Apakah hukum dosa dan hukum maut?

Pertanyaan:

Pengasuh Katolisitas
Mohon tanya apakah artinya hukum dosa dan hukum maut seperti yang ditulis dalam kitab Injil ?
Terima kasih. – H.Mudaya

Jawaban:

Shalom H. Mudaya,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang hukum dosa dan hukum maut.

Kita melihat di dalam Roma 8:1-4 “1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. 2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. 3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Dari ayat-ayat tersebut di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan (lengkapnya silakan untuk membaca artikel ini – silakan klik):
1) Sebelum kedatangan Kristus, semua manusia berdosa dan tidak berdaya untuk melepaskan dosa. Hal ini dikarenakan bahwa setelah manusia pertama berdosa, manusia kehilangan rahmat kekudusan dan “four preternatural gifts“, yang termasuk “the gift of integrity“, yaitu karunia bahwa semua keinginan daging (passion) menurut secara penuh terhadap akal budi (reason). Karena dosa manusia pertama, semua manusia kehilangan rahmat kekudusan dan “four-preternatural gifts” (yaitu: (a) immortality, (b) immunity from suffering, (c) infused knowledge, and (d) integrity). Tanpa berkat-berkat ini, manusia hidup dalam gelimang dosa dan tidak kuasa untuk melepaskan diri dari dosa. Karena upah dosa adalah maut (Rm 6:23), maka adalah adil kalau manusia menerima hukum dosa dan hukum maut.

2) Hukum dosa dan hukum maut adalah dalam pengertian manusia kehilangan kebahagiaan abadi di Surga, atau manusia kehilangan kesempatan untuk dapat melihat muka dengan muka dengan Allah di Sorga. Namun di dalam kasih-Nya, Tuhan tidak membiarkan hal yang begitu mengenaskan ini terjadi pada umat manusia. Oleh karena itu Allah mengirimkan Putera-Nya yang tunggal untuk datang ke dunia dan menebus dosa manusia. Dan melalui Kristus – sungguh Allah, sungguh manusia – jembatan yang terputus antara Allah dan manusia dapat tersambung kembali.

3) Untuk menyambung kembali jembatan yang terputus, dan menerima kembali rahmat kekudusan (sanctifying grace), maka manusia perlu untuk menerima Sakramen Baptis. Berkat yang mengalir dalam Sakramen ini adalah bersumber pada misteri Paskah Kristus (sengsara, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus). Dan dengan menerima Sakramen Baptis, manusia diberi Roh Allah, sehingga dia dapat menjadi anak Allah di dalam Kristus, yang memampukannya untuk hidup kudus. Inilah sebabnya rasul Paulus menekankan akan kelahiran baru di dalam Kristus, yaitu melalui Sakramen Baptis.

4) Gereja Katolik mengajarkan bahwa Sakramen Baptis ini adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan, seperti yang dikatakan di dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK, 1257) mengatakan:

Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan (Bdk. Yoh 3:5.). Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa (Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.). Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini (Bdk. Mrk 16:16.). Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh “kelahiran kembali dari air dan Roh”. Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya.

Semoga keterangan singkat di atas dapat menjawab pertanyaan Mudaya. Mari kita bersama-sama mensyukuri rahmat Sakramen Baptis yang membuat kita menjadi anak-anak Allah di dalam Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

3 2 votes
Article Rating
19/12/2018
21 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Thomas Edem
Thomas Edem
12 years ago

saudara Katolisitas,

sampai sekarang saya masih belum pasti sangat apakah itu dosa maut dan dosa ringan.Tolong jelaskan kerana ia akan memberi manfaat untuk komoniti saya.
Terima kasih.

[Dari Katolisitas: Penjelasan tentang dosa berat (mortal sin) dan dosa ringan (venial sin) dapat dibaca di sini, silakan klik dan di artikel ini, silakan klik]

polo
polo
15 years ago

Dear Katolitas.. Saya seoarang katolik, tapi akir2 ini saya jadi bingung harus bagaimana.. saya ingin menjadi seorang katolik yang baik dan benar tapi dari cerita berikut, kira2 saya harus bagaimana? begini kisahnya, keluarga kami 1 tahun terakir ini sembahyang dengan seorang beragama kristen yg punya kemampuan melihat masa depan dalam usaha mencari jalan keluar terhadap masalah2 kami.. dalam usaha pemecahan masalah, sebelum dia mendoakan kami dia selalu meminta kami melakukan Novena beberapa hari sebelumnya, jika kami tidak Novena, biasanya dia tahu dan dia tidak akan datang saat kami memintanya mendoakan kami. jika kami Novena maka dia pasti datang dan mendoakan… Read more »

Harun Mudaya
Harun Mudaya
15 years ago

Pengasuh Katolisitas

Mohon tanya apa artinya : DITEBUS DARI DOSA ?

Terima kasih
H.Mudaya

Harun Mudaya
Harun Mudaya
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Terima kasih Pak Stef atas uraiannya, saya jadi mulai mengerti sekarang.

Satu lagi pertanyaan saya.

Kata orang manusia itu terdiri dari TUBUH,JIWA dan ROH

Pada waktu manusia mati tubuhnya kembali ketanah (dari debu kembali menjadi debu atau biasanya sering diucapkan inalilahiwainalilahirujiun) , dan rohnya kembali pada Allah.

Yang ingin saya tanyakan JIWA nya pergi kemana ?

Terima kasih
H.Mudaya

Machmud
Machmud
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Salam damai sejahtera Dear Stef Apa benar seperti yang anda tulis : Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia, mengisi kekosongan ini dengan kasih-Nya, dengan cara mati di kayu salib. Setahu saya Yesus sudah meninggalkan ke-ilahianNya sewaktu berada di dunia , maka oleh sebab itu Yesus tidak tahu kapan saat dan waktu dari akhir zaman. Yesus hanya memberitahukan tanda2nya saja kepada murid2Nya. Kalau sewaktu hidupnya Yesus sebagai Allah pastilah Yesus tahu saat itu, sebab sebagai Allah bagaimana mungkin DIA tidak tahu. Setelah Yesus kembali ke Sorga, barulah Yesus tahu kapan akhir zaman itu akan berlangsung, sebab DIA sudah kembali menjadi… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Salam damai sejahtera Dear Stef ayat “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mt 24:36), Jawaban anda : Namun di ayat tersebut, Yesus memilih untuk tidak menyatakan hari dan saatnya. Mat 24 : 36 dengan jelas menyatakan bahwa Anakpun tidak, berarti Yesuspun tidak tahu. Anda menulis Yesus memilih untuk tidak menyatakan hari dan saatnya, (dimana ayatnya) Jadi ayat tsb diatas siapa yang mengatakannya ? Yesus atau Matius ? Kalau jawaban anda “benar”, maka berarti Yesus telah membohongi murid2Nya, dengan mengatakan tidak tahu hari dan saatnya. Kecuali Matius… Read more »

Harun Mudaya
Harun Mudaya
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Pak Stefanus, Saya sebagai orang muslim sangat tertarik oleh diskusi antara bapak dengan sdr.Machmud. Dari apa yang bisa saya tangkap dari tanggapan sdr.Machmud, dia tidak meragukan bahwa Yesus itu Allah, namun sudah meninggalkan keilahianNya sebelum diturunkan ke dalam dunia. Oleh sebab itu dia meragukan tulisan bapak yang mengatakan Yesus itu sungguh Allah, sungguh manusia, dengan menulis quote : Kalau sewaktu hidupnya Yesus sebagai Allah pastilah Yesus tahu saat itu, sebab sebagai Allah bagaimana mungkin DIA tidak tahu. Pak Stefanus menjawab : quote : Gereja Katolik mempercayai bahwa Yesus tahu akan hari kiamat bukan atas dasar pengetahuan manusia, namun karena kodratnya… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Salam damai sejahtera Dear Stef APA ARTINYA DITEBUS DARI DOSA ? Ditebus dari dosa berarti bebas dari dosa dan segala akibatnya ! MANUSIA BATINIAH DITEBUS Orang yang sudah percaya Tuhan Yesus, sudah lahir baru itu manusia batiniahnya sudah ditebus, sudah merdeka dari segala dosa dan akibatnya. Kita menjadi baru, lepas dari segala dosa dan ikatannya, lepas dari hukuman dosa dan maut sehingga kita merdeka, mati lepas dari dosa. Kita sudah membuktikan ini dalam hidup kita. Segala kebencian, zinah, mencuri, dendam, keduniawian, percabulan dll sudah lepas, sebab memang manusia batiniah kita sudah ditebus. Tapi manusia lahiriah kita belum ditebus MANUSIA LAHIRIAH… Read more »

Harun Mudaya
Harun Mudaya
15 years ago

Terima kasih atas jawaban nya

H.Mudaya

Harun Mudaya
Harun Mudaya
15 years ago

Pengasuh Katolisitas

Mohon tanya apakah artinya hukum dosa dan hukum maut seperti yang ditulis dalam kitab Injil ?
Terima kasih.
H.Mudaya

[dari katolisitas: telah dijawab di artikel di atas – silakan klik]

Machmud
Machmud
Reply to  Harun Mudaya
15 years ago

Salam damai sejahtera Stef , jawaban anda atas pertanyaan sdr kita Harun Mudaya kok tidak jelas sama sekali. Sdr Harun menanyakan tentang apa arti dari Hukum Dosa dan Hukum Maut , namun anda menjawab dengan Kesempurnaan Rancangan Keselamatan Allah dan tentang sacramen baptis. Untuk pertanyaannya sendiri Stef hanya menjawab : 2) Hukum dosa dan hukum maut adalah dalam pengertian manusia kehilangan kebahagiaan abadi di Surga, atau manusia kehilangan kesempatan untuk dapat melihat muka dengan muka dengan Allah di Sorga. Namun di dalam kasih-Nya, Tuhan tidak membiarkan hal yang begitu mengenaskan ini terjadi pada umat manusia. Jadi mana jawaban anda atas… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Salam damai sejahtera Dear Stef Kali ini jawaban anda sudah sangat jelas. Tapi kalau boleh saya masih ingin nimbrung sedikit barangkali ada gunanya, semoga tulisan saya tidak melenceng terlalu jauh dari iman Katholik. HUKUM DOSA DAN HUKUM MAUT Ada ber-macam2 hukum dalam dunia ini dan semua perkara berjalan menurut hukum2nya masing2, tidak dapat lain, ber-ulang2 sama terus. Kita ambil contoh hukum air mendatar, air itu jika ditaruh dimana saja , akhirnya ia selalu mendatar. Air tidak dapat melandai miring atau naik keatas. Ini sudah menjadi suatu hukum yaitu hukum air mendatar. Begitu juga setiap orang yang dikuasai oleh HUKUM DOSA… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
21
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x