Indulgensi adalah (1) penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk (2) dosa-dosa yang sudah diampuni. (3) Warga beriman Kristen (4) yang benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan (5) bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif” (KGK 1471)
Beberapa point berikut ini adalah penjelasan tentang Indulgensi:
1. Konstitusi Apostolik tentang Doktrin Indulgensi
Beberapa point norma yang penting adalah sebagai berikut, selengkapnya silakan klik di sini:
N 2. Indulgensi sebagian dan indulgensi penuh menghapus sebagian ataupun seluruhnya penghukuman sementara/temporal karena dosa.
N 3. Indulgensi sebagian dan indulgensi penuh dapat selalu ditujukan kepada mereka yang sudah meninggal melalui doa permohonan bagi mereka.
N 4. Indulgensi sebagian diperoleh tanpa penentuan hari-hari ataupun tahun.
N 5. Umat beriman yang sedikitnya mempunyai hati yang menyesal melakukan perbuatan yang olehnya indulgensi sebagian dapat diperoleh, sebagai tambahan dari penghapusan hukuman sementara, memperoleh dari perbuatan itu, penghapusan hukuman yang setimpal melalui intervensi Gereja.
N 6. Indulgensi penuh hanya dapat diperoleh sekali dalam sehari, kecuali seperti disebut dalam N18, bagi mereka yang ada dalam sakrat maut. Indulgensi sebagian dapat diperoleh lebih dari sekali dalam sehari, kecuali ada indikasi eksplisit tentang keadaan sebaliknya.
N 7. Untuk memperoleh indulgensi penuh, perlu dilakukan suatu dipenuhi 3 kondisi: menerima sakramen Pengakuan Dosa, menerima Komuni dan berdoa bagi intensi-intensi Bapa Paus. Selanjutnya disyaratkan bahwa semua ikatan terhadap dosa, bahkan dosa ringan, tidak ada.
Jika disposisi ini kurang lengkap, atau kalau ketiga kondisi ini tidak dipenuhi, maka indulgensi yang diperoleh adalah indulgensi sebagian, dengan kecualian sebagaimana disebut dalam N 11.
N 8. Ketiga kondisi dapat dipenuhi sebelum atau sesudah kegiatan yang disyaratkan; namun adalah layak bahwa Komuni diterima pada hari yang sama, demikian pula doa- doa untuk intensi Bapa Paus.
N 11. Ordinaris setempat dapat memberikan izin kepada umat beriman di wilayahnya, yang hidup di tempat-tempat yang tidak mungkin ataupun sangat sulit untuk menerima sakramen-sakramen Pengakuan dosa dan Komuni, agar mereka dapat memperoleh indulgensi penuh tanpa sakramen Pengakuan dosa dan Komuni, asal mereka sungguh bertobat dari dosa-dosa mereka, dan mempunyai intensi untuk menerima sakramen-sakramen ini secepat mungkin [setelahnya].
N 18. Kepada umat beriman yang dalam bahaya maut yang tak dapat dibantu oleh imam menerima sakramen-sakramen dan menerima berkat apostolik dengan indulgensi penuh (sesuai KHK Kan 468,2) Gereja tetap memberikan indulgensi penuh, asalkan mereka berdisposisi baik dan telah mempunyai kebiasaan untuk berdoa sepanjang hidup mereka….
Indulgensi penuh pada saat kematian dapat diperoleh oleh umat beriman meskipun mereka telah memperoleh indulgensi pada hari yang sama.
2. Dekrit tentang hal pengampunan dosa
Dekritnya: Decree of the Sacred Apostolic Penitentiary, silakan klik.
3. Syarat umum untuk memperoleh Indulgensi
Indulgensi, baik indulgensi sebagian atau indulgensi penuh, dapat diberikan kepada seseorang yang Katolik, yang dalam hubungan yang baik dengan Gereja, dan dalam keadaan rahmat, artinya tidak dalam keadaan berdosa berat, atau mempunyai dosa berat yang belum diakui dalam Sakramen Pengakuan Dosa. Untuk memperoleh indulgensi, seseorang harus mempunyai intensi/ maksud umum untuk memperoleh indulgensi. Intensi ini dapat disebutkan dalam doa di awal hari, atau sebelum melakukan tindakan tertentu yang disyaratkan untuk memperoleh Indulgensi.
Contoh doa di pagi hari yang memasukkan intensi untuk memperoleh indulgensi, silakan klik di sini.
4. Syarat untuk memperoleh Indulgensi Penuh
Empat syarat yang harus selalu ada untuk memperoleh Indulgensi Penuh, selengkapnya silakan klik di sini:
a. Mengaku dosa dalam Sakramen Pengakuan Dosa. Sekali pengakuan dosa secara sakramental cukup untuk memperoleh beberapa kali indulgensi sebagian, tetapi Komuni dan doa untuk intensi Bapa Paus harus dilakukan untuk memperoleh setiap Indulgensi penuh.
b. Menerima Komuni/ Ekaristi
c. Berdoa bagi intensi Bapa Paus, dipenuhi dengan satu kali doa Bapa Kami, sekali Salam Maria, namun setiap orang bebas mengucapkan juga doa spontan tentangnya sesuai dengan kesalehan dan devosi/ungkapan kasihnya.
d. Semua keterikatan pada dosa, bahkan dosa ringan, tidak ada. Jika keterikatan terhadap dosa ringan masih ada, atau ketiga kondisi lainnya tidak dipenuhi, maka indulgensi yang diperoleh adalah indulgensi sebagian.
Indulgensi penuh diperoleh (jika keempat syarat di atas dipenuhi) kapanpun dan di manapun jika kita:
a. membaca Kitab Suci sedikitnya setengah jam,
b. mendoakan doa rosario Maria, sedikitnya lima dekade dengan meditasi peristiwa hidup Yesus, di gereja, di dalam keluarga atau dalam komunitas religius, atau dalam kelompok/ asosiasi rohani.
c. mendoakan doa Jalan Salib, merenungkan kisah sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus.
d. mengunjungi Sakramen Mahakudus, dan berdoa Adorasi Sakramen Mahakudus sedikitnya selama setengah jam .
Indulgensi penuh diperoleh pada saat-saat tertentu:
a. Pada saat berkat Paus (bahkan melalui radio)
b. Misa penutupan Kongres Ekaristi
c. Sepanjang Sinoda Keuskupan
d. Sepanjang Kunjungan Pastoral
e. Mengikuti retret sedikitnya 3 hari penuh
Indulgensi penuh diperoleh pada hari-hari tertentu, ketentuan lebih lanjut klik di link ini– di link itu, silakan klik di setiap point itu untuk membaca lebih lanjut ketentuan khusus/ tambahan (selain dari ke-empat syarat yang sudah disebutkan di atas) pada masing-masing hari itu agar dapat diperoleh Indulgensi penuh.
a. 1 Januari
b. Setiap hari Jumat dalam masa Prapaska dan permenungan tentang Kisah Sengsara Yesus setelah Komuni, dengan mendoakan doa di hadapan salib Yesus setelah Komuni: “Lihatlah, Tuhan Yesus yang baik dan lemah lembut, di hadapan-Mu aku berlutut dan dengan jiwa yang berkobar aku berdoa ….” (selanjutnya klik di sini)
c. Kamis Putih
d. Jumat Agung
e. Malam Paska: dengan memperbaharui janji Baptis
f. Hari Raya Pentakosta, dan mendoakan bersama, Veni Creator, klik di sini
g. Hari Raya Corpus Christi
h. Hari Raya Hati Kudus Yesus, dengan mendaraskan secara publik/ bersama, doa “Act of Reparation”, klik di sini
i. Hari Raya Rasul Petrus dan Paulus
j. ‘Portiuncula’- 2 Agustus
k. 1-8 November: mengunjungi kubur dan berdoa untuk arwah, setiap hari dari tanggal 1 sampai 8 November.
l. Hari arwah- 2 November
m. Hari Raya Kristus Raja, dengan mendoakan bersama “Act of Dedication of the Human Race to Christ”, klik di sini.
n. 31 Desember: dan mendoakan bersama doa Te Deum, klik di sini
o. Kunjungan pada Gereja atau Oratorium pada hari perayaan Santo/a pendirinya.
p. Perayaan titular Paroki
q. Kunjungan ke Gereja atau altar pada hari konsekrasinya.
Indulgensi penuh diperoleh pada saat khusus dan tempat khusus:
a. Kunjungan ke basilika di Roma dan
b. Kunjungan gereja-gereja stasional di Roma
Indulgensi penuh diperoleh di peristiwa yang khusus dalam hidup orang yang bersangkutan:
a. Memperbaharui janji Baptis pada hari peringatan Pembaptisannya.
b. Komuni Pertama, dan indulgensi penuh juga dapat diberikan kepada yang hadir dan dengan khidmat mengikuti Misa Komuni Pertama.
c. Mengikuti kegiatan misi: Menghadiri penutupan karya misi dan mendengarkan khotbah-khotbah sepanjang karya misi tersebut.
d. Spiritual Exercises (Latihan rohani)
e. Misa pertama dari Imam yang baru saja ditahbiskan
f. Tahun Yubelium dari Tahbisan imam (25, 50, 60 tahun)
g. Pada saat kematian, ketika imam tidak dapat memberikan sakramen dan berkat apostolik; asalkan selama hidupnya ia setia dan rajin berdoa.
5. Syarat memperoleh Indulgensi Sebagian (Partial Indulgence)
Di dalam Handbook of Indulgences yang dikeluarkan oleh Tahta Suci tanggal 29 Juni, 1968, ditulis beberapa cara untuk memperoleh Indulgensi sebagian (partial Indulgence):
1. Jika seorang beriman dalam melaksanakan tugasnya dan memikul beban kehidupan, mengangkat pikirannya kepada Allah dengan penuh kepercayaan dan kerendahan hati, dan berdoa, meskipun hanya di dalam hati- permohonan-permohonan yang saleh.
Doa ini tidak dilepaskan/ berdiri sendiri, melainkan merupakan doa yang didaraskan di tengah-tengah pelaksanaan tugas sehari-hari, dan dapat berupa doa yang sangat singkat, seperti:
“Tuhanku, aku mengasihi Engkau”
“Semuanya hanya bagi-Mu, Tuhan”
“Datanglah Kerajaan-Mu”
“Hati Yesus yang MahaKudus, Aku percaya kepada-Mu”
2. Jika seorang beriman, dihidupi oleh semangat iman dan dengan hati yang berbelas kasih memberikan dirinya sendiri atau perbuatannya untuk melayani saudara-saudarinya yang sedang membutuhkan pertolongan.
3. Jika seorang beriman, yang dengan semangat pertobatan, dan atas kehendaknya sendiri, berpantang dari apa yang sesungguhnya boleh dilakukannya dan menyenangkan hatinya. Hal ini berkaitan dengan penyangkalan diri yang didasari oleh kasih dan kehendak agar menjadi semakin serupa dengan Kristus yang miskin dan menderita.
Sedangkan untuk doa-doa yang olehnya umat memperoleh Indulgensi sebagian, silakan klik, berikut ini di antaranya:
1. “Kumohon kepada-Mu Tuhan,
arahkanlah, perbuatan-perbuatan kami dengan inspirasi kudus-Mu,
dan bawalah semuanya itu dengan bantuan-Mu yang penuh kasih ,
sehingga setiap doa dan karya kami dapat selalu dimulai dari Engkau dan melalui Engkau mencapai akhirnya dengan baik.”
Amin.
2. Doa iman, harapan dan kasih, dam doa tobat, dengan rumusan apapun. Setiap doa ini mengandung indulgensi.
3. Kunjungan dan Adorasi Sakramen Mahakudus.
4. Doa Adoro Te Devote, klik di sini.
5. Memohon dukungan doa kepada St. Yusuf, klik di sini (biasanya didoakan di bulan Oktober).
6. “Ku berterima kasih kepada-Mu, Allah yang Mahakuasa,
atas segala berkat-Mu, Engkau yang hidup dan berkuasa selama-lamanya.”
Amin.
7. “Malaikat Tuhan, pelindungku yang terkasih,
yang kepadanya kasihNya menjagaku di sini,
tetaplah selalu di sisiku hari ini,
untuk menerangi dan melindungi, mengatur dan membimbingku.”
Amin.
8. Doa Angelus, dan di masa Paska, doa Regina Caeli.
9. Doa Anima Christi (Jiwa Kristus)
10. Mengunjungi kubur dan berdoa bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian.
11. Komuni spiritual/ rohani, dengan rumusan apapun.
12. Pendarasan penuh khidmat, doa Syahadat Aku Percaya/ Syahadat panjang Nicea.
13. Pendarasan doa pagi (Lauds) ataupun sore (Vespers) untuk jiwa-jiwa orang yang telah meninggal.
14. Pendarasan De Profundis (Mzm 130).
15. Mengajarkan ataupun mempelajari doktrin/ ajaran Kristiani.
16. Doa di hadapan gambar salib/ patung Kristus setelah Komuni, “Lihatlah, Tuhan Yesus yang baik dan lemah lembut, di hadapan-Mu aku berlutut dan dengan jiwa yang berkobar aku berdoa …. klik di sini.
17. “Dengarkanlah kami ya Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal,
dan utuslah malaikat-Mu yang kudus dari surga untuk menjaga, memperhatikan, melindungi,
untuk tinggal dan membela semua yang tinggal di rumah ini. Demi Kristus Tuhan kami.”
Amin.
18. Doa silih di hadapan Hati Kudus Yesus, “Act of Reparation to the Sacred Heart of Jesus“, klik di sini
19. Doa dedikasi umat manusia kepada Kristus Raja, “Act of dedication of the human race to Christ the King“, klik di sini.
20. Pada setiap litani Nama Yesus yang MahaKudus, Litani Hati Kudus Yesus, Litani Darah Yesus Kristus yang sangat berharga, Litani Perawan Maria, St. Yusuf dan semua orang kudus.
21. Doa Magnificat.
22. Doa Memorare.
23. Doa Miserere.
24. Mengikuti Novena publik sebelum hari Raya Natal, Pentakosta dan Perayaan Maria dikandung tidak bernoda.
25. Dengan memakai benda-benda rohani, seperti crucifix, salib, rosario, skapular, medali, yang telah diberkati oleh imam.
26. Mendaraskan doa Passio/ Kisah sengsara Kristus, doa Hati Kudus Yesus dan doa hati Maria yang tak bernoda, doa St. Yusuf.
27. Doa untuk pentahbisan imam maupun panggilan religius lainnya.
28. Doa hening (mental prayer).
29. Marilah berdoa untuk Bapa Paus …. “Semoga Tuhan menjaganya, memberikan hidup dan menjadikannya terberkati di dunia, dan membebaskan dia dari kehendak para musuhnya.”
30. “O, perjamuan kudus, yang di dalamnya Kristus diterima, kenangan kisah sengsara-Nya diperbaharui, pikiran dipenuhi dengan rahmat dan diberikan kepada kami janji kemuliaan yang akan datang.”
31. Hadir dan mendengarkan dengan penuh perhatian pada sebuah khotbah/ pengajaran iman.
32. Berpartisipasi dalam rekoleksi sebulan sekali.
33. “Berikanlah istirahat kekal kepada mereka yang telah meninggal dunia, ya Tuhan, dan biarlah terang yang kekal bersinar atas mereka. Semoga mereka beristirahat dalam ketentraman karena kerahiman Tuhan.” Amin
34. “O Tuhan, karuniakanlah kehidupan kekal kepada semua orang yang berbuat baik kepada kami, demi nama-Mu.”
35. Dengan mendoakan doa rosario secara pribadi. Untuk pendarasan doa rosario secara pribadi di luar gereja, pembacaan persepuluhan dapat dilakukan tidak sekaligus. Meditasi/ permenungan peristiwa hidup Yesus harus dilakukan.
36. Membaca Kitab Suci sebagai bacaan rohani dengan penghormatan dan devosi kepada Sabda Tuhan.
37. Doa Salve Regina, Hail Holy Queen.
38. “Bunda Maria yang kudus, tolonglah mereka yang sedang alam kesusahan, kuatkanlah mereka yang lemah hatinya, hiburlah mereka yang berduka, doakanlah semua orang, jadilah pengantara bagi para imam, doakanlah para wanita yang saleh; semoga semua orang mengalami pertolonganmu …”
39. Berdoa di misa penghormatan orang kudus yang hari itu sedang dirayakan pesta namanya, atau doa lainnya yang telah disetujui.
40. Dengan membuat Tanda Salib dengan khidmat, sambil berkata: Atas nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
41. “Kami menuju perlindunganmu, O Bunda Allah yang kudus. Jangan menolak permohonan kami di dalam kesusahan, tetapi lindungilah kami dari segala bahaya, O Perawan yang mulia dan terberkati.”
42. Mendoakan doa Tantum Ergo.
43. Mendoakan doa Te Deum.
44. Mendoakan doa Veni Creator, juga mendoakan,
“Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.”
45. Dengan memperbaharui janji Baptis, dengan rumusan apapun.
46. “Kunjungilah rumah ini, kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, dan usirlah darinya segala sengat si Jahat. Biarlah para malaikat kudus-Mu tinggal di sini, yang menjaga kami dalam damai, dan biarlah rahmatmu selalu turun atas kami. Demi Kristus Tuhan kami.”
Terima kasih Pak Stef dan ibu Inggrid atas pelayanan kalian di website ini. Saya bisa belajar lebih banyak tentang iman Katolik. Saya ada pertanyaan, di sini disebutkan kalau indulgensi penuh/sebagian dapat diberikan juga kepada jiwa2 di api penyucian. Bagaimana cara nya? Dr yg saya baca, di sini hanya dibahas mengenai indulgensi penuh untuk manusia yg masih hidup (pergi ke sakramen pengakuan dosa, dst). Terima kasih sebelum nya atas jawaban dan penjelasan nya. Tuhan memberkati
Shalom Petra,
Kita dapat memberikan indulgensi kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian maupun orang lain. Kita hanya menyebutkan di dalam doa bahwa indulgensi yang akan kita dapatkan dengan melakukan semua hal yang disyaratkan ditujukan kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian, baik perorangan maupun secara kolektif. Dengan kata lain, kita yang masih hidup yang harus menjalankan semua hal yang diminta untuk mendapatkan indulgensi dan indulgensinya kita berikan kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian. Ini adalah salah satu manifestasi dari kasih.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Terima kasih Pak Stef atas jawaban nya. Satu pertanyaan lagi, apakah arti dari intensi bapa Paus? Apakah maksud nya kita mendoakan apa yg di anjurkan bapa Paus? Seperti misalnya bulan lalu Paus mengajak seluruh umat Katolik berdoa untuk perdamaian Suriah. Bagaimana cara untuk mengetahui apa permohonan doa yg Paus anjurkan saat ini?
Terima kasih banyak sekali lagi untuk jawaban nya. Tuhan memberkati
[Dari Katolisitas: Silakan klik di situs ini, untuk mengetahui intensi Bapa Paus selama setahun.]
Dear Pak Stef,
Saya pernah membaca bahwa dengan mencium cincin Uskup, kita bisa mendapat indulgensi sebagian.
Mohon penjelasannya.
Terima kasih Pak..
[Dari Katolisitas: New Advent Encyclopedia, mengatakan, “Custom prescribes that a layman or a cleric of inferior grade on being presented to a bishop should kiss his hand, that is to say his episcopal ring, but it is a popular misapprehension to suppose that any indulgence is attached to the act.” Maka tidak benar jika dengan mencium cicin Uskup, maka seseorang memperoleh indulgensi. Beberapa cara untuk memperoleh indulgensi, dapat dibaca di artikel di atas silakan klik, dan tidak tercantum di sana hal mencium cincin Uskup.]
terima kasih pak stef untuk penjelasan dan juga link nya…
saya juga ada pertanyaan lainnya…
Di ajaran kristen non-katolik, tahun ini disebut sebagai tahun ayin gimel… saya ingin bertanya apakah hal ini juga ada pd ajaran katolik?
Kalau memang tidak , darimana mereka bs menentukan hal tersebut?
terima kasih atas penjelasan pak stef
[dari katolisitas: Yang terpenting dalam kehidupan seorang Kristen adalah senantiasa berjaga-jaga setiap saat dengan berjuang dalam kekudusan]
Saya ingin bertanya…
“Paus Benediktus XVI memberikan INDULGENSI PENUH bagi umat katolik yang sujud beribadah di depan relikwi tangan milik St. Don Bosco ini pd tahun 2011
Bagi umat katolik Indonesia yang belum mendapat kesempatan berdoa di depan relikwi ini untuk mendapat INDULGENSI PENUH dari PAUS, tentunya bisa mengunjungi tulang belulangnya di tempatnya PAUS/ Basilika St Petrus Vatikan.”
Apakah hal ini dibenarkan?
Mohon penjelasannya…
Shalom A.M.
Secara prinsip, pada waktu Paus memberikan indulgensi penuh, maka kita harus melakukan apa yang disyaratkan dan juga melakukan pengakuan dosa, menerima Ekaristi, menyatukan doa dengan intensi doa Bapa Paus dan lepas dari keterikatan dosa – termasuk dosa ringan. Kalau memang kita tidak dapat melakukan persyaratan yang dilakukan tersebut, maka kita jangan kuatir karena ada banyak kesempatan untuk mendapatkan indulgensi, baik sebagian maupun penuh. Bahkan indulgensi sebagian dan penuh dapat kita terima setiap hari, seperti yang disebutkan dalam The Enchiridion of Indulgences tahun 1968 – silakan klik, yang menuliskan daftar indulgensi sebagian (partial indulgence) maupun indulgensi penuh (plenary indulgence). Di lain waktu, kami nanti akan mencoba untuk menterjemahkannya dalam Bahasa Indonesia.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Comments are closed.