Pertanyaan:

VICARIUS FILII DEI adalah Gelar Paus. Dalam artikel KORAN MINGGUAN “OUR SUNDAY VISITOR” (the largest Catholic weekly in America) terbitan tgl 18 April 1915 pada halaman 3, mengatakan bahwa “Gelar Paus yg tertulis di “tiara/mitre” (topi yg selalu digunakan oleh Paus) adalah “VICARIUS FILII DEI”. Kemudian setelah munculnya hubungan antara 666 dengan Gelar Paus “VICARIUS FILII DEI”, Gelar Paus DIGANTI menjadi “Vicarius Christi”.

Ini bukti2nya dari Katolik sendiri (silahkan di klik link wensite-nya)
1) http://www.aloha.net/~mikesch/OSV1915.gif
OUR SUNDAY VISITOR terbitan tgl 18 April 1915 pada halaman 3. Perhatikan tulisan berikut: “What are the letters supposed to be in the Pope’s crown, and what do they signify, if anything? The letters inscribed in the Pope’s mitre are these: Vicarius Filii Dei, which is the Latin for Vicar of the Son of God…..”

2) http://www.aloha.net/~mikesch/fenton.jpg
Perhatikan tulisan berikut: “Vicarius Filii Dei is a manifest synonym of Vicarius Christi”

3) http://biblelight.net/Quasten%20Document%206.11%20x%209.5%20inch.gif
Perhatikan tulisan berikut: “The title Vicarius Filii Dei as well as the title Vicarius Christi is very common as the title for the Pope.”

4) http://biblelight.net/Sources/Gratian-1493-Dist96-136.gif
Distinctio 96 vicarius filii Dei (Quote of Donation of Constantine)

5) Vicarius Filii Dei in the text of the Donation of Constantine in an 1869 Vatican printing of Cardinal Deusdedit’s Canon Law (compiled in 1087 A.D.)
—-> http://books.google.ca/books?id=ke0CAAAAQAAJ&jtp=343&redir_esc=y#
Silahkan dibaca baris ke-10 yg tertulis “Vicarius Filii Dei ”

6) http://daten.digitale-sammlungen.de/~db/bsb00009126/images/index.html?id=00009126&fip=&no=7&seite=223
Silahkan dibaca halaman 342, paragraf 228 yg tertulis: “vicarius filii dei”

7) Vicarius Filii Dei digunakan 2x oleh Pope Paul VI di dalam Publikasi-nya yg berjudul “Acta Apostolicae Sedis (Acts of the Apostolic See)”
1x) January 11, 1968: Decree of Paul VI elevating the Prefecture Apostolic of Bafia, Cameroon, to a Diocese: Acta Apostolicae Sedis, Commentarium Officiale, vol. LX (1968), n. 6, pp. 317-319. Libreria Editrice Vaticana. ISBN 8820960680, 9788820960681.
Lihat halaman 317: http://biblelight.net/Sources/Bafianae_317.jpg
Judul depan publikasi (TITLE PAGE): http://biblelight.net/Sources/Bafianae_title.jpg
Silahkan dibaca:
“Adorandi Dei Filii Vicarius et Procurator, quibus numen aeternum summam Ecclesiae sanctae dedit, …”
Terjemahan Bahasa Inggris: “As the worshipful Son of God’s Vicar and Caretaker, to whom the eternal divine will has given the highest rank of the holy Church, …”

2x) August 9, 1965: Decree of Paul VI creating the Vicariate Apostolic of Río Muni, Equatorial Guinea:
Acta Apostolicae Sedis, Commentarium Officiale, vol. LVIII (1966), n. 6, pp. 421-422. Libreria Editrice Vaticana, ISBN 8820960664, 9788820960667.
Lihat halaman 421: http://biblelight.net/Sources/Rivi_Muniensis-421.jpg
Judul depan publikasi (TITLE PAGE): http://biblelight.net/Sources/Rivi_Muniensis-title.jpg
Silahkan dibaca:
“Qui summi Dei numine et voluntate principem locum in Christi Ecclesia, obtinemus, adorandi Filii Dei hic in terris Vicarii Petrique successores, …”
Terjemahan Bahasa Inggris: “We who the supreme God providentially wills, and maintains, in the principle position over Christ’s Church, the worshipful Son of God’s Vicar(s) upon the earth, Peter’s successor(s), …”

8) http://www.aloha.net/~mikesch/1827r.gif
A quote from the Donation of Constantine on page 1828 from volume 5 of Prompta Bibliotheca, 1858 Paris edition, where the title of Vicarius Filii Dei appears in #20 of article 2 of the entry “Papa” (Pope).
**** Silahkan dibaca halaman 1828 baris ke-23 tertulis: “vicarius Filii Dei”

Dan masih banyak lagi dokumen2 Katolik yg membuktikan bahwa Gelar Paus DULUNYA adalah “VICARIUS FILII DEI” dan sudah diganti menjadi “VICARIUS CHRISTI” karena tidak ingin diasosiasikan dengan lambang 666.

John 8:32 (Yohanes 8:32): “and you shall know the truth, and the truth shall make u free”
(dan kamu akan tau kebenaran dan kebenaran akan membebaskanmu).

Banyak sekali Umat Katolik yg benar2 mengasihi Allah (Yesus Kristus) tetapi BELUM mengetahui kebenaran. Read your BIBLE and search for the truth. Semoga Roh Kudus membimbing kita semua Pengikut Kristus kepada Firman Kebenaran. Amin.

Jawaban:

Shalom AK,

1. Vicarius Filii Dei: gelar Paus?

Gereja Katolik, menurut dokumen Tu es Petrus, menyebutkan gelar Paus sebagai berikut:

– His Holiness The Pope;
– Bishop Of Rome And Vicar Of Jesus Christ;
– Successor Of St. Peter, Prince Of The Apostles;
– Supreme Pontiff Of The Universal Church;
– Patriarch Of The West;
– Servant Of The Servants Of God;
– Primate Of Italy;
– Archbishop And Metropolitan Of The Roman Province;
– Sovereign Of Vatican City State.

Maka, walaupun ditinjau dari artinya, Vicar of the Son of God dan Vicar of Jesus Christ itu sama saja (karena Yesus Kristus adalah Putera Allah), namun gelar Bapa Paus yang umum dikenal adalah Vicar of Jesus Christ (Vicarius Iesu Christi).

Anda lalu mengacu kepada berita dari Our Sunday Visitor yang mengisahkan adanya tulisan Vicarius Filii Dei pada miter Paus, dan mengutip pernyataan Dr. J. Quasten dari Catholic University of America, yang menyatakan hal yang sedemikian, lalu menghubungkannya dengan jumlah bilangan pada Vicarius Filii Dei itu (VICarIVs (112)+fILII (53)+DeI (501)= 666. Sumber-sumber yang Anda sebut itu bukan sumber resmi dari Vatikan. Namun demikian, seandainya gelar itu benar sekalipun, tidak otomatis menjadi bukti bahwa Paus adalah seorang Anti-Kristus. Sebab ada banyak nama orang yang hurufnya kalau dijumlah juga =666, contohnya bahkan pendiri Gereja Seventh Day Adventism, Ellen Gould White, yang sangat vokal menyebut Paus sebagai antikristus, namanya sendiri jika dijumlah juga adalah 666 (eLLen (100)+ goVLD (555)+ VVhIte (11)= 666). Maka seperti halnya dengan makna simbolis bagi angka 1000 tahun dalam Why 20, angka 666 dalam Why 13:18 juga lebih mengacu kepada makna simbolis, sebagaimana pernah dituliskan di sini, silakan klik.

Selanjutnya, definisi yang diberikan oleh Kitab Suci tentang antikristus adalah:

“Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. ….. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.” (1 Yoh 2:18, 22)

“…dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.” (1 Yoh 4:3)

“Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.” (2 Yoh 1:7)

Jika seseorang dengan jujur membaca teks ini, maka ia akan mengetahui bahwa Paus bukanlah antikristus, karena justru Paus tidak pernah menyangkal Kristus, tidak pernah tidak mengakui Kristus, tidak pernah tidak mengakui bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Malahan ajaran Paus sungguh berpusat pada Kristus dan bahwa Kristus telah menjelma menjadi manusia.

2. Tentang dokumen Donation of Constantine

Anda kemudian mengacu kepada suatu dokumen yang disebut Donation of Constantine yang konon menyebut istilah Vicarius Filii Dei tersebut. Tetapi dokumen ini terbukti sebagai dokumen yang palsu/ tidak otentik. Isi dari dokumen tersebut terbagi dua, bagian yang pertama mengisahkan pertobatan dan baptisan Kaisar Konstantin oleh Paus Sylvester; bagian kedua mengisahkan tentang diberikannya hak- hak istimewa dari Kaisar Konstantin kepada Paus dan para penerusnya. Namun dokumen ini ternyata adalah dokumen palsu yang baru ditulis tahun 750-850 (seharusnya Konstantin hidup di akhir abad ke 3 sampai awal abad ke-4). Namun baru pada abad ke-15 kepalsuan dokumen ini dapat dibuktikan, oleh Cardinal Nicholas dari Cusa, Lorenzo Valla dan Baronius. Selanjutnya tentang kisah dokumen Donation of Constantine silakan klik di link ini.

Lagipula sebenarnya, yang tertulis di dokumen Donation of Constantine adalah demikian:

Petrus in terris VICARIUS FILII DEI esse videtur constitutus, ita et Pontifices, qui ipsius principis apostolorum gerunt vices, principatus potestatem amplius quam terrena imperialis nostrae serenitatis mansuetudo habere videtur, conscessam a nobis nostroque imperio obtineant…

Terjemahan bahasa Inggrisnya adalah:

As the Blessed Peter is seen to have been constituted vicar of the Son of God on the earth, so the Pontiffs who are the representatives of that same chief of the apostles, should obtain from us and our empire the power of a supremacy greater than the clemency of our earthly imperial serenity is seen to have conceded to it….

Jadi sebenarnya yang disebutkan di sana adalah: Rasul Petrus mendirikan/ menetapkan jabatan Vicarius Filii Dei/ Vicar of the Son of God, sedangkan Paus adalah wakil dari Rasul Petrus yang adalah pemimpin para Rasul … Jadi tidak dikatakan secara langsung di sini bahwa Paus adalah Vicarius Filii Dei; namun yang langsung sebagai Vicarius Filii Dei adalah Rasul Petrus; apakah dengan demikian mereka yang menuduh itu mau mengatakan bahwa Rasul Petrus juga adalah Antikristus (666)? Ini kan malah menjadi tuduhan yang tidak masuk akal, sebab Rasul Petrus adalah pemimpin para Rasul yang juga menulis surat yang termasuk dalam Kitab Suci, dan di atas Rasul Petrus ini Kristus mendirikan Gereja-Nya (lih. Mat 16:18).

3. Tentang dua dokumen Paus VI yang konon menuliskan tentang ‘Vicarius Filii Dei’

Selanjutnya, menarik diperhatikan adalah apa yang tertulis dalam dua dokumen resmi Kepausan yang sepertinya menyebutkan tentang gelar Vicarius Filii Dei

1. Bafianae (January 11, 1968), Decree of Paul VI elevating the Prefecture Apostolic of Bafia, Cameroon, to a Diocese:
Acta Apostolicae Sedis, Commentarium Officiale, vol. LX (1968), n. 6, pp. 317-319. Libreria Editrice Vaticana. ISBN 8820960680, 9788820960681.

Dikatakan di awal surat Dekrit Paus Paulus VI dalam pengangkatan Kamerun menjadi Keuskupan:
Adorandi Dei Filii Vicarius et Procurator, quibus numen aeternum summam Ecclesiae sanctae dedit ….”

Terjemahan bahasa Inggrisnya:
We, the Vicar and Caretaker of the adorable Son of God, to whom the eternal divine will has given the highest place in the holy Church, have never held anything more holy, more pressing, or of greater religious value than that fire be lit in the hearts of men, . . .

2. Rivi Muniensis (August 9, 1965), Decree of Paul VI creating the Vicariate Apostolic of Río Muni, Equatorial Guinea:
Acta Apostolicae Sedis, Commentarium Officiale, vol. LVIII (1966), n. 6, pp. 421-422. Libreria Editrice Vaticana, ISBN 8820960664, 9788820960667.

Dikatakan di awal surat Dekrit Paus Paulus VI tersebut:
Qui summi Dei numine et voluntate principem locum in Christi Ecclesia, obtinemus, adorandi Filii Dei hic in terris Vicarii Petrique successores,

Terjemahan bahasa Inggrisnya:
We who by the will of the supreme God have obtained the principal position in Christ’s Church, the Vicars here on earth of the adorable Son of God, the successors of Peter, …

Dokumen- dokumen ini memang sepertinya mengacu kepada gelar Vicarius Filii Dei, walau di dokumen tersebut tertulisnya tidak persis sama, Adorandi Dei Filii Vicarius, (jadi ada tambahan aDoranDI =1001; jadi total 1667)

Rev. Dr. Leslie Rumble dan Charles M. Carty, dalam wawancara radio menjawab pertanyaan pendengar tentang Vicarius Filii Dei, sebagai berikut:

[Q] 345.   I have heard that he [the pope] is Anti-Christ, and that he was described by St. John as 666, the numerical equivalent of the Latin words of the Pope’s title, Vicarius Filii Dei.

[A] That interpretation is absurd, and rejected by all reputable scholars, Catholic and non-Catholic alike. In any case, St. John wrote in Greek, and there is no warrant whatever for the translation to the Latin language. Moreover, whatever be the true interpretation of this mystical number, it certainly refers to some one individual being. If it referred to one particular Pope, it could refer to none of the others. To which Pope will people refer it? To a past Pope? Then he is dead and gone, and we need not worry about him. To the present Pope? He is the very antithesis of all the conditions of the Beast as described by St. John. However, the number does not refer to any of the Popes at all.

Terjemahannya:

[Pertanyaan] “345. Saya dengar bahwa Paus adalah antikristus dan bahwa ia digambarkan oleh St. Yohanes sebagai 666, jumlah yang sama dengan huruf Latin dari gelar Paus, Vicarius Filii Dei.

[Jawaban] Interpretasi ini ngawur, dan ditolak oleh semua ahli yang mempunyai reputasi, baik Katolik maupun non-Katolik. Bagaimanapun juga, St. Yohanes menulis di dalam bahasa Yunani dan tidak ada justifikasi apapun untuk terjemahan ke bahasa Latin. Lagipula, apapun juga yang menjadi interpretasi yang benar untuk angka yang mistik ini, pastilah ini mengacu kepada seseorang pribadi. Jika itu mengacu kepada seorang Paus, maka tidak mungkin mengacu kepada Paus lainnya. Kepada Paus yang mana orang- orang akan menghubungkannya? Kepada Paus di masa lalu? Jika demikian ia sudah mati dan berlalu, dan tidak ada yang perlu kita risaukan tentang dia. Kepada Paus saat ini? Justru ia adalah antitesa (segala kebalikan) dari semua keadaan Binatang yang disebutkan oleh St. Yohanes; [maka] angka itu tidak mengacu kepada Paus manapun.”

Source: Radio Replies, First Volume, by Rev. Dr. Leslie Rumble, M.S.C. and Rev. Charles Mortimer Carty, Copyright 1938, printed by Radio Replies Press, St. Paul 1, Minn., U.S.A., #345, page 80.

Kami umat Katolik tidak terganggu dengan segala tuduhan ini, karena tuduhan tersebut tidak berdasar dan tidak terbukti. Tuduhan Paus sebagai antikristus sudah lama (sekitar 500 tahun lalu) dituduhkan oleh Martin Luther; namun biarlah fakta sendiri yang menjawabnya. Bagian kami umat Katolik adalah mendoakan mereka yang menuduh Paus dengan tuduhan sedemikian, sebab kami percaya bahwa dengan mendoakan orang- orang yang memusuhi kami dengan menghina pemimpin kami, kami menjalankan ajaran Kristus sendiri dalam Mat 5:44-48. Ya, dengan berpegang pada Kitab Suci, kami percaya bahwa Sabda Tuhan pasti benar, bahwa Kristus tidak akan pernah meninggalkan Gereja-Nya sampai akhir zaman (lih. Mat 28:19-20) sehingga tidak mungkin Ia membiarkan bahwa Gerejanya dipimpin oleh banyak antikristus selama ratusan tahun [atau ribuan tahun]. Sebab jika demikian artinya Kristus mengingkari janji-Nya, dan ini sungguh tidak akan pernah terjadi; sebab dikatakan demikian dalam firman-Nya, “jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” (2 Tim 2: 13). Kesetiaan Kristus kepada Gereja-Nya inilah, yang menyebabkan Gereja Katolik tetap bertahan selama sekitar 2000 tahun sampai sekarang, dan kami percaya, Gereja ini akan terus bertahan sampai akhir zaman nanti.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

41 COMMENTS

  1. Semua org berusaha membela diri.berani pasang badan demi sistem,ukuran paling benar adalah kitab suci,maka beriman lah menurut kitab suci,jgn lbh condong k sistem

    [dari katolisitas: Tentu saja iman kekristenan bersumber pada Kitab Suci. Namun apakah Kitab Suci dapat menginterpretasikan sendiri? Bagaimana dengan 2Pet 3:16?]

  2. yang penting jangan berbuat dosa dan berdoa kepada Yesus di surga

    itu intinya

    [Dari Katolisitas: Anda benar, mari berdoa kepada Tuhan Yesus, dan memohon rahmat-Nya agar kita dimampukan-Nya untuk menjauhkan diri dari dosa, dan bertumbuh dalam perbuatan kasih. Dengan hati yang murni dan kasih yang tulus, mari bersyukur kepada Tuhan, atas terpilihnya Paus yang baru, sebagai penerus Rasul Petrus, untuk menjadi wakil Kristus dalam memimpin Gereja-Nya di dunia. Atas kasih dan penghormatan kita kepada Kristus, mari mensyukuri janji Kristus untuk menyertai Gereja-Nya, dan tidak menuduh Paus yang mewakili-Nya sebagai seorang yang sesat/ antikristus, sebab ini sama saja menuduh Kristus tidak setia terhadap janji-Nya sebagaimana tertulis dalam Mat 16:18-19. ]

  3. Shallom, mohon penjelasan tentang perkataan yang diucapkan oleh POPE ini didalam

    Unam Sanctam – Boniface VIII (A.D. 1302):
    “We declare, say, define, and pronounce that it is absolutely necessary for the salvation of every human creature to be subject to the Roman Pontiff.”

    “Kami mendeklarasikan, mengatakan, mendefinisikan dan mengumumkan bahwa sangatlah perlu sekali bagi keselamatan seluruh umat manusia untuk menjadi subyek dari Paus Roma.”

    Saya hanya ingin tahu dan mohon pengertian/penjelasan tentang yang diucapkan oleh Pope Boniface VIII itu.. Kalau posting ini tidak sesuai, sila delete saja , ok. saya hanya ingin bertanya sebab saya tidak begitu senang protestant yang membuat pengertian sendiri mengenai perkataan Pope itu. Terima kasih banyak!

    Latin:
    Porro subesse Romano Pontifici omni humanae creaturae declaramus, dicimus, definimus et pronunciamus omnino esse de necessitate salutis.

    [dari katolisitas: Silakan melihat topik EENS ini – silakan klik. Perkataan Paus Boniface VIII ini tentang tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik bukanlah pertama, namun juga diberikan oleh para Bapa Gereja yang lain. Silakan membaca terlebih dahulu link tersebut. Kalau masih ada pertanyaan setelah membaca link tersebut, silakan untuk bertanya kembali.]

  4. shalom
    sy akan berbagi kesaksian atas iman sy :
    1. Tuhan Yesus tdk pnh membawa agama ke dunia ttp karya penyelamatan melalui kematian dan kebangkitanNya.
    2. Al Kitab adalah firman Tuhan yg mutlak kebenarannya. Ditulis oleh manusia yg diilhami Roh Kudus. Bolehkah manusia/organisasi mengubah/merevisinya? Jawaban ada dlm hati Anda msg2. Tidak ada firman Tuhan yg bertentangan satu sama lain, krn klo bertentangan itu pasti bkn firman Tuhan.
    3. Di dunia ini hy ada 2 kekuatan yg ada yaitu dari Kristus melalui Roh Kudus dan antikristus, ini berlaku utk semua orang, semua agama, semua bangsa, semua bahasa, semua golongan.
    Haleluya. Maranatha.

    • Shalom Rudi,

      Demikianlah tanggapan saya atas pernyataan Anda:

      1. Yesus tidak pernah membawa agama ke dunia tetapi karya penyelamatan?

      Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas Rasul Petrus (lih. Mat 16:18). Melalui Gereja-Nya inilah Kristus terus melakukan karya penyelamatan-Nya sampai akhir zaman, terlihat bahwa melalui Gereja-lah kita menerima Pembaptisan (lih. Mat 28:19-20) yang olehnya kita dilahirkan kembali oleh air dan Roh (Yoh 3:5) sehingga dapat memperoleh kehidupan kekal dalam Kerajaan Surga.

      Sedangkan tentang definisi Agama, sudah pernah ditulis di sini, silakan klik.

      2. Kitab Suci adalah firman Tuhan yang mutlak kebenarannya?

      Ya benar. Tidak ada kesalahan dalam Kitab Suci. Hal ini juga diajarkan oleh Gereja Katolik.

      Namun Gereja Katolik, berdasarkan Kitab Suci, mengajarkan bahwa Firman Tuhan tidak saja disampaikan secara tertulis dalam Kitab Suci, tetapi juga secara lisan sebagaimana diajarkan oleh para rasul, dan ini disebut sebagai Tradisi Suci. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika mengajarkan hal ini (lih. 2 Tes 2:15). Jangan dilupakan bahwa Kitab Injil juga berasal dari ajaran lisan Kristus dan para Rasul. Rasul Matius dan Yohanes menuliskan ajaran lisan Kristus dalam Injil mereka, demikian pula Markus yang adalah asisten Rasul Petrus, menuliskan apa yang biasa dikhotbahkan Rasul Petrus, sedangkan Lukas, asisten Rasul Paulus menuliskan apa yang biasa dikhotbahkan oleh Rasul Paulus.

      3. Di dunia ini hanya ada 2 kekuatan, yaitu Kristus dan antikristus?

      Nampaknya hal ini perlu didefinisikan dengan lebih tepat. Sebab kita ketahui adanya pertentangan antara yang baik (dari Allah) dan yang jahat (dari Iblis maupun dari manusia sendiri) memang ada, dan antikristus ada karena pengaruh Iblis. Namun demikian, definisi antikristus sebagaimana disebut dalam Kitab Suci tidak mewakili semua bentuk kejahatan. Antikristus menurut Kitab suci adalah ia yang menyangkal Allah Bapa dan Putera (1 Yoh 2:18, 22), yang tidak mengaku bahwa Yesus berasal dari Allah (1 Yoh 4:3) dan yang tidak mengakui bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (2 Yoh 1:7).

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  5. Pro AK.
    Setelah satu topik dijawab oleh katolisitas tolong anda memberikan tanggapan setuju atau tidak Bila tidak apa yang salah dari katolisitas berikan buktinya supaya pembaca dapat membuat kesimpulan kebenaran dari topik yang dibahas itu yang mana. Bila anda tidak mengungkapkan pendapat anda atas jawaban katolisitas kami ada banyak simpulan; 1. Anda setuju. 2. anda tidak ada niat baik dalam diskusi. 3. anda tidak dapat membuktikan yang sebaliknya. Trimakasih. Salam damai.

    [Dari Katolisitas: Mari menghormati setiap pembaca dan memberikan kebebasan kepadanya akan apakah ia mau menanggapi atau tidak menanggapi dalam suatu diskusi]

  6. kami berdoa utk semua komentator spy diberi roh hikmat dan wahyu, roh yg takut akan Tuhan. Tinggalkan roh agamawi, roh mementingkan diri sendiri, spy semua diselamatkan dan tdk binasa pd hari Tuhan.

    [dari katolisitas: Bisa dijelaskan apa yang dimaksud dengan roh agamawi?]

  7. Kesabaran kita memberikan kebenaran ajaran Katolik sedang diuji, Tuhan lebih melihat kebenaran atas semua ini, mari kita semua bersama-sama berdoa untuk saudara-saudara kita memojokkan kita atas dasar kebenaran mereka sendiri, agar diberikan terang dari Tuhan.
    Terus berjuang memberitakan kebenaran ajaran Katolik buat rekan-rekan Katolisitas, karena semakin banyak berita-berita yang memojokkan Katolik bermunculan, [semakin besar] peran kita untuk berdoa agar mereka semua diberi pengampunan oleh Tuhan dan untuk menerangkan berita kebenaran-Nya. Dan kita tetap kuat berpegang kuat terhadap iman Katolik kita agar tahan terhadap ujian-ujian yang diberikan oleh dunia ini. Tuhan selalu beserta kita.

  8. Kenapa ada katekismus? Hanya untuk melegalkan Hari minggu jadi hari Tuhan.
    Hari minggu tdk pernah dikuduskan. Mohon saudara kembali ke Alkitab dan Alquran.

    Tdk pernah Jesus menyucikan hari minggu. Inilah Kekeliruan Fatal.

    [dari katolisitas: Silakan melihat ini – silakan klik dan ini – silakan klik]

  9. Shalom Ibu Ingrid,

    Inkuisisi [Inquisition] yg dilakukan Gereja Katolik telah tercatat dalam sejarah dunia dan tidak dilebih-lebihkan karena memang jumlah para martir sangatlah banyak. Bisa dibaca sendiri di “wikipedia” ataupun “encyclopedia”

    “POPE JOHN PAUL II ASKS FOR FORGIVENESS (MARCH 12, 2000)” terhadap inkuisisi [inquisition] yg Gereja Roma Katolik pernah lakukan dan juga perbuatan2 dosa lainnya.

    Di bawah adalah sedikit kutipan permintaan maaf dari Pope John Paul II:

    “… we cannot fail to recognize the infidelities to the Gospel committed by some of our brethren, especially during the second millennium. Let us ask pardon for the divisions which have occurred among Christians, for the violence some have used in the service of the truth and for the distrustful and hostile attitudes sometimes taken towards the followers of other religions.”

    Dalam doktrin Gereja Katolik [Catechism of the Catholic Church], Gereja Katolik dan juga Paus adalah “SEMPURNA/KEBAL SALAH [INFALLIBILITY]”.

    Catholic Catechism #2035:
    “The supreme degree of participation in the authority of Christ is ensured by the charism of ‘infallibility’. This ‘infallibility’ extends as far as does the deposit of divine Revelation; it also extends to all those elements of doctrine, including morals, without which the saving truths of the faith cannot be preserved, explained, or observed.”

    Katekismus Gereja Katolik terjemahan bhs indonesia:
    “Tahap tertinggi dalam keikutsertaan pada wewenang Kristus diberikan melalui karisma ‘Kebal Salah’. Karisma ini menyangkut seluruh warisan wahyu ilahi Bdk. LG 25.. Ini mencakup segala unsur ajaran, termasuk ajaran kesusilaan, yang tanpanya kebenaran-kebenaran keselamatan iman tidak dapat dipertahankan, dijelaskan, dan dilaksanakan”

    Ternyata, Gereja Katolik/Paus sama sekali TIDAK KEBAL SALAH [TIDAK SEMPURNA]. Pope John Paul II telah meminta maaf atas kematian orang2 kudus yang tak terhitung jumlahnya. Dan ini hanyalah satu contoh dari kekeliruan mereka. Belum lagi masalah “pelecehan seksual” yg dilakukan oleh para Paus. Doktin Katolik mengatakan bahwa Gereja Katolik/Paus adalah ‘Kebal Salah [Infallible]’ dalam segala unsur, termasuk ajaran kesusilaan!! Pelecehan seksual adalah kesusilaan/moral.

    Ini semua membuktikan bahwa Gereja Katolik/Paus mempunyai kekeliruan dan TIDAK SEMPURNA. Paus HANYALAH manusia biasa yg jauh dari KEBAL SALAH dan KESEMPURNAAN. Hanya YESUS KRISTUS yang SEMPURNA dan KEBAL SALAH [INFALLIBILITY]. Haleluya!!

    Tidak ada manusia yg sempurna. Jadi, sungguh sangat wajar jika Paus melakukan kekeliruan, sama seperti kita semua penuh dengan kekeliruaan. Maka doktrin katolik ttg “kebal salah [INFALLIBILITY]” perlu dipertimbangkan oleh kalangan Katolik.

    Tuhan Memberkati

    • Shalom AK,

      Banyak orang menyerang Gereja Katolik dengan mengatakan bahwa inkuisisi sangat tidak berperikemanusiaan dan membuktikan kesalahan Gereja, apalagi dengan memberikan data yang fantastis terhadap jumlah orang yang meninggal. Namun, kalau kita mau menggali sejarah lebih dalam lagi, maka kita dapat melihat bahwa inkuisisi adalah merupakan pengadilan agama, yang mengadili orang-orang Katolik. Yang menjadi masalah adalah, karena pada waktu itu agama Katolik menjadi agama mayoritas dan banyak orang mencoba masuk dengan membawa kepentingan pribadi tanpa benar-benar meyakini iman Katolik, maka ada sebagian yang tidak menjalankan iman Katolik dengan baik. Dengan kata lain, ada sisi baik yang dilakukan, karena dengan inkuisisi, pengajaran yang salah dapat diluruskan. Sisi negatifnya adalah inkuisisi juga mengadaptasi apa yang dilakukan hukum sekuler, walaupun dalam tingkatan yang lebih ringan. Kalau kita mau melihat jumlah orang yang meninggal akibat inkuisisi Spanyol adalah 2,000 orang. Banyak ahli sejarah lain memperkirakan sekitar 1,500 – 4,000. Namun semua itu dilakukan dalam waktu 350 tahun. (Henry Kamen, The Spanish Inquisition: A Historical Revision (New Haven: Yale University Press, 1997), 10,17-18,30,41,59-60,305.) Anda dapat melihat kredibilitas dari Henry Kamen di sini – silakan klik. Kalau anda mau, silakan melihat perbandingan dengan berapa banyak orang yang meninggal karena pengaruh dari Martin Luther, John Calvin, Ratu Isabel, Hendry VI, dll. Namun, bagi Gereja Katolik, walaupun 2,000 orang meninggal dalam kurun waktu 350 tahun, tentu saja bukan jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, menjadi satu sikap yang terpuji bahwa Paus Yohanes Paulus meminta maaf atas kesalahan dari anggota Gereja. Di sisi yang lain, apakah anda mendengar ada permintaan maaf dari gereja-gereja lain?

      Tentang infallibititas, anda terlebih dahulu harus tahu kondisi dari suatu pengajaran disebut dari ex-cathedra. Konsili Vatikan II, sesi IV, Const. de Ecclesiâ Christi, c. iv menuliskan “Kami mengajarkan dan mendefinisikan bahwa adalah dogma yang diwahyukan secara Ilahi bahwa Paus (Primat Roma), ketika ia berbicara secara ex- cathedra, yaitu ketika dalam rangka tugasnya sebagai pastor dan pujangga (doktor) bagi semua umat Kristiani, oleh prinsip otoritas Apostoliknya yang tertinggi, ia menetapkan/ mendefinisikan sebuah ajaran tentang iman atau moral untuk dipegang oleh seluruh Gereja, dengan pertolongan Ilahi yang dijanjikan kepadanya di dalam Rasul Petrus yang Terberkati, mempunyai infalibilitas yang dengannya Penebus Ilahi menghendaki bahwa Gereja-Nya harus dibekali di dalam menentukan ajaran tentang iman dan moral, dan bahwa, oleh karena itu penentuan/ definisi-definisi dari Paus adalah tidak dapat diubah, baik dengan sendirinya ataupun juga tidak dari konsensus Gereja.

      Dari definisi di atas, maka kita melihat adanya kondisi: 1) dalam kapasitasnya sebagai Paus; 2) memberikan pengajaran dalam perkara iman atau moral; 3) dipegang oleh seluruh Gereja. Dengan demikian, Spanish Inquisition tidak dapat digolongkan sebagai keputusan yang dibuat dengan ex-cathedra, karena secara jelas dan tanpa analisa apapun kita dapat menyetujui bahwa inquisition bukanlah untuk seluruh dunia, karena pada awalnya Paus Gregory IX memberikan inquisition untuk memerangi ajaran sesat Albigensian (Cathar) yang dapat merusak seluruh tatanan masyarakat. Ajaran ini sangat berbahaya karena mengajarkan dualisme – seperti Manicheaeism  – sehingga institusi perkawinan dianggap salah dan bunuh diri juga dianggap benar. Pemikiran ini dilandasi bahwa sesuatu yang bersifat material (perkawinan yang melahirkan anak, tubuh) dianggap jahat dan harus dilenyapkan. Lebih lanjut ketika Paus Gregory IX menemukan bahwa ada yang tidak menjalankan tugas inquisition dengan baik – seperti Rober le Bougre yang pada tahun 1239 menjadi Katolik dari Catharist – kemudian Robert diasingkan dan dipenjara seumur hidup.

      Kalau anda ingin berdiskusi tentang infallibitas secara serius, maka cobalah melihat dari sisi doktrinal dan bukan hanya berdasarkan kasus-kasus. Silakan membaca beberapa artikel “keutamaan Petrus”. Satu hal yang mungkin dapat anda pikirkan: Tanpa adanya keputusan yang tidak dapat salah, bagaimana seseorang dapat meyakini bahwa apa yang dia imani adalah sungguh-sungguh benar?

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

    • Salam damai saudara AK

      Berbicara tentang Inkuisisi selalu tidak ada habisnya. Inkuisisi adalah fakta sejarah. Memang ada korban. saya tidak dalam posisi yang akan membela Gereja Katolik dengan buta-buta, tetapi saya mengajak Anda untuk meletakkan semuanya dalam perspektif yang benar.

      pertama. Inkusisi mengadili hanya orang Katolik. Inkuisisi, mis Inkuisisi Spanyol, tidak pernah mengadili pemeluk agama lain, katakanlah Muslim atau Yahudi. kedua, Inkuisisi dilaksanakan dengan protokol yang ketat. Sekedar info, banyak terdakwa yang diadili di pengadilan sipil dengan sengaja menghujat dengan harapan akan dipindahkan ke pengadilan inkuisisi karena proses hukum di pengadilan inkuisisi lebih berperikemanusiaan dan hukuman lebih ringan dari pada pengadilan sipil saat itu. ketiga, inkuisisi dilaksanakan dengan dasar alasan yang kuat. Keempat, korban Inkuisisi tidak sebanyak yang digembar-gemborkan oleh orang-orang. ini didukung oleh komentar sejarawan modern, seperti Henry Kamen (seperti yang dijelaskan oleh Pak Stef). Kelima, siksaan yang diklaim dipakai oleh inkuisisi adalah rekaan.

      saya telah berusaha menggumpulkan beberapa sumber mengenai Inkusisi. Silakan dibaca bila berkenan dan semoga menjadi pencerahan bahwa saat ini para sejarawan modern tengah berusaha membersihkan nama Gereja KAtolik karena mereka sadar akan informasi sesat yang selama ini beredar. Semoga Tuhan Yesus menuntun Anda ke Tubuh MistikNya dalam perjalanan hidup ANda di dunia ini.

      http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2012/02/mitos-8-inkuisisi.html

      http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2012/04/mitos-15a-inkuisisi-spanyol.html

      http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2012/04/mitos-15b-inkuisisi-spanyol.html

      http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2012/04/mitos-15c-inkuisisi-spanyol.html

      Terima kasih
      Terpujilah Yesus Kristus, sungguh Allah sungguh manusia, dan terpujilah BundaNya yang tidak bernoda.

      [Dari Katolisitas: Terima kasih atas informasi ini. Semoga berguna bagi pembaca sekalian, dan semakin membuka wawasan kita akan kebenaran yang obyektif, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh banyaknya mitos yang beredar di sekitar kita].

  10. Shalom Ibu Ingrid,

    Saya (AK) menulis:
    On April 30, 1922 Pope Pius XI said: “You know that I am THE HOLY FATHER; the representative of God on the earth, the Vicar of Christ, which means I AM GOD ON THE EARTH”
    —> Pope Pius Xl, quoted in The Bulwark, October, 1922, p. 104

    Ibu Ingrid menulis:
    Pernyataan ini tidak jelas sumbernya, dan tidak dapat dicheck kebenarannya. Jika kita ketik pernyataan tersebut, dan kita cari di google, maka kita tidak dapat menemukannya di dalam arsip dokumen pengajaran Gereja Katolik di Vatikan. Artinya, pernyataan ini tidak pernah resmi dikeluarkan oleh Paus Pius XI, dan karena itu tidak perlu dipermasalahkan.

    Tanggapan saya (AK): Sumber di atas kebenarannya cukup genuine karena jika tidak, penulis tsb benar2 bisa ditantang oleh Gereja Vatikan ataupun tokoh2 Katolik lainnya untuk membuktikan kebenarannya. Tetapi TIDAK SATU-PUN tokoh Katolik yg mempertentangkannya. Saya kasih 1 contoh: Ketika kalangan SDA mengatakan bahwa gelar Paus adalah “VICARIUS FILII DEI”, Patrick Madrid [seorang tokoh Katolik] menantang kalangan SDA melalui “Envoy Magazine” untuk membuktikan kebenarannya. Di majalah Envoy, artikel yg berjudul “POPE FICTION”, Patrick Madrid mengatakan bahwa “gelar Paus VICARIUS FILII DEI yg jika dijumlahkan terbentuk angka 666 adalah PALSU dan KARANGAN BELAKA”. Dia “menantang” kalangan SDA untuk membuktikan FIKSI ini. Dan kalangan SDA-pun menerima tantangan tsb dan sanggup membuktikan KEBENARANNYA, yg tentu saja dengan bantuan Allah yg Maha Kuasa! Dengan upaya yg sangat gigih, Kalangan SDA akhirnya bisa menemukan sebuah artikel kuno/lama terbitan Koran Katolik [Our Sunday Visitor] tahun 1915. Dalam artikel tsb, semua bukti2 telah dipaparkan. Kemudian, bukti2 authentic lainnya akhirnya bermunculan dan tidak bisa dielak lagi. Bahkan gelar Paus tsb ditemukan di “Prompta Bibliotheca [an authoritative Catholic source], 1858 Paris edition, dimana gelar VICARIUS FILII DEI muncul di volume 5, column 1828, under “PAPA”, “Article II.”

    Silahkan dibuka website berikut, yg mengulas ttg “tantangan dari Patrick Madrid kepada Kalangan SDA dalam majalah ENVOY”:

    http://biblelight.net/envoy.htm

    Sekian dari saya untuk me-response tanggapan Ibu Ingrid. Saya akan me-response tanggapan2 Ibu Ingrid lainnya di lembaran baru. Terima Kasih. Tuhan memberkati

    • Shalom AK,

      Nampaknya Anda tidak/ kurang memahami sikap Gereja Katolik dalam hal ini. Sebab baik sumbernya genuine (benar asli pernah dicetak di surat kabar kuno) atau tidak, tidaklah menjadi patokan bagi Gereja Katolik, sebab yang menjadi patokan bagi Gereja Katolik adalah apakah hal itu tertulis dalam dokumen Gereja Katolik, dan menjadi pengajaran resmi Gereja Katolik atau tidak. Sebab meskipun suatu koran mencatat tentang pernyataan tertentu, tanpa persetujuan dari pihak otoritas Gereja (yaitu nilhil obstat dan imprimatur) maka tulisan itu tidak dapat dijamin kebenarannya/ sesuai dengan ajaran Gereja Katolik.

      Lagipula interpretasi yang menghubungkan jumlah nomor Vicarius Filii Dei yang dijumlahkan jadi 666 itu sendiri, adalah hanya hipotesa, yang sesungguhnya dapat terjadi kepada orang- orang lain, yang namanya juga kalau dijumlahkan menjadi 666. Hal ini nyata pada pendiri Gereja Seventh Day Adventists sendiri, yang paling gencar menuduh Paus sebagai 666; karena namanya sendiri yaitu Ellen Gould White, juga kalau dijumlahkan adalah 666. Ini pernah dibahas di sini, silakan klik. Hal menghubungkan 666 dengan jumlah numerik suatu kata/frasa tertentu itu adalah hipotesa atau interpretasi orang- orang tertentu. Hipotesa inilah yang menduga/ mencocok-cocokkan sendiri, dan atas interpretasi pribadi menjumlahkan angka numerik huruf Latin, walaupun Kitab Suci aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Jika bahasa Indonesia (atau bahasa lainnya) mempunyai angka numerik, apakah kemudian dapat juga 666 ini dihubungkan dengan kata dengan bahasa Indonesia (atau bahasa lain) tersebut? Maka untuk jawaban ya atau tidak, disertai dengan hipotesa sendiri- sendiri, namun hipotesa-hipotesa itu tidak dapat dikatakan pasti benar, mengingat kitab Wahyu yang dibicarakan di sini memang menyampaikan angka 666 dengan bahasa simbolis, sehingga dapat mengundang banyak hipotesa/ interpretasi.

      Maka jika Gereja Katolik tidak mempersoalkan ataupun menuntut orang yang menuduh tentang istilah Vicarius Filii Dei sebagai gelar Paus dan menghubungkannya dengan 666, menurut hemat saya, adalah karena: 1) dasar argumennya tidak berakar dari pernyataan ajaran resmi Gereja, namun atas interpretasi/ imajinasi sekelompok orang tertentu; 2) Paus memang adalah wakil Kristus dan karena Kristus adalah Putera Allah, sesungguhnya memang arti dari frasa Vicarius Filii Dei itu sendiri bukan pernyataan yang salah, yaitu bahwa Paus memang adalah wakil Putera Allah; walaupun di dalam dokumen-dokumen resmi Gereja, sebutan itu bukanlah gelar yang resmi digunakan.

      Sekarang mari kita lihat apa itu Prompta Bibliotheca. Karya tulis tersebut merupakan ensiklopedia karangan Lucius Ferraris, seorang Fransiskan, ahli hukum kanon Gereja, yang menyusunnya di abad ke- 18. Karyanya itu sendiri melalui tiga kali masa editing selama hidupnya dan diedit lagi setelah wafatnya sampai abad ke-19. Karya ini bukan dokumen resmi Gereja Katolik. The Catholic Encyclopedia mencatat, bahwa walaupun mencatat banyak informasi yang baik dan berharga, namun kadang pengarangnya (Ferraris) ceroboh/ kurang akurat dalam mencantumkan sumbernya. Contohnya, karya itu mencantumkan kutipan dari Donation of Constantine, walaupun pada waktu penyusunan ensiklopedia itu, selama 300 tahun sudah umum diketahui bahwa Donation of Constantine, adalah dokumen yang palsu.

      AK, saya ingin mengakhiri diskusi ini dengan Anda, tentang topik ini sampai di sini. Paus bukanlah antikristus, karena justru Paus tidak pernah menyangkal Kristus, tidak pernah tidak mengakui Kristus, tidak pernah tidak mengakui bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Malahan ajaran Paus sungguh berpusat pada Kristus dan bahwa Kristus telah menjelma menjadi manusia melalui Bunda Maria yang dipilih Allah untuk melahirkan Dia. Maka, ciri-ciri antikristus yang disebut dalam 1 Yoh 2:18, 22, 1 Yoh 4:3, 2 Yoh 1:7, tidak ada satupun yang cocok dengan Paus. Interpretasi bahwa Paus adalah 666 /anti- Kristus adalah paham sebagian orang yang sudah anti- Katolik sejak awal, dan walaupun Gereja Katolik sudah memberikan fakta bahwa tuduhan itu tidak benar/ tidak berdasar, tetapi tetap saja tidak diterima. Dialog yang macam ini, mungkin tidak membangun bagi pihak Anda, walaupun terus terang saja, malah membangun bagi pihak yang Katolik. Karena semakin dituduh dan semakin kami menggali bukti-bukti dan faktanya, kami semakin yakin bahwa tuduhan Paus sebagai 666/ anti- Kristus adalah tuduhan yang tidak mempunyai dasar yang kuat. Untuk itu malah saya berterima kasih kepada Anda.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

       

  11. Shalom Pak P. Pitang, Ibu I. Listiati serta Katolisitas.org, serta sidang pembaca yth.

    Setelah membaca tanya jawab kasus ini (berikut artikel lain yg disarankan), maka saya makin maklum bhw Pak AK, Pak Denny dll mempunyai cara pandang spt itu antara lain krn memang tidak (pernah mau) mempelajari berbagai tulisan para Bapak Gereja (terutama pada abad2 awal kekristenan). Tulisan2 tsb (memang) tidak termasuk Alkitab, namun pasti akan sangat membantu memahami hal2 yg tidak ditulis dalam Perjanjian Baru (PB).

    Bung Denny, misalnya, apakah masih yakin bahwa Rasul Petrus tidak pergi ke dan wafat di Roma setelah membaca penjelasan atas pertanyaannya?
    Banyak hal yg diperbuat/disabdakan oleh Tuhan Jesus (dan juga tindakan para Rasul) yg tidak dituliskan dalam PB. Barangkali Yoh. 21:25 dapat menjadi pijakan kita untuk mau menambah-nambah wawasan dari tulisan para Bapak Gereja purba.

    Shalom.

  12. Mr. AK yang terhormat, bukalah mata hati anda untuk mendapatkan kebenaran. Terimaksih bu Ingrid dan kru katolisitas untuk jawaban yang menguatkan iman Katolik. GBU

  13. carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya Matt 6:33

    semoga Tuhan memberi hikmat dan membuka hati kita untuk kebenaranNya.

    setau sy di alkitab tidak ada petrus ke roma.
    lagian jaman para rasul, kerajaan roma sangat membenci kristen dan jemaat di roma sangat terjepit dan tidak bebas berjemaat.

    baru pada jaman kaisar konstantin, kalo gak salah sekitar tahun 300an umat kristen disitu agak sedikit leluasa karena kaisar tidak lagi menyerang frontal terhadap kristen.
    tetapi kaisar memberikan basilika st peter yg penuh dengan berhala – dewa dewi romawi – kepada kristen dan mulai merusak kekristenan dari dalam dan tanpa disadari umat katolik yg kami kasihi disesatkan oleh kekaisaran romawi.

    [dari katolisitas: silakan membaca artikel ini – silakan klik]

  14. INI ADALAH MASALAH YANG BESAR DI DUNIA INI. TAPI KATOLIK AKAN TETAP JAYA SEPERTI SEKARANG INI. SUATU WAKTU, DENOMINASI AKAN KEMBALI KE INDUKNYA. DENGAN THEOLOGI APA PUN YANG AKAN MUNCUL BERIKUTNYA.

  15. Salam sejahtera bagi kita semua,

    ada beberapa yang pertanyaan saya, semoga tidak salah tempat.

    1. apakah memang ada bukti (berupa gambar) yang memperlihatkan paus mengenakan miter bertuliskan VICARIUS FILII DEI?

    2. Teman kristen dari denominasi lain mengatakan tentang angka 666, berhubungan dengan barcode di setiap produk. Mereka mengaitkan hal ini dengan vatikan yang konon akan menjadi pusat ekonomi dunia yang konon dimulai dari penyatuan mata uang seluruh dunia, dan sekarang sudah ada penyatuan mata uang Eropa. Teman aku juga ini mengatakan.

    3. Apakah benar pusat ekonomi dunia itu ada di Roma (Vatikan) yang konon mereka menghubungkannya dengan bank Swiss.

    Mohon penjelasan bagi kami yang masih sangat awam tentang gereja katolik.

    Salam Kasih,
    Yosef

    • Shalom Yosef,

      1. Menurut pengetahuan kami, tidak pernah ada bukti tiara Paus yang memperlihatkan tulisan Vicarius Filii Dei. Demikianlah yang dikatakan oleh Patrik Madrid dalam artikelnya “Pope Fiction”, Envoy magazine, March/April 1998, dan “More Vicarius Thrills”, Envoy magazine, September/October 1998.

      2. Tentang apakah tanda 666 berhubungan dengan barcode, sudah pernah sekilas dibahas di sini, silakan klik.

      3. Banyak orang mempunyai teori dan mengcocok-cocokkan dengan segala macam asumsi. Namun kita mengetahui bahwa Vatikan bukan pusat kegiatan ekonomi dunia. Yang terletak di sana adalah basilika St. Petrus: rumah Tuhan sebagai tempat berdoa dan berziarah bagi umat beriman; dan bukan bank ataupun bangunan kantor untuk kegiatan perekonomian dan bisnis.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

       

  16. Shalom saudara2 di dalam Kristus,

    Maaf, saya bukannya ingin menyerang iman Katolik tetapi hanya mengulas “fakta” dan silahkan kita semua menilai kebenaran. Saya hidup di California yg semuanya SERBA DI EXPOSE!!! “Kegelapan” Gereja Vatikan sudah bukan hal yg luar biasa di negara Amerika. Semua orang (Protestan, Muslim, Yudaisme, ahli sejarah, atheis, dll), bahkan orang Katolik sendiri-pun, mengetahui ttg “kegelapan” Gereja Vatikan. Tetapi orang2 Katolik tetap menutup mata dan memandang Paus sebagai “HOLY FATHER”! Tidak ada yg LAYAK (PANTAS) disebut “HOLY FATHER” selain ALLAH TUHAN YESUS KRISTUS!! Para kardinals, uskup, imam [HIERARKI KEPAUSAN] di gereja Vatikan memanggil Pope (Paus) dgn sebutan “HOLY FATHER”! Ini sangat bertentangan dengan Alkitab.

    1) Bagaimana penjelasan umat Katolik sehubungan dengan pernyataan di bawah ini dari Pope Pius XI??

    On April 30, 1922 Pope Pius XI said: “You know that I am THE HOLY FATHER; the representative of God on the earth, the Vicar of Christ, which means I AM GOD ON THE EARTH”
    —> Pope Pius Xl, quoted in The Bulwark, October, 1922, p. 104 [Pius Xl (1857-1939) was pope from 1922-1939, and was the one who signed the Treaty of the Lateran with Mussolini in 1929, whereby Vatican City was established. He consistently backed Mussolini’s policies and government until he met with military reverses]

    Ingat: HANYA ALLAH TUHAN YESUS KRISTUS yg pantas disebut “THE HOLY FATHER”! Jika orang Katolik memandang Pope sebagai “THE HOLY FATHER” berarti anda melangkahi Tuhan Yesus.

    Matius 23:9 “Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.”
    NKJV: “Do not call anyone on earth your father; for One is your Father, He who is in heaven.”

    Bukan berarti kita tidak boleh memanggil orang tua [ayah] kita “bapak [my father (my dad)]” — INI JELAS BEDA dengan Hierarki Kepausan yg memanggil Pope (Paus) “HOLY FATHER” dan mengakui bahwa Paus adalah “TUHAN DI BUMI” (GOD ON THE EARTH). Hanya ada 1 TUHAN yaitu: TUHAN YESUS KRISTUS dan hanya ada 1 BAPA, yaitu: BAPA KITA YG DI SORGA!

    2) Bagaimana umat Katolik menjelaskan pernyataan di bawah ini:

    “The Pope is not only the representative of Jesus Christ, he is Jesus Christ himself, hidden under the veil of flesh.” (Catholic National July 1895.)

    Pope (Paus) sendiri mengakui bahwa dia tidak hanya wakil dari Yesus Kristus, ia adalah “Yesus Kristus sendiri, yg tersembunyi dalam bentuk daging.”

    3) Bgaimana umat Katolik menjelaskan pernyataan di bawah ini:

    “We declare, say, define, and pronounce that it is absolutely necessary for the salvation of every human creature to be subject to the Roman Pontiff.” — Pope Boniface VIII
    TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA: “Kita menyatakan, mengatakan, mendefinisikan, dan mengucapkan bahwa benar-benar diperlukan untuk keselamatan (SALVATION) dari setiap manusia untuk tunduk kepada Uskup Roma (POPE)”

    *** ROMAN PONTIFF adalah gelar “mantan” imam paganisme/kekafiran (penyembahan patung) di Kerajaan Romawi pada jaman dahulu. Kemudian digunakan oleh Paus dan kadang-kadang uskup-uskup lainnya, dan sekarang terbatas secara eksklusif untuk Paus.

    “Where the necessity of salvation is concerned, all the faithful of Christ must be subject to the Roman Pontiff.” — V Lateran Council
    TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA: “Di mana pentingnya keselamatan (SALVATION) itu bersangkutan, semua umat Kristus harus tunduk pada Uskup Roma (POPE)”

    “It is an absolute necessity to submit to the Head and Supreme Pastor… to whom it is absolutely necessary for salvation to remain subject.” — Pope Leo XIII

    Hierarki Kepausan mengakui bahwa “setiap manusia harus tunduk kepada Paus itu bener-benar diperlukan untuk mendapatkan SALVATION (KESELAMATAN)”

    INGAT: SALVATION ONLY COMES THROUGH JESUS CHRIST NO ONE ELSE!!!

    Pernyataan2 di atas sangat bertentangan dengan Alkitab (AJARAN TUHAN YESUS KRISTUS).

    Semoga Roh Kudus membimbing kita semua kepada ROH KEBENARAN. Amin.

    • Shalom AK,

      Kami juga pernah 4 tahun hidup di Amerika, sehingga kamipun mengetahui bahwa mass media di sana memang cenderung gemar menulis hal- hal yang menyudutkan Gereja Katolik. Tidak dipungkiri, bahwa yang ditulis kadang mengandung kebenaran, misalnya tentang adanya imam yang melakukan skandal seks, namun jika hal yang sama dilakukan oleh pendeta, maka beritanya jarang diekspos, atau jika diekspos-pun tidak seheboh jika dibandingkan dengan berita skandal yang dilakukan oleh imam, seolah- olah Gereja Katoliklah yang paling bersalah dalam hal kasus skandal seks. Padahal data menunjukkan bahwa problem skandal seks itu juga dilakukan oleh beberapa pendeta, silakan klik. Dan bahkan laporan dari profesor peneliti Philip Jenkins, di Pennsylvania mengatakan bahwa prosentase pedophilia yang menyangkut imam Katolik adalah 0.2 dan 1.7 % sedangkan yang menyangkut pendeta Protestan adalah 2 dan 3 %.  “…it was determined that between 0.2 and 1.7 percent of priests are pedophiles. The figure among the Protestant clergy ranges between 2 and 3 percent.” ((Philip Jenkins, Pedophiles and Priests (New York: Oxford University Press, 2001), pp. 50 and 81, sebagaimana dikutip dari Catholic League klik di sini.)) Memang menyedihkan, bahwa hal yang tidak sepantasnya itu dilakukan oleh para pemimpin Gereja, namun sebaiknya jangan sampai kita menutup mata bahwa masih jauh lebih banyak imam- imam yang baik, demikian juga para pendeta yang baik hidupnya, jika dibandingkan dengan mereka yang ‘jatuh’ ke dalam skandal tersebut. Selanjutnya, marilah mendoakan agar para pemimpin Gereja dapat hidup kudus dan menjadi teladan bagi umat, dan memohon karunia pertobatan bagi para pemimpin yang gagal menjalani hidup kudus sesuai dengan panggilan hidup mereka.

      Gereja Katolik tidak menutup- nutupi, jika memang di masa lalu Gereja pernah dipimpin oleh para Paus yang hidupnya tidak sesuai dengan panggilannya sebagai penerus Rasul Petrus. Tentang beberapa Paus yang kontroversial sudah pernah sekilas dibahas di sini, silakan klik. Bagi saya walaupun sejarah mencatat beberapa Paus yang kontroversial, itu tidak menggoyahkan iman saya, dan malah sebaliknya, makin meyakinkan saya akan janji kesetiaan Kristus untuk menyertai Gereja-Nya sampai akhir zaman (Mat 28:20). Sebab jika hal itu terjadi pada organisasi manusia, maka organisasi itu sudah bubar sejak lama. Namun karena Kristus menjaganya dengan Roh Kudus-Nya, maka Gereja Katolik tetap eksis sampai sekarang.

      1. Perkataan Paus Pius XI: You know that I am THE HOLY FATHER?…. which means I AM GOD ON THE EARTH”?

      Anda lalu menanyakan tentang pernyataan yang mungkin anda kutip di situs lain, demikian:
      On April 30, 1922 Pope Pius XI said: “You know that I am THE HOLY FATHER; the representative of God on the earth, the Vicar of Christ, which means I AM GOD ON THE EARTH”
      —> Pope Pius Xl, quoted in The Bulwark, October, 1922, p. 104

      Pernyataan ini tidak jelas sumbernya, dan tidak dapat dicheck kebenarannya. Jika kita ketik pernyataan tersebut, dan kita cari di google, maka kita tidak dapat menemukannya di dalam arsip dokumen pengajaran Gereja Katolik di Vatikan. Artinya, pernyataan ini tidak pernah resmi dikeluarkan oleh Paus Pius XI, dan karena itu tidak perlu dipermasalahkan. Silakan Anda check apakah Bulwark tahun 1922 itu, majalah atau buku? Siapakah penerbit atau pengarangnya? Jika tidak ada, akan sangat sulit dibuktikan apakah penyataan ini layak kita diskusikan di sini. Sebab bisa saja seseorang menuliskan sesuatu, lalu menyebutkan saja suatu nama seolah dari buku tahun yang kuno supaya tidak bisa diperiksa, namun argumen macam ini tidak kuat karena tidak bisa dibuktikan.

      Sebab arti katanya saja sudah rancu. Gereja Katolik memang mengajarkan bahwa Paus adalah Vicar of Christ, artinya wakil Kristus di bumi. Yang namanya wakil, biar bagaimanapun juga tidak sama dengan yang diwakilkan. Wakil presiden tidak sama dengan presiden. Semua orang mengetahui akan hal ini, dan jika kita saja paham, apalagi Paus.

      Perihal mengapa umat Katolik memanggil Paus dengan sebutan “Holy Father“, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik; dan di sini, silakan klik.

      2. Tentang pernyataan Catholic National

      Anda lalu menyampaikan kutipan ini, “The Pope is not only the representative of Jesus Christ, he is Jesus Christ himself, hidden under the veil of flesh.” (Catholic National July 1895)“, dan kemudian menanyakan tanggapan kami.

      Tanggapan kami sederhana, yaitu bahwa tidak ada pernyataan yang dikeluarkan oleh Magisterium Gereja Katolik yang menyatakan bahwa Paus adalah Yesus Kristus sendiri atau Paus adalah Tuhan. Jika kita mencari di google, maka kutipan- kutipan senada itu adanya di situs- situs non Katolik. Catholic National, itupun tidak dapat diverifikasi, apakah itu koran, ataukah itu majalah, dan siapakah yang menuliskan hal itu. Silakan search di google, dan Anda tidak akan menemukannya, yang ada adalah mirip-mirip dengan itu, seperti National Catholic Reporter, National Catholicism, Catholic National Library, National Catholic Register…. dst, tetapi tidak ada informasi tentang Catholic National, pada tahun 1895. Namun jika seandainya ada sekalipun, bahwa ada sebuah institusi mengatakan demikian di tahun 1895, kita tidak dapat memakainya sebagai patokan, sebab pernyataan itu tidak dikeluarkan oleh Vatikan, sehingga itu bukan ajaran Gereja Katolik.

      3. Tentang pernyataan Paus Bonifacius VIII:

      We declare, say, define, and pronounce that it is absolutely necessary for the salvation of every human creature to be subject to the Roman Pontiff.” (Papal Bull, Unam Sanctam, 1302)

      Berikut ini adalah penjelasan yang diberikan oleh Dr. Lawrence Feingold, STL, pembimbing Teologis situs Katolisitas, yang telah saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia:

      Pernyataan di atas adalah pernyataan yang harus dimengerti sesuai dengan pikiran/ maksud Gereja Katolik, yang telah dinyatakan melalui kesinambungan interpretasinya dalam sejarah Gereja. Dengan kata lain, pernyataan ini harus dimengerti sesuai dengan penjelasan yang lebih lengkap sebagaimana terdapat di dokumen Gereja di waktu berikutnya. Maka untuk memahaminya, pernyataan ini harus dibaca dalam terang pernyataan Konsili Vatikan II, dalam Lumen Gentium 14-16, dan Katekismus Gereja Katolik 846 dan 847.

       KGK 846    Bagaimana dapat dimengerti ungkapan ini [Di luar Gereja Katolik Tidak ada KeselamatanExtra Ecclesiam nulla salus] yang sering kali diulangi oleh para bapa Gereja? Kalau dirumuskan secara positif, ia mengatakan bahwa seluruh keselamatan datang dari Kristus sebagai Kepala melalui Gereja, yang adalah Tubuh-Nya:

      “Berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi, konsili mengajarkan, bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam Tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis, Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan” (Lumen Gentium 14).

      KGK 847    Penegasan ini tidak berlaku untuk mereka, yang tanpa kesalahan sendiri tidak mengenal Kristus dan Gereja-Nya:
      “Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal.” (Lumen Gentium 16) Bdk. DS 3866 – 3872.

      Namun demikian, Gereja Katolik juga tidak mengajarkan bahwa setiap umat Katolik otomatis pasti selamat, sebab Konsili mengatakan:

      Lumen Gentium 14 , “Tetapi tidak diselamatkan orang, yang meskipun termasuk anggota Gereja namun tidak bertambah dalam cinta-kasih; jadi yang “dengan badan” memang berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak “dengan hatinya”. Pun hendaklah semua Putera Gereja menyadari, bahwa mereka menikmati keadaan yang istimewa itu bukan karena jasa-jasa mereka sendiri, melainkan berkat rahmat Kristus yang istimewa pula. Dan bila mereka tidak menanggapi rahmat itu dengan pikiran, perkataan dan perbuatan, mereka bukan saja tidak diselamatkan, malahan akan diadili lebih keras.”

       Dengan pemahaman ini maka kita mengetahui bahwa pernyataan terakhir Paus Bonifacius VIII dalam bulla Unam Sanctam tersebut, tidak dapat dilepaskan dengan pernyataan di awal bulla, yang merupakan penegasan ajaran Gereja Katolik sejak abad-abad awal tentang adanya Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik, sebagai sarana keselamatan, sebagaimana sudah diajarkan oleh para Bapa Gereja, seperti St. Ignatius dari Antiokhia (110), St. Irenaeus (180), Origen (249), St. Cyprian dari Carthage (251), Lactantius (304), St. Cyril dari Yerusalem (350), St. Jerome (Hieronimus) (374), St. Agustinus (391-430). Berikut ini adalah kutipan awal teks bulla Unam Sanctam tersebut:

      1. Urged on by our faith, we are obliged to believe and hold that there is one holy, catholic, and apostolic Church. And we firmly believe and profess that outside of her there is no salvation nor remission of sins, as the bridegroom declares in the Canticles, “My dove, my undefiled, is but one; she is the only one of her mother; she is the choice one of her that bare her.” And this represents the one mystical body of Christ, and of this body Christ is the head, and God is the head of Christ. In it there is one Lord, one faith, one baptism. For in the time of the Flood there was the single ark of Noah, which prefigures the one Church, and it was finished according to the measure of one cubit and had one Noah for pilot and captain, and outside of it every living creature on the earth, as we read, was destroyed…

      3. Therefore, this one and single Church has one head and not two heads, – for had she two heads, she would be a monster, – that is, Christ and Christ’s Vicar, Peter and Peter’s successor. For the Lord said unto Peter, ” Feed my sheep.” “My,” he said, speaking generally and not particularly, ” these and those,” by which it is to be understood that all the sheep are committed unto him. So, when the Greeks or others say that they were not committed to the care of Peter and his successors, they must confess that they are not of Christ’s sheep, even as the Lord says in John, ” There is one fold and one shepherd.” (Jn 10:26)

      Dengan demikian, Paus Bonifasius VIII menyatakan bahwa kepemimpinan Paus tidak terpisahkan dengan kepemimpinan Kristus, karena Paus sebagai penerus Rasul Petrus adalah wakil Kristus. Oleh karena itu ketaatan kepada Paus (yang adalah wakil Kristus) merupakan ketaatan kepada Kristus. Namun keharusan untuk taat kepada Paus hanya berlaku kepada orang- orang yang sudah tahu bahwa Gereja Katolik yang tidak terpisahkan dari Kristus itu, adalah sarana yang perlu untuk keselamatan.

      Atas dasar ini para Teolog skolastik merumuskan adanya dua keharusan: yaitu 1) keharusan yang berhubungan dengan perintah; dan 2) keharusan yang berhubungan dengan jalan yang ditempuh. Keharusan dari perintah mengikat semua orang yang mengetahui adanya perintah tersebut dan secara langsung berada di bawah otoritas sang pemberi ketentuan. Oleh karena itu, terdapat kekecualian dalam kasus ketidaktahuan yang tidak terhindarkan (invincible ignorance). Hanya kepada mereka yang sudah mengetahui dengan lebih baik dan dengan kehendak bebasnya menghina keharusan untuk taat kepada Paus, yang dapat dikatakan melakukan dosa berat dalam bentuk skisma dan skandal [seperti halnya yang dilakukan oleh Raja Perancis, Philip IV, yang adalah seorang Katolik, tetapi menolak untuk taat kepada Bapa Paus; dan keadaan inilah yang menjadi konteks bulla tersebut ditulis]. Sedangkan keharusan yang berhubungan dengan jalan yang ditempuh, menetapkan cara tertentu yang secara mutlak perlu untuk mencapai tujuan akhir. Dalam hal ini, jalan untuk memperoleh keselamatan adalah wafat dalam keadaan rahmat dan kasih. Nah, jalan ini merupakan keharusan dan tidak ada kekecualian.

      Apakah keharusan yang dimaksudkan di dalam Unam Sanctam? Jelas adalah keharusan perintah yang berdasarkan atas pendirian Gereja oleh Kristus sendiri dan pemberian kuasa kepemimpinan Gereja kepada Petrus dan para penerusnya. Namun keharusan ini tidak mengikat bagi mereka yang tidak mengetahui (invincibly ignorant) akan keharusan ini.

      Selanjutnya tentang topik ini, silakan membaca di link ini, silakan klik.

      Sedangkan tentang gelar “Pontiff” itu tidak ada hubungannya dengan kekafiran. Sebab Pontiff berasal dari kata pontifex (Latin) yang berasal dari kata Latin, pons (jembatan) dan facere (membuat/ melakukan), sehingga arti literalnya adalah “pembangun/ pembuat jembatan.” Maka, gelar ini dipakai oleh Paus, karena jembatan yang dimaksud di sini adalah jembatan yang menghubungkan antara manusia dengan Allah; dan memang itulah tugas Paus, yaitu sebagai wakil Kristus, menghubungkan umat beriman dengan Kristus dan di dalam Kristus kepada Allah Bapa dan Roh Kudus.

      Jadi ketika Anda mengatakan, “SALVATION ONLY COMES THROUGH JESUS CHRIST, NO ONE ELSE

      Tentu kami setuju. Tetapi jangan dilupakan bahwa Kristus ini adalah Kepala Gereja, dan Ia mempunyai Tubuh, yaitu Gereja yang didirikan-Nya, dan karena itu keselamatan melalui Kristus dan Gereja-Nya ini tidak terpisahkan dan tidak untuk dipertentangkan. Sebab Kristus telah memerintahkan kepada para rasul untuk melanjutkan misi keselamatan-Nya di dunia ini, yaitu dengan pergi ke seluruh dunia, menjadikan semua bangsa murid-Nya, membaptis mereka dan mengajar mereka melakukan segala perintah-Nya (Mat 28:19-20); dan karena itu, keselamatan di dalam Kristus melibatkan juga pemberitaan dan pelayanan para rasul; dan peran inilah sesungguhnya yang dijalankan oleh Gereja Katolik.

      Demikian, semoga keterangan di atas dapat menjadi masukan buat Anda.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

       

    • wow tidak disangka ada balasan yang cukup emosional.

      1. Komentar Philip Jenkins sudah pernah saya baca sebelumnya. dan kesimpulan yang saya diambil sama dengan kesimpulan ibu Inggrid. Prof Jenkins bukan beragama Katolik sehingga pendapat dan penelitian beliau cukup kredibel. pelecehan seksual adalah sesuatu yang sering terjadi di institusi di mana pelaku memiliki wewenang lebih tinggi daripada korban dan sistem cukup tertutup sehingga perilaku tersebut dapat berlangsung cukup lama. pelecehan seksual sering terjadi di institusi penjara, asrama, keagamaan, kesehatan dan banyak lagi. untuk institusi agama, pelecehan seksual bukan monopoli imam katolik. institusi keagamaan apa pun pasti ada pelecehan seksual. masalahnya ya media cuka menyulut api, itu saja. media tidak adil. malah salut bagi Gereja Katolik yang berani mengaku dan mengambil sikap

      2. Mohon sertakan kutipan yang benar. bila perlu link. atau anda sekalian scan halaman majalah tersebut. kadang yang sering kita lakukan adalah mengutip orang yang mengutip. pekerjaan saya sering berhadapan dengan kasus kutip mengutip sehingga saya sering dan paham sekali bahaya mengutip sumber yang mengutip sumber yang mengutip sumber lain. sering setelah diusut hingga ke sumber awal, kenyataannya sangat berbeda.

      3. tanpa mengecek sumber asli saya yakin kutipan anda salah atau sumber kutipan anda salah. Paus tidak pernah mengaku diri sebagai Kristus. anda tidak perlu capek-capek mengutip kanan kiri karena semua anggota Gereja Katolik tau dan paham dengan sadar bahwa Paus sebagai wakil Kristus tidak akan pernah sama dengan Kristus apalagi mengaku sebagai Kristus. jadi dengan segala hormat daripada anda mempermalukan diri sendiri, lebih baik kita berdoa sama-sama kepada Kristus Tuhan kita demi pertobatan dunia dan media massa yang cenderung menghina Pengantin Kristus

      4. “subject to Roman Pontiff” bagi saya bearti menjadi anggota Gereja Katolik. dengan kata lain menjadi anggota tubuh mistik Kristus. bukankah itu memang syarat untuk keselamatan?

      5. zaman sekarang adalah zaman banjir informasi. pekerjaan saya pun mengharuskan saya terpapar informasi dengan sebegitu banyaknya. bila dulu siapa yang paling pertama tahu akan keluar sebagai pemenang, sekarang mengetahui info pertama belum tentu akan menjadi pemenang karena info pertama belum tentu benar. info yang paling sering diulang-ulang belum tentu benar, malah sering terbukti murahan. mari kita uji informasi yang kita terima

      Terpujilah Tuhan Yesus Kristus dan terpujilah BundaNya yang Tak Bernoda
      Terima kasih

  17. Terima kasih atas dimuatnya komentar saya

    Saya sungguh-sungguh sangat salut akan kesopanan dan kehalusan bahasa ibu Ingrid Listiati, tapi saya bukanlah orang yang sehalus Ibu, maka tanpa berniat untuk sombong, merendahkan atau sok tahu, ijinkan saya menekankan beberapa aspek dari komentar Ibu yang saya yakin Ibu sdh bahas dengan (sangat) baik. Mohon koreksi bila ada yang salah

    1. AK menulis:
    “Adorandi Dei Filii Vicarius et Procurator, quibus numen aeternum summam Ecclesiae sanctae dedit, …”
    Terjemahan Bahasa Inggris: “As the worshipful Son of God’s Vicar and Caretaker, to whom the eternal divine will has given the highest rank of the holy Church, …”

    Ibu Ingrid Listiati menulis
    “Adorandi Dei Filii Vicarius et Procurator, quibus numen aeternum summam Ecclesiae sanctae dedit ….”
    Terjemahan bahasa Inggrisnya:
    We, the Vicar and Caretaker of the adorable Son of God, to whom the eternal divine will has given the highest place in the holy Church, have never held anything more holy, more pressing, or of greater religious value than that fire be lit in the hearts of men, . . .

    Komentar saya:
    saya ingin mengatakan bahwa saudara AK atau sumber yang dipakai AK telah berlaku tidak jujur dan tidak terus terang, malahan menyesatkan (deceiving). dalam terjemahan Inggris AK, yang “worshipful” adalah “Son of God’s vicar”. ini seakan-akan hendak menyatakan bahwa sebagai wakil Kristus, Paus menuntut penyembahan dan menguatkan hipotesis AK tentang “paus, anti-Christ dan 666”. tetapi coba perhatikan terjemahan yang benar oleh Ibu Inggrid Listiati. yang “adorable” (adorandi bisa diterjemahkan adorable atau worshipful) adalah Son of God. di sini yang menjadi poin krusial adalah kepada siapa kata adorandi ini ditujukan? kepada Dei Filii (Son of God/Putra Allah/Yesus) atau kepada Vicarius (Vicar/Wakil Putra Allah/Paus)?

    Adorandi bearti “which is to be worship/adore” (yang disembah). Adorandi merupakan suatu kata yang diturunkan dari adorandus. Adorandus sendiri diturunkan dari kata adoro yg bearti to worship/adore. Adorandi dapat berupa salah satu dari empat kemungkinan berikut:
    a. vocative masculine plural of adōrandus
    Kemungkinan ini tidak mungkin karena vocative case adalah case yang dipakai untuk menyapa. Dari terjemahan yang diusulkan baik oleh AK maupun IL, jelas bahwa tidak ada sapa menyapa.

    b. genitive neuter singular of adōrandus
    Bahasa Latin mengharuskan kecocokan bentuk (agreement) antara beberapa kata dalam satu kalimat. Kecocokan ini harus dalam bentuk case (ada 6 case dalam Latin, silakan google sendiri), jumlah (singular/plural) dan gender (masculine/feminine/neuter). jika menggunakan kata bersifat masculine, kata yang lain yang berhubungan dengan kata ini juga harus masculine juga. demikian juga untuk kata yang bersifat feminine atau neuter. nah, baik kata Dei Filii (Putra Allah/Yesus) maupun Vicarius (Wakil/Paus) tidak bersifat neuter. Kedua kata ini bersifat masculine. sehingga tidak cocok dengan opsi ini.

    c. nominative masculine plural of adōrandus
    kata Dei Filii (Putra Allah/Yesus), tentu saja, bersifat tunggal. Vicarius merupakan kata Latin yang bersifat tunggal (singular). Bila ingin merujuk ke beberapa orang Paus secara kolektif (semua orang yg pernah jadi Paus), kata yang digunakan harusnya Vicarii. Jadi opsi ini juga tidak cocok

    d. genitive masculine singular of adōrandus
    jadi inilah opsi yang cocok dengan fungsi adorandi dalam kalimat yang kita bahas. Adorandi di sini mempunyai sifat masculine (yang cocok dengan Dei Filii dan Vicarius) dan singular (cocok dengan Dei Filii dan Vicarius). nah sekarang tinggal kecocokan dalam hal case. adorandi memiliki case genitive. Dei Filii juga memiliki case genitive. Vicarius memiliki case nominative. jadi kata yang berpasangan adalah adorandi (which is to be worship/adore) dan Filii Dei (Son of God/Yesus). yang disembah adalah Filii Dei. bukan Vicarius.

    “Susunan normal” untuk wakil(nya) Putra Allah adalah Vicarius Filii Dei yaitu kata yang berfungsi nominative diikuti kata berfungsi genitive, sebagaimana yang kita lihat dari Agnus Dei, Anak Domba(Nya) Allah. pada frase yang kita bahas “Adorandi Dei Filii vicarius”, terjadi pemindahan letak kata vicarius. sebenarnya bahasa Latin tidak terlalu mementingkan susunan kata, tetapi meski begitu ada susunan kata tradisional yang lazim (normalnya) diikuti. Kalau mau mengikuti “susunan normal”, harusnya “Adorandi vicarius Dei Filii”. menurut saya, meski mungkin tidak disengaja, sebenarnya Vatican telah berusaha menjauhkan kata vicarius dari adorandi dan mendekatkan Dei Filii ke Adorandi, untuk menunjukkan bahwa yang pantas disembah adalah Putra Allah. Tapi entah kenapa AK dan sumber AK tidak dapat menangkap tindakan ini.

    kesimpulan: Ini sekali lagi menegaskan apa yang sudah sering saya temukan. Kebanyakan, jika bukan seluruhnya, dalam melancarkan serangan ke Gereja Katolik, penyerang selalu menggunakan salah satu dari taktik berikut: sembarang kutip, mengarang kutipan, sembarang menerjemahkan, atau mengarang terjemahan. satu frase yang cocok bagi serangan mereka: dibuat-buat, dicari-cari, tidak berdasar, dan kotor.

    untuk kutipan kedua, logika yang sama berlaku. bahkan lebih jelas. namun saya tidak ingin menjelaskan di mana letak lebih jelasnya karena akan panjang lebar lagi. cukuplah logika di atas bahwa yang berpasangan dengan adorandi adalah Dei Filii, yang (pantas) disembah adalah Putra Allah. bukan vicarius (Paus)

    “Qui summi Dei numine et voluntate principem locum in Christi Ecclesia, obtinemus, adorandi Filii Dei hic in terris Vicarii Petrique successores, …”

    terima kasih

    tu es Petrus et super hanc petram aedificabo ecclesiam meam et portae inferi non praevalebunt adversum eam
    engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya

    • Shalom para pengasuh dan sidang pembaca katolisitas,

      Terima kasih atas “les” bahasa Latin dari Pak Wang. Saya hanya berharap bhw yg salah terjemah itu memang tidak tahu bahasa latin tapi dia menjadi salah krn menelan bulat2 (lalu “menjualnya” kembali) terjemahan-salah yg dia temui.

      Ini cuma sekedar intermeso saja ya.
      Kami juga pernah mendengar kecaman sesorang atas doa Bapa Kami. Menurut dia, terjemahannya telah dipelintir Gereja dan seharusnya berbunyi: “… berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah/hapuslah UTANG2 kami seperti kamipun mengampuni yg BERUTANG kepada kami ….”. Setelah diperiksa, barangkali dia menganggap bhw kata “DEBIT” pada debita nostra dan debitoribus nostris harus diterjemahkan (atau berkaitan hanya) sebagai UTANG (krn dlm perbankan, istilah “debitur” artinya orang yg berutang).

      [Dari Katolisitas: Kata debit (Latin) memang terjemahannya adalah debt yang artinya hutang, namun dalam Teologi, debt mengacu kepada sin/ trespass, yaitu dosa, yang mensyaratkan perbaikan]

  18. Angka 666 TIDAK BISA menjadi “KARAKTERISTIK UTAMA” dalam mengidentifikasikan “sosok” anti-kristus!! SEMUA karakteristik2 Alkitab lainnya dari Antikristus harus dipertimbangkan dan dipenuhi juga, maka hubungan angka 666 ini menjadi signifikan! Angka 666 BISA COCOK dengan NAMA SIAPA SAJA DI DUNIA INI!! Maka, kita TIDAK BISA membahas angka 666 TANPA membahas “DANIEL PASAL 7” terlebih dahulu. Saya menanggapi ttg angka 666 karena topik ini ttg 666 dan banyak org yg mempertanyakan.

    Daniel pasal 7 membahas tentang “TANDUK KECIL” (NAMA LAIN DARI: ANTI-KRISTUS). Nubuatan Daniel pasal 7 ini menjelaskan KARAKTERISTIK2 dari tanduk kecil tsb. SEMUA karekteristik2 ini harus dipenuhi terlebih dahulu untuk mengidetifikasi “SOSOK” tanduk kecil tsb menurut Alkitab. Kemudian, nubuatan Daniel pasal 7 TIDAK BISA DIPISAHKAN dengan Wahyu Pasal 13 dan 17 yg membahas “KELANJUTAN” dari tanduk kecil tsb (anti-kristus). Sekali lagi, SEMUA karakteristik2 dalam Allkitab ini harus dipenuhi terlebih dahulu “SEBELUM” membahas angka 666, sehingga hubungan angka 666 dan karakteristik2 dalam Alkitab lainnya menjadi jelas dan signifikan!

    Saya akan membalas tanggapan2 saudara dengan membahas “NUBUATAN DANIEL PASAL 7” terlebih dahulu. Kemudian “NUBUATAN KITAB WAHYU PASAL 13 DAN 17”. Akhirnya angka 666 itu akan terungkap dengan sendirinya.

    Karena penjelasan nubuatan Daniel pasal 7 yg CUKUP PANJANG, saya tidak akan menuliskan nubuatan Kitab Wahyu pasal 13 and 17 di posting yg sama ini! Tujuannya supaya saya tidak membingungkan para pembaca. Saya akan menanggapi nubuatan Kitab Wahyu pasal 13 and 17 di lembaran posting yg baru. Di posting ini, saya akan menanggapi nubuatan Daniel pasal 7 terlebih dahulu dan akan SEDIKIT menyinggung nubuatan di Kitab Wahyu.

    Maaf, tanggapan saya sangat panjang dan perlu dibaca dengan teliti karena banyak kaitannya dengan peristiwa-peristiwa sejarah dunia. Mari kita kaji bersama ayat2 Alkitab dan peristiwa2 sejarah yg sudah terjadi. Semuanya bisa dicross-cek sendiri di internet untuk membandingkan dan membuktikan peristiwa2 sejarahnya, sehingga tidak menimbulkan kesan2 yang dipaksakan.

    Di nubuatan Daniel 7, apa yang terjadi selanjutnya?

    Daniel 7:8
    7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.

    JAWAB: Selanjutnya muncul “tanduk kecil”.
    *** Ayat2 Alkitab telah menggambarkan “ciri-ciri” dari tanduk kecil tsb untuk mengidentifikasikan “sosok-nya”. Mari kita kaji ayat2 Alkitab dengan teliti dan juga peristiwa2 sejarahnya.

    Apakah ciri-ciri dari tanduk kecil tsb?

    1) Tanduk kecil atau kerajaan itu “tumbuh di antara” sepuluh tanduk (Daniei 7:8).
    Kesepuluh tanduk itu merupakan kesepuluh kerajaan-kerajaan Eropa Barat. Jadi tanduk kecil itu pastilah sebuah negara yang terletak di Eropa Barat.

    2) Pada tanduk itu tampak ada mata seperti “mata manusia dan mulut yang menyombong” (Daniel 7:8).
    Jadi tanduk kecil itu pastilah dikepalai oleh seorang manusia (pemimpin) yang akan berbicara mewakilinya

    3) Tanduk kecil itu telah “mencabut atau memusnahkan TIGA dari tanduk-tanduk [kerajaan-kerajaan] yang dahulu” (Daniel 7:8, 24).

    4) “Berbeda” dengan raja-raja yang dahulu (Daniel 7:24).

    5) Tanduk kecil itu “berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka” atau “menganiaya orang-orang kudus” milik Yang Mahatinggi (Daniel 7:21, 25).

    6) Muncul dari Kekaisaran Roma – kerajaan yang keempat (Daniel 7:7, 8).

    7) Orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi (umat Tuhan) akan “diserahkan ke dalam tangannya” selama “satu masa dan dua masa dan setengah masa”” (Daniel 7:25).
    BANDINGKAN, Wahyu 13:5 “……kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.”
    *** Kalimat2 yg saya garis bawahi akan saya jelaskan lebih lanjut! Tolong disimpan dulu angka2 ini di kepala kita:
    1 masa dan 2 masa dan 1/2 masa = 42 bulan

    8) Ia akan “mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi” (Daniel 7:25).
    KJV: “And he shall speak great words against the most High”
    BANDINGKAN, Daniel 7:20
    KJV: “….and a mouth that spake very great things….”
    LAI TB: “…dan yang mempunyai mulut yang menyombong….”
    BANDINGKAN JUGA, Wahyu 13:5
    KJV: “And there was given unto him a mouth speaking great things and blasphemies….”
    BIS: “Binatang itu diperkenankan mengucapkan hal-hal yang sangat angkuh dan menghina Allah….”

    9) Ia berusaha untuk “mengubah waktu dan hukum[/color]” (Daniel 7:25).
    KJV: “…and think to change times and laws”

    Semua ciri-ciri di atas berasal dari Alkitab! Bukan pendapat manusia. Para ahli sejarah bisa segera memberitahukan siapa kekuasaan yang digambarkan di sini. Semua ciri-ciri itu hanya cocok untuk “satu kekuasaan” — yaitu: “Sistem Organisasi Kepausan” (Papacy) di Vatikan. Mari kita kaji lebih dalam ciri2 di atas untuk membuka “sosok” dari tanduk kecil tsb. Silahkan kita masing2 membuat keputusan berdasarkan ayat2 Alkitab dan juga “peristiwa2 sejarah dunia” (silahkan dicross-cek sendiri sejarah2nya di yahoo atau google). Ini sama sekali bukan ajaran baru. Semua reformator, tanpa kecuali, Martin Luther, John Calvin, John Wycliffe, John Wesley, Tyndale, Cranmer, Latimer, dst, mengatakan bahwa “Organisasi” Kepausan (Papacy) adalah “tanduk kecil” tsb.

    Apa betul Kepausan (Papacy) cocok dengan ciri-ciri “tanduk kecil” ini?

    *** PENTING *** Agar jangan ada yang salah paham dan berpikir bahwa tanggapan saya sedang menyerang umat Katolik dengan mengidentifikasikan kuasa tanduk kecil ini. Perlu diketahui bahwa nubuatan Alkitab dalam Daniel pasal 7 ini ditujukan pada “SISTEM ORGANISASI” Kepausan (Papacy) di Vatikan, dan BUKAN pada umat Katolik secara individual!!! Banyak sekali pengikut Kristus yang tulus dan setia pada Tuhan di SEMUA GEREJA, termasuk golongan Katolik.

    1) “Tumbuh di antara” sepuluh kerajaan Eropa Barat
    Lokasi geografis Kepausan (negara Vatikan) adalah di dalam kota Roma, ibukota negara Italia – pusat kekuasaan di Eropa Barat.

    Apa 10 Kerajaan Eropa Barat tsb?
    1) VISIGOTHS — sekarang menjadi SPANYOL
    2) ANGLO-SAXONS — sekarang menjadi INGGRIS
    3) FRANKS — sekarang menjadi PERANCIS
    4) ALEMANI — sekarang menjadi JERMAN
    5) BURGUNDIANS — sekarang menjadi SWISS
    6) LOMBARDS — sekarang menjadi ITALIA —> Kepausan (Papacy) tumbuh dari dalam Kerajaan Lombards (negara Italia)
    7) SUEVI — sekarang menjadi PORTUGAL
    8) HERULI — MUSNAH
    9) VANDALS — MUSNAH
    10) OSTROGOTHS — MUSNAH

    2) Dikepalai seorang manusia yang akan berbicara mewakilinya
    Sistem Organisasi Kepausan (Papacy) memiliki seorang manusia (yaitu: Paus/Pope) sebagai kepala yang berbicara mewakili Kepausan Negara Vatikan.

    3) Mencabut atau memusnahkan tiga kerajaan yang dahulu untuk membuat jalan bagi munculnya “sistem organisasi” Kepausan
    Mayoritas raja-raja Eropa Barat beragama Katolik dan mendukung “sistem organisasi” Kepausan (Papacy) dalam pertumbuhan dan wewenangnya. Namun tiga kerajaan Arian [Heruli, Vandals, dan Ostrogoths] tidak mendukung Kepausan. Jadi para raja beragama Katolik itu memutuskan mereka harus dikalahkan atau dimusnahkan.
    Beginilah Dr. Mervyn Maxwell, seorang ahli sejarah, menggambarkan hasilnya dalam jilid 1 halaman 129 dari bukunya yang berjudul God Cares: “Kaisar Zeno yang beragama Katolik (474 – 491) mengatur perjanjian dengan bangsa Ostrogoths di tahun 487 yang mengakibatkan pemusnahan kerajaan Heruli di tahun 493. Dan Kaisar Justinian yang beragama Katolik (527-565) memusnahkan bangsa Vandals di tahun 534 dan menghancurkan kekuasaan Ostrogoths di tahun 538. Inilah ketiga tanduk yg “tercabut” di nubuatan Daniel [Heruli, Vandals, dan Ostrogoths]

    4. “Berbeda” dari kerajaan lainnya
    Kepausan (Papacy) tampil sebagai kekuasaan agama, betul-betul berbeda dari 10 kerajaan lainnya yang cuma berupa kekuasaan politik.

    5. “Berperang melawan” dan “menganiaya orang-orang kudus”
    Bahwa Gereja Vatikan pernah menganiaya (menyiksa dan membunuh) banyak orang adalah fakta yang terkenal. Vatikan dengan terang-terangan mengaku pernah melakukannya. Banyak bukti-bukti yang mendukung. Bahkan para ahli sejarah mengaku bahwa Vatikan sudah membunuh minimal 50 juta orang hanya karena masalah perbedaan agama. Berikut ada kutipan dari dua sumber:

    A. “Bahwa Gereja Roma telah menumpahkan lebih banyak darah orang tak bersalah dibanding organisasi mana pun yang pernah ada di bumi, tak akan dipertanyakan oleh orang Protestan yang memiliki pengetahuan sejarah yang cukup.” (sumber diambil dari: W. E. H. Lecky, History of the Rise and Influence of the Spirit of Rationalism in Europe, Volume 2, hal. 40.)

    B. Dalam buku “The History of the Inquisition of Spain”, D. Ivan Antonio Llorente menyediakan angka-angka ini dari “Spanish Inquisition” saja (Penyiksaan yang dilakukan organisasi Kepausan di negara Spanyol untuk menganiaya orang-orang Spanyol yang bukan Katolik):
    — 31.912 orang dihukum mati dengan cara dibakar.
    — 241.450 orang dihukum dengan siksaan-siksaan kejam.

    *** Bisa dicross-cek sendiri di internet ttg “spanish inquisition”

    6. Muncul dari kerajaan keempat yang kuat bagai besi – Kekaisaran Roma
    Perhatikan kutipan dari dua sumber berikut:

    A. “Gereja Katolik yang perkasa sebetulnya cuma Kekaisaran Roma yang Dibaptis… Ibukota Kekaisaran Roma kuno menjadi ibukota Kekaisaran Kekristenan (Katolik). Kantor Pontifex Maximus diteruskan menjadi kantor paus.” (sumber diambil dari: Alexander Clarence Flick, The Rise of the Medieval Church, hal. 148, 149.)

    B. “Apa pun unsur-unsur Roma yang ditinggalkan bangsa barbar dan Arian … menjadi berada di bawah perlindungan Uskup Roma, yang adalah orang tertinggi di sana sesudah pindahnya kaisar. Gereja Roma dengan cara ini menjejalkan diri ke kursi Kekaisaran Roma, di mana Gereja sebetulnya merupakan kelanjutan dari Kekaisaran.” (sumber diambil dari: Adolf Harnack, What is Christianity? [New York: Putnam, edisi 2, direvisi, 1901], hal. 269, 270.)

    7. “Orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi” (umat Tuhan) akan “diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.” (Daniel 7:25).
    BANDINGKAN, Wahyu 13:5 “……kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.”

    Beberapa hal harus dijelaskan sehubungan dengan ciri ini:
    A. Satu masa artinya 1 tahun, dua masa artinya 2 tahun, setengah masa artinya 1/2 tahun. Ditotal, 1+2+1/2 = 3 1/2 tahun
    *** Satu masa = 1 tahun, rumusnya dari mana? Jawab: Dalam kisah Raja Nebukadnezar, karena kesombongan, ia pergi gila selama “tujuh tahun” dan makan rumput seperti sapi.
    Daniel 4:32 “engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai “tujuh masa” berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!”

    Kemudian, 3 1/2 tahun = 42 bulan (12+12+12+6)

    Berdasarkan kalender Yahudi:
    – 1 bulan = 30 hari
    – 42 bulan = 1260 hari (42×30)
    – 1260 hari = 1260 tahun
    *** “Satu hari” dalam nubuatan sama dengan “satu tahun” (Bilangan 14:34; Yehezkiel 4:6)

    MAKA: 3 1/2 tahun = 42 bulan = 1260 hari (1260 tahun)

    B. Jadi, tanduk kecil itu akan menganiaya umat Tuhan selama “1260 hari nubuatan = 1260 tahun sesungguhnya”.

    C. Kekuasaan Kepausan (Papacy) dimulai tahun 538 M, pada saat yang terakhir dari ketiga kerajaan Arian tercabut. Kekuasaannya berlangsung hingga tahun 1798 ketika Jenderal Berthier, atas perintah Napoleon, menahan Paus dengan harapan bisa mengakhiri Paus Pius VI dan kekuasaan politik Kepausan. Periode waktu ini merupakan penggenapan tepat dari nubuatan 1260 tahun (538 – 1798). Tragedi itu adalah luka yang mematikan bagi Kepausan, tapi luka itu mulai sembuh dan masih terus membaik sampai sekarang ini!

    *** 1260 tahun kekuasaan pemerintahan dari Kepausan ini disebut “DARK AGES”. Saya yakin banyak dari kita pernah mendengar ttg “DARK AGES” (ZAMAN KEGELAPAN). Disebut “dark/gelap” karena para imam (priests) melarang orang untuk membaca atau bahkan memiliki Alkitab! Selama ratusan tahun lamanya, hanya imam yg diizinkan untuk membaca Alkitab sehingga orang-orang berada dalam “kegelapan” dan “takhayul (superstition)”. Pada zaman kegelapan itu, jika seseorang tertangkap dengan Alkitab, org tsb akan diseret keluar dari rumah, digantung pada tiang, dan dibakar hidup-hidup! Silahkan dibaca 2 kutipan di bawah ini:

    THE BIBLE FORBIDDEN (ALKITAB YANG DILARANG)
    1) In the Council of Toulouse, the church leaders ruled: “We prohibit laymen possessing copies of the Old and New Testament . . . We forbid them most severely to have the above books in the popular vernacular.” “The lords of the districts shall carefully seek out the heretics in dwellings, hovels, and forests, and even their underground retreats shall be entirely wiped out.” (Concil Tolosanum, Pope Gregory IX, Anno. Chr. 1229).
    TERJEMAHAN: Di Dewan Toulouse, para pemimpin Gereja memerintah: “Kami melarang orang awam untuk memiliki salinan dari Perjanjian Lama dan Baru… Kami melarang mereka dengan keras untuk memiliki buku-buku di atas (PB dan PL) dalam bahasa populer sehari-hari. Penguasa dari distrik dengan hati-hati mencari bidat2 (orang2 yg memiliki salinan PL dan PB) di dalam rumah, hovels (gubuk2 persembunyian), hutan, dan bahkan sampai di tempat persembunyian bawah tanah-pun mereka akan sepenuhnya dicari” (Sumber diambil dari: Concil Tolosanum, Pope Gregory IX, Anno. Chr. 1229)

    2) The church Council of Tarragona ruled that: “No one may possess the books of the Old and New Testaments in the Romance language, and if anyone possesses them he must turn them over to the local bishop within eight days after the promulgation of this decree, so that they may be burned.” (D. Lortsch, Histoire de la Bible en France, 1910, p.14).
    TERJEMAHAN: Gereja Dewan Tarragona menyatakan bahwa: “tidak seorangpun yang mungkin boleh memiliki buku-buku Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam bahasa Roman (bahasa Romawi kuno/bahasa Latin), dan jika ada orang yg memilikinya, ia harus menyerahkan buku2 tsb kepada uskup setempat dalam waktu delapan hari setelah dikeluarkannya Dekrit ini sehingga buku2 tsb dapat dibakar (Sumber diambil dari: D. Lortsch, Histoire de la Bible en France, 1910, p.14).

    *** Bisa dicross-cek sendiri di internet ttg “DARK AGES”!

    Untuk lebih mengejutkan lagi, “kelompok orang Waldenses, Albigenses, Bohemia, dan lain-lain” dibantai dan diam-diam dibunuh karena iman mereka. *** Bisa dicross-cek sendiri di internet ttg “Waldenses and Religious Movement”!

    Masa penganiayaan ini disebut di kitab Matius 24:21 sebagai masa siksaan yang paling parah yang dialami umat Tuhan. —> “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”

    Tepatnya pada tgl 15 Februari 1798, Paus Pius VI “digulingkan” oleh Napoleon yg ingin memerintah dunia. Nubuatan 1260 tahun dalam Daniel 7 terpenuhi! Tragedi ini adalah luka yang mematikan bagi Kepausan, tapi luka itu mulai sembuh dan masih terus membaik sampai sekarang ini!! Perhatikan kutipan SANGAT PENTING di bawah ini:

    “In 1929, the Italian government recognized Vatican City as an independent state. Once again, the Pope was king. On March 9, 1929, he said, ‘The peoples of the entire world are with us.’ The San Francisco Chronicle published an account of the pact-signing on the front page of its newspaper. It actually read like this, ‘Mussolini and Gaspari Sign Historic Pact . . . Heal Wound of Many Years.’ (Stringfillow, Bill All in the Name of the Lord, [Clemont: Concerned Publications, 1981], p. 124).
    TERJEMAHAN: “Pada tahun 1929, pemerintah Italia mengakui Kota Vatikan sebagai “negara merdeka”. Sekali lagi, Paus adalah raja. Pada tanggal 9 Maret 1929, Paus berkata, ‘bangsa-bangsa di seluruh dunia adalah dengan kami.’ San Francisco Chronicle menerbitkan “Penandatanganan Pakta” di halaman depan koran yang salah satu kalimatnya tertulis seperti ini ‘Mussolini dan Gaspari mentandatangani Pakta Bersejarah… MENYEMBUHKAN LUKA yg bertahun-tahun.’ (sumber diambil dari: Stringfillow, Bill All in the Name of the Lord, [Clemont: Concerned Publications, 1981], p. 124).

    BANDINGKAN, Wahyu 13:3 “Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.”
    KJV: “And I saw one of his heads as it were wounded to death; and his deadly wound was healed: and all the world wondered after the beast.”

    Alkitab bernubuat bahwa “LUKA ITU SEMBUH (HIS DEADLY WOUND WAS HEALED)” dan koran menegaskan hal itu dalam kata-kata yang sama!!! Luka itu sembuh dan bahkan terus membaik sampai sekarang ini! Hampir semua orang tahu bahwa Gereja Vatikan mempunyai pengaruh yg sangat besar (kuat) dalam pemerintahan dunia, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, maupun agama.

    Perhatikan kutipan2 di bawah ini:
    1) “Vatican influence on the United Nations, the World Health Organization and other international agencies”
    (TERJEMAHAN: “Pengaruh Vatican dalam Perserikatan Bangsa-bangsa [PBB], World Health Organization [WHO] dan badan-badan internasional lainnya”).
    2) The Permanent Observer Mission of the Holy See to the United Nations
    (TERJEMAHAN: Misi “Pengamat Permanen” dari Tahta Suci (Gereja Vatikan) untuk Perserikatan Bangsa-bangsa
    3) Vatican Gains More Rights As U.N. Observer
    (TERJEMAHAN: Vatikan mendapatakan hak lebih banyak sebagai “Pengamat” PBB)
    *** Masih banyak sekali artikel2 yg bisa kita temukan di internet ttg kegiatan gereja Vatikan di dunia politik (seperti perang dunia), ekonomi, dan sosial. PBB sering meminta Paus (Pope) untuk berpidato di depan pemimpin2 dunia. Silahkan di cross-cek sendiri berita2nya di internet.

    8. Mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi [Tuhan] (Daniel 7:25)
    KJV: And he shall speak great words against the most High”

    BANDINGKAN, Daniel 7:20
    KJV: “….and a mouth that spake very great things….”
    LAI TB: “…dan yang mempunyai mulut yang menyombong….”
    BANDINGKAN JUGA, Wahyu 13:5
    KJV: “And there was given unto him a mouth speaking great things and blasphemies….”
    BIS: “Binatang itu diperkenankan mengucapkan hal-hal yang sangat angkuh dan menghina Allah….”

    “Blasphemies” dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah “Hujatan-Hujatan” —> Sama artinya dengan “MENGHINA” Allah (Wahyu 13:5)

    Menurut Alkitab, BLASPHEMIES (HUJATAN-HUJATAN) memiliki dua definisi:
    1. Mengaku bisa mengampuni dosa (Lukas 5:21)
    LAI TB: Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
    KJV: And the scribes and the Pharisees began to reason, saying, Who is this which speaketh blasphemies? Who can forgive sins, but God alone?
    2. Mengaku sebagai Tuhan (Yohanes 10:33)
    LAI TB: Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.”
    KJV: The Jews answered him, saying, For a good work we stone thee not; but for blasphemy; and because that thou, being a man, makest thyself God.

    Apakah ciri ini sesuai dengan Sistem Kepausan (Papacy)? Jawaban yg Sangat Jelas. Hampir semua orang tahu bahwa “Imam Katolik [Priest] betul-betul mengampuni dosa atas wewenang yang diberikan padanya oleh Kristus.” (sumber diambil dari: Joseph Deharbe, S.J., A Complete Catechism of the Catholic Religion [New York: Schwartz, Kirwin & Fauss, 1924], hal. 279). Juga bisa dicross-cek sendiri di Doktrin Katolik, yg disebut: “Katekismus Gereja Katolik” (The Catechism of the Catholic Church [CCC])

    Kepausan mendirikan “sistem bilik pengakuan dosa” di mana dosa diakukan kepada Imam Katolik [Priest] yang juga sama seperti kita manusia berdosa; dengan cara ini melangkahi “Imam Besar” kita, Yesus Kristus (Ibrani 3:1, 8:1) yg adalah satu-satunya Pengantara (Mediator) kita kepada Allah Bapa! (1 Timotius 2:5 “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”)

    Ibrani 3:1, 8:1
    3:1 “Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus”
    8:1 “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga”

    IMAM KATOLIK [PRIEST] SAMA SEDERAJAT DENGAN KITA (MANUSIA BERDOSA). Semua manusia adalah SAMA yg terlahir sebagai manusia berdosa, maka imam katolik TIDAK BISA MENGAMPUNI DOSA SESAMA! HANYA YESUS KRISTUS, IMAM BESAR DAN SATU2NYA MEDIATOR KITA, YANG BISA MENGAMPUNI DOSA KITA! Haleluya.

    Kemudian, bukti bahwa Paus mengaku sebagai Tuhan:
    1) “We [the Popes] hold upon this earth the place of God Almighty” (Pope Leo XIII, Encyclical Letter “The Reunion of Christendom” [dated June 20, 1894] trans. in “The Great Encyclical Letters of Pope Leo XIII” [New York: Benziger, 1903], p. 304).
    TERJEMAHAN: “Kami [Paus] memegang jabatan Tuhan Yang Maha Kuasa di bumi ini.” (sumber diambil dari: Pope Leo XIII, Encyclical Letter “The Reunion of Christendom” [tertanggal 20 Juni 1894] diterjemahkan ke dalam “The Great Encyclical Letters of Pope Leo XIII” [New York: Benziger, 1903], hal. 304).
    2) “The Pope is not only the representative of Jesus Christ, but he is Jesus Christ, Himself, hidden under the veil of flesh.” (Catholic National, July 1895).
    TERJEMAHAN: “Paus bukan hanya perwakilan Yesus Kristus, tapi dia adalah Yesus Kristus Sendiri, berselubung kemanusiaan.” (sumber diambil dari: Catholic National, Juli 1895).

    9. Akan “berusaha untuk mengubah waktu (TIMES) dan hukum (LAW)”
    Apakah Kepausan (Papacy) sudah berusaha melakukannya? Jawaban yang sangat jelas: SUDAH! Kepausan telah mengubah HUKUM ALLAH.

    Di dalam Katekismus Gereja Katolik (The Catechism of the Catholic Church [CCC]), Kepausan telah menghapus hukum ke-2 yang melarang manusia untuk membuat patung dan berdoa di depannya, mengubah hukum ke-4 (hari Sabat) menjadi hari Minggu, dan membagi hukum ke-10 menjadi dua hukum terpisah, yaitu nomor 9 dan 10. Silakan dicek dan dibandingkan 10 Hukum Allah versi katekismus Katolik [CCC] dengan 10 Hukum Allah yang benar di dalam Kitab Keluaran 20:3-17.

    10 Hukum Allah versi Katolik (Katekismus Gereja Katolik [CCC]) dan versi Alkitab (Keluaran 20:3-17):
    1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7B.HTM)
    HUKUM KE-1 = VERSI ALKITAB

    ** HUKUM KE-2 VERSI ALKITAB telah dihapus oleh Kepausan, yg berbunyi: “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun …Jangan sujud menyembah kepadanya”

    2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7H.HTM)
    HUKUM KE-3 = VERSI ALKITAB

    3. Kuduskanlah hari Tuhan
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7M.HTM)
    HUKUM KE-4 VERSI ALKITAB telah diubah oleh Kepausan, yg berbunyi: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” — ini adalah satu2nya Hukum Allah yg berbicara mengenai “waktu”. Kepausan telah mengubah “waktu” dari hari Sabat (hari ketujuh) menjadi hari Minggu (hari pertama).

    4. Hormatilah ibu-bapamu
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7R.HTM)
    HUKUM KE-5 = VERSI ALKITAB

    5. Jangan membunuh
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7Y.HTM)
    HUKUM KE-6 = VERSI ALKITAB

    6. Jangan berzinah
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P83.HTM)
    HUKUM KE-7 = VERSI ALKITAB

    7. Jangan mencuri
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P89.HTM)
    HUKUM KE-8 = VERSI ALKITAB

    8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8H.HTM)
    HUKUM KE-9 = VERSI ALKITAB

    9. Jangan mengingini istri sesamamu
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8P.HTM)
    HUKUM KE-10 = VERSI ALKITAB (dibagi menjadi 2 hukum terpisah untuk menggenapi hukum ke-2 yg dihapuskan)

    10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil
    (http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8T.HTM)
    HUKUM KE-10 = VERSI ALKITAB (dibagi menjadi 2 hukum terpisah untuk menggenapi hukum ke-2 yg dihapuskan)

    Sangat jelas bahwa Sistem Kepausan (Papacy) telah mengubah waktu dan Hukum Allah. Saya tidak akan membahas ciri ini panjang lebar karena ini bisa menjadi “topik yang panjang lebar” dan harus “dibahas secara terpisah”.

    Sekian tanggapan dari saya dalam Nubuatan Daniel pasal 7. ALKITAB telah memberikan 9 ciri-ciri dari “tanduk kecil” tsb. “KEKUASAAN SIAPAKAH” yg cocok dengan kesembilan ciri2 di atas, selain “Sistem Organisasi Kepausan” (Papacy). Sekali lagi, “tanduk kecil” dalam nubuatan Daniel ini ditujukan pada “Sistem Organisasi” Kepausan (Papacy) dan BUKAN umat Katolik secara individual!!

    Kemudian, Nubuatan kitab Wahyu pasal 13 dan 17 adalah “LANJUTAN” dari nubuatan Daniel pasal 7 ini. Setelah saya membahas nubuatan Kitab Wahyu, “sosok” dari tanduk kecil ini akan menjadi semakin sangat jelas dan angka 666 itu akan terungkap dengan sendirinya.

    *** PENTING *** Sekali lagi, kita tidak bisa “seenaknya” ASAL COMOT nama orang dan menjumlahkan namanya untuk mencocokkan dengan angka 666! Orang yg hidup di dunia ini BANYAKKK SEKALI dan nama2 kami semua-pun BISA COCOK dengan angka 666! Misalnya saja: Nabi Muhammad, jika namanya dijumlahkan cocok dgn angka 666, tetapi apakah Nabi Muhammad cocok dengan ciri2 (karakterisitik2) Alkitab di atas?? TENTU SAJA TIDAK! Semua ciri2 (karakteristik2) dalam ALKITAB, yaitu Daniel pasal 7, Wahyu pasal 13 dan 17, HARUS DIPENUHI TERLEBIH DAHULU! Kemudian baru bisa disimpulkan siapakah yg cocok dengan angka 666 (tanduk kecil/anti-kristus) tsb.

    Semoga Roh Kudus membimbing kita masing2 kepada Firman Kebenaran. Amin.

    • Shalom AK,

      Membaca komentar Anda yang sedemikian rupa, saya sebenarnya hanya mampu tunduk dan mendoakan Anda. Komentar ini tetap kami tayangkan apa adanya, agar para pembaca dapat melihat sedemikianlah kejamnya tuduhan yang ditujukan kepada Paus dan Gereja Katolik. Biarlah umat Katolik semakin diteguhkan dalam kasih, karena sebagai murid Kristus, kami sungguh dipanggil untuk tetap mengasihi saudara- saudari kami ini meskipun mereka memusuhi Gereja Katolik, dengan melancarkan tuduhan sedemikian negatif kepada Paus selaku pemimpin Gereja Katolik.

      Setelah Anda menuduh Paus adalah 666 dengan sebutan Vicarius Christi, yang sudah kami tanggapi dan telah kami sertakan buktinya mengapa tuduhan itu tidak berdasar, lalu Anda memberikan argumen lain berikut ini. Saya akan mencoba menanggapinya, sebagai berikut:

      1. Tentang interpretasi Daniel 7, “tanduk kecil”

      Anda menghubungkan tanduk itu dengan kepausan yang terletak di kawasan Eropa barat. Ini saja sudah merupakan interpretasi yang perlu dipertanyakan: 1) Apakah dasarnya, untuk mensejajarkan kepausan dengan kerajaan- kerajaan Eropa barat; karena asal usul kepausan itu adalah kepemimpinan para rasul dalam hal ini Rasul Petrus dan Paulus, yang memimpin Gereja yang pertama kalinya lahir di Yerusalem, dan Gereja tidak lahir/ berasal dari kerajaan di Eropa. Hal ini kita ketahui dari Kitab Suci, yaitu Kisah para Rasul. Maka asal usul kepausan (kepemimpinan dalam Gereja) tidak berhubungan dengan tempat ataupun kerajaan Eropa, tetapi atas kepemimpinan para Rasul yang diberi kuasa oleh Kristus. 2) Apakah dengan demikian binatang ke-empat yang memiliki kesebelas tanduk itu adalah untuk diartikan negara-negara/ kerajaan Eropa barat? Jika ya, apakah alasannya, mengapa hanya dibatasi di Eropa barat. Namun di atas semua itu, perlu diketahui bahwa interpretasi yang Anda kutip itu ditulis oleh Dr. Mervyn Maxwell, seorang Adventist yang sangat menentang Gereja Katolik maka tak heran jika tulisannya diwarnai oleh kecenderungan untuk memojokkan Gereja Katolik.

      Dalam hal kitab Daniel, Gereja Katolik menginterpretasikannya dengan melihat kaitannya dengan ayat- ayat yang lain dalam Kitab Suci dan penggenapannya di dalam sejarah manusia. Maka interpretasi yang disetujui oleh Gereja Katolik tidak mengartikan ‘tanduk’ itu terpisah dari binatang yang ke-empat, sebab kesebelas tanduk yang sedang dibicarakan itu adalah tanduk binatang yang keempat (lih. Dan 7:7-8). Tentang interpretasi keempat binatang dalam Kitab Daniel menurut St. Jerome (Hieronimus) telah pernah dibahas di sini, silakan klik. Binatang keempat itu melambangkan kerajaan Romawi yang sangat berkuasa, yang daerah kekuasaannya tidak saja terbatas di Eropa barat.

      2. Tentang interpretasi Wahyu 13

      Tanggapan kami atas tuduhan yang mengatakan bahwa binatang itu adalah Gereja Katolik, sudah pernah ditayangkan di sini, silakan klik.

      3. Tentang Inkuisisi

      Selanjutnya tentang tuduhan Inkuisisi, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
      Perlu diketahui bahwa ada banyak sekali tulisan tentang inkuisisi yang berbeda- beda, tergantung sumbernya. Umumnya sumber yang anti Katolik memasukkan banyak kasus yang sudah dicampuradukkan dengan pengadilan sekular; dan umumnya sumber ini tidak mencantumkan jumlah penganiayaan dan pembunuhan yang jauh lebih besar, yang dilakukan oleh kaum Reformer yang dilakukan di zaman reformasi/ setelah reformasi Protestan.

      4. Tentang ajaran Albigenses dan Cathar

      Tentang hal ini sudah pernah dibahas di sini, yaitu mengapa Gereja Katolik menentang ajaran Albigenses dan Cathar, silakan klik

      5. Kekuasaan Papacy (Kepausan) baru dimulai tahun 538?

      Ini adalah kesimpulan yang tidak berdasarkan fakta. Silakan membaca seri Keutamaan Petrus untuk melihat bahwa kepemimpinan Petrus sebagai Paus pertama di Roma sudah dimulai sejak abad pertama, silakan membaca, terutama di artikel bagian ke-5 yaitu Keutamaan Petrus dan para penerusnya, dalam lima abad yang pertama:

      Keutamaan Petrus bagian 1: Menurut Kitab Suci
      Keutamaan Petrus bagian 2: Bukti Sejarah tentang Keberadaan Petrus di Roma
      Keutamaan Petrus bagian 3: Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
      Keutamaan Petrus bagian 4: Menurut Dokumen Paling Awal Gereja
      Keutamaan Petrus bagian 5: Dalam Gereja di Lima Abad Pertama

      6. Tentang interpretasi 3 1/2 tahun/ 1260 hari nubuatan (1260 tahun) = zaman kegelapan?

      Interpretasi bahwa 1260 adalah zaman kegelapan Gereja  (dark ages) dan menghubungkannya dengan ‘luka yang mematikan bagi Kepausan‘ (sebagaimana yang Anda katakan) juga hanya merupakan asumsi, dan bertentangan dengan komentar Anda sendiri selanjutnya yang mengatakan, “tapi luka itu mulai sembuh dan masih terus membaik sampai sekarang ini!“. Sebab jika luka itu mematikan, maka seharusnya, setelah waktunya sudah genap 1260 tahun maka kepausan sudah hancur, tapi kan faktanya tidak. Kalau dikatakan luka itu sembuh dan terus membaik, artinya luka itu tidak pernah mematikan. Maka terdapat pertentangan di dalam pernyataan Anda sendiri.

      Selanjutnya, adalah interpretasi subyektif yang menghubungkan 1260 hari (satu masa dan dua masa dan setengah masa) dengan istilah “dark ages” yang dikaitkan dengan sejarah Gereja dari tahun 538-179. Istilah “dark ages” sendiri itu bias dan tidak objektif, sebab faktanya juga dalam masa yang sama, di dalam Gereja lahir banyak orang kudus, yang melalui teladan imannya telah menyalurkan terang Kristus kepada dunia, seperti halnya St. Benediktus, St. Bernardus, St. Fransiskus Asisi, St. Thomas Aquinas, St. Katarina dari Siena, St. Antonius dari Padua, St. Fransiskus Xaverius, St. Yohanes Vianney, St. Yohanes Don Bosco, St. Teresia dari Avilla, St. Yohanes Salib, St. Angela Merici, St. Fransiskus dari Sales, St. Carolus Borromeus, St. Margaret Alacoque, dan entah ada berapa ratus orang kudus yang lain yang hidup pada zaman itu. Silakan, jika tertarik bacalah riwayat hidup mereka. Maka penilaian yang obyektif seharusnya tidak mengatakan bahwa zaman itu adalah zaman kegelapan, seolah saat itu seluruh dunia disesatkan dan tidak ada yang baik yang terjadi di dalam Gereja. Sebab nyatanya kehidupan para orang kudus tersebut jauh lebih ‘terang’ dan kudus daripada kehidupan rohani rata- rata kita di zaman sekarang ini yang sering dikatakan sebagai zaman yang terang/ enlightenment. Padahal, melihat menurunnya standar moralitas di masa sekarang, jangan-jangan zaman sekarang inilah yang lebih tepat untuk disebut sebagai ‘dark ages‘.

      7. Gereja Katolik melarang umat membaca Kitab Suci?

      Topik ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

      8. Paus mengucapkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi?

      Tentu saja tidak. Tanggapan kami tentang hal ini,  silakan klik di sini.

      Demikian tanggapan saya atas pernyataan Anda. Saya rasa diskusi dengan Anda sudah cukup, mengingat keterbatasan waktu saya, dan karena topik diskusi yang Anda kemukakan sudah banyak diulas secara terpisah di situs ini. Jika Anda ingin mengajukan argumen, silakan membaca pembahasan yang sudah ada dan memberikan argumentasi sehubungan dengan artikel tersebut.

      Ya, marilah berdoa agar Roh Kudus membimbing kita kepada seluruh kebenaran (lih. Yoh 16:13).

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • bu Inggrid, terima kasih atas sikap ibu

        saya sadari memang sulit mengubah kebencian yang tertanam dalam. Apapun fakta yang disajikan akan selalu ditampik. masalahnya adalah saudara Ak dalam membahas masalah ini sudah datang dengan praduga yang mengaburkan penilaian objektifnya. ini bagaikan seorang dokter yang melihat seorang pasien datang dan di dalam batinnya menduga di pasien mengidap penyakit TBC. Semua tanya-jawab dengan pasien diarahkan ke gejala TBC dan meski pasien mengatakan tidak dan menceritakan riwayat penyakitnya yang sama sekali bukan TBC, si dokter malah keukeh dengan praduganya, menilai pasien berbohong dan tetap bertanya mengenai gejala TBC. Sewaktu pemeriksaan pun si dokter cenderung melihat ke dada dan mendengar suara nafas, meski telah diberitahu oleh pasien bahwa tidak ada yang salah dengan nafasnya, si dokter menganggap pasien menyembunyikan penyakitnya. Karena tidak berhasil menemukan petunjuk yang mendukung praduganya, si dokter meminta serangkaian pemeriksaan penunjang yang mahal-mahal. Setelah melihat hasil pemeriksaan, si dokter masih keukeh dan terus mencari bukti-bukti. si dokter sekarang menganggap ini adalah pengejaran penjahat di mana dokter adalah detektif dan penyakit pasien adalah penjahatnya. Si pasien? dia tidak lebih dari komplotan yang mengaburkan bukti, menghalangi kebenaran, dan pembohong ulung. Tapi si detektif tidak patah semangat. ia terus mencari. baginya ini adalah panggilan tugas. apapun demi membuktikan bahwa si pasien memang TBC. alhasil, si pasien meninggal. Kebingungan si dokter menyatakan bahwa si pasien mungkin akan sembuh bila dia tidak berbohong.

        yang dia tidak tahu adalah dia lah sumber masalahnya. si dokter mengobati praduga nya, bukan pasien. dia dipenjara oleh pikirannya sendiri.

        Bu Inggrid, terima kasih atas kesabaran dan teladan yang ibu berikan untuk kami
        Tuhan Yesus, dalam Kemurahan HatiNya yang Maha Kudus, yang akan membalas ibu

        Terpujilah Tuhan Yesus, sungguh Allah sungguh manusia. Terpujilah BundaNya yang Tak Bernoda. Terberkatilah MempelaiNya dan terberkatilah wakilNya di bumi, Paus Benediktus XVI

      • B’Ingrid
        saya sebagai umat katolik tidak pernah goyah dengan komentar2 yang… maaf tidak penting.
        seperti saudara AK dll. [Dari Katolisitas: di sini kita harus belajar menghargai sebab apa yang mungkin menurut kita tidak penting, ternyata dapat dianggap penting oleh pihak lain] Saya salut dengan penjelasan2 ibu dan team katolisitas. Inilah ciri khas seorang Katolik yang cara menyampaikan dan tata bahasanya sangat baik.

    • Buat AK:

      1. Seperti tanggapan teman-teman yang lain, kalau setelah membuat tuduhan ini lalu tidak jelas tujuan Anda ini sebenarnya apa; argumentasi Anda kiranya tak ada bobot samasekali. Akan lebih baik setelah membuktikan Gereja Katolik salah, bisa menunjukkan siapa yang benar, beserta segenap argumentasi pendukungnya. Kalau Anda dari salah satu denominasi, nah denominasi mana yg paling benar itu? Kalau dari agama non katolik, agama apa itu? Kalau itu tidak Anda buat, ya membaca argumentasi Anda yg Anda pikir hebat itu, saya cuma bisa komen “Ini ni ngomong apa.. kayak teriak-teriak nggak ada tujuan, teriak-teriaknya orang frustrasi”. Kalau Anda pikir Anda sedang bicara tentang kebenaran, terus kebenarannya itu apa? Paus anti-Kristus? Nah terus, orang musti ke mana? Ke Gerejamu? Atau ke agamamu? Ini sama saja sudah omong panjang lebar, tapi tidak jelas apa maksudnya.

      2. Nah, mungkin semua itu dapat Anda jelaskan lewat komen di tiap-tiap artikel yang sudah ditunjukkan oleh Bu Ingrid, sebagai tanggapan atas argumentasi Anda ini, supaya nanti makin terlihat siapa sebenarnya anti-Kristus itu, yakni dia yang anti terhadap iman bahwa Yesus adalah Kristus. Apakah Anda hanya akan mengatakan kebenaran ada di mana-mana, kecuali di Gereja Katolik, atau silakan beriman di manapun, asal jangan di Gereja Katolik! Bila bukan demikian maksud Anda, saya kira Anda masih punya tugas untuk menjelaskannya dan bukan hanya berhenti di tuduhan-tuduhan Anda. Argumen sudah dijawab dan tuduhan sudah ditanggapi. Kalau Anda nanti tetap tergoda untuk menanggapinya dengan memperbanyak referensi untuk memperkuat tuduhan itu, itu tetap akan sia-sia, karena di unsur pokoknya tetap tidak terbukti bahwa Paus adalah orang yang anti terhadap Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, seperti yang diimani para Rasul.

      3. Saya kira semua kita haus akan kebenaran, tapi dengan menampilkan tuduhan-tuduhan itu, mana kebenaran, atau kebenaran apa, yang ingin Anda sampaikan?

      • Shalom Pak Setiawan T.

        Komentar dari Bapak Setiawan buat Bapak AK bikin saya tertawa terpingkal-pingkal.

        Komentar Pak Setiawan T.:

        1.Seperti tanggapan teman-teman yang lain, kalau setelah membuat tuduhan ini lalu tidak jelas tujuan Anda ini sebenarnya apa; argumentasi Anda kiranya tak ada bobot samasekali. Akan lebih baik setelah membuktikan Gereja Katolik salah, bisa menunjukkan siapa yang benar, beserta segenap argumentasi pendukungnya. Kalau Anda dari salah satu denominasi, nah denominasi mana yg paling benar itu? Kalau dari agama non katolik, agama apa itu? Kalau itu tidak Anda buat, ya membaca argumentasi Anda yg Anda pikir hebat itu, saya cuma bisa komen “Ini ni ngomong apa.. kayak teriak-teriak nggak ada tujuan, teriak-teriaknya orang frustrasi”. Kalau Anda pikir Anda sedang bicara tentang kebenaran, terus kebenarannya itu apa? Paus anti-Kristus? Nah terus, orang musti ke mana? Ke Gerejamu? Atau ke agamamu? Ini sama saja sudah omong panjang lebar, tapi tidak jelas apa maksudnya.

        SEHARUSNYA BAPAK AK MENJAWAB PERTANYAAN2 DARI BAPAK SETIAWAN INI, HAHAHAHAHAA,,,,,

  19. Sungguh penjelasan yang sangat menguatkan. Mudah-mudahan saudara AK bisa menyimak dengan baik apa yang sudah dijelaskan bu Ingrid. Semoga Roh Kudus yang adalah pembawa kebenaran membuat kita bersama-sama mengerti kebenaran Sabda Allah yang sebenar-benarnya. Terima kasih bu Ingrid dan terima kasih saudara AK yang mempertanyakan hal-hal di atas.

    Terkadang pertanyaan ataupun tuduhan yang merendahkan pimpinan gereja, terasa menyakitkan, namun dengan membaca penjelasan di atas, sedikitnya menghibur kami umat Katolik. Sungguh !!!

  20. Shalom AK,

    Akan lebih dewasa, kalau anda mungkin berani mengungkapkan identitas gereja anda, supaya kita juga dapat belajar, karena mungkin tidak semua denominasi Kristen punya pemahaman yang sama. Harapan ini juga untuk beberapa teman kristen lain yang menyerang ajaran Katolik tapi tidak mengungkapkan identitas denominasinya.

    Jangankan denominasi, nama saja tidak transparan. Apakah AK itu nama initial anda sesungguhnya atau maksudnya AK = Anti Kristus ? Apapun jawaban anda, akan ironis hasilnya. Kalau AK adalah sungguh nama initial anda, akan sangat tidak enak bukan kalau saya ikut2an logika yang anda pakai untuk menghubungkan Vicarius Filii Dei = anti Kristus? Dan kalau bukan initial anda, dan anda sengaja mengidentifikasi anda sebagai Anti Kristus, lebih tidak masuk akal.

    mungkin anda bisa jelaskan hal yang sederhana ini, dan saya juga mengharapkan anda menanggapi jawaban katolisitas dengan argumentasi yang lebih rasional.

    Tuhan Yesus memberkati
    Teddy, seorang Katolik

    • Shalom Teddy dan AK,

      Mari, saya mengajak kita semua untuk mempunyai semangat kasih di dalam segala tutur kata dan sikap kita, sebab dengan demikian kita memenuhi kehendak Kristus (lih. 1 Yoh 3:23). Maka, janganlah kita saling menuduh atau menyerang satu sama lain, sebab tidak ada gunanya. Jika ada keberatan tertentu, mari kita sampaikan dengan tulus, namun juga dibarengi dengan sikap mau mendengarkan. Kita harus berjuang untuk melaksanakan perintah Kristus, yaitu perintah untuk saling mengasihi, sebab dengan demikian kita membuktikan kasih kita kepada Tuhan ( lih. 1 Yoh 4:20).

      Marilah kita semua mengingat prinsip ini di dalam setiap diskusi maupun pembicaraan kita.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

       

      • Gereja Katolik
        Untung atau malang, Tuhanlah yang tahu

        “Aku tidak tahu entahkah hidup ini untung atau malang. Tuhan lebih tahu semuanya”, demikianlah setiap saat jawaban si kakek tua itu ketika orang memuji atau mengejeknya atas segala pengalaman hidupnya yang silih berganti. Kadang ia menderita, kadang bahagia; kadang rugi, kadang beruntung. Tetapi ia selalu berkata: Saya tdk tahu pengalaman ini untung atau malang, tetapi Tuhan lebih mengetahui semuanya. Ungkapan itu merupakan gambaran orang beriman yang selalu percaya dan pasrah pada Tuhan. Dalam derita ia tdk mengeluh, dalam bahagia ia tidak pongah. Dalam kesusahan ia tidak menangis, dalam kegembiraan ia tidak lupa diri.

        Bunda Maria, yg walaupun belum tahu apa yg akan terjadi dengan kata-kata Malaikat Gabriel itu, tetapi ia berkata: “aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Bunda Maria seolah-olah mengatakan, “saya tidak tahu berita ini untung atau malang, tetapi Tuhan lebih tahu semunya”. Maka ia pun berserah pada Tuhan. Maria mengajari kita bahwa baik kegembiraan maupun kesedihan, kita tidak tau apakah itu membawa keberuntungan atau kemalangan, tetaplah kita syukuri, karena Tuhan lebih tahu semuanya dari kita. Selamat hari minggu adven IV.

  21. VICARIUS FILII DEI adalah Gelar Paus. Dalam artikel KORAN MINGGUAN “OUR SUNDAY VISITOR” (the largest Catholic weekly in America) terbitan tgl 18 April 1915 pada halaman 3, mengatakan bahwa “Gelar Paus yg tertulis di “tiara/mitre” (topi yg selalu digunakan oleh Paus) adalah “VICARIUS FILII DEI”. Kemudian setelah munculnya hubungan antara 666 dengan Gelar Paus “VICARIUS FILII DEI”, Gelar Paus DIGANTI menjadi “Vicarius Christi”.

    Ini bukti2nya dari Katolik sendiri (silahkan di klik link wensite-nya)
    1) http://www.aloha.net/~mikesch/OSV1915.gif
    OUR SUNDAY VISITOR terbitan tgl 18 April 1915 pada halaman 3. Perhatikan tulisan berikut: “What are the letters supposed to be in the Pope’s crown, and what do they signify, if anything? The letters inscribed in the Pope’s mitre are these: Vicarius Filii Dei, which is the Latin for Vicar of the Son of God…..”

    2) http://www.aloha.net/~mikesch/fenton.jpg
    Perhatikan tulisan berikut: “Vicarius Filii Dei is a manifest synonym of Vicarius Christi”

    3) http://biblelight.net/Quasten%20Document%206.11%20x%209.5%20inch.gif
    Perhatikan tulisan berikut: “The title Vicarius Filii Dei as well as the title Vicarius Christi is very common as the title for the Pope.”

    4) http://biblelight.net/Sources/Gratian-1493-Dist96-136.gif
    Distinctio 96 vicarius filii Dei (Quote of Donation of Constantine)

    5) Vicarius Filii Dei in the text of the Donation of Constantine in an 1869 Vatican printing of Cardinal Deusdedit’s Canon Law (compiled in 1087 A.D.)
    —-> http://books.google.ca/books?id=ke0CAAAAQAAJ&jtp=343&redir_esc=y#
    Silahkan dibaca baris ke-10 yg tertulis “Vicarius Filii Dei ”

    6) http://daten.digitale-sammlungen.de/~db/bsb00009126/images/index.html?id=00009126&fip=&no=7&seite=223
    Silahkan dibaca halaman 342, paragraf 228 yg tertulis: “vicarius filii dei”

    7) Vicarius Filii Dei digunakan 2x oleh Pope Paul VI di dalam Publikasi-nya yg berjudul “Acta Apostolicae Sedis (Acts of the Apostolic See)”
    1x) January 11, 1968: Decree of Paul VI elevating the Prefecture Apostolic of Bafia, Cameroon, to a Diocese: Acta Apostolicae Sedis, Commentarium Officiale, vol. LX (1968), n. 6, pp. 317-319. Libreria Editrice Vaticana. ISBN 8820960680, 9788820960681.
    Lihat halaman 317: http://biblelight.net/Sources/Bafianae_317.jpg
    Judul depan publikasi (TITLE PAGE): http://biblelight.net/Sources/Bafianae_title.jpg
    Silahkan dibaca:
    “Adorandi Dei Filii Vicarius et Procurator, quibus numen aeternum summam Ecclesiae sanctae dedit, …”
    Terjemahan Bahasa Inggris: “As the worshipful Son of God’s Vicar and Caretaker, to whom the eternal divine will has given the highest rank of the holy Church, …”

    2x) August 9, 1965: Decree of Paul VI creating the Vicariate Apostolic of Río Muni, Equatorial Guinea:
    Acta Apostolicae Sedis, Commentarium Officiale, vol. LVIII (1966), n. 6, pp. 421-422. Libreria Editrice Vaticana, ISBN 8820960664, 9788820960667.
    Lihat halaman 421: http://biblelight.net/Sources/Rivi_Muniensis-421.jpg
    Judul depan publikasi (TITLE PAGE): http://biblelight.net/Sources/Rivi_Muniensis-title.jpg
    Silahkan dibaca:
    “Qui summi Dei numine et voluntate principem locum in Christi Ecclesia, obtinemus, adorandi Filii Dei hic in terris Vicarii Petrique successores, …”
    Terjemahan Bahasa Inggris: “We who the supreme God providentially wills, and maintains, in the principle position over Christ’s Church, the worshipful Son of God’s Vicar(s) upon the earth, Peter’s successor(s), …”

    8) http://www.aloha.net/~mikesch/1827r.gif
    A quote from the Donation of Constantine on page 1828 from volume 5 of Prompta Bibliotheca, 1858 Paris edition, where the title of Vicarius Filii Dei appears in #20 of article 2 of the entry “Papa” (Pope).
    **** Silahkan dibaca halaman 1828 baris ke-23 tertulis: “vicarius Filii Dei”

    Dan masih banyak lagi dokumen2 Katolik yg membuktikan bahwa Gelar Paus DULUNYA adalah “VICARIUS FILII DEI” dan sudah diganti menjadi “VICARIUS CHRISTI” karena tidak ingin diasosiasikan dengan lambang 666.

    John 8:32 (Yohanes 8:32): “and you shall know the truth, and the truth shall make u free”
    (dan kamu akan tau kebenaran dan kebenaran akan membebaskanmu).

    Banyak sekali Umat Katolik yg benar2 mengasihi Allah (Yesus Kristus) tetapi BELUM mengetahui kebenaran. Read your BIBLE and search for the truth. Semoga Roh Kudus membimbing kita semua Pengikut Kristus kepada Firman Kebenaran. Amin.

    [Dari Katolisitas: Pesan ini sudah ditanggapi di atas, silakan klik]

    • Kadang suka bacanya jadi lucu, huruf dijumlahkan kemudian dijadikan bahan untuk menyerang iman orang lain.
      Mungkin jauh lebih baik jika AK dan teman-temannya menjelaskan iman mereka dengan berpegang pada Kitab Suci.

      Shalom
      Adihanapi

    • AK mengatakan “Katolik belum mengetahui kebenaran” di peranggan terakhir, ini tuduhan yang keliru dan tidak berasas malah yang berlaku sebaliknya. Tuhan sendiri telah mengutus Rasul Petrus dan para pengantinya sebagai Pope ditanggapi sebagai anti Kristus, kasihan [dari Katolisitas: kami edit, mungkin maksudnya: mereka yang menyebut Paus sebagai antikristus] kerana mungkin tidak akan tahu kebenaran sampai Yesus datang kedua kalinya. Terimakasih Ibu Inggrid dan Alex dan jawaban lainnya yang sangat tepat. Prinsip saling mengasihi dan mendoakan senantiasa kita pakai dalam diskusi ini. Salam kasih Tuhan menyertai kita semua.

      • Shalom Ibu Ingrid,

        IBU jangan keraskan hatimu, sebelum tutup sejarah dunia Yesus mengundang kita semua untuk menerima hanya Alkitablah dasar ajaranNya. Pertobatanlah yang Dia mau dari kita. sebentar lagi Undang-undang Hari Minggu akan berjalan dengan Komando Paus dan Negara amerika/ Presidentnya akan Mengumumkan bahwa semua agama harus terima hari minggu jadi hari perbaktian resmi di seluruh dunia. Jadi ingat bu agar jangan mengikuti pemeliharaan hari minggu tersebut, karena itu bukan perintah Tuhan Yesus. Tuhan memberkati semua Umat-umat Tuhan yang sedang berada di Gereja Katolik Seluruh Dunia.

        • Shalom Rueben,

          Biarlah hal menilai kedalaman hati, kita serahkan kepada Tuhan saja. Sebab hanya Tuhan yang mengetahui isi hati setiap manusia, dan dengan demikian Allah-lah yang mengetahui apakah setiap dari kita mengeraskan hati atau tidak.

          Sebagai umat Katolik, kami berpegang kepada ajaran iman yang diajarkan dalam Kitab Suci, Tradisi Suci para Rasul dan ajaran Magisterium Gereja. Jadi apa yang saya tuliskan di sini mengambil dasar dari ketiga pilar tersebut. Kalau Anda pandang bahwa dengan demikian, saya “mengeraskan hati” maka saya tak akan memberikan komentar lebih jauh, selain memberikan fakta, bahwa di sini saya justru tidak menggantungkan pengertian kepada pengertian saya sendiri, namun kepada apa yang telah secara turun temurun diajarkan oleh para rasul kepada Gereja, atas dasar dari segala sesuatu yang mereka terima dari Kristus dan atas bimbingan Roh Kudus. Sedangkan interpretasi di atas, yang menuduh Paus sebagai Antikristus dengan menghitung jumlah angka Vicarius Filii Dei, dst, malah sebenarnya merupakan interpretasi yang dipaksakan oleh orang-orang tertentu, yang tidak ada kaitannya dengan ajaran para rasul, dan yang ironisnya malah dapat diterapkan pada nama pemimpin mereka sendiri, yang kalau dijumlah adalah 666.

          Sedangkan tentang penentuan hari Minggu (hari pertama dalam minggu) sebagai Hari Tuhan, itu diajarkan dan diterapkan oleh para rasul sebagaimana tercatat dalam Kitab Suci (Yoh 20:19, Kis 20:7), sebagai peringatan akan hari kebangkitan Kristus (Mat 28:1, Mrk 16:2,9; Luk 24:1, Yoh 20:1) yang menjadi puncak karya keselamatan Allah. Adalah kebijaksanaan Allah yang menentukan demikian, bahwa Kristus memilih hari Minggu (hari pertama dalam minggu) sebagai hari kebangkitan-Nya. Kalau Ia ingin dikenang pada hari Sabat (Sabtu) tentu Ia dapat memilih untuk bangkit pada hari Sabtu, tetapi itu tidak dilakukan-Nya. Kristus memilih untuk bangkit di hari Minggu, untuk memberi arti yang baru terhadap “Hari Tuhan”, yaitu bukan semata sebagai hari Tuhan beristirahat (lih. Kel 31:17, Kej 2:2-3), namun sebagai hari Tuhan mencipta, yaitu menjadikan manusia yang percaya kepada-Nya sebagai ciptaan yang baru di dalam diri-Nya yang adalah Kebangkitan dan Hidup. Dengan demikian Tuhan Yesus menggenapi dan menyempurnakan ketentuan Sabat yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama, dengan ketentuan Hari Tuhan yang mengambil dasar dari hari kebangkitan-Nya dari kematian untuk memberikan hidup kekal kepada semua orang yang percaya kepada-Nya, baik itu orang-orang Yahudi maupun non-Yahudi.

          Sejarah membuktikan bahwa hari Minggu sebagai hari Tuhan telah dilakukan sepanjang kehidupan Gereja sejak abad awal (dan hal ini juga diterapkan oleh mayoritas gereja-gereja non-Katolik) dan baru pada pertengahan abad-19 (sekitar tahun 1863) ada sekelompok denominasi Kristen non-Katolik yang mengubah Tradisi hari Tuhan ini, untuk dikembalikan ke zaman Perjanjian Lama menurut Tradisi Yahudi.

          Dengan iman dan akal sehat, kita dapat menilai secara obyektif, siapakah sebenarnya yang menyimpang dari apa yang dinyatakan Allah di dalam Kristus, sebagaimana diajarkan oleh para Rasul.

          Semoga dengan melihat kenyataan ini, hati kita semua dilembutkan oleh Roh Kudus, sehingga dapat mengetahui apakah sebenarnya kehendak Allah bagi kita yang mengimani Kristus, tentang Hari Tuhan, yaitu hari kita mengenang karya keselamatan Allah yang berpuncak pada wafat dan kebangkitan Kristus.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

           

Comments are closed.