Ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan

Pertanyaan:

Shalom bpk Stef

Ada teman bertanya kepada saya perihal : kalau ditampar pipi kiri apakah anda akan berikan lagi pipi kanan untuk ditampar ? Itu namanya cari gara-gara atau bodoh ? dan terus terang saya katakan maaf, saya belum tahu dan saya akan cari tahu mengenai hal tersebut dan kemudian dia mengatakan mau tahu apa yg dilakukan Yesus ketika ditampar ? Lihat Yoh 18: 23
Mohon pencerahannya

Salam kasih
S A

Jawaban:

Shalom Sabar Andreas,

Terimakasih atas pertanyaannya. Teman anda ada benarnya dengan menggabungkan dua ayat, yaitu: Mat 5:39 dan Yoh 18:23, namun ada salahnya dengan mengatakan hal itu adalah sesuatu yang bodoh. Itu sesuatu yang bodoh menurut kacamata dunia, namun sesuatu yang berkenan menurut Tuhan. Mari kita melihatnya bersama-sama.

1) Mat 5:39 mengatakan “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu“.
Hal ini harus dilihat dalam konteks Mat 5 secara keseluruhan, yaitu “Kotbah di bukit“. Pengajaran pertama yang diberikan Yesus kepada banyak orang adalah kotbah di bukit, dimana ini merupakan hukum yang baru, yang memperbaharui hukum yang lama.

2) Ini dapat dilihat pada waktu Yesus mengatakan “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum…” (Mat 5:21-22). Dan Yesus juga mengatakan “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Mat 5:27-28).
Atau hal yang lain, Yesus mengatakan “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu“(Mat 5:43-44).

Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan:

1) Yesus menekankan untuk tidak membalas perbuatan jahat dengan perbuatan jahat, namun membalas perbuatan jahat dengan perbuatan baik. Inilah sikap kasih terhadap sesama yang berdasarkan kasih terhadap Tuhan. Inilah yang membuat Santo Maximilian Kolbe menyerahkan nyawanya sendiri sebagai pengganti nyawa tawanan yang lain. Kasih seperti inilah yang membuat yang terberkati ibu Teresa dari Kalkuta merawat orang-orang yang miskin, sakit, dan tidak diinginkan.

2) Hal yang lain adalah Yesus tidak terlalu menekankan akan pelaksanaan hukum Taurat (lihat penjelasan hukum taurat yang terdiri dari 3 hal disini), namun lebih kepada disposisi hati. Disposisi hati ini sangat penting, karena apa yang ada di dalam akan terekpresi keluar, seperti yang dikatakan Yesus bahwa dengan melihat perempuan dan menginginkannya, seseorang sudah berzinah.

3) Bagaimana mungkin Yesus memberikan perintah yang begitu sulit untuk dilaksanakan? Yesus telah memampukan menusia untuk menjalankan perintah Kristus, seperti yang dikatakan dalam kotbah di bukit, dengan memberikan diri-Nya sendiri, sehingga melalui Kristus berkat Allah tercurah, yaitu dalam Sakramen Baptis. Hukum yang baru yang ditetapkan oleh Kristus dinamakan “Berkat atau the law of grace“, yang memperbaharui hukum Taurat.

4) Dari dasar ini, pada waktu Yesus mengatakan kalau kita ditampar pipi kanan, kita harus memberikan pipi kiri, harus dilihat suatu sikap hati yang benar, bukan secara literal. Ini juga dicontohkan oleh Yesus pada waktu Dia ditampar oleh seorang prajurit “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku? (Yoh 18:23). Dari jawaban Yesus dan penderitaan yang dialami oleh Yesus, maka kita melihat bahwa Yesus tidak hanya memberikan perintah, namun Dia sendiri menjalankannya, bahkan memberikan Diri-Nya melalui penderitaan dan kematian-Nya kepada manusia yang menolak Dia, untuk keselamatan seluruh umat manusia. Disinilah Yesus menjalankan apa yang Dia katakan “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44); sebab di kayu salib-Nya, Ia-pun berdoa bagi mereka yang menyalibkan-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” (Lk 23:34)

5) Ini juga menjadi inti dari perintah kekudusan, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama, dimana dimulai dari hati. Sesuatu yang terlihat baik dari luar belum tentu membuat orang diselamatkan kalau dia melakukannya bukan didasarkan kasih namun untuk kebanggaan diri sendiri. Perbuatan baik yang mengalir dari hati yang penuh kasih kepada Tuhan inilah yang akan diperhitungkan oleh Tuhan. Dan sikap inilah yang akan membawa kita kepada kesempurnaan, seperti yang dikatakan oleh Yesus pada akhir kotbahnya di bukit “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat 5:48).

Demikian apa yang dapat saya sampaikan dan semoga dapat menjawab pertanyaan Andreas. Mari kita bersama-sama berjuang untuk menjadi sempurna, yaitu berjuang untuk hidup kudus, yang diwujudkan dalam kasih kepada Tuhan dan sesama.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

3.7 11 votes
Article Rating
19/12/2018
17 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Nico
Nico
13 years ago

Shalom Romo, Pak Stef, dan Bu Ingrid Mohon pencerahan bagaimana sebenarnya mengartikan ayat ini Mat 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Luk 6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu Jujur, kalau saya pribadi mengartikannya begini. Sebagai orang kristen, kita harus mengalah pada orang yang berbuat jahat atau yang merugikan kita. Saya menganalogikannya seperti drama – drama sinetron yang ditayangkan di televisi. Dimana yang baik selalu ditindas oleh… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Nico
13 years ago

Shalom Nico, Mengenai makna ayat- ayat yang anda tanyakan sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Penerapannya: Agaknya sikap yang menentukan di sini adalah “prudence” (kebijaksanaan). Sebab menurut dasar keadilan, maka anda sebenarnya berhak meminta ganti rugi (tentu tidak dengan marah- marah ataupun dengan cara kasar). Namun memang benar, hukum kasih mengatasi apa yang adil, sehingga jika oleh kemurahan hati anda, maka anda tidak menuntut ganti rugi dari orang yang menabrak anda, tentu itu sungguh sesuatu yang baik. Namun, jika anda ingin melakukan hal ini, anda juga harus melihat, apakah dengan menanggung sendiri biaya perbaikan dari kerusakan ini menyebabkan anda… Read more »

kojack
kojack
13 years ago

cuma pingin nangis………..
saya bajingan………
tp masih ttp pcya Yesus..
tunjukkan jalan….

Ingrid Listiati
Reply to  kojack
13 years ago

Shalom Kojack, Bersyukurlah jika anda dapat menyadari bahwa anda adalah manusia yang berdosa. Pengetahuan dan kesadaran akan hal itu datang dari Roh Kudus, dan diberikan Allah kepada anda supaya anda dapat bertobat dan kembali kepada-Nya. Demikianlah, Tuhan Yesus menginginkan kita untuk meninggalkan kehidupan kita yang lama, dan segala dosa- dosa kita, untuk hidup baru bersama Dia. Maka seruan untuk selalu bertobat bukan hanya ditujukan kepada anda, tetapi juga kepada semua umat beriman, termasuk juga saya. Jadi jika anda sekarang mengalami kerinduan untuk kembali kepada Yesus, mohonlah kekuatan dari-Nya untuk sungguh bertobat dan meninggalkan dosa- dosa anda. Jika anda seorang Katolik,… Read more »

Cindy
Cindy
14 years ago

Salam Damai dalam Kristus, Bapak/Ibu Moderator, saya mau bertanya perihal kehidupan perkawinan. Tertulis dalam alkitab bahwa laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan istrinya sehingga mereka menjadi satu tubuh. Namun ada beberapa kasus dalam hal orang tua yang sudah punya rumah dan kehidupannya sendiri namun masih suka mencampuri urusan dari keluarga anak laki-lakinya yang sudah mempunyai istri ini dan malah selalu memanfaatkan anak laki-lakinya ini untuk membantu dalam banyak hal sampai tidak punya waktu untuk fokus mencari uang untuk keluarganya sendiri sampai-sampai istrinya harus bekerja mencari uang untuk keluarga ini. Apa yang harus diperbuat, ditambah lagi orang tua… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Cindy
14 years ago

Shalom Cindy, Memang tidak mudah menghadapi permasalahan yang anda utarakan. Idealnya, memang pasangan yang sudah menikah tinggal terpisah dari orang tua dan memulai kehidupan mereka sendiri sebagai keluarga yang baru. Namun tidak dapat dipungkiri, keadaan kadang- kadang menuntuk kebijaksanaan dari pihak pasangan yang baru menikah, jika ada keadaan-keadaan khusus, misalnya, orang tua sakit, atau ada masalah lain dari pihak orang tua. Saya tidak memahami sepenuhnya apa persisnya yang sedang dihadapi oleh pasangan yang anda ceritakan ini. Misalnya, mengapa orang tuanya yang sudah punya rumah sendiri tiba-tiba ingin tinggal bersama dengan keluarga anak laki-lakinya. Atau kenapa pihak orang tua terkesan menekan… Read more »

Cindy
Cindy
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Salam damai dalam Kristus Yesus, Yth. Ibu Ingrid, Saya ucapkan beribu terima kasih atas perhatian dan nasehat dari Ibu untuk permasalahan saya ini. Penyertaan serta doa dari Ibu saat ini sungguh menguatkan saya dalam mendalami arti hidup ini dan juga bagi anak-anak kami nantinya dengan hidup berserah pada karya penyelamatan Tuhan. Saya menyadari masalah saya ini sangat complicated berhubung hanya suami saya saja yang sering dimanfaatkan ibunya yang tidak memberi ruang bagi kami untuk mengembangkan keluarga kami sendiri, agar suami saya dapat dikuasainya, sedangkan saudaranya yang lain dapat bebas. Melihat keadaan ini saya merasa seperti ingin pergi jauh ke luar… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Cindy
14 years ago

Shalom Cindy, Saya tidak mengetahui persis keadaan keluarga anda, dan mengapa sampai anda mengatakan, “ibunya yang tidak memberi ruang bagi kami untuk mengembangkan keluarga kami sendiri.” Anda mengatakan niatan anda untuk berpindah ke luar negeri, dan karenanya saya berpikiran mungkin keluarga anda tidak sampai ‘pas’ sekali, karena jika pas sekali maka mungkin anda tidak terpikir untuk pindah ke luar negeri yang di sanapun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Cindy, adakalanya orang tua ‘membebani’ anak tertentu karena menurut hemat orang tua, anak tersebut yang paling mapan dan paling bisa membantu yang lain. Saya tidak tahu apakah demikian alasan ibu suami anda… Read more »

Cindy
Cindy
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Terima kasih sebesar-besarnya atas waktu, saran dan pandangan yang telah Ibu berikan selama ini. Mohon dukungan doa dari Ibu untuk hal ini.

Salam damai dalam Kristus,
Cindy

Lopre
Lopre
14 years ago

apakah yang dimaksud berbuat baik kepada sesama dimaksudkan kepada sesama org percaya saja? saya pernah mendengar nya begitu . tx

Sastro
Sastro
14 years ago

Jawaban yang sangat lucu menurut saya….pikirkan lagi sendiri. Apalagi bila dibandingkan memberi pipi kanan kalo pipi kirinya….

Masak sama musuh yg jelas-jelas membunuh keluarga kita misal penjajah belanda yg sekaligus membawa ajaran kristen kita malah memberi pipi kanan sementara cuma pedagang malah lapaknya di obrak abrik.

Pikirkan lagi dengan sedalem-dalemnya….

Christmas Spirit....
Christmas Spirit....
Reply to  Sastro
14 years ago

Buat SASTRO…sedalem-dalemnya sy pikir, lebih dalem dari lautan….malah sy pikir anda yg lucu deh. apa hubungan pipi dengan kompeni dan pedagang? Ditampar pipi kiri berikan pipi kanan mu…tidak bisa diterjemahkan segampang menerjemahkan pepatah. Misalnya gini: Ada gula ada semut….secara langsung emang bener…ada gula ya pasti ada semut…karena semut sukanya yg manis-manis… mungkin kalo maksud anda itu kenapa kok kompeni dihormati, lalu pedagang kecil di injak-injak….kata siapa? emang yang menghancurkan lapak itu jelas dari agama tertentu? ada buktinya? lah yang menghancurkan lapak kan Kamtib atau PEMDA setempat..ya harusnya Sastro lapor donk ke kamtib, bilang begini: Pak, lapak saya jangan dibubarin sebelum… Read more »

Sabar Andreas
Sabar Andreas
15 years ago

Shalom bpk Stef

Ada teman bertanya kepada saya perihal : kalau ditampar pipi kiri apakah anda akan berikan lagi pipi kanan untuk ditampar ? Itu namanya cari gara-gara atau bodoh ? dan terus terang saya katakan maaf, saya belum tahu dan saya akan cari tahu mengenai hal tersebut dan kemudian dia mengatakan mau tahu apa yg dilakukan Yesus ketika ditampar ? Lihat Yoh 18: 23
Mohon pencerahannya

Salam kasih
S A

Yohanes Rasul
Yohanes Rasul
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

Ditampar pipi kanan, artinya dikeluarkan dari jemaat. Menamparnya pakai punggung tangan kanan, ketika dua orang berdiri berhadapan. Berikan pipi kiri, artinya: jangan mau dikeluarkan dari jemaat. Berikan pula pipi kirimu agar ditampar balik dengan telapak tangan kanan, dengan demikian dimasukkan lagi dalam jemaat. Begitulah tradisi antropologi budaya bangsa Israel kuno, menurut pelajaran Alkitab yang pernah saya terima dulu di fakultas teologi.
Salam
Yohanes Rasul

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
17
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x