Doa untuk anak Down syndrome

Pertanyaan:

yth………
mohon bantuan tema yang cocok untuk ibadat mungguan 09 april 2011, wujudnya mohon kekuatan keluarga dalam mendampigi anak yang di vonis dokter down syndrom, kelainan bawaan………….tk….perlu saya imformasikan ini adalah pengalaman pertama saya dalam memimpin ibadah dan wujud khusus lagi, bukan ibadat mingguan rutin…atas bantuannya saya ucapkan terima kasih….Tuhan Memberkati

Anselmus

Jawaban:

Shalom Anselmus,

Jika ibadat mingguan itu mau mengambil bacaan harian pada hari itu, maka bacaan pada tanggal 9 April itu diambil dari Yoh 7:40-53, yaitu tentang tanggapan sebagian orang yang mengenali Yesus sebagai Mesias, dan sebagian yang lain yang tidak mau mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Jika ibadat itu dilakukan pada sore/ malam hari, dapat juga dipakai bacaan Injil pada hari Minggu 10 April 2011 yang membahas tentang kisah Lazarus yang dibangkitkan (Yoh 11:1-45).

Tetapi kalau ibadatnya mau diisi oleh bacaan yang mungkin lebih berhubungan dengan ujud keluarga, yaitu untuk mendoakan anak yang mempunyai kelainan bawaan down syndrome, mungkin dapat diambil bacaan Injil tentang bagaimana Yesus mengasihi anak- anak, dan menginginkan agar anak- anak datang kepada-Nya (Luk 18:15-17). Di perikop itu dikatakan Tuhan Yesus merangkul anak- anak. Tidak peduli apakah mereka sehat atau sakit, semua anak- anak dikasihi oleh Tuhan Yesus. Yesus mengajarkan kepada kita untuk menerima Kerajaan Allah dengan sikap seperti seorang anak kecil. Artinya adalah kita menolak kesombongan kita dan kepuasan terhadap diri sendiri, dan kita mengenali bahwa kita tidak dapat berbuat apa- apa dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Kita harus sadar bahwa kita memerlukan rahmat, pertolongan dari Allah Bapa untuk menemukan jalan kita dan tetap tinggal di dalamnya. Menjadi seperti anak kecil adalah mempunyai kepasrahan seperti anak-anak, percaya seperti anak- anak percaya, dan mengemis/ meminta seperti anak kecil meminta.” (J. Escriva yang terberkati, Christ is passing by, 143)

St. Ambrosius mengajarkan demikian, “Mengapakah dikatakan bahwa anak- anak adalah empunya Kerajaan Allah? Sebab mereka umumnya tidak mempunyai intensi jahat ataupun menipu, atau mereka tidak berani membalas dendam; mereka tidak mempunyai pengalaman nafsu, mereka tidak mencuri dan mereka tidak ambisius. Kebajikan ini tidak disebabkan bukan karena mereka tidak tahu kejahatan, tetapi karena mereka menolak kejahatan. Itu bukan disebabkan karena mereka tidak dapat berdosa, tetapi karena mereka tidak melakukan dosa. Oleh karena itu, Tuhan tidak mengacu kepada masa kanak- kanak begitu saja, tetapi kepada kepolosan anak- anak yang ada bersamaan dengan kesederhanaannya.” (St. Ambrosius, Expositio Evangelii, sec Lucam, in loc.)

Orang tua yang mempunyai anak yang didiagnosa down syndrome mungkin bertanya- tanya kepada Tuhan mengapa hal ini terjadi atas mereka. Namun kita percaya Tuhan memiliki rencana tertentu di balik semua ini. Mungkin waktu akan sedikit demi sedikit menyingkapkan rencana Tuhan, bahwa kehadiran anak itu tetaplah menjadi berkat bagi keluarga itu, secara khusus terhadap orang tuanya. Sebab kehadiran anak itu akan membuat semua anggota keluarga menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan untuk menghadapi hidup ini. Kasih antara orang tua dan kasih di antara sesama anggota keluarga menjadi sangat penting bagi pertumbuhan anak dengan kelainan mental ini. Pengabdian orang tua untuk membesarkan dan mendidik anak ini dengan kasih, menjadi sarana bagi Tuhan untuk menguduskan orang tua, membentuk mereka menjadi semakin menyerupai Dia dalam hal mengasihi.

Berikut ini adalah doa permohonan bagi anak yang memiliki kelainan mental, yang mungkin dapat diucapkan orang tuanya:

“O Tuhan, Engkau telah selalu melindungi anak- anak yang lemah; Engkau memberikan tangan yang dapat meraba untuk merasakan indahnya permukaan kehidupan kepada anak- anak yang tuna netra, Engkau berikan penglihatan untuk memandang kemuliaan warna- warna dan bentuk bumi ini kepada anak- anak yang tuna rungu; Engkau memberikan semangat yang bebas untuk bergerak di dunia ini kepada mereka yang timpang; dan Engkau memberikan bahasa isyarat kepada mereka yang bisu.
Apakah yang akan Engkau berikan kepada mereka yang terakhir, yaitu mereka yang kelainan mental? Dengan apakah Engkau akan melingkupi anak- anak ini yang juga adalah anak- anak-Mu? O Tuhan, letakkanlah cinta di dalam hati umat manusia, sebagai perisai bagi mereka. Hindarkanlah tangan yang akan melukai mereka, berkatilah tangan yang akan membimbing dan mengajar mereka, dan berikanlah hikmat kebijaksanaan dan kekuatan dan kedamaian hati kepada mereka yang mengasihi dan melayani mereka.

Amin.”

(sumber: Family Prayer Book, ed. Father Donald FX Connolly, (New York: The Regina Press, 1967), p. 212)

Akhirnya, ijinkan saya mengutip kesaksian seorang ibu yang anaknya didiagnosa mengidap kelainan bawaan, seperti dikutip oleh Kimberly Hahn, dalam bukunya, Life-giving Love:

Awalnya berat bagi ibu itu untuk menerima kenyataan tersebut, tetapi setelah merenungkannya dan membawa hal ini terus menerus dalam doa, akhirnya ia menemukan jawabannya. “Tuhan memberkati saya dengan sebuah eskalator menuju surga….Tuhan memahami kelemahan saya. Ia mengetahui bahwa saya membutuhkan lebih dari sekedar tangga untuk sampai ke surga, sehingga Ia memberikan kepada saya uluran tangan anak saya, untuk menaiki eskalator itu…. ” ((Kimberly Hahn, Life- giving Love, (Michigan: Servant Publication, 2001), p. 61)).

Demikianlah Anselmus, yang dapat saya bagikan menanggapi pertanyaan anda, semoga berguna.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

0 0 votes
Article Rating
19/12/2018
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
anselmus
anselmus
13 years ago

yth………
mohon bantuan tema yang cocok untuk ibadat mungguan 09 april 2011, wujudnya mohon kekuatan keluarga dalam mendampigi anak yang di vonis dokter down syndrom, kelainan bawaan………….tk….perlu saya imformasikan ini adalah pengalaman pertama saya dalam memimpin ibadah dan wujud khusus lagi, bukan ibadat mingguan rutin…atas bantuannya saya ucapkan terima kasih….Tuhan Memberkati

[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x