Pertanyaan:

Saya pribadi tidak menentang sdri. Maria untuk kembali ke Katholik sb pada waktu kita menghadap BAPA, Dia tidak akan menanyakan apakah kamu masuk ke gereja Katholik atau Protestan atau Kharismatic atau yang lainnya melainkan mereka yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan (Wahyu 20:15).

Jawaban:

Shalom Samuel,

Terima kasih telah memberikan tanggapan yang cukup komprehensif atas kesaksian Lia (Maria Brownell). Kami dapat melihat bahwa Samuel benar-benar mengasihi Kristus, sehingga mendorong Samuel untuk memberikan komentar ini. Adalah hal yang wajar kalau kita berbeda pendapat, namun mari kita bersama-sama mengikuti jejak murid Kristus, dimana pada waktu terjadi perbedaan pendapat, mereka mendiskusikannya dengan lemah lembut dan hormat (1 Pet 3:15), yang dicontohkan oleh konsili Gereja yang pertama, yaitu di Yerusalem (Kis 15:1-21).

Kami akan mencoba mencoba menjawab tanggapan Samuel point demi point yang telah kami bagi menjadi 13 (A-M). Kami tidak dapat menyelesaikannya sekaligus dalam satu hari, namun kami akan menjawabnya satu per satu. Mari kita sekarang masuk dalam dialog.

Berikut ini adalah tanggapan saya untuk Point A.

I. Agama tidak menyelamatkan tanpa adanya kasih.

 

  1. Saya setuju bahwa agama tidak secara otomatis menyelamatkan seseorang. Dan Gereja Katolik tidak mengajarkan hal tersebut. Memang pada saat penghakiman terakhir, kita tidak ditanya kamu agamanya apa. Namun yang ditanyakan adalah sampai seberapa jauh seseorang mengasihi Kristus dan sesama, atau yang melakukan kehendak Bapa di surga (Mat 7:21-23), atau yang menjadi tolak ukur adalah kekudusan seseorang (Mat 5:48; Yoh 17:23). Kita juga melihat bahwa pada penghakiman terakhir, Yesus akan memisahkan domba dari kambing, dimana dasar dari pemisahkan tersebut adalah perbuatan kasih (Mat 25:31-46).
  2. Dikatakan di dalam kitab Wahyu “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Why 20:15). Pertanyaan paling penting adalah bagaimana seseorang dapat tertulis di dalam kitab kehidupan atau memperoleh keselamatan abadi. Ini juga akan dibahas lebih detail di point F.
  3. Gereja Katolik percaya bahwa keselamatan adalah suatu yang telah (past), sedang (present), dan akan datang (future), dengan dasar ini:(hal ini akan dibahas lebih detail pada point F – tentang konsep keselamatan)
    • Telah diselamatkan (Rom 8:24; Ef 2:5,8; 2 Tim 1:9; Tit 3:5).
    • Sedang dalam proses (1 Kor 1:18; 2 Kor 2:15; Fil. 2:12; 1 Pet 1:9).
    • Akan diselamatkan (Mt 10:22, 24:13; Mk 13:13; Mk 16:16; Kis 15:11; Rm 5:9-10; Rm 13:11; 1 Kor 3:15; 2 Tim. 2:11-12; Ibr. 9:28).
  4. Keselamatan adalah suatu berkat dan Rahmat Tuhan semata, bukan karena perbuatan kita, namun pada saat yang bersamaan Tuhan menuntut kerjasama dari umat-Nya untuk senantiasa bekerjasama dengan rahmat Tuhan. Hal ini membuat umat Katolik senantiasa berjuang dalam kekudusan, yang diwujudkan dalam kasih kepada Tuhan dan sesama. Dan ini adalah perjuangan seumur hidup.
  5. Dan yang paling penting adalah Gereja Katolik percaya bahwa kita tidak dapat menjadi kudus, karena usaha kita sendiri, namun yang paling utama adalah dari berkat Tuhan, yang mengalir dari doa-doa dan juga sakramen-sakramen, terutama adalah Sakramen Ekaristi (artikel dapat dibaca di: 1, 2, 3) dan Sakramen Tobat (artikel dapat dibaca di: 1, 2, 3, 4). Jadi dengan seseorang menjadi Katolik, orang tersebut dikuatkan dan dimampukan untuk hidup kudus (Lihat Artikel Kekudusan: kekudusan adalah kehendak Tuhan untuk semua orang.; Apa itu Kekudusan?; Refleksi praktis tentang Kekudusan) yang nantinya akan menjadi tolak ukur apakah orang tersebut masuk Surga, disucikan di Api Penyucian (silakan melihat artikel tentang Api Penyucian), atau masuk neraka.

II. Perwujudan kasih adalah menjalankan semua perintah Kristus.

  1. Hal yang lain adalah takaran dari kasih kita kepada Allah adalah kalau kita menjalankan semua perintah-Nya (lih 1 Yoh 5:2; Mat 28:20). Ini berarti kita tidak dapat memilih-milih perintah yang mana, namun seluruh perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya termasuk adalah untuk bersatu dalam kesatuan tubuh mistik Kristus, yaitu Gereja Katolik, dan juga sakramen-sakramen. Mungkin Samuel masih belum setuju sampai point ini, karena Samuel tidak mempercayai bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik.Untuk membuktikan hal tersebut, saya telah menuliskan artikel tentang Gereja Katolik (klik disini).Rangkaian tulisan tentang Gereja juga dapat dibaca disini: direncanakan oleh Allah sejak awal penciptaan dunia (Bagian 1). Gereja juga menjadi tujuan akhir manusia sekaligus sarana untuk mencapai tujuan itu (Bagian 2). Untuk itu Gereja menyampaikan keutuhan rencana Allah (Bagian 3), sebagai Tanda Kasih- Nya untuk semua manusia (Bagian 4). Kebenaran ini merupakan karunia, tetapi juga membawa tugas bagi kita sebagai orang Katolik (Bagian 5).
  2. Pertanyaannya, kalau setelah melalui proses pencarian dan Samuel menemukan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus, apakah yang akan Samuel lakukan? Kalau sampai seseorang dapat membuktikan kepada saya bahwa Gereja Katolik bukan didirikan oleh Kristus, maka saya mencoba dengan segala kekuatan saya untuk mencari gereja mana yang didirikan oleh Kristus. Ini adalah pertanyaan yang begitu serius, karena kita yang mengasihi Kristus ingin agar kita menjalankan semua perintah Kristus, termasuk masuk di dalam Gereja yang Kristus dirikan. Setelah melalui proses pencarian yang sungguh-sungguh dengan segala kekuatan kita, akal budi kita, dan kita tetap menjadi anggota gereja tertentu, Tuhan pasti akan memperhitungkannya. Dalam hal ini, kuncinya adalah menempatkan kebenaran di atas kepentingan diri kita. Namun kalau seseorang tahu benar-benar bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus dan orang tersebut tidak masuk di dalamnya, maka orang tersebut tidak dapat diselamatkan (Lumen Gentium, 14). Kenapa? Karena ini berarti orang tersebut menempatkan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kebenaran itu sendiri atau menempatkan kepentingan pribadi di atas apa yang diperintahkan oleh Tuhan sendiri.
  3. Kita masing-masing diberikan tugas untuk mencari kebenaran ini dengan sungguh-sungguh. Tantangan bagi saya adalah untuk semakin mendalami ajaran Gereja Katolik dan pengajaran-Nya, karena saya yakin bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus. Di artikel “Mengapa kita memilih Gereja Katolik” saya mencoba untuk memaparkan alasan mengapa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus.Tantangan bagi Samuel untuk mencari Gereja mana yang sebenarnya didirikan oleh Yesus: satu gereja atau banyak gereja? Ini adalah tugas bagi kita berdua, dan juga bagi seluruh umat yang mengasihi Kristus. Bagi saya pribadi, saya tidak dapat mengasihi Kristus, sebagai kepala Gereja, kalau saya tidak mengasihi Tubuh-Nya, yang saya percayai ada di dalam Gereja Katolik.

III. Yesus memang tidak mendirikan agama, tetapi yang didirikan Yesus adalah Gereja, dan Gereja itu adalah Gereja yang dibangun di atas Rasul Petrus (Mat 16:18), yang sekarang tetap berlangsung di dalam Gereja Katolik.

  1. Kristus berkata kepada Petrus, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-ku dan alam maut tidak akan menguasainya (Mat 16:18) dan kemudian sesaat sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus memberikan berpesan agar para rasul-Nya untuk menyebarkan Injil, membaptis dan mengajarkan semua bangsa segala perintah-Nya, dan lanjut-Nya, “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:20)
  2. Dari kedua ayat di atas, kita ketahui bahwa janji yang diberikan kepada Petrus akan terus berlangsung sampai akhir jaman, bahwa Gereja yang sudah didirikan oleh Yesus di atas Rasul Petrus, akan terus disertai-Nya sampai akhir jaman. Kita mengetahui dari sejarah, walaupun banyak rintangan, Gereja Katolik tetap eksis. Ada kalanya terjadi penyimpangan karena faktor kesalahan-kesalahan manusia, namun dari segi pengajaran Gereja Katolik, tidak pernah ada pengajaranmengenai moral dan iman yang menyimpang dari ajaran Yesus. Di sinilah terlihat bukti penyertaan Yesus terhadap Gereja-Nya, seperti yang telah dikatakan oleh Rasul Paulus kepada Timotius, bahwa Gereja, sebagai jemaat Allah yang hidup adalah “tiang penopang dan dasar kebenaran.” (1 Tim 3:15)

Dari beberapa point yang saya sebutkan di atas, maka sangat jelas bahwa pemilihan suatu agama tertentu, kalau dilakukan dengan benar, maka merupakan suatu perwujudan untuk menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi. Kalau seseorang mengatakan bahwa agama tidaklah penting, itu tidaklah tepat, karena untuk memilih suatu agama tertentu, seseorang harus mempertanyakan terhadap agama yang dianutnya, apakah benar-benar agama yang dianutnya adalah yang diinginkan oleh Tuhan; dan bagi kita umat Kristen, kita mencari Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri. Tanpa pencarian yang serius, apalagi kalau seseorang diberi kapasitas untuk mencari dengan benar, maka orang tersebut tidak benar-benar mencari kebenaran dengan segenap hati, segenap pikiran, dan segenap kekuatan. Mari kita bersama-sama mencari kebenaran, yang pada akhirnya akan membawa kepada Sang Kebenaran itu sendiri, yaitu Kristus (Yoh 14:6).

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

9 COMMENTS

  1. Yesus tidak pernah mendirikan agama dan gereja katolik. Yang penting bisa mengikuti Yesus tanpa

    keharusan menjadi penganut agama katolik. Cukup kan?

    [dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

  2. Salam dalam nama kasih Tuhan Qt Yesus Kristus …
    Salam kenal semua …
    Well …
    Klu menurut Sy …
    Tuhan Yesus itu untuk semua …
    Baik itu Kristen Protestan maupun Kristen Katholik …
    Gereja hanyalah salah satu wadah / tempat untuk Qt berkumpul dan beribadah kepada Tuhan.
    Bagi Sy pribadi, yang terpenting adalah pengenalan Qt akan Yesus dan pengakuan Qt akan DIA sebagai Tuhan dan Juruselamat Qt yg hidup dan hidup Qt senantiasa hidup diDalam Kasih

    1 Korintus 1 : 10-13
    1:10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
    1:11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
    1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
    1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?

    Thanks
    Tuhan Yesus memberkati

    • Shalom Duke,

      Terima kasih atas tanggapannya tentang fungsi Gereja dalam kaitannya dengan keselamatan. Mungkin memang tidak mudah untuk membahas topik ini, selama kita belum mempunyai kesamaan tentang definisi dari Gereja. Bagi umat dari gereja Protestan, mungkin gereja hanya dilihat sebagai suatu organisasi manusia yang mengkoordinir umat Allah untuk beribadah. Namun, bagi umat Katolik, Gereja adalah suatu pemberian dari Tuhan sendiri, dimana Dia mendirikan Gereja di atas Petrus (lih. Mt 16:16-19), dan menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran (lih. 1 Tim 3:15). Kalau Gereja direduksi menjadi sekedar organisasi manusia, bagaimana kita mengartikan ayat-ayat tersebut? Bagaimana juga kita dapat melaksanakan perintah Yesus untuk bersatu sebagai umat Allah, sehingga dunia dapat percaya kepada Yesus (lih. Yoh 17:21). Saya dapat menerima argumentasi dari Duke, kalau seluruh umat Allah mengenal Yesus dan mengaku bahwa Tuhan adalah Juru Selamat yang hidup, dan kemudian hidup dalam kesatuan tanpa ada perpecahan. Namun, kita melihat bahwa perpecahan gereja-gereja adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Dari argumentasi anda yang ingin menekankan tentang Yesus dan kenyataan akan perpecahan gereja (sekitar 28,000 denominasi), bagaimanakah anda menjelaskan dua hal yang bertolak belakang ini? Diskusi tentang hal ini dapat dilihat di sini (silakan klik). Dengan demikian, ayat yang anda kutip, yaitu ayat 1 Kor 1:10-13, justru menegaskan akan pentingnya persatuan umat Allah. Dan bagi Gereja Katolik, persatuan ini hanya mungkin terjadi kalau ada satu Gereja dibawah kepemimpinan penerus rasul Petrus (Paus). Inilah sebabnya, Gereja Katolik senantiasa menekankan akan pentingnya konsep Gereja sebagai cara (means) dan juga sebagai tujuan (end). Saya mengundang anda untuk membaca artikel ini (silakan klik). Semoga kita semua dapat melihat bahwa persatuan umat Allah adalah merupakan pesan Yesus yang harus kita jalankan.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  3. Salam Damai.
    Perkenalkan, saya Alfonsus yang cukup mengagumi isi web katolisitas ini. Saya ingin bertanya, Bagaimana menyikapi secara bijak tetapi sekaligus memberikan pedoman praktis terhadap pernyataan bahwa Agama Kristen dan Katolik itu sama saja, sama sama mengakui Yesus sebagai Tuhan? Hal ini sering terungkap di wilayah yang pertumbuhan gereja-gereja Kristen – Protestan dan lainnya cukup marak. Bahkan umat Katolik pun akhirnya mengungkapkan hal yang sama, ah itu sama aja, sama-sama mengakui Yesus. Saya tidak setuju dengan itu, tetapi tidak sanggup menjelaskannya. Belum lagi ketika pernyataan itu (bahwa Gereja Kristen dan Katolik itu sama) dikonfrontasikan dengan fakta betapa sulitnya menyatukan 2 keluarga beda Gereja yang hendak menikahkan anaknya. Katanya sama, tapi kok repot? Nah loe, jadi ribet. Muncul lagi pertanyaan: apakah Gereja Kristen non Katolik tidak mempunyai “Sakramen” ? Kalau ada, mengapa Gereja Katolik tidak mengakui Sakramen itu (dalam hal ini sakramen pernikahan) ? Mohon kesediaannya untuk memberi pencerahan. Terimakasih banyak dan mohon maaf jika agak panjang.

    Salam Damai,
    Alfonsus Aditya

    • Shalom Alfonsus Aditya,

      1. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa semua agama itu sama dan semua gereja itu sama. Sebab Tuhan Yesus sebenarnya hanya mendirikan satu Gereja, yang didirikan-Nya di atas Rasul Petrus (Mat 16:18), sehingga memang dari situ kita mengetahui Gereja adalah sesuatu yang “didirikan oleh Tuhan” dan bukannya yang bisa didirikan oleh manusia sendiri. Ini yang membedakan antara Gereja Katolik dan ‘gereja’ Protestan, yang memang walaupun mengakui Kristus, tetapi komunitas itu didirikan sendiri oleh tokoh tertentu, dan mereka tidak mengakui kesatuan dengan Gereja yang didirikan oleh Yesus, yaitu Gereja Katolik.

      Jika anda ingin mengetahui ajaran Gereja Katolik tentang hal ini, saya menganjurkan anda membaca deklarasi Dominus Iesus, silakan klik, atau artikel penjelasan dan ringkasannya, yang ada di sini, silakan klik.

      2. Tetapi walaupun kita tidak mengakui bahwa semua gereja itu sama, Gereja Katolik mengakui baptisan yang mereka lakukan di gereja mereka, jika dilakukan dengan maksud yang sama dengan Gereja Katolik, diadakan dengan materia dan forma yang benar, yaitu baptisan dengan air dan dengan dilakukan dalam nama Allah Bapa Putera dan Roh Kudus. Dasar pengakuan baptisan ini adalah karena kita memegang ajaran Kitab Suci yang mengajarkan bahwa hanya ada “satu Tuhan, satu iman, dan satu baptisan” (Ef 4:5), karena kita percaya atas otoritas Yesus Kristus sendiri yang memberikan baptisan melalui sakramen tersebut.

      Maka jika seorang dari gereja Kristen (yang gerejanya terdaftar di PGI) mau menjadi Katolik, maka ia tidak perlu dibaptis ulang, namun hanya diteguhkan, karena Gereja Katolik mengakui baptisan yang dilakukan di gerejanya yang terdahulu.

      3. Dalam hal pernikahan, Gereja Katolik mengajarkan bahwa semua perkawinan antara dua orang (pria dan wanita) yang dibaptis (tak peduli dari gereja mana, asal baptisannya sah), itu bernilai sakramen, dan tak terceraikan (lih.KHK kan 1055). Namun pada pelaksanaannya, jika seorang Katolik mau menikah dengan seorang yang Protestan, maka yang dilakukan adalah pihak yang Katolik harus meminta izin dari pihak ordinaris/ keuskupan, agar perkawinan tersebut dapat dikatakan sah dan licit (menurut aturan yang berlaku). Ini tidaklah repot, hanya diperlukan kemauan untuk mengurusnya ke pihak paroki dan keuskupan. Asal ada alasan yang jelas, dan pihak Katolik berjanji untuk tetap Katolik dan sedapat mungkin mendidik anak-anak secara Katolik, [dan janji ini diketahui oleh pihak pasangan yang non- Katolik], maka pihak Ordinaris dapat memberikan ijin (kan. 1125). Jika ijin diberikan, maka pasangan dapat menikah dengan sah dan licit, walaupun berbeda gereja.

      4. Maka menurut Gereja Katolik, dengan adanya ijin dari Ordinaris, Perkawinan dapat sah-kanonik jika salah satu tidak terbaptis. Silakan membaca tentang ini di artikel ini, silakan klik.

      Prinsipnya karena kalau salah satu dari pasangan itu Katolik, maka sesungguhnya pasangan itu harus mengikuti peraturan hukum kanonik, yang merupakan penjabaran dari ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja Katolik. Gereja Katolik mengakui adanya nilai sakramental dari perkawinan dua orang yang terbaptis (dari gereja manapun, asal baptisannya sah), namun dalam level pelaksanaan, tetap ada aturan yang harus diikuti, jika salah satu dari pasangan adalah anggota Gereja Katolik.

      5. Mengenai sakramen yang lain, silakan anda sebutkan secara spesifik. Gereja Katolik memang tidak mengakui perjamuan kudus di gereja Protestan sebagai Sakramen Ekaristi, karena memang terdapat perbedaan makna antara keduanya. Hal ini pernah dibahas di sini, silakan klik.

      Demikian penjelasan saya. Pertanyaan anda kami pindahkan ke artikel di atas, karena ada kesesuaian topik. Jika masih ada pertanyaan, silakan anda mencari artikel yang sesuai topiknya, dan silakan bertanya kembali di sana, seandainya artikel tersebut belum sepenuhnya menjawab pertanyaan anda.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

  4. Walaaaah , kalau benar agama membuat orang masuk surga, bagi saya kebetulan sekali, karena saya operator komputer untuk cetak KTP di salah satu Kecamatan di Sidoarjo. jadi dalam kolom agama di KTP saya akan saya tulis Agama : Protestan – Katolik – Islam – Budha – Hindu dan Aliran Kepercayaan, he … he .. he….., maaf ini guyonan orang yang nggak dapat THR ( Tunj. Hari Raya ). Yang saya tahu, orang masuk sorga itu karena imannya, bukan agamanya
    Keselamatan adalah karunia dari Tuhan, namun Tuhan menuntut tanggung jawab iman kita sebagai umat beragama secara vertikal ( kepada Tuhan ) dan hubungan horizontal ( kepada sesama / manusia )
    Penjelasan bisa dibaca di Matius 22 : 36 – 40 Markus 10 ; 52
    Tuhan memberkati.

    • Shalom Hari Prasetyo,

      Terima kasih atas tanggapannya tentang hubungan antara agama dan keselamatan. Saya menyetujui bahwa keselamatan adalah suatu anugerah. Dan seperti yang dikatakan oleh Hari, maka manusia dituntut untuk bekerjasama dengan rahmat Tuhan, dalam bentuk iman. Pertanyaannya, apakah semua iman dapat menyelamatkan? Pertanyaan yang kedua, apakah seseorang benar-benar telah mencurahkan seluruh hati, pikiran, dan kekuatan untuk mencari kebenaran, sehingga seseorang mempunyai iman yang benar. Mengikuti argumentasi dari Hari:

      1) Mt 22:36-40 menceritakan tentang dua hukum utama, yaitu hukum kasih: mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Namun pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat mengasihi Tuhan dengan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap pikiran? Seperti yang saya coba paparkan di atas: Takaran dari kasih kita kepada Allah adalah kalau kita menjalankan semua perintah-Nya (lih 1 Yoh 5:2; Mat 28:20). Ini berarti kita tidak dapat memilih-milih perintah yang mana, namun seluruh perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya termasuk adalah untuk bersatu dalam kesatuan tubuh mistik Kristus, yaitu Gereja Katolik, dan juga sakramen-sakramen. Silakan membaca artikel “Mengapa kita memilih Gereja Katolik” (silakan klik).

      2) Hari memberikan argumentasi dari Mk 10:52, dimana Yesus mengatakan “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Namun jangan lupa juga kalimat sesudahnya mengatakan “Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.” Gereja Katolik mengajarkan bahwa keselamatan adalah suatu proses: telah, sedang, dan akan. Dan inilah yang dilakukan oleh orang buta yang telah disembuhkan oleh Yesus, yaitu: dia telah diselamatkan, dia sedang mengikuti Yesus dalam perjalanannya (perjalanan hidupnya), dan akan terus berlangsung sampai akhir hidupnya di dunia. Dan kembali ke point 1), untuk mengikuti Yesus, kita harus melaksanakan semua perintah-Nya, termasuk juga untuk bersatu dengan Tubuh Mistik Kristus.

      Semoga uraian di atas dapat menunjukkan hubungan antara iman dan agama.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  5. [dari admin: tanpa merubah pesan dari saudara Samuel, saya memberikan penomoran dan judul. Dari PDF yang diberikan oleh saudara Samuel, saya copy and paste tanpa merubah isi, sehingga pembaca tidak perlu untuk download filenya, namun dapat langsung membacanya. Mohon maaf, kami tidak dapat memberikan semua tanggapan dalam satu hari, namun semua point akan kami jawab satu persatu. Dan kami juga mohon maaf karena penundaan dalam memuat pesan Samuel selama dua minggu, karena kesibukan kuliah.]

    Tanggapan sdr Maria : http://www.fileden.com/files/2008/10/12/2140816/Tanggapan%20atas%20article%20Thank%20You%20Jesus.pdf

    Shalom,
    Samuel

    Tanggapan atas article Thank You Jesus, I am Home oleh Maria Brownell (LIA) Salam Sejahtera di dalam kasih Kristus.

    A. AGAMA MEMBUAT ORANG MASUK SURGA? – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Saya pribadi tidak menentang sdri. Maria untuk kembali ke Katholik sb pada waktu kita menghadap BAPA, Dia tidak akan menanyakan apakah kamu masuk ke gereja Katholik atau Protestan atau Kharismatic atau yang lainnya melainkan mereka yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan (Wahyu 20:15).

    B. NAMA KATOLIK TIDAK ADA DI ALKITAB? – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Saya juga tidak menemukan nama gereja Katholik, Protestan dan yang lainnya disebutkan dalam Alkitab. Ada beberapa jemaat yang disebut seperti jemaat Korintus, jemaat Efesus, jemaat Smirna dlsb tetapi tidak ada yang menyebutkan sebagai salah satu golongan di atas. Kalaupun nantinya berkembang menjadi suatu aliran saya tidak tahu tetapi yang pasti pada waktu kitab / surat itu dibuat, tidak ada penekanan mengenai suatu aliran tertentu. Yang ditekankan adalah bagaimana kita yang sudah diselamatkan oleh anugrah melalui keselamatan Yesus Kristus itu mengerjakan keselamatan tsb. dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi saya ingin menekankan bahwa gereja bahkan agama tidak menyelamatkan. Hanya Jesus yang menyelamatkan. Itulah bedanya kita dengan agama lain yang mencari keselamatan dengan melakukan perbuatan baik. Walaupun kita ada dalam suatu gereja yang sangat kudus tetapi kita sendiri tidak mau taat, dengar-dengaran terhadap Firman Tuhan, keselamatan yang sudah kita peroleh juga akan hilang (Ibr 6:4-6)

    C. TIDAK SEMUA ALIRAN PROTESTAN SALAH DAN KATOLIK YANG BENAR? – JAWABAN: SILAKAN KLIK

    Tapi saya tidak setuju dengan isi article tsb. yang menyatakan seolah-olah aliran Protestan salah dan Katholik yang benar. Kita harus obyektif bahwa tidak semua aliran protestan mengajarkan apa yg diceritakan dalam artikel tsb : Sdri. Maria mengatakan sbb :

    D. GEREJA YANG BENAR? – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Bingung memilih gereja Protestan mana yang benar? Saya yakin tidak ada satupun didunia gereja yang sempurna, pasti ada kesalahan yang bisa ditemukan. Yang sempurna adalah Tuhan Yesus sendiri dan firmanNya. Alkitab adalah suatu alat ukur untuk mengukur kebenaran jadi selama gereja berdiri di atas kebenaran firman Allah gereja itu benar. Dan ingat kita sendiri adalah gereja (Bait Roh Kudus) seperti tertulis dalam I Kor 6:19-20. “Gereja” inilah yang paling penting untuk dibangun karena bangunan gereja secara fisik bisa rusak, bisa hancur dan tidak kekal. Hal ini bukan berarti kita tidak usah bersekutu dengan umat Tuhan yang lain karena persekutuan merupakan ciri khas dari gereja yang dimulai oleh para rasul untuk saling menguatkan. Namun kita sendiri harus mengukur apakah persekutuan yang kita ikut sesuai dengan Firman Allah atau tidak. Jika tidak, kitapun harus menjauhi persekutuan tsb.

    E. MARTIN LUTHER DAN GEREJA KATOLIK – JAWABAN: SILAKAN KLIK

    Saya juga ingat waktu SMP mendapat pelajaran sejarah bagaiman Martin Luther menentang gereja Katholik karena tidak sesuai dengan Firman Allah mengenai surat penghapusan dosa. Apakah Tuhan akan mengatakan demikian,”Kamu boleh melanggar Firman Allah karena kamu Katholik?” Saya rasa tidak. Firman Allah di atas segala aliran gereja

    F. SEKALI SELAMAT TETAP SELAMAT. – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Iman Protestan, adalah bahwa setelah seseorang "menerima Tuhan Yesus di dalam hati", seseorang langsung dijamin masuk surga. Walaupun nantinya berbuat dosa lagi. Alkitab mengatakan bahwa oleh percaya (iman) kepada Tuhan Yesus yang sudah berkorban untuk menghapus dosa dunia, kita diselamatkan (Kis 4:12, Rom 5:8-10,18, Rom 8:10, 1 Kor 15:2-3) dan bukan oleh perbuatan (Rom 4 ) seperti hal nya agama-agama lain. Apakah orang bisa masuk ke sorga jika belum sempat melakukan perbuatan baik hanya percaya kepada Kristus? Bisa… lihat di Luk 23:40-43 dimana seorang penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus percaya kepadaNya. Penjahat tsb. masuk sorga walaupun ia tetap menerima hukuman sebagai penjahata. Inilah mengapa keselamatan kita adalah “anugrah” dan bukan karena perbuatan kita. Tapi perhatikan bahwa tidak semua mendapatkan anugrah tsb. sb penjahat yang satunya lagi tidak mendapat anugrah tsb. Sekali lagi saya tekankan, bukan iman Protestan atau iman Katholik yang menyelamatkan tetapi iman kepada Tuhan Yesus lah yang menyelamatkan. Dan apakah kemudian kita bisa hidup seenak nya saja setelah mendapatkan anugrah keselamatan itu? Tentu tidak.. Kita harus kerjakan keselamatan itu (Fil 2:12). Mengerjakan keselamatan berarti ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk inilah iman harus disertai dengan perbuatan. Apakah rasul-rasul berbuat baik karena untuk mendapatkan keselamatan? TIDAK… mereka sudah diselamatkan dan mereka mengerjakan keselamatan tsb dengan semaksimal mungkin untuk kemuliaan Allah.

    G. PENGHORMATAN TERHADAP MARIA, SANTA DAN SANTO – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Gereja Protestan tidak memberikan penghormatan khusus kepada Bunda Maria. Secara pribadi saya setuju dengan ajaran ini karena Tuhan bisa memakai siapa saja untuk dijadikan alatnya walaupun kita tetap harus menghormati semua alatNya. Tuhan juga selama hidupnya didunia tidak memberikan penghormatan khusus kepada Maria (Yoh 2:4, Mat 12:48-50). Sesuai dengan alkitab, hanya satu orang dimana Yesus memberikan pujian yang luar biasa, yaitu Yohanes Pembaptis (Yoh 11:11). Mengenai penampakan Maria ataupun para santo yang tubuhnya masih utuh walaupun sudah mati ratusan tahun yang lalu terus terang tidak membawa dampak yang berarti buat saya pribadi. Semuanya harus diuji dulu karena iblispun bisa melakukan hal yang dahsyat (II Kor 11:14). Apakah anda yakin bahwa yang menampakkan itu Maria? Darimana anda yakin itu Maria, apakah karena dia berkata,” Saya Maria!”. Mungkin saja itu Maria… tetapi jika kemudian Maria yang lebih menonjol dari Tuhan sendiri. Saya berani katakana,” itu dari setan! Sekarang ini menurut saya ada hal yang lebih dahsyat lagi dimana ada beberapa hamba Tuhan mengatakan dia pernah ke sorga bahkan ke neraka. Di neraka itu ngeri lho… makanya anda harus bertobat. Apakah kemudian anda juga akan memberikan penghormatan khusus seperti kepada Maria? Karena ada orang juga yang bertobat karena pemberitaannya. Saya tidak menjumpai di alkitab dimana para rasul dan jemaat bertobat karena penampakan atau karena melihat hal fenomenal tapi karena Jesus sendiri yang datang dalam kehidupan orang tersebut dan melalui pekerjaan Firman Allah dan Roh Kudus. Apakah santo-santo tsb. lebih besar dari Yohanes Pembaptis, lebih besar dari Paulus terus terang saya tidak merasakan hasil pekerjaan dari santo-santo yang masih utuh badannya tsb.

    H. MARIA TANPA NODA? – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Luk 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Atas dasar apa sdr Maria mengartikan bahwa kata-kata tsb. mengandung makna bahwa rahmat Tuhan sendirilah yang membuatnya tanpa dosa sehingga Maria adalah orang suci yang tidak ada dosa? SALAH! Maria tetap orang berdosa yang membutuhkan rahmat / anugrah penebusan dari Tuhan Yesus. Jika sdr. Maria membaca dengan seksama bahwa keterlibatan Maria disebutkan sangat sedikit, hanya di awal kelahiran. Setelah itu Yesuslah yang ditonjolkan bahkan dalam kitab Suratan dan kitab2 yang lain dalam Perjanjian Baru tidak menonjolkan Maria.

    I. PERJAMUAN KUDUS DI PROTESTAN – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Gereja Protestan juga mengartikan bahwa roti dan anggur yang diterima waktu di kebaktian, adalah simbol belaka untuk mengenang Kristus, tanpa ada arti yang lebih lanjut. Jika ada gereja yang beranggapan demikian tidak berarti semua gereja Protestan demikian karena saya pernah mengikuti Perjamuan Kudus di GKI dan GRII di Indonesia. Mereka mengatakan bahwa ini adalah benar-benar darah dan daging Yesus sesuai yang tertulis dalam Alkitab dan memang demikianlah yang benar.

    J. MERENUNGKAN KEHIDUPAN KRISTUS SECARA MENYELURUH. – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Saya ingin merenungi kehidupan Kristus secara keseluruhan…. Jika kita ingin merenungi kehidupan Kristus secara keseluruhan, mulailah intim dengan Tuhan melalui membaca Firman Allah dan berdoa. Lakukanlah Firman Allah maka kita akan mengenal Tuhan dengan benar. “Membasuh kaki” menurut kebudayaan Yahudi bisa diterima sebagai kerendahan hati tetapi apakah mempunyai arti yang sama bagi bangsa-bangsa lain? Apakah bunda Theresa melakukan itu? Menurut saya dia melakukan Firman Allah dan hasilnya …. Luar biasa! Saya pernah membaca kata-kata bijaknya yang dijual di toko-toko buku & tidak pernah mengatakan Maria menjadi inspirasinya untuk berbuat demikian. Hanya JESUS.

    K. PETRUS SEBAGAI BATU KARANG? – JAWABAN: SILAKAN KLIK

    Kristus berkata kepada Petrus "Di atas batu karang ini saya akan dirikan GerejaKu", dan "Dia akan selalu beserta kita/GerejaNya sampai akhir" (Mat 16:18) Pertanyaan saya apakah yang diajarkan oleh rasul Petrus sama dengan yang diajarkan oleh gereja Katholik saat ini? Jika ya… berarti penghapusan dosa melalui surat penghapus dosa juga diajarkan oleh rasul Petrus? Jika ya… berarti rasul Petrus tidak konsisten dengan ajarannya mengenai keselamatan. Saya rasa tidak. Mungkin sdr Maria harus membaca ayat ini dengan seksama. Kenapa Tuhan Yesus menyebutkan memberikan nama Petrus kepada Simon? Apakah dia karena dia akan mendirikan gereja? TIDAK melainkan karena pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!". Jika Simon tidak mempunyai pengakuan ini tentu dia tidak akan mendapatkan nama Petrus. Tuhan mungkin akan memberikan nama ini kepada Yohanes atau rasul yang lain yang memberikan pengakuan tsb. Jadi menurut saya, jemaat yang dibangun di atas batu karang dalam ayat tsb adalah jemaat yang didirikan di atas dasar pengakuan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Perhatikan juga pada ayat2 berikutnya, yaitu pada ayat 23 dimana Yesus menyebut dia sebagai iblis. Jika kembali kepada pengertian sdr. Maria, bagaimana mungkin Yesus mendirikan jemaatNya di atas iblis?! Apakah semua persatuan berasal dari Allah, kita lihat agama-agama lain seperti Islam, Budha, Hindu.. mereka juga memiliki ajaran yang sama. Apakah kemudian anda mengatakan itu dari Allah? Persatuan memang penting karena itu tujuan akhir dari gereja Tuhan yaitu pembentukan tubuh Kristus tetapi itu bukan oleh Katholik, bukan oleh Protestan tetapi semata-mata pekerjaan Firman Allah dan Roh Kudus. Gereja memang harus dibangun di atas dasar batu karang, yaitu batu karang rohani yang adalah Kristus (I Kor 10:4)

    L. MARIA ADALAH "PEREMPUAN"? – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Bunda Maria sudah dinubuatkan, ‘benih dari perempuan ini akan menjadi penyelamat dunia, dan bahwa iblis akan bertekuk lutut di kakinya" (Kej 3:15) Atas dasar apa sdr. Maria menyimpulkan bahwa perempuan tsb adalah Maria? Kesamaan apa yang ada pada Maria dgn “perempuan” yg disebut dalam ayat tsb? Apakah dia perempuan…. banyak perempuan di Israel… apakah dari benih perempuan? Kita juga dari benih perempuan.. Dan di akhir dunia, seperti disebutkan di kitab Wahyu, Bunda Maria dimahkotai di surga (Why 12: 1) yang melahirkan Sang Penyelamat Wahyu 12:1 : ….. Seorang perempuan berselubungkan……. Atas dasar apa sdr. Maria menyimpulkan bahwa perempuan tsb. adalah Maria? Disebutkan juga yang dilahirkan bukanlah Juru Selamat melainkan Seorang “Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi” karena kelahiran Juru Selamat sudah digenapi. Perempuan itu adalah Mempelai Wanita dari Mempelai Pria Sorgawi. Apakah Maria yang menjadi Mempelai Wanita? Ibu & Anak yang pernah dilahirkan akan menikah?! Very funny.

    M. TIDAK CUKUP MENERIMA KRISTUS DI HATI SAJA? – JAWABAN: SILAKAN KLIK
    Hal ini meyakinkan saya bahwa tidak cukup kita hanya "menerima Kristus di hati kita", tetapi kita juga harus mengikuti contoh Kristus dan mencintaiNya sedemikian rupa dalam pengorbanan hidup kita sehari-hari. Karena itulah Kristus mengajarkan, "Bukan mereka yang memanggil Tuhan, Tuhan, yang akan diselamatkan, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa di surga" (Mat 7:21). Saya setuju dengan hal ini sb hal perkataan ini tidak mengatakan bahwa gereja Katholik yang menyelamatkan .

    • Samuel, saya terima kasih atas pertanyaan Anda karena justeru jawaban dari katolisitas makin menguatkan ajaran iman Katolik. Terima kasih kepada katolisitas (Stef & Ingrid) yg menjawab dengan sabar dan teliti. Bagi saya, pertanyaan Samuel dan jawaban katolisitas justeru makin membuat jelas dan terang benderang adanya Gereja Katolik sebagai Gereja yg didirikan Kristus. Gereja memang tak ada yg sempurna, tetapi yang paling erat bersatu dengan Kristus ialah Gereja Katolik. Itulah iman saya. Jika Samuel punya iman lain, silahkan dibagikan, sejauh mana kekayaan ajaran dan praktek gereja Anda, supaya saya juga bisa belajar untuk meneguhkan iman saya pada Kristus dalam Gereja Katolik. Shaloom. Isa Inigo

Comments are closed.