Pertanyaan:

Hi, Izinkan saya untuk memberi Komentar.
Pada dasarnya Gereja adalah Umat umat Allah Yang percaya KepadaNya,
Dalam hal ini Kita masih bersumber pada satu sumber yaitu alkitab. Perbedaan pelaksanaan hanya merupakan artifisial saja.
Dalam Hal ini kita adalah satu Keluarga Kudus,Yesus,maria dan Santo Yosep.
Jadi disini saya pikir apa yg di jalankan dan praktek yang kadang Kita2 melihat itu suatu perbedaan hanya merupakan aturan-aturan Tambahan Manusia (Doktrin) Dan bukan merupakan aturan Tuhan (Dogma).
Salam, Kristoforus

Jawaban:

Shalom Kristoforus,

Terima kasih atas komentar anda. Namun, boleh ya saya juga menanggapi komentar anda tersebut.

1. Definisi Gereja

Sebenarnya definisi Gereja tidak hanya “Umat Allah yang percaya kepada-Nya”. Katekismus Gereja Katolik memberikan kepada kita pengertian tentang Gereja yang memang lebih mendalam dari pada hanya sekedar himpunan umat Allah.

KGK 777  Istilah biblis untuk Gereja [ekklesia] secara harafiah berarti “undangan untuk berkumpul”. Itu berarti himpunan orang-orang, yang dipanggil oleh Sabda Allah, supaya mereka membentuk satu Umat Allah, dan dipelihara oleh Tubuh Kristus, menjadi Tubuh Kristus sendiri.

KGK 778     Gereja adalah serentak jalan dan tujuan keputusan Allah. Dipralambangkan dalam ciptaan, disiapkan dalam Perjanjian Lama, didirikan oleh perkataan dan perbuatan Kristus, dilaksanakan oleh salib-Nya yang menebuskan dan kebangkitan-Nya, ia dinyatakan oleh curahan Roh Kudus sebagai misteri keselamatan. Ia sebagai persatuan semua orang yang ditebus di dunia, Bdk. Why 14:4. akan disempurnakan dalam kemuliaan surga.

KGK 779     Gereja itu serentak tampak dan rohani, masyarakat hierarkis dan Tubuh Mistik Kristus. Ia membentuk satu kesatuan, terdiri atas unsur manusiawi dan ilahi.

KGK 780     Di dunia ini Gereja adalah Sakramen keselamatan, tanda dan sarana persekutuan dengan Allah dan di antara manusia.

Karena Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus, maka Kristus sendirilah yang memberikan hidup kepada GerejaNya dengan memberinya makan dengan Tubuh-Nya sendiri, yaitu Ekaristi. Di sinilah bedanya, mengapa ibadah Gereja Katolik tidak hanya menitik beratkan kepada Sabda Allah (pembacaan Alkitab) namun juga Ekaristi. Maka, dalam Misa kita mempunyai 2 liturgi yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi.

2. Gereja Katolik dan Protestan bersumber pada Alkitab?

Ya, sumber ajaran Gereja Katolik adalah Alkitab. Namun memang, bagi Gereja Katolik Alkitab bukan satu-satunya sumber diperolehnya Wahyu Ilahi. Karena Wahyu Ilahi diberikan secara tertulis, yaitu dalam Kitab Suci, dan juga diberikan secara tidak tertulis, yaitu bersumber pada pengajaran lisan dari Kristus dan para Rasul; dan ini yang disebut Tradisi Suci. Karena sumbernya sama, Tradisi Suci dan Kitab Suci tidak mungkin bertentangan. Silakan membaca di sini tentang hubungan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium, silakan klik

Ajaran yang termasuk dalam Tradisi Suci di sini dapat berupa ajaran Dogma (yang berasal dari Kristus, Para Rasul ataupun Gereja), namun juga dapat berupa doktrin-doktrin pelaksanaan pada tingkat di bawahnya. Walaupun bukan Dogma, doktrin tentang iman dan moral yang dikeluarkan oleh pihak Magisterium Gereja secara definitif, tetaplah tidak dapat kita katakan ‘hanya ajaran buatan manusia’, sebab sumbernya tetap dari Kristus sendiri, dan karenanya tidak mungkin bertentangan dengan Kitab Suci. Pihak Magisterium hanya menjabarkannya, berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran Kristus. Silakan membaca di sini untuk melihat tingkatan pengajaran Magisterium, silakan klik dan juga daftar Dogma, silakan klik

Maka di sini, sebagai orang Katolik, kita tidak dapat mengatakan bahwa doktrin Gereja yang bersumber dari Tradisi Suci sebagai hal yang artifisial, sebab kedudukan keduanya (Alkitab dan Tradisi Suci) adalah saling mendukung dan saling melengkapi. Ingatlah bahwa Alkitab terbentuk dari kanon yang ditetapkan oleh Magisterium Gereja dalam Tradisi Suci. Di Kitab Suci sendiri tertulis, bahwa yang menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran adalah Gereja (jemaat) (lih. 1 Tim 3:16); maka kita tidak boleh mengecilkan peran Gereja seolah-olah Gereja ada di bawah Kitab Suci. Kita justru harus melihatnya sebagai yang utama, karena fakta menunjukkan bahwa Kitab Suci terbentuk karena Gereja. Sebelum terbentuk Kitab Suci (dariabad 1-4), Gereja sudah ada, dan itu suatu bukti bahwa agama Kristiani bukan agama yang tergantung semata-mata pada buku/ kitab, tetapi justru kepada iman yang hidup di dalam jemaat (Gereja). Pada akhir nanti, tujuan hidup kita yang terakhir- pun adalah persatuan dengan Tuhan, yang secara definitif dalam KGK 778 dan 780 disebut sebagai Gereja.

3. Kita satu Keluarga Kudus dengan sesama pengikut Kristus?

Ya, benar, seharusnya memang kita merupakan satu keluarga kudus, sebagai pengikut Kristus. Hal persatuan ini memang merupakan doa Yesus sendiri sebelum sengsara dan wafatnya, “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh 17:20-21)

Namun harus diakui, bahwa persatuan dalam keluarga itu tidak sepenuhnya terwujud secara sempurna, karena terdapat perbedaan-perbedaan doktrin di antara Gereja Katolik dan gereja-gereja non- Katolik. Hal yang paling prinsip adalah gereja Protestan tidak mengakui Ekaristi, yang justru menjadi sumber dan puncak spiritualitas Kristiani seperti yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang sesungguhnya sangat jelas diajarkan Yesus sendiri dalam Perjamuan Terakhir dan dalam Injil Yohanes 6.

Marilah kita berdoa untuk persatuan Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus, seperti yang diinginkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Namun juga, janganlah karena maksud ingin berdialog lalu kita mengaburkan apa yang menjadi ajaran Kristus seperti yang dinyatakan oleh Gereja Katolik. Marilah kita mohon agar hidup kita dapat dipimpin oleh kasih, namun juga kasih ini tidak mengaburkan kebenaran.

1 COMMENT

  1. Hi,Izinkan saya untuk memberi Komentar.
    Pada dasarnya Gereja adalah Umat umat Allah Yang percaya KepadaNya,
    Dalam hal ini Kita masih bersumber pada satu sumber yaitu alkitab. Perbedaan pelaksanaan hanya merupakan artifisial saja.
    Dalam Hal ini kita adalah satu Keluarga Kudus,Yesus,maria dan Santo Yosep.
    Jadi disini saya pikir apa yg di jalankan dan praktek yang kadang kita2 melihat itu suatu perbedaan hanya merupakan aturan-aturan Tambahan Manusia (Doktrin) Dan bukan merupakan aturan Tuhan (Dogma)
    [Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.