konklaf-asap-hitamVATIKAN- Pemungutan suara para kardinal pemilih dalam konklaf, Selasa (12/3/2013) malam waktu setempat, belum mendapatkan pengganti Paus Emeritus Benediktus XVI. Asap hitam mengepul dari Kapel Sistina, menandakan pemungutan suara perdana belum mendapatkan minimal dua pertiga suara untuk satu kandidat Paus baru.

Setelah pemungutan suara perdana tidak mendapatkan hasil Paus baru, para kardinal akan terus melakukan pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung empat kali sehari, mulai Rabu (13/3/2013). Berdasarkan sejarah konklaf selama ini, pemungutan suara perdana memang tidak langsung bisa mendapatkan suara mayoritas untuk kandidat tertentu.

Pemilihan Paus tidak dilakukan dengan memunculkan kandidat, yang kemudian baru dipilih melalui pemungutan suara. Tapi, setiap kardinal memberikan suara dengan mencantumkan kandidat pilihan masing-masing. Paus terpilih adalah bila dua pertiga kardinal yang berhak memberikan suara, memilih satu kandidat yang sama.

Karena tak adanya kandidat kuat dan sulitnya mendapatkan satu kandidat dengan dukungan dua pertiga kardinal pemilih, pemungutan suara dijadwalkan berlangsung empat kali dalam sehari. Yaitu dua kali pemungutan suara pada pagi hari dan dua kali pemungutan suara pada petang hari.

Prosesi pemungutan suara akan terus berlanjut sampai didapat angka minimal dua pertiga suara dari 115 kardinal pemilih yang mendukung satu kandidat, atau berarti kandidat terpilih butuh sekurangnya 77 suara pendukung. Bila pemungutan suara belum mendapatkan kandidat terpilih, dari dalam Kapel Sistina akan keluar asap berwarna hitam dari pembakaran kertas suara para kardinal.

Sebaliknya, bila pemungutan suara telah mendapatkan kandidat terpilih, asap putih akan menyiarkan kabar gembira tersebut. Tak ada cara komunikasi selain asap itu, yang diizinkan selama proses pemilihan Paus baru.

Konklaf dilakukan secara tertutup dan para kardinal juga dilarang berhubungan dengan dunia di luar Kapela Sistina.

Lapangan Santo Petrus sejauh ini mulai dipenuhi umat katolik yang ingin melihat hasil pemilihan Paus baru. Jaringan televisi internasional seperti BBC dan CNN melaporkan langsung dari Lapangan Santo Petrus, Vatikan.  Sekitar 6.000 wartawan dari seluruh dunia meliput langsung pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu. (Reuters)