Yesus dan sanak saudara-Nya Luk 8:19-21

Perikop Luk 8:19-21 atau juga Mat 12:46-50, Mrk 3:31-35, memang berjudul: Yesus dan sanak saudara-Nya. Bahkan dalam Mat 13:55 dan Mrk 6:3 disebutkan nama saudara- saudara-Nya itu yaitu: Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon. Oleh karena itu ada banyak orang menyangka bahwa Yesus mempunyai saudara- saudara kandung, atau artinya Bunda Maria mempunyai anak- anak lain selain Yesus. Namun tentu ini tidak benar!

1. Di dalam Alkitab, istilah “saudara” dipakai untuk menjelaskan banyak arti. Kata “saudara” memang dapat berarti saudara kandung, namun dapat juga berarti saudara seiman (Kis 21:7), saudara sebangsa (Kis 22:1), ataupun kerabat, seperti pada kitab asli bahasa Ibrani yang mengatakan Lot sebagai saudara Abraham (Kej 14:14), padahal Lot adalah keponakan Abraham.

Jadi untuk memeriksa apakah Yakobus dan Yusuf itu adalah saudara Yesus, kita melihat kepada ayat-ayat yang lain, yaitu ayat Matius 27:56 dan Markus 15:40, yang menuliskan nama-nama perempuan yang ‘melihat dari jauh’ ketika Yesus disalibkan. Mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus (Mat 27:56); atau Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda, Yoses dan Salome (Mar 15:40). Maka di sini, Kitab Suci menunjukkan bahwa Maria ibu Yakobus ini tidak sama dengan Bunda Maria. Maria ibu Yakobus dan Yoses (Yusuf) dicatat dalam Alkitab sebagai salah satu wanita yang menyaksikan penyaliban Kristus (Mt 27:56; Mk 15:40) dan kubur Yesus yang kosong/ kebangkitan Yesus (Mk 16:1; Lk 24:10)

Mungkin yang paling jelas adalah kutipan dari Injil Yohanes, yang menyebutkan bahwa yang hadir dekat salib Yesus adalah, Bunda Maria, saudara Bunda Maria yang juga bernama Maria yang adalah istri  Klopas, dan Maria Magdalena (Yoh 19:25). Jadi di sini jelaslah bahwa Maria (saudara Bunda Maria) ini adalah istri Klopas/ Kleopas, yang adalah juga ibu dari Yakobus dan Yoses.

Kesimpulannya, Yakobus dan Yoses ini bukanlah saudara kandung Yesus.

Selanjutnya tentang dasar pengajaran Gereja Katolik tentang Keperawanan Bunda Maria, silakan klik di sini.

2. Perikop Luk 8:19-21, Mat 12:46-50, Mrk 3:31-35, juga sering disalah artikan bahwa Yesus menolak ibu-Nya sendiri di hadapan umum. Pengertian ini juga tentu keliru. Kalau kita saja tahu bahwa perbuatan menyangkal orang tua adalah perbuatan dosa, maka terlebih lagi Tuhan Yesus. Dia tidak akan pernah menyangkal Ibu-Nya sendiri. Mari kita membaca lagi ayat yang dimaksud. Bunda Maria dan para saudara Yesus mencari-Nya pada saat Ia mengajar,

“Orang memberitahukan kepada-Nya, “Ibu-Mu dan saudara- saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka, “Ibu-Ku dan saudara- saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8:20-21, lih. Mat 12:49-50, Mrk 3: 32-35)

Di sini Yesus juga tidak bermaksud menghina ataupun menyangkal ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Sebaliknya Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa yang melakukan kehendak Bapa-Nya adalah anggota keluarga-Nya dalam kerajaan Allah. Maka yang Yesus ajarkan adalah keutamaan agar seseorang melakukan kehendak Allah. Dengan demikian ungkapan ini bahkan dapat bermaksud sebagai pujian kepada Bunda Maria, sebab Yesus mengakui bahwa Bunda Maria pertama-tama adalah seseorang yang melakukan kehendak Allah Bapa. Perhatikanlah juga bahwa pada saat menjelaskan, Yesus menggunakan kata “ibu” dalam bentuk tunggal, sehingga artinya ialah Yesus justru memuji Ibu-Nya sendiri sebagal pelaku Firman, dan bukannya mengatakan bahwa semua pelaku Firman adalah ibu-Nya, sebab jika demikian Ia seharusnya menggunakan kata “ibu- ibu”‘Ku. Dan tentu ini menjadi tidak masuk akal, sebab memang Ibu Yesus hanya satu, yaitu Bunda Maria, dan ia menjadi Ibu Yesus, pertama- tama karena ia mendengarkan firman Allah dan taat melaksanakannya (lih. Luk 1: 38).

Ketaatan Maria kepada kehendak Bapa inilah yang menyatukannya dengan Kristus melebihi dari hubungan darah. Maka ayat di atas tidak untuk diartikan bahwa Yesus menyangkal ibu-Nya, melainkan untuk mengatakan bahwa Bunda Maria layak untuk dihormati bukan saja karena ia telah melahirkan Yesus tetapi karena ia pertama-tama menaati kehendak Allah.

4.2 5 votes
Article Rating
19/12/2018
8 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
alex
alex
12 years ago

kak, ini tanggapan teman saya mengenai tulisan di atas..(dia orang Protestan). bagaimana menanggapinya? Dari segi bahasa Yunani, yaitu “Adelphos”, yang mana makna dasarnya adalah a-delphus alias “terhubung oleh rahim”, jadi makna dasar kata itu sendiri adalah “saudara kandung”, sedangkan makna lain adalah makna turunan, yang membutuhkan sebuah kondisi sebagai suatu hubungan. Apakah ayat di atas menggambarkan sebuah kondisi lain untuk menggambarkan hubungan itu? Jelas ada penggambaran kondisi yaitu anak tukang kayu, dan anak Maria….yang mana penggambaran kondisi itu justru memperkuat persentase bahwa Yesus adalah saudara mereka. Seandainya ada penggambaran kondisi lain, maka itu lain soal. Jadi ada pengambaran kondisi yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  alex
12 years ago

Shalom Alex, 1. Tentang kata “adelphos” Jika kita melihat kamus bahasa Yunani, memang dikatakan delphus artinya rahim. Walaupun demikian, adelphos (atau adelphoi, jika jamak) tidak selalu harus berarti saudara kandung, dan itu jelas tertulis pula contoh- contohnya dalam Kitab Suci. Nampaknya di sini kita perlu menerima bahwa di banyak bahasa dapat dipakai suatu kata dasar tertentu yang setelah membentuk kata lain maka mempunyai arti yang lebih luas. Seperti bahwa kata dasar ibu, jika sudah ditambah dengan kata pertiwi, maka artinya adalah bangsa/ tanah air, dan menjadi lebih luas dari arti kata ibu, walaupun bangsa/ tanah air sering juga diartikan sebagai… Read more »

Nien Mitano
Nien Mitano
12 years ago

Mohon penjelasan mengenai dual hal tersebut dibawah ini Dasar Magisterium Gereja ■Maria adalah Perawan, sebelum pada saat dan sesudah kelahiran Yesus Kristus (De fide). Konsili Konstantinopel II (553) menyebutkan Bunda Maria sebagai, “kudus, mulia, dan tetap-Perawan Maria”. ■Sinode Lateran (649) di bawah Paus Martin I mengatakan: “Ia [Maria] mengandung tanpa benih laki-laki, [melainkan] dari Roh Kudus, melahirkan tanpa merusak keperawanannya, dan keperawanannya tetap tidak terganggu setelah melahirkan.” (D256) Keperawanan Maria termasuk 1) keperawanan hati, 2) kemerdekaan dari hasrat seksual yang tak teratur dan 3) integritas fisik. Namun doktrin Gereja secara prinsip mengacu kepada keperawanan tubuh/ fisik Maria. (lih. Dr. Ludwig… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Nien Mitano
12 years ago

Shalom Nien, Saudara- saudara yang disebut di sana (Kis 1:14, Mat 13:55, Mrk 6:3) bukanlah saudara dan saudari kandung Yesus. Silakan anda membaca artikel di atas, silakan klik, atau membaca juga di artikel ini, silakan klik, untuk mengetahui dasar ajaran Gereja Katolik tentang hal ini. Selanjutnya jika Anda mempunyai pertanyaan tentang topik tertentu, Anda dapat menggunakan fasilitas pencarian di sudut kanan homepage, ketik kata kunci/ topik yang ingin anda ketahui, lalu tekan enter. Semoga anda sudah menemukan pembahasannya di sana, silakan klik di judulnya. Jika masih ada pertanyaan tentang topik tersebut, silakan bertanya di bawah artikel tersebut. Atau silakan anda… Read more »

Dewi
Dewi
12 years ago

Dear Ibu Ingrid, Saya ingin bertanya, ada yang bilang kalau kata “saudara” di tiap manuskrip itu tertulis dalam bahasa Yunani “Adelphos” dan apabila itu saudara bukan sedarah maka emang harusnya disebut dengan “anepsios”. Itu bahasa Yunani. Dalam Injil asli tulisan bahasa Aram, kata “saudara”, tertulis sebagai “AHA” yang jelas untuk saudara sekandung, karena kalau bukan saudara sekandung, maka akan ada adjektif/ kata keterangan bahwa “saudara” itu anak dari siapa, kalau gampangnya kata orang muslim pake “bin”. Bagaimana tanggapannya, Ibu? terima kasih sebelumnya atas penjelasannya Bu.. [dari katolisitas: silakan melihat diskusi ini – silakan klik. Di situ ditunjukkan bahwa adelphos dapat… Read more »

Thino Lonis
Thino Lonis
13 years ago

Dalam Injil dikisahkan bahwa ketika Ibu dan saudara-saudara Yesus ingin bertemu denganNya, Yesus yang sedang mengajar para muridNya sendiri. Saat orang-orang menyampaikan bahwa mereka ingin bertemu denganNya, tetapi malahan ia menunjuk kepada para muridNya dan mengatakan bahwa kamu adalah ibu dan saudara-saudariku jika kamu mengikuti kehendak Allah. Apakah yang dimaksud, sebab yang ditunjuk adalah para murid tetapi Ia menggunakan kata saudari dan ibu. mohon penjelasannya. terima kasih.

Ingrid Listiati
Reply to  Thino Lonis
13 years ago

Shalom Thino Lonis, Pertanyaan serupa sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Silakan membaca kembali perikop- perikop yang anda sebutkan (Luk 8:20-21, lih. Mat 12:49-50, Mrk 3: 32-35), di sana tidak ada kata, “Ia menunjuk kepada para murid-Nya dan mengatakan bahwa kamu adalah ibu dan saudara-saudaraku.” Yang ada adalah, ketika Yesus mendengar bahwa ibu dan saudara- saudari-Nya datang, maka ia menjelaskan kepada yang semua hadir di sana, bahwa ibuNya dan saudara- saudara-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Di sini Yesus juga tidak bermaksud menghina ataupun menyangkal ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Sebaliknya Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa yang melakukan kehendak Bapa-Nya adalah… Read more »

thomas
thomas
14 years ago

orang protestan ska menggunakan ayat dari Luk 8:19-21..
mhon penjelasannya..

makasih.. Thomas

[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
8
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x