Agama berdasarkan wahyu: Yahudi, Islam, dan Kristen

Agama Yahudi (Jews)dan Kristen memang berakar dari wahyu Allah, namun keduanya tidak sama. Karena agama Yahudi mengambil kitab-kitab dari Perjanjian Lama namun tidak mempercayai kitab-kitab Perjanjian Baru, karena mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai pemenuhan Perjanjian Lama. Hal ini kita lihat misalnya pada kutipan yang diambil oleh Paus Benedict XVI dalam bukunya “Jesus of Nazareth“, p.108-109, mengutip buku karangan Rabbi Neusner, yang membayangkan suatu dialogue antara dirinya dengan seorang Rabbi kuno Yahudi tentang ajaran Yesus. Ia membandingkan ajaran Yesus dengan teks Talmud Babylonia untuk mencari kebenaran Hukum Tuhan. Rabbi itu bertanya kepada Neusner:He: ”So, is this what the sage, Jesus, had to say?” (Jadi inikah yang dikatakan Yesus, sang saga?)

I: “Not exactly, but close.” (Tidak persis, tapi hampir mendekati)
He: “What did He leave out?” (Apa yang tidak disebutkan-Nya?)
I: “Nothing.” (Tidak ada)
He: “Then what did He add?” (Jadi, apa yang ditambahkan-Nya?)
I: “Himself”… (Diri-Nya sendiri)
He: “Well, why so troubled this evening?” (Lalu, kenapa engkau gundah sore ini?)
I: “Because I really believe there is a difference between “You shall be holy, for the Lord your God am holy” and “If you would be perfect, go, sell all you have and come, follow me.” (Sebab saya percaya ada perbedaan antara “Engkau harus menjadi kudus, sebab Aku Tuhanmu adalah kudus” dengan “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan datanglah, ikutlah aku.)
He: “I guess then, it really depends on who the ‘me’ is.” (Saya pikir, itu tergantung dari siapa sang ‘aku’ itu)

Dari percakapan ini kita ketahui bahwa orang Yahudi memiliki gambaran tersendiri untuk seorang Mesias, yaitu haruslah seorang yang mematuhi dan mengajarkan Kitab Torah (Lima kitab Taurat Musa), seperti para Nabi terdahulu. Mereka tidak dapat menerima bahwa Yesus Kristus sendiri adalah “The Living Torah” , yaitu “Taurat Allah yang hidup”, pemenuhan dari Taurat itu sendiri, sehingga ajaran Yesus bukan menunjuk kepada buku/ kitab tertentu, melainkan menunjuk kepada Diri-Nya. Sebab Ia berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup” (Yoh 14:6), bahwa tak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Dia. Kristuslah ‘meterai’ Perjanjian Baru dan kekal antara Allah dan manusia. Perjanjian Lama telah diperbaharui oleh Kristus dalam Perjanjian Baru, yang tidak dapat diperbaharui lagi. Namun, sayangnya kaum Yahudi tidak melihat demikian.

Di sinilah bedanya pemahaman tentang Alkitab, bagi umat Kristen, kaum Yahudi, dan Muslim. Karena, bagi mereka yang non-Kristen, mereka memegang pengajaran dari buku/ Alkitab: kaum Yahudi dengan Tanakh (Kitab Ibrani) yang berisi Torah, Talmud,dan teks lainnya, dan kaum Muslim dengan Kitab Al Qur’an. Sedangkan, pada umat Kristen, sumber pengajaran adalah dari Pribadi Yesus sendiri, dari apa yang diajarkan dan dilakukan-Nya. Maka, Alkitab Kristen terdiri dari 2 bagian, Perjanjian Lama, yang hampir sama dengan Kitab kaum Yahudi, sedangkan Perjanjian Baru, yang merupakan kitab ajaran Yesus, tidak dituliskan sendiri oleh Yesus, (karena Kristus Sang Sabda tidak membatasi ajaran-Nya dengan ‘apa yang tertulis di buku’) melainkan oleh para murid-Nya dengan inspirasi dari Roh Kudus yang menuliskan tentang kehidupan dan ajaran Kristus tersebut. Dalam hal ini, Gereja Katolik dengan tuntunan Roh Kudus, berperan untuk menentukan kitab-kitab mana yang sungguh terinspirasi oleh Roh Kudus, untuk dimasukkan di dalam Kitab Perjanjian Baru yang merupakan Wahyu Allah yang dinyatakan oleh Kristus.

Dalam sejarah perkembangan Gereja, kita mengetahui adanya perkembangan ajaran skisma yang menyimpang sejak dari abad awal. Misalnya Gnosticsm, yang menentang segala yang berupa materi dan tubuh, sehingga tidak percaya akan Tuhan yang menjelma mengambil rupa ‘tubuh’ manusia. Atau Arianism, yang juga tidak percaya akan ke-Allahan Yesus. Nah dalam perjalanan waktu memang di Arabia pada abad ke 6-7 berkembang banyak ajaran skisma, misalnya Monophysitism (yang merupakan pengembangan Apollinarism) dan Monothelism, yang pada dasarnya mengajarkan bahwa Yesus bukan sepenuhnya manusia, dan Ia hanya mempunyai satu kehendak saja dari Bapa sehingga tidak sungguh-sungguh manusia seperti kita. Padahal ajaran Gereja jelas menyatakan Kristus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Hal ini ternyata tidak mudah diterima, sebab manusia mempunyai kecenderungan untuk menyederhanakan konsep Allah agar dapat ditangkap oleh akal budi manusia. Oleh karena itu, maka berkembanglah ajaran-ajaran lain (bahkan oleh orang Kristen sendiri) yang membuat pengertian yang menyimpang tentang ke-Kristenan. Pada saat itulah, agama Islam muncul, dengan ajaran mereka yang sederhana, bahwa Allah itu satu, dan tidak ada inkarnasi atau Allah yang menjelma menjadi manusia. Kesederhanaan inilah yang mungkin banyak menarik orang untuk menjadi Islam.

Penyederhanaan konsep Allah ini tidak sejalan dengan ajaran Gereja, sebab justru wahyu Allah yang telah dinyatakan sepanjang sejarah manusia adalah Allah Tritunggal Mahakudus, yaitu Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus (silakan baca/ kilk di sini Yesus, Tuhan yang dinubuatkan oleh para Nabi, dan Trinitas: Satu Tuhan dalam Tiga Pribadi). Iman Kristiani tidak terlepas dari karya Penyelamatan Allah Bapa, dengan mengirimkan Putera-Nya untuk menjelma menjadi manusia Yesus Kristus oleh kuasa Roh Kudus. Wahyu Allah yang dinyatakan oleh Kristus ini merupakan kepenuhan Wahyu Allah, sehingga tidak akan ada lagi Wahyu yang lain lagi. Hal ini disebutkan di dalam Katekismus Gereja Katolik #65 -67, & 73, yang kami kutip berikut ini: (penegasan/ cetak tebal adalah dari kami)KGK 65: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya (Ibr 1:1-2). Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, adalah Sabda Bapa yang tunggal,  yang sempurna, yang tidak ada taranya. Dalam Dia Allah mengatakan segala-galanya, dan tidak akan ada perkataan lain lagi. Hal ini ditegaskan dengan jelas oleh santo Yohanes dari salib dalam uraiannya mengenai Ibrani 1:1-2:”Sejak Ia menganugerahkan kepada kita Anak-Nya, yang adalah Sabda-Nya, Allah tidak memberikan kepada kita sabda yang lain lagi. Ia sudah mengatakan segala sesuatu dalam Sabda yang satu itu…. Karena yang Ia sampaikan dahulu kepada para nabi secara sepotong-sepotong, sekarang ini Ia sampaikan dengan utuh, waktu Ia memberikan kita seluruhnya yaitu Anak-Nya. Maka barang siapa sekarang masih ingin menanyakan kepada-Nya atau menghendaki dari-Nya penglihatan atau wahyu, ia tidak hanya bertindak tidak bijaksana, tetapi ia malahan mempermalukan Allah; karena ia tidak mengarahkan matanya hanya kepada Kristus sendiri, tetapi merindukan hal-hal lain atau hal-hal baru” (Carm 2,22)

KGK 66: “Tata penyelamatan Kristen sebagai suatu perjanjian yang baru dan definitif, tidak pernah akan lenyap, dan tidak perlu diharapkan suatu wahyu umum baru, sebelum kedatangan yang jaya Tuhan kita Yesus Kristus” (Dei Verbum 4). Walaupun wahyu itu sudah selesai, namun isinya sama sekali belum digali seluruhnya; masih merupakan tugas kepercayaan umat Kristien, supaya dalam peredaran zaman lama-kelamaan dapat mengerti seluruh artinya.

KGK 67:  Dalam peredaran waktu terdapatlah apa yang dinamakan “wahyu pribadi”, yang beberapa di antaranya diakui oleh pimpinan Gereja. Namun wahyu pribadi itu tidak termasuk dalam perbendaharaan iman. Bukanlah tugas mereka untuk “menyempurnakan” wahyu Kristus yang definitif atau untuk “melengkapinya”, melainkan untuk membantu supaya orang dapat menghayatinya lebih dalam lagi dalam rentang waktu tertentu. Di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, maka dalam kesadaran iman, umat beriman tahu membedakan dan melihat dalam wahyu-wahyu ini apa yang merupakan amanat otentik dari Kristus atau para kudus kepada Gereja.
Iman Kristen tidak dapat “menerima” wahyu-wahyu yang mau melebihi atau membetulkan wahyu yang sudah dituntaskan dalam Kristus. Hal ini diklaim oleh agama-agama bukan Kristen tertentu dan sering kali juga oleh sekte-sekte baru tertentu yang mendasarkan diri atas “wahyu-wahyu” yang demikian itu.

KGK 73: Allah mewahyukan Diri secara penuh dengan mengutus Putera-Nya sendiri; di dalam Dia Ia mengadakan perjanjian untuk selama-lamanya. Kristus adalah Sabda Bapa yang definitif, sehingga sesudah Dia tidak akan ada wahyu lain lagi.

Dengan pengajaran di atas, maka kita sebagai orang Katolik percaya bahwa kepenuhan dan kesempurnaan Wahyu Allah sudah diberikan di dalam dan oleh Kristus sendiri.  Oleh karena itu kita menganggap wahyu Allah sebelum Kristus sebagai wahyu yang menunjuk kepada Kristus, sedangkan wahyu-wahyu lain sesudah Kristus, apalagi yang bertentangan dengan ajaran Kristus, tidak dapat kita anggap sebagai Wahyu Allah.

5 2 votes
Article Rating
19/12/2018
33 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
tie
tie
9 years ago

Kenapa kita berdoa dengan memuja dan mengagungkan nama Yesus?pdhl dalam alkitab ada ayat “Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. ” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:8-10),disini Yesus sendiri memerintah kita,bahkan iblis untuk menyembah Tuhan, Allah kita, Allah umat seluruh alam,Tuhan tempat kita berlindung dr berbagai macam godaan dan cobaan. Tuhan yang berbeda kedudukannya dengan Yesus,nabi Allah yang kita… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  tie
9 years ago

Shalom Tie,

Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk melihat hakekat Yesus, maka kita tidak dapat mengambil satu ayat saja dari Kitab Suci. Di dalam Kitab Suci, tersebar ayat-ayat yang mendukung Kristus yang mempunyai kodrat manusia dan sekaligus mempunyai kodrat Allah. Itulah sebabnya Gereja Katolik mengajarkan bahwa Kristus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Apakah dasarnya? Silakan melihat penjelasan di bawah ini.

[qa id=14132 collapsible=false]

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

Ignatius Jatmiko
Ignatius Jatmiko
10 years ago

Dari : Ignatius Jatmiko. Salam Damai dalam Tuhan Yesus Kristus, Saya sangat bersyukur terpilih Tuhan sebagai orang yang beriman kepadaNya dalam ajaran Gereja Katolik, saya sungguh mengakui dan percaya akan ajaran Trinitas menurut Gereja Katolik, yaitu akan adanya hanya Satu Allah : Bapa, Putera dan Roh Kudus. Membaca dan merenungi segala penjelasan tentang Trinitas di atas, saya semakin yakin bahwa apa yang saya percayai selama ini adalah yang sesungguhnya BENAR dan kebenaran itu yang akan menjamin dan membawa saya pada KESELAMATAN saya nantinya . Walaupun saya akui bahwa tidak sepenuhnya logika saya dapat ( dan saya percaya sebagai manusia saya… Read more »

Bogoro
Bogoro
10 years ago

dear pengurus katolisitas,
saya ingin tau alasan Yahudi tidak menerima Yesus sebagai juruselamat. padahal jelas2 semua nubuat mengarah pada Yesus. apakah benar hanya murni karena mereka menganggap Mesias adalah orang yg memberikan pengajaran yg sejalan dengan ajaran Yahudi yg mereka anut? kenapa mereka sampai bisa berpikir demikian? apakah sebenarnya ada nubuat dari nabi yahudi lainnya yg mengatakan demikian namun tidak dimasukkan ke dalam alkitab perjanjian lama?

sebenarnya seberapa banyak kitab yahudi yang tidak dimasukkan ke dalam perjanjian lama? kitab apa sajakah itu?

Ingrid Listiati
Reply to  Bogoro
10 years ago

Shalom Bogoro, Nampaknya harus diterima bahwa pada akhirnya, hal mengimani Yesus itu adalah karunia. Sebab dengan membaca Kitab Suci yang sama (dalam hal ini Perjanjian Lama) seseorang dapat melihat penggenapannya dalam Perjanjian Baru dan mengimani Kristus, sedang bagi yang menutup hatinya terhadap apa yang diwahyukan Allah di dalam Kristus dalam Perjanjian Baru, dapat tetap bertahan dalam pemahamannya sendiri tentang makna Perjanjian Lama dengan tidak menerima penggenapannya di dalam diri Kristus. Sebab kaum Yahudi menantikan Mesias sebagai tokoh pembebas bangsa Yahudi dari penjajahan bangsa musuhnya, semacam Nabi Musa, atau Raja Daud. Maka Kristus Mesias yang menderita, wafat di kayu salib demi… Read more »

David dada
David dada
10 years ago

kalau saya liat semua komentar yang sudah masuk sangat membangun sekali, milai dari pembedahan atas Allah Trinitas sampai perbandingan antar agama. menurut saya agama itu tidak dapat didescripsikan sebenarnya, itu menurut kepercayaan masing-masing individu yang meyakininya berdasarkan tuntunan Kitab-Kitab yang sudah disebarluaskan kepenjuru dunia ini. jd, menurut saya kita tidak perlu berdebat masalah tentang agama atau ajaran agama yang kita anut selama ajaran agama itu tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku dan tidak melakukan hal-hal diluar batas kemanusiaan ditempat kita berada. dan tentunya percuma kita berdebat satu sama lain, ujungnya akan terjadi kesalafahaman dan pasti akan timbul kericuhan yang berdampak… Read more »

John
John
10 years ago

Salam sdri Siti Maryam yg t’kasih… 18 thun anda katolik, pasti prnh m’dngar tduhan bhwa alkitab dpalsu’n. Pnyusunan alkitab hny m’gambil ayat2 yg ingin dpetik & dsesuai’n dgn pola pmikiran manusia & menolak yg x menguntung’n. D sni sya ingin b’tanya, skiranya ini benar, m’guna akal shat kta, knapa kita msh sukar mnerima konsep Trinitas? Walhal sptutnya klu alkitab sdh dkorup, pasti akn scara jelas t’kandung sgala isi yg mnyata’n scara jelas eksplisit akn Trinitas… @ stidak2nya scara jelas Allah adlah 1 & sderhana, krana ini sesuai dgn pola b’fkir manusia- keEsa’n Allah… Namun knyta’nya tdk bgtu. Shingga hari ini,… Read more »

muslim
10 years ago

Tanpa kita sadari ternyata mitologi telah berkembang begitu kuat dan mempengaruhi pondasi berpikir kita. Phanteism, salah satu ajaran filsafat kuno yang dasarnya menempatkan Tuhan sebagai satu kesatuan dan wujudnya berada di mana-mana telah memberi pengaruh yg begitu dalam thd Paulus dalam membentuk keyakinan Kristiani dan juga berkembang di India menyusup ke dalam agama Hindu. Selain itu pantheism ternyata juga berperan besar membentuk kepercayaan ‘agama-agama’ Asia Timur spt Buddha, Konghucu dan Taoism di China. Keyakinan ttg pantheism ini telah berurat akar dalam pola pikir penganut agama-agama besar sehingga mereka tidak lagi memahami kitab suci yang sesungguhnya, namun lebih banyak ‘melestarikan adat… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  muslim
10 years ago

Shalom Muslim, Terima kasih atas komentar Anda. Saya tidak akan berkomentar tentang agama-agama yang lain. Namun, tentang kekristenan, menurut saya analisa yang Anda berikan sebenarnya terlalu cepat dan terburu-buru, dengan cara mengambil 2 ayat dari Kitab Suci, tanpa berusaha untuk melihat ayat-ayat yang lain. Kalau Anda mau melihat alasan tentang Trinitas- satu Allah dalam tiga pribadi, silakan melihat beberapa artikel Kristologi ini: Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita.… Read more »

Sidik
11 years ago

Gak usah bingung2 nyari tuhan sesungguhnya,cuma dgn modal mikir lbh jauh tentang awal kehidupan alam seisinya,bgaimana proses penciptaanya?apkah tuhan butuh bantuan?Yg jelas bohong kl dikatakan alam ini terjadi dgn sndirinya.jdi..kita boleh berpedoman pd refrensi ketuhanan,tapi jgn asal telan saja,fikirkan ayat demi ayat,rasional apa tidak..yg jlas tuhan tidak punya kelemahan.lemahlah tuhan jika msh terikat dgn ciptaanya.toh dari nabi adam sampai sekarang tuhan selalu mandiri.biarpun gak ada muhammad,isa,musa,ibrahim,dll.,tuhan pun gk urusan,gak ngaruh…tuhan tetap berjaya tanpa manusia sekalipun.

[dari katolisitas: Saya menyarankan agar Anda dapat membaca beberapa artikel kristologi ini – silakan klik, sehingga Anda dapat melihat alasan akan Kristus adalah Allah.]

Frans Xavier
Frans Xavier
Reply to  Sidik
11 years ago

dahulu saya pernah mempunyai pendapat demikian juga, namun seiring dgn perjalanan waktu dan ‘teguran–teguran’ dari Nya. saya sadar, generalisasi seperti demikian adalah karena dangkalnya iman dan pengetahuan akan agama Katolik yg sangat minim.
buat sdr.Sidik,coba buka hati anda dan penuhi dengan pengetahuan dan iman akan gereja Katolik, saya yakin pandangan Anda akan berubah total.
Lakukan segera,jgn sampai anda juga mendapat teguran dariNya.
Saya doakan Anda, semoga di teguhkan untuk hal tsb.amin.

John
John
Reply to  Frans Xavier
11 years ago

Shalom…

Tepat skali! Spt jg sya, s’orang katolik yg pny bnyak p’soalan, mlah prnah fkir mau tkar agama. Nmun stelah m’lwat situs ini, & m’dalami lebih lg ttang iman katolik, hidup sya b’ubah total..! Iman sya b’tmbuh besar..! Skrang sya spt m’jd manusia yg baru, pnuh dgn kteguhan hati t’hadap Kristus.

Hallelujah..!

gabriel
gabriel
11 years ago

Saya memang pernah mendengar bahwa ketiga agama itu dikatakan agama langit. Berarti seharusnya antara pemeluknya ada unsur ‘saudara’ jika dibdk dng yang lain. Bukan berarti bahwa mendiskreditkan yang lain, tetapi mengapa yang terjadi di beberapa tempat, termasuk di Indonesia, ada beberapa pihak yang semestinya satu ‘saudara’ seakan-akan ingin mengeliminasi yang lain padahal masih satu ‘saudara’. Misalnya saja seperti dalam perizinan pembangunan tempat ibadat.
terima kasih. Berkah Dalem

danie
danie
11 years ago

perlu diketahuai penyederhanaan konsep Allah tidak hanya terjadi pada saat kedatangan islam bahkan jauh sebelum itu. yaitu sejak jaman nabi pertama lalu nabi ibrahim, dan seterusnya. BUKANNYA SEMUA NABI MENYEMBAH HANYA pada SATU TUHAN. lalu lahirlah yesus yang PENCPTAANNYA tidaklah lebih hebat dari penciptaan adam karna adam tanpa bapa lg tanpa ibu. sedangkan yesus hanya tanpa bapak. yahudi = tdk mengakui yesus malah menuduhnya sbagai anak haram kristen = yesus sebagai tuhan, putra Allah=tuhan islam = yesus dan ibundanya sebagai manusia yang mulia dan mengajarkan ketauhidan Allah. [dari katolisitas: Anda ingin berdiskusi tentang ke-Allahan Yesus Kristus. Kami telah menuliskan artikel… Read more »

Siti Maryam
Siti Maryam
Reply to  danie
11 years ago

Sebenarnya pemahaman agama sangat simple, kembali mengacu pada Taurat : Akulah Allah Tuhanmu ,Allah yang pencemburu,Tiada TUhan selain Aku…..kemudian beb abad, muncul Kristen atau pengikut Kristus,oleh Paulus, kemudian muncullah Islam yang artinya : berserah diri, dalam credonya : Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah pesuruh Allah. Jadi jelas kembali ke pemahaman ESA, saya pernah 18 th jadi Katolik, saat magang baptis bingung dengan pemahaman Tri Tunggal Mahakudus,….akhirnya pastur bilang ini dogma tidak diperdebatkan, sedangkan dalam Injil sama sekali tidak ditemui kalimat itu. kemudian mengenai rencana keselamatan Allah,” Aku lah jalan keselamatan dan hidup barang siapa percaya akan daku dia… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Siti Maryam
11 years ago

Shalom Siti Maryam, Sebenarnya, memang agama Katolik tidak menyembah tiga Tuhan, namun satu Tuhan. Namun Tuhan yang satu kodrat/ hakekat/ substansi ini mempunyai tiga Pribadi, atau disebut Trinitas. Penjelasan tentang hal ini dapat Anda baca di sini – silakan klik dan klik ini. Saya tidak tahu apa yang Anda diskusikan dengan pastor tersebut. Namun, kalau Anda bersedia untuk membaca dua artikel tersebut dan kemudian menganalisa artikel tersebut, maka saya membuka diri untuk berdiskusi dengan Anda. Dengan membaca dua artikel tersebut, minimal Anda dapat mengerti bahwa mempercayai Trinitas adalah tidak bertentangan dengan akal budi dan bukanlah menyembah tiga Allah. Anda telah… Read more »

sofyan
sofyan
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

wah menarik juga ya staf katolisitas…membaca tulian sdr siti maryam,,,saya agka merenung,,katholik 18 thn,,,,pertanyaannya ialah apakah 18 thn memberikan jaminan seseorg memahami katholik?utk memahami ktholik harus terus menerus menelusuri kedlm gereja katholik,,tdk sekadar wah saya katholik….alias pengikut YESUS,APAKAH PERLU YESUS dtg berbicara langsung kepada sesorg dan YESUS berkata AKULAH KALIMAT ALLAH, AKULAH FIRMAN ALLAH, AKULAH SABDA ALLAH.dlm sharing ini saya mau menyatakan suatu fakta:istri saya adalah islam totok,ngajinya cukup bagus,pernah juara ke 2 mtq sekab. sidoarjo. kami menikah dgn status menurut agama masing2,sebelum menikah istri saya pernah berkata, saya tdk akan menjadi katholik(pengikut YESUS),selama 9 thn jkami mengikuti ajarn agam… Read more »

frans
11 years ago

Salam kenal tim Katolisitas, saya ingin mengajukan pertanyaan yang saya hadapi di lingkungan pergaulan saya, yaitu tentang seperti apa sih tanggapan, pendapat atau sikap gereja terhadap Islam. Maaf kalo pertanyaan saya tidak tepat sebab saya hidup di lingkungan tersebut. Trimakasih.

[dari katolisitas: silakan melihat tanya jawab di atas – silakan klik]

Wolfrannus Haryo Yudhanto
Wolfrannus Haryo Yudhanto
12 years ago

Berkah Dalem Gusti,

Saya pernah membaca artikel tentang Kota Suci, yaitu Yerusalem, dalam artikel tersebut dikatakan ” YERUSALEM ADALAH KOTA SUCI YANG MENJADI AJANG PEREBUTAN LIMA AGAMA SAMAWI ”

Yang ingin saya tanyakan dan terus terang saya tidak paham adalah ” LIMA AGAMA SAMAWI ”
Mohon pencerahan dan terima kasih.

Salam,

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Wolfrannus Haryo Yudhanto
12 years ago

Salam Wolfrannus Haryo Yudhanto,

Yang disebut agama-agama “samawi” ialah agama-agama “langit” atau yang berdasarkan perwahyuan Allah, yaitu Yahudi, Kristen, Islam.

Agama samawi disebut juga agama Abrahamik, bersumber dari iman Abraham akan perwahyuan Allah. Ada yang menyebut agama Baha’i juga termasuk agama samawi arena menekankan Allah yang Maha Esa. Silahkan klik http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Abrahamik . Jika disebut lima agama samawi, maka saya belum menemukan yang satu. Atau jika Kristen dipahami sebagai Katolik dan Protestan, mungkin dari situlah agama abrahamik atau samawi menjadi 5 agama.

Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr

Wolfrannus Haryo Yudhanto
Wolfrannus Haryo Yudhanto
Reply to  Yohanes Dwi Harsanto Pr
12 years ago

Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr.

Terima kasih atas penjelasan-nya , hal tersebut akan menambah wawasan saya untuk berdialog dengan warga dalam lingkungan saya.

Tuhan selalu memberkati.
Salam
why.

Pak J.Manurung ( Mrg )
Pak J.Manurung ( Mrg )
12 years ago

Yth. Ibu Ingrid . Mohon maaf, komentar saya tertanggal 15 – 8 – 2011, batal tak usah dijawab, waktu penulisan, komputer eror. Yang benar komentar tanggal 16, Terima kasih. Sebagai tambahan, saya ingin mengomentari pertanyaan dari Sdr. Semang dari Malaesya , prihal : Apakah Agama Kristen dan Islam diwahyukan Allah ? Setelah Kristen mengapa Islam masih di lahirkan ? Apakah Kristen tidak sempurna ? Jawaban saya : Menurut saya, Wahyu adalah hakekat atau perwujudan Firman atau Sabda Allah yang dinyatakan kepada setiap orang pilihannya. Sedangkan Agama adalah segala bentuk hubu ngan Manusia kepada siapa dianggapnya Suci / Maha gaib, yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Pak J.Manurung ( Mrg )
12 years ago

Shalom P. Manurung, Hal tentang siapakah ‘domba- domba lain’ dalam Yoh 10:16 sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Kitab Suci menunjukkan bahwa kawanan domba Kristus adalah kawanan yang dipercayakan kepada Rasul Petrus (lih. Yoh 21:15-19, Mat 16:18) dan Kristus menghendaki agar kawanan ini selalu bersatu (Yoh 17:20-21)  dengan satu gembala, menjadi pemersatu semua bangsa (lih Yoh 11:52). Maka di sini kata kuncinya adalah: satu kawanan dan satu gembala. Kita dapat melihat dalam sejarah Gereja, bahwa kawanan tersebut adalah Gereja Katolik, yang bersatu di bawah satu pimpinan, yaitu Paus sebagai penerus Rasul Petrus. Maka ‘domba- domba lain’ yang dimaksud di… Read more »

Pak J.Manurung ( Mrg )
Pak J.Manurung ( Mrg )
12 years ago

Salam kasih U/ Ibu Ingrid. 1. Terima kasih atas tanggapannya, tapi saya masih bertanya tanya maksud Ibu dalam hal memahami Wahyu , mungkin juga dimaksud Cq. Trinitas, harus diperlukan ada keterbukaan dan kerendahan hati. Sikap terhadap Wahyu, saya sangat setuju Ibu, tetapi syarat pikiran dan kemauan juga dibutuhkan. Jika pikiran memastikan “tidak”, atau ” tidak mesti ‘, dengan banyak pertimbangan logis, tentu pikiran akan bertanya, ” Wahyu atau bukan “. Saya kurang setuju jika dalam menanamkan ” Iman ” hanya disuruh percaya tanpa penjelasan logis. Kalaupun harus cara demikian dilakukan, harus mempertimbangkan keadaan masyarakatnya, sudah maju atau tidak. 2. Masalah… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Pak J.Manurung ( Mrg )
12 years ago

Shalom P. Manurung, 1. Penjelasan tentang Trinitas Saya mengundang anda untuk membaca pengajaran tentang Trinitas, seperti yang pernah dituliskan di sini, silakan klik. Memang tidak mudah untuk memahami konsep Trinitas, tetapi bukan berarti bahwa Trinitas tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Di artikel tersebut dan di tanya jawab di bawahnya, kami sudah berusaha menyampaikan penjelasan tentang ajaran Trinitas, agar dapat diterima oleh akal budi kita. Sebab, sesungguhnya Trinitas dapat diajarkan dengan analogi sederhana, meskipun tidak sempurna, karena tidak ada sesuatupun di dunia yang dapat dipakai untuk menggambarkan Allah. Namun asalkan kita mau merenungkannya, kita akan dapat menangkap maksudnya. Seperti halnya… Read more »

Pak J.Manurung ( Mrg )
Pak J.Manurung ( Mrg )
12 years ago

Salam Kasih ! Ibu Ingrid, mungkin karena saya tidak ahli dalam theologi, falsafah, dan sastra (Ibr & Jun), maka dari menyaksikan perdebatan agama baik sesama Kristen maupun Kristen dengan Islam, saya merasa khawatir, bahwa kita Kristenpun karena emosional dan betapa besar cinta kita kepada Jesus, maka tidak tertutup kemungkinan Bapa2 Gereja awal bisa jadi telah membuat penafsiran keberadaan Jesus berlebihan atau ada kelemahan. Contoh gampang, hingga sekarangpun walau para ilmuwan membuktikan, bahwa Adam bukan manusia pertama diciptakan Tuhan(Allah), Kristen & Islam masih tidak mau menerimanya. Saya pribadi yakin Adam bukan manusia pertama tetapi nabi pertama. Kemudian, Jesus dipercaya adalah Allah… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Pak J.Manurung ( Mrg )
12 years ago

Shalom P. Manurung, Sejujurnya, jika kita ingin memahami Wahyu Allah, yang pertama-tama dibutuhkan adalah sikap keterbukaan dan kerendahan hati. Sebab tanpa kerendahan hati, kita akan cenderung ‘ngeyel‘ terhadap pemahaman kita sendiri, dan akhirnya, malah tidak dapat memahami apa sebenarnya yang Tuhan nyatakan kepada kita. Beruntunglah kita sebagai umat Katolik, bahwa kita memiliki Magisterium (Wewenang Mengajar) Gereja, yang dengan setia mengajarkan pengajaran dari para rasul dan para penerus mereka, dan bahwa kuasa mengajar ini dijamin oleh Kristus sendiri tidak akan sesat (lih. Mat 16:18-19, 18:18, 28:19-20), sehingga dengan demikian kita memiliki pegangan yang pasti dan benar. Memang dapat terjadi seseorang mempertanyakan… Read more »

Deddy Buchan
Deddy Buchan
Reply to  Pak J.Manurung ( Mrg )
11 years ago

Jika diwartakan secara luas, teologi awam buatan Robert Paul Walean dalam buku “Kebenaran Yang Terungkap dari Al-Qur’an dan Alkitab” itu justru menjadi bumerang bagi umat Kristen sendiri. Karena tidak semua umat Kristen mengakui doktrin Trinitas. Salah satu sekte Kristen yang radikal dalam menentang Trinitas adalah Saksi Yehovah (Jehovah Witnesses). Dalam buku Should You Believe in the Trinity? terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania (edisi Indonesia: Menolak Mitos Trinitas), Saksi Yehovah membantah doktrin Trinitas dengan segudang alasan, antara lain: Pertama, hasil penelitian sejarah, seperti diungkap dalam buku The Paganism in Our Chistianity disebutkan, “The origin of the Trinity… Read more »

Maruli Sinaga
12 years ago

Shalom,
Saya ingin bertanya,apakah alasannya orang yahudi tidak percaya YESUS adalah TUHAN.Saya pernah membaca mereka mempersoalkan ayat yg tertulis dalam Kitab Matius(saya lupa ayatnya).
Terimakasih.

Ingrid Listiati
Reply to  Maruli Sinaga
12 years ago

Shalom Maruli Sinaga, Harus diakui hal mengimani Kristus sebagai Juru Selamat itu terjadi karena rahmat Allah, yang disambut dengan keterbukaan hati dari orang yang menerimanya. Kita ketahui bahwa sejak semula yaitu sejak jaman Yesus sendiri, walaupun ada banyak orang Yahudi yang melihat Yesus dan segala mukjizat-Nya, mendengarkan pengajaran-Nya, menjadi saksi akan wafat dan kebangkitan-Nya, namun tak serta merta  semua orang Yahudi percaya kepada Kristus. Ada hal- hal yang menghalangi bagi mereka untuk percaya, dan ini memang sudah disebutkan juga di dalam Injil dan surat- surat para rasul. Di antaranya, memang yang tercatat di Injil Matius. Untuk membuat agar orang- orang… Read more »

ben2
13 years ago

thx buat penjelasannya yg sangat detail. like this. :D
Ad Maiorem Dei Gloriam! GBU! :D

semang
semang
15 years ago

hai,saya orang Malaysia dan Katolik.saya baru berkenalan dengan web ini,sangat menarik.terima kasih.saya sering tertanya-tanya 1. adakah Jews,Kristian dan Islam agama yang betul2 diwahyukan oleh Tuhan? 2.jika diwahyukan kenapa setelah jews dilahirkannya Kristian dan selepas Kristian dilahirkan Islam? 3. Adakah Jews dan Kristian itu tidak sempurna sehingga dilahirkannya agama Islam?
terima kasih.

[dari katolisitas: telah dijawab – silakan klik]

right
right
Reply to  semang
10 years ago

Ya memang seperti itu adanya, belum sempurna lalu disempurnakan lagi sampai akhirnya benar2 sempurna…

[Dari Katolisitas: Gereja Katolik mengajarkan kesempurnaan Wahyu Allah di dalam Kristus Putera-Nya, melalui sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga. Tidak ada wahyu lain setelah kesempurnaan Wahyu di dalam Kristus (lih. Katekismus Gereja Katolik 66, 67) Ajaran yang menyatakan sebaliknya, bukan merupakan Gereja Katolik.]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
33
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x