Mat 17:14-21: Yesus menyembuhkan anak muda yang sakit ayan

Pertanyaan:

https://katolisitas.org saat ini merupakan web katolik yang paling sering saya kunjungi. Dalam kehausan saya mencari “Kerajaan Allah dan KebenaranNya”, saya memperoleh banyak pencerahan melalui web ini. Banyak hal yang saya belum jelas atau ragu, saya mendapat banyak jawaban di sini. Walaupun demikian masih banyak yang harus saya pelajari dan perdalam lagi. Karena itu http://www.katolisitas akan menjadi salah satu nara sumber saya. Pada kesempatan ini saya ingin mengajukan pertanyaan mengenai apa yang tertulis dalam firman Tuhan “Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (Mat. 17:14-21, Mrk.9:14-29; Luk.9:37-43). Mohon kiranya dapat diberikan penjelasan berkaitan dengan ayat-ayat tersebut di atas (berkaitan dengan sakit ayan, gangguan roh jahat atau setan dan kuasa Yesus menyembuhkanNya.).
Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Marcos Neko

Jawaban:

Shalom Marcos Neko,

Berikut ini adalah interpretasi perikop Mat 17:14-21 yang saya sarikan dari A Catholic Commentary of Holy Scripture, ed. Dom Orchard dan the Navarre Bible:

“… Anak muda itu mempunyai gejala sakit ayan, namun dalam Mrk 9:17-25 dikatakan sebagai kerasukan roh jahat, karena alasan bahwa gejala tersebut dapat datang/ ‘kumat’ sewaktu- waktu. Para murid berusaha mengusir roh jahat tersebut namun tidak berhasil sehingga bapa anak itu menanti- nantikan Yesus untuk dimintai pertolongan. Ay. 17 menunjukkan bahwa selain sakit ayan, anak itu memang kerasukan setan, sebab Yesus selain menyembuhkan anak itu dari sakit ayan, Ia juga melakukan eksorsisme (Mrk 9:34; Luk 9:43). Para murid heran mengapa mereka tidak dapat melakukan eksorsisme pada anak tersebut. Tuhan Yesus memberikan jawaban: kurangnya iman kepercayaan mereka kepada Tuhan. Sebab dengan iman yang kecil sekalipun seseorang dapat melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Ia [Yesus] mengatakan peribahasa “memindahkan gunung” cocok dengan keadaan mereka di kaki gunung Tabor.

Maka penyembuhan anak yang sakit ayan ini menunjukkan kemahakuasaan Tuhan Yesus dan kuasa doa dengan iman yang penuh. Maka dengan kesatuan dengan Tuhan, seorang murid Kristus dapat juga mengambil bagian, dalam iman, di dalam kemahakuasaan Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu…. ” (Yoh 14:12).

Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika para murid-Nya mempunyai iman, maka mereka dapat melakukan mujizat, yaitu untuk ‘memindahkan gunung’. Kemungkinan memindahkan gunung ini merupakan peribahasa Yahudi. Tuhan dapat membiarkan para murid-Nya untuk memindahkan gunung, jika itu diperlukan untuk kemuliaan nama-Nya dan untuk membangun iman manusia; namun janji Kristus ini digenapi setiap hari dalam cara yang lebih mulia. Beberapa Bapa Gereja (St. Hieromimus (St. Jerome) dan St. Agustinus) mengatakan bahwa “sebuah gunung dipindahkan” setiap kali seseorang dibantu secara ilahi untuk melakukan hal- hal di luar kodrat manusia. Ini jelas terjadi di dalam karya pengudusan kita yang diakibatkan oleh Roh Kudus yang bekerja di dalam jiwa kita ketika kita … dengan iman dan kasih menerima rahmat Allah di dalam sakramen- sakramen; kita menerima keuntungan dari sakramen- sakramen tersebut, tergantung dari disposisi hati kita pada saat kita menerimanya. Pengudusan merupakan sesuatu yang lebih hebat dan mulia daripada memindahkan gunung , dan merupakan sesuatu yang dapat terjadi setiap hari di dalam jiwa- jiwa orang yang kudus, meskipun tidak kelihatan kasat mata manusia.

Para rasul dan para orang kudus sepanjang jaman banyak yang melakukan mujizat- mujizat secara lahiriah, tetapi mujizat yang terbesar dam yang paling penting adalah mujizat jiwa- jiwa yang telah mati karena dosa menjadi manusia baru lewat kelahiran baru dan bertumbuh di dalam hidup yang baru sebagai anak- anak Allah.

Untuk mengusir roh jahat Yesus mengajarkan doa dan puasa, maksudnya di sini agar doa tidak hanya dalam bentuk perkataan untuk memohon kemurahan Tuhan, tetapi harus menjadi kesatuan dengan segala yang kita lakukan dalam iman, sebagai penghormatan kepada Tuhan [termasuk dengan cara mati raga/ mati terhadap keinginan daging dan hidup memusatkan hati kepada Tuhan]. Dengan cara demikian, para rasul memberi kesaksian akan firman Allah yang berkata, “Tetaplah berdoa” (1 Tes 5:17) (lih. St. Bede, In Marci Evangelium expositio, in loc).

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang perikop Mat 17:14-21, tentang Yesus yang menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan. Semoga berguna.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

8 COMMENTS

  1. Bapak dan ibu admin yang terhormat….

    Saya mau bertanya berkaitan dengan Mat. 17:21 (Maaf kalau menyimpang dari topik bahasan di atas)
    Jika saya buka KS, ayat yang saya maksud di beri tanda kurung […] .

    Saya temukan juga hal serupa di Mat. 18:11 ; Mat. 23:14 .. di Injil Markus ada, di Kisah Para Rasul dan Roma juga ada…..

    Pertanyaannya :
    1. Mengapa diberi tanda kurung?
    2. Apa itu hanya tambahan? kalau ya apa dasarnya dan bolehkah dihapus, karena di salah satu page Fb Katolik ada akun “muslim” (dari identitas namanya) menyebut utk KS terbitan tahun 1999 ayat2 yang dikasih tanda kurung itu tidak tercantum lagi. Maaf saya tidak punya KS terbitan tahun itu jadi tidak bisa me-ricek kebenarannya.

    Terima kasih, jika sudi menjawab pertanyaan saya… Semoga Tuhan memberkati

    [dari katolisitas: Secara prinsip, jawaban dari semua itu adalah karena ada beberapa perbedaan manuscript. Namun, bukan berarti hal tersebut mengubah pesan yang ingin disampaikan. Sebagai contoh pesan dalam Mat 18:11 juga disebutkan dalam Luk 19:10]

  2. Shalom pak Stefanus Tay dari Katolisitas, terimakasih atas jawabannya.
    Terimakasih Tuhan Yesus, Engkau mau hadir dalam hidup kami yang penuh dengan dosa ini dan mau mencintai dan menebus dosa-dosa kami, teguhkanlah hati kami, supaya kami percaya bukan karena mujizat Mu, melainkan bahwa Engkau lah Allah yang hidup, Allah yang mencintai kami, Terpujilah Bapa di surga atas kebaikan dan cinta Mu yang besar dalam hidup kami, berkatilah anak-anak Mu, supaya kami tetap setia mencintai Engkau dan terus memperluas kerajaan Mu,amin

    Tuhan berserta kita semua, sekarang dan selama-lamanya.

  3. Terimakasih atas jawabannya dari Katolisitas, sekalian saya ingin menanyakan juga seperti bacaan harian kemarin dari Injil Markus 8:22-26 ( Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida )
    yang ingin saya tanyakan adalah di ayat ini (26) ” Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata:” Jangan masuk ke kampung!” banyak hal yang Yesus perbuat untuk keselamatan kita semua, tetapi mengapa yah sering kali Yesus mengatakan atau menyuruh ” Jangan ceritakan hal ini ” apakah ini yang ditonjolkan Yesus yang seorang rendah hati, pernah saya berpikir, apakah belum saatnya Yesus diketahui oleh banyak orang di saat itu, karena mungkin saja disaat itu Yesus harus terus mewartakan kabar suka cita dari Allah. Terimakasih, Tuhan berserta kita.

    • Shalom Stefanus,

      Terima kasih atas pertanyaannya. Secara prinsip, mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Kristus adalah (1) untuk membuktikan bahwa doktrin yang Dia ajarkan adalah benar, (2) bahwa Dia adalah Tuhan yang dapat melakukan mukjizat dan mukjizat yang dilakukan-Nya adalah merubah kodrat alam, seperti: buta dari lahir dapat melihat, yang mati dibangkitkan, dll. Untuk detailnya, anda dapat melihat perjelasan dari St. Thomas Aquinas dalam Summa Theology, III, q.43, a.1-3. Jadi, mukjizat bukanlah suatu tujuan, namun merupakan cara. Kristus sering mengatakan “jangan mengatakan kepada orang lain” atau ungkapan seperti “jangan masuk kampung“, yang sebenarnya berarti bahwa tidak perlu untuk mengatakan tentang mukjizat-mukjizat yang diperbuat oleh Kristus, karena Kristus tidak mau bahwa orang-orang hanya mencari Kristus hanya demi mendapatkan mukjizat.

      Sebagai contoh, Yesus berkata “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (yoh 6:26) Orang-orang mencari Yesus karena ingin mendapatkan mukjizat, yaitu tidak perlu bekerja namun tetap mendapatkan makanan. Namun Yesus mengatakan bahwa mereka harus bekerja bukan untuk makanan yang dapat binasa, namun makanan yang bertahan sampai pada kekekalan. Dan ketika mereka bertanya apakah itu, maka Yesus kemudian mengatakan bahwa mereka harus percaya bahwa Yesuslah yang diutus oleh Allah, dan untuk mendapatkan keselamatan, maka mereka harus percaya kepada-Nya dan mengatakan “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yoh 6:35). Dengan demikian, penggandaan roti dan ikan bukanlah tujuan dari Yesus, namun merupakan cara Yesus untuk membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dan untuk menyampaikan ajaran yang ingin disampaikan, yaitu bahwa Dia adalah Roti Hidup yang turun dari Sorga dan barangsiapa menyantap Tubuh-Nya dan minum Darah-Nya, maka akan mendapatkan kehidupan yang kekal. Dan inilah pengajaran tentang Ekaristi.

      Jadi, Yesus tidak mau bahwa orang-orang hanya mau mendapatkan mukjizat, namun Yesus mau agar orang-orang mendapatkan kehidupan yang kekal dengan cara mempercayai Yesus bahwa Dia adalah Tuhan. Alasan lain, kadang Yesus mengatakan “jangan mengatakannya kepada orang lain” karena Dia memandang bahwa mereka belum siap untuk menerima rencana keselamatan Allah secara lengkap. Semoga jawaban ini dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  4. Terima kasih ibu Ingrid untuk jawabannya mengenai Yesus menyembuhkan anak muda yang sakit ayan (Mat. 17:14-21, Mrk.9:14-29; Luk.9:37-43). Dijelaskan bahwa, Yesus selain menyembuhkan anak itu dari sakit ayan, Ia juga melakukan eksorsisme (Mrk 9:34; Luk 9:43). Mengapa Yesus mengatakan : “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat. Berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?”. Mohon dapat dijelaskan lebih lanjut atas jawaban dari Yesus kepada murid-muridNya : “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan puasa”.(Mat.17:21). Apakah perkataan Yesus ini lebih pada eksorsismenya atau lebih pada penyembuhan sakit ayannya. Sebagaimana kita ketahui menurut pandangan medis kedokteran saat ini, masih belum ada obat yang tepat selain obat untuk meredam “kumat sewaktu-waktu” dan mengurangi faktor pemicu. selain itu, bidang kedokteranpun tidak dapat menjelaskan gejala “kerasukan roh jahat”, malahan lebih cenderung tidak mempercayainya. Mungkin bu Ingrid dapat memberikan penjelasan bagaimana membedakan kedua gejala tersebut (antara kerasukan roh jahat dengan sakti ayan).
    Terima kasih sebelumnya, semoga Tuhan memberkati.

    • Shalom Marcos Neko,

      Menurut St. Thomas Aquinas, dengan perkataan, “Berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?” maksud Yesus adalah: Kamu telah bersama- sama dengan Aku sekian lamanya, namun kamu masih menuduh-Ku dan murid- murid-Ku… Ia [Yesus] tidak mengatakan hal ini dengan kemarahan, namun, Ia mengatakan demikian seperti perkataan seorang dokter yang mengunjungi pasiennya yang sakit, yang tidak mau mengambil resep obatnya. Itulah sebabnya mengapa Ia mengatakan, “Berapa lama lagi aku harus bersabar terhadap kamu…. sebab kamu tidak melakukan apa yang Ku-katakan kepadamu?” (St. Thomas Aquinas, Commentary on St. Matthew, 17:17)

      Di akhir perikop, Yesus mengatakan, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan puasa” (Mat.17:21); namun memang tidak disebutkan secara rinci, akan maksud “jenis ini”. Maka kita mengacu saja kepada teks yang tertulis di sana, yaitu baik penyakit ayan maupun kerasukan setan.

      Saya bukan dokter, sehingga saya tidak dapat menjelaskan secara rinci mengenai penyakit ayan. Silakan anda bertanya kepada dokter yang ahli. Namun tentang hal kerasukan setan dapat dijelaskan sebagai berikut, seperti yang saya kutip juga dari the Navarre Bible, St. Luke, p. 128:

      “Kekuatan setan atas manusia terbatas sampai pada tingkatan tertentu yang diijinkan Allah terjadi atas orang itu. Di dalam batas- batas ini, kasus kerasukan setan dapat terjadi. Kerasukan setan artinya setan dapat menguasai atas tingkah laku tubuh dan mental dari orang yang kerasukan tersebut, sehingga orang tersebut kehilangan kontrol atas bagian- bagian tubuhnya, dan tubuh orang itu menjadi seperti alat bagi setan itu, sehingga orang itu menderita karena diperbudak dengan cara yang sangat kejam. Ketika Yesus mengusir setan dari tubuh orang- orang yang kerasukan, hal itu menunjukkan bahwa Kerajaan Allah sudah datang, sehingga setan dapat keluar dari tubuh seseorang akibat hasil dari dosa asal Adam dan Hawa….”

      Silakan anda membaca lebih lanjut, bagaimana kuasa Yesus masih terus bekerja saat ini, untuk membebaskan umat-Nya dari kasus kerasukan setan, seperti pernah di- sharingkan oleh Romo Santo, di sini, silakan klik.

      Demikian, semoga ulasan di atas berguna.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Shalom ibu Ingrid,
        Terima kasih atas penjelasan yang diberikan. Demikian juga mengenai Sharing Pengalaman Eksorsisme dari Romo Yanto telah pernah saya baca.
        Semoga melalui penjelasan ini dapat menambahan pemahaman saya akan setiap rencana Tuhan di balik setiap peristiwa. Semoga Tuhan memberkati ibu Ingrid, Team Doa dan keluarga.

  5. http://www.katolisitas.org saat ini merupakan web katolik yang paling sering saya kunjungi. Dalam kehausan saya mencari “Kerajaan Allah dan KebenaraNya”, saya memperoleh banyak pencerahan melalui web ini. Banyak hal yang saya belum jelas atau ragu, saya mendapat banyak jawaban di sini. Walaupun demikian masih banyak yang harus saya pelajari dan perdalam lagi. Karena itu http://www.katolisitas akan menjadi salah satu nara sumber saya. Pada kesempatan ini saya ingin mengajukan pertanyaan mengenai apa yang tertulis dalam firman Tuhan “Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (Mat. 17:14-21, Mrk.9:14-29; Luk.9:37-43). Mohon kiranya dapat diberikan penjelasan berkaitan dengan ayat-ayat tersebut di atas (berkaitan dengan sakit ayan, gangguan roh jahat atau setan dan kuasa Yesus menyembuhkanNya.).
    Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

    [Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.