Dikatakan di dalam Injil Matius “19. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. 20. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: “Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?” (Mt 21:19-20).

1. Mengapa Yesus mengutuk pohon ara?

Yesus tahu bahwa pada saat itu memang belum musim buah ara, seperti yang ditulis di injil Markus “Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.” (Mk 11:13). Kalau Yesus tahu bahwa Dia tidak dapat menemukan buah pohon ara, mengapa Yesus mengutuk pohon ara yang tidak bersalah?

a. Dalam kejadian ini, Kristus ingin memberikan pelajaran kepada para murid. Dan pola pengajaran ini juga digunakan di dalam Perjanjian Lama, seperti:Yes 20:1-6; Yer 13:1-11; Yer 27:1-11.

b. Kalau kita melihat secara literal, maka kita tidak mendapatkan pengertian apapun, karena memang secara alami pohon ara tersebut belum berbuah karena belum musimnya, dan oleh karena itu tidak dapat dipersalahkan. Kalau kita mau meneliti lebih lanjut, maka kita dapat mengatakan bahwa perbuatan Yesus yang menunjukkan kuasa atas alam adalah untuk kepentingan para murid, sehingga para murid mengerti akan identitas Kristus dengan lebih baik. Dengan kuasa-Nya, Yesus dapat melakukan suatu tindakan untuk menjadi raja, namun Dia memilih untuk disalibkan, sehingga Yesus dapat meraja di dalam hati seluruh umat manusia.

c. Dalam kejadian pohon ara yang dikutuk oleh Yesus, Dia ingin menegaskan kembali tentang orang-orang yang akan mendapatkan hukuman karena tidak memberikan buah-buah yang baik. Hal ini ditegaskan di dalam Lk 13:6-9, yang mengatkan “6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!

2. Penjelasan Venerable Bede tentang perikop ayat ini:

Sebagaimana dikutip oleh St. Thomas Aquinas dalam Catena Aurea, demikianlah penjelasan Ven. Bede, yang sering dikutip oleh para ahli Kitab Suci Katolik:

“Seperti Ia berbicara dengan perumpamaan, demikian juga perbuatan-Nya juga menunjukkan perumpamaan; demikianlah dikatakan bahwa Ia lapar dan mencari buah dari pohon ara, meskipun Ia tahu bahwa musimnya belum tiba. Namun Ia mengutuknya sehingga tak dapat berbuah selamanya, supaya dapat menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi tidak dapat diselamatkan hanya dengan berdaun, artinya memiliki kata-kata kebenaran, tetapi tanpa buah, yaitu perbuatan-perbuatan baik, sehingga harus dibuang dan dilemparkan ke dalam api.

Maka kelaparan Yesus di sini adalah keinginannya bagi keselamatan umat manusia. Ia melihat kepada pohon ara, yaitu bangsa Yahudi, yang mempunyai daun-daun, atau kata-kata/hukum taurat dan para Nabi, dan Ia mencari daripadanya buah, yaitu perbuatan-perbuatan baik, dengan mengajarkan mereka, menegur mereka dan mengerjakan mukjizat-mukjizat, namun Ia tidak menemukan buah pada pohon itu, sehingga Ia mengutuknya. Demikianlah kamu, kamu akan dihukum oleh Kristus di hari penghakiman, berhati-hatilah jangan menjadi pohon yang tidak berbuah, tetapi persembahkanlah kepada Kristus, buah kesalehan yang disyaratkan-Nya.”

3. Apa artinya bagi kita?

Ini berarti, kejadian ini dapat memacu kita semua, sebagai murid Kristus untuk dapat menghasilkan buah-buah yang baik. Kita yang telah diberi berbagai macam talenta oleh Kristus harus dapat mempergunakan talenta untuk semakin memuliakan nama Tuhan (lih. Mt 25:14-30). Kita yang telah masuk dalam kawanan Gereja Katolik yang mempunyai kepenuhan kebenaran dituntut untuk lebih menghasilkan buah-buah yang berlimpah.

Pertanyaan yang lain tentang Yesus mengatakan untuk menuai gandum yang masih hijau ada di mana ya?

Semoga uraian di atas dapat membantu.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

11 COMMENTS

  1. Maaf, mas stef

    Untuk poin B, kalau memang ingin menunjukan kuasanya akan alam, kenapa tidak menghidupkan pohon yg sdh mati, kan lebih baik secara moralitas?

    Untuk poin C, kedengaranya agak dipaksakan.

    Terima kasih

    • Shalom Tutik,

      Dalam setiap perbuatan-Nya, termasuk segala mukjizat dan tanda, Tuhan Yesus bermaksud menyampaikan pengajaran tentang sesuatu yang berhubungan dengan rencana keselamatan Allah. Injil hanya mencatat perbuatan-perbuatan Yesus itu apa adanya. Demikianlah diperlukan pengajaran Kitab Suci untuk memperjelas maksudnya, dan jika seseorang ingin memperoleh pemahaman yang benar, ia dapat mengacu kepada pengajaran para Bapa Gereja. Nah, tentang pemahaman ayat Mrk 11:13, silakan membaca pengajaran dari Ve. Bede, yang baru kami tambahkan di artikel di atas, silakan klik.

      Nah, untuk hal menunjukkan kuasa atas alam, Tuhan Yesus sudah pernah menunjukkannya dengan cara-cara lain, yaitu berjalan di atas air (Mat 14:26,28; Mrk 6:48; Yoh 6: 19-20), menenangkan angin ribut (Mat 14:32-33), menggandakan 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan lebih dari 5000 orang (Mat 14:13-21; Mrk 6:32-44, Luk 9:10-17, Yoh 6:1-15), memberikan hasil ikan kepada para nelayan, meskipun bukan waktu menangkap ikan (Luk 5:6); menyuruh Petrus menangkap ikan dan menemukan koin di dalam mulut ikan itu untuk membayar pajak bagi-Nya dan bagi Petrus (Mat 17:27), dan seterusnya.

      Namun terhadap perbuatan-Nya mengutuk pohon ara ini, Yesus mempunyai maksud lain yang juga menyangkut pengajaran iman dan moral. Yaitu agar umat Israel mengetahui bahwa mereka yang seumpama pohon ara, harus berbuah dalam hidup, yaitu melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Jika tidak maka mereka akan dihukum. Interpretasi ini diajarkan oleh banyak ahli Kitab Suci, dan bukan interpretasi pribadi kami di Katolisitas.

      Dalam mempelajari Kitab Suci, diperlukan sikap kerendahan hati untuk menerima dan merenungkan ayat-ayat itu dengan sikap terbuka, untuk berusaha memahami apa yang mau Kristus sampaikan dengan perbuatan maupun perkataan-Nya, dan bukannya siap mengkritisi sikapNya menurut pemikiran kita sendiri. Sikap terbuka akan membuat orang lebih mudah menangkap makna Kitab Suci, sedang sikap yang sudah membawa prasangka ataupun interpretasi tertentu bahkan sebelum membaca teks, tidak akan membawanya kepada pemahaman akan makna yang sesungguhnya yang ingin disampaikan oleh teks. Inilah yang dapat terjadi kepada orang-orang yang menggunakan ayata-ayat Kitab Suci bahkan untuk menentang Yesus. Semoga kita terhindar dari sikap yang sedemikian.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  2. Mengapa Yesus mengutuk pohon ara?

    Jawabnya ternyata bukan seperti yang diuraikan di atas.
    Pohon Ara atau di kawasan Timur Tengah (tempat Yesus dan utusan-utusan Tuhan lainnya lahir), dikenal dengan Pohon Tin.

    Pohon Tin dilambangkan sebagai Agama Yahudi, sebagimana Zaitun digambarkan sebagi keyakinan Islam.

    Yesus mengutuk pohon ara atau Pohon Tin dan akibatnya tidak berbuah, bermakna Dia (atas izin dari Tuhan) hendak dan telah mengubur ajaran Yahudi (yang telah diselewengkan), diganti dengan ajaran baru yang “menghasilkan buah”

    (Lihat Matius 12: 43)

    Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

    Siapa yang dimaksud “bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

    Para Penginjil (yang sadar) bersepakat bahwa bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.adalah yang digambarkan ssebagai Pohon Zaitun yang berbuah lebat.

    • Shalom Hamangkulangit,

      Dalam menginterpretasikan Kitab Suci, Gereja melihat suatu ayat dalam kaitannya dengan ayat-ayat yang lain, namun tidak mencampuradukkannya. Dalam Mat 21: 19-20, yang dibicarakan di sana adalah pohon ara, dan bukan pohon zaitun. Maka interpretasi yang mengacaukan keduanya akan menjadi tidak relevan untuk perikop itu, sebab yang sedang dibicarakan di sana adalah pohon ara yang tidak berbuah, dan pohon ara itu tidak diubah oleh Tuhan Yesus menjadi pohon zaitun.

      Selanjutnya jika Anda mengutip Mat 21:43 (bukan Mat 12:43 seperti yang Anda katakan), itu silakan dilihat dalam kaitannya dengan ayat sebelumnya, sehingga berbunyi demikian:

      Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu… (Mat 21:42- 43)

      Dengan demikian, kata kunci untuk memahami makna ayat-ayat ini ada pada kata, ‘batu penjuru’, sebab Kerajaan itu memiliki ‘batu penjuru’ yaitu batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Batu penjuru ini adalah Kristus, dan bangunan yang dibangun dengan batu penjuru ini adalah jemaat/ Gereja yang terdiri dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah:

      “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” (Ef 2:19-22)

      Demikianlah, dalam menginterpretasikan Kitab Suci, Gereja mengajarkan agar kita memperhatikan kaitan antara ayat yang satu dan ayat-ayat yang lain, dan tidak memaksakan suatu interpretasi yang tidak berkaitan dengan teks. Untuk memahami suatu ayat, kami melihat kaitannya dengan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, baru kemudian melihat kaitan akan suatu kata/ istilah tertentu yang sama, yang juga dipergunakan di ayat-ayat lainnya dalam Kitab Suci. Dengan patokan ini, Gereja mengartikan “suatu bangsa yang menghasilkan buah Kerajaan” itu sebagai Gereja, sebab bangsa itu itu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus sebagai batu penjuru. Akan menjadi tidak pas, jika diartikan menjadi suatu bangsa yang bahkan tidak mengimani Kristus. Akhirnya, dalam menginterpretasikan Kitab Suci, kami umat Kristiani berpegang kepada ajaran Gereja, karena kepada Gerejalah Kitab Suci itu dituliskan, dan oleh Gerejalah Kitab Suci itu ditentukan, maka Gerejalah yang berhak menginterpretasikan Kitab Suci dengan benar. Sebab Gereja menerima keseluruhan ayat-ayat dalam Kitab Suci, tanpa memilih-milih yang satu dan menolak yang lain, dan tanpa mempertentangkan satu ayat dengan ayat yang lain. Gereja selalu membaca Kitab Suci dalam kesatuan, antara ayat yang satu dengan ayat- ayat lainnya sehingga memperoleh maknanya yang penuh dan benar. Semoga Anda dapat menghormati ajaran iman kami.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  3. Shalom Bu Ingrid,

    Saya mohon pertanyaan, mohon penjelasannya mengenai ayat pembacaan Alkitab seperti di bawah ini:-

    11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
    11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
    11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya

    Markus 11:12 – 14

    Apakah maksud bagi ayat di atas?

    [Dari Katolisitas: silakan anda klik di sini untuk membaca ulasannya]

  4. Pohon ara dalam bahasa Inggrisnya adalah Fig. Keterangan tentang pohon ini dapat dilihat di Wikipedia sebagai common fig.

    Ada dua kali masa buah, yaitu awal musim semi dan musim gugur. Kualitas buah pada musim semi cenderung lebih rendah drp musim gugur dan berasa lebih asam.

    Kemungkinan masa panen yg dimaksud adalah musim panen buah yg terbaik. yaitu berasal dari musim gugur.

    Tetapi di dalam ayat 13 disebutkan bahwa pohon ara berdaun lebat jadi kemungkinannya dikatakan belum musim buah karena yg dicari oleh Yesus adalah buah pada musim semi.

    Jadi, sebenarnya pohon ara itu memang bukanlah pohon yg baik karena memang tidak mau berbuah.

    Mudah2an ini menolong

  5. Pengasuh Katolisitas

    Tanya, kenapa sih sebab lapar dan ngak ketemu buahnya pohon ara dikutuki Yesus sampai mati ?
    Juga waktu diladang gandum yang masih hijau, koq bisa2nya Yesus bilang ama muridNya sudah siap untuk dituai .
    Kadang ucapanNya membingungkan, tetapi ternyata benar

    Yunita

    [dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

    • Salam damai sejahtera

      Dear Stef,

      Pertanyaan yang lain tentang Yesus mengatakan untuk menuai gandum yang masih hijau ada di mana ya?

      Mungkin ayat ini yang dimaksudkan :

      Yoh 4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

      Salam
      mac

    • salam damai sejahtera

      Dear Yunita

      Berikut tanggapan saya atas pertanyaan anda barangkali ada manfaatnya:

      BERBUAH PADA WAKTU BUKAN MUSIM BUAH

      Mark 11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
      Mark 11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

      Karena tidak berbuah, sebab memang belum musim buah, buah ara itu dikutuki Tuhan sehingga kering dan mati.
      Mengapa pohon ara dituntut ber-buah pada hal belum sampai musim berbuah ?

      Apakah arti ayat-ayat tsb diatas ?

      Pohon ara itu tidak salah sebab memang bukan musim buah,tetapi mengapa Tuhan Yesus menghukum pohon itu ?
      Semua ini dipakai Tuhan untuk menjadi pelajaran bagi murid2 tentang berbuah.
      Jadi sebetulnya Tuhan tidak berbicara tentang pohon, tetapi tentang orang2 beriman yang tidak ber-buah2.
      Bagi Tuhan tidak ada dalil apapun yang sah untuk tidak berbuah; kalau Tuhan beserta, sekalipun bukan musim buah, tetap bisa berbuah, sebab Dialah yang menyebabkan kita ber-buah2.
      Jadi tindakan Tuhan ini betul dan adil, sebab meskipun “pohon” ini dikuasai musim-musim tetapi kalau “pohon” ini masuk lingkungan ilahi, dalam hukum ilahi, maka tidak ada perkara yang mustahil dan kalau ini dituntut maka pohon itu bisa dan harus berbuah..
      Begitu juga orang2 beriman, orang yang sudah dilahirkan kembali dari atas, itu bukan seperti orang2 dunia (orang kebanyakan), yang tergantung dari musim, dari nasib, dari mujur atau sial dll.
      Orang yang sudah lahir baru itu adalah orang2 dari atas dan tergantung dari atas, bukan dari bawah atau dunia ini.

      Yoh 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.

      Kita ini memang tidak sama dengan orang2 kebanyakan (orang dunia)

      Yoh 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

      Sebab itu meskipun bukan musim berbuah, orang2 yang dilahirkan kembali dari atas, penuh dengan kuasa dari atas, tetap ber-buah2.
      Bagaimana ini bisa terjadi ? Bisa !, sebab ada Rohkudus yang mengurapi hamba2Nya dengan kuasa dan hikmat yang besar, sehingga meskipun bukan musim buah, mereka tetap berbuah2.
      Rohkudus adalah roh penuaian.
      Siapa yang penuh dan dipimpin Roh akan menuai jiwa2 dimana saja ia dipimpin oleh Rohkudus.
      Dalam zaman kita sekarang ini ada begitu banyak tekanan pada Gereja dan orang2 kristen, rasa2nya seperti tidak bisa tumbuh lagi apalagi untuk ber-buah2.
      Makin lama keadaan akan makin parah; dosa ber-tambah2, kuasa gelap merajalela, kejahatan bertambah dan rasa2nya tidak mungkin bisa hidup sebagai orang Kristen

      Mat 24:22 Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.

      Orang2 benar dan terpilihpun rasa2nya sulit untuk hidup sebagai orang Kristen dalam lingkungan yang sama sekali melawannya.
      Makin lama keadaan akan menjadi makin tidak cocok untuk orang beriman, menjadi bukan musim berbuah.
      Tetapi meskipun demikian rencana Allah pasti akan selesai, Injil akan sampai keseluruh dunia (Mat 24 : 14 = Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya)

      Jumlah orang yang selamat akan tetap digenapkan (Roma 11 : 25 = Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk) bahkan orang2 akan tumbuh dan banyak yang menjadi sempurna sebelum Tuhan datang, padahal musimnya bukan musim berbuah, tetapi Gereja Tuhan akan tetap ber-buah2, bukan dengan kuasanya sendiri tetapi dengan kuasa Allah !

      Bersedialah dipimpin oleh Rohkudus, maka kita akan melakukan hal2 besar dengan Allah yaitu ber-buah2 meskipun bukan musim berbuah.
      Jangan kecil hati, Allah mempunyai rencana yang besar2 dalam masa yang tidak cocok untuk ber-buah2.
      Siapa yang taat dipimpin Roh akan ikut dalam proyek Allah menyelesaikan dan menyempurnakan GerejaNya termasuk semua jiwa2 yang sekarang belum bertobat.

      @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

      LADANG HIJAU DAN KUNING
      Yoh 4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

      Dalam ayat ini Tuhan Yesus menghadapkan murid2Nya pada ladang yang hijau. Mengapa ?
      Sebab musim penuaian masih 4 bulan lagi.
      Tanaman gandum itu umurnya hanya lebih kurang 5 bulan, sudah menghasilkan bulir2 yang matang (seperti padi) siap untuk dituai.
      Kalau masih kurang 4 bulan lagi baru bisa dituai , maka itu berarti bahwa tanaman gandum itu masih baru berumur satu bulan, dan ladang gandum seperti ini pasti masih berwarna hijau, sebab hanya daunnya saja yang kelihatan.
      Dalam kenyataannya belum ada musim penuaian, atau tidak mungkin dituai sebab belum ada bulir2 gandumnya .
      Tetapi Tuhan berkata, angkatlah matamu, pandanglah segala ladang, karena sekarang ini sudah masak semuanya, sedia akan dituai.
      Ini “aneh” , sebab Tuhan Yesus berkata tidak cocok dengan keadaan yang sesungguhnya (yaitu ladang yang masih hijau).
      Dengan mata biasa orang2 melihat ladang masih hijau, tetapi dengan mata yang diurapi Rohkudus, kita bisa melihat ladang yang kuning !
      Mengapa bisa menjadi kuning ? Inilah pekerjaan Rohkudus.
      Kalau Rohkudus mengurapi kita, maka kita dapat melihat ladang yang kuning di-mana2 sementara orang lain hanya melihat ladang yang masih hijau.
      Rohkudus adalah roh penuaian.
      Pentakosta adalah hari raya penuaian (Im 23 : 15-22) . Pada hari Pentakosta Rohkudus dicurahkan (Kis 2), 120 orang dikamar loteng di Yerusalem dipenuhi dengan Rohkudus sehingga penuh dengan kuasa (Kis 1 : 8 ) sebab itu banyak jiwa2 dimenangkan bagi Tuhan, itulah penuaian rohani.
      Orang yang penuh Rohkudus hatinya akan penuh dengan kerinduan untuk menuai jiwa2

      ROHKUDUS
      HIJAU ————————–? KUNING

      Pekerjaan Rohkudus di dalam manusia adalah :
      a. Rohkudus mengisi hati kita dengan kasih. Kalau seorang penuh dengan Rohkudus dan mau dipimpin Roh maka Rohkudus dapat mencurahkan kasih Kristus dalam hatinya dengan lancar dan limpah

      Roma 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita

      Kasih ilahi inilah yang membuat kita mengasihi jiwa2 yang terhilang dan mendorong hati kita untuk pergi menolong jiwa2 yang akan berjatuhan ke neraka. Banyak orang yang dikuasai Rohkudus mempunyai pengalaman yang lebih kurang sama, yaitu pada waktu melihat orang2, hatinya hancur, sebab tahu dan “melihat” bahwa orang2 ini akan masuk neraka.
      Inilah orang2 yang didorong oleh kasih Kristus sehingga terbeban akan jiwa2 yang terhilang.

      2Kor 5:14 Sebab kasih Kristus itu menggerakkan hati kami, sebab kami yakin, bahwa seorang telah mati karena orang sekalian, itulah sebabnya sekaliannya telah mati .

      Roma 5 : 5 2Kor 5 : 14
      ROHKUDUS —————?KASIH —————–? TERBEBAN

      Ini yang membuat hati kita terbeban untuk mencari jiwa2 dan melayaninya (Yoh 21 : 15-17)

      b. Rohkudus yang memberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus yaitu untuk memberitakan jalan keselamatan di dalam Tuhan Yesus.

      Kis 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

      Kita perlu kuasa Allah untuk melepaskan belenggu dosa orang berdosa yang diikat oleh setan, supaya mereka bisa merdeka dan menerima keselamatan yang kekal di dalam kasih Allah.
      Dengan iman kita memandang segala ladang , sehingga timbul beban untuk penuaian.
      Tanpa Rohkudus, ladang akan tetap hijau.
      Tetapi kalau Rohkudus memberi beban dan menyuruh kita, maka dengan kuasa dan hikmatNya, kita pasti bisa menuai.
      Hari Pentakosta adalah hari raya penuaian jiwa2 bagi Tuhan.
      Semua orang yang disertai Rohkudus, ke mana pun mereka diutus oleh Rohkudus, mereka akan mendapatkan penuaian, ladang hijau akan menjadi kuning oleh Rohkudus.
      Paulus dan rasul2, kemanapun mereka pergi, mereka selalu mendapatkan penuaian yang indah2.

      CONTOH LADANG HIJAU YANG BERUBAH MENJADI LADANG KUNING.
      Pada waktu Paulus disuruh Rohkudus ke Makedonia, ia taat dan pergi, meskipun pada mulanya ia hendak ke Asia Kecil / Betinia, tetapi Rohkudus mencegah (Kis 16 : 6-10)
      Secara akal, logika, dengan pengamatan mata manusiawi biasa, Makedonia belum termasuk dalam masa penuaian (orang2nya keras, belum mau di injili dan menolak untuk percaya), keadaannya belum memungkinkan penuaian.
      Kalau seorang datang mencoba menuai disana, ia akan mendapatkan kesukaran untuk menuai, hampir2 tidak ada orang yang mau bertobat.
      Kalau seorang hanya memakai teori2 manusiawi , maka ia akan meninggalkan tempat itu, sebab itu yang terbaik menurut pikiran yang biasa.
      Tetapi kemanapun Rohkudus mengutus, di sana akan ada penuaian, termasuk Makedonia.
      Dengan akal manusia, terlalu boros dan sia2 kalau kita mengirim orang untuk menuai di tempat yang belum siap untuk dipanen, lebih baik mengirim orang untuk memantau ladang yang masih hijau ini.
      Nanti kalau sudah mulai kuning baru dikirimkan orang2 untuk menuainya. Ini prinsip pikiran manusiawi yang masuk akal, supaya efisien, tidak memboroskan tenaga dan dana. Ladang2 yang masih hijau cukup diobservasi saja.
      Paulus juga mula2 berpikir demikian, ia tidak mau ke Makedonia tetapi hendak pergi ketempat lain yang sudah matang, sudah kuning; untuk apa ke Makedonia, ladang yang masih keras, yang masih hijau.
      Tetapi Rohkudus menyuruhnya untuk memandang kesana dan Rohkudus mencelikkan matanya , memberi beban, iman dan kuasa.
      Orang2 yang dipimpin Roh seperti Paulus, selalu ber-tanya2 kepada Tuhan dan menunggu pimpinanNya.
      Sebab kemanapun Rohkudus menyuruh, pasti akan terjadi penuaian, ladang akan menjadi kuning oleh kuasa dan pekerjaan Rohkudus yang maha kuasa !
      Begitu juga dengan rasul2 yang lain, bahkan setiap orang Kristen biasa yang penuh dengan Rohkudus (Kis 8 : 4) semua dapat menuai kemana saja mereka pergi dipimpin Roh, sebab ada kuasa Rohkudus yang besar menyertai dan mendorongnya.
      Inilah penuaian ladang hijau yang menjadi ladang kuning, sebab dipimpin Rohkudus. Tanpa kuasa Rohkudus, daerah dan orang2 itu akan tetap merupakan ladang hijau.

      Salam
      mac

Comments are closed.