Umumnya seseorang yang berusaha melepaskan kebiasaan buruknya, membutuhkan waktu yang tidak instan. Semakin dalam kebiasaan buruk tersebut berakar dalam diri seseorang, semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya. Jadi, kalau Purgatorium adalah ‘tempat’ pemurnian, maka lamanya pemurnian tergantung dari sampai seberapa jauh atau seberapa dalam akar ketidaksempurnaan yang tertanam di dalam jiwa. Namun, pada akhirnya, Tuhanlah sendiri – di dalam kebijaksanaan-Nya – yang tahu kapan jiwa-jiwa di Purgatorium mencapai kesempurnaannya.