Bersua dengan para sahabat memberikan kegembiraan  dan tawa ria pada  saat  pesta perak imamat Pastor Yus Noron, Pr dan Pastor Roy Djakaria, Pr di Gereja Maria Regina-Bintaro Jaya, Tangerang, Minggu malam, 18 Agustus 2013.

Hati ingin lama-lama bercanda ria karena tiada yang tahu kapan bisa berjumpa lagi.

 

Seorang ibu datang  dengan permohonan : “Romo, kapan bisa berbagi peneguhan terhadap mamaku yang sakit ?”

Jawabanku  “sekarang” menyentakkannya.

 

Seorang ibu yang sedang menanggung sakit kanker bangun seketika menyambut kedatanganku  .

Di  tengah kelelahannya terpancar senyuman ketabahan.

Ia tidak mengeluhkan penyakitnya, tetapi justru menunjuk suaminya yang telah mengalami mukjizat dari Tuhan :

“Aku harus mempunyai otot kawat, balung  wesi/otot kawat, tulang besi, seperti suamiku.  Ia dua kali terserang penyakit kanker dan Tuhan telah menyembuhkannya.

Dengan merawatnya sekian lama dengan kasih sayang, aku mendapatkan ilmu untuk menghadapi penyakitku dengan kesabaran.

Semua penyakit dapat dijinakkan dengan keihklasan, tanpa menyalahkan siapa saja”.

 

Di dalam kelemahan raga ibu itu tersimpan kata-kata bijaksana  yang hanya dapat dipahami oleh makhluk yang murni jiwanya :

“Di balik tangisan, tersimpan senyuman.

Di balik kerapuhan, tersimpan kekuatan.

Di balik penderitaan, tersimpan kebahagiaan.

Di balik rasa benci, tersimpan kasih sayang.

Di balik kekecewaan, tersimpan pengharapan.

Doa menjadi musik yang menyejukkan jiwa di kala berada dalam pergumulan, bagaikan  mata air di tengah  gurun pasir yang gersang.

Di dalam Tuhan, air mata berubah menjadi mutiara ketabahan yang berkilauan.

Ketabahan karena kekuatan Tuhan menghindarkan  dari sebuah kehancuran.

Itulah makna “Otot Kawat, Balung wesi” /Otot Kawat, balung besi”.

 

Romo Yus Noron, Pr mengistilahkannya dalam kotbah pesta perak imamatnya bahwa hidup  adalah seperti berlatih sepeda yang pasti jatuh dan bangun untuk menjadi kuat dan lebih sempurna yang akhirnya membuahkan kebahagiaan.

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun ” (Yakobus 1:2-4).

Tuhan memberkati

Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC