Perjamuan Kudus di Gereja Protestan

Pertanyaan:

Gereja Protestan juga mengartikan bahwa roti dan anggur yang diterima waktu di kebaktian, adalah simbol belaka untuk mengenang Kristus, tanpa ada arti yang lebih lanjut. Jika ada gereja yang beranggapan demikian tidak berarti semua gereja Protestan demikian karena saya pernah mengikuti Perjamuan Kudus di GKI dan GRII di Indonesia. Mereka mengatakan bahwa ini adalah benar-benar darah dan daging Yesus sesuai yang tertulis dalam Alkitab dan memang demikianlah yang benar.
Salam – Samuel.

Jawaban:

Shalom Samuel,

Untuk lebih jelasnya mengenai Ekaristi menurut ajaran Gereja Katolik, silakan membaca juga tulisan “Sudahkah engkau pahami tentang Ekaristi?” dan Ekaristi sumber dan puncak spiritualitas Kristiani (silakan klik)

Terdapat dua hal mendasar yang membedakan makna Ekaristi dengan Perjamuan Kudus yang diadakan di gereja-gereja Protestan, meskipun ada gereja Protestan yang juga percaya bahwa roti dan anggur tersebut telah diubah menjadi Tubuh dan Darah Yesus, yaitu:

  1. Apostolic Succession (Jalur Apostolik): Gereja Katolik, menerapkan apa yang telah menjadi Tradisi Suci Gereja sejak awal, mensyaratkan adanya sakramen Imamat untuk dapat menjadikan sakramen Ekaristi sebagai sakramen yang sah. Artinya, perkataan konsekrasi atau “kata-kata/ doa Yesus untuk merubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus oleh kekuatan Roh Kudus” harus dilakukan oleh imam yang ditahbiskan oleh Uskup yang mempunyai jalur apostolik, yang kalau ditelusuri maka rahmat tahbisan yang diperoleh dari penumpangan tangan ini adalah berasal dari para rasul, yang menerima mandat dari Yesus sendiri. Dengan demikian, Gereja Katolik tidak dapat mengakui keabsahan Ekaristi dari gereja lain, kecuali dari Gereja Timur Ortodox yang juga mempunyai tahbisan yang sah (mempunyai jalur apostolik), sehingga sakramen yang dilakukan dalam gereja mereka juga sah. Gereja Anglikan, juga gereja Protestan kehilangan jalur apostolik ini, sehingga Gereja Katolik tidak mengakui keabsahan sakramen Ekaristi mereka.
    Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:

    KGK 1400    Persekutuan-persekutuan Gereja yang muncul dari Reformasi, yang terpisah dari Gereja Katolik, “terutama karena tidak memiliki Sakramen Tahbisan, sudah kehilangan hakikat misteri Ekaristi yang otentik dan sepenuhnya” (UR 22). Karena alasan ini, maka bagi Gereja Katolik tidak mungkin ada interkomuni Ekaristi dengan persekutuan-persekutuan ini. “Kendati begitu, bila dalam Perjamuan Kudus mereka mengenangkan wafat dan kebangkitan Tuhan, mereka mengimani, bahwa kehidupan terdapat dalam persekutuan dengan Kristus, dan mereka mendambakan kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan” (UR 22).

  2. Transubstantiation (Trans-substansiasi) dan Consubstantiation (Konsubstansiasi): Gereja Katolik mengajarkan bahwa roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus setelah konsekrasi (disebut: trans-substansiasi). Ini artinya, bahwa yang termakan atau sisa dari Roti yang sudah dikonsekrasi adalah benar-benar Tubuh Kristus. Ini menyebabkan Gereja Katolik menyimpannya dalam tabernakel, dan juga ada doa Adorasi, yaitu doa di depan Sakramen Maha Kudus. Beberapa gereja Protestan mengakui konsubstansiasi, yang berarti roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus setelah dikonsekrasi dan dimakan/diminum. Jadi bagi gereja Protestan, sisa roti dan anggur yang tidak termakan/terminum bukanlah tubuh dan darah Kristus, namun hanya roti dan anggur biasa.

Adalah suatu kenyataan yang memang layak kita renungkan bersama, mengapa sampai terjadi banyak perbedaan yang cukup esensial dalam hal ajaran di antara gereja-gereja Protestan. Dalam hal ini memang secara obyektif pula kita lihat pentingnya peran kepemimpinan yang memegang kata akhir, yang di dalam Gereja Katolik dipegang oleh Bapa Paus yang merupakan penerus Rasul Petrus. Beliaulah yang menjadi wakil Rasul Petrus, yang berbicara atas nama Gereja. Beliau memiliki tanggung jawab yang sangat besar di hadapan Allah, karena tidak dapat mengubah segala sesuatu yang sudah ditentukan oleh Kristus dan para rasul sejak semula ataupun menyesuaikannya dengan kehendak pribadi atau tuntutan jaman. Oleh kepemimpinan Paus inilah maka Gereja Katolik dapat mempertahankan keutuhan ajaran Yesus sebagaimana yang diturunkan kepada para rasul.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – www.katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
19/12/2018
33 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Febu
Febu
10 years ago

Shalom,

Teman saya yang kristen bukan katolik bertanya mengapa orang Katolik dapat ikut perayaan Ekaristi dan menerima Hosti kudus setiap minggu bahkan setiap hari. Memang ikut Perayaan Ekaristis pada setiap hari minggu ada pada salah satu dari lima perintah Gereja. Apakah dasarnya hujan roti yang turun dari sorga (Kel 16:4 ,35)? Bagaimana memberi penjelasan yang lebih mendasar, lengkap dan bisa diterima?
Terima kasih.

Salam,
Febu

[dari katolisitas: Bagaimana kalau mulai dari artikel ini – silakan klik]

marsell
marsell
11 years ago

Shalom pak stef dan bu ingrid Saya baru mengetahui adanya web ini, terima kasih sangat membantu saya sekali. Saya mempunyai teman, saat ini dia sudah bukan di gereja katolik lagi (denominasi) dengan alasan bahwa misa hanya menjadi pembatasan dalam kedekatan dengan Tuhan karena dia bilang katolik itu kaku dan kurang ekspresif. Saya juga bingung mengapa dia bilang misa menjadi batasan? Memang kalo dibandingkan dengan gereja kristen non katolik yang puji2an begitu ramai dan meriah membuat perbandingan bahwa kita (katolik) menjadi kurang ekspresif. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai pendapat mereka? Apa benar orang katolik kurang ekspresif? Dan sebenarnya apa arti misa yang… Read more »

Robert
Robert
11 years ago

Dear Katolisitas, Saya mau bertanya soal Perjamuan Kudus (komuni) 1. Mengapa komuni umat Katolik hanya dapat Roti saja, Anggur khusus utk Imam.? 2. Saya melihat Perjamuan Kudus di Kristen non-Katolik, caranya berbeda dengan yg Katolik punya. Roti dan anggur dibagikan dulu ke umat, baru diberkati oleh Imam. Bagaimana ajaran Katolik melihat cara ini.? Saya melihat di Injil memang harusnya roti dan anggur diberkati dulu oleh Imam, baru dibagikan, dan hanya Imam yg memberkati roti dan anggur tsb. 3. Bila ada teman saya dari Kristen non-Katolik yg cukup baik juga orangnya tapi dia percaya bahwa Roti Perjamuan itu adalah benar Tubuh… Read more »

Oktavianus
Oktavianus
Reply to  Robert
11 years ago

Shalowm, sy pernah satu kali menyambut komuni dua rupa, yakni saat misa di sekolah dasar. Apakah memungkinkan bagi umat utk menyambut komuni dua rupa, kalau ada, bagaimana/dimana? Mohon pencerahannya, krn hal ini kadang menjadi kerinduan juga.

Terimakasih.

[Dari Katolisitas: Silakan menanyakannya kepada pastor paroki Anda, karena ada kebiasaan bahwa romo paroki umumnya memberikan Komuni dua rupa pada perayaan Ekaristi yang dilakukan di dalam kelompok kecil, seperti kalau ada misa lingkungan atau wilayah. Silakan mengikuti perayaan Ekaristi dalam kelompok kecil tersebut, sebab Komuni dua rupa dapat diberikan pada kesempatan tersebut. Tentang cara menyambutnya, silakan membaca di sini, silakan klik]

Eva Tona Manalu
Eva Tona Manalu
12 years ago

syalom..
apakah kita umat Katolik dilarang untuk mengikuti perjamuan kudus dari gereja lain?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Eva Tona Manalu
12 years ago

Shalom Eva, Sebagai umat Katolik, kita jangan mengikuti perjamuan Kudus dari Gereja lain, karena ktia seolah-olah mengiyakan iman mereka, yang sebagian besar hanya menganggap Perjamuan Kudus sebagai simbol. Tentang hal ini, dokumen Vatikan II tentang Ekumenisme, Unitatais Redintegratio, art.8 menuliskan sebagai berikut: … Akan tetapi kebersamaan merayakan Sakramen-Sakramen (Comunicatio in sacris) janganlah dianggap sebagai upaya yang boleh digunakan secara acak-acakan untuk memulihkan kesatuan umat kristen. Kebersamaan dalam perayaan itu terutama tergantung dari dua prinsip, yakni : mengungkapkan kesatuan gereja, dan mengikutsertakan pihak lain dalam upaya-upaya rahmat. Ditinjau dari sudut mengungkapkan kesatuan, kebanyakan kebersamaan itu dilarang. Rahmat yang dapat diperoleh kadang-kadang… Read more »

m. herman-wib
m. herman-wib
12 years ago

Shalom para pengasuh Katolisitas.org.

Ini hanya sekedar pertanyaan yg timbul setelah membaca ulasan anda, (dan tentunya banyak berandai-andainya).

Karena GK Roma mengakui jalur apostolik Gereja Timur Orthodox (GTO), maka apakah ini berarti kita, umat Katolik Roma, boleh merayakan ekaristi dlm GTO? (Tentu saja dgn catatan di wilayah tsb tdk ada Pastor/paroki Katolik).
Terima kasih sebelumnya untuk penjelasannya.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  m. herman-wib
12 years ago

Shalom Herman, Dalam keadaan biasa, maka umat Katolik menerima Sakramen Ekaristi dari pelayan Gereja Katolik di dalam Gereja Katolik. Namun, kalau dalam keadaan mendesak, yang secara fisik dan moril tidak dapat menerimanya dari pelayan Katolik dan tidak menimbulkan bahaya kesesatan, maka mereka dapat menerima sakramen Tobat, Ekaristi, Perminyakan dari pelayan non-Katolik, jika gereja-gereja tersebut dapat secara sah menyelenggarakan sakramen-sakramen tersebut – dan gereja Ortodoks adalah termasuk di dalamnya. Tentang hal ini, diatur di dalam Kitab Hukum Gereja, 844 sebagai berikut: 844     § 1     Para pelayan katolik menerimakan sakramen- sakramen secara licit hanya kepada orang-orang beriman katolik, yang memang… Read more »

Lucas Margono
Lucas Margono
12 years ago

Mau bertanya:

Orang Katolik mengikuti ibadah/ kebaktian non Katolik dan menganggap sama dengan mengikuti perayaan Ekaristi, bagaimana hukumnya?

Richard
Richard
12 years ago

Shalom, Sebenarnya saya suka berpikir kalau sampai kapanpun orang2 yg Kristen Non-Katolik tidak akan pernah mendapatkan Hosti yang benar2 Tubuh dan Darah Kristus sebelum mereka kembali ke Gereja Katolik, Tp saya kadang suka berpikir kalau mereka melakukan Perjamuan Kudus dengan paham Transubtansi tetapi tidak mao kembali ke gereja Katolik, apakah Tuhan mao hadir secara khusus ke Hosti mereka? Dan saya berkeras hati tidak mungkin. tetapi saya ingat Tuhan Maha Rahim dan kalau saya berpikir begitu bukankah saya sama saja dengan orang Farisi dan Ahli Taurat yang sombong. Bagaimana ya agar saya tidak bingung2 masalah ini? Saya tau mungkin saya bisa… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Richard
12 years ago

Shalom Richard, Terima kasih atas pertanyaannya. Secara prinsip, kita harus melihat bahwa Kristus menginstitusikan Ekaristi pada saat Perjamuan Terakhir bersama dengan para rasul, yang diteruskan oleh para uskup dan dibantu oleh para imam. Gereja Katolik, menerapkan apa yang telah menjadi Tradisi Suci Gereja sejak awal, mensyaratkan adanya sakramen Imamat untuk dapat menjadikan sakramen Ekaristi sebagai sakramen yang sah. Artinya, perkataan konsekrasi atau “kata-kata/ doa Yesus untuk merubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus oleh kekuatan Roh Kudus” harus dilakukan oleh imam yang ditahbiskan oleh Uskup yang mempunyai jalur apostolik, yang kalau ditelusuri maka rahmat tahbisan yang diperoleh dari… Read more »

rony
rony
12 years ago

saya kristen protestan, mengapa di ajaran katolik tidak ada anggur yang menyertainya setiap misa ? dan apa ada perbedaan pandangan terhadap perjamuan kudus yang dilaksanakan di gereja kristen protestan? terimakasih

Dari Katolisitas: Jawaban dari pertanyaan ini telah dibahas dalam kedua artikel di bawah ini, silahkan di klik di judul berikut:

Mengapa komuni satu rupa maknanya sama dengan dua rupa

Perjamuan Kudus di Gereja Protestan

Rm.I.Y.Sumarno
Rm.I.Y.Sumarno
12 years ago

Semoga Media Katolisitas ini memberi “pencerahan” bagi kembanyakan Umat dan menyegarkan kembali bagi para Imam. Maju terus Rm Stef. Lanjutkan…Gbu

[dari Stefanus Tay: Terima kasih atas dukungannya Romo Sumarno, Pr. Saya mau klarifikasi, bahwa saya bukan klerus, namun awam. Bersama dengan istri saya, Ingrid, kami berkarya lewat karya kerasulan katolisitas.org. Mohon doanya Romo, agar karya kerasulan ini dapat berguna.]

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
12 years ago

Salam bu Ingrid, dalam web tanya jawab ini, saya ingin bertanya kepada ibu, dimana saya kesulitan menjawab pertanyaan dari Teman Protestan, (bukan kritik) dari satu pekerjaan dia dari Japan. Begini ceritanya, pada hari besok (11/06/2011) ada funeral sala saty ayah Wakil Menteri di Timor Leste. oleh karena ini menyankut hubungan luar negeri, diplomat di kedutaan Japan termasuk Dubes ikut serta merayakan dengan pergi ke Gereja. Karena tidak tempat gerejanya maka saya diminta untuk menemai dia pergi melihat gereja sebelum hari jadi. dan ketika di dalam gereja dia (1) bertanya saya untuk menerima komuni, dan saya bilang mungkin tidak bisa, tapi… Read more »

wahyudi
wahyudi
13 years ago

Syalom,

Team Katolisitas….
Jika ada seseorang yang beragama Kristen non Katolik, menghadiri misa… trus karena dia juga percaya bahwa hosti adalah tubuh dan darah Yesus, dia merasa berhak juga untuk menerimanya. Bagaimana menanggapi permasalahan ini? mohon dijelaskan, terima kasih.

damai sejahtera selalu,

Wahyudi n Fam

wahyudi
wahyudi
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Syalom sdri Inggrid, Terima kasih penjelasannya ya… Penjelasan tersebut adalah menurut paham kita, gereja Katolik… akan tetapi menurut pemahaman dia bahwa dia pun merasa berhak… so, ini yang membuat kita merasakan dilema.. tidak dilarang kita tahu, melarangpun dengan cara apa???!!! Jadi saya hanya bisa memasrahkan ke Atas.. menurut saya, jika Hosti tersebut diterima dengan maksud yang salah maka dengan sendirinya akan menjadi hambar.. Dan bila memang Hosti tersebut memberikan berkat baginya (saya berharap juga demikian), tentunya dia nantinya akan mendapatkan pemahaman yang benar dari Roh Kudus.. Apakah hal ini bisa dibenarkan??? Demikian yang menjadi ganjalan saya, terima kasih. Damai Sejahtera… Read more »

Isa Inigo
Isa Inigo
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Menurut saya, kaum protestan dilarang terima komuni, juga jika merasa berhak, karena bahkan orang Katolik juga ada yang tak boleh komuni kok , yaitu yang berdosa berat. Seorang imam di Semarang mengatakan: dalam tindakan menerima komuni itu, orang Katolik mengakui Kristus yg mendirikan Gereja yaitu Tubuh Kristus yg kelihatan di dunia, Hirarki (Paus-Uskup), menghormati Bunda Maria, Para Kudus, dan Tradisi Para Rasul. Nah, apakah orang protestan tahu soal ini, jadi harusnya tidak cukup dengan mengatakan merasa berhak atau percaya bahwa itu Tubuh Kristus lalu sambut. Itu melecehkan dan tak pantas. Lagipula protestan sudah memisahkan diri dari Gereja Kristus yang satu… Read more »

Ryan09
Ryan09
13 years ago

Yth Katolisitas, Membaca kasus seperti ini jadi ingat kejadian beberapa tahun lampau. Saat itu saya masih kuliah di sebuah Kolese. Sudah menjadi tradisi untuk mahasiswa tingkat akhir ada acara retret. Perlu diketahui, mahasiswa di sini beragam (Katolik, Protestan, Moslem, dll). Materi retret memang sangat umum bukan membahas secara khusus tentang Kekristenan. Untuk peserta sendiri juga dipisah. Katolik & Protestan disatukan, sedang non Kristen dipisah. Nah, pada penutupan acara retret ada Misa Kudus. Yang ikut adalah peserta Katolik & Protestan. Yang mengejutkan saya (saya tahunya saat ini setelah membaca artikel di atas. Sebelumnya tidak berpikiran macam2), saat penerimaan komuni pastor mengatakan… Read more »

Paulina
Paulina
14 years ago

[Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini kami pindahkan dari artikel yang lain, karena topiknya lebih sesuai dengan tanya jawab di atas] Salam Katolisitas, Dari topil-topik yang sudah ada dalam forum ini, saya tau bahwa Perjamuan Kudus dalam Gereja Protestan tidak diakui keabsahannya oleh Gereja Katolik. Namun yang ingin saya tanyakan, apakah seorang Katolik bersalah bila ikut serta dalam Perjamuan Kudus Protestan tersebut? (maksudnya ikut memakan hosti dan meminum anggurnya). Pacar saya beragama Protestan dan kadang-kadang saya menemani dia kebaktian di Gereja Protestan. Dia pun menemani saya mengikuti misa di Gereja Katolik. Masalahnya adalah saya tidak tau bagaimana seharusnya saya bersikap pada… Read more »

Paulina
Paulina
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Terima kasih banyak, Bu Ingrid, atas penjelasannya. Sekarang saya jadi tahu sikap yang harus saya ambil karena selama ini saya memang ragu apakah saya boleh ikut terlibat dalam Perjamuan Kudus itu.
Berkat penjelasan Ibu, saya bersyukur bahwa selama ini saya menolak untuk mengambil hosti dan anggur dalam Perjamuan Kudus itu.

Salam,
Paulina

soegiharto BP
soegiharto BP
Reply to  Paulina
14 years ago

Shalom Paulina… Izinkankah saya berkomentar sedikit disini, sebab saya juga menjumpai hal yang sama dengan Paulina.. Kepada Katolisitas, saya serahkan sepenuhnya hak tayangnya apabila isinya dianggap menyimpang dari ajaran Gereja Katolik. Saya juga bergaul akrab dgn seorang Protestan, saat2 menemaninya ke gereja tak jarang mereka minta saya untuk meneriman Perjamuan Kudus di gereja mereka, pada awalnya, hati yang ingin bersekutu dgn Tuhan namun bagaimanapun di hati yang paling dalam menolak persekutuan tsb, dan sekalipun saya tidak pernah menerima Perjamuan Kudus di gereja Protestan (sebab terjadi sebuah penolakan yang tidak bisa saya utarakan dgn kata2 disini). Saat dari masa kemasa yang… Read more »

leonard
leonard
Reply to  soegiharto BP
12 years ago

Syaloom semua, Apa yang dialami oleh Paulina dan Soegiharto sangat mirip dengan saya, saya menemani pacar saya ke gereja dia yang non-Katolik. Saya bingung dalam menyikapi komuni di gereja dia walaupun mereka hormat dengan Hostinya mereka dan ada pemahaman berbeda, walaupun saya dibaptis di gereja Protestan. Saya tidak mau menerima Komuni dari gereja lain kecuali dari Gereja Katolik. Entahlah, saya merasa itu bukan Tubuh dan Darah Kristus, dan ga mau saya ambil biar ditawarin. Lalu muncullah pergumulan di diri saya, saya merasa sombong dan mengeksklusifkan agama Katolik. Saya pernah dijelaskan di situs ini kalau hanya melalui jalur apostolik baru bisa… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  leonard
12 years ago

Shalom Leonard, Terima kasih atas sharingnya. Sebenarnya kalau kita meneliti pernyataan anda bahwa kalau pihak Kristen non-Katolik suatu saat sadar bahwa ternyata Kristus benar-benar hadir dalam Sakramen Ekaristi, maka sebagai akibatnya, mereka juga mempertanyakan kalau dalam doktrin yang begitu penting ini mereka dapat salah, maka apakah mungkin mereka juga salah dalam doktrin yang lain, termasuk tentang ekklesiologi dan otoritas? Tidak ada hak spesial tentang Gereja apostolik, yang ada hanyalah tanggung jawab untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Kristus sendiri, termasuk untuk merayakan misteri Paskah Kristus dalam Sakramen Ekaristi yang dilakukan oleh para imam tertahbis. Silakan anda melihat fakta sejarah, bahwa… Read more »

leonard
leonard
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Syaloom,

Bukan hak tetapi tanggung jawab? Iya apa yang anda katakan adalah benar, sudah diberi maka harus bertanggung jawab.

Mungkin saya saja yang sombong dan mengeksklusifkan Katolik, sehingga pikiran saya mengarah ke arah yang negatif..

Terima kasih

Tuhan berkati

chris
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Yth Katolisitas,

Saya ingin tanya ini ada teman saya Protestan ingin sekali menerima komuni, dia mengakui bahwa yang dia sambut adalah benar-benar Tubuh Kristus,bukan sebagai simbol. Sementara ada teman saya Katolik mengatakan untuk yang Protestan, diizinkan menerima communion asalkan secara explicite menyatakan mempercayai bahwa yg diterimanya adalah sungguh Tubuh & Darah Kristus & bukan hanya symbol, but in this case, dari pihak Gereja Katolik gak boleh mengasumsikan org tsb. percaya, but harus diminta oleh pihak Protestants. Nah saya bingung mau jawab boleh atau tidak, mohon penjelasannya. terima kasih.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  chris
14 years ago

Shalom Chris, Terima kasih atas pertanyaannya tentang apakah umat Protestan boleh menerima komuni di Gereja Katolik. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan: 1) Kan. 844 – § 1. Para pelayan katolik menerimakan sakramen-sakramen secara licit hanya kepada orang-orang beriman katolik, yang memang juga hanya menerimanya secara licit dari pelayan katolik, dengan tetap berlaku ketentuan § 2, § 3 dan § 4 kanon ini dan kan. 861, § 2. § 3. Pelayan-pelayan katolik menerimakan secara licit sakramen-sakramen tobat, Ekaristi dan pengurapan orang sakit kepada anggota-anggota Gereja Timur yang tidak memiliki kesatuan penuh dengan Gereja katolik, jika mereka memintanya dengan… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
33
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x