Mendengarkan suara Tuhan

Pertanyaan:

hai,
pada saat berdoa, kadang orang merasa Tuhan berbicara atau bercakap cakap dengan mereka. Pertanyaan saya, bagaimana kita tahu kalau itu benar benar suara dariTuhan?

Terima kasih,
Cleo

Jawaban:

Shalom Cleo,

Adakalanya saat berdoa, seseorang dapat terinspirasi untuk mengingat suatu ayat tertentu atau dorongan untuk melakukan suatu hal/ perbuatan tertentu. Atau jika seseorang telah dapat masuk dalam keheningan/ kontemplasi, maka seseorang dapat mendengarkan ‘suara’ tertentu. Nah, untuk mengetahui apakah itu benar- benar suara Tuhan atau bukan, memang diperlukan karunia ‘discerment‘ yang artinya membeda- bedakan roh. Sebab sebenarnya ‘suara- suara’ yang kita alami dalam perjalanan rohani tersebut dapat berasal dari diri sendiri, Iblis, atau Tuhan. Nah, untuk mengetahui apakah itu suara Tuhan, umumnya kita dapat memeriksa:

1. Apakah itu sesuai dengan Firman-Nya? Sebab misalnya jika dalam doa kita mendengar ‘suara’ misalnya yang menganjurkan kita untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum/ perintah Tuhan maka sudah dapat dipastikan itu bukan dari Tuhan.

2. Apakah itu membawa kedamaian di hati dan memberikan buah Roh Kudus lainnya? Maka tolok ukurnya adalah ayat Gal 5:22-23, tentang buah Roh Kudus: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah- lembutan dan penguasaan diri. Jadi jika setelah menerima pesan itu malah hati tidak damai, menjadi pemarah, tidak setia menjalankan panggilan hidup (dalam berkeluarga atau membiara), maka sudah bisa dipastikan itu bukan dari Tuhan.

3. Apakah itu menjadikan yang menerima semakin bertumbuh dalam kerendahan hati? Sebab kita tahu dosa yang pertama bagi manusia adalah kesombongan, maka kita juga harus waspada agar jangan disesatkan oleh kesombongan setelah mengalami pengalaman rohani tertentu. Sebab jika seseorang menjadi sombong, maka selanjutnya Iblis dapat juga memakai kelemahannya, bukan untuk membangun kerohaniannya malahan merusaknya.

4. Apakah suara itu mendorong kita untuk bertumbuh di dalam iman, pengharapan dan kasih? Apakah mendorong kita untuk semakin mengasihi Tuhan dan sesama?

5. Apakah suara itu mengajarkan sesuatu yang sesuai dengan ajaran Magisterium Gereja Katolik? Karena jika suara itu malah menentang Gereja Katolik, malah kita perlu mewaspadainya, karena memang sudah menjadi keinginan Iblis untuk menghancurkan Gereja.

Selanjutnya, perlu dicermati akan prosesnya dalam ‘mendengarkan’ suara Tuhan ini. Karena kita juga harus membiasakan diri untuk berdoa dalam keheningan agar dapat mendengarkan suara-Nya. Sebab jika kita tidak pernah hening dalam berdoa, artinya kita terus yang berkata- kata (walaupun hanya dalam hati) maka akan sulit bagi kita untuk dapat mendengar suara Tuhan, karena pembicaraan terjadi hanya satu arah. Maka untuk mendengarkan suara Tuhan, kita harus berani datang ke hadapan-Nya dengan sikap hati yang tenang dan hening, dan membiarkan Tuhan menyampaikan pesan-Nya kepada kita, entah dengan inspirasi-inspirasi tertentu, atau dengan ‘suara’ tertentu.

Mungkin latihan yang paling sederhana sebelum masuk dalam doa hening adalah pemeriksaan batin (examination of conscience). Dalam pemeriksaan batin itu kita melihat ke dalam diri kita untuk melihat apakah pada hari itu kita telah melakukan suatu kesalahan/ dosa ataupun lalai untuk berbuat kebaikan. Dengan demikian kita membiasakan diri untuk membiarkan Roh Kudus bekerja dalam batin kita untuk menginsyafkan kita dari dosa (Yoh 16:8), sehingga Tuhan sendiri yang melatih kita untuk menjadi semakin peka untuk membedakan mana suara/ dorongan Roh Kudus, dan mana yang bukan.

Marilah kita berjuang untuk setia dalam doa- doa kita, dan membiarkan Roh Kudus bekerja membentuk kita sebagai bejana rohani bagi kemuliaan Allah.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

4.2 5 votes
Article Rating
19 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
rehadamenta s
rehadamenta s
12 years ago

syaloom katolisitas…
mengapakah kita tak bisa lagi medengar seruan suara hati kita,dan sering kali seandainya kita mendengarnya kita menyangkalnya?

[dari katolisitas: silakan membaca artikel ini terlebih dahulu – silakan klik]

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
13 years ago

Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

tentu kita semua ingin mengikuti 2 ayat Firman Tuhan diatas. Karena kita percaya bahwa rancangan-Nya adalah yang terbaik. Sekarang pertanyaannya adalah :

Bagaimana kita mengetahui rancangan Tuhan atas diri kita pribadi (masing-masing)? berdoa terus hingga mendengar suara Tuhan yg audible?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Alexander Pontoh
13 years ago

Shalom Alexander Pontoh, Terima kasih atas pertanyaannya tentang bagaimana untuk dapat mengerti rancangan Allah. Secara prinsip, kalau kita ingin mengerti rancangan Allah dalam kehidupan kita, maka kita harus dalam kondisi berteman dengan Allah atau dalam kondisi rahmat (in the state of grace). Dengan kondisi ini, maka seseorang menjadi lebih peka akan dorongan Roh Kudus. Dan dorongan-dorongan Roh Kudus ini harus diuji: apakah sesuai dengan Firman Allah? apakah sesuai dengan pengajaran Gereja? apakah menghasilkan buah-buah Roh seperti yang disebutkan dalam Gal 5? Apakah memberikan kedamaian? Oleh karena itu, seseorang harus terus melakukan introspeksi diri, yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan batin (examination… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

kondisi berteman dengan Allah atau dalam kondisi rahmat itu apa? seperti apa?

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Syalom Tim Katolisitas,

1.Bagaimana standart Gereja Katolik mendefiniskan mana dosa berat dan mana dosa yang ringan ?

Saya ingin mengambil kutipan dari Katolisitas tentang :

“Katekismus Gereja Katolik mendefinisikan kondisi rahmat sebagai kondisi seseorang yang tidak sedang hidup dalam dosa berat/ melakukan dosa berat”

2. Nah yang menjadi pertanyaan saya berarti kondisi rahmat itu bisa juga kalau orang itu TIDAK mempunyai dosa berat, walaupun masih ada dosa kecil ?

Terima kasih atas penjelasannya

Semoga TUHAN YESUS MEMBERKAT & Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA.

Maria Delisma
Maria Delisma
13 years ago

Shallom semuanya… Semoga memberkati… Dalam hal mendengar suara TUHAN …semua yg dijawab oleh saudara Felix & saudari Ingrid sangat real & benar adanya…( menurut saya ) dan saat apa yg kita lakukan memang berasal dari TUHAN akan membuat semua org yg melihat perbuatan kita menjadi takjub tetapi kita terlihat semakin rendah & TUHAN kita semakin besar ( buah2 ROH ) cth sharing saya: Saat mama saya keluar msk RS ( 9 thn ) trs menderita sakit diabetes, ginjal, paru2 etc…dlm keadaan sbg tulang punggung keluarga saya hanya bisa berdoa , berpuasa , memuji ,menyembah , dan baca KS. Dalam keadaan… Read more »

Ollyvia Hansen
Ollyvia Hansen
13 years ago

wah terimakasih atas penjelasannya! sungguh sangat membantu..senang sekali atas penjelasannya yang melegakan hati. kemudian jika boleh saya ingin bertanya juga. rumit sekali ya.. dan ternyata karunia discernment itu yang saya tangkap tidak dapat langsung kita terima di tangan ya? tapi harus ada pemahaman biblis juga yg menjadi dasarnya. gitu kan ya maksudnya/? artinya jika ingin mendapat karunia discernment kita harus rajin2 baca kitab suci dan merenungkannya. lalu bagaimana donk jika kita sudah terlanjur “jatuh” di “celah” itu, yaitu suara iblis yang terdengar kemudian benar mempengaruhi kita? apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki diri? apalagi jika beberapa hal malah sudah… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
14 years ago

diperlukan karunia ‘discerment‘ yang artinya membeda- bedakan roh.

saya sampai sekarang masih bingung. roh itu apa? seperti apa bentuknya?

Simon
Simon
14 years ago

Shalom Bu Ingrid,

Maaf, saya juga punya pertanyaan seputar komunikasi dengan Tuhan,
Ada teman saya berkata kepada saya bahwa dia bisa bercakap-cakap dengan Tuhan ketika berdo’a bahkan bercanda dengan Tuhan mengenai banyak hal. Saya yang mendengar ceritanya jadi bertanya-tanya apakah benar kita bisa berbicara dengan Tuhan seperti itu? Mohon pencerahannya.
Terima kasih.

Salam dalam Kasih Kristus,

Simon

Cleo
Cleo
14 years ago

hai,
pada saat berdoa, kadang orang merasa Tuhan berbicara atau bercakap cakap dengan mereka. Pertanyaan saya, bagaimana kita tahu kalau itu benar benar suara dariTuhan?

Terima kasih
Cleo

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di sini, silakan klik]

Felix Sugiharto
Felix Sugiharto
Reply to  Cleo
14 years ago

Shalom Cleo. Pengalaman saya mendengarkan suara Tuhan itu ada beberapa faktor yang menunjang. 1. Sering membaca Alkitab (sediakan waktu setiap hari – misal setengah jam). 2. Utarakan pertanyaan / permasalahan anda kepada Tuhan. (bawa dalam doa). 3. Berdoa di tempat yang hening, dengan peka menangkap suara hati nurani (suara hati atau yang disebut suara Tuhan). 4. Disaat berdoa itu…nanti akan ter dengar petunjuk (jawaban) apa yang merupakan keputusan yang hendak anda ambil. 5. jika masih belum di jawab, terus bawa dalam doa (keadaan demikian jangan ambil keputusan) Note: Banyak melatih diri.(tak jemu-jemunya berdoa membawa masalah anda) Banyak berfikir sesuai Kebenaran… Read more »

Cleo
Cleo
Reply to  Felix Sugiharto
14 years ago

Terima kasih atas tulisannya.. Semua jawaban di page ini sangat membantu bagi saya..

Sebelum ini memang saya tidak serajin sekarang dalam berdoa, dan itu pun dilakukan dengan agak terburu buru.

Hanya beberapa hari ini sudah bisa agak rileks dalam berdoa, dan hopefully ke depan nya saya bisa makin rajin berdoa, dan bisa merasakan kedekatan dengan Tuhan.

Kadang saat mendengar suara hati saat berdoa, saya sering ragu apakah itu berasal dari saya sendiri, Tuhan, atau malah iblis..

Btw, berarti bahkan pada saat kita sedang khusuk berdoa pun iblis punya akses untuk mempengaruhi pikiran kita ya ??

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
19
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x