Banyak orang mungkin bertanya, apa hubungannya Yubelium dengan Pintu Suci? Apakah simbolisme dan misteri yang terkandung dalam perayaan Yubelium ini?
Hi, selamat datang di Katolisitas.
Teman-teman, meski secara resmi Tahun Yubelium diperingati Gereja sejak tahun 1300, praktek membuka Pintu Suci sebagai bagian dari perayaan Yubelium baru dimulai oleh Paus Martinus V di tahun 1423. Itulah pertama kalinya Pintu Suci dibuka secara seremonial untuk menandai dimulainya Tahun Yubelium. Pintu Suci tersebut melambangkan pembukaan jalan menuju keselamatan dan rahmat, yang mengundang umat beriman untuk masuk dalam pertobatan dan pembaruan rohani. Atau dalam perkataan St. Paus Yohanes Paulus II, Pintu Suci menandai
“perjalanan dari dosa menuju kasih karunia yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristiani. Dalam Injil, Yesus berkata: ‘Akulah pintu’ (Yohanes 10:7), untuk memperjelas bahwa tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Dia. Yesuslah Juruselamat yang diutus oleh Bapa. Yesus, satu-satunya jalan menuju keselamatan. Dalam Yesuslah Mazmur ini tergenapi secara penuh: ‘Inilah pintu Tuhan, tempat orang-orang benar dapat masuk’ (Mazmur 118:20).” (Incarnationis Mysterium, 8)
Jadi masuk melalui pintu—menurut Paus—adalah mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan. Dengan ini, iman kita akan Dia dikuatkan, supaya kita dapat hidup sebagai anak-anak Allah. Yaitu untuk berani meninggalkan dosa dan hidup yang lama, karena tahu, yang kita peroleh adalah hidup ilahi (Mat 13:44-46).
Selanjutnya, Paus Fransiskus menjelaskan tentang makna Pintu Suci ini dalam Bulla Spes Non Confundit.
Pertama, Pintu Suci mempunyai arti Teologis sebagai gambar atau simbol Kristus sebagai Gerbang Keselamatan. Kristus sering disebut sebagai “pintu” atau “gerbang” menuju keselamatan. Ini disebut dalam Yohanes 10:9. Yesus menyatakan,
“Akulah pintu; jika seseorang masuk melalui Aku, ia akan diselamatkan.”
Tindakan membuka Pintu Suci selama Yubelium adalah pernyataan yang jelas akan kebenaran ayat ini. Umat beriman diundang untuk memasuki hubungan yang lebih dalam dengan Kristus.
Kedua, Pintu Suci melambangkan undangan untuk pertobatan dan pembaruan:
Yubelium adalah waktu untuk pertobatan dan pembaruan rohani. Pintu Suci mewakili batas antara kehidupan lama dalam dosa dan kehidupan baru dalam rahmat. Melewati pintu adalah tindakan iman dan pertobatan, melambangkan keinginan umat beriman untuk meninggalkan dosa di masa lalu dan merangkul komitmen baru untuk hidup sesuai Injil.
Ketiga, Pintu Suci adalah simbol rahmat Tuhan. Paus Fransiskus menekankan Yubelium sebagai waktu untuk mengalami rahmat Tuhan yang tak terbatas. Pintu Suci adalah simbol yang mengingatkan akan rahmat Tuhan ini, yang membukakan kesempatan unik bagi umat beriman untuk menerima rahmat pengampunan dan rekonsiliasi. Ini adalah panggilan kepada kita untuk percaya akan kasih Tuhan dan meneruskan rahmat itu kepada orang lain.
Keempat, Ziarah memasuki Pintu Suci memiliki dimensi komunal dan Gerejawi.
Sebab ziarah ke Pintu Suci bukan hanya merupakan perjalanan individu tetapi juga perjalanan komunal, bersama komunitas. Ini mencerminkan kesatuan Gereja dan perjalanan iman bersama. Yubelium mendorong umat beriman untuk bersatu sebagai komunitas, saling mendukung dalam pertumbuhan rohani dan komitmen untuk menjalani nilai-nilai Injil.
Kelima, Pintu Suci melambangkan harapan yang mengundang umat beriman untuk mempercayai janji-janji Tuhan dan untuk menemukan tujuan dan arah baru dalam hidup mereka. Judul bulla Spes Non Confundit berarti “Harapan Tidak Mengecewakan,” menekankan Yubelium sebagai waktu harapan dan pembaruan. Selalu ada pintu pengharapan bagi orang beriman.
Keenam, Pintu Suci mengingatkan kita akan panggilan untuk membawa perubahan di dunia, mewujudkan nilai-nilai Injil dalam kehidupan sehari-hari. Paus Fransiskus menyerukan agar Yubelium menjadi waktu untuk bertindak, waktu untuk memasuki keadaan di mana umat beriman melakukan prinsip-prinsip keadilan, perdamaian, dan rekonsiliasi.
Ketujuh, Pintu Suci adalah simbol dari misteri kasih Tuhan, yang menawarkan sekilas tentang kedalaman belas kasih Tuhan dan undangan untuk berpartisipasi dalam kehidupan ilahi-Nya. Pintu melambangkan undangan untuk masuk ke dalam. Yubelium mengundang umat beriman untuk merenungkan lebih dalam, misteri kasih Tuhan yang mampu mengubah segala sesuatu.
Sebagai kesimpulan, Pintu Suci, sebagai simbol sentral dari Yubelium, merangkum misteri dan simbolisme dari waktu suci ini. Kita sebagai umat beriman diundang untuk memulai perjalanan iman, melakukan pertobatan, pembaruan diri, dan mewujudkannya dalam tindakan nyata. Kita diingatkan bahwa perayaan Yubelium tetap aktual dan relevan di saat ini, sebab olehnya kita diundang untuk mengalami kekuatan rahmat dan kasih Tuhan yang mampu mengubah hidup kita dan orang-orang di sekitar kita menjadi lebih baik.