Pertanyaan:
Shalom katolisitas..
Pak Stef dan bu Ingrid
Kita sering mendengar kata2 kesembuhan rohani.. kesembuhan jiwa… dlsb
Dengan mengkaitkan kata kesembuhan tentu ada sesuatu yang ‘sakit’
Berikut ini saya angkat ayat2 dibawah ini:
Yak 5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
Yak 5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Pertanyaannya adalah: kesembuhan rohani yang selama ini kita cari… bagaimana konteknya dengan sakit tubuh itu sendiri..?
Sering membuat saya bingung, bahwasannya Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit bahkan yang mati pun dibangkitkan.. bagaimana kita yang sekarang masih hidup dalam pengembaraan menghadapi sakit yang bener2 sakit tubuh dengan mengimani Tuhan akan memberikan kesembuhan bagi kita.
Selanjutnya ttg perikop : Kepada jemaat di Tiatira
Why 2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Pertanyaannya maksud hubungan ranjang orang sakit dengan zinah serta kesukaran besar itu..
Mohon pencarahannya. (bolekah diberikan ayat2 lain yang terkait)
Terima kasih.
Salam sjahtera.
Felix Sugiharto.
Jawaban:
Shalom Felix Sugiharto,
1. Kaitan kesembuhan rohani dengan kesembuhan tubuh.
Harus diakui bahwa adakalanya memang sakit pada tubuh kita disebabkan oleh sakit rohani, walaupun tidak semua sakit pada tubuh kita disebabkan oleh sakit rohani. Misalnya sakit lecet atau pilek, umumnya tidak ada kaitannya dengan sakit rohani. Namun adakalanya sakit rohani, seperti kemarahan, dapat berkaitan dengan tekanan darah tinggi; dan ketegangan berlebihan dapat berhubungan dengan sakit jantung. Belum lagi sakit karena dosa seksual, ini lebih nyata lagi; karena mereka yang sering melakukan dosa seksual, dapat terkena penyakit kelamin, bahkan AIDS. Wanita yang melakukan pengguguran, mempunyai resiko lebih besar terkena kanker rahim atau payudara. Namun demikian, janganlah terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa semua sakit jasmani yang berat pasti disebabkan oleh dosa rohani. Sikap menghakimi semacam ini juga tidak benar.
Sakit penyakit memang merupakan salah satu akibat dari dosa asal manusia. Setelah kejatuhan Adam dan Hawa, maka selain manusia kehilangan rahmat pengudusan Allah, semua manusia mengalami penderitaan, sakit penyakit dan kematian. Ini adalah fakta. Saat manusia mengalami sakit penyakit dan penderitaan, umumnya manusia mempertanyakan tujuan hidupnya, dan tidak jarang baru pada saat inilah ia dapat terpanggil untuk mengenal Allah Penciptanya. Atau, jika ia sudah mengenal Allah, maka melalui penderitaannya, ia belajar semakin beriman dan berpasrah kepada Allah. Oleh karena itu, adakalanya Tuhan mengizinkan kita mengalami sakit penyakit dan penderitaan, seperti yang pernah dibahas di sini, silakan klik.
Oleh kuasa- Nya yang mengatasi segala sesuatu, Tuhan Yesus dapat menyembuhkan baik penyakit jasmani maupun rohani. Kesembuhan jasmani memang merupakan kesembuhan yang lebih mudah dilihat dan dirasakan, sehingga banyak orang cenderung yang mengharapkan untuk ‘melihat’ kesembuhan jasmani dan mengalaminya. Namun sebenarnya, yang lebih penting adalah kesembuhan rohani. Karena kesembuhan rohani mempunyai efek yang lebih panjang dan berpengaruh untuk keselamatan kekal, sedangkan kesembuhan jasmani itu sifatnya sementara, dan akan ada saatnya penyakit akan datang lagi, entah yang sama atau yang lain; dan akhirnya sakit penyakit itulah yang umumnya menghantar kita sampai kepada kematian.
Maka hal penyakit jasmani itu memang dapat berhubungan dengan sakit rohani, namun dapat juga karena faktor kelemahan tubuh manusia akibat dosa asal Adam dan Hawa. Kita dapat selalu memohon kesembuhan dari Tuhan, dengan keyakinan bahwa Tuhan mampu menyembuhkan kita. Namun pada saat yang sama, kita harus menghadapi sakit penyakit dengan sabar dan penuh iman. Bahwa jika Tuhan mengijinkan sakit penyakit terjadi dalam hidup kita, pasti tetap dapat mendatangkan kebaikan bagi kita, untuk membentuk kita agar semakin serupa dengan Dia, yang setia memikul salib-Nya sampai wafat. Sebab seringkali dengan sikap batin seperti ini, seseorang malah dapat menerima kesembuhan, yang tidak hanya menyangkut rohani, tetapi juga jasmani.
Bagi umat Katolik yang mengalami sakit keras, dapat memohon kepada Pastor untuk memberikan sakramen Pengurapan Orang Sakit. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Sakramen ini menyampaikan rahmat Allah yang dapat menghasilkan dalam diri orang yang menerima, iman dan kepasrahan kepada Tuhan. Sehingga, dengan sikap ini, seseorang dipersiapkan untuk menghadap Allah; ataupun sebaliknya jika ia mengalami kesembuhan jasmani rohani, ia dapat memiliki penghayatan yang baru akan makna hidup, sehingga dapat menjalani kehidupan selanjutnya dengan mata hati tertuju kepada Allah.
Ayat Why 2:22 agaknya tidak berhubungan dengan hal sakit jasmani dan rohani yang anda tanyakan. Sebab konteksnya berbeda. Berikut ini adalah tanggapan saya.
2. Tentang Why 2:22
Why 2:22 mengatakan, “Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.”
Untuk memahami arti ayat ini, kita harus melihat konteksnya/ kaitannya dengan ayat- ayat sebelumnya dan sesudahnya. Ayat ini adalah bagian surat Rasul Yohanes kepada jemaat di Tiatira. Harap dimengerti, bahwa kitab Wahyu mengungkapkan maksudnya dengan menggunakan banyak simbol sehingga untuk memahaminya perlu mengetahui topik dan konteks yang sedang dibicarakan. Pada saat itu di Tiatira terdapat sekte sesat yang menolak pengajaran dari Rasul Yohanes.
Berikut ini adalah penjelasan yang saya sarikan dari Haddock Commentary on Holy Scripture:
‘Perempuan’ yang dimaksudkan di sini adalah sekte heretik tertentu, atau kemungkinan beberapa perempuan dari sekte Nicolaites yang dengan cara- cara licik membawa banyak orang untuk masuk ke dalam sekte tersebut. St. Irenaeus menyebutkan dalam bukunya Against Heresies I.26.3 dan III.11.1, bahwa mereka adalah sekte yang hidup mengikuti keinginan daging (“lives of unrestrained indulgence“). Sekte ini menolak untuk percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti halnya sekte Gnosticism.
Ay. 21: Ayat sebelumnya (Why 2:21) mengatakan, “Aku telah memberikan waktu untuk bertobat tetapi ia tidak mau bertobat.” Maka “Aku” di sini adalah Kristus yang berbicara sebagai Tuhan, sebab hanya Tuhan-lah yang dapat mengampuni dosa manusia.
Ay. 22: “Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit…” Para ahli Kitab Suci ada yang mengartikan ini sebagai ranjang kesakitan, atau kematian, atau penyiksaan kekal di neraka, di mana perempuan itu dan mereka mengikutinya akan mengalami kesukaran besar, kecuali jika mereka bertobat.
Ay. 23: “Dan semua orang akan mengetahui bahwa Akulah yang menguji batin dan hati semua orang…”, hal ini hanya dapat dilakukan oleh Tuhan, (lihat Mzm 7:10, Yer 17:10) Hanya Tuhan jugalah yang mampu “… membalaskan kepada semua orang menurut perbuatannya” (lih. Mzm 62:13; Ams 24:12; Rom 2:6).
Ay. 24: “… tetapi kepada kamu…yang tidak mengikuti ajaran itu…. Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.” Mereka yang tidak mengikuti ajaran Nicolites dan Gnostics dan tidak menyetujui ajaran Iblis yang meyimpang, tidak akan dibebani oleh hukuman.
Ay. 25- 26. “Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang. Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa…”
Ini menyatakan bahwa para orang kudus-Nya yang ada dengan Kristus Tuhan di surga menerima kuasa dari Dia untuk memimpin atas bangsa- bangsa, sebagai pelindung dan akan datang bersama-Nya pada akhir jaman nanti untuk menghukum mereka yang tidak menaati perintah-perintah Nya.
Demikian tanggapan saya atas pertanyaan anda, semoga berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Katolisitas
Saya mau minta tolong kepada team katolisitas: apakah tim katolisitas bisa mentranslate kalimat berikut dalam bahasa latin “Dengan tangan Tuhan, kita menyembuhkan” Mungkin team Katolisitas punya motto dalam bhs Latin yang memiliki makna dan arti penyembuhan bagi org sakit
Maaf mungkin saya bertanya di tempat dan pokok bahasan yang salah….
Trima kasih
Berkah Dalem
Shalom Michael,
Berikut ini adalah terjemahan Latin dari ‘Dengan tangan Tuhan kami (kita) menyembuhkan’ : Manu Domini sanamus.
Sedangkan kalimat lainnya yang mungkin dapat juga menggambarkan penyembuhan adalah kalimat yang sering kita ucapkan dalam Misa Kudus, “….. tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh”, yang dalam bahasa Latinnya adalah: “sed tantum dic verbo et sanabitur anima mea“.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Triastuti dan Ingrid- katolisitas.org
Salam Ibu Ingrid
Saya sangat tertarik dengan situs katolisitas. Saya ingin menanyakan beberapa hal. sudilah kiranya ibu Ingrid menjelaskan. Dalam Kisah para rasul 5:1-11 tersebutlah seorang yang bernama Ananias dan istrinya yang mati karena berdusta mengenai hasil penjualan tanah. Ada konteks yang mengganggu saya dalam peristiwa tersebut.
1. Ananias menjual tanahnya. dia memberikan sebagian hasilnya untuk Tuhan. akan tetapi mengapa Tuhan menghukumnya dengan hukuman mati (yang menurut saya Tuhan tidak sekejam itu) melalui para rasul karena hanya memberikan sebagian saja. padahal Petrus berkata “Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?” ini mengartikan bahwa Ananias tetap berhak ingin diberikan berapa saja pada para rasul
2. Saya mempunyai nenek. dari kecil dia diajarkan mantra-mantra jawa. dia mencap bahwa agama katolik bukan agama kita. namun agama dari barat. nenek kami sangat membenci karena anak-anaknya katolik. suatu hari dia berubah ketika melihat adik saya berdoa rosario. akhirnya dia tertarik. dan lambat laun meninggalkan semua mantra-mantranya. yang menjadi persoalan adalah nenek saya dalam berdoa selalu menyebut nama Bunda Maria. dalam segala aktifitasnya selalu dilandasi doa melalui Bunda Maria, seperti saat dia memakai mantra-mantra dulu. hidupnya berubah baik. seluruh keluarga rukun kembali. namun nenek saya tidak tertarik dengan Yesus. saat kita terangkan dia hanya tersenyum, namun setelah itu dia berkata bahwa Bunda Maria lah yang membuat hidupnya baik dan bahagia setelah mengenalnya. apakah nenek saya dapat terselamatkan?
Shalom Anton Jantoko,
1. Dosa Ananias dan Safira tidak terletak pada menahan sebagian dari uang hasil penjualan tanah, tetapi kepada penipuan mereka di hadapan komunitas umat beriman. Kematian mereka adalah karena kebohongan yang mereka lakukan kepada Roh Kudus (lih. Kis 5:3, 9), di mana mereka menerima penghormatan dari komunitas karena kemurahan hati mereka, padahal sesungguhnya mereka tidak layak menerima penghormatan itu.
2. Pertanyaannya adalah, apakah nenek anda sudah dibaptis? Sebab jika ia sudah mengikuti pelajaran tentang iman Katolik dan dibaptis, maka seharusnya ia telah memperoleh pengajaran yang benar tentang iman Katolik. Sebab tertarik kepada Bunda Maria belumlah lengkap, jika belum sampai kepada pengenalan akan Tuhan Yesus. Jadi, walaupun hal menentukan seseorang diselamatkan atau tidak, adalah hak Tuhan, namun jika itu menyangkut orang- orang terdekat kita, maka kita memiliki andil untuk membantu mereka mengenal Kristus yang oleh-Nya kita dapat memperoleh keselamatan kekal.
Memang iman adalah karunia Allah, dan kadarnya tidak sama pada setiap orang. Mereka yang dipercaya banyak, akan dituntut banyak (lih. Luk 12:48). Maka kita melihat, apakah nenek anda masih cukup sehat dan dapat menerima pengajaran iman yang lebih lengkap? Jika ya, silakan anda terus berusaha untuk memperkenalkannya kepada Tuhan Yesus. Berikan kepadanya buku doa rosario, yang memuat permenungan kisah/ peristiwa- peristiwa hidup Tuhan Yesus (peristiwa gembira, terang, sedih dan mulia), sehingga sedikit demi sedikit imannya diarahkan kepada Tuhan Yesus. Kita tidak dapat tahu dengan persis apa yang ada di dalam hati nenek. Senyum yang ditunjukkannya setiap kali anda mengajaknya mengenal Yesus, juga belum tentu berarti bahwa ia tidak tertarik dengan Yesus. Maka anda dapat terus mencoba, namun apa yang terjadi dalam hati nenek, hanya Tuhan yang mengetahuinya.
Jika nenek anda sudah terlalu tua dan kesehatannya tidak lagi memungkinkan untuk menerima ajaran iman, maka silakan anda mendoakannya saja; sebab sesungguhnya ia tidak terlalu jauh dari jalan kebenaran. Semoga Tuhan Yesus berbelas kasihan kepadanya dan memperhitungkan juga setiap penghormatan yang diberikan kepada-Nya setiap kali nenek anda mengucapkan doa Salam Maria….. “Terpujilah buah tubuhmu, Yesus”. Percayalah, segala usaha yang anda dan keluarga anda lakukan untuk membawanya kepada Yesus tidak akan sia- sia. Tuhan Yesus yang memahami isi hati setiap orang akan memberikan yang terbaik kepada kita semua yang percaya kepada-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom katolisitas..
Pak Stef dan bu Ingrid
Kita sering mendengar kata2 kesembuhan rohani.. kesembuhan jiwa… dlsb
Dengan mengkaitkan kata kesembuhan tentu ada sesuatu yang ‘sakit’
…….. [Dari Katolisitas: pertanyaan selengkapnya dan jawabannya telah ditayangkan di atas, silakan klik]
Salam sjahtera.
Felix Sugiharto.
Comments are closed.