
Shalom Machmud, Terima kasih atas tanggapannya. Dalam jawaban saya sebelumnya, saya mengatakan bahwa ditebus dari dosa adalah berhubungan dengan dosa asal. Sebelum jatuh ke dalam dosa, manusia dianugrahi oleh Tuhan dengan begitu banyak berkat, yaitu: 1) rahmat kekudusan, 2) "four preternatural gifts", yang terdiri dari (a) tidak dapat mati, (b) tidak dapat menderita, (c) "infused knowledge" / pengetahuan tentang Allah, dan (d) the gift of integrity – dimana senses tunduk kepada akal budi (reason). Dengan dibaptis, maka manusia menerima kembali rahmat kekudusan, namun tidak menerima kembali "four preternatural gifts". Oleh karena itu, manusia mengalami (a) kematian, (b) penderitaan, (c) "ignorance"… Read more »
Terima kasih atas jawaban nya
H.Mudaya
Pengasuh Katolisitas
Mohon tanya apakah artinya hukum dosa dan hukum maut seperti yang ditulis dalam kitab Injil ?
Terima kasih.
H.Mudaya
[dari katolisitas: telah dijawab di artikel di atas – silakan klik]
Salam damai sejahtera Stef , jawaban anda atas pertanyaan sdr kita Harun Mudaya kok tidak jelas sama sekali. Sdr Harun menanyakan tentang apa arti dari Hukum Dosa dan Hukum Maut , namun anda menjawab dengan Kesempurnaan Rancangan Keselamatan Allah dan tentang sacramen baptis. Untuk pertanyaannya sendiri Stef hanya menjawab : 2) Hukum dosa dan hukum maut adalah dalam pengertian manusia kehilangan kebahagiaan abadi di Surga, atau manusia kehilangan kesempatan untuk dapat melihat muka dengan muka dengan Allah di Sorga. Namun di dalam kasih-Nya, Tuhan tidak membiarkan hal yang begitu mengenaskan ini terjadi pada umat manusia. Jadi mana jawaban anda atas… Read more »
Shalom Machmud, Terima kasih atas tanggapan dan masukannya. Saya minta maaf kalau jawaban yang saya berikan kurang jelas. Dalam jawaban saya tentang hukum dosa dan hukum maut, saya mencoba menerangkan: 1) Kenapa ada hukum dosa dan hukum maut? Karena dosa asal yang diakibatkan atas kesombongan manusia, yang ingin membuat dirinya Tuhan. 2) Apakah hukum dosa dan hukum maut? Keadaan dimana manusia terjebak dalam kubangan dosa, dimana manusia sendiri tidak dapat melepaskan dirinya dari dosa, walaupun manusia telah berusaha. Dan keadaan ini membawa manusia kepada hukuman maut, yaitu keterpisahan manusia dengan Tuhan untuk selama-lamanya. 3) Bagaimana Allah menyelamatkan manusia dari hukum… Read more »
Salam damai sejahtera Dear Stef Kali ini jawaban anda sudah sangat jelas. Tapi kalau boleh saya masih ingin nimbrung sedikit barangkali ada gunanya, semoga tulisan saya tidak melenceng terlalu jauh dari iman Katholik. HUKUM DOSA DAN HUKUM MAUT Ada ber-macam2 hukum dalam dunia ini dan semua perkara berjalan menurut hukum2nya masing2, tidak dapat lain, ber-ulang2 sama terus. Kita ambil contoh hukum air mendatar, air itu jika ditaruh dimana saja , akhirnya ia selalu mendatar. Air tidak dapat melandai miring atau naik keatas. Ini sudah menjadi suatu hukum yaitu hukum air mendatar. Begitu juga setiap orang yang dikuasai oleh HUKUM DOSA… Read more »
Shalom Machmud, Terima kasih atas tanggapannya. Saya hanya ingin memberikan tiga tanggapan: 1) Machmud mengatakan "Orang2 yang sudah lahir baru harus selalu hidup dalam kemenangan !" Kemenangan di sini kita harus artikan sebagai kemenangan terhadap dosa, bukan kemenangan terhadap kemiskinan, penderitaan fisik, dll. Dan kemenangan ini diwujudkan dalam hidup kudus. 2) Di bagian bawah, Machmud mengatakan "Percaya Firman Tuhan, orang baru sanggup, sebab Roh Kudus ada di dalamnya dan ia sudah lepas, bebas, merdeka dari hukum maut". Bagi umat Katolik, tiga pilar kebenaran yang membebaskan adalah 1) Firman Tuhan, 2) Tradisi Suci, dan 3) Magisterium/ kewenangan mengajar. Lihat pembahasan tentang… Read more »