Perjanjian Lama, yang kita yakini sebagai Sabda Allah memberikan penjelasan tentang bagaimana Yudas Makabe mempersembahkan korban penghapus dosa di bait Allah, bagi sesama saudara sebangsanya yang meninggal dunia di pertempuran (2Mak 12:38-45). Dikatakan di perikop itu bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan (lih. 2Mak 12:43). Korban penghapus dosa atau doa-doa bagi orang-orang yang telah meninggal menyatakan secara implisit adanya Api Penyucian, yaitu keadaan di mana jiwa-jiwa yang telah wafat tersebut dimurnikan dari dosa-dosa yang masih membebani mereka. Sebab walaupun semasa hidupnya mereka tidak sepenuhnya meninggalkan Allah, namun mereka wafat dalam keadaaan tidak sempurna dalam kasih kepada Allah.