Pertanyaan:
Stef & Inggrid ytk, maju terus untuk website katolisitas.org ini. Semoga katolisitas tetap exist dan dapat memberikan manfaat bagi kami semua. Saya ingin menanyakan tentang “mengapa St.Petrus datang ke Roma? Bukankah St.Petrus sebelumnya tinggal di Jerusalem. Dan Bukti apakah yang menunjukkan bahwa Petrus adalah Paus yang pertama?
Terimakasih sebelumnya, damai Tuhan beserta kita selalu.
Joseph.
Jawaban:
Shalom Joseph,
Terimakasih atas dukungannya untuk katolisitas.org. Saya juga berharap bahwa katolisitas.org dapat berguna bagi banyak orang. Mari kita melihat pertanyaan dari Joseph. Untuk saat ini, saya hanya dapat memberikan jawaban yang singkat, namun di kemudian hari, katolisitas.org akan membuat artikel tersendiri tentang topik infallibility dan Rasul Petrus sebagai Paus pertama.
A. Apakah bukti bahwa Petrus datang ke Roma?
I. Bukti dari Kitab Suci:
- “Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku” (1 Pet 5:13).
Dari surat 1 Petrus ini, kita tahu bahwa Petrus berada di Babilon pada waktu dia menulis surat. - Babilon adalah nama lain dari Roma. Kita dapat melihat di kitab Wahyu, dimana para malaikat mengatakan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.”(Why 17:5). Dan lebih lanjut dikatakan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci” (Why 18:2).
- Bahwa Babilon yang digunakan dalam 1 Pet 5:13, merujuk kepada Roma diteguhkan oleh St. Clement dari Alexandria (150-215 AD, dalam bukunya H.E. 2.15), seperti yang ditulis oleh Eusebius “Dia juga mengatakan bahwa Petrus menyebut Markus dalam suratnya yang pertama dan bahwa dia menuliskannya di Roma, yang digambarkan sebagai Babilon di dalam perkataan ‘..dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku’.”
II. Bukti dari Bapa Gereja:
- St.Irenaeus, Against Heresies (190 AD) mengatakan bahwa Matius menulis Injil ketika Petrus dan Paulus mewartakan di Roma dan meletakkan pondasi Gereja. Kemudian lebih lanjut dikatakan bahwa Linus adalah penerus dari Petrus, atau sebagai Paus yang kedua, dilanjutkan oleh Anackletus (Cletus) dan kemudian Clement dari Roma.
- St. Clement of Alexandria (150-215) menuliskan “Ketika Petrus berkotbah tentang Firman Tuhan secara publik di Roma, dan menyatakan kabar gembira oleh kuasa Roh Kudus, dan banyak orang yang hadir meminta kepada Markus, yang telah begitu lama menjadi pengikutnya dan telah mengingat apa yang dikatakan oleh Petrus, harus menuliskan apa yang telah diwartakan.
- Eusebius (263-339 AD), History of the Church (Bk.2, Ch.25) mengatakan “Telah tercatat bahwa Paulus telah dihukum penggal di Roma, dan demikian juga Petrus, telah disalibkan dalam pemerintahan kaisar Nero…” (lih. The Faith of the Early Fathers – Vol.1, William A. Jurgens, p.44). Petrus disalibkan juga sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus di Yoh 21:18.
- Dan masih begitu banyak lagi bukti-bukti dari tulisan Bapa Gereja yang menyatakan bahwa Petrus datang ke Roma, mewartakan Kristus, dan meninggal di Roma. Saya merasa bahwa akan sangat sulit untuk menyangkal hal ini, karena begitu banyak bukti-bukti sejarah yang mendukung bahwa Petrus meninggal di Roma.
- Dari bukti-bukti di atas kita dapat menyimpulkan bahwa St. Petrus memang datang ke Roma dan meninggal di Roma. Kalau ditanya mengapa Petrus datang ke Roma? Saya percaya bahwa St. Petrus sebagai rasul yang dipercayai oleh Kristus sebagai batu karang (Mat 16:18) dimana Gereja didirikan di atasnya, dan dinubuatkan oleh Yesus sendiri bahwa dia akan memuliakan Allah dengan kematiannya (Yoh 21:18-19), maka Roh Kudus sendiri yang menuntun Petrus untuk memberitakan kebenaran Kristus ke pusat dunia pada waktu itu, yaitu Roma. Dengan demikian, banyak orang dari segala bangsa dapat mendengarkan kebenaran Kristus, sehingga St. Petrus sendiri memenuhi apa yang difirmankan oleh Kristus untuk memberitakan kebenaran ke seluruh bangsa (Mat 28:19-20). Dan melalui karya Roh Kudus inilah, dunia menyaksikan bahwa janji Tuhan yang melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman (Mat 16:18; Mat 28:20) terpenuhi dengan adanya Paus, yang menjadi uskup Roma sekaligus gembala seluruh umat Katolik seluruh dunia, yang dimulai dari Rasul Petrus, sampai saat ini, Paus Benediktus XVI – Paus ke 265, dan pengganti-penggantinya sampai akhir jaman.
B. Apakah buktinya bahwa St. Petrus adalah paus yang pertama.
I. Bukti dari Kitab Suci:
- Yesus mendirikan Gereja di atas batu Karang, yaitu Petrus (Mat 16:18), dimana Yesus juga mempercayakan penggembalaan kawanan umat beriman kepada Petrus (Yoh 21:15-17). Sebelum sengsara-Nya, Yesus yang sudah tahu bahwa Petrus akan menyangkal Dia; mendoakan Petrus secara khusus, agar nantinya setelah Petrus insyaf, ia dapat menguatkan iman para rasul yang lain (lihat Luk 22:32).
- Petrus senantiasa disebutkan yang pertama di beberapa ayat di Alkitab (Mat 10:2-5; Mk 3:16-20; Lk 6:14-16; kis 1:13).
Petrus disebutkan 118 kali di Injil, dan Yohanes 38 kali. Dan penggabungan Injil dan Kisah Para Rasul menyebutkan Petrus 171 kali dan Yohanes 46 kali. - Dan masih begitu banyak lagi yang menceritakan tentang keutamaan rasul Petrus dibandingkan yang lain. Nanti dalam tulisan tersendiri, saya akan mencoba untuk melengkapinya.
II. Bukti dari Bapa Gereja:
- St.Irenaeus, Against Heresies (190 AD) memberikan urutan dari uskup Roma, yaitu: Petrus, Linus, Anacketus (Cletus) dan kemudian Clement dari Roma.
- St. Ambrose dari Milan (379 AD dalam The Faith 4:5) mengatakan “Kristus telah mengatakan “Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini, Aku akan membangun Gereja-Ku…” Apakah kemudian Dia tidak menguatkan iman dari orang itu, yang bertindak dengan kenggunakan otoritas-Nya, Dia telah memberikan kerajaan, Dia telah memanggil batu karang, dengan demikian menyatakan bahwa dia [Petrus] menjadi pondasi dari Gereja.
- St. Jerome (393 AD, dalam bukunya “Against Jovinian 1:26) mengatakan “Tetapi engkau [Jovinian] akan berkata ‘Gereja telah didirikan di atas Petrus [Mat 16:18]. Baik… satu dari dua belas rasul telah dipilih untuk menjadi pemimpin mereka sehingga mengambil semua kemungkinan perpecahan.”
- Dan masih begitu banyak Bapa Gereja yang memberikan kesaksian akan keutamaan Rasul Petrus di antara para murid yang lain. Keutamaan tersebut bukan karena Rasul Petrus lebih baik dari yang lain, namun karena Yesus sendiri yang memilihnya.
Itulah yang dapat saya sampaikan dan semoga dapat menjawab pertanyaan Joseph.
Mari kita bersama-sama bersyukur atas anugrah Bapa Paus, seseorang yang dipercayakan oleh Kristus untuk memimpin seluruh umat beriman dalam kesatuan sehingga seluruh umat beriman dapat sampai kepada tujuan akhir, yaitu Surga.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://katolisitas.org
Dear Pengasuh yg terkasih,
Apakah benar jika ada pandangan diluar sana, bahwa :
———————–
Petrus & Yakobus sbnr-nya melarang ajaran Yesus untuk disebarkan kepada bangsa2 non-Yahudi, sekalipun ada pernyataan Yesus agar ajaran2/ perintah-Nya disebarkan ke seluruh dunia ??
Atau mgqn ayat penyebaran ke seluruh dunia sengaja ditambahkan oleh Paulus lewat -Markus penginjil- muridnya, stlh sblmnya mendesak Petrus & Yakobus menggelar rapat shgga akhrnya dia mndpt mandat utk mengajar ajaran Yesus ke bgsa2 non-Yahudi (+ penghilangan ayat2 larangan Taurat sprti: Aturan Sabat & Daging babi adlh haram)
——————–
Dari saya sndri,
1) Siapa sajakah dari ke 11 Murid yang masih hidup & berada di Roma setelah kematian Rasul Paulus ?
Apkh Gereja punya catatan resmi bulan & tahun wafatnya ke 11 murid + Matias & Rasul Paulus ?
2) Siapa sajakah guru- dari Matius, Markus, Lukas, Yohanes ?
Pernyataan sblmnya diatas sy dapatkan stlh sy berdiskusi dgn seorang umat dari agama lain yg mgtakan bhw Injil sudah diubah oleh Rasul Paulus, namun sdh sy bantah bhw Rasul Paulus sndri wafat sbg martir ditangan ex-pemimpin2nya sndri karena teguh mempertahankan kepercayaan-nya kpd Yesus, bukankah begitu Pak/ Bu ?
Tapi ybs tetap saja meyakini bhw Rasul Paulus telah mgubah Injil lewat peran murid2-nya yg adalah penulis Injil.
Pembelaan/ tggpan sprti apa yg sebaiknya diberikan kpd orang2 dgn tpikal sprti ini ?
Shalom Wenang,
Ada baiknya jika lain kali Anda mendengar tuduhan macam ini, silakan meminta pada yang mengatakannya, apakah dasarnya. Sebab nampaknya itu adalah anggapan yang tidak didasari oleh fakta, sebab justru yang dilakukan oleh Rasul Petrus adalah menuju Roma yang merupakan pusat dunia pada saat itu, untuk mendirikan Gereja di sana, agar Kabar Gembira/ Injil dapat menjangkau seluruh dunia.
Lalu tentang apakah Paulus memalsukan ayat- ayat Injil, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Lalu tentang otentisitas ayat Mrk 16:19-20, yang merupakan ayat yang mencatat perintah Yesus untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia, sudah pernah diulas di sini, silakan klik. Agaknya perlu juga disadari bahwa perintah untuk mewartakan Injil ini tidak hanya ditulis di Injil Markus, tetapi juga di Injil Matius, yang sudah lebih dahulu ditulis sebelum Injil Markus.
Tentang penghapusan ketentuan sunat bagi jemaat, itu bukan keputusan Rasul Paulus. Yang memutuskan tentang hal itu adalah Rasul Petrus, selaku pimpinan para Rasul, setelah para rasul dan penatua itu bersidang (lih. Kis 15:6). Jadi Rasul Petruspun memutuskan hal itu setelah semua rasul dan penatua itu bersidang, bukan hanya karena Rasul Paulus. Sidang Yerusalem ini merupakan bukti bahwa Gereja-lah yang berhak memutuskan ajaran iman dan moral, dan dengan demikian menggenapi nas Kitab Suci, bahwa Gereja (jemaat)-lah tiang penopang dan dasar kebenaran (1 Tim 3:15).
Sekarang tentang pertanyaan Anda:
1. Tentang cara wafatnya para Rasul, klik di sini. Setahu kami, Gereja Katolik memang tidak menuliskannya secara resmi tentang kemartiran para Rasul ini, namun hal ini tercatat di tulisan para Bapa Gereja, seperti tulisan dari Surat St. Klemens dari Roma (96), St. Klemens dari Aleksandria (150-215), Stromata, dan Eusebius (260-340), tentang Sejarah Gereja (Church History).
2. Tentang keempat Injil. Silakan dibaca link-link yang kami jadikan referensi di atas. Dari Kitab Suci dan tulisan para Bapa Gereja tersebut, kita ketahui bahwa Rasul Matius dan Yohanes adalah para Rasul Kristus sendiri, sehingga guru yang langsung mengajar mereka adalah Kristus sendiri, bukan Rasul Paulus. Kedua penulis Injil lainnya memang bukan Rasul tetapi adalah para murid/ pembantu Rasul. Markus adalah anak angkat Rasul Petrus, yang menjadi penerjemah dan juru tulis bagi Rasul Petrus. Markus menulis apa yang sering dikhotbahkan Rasul Petrus. Lukas adalah pembantu/ rekan sekerja Rasul Paulus, maka ia menuliskan apa yang dikhotbahkan Rasul Paulus. Maka jika keempat Injil itu ditulis oleh empat orang yang berbeda, namun mengisahkan hal yang kurang lebih sama, dan saling melengkapi, maka tidak benarlah tuduhan yang mengatakan bahwa keempat Injil dituliskan hanya mengandalkan satu orang saja, dan yang pasti bukan Rasul Paulus yang menuliskan semua Injil ataupun merekayasa ayat-ayat Injil. Injil pertama, yaitu Injil Matius itu ditulis sebelum tahun 50-an: Eusebius, Theophlact, Euthymius Zigabenus dan Nicephorus Callistus, memperkirakan Injil ini ditulis sekitar tahun 38-45, lebih dulu dari penulisan surat pertama Rasul Paulus, yaitu kepada jemaat di Tesalonika (tahun 52).
Sejujurnya tak usah terlalu dipusingkan dengan menjawab orang-orang yang sudah sejak awal memang menentang ajaran Kristiani. Yang penting, kita sudah menyampaikan dasar ajaran iman kita, kalau mereka tetap tidak dapat menerima, itu pada akhirnya tetaplah hak mereka. Hal mengubah hati itu adalah urusan Tuhan, bukan bagian kita. Bagian kita adalah pertanggungjawab terhadap iman dan pengharapan kita, dengan lemah lembut dan hormat (1 Pet 3:15). Selebihnya kita serahkan saja kepada Tuhan. Orang yang dengan tulus mencari kebenaran, akan sampai kepada Sang Kebenaran itu: Truth speaks for itself.
Dan bagi orang yang dengan segenap hati mencari Tuhan, Ia akan memberi diri-Nya ditemukan. Bukankah ini janji-Nya: “…. apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN…” (Yer 29:13-14).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Itulaaah bu Ingrid, sy sllu blg/ sy tnya k mrka, …
“Memangnya murid2 + ribuan pengikut Yesus yg lain gak bisa lgsg mgkritik Rasul Paulus kalau mmg dia memalsukan ajaran Yesus ?
Ataukah anda mmiliki mesin waktu doraemon sehingga bisa tau kalau alkitab dipalsukan ?” Hehehe …
Oooh jadi, lebih dominan murid2nya Yesus & Petrus ya. Wah keterlaluan nih tetangga sblh. Tapi, kalo dibiarkan juga, malah mereka menyesatkan bnyk org atas sejarah yg ada sbnrnya bu.
Maaf kalau bhsa sy parah ^^
Terima kasih bnyk ats bntuannya.
[Dari Katolisitas: Sebenarnya memang Rasul Paulus yang paling banyak menulis surat-surat di antara para Rasul lainnya. Namun ini tidak mengubah kenyataan bahwa kepemimpinan Gereja di dunia setelah Kristus naik ke Surga, dilaksanakan oleh Rasul Petrus. Catatan para Bapa Gereja abad-abad awal membuktikan hal ini. Silakan membaca artikel seri Keutamaan Paus, silakan klik di artikel berikut ini:
Keutamaan Petrus 1: Menurut Kitab Suci
Keutamaan Petrus 2: Bukti sejarah tentang keberadaan Rasul Petrus di Roma
Keutamaan Petrus 3: Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
Keutamaan Petrus 4: Menurut dokumen paling awal Gereja
Keutamaan Petrus 5: Dalam Gereja di Lima Abad Pertama
Tentang ‘Petros’ dan ‘Petra’
]
Shalom Pak Stef,
Saya membaca jawaban keterangan no. 2 di atas :
Babilon adalah nama lain dari Roma. Kita dapat melihat di kitab Wahyu, dimana para malaikat mengatakan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.”(Why 17:5). Dan lebih lanjut dikatakan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci” (Why 18:2).
Pertanyaan saya : kutipan dari kitab Wahyu tersebut sama sekali tidak menunjukkan bahwa Babel adalah Roma. Dalam kitab Wahyu tertulis, Babel adalah kota yg memerintah atas raja-raja di bumi, bergelimang kemewahan, sumber banyak dosa. Babel akan dihancurkan oleh “binatang berkepala tujuh, bertanduk sepuluh” (kerajaan Anti-Kristus) dalam sekejap (“dalam 1 jam”). Kalau akhir jaman terjadi sekarang, Babel kemungkinan adalah Amerika Serikat, pusat dunia saat ini.
Salam,
Michael
Shalom Michael,
Pada saat menginterpretasikan Kitab Suci, kita perlu membacanya dengan terang Roh Kudus yang sama, yang oleh-Nya Kitab Suci itu dituliskan (lih. Katekismus Gereja Katolik, 111). Dari Kitab Suci, kita mengetahui bahwa Babilon adalah nama lain dari kota Roma saat itu, sebagaimana dituliskan oleh Rasul Petrus yang menulis suratnya dari Roma, namun menyebutnya sebagai Babilon (lih. 1 Pet 5:13). Kota Roma di zaman para Rasul memang terkenal sebagai Babilon, sebab di sana berdiri kekuasaan yang dipercaya sebagai pusat dunia, yang penuh dengan kepercayaan akan dewa-dewi, serupa dengan yang terjadi dahulu di Babilonia (di daerah Mesopotamia) dalam Perjanjian Lama yang menggambarkan kota dengan kekuasaan raja yang menyembah berhala.
Dewasa ini memang ada banyak orang menafsirkan apakah Babel di masa sekarang. Apapun interpretasinya, yang jelas pada zaman akhir tersebut, kota itu menggambarkan banyaknya dosa dan hawa nafsu (lih. ay. 4-5), yang nampak dengan segala kemewahannya (lih. ay. 16) namun Allah tidak berkenan kepadanya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Menurut pengetahuan saya, Yesus orang Nazaret di Timur Tengah itu ialah orang Asia. Pertama-tama Gereja terwujud di Asia, setidaknya Asia sebelah Barat (Timur Tengah), baru kemudian ke Semenanjung Italia dan sekitar Laut Tengah serta Eropa, karena jalur transportasi hanya melalui darat dan laut terdekat. Ya masuk akal, jika lalu ke Eropa dulu. Bagaimana pendapat Stef?
Salam: Isa Inigo
Shalom Isa Inigo,
Nampaknya pendapat anda benar. Hal penyebaran Injil ke Eropa, sebenarnya berkaitan dengan akibat pesan Yesus kepada para murid-Nya untuk menyebarkan Injil ke ujung bumi/ seluruh dunia: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8) Karena pada saat itu Roma (ibukota Kerajaan Romawi) dianggap sebagai pusat dunia, maka para rasul, khususnya Petrus dan Paulus menuju ke Roma untuk mewartakan Injil dan mendirikan Gereja di sana. Oleh karena itu wajarlah, jika Gereja yang awalnya bermula di Yerusalem kemudian berkembang ke seluruh dunia pada abad- abad berikutnya, termasuk di sekitar Eropa, yang merupakan kawasan yang tidak jauh dari Roma.
Sekilas tentang catatan sejarah tentang keberadaan St. Petrus di Roma, silakan klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Stef & Inggrid ytk, maju terus untuk website katolisitas.org ini. Semoga katolisitas tetap exist dan dapat memberikan manfaat bagi kami semua. Saya ingin menanyakan tentang “mengapa St.Petrus datang ke Roma? Bukankah St.Petrus sebelumnya tinggal di Jerusalem. Dan Bukti apakah yang menunjukkan bahwa Petrus adalah Paus yang pertama?
Terimakasih sebelumnya, damai Tuhan beserta kita selalu.
Joseph.
Shalom Joseph,
Pertanyaan ini telah dijawab di atas – silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Pak Stef, terimakasih atas jawaban yang telah diberikan, tetapi pada pertanyaan yang pertama, maksud yang saya tanyakan adalah “Mengapa St. Petrus yang tinggal di Jerusalem datang ke Roma? Apakah dalam Kitab Suci Yesus pernah mengatakan kepada Petrus untuk pergi ke Roma/Babilon? Mengapa Petrus pada saat itu pergi ke Roma?
Saya sangat berterimakasih atas jawaban2 dari pak Stef dan Bu Inggrid, semua jawaban itu sangat membantu saya.
Semoga anda berkenan memberikan jawaban atas pertanyaan saya diatas.
Terimakasih atas waktu dan kebaikan anda berdua.
Salam,
Joseph
Shalom Joseph,
St. Petrus yang tinggal di Jerusalem datang ke Roma adalah:
1) Seperti yang saya jawab di point: A.II.5, dimana saya mengatakan:
Dari bukti-bukti di atas kita dapat menyimpulkan bahwa St. Petrus memang datang ke Roma dan meninggal di Roma. Kalau ditanya mengapa Petrus datang ke Roma? Saya percaya bahwa St. Petrus sebagai rasul yang dipercayai oleh Kristus sebagai batu karang (Mat 16:18) dimana Gereja didirikan di atasnya, dan dinubuatkan oleh Yesus sendiri bahwa dia akan memuliakan Allah dengan kematiannya (Yoh 21:18-19), maka Roh Kudus sendiri yang menuntun Petrus untuk memberitakan kebenaran Kristus ke pusat dunia pada waktu itu, yaitu Roma. Dengan demikian, banyak orang dari segala bangsa dapat mendengarkan kebenaran Kristus, sehingga St. Petrus sendiri memenuhi apa yang difirmankan oleh Kristus untuk memberitakan kebenaran ke seluruh bangsa (Mat 28:19-20). Dan melalui karya Roh Kudus inilah, dunia menyaksikan bahwa janji Tuhan yang melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman (Mat 16:18; Mat 28:20) terpenuhi dengan adanya Paus, yang menjadi uskup Roma sekaligus gembala seluruh umat Katolik seluruh dunia, yang dimulai dari Rasul Petrus, sampai saat ini, Paus Benediktus XVI – Paus ke 265, dan pengganti-penggantinya sampai akhir jaman.
2) Dan satu hal lagi, Yesus mengatakan "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8).
Jadi Kabar Gembira diberitakan di Yerusalem, kemudian ke seluruh Yudea ke orang-orang Yahudi, kemudian ke Samaria, yaitu orang-orang tidak murni Yahudi, dan akhirnya ke "ujung bumi", yaitu ke kaum Gentile/yang belum mengenal Tuhan. Dan inilah yang dilakukan oleh Paus kita yang pertama, St. Petrus, dimana dia mengunjungi orang-orang yang percaya di Samaria (Kis 8:14-17), dan kemudian orang-orang dari golongan yang tidak percaya, yang kemudian menjadi percaya akan Kristus (Kis 10:34-38). Dan akhirnya, Kisah Para Rasul di tutup dengan pewartaan di Roma. Ini merupakan karya Roh Kudus yang menyertai para rasul dan murid untuk menyebarkan Kabar Gembira dari Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, dan akhirnya Roma – pusat dunia – sehingga dapat mencapai ke seluruh bangsa. Dan karya Roh Kudus jugalah yang membuat Paus sampai saat ini terus berada di Roma.
3) Namun kalau di tanya apakah Yesus pernah mengatakan agar Petrus ke Roma secara explisit di Alkitab, saya sampai saat ini tidak pernah menemukannya. Namun hal ini tidaklah mengaburkan kebenaran bahwa Petrus telah datang ke Roma. Saya merasa bahwa bukti-bukti di atas sudah mencukupi untuk mengatakan bahwa Petrus datang ke Roma, meninggal di Roma, menjadi Paus yang pertama.
Demikian tambahan keterangan yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjawab pertanyaan Joseph.
Salam kasih dari https://katolisitas.org
stef
Terimaksih Pak Stef atas jawabannya, semoga katolisitas.org tidak bosan dan lelah menjawab pertanyaan2 kami umat awam Katolik yang memang membutuhkan pengetahuan2 tentang ajaran iman Katolik yang didapat dari sumber yang credible spt di katolisitas.org ini.
Bravo untuk katolisitas.org Allah Tritunggal & Bunda Maria beserta selalu.
Salam,
Joseph S.
Comments are closed.