Hipnoterapi: bolehkah?

Pertanyaan:

Saya senang membaca artikel2 Katolisitas. Tapi belum smua sy baca memang. Tapi lumayan, buat pencerahan. Saya seorang Hypnotherapis/Hypnotist. Saya Katolik tulen, sejak lahir didunia ini. Bagaimana pendapat Katolisitas tentang hipnosis/hipnoterapi? Tmks. Sukses slalu Katolisitas. Salam Joss…

Jawaban:

Shalom Yoseph,

1. Berikut ini kutipan pengajaran dari The Holy Office, Vatikan, 4 Agustus 1956; 26 Juli, 1899, yang saya kutip dari situs EWTN dan Catholic Answers, yang menjabarkan tentang Hipnotis sebagai berikut:

The phenomenon of artificially induced sleep, which renders the victim abnormally open to suggestion. The subject of hypnosis tends to be dominated by the ideas and suggestions of the hypnotist while under the induced spell and later on. According to Catholic principles, hypnotism is not wrong in itself, so that its use under certain circumstances is permissible. But since it deprives the subject of the full use of reason and free will, a justifying cause is necessary for allowing it to be practiced. Moreover, because hypnotism puts the subject’s will in the power of the hypnotist, certain precautions are necessary to safeguard the subject’s virtue, and to protect him or her and others against the danger of being guilty of any injurious actions. For grave reasons, e.g., to cure a drunkard or one with a suicide complex, it is licit to exercise hypnotism, given the precaution that it is done in the presence of a trustworthy witness by a competent and upright hypnotist. The consent, at least presumed, of the subject must also be had. Several documents of the Holy See set down the norms to be followed in the use of hypnotism.”

Terjemahannya:

“Fenomena yang menyebabkan tidur secara buatan, yang mengakibatkan sang korban secara tidak normal dapat terbuka untuk mengikuti saran. Subyek hipnotism cenderung untuk didominasi oleh ide-ide dan saran-saran dari yang meng-hipnotis, ketika di bawah masa sakitnya atau sesudahnya. Menurut prinsip- prinsip Katolik, hipnotism sendiri tidak salah, sehingga penggunaannya di dalam kondisi-kondisi tertentu diijinkan. Namun karena hipnotism mencabut sang subyek/ pasien dari penggunaan akal budi dan keinginan bebasnya secara penuh, [maka] diperlukan sebuah sebab yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memperbolehkan hipnotis ini dipraktekkan. Lagipula, sebab hipnotism meletakkan keinginan subyek/ pasien di dalam kuasa dari yang menghipnotis, maka diperlukan tindakan-tindakan pencegahan untuk menjaga kebajikan subyek/ pasien, dan untuk melindunginya dan orang lain terhadap bahaya menjadi bersalah karena tindakan-tindakan yang dapat melukai. Untuk alasan-alasan yang genting, seperti untuk menyembuhkan seorang pemabuk atau seseorang dengan kelainan yang kompleks ingin bunuh diri, adalah lisit untuk menerapkan hipnotism, asalkan dengan tindakan pencegahan bahwa hal itu diadakan dengan kehadiran seorang saksi yang dapat dipercaya, dengan seorang ahli hipnotis yang sungguh-sungguh kompeten dan jujur/ tulus. Ijin, setidak-tidaknya dianggap/ diperhitungkan, dari subyek/ pasien juga harus ada. Beberapa dokumen dari the Holy See menentukan norma-norma yang harus diikuti di dalam penggunaan hipnotism.”

2. Maka kita ketahui bahwa ada 4 hal yang harus ada sehingga hipnotis/ hipnoterapi dapat secara lisit dilakukan, yaitu: 1) adanya alasan yang genting/ berat; 2) adanya ijin dari orang yang bersangkutan; 3) diadakan tindakan precaution/ pencegahan untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin bakal terjadi,  yaitu dengan kehadiran saksi yang dapat dipercaya, dan 4) dilakukan oleh seorang yang benar- benar ahli dengan integritas yang tinggi, jujur dan tulus.

Pertama, alasan genting di sini misalnya, untuk menolong seseorang yang insomnia berat, pemabuk, kleptomania, penyakit kecanduan lainnya ataupun gejala-gejala histeria yang menyebabkan frigiditas, impotensi, dst. Jadi di sini, alasan entertainment bukanlah alasan yang lisit untuk praktek hipnotis. Kedua, ijin dari pasien di sini diperlukan karena pada dasarnya tidak seorangpun berhak menarik seseorang dari kemampuannya mengontrol keinginan dan akal budinya. Jadi pemaksaan penggunaan hipnotis adalah pelanggaran hak-hak dari subyek/ pasien. Dalam kasus orang yang kurang waras dan anak-anak kecil, maka dokter harus meminta persetujuan dari orang tua atau orang yang bertanggung jawab untuk mengasuh/ memelihara pasien tersebut. Ketiga, tindakan pencegahan adalah bahwa pelaku hipnotis/ hypnotherapist-nya adalah seseorang yang secara medis memenuhi syarat (medically qualified) untuk melakukan hipnotis. Jika yang menghipnotis tidak ahli, maka ia dapat mendatangkan efek negatif terhadap kondisi mental pasien. Dalam hal ini maka dokter ahli dapat mencegah efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan hipnotis. Syarat kedua adalah bahwa harus ada saksi yang diberi kuasa, yang harus mempunyai karakter yang baik, yang berperan untuk melindungi baik pasien maupun dokternya.

3. Jika dilihat dari definisinya hipnosis, yaitu: “kondisi sementara dari pengalihan/ perubahan perhatian yang dapat diakibatkan kepada seseorang oleh orang lain dan di mana berbagai reaksi/ fenomena dapat timbul, baik secara spontan atau sebagai tanggapan atas perkataan atau stimulus lainnya.” (New Catholic Encyclopedia, The Catholic University of America, vol VII, p. 304).

Fenomena di sini terdiri dari perubahan dalam hal kesadaran dan ingatan, peningkatan kecenderungan untuk mendengarkan saran-saran dan penghasilan bermacam tanggapan dan ide yang tidak familiar bagi pasien. Mengingat fenomena akibat yang dapat terjadi, maka terdapat beberapa bahaya, jika hipnoterapi sebagai alat terapi ini dilakukan tidak dengan semestinya. Beberapa pendapat medis merangkum bahaya hipnotism, sebagai berikut: 1) karena yang diterapi adalah gejala, maka penyakitnya sendiri tidak terobati, karena penyebabnya tidak dihilangkan dengan hipnoterapi; 2) ketika hipnoterapi menangani gejala emosional dan bukannya penyebabnya, maka dapat berpengaruh negatif pada kepribadian; 3) hipnoterapi tersebut dapat mengarah kepada khayalan/ angan-angan dan keterpisahan dari realitas, meskipun kelihatannya pasien sedang ‘sadar’; 4) pasien dapat mempunyai kecenderungan abnormal menjadi cepat mengantuk/ tidur; 5) sekali-kali kehilangan ingatan dan keseimbangan mental; 6) perkataan-perkataan pasien menjadi in-koheren/ tidak cocok.

Maka di sini, peran hypnotherapist menjadi sangat dominan, sebab ia dapat mempengaruhi pikiran pasien. Hypnotherapist dapat memasukkan hal-hal positif maupun negatif ke dalam pikiran pasien, sehingga di sinilah peran integritas moral para hypnotherapist untuk hanya memberikan saran-saran yang positif bagi kebaikan pasien. [Karena anda adalah seorang hypnotherapist, ini mungkin kesempatan bagi anda untuk memberikan saran-saran yang berdasarkan ajaran Tuhan Yesus].

4. Perlu dicermati juga adalah praktek New Age tentang hipnotis ini, yang seolah-olah ingin membawa seseorang ke dalam alam kehidupan sebelumnya, karena aliran ini mempercayai re-inkarnasi. Praktek yang demikian sangat bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik. Fakta menunjukkan bahwa kasus Virginia Tighe dari Colorado, USA, yang sering disebut-sebut sebagai contoh ternyata merupakan fiksi, dan setelah diselidiki (dan dicocokkan dengan fakta sejarah/ kenyataan di masa lampau tentang deskripsi pasien) ternyata hal itu tidak benar. Silakan klik di link ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kisah Tighe ini.

5. Kesimpulannya, walaupun hipnotism diijinkan, karena pada dasarnya hal itu sendiri tidak dinilai Gereja sebagai perbuatan jahat, namun karena dapat disalahgunakan atau jika tidak dilakukan secara benar dapat mengancam kesehatan mental pasien, maka Gereja menganjurkan agar umat berhati-hati terhadap praktek hipnotism ini.

Silakan melihat dasar yang digunakan Gereja Katolik untuk menilai suatu perbuatan sebagai perbuatan baik/ bermoral atau perbuatan jahat/ tak bermoral di tulisan ini, silakan klik. Dalam kasus hipnoterapi, maka 1) objek moral yaitu terapi yang melibatkan perubahan perhatian pasien tidak dengan sendirinya “evil“/ jahat, namun tergantung 2) circumstance/ keadaan pelaksanaannya dan 3) maksudnya. Kalau keadaan dan maksudnya tidak baik, maka hipnotism merupakan tindakan tidak baik secara moral, sedangkan jika kedua hal tersebut (2 dan 3) dipenuhi dengan baik, maka dapat dikatakan hypnoterapi dapat diterima secara moral.

Contoh: Keadaan pelaksanaannya dikatakan baik/ dapat diterima secara moral, kalau dilakukan atas ijin dari pasien, dan dilakukan oleh terapist yang bermoral dan kompeten, dengan adanya saksi yang  juga bermoral. Intensi/ maksud dikatakan baik/ legitim, jika ditujukan untuk menolong seseorang yang dalam keadaan genting ( in grave reasons), atas usulan pihak medis.

Demikian uraian singkat tentang hipnotism menurut sudut pandang Gereja Katolik. Semoga bermanfaat bagi anda. Saya berharap anda adalah seorang hypnotherapist yang menjalankan tugas anda dalam keadaan medis yang sungguh-sungguh genting, dan bukan untuk sekedar entertainment. Dengan definisi di atas (dengan alasan yang genting, ijin dari yang dihipnotis, harus ada saksi yang dapat dipercaya dan harus dilakukan oleh pakar yang berintegrasi tinggi) maka tidak dibenarkan penggunakan hipnoterapi jika tidak dipenuhi semua syarat di atas, misalnya dengan mendengarkan CD hipnotis sendirian, atau ikut-ikutan menjalani hipnoterapi tanpa tahu persis apakah terapi tersebut benar-benar diperlukannya. Sebab yang diijinkan Gereja adalah hipnoterapi untuk menolong pasien dan bukan untuk ‘main-main’ atau ‘coba-coba’ apalagi hiburan/ bahan tertawaan. Gereja-pun sangat berhati-hati dalam hal ini, sehingga mengingatkan umatnya akan resiko- resiko negatif nya jika hipnoterapi ini tidak dilakukan dengan semestinya.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
44 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Fa
Fa
10 years ago

Halo Tim Katolisitas Shalom Saya mau bertanya sedikit tentang Hipnoterapi. Untuk memperjelas pertanyaan saya, saya akan menuliskan latar belakangnya terlebih dahulu: Karena satu dan lain hal, saya harus menemui psikiater karena penyakit dalam diri saya dan psikiater ini ternyata adalah seorang ahli hipnoterapi juga. Dia memang sudah terkenal karena perawatan dengan hipnoterapinya, tapi saya dan keluarga tidak menduga hal tersebut sampai baru akhir – akhir ini . Untuk menangani penyakit saya, saya diajarkan untuk autohipnosis/ selfhipnosis yaitu menghipnosis diri sendiri dengan memasukkan sugesti – sugesti untuk kedalam benak saya setelah sebelumnya melewati proses relaksasi. Permasalahan dan pertanyaan saya ada 2… Read more »

Fa
Fa
Reply to  Ingrid Listiati
9 years ago

Dear Ibu Inggrid Listiati

Trima kasih atas komentar dan jawabannya.

Willy Maringka
Willy Maringka
10 years ago

Apakah kita boleh dihipnotis untuk mengeluarkan uneg-uneg atau beban dosa kita ? Karena mungkin saja kita lupa akan dosa-dosa yang pernah kita lakukan, sedangkan dosa tersebut mungkin saja sangat berat. Kalau memang ada pastor yang bisa melakukannya, saya berminat dihipnotis supaya benar-benar lepas dari semua dosa-dosa saya.
Saya kehilangan Pastor Alfons yang belum lama ini meninggal, saya dengar beliau sangat mahir untuk urusan hipnoterapi.
Pastor Alfons yang meninggal yang saya maksud adalah Pastor Alfons Sebatu, yang terakhir bertugas di Bogor.
Mohon info kalau ada Pastor yang melayani Hipnoterapi.
Terima kasih banyak atas perhatiannya.
Jesus Berkati Kita Selalu. Amin.

Willy Maringka
Willy Maringka
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Saya menanyakan hal ini karena melihat berbagai kemungkinan yang terjadi sehingga bisa saja seseorang lupa akan dosa2 nya (entah itu berat atau ringan), bisa karena memang sifatnya yang memang acuh tidak acuh (cuek), easy going, sifat pelupa, atau penyebab lainnya. Intinya adalah apakah hypnoterapi memang bisa dijadikan salah satu metode bantuan untuk membuat seseorang lebih tuntas dalam pertobatannya ?

Clara
Clara
11 years ago

…Salam Berharap pada Tuhan dan kasih setia-Nya membuat kita tenang. Teristimewa memohon dalam Ekaristi dan doa-doa pribadi di saat sesulit apapun. Saya hampir saja mengikuti hipnoterapi yang akan dilakukan oleh orang yang beragama Islam (yang akan memanggil temannya yang beragama Protestan) tetapi syukur pada Tuhan orang tua saya tidak mengijinkan dan akhirnya saya mengunjungi biara Karmel dan memohon doa dari para suster dan mendapat saran dari seorang pastor untuk percaya pada Tuhan dan memohon pada Tuhan dalam Ekaristi. Semoga sahabat-sahabat yang kurang tenang, gelisah, tidak bisa tidur, khawatir, tetap percaya pada kesetiaan Tuhan dan cinta-Nya. Tuhan pasti menyertai dan menyembuhkan… Read more »

Herman Jay
Herman Jay
11 years ago

Hypnotherapi dan Kekuatan Iman
Saya mengikuti seminar hypnotherapi.
Dalam seminar dijelaskan bahwa sifat negatif manusia dengan cepat dapat dihilangkan/ disembuhkan melalui hypnotherapi.
Sebaliknya, orang beriman yang punya kekurangan yang sama, sekalipun berkali-kali mengaku dosa yang sama, kok lama berubah atau bahkan tidak berubah-ubah juga.
Kayaknya efektivitas hypnotherapi lebih afdol dibanding sakramen pengampunan. Bagaimana menjelaskan gejala ini?

Piter Victor
Piter Victor
11 years ago

Salam damai Kristus.. Saya beberapa waktu lalu mengikuti suatu pertemuan para pengurus/pelayan sosial sebuah Orka. Di acara tersebut dihadirkan seorang motivator yang mana dia seorang yang ahli di bidang hypnotis dan hypnotherapy. Nah, ada 3 kalimat yang dikatakan sebelum dan pada saat dia akan dan melakukan hypnotherapy. 3 kalimat itu adalah : 1. Mari sementara kita kesampingkan dulu Tuhan kita, kita fokus pada pikiran kita. 2. Katakan dalam pikiran anda “saya adalah produk pikiran saya”. 3. Jika anda mengijinkan, maka saya akan menginstal pikiran anda untuk merubah ketakutan dan sifat pesimis anda menjadi lebih berani dan optimis dalam kehidupan anda.… Read more »

YOHANES TDS
YOHANES TDS
Reply to  Piter Victor
11 years ago

Shalom, Mohon ijin utk ikut mewarnai diskusi2 hipnoterapi sebelumnya. Saya seorang katolik mantan dosen teknik, bersertifikasi hipnoterapis, dan pernah berpraktek juga. Secara pribadi meskipun mempunyai keahlian NLP dan hipnoterapis saya lebih percaya menyelesaikan permasalahan dengan membawanya ke Sakramen2 : Ekaristi dan Pengakua , adorasi, doa Yesus dan lectio divina. Dengan proses-proses ini saya mengalami perjumpaan pribadi dipeluk Yesus (2012), cahaya memancar dari hosti selama satu jam (2007), dan penyembuhan dari sakit saya dalam ekaristi (1991). Secara profesional saya ingin bagikan, hipnoterapi adalan pseudoscience yang bersertifikat resmi; pada diri terapis tidak pernah dilatih untuk mempunyai KEKUATAN PRIBADI ataupun KUASA GELAP untuk… Read more »

Darhan
Darhan
12 years ago

Shalom Bu ingrid

Saya baru melihat ada diskusi soal hipnoterapi di sini.
Saya ada informasi bahwa hipnoterapi bisa menyembuhkan luka batin dan trauma masa lalu, bisa menghilangkan kebiasaan merokok, bisa mengubah orang yang malas menjadi rajin. Bisa mengubah anak yang bodoh menjadi pintar. Bisa menyembuhkan kelemahan-kelemahan.
Semua dilakukan dengan ahli hipnoterapi yang terpercaya.
Saya juga ada informasi bahwa Katolik juga ada tenaga dalam THS dan THM, yang menjadi gurunya adalah Romo juga.
Bagaimana tanggapannya ya Bu ?

Ardie
Ardie
12 years ago

Syallom,

Salam damai dalam Yesus Kristus, saya mau menanyakan perihal tentang penyembuhan mental dengan hypnotherapi apakah secara Katholik diperbolehkan ?
Karena saya pernah mengalami trauma di masa kecil yang sampai sekarang terbawa terus sampai saya dewasa. Mohon pencerahannya.

Terima kasih,

Ardie

[dari Katolisitas: pertanyaan serupa telah dibahas dalam artikel yang menjadi induk rangkaian tanya jawab ini, silahkan klik]

dian natalia
dian natalia
13 years ago

shalom……
saya hanya ingin bertanya sedikit, apakah ada seorang pelayan yg pernah memakai metode ini dlm pelayanan konseling? baik itu dlm ajaran Katolik / Kristen Protestan??? trimakasih. Salam Damai Kristus…!!!!!

Rini
Rini
13 years ago

Shalom Bu Inggrid dan Katolisitas. Saya pernah membaca buku karangan Dr. Michael Newton yang berjudul Journey of Souls dan The Destiny of Souls. Dr. Newton adalah seorang Hypnoterapist. Secara garis besar buku itu menceriterakan tentang praktek hipnoterapi dengan menggunakan konsep Past Life Regression dalam mentherapy pasien-pasien dari Dr. Newton. Setelah saya membacanya, saya menarik beberapa kesimpulan tentang Hipnoterapy oleh Dr. Newton sbb : 1. Menggunakan konsep Past Life Regression ( Regressi Kehidupan Masa lalu pasien ). 2. Menggunakan Hipnotisme. 3. Dr. Newton percaya penuh dengan adanya Reinkarnasi dan atau The Transmigration of Souls. 4. Dr. Newton mewawancarai “sesuatu” yang merasuk… Read more »

Raynald
Raynald
14 years ago

Syalom…
pertama kali saya membuka web ini karena ingin bertanyata tentang hypnoterapi.
saya ingin tanya
apakah Hypnoterapi benar-benar diperbolehkan oleh gereja katolik?
kalau diperbolehkan,
mengapa hal instant seperti hypnoterapi bisa di perbolehkan?
jujur.
saya sendiri tidak setuju dengan hypnoterapi.
karena hal instant itu mencurigakan.
mohon dijelaskan pertanyaan saya.
GBU…

Santiago
Santiago
14 years ago

Salam bu Inggrid,
Bagaimana dengan self hypnosis? Saya sering menggunakan rekaman sugesti untuk menghilangkan kebiasaan buruk.

Terima kasih.

Danang Kurniawan
Danang Kurniawan
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Salam Cemerlang…
Menarik sekali diskusi tentang hipnotherapi ini, pertanyaannya sejauh mana kita mengetahui definisi tentang hipnosis dan hipnotherapi? Sejauh mana perkembangannya sekarang ini? Bagaimana proses seorang hipnotherapi dalam melayani klien? Terima kasih

Danang Kurniawan
Danang Kurniawan
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Inggrid, Terima kasih atas tanggapannya, Tentu kita harus waspada dengan praktik-praktik hipnosis yang ada di masyarakat, karena memang ada yang menerapkan hipnosis untuk hal-hal yang negatif. dan pastinya banyak juga yang menerapkannya untuk kebaikan sesama. salah satu bentuk kewaspadaan yang bisa kita lakukan adalah dengan mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang hipnosis dan penerapannya. Itulah mengapa walaupun sepertinya tidak berada dalam ranah Iman Katolik, saya mengusulkan untuk menampilkan wacana tentang hipnosis dan penerapannya, supaya kita sebagai umat beriman bisa lebih bijak dan obyektif dalam menyikapi fenomena hipnoterapi. Jika kita melihat dari satu sisi bisa saja kita terjebak dalam pemahaman yang keliru.… Read more »

linda
linda
14 years ago

Ingin menanggapi bapak alexander pontoh.saya pernah melihat di tv-rommy rafael sebagai ahli hipnotis.Yang dilakukannya, tampaknya hal yang sederhana, orang yg terhipnotis diberikan serangkaian kata.Dari rangkaian kata yang diucapkan tidak ada satu angkapun yg disebut, tetapi jika dari kata ada satu atau lebih huruf di hilangkan maka akan tercipta angka.misalnya saja:….. tEMPAT yang diTUJU Harap…ketika dibangunkan, orang tersebut diminta menyebutkan angka yg terpikirkan untuk pertama kali.Dan orang tersebut menyebutkan 47. Pada saat saya melihat itu, saya ngeri membayangkan bagaimana jika teknik itu diterapkan dan tanpa kita sadari kita dipengaruhi serangkaian kata2 yang membuat kita sesat jalan. Bukannya tidak menyetujui teknik ini,… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
Reply to  linda
14 years ago

setuju jika kita harus melihat siapa yang memberikan. karena itu saya sendiri sangat berhati-hati dalam memilih seorang terapis.

soal ngeri membayangkan teknik itu diterapkan… saya rasa kita semua secara tidak sadar sudah kena teknik itu. tapi panjang kalo saya ceritakan. maaf… saya blm ada waktu untuk menceritakan pendapat saya.

Cisca
14 years ago

Halo Inggrid thanks a lot atas artikel ini, saya jadi yakin selama ini menolak menyebarluaskan tawaran2 “hypnoparenting” yg kalau melihat patokan2 diatas tentunya jelas bukan termasuk kategori yg direstui. Ini penyakit orang jaman sekarang ya, maunya serba instan, maunya ‘bisa seperti Yesus’ semua masalah bisa diatasi dengan instan tp tidak mau ‘menjadi seperti Yesus’ dulu -:) FYI ini salas satu contoh iklan2 yg berkedok ‘mendidik anak’ menyembuhkan anak autis, adhd, dll. Moga2 bisa share agar banyak ortu juga waspada dan bisa memanage ekspektasinya. Syalom! Cisca HYPNOPARENTING ROADSHOW Jakarta – Cirebon – Semarang-Solo- Surabaya-Malang-Madiun-Bali – Medan – Pekanbaru – Palembang- Balikpapan… Read more »

surya
surya
14 years ago

Syalom… Dengan praktek hypnotheraphy, yg saya pribadi tidak setuju… Mau tanya lbh jauh tentang hypnotheraphy dalam seminar motivasi dengan tujuan meningkatkan kualitas karakter sebagai pebisnis…apakah ini masih bisa dikatakan atau dimasukkan dalam taraf penyembuhan atau ini hanyalah topeng tipu belaka? Maksud saya, menipu diri sendiri? Kemudian, ada yang diminta untuk mendengarkan cd motivasi yang katanya membawa kita ke alam bawah sadar kita? Apakah ini masih bisa diijinkan dalam gereja katolik? Ini berasal hanya dari kebingungan saya dan rasa ingin tahu karena kekhawatiran saya adalah, di jaman seperti ini, banyak cara yang dilakukan dari tipu muslihat iblis… Maaf jika pertanyaan saya… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
14 years ago

Bu Inggrid… saya bingung dengan definisi hypnosis dari pengajaran dari The Holy Office, Vatikan, 4 Agustus 1956; 26 Juli, 1899 kenapa menggunakan definisi dari The Holy Office? melihat tanggal diterbitkannya yaitu 1956, mungkin definisinya kurang ‘update’ saya pernah sekali mencoba di hypnoterapi oleh seorang terapis yg cukup kompeten. tetapi saya tidak mengalami “mencabut sang subyek/ pasien dari penggunaan akal budi dan keinginan bebasnya secara penuh” saya masih bisa menolak apa yg disugestikan oleh sang terapis. saya masih sadar, malah sangat sadar. saya selama ini membaca-baca buku ttg hypnosis karangan Adi W. Gunawan. (beliau orang surabaya, dan mengajar di fakultas psikologi… Read more »

fendy Lilir, SE.
fendy Lilir, SE.
14 years ago

Salam.
Sebelumnya terima kasih atas jawaban dari pertanyaan saya sebelumnya.
Saya mau tanya sekarang mengenai hipnoterapi/hipnotis. Saya masih tdk mengerti dgn praktek tersebut, karena yang saya tahu praktek tersebut mirip ilmu gendam. Apakah ada hubungan? Dan bagaimana mungkin seseorang bisa menguasai pikiran orang lain dan mengontrolnya. Apakah hipnoterapi ini berasal dari ilmu hitam?
Terima kasih sebelumnya.

Andreas
Andreas
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Bu Ingrid Menurut saya, hipnotis ini sama dengan ilmu gendam / tenaga dalam. Karena saya sendiri dulu punya tenaga dalam, dan bersyukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria saya telah dibebaskan. Sewaktu saya punya ilmu tenaga dalam, saya adalah orang baik, saya menolong orang mengangkat beban berat dengan tenaga dalam saya. Saya juga bisa menyembuhkan diri saya sendiri jika saya sakit, saya pernah menyembuhkan jari saya yang bengkok dengan tenaga dalam, saya pernah menyembuhkan kaki saya yang keseleo dengan tenaga dalam. Dan saya juga bisa menyembuhkan badan saya jika demam dengan tenaga dalam. Saya bisa melakukan semuanya dengan tenaga… Read more »

Mbah Harto, T.O.Carm
Mbah Harto, T.O.Carm
14 years ago

Yesus sebelum menyembuhkan, sedang menyembuhkan dan sesudah menyembuhkan, mengasihi pasiennya. Yesus berkenan menyembuhkan karena kasih dan tergerak oleh belas kasihan-Nya, bukan karena upah, pujian, hadiah dan reward2 yang lain. Yesus menyembuhkan untuk memuliakan Bapa-Nya di surga.
Nah, kalau terapeutis yang kebetulan seorang ahli hipnotis ingin menyembuhkan subjek/pasien, adakah ia memiliki dan berintensi seperti Yesus? Kalau ya, silakan lakukan. Tuhan pasti tidak berkeberatan. Dalam 1Petr 4:10-11, Hendaknya kita saling melayani sesuai dengan karunia…kita ditugaskan membagikan rahmat… untuk memuliakan Allah. Dan jangan lupa mohon petunjuk imam / magisterium. Rahmat ketaatan harus kita pegang.

Yoseph Tien
Yoseph Tien
14 years ago

Tmks untuk jawaban atas pertanyaan saya. Saya sungguh diperkaya dengan jawaban dan informasi tersebut. Skali lag terima kasih. Salam Joss….

Yoseph Tien.

mea
mea
Reply to  Yoseph Tien
14 years ago

Dear Ibu Ingrid,

Mohon pendapat apakah gereja katolik punya pendapat atas buku the secret of secret yang teorinya menggunakan affirmasi affirmasi diri yang mengandalkan the power of human bukan the power of God.
Adakah statement dari gereja katolik atas aliran aliran bernuansa motivator? terima kasih atas penjelasannya.GBU

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
44
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x