Pertanyaan:
[Dari katolisitas: diskusi sebelumnya ada di tanya jawab ini – silakan klik]
Terimakasih atas jawabannya sungguh saya sangat menghargai jawaban yg cerdas namun tetap saja banyak kendala yang bagi saya untuk menyakini kebenaran Iman Katolik. Mohon anda jelaskan beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan bagi saya antara lain:
Mengenai cabang denominasi 28.000 itu Boleh saya diberikan link atau infonya? Karena setahu saya tidak sampai sebanyak itu Paling yang ada Lutheran, Calvin (Injili), Baptis, Methodist, Pantekosta, Kharismatik
ajaran Sola Scriptura itu baik atau tidak?
bukan saja sekedar baik namun itulah esensi subtansi dari Ajaran KRISTUS tentang Diri-Nya
bukan tentang pencitraan Bunda Maria, bukan soal tradisi suci, bukan soal magisterium
sekali tentang Karya-Nya yang mendamaikan manusia dengan Diri-Nya Bapa, KRISTUS YESUS dan Roh Kudus Sebagaimana
Joh 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Tambahan-tambahan yang dapat merusak adonan, adalah ragi sifatnya, dan bila berlebihan dapat menghamirkan seluruh adonan
Karena itu Roh Kudus memberikan Inspirasi kepada Rasul2 Modern Martin Luther, John Calvin dan Ulrich Zwingli Walaupun berbeda, adalah hal2 yang tidak mendasar Mereka semua mengembalikan ajaran KRISTUS pada hakekatnya Yakni CHRIST “alone” Bukan Bunda Maria, Tradisi Suci dan Magisterium
Roh Kudus pada jaman akhir ini akan dicurahkan semakin melimpah Akan menuntun kepada kebenaran sejati Yaitu menyembah dengan roh dan Kebenaran Roh di tuntun oleh Roh Kudus untuk mengerti dan mengerjakan kebenaran, untuk menghasilkan buah pertobatan dan buah Roh
Bisakah anda tunjukan apa kelebihan doktrin Gereja Katolik dibanding Protestan? Tunjukan pada saya secara kongkrit anda kesalahan2 dari doktrin rasul modern dari gereja2 Lutheran, Calvin (Injili), Baptis, Methodist, Pantekosta, Kharismatik saya kira dengan menunjuk dengan jelas kesalahannya baru kita bisa mengetahui. Jika memang tidak ada tentunya tidak akan dapat anda temukan kesalah di gereja2 tersebut dibanding dengan yg ada di Gereja Katolik.
Demikian pertanyaan saya, sekali lagi mohon maaf sebesae2nya kalau mungkin pertanyaan ini agak menyinggung, semoga terang yag anda miliki dapat juga bersinar bagi saya, sebaliknya jika terang itu ada pada saya semoga dapat menyinari anda agar anda dapat menemukan kebenaran.
Salam Kasih dan Semoga Tuhan Memberkati – Lisa
Jawaban dari Stefanus Tay:
Shalom Lisa,
Terima kasih atas kesempatan untuk berdiskusi dengan Lisa. Saya menyadari maksud baik Lisa dan mungkin teman-teman Lisa, yang menaruh perhatian kepada keselamatan umat Katolik, yang mungkin dipandang tidak memegang ajaran Kristus yang murni. Untuk itu saya berterima kasih. Namun, saya juga mempunyai kerinduan yang sama dari sisi yang berbeda, bahwa Lisa dan teman-teman juga dapat melihat bahwa pengajaran Gereja Katolik sungguh mempunyai dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, sesungguhnya mengajarkan apa yang sungguh diajarkan oleh Kristus sendiri. Untuk itu, mari di dalam perbedaan, kita dapat berdialog dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1 Pet 3:15), tanpa mengaburkan kebenaran yang kita imani.
Saya akan melanjutkan diskusi yang tadinya dilakukan oleh Lisa dan Ingrid, yang sebelumnya dilakukan di sini (silakan klik). Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1) Lisa mengatakan “Mengenai cabang denominasi 28.000 itu Boleh saya diberikan link atau infonya? Karena setahu saya tidak sampai sebanyak itu Paling yang ada Lutheran, Calvin (Injili), Baptis, Methodist, Pantekosta, Kharismatik”
a) Lisa dapat melihat di beberapa link berikut ini: 1) site dari katolik (silakan klik), yang memberikan daftar 33,000 denominasi. 2) site dari wikipedia dapat dilihat disini (silakan klik), yang memberikan jumlah perpecahan 34,000. Anggaplah jumlah denominasi sekitar 20,000. Bukankah ini adalah suatu bukti perpecahan dari gereja-gereja? Kalau kita lihat, semua gereja-gereja mengatakan bahwa mereka mendasarkan ajarannya pada Alkitab saja.
b) Lisa meneruskan dengan “ajaran Sola Scriptura itu baik atau tidak? bukan saja sekedar baik namun itulah esensi subtansi dari Ajaran KRISTUS tentang Diri-Nya bukan tentang pencitraan Bunda Maria, bukan soal tradisi suci, bukan soal magisterium“
1) Pertanyaannya adalah: kalau memang Alkitab saja (Sola Scriptura) adalah benar, mengapa gereja tidak bersatu padu setelah Martin Luther? Mengapa terjadi perpecahan, dan semua mengatakan bahwa ajarannya berdasarkan Alkitab saja?
2) Kalau anda mengatakan bahwa Sola Scriptura adalah esensi dari ajaran Kristus, silakan memberikan ayat yang mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran. Kalau di Alkitab sendiri tidak disebutkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran dan pada saat yang bersamaan dipercaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran, bukankah justru ajaran “sola scriptura” menjadi tidak alkitabiah? Ada baiknya juga kalau Lisa dapat memberikan bukti dari para Bapa Gereja (jemaat perdana) yang percaya bahwa Alkitab saja adalah satu-satunya sumber kebenaran. Kapankah ajaran “Sola Scriptura” dimulai?
3) Pencitraan Bunda Maria dalam ajaran Gereja Katolik bukan berhenti pada Bunda Maria, namun senantiasa akan menuntun pada Kristus. Ada baiknya Lisa memberikan definisi apa yang dimaksud dengan “pencitraan”. Mungkin kita dapat berdiskusi tentang Bunda Maria dalam topik tersendiri. Lisa dapat memilih satu topik yang spesifik tentang Bunda Maria dan kemudian kita dapat mendiskusikannya secara mendalam. Kalau Kristus sendiri menghormati ibu-Nya – sesuai dengan perintah ke-4 dari 10 perintah Allah – mengapa kita tidak menghormati Bunda Maria, yang telah diberikan oleh Kristus kepada umat Allah (lih. Yoh 19:27)?
4) Tentang hubungan Alkitab, Tradisi Suci, dan Magisterium Gereja dapat telah saya jawab di sini (silakan klik). Di jawaban saya, saya mempertanyakan bagaimana kita mendapatkan Alkitab, seperti yang kita kenal saat ini. Dan Alkitab yang kita kenal saat ini tidak akan mungkin ada tanpa adanya Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Atau pertanyaan yang lain, bagaimana seseorang tahu bahwa Matius yang menuliskan Injil Matius?
2) Lisa mengatakan “sekali tentang Karya-Nya yang mendamaikan manusia dengan Diri-Nya Bapa, KRISTUS YESUS dan Roh Kudus Sebagaimana Joh 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
Saya tidak tahu hubungan ayat ini dengan topik yang sedang kita diskusikan. Namun, kalau mau dihubungkan bahwa penyembah-penyembah yang benar adalah setelah kedatangan Martin Luther, maka pertanyaan saya adalah: Apakah jemaat perdana, dari tahun 33 -1500 tidak menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran? Kalau begitu, bagaimana dengan janji di Mt 16:16-19?
3) Lisa menuliskan “Tambahan-tambahan yang dapat merusak adonan, adalah ragi sifatnya, dan bila berlebihan dapat menghamirkan seluruh adonan”
a) Kalau maksudnya bahwa Gereja Katolik menambahkan apa yang telah diajarkan oleh Yesus, silakan memberikan pengajaran mana yang menyimpang dari pengajaran Kristus. Dan saya akan mencoba untuk memberikan argumentasi, bahwa ajaran tersebut bersumber pada Kristus sendiri. Justru, perpecahan yang terjadi secara luar biasa setelah Martin Luther menjadi tidak sesuai dengan pesan Yesus terakhir di Yoh 17. Dan kalau mau dibandingkan dengan ragi, maka perpecahan ini sebenarnya lebih buruk.
b) Dan kalau Lisa mengatakan “Karena itu Roh Kudus memberikan Inspirasi kepada Rasul2 Modern Martin Luther, John Calvin dan Ulrich Zwingli Walaupun berbeda, adalah hal2 yang tidak mendasar Mereka semua mengembalikan ajaran KRISTUS pada hakekatnya Yakni CHRIST “alone” Bukan Bunda Maria, Tradisi Suci dan Magisterium“, maka pertanyaan saya adalah satu: Kalau memang apa yang mereka ajarkan adalah benar – yang mengklaim untuk kembali kepada ajaran Kristus yang murni – membawa begitu banyak perpecahan terjadi? Seharusnya kalau kembali kepada ajaran Kristus yang murni, maka semuanya harus menjalankan pesan Kristus, termasuk pesan: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh 17:21)
Pengajaran Gereja Katolik bukanlah menghormati Bunda Maria tanpa membawa umat kepada Kristus. Dan Tradisi Suci dan Magisterium Gereja justru untuk meneruskan pesan Kristus dari satu generasi ke generasi yang lain secara murni. Oleh karena itu, semua pengajaran Gereja Katolik bersumber pada Kristus sendiri. Jadi, di sini saya melihat ada banyak kesalahpahaman dari Lisa terhadap apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Mungkin, penyimpangan-penyimpangan ajaran Gereja Katolik yang ada di dalam pikiran Lisa, sebenarnya bukanlah suatu penyimpangan kalau Lisa mengetahui secara persis ajaran Gereja Katolik.
c) Lisa menuliskan “Roh Kudus pada jaman akhir ini akan dicurahkan semakin melimpah Akan menuntun kepada kebenaran sejati Yaitu menyembah dengan roh dan Kebenaran Roh di tuntun oleh Roh Kudus untuk mengerti dan mengerjakan kebenaran, untuk menghasilkan buah pertobatan dan buah Roh“
Kalau kita mempercayai bahwa Roh Kudus adalah Roh pemersatu dan bukan Roh pemecah, dan kalau Roh Kudus dicurahkan pada akhir zaman ini, seharusnya kita melihat adanya persatuan umat Allah. Dengan demikian, gereja-gereja seharusnya dapat bersatu. Justru, salah satu tanda bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri (lih. Mt 16:16-19), adalah “satu“. Untuk itu, silakan membaca artikel ini (silakan klik) dan ini (silakan klik).
4) Lisa menuliskan “Bisakah anda tunjukan apa kelebihan doktrin Gereja Katolik dibanding Protestan? Tunjukan pada saya secara kongkrit anda kesalahan2 dari doktrin rasul modern dari gereja2 Lutheran, Calvin (Injili), Baptis, Methodist, Pantekosta, Kharismatik saya kira dengan menunjuk dengan jelas kesalahannya baru kita bisa mengetahui. Jika memang tidak ada tentunya tidak akan dapat anda temukan kesalah di gereja2 tersebut dibanding dengan yg ada di Gereja Katolik.”
a) Apa kelebihan Gereja Katolik dibandingkan dengan gereja-gereja yang lain? Bagaimana kalau kita mulai dengan artikel “Mengapa kita memilih Gereja Katolik” (silakan klik). Kemudian silakan juga melihat empat tanda Gereja Katolik, yaitu: satu, kudus, katolik dan apostolik.
Gereja yang Satu
(Rom 12:5, 1Kor 10:17, 12:13, KGK (Katekismus Gereja Katolik 813-822), LG 4)
Yesus mendirikan hanya satu Gereja, bukan kesatuan dari beberapa gereja yang berbeda-beda. Kita mengetahuinya dari Yesus sendiri, yang mengatakan bahwa Ia akan mendirikan Gereja-Nya (bukan gereja-gereja) di atas Petrus (Mat 16:18). Pada saat Perjamuan Terakhir sebelum wafatNya Kristus berdoa untuk kesatuan GerejaNya: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Kitab suci mengatakan bahwa Gereja adalah ‘mempelai Kristus’ (Ef 5:23-32). Karenanya, tidak mungkin Ia mempunyai lebih dari satu mempelai. Mempelai-Nya yang satu adalah Gereja Katolik.
Kesatuan Gereja Katolik ini ditunjukkan dengan kesatuan dalam hal (1)iman dan pengajaran, berdasarkan ajaran Kristus (2) liturgi dan sakramen dan (3) kepemimpinan, yang awalnya dipegang oleh para rasul di bawah kepemimpinan Rasul Petrus, yang kemudian diteruskan oleh para pengganti mereka. Kepada kesatuan inilah semua para pengikut Kristus dipanggil (Fil 1:27, 2:2), sebagai “sebuah bangsa yang dipersatukan dengan kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus.” (LG 4)
Kesatuan Gereja Katolik dalam hal pengajaran mempunyai dua dimensi, yaitu berlaku di seluruh dunia dan berlaku sepanjang sejarah. Hal ini dimungkinkan karena dalam hal iman kepemimpinan Gereja dipegang oleh seorang kepala, yaitu seorang Paus yang bertindak sebagai wakil Kristus. Sepanjang sejarah, oleh bimbingan Roh Kudus, Gereja semakin memahami akan ajaran-ajaran Kristus (Yoh 16:12-13) dan menjabarkannya, namun tidak pernah menetapkan sesuatu yang bertentangan dari apa yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Gereja yang kudus
(Ef 5:25-27, Why 19:7-8, KGK 823-829, LG 8, 39, 41,42)
Kekudusan Gereja disebabkan oleh kekudusan Kristus yang mendirikannya. Hal ini tidak berarti bahwa setiap anggota Gereja-Nya adalah kudus, sebab Yesus sendiri mengakui bahwa para anggotaNya terdiri dari yang baik dan yang jahat (lih. Yoh 6:70), dan karenaNya tak semua dari anggotaNya masuk ke surga (Mat 7:21-23). Tetapi Gereja-Nya menjadi kudus karena ia adalah mempelai Kristus dan Tubuh-Nya sendiri, sehingga Gereja menjadi sumber kekudusan dan sebagai penjaga alat yang istimewa untuk menyampaikan rahmat Tuhan melalui sakramen- sakramen (lih. Ef 5:26).
Jadi kekudusan Gereja dapat dilihat dari para anggotanya yang hidup di dalam rahmat pengudusan, terutama mereka yang sungguh-sungguh menerapkan kekudusan itu di dalam kaul religius seperti para rohaniwan, rohaniwati dan terutama terlihat nyata pada para martir dan Orang Kudus (lih. LG 42). Kekudusan Gereja juga terlihat dari banyaknya mukjizat yang dilakukan oleh Para Kudus sepanjang sejarah. Dalam hal kekudusan inilah, maka Gereja menggarisbawahi pentingnya pertobatan (lih. LG 8), agar para anggotanya dibawa kepada rahmat pengudusan Allah.
Gereja yang katolik
(Mat 28:19-20, Why 5:9-10, KGK 830-856, LG 1)
Kata ‘Katolik’ berasal dari bahasa Yunani, katholikos, yang artinya “keseluruhan/ universal” atau “lengkap “. Jadi dalam hal ini kata katolik mempunyai dua arti: bahwa Gereja yang didirikan Yesus ini bukan hanya milik suku tertentu atau kelompok eksklusif yang terbatas; melainkan mencakup ‘keseluruhan‘ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia‘, yang merangkul semua, dari setiap suku, bangsa, kaum dan bahasa (Why 7:9). Kata ‘katolik’ juga berarti bahwa Gereja tidak dapat memilih-milih doktrin yang tertentu asal cocok sesuai dengan selera/ pendapat kita, tetapi harus doktrin yang setia kepada ‘seluruh‘ kebenaran. Rasul Paulus mengatakan bahwa hakekatnya seorang rasul adalah untuk menjadi pengajar yang ‘katolik’ artinya yang “meneruskan firman-Nya (Allah) dengan sepenuhnya…. tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol 1:25, 28)
Maka, Gereja Kristus disebut sebagai katolik (= universal) sebab ia dikurniakan kepada segala bangsa, oleh karena Allah Bapa adalah pencipta segala bangsa. Sebelum naik ke surga, Yesus memberikan amanat agung agar para rasulNya pergi ke seluruh dunia untuk menjadikan semua bangsa murid-muridNya (Mat 28: 19-20). Sepanjang sejarah Gereja Katolik menjalankan misi tersebut, yaitu menyebarkan Kabar Gembira pada semua bangsa, sebab Kristus menginginkan semua orang menjadi anggota keluarga-Nya yang universal (Gal 3:28). Kini Gereja Katolik ditemukan di semua negara di dunia dan masih terus mengirimkan para missionaris untuk mengabarkan Injil. Gereja Katolik yang beranggotakan bermacam bangsa dari berbagai budaya menggambarkan keluarga Kerajaan Allah yang tidak terbatas hanya pada negara atau suku bangsa yang tertentu.
Nama ‘Gereja Katolik’ pertama diresmikan pada awal abad ke-2 (tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Syrma 8, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus, untuk membedakan umat Kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism. Dengan surat ini St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya,
“…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.”
Di sinilah baru Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.
Namun, istilah ‘katolik’ bukan istilah baru, karena sudah dipakai sebelumnya pada zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman Kristiani,[3] bahkan pada jaman para rasul. Kis 9:31 menuliskan asal mula kata Gereja Katolik (katholikos) yang berasal dari kata “Ekklesia Katha Holos“. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.” Di sini kata “Katha holos atau katholikos” dalam bahasa Indonesia adalah jemaat/ umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
Gereja yang Apostolik
(Ef 2:19-20, KGK 857-865, LG 22)
Gereja disebut apostolik karena Yesus telah memilih para rasul-Nya untuk menjadi pemimpin- pemimpin pertama Gereja-Nya, di bawah pimpinan Rasul Petrus (Mat 16:18, Yoh 21:15-18). Oleh karena Yesus sendiri menjanjikan Gereja-Nya tidak akan binasa (Mat 16:18), maka kepemimpinan Gereja tidak berhenti dengan kepemimpinan para rasul tetapi diteruskan oleh para penerus mereka. Dengan demikian janji penyertaan Yesus terus berlangsung sampai pada saat ini, di mana Ia mengatakan, “Aku akan menyertai engkau senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20).
Para rasul adalah para uskup yang pertama, dan sejak abad pertama, pengajaran para rasul di dalam Kitab suci dan Tradisi kudus diturunkan dari mulut ke mulut kepada para penerus mereka (lih. 2 Tes 2:15), misalnya tentang kehadiran Kristus yang nyata di dalam Ekaristi, kurban Misa, pengampunan dosa melalui perantaraan imam, kelahiran baru dalam pembaptisan, keberadaan Api penyucian, peran khusus Maria dalam karya Keselamatan, hal kepemimpinan Paus, dan lain-lain.
Surat pertama dari Santo Klemens (penerus ketiga setelah Rasul Petrus, tahun 96) kepada jemaat di Korintus yang menyelesaikan konflik di antara mereka membuktikan kepemimpinan Gereja di bawah penerus Rasul Petrus sebagai uskup di Roma.[4] Kepemimpinan di bawah Paus di Roma ini diakui oleh Gereja Katolik sampai saat ini (LG 22). Singkatnya, jika kita kembali ke abad pertama, kita akan menemukan Gereja yang memiliki banyak kemiripan dengan Gereja Katolik yang sekarang, karena memang itu adalah satu dan sama.
b) Lisa meminta untuk menunjukkan kesalahan dari gerakan revolusi, yang dimotori oleh Martin Luther, Calvin, Zwing-li, dll. Bagaimana kalau kita mulai dari hal-hal mendasar: 1) Sola Scriptura, 2) Sola fide, 3) TULIP (Total Depravity, Unconditional Election, Limited Atonement, Irresistible Grace, Perseverance of the Saints)?
Demikian jawaban yang dapat saya berikan. Kalau mau fokus, kita dapat membatasi diskusi pada satu topik, sehingga diskusi tidak melebar kemana-mana. Mungkin ada baiknya diskusi ini berfokus pada ekklesiologi secara umum. Saya juga minta maaf kalau dalam keterbatasan saya untuk menyampaikan pendapat ada kata-kata yang menyinggung anda. Semoga dialog kita dapat membawa kita kepada kebenaran dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org
Salam kasih dalam Kristus,
Saya awam dalam kekristenan dan baru dibaptis, saya kadang bingung apakah saya salah memahami kitab suci (alkitab), atau saudaraku yg lain belum pernah membaca di kitab 1 Korintus 1 : 10 – 17 , mohon bantuannya agar saya bisa lebih memahami kekristenan, Tuhan Memberkati, Amin.
Pieter
Paroki St. Joseph Pekerja, Gotong-gotong, Makassar
Shalom Pieter,
1Kor 10-17 adalah merupakan bagian dari Surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus, yang merupakan koreksi dari Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang terpecah belah. Rasul Paulus menuliskan “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. ” (ay.10). Perpecahan jemaat di Korintus yang dilaporkan oleh keluarga Kloe (ay.11), rupanya disebabkan oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan bahwa mereka dari kelompok Paulus, kelompok Apolos, kelompok Kefas, dan kelompok Kristus (ay.12). Rasul Paulus ingin menekankan bahwa Kristus tidaklah terbagi-bagi (ay.13), sehingga seluruh jemaat juga tidak boleh terbagi-bagi. Paulus bukan mengatakan bahwa baptisan tidak penting, karena dia juga membaptis Krispus dan Gayus (ay.14) dan Stefanus (ay.16). Paulus menekankan bahwa dia diutus untuk memberitakan Injil (ay.17), yang menjadi langkah awal untuk percaya dan kemudian dibaptis. (bdk. Mrk 16:16) Semoga keterangan singkat ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Saya ingin bertanya,
Bagaimanakah cara ibadah oikumene dilangsungkan, apakah sperti PD, Taize? Dan aturan bagi umat Katolik apa saja? Karena saudara2 di kampus sy ada banyak kerinduan untuk dpt berkumpul dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen/non-katolik.
Terimakasih..
Shalom Rafael,
Sejujurnya, saya tidak menemukan penjabaran secara eksplisit tentang seperti apakah cara ibadah ekumene, menurut ajaran Gereja Katolik. Sebab yang dituliskan dalam dokumen Konsili Vatikan II tentang ekumenisme adalah: 1) bahwa memang sebagai umat Kristen, kita harus melakukan perubahan hati, kekudusan hidup dan doa, baik secara pribadi maupun secara publik, untuk kesatuan umat Kristen (lih. Unitatis Redintegratio (UR), 8); 2) Dikatakan pula, “di dalam kesempatan- kesempatan istimewa” umat Katolik dapat bergabung dengan para saudara- saudari Kristen non- Katolik untuk bersama- sama berdoa demi persatuan umat Kristiani (lih. UR, 8). 3) Doa bersama macam ini diperbolehkan, namun perayaan sakramen- sakramen bersama- sama tidak boleh dianggap sebagai upaya yang umum, karena syarat kesatuan Gereja yang menjadi persyaratan penerimaan sakramen, belum terpenuhi. (lih. UR, 8)
Selanjutnya untuk bentuk ibadatnya, dapat kita gunakan prinsip lain yang diajarkan dalam dekrit Konsili tersebut, yaitu, bahwa adalah penting bahwa ajaran iman Katolik harus dapat dihadirkan dalam keseluruhannya (lih. UR 11), dan jangan sampai ibadat yang dilakukan “merugikan bagi kemurnian ajaran katolik, serta mengaburkan artinya yang otentik dan pasti” (UR 11). Dengan prinsip ini, nampaknya lebih cocok jika ibadat/ doa bersama tersebut diadakan dalam bentuk doa Taize, sebab dalam bentuk Taize, umumnya tidak ada pengajaran, namun hanya pengulangan lagu pujian dan hening. Sedangkan kalau Persekutuan Doa, umumnya terdapat sesi pengajaran, dan jika yang membawakannya menyampaikan persepsi yang menentang ajaran Gereja Katolik, maka ibadat ini akhirnya akan merugikan bagi umat Katolik yang hadir, karena di sana diajarkan paham yang “merugikan bagi kemurnian ajaran katolik, serta mengaburkan artinya”, sehingga akhirnya dapat menimbulkan kebingungan ataupun melemahkan iman Katolik mereka. Hal inilah yang perlu diwaspadai dan dihindari.
Namun demikian, berdoa untuk persatuan untuk umat Kristen memang sudah menjadi tugas kita, dan semoga dapat terus kita doakan di dalam doa-doa pribadi, maupun dalam doa bersama, walaupun tidak harus di dalam ibadat bersama secara ekumenis. Selanjutnya yang mungkin dapat diusahakan secara ekumenis adalah kegiatan kepedulian terhadap masyarakat, dan kegiatan bersama ini dapat menjadi kesaksian yang hidup akan terang Kristus kepada dunia.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Saya angkat jempol pada isi diskusi dalam website ini. Sungguh amat berguna dan menambah pengetahuan saya tentang gereja Katolik yang menjadi persekutuan saya sejak 60 tahun lalu. Saya akan semakin banyak membaca dan mendalami diskusi di sini. Saya menjadi lebih mengerti, gereja Katolik yang satu kudus apostolik dst terima kasih
Tim katolisitas: saya mau nanya tentang Hari Sabath.. apakah itu hari Sabtu atau hari Minggu. Mengapa gereja Katolik merayakan Misa pada hari Minggu?… Bagaimana dengan 10 perintah Allah, kuduskanlah Hari Sabath….. dan mengenai penciptaan, Allah beristirahat pada hari ke 7… bukankah hari ke 7 itu hari Sabtu.. karena ketika kebangkitan Tuhan..tertulis.. pada hari pertama minggu itu…(Markus 16 1-8) berarti hari pertama hari Minggu?… mohon penjelasannya… terimakasih
[dari Katolisitas: Anda dapat menemukan jawaban pertanyaan Anda di artikel ini, silahkan klik.]
Saya orang Katolik fanatik.. tapi saya sering diajak teman ke gereja T dan B, sekedar toleransi saya pikir gak apa apa.. yang saya mau tanyakan.. seorang pendeta berkhotbah sangat berapi api, bahkan seperti punya karunia Roh Kudus… tetapi sudah mulai menyinggung bahkan mengatakan ajaran gereja lain salah… Roh Kudus macam apakah yang ada sama pendeta itu? Apakah Roh Kudus Katolik ama Protestan berbeda?
Shalom Giovani,
Terima kasih atas pertanyaannya. Gereja Katolik mengakui bahwa Roh Kudus dapat juga berkarya melalui mereka. Kita dapat melihat dokumen Vatikan II – Unitatis Redintegratio, artikel 3 [penekanan dari saya], yang menuliskan “Oleh karena itu Gereja-Gereja dan Jemaat-Jemaat yang terpisah, walaupun menurut pandangan kita diwarnai oleh kekurangan-kekurangan, sama sekali bukannya tidak berarti atau bernilai dalam misteri keselamatan. Sebab Roh Kristus tidak menolak untuk menggunakan mereka sebagai upaya-upaya keselamatan, yang kekuatannya bersumber pada kepenuhan rahmat serta kebenaran sendiri, yang dipercayakan kepada Gereja katolik.” Namun, memang harus diakui sering terjadi perbedaan doktrin di gereja-gereja non-Katolik, baik antar mereka sendiri atau dengan Gereja Katolik. Dalam hal ini, menjadi tugas setiap orang yang dalam posisi mengajar untuk benar-benar mempelajari iman dengan sungguh-sungguh. Roh Kudus adalah Roh Allah, yang menyatakan kebenaran, baik di dalam Gereja Katolik maupun di gereja-gereja non-Katolik atau non-Kristen. Namun, menjadi bahan permenungan bersama, bahwa Roh Kudus tidak mungkin melakukan kontradiksi, yang berarti dalam pengajaran iman, dua hal yang dalam kondisi yang sama tidak mungkin saling bertentangan satu sama lain. Karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, maka kita mempercayakan karya Roh Kudus untuk menyatakan kebenaran kepada setiap orang. Dan kita menjalankan bagian kita, yaitu untuk semakin mempelajari iman kita, sehingga kita dapat mempertanggungjawabkannya dengan baik dan bijaksana.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Saran untuk Giovvani…sebaiknya tidak perlu lagi pergi ke Gereja lain…mengapa? karena antara sikap toleransi dengan perangkap iblis itu batasnya sangaaaaaaaat tipis. Bila Mas Gio nggak kuat iman…tanpa sadar….bisa terseret arus sungai lho…syalom
Shalom Giovani,
Saya menduga Anda sedang mencari sesuatu di sana, yang tidak Anda temukan di Gereja Katolik, sehingga Anda bersedia diajak ke sana. Ini dugaan saya. Maka, di Misa malam Natal nanti, saya akan berdoa utk Anda: mohon karunia Roh Kudus, agar semakin banyak “harta karun” yang Anda temukan di Gereja Katolik, sehingga Anda tidak lagi tertarik ke sana – walau dengan alasan toleransi sekalipun.
Salam,
Lukas Cung
Syaloom,
Terimakasih Katolisitas.
Jawaban yang begitu santun, dan penuh bukti serta cerdas.
Sungguh, Gereja Katolik ini lah yang selama ini saya imani, benar-benar masih masuk dalam analogi dan penalaran saya. Terutama melihat hirarki kepemimpinan yang dimulai dari Petrus sendiri yang secara notabene adalah Murid Yesus.
Bisa anda bayangkan, bahwa Bapa Benedictus ke-16 yang saat ini adalah Bapa Paus, adalah penerus Rasul Petrus.
Orang yang sangat dekat dengan Yesus waktu masih hidup didunia. Dan itu masih diwariskan secara istimewa melalui gereja sampai sekarang. Bisa anda bayangkan, rentang waktu ratusan tahun, bahkan ribuan tahun semenjak kebangkitan Yesus hingga saat ini. Masih tetap satu, kudus, katolik dan apostolik.
Puji Tuhan,
Semua ada dalam kasihNya.
Regard’s,
Saya sangat setuju dengan pendapat anda..saya bersyukur kerana menjadi umat Kristen Katolik..Bapa memilih saya dan anda mnjadi anaknya..saya juga amat suka membaca website katolisitas..Iman saya semakin bertumbuh..Puji Tuhan….
Alkitab menghendaki agar Gereja “bersatu dan tidak terpecah-pecah”.. jika melihat realita yang ada saat ini.. perlu adanya kesatuan antar denominasi.. antar denominasi bisa saling berkoordinasi.. tidak saling memfitnah, menjelek-jelekan dan menjatuhkan har…ga diri.. Dengan catatan, selama Gereja itu tidak sesat.. pengajarannya “kembali pada” kebenaran Kitab Suci (Sola Scriptura).. bukan mengacu pada kitab 1001 tafsir mimpi..
Kalo sesat.. jemaatnya jadi gajah makan kawat (gawat).. perlu dihimbau untuk minggat.. hehehe.. —- “Dan berusahalah memelihara KESATUAN ROH OLEH IKATAN DAMAI SEJAHTERA: SATU TUBUH, DAN SATU ROH, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.” (Efesus 4:3-6) “teguh berdiri dalam SATU ROH, dan SEHATI SEJIWA berjuang untuk iman yang timbul dari BERITA INJIL,” (Filipi 1:27) “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” (1 Korintus 1:10) “Hendaklah kamu SEHATI SEPIKIR dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!” (Roma 12:16) “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk SALING MEMBANGUN.” (Roma 14:19) “Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah SATU TUBUH di dalam KRISTUS; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” (Roma 12:5) “Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, YESUS KRISTUS.” (Roma 15:6) —- Seperti yang ada dalam video tersebut.. dari suara alarm yang berbunyi, seperti bubaran anak sekolah.. bisa jadi mereka dari kelas yang berbeda.. Namun ketika mereka satukan hati dan pikiran.. tidak melihat dari “kelas” mana berasal.. mereka mampu menghasilkan konfigurasi yang indah.. So.. walaupun pelayanan yang satu gerak ke kanan.. pelayanan satunya gerak ke kiri.. ke depan.. ke samping.. berputar.. Selama tidak ada perpecahan.. ada dalam kesatuan.. justru akan menghasilkan keindahan..
Shalom Yohanes,
Terima kasih atas komentar anda tentang persatuan dari denominasi-denominasi Kristen. Ada dua hal yang perlu saya tanggapi. Pertama, pernyataan tentang Sola Scriptura (hanya Alkitab), sebenarnya justru tidak Alkitabiah. Hal ini dapat dibaca dalam dialog ini – silakan klik. Kedua, tentang perumpamaan anak-anak yang berlainan kelas yang dapat membentuk persatuan yang indah. Dalam contoh yang anda gunakan, anak-anak yang berlainan kelas tersebut terikat oleh peraturan yang sama, mempunyai kepala sekolah yang sama, mempunyai waktu istirahat dan waktu pelajaran tertentu. Dengan demikian, contoh ini tidak dapat digunakan pada denominasi-denominasi Kristen, karena diantara mereka sendiri tidak mempunyai doktrin yang sama, tidak mempunyai otoritas yang sama (kepala sekolah – pada analogi di atas). Untuk itu, silakan membaca beberapa tanya jawab dan komentar-komentar di atas (silakan klik dan klik ini), yang memaparkan argumentasi-argumentasi yang berbeda-beda, namun tidak dapat memberikan justifikasi terhadap perpecahan gereja-gereja, karena perpecahan ini adalah sesuatu yang nyata. Anda dapat mengungkapkan kembali argumentasi anda setelah anda membaca beberapa argumentasi yang diberikan di dua link tersebut. Semoga hal ini dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam sejahtera…
Saya betul-betul kagum dan hormat pada Bapa Stef dan Ibu Ingrid atas semua yang bapak ibu berikan melalui situs ini… saya dapat berpendapat bahwa semua itu karena “Gereja kita yang satu, kudus, katolik, dan apostolik…..
Saya punya satu pertanyaan nih… Dalam doa rosario pada bulan Mei dan Oktober, kepada siapakah kita berdoa, kepada Tuhan atau kepada Bunda Maria? Apakah penghormatan kepada Bunda Maria sudah ada gereja awal, yaitu pada masa para rasul setelah Yesus naik Ke Surga? Mohon penjelannya… Terimah kasih… GBU…..
Shalom Josh Pisco Arantha,
Terima kasih atas dukungannya atas karya kerasulan ini. Di sini kita dapat bersama-sama belajar tentang iman Katolik. Mari kita melihat pertanyaan anda tentang rosario.
Pada saat kita berdoa rosario, maka fokus kita sebenarnya adalah pada misteri Kristus. Akan lebih terasa, kalau kita merenungkan misteri-misteri. Saya pernah menjawabnya di sini – silakan klik, dalam salah satu diskusi dengan salah satu pengunjung katolisitas, di mana saya menuliskan:
1.Tentang Doa rosario:
Doa rosario adalah berdoa bersama dengan Bunda Maria, dengan pusatnya pada misteri Kristus. Hal ini terlihat dari permenungan peristiwa sedih, gembira, mulia dan terang. Justru dengan merenungkan peristiwa tersebut satu-persatu, kita dibawa pada misteri kehidupan Kristus secara menyeluruh. Doa “Aku Percaya” menyatakan apa yang dipercayai oleh seorang Kristen, doa “Bapa Kami” diajarkan sendiri oleh Kristus, doa “Salam Maria” adalah doa yang Alkitabiah, sedangkan peristiwa-peristiwa permenungan berfokus pada Kristus. Kalau anda mau mencoba membandingkan doa rosario dengan banyak nyanyian di dalam gereja-gereja non-Katolik, maka kita akan melihat sebenarnya doa Rosario adalah lebih Alkitabiah dan lebih dapat merenungkan kehidupan Kristus secara keseluruhan.
Coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang direnungkan: Mulai dari peristiwa gembira: Malaikat Gabriel memberikan kabar gembira, kemudian Maria mengunjungi Elizabet, Yesus dilahirkan, Yesus dipersembahkan di bait Allah, Yesus ditemukan di bait Allah. Kemudian disusul dengan peristiwa terang: Yesus dibaptis, Yesus membuat mukjijat pertama di Kana, Yesus berkeliling mengabarkan Kerajaan Allah, Tranfigurasi, Perjamuan Suci. Kemudian dilanjutkan dengan peristiwa sedih: Yesus berdoa di taman Getsemani, Yesus disiksa, Yesus dimahkotai duri, Yesus memikul salib, Yesus mati di kayu salib. Dan peristiwa sedih ini disusul dengan peristiwa mulia: kebangkitan Kristus, Yesus naik ke Sorga, Pentakosta, Maria diangkat ke Sorga, Maria menerima mahkota di Sorga.
Doa rosario berfokus pada misteri Kristus, dari Yesus dikandung, karya Kristus, penderitaan Kristus, sampai Yesus dimuliakan. Kalau orang berdoa rosario setiap hari, maka orang tersebut merenungkan setiap peristiwa tersebut, sehingga orang tersebut dapat masuk ke dalam misteri kehidupan Kristus secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat merubah kehidupan orang tersebut menjadi lebih baik. Apakah yang lebih baik daripada meditasi kehidupan Kristus? Bukankah doa tersebut sangat Alkitabiah?
Mungkin ada yang berkeberatan dengan dengan dua peristiwa mulia terakhir. Bunda Maria diangkat ke Sorga adalah menggambarkan bahwa kita semua yang setia sampai pada akhirnya (seperti Bunda Maria) juga akan diangkat ke Sorga dan kemudian menerima mahkota abadi di Sorga, yaitu kebahagiaan kekal di dalam Kerajaan Sorga. Jadi ini adalah suatu pengharapan akan kehidupan kekal. Rasul Paulus mengatakan “Dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Fil 3:14).
2. Penghormatan kepada Bunda Maria pada masa jemaat awal:
Anda dapat melihat beberapa kutipan tentang Bunda Maria dari para Bapa Gereja di abad-abad awal, yang menyatakan bahwa jemaat awal begitu menghormati Maria. Di bawah ini adalah kutipan dari Bapa Gereja tentang Maria sebagai ibu Tuhan.
Irenaeus of Lyons [120-180 AD] Adversus Haereses (Book IV, Chapter 7)
“The Virgin Mary, being obedient to his word, received from an angel the glad tidings that she would bear God” (Against Heresies, 5:19:1 [A.D. 189]).
Hippolytus [170-236 AD] Appendix
“[T]o all generations they [the prophets] have pictured forth the grandest subjects for contemplation and for action. Thus, too, they preached of the advent of God in the flesh to the world, his advent by the spotless and God-bearing (theotokos) Mary in the way of birth and growth, and the manner of his life and conversation with men, and his manifestation by baptism, and the new birth that was to be to all men, and the regeneration by the laver [of baptism]” (Discourse on the End of the World 1 [A.D. 217]).
Peter of Alexandria [260-311 AD] The Genuine Acts of Peter
“They came to the church of the most blessed Mother of God, and ever-virgin Mary, which, as we began to say, he had constructed in the western quarter, in a suburb, for a cemetery of the martyrs” (The Genuine Acts of Peter of Alexandria [A.D. 305]).
“We acknowledge the resurrection of the dead, of which Jesus Christ our Lord became the firstling; he bore a body not in appearance but in truth derived from Mary the Mother of God” (Letter to All Non-Egyptian Bishops 12 [A.D. 324]).
Ephraim the Syrian, St [306-373 AD] On the Nativity of Christ in the Flesh
“Though still a virgin she carried a child in her womb, and the handmaid and work of his wisdom became the Mother of God” (Songs of Praise 1:20 [A.D. 351]).
Athanasius, St [296-373 AD] Discourse I Against the Arians
“The Word begotten of the Father from on high, inexpressibly, inexplicably, incomprehensibly, and eternally, is he that is born in time here below of the Virgin Mary, the Mother of God” (The Incarnation of the Word of God 8 [A.D. 365]).
Gregory of Nyssa [325-386 AD] On the Baptism of Christ (Sermon for the Day of Lights)
“It is our duty to present to God, like sacrifices, all the festivals and hymnal celebrations; and first of all, [the feast of] the Annunciation to the holy Mother of God, to wit, the salutation made to her by the angel, ‘Hail, full of grace!’” (ibid., 2).
Cyril of Jerusalem, St [315-386 AD] Catechetical Lecture 10
“The Father bears witness from heaven to his Son. The Holy Spirit bears witness, coming down bodily in the form of a dove. The archangel Gabriel bears witness, bringing the good tidings to Mary. The Virgin Mother of God bears witness” (Catechetical Lectures 10:19 [A.D. 350]).
Gregory of Nyssa [325-386 AD] Against Eunomius (Book X)
“For Luke, in the inspired Gospel narratives, delivers a testimony not to Joseph only, but also to Mary, the Mother of God, and gives this account with reference to the very family and house of David” (Four Homilies 1 [A.D. 262]).
Gregory Nazianzen, St [325-389 AD] Letters (Division I)
“If anyone does not agree that holy Mary is Mother of God, he is at odds with the Godhead” (Letter to Cledonius the Priest 101 [A.D. 382]).
Ambrose of Milan, St [340-397 AD] Concerning Virginity (Book II)
“The first thing which kindles ardor in learning is the greatness of the teacher. What is greater than the Mother of God? What more glorious than she whom Glory Itself chose?” (The Virgins 2:2[7] [A.D. 377]).
Methodius [Unknown] Oration Concerning Simeon and Anna
“While the old man [Simeon] was thus exultant, and rejoicing with exceeding great and holy joy, that which had before been spoken of in a figure by the prophet Isaiah, the holy Mother of God now manifestly fulfilled” (Oration on Simeon and Anna 7 [A.D. 305]).
“Hail to you forever, you virgin Mother of God, our unceasing joy, for unto you do I again return. . . . Hail, you fount of the Son’s love for man. . . . Wherefore, we pray you, the most excellent among women, who boast in the confidence of your maternal honors, that you would unceasingly keep us in remembrance. O holy Mother of God, remember us, I say, who make our boast in you, and who in august hymns celebrate your memory, which will ever live, and never fade away” (ibid., 14).
Jerome, St [347-420 AD] To Pammachius Against John of Jerusalem
“Do not marvel at the novelty of the thing, if a Virgin gives birth to God” (Commentaries on Isaiah 3:7:15 [A.D. 409]).
Jerome, St [347-420 AD] Against the Pelagians (Book I)
“As to how a virgin became the Mother of God, he [Rufinus] has full knowledge; as to how he himself was born, he knows nothing” (Against Rufinus 2:10 [A.D. 401]).
John Cassian [360-435 AD] Conference 1
“Now, you heretic, you say (whoever you are who deny that God was born of the Virgin), that Mary, the Mother of our Lord Jesus Christ, cannot be called the Mother of God, but the Mother only of Christ and not of God-for no one, you say, gives birth to one older than herself. And concerning this utterly stupid argument . . . let us prove by divine testimonies both that Christ is God and that Mary is the Mother of God” (On the Incarnation of Christ Against Nestorius 2:2 [A.D. 429]).
John Cassian [360-435 AD] Conference 24
“You cannot then help admitting that the grace comes from God. It is God, then, who has given it. But it has been given by our Lord Jesus Christ. Therefore the Lord Jesus Christ is God. But if he is God, as he certainly is, then she who bore God is the Mother of God” (ibid., 2:5).
Vincent of Lerins [390-450 AD] Commonitory for the Antiquity and Universality of the Catholic Faith
“Nestorius, whose disease is of an opposite kind, while pretending that he holds two distinct substances in Christ, brings in of a sudden two persons, and with unheard-of wickedness would have two sons of God, two Christs,-one, God, the other, man; one, begotten of his Father, the other, born of his mother. For which reason he maintains that Saint Mary ought to be called, not the Mother of God, but the Mother of Christ” (The Notebooks 12[35] [A.D. 434]).
3. Kesimpulan
Semoga dengan keterangan ini, kita semua dapat melihat bahwa dari awal perkembangan kekristenan, mereka begitu menghormati Bunda Maria. Namun, di satu sisi, kita harus melihat bahwa penghormatan kita kepada Bunda Maria bukanlah berhenti pada Maria, namun karena perannya di dalam misteri keselamatan. Dengan demikian, penghormatan kita kepada Maria senantiasa bersumber pada Kristus dan tidak terpisahkan dari Kristus. Silakan juga melihat perkembangan doa Rosario di sini – silakan klik. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Bpk. Stefanus Tay,
Saya ingin sedikit bertanya tentang penjelasan anda pada bab doa Rosario, bahwa doa Rosario : “…., dengan pusatnya pada misteri Kristus.”
Misteri Kristus. Kenapa kita orang katolik menyebutnya dengan ‘Misteri Kristus’.
Bukankah kejadian dalam peristiwa gembira, peristiwa terang, peristiwa sedih, dan peristiwa mulia tersebut semua sudah jelas (benar-benar terjadi) dan bukan menjadi misteri lagi, paling tidak menurut kitab suci.
Seperti kalimat ‘misteri iman’ yang diucapkan imam setelah doa syukur agung, saya menyadari bahwa semua akan terjawab setelah kita mati nanti. Namun, kenapa peristiwa yang sudah terjadi (gembira, terang, sedih & mulia) masih harus disebut sebagai misteri?
Semoga anda bisa menangkap pertanyaan saya, dan saya mohon maaf atas keterbatasan saya dalam menyikapi hal ini. Terima kasih Bapak Tay.
Berkah dalem.
Shalom Bimomartens,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang penggunaan kata misteri. Misteri dalam konteks sehari-hari berbeda artinya dengan pengertian teologis. Misteri dalam konteks sehari-hari mempunyai konotasi sesuatu yang tersembunyi yang sama sekali tidak dapat dimengerti. Namun, dalam pengertian teologis, misteri adalah kebenaran yang dinyatakan, yang melebihi akal budi. Sebagai contoh, kita menyebut misteri Inkarnasi, karena Inkarnasi adalah cara yang dipilih oleh Allah, yang melebihi pemikiran akal budi kita. Dan karena doa rosario adalah merupakan rangkuman dari misteri kehidupan Kristus, maka sudah selayaknya, kita memakai kata misteri untuk menyatakan peristiwa gembira, terang, sedih dan gembira. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Saya menikmati diskusi ini sampai terkagum-kagum dan makin mantap menjadi Katolik. Saya setuju dengan usulan agar tema-tema dan teks-teks ini dibukukan dengan baik. Mungkin penerbit Dioma atau OBOR atau KANISIUS atau penerbit lainnya bisa dihubungi oleh Pak Stef dan Bu Ingrid untuk memfasilitasi. Bagus pula bila diberi pengantar oleh uskup dan teolog Katolik. Hal ini untuk memberi akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat yang lebih luas yang belum mengatahui diskusi bagus dan indah ini di katolisitas. Sebagai orang awam, saya bangga, terharu sekaligus mengucapkan terima kasih atas kebaikan Pak Stef dan Bu Ingrid. Hal ini pasti membanggakan umat Katolik Indonesia jajaran hirarki Gereja karena ada umat yang jagoan teologi dan berani mewartakan kebenaran. Pak Stef dan Bu Ingrid mau bertindak sebagai terang. Menurut saya banyak teolog yang imam Katolik (maaf) mungkin karena terlalu rendah hati, lebih suka mewujudkan diri mereka sebagai “garam”, belum menjadi “terang”. Beda dengan para pendeta protestan yang belajar teoogi tertentu (yang saya kira tidak sekomprehensif teologi Katolik), berani “menyerang” ajaran Katolik dan denominasi lainnya, walaupun sebenarnya tanpa dasar yang sahih. Namun positifnya ialah, bahwa imam-imam Katolik yang teolog-teolog itu memang tak sekedar teolog, namun ialah gembala yang rendah hati, yang saya banggakan juga karena sikapnya. Biarlah kaum awam yang saat ini dimulai oleh Pak Stef dan Bu Ingrid sendirilah yang mau mewujudkan diri sebagai “terang”. Katolisitas, majulah terus. Kaum awam Katolik Indonesia majulah mewartakan Injil!
Salam
Isa Inigo
Shalom Isa Inigo,
Terima kasih atas dukungannnya untuk situs ini. Kami bersyukur kalau artikel-artikel dan dialog di katolisitas dapat menguatkan banyak orang. Tentang menerbitkan buku, sebenarnya penerbit Obor telah menghubungi kami. Hanya memang, kami yang masih belum sempat untuk melakukan pengeditan artikel dan tanya jawab untuk diterbitkan sebagai buku. Kita semua dipanggil dalam kapasitas kita masing-masing untuk menjadi garam dan terang dunia, mengikuti Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebenarnya banyak teolog dari Gereja Katolik di Indonesia yang benar-benar bagus. Hanya masalahnya mereka mempunyai begitu banyak tugas dalam melakukan tugas pengembalaan dan kegiatan-kegiatan lain, seperti mengajar di seminari, dll. Oleh karena itu, kita harus bersyukur, di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa banyaknya, Romo Wanta dan Romo Boli bersedia untuk terjun secara langsung membantu pengunjung katolisitas dalam Hukum Gereja dan Liturgi. Mohon doanya agar tim katolisitas dapat terus berkarya lewat website ini. Dan mari, dalam kapasitas kita masing-masing, kita membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
tim katolisitas
Kalau dibuatkan buku, ijinkalah kiranya diberi tahu pada para pembaca agar bisa disebarkan ke paroki2 seluruh Indonesia. Banyak pertanyaan yang cukup kasar di sini namun dijawab dengan penuh santun dan berbobot oleh tim. Saya yakin, bukan cuma saya dan para pengunjung web ini, namun umat Katolik di luar sana perlu mengetahui kebenaran Katolik dari situs ini..
Saya doakan agar semakin maju dan bila sudah jadi buku, mohon semoga kami diberi tahu, GBU
Terima kasih pak Stef dan bu Inggrit, saya sangat setuju dengan usulan pak Isa Inago, karena dengan buku jangkauannya bisa lebih luas dan menjadi bahan bacaan yang sangat bagus sekaligus bahan pembelajaran bagi kami kaum awam yang tdk belajar teologi, sekali lagi terima kasih.
Pulanglah hai anakKU ada ampun Bapa bagimu… Rome Sweet Home…
Shalom Bpk Stev, diskusi yang menarik kalau diperkenangkan saya ingin ikut berpendapat.
Menurut saya nubuatan Gereja sudah ada sejak kitab wahyu, sewaktu Yohanes mendapat penglihatan di pulau Patmos. Baca di wahyu 2 dan 3. Hanya ada 2 gereja yang tidak di cela Tuhan Smirna dan Filadelpia, dan hanya 1 gereja yang di puji Tuhan yaitu Filadelpia. Soal memilih itu hak masing-masing kita, dan seyogyanya kita tidak saling mencela perbedaan yang ada. Karena di masing-masing gereja ada pemenang yang akan meraja bersama Tuhan.
Pertanyaanya adalah apakah yang menjadi hasrat hati Tuhan?
Untuk lebih gamblangnya bisa baca di :”www.bookministry.org” tentang ortodoksi gereja dan definisi singkat kerajaan surga.
GBU
Shalom Hesti,
Terima kasih atas tanggapannya tentang diskusi tentang ekklesiologi. Untuk tujuh gereja di Asia Kecil, anda dapat melihat pembahasannya di sini – silakan klik. Dan mungkin ada baiknya anda juga dapat membaca artikel ini – silakan klik. Jika setelah membaca dua link tersebut anda masih mempunyai tanggapan lebih lanjut, silakan untuk menyampaikannya lagi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Tuhan tolong tunjukan jalan pada ibu Lisa supaya dia menemukan jalan kebenaran yaitu kembali kerumahnya (gereja katholik) sama seperti para pendeta yang ada diamerika kembali kerumahnya. amin…………
Shalom,ibu Ingrid
Saya percaya
Sesungguh hanya ada satu Gereja yaitu Tubuh KRISTUS.
Gereja yang terbentuk karena kasih karunia penebusan KRISTUS.
Diteguhkan dengan kuasa Roh Kudus yang membimbing umat pilihanNya menjadi serupa KRISTUS dalam hidup dan karakter.
Berikut ini adalah syarat gereja yang benar, (menurut saya, jadi boleh saja orang berpendapat beda):
*Gereja harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
*Gereja harus turut pimpinan Roh Kudus.
*Gereja memberitakan Injil Kebenaran KRISTUS (bukan Injil yang lain).
*Gereja disertai dengan mujizat untuk meneguhkan pemberitaan Injil.
Gereja yang menganggap dirinya paling benar, belum tentu pasti benar.
Uji semua dengan standar yang baku yaitu Firman Tuhan.
5 Tujuan Gereja:
Ibadah, Persekutuan, Pemuridan, Pelayanan, Penginjilan.
Semoga dapaty dipahami
Shalom David,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi ekklesiologi. Kita bersama-sama setuju bahwa hanya ada satu Tubuh Kristus, karena tidak mungkin Tubuh Kristus banyak dan tercerai berai. Karena Tubuh Kristus diumpamakan sebagai mempelai wanita dengan Kristus sebagai mempelai pria (lih. Ef 5), maka tidak mungkin Tubuh Kristus lebih dari satu. Pertanyaannya, dimanakah Tubuh Kristus ini? Saya telah membuat artikel bahwa Tubuh Kristus yang dimaksud adalah Gereja Katolik – silakan klik, yang mempunyai tanda: satu, kudus, katolik dan apostolik. Silakan juga melihat rangkaian tulisan tentang Gereja di sini:
Keutamaan Petrus (4): Menurut Dokumen paling awal Gereja
Keutamaan Petrus (3): Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (2): Bukti sejarah tentang keberadaan Rasul Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (1): Menurut Kitab Suci
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 5 – Selesai)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 4)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 3)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 2)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 1)
Persyaratan yang anda kemukakan – sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, turut pimpinan Roh Kudus, memberitakan Injil Kristus, mukjizat – akan menjadi argumentasi kuat kalau gereja-gereja yang anda maksudkan bersatu, sehingga terlihat adanya Tubuh Mistik yang satu, yang tak tercerai berai, sehingga memenuhi pesan Kristus terakhir di Yoh 17. Dan kesatuan ini juga harus terlihat dari kesatuan doktrin, liturgi, hirarki. Dan inilah yang dilakukan oleh jemaat perdana:
Pengajaran dari para rasul dalam Gereja Katolik tercermin dalam dogma dan doktrin yang diberikan oleh Gereja Katolik dan memecah roti dan berdoa tercermin dalam Sakramen Ekaristi. Dan Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus dapat dilihat sebagai cara (means) dan tujuan (end). Cara – institusi, sakramen, dll – dipergunakan untuk mencapai tujuan akhir, yaitu keselamatan kekal atau Sorga. Untuk mengerti konsep Gereja ini, silakan membaca beberapa link di atas. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom
kalo gereja adl satu, entah dalam pengertian seperti apa yg dimaksud. bagaimana dg pemahaman bahwa setiap org percaya adl tubuh KRISTUS, seperti yg dicatat dlm
1 Kor 12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
27 Kamu semua adalah tubuh KRISTUS dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
bukankah ini menunjuk pada prinsip kesatuan? bagaimana dg surat kepada 7 jemaat dalam kitab Wahyu, apakah jemaat-jemaat tersebut adl satu institusi?
bukankah gereja yg am perlu dipahami sebagai kesatuan tubuh KRISTUS? kalo memakai istilah Indonesia adl “bhineka tunggal ika”.
jadi..pendapat saya adl terjadinya “perpecahan” dalam suatu institusi yg bernama gereja adl krn faktor manusia. contoh :
1 Kor 3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
4 Karena jika yang seorang berkata: “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
pointnya adl dalam case ini, kesatuan tidak selalu berarti sama, namun bisa berarti kebersamaan.
Shalom Tristan,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang ekklesiologi. Sebenarnya di dalam diskusi panjang di topik ini, semuanya telah dijawab. Pertanyaannya adalah “apakah yang menyatukan denominasi-denominasi Kristen?” Apakah semuanya mempunyai persamaan dogma dan doktrin? Kalau tidak sama, apakah pemersatunya? Kalau dikatakan pemersatunya adalah Kristus sendiri, maka pertanyaannya adalah mengapa terjadi sampai 28,000 denominasi? Kalau pemersatunya adalah Kristus sendiri, maka seharusnya tidak terjadi perpecahan. Kalau diumpamakan seperti 1 Kor 12:25-27 tentang anggota badan yang bekerja dalam satu kesatuan, maka bukankah semua anggota tubuh terikat dalam satu tubuh yang sama dan satu kepala yang sama? Kalau memang dalam persatuan, bagaimana mungkin: satu bagian tubuh mengatakan “saya percaya baptisan bayi” dan anggota tubuh yang lain mengatakan “saya tidak percaya”; yang satu percaya Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi dan yang lain tidak; yang satu percaya akan pentingnya baptisan untuk keselamatan, yang lain tidak; yang satu percaya akan otoritas Paus, yang lain tidak; yang satu percaya akan Sola Scriptura dan Sola Fide, sedangkan yang lain tidak. Bagaimana mungkin dalam badan yang sama terdapat dogma dan doktrin yang saling bertentangan? Dalam harmoni, tubuh kita harus mengikuti kepala, mau berbelok ke kiri atau mau berbelok ke kanan. Tubuh tidak mungkin berbelok ke kiri dan ke kanan pada waktu yang sama dan dengan cara yang sama.
Mari sekarang kita melihat perumpamaan “Bhinneka Tunggal Ika”. Silakan membayangkan adanya persatuan suku, daerah, bahasa di dalam Negara Kesatuan Indonesia, tapi tidak mempunyai adanya otoritas yang sama, tidak mempunyai presiden yang sama, tidak mempunyai dasar hukum yang sama, atau dengan kata lain tidak mempunyai legislative, executive, judicative yang sama. Apakah mungkin dalam kondisi seperti ini NKRI dapat terus bersatu? Tanpa kekuasaan legislative, executive, judicative yang sama, maka tidak akan mungkin negara bersatu. Kalau setiap daerah di Indonesia mempunyai kekuasaan yang berbeda-beda, maka negara akan tercerai berai.
Bahkan kalau kita terapkan hal ini dalam skala yang lebih kecil, juga akan sulit dimengerti. Bayangkan sebuah perusahaan yang ingin maju, namun mempunyai peraturan yang berbeda-beda antara satu departemen dengan departemen yang lain. Apalagi kalau ditambah masing-masing manager dari perusahaan tersebut tidak mengakui direktur utama dari perusahaan tersebut. Dalam kondisi seperti ini, maka akan terjadi kekacauan. Terapkan hal ini dalam skala yang lebih kecil, yaitu keluarga. Kita melihat bahwa setiap keluarga juga mempunyai peraturan (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga. Kalau sampai terjadi perbedaan pendapat maka kepala keluarga harus memberikan keadilan. Kalau tidak ada kepala keluarga dan tidak ada peraturan dalam keluarga tersebut, maka keluarga tersebut akan hancur. Yesus mengatakan kalau suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan (Mar 3:25).
Saya kembali mengundang anda untuk membaca artikel tentang Gereja Katolik di sini – silakan klik. Semoga keterangan di atas dapat menjawab pertanyaan Tristan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Ibu Ingrid
saya senang melakukan diskusi dg ibu, bagi saya akan menambahkan wawasan dan sekaligus pengenalan saya akan rekan katolik (maaf saya memakai istilah ini jika kurang tepat.) sehingga saya mengetahui bukan dari sumber sekunder, namun primer (yaitu org yg memahami ke-katolikannya dg baik) dan sis debi saya baca sangat menguasai. ijinkan saya utk mengenal lebih dekat ttg ke-katolikan.
pada dasarnya kecintaan dan kepercayaan kpd YESUS sebagai KRISTUS dan Tuhan adl kesamaan yg ada dalam diri setiap ‘org percaya’. namun pemahaman ttg gereja yg satu mungkin perlu didalami, sebab utk itulah diskusi ini dimulai.
analogi yg dipakai Paulus dlm menjelaskan kesatuan Tubuh KRISTUS dalam jemaat adl menunjukkan pentingnya kesadaran utk menempatkan diri sbg bagian dari tubuh itu sendiri. pointnya disitu adl keterikatan satu sama lain dan peran satu sama lain yg adl penting. bahwa jelas ada perbedaan antara tangan dan kaki, namun keduanya saling melengkapi dan membutuhkan 1Kor 12:26. Kesadaran diri sebagai bagian dari anggota tubuh KRISTUS (ay.27). Dan sebagai anggota tubuh yg digerakkan oleh pikiran, maka seharusnya demikianlah setiap jemaat digerakkkan oleh pikiran KRISTUS.
munculnya perbedaan dan mengarah kepada perpecahan adl hampir sebagai keniscayaan karena setiap kita menggunakan pikiran kita dan kemanusiaan kita. con: saat Paulus berbeda pandangan dg barnabas ttg Yohanes Markus seperti yg dikisahkan dlm KPR 15:37-41. Trjdnya perpecahan dalam jemaat korintus ttg Paulus dan Apolos 1 Kor 3:3. Adanya perbedaan yg tajam sudah dapat diduga berakibat pemisahan diri. Dan bukankah karena perbedaan tangan dan kaki maka keduanya ‘terpisah’? namun demikian bukankah keduanya merupakan satu tubuh?
contoh yg saya ambil ttg bhineka tunggal ika adl contoh yg relevan. dan benar seperti yg telah dipaparkan sis debi. bahwa ke-perbedaan dibutuhkan sang penyatu. dan dlm NKRI adl presiden dg semua aparaturnya, dan kecintaan kita kepada bangsa ini. jika dalam struktur ke-katolikan adl Paus (benarkah?). namun ijinkan saya berpendapat bahwa yg menyatukan tubuh Krsitus adl YESUS sendiri dan kecintaan kita kepada YESUS.
Kembali pada pertanyaan dasar: apakah YESUS mendirikan satu gereja atau banyak gereja? Saya perpandangan bahwa YESUS mendirikan satu gereja (jika istilah ini diasumsikan sama dg jemaat). Maksudnya adl hanya gereja yg dibangun atas dasar iman kepada Yesuslah yg disebut gereja. Namun gereja yg satu ini tidak saya pahami sebagai sebagai satu dlm arti jumlah namun dalam kesatuan / kesamaan dalam iman kepada YESUS spt dlm Yoh 17:20. Jadi jika ditanyakan bgm dg banyaknya denominasi, maka tolok ukurnya adl apakah denominasi tersebut dibangun atas dasar iman kepada YESUS? Jika ya…maka mereka adl bagian dari anggota tubuh KRISTUS, jemaat Tuhan, gereja yg am. Apakah ini adl perpecahan, saya rasa ini adl perbedaan, sama seperti tubuh yg memiliki banyak anggota yg berbeda namun disatukan dalam 1 tubuh manusia.
Bagaimana dg dogma/doktrin yg berbeda? Maafkan jika saya meragukan bahwa dalam katolik tidak ada perbedaan penafsiran. Bukankah dogma / doktrin dilahirkan atas penafsiran dari suatu teks Alkitab. Jika dalam gereja katolik tjd perbedaan tsb apakah berarti tlh terjadi perpecahan? Saya rasa tidak. Pointnya adl : apakah gereja yg satu ini harus dipahami sebagai keseragaman? Ataukah dipahami sebagai gereja yg didirikan atas dasar yg satu yaitu KRISTUS? Saya memilih yg ke-2.
sebab itu menurut hemat saya adl perbedaan tsb akan nyata kebenarannya dg diuji melalui waktu dan buah yg dihasilkannya. seperti memisahkan ilalang dg gandum. (termasuk ttg dogma / doktrin yg bermunculan) sebab hampir mustahil ada 2 kebenaran sekaligus.
salam persahabatan
Shalom Tristan,
Terima kasih atas komentarnya. Karena yang menulis jawaban di atas adalah saya (Stefanus Tay), maka saya akan jawab komentar anda. Kami dari katolisitas.org sebenarnya belum pernah berdiskusi di forum yang lain. Dan kami juga belum mengenal sis Debi yang anda sebutkan. Mari sekarang kita masuk ke dialog kita.
1) Tentang keterikatan dalam satu tubuh: Dalam satu tubuh memang ada banyak anggota, namun semua anggota mengerjakan segala sesuatunya secara harmonis, terkoordinasi, dan menyetujui perintah yang diberikan oleh kepala. Mungkin anda ingin mencoba meletakkan semua denominasi sebagai bagian dari tubuh Kristus, yang walaupun berbeda-beda tetap berada di dalam Tubuh yang sama. Permasalahannya adalah ada begitu banyak denominasi (ada 28,000 denominasi Kristen) yang mempunyai pengajaran yang berbeda-beda. Coba ambillah ajaran dari gereja Lutheran dengan gereja Protestan: yang satu percaya akan Yesus yang hadir secara nyata (consubstantiation dan sacramental union) dan yang lain hanya menganggapnya sebagai simbol. Bagaimana mungkin dalam satu tubuh mempunyai doktrin yang berbeda-beda dan saling bertentangan. Secara hirarki juga tidak ada hubungan antara denominasi dengan denominasi yang lain. Jadi, bukankah Tubuh Kristus menjadi terpecah-pecah dan tidak lagi mempunyai kesatuan: baik dari sisi dogma dan doktrin, liturgi, hirarki, administrasi?
2) Di dalam contoh tentang perbedaan antara Barnabas, rasul Paulus, rasul Petrus, maka yang berbeda adalah dalam melaksanakan suatu doktrin. Jadi, dalam hal ini mereka berbeda bukan pada doktrin, namun pada pelaksanaan yang melibatkan prudence, seperti yang dicontohkan dalam pertentangan antara rasul Paulus dan rasul Petrus. Namun, mereka percaya doktrin yang sama, yang telah diputuskan di dalam Konsili Yerusalem I.
Dalam contoh yang anda berikan tentang Bhinneka Tunggal Ika (BTI), maka anda menyadari bahwa diperlukan pemersatu dan bukan cuma semboyan BTI. Diperlukan UUD dan Pancasila untuk dapat mempunyai semangat yang sama dalam bernegara. Diperlukan Presiden, diperlukan Mahkamah Agung, sehingga undang-undang dapat terlaksana dengan baik, diperlukan KUHP untuk mengatur kehidupan bernegara secara lebih detail. Bahkan diperlukan sistem hirarki yang jelas kepengurusan dan tanggungjawabnya. Tanpa semua ini, negara akan bubar dan tidak mempunyai kesatuan.
Dalam kehidupan menggereja, maka kita memerlukan semuanya yang bersifat natural dan juga supernatural. Jadi Gereja bukan hanya dilihat sebagai organisasi sekular, namun juga supernatural, karena tujuan akhirnya bukan kebahagiaan di dunia ini, namun kebahagiaan abadi di Sorga. Inilah sebabnya Gereja mempunyai dua aspek: sebagai cara / means (hirarki, sakramen, institusi, dll) dan sebagai tujuan / end (kekudusan, persatuan dengan Tuhan, dll). Dengan demikian, menjadi anggota Gereja Katolik adalah harus mempunyai Roh Kristus, karena Roh Kudus adalah Roh dari Gereja dan pada saat yang bersamaan bersatu dalam hirarki dan terikat dalam kesatuan ajaran, liturgi. Tanpa dua hal ini, maka tidak akan mungkin terjadi persatuan. Dalam skala yang sempit, cobalah anda melihat gereja anda: apakah ada struktur? apakah ada pendeta, anggota dewan? bagaimana kalau misalkan terjadi perbedaan pendapat antara satu anggota dengan anggota yang lain? Apakah mungkin dalam gereja kecil tidak ada struktur? Kalau gereja kecil memerlukan struktur yang jelas, apalagi untuk mengatur Gereja di seluruh dunia.
Anda mengatakan “yg menyatukan tubuh Kristus adl YESUS sendiri dan kecintaan kita kepada YESUS.” Kita dapat mengatakan bahwa yang menyatukan Tubuh Kristus adalah Yesus sendiri, karena Yesus adalah Kepala yang mengatur seluruh anggota Tubuh. Sebaliknya kecintaan kita kepada Yesus menyebabkan kita untuk mau menjadi anggota yang termasuk dalam Tubuh Mistik Kristus. Kalau kita memisahkan diri dari Tubuh Mistik Kristus, maka kita sebenarnya tidak mengasihi Yesus secara total. Pertanyaannya manakah yang termasuk dalam Tubuh Mistik Kristus?
3) Satu Gereja atau banyak gereja? Kalau dikatakan bahwa denominasi mempunyai persamaan, yaitu Yesus, maka pertanyaannya adalah mengapa ajaran antara pendiri Protestan, Martin Luther berbeda dengan apa yang dipercayai oleh banyak denominasi? Lihatlah 28,000 denominasi yang terbentuk sejak jaman Martin Luther. Selama 500 tahun, terjadi begitu banyak perpecahan. Kalau memang Yesus saja cukup dan Alkitab saja cukup, bukankah seharusnya tidak ada perpecahan? Kalau memang hanya perbedaan, mengapa tidak cukup dengan satu gereja saja yang didirikan oleh Martin Luther? Mengapa tidak semua gereja percaya akan kehadiran Kristus dalam Ekaristi dan bukan sekedar simbol? Mengapa tidak semua gereja memegang book of concord dan Augsburg confession – klik ini? Kalau memang hanya perbedaan, bagaimana mungkin doktrin-nya berbeda-beda? Bagaimana umat membedakan mana yang benar dan mana yang tidak dan apakah parameternya? Cobalah lihat secara struktur, apakah satu denominasi mempunyai hubungan dengan denominasi yang lain? Mungkin ada yang mengatakan, yang penting Alkitab-nya sama. Namun, pertanyaan yang sama dapat diajukan, yaitu kalau Alkitabnya sama, mengapa terjadi perpecahan? Lihatlah dalam satu gereja: apakah kalau terjadi suatu perselisihan, maka pendeta akan mengatakan “lihat saja di Alkitab dan kamu akan dapat menyelesaikan persoalan dengan baik”. Atau kalau ada pertandingan bulutangkis: apakah mungkin kalau tidak ada wasit dan hanya berupa buku peraturan pertandingan?
Tentang perbedaan doktrin. Dogma dan doktrin dapat dilihat pembahasannya di sini – silakan klik. Ada beberapa tingkatan pengajaran yang memerlukan sikap kepatuhan yang berbeda, seperti yang telah dijelaskan di sini – silakan klik. Bahkan kalau anda mau membaca Katekismus Gereja Katolik, maka anda akan melihat apa yang sebenarnya dipercaya oleh Gereja Katolik. Keseragaman dogma dan doktrin adalah penting, karena Gereja menjadi pilar kebenaran (lih 1 Tim 3:15). Bagaimana gereja dapat menjadi pilar kebenaran kalau mengajarkan doktrin yang berbeda-beda? Kalau memang seperti yang anda katakan “gereja yg didirikan atas dasar yg satu yaitu KRISTUS?” pertanyaan saya: kalau memang benar, mengapa yang Martin Luther dan John Calvin percayai bahwa Maria tetap perawan dan kemudian setelah beberapa generasi kebenaran ini dapat berubah? Apakah Kristus-Nya berbeda? Kalau sama, mengapa ajarannya berubah?
1. Martin Luther (1483-1546): “Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan…. Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (‘a womb left perfectly intact’).”[15]
2. John Calvin (1509-1564): “Ada orang-orang yang ingin mengartikan dari perikop Mat 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesudahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan malaikatNya kepada Maria. Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria …(He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… Dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarti bahwa ada anak yang kedua dan ketiga, tetapi karena penulis Injil ingin menyampaikan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal ’sulung’ (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang kedua.”[16]
John Calvin bahkan mengecam Helvidius, yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak.[17]
3. Ulrich Zwingli (1484-1531): “Saya yakin dan percaya bahwa Maria, sesuai dengan perkataan Injil, sebagai Perawan murni melahirkan Putera Allah dan pada saat melahirkan dan sesudahnya selalu tetap murni dan tetap perawan (‘forever remained a pure, intact Virgin’).”[18]
4. John Wesley (1703-1791)menulis: “Saya percaya bahwa Dia (Tuhan Yesus) telah menjadi manusia, menyatukan kemanusiaan dengan keilahian dalam satu Pribadi; dikandung oleh satu kuasa Roh-Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang setelah melahirkan-Nya tetap murni dan tetap perawan tak bernoda.”[19]
4) Kesimpulan: Jadi, kalau sama memakai parameter anda “perbedaan tsb akan nyata kebenarannya dg diuji melalui waktu dan buah yg dihasilkannya. seperti memisahkan ilalang dg gandum. (termasuk ttg dogma / doktrin yg bermunculan) sebab hampir mustahil ada 2 kebenaran sekaligus.“, maka terlihat jelas bahwa dalam kurun waktu 500 tahun terjadi perpecahan, yang menimbulkan 28,000 denominasi dan semuanya mendasarkan kebenarannya pada kebenaran Alkitab, dan mengajarkan dokrin yang saling bertentangan. Kalau anda mau, silakan anda memberikan satu dogma dari Gereja Katolik yang pernah didefinisikan sebagai “de fide” dan kemudian berubah. Anda dapat melihat dogma yang terbentuk selama 2,000 tahun. Akan lebih mudah untuk mendapatkan perbedaan doktrin dari gereja Protestant selama 500 tahun. Dan tidak mungkin perbedaan doktrin yang saling bertentangan dapat diartikan dua-duanya benar, seperti yang anda katakan sendiri. Menurut saya pribadi, buah-buah perpecahan adalah suatu parameter yang jelas dan tidak mungkin dapat dipungkiri. Dan Gereja Katolik sampai saat ini terikat dapat pengajaran yang sama, liturgi yang sama, karena inilah Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik , yang didirikan oleh Kristus sendiri, yang merupakan Tubuh Mistik Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom pak Steve
Tuhan YESUS meletakkan satu umat(gereja)…Paulus meneruskannya. Paulus dalam surat Efesus menyatakan bahwa umat Tuhan punya satu Tuhan, satu Iman dan satu Baptisan. Ga ada di Alkitab mengatakan bahwa Katolik adalah nama gereja Tuhan. Nama ga penting. Yang penting adalah ciri2 umat(gereja) yang sesuai dengan ajaran YESUS. Hari berbaktinya gereja Kristen mula2 tuh hari apa? Kan udah beda dengan Katolik…kok ngakunya sebagai gereja yang didirikan oleh YESUS…? Saya tertarik utk mengetahui apa dasarnya ya….?
2 Tim 4:3-4
3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. 4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Berapa banyak dari kita hari ini yang memiliki persamaan kepentingan dalam gereja? Kita memilih gereja ini atau itu karena begitu cocok dengan nalar, pengertian dan kepentingan kita. Betapa firman diatas banyak telah tersingkap hari-hari ini.
Shalom
Shalom Tristan,
Terima kasih atas komentarnya. Saya tidak tahu mengapa anda tidak melanjutkan diskusi yang telah anda mulai di sini – silakan klik, tentang topik yang sama, yaitu perpecahan gereja. Saya telah menjawabnya, namun anda tidak menanggapi argumentasi yang telah saya berikan, namun memberikan argumentasi yang baru. Oleh karena itu saya pindahkan pertanyaan ini ke thread diskusi kita. Kalau anda mau berdiskusi secara serius, maka anda harus menanggapi pernyataan, pertanyaan yang saya ajukan. Saya merasa bahwa pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan seperti dari sebuah forum yang memberikan argumentasi yang tidak mempunyai kesatuan. Tidak menjadi masalah kalau argumentasi tersebut dari sebuah forum, namun cobalah mengusahakan untuk menanggapi pernyataan yang saya berikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Namun, saya akan mencoba menanggapinya.
1. Anda mengatakan “Tuhan YESUS meletakkan satu umat(gereja)…” Pertanyaan yang lebih substansial adalah, Gereja manakah yang didirikan oleh Yesus? Satu Gereja atau banyak gereja? Anda mengatakan “Paulus meneruskannya.” Kalau dikatakan hanya Paulus yang meneruskannya, maka tidaklah sesuai dengan Alkitab. Kita melihat yang meneruskan Gereja Kristus adalah Petrus (lih. Mt 16:16-19), yang juga bersama-sama denga para rasul, seperti yang terjadi dalam Konsili Yerusalem 1, dan juga seluruh elemen-elemen dalam Gereja. termasuk Paulus. Anda mengatakan “Paulus dalam surat Efesus menyatakan bahwa umat Tuhan punya satu Tuhan, satu Iman dan satu Baptisan.” Justru dari sini, kita melihat akan pentingnya persatuan umat Allah, yang mempunyai satu Tuhan, iman, dan Baptisan (Ef 4:5). Namun, adalah suatu kenyataan bahwa banyak denominasi tidak mempunyai satu iman, tidak mempuyai pengajaran yang sama (sakramen, keselamatan, dll). Bahkan mengenai baptisan juga ada yang berpendapat sebagai cara untuk keselamatan, dan ada yang berpendapat hanya sebagai simbol. Silakan melihat diskusi saya dengan Anton tentang baptisan di sini – silakan klik.
Tentang nama Katolik, dapat anda baca secara lengkap di sini – silakan klik. Nama, katolik berarti umum, yang mencakup seluruh Gereja Tuhan dan mencakup seluruh suku dan bangsa, yang memberikan seluruh kebenaran. Dan St. Ignatius dari Antiokia (106AD) menuliskan “…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.” Anda mengatakan “Ga ada di Alkitab mengatakan bahwa Katolik adalah nama gereja Tuhan.” Kalau maksudnya tidak ada perkataan “Gereja Katolik adalah yang didirikan oleh Kristus”, maka ini adalah benar, sama benarnya dengan perkataan “trinitas, sola scriptura” juga tidak disebutkan secara eksplisit di Alkitab. Namun, Gereja Katolik yang didirikan oleh Kristus di atas rasul Petrus (lih. Mt 16:16-19), mempunyai bukti sejarah yang jelas, di mana rasul Petrus adalah Paus (uskup Roma) pertama sampai Paus Benediktus XVI – sebagai Paus ke-265.
Anda mengatakan “Nama ga penting. Yang penting adalah ciri2 umat(gereja) yang sesuai dengan ajaran YESUS.” Silakan menyebutkan ciri-ciri dari Gereja Allah. Gereja yang didirikan oleh Kristus mempunyai empat tanda: satu, kudus, katolik dan apostolik, di mana dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gereja yang Satu
(Rom 12:5, 1Kor 10:17, 12:13, KGK (Katekismus Gereja Katolik 813-822), LG 4)
Yesus mendirikan hanya satu Gereja, bukan kesatuan dari beberapa gereja yang berbeda-beda. Kita mengetahuinya dari Yesus sendiri, yang mengatakan bahwa Ia akan mendirikan Gereja-Nya (bukan gereja-gereja) di atas Petrus (Mat 16:18). Pada saat Perjamuan Terakhir sebelum wafatNya Kristus berdoa untuk kesatuan GerejaNya: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Kitab suci mengatakan bahwa Gereja adalah ‘mempelai Kristus’ (Ef 5:23-32). Karenanya, tidak mungkin Ia mempunyai lebih dari satu mempelai. Mempelai-Nya yang satu adalah Gereja Katolik.
Kesatuan Gereja Katolik ini ditunjukkan dengan kesatuan dalam hal (1)iman dan pengajaran, berdasarkan ajaran Kristus (2) liturgi dan sakramen dan (3) kepemimpinan, yang awalnya dipegang oleh para rasul di bawah kepemimpinan Rasul Petrus, yang kemudian diteruskan oleh para pengganti mereka. Kepada kesatuan inilah semua para pengikut Kristus dipanggil (Fil 1:27, 2:2), sebagai “sebuah bangsa yang dipersatukan dengan kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus.” (LG 4)
Kesatuan Gereja Katolik dalam hal pengajaran mempunyai dua dimensi, yaitu berlaku di seluruh dunia dan berlaku sepanjang sejarah. Hal ini dimungkinkan karena dalam hal iman kepemimpinan Gereja dipegang oleh seorang kepala, yaitu seorang Paus yang bertindak sebagai wakil Kristus. Sepanjang sejarah, oleh bimbingan Roh Kudus, Gereja semakin memahami akan ajaran-ajaran Kristus (Yoh 16:12-13) dan menjabarkannya, namun tidak pernah menetapkan sesuatu yang bertentangan dari apa yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Gereja yang kudus
(Ef 5:25-27, Why 19:7-8, KGK 823-829, LG 8, 39, 41,42)
Kekudusan Gereja disebabkan oleh kekudusan Kristus yang mendirikannya. Hal ini tidak berarti bahwa setiap anggota Gereja-Nya adalah kudus, sebab Yesus sendiri mengakui bahwa para anggotaNya terdiri dari yang baik dan yang jahat (lih. Yoh 6:70), dan karena itu tak semua dari anggotaNya masuk ke surga (Mat 7:21-23). Tetapi Gereja-Nya menjadi kudus karena ia adalah mempelai Kristus dan Tubuh-Nya sendiri, sehingga Gereja menjadi sumber kekudusan dan sebagai penjaga alat yang istimewa untuk menyampaikan rahmat Tuhan melalui sakramen- sakramen (lih. Ef 5:26).
Jadi kekudusan Gereja dapat dilihat dari para anggotanya yang hidup di dalam rahmat pengudusan, terutama mereka yang sungguh-sungguh menerapkan kekudusan itu di dalam kaul religius seperti para rohaniwan, rohaniwati dan terutama terlihat nyata pada para martir dan Orang Kudus (lih. LG 42). Kekudusan Gereja juga terlihat dari banyaknya mukjizat yang dilakukan oleh Para Kudus sepanjang sejarah. Dalam hal kekudusan inilah, maka Gereja menggarisbawahi pentingnya pertobatan (lih. LG 8), agar para anggotanya dibawa kepada rahmat pengudusan Allah.
Gereja yang katolik
(Mat 28:19-20, Why 5:9-10, KGK 830-856, LG 1)
Kata ‘Katolik’ berasal dari bahasa Yunani, katholikos, yang artinya “keseluruhan/ universal” atau “lengkap “. Jadi dalam hal ini kata katolik mempunyai dua arti: bahwa Gereja yang didirikan Yesus ini bukan hanya milik suku tertentu atau kelompok eksklusif yang terbatas; melainkan mencakup ‘keseluruhan‘ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia‘, yang merangkul semua, dari setiap suku, bangsa, kaum dan bahasa (Why 7:9). Kata ‘katolik’ juga berarti bahwa Gereja tidak dapat memilih-milih doktrin yang tertentu asal cocok sesuai dengan selera/ pendapat kita, tetapi harus doktrin yang setia kepada ‘seluruh‘ kebenaran. Rasul Paulus mengatakan bahwa hakekatnya seorang rasul adalah untuk menjadi pengajar yang ‘katolik’ artinya yang “meneruskan firman-Nya (Allah) dengan sepenuhnya…. tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol 1:25, 28)
Maka, Gereja Kristus disebut sebagai katolik (= universal) sebab ia dikurniakan kepada segala bangsa, oleh karena Allah Bapa adalah pencipta segala bangsa. Sebelum naik ke surga, Yesus memberikan amanat agung agar para rasulNya pergi ke seluruh dunia untuk menjadikan semua bangsa murid-muridNya (Mat 28: 19-20). Sepanjang sejarah Gereja Katolik menjalankan misi tersebut, yaitu menyebarkan Kabar Gembira pada semua bangsa, sebab Kristus menginginkan semua orang menjadi anggota keluarga-Nya yang universal (Gal 3:28). Kini Gereja Katolik ditemukan di semua negara di dunia dan masih terus mengirimkan para missionaris untuk mengabarkan Injil. Gereja Katolik yang beranggotakan bermacam bangsa dari berbagai budaya menggambarkan keluarga Kerajaan Allah yang tidak terbatas hanya pada negara atau suku bangsa yang tertentu.
Nama ‘Gereja Katolik’ pertama diresmikan pada awal abad ke-2 (tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Syrma 8, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus, untuk membedakan umat Kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism. Dengan surat ini St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya,
“…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.”
Di sinilah baru Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.
Namun, istilah ‘katolik’ bukan istilah baru, karena sudah dipakai sebelumnya pada zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman Kristiani,[3] bahkan pada jaman para rasul. Kis 9:31 menuliskan asal mula kata Gereja Katolik (katholikos) yang berasal dari kata “Ekklesia Katha Holos“. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.” Di sini kata “Katha holos atau katholikos” dalam bahasa Indonesia adalah jemaat/ umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
Gereja yang Apostolik
(Ef 2:19-20, KGK 857-865, LG 22)
Gereja disebut apostolik karena Yesus telah memilih para rasul-Nya untuk menjadi pemimpin- pemimpin pertama Gereja-Nya, di bawah pimpinan Rasul Petrus (Mat 16:18, Yoh 21:15-18). Oleh karena Yesus sendiri menjanjikan Gereja-Nya tidak akan binasa (Mat 16:18), maka kepemimpinan Gereja tidak berhenti dengan kepemimpinan para rasul tetapi diteruskan oleh para penerus mereka. Dengan demikian janji penyertaan Yesus terus berlangsung sampai pada saat ini, di mana Ia mengatakan, “Aku akan menyertai engkau senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20).
Para rasul adalah para uskup yang pertama, dan sejak abad pertama, pengajaran para rasul di dalam Kitab suci dan Tradisi kudus diturunkan dari mulut ke mulut kepada para penerus mereka (lih. 2 Tes 2:15), misalnya tentang kehadiran Kristus yang nyata di dalam Ekaristi, kurban Misa, pengampunan dosa melalui perantaraan imam, kelahiran baru dalam pembaptisan, keberadaan Api penyucian, peran khusus Maria dalam karya Keselamatan, hal kepemimpinan Paus, dan lain-lain.
Surat pertama dari Santo Klemens (penerus ketiga setelah Rasul Petrus, tahun 96) kepada jemaat di Korintus yang menyelesaikan konflik di antara mereka membuktikan kepemimpinan Gereja di bawah penerus Rasul Petrus sebagai uskup di Roma.[4] Kepemimpinan di bawah Paus di Roma ini diakui oleh Gereja Katolik sampai saat ini (LG 22). Singkatnya, jika kita kembali ke abad pertama, kita akan menemukan Gereja yang memiliki banyak kemiripan dengan Gereja Katolik yang sekarang, karena memang itu adalah satu dan sama.
Anda mengatakan “Hari berbaktinya gereja Kristen mula2 tuh hari apa? Kan udah beda dengan Katolik…kok ngakunya sebagai gereja yang didirikan oleh YESUS…? Saya tertarik utk mengetahui apa dasarnya ya….?” Hari Tuhan pada jemaat mula-mula adalah hari Minggu, seperti yang pernah saya jelaskan di sini – silakan klik. Dan hari yang sama – Minggu, adalah merupakan hari Tuhan sampai saat ini, yang dirayakan oleh seluruh umat Katolik sedunia, dan juga umat Kristen non-Katolik. Jadi, saya tidak tahu mengapa anda menyimpulkan bahwa hari kebaktian Gereja perdana bukan hari Minggu. Dapatkah anda memberikan buktinya? Kalau anda mengambil ayat 2Tim4:3-4 dan bertujuan untuk mengatakan bahwa ajaran Gereja Katolik adalah bertujuan untuk memuaskan telinga dan tidak Alkitabiah, maka silakan untuk menyebutkan doktrin dari Gereja Katolik yang tidak sesuai dengan Alkitab dan kemudian kita dapat mendiskusikannya secara mendalam. Menurut saya, diskusi akan lebih substansial dengan membahas Mt 16:16-19.
Anda mengatakan “Berapa banyak dari kita hari ini yang memiliki persamaan kepentingan dalam gereja? Kita memilih gereja ini atau itu karena begitu cocok dengan nalar, pengertian dan kepentingan kita. Betapa firman diatas banyak telah tersingkap hari-hari ini.” Kalau memang demikian, bagaimana anda menerangkan perbedaan doktrin di antara denominasi Kristen non-Katolik? Tidak mungkin kita mengatakan semua doktrin adalah benar, kalau saling bertentangan. Dua doktrin yang saling bertentangan tidaklah mungkin keduanya benar. Demikian jawaban yang dapat saya berikan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Hanya satu tanggapan saya mengenai Gereja yang Satu,
Beberapa orang sesumbar untuk membentuk Gereja Oikumene, Satu Tubuh dalam KRISTUS, namun mereka memakai standar Gereja sendiri dan memaksa doktrin Gereja lain untuk berubah… ini jelas bukan Oikumene… kita harus menghormati dan menghargai satu pengurapan dengan pengurapan yang lain, memiliki hati Daud adalah penting untuk mewujudkan Gereja Oikumene.
1Sa. 24:10
10. Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.
Kesatuan Gereja bukanlah Keseragaman Gereja…
Shalom Boy,
Terima kasih atas tanggapannya tentang kesatuan Gereja. Sebenarnya untuk membentuk kesatuan Gereja, kita harus kembali kepada apa yang sebenarnya diajarkan oleh Kristus. Kalau Kristus telah mendirikan Gereja di atas rasul Petrus, maka kita tidak dapat mendirikan gereja baru, karena Gereja – sebagai tanda kasih Allah – hanya dapat diterima dari Yesus dan tidak dapat dibuat. Untuk itu, silakan melihat artikel tentang Gereja Katolik di sini – silakan klik, dan juga tentang keutamaan Petrus di beberapa artikel ini:
Keutamaan Petrus (4): Menurut Dokumen paling awal Gereja
Keutamaan Petrus (3): Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (2): Bukti sejarah tentang keberadaan Rasul Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (1): Menurut Kitab Suci
Dengan demikian, kesatuan Gereja dapat terlihat dari kesamaan dogma dan doktrin, persamaan hirarki (otoritas), persamaan liturgi, persamaan nilai-nilai moral. Gerakan oikumene yang berdasarkan toleransi dan bukan berdasarkan apa yang sesungguhnya diajarkan oleh Kristus sebenarnya melakukan oikumene yang terjadi di kulit dan bukan pada substansi dari oikumene. Mari kita bersama-sama berdoa untuk persatuan Gereja.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Katolisitas,
Pertama-tama saya tidak tahu cara mem-post topik baru ataupun mencari topik yg mungkin sudah dibahas dengan mudah, mungkin usulan saya agar bisa disediakan fasilitas “search”.
Ada yang ingin saya tanyakan mengenai teologi sukses, mungkin belum pernah dibahas. Mengapa teologi ini bertentangan dengan ajaran katolik?
Ada beberapa pendapat teman yang mengatakan mungkin mereka (Gereja penganut paham ini) juga diberkati oleh Roh Kudus karena buktinya perkembangan mereka cukup pesat. Mungkin sebagai contoh bisa kita ambil kejadian yang cukup fenomenal yaitu New Creation Church Singapore dgn pastor kepala Joseph Prince tahun lalu dalam satu hari saja berhasil mengumpulkan dana SGD 19 juta untuk suatu pembangunan kompleks.
Bagaimana menjelaskan fenomena ini?
Terima kasih Tuhan Yesus selalu memberkati pelayanan katolisitas.
Shalom Teddy,
Fasilitas “search” sudah ada, silakan anda mengetik kata kunci yang anda cari di bagian pencarian, yang ada di pojok kanan atas di home page situs ini. Atau alternatif lain adalah anda klik di bagian Arsip, silakan klik di deretan tulisan yang ada di bagian teratas home page (di atas logo) atau di bagian kotak coklat muda, dengan tulisan “arsip”, lalu anda dapat mengakses semua topik tanya jawab maupun artikel yang pernah ditulis di situs ini.
Pandangan tentang teologi kemakmuran sudah pernah dituliskan oleh salah seorang pembaca Katolisitas, dan sudah pernah saya tanggapi, silakan klik di sini. Walaupun mungkin tanggapan kami tidak panjang, tetapi saya rasa cukup untuk memberikan gambaran tentang ajaran Gereja Katolik dalam menanggapi pandangan tersebut. Mungkin di waktu yang akan datang kami akan menuliskan artikel tersendiri tentang hal ini; mohon kesabarannya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid dan Stef- katolisitas.org
Banyak sekali saya dengar, pendeta-pendeta Protestan yang memiliki pengetahuan teologis yang kuat berpindah menjadi Katolik…
Ada banyak umat katolik yang meninggalkan iman katolik, karena pengetahuan yang kurang tentang iman Katolik…,
Tapi…
Kenapa tidak ada Pastor dari Katolik yang berpindah menjadi Protestan ya???
Shalom Bejo,
Terima kasih atas tanggapannya. Saya tahu bahwa ada juga pastor/suster Katolik yang berpindah menjadi Protestan. Namun, kalau kita perhatikan, perpindahan mereka disebabkan bukan karena doktrinal, namun lebih kepada alasan pribadi. Kalaupun terlihat alasan doktrinal, maka orang tersebut tidak benar-benar mengerti apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Seseorang yang benar-benar mengerti akan pengajaran Gereja Katolik tidak akan berpindah agama. Seseorang yang telah menjadi pendeta dan pindah menjadi Katolik adalah suatu pengorbanan, karena bukan hanya yakin dengan pengajaran Gereja Katolik sebagai suatu kebenaran, namun juga karena mereka mengambil resiko untuk kehilangan mata pencahariannya demi mengikuti kebenaran. Dan ini adalah suatu contoh bagaimana seseorang menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Yth. Ibu Lisa,
Hmm.. jika ibu belum bisa menerima pernyataan dari Ibu Inggrid dan bapak Stef, mungkin ibu akan percaya jika mendengar pernyataan Yesus sendiri lewat hambaNya Vassula (Vassula sendiri pun bukan Katolik melainkan seorang Ortodoks). Vassula dipakai Tuhan untuk menyampaikan amanatNya kepada dunia. ini saya kasih link bukunya. http://www.freewebs.com/uniocordium/bukuhsda.htm (terdiri dari BC 1-16 untuk jilid 1). ibu bisa download kok. saya anjurkan ibu baca yang jilid 1 dulu. di situ ada tentang amanat Yesus tentang Bunda Maria dan juga tentang Paus sebagai wakil Yesus di dunia. juga ada disinggung tentang sakramen. jika ibu percaya kepada Yesus yang mengutus orang utk menulis alkitab, saya rasa ibu jg percaya akan Yesus yang memakai Vassula untuk menyampaikan amanatNya. karena Yesus tetap sama dulu sekarang dan selamanya.
Terimakasih.
Salam Damai…
Sangat menarik menyimak diskusi Bu Lisa dengan Bu Inggrid dan Pak Stef. Saya juga senang dan bangga dengan sikap iman pak Budi. Yang selama ini saya pedomani dan lakukan dalam beriman bersama saudara-saudari Kristen non-Katolik adalah, “Anda boleh bangga dan mengimani penuh keyakinan Anda, tetapi jangan paksa saya ikut keyakinan Anda apalagi kemauan Anda”. Dengan ini saya juga tidak berpretensi mengatakan bahwa Katolik lah yang paling benar sedangkan yang lain salah. Dalam tataran dialog “akademis” seperti terjadi begitu hebat dan menarik dalam forum di web ini, saya meyakini bahwa titik temunya mungkin Hanya ada di hati masing-masing, walau pendasaran ilmiah, sejarah, dan teologi masih bisa menjadi argumentasi penguat masing-masing pihak. Mari kita coba dialog juga di luar level akademis, dialog kehidupan nyata yang diawali dengan sikap Saling Menghormati, toleransi dan kasih nyata. (ini hanya saran atau ajakan saja)
Masih tentang Denominasi. Bu Inggrid and Pak Stef, mohon diberi penjelasan: Kapan istilah itu (denominasi) mulai tumbuh dan sering dipakai ya, dengan makna apa istilah itu muncul? Lalu dengan begitu banyak denominasi, kita juga mengenal “oikoumene”, yang kemudian memunculkan (atau bahkan dimunculkan oleh)beberapa kelompok dialog seperti BKSAG (Badan Kerja Sama Antar Gereja) atau BKAG dan lainnya. Pertanyaan lain adalah apa arti oikoumene yang sebenarnya? Sejauh mana Oikoumene itu harus dijalankan dan bagaimana hubungannya dengan pendasaran teologi masing-masing Gereja? Kemudian, “Liturgi Oikoumenis”? Adakah istilah itu lazim dan adakah contoh prakteknya? Apakah hanya untuk perayaan Natal bersama saja? Atau PAskah bersama saja? Atau seperti pernikahan beda Gereja, adakah liturgi Oikoumenis nya?
Terimakasih banyak.
Salam Damai,
Alfonsus Aditya Krista
Shalom Alfonsus Aditya,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi tentang ekklesiologi dan perpecahan gereja. Pada akhirnya, memang tidak ada yang dapat memaksakan kebenaran kepada seseorang, karena setiap orang harus membuat keputusan dengan akal budinya apakah 1) kebenaran tersebut memang benar-benar berdasarkan Wahyu Allah dan tidak melawan akal budi, 2) mengikuti kebenaran yang dipercayai sebagai Wahyu Allah. Namun, menjadi kewajiban bagi kita, umat dari Gereja Katolik – di mana kepenuhan kebenaran ada di dalamnya – untuk dapat mewartakan kebenaran dengan tidak mengaburkan kebenaran tersebut dengan dalih toleransi. Dan kalau kita berbeda pendapat, maka bukan berarti bahwa kita tidak menghormati atau bertoleransi dengan umat agama lain. Sebaliknya, karena kita menghormati mereka, kita justru tidak menutupi apa yang kita percayai sebagai suatu kebenaran. Dan tentu saja kita tidak dapat memaksakan iman kita kepada mereka, apalagi kita menyadari bahwa hanya Roh Kudus-lah yang dapat mengubah hati seseorang. Silakan membaca artikel tentang Gereja Katolik di sini (silakan klik).
Tentang Gereja Katolik sebagai kepenuhan kebenaran, sebagai umat dari Gereja Katolik, kita harus mempercayainya, karena itulah yang dipercayai oleh Gereja Katolik. Dan justru menyadari hal ini, Gereja Katolik secara aktif mengusahakan dialog dengan agama-agama lain dan pada saat yang bersamaan, Gereja Katolik juga mengajak seluruh umat Katolik untuk terus bertumbuh dalam kekudusan, yang menjadi suatu kesaksian yang paling efektif.
Tentang denominasi dan ekumenisme: Seperti yang telah saya paparkan di jawaban saya sebelumnya (silakan klik), kamus Webster mendefinisikan denominasi sebagai “a religious organization uniting in a single legal and administrative body a number local congregations .” Dan istilah denominasi dalam konteks “denominasi Kristen” mulai digunakan ketika terjadi revolusi oleh Martin Luther dan perkembangan dari revolusi ini yang membawa begitu banyak perpecahan gereja, seperti: Lutheran, Reformed, dll. Untuk mengerti tentang Ekumenisme, silakan membaca dekrit tentang ekumenisme – Unitatis Redintegratio (silakan klik). Secara prinsip, Gereja Katolik mengikuti pesan Yesus untuk menghimpun seluruh umat Allah dalam satu kawanan, di bawah kepemimpinan penerus rasul Petrus, yaitu Paus.
Khusus tentang liturgi ekumene – ekumene dalam liturgi – , maka Gereja Katolik memberikan pernyataan sebagai berikut di Unitatis Redintegratio (UR, 8):
Dengan demikian, kita tidak boleh membuat suatu acara ekumene, yang memperbolehkan semua orang, termasuk non-Katolik untuk menerima Ekaristi Kudus, karena Sakramen Ekaristi adalah sakramen persatuan dalam Tubuh Mistik Kristus, atau Gereja Katolik. Namun, seluruh umat beragama dapat bekerjasama dalam bidang sosial dan pelayanan kasih dan juga doa-doa yang bukan merupakan sakramen. Semoga uraian ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Diskusi yang positif dan saling menghargai, tanpa kata-kata yang melukai. Kiranya diskusi Lisa dengan Tim Katolisitas dapat dibukukan secepatnya dengan mempertahankan tipografi pewarnaan agar alur pikiran masing-masing pihak mudah dibaca dan diikuti .
Memang sangat disayangkan bahwa saudara-saudara kita dari pihak Protestan (baik pemimpin maupun umat) telah “diindoktrinasi” atau “dicekoki”( sory saya belum menemukan kata yang lebih tepat dan lebih halus) dengan persepsi yang salah tetapi dianggap benar oleh mereka tentang Katolik.
Dulu sebelum jaman Gus Dur, anak-anak kecil sudah terdidik antipati kepada anak-anak keturunan. Mudah2an sekarang kondisi seperti itu sudah tidak ada lagi. Nah dalam konteks hubungan Katolik – Protestan, kondisi keterdidikan seperti itu masih ada, penuh dengan mispersepsi yang justru menghambat rekonsiliasi gereja. Semoga diskusi dari hati ke hati yang penuh ketulusan, kejujuran dan kerendahan hati, dengan bantuan Roh Kudus, umat Katolik dan Protestan dapat lebih saling memahami. Masalahnya bukan win win, win loose atau sebaliknya. Yang utama ialah bagaimana kita semua membuka hati agar dimenangkan oleh Yesus sendiri.
Saya melihat bahwa ibu Lisa adalah orang yang kritis…dan saya mempunyai feeling bahwa tidak lama lagi ibu Lisa akan kembali pulang ke pangkuan Gereja Katholik. Amin
[dari katolisitas: Kita hanya dapat menyampaikan kebenaran, selanjutnya kita serahkan kepada karya Roh Kudus]
[dari katolisitas: Awalnya komentar Lisa ini disatukan dengan diskusi yang lain. Namun, agar kita berfokus pada topik, maka saya pisahkan komentar Lisa bagian ini, karena memang di bagian ini Lisa menjawab beberapa dialog dengan saya – stefanus tay] Agar tidak menimbulkan kebingungan, maka perkataan “Ibu” saya ganti dengan “Stef”
Salam jumpa kembali bersama ibu ingrid atau jg dengan Bapak Stev. Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas kesediaannya untuk berdiskusi tentang iman kita akan Yesus yang sama2 kita yakini sebagai TUHAN dan penyelamat kita. Berikut ini ada beberapa tanggapan saya atas jawaban2 Ibu dan Bapak ada beberapa keberatan yang akan saya ajukan di bawah ini. Jawaban, atau sanggahan2 saya ini saya satukan juga dengan Topik2 yang lain semoga pertanyaan2 dari topik2 yang berbeda dapat juga dijawab disini [dari katolisitas: saya telah memisahkannya, sehingga menjadi lebih fokus]. Adapun tanggapan2 saya adalah sbb:
Mengenai Link yang Stef berika pada saya : http://www.bringyou.to/apologetics/a106.htm
dan http://en.wikipedia.org/wiki/Christianity#Demographics
tanggapan saya:
Kalau Stef menganggap bahwa denominasi ini ada silahkan saja
• Independent Baptists
• British-Israelites
• Hidden Buddhist believers in CHRIST
Apa beda antara independent baptis dengan baptis?
Dan apa Hidden Buddhist belivers in CHRIST? Apa masih Budis atau bagaimana?
Pecahan denominasi bisa disebut denominasi?
Atau saya bisa membuat denominasi sendiri menjadi Gereja Tony Paulo? Dan diakui sebagai denominasi yang dapat disandingkan dengan Lutheran?
Dan dijaman akhir ini
1Pe 4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah
Akan dinyatakan gereja-gereja mana saja yang memang mendasarkan ajarannya pada Alkitab saja
—————————–
Stef mempertanyakan:
1) Pertanyaannya adalah: kalau memang Alkitab saja (Sola Scriptura) adalah benar, mengapa gereja tidak bersatu padu setelah Martin Luther? Mengapa terjadi perpecahan, dan semua mengatakan bahwa ajarannya berdasarkan Alkitab saja?
2) Kalau anda mengatakan bahwa Sola Scriptura adalah esensi dari ajaran KRISTUS, silakan memberikan ayat yang mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran. Kalau di Alkitab sendiri tidak disebutkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran dan pada saat yang bersamaan dipercaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran, bukankah justru ajaran “sola scriptura” menjadi tidak alkitabiah? Ada baiknya juga kalau anda dapat memberikan bukti dari para Bapa Gereja (jemaat perdana) yang percaya bahwa Alkitab saja adalah satu-satunya sumber kebenaran. Kapankah ajaran “Sola Scriptura” dimulai?
Tanggapan saya:
Jawaban no 1
Terlalu sempit jika mengatakan denominasi yg banyak sebagai perpecahan
Denominasi itu adalah pertumbuhan jika dilhat dari perspektif demografi, bahasa dan kebudayaan, karena tidak ada denominiask HKBP
Yang melihat sebagai perpecahan berarti tidak mengerti arti dari persatuan dan pertumbuhan
Pohon yang besar punya ranting-ranting yang banyak, ranting bukanlah pohon, tetapi bagian dari pohon
Jawaban no 2
Kalau disandingkan dengan Magisterium dan tradisi suci yang memang tidak Alkitabiah, pokok subtansi Sola scriptura, hanya Firman bukan Alkitabiah agaknya terlalu mengada-ada
Sola scriptura itu memiliki subtansi back to bible, atau kembali kepada Alkitab, lantas di kontraskan dengan apakah itu alkitabiah? Dimana ayatnya?
Sepertinya Stef sendiri tidak mengerti arti dari kembali kepada Alkitab saja?
Sehingga merasa “perlu” bertanya apakah itu Alkitabiah dan dimana ayatnya?
Kembali ke Alkitab, dimana ayatnya? Marilah Stef mengerti subtansinya
—————————————-
Stef menuliskan:
Saya tidak tahu hubungan ayat ini dengan topik yang sedang kita diskusikan. Namun, kalau mau dihubungkan bahwa penyembah-penyembah yang benar adalah setelah kedatangan Martin Luther, maka pertanyaan saya adalah: Apakah jemaat perdana, dari tahun 33 -1500 tidak menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran? Kalau begitu, bagaimana dengan janji di Mt 16:16-19?
Tanggapan saya:
Menyembah dengan Roh dan Kebenaran, itu adalah esensi dari Iman kepada KRISTUS, tanpa kebenaran hanya Roh bukan menyembah Tuhan namanya, begitupun sebaliknya
Jemaat mula-mula melakukan hal ini, dan terus sampai dengan datangnya sejarah hitam gereja yang dilakukan oleh KEPAUSAN, semenjak itu ajaran yang sehat digantikan dengan ajaran demi kepentingan kekuasaan dan ekonomis
Sehingga Tuhan “membangkitkan” lagi Rasul Luther dan Calvin, serta lainnya, mengembalikan kepada pokok ajaran KRISTUS, bukan dengan dongeng-dongeng, sinkritisme dengan “agama Babel” dan tercampur-campur dengan filsafat Plato
Namun seperti jaman Nuh, walaupun sebagian besar “tersesat” dan memilih semakin “menyesatkan dirinya” Nuh dan keluarganya masih ada, dan saya percaya, walau diabad kegelapan Kekristenan, masih tersedia orang-orang percaya yang memegang teguh ajaran yang sehat itu
Dan jangan juga dilupakan bahwa gereja Orthodoks pun masih ada sebagai cikal bakal ajaran yang sehat, lebih lama dari gereja Khatolik
——————————————
ayat ini saya kutip “Tambahan-tambahan yang dapat merusak adonan, adalah ragi sifatnya, dan bila berlebihan dapat menghamirkan seluruh adonan”
Dan Stef menanggapi:
Kalau maksudnya bahwa Gereja Katolik menambahkan apa yang telah diajarkan oleh YESUS, silakan memberikan pengajaran mana yang menyimpang dari pengajaran KRISTUS. Dan saya akan mencoba untuk memberikan argumentasi, bahwa ajaran tersebut bersumber pada KRISTUS sendiri. Justru, perpecahan yang terjadi secara luar biasa setelah Martin Luther menjadi tidak sesuai dengan pesan YESUS terakhir di Yoh 17. Dan kalau mau dibandingkan dengan ragi, maka perpecahan ini sebenarnya lebih buruk.
Tanggapan saya:
Tolong diperhatikan apa saja yang menjadi ragi, termasuk soalan tentang Bunda Maria, tradisi suci dsb
Perpecahan tidak terjadi, melainkan kembali kepada jalan yang benar, sementara jika yang tidak mau kembali kepada jalan yang benar, memisahkan diri dan menganggap yang kembali ke jalan yang benar itu memecahkan diri
———————————
Stef menulis:
maka pertanyaan saya adalah satu: Kalau memang apa yang mereka ajarkan adalah benar – yang mengklaim untuk kembali kepada ajaran KRISTUS yang murni – membawa begitu banyak perpecahan terjadi? Seharusnya kalau kembali kepada ajaran KRISTUS yang murni, maka semuanya harus menjalankan pesan KRISTUS, termasuk pesan: : “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh 17:21)
Pengajaran Gereja Katolik bukanlah menghormati Bunda Maria tanpa membawa umat kepada KRISTUS. Dan Tradisi Suci dan Magisterium Gereja justru untuk meneruskan pesan KRISTUS dari satu generasi ke generasi yang lain secara murni. Oleh karena itu, semua pengajaran Gereja Katolik bersumber pada KRISTUS sendiri.
Tanggapan saya:
Pohon besar yang beranting, tidak “memecahkan” dirinya menjadi ranting, tetapi “menumbuhkan” dirinya menjadi ranting
Joh 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Joh 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Joh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Joh 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Joh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Penyimpangan ajaran Gereja Khatolik, terutama tentang Mitologis Bunda Maria dan hal2 yang memang mitologi
Namun jika mengajarkan tetang KRISTUS YESUS yang sama, tentu tidak ada penyimpangan, melainkan ajaran KRISTUS tersebut “di-ragi-kan” dengan mitos-mitos
Karena itulah kembali saja kepada Alkitab (Sola scriptura)
————————————-
Stef menuliskan:
Perbedaan Gereja Katolik dibandingkan dengan gereja-gereja yang lain?
Gereja yang Satu
(Rom 12:5, 1Kor 10:17, 12:13, KGK (Katekismus Gereja Katolik 813-822), LG 4)
YESUS mendirikan hanya satu Gereja, bukan kesatuan dari beberapa gereja yang berbeda-beda. Kita mengetahuinya dari YESUS sendiri, yang mengatakan bahwa Ia akan mendirikan Gereja-Nya (bukan gereja-gereja) di atas Petrus (Mat 16:18). Pada saat Perjamuan Terakhir sebelum wafatNya KRISTUS berdoa untuk kesatuan GerejaNya: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Kitab suci mengatakan bahwa Gereja adalah ‘mempelai KRISTUS’ (Ef 5:23-32). Karenanya, tidak mungkin Ia mempunyai lebih dari satu mempelai. Mempelai-Nya yang satu adalah Gereja Katolik.
Tanggapan saya:
Tidak pernah Tuhan YESUS berpesan untuk mendirikan gereja yang “hanya” satu?
Gereja tertua yang ada juga adalah Gereja Orthodoks, bukan Khatolik, apa itu yg dimaksudkan?
Jemaat KRISTUS tidak bisa “diinstitusikan” dalam “birokrasi” yang bernama Gereja Khatolik dan Kepausan
Esensinya bukan organisasi, melainkan adalah KRISTUS
Tidak pernah juga ada Wakil KRISTUS dalam Alkitab?
Terlalu banyak “pengkultusan” atau “berhala” dalam konteks itu
Bunda Maria, kemudian Paus?
Manusia bisa salah, Tuhan tidak
Dan Tuhan YESUS tidak pernah “mengangkat” siapapun juga untuk mewakilinya
Heb 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Heb 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Yang menanggkat menjadi Wakil KRISTUS itu siapa? Untuk kepentingan apa?
Atau darah Paus, yang menebus dosa manusia? Sehingga bisa menjadi wakil Iman Besar?
—————————————–
Stef menuliskan:
Gereja yang kudus
(Ef 5:25-27, Why 19:7-8, KGK 823-829, LG 8, 39, 41,42)
Kekudusan Gereja disebabkan oleh kekudusan KRISTUS yang mendirikannya. Hal ini tidak berarti bahwa setiap anggota Gereja-Nya adalah kudus, sebab YESUS sendiri mengakui bahwa para anggotaNya terdiri dari yang baik dan yang jahat (lih. Yoh 6:70), dan karenaNya tak semua dari anggotaNya masuk ke surga (Mat 7:21-23). Tetapi Gereja-Nya menjadi kudus karena ia adalah mempelai KRISTUS dan Tubuh-Nya sendiri, sehingga Gereja menjadi sumber kekudusan dan sebagai penjaga alat yang istimewa untuk menyampaikan rahmat Tuhan melalui sakramen- sakramen (lih. Ef 5:26).
Tanggapan saya:
Kalau demikian Gereja Satanic, gereja Tuhan juga? Kan mengunakan kata gereja?
Istilah jika tidak seperti yang diistilahkan akan menjadi istilah saja
Karena itu mari kembali kepada Alkitab
——————————————————–
Stef menuliskan:
Nama ‘Gereja Katolik’ pertama diresmikan pada awal abad ke-2 (tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Syrma 8, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan YESUS, untuk membedakan umat Kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa YESUS adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism. Dengan surat ini St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh KRISTUS. Demikian penggalan kalimatnya,
“…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada YESUS KRISTUS, maka di sana juga ada Gereja Katolik.”
Di sinilah baru Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan KRISTUS.
Tanggapan saya:
Lahirnya baru pada tahun 107? oleh Ignatius?
Jemaat KRISTUS sudah ada sejak jaman Habel, Henokh, walaupun berusaha dibelokan oleh Bileam, Izebel, bahkan para orang Farisi, sampai sekarang masih ada
—————————————
Tulisan Stef:
Namun, istilah ‘katolik’ bukan istilah baru, karena sudah dipakai sebelumnya pada zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman Kristiani bahkan pada jaman para rasul. Kis 9:31 menuliskan asal mula kata Gereja Katolik (katholikos) yang berasal dari kata “Ekklesia Katha Holos“. “. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Gereja yang Apostolik
(Ef 2:19-20, KGK 857-865, LG 22)
—-edit—
Surat pertama dari Santo Klemens (penerus ketiga setelah Rasul Petrus, tahun 96) kepada jemaat di Korintus yang menyelesaikan konflik di antara mereka membuktikan kepemimpinan Gereja di bawah penerus Rasul Petrus sebagai uskup di Roma.[ Kepemimpinan di bawah Paus di Roma ini diakui oleh Gereja Katolik sampai saat ini (LG 22). Singkatnya, jika kita kembali ke abad pertama, kita akan menemukan Gereja yang memiliki banyak kemiripan dengan Gereja Katolik yang sekarang, karena memang itu adalah satu dan sama.
Tanggapan saya:
Pengampunan dosa karena perantaraan iman? kembali kejaman korban binatang disembelih?
Bagaimana dalam keadaan terdesak, hampir mau mati dipadang gurun, apa harus panggil imam untuk diampuni dosa-Nya?
Yang mengampuni dosa imam? Apa Tuhan sendiri?
Api pencucian? Api yang menyucikan? Yang menyucikan Api atau KRISTUS?
Memang pernah KRISTUS memberikan gelar Paus kepada Petrus?
Eph 4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Bukankah tidak ada fungsk Paus disana?
Berarti hanya buatan manusia saja kan?
Bagian 1 dari 2
Shalom Lisa,
Mari kita melanjutkan diskusi kita tentang eklesiologi dan perpecahan gereja. Saya pisahkan penggabungan tanggapan dari Lisa, karena dapat menimbulkan kebingungan topik pembahasan. Untuk selanjutnya, mohon tidak menggabungkan pembahasan dari topik yang berbeda-beda. Dengan demikian pembaca juga dapat membaca dialog sesuai dengan topik pembahasan. Saya menganjurkan agar anda dapat berkonsentrasi terhadap satu dialog. Setelah selesai, kemudian anda dapat berdialog tentang topik yang lain. Dengan demikian, argumentasi yang anda berikan dapat lebih mendalam dan berfokus. Karena keterbatasan waktu, saya ingin membatasi diskusi ini satu kali putaran lagi, dimana Lisa dapat memberikan sanggahan dan kesimpulan dan kemudian saya juga akan memberikan sanggahan dan kesimpulan akhir. Setelah itu, diskusi dengan Lisa dalam topik ini akan saya sudahi. Saya mencoba untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh Lisa dan oleh sebab itu, saya juga menuntut hal yang sama. Saya memberi warna merah pada bagian-bagian yang memerlukan jawaban dari Lisa. Kalau digunakan kata "ibu" dalam jawaban Lisa, maka mungkin terjadi karena penggabungan jawaban dari Lisa. Agar tidak salah paham, yang berdiskusi dengan Lisa dalam topik ini adalah Stefanus Tay, atau panggil saja "stef". Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan.
1) Tentang data denominasi yang berjumlah 33,000 di dua link yang saya berikan, Lisa mengatakan "Kalau Ibu menganggap bahwa denominasi ini ada silahkan saja • Independent Baptists • British-Israelites • Hidden Buddhist believers in CHRIST. Apa beda antara independent baptis dengan baptis? Dan apa Hidden Buddhist belivers in CHRIST? Apa masih Budis atau bagaimana? Pecahan denominasi bisa disebut denominasi? Atau saya bisa membuat denominasi sendiri menjadi Gereja Tony Paulo? Dan diakui sebagai denominasi yang dapat disandingkan dengan Lutheran?"
a) Jumlah denominasi sebesar lebih dari 33,000 diambil dari World Christian Encyclopedia karangan David B. Barrett. Richard N. Ostling, seorang jurnalis yang sering menuliskan topik-topik religius dan wartawan senior dari "Time Magazine", presiden dari "Religious Newswriters Association" memberikan ulasan tentang buku dari David B, Barrett. (Sebagai catatan, baik David B. Barrett dan Richard N. Ostling bukanlah umat dari Gereja Katolik)
from Richard N. Ostling, Associated Press, 19 May 2001
Since adding a religion doctorate from Columbia University to his technical background, he has spent 40 years systematizing information on world religions, a calling he discovered while assigned as an Anglican missionary in Africa. Now 73, Barrett recently culminated his oddly remarkable career with publication of the second edition of his global accounting of faiths and the faithful — trends, details and his best estimated count of believers of all religions in each of 238 nations and territories.
Never has there been such a thorough reference as the two large volumes, running 1,699 pages, of the World Christian Encyclopedia, published by Oxford University Press. Barrett has doggedly visited most of the lands in person, collecting raw material, including national census figures and United Nations data, and recruiting the 444 specialists who feed him material. Among them: Vatican missions librarian Willi Henkel and editor J. Gordon Melton of the Encyclopedia of American Religions. Barrett’s encyclopedia sought to count each human being in each religion and religious subcategory in each country as of 1900, 1970, 1990, 1995 and 2000, with projections to 2025.
The 2001 edition, successor to his 1982 first edition, which took a decade to compile, identifies 10,000 distinct religions, of which 150 have 1 million or more followers. Within Christianity, he counts 33,820 denominations.
Barrett also calculates religious populations for the Encyclopedia Britannica Book of the Year, standard estimates that are used in turn by the World Almanac and innumerable journalists. Such numbers are always debatable, but they’re the best available. "We don’t really have any rivals," Barrett says. "That’s the problem."
We Accept All DenominationsTitle: World Christian Encyclopedia : a comparative survey of churches and religions in the modern world
Authors: David B. Barrett, George T. Kurian, Todd M. Johnson.
Edition: 2nd ed.
Published: Oxford ; New York : Oxford University Press, 2001.
Description: 2 v. : ill., col. maps ; 32 cm.
Notes: Includes bibliographical references and indexes.
Contents:
v. 1. The world by countries : religionists, churches, ministries
v. 2. The world by segments : religions, peoples, languages, cities, topics.
Di buku volume 1 dari "World Christian Encyclopedia (2 volumes)", David Barrett menunjukkan secara detail masing-masing dari denominasi yang berjumlah lebih dari 33,000 denominasi di 238 negara.
b) Kalau Lisa berkeberatan dengan daftar denominasi yang mungkin dipandang terlalu banyak, maka anggaplah hanya 50% denominasi yang benar dari 33,000 denominasi yang disebutkan di dalam buku, sehingga tinggal 16,500 denominasi. Atau kalau masih berkeberatan, anggaplah hanya 10% yang benar, sehingga tinggal 3,300 denominasi. Bukankah 3,300 denominasi tetap menunjukkan perpecahan gereja? Dan kalau kita melihat, begitu banyak perpecahan terjadi sejak Martin Luther.
c) Bagaimana kita dapat mengukur perpecahan dari suatu denominasi? Untuk dapat mengukur perpecahan ini, maka kita harus melihat definisi dari denominasi. Webster (Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary, (Springfield, Massachusetts, USA: Merriam-Webster, Inc Publishers, 1983), p.339) mendefinisikan denominasi sebagai "a religious organization uniting in a single legal and administrative body a number local congregations ." Dari definisi ini, maka Lisa dapat mengukur sendiri, apakah gereja yang Lisa ikuti berbeda dengan gereja lain di daerah yang sama:
1) Dua aspek yang pertama (a religious organization) dan terakhir (a number local congregations) adalah jelas, karena denominasi Kristen adalah organisasi agama kristen yang mempunyai umat yang beragama Kristen. Namun tentang "legal (lih definisi legal di Webster, hal. 57) and administrative (webster, hal. 682) body" inilah yang menjadi masalah. Dua hal terakhir ini mengacu kepada hukum, disiplin, administrasi, yang otomatis akan mengacu kepada suatu hirarki, yang jelas susunan kepengurusannya.
2) Silakan Lisa menganalisa, sebagai contoh gereja yang Lisa ikuti. Sistem legalitas dan administrasi apakah yang dipakai? Kalau ada ketidaksetujuan – misalkan dalam masalah keuangan, administrasi, pengajaran – bagaimanakah diselesaikan? Apakah gereja tersebut memberikan laporan kepada hirarki yang lebih tinggi? Siapakah hirarki yang lebih tinggi, baik di tingkat daerah, provinsi, negara dan seluruh negara? Apakah ada suatu disiplin yang sama yang dapat diterapkan oleh semua denominasi, apakah disiplin yang dipakai, baik di tingkat daerah, provinsi maupun negara dan seluruh dunia?
3) Silakan Lisa menganalisa kalau sampai terjadi pengajaran yang berbeda-beda, siapakah yang harus dipegang? Apakah ada hirarki yang mengatakan bahwa "inilah yang benar", sehingga dapat menyelesaikan perbedaan pendapat? Sebagai contoh tentang baptisan bayi. Gereja-gereja Luteran (dari Martin Luther) percaya bahwa baptisan bayi adalah kelahiran baru dan dikuduskan oleh Roh Kudus, seperti yang disebutkannya di "Large Catechism". Gereja-gereja Metodis (dari John Wesley) percaya akan baptisan yang dapat menghilangkan dosa asal dan membuatnya menjadi anggota gereja, yang membuatnya menjadi kudus di hadapan Allah. Namun, kemudian konsep ini berubah secara berkala. Kemudian gereja-gereja Presbyterian percaya bahwa baptisan hanyalah sebuah simbol. Pertanyaan saya, dalam kondisi seperti pengajaran pentingnya baptisan bayi ini, siapakah yang dapat menentukan pengajaran mana yang benar dan mana yang salah, karena dua hal yang saling bertentangan tidak mungkin keduanya benar? Dan terlebih semuanya mendasarkan pengajarannya dari Alkitab.
4) Jadi, kalau Lisa ingin membuat gereja Tony Paulo – seperti yang Lisa contohkan, maka pertanyaan saya adalah: bagaimanakah sistem legal dan administrasinya? Dan adakah sistem pengajaran dan hirarki yang mempunyai kuasa untuk memberikan keputusan akhir? Kalau Lisa menjawab, bahwa gereja yang dibentuk (Tony Paulo) mempunyai sistem legal dan administrasi dan pengajaran sendiri, dan tidak perlu melaporkan dan bertanggung jawab kepada hirarki yang lain, maka Lisa telah membuat denominasi baru. Kalau Lisa tidak setuju dengan definisi dan analisa ini, maka pertanyaan saya adalah, apakah definisi denominasi menurut Lisa? Apakah Lisa melihat gereja yang Lisa ikuti (A) adalah salah satu denominasi atau berlindung di bawah denominasi tertentu yang lebih besar (B)? Dan apakah (B) berlindung di bawah denominasi yang lebih besar (C)? dst-nya. Dapatkah anda menunjukkan kaitaan (A), (B), (C), (D) yang membuktikan bahwa semuanya berhubungan, baik dalam sistem legal dan administrasi? Dapatkah Lisa menunjukkan bahwa (A), (B), (C), (D) mempunyai pengajaran yang sama serta sistem dalam menentukan mana yang benar dan mana yang salah?
c) Lisa menuliskan "1Pe 4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah…" Akan dinyatakan gereja-gereja mana saja yang memang mendasarkan ajarannya pada Alkitab saja"
a) Kalau kita melihat apa yang dikatakan dalam 1 Pet 4:17 adalah "Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?" Dengan demikian ayat ini bukan ingin menyatakan gereja-gereja mana saja yang memang mendasarkan ajarannya pada Alkitab, apalagi dengan ditambahkan kata "saja". Ayat ini dipakai oleh rasul Petrus untuk menguatkan seluruh jemaat Kristen untuk terus bertahan dalam penderitaan, sehingga di ayat sebelumnya dituliskan "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu." (1 Pet 4:16)
b) Kalau memang mau mendasarkan ajaran pada Alkitab saja, maka janganlah percaya kepada ajaran "sola scriptura / Alkitab saja", karena hal tersebut tidak pernah disebutkan di dalam Alkitab. Silakan menunjukkan di ayat manakah disebutkan bahwa kita harus percaya kepada Alkitab SAJA.
d) Dengan uraian di atas tentang definisi denominasi dan perpecahan Gereja, maka saya akan bertanya seperti pertanyaan saya yang belum terjawab, yaitu "Kalau memang Alkitab saja (Sola Scriptura) adalah benar, mengapa gereja tidak bersatu padu setelah Martin Luther? Mengapa terjadi perpecahan, dan semua mengatakan bahwa ajarannya berdasarkan Alkitab saja? Apakah yang menyebabkan perpecahan ini?"
2) Pada waktu saya bertanya "Kalau memang Alkitab saja (Sola Scriptura) adalah benar, mengapa gereja tidak bersatu padu setelah Martin Luther? Mengapa terjadi perpecahan, dan semua mengatakan bahwa ajarannya berdasarkan Alkitab saja?", maka Lisa menjawab "Terlalu sempit jika mengatakan denominasi yg banyak sebagai perpecahan. Denominasi itu adalah pertumbuhan jika dilhat dari perspektif demografi, bahasa dan kebudayaan, karena tidak ada denominiask HKBP. Yang melihat sebagai perpecahan berarti tidak mengerti arti dari persatuan dan pertumbuhan. Pohon yang besar punya ranting-ranting yang banyak, ranting bukanlah pohon, tetapi bagian dari pohon"
a) Kalau memang Lisa melihat pernyataan saya terlalu sempit, silakan Lisa memberikan definisi dari denominasi dan kemudian silakan membuktikan bahwa memang tidak ada perpecahan, namun mempunyai persatuan hukum, administrasi dan pengajaran, serta mempunyai hirarki yang jelas. Lihat di point 1) pembahasan tentang hal ini. Kalau dalam ajaran antara satu denominasi yang satu dengan yang lain berbeda, apakah kita tidak dapat menyebutnya sebagai perpecahan? Kalau tidak mempunyai government body, dan setiap gereja mempunyai struktur sendiri dan tidak mempunyai tanggung jawab kepada struktur lain yang lebih tinggi, apakah bukan perpecahan? Kalau ini bukanlah perpecahan, maka apakah definisi dari perpecahan menurut Lisa?
b) Kalau di dalam daftar denominasi sebanyak 33,000 tidak ada gereja HKBP, maka seharusnya kesimpulannya adalah daftar tersebut seharusnya lebih dari 33,000.
c) Kalau Lisa ingin mengumpamakan denominasi sebagai ranting-ranting dari pohon yang sama, maka Lisa dapat membaca buku dari Cardinal John Hendry Newman. Cardinal Newman, dalam bukunya “The Development of Christian Doctrines”, meneliti bahwa Gereja yang mempunyai pengajaran yang benar adalah Gereja yang mempunyai perkembangan ajarannya dapat ditelusuri sampai kepada jaman awal kekristenan, yang bersumber pada Yesus sendiri. Ini berarti harus ada konsistensi dalam pengajaran, sama seperti perkembangan pohon kecil ke pohon yang besar. Yang dimaksudkan dari kecil ke besar adalah ajaran yang sama, namun perkembangannya hanya untuk memperjelas pengertian bukan mengubah ajaran. Hal inilah yang ditemukan oleh kardinal Newmann dalam Gereja Katolik, sehingga untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya, dia berpindah dari Anglikan ke Gereja Katolik.
d) Dengan prinsip yang sama di atas, maka silakan Lisa meneliti pengajaran-pengajaran dari denominasi-denominasi. Apakah semua denominasi mempunyai pengajaran yang sama, yang dapat ditelusuri sampai ke Yesus? Sebagai contoh: apakah yang diajarkan oleh gereja Lisa tentang baptisan bayi? Apakah denominasi yang lain setuju tentang hal ini? Apakah baptisan perlu untuk keselamatan, dan apakah denominasi yang lain setuju dengan hal ini? Apakah yang dikatakan oleh Yesus dan jemaat perdana tentang hal ini? Silakan juga meneliti tentang konsep Paus. Mengapa sebelum Martin Luther gereja perdana mengajarkan supremasi dan otoritas Paus dan kemudian tiba-tiba di abad ke-15 ajaran ini menghilang?
Kalau setelah menganalisa, ternyata ada hal yang dilakukan sebelumnya, kemudian tidak dilakukan lagi, atau sebaliknya, maka hal tersebut bukanlah suatu perkembangan doktrin atau ranting dari pohon yang sama, melainkan ranting tersebut telah menjadi pohon yang baru. Satu pohon harus menghasilkan daun dan buah yang sama dan dapat berkembang dari kecil sampai besar. Oleh karena itu, pengajaran yang berbeda-beda tidak dapat disebut sebagai ranting-ranting dalam pohon yang sama, namun ranting-ranting telah memisahkan diri menjadi pohon-pohon yang baru.
3) Ketika saya bertanya tentang bukti Sola Scriptura, maka Lisa memberikan jawaban "Kalau disandingkan dengan Magisterium dan tradisi suci yang memang tidak Alkitabiah, pokok subtansi Sola scriptura, hanya Firman bukan Alkitabiah agaknya terlalu mengada-ada. Sola scriptura itu memiliki subtansi back to bible, atau kembali kepada Alkitab, lantas di kontraskan dengan apakah itu alkitabiah? Dimana ayatnya? Sepertinya Ibu sendiri tidak mengerti arti dari kembali kepada Alkitab saja? Sehingga merasa “perlu” bertanya apakah itu Alkitabiah dan dimana ayatnya? Kembali ke Alkitab, dimana ayatnya? Marilah Ibu mengerti subtansinya"
a) Di diskusi sebelumnya, Lisa mengatakan "ajaran Sola Scriptura itu baik atau tidak? bukan saja sekedar baik namun itulah esensi subtansi dari Ajaran KRISTUS tentang Diri-Nya bukan tentang pencitraan Bunda Maria, bukan soal tradisi suci, bukan soal magisterium"
Sola Scriptura dari kata sola (hanya) dan Scriptura (Alkitab), yang berarti "HANYA ALKITAB". Karena ini menjadi pilar kebenaran dari gereja-gereja Protestan, maka saya ingin bertanya, dimanakah Alkitab pernah mengatakan kebenaran hanyalah dari Alkitab SAJA? Pertanyaan ini tidaklah mengada-ada, karena begitu banyak umat Kristen juga bertanya kepada Gereja Katolik, dimanakah ayat yang menyatakan bahwa Bunda Maria adalah perawan untuk selamanya, atau tanpa noda, atau Ratu Sorga? Jadi, dengan konsep sama, saya ingin bertanya di ayat manakah disebutkan Alkitab SAJA sebagai dasar kebenaran? Dan dengan konsep dari Cardinal Newman tentang perkembangan doktrin, kapankah ajaran Sola Scriptura dimulai? Kalau dimulai hanya sekitar abad ke-15, maka apakah yang dipercayai oleh jemaat perdana sampai abad ke-15? Kalau mereka mempercayai sesuatu yang berbeda, maka bukankah ranting tersebut tidak lagi berada di pohon yang sama, yang berarti ranting tersebut telah menjadi pohon yang baru?
b) Kalau Lisa menekankan substansi, maka dapatkah saya juga menjawab tentang pengajaran tentang Bunda Maria, Api Penyucian, Magisterium Gereja, dll. hanya dari substansi saja dan bukan dari ayat-ayat di Alkitab? Kalau demikian, apakah Lisa dapat menerima pengajaran-pengajaran tersebut? Kalau tidak, apakah alasannya? Apakah karena tidak disebutkan di Alkitab secara eksplisit? Kalau demikian, maka dengan standar yang sama, silakan menyebutkan ayat yang secara eksplisit mengatakan "Sola Scriptura".
c) Dan dibagian manakah dapat ditemukan substansi dari "sola Scriptura"? Bahwa Alkitab adalah salah satu pilar kebenaran memang ada, namun kalau dikatakan "Satu-satunya" tidaklah pernah ada.
4) Lisa mengatakan "Menyembah dengan Roh dan Kebenaran, itu adalah esensi dari Iman kepada KRISTUS, tanpa kebenaran hanya Roh bukan menyembah Tuhan namanya, begitupun sebaliknya. Jemaat mula-mula melakukan hal ini, dan terus sampai dengan datangnya sejarah hitam gereja yang dilakukan oleh KEPAUSAN, semenjak itu ajaran yang sehat digantikan dengan ajaran demi kepentingan kekuasaan dan ekonomis."
a) Saya ingin bertanya kepada Lisa, apakah yang disebut dengan sejarah hitam Gereja? Dari tahun berapa sampai tahun berapa sejarah hitam terjadi? Dan apakah maksud dari sejarah hitam dilakukan oleh kepausan? Apakah bukti bahwa ajaran yang sehat digantikan dengan ajaran demi kepentingan kekuasaan dan ekonomis? Ajaran yang manakah yang berubah, yang dari A menjadi B?
b) Dari abad ke 4 – 16, kekristenan begitu masuk dalam kehidupan berbangsa, sehingga nilai-nilai Injil terlihat begitu nyata. Kita melihat pengaruh kekristenan dari sisi seni, budaya, ilmu pengetahuan, dan begitu banyak orang-orang Kristen yang menjadi santa-santo. Lihatlah apa yang dilakukan oleh St. Benedict yang menjadi tonggak dari kehidupan membiara, yang membentuk Eropa sehingga menjadi negara yang maju. Dari sini berkembang penulisan manuskrip baik religious maupun ilmu pengetahuan, universitas berkembang, pertanian bertumbuh. Beberapa ordo besar bertumbuh, seperti Fransiskan dan Dominikan. Begitu banyak sumbangan yang diberikan oleh Gereja Katolik pada masa abad pertengahan. Oleh karena itu, jaman kegelapan yang sering disebutkan perlu dibuktikan kebenarannya.
c) Kalau ada orang-orang yang tidak menerapkan prinsip-prinsip yang disebutkan di dalam Alkitab, maka bukanlah seharusnya Gereja Katolik yang dipersalahkan, namun orang-orang tersebut, karena Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan hal tersebut. Tentu saja ada beberapa Paus, uskup dan para imam yang turut bersalah. Namun, kalau kita melihat, mereka tidak pernah merubah ajaran atau menambahkan ajaran dari Gereja Katolik. Kalau Lisa dapat membuktikan bahwa orang-orang tersebut mengeluarkan pengajaran yang bertentangan dengan Alkitab, silakan anda menyebutkan secara spesifik ajaran yang menyimpang tersebut dan dikeluarkan oleh Paus siapa?. Kalau maksud Lisa ajaran yang menyimpang adalah indulgensi, maka silakan membaca artikel ini (silakan klik) dan juga ini (silakan klik), sehingga terlihat bahwa ajaran inipun bersumber pada Alkitab.
d) Dan kemudian Lisa melanjutkan dengan mengatakan "Sehingga Tuhan “membangkitkan” lagi Rasul Luther dan Calvin, serta lainnya, mengembalikan kepada pokok ajaran KRISTUS, bukan dengan dongeng-dongeng, sinkritisme dengan “agama Babel” dan tercampur-campur dengan filsafat Plato"
1) Dapatkah Lisa memberikan perbandingan ajaran Martin Luther dan John Calvin tentang kehadiran Kristus dalam Sakramen Ekaristi? Apakah pendapat keduanya sama? Kalau berbeda, mengapa dua orang yang diklaim dibangkitkan oleh Tuhan untuk mengembalikan pengajaran kepada Kristus, mengajarkan dua hal yang berbeda? Kalau begitu pengajaran siapa yang benar dan apakah parameter untuk menentukan mana yang benar? Siapakah yang berwenang untuk menentukan ajaran mana yang benar? Dan kalau Alkitab yang dipakai sama, mengapa terjadi dua pengajaran yang berbeda? Kalau memang semuanya ini dari Tuhan, mengapa terjadi begitu banyak perpecahan gereja setelah Martin Luther dan John Calvin?
2) Tuduhan bahwa Gereja Katolik tidak berpegang pada pokok ajaran Kristus dan mecampuradukan dengan agama babel perlu dibuktikan kebenarannya. Ajaran manakah dari Gereja Katolik yang terpengaruh oleh paganisme, sinkretisme? Apakah definisi dari paganisme dan sinkretisme? Dan bagaimana hal ini dapat diterapkan pada Gereja Katolik? Definisi tentang hal ini dapat dibaca di sini (silakan klik).
3) Kemudian, tentang pengaruh filsafat Plato kepada ajaran Gereja, maka saya ingin bertanya kepada Lisa: Apakah filsafat adalah sesuatu yang buruk? Bagaimana posisi filsafat dalam teologi? Apakah mungkin filsafat dan teologi dapat berjalan beriringan? Apakah akal budi (reason) dan wahyu Allah (revelation) dapat berjalan beriringan? Kalau ya apakah alasannya dan kalau tidak apakah alasannya? Apakah Lisa dapat menyebutkan ajaran Gereja Katolik yang terpengaruh dari filsafat Plato yang menyimpang dari pengajaran yang diberikan oleh Kristus?
e) Lisa melanjutkan dengan "Namun seperti jaman Nuh, walaupun sebagian besar “tersesat” dan memilih semakin “menyesatkan dirinya” Nuh dan keluarganya masih ada, dan saya percaya, walau diabad kegelapan Kekristenan, masih tersedia orang-orang percaya yang memegang teguh ajaran yang sehat itu"
1) Di bagian ini, Lisa terlalu cepat mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa tuduhan, yang harus dibuktikan kebenarannya. Silakan mendefinisikan terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan abad kegelapan kekristenan dan ajaran manakah yang salah dan ajaran manakah yang benar.
2) Kalau Lisa mengatakan "Dan jangan juga dilupakan bahwa gereja Orthodoks pun masih ada sebagai cikal bakal ajaran yang sehat, lebih lama dari gereja Khatolik", maka pertanyaannya adalah: darimana Lisa dapat menarik kesimpulan bahwa Gereja Orthodox lebih lama dari Gereja Katolik? Dan apakah hanya gereja Orthodox yang menjadi cikal bakal ajaran yang sehat, sedangkan ajaran Gereja Katolik tidak sehat? Kalau demikian, dapatkah Lisa menyebutkan ajaran gereja Orthodox yang berbeda dengan Gereja Katolik yang dikategorikan sebagai cikal bakal ajaran yang sehat?
5) Lisa mengatakan bahwa banyak ajaran Gereja Katolik adalah ragi, yang dapat merusak adonan. Dan kemudian Lisa mempertegas "Tolong diperhatikan apa saja yang menjadi ragi, termasuk soalan tentang Bunda Maria, tradisi suci dsb Perpecahan tidak terjadi, melainkan kembali kepada jalan yang benar, sementara jika yang tidak mau kembali kepada jalan yang benar, memisahkan diri dan menganggap yang kembali ke jalan yang benar itu memecahkan diri"
a) Lisa mengatakan bahwa pengajaran tentang Bunda Maria, Tradisi Suci adalah tidak benar dan disebut ragi yang merusak. Apakah Lisa percaya bahwa Maria adalah satu-satunya manusia yang terlepas dari dosa asal, yang mendapatkan tempat yang tertinggi setelah Kristus? Apakah ini hanyalah karangan Gereja Katolik belaka? Kalau memang demikian, silakan melihat tulisan dari Martin Luther, John Calvin dan Ulrich Zwingli tentang Bunda Maria:
Martin Luther:
[She is the] highest woman and the noblest gem in Christianity after Christ . . . She is nobility, wisdom, and holiness personified. We can never honor her enough. Still honor and praise must be given to her in such a way as to injure neither Christ nor the Scriptures. (Sermon, Christmas, 1531).
No woman is like you. You are more than Eve or Sarah, blessed above all nobility, wisdom, and sanctity. (Sermon, Feast of the Visitation, 1537).
It is a sweet and pious belief that the infusion of Mary’s soul was effected without original sin; so that in the very infusion of her soul she was also purified from original sin and adorned with God’s gifts, receiving a pure soul infused by God; thus from the first moment she began to live she was free from all sin” (Sermon: “On the Day of the Conception of the Mother of God,” 1527).
She is full of grace, proclaimed to be entirely without sin- something exceedingly great. For God’s grace fills her with everything good and makes her devoid of all evil. (Personal {”Little”} Prayer Book, 1522).
“. . . she is full of grace, proclaimed to be entirely without sin. . . . God’s grace fills her with everything good and makes her devoid of all evil. . . . God is with her, meaning that all she did or left undone is divine and the action of God in her. Moreover, God guarded and protected her from all that might be hurtful to her.” (Ref: Luther’s Works, American edition, vol. 43, p. 40, ed. H. Lehmann, Fortress, 1968)
“. . . she is rightly called not only the mother of the man, but also the Mother of God. . . . it is certain that Mary is the Mother of the real and true God.”
Ref: Sermon on John 14. 16: Luther’s Works (St. Louis, ed. Jaroslav, Pelican, Concordia. vol. 24. p. 107)
John Calvin:
“It cannot be denied that God in choosing and destining Mary to be the Mother of his Son, granted her the highest honor.” (John Calvin, Calvini Opera [Braunshweig-Berlin, 1863-1900], Volume 45, 348.)
“To this day we cannot enjoy the blessing brought to us in Christ without thinking at the same time of that which God gave as adornment and honour to Mary, in willing her to be the mother of his only-begotten Son.“(John Calvin, A Harmony of Matthew, Mark and Luke (St. Andrew’s Press, Edinburgh, 1972), p.32.)
Ulrich Zwingli:
“It was fitting that such a holy Son should have a holy Mother.”(E. Stakemeier, De Mariologia et Oecumenismo, K. Balic, ed., (Rome, 1962), 456.)
“The more the honor and love of Christ increases among men, so much the esteem and honor given to Mary should grow.” (E. Stakemeier, De Mariologia et Oecumenismo, K. Balic, ed., (Rome, 1962), 456.)
b) Apakah Lisa masih percaya semua tulisan dari para pendiri Protestan di atas? Kalau Lisa masih percaya, maka tidaklah menjadi masalah bagi Lisa untuk menerima ajaran Gereja Katolik bahwa Bunda Maria adalah perawan suci yang tidak bernoda. Namun kalau Lisa tidak percaya, maka apakah Martin Luther, John Calvin, dan Ulrich Zwingli mengajarkan hal yang salah dan tidak sesuai dengan Alkitab? Kalau para pendiri dianggap salah, maka manakah yang benar? Darimanakah anda dapat begitu yakin bahwa ajaran tentang Bunda Maria yang anda yakini saat ini adalah benar?
c) Untuk masalah perpecahan, silakan melihat point (1), dimana saya telah menunjukkan bahwa banyaknya denominasi adalah bentuk dari perpecahan.
6) Ketika saya menanyakan mengapa terjadi perpecahan setelah gereja-gereja kembali kepada ajaran Kristus yang asli, maka Lisa menjawab "Pohon besar yang beranting, tidak “memecahkan” dirinya menjadi ranting, tetapi “menumbuhkan” dirinya menjadi ranting. Joh 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Joh 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Joh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Joh 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Joh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Penyimpangan ajaran Gereja Khatolik, terutama tentang Mitologis Bunda Maria dan hal2 yang memang mitologi. Namun jika mengajarkan tetang KRISTUS YESUS yang sama, tentu tidak ada penyimpangan, melainkan ajaran KRISTUS tersebut “di-ragi-kan” dengan mitos-mitos. Karena itulah kembali saja kepada Alkitab (Sola scriptura)"
a) Silakan menjawab point-point sebelumnya, dimana saya mencoba membuktikan bahwa banyaknya denominasi adalah merupakan bentuk perpecahan, karena tidak ada sistem hukum, disiplin, administrasi, dan ajaran, otoritas yang sama. Tentu saja saya setuju dengan ayat Yoh 15:1-4 yang menekankan persatuan dengan Kristus. Namun, permasalahannya adalah Kristus yang seperti apakah yang diajarkan? Apakah Kristus yang mendirikan satu Gereja atau banyak gereja? Yang hadir secara istimewa – tubuh, jiwa dan keilahian-Nya – dalam Sakramen Ekaristi atau tidak? Yang mempunyai dua akal budi atau tidak? Yang memberikan perintah untuk membaptis bayi atau tidak? Kalau masing-masing dari denominasi memberikan jawaban yang berbeda-beda tentang hal-hal di atas, maka bagaimana kita dengan begitu yakin mengatakan bahwa anda mengajaran doktrin yang benar? Silakan Lisa bertanya kepada beberapa orang atau teolog dari beberapa denominasi yang berbeda tentang hal ini. Setelah itu, apakah anda mendapatkan jawaban yang sama?
b) Dan kalau Lisa tetap mengatakan bahwa Gereja Katolik mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari Alkitab, silakan menunjukkan secara spesifik ajaran tersebut, sehingga kita dapat berdiskusi secara lebih mendalam. Silakan memilih topik, misalkan "Bunda Maria tetap tanpa noda" atau "Bunda Maria yang tetap perawan" atau "Bunda Allah" atau yang lain.
c) Ajakan untuk kembali kepada ajaran "sola scriptura" adalah tidak Alkitabiah, karena anda belum dapat menunjukkan ayat dalam Alkitab yang mengajarkan sola scriptura.
Bagian 2 dari 2
7) Tentang empat tanda Gereja Katolik, yang satu, kudus, katolik dan apostolik, maka Lisa memberikan tanggapan "Tidak pernah Tuhan YESUS berpesan untuk mendirikan gereja yang “hanya” satu?"
a) Bagaimana dengan ayat ini "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (gereja-Ku) dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mt 16:18). (RSV: And I tell you, you are Peter, and on this rock I will build my church, and the gates of hell shall not prevail against it.)
"Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain." (Rm 12:5)
"Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu." (1 Kor 10:17)
Bukankah di ayat tersebut, Yesus mengatakan bahwa Dia akan mendirikan gereja-Nya dan bukan gereja-gereja-Nya. Ini berarti gereja di sini adalah bentuk tunggal atau singular. Apakah Lisa dapat memberikan ayat bahwa Yesus mendirikan banyak gereja dan bukan satu gereja?
Dan kalau Tubuh Kristus adalah Gereja, yang digambarkan sebagai satu (lih. Rm 12:5; 1 Kor 10:17), dan juga digambarkan sebagai mempelai wanita dengan Yesus sebagai mempelai pria (lih. Ef 5), maka Gereja hanya mungkin ada satu, sama seperti mempelai wanita adalah satu, dengan satu mempelai pria (Yesus).
b) Lisa mengatakan "Gereja tertua yang ada juga adalah Gereja Orthodoks, bukan Khatolik, apa itu yg dimaksudkan?" Saya tidak tahu darimana anda mendapatkan kesimpulan bahwa Gereja Orthodox adalah lebih tua daripada Gereja Katolik. Dapatkah Lisa memberikan sumbernya?
c) Lisa mengatakan "Jemaat KRISTUS tidak bisa “diinstitusikan” dalam “birokrasi” yang bernama Gereja Khatolik dan Kepausan"
1) Bagaimana dengan konsili-konsili yang membantu umat beriman untuk dapat mengerti tentang apa yang diajarkan oleh Kristus? Apakah ini hanya merupakan birokrasi? Bagaimana dengan konsili-konsili seperti Hippo (393) dan Carthage (397) yang menghasilkan kanon-kanon Alkitab? Apakah konsili ini bukan suatu bentuk keputusan dari institusi? Bagaimana dengan konsili Nicea, dimana St. Athanasius berjuang untuk melawan ajaran Arianisme? Bagaimana dengan konsili Efesus, dimana St. Cyril dari Alexandria berjuang untuk melawan bidaah Nestorian? Bagaimana dengan Paus Leo yang melawan bidaah Monophysitism di konsili Calcedon?
2) Institusi dari Gereja Katolik dapat dilihat juga dari kesinambungan Paus pertama, rasul Petrus sampai Paus Benediktus XVI (Paus ke-265).
3) Tanpa adanya institusi yang jelas, yang terlihat, maka tidak mungkin ada kesatuan. Kita melihat, pada saat terjadi permasalahan pada jemaat perdana, misal: masalah sunat, makanan yang tahir, dll, mereka pergi ke konsili, yaitu konsili Yerusalem (lih. 15:4-21). Dan demikian juga pada waktu terjadi banyak perbedaan doktrin, maka Paus dan konsili-konsili dapat memberikan keputusan yang tepat sehingga pesan Kristus dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi yang lain secara murni. Kita dapat melihat beberapa pengajaran dari jemaat perdana, seperti:
1) Didache, The [70-100 AD] The Didache
Chapter 4. Various Precepts. My child, remember night and day him who speaks the word of God to you, and honor him as you do the Lord. For wherever the lordly rule is uttered, there is the Lord. And seek out day by day the faces of the saints, in order that you may rest upon their words. Do not long for division, but rather bring those who contend to peace. Judge righteously, and do not respect persons in reproving for transgressions. You shall not be undecided whether or not it shall be. Be not a stretcher forth of the hands to receive and a drawer of them back to give. If you have anything, through your hands you shall give ransom for your sins. Do not hesitate to give, nor complain when you give; for you shall know who is the good repayer of the hire. Do not turn away from him who is in want; rather, share all things with your brother, and do not say that they are your own. For if you are partakers in that which is immortal, how much more in things which are mortal? Do not remove your hand from your son or daughter; rather, teach them the fear of God from their youth. Do not enjoin anything in your bitterness upon your bondman or maidservant, who hope in the same God, lest ever they shall fear not God who is over both; for he comes not to call according to the outward appearance, but to them whom the Spirit has prepared. And you bondmen shall be subject to your masters as to a type of God, in modesty and fear. You shall hate all hypocrisy and everything which is not pleasing to the Lord. Do not in any way forsake the commandments of the Lord; but keep what you have received, neither adding thereto nor taking away therefrom. In the church you shall acknowledge your transgressions, and you shall not come near for your prayer with an evil conscience. This is the way of life.
2) Clement I, Pope [27-97 AD] First Epistle
Such examples, therefore, brethren, it is right that we should follow; since it is written, "Cleave to the holy, for those who cleave to them shall [themselves] be made holy." And again, in another place, [the Scripture] says, "With a harmless man you shall prove thyself harmless, and with an elect man you shall be elect, and with a perverse man you shall show thyself perverse." Let us cleave, therefore, to the innocent and righteous, since these are the elect of God. Why are there strifes, and tumults, and divisions, and schisms, and wars among you? Have we not [all] one God and one Christ? Is there not one Spirit of grace poured out upon us? And have we not one calling in Christ? Why do we divide and tear to pieces the members of Christ, and raise up strife against our own body, and have reached such a height of madness as to forget that Jesus Christ, how He said, "Woe to that man [by whom offences come]! It were better for him that he had never been born, than that he should cast a stumbling-block before one of my elect. Yea, it were better for him that a millstone should be hung about [his neck], and he should be sunk in the depths of the sea, than that he should cast a stumbling-block before one of my little ones. Your schism has subverted [the faith of] many, has discouraged many, has given rise to doubt in many, and has caused grief to us all. And still your sedition continues.
3) Ignatius of Antioch [50-117 AD] Epistle to the Philadelphians
Wherefore, as children of light and truth, flee from division and wicked doctrines; but where the shepherd is, there do ye as sheep follow. For there are many wolves that appear worthy of credit, who, by means of a pernicious pleasure, carry captives those that are running towards God; but in your unity they shall have no place.
For though some would nave deceived me according to the flesh, yet the Spirit, as being from God, is not deceived. For it knows both whence it comes and whither it goes, and detects the secrets [of the heart]. For, when I was among you, I cried, I spoke with a loud voice: Give heed to the bishop, and to the presbytery and deacons. Now, some suspected me of having spoken thus, as knowing beforehand the division caused by some among you. But He is my witness, for whose sake I am in bonds, that I got no intelligence from any man. But the Spirit proclaimed these words: Do nothing without the bishop; keep your bodies as the temples of God; love unity; avoid divisions; be the followers of Jesus Christ, even as He is of His Father.
4) Ignatius of Antioch [50-117 AD] Epistle to the Smyraeans
They abstain from the Eucharist and from prayer, because they confess not the Eucharist to be the flesh of our Saviour Jesus Christ, which suffered for our sins, and which the Father, of His goodness, raised up again. Those, therefore, who speak against this gift of God, incur death in the midst of their disputes. But it were better for them to treat it with respect, that they also might rise again. It is fitting, therefore, that ye should keep aloof from such persons, and not to speak of them either in private or in public, but to give heed to the prophets, and above all, to the Gospel, in which the passion [of Christ] has been revealed to us, and the resurrection has been fully proved. But avoid all divisions, as the beginning of evils.
5) Cyprian of Carthage [200-270 AD] Epistle 75
3. Wherefore, since the Church alone has the living water, and the power of baptizing and cleansing man, he who says that any one can be baptized and sanctified by Novatian must first show and teach that Novatian is in the Church or presides over the Church. For the Church is one, and as she is one, cannot be both within and without. For if she is with Novatian, she was not with Cornelius. But if she was with Cornelius, who succeeded the bishop Fabian by lawful ordination, and whom, beside the honour of the priesthood, the Lord glorified also with martyrdom, Novatian is not in the Church; nor can he be reckoned as a bishop, who, succeeding to no one, and despising the evangelical and apostolic tradition, sprang from himself. For he who has not been ordained in the Church can neither have nor hold to the Church in any way
Dan ada begitu banyak bukti dari jemaat awal yang menyatakan bahwa otoritas Paus begitu nyata. Ada begitu banyak hal yang mencoba memecah ajaran Gereja, namun berkat peran Paus, maka ajaran tetap terjaga dengan baik. Kalau Lisa mau, kita dapat mendiskusikan topik ini secara tersendiri dan lebih mendalam.
d) Lisa mengatakan "Esensinya bukan organisasi, melainkan adalah KRISTUS" Saya dapat menerima argumentasi ini, kalau tanpa organisasi Gereja yang terlihat dan hanya berdasarkan Alkitab, terjadi persatuan umat Allah dan tidak ada perpecahan. Namun kalau kita melihat terjadi begitu banyak perpecahan dan kita tetap bertahan terhadap pengajaran "yang penting Kristus dan tidak perlu ada organisasi", maka ini menjadi bertentangan dengan pesan Kristus yang menginginkan persatuan (lih. Yoh 17). Jadi, kalau semua denominasi tidak mementingkan organisasi dan hanya kepada Kristus, mengapa terjadi perpecahan?
e) Lisa mengatakan "Tidak pernah juga ada Wakil KRISTUS dalam Alkitab?" Bagaimana dengan ayat-ayat ini:
"16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yoh 21:16-17)
"18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Gereja-Ku) dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mt 16:18-19)
Bukankah ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Tuhan memberikan tugas menggembalakan umat Allah dan memberikan kunci kepada Petrus? Dan kemudian tugas ini dilanjutkan oleh penerus rasul Petrus, yaitu para Paus.
Pada waktu saya bertanya tentang ayat yang membuktikan Sola Scriptura, maka anda mengatakan yang penting adalah substansinya. Oleh karena itu, dengan cara yang sama, anda juga harus menerima bahwa yang penting adalah substansi dari wakil Kristus, dan bukan perkataan "wakil Kristus".
f) Lisa mengatakan "Terlalu banyak “pengkultusan” atau “berhala” dalam konteks itu Bunda Maria, kemudian Paus Manusia bisa salah, Tuhan tidak. Dan Tuhan YESUS tidak pernah “mengangkat” siapapun juga untuk mewakilinya"
1) Kembali Lisa menberikan beberapa tuduhan yang belum dibuktikan kebenarannya. Saya tidak akan menanggapi pernyataan di atas lebih jauh, karena tidak disertai dengan bukti-bukti.
2) Menurut Lisa, apakah yang dimaksud dengan "kunci" di Mt 16:19 yang diberikan kepada Petrus? Melambangkan apakah kunci di sini?
3) Paus hanya dapat memberikan ajaran yang tidak dapat salah bukan dalam segala hal dan tidak dalam setiap keputusan, namun, harus memenuhi persyaratan 1) Seorang Paus berbicara di atas kursi Peter, atau dalam kapasitasnya sebagai seorang Paus. Jadi kalau seorang Paus berbicara dalam kapasitas pribadi, dia tidak berbicara ex cathedra. 2) Kalau Paus berbicara dalam masalah iman dan moral. Jadi seorang Paus dapat salah kalau dia berbicara tentang science, art, dll. 3) Kalau Paus memberikan doktrin yang berlaku universal atau untuk umat Katolik di seluruh dunia. Silakan melihat pembahasan lebih lanjut tentang hal ini di sini (silakan klik) dan ini (silakan klik)
g) Lisa mengutip Ibr 4:15-16 untuk menunjukkan bahwa hanya Kristuslah Imam Besar dan menjadi satu-satunya perantara antara manusia dan Tuhan. Tentu saja Gereja Katolik percaya akan hal ini. Namun, apakah dengan demikian maka tidak ada imam-imam yang lain yang dapat berpartisipasi dalam Imam Agung? Di artikel tentang "Sakramen Imamat" (silakan klik), saya menuliskan:
Dalam Perjanjian Lama.
Kel 19:5-6, menyatakan bahwa Tuhan memerintahkan Musa untuk memberitahukan kepada seluruh umat Israel, bahwa kalau mereka berpegang pada perintah Tuhan, mereka akan menjadi umat kesayangan, kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Di samping mengangkat Israel sebagai kerajaan imam, Perjanjian Lama juga mengatakan bahwa suku Lewi dipersiapkan secara khusus sebagai imam (Bil 3:5-13). Apakah kedua ayat di atas bertentangan? Tidak, sebab secara umum memang bangsa Israel dipersiapkan Tuhan menjadi imam dan bangsa yang kudus, namun secara khusus, Tuhan juga menunjuk suku Lewi untuk menjadi imam dan menjalankan tugas yang berhubungan dengan korban dan persembahan. Suku Lewi yang ditunjuk secara khusus oleh Tuhan untuk menjadi imam (imamat jabatan) melayani umat yang lain atau imam secara umum (imamat bersama). Hal yang sama dapat diterapkan di dalam ajaran Gereja Katolik. Gereja Katolik mengenal adanya dua imamat: (1) Imamat jabatan dan (2) imamat bersama. Dimana imamat jabatan melayani imamat bersama.[2]
Dalam Perjanjian Baru
Yesus tidak pernah melarang perantaraan imam sejauh hal tersebut berpartisipasi dalam karya keselamatan Yesus. Pada saat Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, Yesus menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam (Luk 17:12-14) agar para imam dapat menyatakan mereka tahir. Rasul Petrus juga mengajarkan tentang partisipasi dalam karya keselamatan Tuhan, yaitu setiap dari kita menjadi batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi imamat kudus (1 Pet 2:5). Lebih lanjut Rasul Petrus menegaskan bahwa semua umat Allah adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri (1 Pet 2:9). Pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan untuk mendatangkan keselamatan pada bangsa-bangsa lain membuktikan bahwa Tuhan menggunakan ‘perantara’ untuk melaksanakan rencana-Nya.
h) Jadi kalau Lisa bertanya "Yang menanggkat menjadi Wakil KRISTUS itu siapa? Untuk kepentingan apa?", maka saya telah menjawab di atas, bahwa yang mengangkat wakil Kristus adalah Kristus sendiri, dengan memberikan kunci Kerajaan Sorga (Mt 16:18-19) dan tugas mengembalakan domba (Yoh 21:16-17). Untuk kepentingan apa? Agar umat Allah dapat bersatu dalam kesatuan Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus sendiri dan agar umat Allah dapat menerima dan menjalankan pengajaran Kristus secara murni dan tidak diombang-ambingkan oleh pengajaran yang bukan dari Kristus. Tanpa adanya wakil Kristus di dunia ini, maka gereja akan terpecah-belah seperti yang dapat kita lihat dari sejarah Gereja sampai saat ini.
Dan kalau Lisa bertanya "Atau darah Paus, yang menebus dosa manusia? Sehingga bisa menjadi wakil Iman Besar?", maka Lisa tidak menangkap apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik tentang Paus. Gereja Katolik tidak pernah mengatakan bahwa darah Pauslah yang menebus manusia. Paus menjadi wakil Kristus, karena mendapatkan mandat sendiri dari Kristus (lih. Mt 16:18-19; Yoh 21:16-17). Paus hanya tidak dapat salah kalau dia berbicara ex-cathedra. Keterangan tentang hal ini dapat dilihat di sini (silakan klik) atau ini (silakan klik). Tentang Petrus sebagai batu karang, silakan melihatnya di sini (silakan klik).
8) Untuk tanda kedua dari Gereja, yaitu "kudus", maka Lisa memberikan tanggapan "Kalau demikian Gereja Satanic, gereja Tuhan juga? Kan mengunakan kata gereja? Istilah jika tidak seperti yang diistilahkan akan menjadi istilah saja. Karena itu mari kembali kepada Alkitab"
Saya terus terang tidak dapat mengerti argumentasi yang diajukan oleh Lisa dengan mengatakan "Kalau demikian Gereja Satanic, gereja Tuhan juga? Kan mengunakan kata gereja?" Kekudusan dari Gereja adalah karena Kristus sendiri sebagai kepada Gereja dan Gereja adalah mempelai Kristus (lih. Ef 5:26). Kita sedang membahas tentang tanda dari Gereja yang didirikan oleh Kristus. Akan lebih baik kalau Lisa memberikan argumentasi bahwa gereja-gereja Protestan didirikan oleh Kristus daripada memberikan argumentasi dari gereja setan, yang jelas-jelas bertentangan dengan Kristus.
Dan kekudusan ini dapat juga terlihat dari putera-puteri Gereja, seperti yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta yang bekerja untuk membantu orang-orang miskin dan terlantar di India, St. Maximillian Kolbe yang menyerahkan nyawanya sebagai ganti untuk tawanan lain yang hendak dibunuh oleh Nazi, St. Fransikus dari Asisi yang memberikan dirinya pada kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan, serta masih begitu banyak santa dan santo yang lain dalam sepanjang sejarah Gereja. Mereka menjadi kudus bukan karena kekuatan mereka sendiri, namun senantiasa bergantung pada rahmat Allah dan Sakramen-sakramen – termasuk Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Dan para santa-santo ini tidak percaya akan ajaran "sola Scriptura". Oleh karena itu, ajakan untuk kembali kepada Alkitab saja, tidaklah benar. Kalau untuk mendasarkan pengajaran kepada Alkitab, maka Gereja Katolik senantiasa melakukannya.
9) Pada waktu saya memberikan penjelasan tentang kata Katolik, maka Lisa mengatakan "Lahirnya baru pada tahun 107? oleh Ignatius? Jemaat KRISTUS sudah ada sejak jaman Habel, Henokh, walaupun berusaha dibelokan oleh Bileam, Izebel, bahkan para orang Farisi, sampai sekarang masih ada"
a) Silakan melihat penjelasan ini tentang kata Katolik, yang dapat dilihat dari Alkitab (silakan klik).
b) Dalam melihat tanda ketiga dari Gereja yang didirikan oleh Kristus, maka kita melihat bahwa katolik berarti umum atau universal. Ini berarti merangkul seluruh umat di dunia dan mengajarkan seluruh perintah Kristus, yang mengatakan "dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mt 28:20). Dan kesatuan dalam merangkul segala bangsa ditandai dengan hadirnya para uskup di masing-masing negara maupun daerah, dimana semua uskup bersatu dengan Paus.
c) Untuk dapat menujukkan bahwa gereja yang anda anut adalah juga mempunyai tanda ini, silakan memberikan tanda bahwa gereja anda adalah bersifat umum, yang menjangkau seluruh dunia, dengan hirarki yang jelas, dan pengajaran yang sama, dan tidak terpecah-belah.
10) Dan pada tanda keempat dari Gereja, yaitu "apostolik", maka Lisa memberikan pernyataan "Pengampunan dosa karena perantaraan iman? kembali kejaman korban binatang disembelih? Bagaimana dalam keadaan terdesak, hampir mau mati dipadang gurun, apa harus panggil imam untuk diampuni dosa-Nya? Yang mengampuni dosa imam? Apa Tuhan sendiri? Api pencucian? Api yang menyucikan? Yang menyucikan Api atau KRISTUS? Memang pernah KRISTUS memberikan gelar Paus kepada Petrus?"
a) Jawaban yang diberikan Lisa tidaklah fokus. Pada tahap ini, kita sedang berdiskusi tentang tanda Gereja Kristus yang ke-empat, yaitu apostolik, yang dapat dibuktikan dengan sejarah, dari Paus pertama sampai Paus yang sekarang. Dengan demikian terlihat adanya kesinambungan antara rasul yang dipilih oleh Yesus sendiri dengan Paus dan para uskup dari Gereja Katolik sampai saat ini. Kalau Lisa juga ingin mengklaim bahwa gereja yang Lisa ikuti mempunyai tanda apostolik, maka silakan memberikan bukti-bukti apostolik. Atau, kalau anda mempunyai parameter yang lain sebagai tanda bahwa denominasi-denominasi Kristen adalah didirikan oleh Kristus, silakan memberikan parameter-parameter, sehingga dapat kita uji bersama.
b) Walaupun tidak berhubungan dengan diskusi, saya akan menjawab pertanyaan Lisa. Tentang pengampunan dosa, silakan membaca artikel ini (bagian 1, 2, 3, 4). Saya tidak tahu maksud dari kalimat Lisa bagian ini "kembali kejaman korban binatang disembelih?".
c) Kalau dalam keadaan terdesak (misal di padang gurun, kecelakaan, dll), maka kalau orang tersebut "menyesal secara sempurna" maka dosa-dosanya diampuni oleh Tuhan, dimana orang tersebut juga menginginkan untuk mengaku dosa di depan imam kalau keadaan mengijinkan. Kalau Lisa telah membaca artikel yang saya berikan ini (bagian 1, 2, 3, 4), maka Lisa tidak akan bertanya seperti ini "Yang mengampuni dosa imam? Apa Tuhan sendiri?" Semua sakramen di dalam Gereja Katolik bersumber pada rahmat Kristus yang mengalir dari misteri Paskah. Dan kalau imam dapat mengampuni dosa, maka hal tersebut memungkinkan karena kuasa tersebut diberikan oleh Kristus sendiri. Silakan membaca artikel-artikel tersebut dan kalau mau berdikusi tentang topik ini, silakan memberikan komentar di artikel tersebut.
d) Tentang Api penyucian, silakan melihat artikel ini (silakan klik). Pertanyaan-pertanyaan seperti "Api pencucian? Api yang menyucikan? Yang menyucikan Api atau KRISTUS? " tidak akan anda ajukan, kalau anda benar-benar mengerti apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Kalau Lisa mau berdiskusi tentang topik ini secara lebih mendalam, silakan memberikan komentar di artikel tersebut.
e) Lisa mengatakan "Memang pernah KRISTUS memberikan gelar Paus kepada Petrus?". Kalau maksudnya Lisa ingin tahu di ayat berapa ada kata Paus, maka anda dapat mencarinya sebelum ayat yang memuat kata "Sola Scriptura / Alkitab saja". Namun, kalau anda menginginkan penjelasan tentang Paus dan dasarnya, silakan membaca artikel dan tanya jawab tentang Petrus sebagai batu karang, dimana dia diberikan kunci oleh Yesus di sini (silakan klik) dan arti kata kunci (silakan klik).
Lisa memberikan ayat Ef 4:11 yang menyatakan "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar," Dan kemudian Lisa mengatakan "Bukankah tidak ada fungsk Paus disana?"
1) Dari pertanyaan Lisa, maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa Lisa baru dapat percaya akan Paus kalau Alkitab menyebutkan kata "Paus" secara eksplisit. Dengan standar yang sama, maka Lisa tidak dapat percaya akan Trinitas, dosa asal, sola Scriptura, Sola fide, karena Alkitab tidak memuat kata-kata tersebut.
2) Namun, kalau anda ingin mengetahui fungsi Paus dan bagaimana mereka memegang peranan kunci dalam sejarah kekristenan, maka kita dapat berdiskusi tentang hal ini secara terpisah. Ajaran tentang Paus, seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada di Mt 16:18-19 dan Yoh 21:16-17. Bukti pendukung dari sejarah, salah satunya kita dapat melihat surat dari Santo Klemens. Surat pertama dari Santo Klemens (penerus ketiga setelah Rasul Petrus, tahun 96) kepada jemaat di Korintus yang menyelesaikan konflik di antara mereka membuktikan kepemimpinan Gereja di bawah penerus Rasul Petrus sebagai uskup di Roma.[4] Kalau tidak ada Paus sama sekali, maka pertanyaannya, mengapa jemaat di Korintus harus meminta Santo Klemens untuk menyelesaikan permasalahan mereka? Kembali, kalau Lisa ingin berdiskusi tentang hal ini secara lebih mendalam ditinjau dari sisi Alkitab dan sejarah Gereja, kita dapat melakukannya secara terpisah.
3) Dan kalau Lisa mengatakan bahwa Paus hanyalah buatan manusia saja, maka Lisa harus menjelaskan tentang Mt 16:18-19 dan Yoh 21:16-17, serta peran Paus-paus dalam sejarah Gereja.
11) Kesimpulan: Kalau Lisa tidak mengakui bahwa jumlah denominasi yang begitu banyak bukanlah merupakan perpecahan, maka anda harus memberikan definisi kata denominasi yang tidak sesuai dengan kamus Webster. Kalau kita berpijak pada kamus Webster, maka untuk mengatakan bahwa denominasi tersebut bukanlah suatu perpecahan, anda harus membuktikan bahwa semua denominasi tersebut mempunyai satu legal dan administrative body. Kemudian hal yang kedua, anda harus membuktikan bahwa memang ada persamaan pengajaran, termasuk tentang apakah: baptisan bayi boleh dan penting untuk keselamatan? Apakah Kristus hadir – tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya – dalam Ekaristi? Apakah ajaran TULIP adalah benar? dll.
Dalam diskusi di atas, Lisa telah memberikan cukup banyak tuduhan terhadap pengajaran Gereja Katolik, yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Kristus. Tuduhan-tuduhan tersebut harus dibuktikan lebih lanjut, sehingga saya dapat memberikan tanggapan secara lebih terperinci dan mendalam. Akhirnya, saya merasa bahwa terlalu banyak yang ingin disampaikan oleh Lisa, sehingga diskusi menjadi tidak fokus dan berbelok kemana-mana.
Kembali saya ingin menegaskan bahwa karena keterbatasan waktu, diskusi kita batasi satu kali putaran lagi. Dan saya juga minta agar Lisa dapat menjawab semua pertanyaan di atas, yang saya beri warna merah. Tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka dengan sangat menyesal, saya tidak dapat memasukkan komentar lebih lanjut dari Lisa. Saya percaya Lisa akan menjawabnya dengan baik, sehingga diskusi kita akan dapat berjalan dengan baik. Terima kasih atas kesempatan yag diberikan untuk berdiskusi dengan Lisa. Semoga kita semua diberikan rahmat Allah, sehingga kita dapat melihat kebenaran dan hidup dalam kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
pada dasarnya memang manusia terlahir dengan jiwa pemberontak dan tidak mau belajar patuh…merasa diri paling benar dan memang …kita semua membawa bibit pemberontakan Adam dan Hawa…bahkan pemberontakan kepada institusi Gereja sendiri dianggap hal lumrah…Itulah dosa perpecahan gereja yang tidak disadari oleh tiap orang; tapi syukurlah Gereja Katolik mengajarkan adanya Adam Baru dan Hawa Baru
Salam Lisa,
Semoga jawaban yang diberikan oleh Bapak Stef dapat menambah Iman akan Yesus Kristus dan Kuasa Roh Kudus Pemersatu untuk Selama-lamanya.
Lebih Baik Lisa, merenungkan jawaban dan mohon pertolongan Roh Kudus untuk menerangi pikiran anda agar percaya kepada Kesatuan Gereja.
@ Lisa : sekedar ingin berbagi sedikit pengalaman saya nih. sekitar 6-8 minggu lalu, saya di “serang” oleh teman saya yg protestan karena saya seorang katolik. saya tentu tidak akan lgsg percaya dengan teman saya yg protestan. maka dari itu saya mencoba mencari tahu ttg protestan tetapi dari denominasi lain. teman saya dari denominasi pantekosta. saya coba tanya pendapat dari denominasi reformed injili.
saya tentu juga tidak akan sembarangan menanyai orang dari tiap denominasi. karena saya ingin orang yg saya tanyai dapat mempertanggungjawabkan statement dari kepercayaan yg dia anut. jadi… saya mencari seorang pendeta, yg paling tidak, pernah belajar teologi protestan. saya menemukan pendeta itu, kemudian saya bertanya-tanya tentang protestan tanpa menyinggung katolik sedikitpun.
hasilnya…. saya sangat terkejut…. diawal-awal pembicaraan saja, sewaktu saya bertanya apa beda denominasi baptis dan pantekosta dan reformed…. si pendeta (karena tidak tahu bahwa saya seorang katolik) lgsg “menjelek-jelek”an denominasi pantekosta. yang katanya pendetanya tidak belajar teologi lah… yg ini lah… yg itu lah… saya yg bukan protestan malah jadi pusing dan takut…. setelah itu dia malah menceritakan yg kotbah di gereja X (tidak saya sebutkan, tidak enak menceritakan keburukan orang lain) itu ternyata…. (jg tidak saya ceritakan…. tidak enak menceritakan keburukan orang lain) setelah itu yg di gereja Y…. dst.
memang ini cuma pengalaman pribadi…. tapi ini sungguh saya alami.
@Alexander Pontoh, terima kasih atas sharing pengalamannya.
Shalom Lisa ,
Saya percaya baik namanya Katolik, Protestan, Bethel, Pantekosta dll itu semua baik asal kita menyembah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, mengasihiNya dengan segenap hati, segenap jiwa & segenap akal budi kita , sehingga hidup kita berbuah lebat & orang lain bisa lihat ada Kristus dalam hidup kita .
Saya dulu juga berasal dari dari gereja Kristen & akhirnya pindah ke Katolik krn mendapat istri orang Katolik . Saya aktif di persekutuan doa dimana tidak mempersoalkan dari gereja mana yang penting bersekutu memuji & memuliakan Tuhan Yesus Kristus dimana saya mendapat sesuatu yang tidak saya dapat baik di gereja katolik maupun gereja kristen. Oleh karena itu, saya tidak mempermasalahkan kita dari gereja mana, krn saya percaya kalau kita kembali kelak kpdNya, Yesus tidak bertanya engkau dari gereja mana tp Yesus bertanya : Apakah Engkau mengasihiku lebih dari segalanya ?
Shalom Budi,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi ini. Apa yang dikatakan oleh Budi mungkin terlihat baik, namun ada sisi yang harus dipikirkan, yaitu:
1) Apakah kita telah benar-benar mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh tentang apa yang diperintahkan oleh Kristus, karena Kristus sendiri mengatakan “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mt 28:19-20). Di dalam amanat agung ini, Kristus menekankan agar para murid mengajarkan “segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Kristus” dan bukan sebagian perintah Kristus. Dengan demikian, yang harus dipikirkan: apa sajakah perintah Kristus? Apakah Kristus mendirikan Gereja Katolik? Kalau ya dan kita tidak masuk di dalamnya, maka kita telah melanggar perintah Kristus. Apakah Kristus benar-benar hadir (tubuh, jiwa dan ke-Allah-Nya) dalam Sakramen Ekaristi? Kalau ya dan kita tidak berparsipasi di dalamnya, maka kita tidak menjalankan perintah Kristus. Apakah Kristus menginginkan kita untuk mengaku dosa dalam Sakramen Tobat? Apakah baptisan perlu untuk keselamatan? Apakah terus berjuang dalam kekudusan adalah penting untuk keselamatan? dan begitu banyak perintah-perintah Kristus yang lain. Secara prinsip, kita tidak dapat memilih sebagian perintah Kristus, namun semua perintah Kristus harus kita jalankan, baik yang kita setuju maupun yang kita tidak setuju, baik yang sulit maupun yang tidak sulit.
2) Manifestasi kasih kita kepada Allah yang harus dilakukan dengan segenap hati, segenap pikiran dan segenap kekuatan adalah dengan menjalankan semua perintah-Nya, seperti yang dikatakan oleh rasul Yohanes “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.” (1 Yoh 5:3). Dan perintah-perintah Allah adalah termasuk hal-hal di atas yang saya tuliskan sebelumnya. Menjadi anggota suatu gereja tanpa benar-benar mencari tahu apakah gereja tersebut benar-benar didirikan oleh Kristus kurang tepat. Seseorang harus dengan yakin menjadi anggota Gereja yang Kristus dirikan. Kecuali kita berpendapat bahwa Kristus tidak perduli kita mau masuk gereja mana. Dan untuk menjawab argumentasi ini, saya telah menuliskan artikel “Mengapa kita memilih Gereja Katolik” di sini (silakan klik).
3) Aktif di persekutuan doa adalah baik. Namun, kita juga perlu mengingat bahwa persekutuan doa tidaklah dapat menggantikan sakramen-sakramen, seperti Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Lihatlah para santa-santo yang bertekun dalam doa dan berakar pada Sakramen. Mereka menampakkan buah-buah Roh Kudus yang sungguh perlu ditiru oleh semua umat beriman.
4) Untuk menjawab bahwa semua agama sama saja, maka silakan melihat tanya jawab ini (silakan klik), dimana pada kesimpulan akhir saya menuliskan:
Dari beberapa point yang saya sebutkan di atas, maka sangat jelas bahwa pemilihan suatu agama tertentu, kalau dilakukan dengan benar, maka merupakan suatu perwujudan untuk menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi. Kalau seseorang mengatakan bahwa agama tidaklah penting, itu tidaklah tepat, karena untuk memilih suatu agama tertentu, seseorang harus mempertanyakan terhadap agama yang dianutnya, apakah benar-benar agama yang dianutnya adalah yang diinginkan oleh Tuhan; dan bagi kita umat Kristen, kita mencari Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri. Tanpa pencarian yang serius, apalagi kalau seseorang diberi kapasitas untuk mencari dengan benar, maka orang tersebut tidak benar-benar mencari kebenaran dengan segenap hati, segenap pikiran, dan segenap kekuatan. Mari kita bersama-sama mencari kebenaran, yang pada akhirnya akan membawa kepada Sang Kebenaran itu sendiri, yaitu Kristus (Yoh 14:6).
Semoga keterangan di atas dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Shalom Pak Stef ,
Trims untuk penjelasannya, saya cuma mengalami bgmn saya akhirnya bisa mengalami hidup baru dari pers doa itu oleh krn itu saya percaya itu semua krn karya manusia tapi karya Kristus. Dimana saya semula tidak peduli dgn agama tp akhirnya mengalami hidup baru krn kekristenan bukanlah agama krn agama adl bgmn cara manusia mencari keselamatan dgn kekuatan sendiri tp kekristenan adl cara Allah menjangkau manusia untuk memberi keselamatan.
Kalau Bp. Stef menganggap hanya gereja katolik adalah yang benar yang lainnya salah , itu sah-sah aja krn itu adalah hubungan dan pengalaman dgn Allah seperti begitu , tapi saya punya pengalaman yang membuat saya percaya mengikut kristus bukan perkara apakah katolik atau kristen .
Ucap syukur kepada Tuhan kristus kalau akhirnya saya menjadi katolik dan saya dpt mengenal Bp. stef dan Ibu Inggrid [mungkin suami istri] yang boleh memperkaya iman saya .
mungkin suatu waktu saya akan menceritakan pengalaman saya kpd bapak ttg pengalaman saya mengenal Kristus. GBU
Shalom Budi,
Terima kasih atas tanggapannya. Memang banyak orang yang mengalami kedekatan dengan Tuhan melalui persekutuan doa. Dan ini adalah sesuatu yang baik. Bahkan, pada waktu saya tinggal di Philippines, saya juga bertumbuh di dalam persekutuan doa. Namun, dalam persekutuan doa tersebut diajarkan bahwa Sakramen Ekaristi adalah yang bentuk penyembahan yang paling utama. Bahkan kalau ada yang mau menjadi pengurus persekutuan doa tersebut, maka pengurus tersebut harus mengikuti misa harian dan mengaku dosa setiap dua minggu. Dan masih banyak persyaratan yang lain.
Tentang Agama: Kalau kita melihat definisi agama, maka St. Thomas menjelaskan sebagai berikut: Agama atau religion berasal dari bahasa Latin: religere, to recover, or religare, to bind. Secara umum agama merupakan manifestasi dari prinsip keadilan. Kita memberikan penghormatan kepada orang tua, karena kita mengasihi mereka. Penghormatan tersebut adalah adil, karena melalui mereka, maka kita ada di dunia ini dan melalui mereka, kita juga menerima kasih yang tulus. Dalam hubungannya dengan Tuhan, adalah adil kalau manusia berterimakasih dan menyembah Tuhan, karena Tuhanlah yang memberikan kita kehidupan. Dan hal ini dimanifestasikan secara terstruktur di dalam agama, melalui pengajaran, liturgi, peraturan ,dll.
Dengan demikian, kebajikan agama adalah kebajikan yang sesuai dengan prinsip keadilan. Secara garis besar, agama juga dapat diartikan sebagai persatuan antara manusia dan Tuhan, yang terdiri dari pengajaran-pengajaran dan peraturan-peraturan dimana manusia mencari untuk mendapatkan persatuan ini. Agama dikatakan benar jika pengajaran-pengajaran dan peraturan-peraturan didikte oleh akal budi yang benar maupun diwahyukan oleh Tuhan. Yang didikte oleh akal budi yang benar disebut agama natural, sedang yang didikte oleh wahyu Tuhan disebut agama supernatural atau adi kodrati. Oleh karena itu, orang yang mengklaim agamanya bersumber pada wahyu Tuhan, maka dia harus membuktikan bahwa apa yang diwahyukan adalah benar dari Tuhan.
Dari definisi di atas, pada akhirnya kita harus mengakui bahwa kalau kita percaya akan Kristus dan masuk di dalam Gereja Katolik, maka kita mempunyai agama Katolik dan bukan yang lain. Karena setiap agama mempunyai peraturan yang mengalir dari kepercayaan yang diyakininya, maka sebagai anggota dari agama tertentu, kita harus juga berusaha untuk mematuhi pengajaran dan peraturan dari agama tersebut. Kalau kita mengatakan bahwa “agama adalah bagaimana cara manusia mencari keselamatan dengan kekuatan sendiri“, maka kita telah berbeda pendapat tentang definisi agama, terutama kalau hal ini diterapkan dalam Gereja Katolik. Agama Katolik bukanlah cara manusia untuk mencari keselamatan dengan kekuatan sendiri, namun justru karena Yesus yang mendirikan Gereja Katolik, sehingga membuat Gereja Katolik dapat mengatakan bahwa Gereja Katolik adalah Tubuh Mistik Kristus. Dengan demikian, ada dimensi Ilahi dalam Gereja Katolik, karena Kristus adalah kepala dari Tubuh Mistik Kristus. Topik ini telah dituliskan di sini (silakan klik).
Tentang kebenaran dan pengalaman: Kalau dikatakan bahwa “kekristenan adalah cara Allah menjangkau manusia untuk memberi keselamatan” ada benarnya, bahkan cara Allah menjangkau manusia juga melalui banyak hal-hal lain. Pertanyaanya adalah kekristenan yang seperti apa? Saya sebenarnya mempercayai apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik, di mana dikatakan bahwa gereja-gereja lain juga mempunyai sebagian dari kebenaran, namun kepenuhan kebenaran adalah ada di dalam Gereja Katolik. Dan kepercayaan ini tidaklah berhubungan dengan apa yang saya alami atau rasakan, namun berdasarkan akan kebenaran yang diwahyukan oleh Allah melalui Gereja-Nya. Tentu saja setiap orang mempunyai pengalaman iman masing-masing, seperti pengalaman anda yang berbeda dengan pengalaman orang-orang. Namun, kita juga tidak mendasarkan kebenaran pada pengalaman kita, karena kebenaran lebih tinggi dari semua yang kita rasakan, yang kita alami. Sebagai contoh: mungkin kita tidak merasakan apa-apa pada waktu kita menerima Yesus dalam Sakramen Ekaristi. Panca indera kita tidak merasakan apapun, namun iman kita tetap percaya akan kebenaran bahwa yang kita terima adalah Yesus sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan-Nya di Yoh 6 dan pada Perjamuan Terakhir yang dilanjutkan oleh jemaat perdana, serta kesaksian para Bapa Gereja yang menguatkan dan juga diteguhkan oleh dokumen Gereja. Dengan demikian, tidak perduli perasaan dan pengalaman kita mengatakan sesuatu yang berbeda, kebenaran bahwa Yesuslah yang kita santap dalam Perayaan Ekaristi tidaklah berubah.
Tentu saja, saya tidak mengecilkan pengalaman dari anda dan saya juga percaya anda mempunyai perjalanan iman tersendiri yang membawa anda ke Gereja Katolik. Dan saya mensyukuri rahmat Allah yang membawa anda ke Gereja Katolik. Namun, di satu sisi, saya juga rindu agar semua umat Katolik dapat meyakini bahwa di dalam Gereja Katolik ada kepenuhan kebenaran. Untuk itu, tidak ada cara lain kecuali mempelajari iman Katolik setiap hari. Saya terbuka untuk berdiskusi tentang hal ini dan siap mendengarkan cerita anda tentang perjalanan iman anda. Semoga maksud baik saya dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Shalom Pak Stef,
Sakramen Ekaristi adalah inti dari ajaran Kristus itu saya 100% percaya , saya percaya dengan banyak mengalami pengalaman bersama Tuhan saya makin memahami ajaran gereja katolik.
Ada suatu pernyataan yang baru saya baca yang intinya : bila seseorang masih memiliki kutuk dari pohon keluarga tapi belum dilepaskan mungkin krn tidak mengerti atau tidak tahu kalau itu adl kutuk ; bila ia susdah melayani Tuhan baik sbg pastor , diakon , lektor haruslah berhati-hati krn roh kutuk itu akan transfer kpd orang2 yang mereka layani, bgmn pendapat bapak ?
Sering saya lihat ada pastor yang menganggap enteng hal2 yang sebenarnya bukan ajaran gereja masuk kedalam gereja krn tidak tahu atau tidak mau tahu .
Misal :
patung2 yang lucu atau artistik sebenarnya adalah patung berhala dibuat untuk pemanis ruangan ;
ajaran ttg yoga, meditasi, taize yang sebenarnya mengundang roh / kuasa gelap ;
tari topeng , barongsai yang semuanya adl manifestasi kuasa gelap ;
merokok di area gereja .
Bagaimana cara kita menjelaskan itu kpd pastor
Shalom Budi,
Terima kasih atas tanggapannya. Memang sudah seharusnya sebagai umat Katolik, kita harus semakin berakar pada Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Tentang kutuk pohon keluarga, saya telah membahasnya di sini (silakan klik). Secara prinsip, kita tidak perlu takut akan adanya kutuk-kutuk, karena segala dosa dan kutuk telah dipatahkan dalam Sakramen Baptis. Sakramen Baptis memberikan kita berkat pengudusan, menjadikan kita anak Allah, dan menghapuskan seluruh dosa-dosa kita, baik dosa pribadi maupun dosa pribadi sampai saat kita dibaptis. Lihat artikel ini (silakan klik). Bahwa ada yang kemudian jatuh ke dosa yang lama – yang sering diartikan jatuh pada kutuk keluarga -, maka menurut saya orang-orang tersebut tidak terus bertumbuh dalam iman, mempersenjatai diri dengan perlengkapan senjata Allah (lih. Ef 6), dan tidak terus bertumbuh dalam Sakramen. Saya juga tidak menutup mata bahwa ada orang-orang yang merasa disembuhkan lewat retret pohon keluarga. Namun, saya melihat bahwa ini adalah efek dari Sakramen Baptis dan Sakramen Penguatan, yang memberikan efek belakangan, karena disposisi hati dari orang tersebut yang baik pada saat terjadinya retret pohon keluarga.
Kemudian tentang beberapa ajaran, yang anda pandang menyimpang: Patung-patung artistik tidaklah menjadi masalah, karena kita sendiri tidak menyembah patung tersebut dan patung tersebut tidak mempunyai konotasi untuk disembah dan tidak menggambarkan sesuatu yang melawan Allah. Diskusi tentang hal ini dapat dilihat di sini (silakan klik) dan di sini (silakan klik). Tentang Yoga, meditasi, Taize, maka kita harus menyikapinya secara bijaksana. Gereja sendiri mengenal akan doa-doa meditasi yang baik, yang diajarkan oleh para santa-santo, seperti: St. Teresa dari Avilla, St. Yohanes Salib, St. Ignatius dari Loyola, dll. Meditasi menurut Yoga tidak dapat dibenarkan. Namun doa seperti Taize tidak menjadi masalah, karena meditasi tersebut mengulang-ulang Sabda Allah sendiri dan bukan merupakan pengosongan pikiran. Meditasi, kalau dilakukan dengan benar, akan membawa kita pada persatuan dengan Tuhan. Tentang tari topeng, barongsai, dll, kita tidak dapat secara langsung mengecap bahwa semua itu dari kuasa gelap. Kalau sebelum melakukan tari tersebut, mereka mengadakan suatu persembahan atau suatu ritual tertentu untuk mengundang roh – yang bukan Roh Kudus, maka tentu saja tidak dapat dibenarkan dan tidak sesuai dengan pengajaran Gereja Katolik. Tentang merokok di area gereja, memang sebaiknya tidak dilakukan. Namun, merokok sendiri (kalau tidak berlebihan) tidaklah berdosa, seperti yang pernah dibahas di sini (silakan klik). Banyak hal-hal di atas sebenarnya berhubungan dengan kebijaksanaan (prudence). Kita harus berdiskusi dengan menggunakan kebijaksanaan dan apa yang diajarkan oleh Gereja. Dengan demikian, diskusi mempunyai pijakan atau landasan yang sama. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
@Lisa:
sebaiknya Sdri Lisa juga membaca buku2 ini yang dijual di Gramedia:
1. Mengapa Saya Berpindah ke Katolik karya David B Currie. David adalah seorang pendeta di Gereja Baptis di Amerika. Gereja Baptis adalah gereja protestan dengan ajaran iman yang cukup keras dan fundamental. Ikutilah sharing pergumulan imannya sampai ia menemukan seluruh kepenuhan kebenaran di Gereja Katolik. Yang di satu sisi, ia dengan rela mengorbankan seluruh kepentingan pribadinya yang menjadi cita cita banyak orang dan menjadi cita cita dia juga selama puluhan tahun…., tawaran menjadi rektor pada salah satu universitas Teologi Baptis. Namun kecintaan pada kepenuhan kebenaran di Gereja yang Kristus dirikan melebihi segala kepentingannya. sungguh inspiratif……
2. Rome Sweet Home karya Scott Hahn (banyak sekali buku 2 Scoot Hahn di Gramedia termasuk : Scripture Matters,dll).
Scott Hahn adalah seorang pendeta Gereja Presbyteran yang juga menemukan keutuhan kebenaran di Gereja Katolik. Beliau juga adalah seorang proffesor Kitab Suci dan Theologi. Bersama istrinya Kimberly Hahn, mereka bergumul dalam pergumulan iman yang sangat menjelang kepindahan mereka ke Gereja Katolik. Tapi siapa yang mampu menahan kuasa Roh Kudus yang menuntun dan membimbing anakNya pulang ? Buku pergumulan iman mereka juga merupakan buku favorit buat saya.
Semoga Roh yang satu dan sama itu pula menuntun dan menerangi sdr Lisa dalam menemukan kebenaran yang utuh. SEmoga Tuhan memberkati sdri.
@johanes says, terimakasih juga utk saran Bapak, saya akan memperhatikan sarannya. GBU!
@ Lisa: …..ajaran Sola Scriptura itu baik atau tidak?…..(Lisa)
Menurut saya jawabannya pasti Tidak. Kenapa?
1. Sudah dijelaskan panjang lebar oleh sdr Stef di atas. (tidak ada ayat alkitab yang mengatakan hanya alkitab saja, Alkitab lahir dari Gereja bukan alkitab melahirkan gereja gereja, Tiang dan dasar kebenaran adalah Jemaat Allah yang hidup,dll – sudah dijelaskan dengan bertaburan dengan ayat ayat alkitab yang mendukung-artinya alkitabiah-, sementara sola scriptura sendiri tidak ada dalam alkitab,bagaimana kita tetep ngekeh hanya alkitab saja satu2nya sumber kebenaran?)
[edit]
Terimakasih atas jawaban Ibu ingrid sungguh saya sangat menghargai jawaban ibu yg cerdas namun tetap saja banyak kendala yang bagi saya untuk menyakini kebenaran Iman Katolik. Mohon ibu jelaskan beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan bagi saya antara lain:
Mengenai cabang denominasi 28.000 itu Boleh saya diberikan link atau infonya? Karena setahu saya tidak sampai sebanyak itu Paling yang ada Lutheran, Calvin (Injili), Baptis, Methodist, Pantekosta, Kharismatik
ajaran Sola Scriptura itu baik atau tidak? ….
[Dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]
Comments are closed.