Pertanyaan:
Salam damai dalam Kristus,
Perkenalkan, saya F. Yuswanto. Saya adalah seorang calon imam untuk Keuskupan Malang. Saat ini saya sedang menjalani pendidikan strata 1 di STFT Widyasasana, Malang dan kini tengah menyusun sebuah skripsi tentang berketekese di media internet.
Maksud dan tujuan saya mengirim pesan ini adalah ingin mendapat beberapa informasi mengenai pengelolaan website yang membawa pewartaan iman katolik pada umat. Melalui surat ini, kiranya saya diperbolehkan untuk mendapat beberapa informasi mengenai kekuatan, peluang, hambatan, dan tantangan dalam mengelola web rohani Katolik. Informasi yang saya butuhkan berupa pengalaman nyata ataupun keluh kesah dalam membangun dan mengelola web rohani katolik.
Semoga dengan pengalaman yang diberikan, saya bisa mendapatkan beberapa masukan untuk menjadikan skripsi saya ini menjadi skripsi yang bisa diterima untuk umat di masa kini, dan nantinya berguna untuk perkembangan gereja Katolik di masa yang akan datang.
Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.
Tuhan Memberkati – Fr. Yuswanto.
Jawaban:
Shalom Frater Yuswanto,
Terima kasih atas topik diskusi yang menarik ini. Dan kami juga berterimakasih kepada frater yang telah mengatakan “ya” terhadap panggilan Tuhan untuk menjadi imam-Nya. Dan semoga frater senantiasa setia terhadap panggilan ini sampai menjadi imam dan terus berkarya sebagai imam untuk selamanya. Doa kami menyertai perjalanan frater. Saya tampilkan pesan ini di website, sehingga kalau ada pengunjung yang juga mengelola website Katolik juga dapat memberikan masukan.
1. Kekuatan
Kekuatan dari evangelisasi melalui internet adalah: 1) jangkauan, 2) dapat diakses kapan saja dan dimana saja, 3) membangun komunitas. Website Katolik mempunyai kekuatan karena mempunyai jangkauan yang luas, bahkan seluruh dunia sejauh tempat tersebut dapat dijangkau internet. Dan jangkauan yang luas ini dapat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja. Dengan demikian, media ini menjadi begitu fleksibel bagi begitu banyak orang. Fleksibilitas ini ditambah dengan kemampuan untuk mengakses informasi yang sama berulang-ulang tanpa batas. Dan informasi ini juga dapat dibagikan dengan mudahnya. Belum lagi kalau website Katolik juga dilengkapi dengan fasilitas pencarian, sehingga pengunjung dapat mencari informasi secara cepat dan akurat.
Kekuatan-kekuatan di atas ditambah dengan kekuatan dari pengunjung website yang dapat membentuk komunitas, baik secara virtual maupun dimanifestasikan secara nyata. Komunitas yang terbentuk akan menjadi komunitas yang mempunyai warna yang sesuai dengan visi dan misi dari website Katolik tersebut. Dengan demikian, evangelisasi dengan media internet sungguh sangat efektif. Inilah sebabnya Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus senantiasa menekankan pentingnya internet sebagai sarana untuk menyebarkan kabar gembira.
2. Peluang
a. Ekspansi internet yang begitu pesat di seluruh dunia termasuk di Indonesia adalah merupakan peluang untuk melakukan evangelisasi. Kalau kita melihat data dari internetworldstat.com – silakan klik, maka kita dapat melihat perkembangan yang begitu pesat dari pengguna internet, dari 16 juta (tahun 1995) atau 0,4% menjadi 1,971 milyar atau menjadi 28,8% dari jumlah populasi dunia.
b. Indonesia mengalami peningkatan terbesar dan tercepat di pasar online, meningkat dari 22% di tahun 2009 ke 48% di tahun 2010. (lihat study Net Index 2010). Dengan demikian, internet menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau orang-orang Indonesia.
c. Perkembangan jumlah pemakai internet secara global dan lokal membuka kesempatan untuk melakukan penginjilan atau evangelisasi melalui media internet ini.
d. Jumlah umat Katolik di Indonesia hanya sekitar 3%. Penginjilan lewat internet menjadi peluang yang baik untuk memaparkan pengajaran Gereja Katolik.
3. Hambatan dan tantangan
a. Karya kerasulan harus mengalir dari cinta kita kepada Kristus dan Gereja-Nya
Menjadi tantangan bagi orang-orang yang terlibat dalam semua karya kerasulan untuk dapat terus berfokus pada Kristus. Karya Kerasulan adalah merupakan manifestasi atau buah dari kasih kita kepada Kristus dan Gereja-Nya. Tanpa dasar kasih ini, maka semua karya kerasulan tidak mempunyai jiwa dan lama kelamaan akan mati. Oleh karena itu, kehidupan spiritual dari orang-orang yang terlibat dalam karya kerasulan ini sangat penting. Ini juga sebabnya, dukungan doa bagi orang-orang yang terlibat dalam karya kerasulan ini menjadi begitu esensial, karena doa seharusnya menjadi kekuatan dari semua karya kerasulan Katolik.
b. Warna dari situs dan tunduk terhadap Magisterium Gereja
Tantangan pertama adalah menentukan warna dari situs yang ingin dibentuk. Seorang yang ingin memulai karya kerasulan lewat website, dia harus tahu informasi yang ingin disampaikan, seperti: apakah hanya sekedar memberikan renungan, memaparkan iman Katolik, membuka dialog dengan umat dari satu iman atau lain iman, dll. Ini semua akan menentukan siapa saja harus terlibat dalam karya kerasulan ini. Warna dari situs adalah sama seperti “positioning” dalam marketing, yang pada akhirnya juga berhubungan dengan siapa pembaca yang ingin dijangkau.
Namun, apapun penekanan yang ingin diberikan dalam situs Katolik, namun menurut saya, situs Katolik harus mampu untuk merefleksikan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Ini berarti dibutuhkan kerendahan hati dan tunduk terhadap Magisterium Gereja yang telah diberika kuasa oleh Kristus sendiri (lih. Mt 16:16-19). Dengan demikian, situs Katolik tersebut mempunyai derap langkah yang sama dengan Gereja Semesta (Universal Church) dan juga Gereja lokal (Particular Church).
b. Konsistensi
Seseorang dapat memulai website dalam 10 menit. Namun, dibutuhkan konsistensi untuk secara terus-menerus mengupdate isi dari situs tersebut. Tanpa adanya informasi yang baru, maka pengunjung tidak akan mengunjungi lagi situs tersebut. Belum lagi ditambah dengan perlunya ditambah fasilitas-fasilitas baru di dalam situs, sehingga tidak tertinggal dengan teknologi yang terus berkembang. Ini berarti diperlukan sumber daya yang mempunyai kemampuan yang baik dalam teknologi.
c. Siapa yang terlibat
Selain juga pengunjung yang turut aktif berpartisipasi dalam diskusi, apa yang ditampilkan di dalam situs adalah tergantung dari orang-orang yang terlibat dalam karya kerasulan ini. Orang-orang yang terlibat di dalamnya harus mempunyai visi dan misi, sehingga tidak terjadi perpecahan dan perbedaan mendasar dalam hal teologis. Hal ini menjadi penting, sehingga warna dari situs Katolik tersebut dapat tetap terjaga konsistensinya.
d. Dukungan dana
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap karya kerasulan untuk mewartakan Injil diperlukan dukungan dana, termasuk karya kerasulan lewat media internet. Menjadi tantangan tersendiri untuk mendapatkan dukungan finansial, mengingat bahwa sumbangan umat Katolik untuk mendukung karya-karya evangelisasi masih sangat minim dibandingkan dengan dukungan untuk karya-karya kasih, seperti: panti asuhan, panti jombo, pendidikan, rumah sakit, dll.
Itulah yang dapat saya bagikan secara garis besar tentang karya kerasulan lewat media internet. Komentar-komentar dari pembaca dapat anda baca di buku tamu – silakan klik dan juga partisipasi dalam karya kerasulan katolisitas.org – silakan klik. Semoga dapat menjadi masukan bagi skripsi yang sedang anda kerjakan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam damai dalam Kristus,
Perkenalkan, saya F. Yuswanto. Saya adalah seorang calon imam untuk Keuskupan Malang. Saat ini saya sedang menjalani pendidikan strata 1 di STFT Widyasasana, Malang dan kini tengah menyusun sebuah skripsi tentang berketekese di media internet.
Maksud dan tujuan saya mengirim pesan ini adalah ingin mendapat beberapa informasi mengenai pengelolaan website yang membawa pewartaan iman katolik pada umat. Melalui surat ini, kiranya saya diperbolehkan untuk mendapat beberapa informasi mengenai kekuatan, peluang, hambatan, dan tantangan dalam mengelola web rohani Katolik. Informasi yang saya butuhkan berupa pengalaman nyata ataupun keluh kesah dalam membangun dan mengelola web rohani katolik.
Semoga dengan pengalaman yang diberikan, saya bisa mendapatkan beberapa masukan untuk menjadikan skripsi saya ini menjadi skripsi yang bisa diterima untuk umat di masa kini, dan nantinya berguna untuk perkembangan gereja Katolik di masa yang akan datang.
Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.
Tuhan Memberkati
[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik.]
Comments are closed.