Tentang tugas kenabian

Pertanyaan:

Salam damai sejahtera

Pengasuh Katolisitas
Mohon tanya :

Pada waktu Tuhan Yesus hidup dibumi (sampai naik ke Sorga) tidak pernah disebutkan adanya NABI kecuali Yohanes Pembaptis.

Tetapi di dalam Kisah Para Rasul 11 : 27 (Pada waktu itu datanglah BEBERAPA NABI dari Yerusalem ke Antiokhia.), disebutkan ada beberapa NABI.

Pertanyaannya :
1. SIAPAKAH yang menyebut mereka NABI ?
2. Apakah zaman sekarang ini masih ada lagi NABI ?

Terima kasih
Salam
Mac

Jawaban:

Shalom Mac,

Berikut ini adalah keterangan yang saya ambil dari sumber utama: The Navarre Bible, Gospel and Acts:

1. Kisah para rasul memang menyebutkan adanya nabi- nabi di dalam jemaat Kristen pertama, seperti yang disebutkan dalam Kis 11:27, dan Kis 13:1.

Para nabi di jaman jemaat perdana menerima penerangan dari Allah, melalui apa yang dikenal sebagai karisma- yaitu untuk berbicara di dalam nama-Nya atas dorongan Roh Kudus. Tugas mereka bukan saja menubuatkan kejadian di waktu yang akan datang )lih. Kis 11:28, 21:11) tetapi juga untuk menunjukkan jalan bagaimana janji- janji ilahi dan rencana Allah yang tertulis dalam Kitab Suci digenapi.

Kisah para rasul menyebut ‘nabi’ beberapa kali. Yudas dan Silas disebut sebagai nabi (Kis 15:32), demikian juga Agabus (Kis 21:10) dan juga para anak perempuan Filipus, yang mempunyai karunia bernubuat (Kis 21:9). Rasul Paulus-pun mempunyai karunia untuk bernubuat (lih. 1 Kor 12-14). Pada jaman para rasul, karunia bernubuat ini tunduk dan berada di bawah pelayanan para rasul dan dilaksanakan di bawah pengawasan para rasul untuk melayani tugas membangun komunitas Kristiani. “Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar.” (1 Kor 12:28).

Maka yang menyebut mereka sebagai nabi adalah para jemaat pertama, seperti yang dituliskan oleh Lukas dalam Kisah para rasul tersebut.

2. Dewasa ini, hirarki Gereja dengan Bapa Paus sebagai kepalanya, juga mempunyai misi kenabian untuk menyatakan ajaran Gereja baik di dalam Gereja mupun di luar Gereja. Demikian pula semua umat beriman, melalui Pembaptisan menerima tugas untuk meneruskan misi Kristus yang mencakup: tugas imamat bersama, tugas kenabian dan tugas kepemimpinan sebagai raja melalui pelayanan. Mengenai tugas kenabian dan karisma- karisma Roh Kudus, Konsili Vatikan II (tentang Gereja, Lumen Gentium 12) mengajarkan:

Umat Allah yang kudus mengambil bagian juga dalam tugas kenabian Kristus, dengan menyebarluaskan kesaksian hidup tentang-Nya terutama melalui hidup iman dan cinta kasih, pun pula dengan mempersembahkan kepada Allah korban pujian, kesaksian ucapan bibir yang mengakui nama-Nya (lih. Ibr 13:15). Keseluruhan kaum beriman, yang telah diurapi oleh Yang Kudus (lih 1 Yoh 2:20 dan 27), tidak dapat sesat dalam beriman; dan mereka menyatakan sifat yang istimewa ini melalui ketajaman iman adikodrati segenap umat, ketika dari Uskup hingga para awam beriman yang terkecil”[22], secara keseluruhan menyatakan kesepakatan mereka tentang perkara-perkara iman dan moral. Ketajaman (discernment) dalam hal iman tersebut dibangkitkan dan dipelihara oleh Roh Kebenaran. Discernment ini dilakukan dalam bimbingan wewenang mengajar yang suci, dalam ketaatan yang setia dan penuh hormat, di mana Umat Allah menerimanya tidak sebagai perkataan manusia, melainkan sungguh sebagai sabda Allah (lih. 1Tes 2:13). Melalui hal ini, Umat Allah tanpa menyimpang berpegang teguh pada iman, yang sekali dan selama- lamanya telah diserahkan kepada para kudus (Yud 3);menyelaminya dengan semakin mendalam dengan pemikiran yang benar, dan menerapkannya dengan semakin penuh dalam kehidupan mereka.

Selain itu, tidak hanya melalui sakramen- sakramen dan pelayanan Gereja saja, bahwa Roh Kudus menyucikan dan membimbing Umat Allah dan menghiasinya dengan kebajikan- kebajikan, melainkan, Ia juga “membagi-bagikan” kurnia-kurnia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendak-Nya” (1Kor 12:11). Di kalangan umat dari segala lapisan Ia membagi-bagikan rahmat istimewa pula, yang menjadikan mereka cakap dan bersedia untuk menerima pelbagai karya atau tugas, yang berguna untuk membaharui Gereja serta meneruskan pembangunannya, menurut ayat berikut : “Kepada setiap orang dianugerahkan pernyataan Roh demi kepentingan bersama” (1Kor 12:7). Karisma-karisma itu, entah yang amat istimewa, entah yang lebih sederhana dan tersebar lebih luas, hendaknya diterima dengan rasa syukur dan gembira, sebab karunia- karunia tersebut sangat sesuai dan berguna untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan Gereja. Namun kurnia-kurnia yang luar biasa janganlah dikejar-kejar begitu saja; jangan pula terlalu banyak hasil yang pasti diharapkan daripadanya untuk karya kerasulan. Adapun keputusan tentang tulennya karisma-karisma itu, begitu pula tentang pengalamannya secara teratur, termasuk dalam wewenang mereka yang bertugas memimpin dalam Gereja. Terutama mereka itulah yang berfungsi, bukan untuk memadamkan Roh, melainkan untuk menguji segalanya dan mempertahankan apa yang baik (lih. 1Tes 5:12 dan 19-21).

Jadi Gereja Katolik mengajarkan, bahwa setiap umat beriman yang tergabung dalam Gereja mengambil bagian dalam tugas kenabian Kristus; yaitu untuk memberikan kesaksian hidup berdasarkan iman dan cinta kasih; dan dengan mempersembahkan kurban pujian kepada Tuhan. Tugas memberikan kesaksian hidup berdasarkan iman ini tercermin dalam kesatuan dengan para pemimpin Gereja untuk melaksanakan ajaran- ajaran tentang iman dan moral yang diajarkan oleh wewenang mengajar (Magisterium) Gereja. Dengan melaksanakan ajaran Gereja yang disampaikan oleh Magisterium ini, para beriman memberikan kesaksian iman Kristiani kepada dunia sekitarnya, dan dengan demikian turut mengambil bagian dalam tugas kenabian. Sebab tugas nabi adalah untuk menyampaikan pengajaran yang berasal dari Allah atas dorongan Roh Kudus, kepada masyarakat luas. Sebagai satu kesatuan Umat Allah, Gereja memberi kesaksian akan ajaran Kristus yang dipercayakan kepada para Rasul, seperti yang diteruskan di sepanjang sejarah umat beriman oleh Magisterium Gereja Katolik.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

5 2 votes
Article Rating
19/12/2018
9 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Prifasius
Prifasius
12 years ago

shalom,,

saya ingin menanyakan kepada ibu Inggrid mengenai
1. “Tugas kenabiaan Keluarga Kristiani?”
2. apa peranan doa, sabda, dan Ekaristi bagi keluarga kristiani?
3. apa peranan keluarga dalam masyarakat?
4. apa sarana-sarana menghayati hidup berkeluarga dalam keluarga kristiani?
5. bagimana dengan seks dan cinta dalam keluarga kristiani?

sebelumnya saya minta maaf karena pertanyaan saya cukup banyak. Saya menanya demikian krn saya kerap ditanya oleh teman2 saya yg beragama Protestan. Saya menunggu jawaban dan penjelasan dr ibu Inggrid. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih. Tuhan memberkati.

Dian
Dian
12 years ago

Dear Katolisitas. Mengapa Salomo tidak tergolong Nabi padahal dia menulis kitab yg menjadi bagian dari Kitab Suci? Terimakasih

Maximillian Reinhart
Maximillian Reinhart
12 years ago

Dear Katolisitas: Aku mau bertanya, apakah Daud seorang nabi? Sebab dalam penjelasan Anda tidak menuliskan Daud dan Salomo adalah nabi ————- A. Nabi- nabi pada Perjanjian Lama: Pertama adalah Abraham, Bapa umat beriman (Kej 20:7). Selanjutnya, nabi besar lainnya adalah Musa, pendiri dan yang memberikan hukum Taurat, pengantara pemberian Perjanjian Lama, yang tidak dapat disetarakan dengan siapapun sampai kedatangan Kristus (lih. Ul 34:10-) Selanjutnya terdapat para nabi pada tingkatan berikutnya, seperti 1. Harun 2. Miriam, 3. Eldad 4. Medad, yang kepada mereka Tuhan menyatakan DiriNya dalam mimpi dan penglihatan, tetapi tidak dengan suara seperti yang dibuat-Nya terhadap Musa yang paling… Read more »

Kevin Audrino
Kevin Audrino
13 years ago

dear pengasuh katolisitas…
saya agak kebingunagn dengan siapakah nabi2 dalam perjanjian lama….
berapakah jumlah nabi yang di akui Gereja [karena dalam Islam kan di kenal adanya 25 nabi]
jadi siapakah nabi2 dalam iman kita???

Machmud
Machmud
13 years ago

Salam damai sejahtera

Pengasuh Katolisitas
Mohon tanya :

Pada waktu Tuhan Yesus hidup dibumi (sampai naik ke Sorga) tidak pernah disebutkan adanya NABI kecuali Yohanes Pembaptis.
Tetapi di dalam Kisah Para Rasul 11 : 27 (Pada waktu itu datanglah BEBERAPA NABI dari Yerusalem ke Antiokhia.), disebutkan ada beberapa NABI.

Pertanyaannya :
1. SIAPAKAH yang menyebut mereka NABI ?
2. Apakah zaman sekarang ini masih ada lagi NABI ?

Terima kasih
Salam
Mac

[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di tas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
9
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x