1. Tentang Malaikat Pelindung
Di dalam Alkitab PL kita mengetahui bahwa para malaikat diutus Allah untuk menjaga umat-Nya, seperti contohnya dalam kisah Lot (lih. Kej 28-29); bangsa Israel (lih. Kel 12-13); Nabi Musa (Kel 32:34). Dalam kitab Mazmur 91:11, “sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.”
Dalam PB, Yesus mengajarkan, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”(Mat 18:11) Maka kita mengetahui bahwa Allah mengirimkan malaikat-Nya untuk menjaga manusia, bahkan anak-anak kecil. Malaikat ini yang tak terbatas oleh tubuh, menjaga manusia, namun pada saat yang sama mereka memandang Allah.
Hidup Yesus sendiri tak terlepas dari para malaikat-Nya, di saat kelahiran-Nya, saat Ia berpuasa di padang gurun, dan saat ia berdoa di Taman Getsemani. Para rasulpun mengalami perlindungan para malaikat, contohnya saat Rasul Petrus dibebaskan dari penjara (lih. Kis 12:1-19). Maka Rasul Paulus mengajarkan, “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” (Ibr 1:14) Dan ‘roh-roh yang melayani’ ini adalah para malaikat.
Maka Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:
KGK 336 Sejak masa anak-anak (Bdk. Mat 18:10) sampai pada kematiannya (Bdk. Luk 16:22) malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan (Bdk. Mzm 34:8; 91:10-13) dan doa permohonan (Bdk. Ayb 33:23-24; Za 1:12; Tob 12:12). “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Basilius, Eun. 3, 1). Sejak di dunia ini, dalam iman, kehidupan Kristen mengambil bagian di dalam kebahagiaan persekutuan para malaikat dan manusia yang bersatu dalam Allah.
KGK 352 Gereja menghormati para malaikat yang mendampingi Gereja dalam ziarah duniawinya dan melindungi setiap manusia.
Dalam buku Fundamentals of Catholic Dogma, oleh Dr. Ludwig Ott (p. 120), dikatakan tentang peran para malaikat yang baik, yaitu: 1) Tugas utama para malaikat yang baik ini adalah memuliakan dan melayani Tuhan; 2) Tugas sekunder dari para malaikat yang baik adalah melindungi manusia dan memperhatikan keselamatannya; 3) Setiap umat beriman mempunyai malaikat pelindung yang khusus sejak Baptisan.
Maka besarlah peran para Malaikat Pelindung bagi keselamatan manusia. Namun demikian, Gereja tidak pernah mengeluarkan pengajaran definitif tentang adanya Malaikat Pelindung yang khusus mendampingi setiap jiwa manusia, dengan nama-nama tertentu, apalagi mengharuskan kita untuk berkomunikasi dengan Malaikat Pelindung kita. Kecenderungan untuk ‘berkomunikasi’ dengan malaikat pelindung ini malah harus diwaspadai, agar tidak malah menjadi semacam tahayul.
Bahwa Malaikat Pelindung itu ada, ini memang diajarkan oleh para Bapa Gereja, seperti St. Basilius yang dikutip di KGK dan juga St. Jerome, yang mengajarkan, “Betapa besarnya martabat jiwa manusia, sebab setiap jiwa dari kelahirannya mempunyai satu Malaikat yang ditugaskan untuk menjaganya.” ((Commentary on Matthew xviii, lib.II)) Maka, memang dalam tradisi Gereja memang terdapat doa mohon perlindungan dari Malaikat pelindung karena mereka selalu ada dalam hadirat Allah, dan intinya memohon agar mereka melindungi kita. Tetapi yang mengabulkan doa itu hanya Allah saja, karena memang Allah sudah menugaskan malaikat itu untuk menjaga kita, dan peran malaikat pelindung itu hanya mungkin karena kuasa Allah:
Angel of God, My Guardian Dear
to whom God’s love commits me here.
Ever this day be at my side
to light and guard and rule and guide. Amen
Malaikat Tuhan, Pelindungku yang terkasih,
yang olehnya Kasih Tuhan bekerja padaku di sini
Selalu pada hari ini, tetaplah di sisiku
untuk menerangi, dan menjaga, dan memimpin dan membimbing. Amin
Jadi saya rasa, cukuplah bagi kita untuk mengetahui bahwa Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk menjaga kita. Selanjutnya di dalam doa kita, komunikasi yang kita lakukan adalah antara kita dengan Tuhan. Maka prinsipnya adalah, sama seperti kita boleh memohon agar para orang kudus mendoakan kita, kitapun boleh (bukan harus) memohon kepada malaikat pelindung untuk mendoakan kita; namun tidak lebih dari itu.
2. Tentang Eksorsisme (pengusiran setan)
Menurut New Advent Encyclopedia, pengertian eksorsisme adalah: 1) tindakan pengusiran setan-setan atau roh-roh jahat dari orang-orang, tempat, atau benda-benda, yang diyakini kerasukan setan atau menjadi korban atau alat-alat tipu muslihat mereka; 2) sebagai cara-cara yang dilakukan untuk maksud ini, terutama pengusiran setan secara resmi (solemn and authoritative) di dalam nama Tuhan.
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan tentang eksorsisme sebagai berikut:
KGK 1673 Kalau Gereja secara resmi dan otoritatif berdoa atas nama Yesus Kristus, supaya seorang atau satu benda dilindungi terhadap kekuatan musuh yang jahat dan dibebaskan dari kekuasaannya, orang lalu berbicara tentang eksorsisme. Yesus telah melakukan doa-doa semacam itu (Bdk. Mrk 1:25-26); Gereja menerima dari Dia kekuasaan dan tugas untuk melaksanakan eksorsisme (Bdk. Mrk 3:15; 6:7.13; 16:17). Dalam bentuk sederhana eksorsisme dilakukan dalam upacara Pembaptisan. Eksorsisme resmi atau yang dinamakan eksorsisme besar hanya dapat dilakukan oleh seorang imam dan hanya dengan persetujuan Uskup. Imam itu harus melakukannya dengan bijaksana dan harus memegang teguh peraturan-peraturan yang disusun Gereja. Eksorsisme itu digunakan untuk mengusir setan atau untuk membebaskan dari pengaruh setan, berkat otoritas rohani yang Yesus percayakan kepada Gereja-Nya. Lain sekali dengan penyakit-penyakit, terutama yang bersifat psikis; untuk menangani hal semacam itu adalah bidang kesehatan. Maka penting bahwa sebelum seorang melakukan eksorsisme, ia harus mendapat kepastian bagi dirinya bahwa yang dipersoalkan di sini adalah sungguh kehadiran musuh yang jahat, dan bukan suatu penyakit. (Bdk. CIC, can. 1172).
Kita mengetahui adanya dua macam eksorsisme, yaitu:
1) eksorsisme sederhana yang dilakukan terhadap katekumen oleh imam yang membaptis,
2) eksorsisme yang resmi/ besar (pada kasus orang-orang yang kesurupan/ terkena pengaruh roh jahat). Bentuk eksorsisme ini hanya dapat dilakukan oleh imam yang ditunjuk secara khusus oleh Uskup. Ia haruslah seorang yang kudus, dalam artian berakar kuat dalam doa, Sabda Allah, sakramen, puasa, matiraga, dan rendah hati dengan mengandalkan kekuatan Tuhan saja. Sebelum melakukan ritus eksorsisme, imam itu sendiri haruslah mengaku dosa di Sakramen Tobat, atau setidak-tidaknya mengucapkan doa “act of contrition” dan sedapat mungkin mempersembahkan Misa, dan memohon pertolongan Tuhan dengan doa-doa yang khusuk.
Selanjutnya doa ritus eksorsisme yang hanya dapat diucapkan oleh imam dengan kuasa Gereja, yang ditujukan pada orang yang positif dinyatakan kerasukan setan, dapat dilihat di link ini, silakan klik, atau ritus khusus yang memang masih dalam bahasa Latin, De exorcismus et supplicationibus quibusdam, yang disetujui oleh Paus Yohanes Paulus II tahun 1998. Gereja memang menyarankan agar kita berhati-hati untuk menyatakan bahwa seseorang benar-benar kerasukan, sebab di banyak kasus, orang yang kelihatan ‘terganggu’ bukan disebabkan oleh kerasukan setan tetapi oleh hal-hal lain, seperti gangguan kejiwaan, penyakit, atau tekanan emosional, dst. Untuk ini memang diperlukan ‘discerment’ dari pihak mereka yang melayani di lapangan.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa eksorsisme besar tersebut yang berkaitan dengan kasus-kasus yang ekstrim dan berat, hanya dapat dilakukan oleh seorang imam, yang diberi kuasa oleh Uskup. Namun untuk kasus-kasus yang tidak ekstrim, umat yang bersangkutan ataupun awam yang lain dapat mendoakan doa pelepasan dari kuasa kegelapan, silakan klik di sini. Maksud Gereja membatasi pelaku eksorsisme besar tersebut juga adalah untuk kepentingan umat agar kuasa jahat tersebut tidak malah ‘memasuki’/ mengganggu orang yang mengusirnya. Kita ketahui bahwa Yesus sendiri juga tidak dengan sembarangan mengirim semua orang untuk mengusir setan (yang diberi kuasa adalah para murid-Nya); inipun harus dipersiapkan secara khusus, sebab dapat saja kasusnya cukup berat, yang hanya dapat diatasi dengan doa puasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat saja kita mengetahui adanya tempat-tempat, benda-benda atau orang-orang tertentu yang terkena pengaruh kuasa jahat dalam batas-batas yang dizinkan Tuhan. Untuk mengatasi hal ini maka para beriman dapat berdoa kepada Tuhan agar Ia sendiri berbelas kasihan kepada kita dan mengusir pengaruh jahat tersebut, atau jika memang kasusnya berat, silakan menghubungi pihak keuskupan untuk memohon bantuan dari imam yang khusus ditugaskan untuk itu.
Jadi pada prinsipnya, dalam doa mengusir kuasa jahat ini, yang boleh kita lakukan sebagai umat Katolik bukan dalam artian berkomunikasi/ menghardik iblis secara langsung, namun berupa doa permohonan kepada Tuhan dan doa syafaat dari para Orang Kudus dan para malaikat Tuhan untuk membantu kita mengusir setan, dan memohon kepada Yesus untuk mengusir kuasa jahat itu bagi kita. (Sedangkan untuk benda lebih baik dibakar/ dimusnahkan saja, sebagai tanda tiadanya keterikatan lagi dengan benda itu). Prinsip-prinsip ini diberikan, justru untuk kepentingan kita sendiri, berdasarkan akan iman dan kuasa Yesus yang masih tetap nyata bekerja pada saat ini, juga di dalam Para Kudus-Nya. Mereka (para kudus) di surga adalah mereka yang sudah jelas berhasil mengalahkan kuasa setan dalam hidup mereka, sedangkan kita di dunia ini masih dalam proses perjuangan mengalahkan kuasa jahat, karena kita masih bisa jatuh di dalam dosa. Maka memohon doa kepada Yesus untuk mengusir kuasa jahat, dan memohon agar para kudus mendoakan kita adalah bentuk kerendahan hati, suatu sifat yang paling tidak disukai oleh Iblis. Dengan kerendahan hati kita menolak dosa utama Iblis, yaitu kesombongan. Dengan berlindung kepada Yesus dan persekutuan para Orang Kudus-Nya, kita memperoleh bantuan dari seluruh bala tentara surgawi untuk menolak kuasa jahat apapun dalam hidup ini.
Maka, tak mengherankan, salah satu doa yang paling berkuasa untuk mengusir kuasa roh jahat adalah doa Rosario, karena Bunda Maria yang telah berhasil mengalahkan kuasa jahat dengan kekudusan, kerendahan hati dan ketaatannya kepada Tuhan sepanjang hidupnya. Jika diucapkan dengan disposisi hati yang benar, doa ini, beserta dengan doa litani para kudus, akan sangat besar kuasanya. Di samping doa, tentu yang sangat besar kuasanya untuk menolak kuasa jahat adalah sakramen Tobat dan Ekaristi.
Shalom
saya mau bertanya, apakah pernah ada kejadian pengusiran setan / exorsisme yg tidak berhasil dan berakibat kematian pada orang2 di sekitarnya??
dan kenapa bisa begitu?
trima kasih,
salam. Tuhan memberkati
Salam Agatha,
Belum pernah terjadi doa membunuh yang didoakan. Eksorsisme, entah eksorsisme besar maupun eksorsisme kecil (pelepasan) ialah doa permohonan kepada Allah agar membebaskan korban dari jeratan setan. Jika ada paham bahwa eksorsisme bisa gagal dan setan membunuh pelaku maupun korban, maka itu hanya ada dalam film-film rekaan penyusun kisah agar ber-efek dramatis sebagai tontonan. Kasus Analise Michel (op.cit, Kanisius 2010), pun sebenarnya bukan kegagalan eksorsisme, namun dia meninggal karena pengaruh obat syaraf.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Selamat malam Pak Stefanus dan Bu Ingrid saya mau bertanya :
Koq Ustad didalam Islam mudah sekali mengusir roh2 jahat … seperti diacara2 televisi, berkunjung ketempat2 angker … Bagaimana tanggapan bapak tentang hal ini? … Mohon Jawaban … Terima Kasih
Salam Benyamin,
Dalam kolom ini saya pernah menyinggung hal yang sama mengenai perkara ini. Harus diingat bahwa siaran itu dimaksudkan sebagai hiburan yang menyasar sisi “keingintahuan” penonton Indonesia akan misteriusnya dunia yang tidak kasat mata. Kata lainnya ialah bahwa kru siaran itu termasuk “para tokoh agama” di sana, terperangkap dalam kapitalisme produksi dan konsumsi siaran itu. Saya meragukan niat baik mereka untuk memberi pencerahan bagi masyarakat, selain bahwa siaran tersebut bertujuan memperoleh rating tinggi demi iklan. Saya secara pribadi mengecam siaran tersebut sebagai penipuan dan pembodohan bagi masyarakat Indonesia. Tidak sedikit intelektual dan ulama Islam pun mengecam siaran tersebut, seperti di http://abunavis.wordpress.com/#_ftnref1 dan lain-lainnya. Jika Anda mencari dengan mesin pencarian, dengan kata kunci “ulama, tayangan misteri” dan semacamnya, tentu akan tahu bahwa tayangan tersebut menipu.
Jika kita bahas dalam arti bahwa setan ialah sumber dusta, tipuan dan kelicikan, maka para pelaku film tersebut menjadi bagian dari strategi setan sendiri untuk berfokus pada kesetanan, takhayul, klenik. Pembebasan dari setan yang sejati, pasti membawa akibat yang baik bagi korban maupun siapapun yang terlibat, seperti iman makin dewasa, pola pikir diarahkan ke yang sehat, dan perilaku diperbaiki karena mengalami kasih Tuhan. Namun siaran itu tidak menambah apa-apa bagi kemajuan alam pikir masyarakat, apalagi beriman secara lebih dewasa dan bertanggung jawab.
Kita tidak perlu “mencari” atau “menemui” setan atau roh-roh orang mati seperti tayangan tersebut yang berusaha “mengunjungi” setan atau roh orang mati di tempat-tempat terpencil. Namun jika setan menyerang, kita usir. Dan kita selalu memohon pada Allah agar orang yang meninggal dunia diampuni dan diterima dalam kerahiman Ilahi. Orang Katolik selalu mendoakan arwah orang meninggal dalam perayaan Ekaristi setiap hari. Selanjutnya, hidup kita lanjutkan dengan lebih bersemangat dan sehat.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
selamat siang, apakah nama santo/santa yang kita pakai sebagai nama baptis secara tidak langsung itu merupakan malaikat pelindung kita?terima kasih.
[Dari Katolisitas: Malaikat pelindung tidak sama dengan santo/santa pelindung. Santo/santa pelindung adalah orang kudus yang kita pilih untuk menjadi teladan iman bagi kita, yang dapat kita mohonkan doa syafaatnya dalam perjalanan hidup kita sebagai murid Kristus, sehingga kitapun dapat bertumbuh dalam kekudusan seperti dirinya. Sedangkan malaikat pelindung adalah malaikat yang telah ditentukan Tuhan sejak awal mula kehidupan kita untuk menjadi pelindung bagi kita.]
Permisi Katolisitas, salam kenal..
Saya ada problem di dunia real. Saya punya keluarga yang bisa dibilang mudah ‘kemasukan’ oleh roh halus, atau kalau di tempat saya disebut ‘Lemah bulu’.. Saya bingung mau disembuhkan dengan cara apa ? Dan saya minta referensi doa untuk pengusiran roh halus tsb.. Mohon pencerahannya.. Trims..
[dari Katolisitas: berikut ini kami kutipkan lagi saran dari Rm Santo bagi pembaca dengan pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan Anda, sebagai berikut: Saya menyarankan agar Anda sekeluarga mempergunakan seluruh perlengkapan senjata rohani yang telah Allah anugerahkan dalam dan melalui Gereja Katolik. Aneka perlengkapan senjata rohani dari Allah itu ada disebutkan dalam artikel dan tanya jawab di artikel mengenai Eksorsisme ini (silakan klik di sini). Mereka ialah: Sakramen Tobat, Sakramen Ekaristi, doa di hadapan Sakramen Mahakudus, doa dalam pergumulan melawan kuasa kegelapan (klik di sini), air dan garam berkat dari imam. Kemudian, secara manusiawi, Anda sekeluarga saling mengasihi dan memperhatikan, saling mengampuni, saling menolong dan mengerti satu sama lain. Kasih dan pengampunan bagaimanapun mengalahkan kejahatan. Jika ada sesuatu hal yang membutuhkan dukungan doa sesama umat beriman, masuklah dalam kolom ‘Pojok Doa’ di website ini. Tim doa katolisitas akan turut mendoakan. Semoga saran ini bermanfaat bagi Anda, kiranya berkat kasih dan perlindungan dari Tuhan Yesus selalu menaungi Anda dan keluarga]
Shalom team katolisitas,
Saya mau bertanya mengenai malaikat pelindung.
Setiap orang memiliki malaikat pelindungnya masing-masing yang selalu mendoakan kita..Benar?
Apakah Malaikat Agung juga bisa menjadi malaikat pelindung kita?
Dan siapakah Kerubim dan Serafim itu?
Terimakasih.
Tuhan berkati.
[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik.
Ya, malaikat pelindung kita dapat melindungi kita dengan doa-doa mereka. Jika nama baptis seseorang adalah Mikael, maka St. Mikael akan juga mendoakan dia.
Tentang Kerubim dan Serafim, silakan membaca jawaban ini, silakan klik.]
Saya sudah membaca tentang artikel Malaikat Pelindung di web ini, namun ada yang saya tanyakan.
Sedikit cerita :
Saya pernah bertemu seorang mahasiswa, dia bisa/mempunyai kemampuan untuk melihat makluk yang tidak kelihatan (makluk halus). Dia pernah bilang pada saya, bahwa saya sering diikuti makhluk tersebut, bahkan mahasiswa tersebut mengatakan SEJAK AWAL kuliah dia tau akan hal itu, hingga saat ini dia sudah lulus. Mahasiswa tersebut bilang, bahwa yang mengikuti saya seorang ibu memakai kebaya kemanapun saya pergi selalu mengikuti, bahkan katanya menjaga. Saya bingung ibu tersebut siapa, dan kenapa menjaga saya????????
Saya belum pernah ke dukun, apalagi bermaian-main menggunakan benda-benda kegelapan. Apakah ibu tersebut tiba2 memang ingin mengikuti saya, ataukah ada orang lain yang menyuruh ibu tersebut?
Bahkan saya pernah berpikir apakah ibu tersebut, malaikat pelindung. Kalaupun iya penampakannya kog pakai kebaya ya???
Apakah saya harus mengusirnya? Selama ini saya tidak merasa ada yang mengganggu saya, atapun pernah mengalami penampakan-penampakan makhluk yang tidak keliatan
Mohon pencerahan dan nasehat atapun saran yang diberikan.
TERIMA KASIH SEBELUMNYA.
Salam Heru Handoko,
Pernyataan subjektif dan detil dari pihak lain semacam itu tidak harus serta merta membuat kita bereaksi negatif. Cukuplah dalam iman, kita mempercayai bahwa kita hidup bersama Allah dan segala makhluk ciptaan-Nya baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan.
Salam
RD Yohanes Dwi Harsanto
Shalom team katolisitas,
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan bisa belajar banyak dari website ini. Semoga Tuhan Allah kita selalu memberkati team katolisitas untuk menjadi berkat bagi sesama. Amin.
Saya mau bertanya apakah seorang awam boleh melakukan eksorsisme? Kemudian apakah doa pelepasan/pembebasan sama dengan doa eksorsisme?
Terimakasih.
Tuhan berkati.
[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas terlebih dahulu, silakan klik. Menurut ketentuan Gereja Katolik, eksorsisme hanya dapat dilakukan oleh imam, yang memperoleh kuasa dari Uskup. Doa pelepasan tidak sama dengan doa eksorsisme. Untuk pertanyaan selanjutnya, silakan terlebih dulu mencari dengan menggunakan fasilitas pencarian di sisi kanan atas homepage. Ketiklah kata kuncinya dan semoga Anda menemukan artikel/ tanya jawab yang terkait dengan pertanyaan Anda. Jika belum ada, baru silakan Anda tanyakan, dan kami akan berusaha menjawabnya.]
Shalom, terimakasih atas tanggapannya katolisitas.
Saya masih bingung perbedaan secara lebih mendalam tentang deliverance prayer / doa pembebasan dengan eksorsime. Bukankah keduanya disebabkan oleh roh jahat?
Terimakasih.
Tuhan berkati.
Shalom Raphael,
Doa pelepasan/ pembebasan/ deliverance dan eksorsisme memang sama-sama ditujukan untuk membebaskan seseorang dari pengaruh kuasa kegelapan. Namun perbedaannya adalah dalam hal beratnya kasus. Kasus eksorsisme adalah untuk kasus yang sungguh-sungguh serius dan berat, seperti kerasukan, di mana manifestasinya pun sudah jauh mengatasi kekuatan manusia. Kasus- kasus semacam ini bahkan dapat memerlukan pengusiran secara bertahap, dan sungguh mensyaratkan kekudusan dari pelayan Tuhan yang melaksanakannya; dan karena itu hanya dapat dilakukan oleh Uskup atau imam yang diberikan kuasa khusus oleh Uskup.
Sedangkan doa pelepasan itu dapat dilakukan oleh umat sendiri, untuk mendoakan orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda dipengaruhi oleh kuasa-kuasa kegelapan, namun tidak sampai pada tahap kerasukan; misalnya karena pengaruh jimat atau guna-guna, atau keadaan lain, yang belum sampai menunjukkan manifestasi yang sampai membahayakan keselamatan nyawanya sendiri ataupun nyawa orang-orang di sekitarnya. Doa pelepasan ini yang dibarengi dengan penerimaan sakramen-sakramen, doa Adorasi, dan berbagai doa devosi, terutama Rosario, yang didoakan dengan sungguh-sungguh, telah terbukti efektif dapat membantu seseorang agar terlepas dari pengaruh kekuatan kegelapan. Hal ini kita ketahui dari berbagai kesaksian umat beriman, termasuk juga kesaksian dari banyak Santa/ Santo/ para orang kudus di sepanjang sejarah Gereja.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom dalam Kristus
Saya akhir akhir ini suka mmbaca bberapa artikel yg mmbahas ttg ” TELEKINESIS’ dmna mnurut sya apa yg trjdi dlm telekinesis ini bner2 di luar nalar wlaupn tlah dsertai dgn penjelasan2 ilmiah . bhkan bnyk jg org yg berasumsi sama dgn sya wlau byk jg yg spertinya pro telekinesis. bberapa skeptik mnyatakn bhwa telekinesis adalah praktik okultisme dgn bantuan setan. bgaimna tanggapn Katolisitas mngenai hal ini?
Trimakasih
-barfin-
[dari katolisitas: Silakan science membuktikannya. Kalau science dapat membuktikan kebenarannya, maka tentu saja kita dapat melihatnya secara proporsional. Setan tentu saja dapat juga membuat manifestasi di luar kewajaran kekuatan manusia.]
Shalom
Saya mau share serta bertanya berkaitan dengan artikel ini.
Saya punya pengalaman2 yang kadang tidak bisa dilihat atau dirasa orang. Tapi saya tidak pernah tahu kapan tiba2 saya bisa merasa atau melihat *hal ini muncul tiba2 bahkan kadang tidak saya sadari*
Sejak kecil saya hidup sebagai orang katolik yang biasa2 saja dan sekedar datang misa waktu natal/paskah. Itu pun jika memungkinkan. Saya memang bukan anak pembangkang atau nakal dan saya tahu Tuhan ada tapi tidak memaknai Tuhan dalam sakramen maupun misa atau hal2 tentang katolik karena menurut saya itu membosankan. Namun hidup saya diubahkan saat masuk kuliah dan saya menanggapi ajakan teman saya untuk ikut persekutuan doa. Di sinilah saya diubahkan Tuhan.
Singkat cerita, dua tahun saya di proses dalam persekutuan doa tersebut. Hingga menemukan komunitas baru diluat tempat kuliah. Saya kira hidup saya baik2 saja. Kemudian suatu malam saat kami sedang bersekutu dalam doa. Saya mendapat suatu penglihatan dalam doa. Saya sedang di bawa ke bumbungan awan2 kemudian ada yang berkata dia akan turunkan bencana di suatu daerah dan dia perlihatkan suatu daerah yg hancur entah terkena bencana apa. Saya merasa sesak, takut dan tidak nyaman. Namun hal ini tidak saya ceritakan teman saya. Saya hanya berkata setelah doa itu saya merasa sesak dan sulit bernafas, tapi saya kira akan hilang dengan sendirinya. Saya salah, sesak itu semakin menjadi saat saya berada di mobil teman saya, yang sebenarnya kami akan menuju tempat makan. Saya menjadi tidak sadar dan sulit bernafas, bahkan tidak bisa menjawab teman saya. Saya berada di tubuh saya tali saya tidak bisa apa2 seakan terkunci dan tidak punya kuasa menggerakkan tubuh saya. Teman2 saya bingung,saya tahu mereka berhenti sejenak untuk berunding bahkan mengalungkan rosario di leher saya, tapi tidak ada reaksi apapun yang terjadi. Saya dengar tapi tidak bisa menjawab. Saya hanya bisa berkata dalam hati “Tuhan tolong saya.”
Akhirnya teman2 membawa saya ke rumah sakit. Selama perjalanan saya sempat merasa tidak bernafas (saya kira itu akhir hidup saya) tapi Tuhan berkata lain, saya kembali bernafas. Lalu tak lama penglihatan itu datang lagi,saya lihat Yesus berjalan menjauhi saya. Saya sedih sekali, tanpa sadar saya mengulurkan tangan saya ke depan seraya menggapai Yesus tapi tidak bisa. Kemudian saya berbahasa Roh, bahasa Roh sudah saya dapat sekitar 3 tahun yang lalu dan saya tahu bahwa ada rasa damai, namun tidak kali ini, aku merasakan aliran panas di kepalaku (bahkan dari cerita teman saya AC mobil tiba2 mati dan mobil menjadi berembun). Akhirnya saya sampai di UGD. Teman2 menghubungi papa saya dan ketua BPK saat itu. Saat di UGD saya diperiksa suster. Mereka kira saya berbohong karena ada respon saat mereka menekan kuat ujung jari saya sampai sakit. Saya mau menjawab tapi tidak bisa, mulut saya benar2 terkunci. Akhirnya mereka tahu ini bukan kejadian medis dan saya di pindah ke ruang lain. Dengan bantuan arahan kata2 yang saya dengar dari ketua BPK itu, saya bisa tersadar (saya lupa bagaimana tepatnya). Singkat kata saya dijemput papa dan pulang. Ketua BPK mengajak saya dan papa bertemu beberapa hari lagi untuk didoakan.
Selama selang waktu sebelum didoakan, saya merasa benar2 diganggu. Saat saya doa entah merasa panas,ada beban di pundak saya bahkan ketakutan luar biasa seperti ada beberapa pasang mata memandang saya dan tidak suka saya berdoa. Saya sempat merasa teman saya menjauh dari saya, padahal saya yang menjauhi mereka. Ada beberapa hal kecil lain yang membuat saya diintimidasi si jahat untuk bunuh diri karena tidak ada yang sayang saya. Suara itu berkata “itu ada garpu, tusuk2 aja urat nadimu sampai kamu mati” tapi puji Tuhan saya menjawab “Tidak. Bunuh diri itu tidak disukai Tuhan. Itu tidak diperbolehkan.” Saya masih sadar dan dialog itu terjadi dalam diri saya dan terjadi berkali2.
Singkat cerita hari itu tiba dan saya didoakan oleh ketua BPK dan timnya. Ada suatu kelegaan. Meskipun masih ada sesuatu yang saya rasakan. Tapi Puji Tuhan akhirnya saya dilepaskan sepenuhnya saat berada di Tumpang. Ternyata saya jadi mengenali adanya roh jahat dan roh penasaran ada dalam diri saya. Roh jahat keluar saat doa pelepasan dengan tim BPK dan roh penasaran keluar saat didoakan suster tumpang. Arwah ini memang butuh didoakan, terkadang saya merasa diperlihatkan cuplikan hidupnya, yang saya sadari setelah pelepasan di Tumpang itu.
Entah kenapa sejak saat itu saya jadi lebih peka. Terkadang saya melihat apa yang tidak dilihat orang dan merasakan sesuatu yang tidak bisa saya mengerti. Saya sempat berdialog dengan Tuhan tentang malaikat pelindung. Saya menangis sejadi2nya saat mendengar annanael dalam doa saya. Saya tidak mau digunakan si jahat lagi. Tapi ternyata Tuhan beri revisi bahwa saya salah dengar. Malaikat pelindung saya anael. Saat itu saya merasa benar2 damai. Tapi saya benar2 yakin bahwa itu anael, saat didoakan tim BPK lagi (untuk memastikan bahwa saya telah lepas dari si jahat, karena saya sempat share sama ketua BPK tentang beberapa hal aneh dan tentang malaikat pelindung ini) saya mendengar Anael menjawab namanya pada ketua BPK yang bertanya “siapa kamu?” Meskipun ternyata ketua BPK tidak mendengar jawaban itu.
Share saya mau menguatkan bahwa malaikat pelindung itu ada. Dan benar2 melindungi kita. Saya sudah sering diluputkan dari bahaya juga.
Nah saya mau bertanya berkaitan dengan beberapa hal yang membebani saya:
1. Saat doa, beberapa kali ada suara yang berkata saya diserahi pedang kebenaran beserta tameng dan baju zirah,dsb. Lalu saya harus apa? Jujur saya terpanggil untuk membantu orang2 yang seperti saya *pernah dimasuki* tapi saya juga tidak tahu harus bagaimana meskipun saya pernah belajar tentang pelepasan.
NB: di sekitar saya, ada yang memiliki masalah berkaitan dengan Roh jahat/arwah. Tapi saya tidak bisa melakukan apa2
2. Saya pernah melihat sosok orang yang terang (glow in the dark),menggunakan jubah panjang dengan topi kerucut, bercahayakan emas,membawa semacam buku seperti alkitab tapi besar yang juga berwarna emas memancar terang disertai alat tulisnya dari bulu gitu *saya bahkan lupa wajahnya*. Saat itu saya tidur dan sempat terbangun dan tiba2 melihat sosok itu tapi saat saya berkata “siapa kamu?” Saya tiba2 tertidur (seperti pingsan). Untuk yang kedua kalinya ia datang tidak membawa buku maupun bulu itu tapi dia berkata “bangkitlah eriel (pelafalannya)” dan seperti sebelumnya, saya terbangun dan ‘pingsan’ lagi. Apa ada yang pernah mengalami demikian? Maksudnya bagaimana ya? Apa ini termasuk manipulasi si jahat dan saya harus eksorsisme lagi?
3. Saat saya mendoakan orang atau saat backing doa, terutama mengenai eksorsisme saya selalu merasa lelah hingga berhari2, seluruh badan terasa sakit. Apa yang harus saya lakukan? Padahal saya selalu doakan doa 30 hari pembebasan Fr. Robert de Grandis,SSJ
Terima kasih
Mohon maaf kalau ada salah kata
Tuhan memberkati:D
Salam Tata,
1. Kita memakai metode St. Ignatius Loyola dalam memilih suatu pelayanan: Mana pelayanan yang lebih memuliakan nama Tuhan dan berguna bagi keselamatan kekal jiwa-jiwa dan keselamatan kekal jiwaku sendiri? Cobalah menimbang-nimbang pro-kontranya jika Anda memilih pelayanan itu atau ini. Mana yang lebih memuliakan Tuhan dan menyelamatkan sesama dan diri sendiri, itulah yang hendaknya dipilih. Berikutnya ialah selalu menimbang ajaran Gereja mengenai pelayanan ini dan taat pada hierarki Gereja. Selalulah bertanya pada pembimbing rohani Anda, yang saya anjurkan seorang imam.
2. Tetaplah berdoa dengan memakai doa dan cara yang kamu akrabi. Kemudian, tetap rajin menerima Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat, berkomunitas dan berderma/melayani sesama yang susah. Jangan lupa selalu belajar dari katekismus mengenai kebenaran iman Katolik. Tak perlu eksorsisme untuk hal itu.
3. Makan asupan bergizi, minum yang cukup, pendeknya nutrisi seimbang, serta istirahat yang cukup dan olah raga yang ritmis (jalan kaki, renang), akan membantu mengembalikan dan menjaga kebugaran badan Anda, dan membantu Anda bergembira.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Terima kasih banyak atas tanggapannya..:D
Tuhan memberkati
Shalom Tim Katolisitas,
Malaikat yang saya kenal adalah Mikael, Rafael dan Gabriel.
Adakah informasi tentang Malaikat Uriel, Barrachiel, Yehudiel dan Sealtiel?
Karena ada Doa Kepada Malaikat Pelindung yang disebarkan di sosmed facebook menyebutkan nama-nama tersebut.
[Dari Katolisitas: Silakan membaca tanggapan kami atas pertanyaan serupa, di jawaban ini, silakan klik]
IJin share ya…
Romo saya adalah orang Katolik, saya mau bertanya apakah seorang santo atau santa (orang kudus) bisa merasuki manusia khususnya untuk penyembuhan? soalnya ada seorang Ibu yang mengalami hal itu, dan menurut orang2 yang pergi ke sana yang ada dalam tubuhnya saat sedang mengobati adalah orang kudus, karna dia memberikan tanda salib 3 kaLi seperti Paus, masalahnya dia bisa membaca pikiran atau isi hati orang yang mau disembuhkan atau pun orang yang datang padanya. bagaimana kira-kira menurut romo. terima kasih..
by. Merlin
Salam Merlin,
Para kudus yang sudah bersama Allah bertugas mendoakan kita yang masih di dunia. Persekutuan para kudus ialah persekutuan antar kita yang sudah dibaptis, baik yang di dunia maupun di surga dalam hal-hal kudus (doa dan sakramen-sakramen). Gereja tidak mengajarkan bahwa roh para kudus merasuki manusia yang di dunia.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Apakah malaikat pelindung dimiliki oleh hanya orang Katolik saja atau semua orang tanpa terkecuali?
Shalom Andi,
Ya, semua orang diciptakan Allah dengan mempunyai malaikat pelindung.
Paus Benediktus XVI dalam khotbahnya pernah mengatakan demikian:
“Sahabat-sahabat terkasih, Tuhan selalu dekat dan aktif di dalam sejarah manusia, dan mengikuti kita dengan kehadiran yang unik dari para malaikat-Nya, yang hari ini dirayakan Gereja sebagai ‘Pelindung’, dengan kata lain, mereka yang menyampaikan perlindungan Tuhan kepada setiap manusia.” (Paus Benediktus XVI dalam Sunday Angelus address, 2 Oktober 2011)
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Sebelumnya saya mengucapkan Terimakasih dengan adanya situs ini, sangat membantu saya sebagai salah satu yang tinggal diantara umat yang berbeda agama.
Ada saya kutip dari situs ini : Martabat manusia sedemikian berharga di mata Tuhan shg Ia mengutus seorang malaikat pelindung utk menjaga setiap umatNya- St Hieronimus
Saya seorang Kristen Katolik, Apakah saya juga mempunyai malaikat pelindung?
Kalo seandainya saya salah tempat untuk bertanya mohon untuk mengarahkan di mana saya bertanya. Karna saya bingung mengartikan kalimat dari “Kami tidak menerima pertanyaan pribadi tentang iman Katolik,”
Terimakasih.
[dari Katolisitas: mengenai malaikat pelindung, silakan Anda membaca artikel di atas, atau klik di sini. Tidak menerima pertanyaan pribadi maksudnya, mohon tidak menghubungi kami melalui e-mail pribadi untuk bertanya dan tidak ingin ditayangkan. Hal ini akan menjadi semacam konseling pribadi, dan kami tidak dapat melakukannya, karena kami juga harus memberikan waktu kepada para pembaca yang lain. Jawaban juga selayaknya selalu dapat dibaca pembaca yang lain, sebab demikianlah maksud pewartaan melalui website.]
Saya dulu pernah pergi jalan jalan ke Puncak bersama teman teman saya, kami mungkin memang remaja biasa yang mudah melakukan kesalahan, kami pergi ke suatu tempat di daerah Puncak memang terkenal angker, dan salah satu teman saya kerasukan, dan saya menyimpan doa santo Michael dan teman saya membuka mata dan ternyata keluar 1 roh jahat dari dalam tubuhnya dan masih tersisah yang pada akhirnya didoakan oleh hansip sana. Dan waktu saya di rumah, saya berdoa rosario di ruang tamu saya dengan kencang namun saya seperti merasa digangguin oleh roh jahat, namun saya tetap melanjutkan doa hingga selesai dan saya langsung cepat” membuka lembaran buku doa St Michael dan perasaan saya jauh menenang, apakah itu tandanya Tuhan mengirim Santo Michael untuk datang? Namun menggapa roh jahat itu justru mengganggu saya saat berdoa rosario?
Shalom Beatrice,
Fr. Gabriel Amorth, imam pemimpin para eksorsis di Vatikan, mengajarkan bahwa doa rosario merupakan salah satu doa yang sangat berkuasa untuk melawan kekuatan kegelapan. Dalam majalah Echo of Mary, Queen of Peace, edisi Maret-April, 2003, Fr. Amorth mengatakan bahwa dalam sebuah eksorsisme, rekan imam eksorsisnya mendengar iblis berkata, “Setiap doa Salam Maria adalah seperti pukulan di kepalaku. Jika umat Kristen mengetahui betapa besar kuasa doa Rosario, berakhirlah saya.” Fr. Amorth mengatakan bahwa doa rosario menjadi sangat efektif, karena rosario adalah merupakan gabungan antara doa dan meditasi, yang berpusat pada Kristus. Doa dan meditasi yang berpusat pada Kristus ini dibutuhkan oleh dunia, yang semakin menempatkan diri sendiri sebagai pusatnya. Dengan menempatkan Kristus sebagai pusatnya, maka jiwa tidak akan mengalami kekosongan yang dapat diisi oleh si Jahat yang memenuhinya dengan kebohongan.
Dengan demikian, janganlah takut untuk berdoa rosario. Pada saat berdoa, janganlah mementingkan perasaan, namun pusatkanlah perhatian kepada Kristus. Selanjutnya tentang doa melawan kekuatan kegelapan, klik di sini. Dalam doa itu tercakup doa kepada Allah Tritunggal, secara khusus kepada Kristus, juga mohon dukungan doa dari Bunda Maria, doa Malaikat Tuhan, dan doa litani para kudus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Bu Ingrid,
Mohon penjelasan lebih lanjut dari pernyataan bahwa doa rosario adalah doa yang berpusat pada Kristus. Ini sangat penting untuk saya ketahui. Terima kasih. Tuhan berkati ibu sekeluarga.
[dari katolisitas: Silakan melihat artikel ini – silakan klik]
Salam Damai di hati,
Saya mau tanya bagaimana pandangan Gereja Katolik terhadap Excorsist/pengusiran setan? Mengingat, mendengar, dan kesaksian orang yang diserang guna-guna/santet/kekuatan gelap lainnya bisa disembuhkan dengan perantara’an orang (tenaga dalam,doa,dsb)? Saya pernah dapat info sebelum Konsili Vatikan II diperkenankan..bagaimana sekarang? Karena hal-hal yang tidak kelihatan tersebut terjadi di sekitar kita (tetangga,teman dan lingkungan pergaulan umum). Mohon tanggapan/pencerahan-Nya..Terima kasih
[dari Katolisitas: silakan membaca uraian kami mengenai ajaran Gereja Katolik terhadap eksorsisme di artikel “Tentang Malaikat Pelindung dan Eksorsisme” di atas, dan juga kisah kesaksian Romo Santo di artikel “Eksorsisme, Pengalaman yang Tak Terlupakan“]
Jika kita percaya pada Tuhan dan selalu berdoa padaNya setiap hari serta selalu memohon perlindungan pada Perawan Suci yang tak ternoda Santa Perawan Maria. Tuhan akan menolong kita sehingga orang yang ingin mengguna-guna kita tidak dapat terkena pada kita. Karna kristus akan melindungi setiap umatnya yang percaya padaNya dan selalu memohon perlindungan-Nya
Shalom Katolisitas,
Saya (Katolik) dan suami (belum baptis Katolik) sudah 4 tahun ini bergumul dengan penyakit suami saya yang tak dapat diketahui penyebabnya, padahal kami sudah melakukan pemeriksaan ke semua dokter spesialis yang berbeda-beda dan rumah sakit yg berbeda2. Dari setiap dokter kami mendapatkan jawaban yg sama, bahwa suami saya tidak ada masalah medis, padahal dia selalu merasa pusing berat sampai tidak bisa beraktifitas, bahkan karena sudah tidak sanggup menahan sakitnya, akhirnya dia memutuskan untuk mengajukan pindah kerja ke daerah yg menurut kami suasananya lbh tenang sehingga tidak akan memperparah sakitnya.
Krn bingung kami sempat mencoba ke “terkun” dokter yg katanya punya indra keenam & bisa tahu kalau pasiennya tdk sakit medis. Walaupun menurutnya suami saya ada yang “ganggu” tapi kami tdk melakukan “syarat2” yg diberikan oleh “terkun” u?
/(katanya) mengusir “gangguan”tsb krn bagi kami hanya Tuhan yg seharusnya kami mintai bantuan untuk masalah kami.
Puji Tuhan awal tahun ini kami dipertemukan dengan Kelompok Meditasi Kitab Suci yang membuat kami lebih kuat dan sabar dalam menghadapi penyakit suami saya.KMKS selalu mendoakan suami saya untuk kesembuhannya, & Puji Tuhan dia merasakan “gangguannya” mulai berkurang. Kami rutin mengikuti meditasi jika suami saya tdk “diganggu” oleh sakitnya, krn ketika “diganggu” maka dia tdk akan bisa beraktifitas.
Pertanyaan saya apakah doa2 suami saya (rosario, novena) dianggap layak atau didengar oleh Tuhan? karena dia belum dibaptis secara Katolik. Bolehkah berdoa rosario satu putaran terputus2 krn saya mendoakannya ketika sedang di perjalanan (di bis atau angkot)?
Terima kasih atas jawabannya. Tuhan Yesus Memberkati.
Shalom Ita,
Walaupun belum dibaptis menjadi Katolik, Anda bisa tetap mendoakan novena dan rosario. Yang penting adalah Anda mengimaninya dengan sungguh bahwa Tuhan dapat mengabulkan doa-doa Anda, dan para kudus di surga dapat turut mendukung permohonan doa Anda. Adalah kebijaksanaan Tuhan, jika berkenan mengabulkan doa, bahkan sebelum seseorang dibaptis. Rahmat Tuhan tidak terbatas hanya pada sakramen. Namun selanjutnya, jika dalam prosesnya seseorang telah mengalami pertolongan Tuhan, maka keputusan ada di tangannya apakah ia mau memberikan dirinya dibaptis, sebagai tanggapan akan kasih Tuhan yang telah dialaminya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati-www.katolisitas.org
Permisi Katolisitas, saya mau tanya + minta advice dr saudara/i yang lebih berpengalaman dari saya..
1. Sudah lama saya merasakan di dalam diri saya ada sesuatu yang jahat(pikiran&emosi) tapi saya selalu berusaha melawannya dan berusaha sabar, yg jadi pertanyaan, apakah itu wajar?
2. Saya beberapa waktu lalu sempat ke “org pinter” yg berbeda keyakinan, sebelum nya saya sudah berdoa meminta Tuhan menunjukan jalan yg benar buat saya “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu”, Karena saya yakin Tuhan tidak selalu membantu manusia langsung dr tanganNya, tetapi melewati tangan manusia juga yg telah diberi “gift” untuk membantu sesama.
Semua itu saya lakukan karena saya merasa ada yang tidak beres dengan keuangan keluarga saya beberapa waktu lalu yg tiba2 drop total dan memang kenyataannya ada “paket berhadiah”..
Saya juga tak lepas doa ke Gua Maria dan Adorasi + meminta bantuan Gua Karmel yg ada di Tumpang untuk pelepasan kekuasaan kegelapan, karena saya percaya bahwa Tuhan adalah kunci dr semuanya..
Tapi 2 Hari lalu, saya lagi santai membaca, tau2 saya merasa dada saya seperti ditusuk dan rasanya sakit sekali, setelah itu saya berdoa dan berkurang sekitar 50%, sampai pada akhirnya pkl 3.30 pagi ada Adzan Maghrib dan saya ikut berdoa kpd Tuhan, dan hilang 90%..(saya selalu yakin bahwa bahwasannya semua agama itu baik dan Tuhan tetaplah 1, cuman berbeda cara penyampaiannya)
Pertanyaannya, apa yang harus saya perbuat? apa semua yg saya perbuat itu salah? saya melakukan ini semua karena saya terlalu cinta kpd keluarga saya..
3. Saya sering kali diberi mimpi yg terlalu banyak memberi pertanyaan.. Dan kejadian di atas no.2 merupakan pelajaran buat saya.. Saya sempat berpikir untuk mau mendalami hal yang berhubungan dengan seputar ini, tapi saya juga tetap meminta petunjuk Tuhan apakah ini kemauan saya ato kehendak Tuhan, karena sudah lama saya berpikir ttg hal ini..
Karena saya hanyalah manusia biasa yang bisa pasrah kepadaNya, tapi jujur saya tetap tidak bisa tinggal diam jika melihat hal ini terjadi lagi di keluarga saya. Bahkan sampai skg saya tidak tau apa masih ada kekuasaan kegelapan yg meliputi keluarga saya..
Apa yg harus saya perbuat? Saya masih remaja dan bingung melihat hal seperti ini terjadi.. saya butuh masukannya dari org2 yang lebih dewasa dan matang pikirannya..
Maaf jika ada salah kata dan terlalu panjang..
Terima Kasih
Semoga Berkah Tuhan Menyertai Kita Semua :)
Salam William,
1. Setiap orang berjuang melawan kejahatan dalam dirinya. Hal itu wajar. Namun menjadi tak wajar jika sampai mengganggu. Seharusnya, orang dewasa sudah tanpa gangguan mengelakkan kejahatan dan memilih yang baik. Anda masih remaja, maka bersyukurlah karena Anda pemilik masa depan. Banyak remaja menjadi orang kudus seperti St. Teresia Kanak-kanak Jesus, St Aloysius Gonzaga, Carlo Acutis, dsb. Berdoalah melalui perantaraan mereka.
2. Anda boleh minta didoakan oleh orang lain asalkan orang itu tidak menggunakan jasa setan. Bagi orang beriman Katolik, sukar dipertanggungjawabkan jika minta pertolongan ke dukun, selain mengakui salah dan berdosa telah melanggar janji baptis. Mengenai semua agama baik, memang, namun dalam hal ini Anda harus memperhatikan kebenaran bahwa Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dengan mendirikan Gereja, yang menjadi sakramen keselamatan. Melalui Gereja, Yesus membuka jalan keselamatan dengan Sakramen Pembaptisan dan Ia menyampaikan semua ajaran dan perintah-perintah-Nya (lihat Mat 28:10-20) terutama Ajaran Cinta Kasih. Maka agama-agama yang ada di dunia ini diizinkan ada oleh Tuhan sebagai persiapan akan ajaran Injil. Katekismus Gereja Katolik, mengutip Lumen Gentium 16, Nostra Aetate 2, Evangelii Nuntiandi 53 mengatakan: “Gereja mengakui bahwa agama-agama lain pun mencari Allah, walaupun baru “dalam bayang-bayang dan gambaran”. Ia memang belum dikenal oleh mereka, namun toh sudah dekat, karena Ia memberi kepada semua orang kehidupan, napas, dan segala sesuatu, dan Ia menghendaki agar semua manusia diselamatkan. Dengan demikian Gereja memandang segala sesuatu yang baik dan benar yang terdapat pada mereka sebagai “persiapan Injil dan sebagai karunia Dia, yang menerangi setiap orang, supaya akhirnya memperoleh kehidupan.” (KGK 843). Maka, karena dalam Gereja Katolik kepenuhan Kristus, Anda pertama-tama harus tetap mengarahkan diri padanya.
Yang Anda lakukan itu mesti berpusat pada Kristus, dan memohon dengan rendah hati. Kalaupun anda diguna-guna orang, Anda percaya bahwa serangan apapun harus disatukan dengan derita Kristus dalam doa dan kepasrahan.
3. Mengaku dosa dalam Sakramen Tobat dan rajin menerima Ekaristi serta berdoa pribadi merupakan tanda nyata kekuasaan dan kasih Tuhan kepada Anda yang melebihi kejahatan dan pesimisme. Mintalah selalu berkat Tuhan melalui imam: berkat air, berkat garam, berkat benda-benda suci yang Anda gunakan, dan berkat bagi diri anda sendiri. Jalani hidup dengan penuh harapan serta bergaul dengan orang-orang/remaja yang baik, giat berkegiatan ikut salah satu komunitas di paroki.
Semoga membantu.
Salam,
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Siang katolisitas, saya mau tanya :”Dapatkah malaikat Agung St. Mikhael merasuk ke dalam tubuh seseorang?
Salam Doris,
Pertanyaan Anda merupakan ranah yang susah dijawab dan spekulatif, jika ada jawabannya maka tentu tidak memuaskan. Doktor Peter Kreeft dalam bukunya (op.cit.) menyatakan bahwa malaikat seperti halnya setan ialah makhluk rohani. Mereka bisa merasuki atau memakai tubuh fisik manusia atau hewan dan materi, seperti kita manusia memasuki mobil. Namun, motivasi setan dalam merasuki manusia ialah kebencian dan mempengaruhi manusia agar menjauh dari Tuhan. Merasuki manusia ialah cara yg bisa jadi merupakan andalan setan untuk mencapai tujuannya. Namun, malaikat yang merasuki manusia tidak pernah terdengar dalam Kitab Suci kita. Mungkin saja karena motivasi mereka sangat murni sehingga malaikat menghormati manusia dan kebebasannya, tidak seperti setan yang kasar sehingga merasuki badan manusia sambil menyiksanya.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Baru-baru ini saya tertarik dengan angelology dan demonology, namun saya jarang sekali menemukan sumber yang menurut iman Katolik.
Saya membaca buku Malaikat – Malaikat dalam Kitab Suci, karangan St. Darmawijaya, terbitan Kanisius 2010.
Dalam buku ini disebutkan beberapa nama Malaikat Agung (Archangel, saya lebih suka menyebutnya dalam bahasa inggris) menurut tradisi Katolik, yaitu
– Gabriel yang kita kenali kisahnya terutama dalam Dan 8:16; 9:21; Luk 1:11-20.26-38
– Mikael, Dan 10:13.21; Why 12:7
– Rafael, 1Taw 26:7, Tob 12:17-20
– Raguel, Tob 3:7; 6:11
– Uriel, malaikat ini banyak disebut dalam kitab Enoch, namun, ada tertulis dalam Alkitab untuk menyebut anak-anak Kohat pada jaman Daud (1Taw 6:24), dan warga penduduk Gibeah (2Taw 13:2)
1. Pertanyaan saya adalah, Uriel tidak disebut sebagai Malaikat dalam Alkitab, namun hanya sebagai nama orang pada umumnya. Jika Uriel memang salah satu dari Archangel, mungkinkan ada archangel lainnya, dan menurut tradisi Katolik, siapa sajakah Archangel itu dan apa tugas mereka?
2. Bagaimana kita membedakan antara iblis (demon) dengan malaikat yang jatuh (fallen angel)?
3. Jika ada archangel, maka pasti ada counterpartnya, archdemon.
Siapa sajakah mereka itu? Dan apakah tugasnya?
Apakah berkaitan dengan segala pikiran jahat dalam perikop Markus 7:1-20? Maksud saya apakah satu iblis mewakili satu pikiran jahat, atau semua pikiran jahat itu bersumber dari satu iblis?
Shalom Gillard,
Walaupun kita mengenal adanya urutan tingkatan malaikat dalam tradisi Gereja Katolik, namun ajaran tentang urutan ini tidak mengikat. Artinya Gereja Katolik tidak/ belum mengeluarkan ajaran yang harus kita pegang sebagai hirarki/ urutan malaikat.
Menurut St Thomas Aquinas, berdasarkan tulisan St. Denis dari Aeropagus (De Coelesti Hierarchia), demikian: (lihat Summa Theologica I:108):
Malaikat-malaikat dibagi menjadi tiga tingkatan yang masing-masing terdiri dari tiga tingkatan. Kedekatan mereka dengan Allah adalah yang menjadi dasar dari pembagian ini:
1. Seraphim, Cherubim, Thrones, (Serafim, Kerubim, Singgasana/ Tahta suci)
2. Dominations, Virtues, Powers, (Pemerintah, Kebajikan, Penguasa)
3. Principalities, Archangels dan Angels (Kerajaan, Penghulu malaikat, Malaikat)
Silakan anda membaca lebih lanjut di link ini, silakan klik
1. Siapa saja Archangels menurut tradisi Katolik?
Sejujurnya, nama Malaikat Agung (Archangels) yang disebut dalam Kitab Suci hanya tiga, yaitu Mikael, Gabriel dan Rafael. Literatur apokrif Perjanjian Lama memang menyebut nama-nama lainnya, namun karena berasal dari kitab-kitab apokrif, maka memang tidak dapat dipastikan otentik. Nama-nama yang lain tersebut adalah Uriel, Raguel, Sariel dan Jeremiel, sebagaimana ditemukan di kitab Enokh, kitab keempat Edras dan buku literatur rabinikal. Gereja tidak mengizinkan nama-nama malaikat yang tidak ditemukan di kitab-kitab kanonik Kitab Suci. Nama-nama yang diambil dari kitab-kitab apokrif tersebut ditolak oleh Paus Zachary ditahun 745. Sepertinya terdapat bahaya penyalahgunaan yang serius tentang hal ini pada abad tersebut, sehingga keputusan yang sama ditegaskan oleh sinoda yang diadakan di Aix-la-Chapelle in 789.
Silakan membaca selanjutnya tentang hal ini di link EWTN tentang Malaikat, silakan klik.
2. Iblis/ setan (demon) adalah malaikat yang jatuh (fallen angels), yang dipimpin oleh Lucifer.
3. Sepanjang pengetahuan saya, Kitab Suci tidak menyebutkan nama-nama tertentu sebagai archdemon.
4. Markus 7:1-23 memang menyebutkan bermacam kejahatan yang dapat timbul dari dalam hati manusia, sebagai akibat dari dosa asal. Segala kejahatan tersebut dapat masuk ke dalam hati manusia sebagai godaan, sama seperti ketika Iblis menggoda Adam dan Hawa, atau dari diri manusia itu sendiri. Adalah keputusan kehendak bebas manusia untuk dapat menyetujui godaan itu dan melakukannya, sehingga ia jatuh dalam dosa; atau menolak godaan itu sehingga ia bertumbuh dalam keteguhan iman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ibu Ingrid,
Di sebuah paroki di Surabaya terdapat patung – patung malaikat yang menurut ibu Ingrid dilarang oleh Gereja. Apakah perlu saya beritahukan ke romo paroki setempat? Yang saya ingat pasti ada patung malaikat Uriel.
Terima kasih.
Edwin ST
[dari Katolisitas: Paus Zachary melalui sinoda tahun 745 memang melarang penggunaan nama-nama malaikat di luar yang disebutkan dalam Kitab Suci, disebabkan karena penyalahgunaan penggunaaan nama- nama tersebut pada masa itu yang cenderung digunakan untuk penyembahan kepada para malaikat. Namun demikian, hal penghormatan kepada malaikat tetap diperbolehkan. Dalam gereja-gereja Timur, nama-nama ketujuh malaikat tersebut tetap dipertahankan. Beberapa gedung-gedung Gereja Katolik di abad ke 19 juga mempunyai patung ketujuh malaikat, namun tentu tidak disembah. Maka nampaknya yang terpenting adalah sepanjang nama-nama itu tidak mengacu kepada penyembahan malaikat, maka keberadaan patung ketujuh malaikat itu tidak untuk dipermasalahkan.]
ayat Mazmur yang benar untuk kalimat “sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu” adalah Mazmur 91:11
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas koreksi Anda, kesalahan ketik tersebut sudah kami perbaiki]
Mengenai malaikat pelindung, saya senang sekali ada artikel mengenai hal ini, karena kebetulan saya orang Jawa…dalam budaya Jawa juga di kenal istilah ‘pamomong’, yang setelah saya tanyakan pada nenek, pamomong memiliki tugas untuk melindungi, mengawasi dan mencoba sebisa mungkin melindungi kita dari hal-hal negatif, bahkan dapat membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh orang lain yang ingin mencelakakan ‘yg dilindungi’. Pertanyaan saya apakah, malaikat pelindung juga membalaskan kejahatan yg dilakukan orang lain pada saya?
Terima kasih Romo…..
Salam Oni Widyawati,
Malaikat pelindung sebagaimana para malaikat, setia pada kehendak Allah yang mengasihi. Maka sukar dipahami oleh iman kita jika malaikat pelindung membalas kejahatan dengan kejahatan. Ia akan menyerahkan perkara ketidakadilan yang menimpa kita pada keadilan Allah.
Konsep “pamomong” dalam tradisi Jawa mirip dengan eksistensi malaikat pelindung dalam ajaran Katolik, namun berbeda pula. Perbedaannya ialah bahwa konsep “pamomong” tidak menunjuk kepada malaikat pelindung sebagaimana yang diimani oleh umat Katolik, namun sesuatu yang tidak bernama, atau sesuatu roh yang tidak dikenal yang berwatak baik yang melindungi manusia. Hal ini merupakan benih bagi iman akan malaikat pelindung.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
salam damai Kristus Romo. Saya mohon penjelasan, saya dulu pernah diramal seseorang, dan saya pernah baca2 buku Kristen bahwa itu dosa besar, saya sebenarnya sadar kalo itu berdosa, saya ingin melepaskan kutukan itu apa cukup dengan bertobat dan rajin berdoa Romo, apakah kutukan itu tidak melekat? Dan apakah setan tidak selalu mengontrol kehidupan saya Romo? Saya sangat mohon bantuan dari Romo, terimakasih
Salam Jack,
Menerima Sakramen Pengampunan secara sah dan layak serta berkala merupakan langkah tepat untuk melepaskan diri dari yang jahat. Kemudian rutin menyambut Kristus dalam perayaan Ekaristi merupakan langkah agar kita bersatu selalu dengan-Nya. Di samping itu, kerohanian dipupuk dengan doa devosi pribadi (rosario, novena, dll) serta aktif dalam komunitas doa di paroki, dan selalu bersikap cinta kasih. Dengan langkah-langkah demikian, Anda makin menghayati diri sebagai orang Katolik yang bahagia.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
shalom trims
Mengapa Gereja tidak mengajarkan eksorsisme pada kaum awam, padahal imam-imam sangat sedikit untuk dapat melayani umatnya yang banyak? Saya pernah melakukan pengusiran roh jahat (eksorsisme atau pelepasan?) pada seorang pemuda Dayak yang usianya sekitar 25 tahun beberapa minggu yang lalu. Saya dan saudara saya diundang oleh satu keluarga untuk mendoakan anak mereka yang kerasukan roh jahat. Pemuda ini, sudah menderita kerasukan selama kurang lebih 1 tahun 8 bulan. Sudah pernah dibawa ke rumah sakit jiwa, tetapi menurut dokter pemuda tersebut tidak mengalami gangguan jiwa. Akhirnya pemuda tersebut dibawa pulang ke kampung halamannya. Ketika tiba di rumahnya, pemuda tersebut mengamuk dan mulai bertingkah aneh sambil berdoa menggunakan bahasa Arab. Kemudian keluarga pemuda ini membawanya ke seorang dukun. Bukannya sembuh malah semakin parah. Diceritakan, pemuda tersebut pernah kabur dari rumah selama 2 hari dan ditemukan sedang berada di hutan. Singkat cerita, pihak keluarga menghubungi kami untuk mendoakan anak mereka.
Kami datang ke kampung keluarga tersebut yang jaraknya kurang lebih 17 km dari kota kami (kabupaten Melawi, Kalbar). Mengetahui dari informasi yang didapat, saya dan adik saya tidak mau gegabah. Karena tahu resiko yang akan dihadapi bukan perkara ringan. Sebelum berangkat kami berdoa mohon rahmat Tuhan menaungi kami. Ketika kami hendak memasuki rumah, kami merasakan ada kuasa roh jahat yang menolak kehadiran kami. Sebelum mendoakan pemuda tersebut, kurang lebih 30 menit, saya berbincang dengan keluarga korban menanyakan awal mula kejadian pemuda tersebut hingga mengalami kerasukan. Dari perbincangan singkat tersebut, saya berkesimpulan pemuda tersebut sedang dirasuki satu roh jahat (Jin) dan roh orang mati. Sekilas pemuda tersebut tampak normal dapat merespon dan menjawab dengan baik. Saat saya sedang berbincang dengan keluarganya, pemuda ini mulai menunjukkan reaksi yang tidak normal (wajah, mimik, pandangan tidak bersahabat) dalam hati saya mulai berdoa mohon Tuhan melindungi saya. Suasana dan atmosfir di sekitar saya tidak nyaman.
Akhirnya, saya memutuskan untuk mengajak semua keluarga pemuda tersebut berdoa Koronka Kerahiman karena pada waktu itu jam 3 sore (jam kerahimanan Tuhan). Selama berdoa, pemuda tersebut terus berusaha meronta sambil mengangkat tangan hendak memukul ke arah saya. Tetapi ada KUASA besar yang menahan tangan pemuda tersebut. Pemuda tersebut berusaha meronta sambil mengucapkan beberapa kalimat (dalam bahasa Arab : mungkin mantra) yang diarah pada saya dan adik saya. Roh jahat yang ada di dalam pemuda tersebut mengarahkan tangan pemuda tersebut menuliskan garis berbentuk panah di lantai yang diarahkan pada kami. Adik saya bereaksi dengan membuat tanda salib di lantai dari arah yang berlawanan. Saya yang memandu doa Koronka ini tetap waspada jangan sampai pemuda ini kabur. Adik saya berdoa mohon Tuhan Yesus mengacaukan bahasa pemuda tersebut. Hasilnya, roh yang ada di dalam pemuda tersebut menyerah. Roh jahat tersebut tidak tahan akhirnya memaksa pemuda tersebut keluar dari rumah tetapi beberapa orang menahannya. Roh jahat itu bersikeras tinggal di dalam pemuda tersebut. Akhirnya, kami lanjutnya dengan doa kepada Malaekat Mikhael. Doa itu baru berakhir kurang lebih 2 jam dan pemuda itupun sadar. Sekarang Puji Tuhan, pemuda itu sudah sadar, tidak kerasukan lagi. Sekarang tinggal kesabaran pihak keluarga untuk terus tekun mendoakannya. Pemuda tersebut sudah mulai rajin berdoa dan ke gereja. Pemuda ini sudah berganti nama Mikhael. Dulunya ia bernama Bungai, sebuah nama warisan leluhurnya. Penggantian nama baru ini karena permintaan keluarga dan warga sekitar. Halleluya, Nama Yesus sungguh berkuasa, Amen.
Salam Hermenigildus,
Yang Anda lakukan itu sudah benar sebagai doa pelepasan. Mengapa? Karena dilakukan sekali dan selesai. Eksorsisme ialah perkara berat. Artinya, sudah didoakan secara Katollik (doa pelepasan) berkali-kali berwaktu-waktu tetap membandel. Barulah kasus itu dianggap berat dan dilakukan upacara eksorsisme, yang bisa berkali-kali pula. Kuasa Eksorsisme memang hanya diberikan untuk imam. Kasus kerasukan bukan perkara harian. Karena itu uskup tidak perlu menugaskan banyak imam untuk menjadi eksorsis.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Syalom Romo
Doa pelepasan dan langsung selesai itu bukan ukuran kasus ringan. Dari mana bisa menilai ini kasus ringan? Di gereja protestan tidak mengenal eksorsis. Apakah berani kita katakan bahwa kasus-kasus mereka ringan? Dan hanya ditemukan kasus ringan dan berat di Katolik. Banyak kasus “berat” selesai di gereja Protestan. Sangat disayangkan gereja Katolik sangat minim memberi referensi tentang dunia roh sehingga hal ini sesuatu langka bagi kita. Yang penting kesiapan si pelepas atau eksorsis dan karunia membedakan roh. Apakah itu murni roh jahat atau sakit kejiwaan. Gereja Katolik harus rendah hati belajar dari saudara kita di Protestan bukan berarti di gereja Katolik salah karena banyak juga kekayaan yang dimiliki Katolik untuk bisa dipelajari oleh saudara kita di Protestan. Ada juga kasus beberapa pendoa baik di kalangan Katolik maupun di Protesatan yang gagal melakukan pelepasan atau eksorsis (pengusiran setan)karena ada sesuatu yang belum dibenahi di dalam diri si pelepas bahkan pada kasus tertentu si pelepas atau yang mengusir setan diejek-ejek oleh roh jahat. Maka ada baiknya, sebelum melakukan pelepasan untuk memeriksa batin (doa tobat). Trima kasih
Salam Hermenigildus,
Secara umum, penilaian objektif dari Gereja terhadap kasus kerasukan setan yang dianggap berat ialah, jika sudah terbukti itu kerasukan (bukan gangguan medik-psikis), sudah didoakan pelepasan oleh awam maupun imam berkali-kali dan lama namun toh setan tetap membandel. Itulah kondisi objektif sehingga kasus itu disebut kasus berat. Hal ini sesuai pengalaman Romo Gabriel Amorth (op.cit.), eksorsis resmi di Roma. Dari tulisan Anda mengenai pengalaman mendoakan korban itu, jika saya tidak salah baca, baru Anda yang mendoakan secara khusus doa pelepasan secara Katolik. Memang benar bahwa pendoa mesti bebas dari dosa berat (mengaku dosa dahulu), dan berdoa. Prosedur yang ditulis dalam buku rituale eksorsime memang disposisi batin yang tepat di hadapan Allah dan untuk itu ditempuh dengan pengakuan dan doa bahkan juga puasa.
Tidak kita pungkiri, referensi tertulis umat keuskupan-keuskupan kita sendiri mengenai eksorsisme minim karena itu kita selalu mengacu ke pengalaman keuskupan-keuskupan di Eropa atau Amerika di mana eksorsis tersedia dan diumumkan publik. Tulisan berbahasa Indonesia mengenai hal ini pun masih minim. Keuskupan-keuskupan di Indonesia tidak memilih opsi untuk menyebarkan warta mengenai eksorsisme ini secara umum (lihat tanya jawab sebelumnya), dengan berbagai pertimbangan. Antara lain bahwa visi pokok Gereja dalam konteks masyarakat Indonesia ialah ikut memajukan keadilan, kesejahteraan dan pencerdasan umat dan masyarakat. Kita selalu menempatkan penjelasan mengenai pelepasan dan eksorsisme ini dalam konteks pencerdasan umat. Jadi, bukan sedikit-sedikit selalu melakukan doa pelepasan untuk setiap kasus penyakit dan gejala, tentu hal bukan pencerdasan/pendewasaan umat.
Walaupun kita belum memiliki terjemahan doa-doa pelepasan yang berbahasa Indonesia sehubungan dengan hal ini namun kita (umat dan imam non-eksorsis) bisa mendoakannya jika mendapati kasus.
Salah satunya doa di bawah ini.
Pihak keluarga berkumpul. Akan jauh lebih efektif jika di depan Tabernakel atau di depan Sakramen Maha Kudus di ruang adorasi dan mendoakan prayer of deliverance. Ini salah satu rumusannya dalam bahasa Inggris (silahkan terjemahkan) kata “me” diganti dengan nama si pasien.
Prayers of Liberation from the Spirit of Evil To Our Lord Jesus. O Jesus our Savior, My Lord and My God, My God and My all, With your sacrifice of the Cross you redeemed us and defeated the power of Satan. I beg you to deliver me from every evil presence and every evil influence. I ask you in your name,I ask you for the sake of your wounds,I ask you for the sake of your Cross,I ask you through the intercession of Mary, Immaculate and Sorrowful. May the blood and the water that flow from your side wash over me to purify me, deliver me, heal me. Amen.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
syallom sdr.octavianus…. Trims atas sarannya…
Sbenarnya saya tidak mau sharing masalah ini, tapi kondisinya saya perlu advise supaya tidak salah jalan.
Ya memang saat kondisi diserang… yang bisa saya lakukan hanya mengucap “Yesus…” “Bunda Maria”… sampai serangan itu berhenti dalam hitungan detik… Setelah itu baru bisa berdoa….
Saat yang membuat saya tidak nyaman itu antara jam 22 s.d. 00…. selepas itu bisa agak lega. jadi kadang memaksa diri tidur larut malam..
Trimakasih atas semua responnya
Dear katolisitas
Mungkin ini agak personal, hanya mohon saran saja…..
Rumah saya ( jarang saya tempati) sekarang “dihuni makhluk halus”. Saya memang tidak bisa melihat tetapi saya selalu diserang saat saya tidur ( = istilah jawanya tindihen). Saya memang punya banyak sekali pengalaman “tindihen” ini. Setiap saya tidur di tempat baru di manapun itu selalu mengalaminya. Suatu yang tidak nyaman mengalaminya….
Baik inti dari pertanyaan saya :
1. Saya dengar gereja punya cara selain pemberkatan rumah juga ada istilahnya ” GARAM TERBERKATI”. Apakah benar ini resmi dari gereja ?
2. Jika minta garam tersebut dari gereja, jenis garamnya apakah boleh dengan garam dapur biasa untuk dimintakan berkat kepada pastur..?
3. Bagaimana cara menggunakan garam terberkati tersebut…?
Terimakasih dan mohon dibantu….
Salam Nate,
1. Ya. Imam memberkati garam untuk kemudian dicampurkan dalam air yang sudah lebih dulu diberkati. Teks upacara ini ada di buku “Tata Perayaan Ekaristi”. Dasarnya ialah perintah Allah kepada nabi Elia untuk mencampurkan garam ke dalam air agar siapapun yang terkena air yang bercampur garam berkat itu diluputkan dari serangan yang jahat dan ditumbuhkan imannya.
2. Garam yang dimaksud ialah garam yang diketahui umum, bisa garam krosok, garam dapur, garam meja. Intinya ialah bahwa garam bersifat menyembuhkan, menetralisir, membunuh kuman, membuat enak makanan, suatu mineral yang dibutuhkan badan. Garam berasal dari air laut maka paling cocok karena laut dalam Kitab Suci ialah tempat kejahatan dicampakkan.
3. Seperti no 1, sedikit garam dicampurkan dalam air berkat, sebelum dipergunakan untuk dipercikkan maupun diminum (asalkan airnya layak minum).
Salam,
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Trimakasih Romo atas penjelasannya.
Akan segera saya konsultasikan dengan Romo paroki untuk memintakan berkat….
Trimakasih
Salam saudara/i Nate, jangan langsung menyimpulkan bahwa rumah anda dihuni.
mungkin yang anda alami adalah “Sleep paralysis”
bisa dilihat sekilas di sini “en.wikipedia.org/wiki/Sleep_paralysis”
salah satu faktornya adalah karena
Sudden environmental or lifestyle changes
sama seperti penjelasan anda, setiap anda tidur di tempat baru di manapun itu.
cobalah pelajari cara menghindari dan mengobatinya.
kalau memang terbukti bukan karena hal tersebut, maka anda bisa minta nasehat dari romo paroki di daerah anda.
semoga ini bisa membantu, Salam
Trimakasih saudara jimanjiman atas responnya.
Ya saya pernah membaca artikel ini.
Tetapi saya meyakini bahwa yang saya alami adalah karena makhluk halus… Saya tidak bisa menjelaskan dengan kalimat2… karena ini juga masih misteri bagi saya… Saya juga tidak akan berkonsultasi dwngan paranormal atau sejenisnya di luar gereja Katolik.
Syalom…
Shalowm Nate, pengusiran yg dilakukan Romo pasti dpt mengatasi masalah di rumah anda, tp tdk berarti “oknum” lain tdk akan muncul lagi di lain waktu/kesempatan.
Saran saya adalah melatih diri utk melawan. Melalui doa sebelum tidur dan doa di dalam nama Yesus saat diserang, contoh doa sebelum tidur ada katolisitas.org dan doa Bapa Kami saat diserang adalah yg paling baik (karena paling mudah diingat meskipun dalam keadaan tidur), lalu segeralah bangun utk berdoa lagi (tetap perlu perjuangan utk bangun, walaupun bangun sebagai pemenang).
Semoga dapat membantu.
syalom saudara/i nate..
untuk mengetahui apakah rumah beserta gangguan yang saudara alami adalah karena adanya makhluk supranatural atau karena fenomena science seperti yg saudara jimanjiman sebutkan, memang agak sulit.. mengingat semua kembali kepada latar belakang pengetahuan dan pengalaman rohani seseorang.
sy tidak bermaksud menggurui atau langsung menolak atau bahkan meng-iyakan kasus yg sedang saudara hadpi sekarang ini adalah akibat fenomena ulah dari si-jahat atau sekedar fenomena science reaksi alami tubuh anda..
namun jika apa yg saudara/i alami sudah sangat mengganggu, saya sekedar share apa yg saya alami dan bagaimana saya menghadapi hal tsb..
saya sendiri pada dasarnya tidak pernah percaya adanya makhluk halus, sampai saya sendiri mengalaminya..
yang saya alami adalah seperti yg saudara/i alami yaitu “tindihen” beberapa kali dirumah baru, bahkan mengalami kondisi setengah sadar setengah tidur melihat sosok perempuan bergaun putih berwajah dingin dan kalau dipandang seolah2 kita dibawa ke dalam kesenyap-an yg menakutkan yg tdk dpt diungkapkan dengan kata2..
tadinya sy pikir hanya sekedar mimpi, tapi gangguan itu tidak berhenti, namun juga tidak setiap hari.. sampai2 saking jengkelnya saya minta bantuan temen katolik yg “punya ilmu” buat mengusir gangguan itu.. temen saya kasih minuman yg katanya sdh di matra-i..
hasilnya untuk 1-2bln aman tentram namun stelah itu emosi saya malah jadi makin labil..
karena dahulu sy pernah aktif di PD (dan saat kejadian memang sdh belasan tahun tidak aktif lagi krn kesibukan karier), sy kondisi labil tsb meng-ingat-ingat ajaran2 yg dulu pernah sy peroleh di PD..
salah satu yg mengena adalah :
1. hakikat dari pemberkatan rumah adlah fokus utama pemberkatan adalah justru pada PENGHUNI dibandingkan dng tempat tinggalnya itu sendiri..
2. nilai sakramen baptis sudah cukup kuat untuk claim bahwa diri kita di tebus oleh Darah Kristus di bebaskan dari dosa dan kutuk..
3. jika terjadi gangguan tsb, yg “salah” adlah sikap dan prilaku kita yg secara tidak sadar sy memberikan diri untuk di cobai.. sebab Tuhan tidak pernah mencobai umatNya..
jadi tindkan saya adalah, doa+puasa dng secara khusus saya memohon rahmat dari Tuhan untuk menerangi hati,budi,ingatan saya untuk mengungkapkan hal2 dosa2 tersembunyi atau yg saya sembunyikan, dalam doa-puasa untuk proses pertobatan kembali itulah ternyata saya membutuhkan sakramen tobat yg panjang..
juga selama itu mengikuti misa harian untuk ujud khusus ini, dari misa harian inilah rahmat kekuatan dari Ekaristi sangat terasa membantu saya menghadapi itu semua..
untuk merenungkan dosa2nya sendiri membutuhkan waktu 1 minggu, ternyata selama belasan tahun fokus pada karier, tak terhitung dosa berat yg saya lakukan, setelah itu baru mengaku dosa umum kepada Romo..
setelah itu barulah saya ber-hak melakukan claim bahwa Rahmat penebusan yg saya terima di saat Sakramen Baptis tidak ada yag dapat mengganggu gugat oleh siapapun..
setelah menerima sakramen tobat, dan yag pokok adalah Ekaristi, serta doa+puasa tsb, Rahmat Allah benar2 saya rasakan karena dalam keheningan doa harian suatu hari Tuhan menuntun saya melakukan “self excorcism” terhadap mantra dr air yg diberi oleh temen saya tsb, dan juga kesadaran untuk melepaskan keterikatan jiwa saya pada hal2 yg menyenangkan hati dari tindakan dosa berat tsb..
[Dari Katolisitas: nampaknya yang Anda lakukan itu bukanlah exorcism melainkan doa pelepasan]
dan juga yg sangat membantu saya dalam hal ini adalah keputusan saya untuk kembali ke komunitas saya yaitu PD, jujur waktu saya bergabung kembali saya ngak berani minta bantuan di doakan karena MALU.. sy hanya datang untuk mendengarkan ajaran KS dan berdoa.
hasil dari itu semua adalah, secara ber-angsur2 pengalaman “tindihen” dan penampakan2 hilang bahkan tidak pernah saya alami lagi..
dan ntuk mempertahankannya mau tidak mau kita harus tetap membina kehidupan rohani kita dalam doa,komunitas,pelayanan dan permenungan kitab suci..
jadi kesimpulan sederhana dari pengalaman supranatural yg saya alami adalah:
1. gangguan supra natural itu sangat mustahil dialami, oleh kita yg sudah menerima Sakramen baptis, yg menjadi persoalan utama adalah bagaimana kita membina kehidupan rohani kita itu sendiri..
langkah utama adalah saya melakukan penyelidikan batin dahulu
2. seluruh ajaran gereja katolik akan menjadi sekedar ritual lahiriah saja jika kita tidak belajar mengahayatinya. Rahmat dari Ekaristi dan Sakramen Tobatlah yg membela saya dalam menghadapi masalah ini..
3. jadi kalaupun saya berhasil melakukan “self excorsim”, itu adlah rahmat Allah dalam upaya menegakkan kepala saya untuk mengadapi konsekuensi dari setiap dosa yg saya lakukan dulu, dan menuntun saya untuk memenangkannya..
[Dari Katolisitas: sebagaimana disebut di atas, yang Anda lakukan sebenarnya adalah doa pelepasan dan bukan exorcism ataupun self-exorcism. Silakan membaca penjelasan Rm Santo tentang beda antara eksorsisme dan pelepasan, klik di sini]
jadi untuk kasus saya,hal2 supranatural itu timbul dari dosa2 berat yg pernah saya perbuatlah yg memberi celah.
sedangkan untuk kasus yg saudara/i hadapi jika itu benar2 fenomena supranatural sesungguhnya hanya saudara/i yg mengetahuinya, dan saya pun tidak otomatis men”judge” bahwa saudara/i berdosa, sekali lagi tidak..
namun yg saya tekankankan dalam kasus saya adalah peranan Sakramen Baptis saudara/i terima lebih kuat dari apapun juga tidak ada yg dapat menyentuh saudara/i jika saudara/i yg menyerahkannya sendiri..
sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi itu sendiri jika kita jalankan/hayati dengan kesungguhan hati dng landasan ajaran gereja katolik yg benar sudah merupakan bentuk lain “excorsism”..
demikian share dari saya, semoga bermanfaat..
berkah dalem
christian
Syalom
Salam kenal
Pa Stefanus, pertanyaan saya
apa perbedaan dari pelepasan dan eksorsime?
contoh pelepasan itu apa saja? maksudnya apa saja yg di lepaskan?
contoh exsorsime itu apa saja? maksudnya setan jenis apa ?
kesurupan itu termasuk jenis pelepasan or eksorsime ?
GBU
[Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu jawaban Rm. Santo, Pr., di sini, silakan klik]
saya ada 1 pertanyaan, bagaimana kita boleh mengenal malaikat pelindung kita?
[dari katolisitas: Silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]
Saya ingin bertanya,
Apakah eksorsisme (pengusiran setan) boleh dilakukan oleh orang ” awam katolik ” atau hanya imam saja yang telah gelarkan imam eksorsisme? Mengingat saya pernah membaca kesaksian bahwa banyak orang awam karismatik maupun non-karismatik pernah dpt melakukan eksorsisme atau mempunyai karunia pengusiran setan dan pada sejarahnya dulu kalau tdk salah ada kumpulan orang awam yang khusus untuk melakukan eksorsisme..
Salam damai Kristus Tuhan.. Terimakasih..
[dari Katolisitas: Harap dibedakan antara ‘doa pelepasan’ dan ‘eksorsisme’. Yang dapat dilakukan oleh awam adalah doa pelepasan, sedangkan eksorsisme hanya dapat dilakukan oleh bapa uskup atau oleh imam yang diberi kuasa oleh uskup. Silakan membaca jawaban Romo Santo, di sini, silakan klik, sedangkan untuk pengertian eksorsisme sendiri, silakan membaca di artikel di atas, silakan klik]
Salam Damai,
Saya ingin bertanya :
1. Apakah bahasa roh itu penting dalam kegiatan gerejani karena beberapa gereja tertentu menggunakan bahasa roh dan bahkan bahasa roh itu wajib dipakai setiap kali ibadah karena mereka mengganggap bahwa setiap orang berhak untuk mengetahui seperti yang dilakukan oleh para rasul tetapi dalam gereja Katolik tidak terlalu diprioritaskan, mengapa demikian! Apabila seseorang bisa berbicara bahasa roh, apakah ada hal – hal yang mempengaruhi dalam kehidupannya?
2. Apabila sepasang kekasih yang akan menikah tetapi yang wanitanya dari gereja Katolik Roma dan prianya dari gereja Katolik ortodox, apa yang harus dilakukan oleh pihak yang akan menikah dan bagaimana dengan keimana anak kelak?
3. Sejak kapan gereja Katolik baik roma maupun orthodox mulai menggunakan patung sebagai sarana suci dalam kegiatan ibadah dan apa alasannya? Dan bagaimana dengan pihak yang lain yang menganggap bahwa itu adalah penyembahan berhala padahal patung yang dibuat itu kan Bunda Maria, Tuhan Yesus dan patung – patung yang dianggap kudus dan bagaimana pihak gereja menanggapinya.
trims
Shalom Engelbertus,
1. Tentang Bahasa Roh
Kitab Suci mengajarkan bahwa bahasa Roh adalah salah satu karunia karismatik Roh Kudus, yang diberikan kepada Gereja untuk membangun Gereja. Oleh karena itu, karunia ini baik (karena dari Roh Kudus) namun bukan segala- galanya bagi umat beriman, sebab karunia bahasa roh itu tidak dapat digunakan terlepas dari karunia yang lebih tinggi yaitu kasih (1Kor 13). Tanpa kasih, segala macam pengetahuan ataupun bahasa roh, tidak ada gunanya, sebab tidak menunjukkan buah- buahnya yang membuktikan bahwa semua itu berasal dari pohon yang benar (lih. Mat 7:16,20).
Perlu juga diketahui bahwa yang namanya karunia itu adalah pemberian (dalam hal ini pemberian Tuhan), dan karena itu, bukan menjadi “hak” setiap orang seolah kalau tidak diberikan berarti yang salah adalah Tuhan yang tidak memberi. Pola pikir semacam ini tidak benar. Tuhan memberikan karunianya sesuai dengan kebijaksanaan Tuhan, kepada kita menurut kesanggupan kita (Mat 25:15), dan karena itu kita perlu menghargai keputusan Tuhan. Ada banyak orang yang tidak dapat berbahasa roh yang hidupnya jauh lebih kudus daripada orang yang dapat berbahasa roh.
Tentang Bahasa Roh, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik; dan tentang Apakah Gerakan Karismatik Katolik Sesat?, klik di sini. Silakan Anda membaca terlebih dahulu di sana.
2. Tentang perkawinan umat Katolik dengan Katolik orthodox
Pertama- tama perlu dipastikan terlebih dahulu, apakah salah satu pihak yang ingin menikah tersebut dari Gereja Timur Katolik atau gereja Orthodox. Sebab sepengetahuan saya istilah yang benar yang dipakai adalah, kalau itu Gereja Katolik ritus Timur, disebutnya sebagai Gereja Timur Katolik (Eastern Catholic Church yang bersatu penuh dengan Gereja Katolik Roma/ ritus Latin), sedangkan istilah Orthodox adalah Gereja Timur yang tidak dalam kesatuan penuh dengan Gereja Katolik. Untuk daftar 22 Gereja Timur yang berada dalam kesatuan dengan Gereja Katolik Roma, silakan klik di sini.
Jika perkawinan antara anggota Gereja Katolik ritus Roma/ Latin dan anggota Gereja Katolik- ritus Timur, maka tidak ada halangan. Demikian, jawaban dari Romo Wanta:
Perkawinan seiman Katolik ritus berbeda tidak menjadi halangan. Maka perkawinan tetap bisa sah kanonik sedangkan anak diserahkan kepada kesepakatan orang tua mereka dalam mendidik anak. Katolik ritus Roma atau ortodoks ritus Ttimur keduanya tetap Katolik jadi tidak ada masalah. Dalam menentukan jumlah dan pendidikan iman anak, diserahkan kepada orang tua.
Namun jika salah satu dari pasangan tersebut adalah anggota gereja Orthodox yang tidak dalam kesatuan penuh dengan Gereja Katolik, maka pihak yang Katolik perlu meminta ijin dari pihak ordinaris (Keuskupan), jika untuk satu dan lain hal perkawinan tidak dapat dilakukan di Gereja Katolik.
3. Sejak kapan gereja Katolik Roma dan orthodox menggunakan patung/ gambar?
Sudah sejak abad-abad awal Gereja menggunakan gambar (icon) untuk menggambarkan simbol ataupun gambar Tuhan Yesus. Hal ini dapat kita lihat misalnya di gereja- gereja bawah tanah (katakomba). Namun lukisan/ ikon Yesus mulai dikenal di sekitar tahun 250-an, dan sejak itu mulai dipergunakan dalam gedung gereja. Keberadaan ikon/ gambar ini sangat membantu untuk katekese umat, dan Gereja mengizinkannya, karena sampai tahun 1600 kebanyakan orang di dunia masih buta huruf/ belum dapat membaca dan menulis. Dengan demikian keberadaan ikon/ gambar/ patung dapat membantu untuk menjelaskan kepada umat tentang misteri iman Kristiani. Lagipula dengan adanya Inkarnasi/ penjelmaan Kristus yang adalah gambaran Allah yang tidak kelihatan (lih. Kol 1:15) menjadi manusia yang kelihatan, maka peraturan, “Jangan membuat bagimu patung/ gambaran yang menyerupai apapun” (lih. Kel 20: 4) telah diperbaharui sendiri oleh Allah dengan mengutus Kristus yang menjadi gambaran akan diri-Nya sendiri. Dan dengan demikian, manusia telah memperoleh gambaran Allah, dan gambar inilah yang dituangkan dalam bentuk karya seni (art), entah berupa icon/ lukisan ataupun patung, yang gunanya adalah untuk menggambarkan Kristus yang adalah Allah. Penggambaran ini juga kemudian diikuti juga dengan para kudus-Nya, terutama Bunda Maria dan para rasul-Nya, karena mereka merupakan pribadi- pribadi istimewa tidak terpisahkan dari Kristus. St. Lukas Pengarang Injil (abad-1) dikenal telah menggambarkan lukisan Bunda Maria yang menggendong Yesus, dan ini dikenal dengan lukisan Mary, Mother of Perpetual help/ Maria Bunda Penolong Abadi. Gambar/ ikon tentang Rasul Petrus dan Paulus ditemukan di gereja- gereja di Roma di abad- abad awal.
Dengan diadakannya kebebasan beragama di Kerajaan Roma melalui Edict Milan 313, maka sejak saat itu Gereja mulai diakui keberadaannya. Setelah Kaisar Konstantin menjadi Kristen di awal abad ke-4, Gereja memang semakin berkembang, dan hal ini terlihat juga dalam perkembangan seni lukis dan patung yang menggambarkan misteri kasih Tuhan yang puncaknya dicapai melalui Inkarnasi (penjelamaan Kristus ke dunia), dan misteri penderitaan, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga. Adapun penggunaan lukisan/ patung ini tidak pernah bermaksud sebagai obyek penyembahan, namun hanya sebagai alat bantu saja untuk mengarahkan hati umat kepada realitas surgawi yang digambarkannya.
Silakan membaca terlebih lanjut di sini:
Apakah umat Katolik yang berdoa di depan patung menyembah berhala?
Orang Katolik tidak menyembah patung
Apakah itu berhala?
Jawaban kepada Sherly tentang berhala, silakan klik
Jawaban kepada Indah tentang berhala, silakan klik
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisiats.org
Salam Katolisitas
Saya mau bertanya m’enai eksorsisme
1.Apakah Vatikan mempunyai suatu organisasi yg mmg menangani mslh yg menyangkut ttg eksorsisme?? Kalau ada, sejak kapan mulai didirikan nya?
2.Bbrp wktu lalu saya melihat sebuah film ttg iblis dan para ksatria salib yg mendapat tgs melawannya, dlm film tsb dikatakan bahwa dlm ritus eksorsisme kuno mereka m’gunakan doa dan ayat” dr kitab Kebijaksanaan Salomo, apakah hal itu mmg bnar??
3.Mgkn pertanyaan saya sedikit tidak masuk akal, maaf, bagaimana Gereja menanggapi makhluk” gaib spt dracula, vampire, dll, kenapa pd abad ptghan di Eropa sempat gempar dng kasus” m’enai dracula, witch (tukang sihir dll) apakah hal tsb mmg benar adanya??
Dan sy mau m’beri kesaksian dan menanyakan nya hal tsb mohon bimbingan dan penerangannya:
“Beberapa hari lalu sy dan bbrp tmn berdiskusi m’enai kuasa roh jahat dan bagaimana melawannya, ada bbrp tmn saya yg Katolik namun mereka blm krisma dan bisa diblg kehidupan iman mereka kurang berkembang (hanya ke gereja pd hr minggu dan hr raya saja) maka sy menjelaskan pentingnya pertumbuhan iman yg naik (dng acuan pd KS dan konpendium katekimus Katolik, dan tidak lupa bimbingan Tuhan) sehingga sedikit bnyk mulai menyadarkan bbrp tmn, dan ada seorang tmn non Katolik, namun dia tertarik untuk masuk ke dalam gereja Katolik, dan sy dng rendah hati m’beri dorongan agar dia segera m’ikuti katekumen dan stlh itu dibaptis, si tmn saya yg non Katolik ini penakut thdp hal” mistis, saya coba meyakinkan pdnya bahwa iblis bisa dikalahkan dng keyakinan dan iman yg kuat kpd Yesus Kristus, Penyelamat kita. Singkat cerita stlh memberi dorongan kepada tmn’ untuk menerima Krisma dan Baptis bagi tmn yg non Katolik, pagi itu sy akan mandi dan mulai aktivitas, di rmh sy sendirian, mama dan papa sy keluar rumah, sehingga rumah sepi…pada saat saya akan mandi alangkah terkejutnya saya mendengar suara seperti org yg sedang m’gertak, “Hehhh!!” Semula sy kira ada tmn atau sodara yg masuk, namun stlh saya panggil tidak ada yg menjawab, kemudian dlm hati saya seperti ada yg berkata “kenapa kamu lakukan semua itu, kamu itu kurang ajar, tidakkah kamu lihat kamu itu masih banyak dosa, apa kamu mau sok suci?”
Percaya atau tidak sy mencoba untuk ttp sadar dan berdoa, dalam hati sembari tersenyum sy berkata :”kamu takut ya klo smua org mau ikut Yesus, mmg aku org berdosa dan bnyk dosa namun aku mau bertobat dan ikut jalan Tuhan Yesus—kata’ ini sy ingat ketika saya baca kesaksian romo Dwi Harsanto.
Kemudian suara’ itu hilang dng sendirinya setelah saya sempat berdoa Bapa Kami bbrp kali
Pernah suatu saat sy berdoa rosario sendiri di malam hari, ketika sampai tengah’ (peristiwa ke 3) mendadak suara saya hampir habiz dan tenggorokan terasa sakit dan gatel skali, namun saya dlm hati mohon pd Tuhan agar m’uatkan sy supaya dpt mnyelesaikan rosario tsb, dan puji Tuhan akhirnya sy mampu menyelesaikannya..
Pertanyaan sy
“Apakah suara yg saya dgr itu betul’ suara iblis yg tidak suka pd saya karena sudah memberikan dukungan dan dorongan kpd tmn’ sy untuk semakin beriman pd Tuhan Yesus??
Trima kasi,
Berkah Dalem
Salam Michael,
1. Ada. Vatikan sendiri mengadakan kursus eksorsisme di Athenaeum Pontificium Regina Apostolorum, Roma. Pelayanan eksorsisme sendiri ada sejak awal mula Gereja.
2. Bisa saja hal itu terjadi. Namun doa-doa Gereja untuk pengusiran setan memang menggunakan data dan kata-kata Alkitab serta Tradisi.
3. Sejak awal, Gereja mencanangkan pertempuran rohani melawan roh kegelapan atau setan. Inti pokok tujuan setan ialah agar kita jauh atau beralih perhatian dari Kristus. Entah dengan cara kasar: penampakan drakula, pocong dll, maupun menggoda dan mempengaruhi orang agar berpaling dari Kristus dan ajaran serta tradisi Gereja-Nya.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Salam Katolisitas
Trima kasi Rm.Santo atas penjelasannya
Berkah Dalem
Salam sejahtera..
Saya mau menanyakan ttg doa kepada St. Michael, St. Gabriel & St. Rafael yg menggunakan kaplet/ rosari..
a. Saat kapan saya bisa daraskan doa tsb, adakah waktu2 tertentu?
b. Apakah cara yg tepat cukup dengan membaca pada lembaran panduan doa yg tersedia?
c. Adakah fungsi khusus untuk masing2 Malaikat tersebut?
Untuk jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Shalom Wisnu,
1. Menurut hemat kami, tidak ada waktu-waktu khusus untuk mendaraskan doa kepada para Malaikat Agung Gabriel, Michael, dan Rafael. Anda dapat mendoakannya kapan saja, atau misalnya bersamaan dengan pengucapan Doa Angelus (Malaikat Tuhan), yang biasanya didoakan jam 6 pagi, 12 siang, atau 6 sore
2. Ya, cukup dengan membaca panduan doa, atau bila sudah sering didoakan, kita bisa mendoakannya tanpa teks panduan karena sudah hafal. Yang terpenting, seperti juga prinsip doa lainnya, doa itu keluar dari hati yang tulus dan penuh iman.
3. Anda bisa membaca selengkapnya di situs Yesaya, silahkan klik, mengenai ujud doa yang bisa kita mohonkan secara khusus kepada masing-masing Malaikat Agung tersebut. Di situ dijelaskan bahwa kita dapat mohon bantuan St. Mikhael untuk menjadikan kita teguh dalam kasih kepada Yesus dan dalam mempraktekkan iman Katolik kita. Kita dapat mohon bantuan St. Gabriel untuk menjadikan kita pembawa warta, seorang utusan Tuhan seperti dirinya. Kita dapat mohon bantuan St Rafael untuk melindungi kita dalam perjalanan, bahkan dalam perjalanan yang amat dekat sekali pun, seperti misalnya pergi ke sekolah. Kita juga dapat mohon pertolongannya ketika kita atau seseorang yang kita kasihi diserang penyakit.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Triastuti – katolisitas.org
Shalom
Tentang Eksorsisme nih, saya mengutip sedikit “hanya dapat dilakukan oleh seorang imam dan hanya dengan persetujuan Uskup”.
Apakah memang harus seperti itu? Apakah tidak bisa meminta bantuan imam yang ada di paroki? Bagaimana jika TKP nya sangat jauh dari keuskupan atau imam yang dimaksud sedang bertugas di luar wilayah keuskupan?
Salam
Bambang
Salam Bambang,
Rumusan Hukum Kanon memang menyatakan begitu. Hendaknya kita tidak menyamakan eksorsisme dengan pelepasan. Pelepasan bisa dilakukan awam Katolik dan imam siapapun. Sedangkan eksorsisme hanya dilakukan dalam kasus berat oleh imam eksorsis dan tim yang terdiri dari tenaga medis, psikiater dan para pendoa, dan dilaksanakan sesuai buku tata upacara eksorsisme. Sangat jarang kasus yang harus ditangani imam eksorsis dan tim-nya. Kasus-kasus yang terjadi entah di kota entah di pedalaman, biasanya selesai dengan doa pelepasan atau pemberkatan saja. Jika kasusnya berlarut-larut, barulah dilakukan eksorsisme. Dalam kasus yang berlarut-larut, atas kondisi pastoral, uskup bisa mengangkat imam eksorsis yang ada di paroki setempat. Di sini diperlukan komunikasi yang efektif antara pastor atau awam yang menangani hal ini dengan uskup setempat. Dengan komunikasi yang baik, selalu ada pemecahan pastoral untuk keperluan ini.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Salam,
Tapi bukankah itu memerlukan waktu yang tidak sebentar? Bagaimana jika katakanlah korban sudah dalam kondisi terburuk sementara baru saat itulah diketahui bahwa si korban sedang kerasukan. Apakah ada solusi yang lebih ringkas tanpa perlu menghubungi keuskupan?
Salam
Bambang
Salam Bambang,
Solusinya ialah, orang(-orang) Katolik terdekat melakukan doa pelepasan. Pakailah doa melawan kuasa kegelapan yang ada di web ini, silahkan klik, juga doa-doa standard, benda-benda suci dan air berkat (jika ada). Menurut kesaksian, awam-awam Katolik mampu melakukannya dengan baik. Jika dirasa masih membandel, silahkan menghubungi imam terdekat sambil terus mendoakannya. Sering kali sebelum imam itu datang, yang bersangkutan sudah sembuh. Jika belum sembuh, imam bisa melakukan doa berkat, memberkati air, garam, dan menggunakannya untuk melepaskan si korban dari kuasa jahat. Biasanya berhasil.
Jika masih diserang, lakukan hal yang sama. Jika terus diserang sampai berhari-hari atau berminggu-minggu, tetap mendoakannya dan berarti memerlukan eksorsis. Seburuk-buruk kesurupan, tak akan pernah membunuh korban. Tak pernah “keadaan buruk” itu sampai begitu buruknya sehingga korban meninggal. Setan tak sekuat yang kita sangka (cfr. tulisan St. Theresia Avila). Jika imam setempat menilai perlu eksorsisme, sangat mungkin dilakukan komunikasi dengan uskup. Yang disebut komunikasi jangan dibayangkan dengan surat menyurat. Di zaman kini, dengan pesawat telpon genggam dan pesan internet serba mungkin. Dengan perintah per telepon, bisa saja imam itu ditunjuk menjadi eksorsis ad hoc.
Imam sendiri memiliki penilaian, manakah tindakan yang paling tepat yang bisa dilakukan.
Salam,
Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Terima kasih atas pencerahannya Romo. Wawasan akan iman saya semakin cerah…
GOD Bless you always..
:-)
Salam,
Bambang Siahaan
Salam
apakah malaikat pelindung memiliki nama seperti santo/santa pelindung? Kalau iya bagaimana cara saya mengetahuinya? Saya juga ingin mengetahui santo/santa pelindung saya, bagaimana caranya? Apakah dengan nama baptis saya? Nama baptis saya Maria Elisabeth, apakah ada santa Maria Elisabeth (nama ini ayah saya yang pilih)? Kalau semisal ada dan banyak (semisal dari Avilla, Antiokhia dll) bagaimana cara tahu yang mana pelindung saya? Santo Padre Pio pernah marah kepada malaikat pelindungnya karena sengaja melambat saat dimintai bantuan saat St.Padre Pio dicobai iblis, kemudian malaikat pelindungnya menangis, apa benar malaikat pelindung juga bisa tidak taat seperti malaikat pelindung St.Padre Pio? Malaikat pelindung (katanya) selalu bersama kita, apakah jika saya melakukan dosa, malaikat pelindung juga bersama saya dan menyaksikan dosa yang saya lakukan? Terima kasih
Salam Maria,
1. Malaikat pelindung tidak bernama.
2. Kita bisa mengetahui sejarah hidup Santo-Santa pelindung kita dengan membaca buku mengenai orang-orang kudus. Misalnya, “Orang Kudus Sepenjang Tahun”, yang disusun oleh Mgr Schneiders CICM, terbitan OBOR, Jakarta. Mengenai nama pelindung Anda yang dipilihkan oleh ayah, akan lebih
pas jika ada informasi dari ayah. Namun jika tidak ada informasi dari ayah, maka Anda tentukan sendiri.
Kemungkinan pelindung Anda ialah St. Perawan Maria bunda Kristus dan St. Elizabeth bunda St Yohanes Pembaptis, karena tidak ada tambahan nama lain di belakang nama baptis Anda tersebut.
3. Pengalaman St Padre Pio adalah pengalamannya pribadi (perwahyuan pribadi) yang menyatakan kekudusan beliau. Namun tak ada bukti bahwa malaikat pelindung beliau tidak taat.
4. Ya, malaikat pelindung mengetahui semua yang kita lakukan.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Salam
terima kasih Romo atas dijawabnya pertanyaan saya. Ayah saya sudah meninggal sewaktu saya masih kecil jadi saya tidak bisa bertanya kepada beliau, tapi menurut Ibu saya Ayah saya mengambil nama baptis saya dari kisah Injil sewaktu Bunda Maria bertemu Elisabeth. Tentang malaikat pelindung jadi menyadarkan saya kalau ternyata saya tidak sendirian selama ini, bahkan saat saya melakukan dosa tersembunyi sekalipun dan membuat saya tambah bersyukur dan bangga jadi seorang Katolik karena di iman Katolik kaya sekali termasuk pengetahuan tentang malaikat pelindung. Mau tanya lagi Romo, bagaimana dengan orang yang penuh kejahatan seperti Hitler, Stallin, Kain atau pembunuh massal lainnya? Kalau punya malaikat pelindung, tidak bisa membayangkan, pasti ngeri menyaksikan kejahatan2 mereka. Lagipula koq masih bisa melindungi orang2 berhati kejam seperti mereka?
Terima kasih
Salam, Maria
Dalam Yesus kita tahu bahwa Allah kita penuh kasih kerahiman. Ia tetap menghendaki setiap orang diselamatkan betapapun jahatnya orang-orang itu. Namun, tawaran keselamatan Allah itu tetap memerlukan tanggapan dari manusia. Manusia sendiri memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak tawaran keselamatan Allah melalui Kristus dalam Roh Kudus yang penuh kasih itu. Yang menerima berarti bertobat dan kembali menerima kasih Allah. Dalam kasus para penjahat kemanusiaan yang besar yang meninggal sebelum bertobat, kita tidak tahu bagaimana mereka masing-masing bergulat untuk menerima kasih Allah pada detik-detik terakhir sebelum meninggal, dan bagaimana pergolakan jiwanya setelah meninggal. Semua hanya bisa kita serahkan pada kerahiman Allah. Namun jika pun telah definitif menolak Allah, tentunya mereka akan jauh dari kerahiman Allah.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Syalom Rm Yohanes
Romo mengatakan malaekat pelindung tidak memiliki nama. Lalu bagaimana Tuhan memanggil mereka? Alkitab tidak mampu menampung semua hal yang tersembunyi. semua makhluk hidup memiliki nama bahkan yang tidak kelihatan. sekiranya malaekat pelindung tidak memiliki nama. Maka bahasa pun tidak diciptakan. Mengapa 7 malaekat yang melayani ALLAH mempunyai nama? di Alkitab katakan “ada tubuh jasmani ada juga tubuh rohani” maka ada nama duniawi, ada juga nama sorgawi.sedangkan manusia didunia sanggup memberi nama pada semua yang nyata apalagi ALLAH. Ada bahasa roh (bahasa malaekat) ada juga bahasa manusia.Jika tidak memiliki nama maka malaekat tidak spesial.
Salam Hermenigildus,
Malaikat disebut dalam KGK sepanjang nomer-nomernya, dapat dibaca misalnya di situs Iman Katolik, silakan klik. Namun di situ tidak disebut bahwa malaikat pelindung bernama. Misalnya KGK 335 nama-nama Malaikat agung disebut namun nama Malaikat Pelindung tidak:
Dalam liturginya Gereja mempersatukan diri dengan para malaikat untuk menyembah Allah yang Maha Kudus Bdk. MR “Sanctus”.; ia minta bantuan mereka Bdk. “Supplices te rogainus…” dalam Doa Syukur Agung I (Romawi); “In paradisum deducant te angeli…” dalam Upacara Pemakaman dan “Himne Kherubim” dalam liturgi Santo Yohanes Krisostomus., dan merayakan terutama peringatan akan malaikat tertentu (Mikael, Gabriel dan Rafael, dan para malaikat pelindung yang suci).
KGK 336 disebut malaikat yang melindungi namun tidak disebutkan namanya: Sejak masa anak-anak Bdk. Mat 18:10. sampai pada kematiannya Bdk. Luk 16:22. malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan Bdk. Mzm 34:8; 91:10-13. dan doa permohonan Bdk. Ayb 33:23-24; Za 1:12; Tob 12:12.. “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Basilius, Eun. 3, 1). Sejak di dunia ini, dalam iman, kehidupan Kristen mengambil bagian di dalam kebahagiaan persekutuan para malaikat dan manusia yang bersatu dalam Allah.
Jika kita mencari siapa malaikat pelindung kita masing-masing dalam situs ini, silakan klik, maka ternyata di situ hanya disebutkan nama-nama malaikat agung, bukan nama pelindung. Website itu hanya mengacu pada Tradisi bahwa Malaikat Pelindung tidak bernama. Atau, ada pula website yang membuat kuiz menebak nama malaikat pelindung misalnya dan di situ dikatakan dengan tepat bahwa jika nanti pada kenyataannya nama malaikat pelindung versi website itu tidak sama dengan kenyataannya, maka tidak boleh menuntut pengelola web. Suatu tanda bahwa malaikat pelindung tidak bernama, atau minimal, jika pun ada namanya, maka kita tidak tahu. Penamaan ialah hak Allah dan malaikat pelindung itu sendiri. Dr Peter Kreeft dalam “Angels and Demons” (op.cit) menyatakan bahwa malaikat pelindung tidak memiliki nama. Dalam website http://guideangel.com/ tidak pernah pula disebut mengenai nama malaikat pelindung. Bagaimanapun ada misteri ilahi sendiri di mana nama mereka tidak diketahui atau memang tidak bernama. Tidak bernama bukan berarti tidak istimewa. Mereka tetaplah istimewa justru karena nama “Malaikat Pelindung” yang diterakan pada mereka.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Trima kasih romo
kalau dalam konteks Alkitab bahwa malaekat pelindung tidak memiliki nama saya setuju. Tetapi kalau boleh saya membuat ilustrasi, ada seseorang yang memesan barang dari sebuah toko, ia menelpon pemilik toko itu. Kemudian pemilik toko itu memerintahkan anak buahnya mengantarkan barang kepada si pemesan. Otomatis si pemesan dan bahkan sangat jarang terjadi si pemesan menanyakan nama si pengantar barang tersebut. Bagi si pengantar tidak penting apakah si pemesan tahu atau tidak namanya yang terpenting bagi si pengantar adalah barang ini sampai pada tujuan dan perintah bos atau tuannya terlaksana. Hati kecil saya tetap percaya bahwa malaekat pelindung memiliki nama tetapi ini semua rahasia ilahi. Thank romo atas semua pengetahuan yang romo berikan. Tuhan memberkati.
Salam Hermenigildus,
Terimakasih atas ilustrasi “pengantar barang” untuk menggambarkan “fungsi kemalaikatan”. Ilustrasi dari Anda mengingatkan pada pandangan dalam teologi tentang malaikat bahwa untuk mengetahui malaikat harus ditelaah dari fungsi dan hakikatnya. Hakikatnya makhluk rohani, sedangkan fungsi/ jabatannya ialah malaikat. Makhluk rohani ini melaksanakan kehendak Allah. Para malaikat sendiri disebut namanya sesuai fungsinya/jabatannya/tugasnya. Dalam ilustrasi Anda, “Pak Pengantar” ialah nama orang yang mengantarkan barang. Malaikat pelindung ialah malaikat yang melindungi kita. Ilustrasi Anda cukup membantu untuk lebih mengerti. Terimakasih.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Shalom, Bu Ingrid,
Saya agak bingung…waktu saya membaca kisah St. Padre Pio, dia begitu akrab dengan malaikat pelindungnya, dan dia mengatakan bahwa kita sudah diberi malaikat pelindung oleh Allah, pergunakanlah…Beberapa kejadian dalam hidup padre Pio dan orang-orang yang minta bantuannya juga terjadi atas perantaraan malaikat pelindung. Salahkah kita meminta bantuannya untuk hal kecil seperti melindungi perjalanan kita atau memintanya untuk pergi menggantikan kita saat tidak bisa mengikuti Misa Harian (yang ini ada doanya)…
Terima Kasih…
Shalom,
Monica
Shalom Monica,
Doa Malaikat Pelindung, sudah dilampirkan di atas.
Pada prinsipnya, seperti di dalam Kitab Suci disebutkan bahwa setiap kita mempunyai malaikat pelindung yang diutus Tuhan untuk mendampingi dan menjaga kita dari saat kita lahir sampai wafat (lih. Mat 18:10; Luk 16:22), untuk membawa kita untuk lebih dekat kepada Tuhan. Maka tugas mereka memang melindungi kita. Jika kepada sesama manusia saja yang menjaga kita dan melindungi kita, kita akan berterima kasih; demikian pula layaklah kita berterima kasih kepada malaikat pelindung kita yang senantiasa melindungi kita; dan kepada Allah yang memberikan malaikat pelindung itu kepada kita. Inilah sesungguhnya mengapa sampai ada doa Malaikat Pelindung.
Maka, jika kita mohon agar malaikat itu melindungi kita dalam perjalanan, itu tentu sesuai dengan kehendak Tuhan, boleh saja, ini prinsipnya sama dengan doa Malaikat Tuhan itu. Ada beberapa kesaksian yang pernah saya baca bahwa ada gunanya memohon bantuan malaikat pelindung untuk membantu kita mengarahkan pikiran dan hati kepada Tuhan pada saat berdoa, agar pikiran tidak melayang kemana- mana. Beberapa orang mengatakan hal ini sungguh membantu. Namun soal memohon agar malaikat pelindung kita menggantikan kita mengikuti Misa Kudus, terus terang saya belum pernah mendengarnya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Syalom Monica
Anda bertanya pada 19 Agustus 2011 tentang apakah malaekat pelindung bisa menggantikan kita waktu misa atau tidak. Pertanyaan saya, yang mau ke surga itu siapa? Malaekat pelindung bukan pembantu kita, tetapi dia adalah roh yang melayani yang diperintahkan ALLAH untuk mendampingi kita. Jika berhalangan mengikuti misa kita dapat menggantinya dengan berdoa secara pribadi. Berdoa adalah berkomunikasi dengan ALLAH. Kapan saja dan di manapun saja. Trima kasih.
Apakah KKR yang di adakan oleh jemaat non Katolik dalam mengusir setan itu sama dengan eksorsisme?? Jika beda, mohon dijelaskan perbedaannya baik dalam pelaksanaan itu sendiri maupun pengajarannya??
Hmm, saya ingin share, Doa Rosario pun bisa digunakan untuk kita dalam keadaan menghadapi kuasa kegelapan /pun ada yang kesurupan.
Setahun yang lalu, saat saya baru kelas 1 SMA, di sekolah saya terjadi kesurupan massal. Mayoritas siswa adalah muslim dan sekitar 40 siswa mengalami kesurupan secara satu per satu.
(Maaf sebelumnya, saya memang agak takut, namun sejujurnya sejak saya mulai rajin belajar Katolik berapa tahun lalu sampai saya sudah baptis seperti sekarang, saya juga merasa aneh dalam diri saya, kenapa tiap melihat orang kesurupan dan teriak2, rasanya saya kesal karena teriakan mereka sangat berisik.)
Saya selalu membawa rosario di saku kemeja saya setiap ke sekolah, jadi saat itu terjadi, saya menggenggam rosario itu dan jujur saya semakin berani. Bahkan saya ingin melempar rosario tadi ke siswi yang kesurupan, namun saya urungkan niat tersebut karena sudah ada guru2 yang melakukan semacam doa agama Islam untuk mengusir setan2 itu, namun sangat lama.
Saat itu saya dan beberapa teman saya berkumpul di tengah lapangan. Saya ingat ada 2 teman saya cewek saya yang pucat dan menangis takut. Kebetulan dua-duanya dari Protestan. Sedangkan saya dan 2 teman Katolik saya hanya berdoa Salam Maria. Pada saat itu teman saya yang bernama Tery yang merupakan Umat Gereja Betel menangis dan sangat takut, jadi kami berinisiatif untuk mendoakan teman saya itu.
Tery pun tidak masalah saat kami mulai mengelilinginya dan mendoakan Salam Maria berulang kali di sekelilingnya, setelah itu saya meminjamkan rosario saya padanya dan ia menggenggam rosario itu dengan sangat kuat dan lalu pulang. Sedangkan teman saya Protestan satunya lagi yang bernama Devi jujur saja sangat fanatik dan dia tetap tidak mau berdoa bersama2. Dan malangnya teman saya itu semakin takut dan menangis. Wajahnya sangaaat pucat. Ingin berdoa pada Yesus namun ia tak tahu harus berdoa yang bagaimana.
Keesokan harinya, Tery mengembalikan rosario saya dan berkata: “makasih ya rosarionya, kalau tidak ada rosario ini, saya tidak tahu bagaimana jadinya saya..”. Sebuah kalimat yang SANGAT melekat di otak saya. Bahkan teman saya yang Protestan pun mengakui bagaimana kuasa doa Salam Maria dalam hal2 terdesak.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan teman saya yang satu lagi, ia rajin ke gereja, namun saat terdesak pun ia tidak mampu untuk berdoa pada Yesus.
MAAF sharing saya ini bukan buat memojokkan Protestan dan meninggikan Katolik semata.
Tetapi sudah selayaknya kita sebagai umat Katolik jangan mau langsung termakan omongan umat Protestan tentang ajaran Maria, rosario, dsb, sebab saya sudah sering mendengar demikian.
Saya sarankan di saat terdesak oleh keadaan dikuasai kuasa kegelapan, silahkan berdoa Rosario. Doa Rosario akan membuat kita aman jika kita mendoakannya dengan sungguh2 dan percaya. Saya sudah sering dihadapkan dengan hal demikian sejak berapa tahun terakhir dan hanya rosario pegangan saya saat saya mulai merasakan adanya hawa2 kegelapan.
(kalau pembaca tidak percaya, silahkan dicoba dan rasakan bagaimana kuasa Doa Rosario ini bekerja dan bagaimana para roh jahat beraksi terhadap doa anda dan rosario yang anda pegang!!!.. hehe) Saya yakin jika berdoa dengan khusuk, pembaca akan merasakannya.
Sekian. Maaf banyak salah kata. Trims situs ini bisa menerima sharing saya. Sampai sekarang saya memang belum menemukan adanya ajarang tentang mengusir setan pakai Doa Rosario, tetapi saya tidak masalah karena bukti pengalaman2 rohani saya sudah cukup membuktikannya.
Semoga suatu hari nanti tim Katolisitas mau menampilkan kiriman sharing saya tentang pengalaman iman Katolik saya menghadapi kuasa kegelapan.. sekali lagi terimakasih.. ^_^
Shalom Xaverius Freydy,
Demikian jawaban dari Romo Santo: Eksorsisme hanya dilakukan untuk kasus berat, yang tidak cukup hanya dengan mengatakan dalam nama Yesus, lalu setannya lari. Pada banyak kasus, pengucapan nama Yesus malah dijawab oleh setan dengan tawa dan ringkikan, serta kata-kata pelecehan. Pada kasus ringan, Anda pun bisa mengatakan dalam nama Yesus dengan sepenuh iman lalu setannya pergi. Kasus ringan hanya perlu pelepasan, Anda pun bisa dengan syarat tertentu. Sedangkan eksorsisme pasti hanya untuk kasus berat.
Selanjutnya silakan membaca jawaban Romo Santo, di sini, silakan klik
Sedangkan untuk doa melawan kekuatan kegelapan, klik di sini
Hal pengusiran setan melalui doa rosario itu banyak ditulis dalam pengalaman para orang kudus (Santa/ Santo). Maka pengalaman anda bukanlah hal yang baru, sebab para kudus sudah banyak yang mengalami hal tersebut, dan karena itu saya juga menuliskannya di artikel di atas. Namun terima kasih atas sharing anda, sebab semakin menguatkan kesaksian para orang kudus akan kuasa doa rosario, karena Bunda Maria yang adalah Bunda Allah dan Bunda kita turut mendoakan kita kepada Yesus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Maaf ibu saya sudah coba cari, namun saya belum menemukan cerita dan riwayat hidup santo/a itu.. boleh minta referensi?? Trims
Shalom Stefanus,
Contohnya adalah St. Padre Pio, yang semasa hidupnya kerap mengalami serangan dari si Jahat yang bahkan sampai mendera tubuhnya. St. Padre Pio dapat menghadapi semua itu dengan sabar karena imannya yang teguh kepada Tuhan Yesus, Bunda Maria, Malaikat pelindungnya, St. Yusuf dan St. Fransiskus. Padre Pio adalah seorang yang taat berdoa rosario setiap hari, sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh para biarawan Capuchin. Dalam Surat Apostoliknya Paus Yohanes Paulus II yang Terberkati, Rosarium Virginis Mariae, Paus menyebutkan secara khusus tentang St. Padre Pio yang disebutnya sebagai satu dari banyak Santo yang mengajarkan bahwa Rosario merupakan jalan yang asli (genuine) untuk bertumbuh di dalam kekudusan (lih. Paus Yohanes Paulus II, Apostolic Letter, Rosarium Virginis Mariae, 8), klik di sini.
Contoh lain adalah St. Yohanes Vianney, Santo pelindung para imam; atau beberapa Santa/o lainnya yang pernah melihat Iblis, seperti St. Theresa Avila, St. Faustina Kowalska, St. Joseph dari Copertino, St. Dominic. Informasi sekilas, silakan klik di sini. Jika anda membaca di riwayat hidup mereka, semua para orang kudus itu adalah orang- orang yang setia mendoakan doa Rosario dan mempunyai devosi kepada Bunda Maria. Namun harap dicatat pula bahwa devosi mereka kepada Bunda Maria ini tidak terlepas dari devosi mereka kepada Tuhan Yesus; mereka setia mengikuti perayaan Ekaristi setiap hari, dan rutin menerima sakramen Tobat, melakukan mati raga dan mengarahkan hati sepenuhnya kepada Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Eddy
1. Malaikat Pelindung sebagaimana malaikat lainnya yang setia pada kehendak Allah, selalu menaati Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Karena itu, tiada bedanya, bimbingan malaikat melalui suara hati mengalir dari satu sumber yaitu Allah Yang Mahatunggal.
2. Roh dalam arti makhluk lain di luar manusia hanya ada dua yaitu malaikat dan setan yang dulunya malaikat namun memberontak. Bisa saja keberadaan setan tidak “mengganggu” secara fisik, namun setan ialah roh sangat jahat yang tetap menginginkan kebinasaan manusia dengan tipu muslihatnya. Kristus mengusir setan-setan bukan sebagai pertunjukan namun sebagai tanda datangnya Kerajaan Allah dengan diri-Nya. Sedangkan tayangan infotainment di TV-TV swasta kita yang membuat penangkapan setan (bukan pengusiran) sebagai hiburan, menurut kita, justru mereka terperangkap dalam jebakan si jahat. Karena mereka berfokus pada setan, dan bukan pada upaya nyata mengerjakan karya sosial dan pencerdasan masyarakat.
3. Mimpi terkait dengan aktivitas otak yang erat dengan dinamika psikologis alam bawah sadar. Bunga tidur saja. Namun tidak mustahil bunga tidur itu memberikan petunjuk mengenai bagaimana memperbaiki sikap terhadap sisi tertentu dari diri sendiri dan bagaimana memperbaiki sikap terhadap sesama. Mimpi bisa menjadi petunjuk jika si orang yang bermimpi mau merefleksikan diri dan berkaca diri untuk memperbaiki diri atau bersikap tertentu. Tidak perlu berkonsultasi ke “penafsir mimpi”. Konsultasi saja dengan diri sendiri karena diri sendirilah yang tahu apa yang dialami dan bagaimana harus memperbaiki diri. Jangan lupa, doa dan refleksi dengan cahaya iman kita, akan membantu mengenali diri dengan lebih baik.
Salam
Y. Dwi Harsanto Pr
Selamat malam Pak Stefanus dan Bu Ingrid saya mau bertanya :
1) Bagaimana kita membedakan suara hati dengan jalan atas bimbingan Malaikat Pelindung?
2) Saya tidak punya kelebihan apa2 namun apakah benar di luar Malaikat Pelindung kadang ada roh2 lain yg mengikuti kita? Jikalau benar, bagaimana kita menyingkapi ini? Dan bagaimana kita bisa membedakan antara roh2 itu dengan Malaikat Pelindung kita? Karena tidak semua roh itu pasti jahat..saya tidak dalam soal agama namun bagi saya semua yg ada di dunia ini ciptaan ALLAH n kita tidak berhak mengusir apapun selagi itu tidak mengganggu kita, sebab kadang pengusiran2 itu juga lebih menjurus untuk tontonan dan membuat kita menduakan ALLAH karena bisa saja kita merasa orang itu hebat, padahal roh2 itu semisal tidak mengganggu..kita bahkan tidak bisa membedakan mana roh jahat dan mana roh baik, atas dasar apa kita boleh memvonis bahwa yg ini baik dan yang itu jahat, terkecuali jika memang sudah ada alasannya dan dianggap mengganggu juga menjerumuskan kita ke jalan yang sesat, tapi itu pun belum pasti kerjaan roh jahat sebab saya rasa kita juga manusia yang penuh kekurangan yg tidak 100% dalam hidup selalu bisa menahan hawa nafsu dan lapar mata. Jadi intinya bagaimana kita membedakan, mana yang disebut suara hati yang berasal dari diri sendiri, mana yang disebut bimbingan dari Malaikat Pelindung kita dan mana yang disebut hasutan dari roh jahat?
3) Ini berbelok sedikit dari pembahasan, saya tahu tidak semua mimpi itu adalah petunjuk, lalu bagaimana kita bisa membedakan mimpi yang benar sebuah petunjuk dan mimpi yang hanya bunga tidur? Terimakasih sebelumnya kepada Pak Stefanus dan Bu Ingrid juga teman2 semua, GOD BLESS U ALL.
Pak Stefanus dan bu Ingrid, mohon jawaban untuk pertanyaan pak Eddy di atas,
karena saya sangat ingin mengetahuinya, terutama apakah benar di luar Malaikat Pelindung ada roh2 lain yang mengikuti kita?
Terimakasih sebelumnya
GBU
[dari Katolisitas: Romo Santo telah memberikan jawaban atas pertanyaan Sdr Eddy di atas, dengan nomor komen 22, persis di atas pertanyaan Sdr Eddy, atau silahkan klik di sini]
Shalom
Kita percaya, setelah kita meninggal, jiwa kan langsung menghadap pengadilan Tuhan tuk menentukan tempat yg pantas bagi kita. Ibr 9:27
Namun, bagaimanakah ajaran Gereja Katolik menanggapi roh gentayangan yang merasuki tubuh seseorang dan mengaku bahwa dia adalah seseorang yang pernah hidup, bahkan menurut pengalaman pribadi seseorang: melalui yang dirasuki, roh tsb memberitahu di mana letak makamnya sebenarnya, krn kebetulan keturunannya tidak tahu selama ini, dan setelah dicek memang itu adalah benar makamnya dulu. Adakah memang roh gentayangan? Bagaimana ajaran Gereja Katolik, menjelaskan roh gentayangan tsb?
Terimakasih
Salam Ricardo,
Gereja Katolik tidak mengajarkan mengenai roh gentayangan. Seluruh jawaban di bawah artikel “Eksorsisme, pengalaman yang tak terlupakan” dan artikel “Pemanggilan Arwah Saul di En-Dor” serta tanya jawab di bawahnya sudah jelas menerangkan.
Silahkan dibaca kembali.
Salam
Y. Dwi Harsanto Pr.
Siang para pengasuh Katolisitas, saya ingin mendapat tanggapan dari Romo :
Saya seringkali bermimpi saya bisa mengusir, membunuh org jahat atau menghancurkan sesuatu yg jahat dgn “sinar” yg keluar dari “telapak tangan” saya, sambil saya ucapkan “dalam nama Yesus”………… selalu dlm mimpi itu, ada saja manusia/benda yg mengancam keselamatan saya & keluarga, misal spt kursi yg tiba-tiba terbang menghantam saya, atau org yg akan memukul saya, dll. Kadang saya tdk terlalu mempersoalkan hal ini, tetapi beberapa kali saya buktikan dgn perantaraan “air suci & air baptis” yg saya peroleh dari Gereja ( saya selalu menyimpan di rmh ), saya membantu suami & anak-anak saya mengurangi bahkan menyembuhkan rasa sakit ( sakit kepala, sakit perut, sakit gigi, dsb ).
Tanda-tanda apakah ini Romo? Mungkinkah Allah berkenan memakai saya utk menyebarkan kasih & keselamatan-Nya?
Salam Chika,
Saya sendiri tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya pada Anda. Namun bolehlah kita berpatokan pada prinsip buah-buah Roh yang baik (Gal 5:22-23). Jika Anda merasakan buah-buah Roh yang baik, lanjutkan saja dengan prinsip buah Roh yang baik itu. Sedangkan perbandingannya bisa dilihat pada perbuatan daging di ayat 19-21, juga gila hormat dan saling menantang dan mendengki (ay. 26)
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Kenapa kalau saya nonton dan membaca kesaksian ttg exorcism di Film dan di katolitas. Kan Katolik pake Ritual2 dan doa2 khusus. tp yg di non- katolik tuh ga pake gtuan cm Dalam Nama Yesus.
Hasil nya sama tp kok Katolik Ribet kadang bisa berkali2 ritual kaya eksorsisme Nicola Aubrey. bisa berhari2. Pertanyaan saya knapa katolik perlu sperti itu? dan Apakah cara dua-dua nya benar? atau ada yang salah?
Maaf ini pertanyaan yg buat saya penasaran.. Maaf kalau saya membanding2kan
Salam Leonard
1. Pertanyaan ini saya perlebar dengan harapan menjadi jelas. Pelebarannya ialah: Mengapa ibadat di Katolik ‘ribet’, ada 7 sakramen dengan syarat ada forma dan materia tertentu? Misalnya Ekaristi, mengapa diatur ribet dengan peraturan liturgi, mana lagu yang disahkan untuk misa, mana yang tak boleh? Perkawinan Katolik harus dipersiapkan, dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi, misalnya dengan diteliti apakah keduanya dalam keadaan status bebas dengan saksi-saksi dan sebagainya? Bukankah di agama lain atau gereja tetangga yang penting percaya dalam nama Allah atau demi nama Yesus saja? Nah, di situlah bedanya. Kita ini Gereja yang didirikan Kristus dan dijamin kebenarannya sejak para rasul hingga sekarang. Dalam kesaksian Rm Gabriel Armorth (op.cit), Gereja menjadi musuh abadi kuasa kejahatan. Karena itu kita harus mengacu pada tradisi para rasul, karena kita mempercayai kebenaran di dalamnya.
Tekanan bukan hanya pada hasil, bahwa setannya lari, namun keabadian kebenaran dan kekudusan Gereja, yang di dalamnya karena Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah. Saat Kristus mengusir setan, sebenarnya Ia mewartakan bahwa Kerajaan Allah-lah yang harus berkuasa abadi. Ketika para rasul mengusir setan dalam nama Kristus dan diteruskan oleh Gereja, maka sebenarnya mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah lebih luas daripada Gereja, dan bukan hanya soal mengusir setan namun tentang keselamatan manusia menyeluruh hingga kekal dalam kuasa Allah Bapa melalui Kristus dalam Roh Kudus. Karena alasan itulah, Gereja yang merupakan instrumen Kerajaan Allah, menjamin dengan tanda sakramen dan sakramentalia, bahwa jika kita melakukan ritual dan tindakan pastoral dengan cara yang sudah ditentukan oleh Gereja, bukan selera sendiri, maka buahnya pasti terjamin kekal. Sedangkan cara instan, tidak bisa dijamin hasilnya yang sesuai dengan maksud Kristus. Lagipula siapa yang bisa menjamin bahwa setan tidak akan datang lagi? Dalam rituale, ada tatacara mengenai hal itu. Bagaimanapun, kita sedang berhadapan dengan misteri Kerajaan Allah yang dilawan oleh kuasa kegelapan, maka tak bisa instan.
2. Jawaban juga bisa singkat dan fokus sebagai berikut: lihat kasusnya. Eksorsisme hanya dilakukan untuk kasus berat, yang tidak cukup hanya dengan mengatakan dalam nama Yesus, lalu setannya lari. Pada banyak kasus, pengucapan nama Yesus malah dijawab oleh setan dengan tawa dan ringkikan, serta kata-kata pelecehan. Pada kasus ringan, Anda pun bisa mengatakan dalam nama Yesus dengan sepenuh iman lalu setannya pergi. Kasus ringan hanya perlu pelepasan, Anda pun bisa dengan syarat tertentu. Sedangkan eksorsisme pasti hanya untuk kasus berat.
Salam
Rm Yohanes Dwi Harsanto Pr
Syalom Rm. Yohanes
Wah terima kasih,, saya soal nya dulu di ajarkan kalau kita orang percaya diberikan 2 Kuasa oleh Kristus yaitu Kuasa untuk mengabarkan Injil dan Mengusir Setan. Klo ga salah ada di Alkitab, saya lp ayat nya.
[Dari Katolisitas: mungkin maksud anda Mrk 16:15-18]
Apa pendapat bapak atau gereja Katolik ttg Ayat itu atau pemberian kuasa itu berkaitan dengan otoritas pengusiran Setan?
[Dari Katolisitas: ini telah dijelaskan oleh Romo Santo, tentang perbedaan pengertian antara pelepasan dan Eksorsisme]
Maka nya rasa penasaran ttg perbedaan “cara” ini mengusik saya. Tetapi saya mao belajar tidak membanding2kan. Dan apa yang dikatakan Rm Yohanes benar dan saya berterima kasih untuk jawabannya.
Tuhan berkati
Mohon koreksinya atas kesimpulan yg saya ambil atas apa yg Romo tulis.
Pengusiran setan di Katolik itu harus dgn ritual khusus, dgn tujuan :
1. Mohon perlindungan Tuhan agar tidak terserang, dgn sakramen tobat kita dibersihkan dr hal2 “kotor” dan dgn Sakramen Ekaristi kita “terisi/menyatu” dengan Kristus
2. Bahwa sesungguhnya Tuhan/Roh Kudus lah yg bekerja mengusir setan itu, bukan semata2 imam/manusianya
3. Mencegah orang2/umat lebih mempercayai imam/org yg dapat mengusir setan dibanding keimanannya terhadap Tuhan, sehingga membuat org2 itu menjadi musrik
Apakah benar seperti itu Romo?
Salam Alexius,
yang Anda sampaikan itu benar. Menurut romo Gabriel Amorth (op.cit.), bahwa upacara paraliturgi eksorsisme dimaksudkan untuk memohon pada Tuhan agar Ia sendiri dengan kasih-Nya yang besar mengusir si jahat setan itu dari diri orang yang dirasukinya.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Syalom Bu Ingrid,
Saya mau tanya apakah MALAIKAT 5 BENUA itu benar-benar diyakini sesuai ajaran Katolik ?
Setau saya Malaikat-malaikat Tuhan yang paling tertinggi adalah Mikael, Gabriel, dan RafaeL
Mohon penjelasannya Bu Ingrid ^_^
Gbu
[Dari Katolisitas: Tingkatan/ klasifikasi malaikat sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Sedangkan tentang istilah malaikat 5 benua, terus terang saya tidak mengetahuinya. Silakan anda sebutkan sumbernya, dari mana anda memperoleh istilah tersebut.]
Shalom Pak Stev dan Ibu Ingrid yang baik hati.
Saya pernah melihat video pengusiran setan seperti ini: http://www.youtube.com/watch?v=1DT_ArhcpD4&feature=player_embedded
Jujur saja, saya seperti merasa tidak tenang menyaksikan vidio tersebut. Yang menjadi pertanyaan saya betulkah bahwa Setan menguasai orang2 ini, masuk ke dalam tubuh orang ini? Dan juka betul, mengapa sepertinya setan seperti tidak powerfull!! Apakah pendoa tersebut benar memiliki kharisma sehingga dapat mengusir setan itu dan menjadikan itu seperti tontonan dalam sebuah kebaktian?
Justru yang mengganggu saya adalah kebaktian yang mempertontonkan “kuasa” seperti itu! Saya ragu kalau hal ini berasal dari TUHAN. Saya mohon penjelasan dari Bpk dan Ibu karena apakah salah perasaan saya yang sedih melihat kebaktian seperti itu? Saya takut jika saya jatuh dalam dosa kesombongan karena penilaian yang salah, jangan sampai justru mereka benar2 berkenan bagi TUHAN.
Salam
Shalom Dela,
Terima kasih atas pertanyaannya. Dalam Gereja Katolik, pengusiran setan dilakukan oleh pastor-pastor yang telah ditunjuk oleh uskup. Dan memang dalam pengusiran setan bukanlah merupakan suatu tontonan dan cara yang digunakan dalam Gereja Katolik juga berbeda dengan video tersebut. Dengan penunjukan pastor-pastor ini, maka penyimpangan-penyimpangan dalam deliverance tidak terjadi. Tidak semua yang terlihat mempunyai manifestasi tidak terkontrol adalah karena kerasukan. Mohon maaf, karena saya sendiri tidak mendalami bidang demonologi maupun deliverance, maka saya tidak dapat menjawab pertanyaan ini secara lebih mendalam.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syalom,
ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai Santo/Santa Pelindung. Beberapa hari yang lalu saya ditanya oleh seorang teman, “Kamu tahu nama Santo/Santa Pelindung paguyuban Lektor nda?” Terus terang saat itu saya cm tediam dan dgn pelan menjawab, “Nda tau…” smbil terus berpikir, “Iya.. ya Santo/Santa pelindung paguyuban Lektor siapa y? Klo misdinar sih sy tau, itu St. Tarsisius…” Kemudian saya lalu memutuskan untuk menanyakannya ke katolisitas.org. Pertanyaan saya:
1. Siapa Santo/Santa pelindung Lektor?
2. Apa “tugas” Santo/Santa pelindung yg tertera pd nm baptis/ yg lainnya?
Terima kasih untuk jawabannya… Tuhan memberkati. :)
Shalom Mikael Stefanus,
1. Santo Pelindung untuk para lektor adalah St. Bede (the Venerable Bede), yang kisah hidupnya dapat anda baca di sini, silakan klik.
2. Tentang malaikat pelindung, sudah pernah dibahas di atas, silakan klik
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam bu Ingrid,
Saya mempunyai sebuah kasus, dimana negara kami, Timor-Leste, yang dimanakan kelompok “Couple of Christ” mereka selalu berdoa, dan doa mereka seperti kelompok Karismatik.
Suatu hari teman saya di Kantor, undang saya untuk ikut kegiatan mereka. lalu saya daftar nama saya dan bayar US$ 4.00 untuk selama dua hari. Kegiatan dilakukan pada hari sabtu dan minggu. Pada malam jumat, saya bermimpi ada pencuri yang memanjat rumah untuk lompat masuk, dan saya kaget lalu bangun, dan tidur lagi. paginya saya ikut kegiatan. Disaat kegiatan, saya bayangkan bahwa wujudnya doanya adalah karismatik. saya merasa tidak beres dalam diri saya saya tidak mau ikut lagi. ketika saya pulang, saya ceritakan pada istri saya, lalu istri saya menceritakan mempinya bahwa malam itu juga istriku bermipi yang sama bahwa ada ular hijau mau mengigit saya, tapi istri saya sempat tangkap lalu di bunuh. ketika saya dengar mempi itu saya tidak ikut pada hari berikutnya. dan ceritakan kejadian ini kepada teman saya yang mengundang saya. dan saya putuskan bahwa saya tidak mau menjadi anggota persekutuan itu.
Pertanyaan,
apakah doa karismatik itu berasal dari roh Jahat? sehingga saya bermimpi begitu?
yang kedua: saya sudah sekitar 10 tahun saya memilih Malakait Michael sebagai malakait pelindung saya.
Suatu hari ketika saya bernovena, selama 9 hari saya bermimpi ada seekor burung merpati putih datang didepan saya dan meninggalkan dua helai ekornya di tangan saya, apakah maksud mimpi itu?
ketiga: Saya selalu bermimpi melihat orang berbuat jahat untuk bunuh aku. pada tahun 2005 saya dan teman saya dari aliran kristen, berdiskusi panjang lebar tentang agama dan politik. suatu malam saya bermimpi lihat dia dan keluarganya berdoa dan mereka mau mengeluarkan tenggorok saya, agar tidak bisa berbicara. dan ketika saya bertemu dengan dia saya ceritakan mimpi saya itu dan mengaku bahwa mereka (teman saya ) memang betul berdoa dalam keluarga mereka agar aku tidak bisa berdiskusi dengan mereka. Apakah ini pemberitahuan dari malakait saya? kalo mereka berdoa kepada roh yang sama, kenapa saya harus bermimpi melihat mereka? ada banyak kejadian seperti itu yang saya tidak muat disini.
Mohon tanggapan ibu
Salam sejaterah buat keluarga besar katolitistas.org dan gereja katolik roma.
Shalom Aquilino Amaral,
1. Menurut yang saya ketahui, ada banyak hal yang menyebabkan seseorang dapat bermimpi, dan bukan berarti setiap mimpi adalah sesuatu yang perlu diartikan untuk mengacu kepada suatu arti yang khusus. Mimpi juga dapat disebabkan oleh ketakutan kita, pikiran, stress tertentu, atau “oleh banyak kesibukan” (lih. Pkh 5:3) sehingga janganlah kita terlalu dipusingkan karenanya. Jika anda merasa terganggu dengan mimpi anda, silakan anda membawanya di dalam doa, dan mohon agar Tuhan Yesus menyatakan kehendaknya lewat cara lain, misalnya, bacalah firman Tuhan, ikutilah pertemuan- pertemuan doa dalam komunitas, diskusikanlah masalah anda dengan pastor paroki/ pembimbing rohani; sebab Allah dapat juga memakai banyak hal untuk menyatakan kehendak-Nya bagi anda.
2. Couple for Christ adalah suatu komunitas Katolik yang diakui oleh Vatikan, yang misinya adalah untuk menjadikan pasangan suami istri Katolik dapat hidup sesuai dengan ajaran Kristus, dan ini memang tercermin dari namanya. Bahwa kegiatan ini berdoa dengan cara karismatik, tidak menjadikannya sesat ataupun berasal dari roh jahat. Saya dan Stef pernah mengikuti komunitas ini, dan dampaknya positif bagi kehidupan rohani kami.
3. Ketika kita berdiskusi dengan teman yang non- Katolik, kita tidak boleh menaruh prasangka buruk terlebih dahulu. Banyak dari mereka mempunyai semangat yang besar untuk memahami dan mewartakan Injil, dan ini tentu baik dan pantas ditiru. Bahwa ada perbedaan ajaran, itu juga wajar, karena mereka mendapat pengajaran demikian dari para pengajar mereka; atau ajaran yang mereka terima mengakibatkan pola pikir mereka berbeda dengan pola pikir kita umat Katolik. Dalam dialog, di samping kita menyadari adanya perbedaan ini, namun kita tetap harus juga berusaha untuk menyampaikan pengajaran Gereja Katolik kepada mereka. Harapannya agar mereka tidak salah paham dan mereka dapat mengetahui bahwa ajaran Gereja Katolik memiliki dasar yang kuat, yaitu dari Kitab Suci dan ajaran para rasul dan para Bapa Gereja. Selanjutnya kita serahkan kepada hati nurani mereka untuk menyikapinya.
Kita harus tetap menganggap mereka saudara- saudari dalam iman kepada Tuhan Yesus. Semoga, setelah anda menerapkan prinsip ini, anda tidak lagi mempunyai gambaran bahwa mereka yang tak sepaham dengan anda bermaksud jahat.
Jika boleh saya menganjurkan, silakan anda berdoa rosario sebelum anda tidur malam. Mohonlah agar Bunda Maria mendoakan anda agar anda dapat memperoleh ketenangan dan damai dalam istirahat anda, sehingga anda tidak lagi diganggu oleh mimpi buruk.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Syalom,
Saya mau tanya:
1. Bagaimana caranya bisa menghindar dari ‘paksaan’ untuk mengikuti ‘sembahyang roh ala chinese’? Saya beberapa tahun lalu pernah bicara *secara baik2* malah diancam akan dipandang melawan budaya keluarga. Sulit menjelaskannya. Apalagi keluarga2 chinese agak anti dengan penjelasan katolik, sehalus apapun itu. Sementara ini saya “hanya” mencoba berdoa novena dsb untuk terhindar dari masalah tersebut. Saya yakin ini juga masalah dari banyak young chinese catholics di Indonesia (yang statusnya masih ‘anak’ – misalnya saya, remaja 19 tahun)
2. Pertanyaan kedua agak tidak nyambung: Bagaimana pendapat Katolisitas tentang buku yang ditulis oleh Padre Gabriele Amorth, SSP, “An Exorcist Tells His Story” (Seorang Eksorsis Menceritakan Kisahnya)? Fr. Benedict J. Groeschel mengatakan kita boleh membacanya asal “hati-hati”. Di Indonesia, buku ini hanya mendapatkan imprimatur tanpa nihil obstat.
3. Apakah tindakan umat katolik yang terpaksa “sembahyang” dengan cara chinese di atas akan beresiko mengakibatkan “demonic possesion” seperti yang dikatakan Padre Amorth dalam bukunya?
4. Apakah bila saat dibaptis seseorang terkena siraman yang pertama dan kedua, tetapi pada siraman terakhir misalnya, tidak terkena sama sekali, baik kulit maupun rambut, apakah itu tetap valid?
Gaude et laetare,
Kenneth
Shalom Kenneth,
1. Menghindari sembahyang roh ala Chinese
Terus terang, saya tidak paham dengan apa yang dimaksud dengan sembahyang roh ala Chinese. Mungkin situasi keluarga anda masih sangat kental berpegang pada tradisi semacam itu, namun ada banyak keluarga keturunan yang saya ketahui, yang dapat menerima penjelasan asalkan disampaikan dengan baik- baik dan lemah lembut. Misalnya dalam hal sembahyangan dengan hio dan makanan sembahyangan, dan ini sudah pernah dituliskan di sini, silakan klik. Silakan berdoa terlebih dahulu sebelum menjelaskan kepada pihak keluarga.
Memang tantangannya adalah bagaimana sikap kita selanjutnya (di luar saat sembahyangan tersebut), supaya pihak keluarga dapat melihat bahwa ajaran Kristiani justru mengajarkan kita sebagai anak untuk lebih mengasihi dan menghormati orang tua, karena Tuhan Yesus menghendaki dan memerintahkan kita berbuat demikian. Anda juga dapat memberi contoh bagaimana cara umat Katolik mendoakan arwah, yaitu dengan mengajukan ujud Misa Kudus, untuk mendoakan arwah kakek dan nenek anda (jika mereka sudah meninggal dan kerabat lain yang sudah meninggal dunia), pada hari arwah 2 November, atau pada bulan November, ataupun pada saat memperingati hari wafatnya mereka.
2. Tentang buku yang ditulis para exorcist Katolik
Buku- buku karangan Fr. Gabriele Amorth, Fr. Corrado Balducci, ataupun Fr. Malachi Martin, dapat saja kita baca untuk menambah pengetahuan kita tentang betapa riilnya kuasa gelap di sekitar kita, dan bagaimana agar kita dapat mengatasinya. Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Fr. Benedict Groeschel, bahwa buku- buku semacam itu dapat saja kita baca, namun kita harus hati- hati menyikapinya. Karena buku itu dituliskan berdasarkan pengalaman para romo tersebut, dan mereka berbicara atas nama pribadi dan bukan atas nama Gereja Katolik. Sehingga apa yang mereka tuliskan di sana dapat menjadi masukan bagi kita, namun bukan menjadi ajaran definitif dari Gereja Katolik.
3. Sembahyang roh beresiko mengakibatkan ‘demonic possession‘?
Sebenarnya apapun yang berkaitan dengan sembahyang yang pemanggilan arwah atau untuk berinteraksi dengan arwah, merupakan sesuatu yang dilarang oleh Gereja Katolik, karena membahayakan bagi iman dan kerohanian umat. (Tentang apakah ini dapat mengakibatkan "demonic possession" tidak disebutkan secara eksplisit di sini). Sebab akibat langsung dari tindakan semacam ini adalah berkurangnya iman dan kepercayaan kepada Allah yang mengatasi segala sesuatu (termasuk memegang masa depan). Hal ini dikatakan dengan jelas dalam Katekismus:
Dari pengajaran Katekismus ini kita mengetahui bahwa sembahyangan yang melibatkan pemanggilan arwah tidak dapat dibenarkan. Namun demikian, mendoakan arwah merupakan tindakan yang malah dianjurkan oleh Gereja.
4. Tentang siraman baptisan yang tidak kena kepala pada siraman ketiga
Romo Boli menjawabnya demikian:
Kalau yang membaptis dengan sengaja menuang/memercikkan air hanya dua kali, baru tidak valid. Tetapi kalau tanpa sengaja, berarti ia bermaksud untuk melakukannya (menuang atau memercikkan air) tiga kali tetapi kali yang ketiga airnya tak menyentuh orang yang dibaptis, pembaptisan valid tetapi tidak licit.
Dengan kata lain, baptisan yang demikian ini tetap sah, walau tidak licit (tidak persis sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
Demikian tanggapan kami, semoga berguna bagi anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
saya mau tau info dunia setan dan bagaimana cara membantu jemaat yg terkena kuasa setan????
[Dari Katolisitas: kami tidak mendalami info dunia setan. Sedangkan untuk membantu jemaat yang terkena pengaruh kuasa kegelapan, sudah pernah dibahas di artikel di atas dan tanya jawab di bawahnya, silakan klik]
Salam Kasih
Mau tahu pandangan Gereja Katolik dalam hal ini.
Apakah boleh untuk memiliki pengetahuan tentang setan termasuk hal2 lain?
Kalau jawabannya tidak, apakah dasarnya ? (apakah benar bersikap ‘masa bodoh/tidak tahu’?)
Kalau jawabannya iya, mohon sarannya
apakah Tuhan dapat menggunakan iblis/setan dalam misteri karya-Nya dalam pribadi tiap – tiap orang?
pertanyaan tentang Malaikat dan Setan
Apakah ada tingkatan dalam malaikat ? bagaimana tugas – tugasnya
Dalam Gereja Katolik dikenal malaikat Gabriel. Mikael dan Raphael,tetapi ada juga ‘malaikat’ lucifer
siapakah sebenarnya ‘ lucifer ‘ itu ? Arti namanya ?
bagaimana kedudukannya dalam Kerajaan Allah sebelum jatuh kedalam dosa ? apa alasan yang mendasarinya untuk jatuh kedalam dosa?
apakah setan = malaikat yang jatuh dalam dosa = naga = lucifer yang banyak ditulis dalam Kitab Suci?
terima kasih atas jawabannya,
Shalom Yulius Arie,
1. Bolehkan mengetahui tentang Setan/ Iblis?
Gereja Katolik tidak menyangkal keberadaan Iblis/ Setan dan bagaimana ia berusaha menyesatkan umat beriman (lih. 1 Pet 5:8). Dengan demikian, memang kita perlu waspada, dan jangan bersikap masa bodoh. Namun sebaliknya, jangan juga kita terbawa oleh rasa ingin tahu, lalu mempelajari hal- hal sehubungan dengan ilmu gaib.
KGK 2116 Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan Bdk. Ul 18:10; Yer 29:8.. Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.
Dengan demikian, dibutuhkan juga sikap bijaksana (prudence) sejauh mana kita hendak mengetahui tentang adanya pengaruh si jahat (Iblis) pada manusia. Jika sebatas membaca pengalaman orang- orang yang oleh pertolongan Kristus dapat mengusir kuasa jahat, itu masih diperkenankan (contoh: buku- buku karangan Fr. Gabriele Amorth SSP), namun jika lebih daripada itu, seseorang mengundang resiko terlalu besar untuk “bermain- main api” dengan kuasa jahat; karena bisa saja, hal itu dapat menarik dia dari kondisi rahmat Allah. Jangan lupa, sang Iblis adalah tetap “ular berbisa” yang licik dan dapat memperdaya manusia, seperti ia dahulu memperdaya Adam dan Hawa.
2. Apakah Tuhan dapat menggunakan Iblis?
Allah tidak bersekutu dengan Iblis/ Setan, sehingga Allah tidak bekerjasama dengan Iblis/ Setan dalam misteri karya penyelamatan-Nya. Namun demikian, Allah mampu mengubah keadaan yang terburuk sekalipun, yang disebabkan oleh akibat manusia yang telah jatuh dalam bujukan Iblis. Bahkan kejatuhan manusia itu dapat membuka jalan untuk dicurahkannya rahmat pengampunan dari Tuhan, jika sang manusia itu bertobat. Hal ini terjadi pada Adam dan Hawa: kejatuhan mereka ke dalam dosa yang kemudian diturunkan kepada semua umat manusia, membuka pintu bagi rencana penyelamatan Allah oleh Kristus Yesus melalui keturunan sang perempuan; dan keduanya akan melawan Iblis (lih. Kej 3:15). Demikian juga, hal serupa dapat terjadi pada tiap- tiap orang, asalkan orang itu mau menanggapi uluran tangan Tuhan. Mereka yang telah jatuh dalam dosa berat, namun kemudian bertobat, dapat menerima rahmat pengampunan dari Tuhan yang menghantarnya kepada keselamatan kekal.
3. Pertanyaan tentang Malaikat dan Setan
Tingkatan malaikat, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
Tentang Lucifer, artinya dan kedudukannya sebelum jatuh dalam dosa, dan apa sebabnya ia jatuh dalam dosa, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
Ya, menurut Kitab Suci, Iblis/ Setan adalah Lucifer, sang malaikat yang jatuh di dalam dosa, yang juga kemudian diikuti oleh banyak pengikutnya (lih. Why 12:4).
Demikian tanggapan saya, semoga berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
bagaimana analisa tentang malaikat pelinduna dlm gereja katolik dan kepercayaan tentang pamomong atau batur dalam ajaran jawa?
Shalom Antonia Oni,
Terima kasih atas pertanyaanya tentang malaikat pelindung. Anda dapat membacanya di sini (silakan klik). Tentang pamomong atau batur saya tidak dapat memberi komentar, karena saya tidak tahu tentang hal ini. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom,
Siapakah para malaikat itu dan apakah disetiap pribadi manusia ada malaikat pelindung(malaikat michael?)
apa perbedaan antara malaikat dan manusia??.
Terima kasih
Shalom Ignatius Liem,
Tentang malaikat pelindung sudah pernah dituliskan di sini, silakan klik.
Ya, Tuhan mengirimkan malaikat pelindung pada setiap manusia. Malaikat Pelindung ini bukan malaikat Mikael, namun malaikat-malaikat lainnya. Kita dapat memohon kepada mereka untuk melindungi kita, sebab memang demikianlah tugas yang diberikan kepada Allah kepada mereka, yaitu untuk melindungi setiap dari kita manusia.
Perbedaan dasar malaikat dengan manusia tentu adalah bahwa malaikat adalah mahluk yang murni rohani/ “pure spirit” sedangkan manusia adalah terdiri dari jiwa rohani dan tubuh jasmani. Justru karena hakekat mereka sebagai mahluk rohani maka memang mereka berada di tingkat yang derajatnya lebih tinggi secara rohani jika dibandingkan dengan manusia. Selanjutnya tentang tingkatan malaikat, sudah pernah dituliskan di sini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Beberapa tahun yang lalu saya pernah mengikuti sebuah retret yang dilaksanakan di sebuah tempat di puncak (saya lupa nama tempatnya). Saat itu ada seorang yang kerasukan. Lantas kami sebagai panitia secara spontan mendoakannya bersama romo yang juga membimbing retret itu. Singkat cerita, setelah 2 jam kami doakan dan romo memercikinya dengan air suci maka terlepas lah roh jahat pada orang itu.
Kalau saya ikuti dari artikel di atas maka yang saya lakukan beserta romo adalah suatu pelanggaran terhadap Kitab Hukum Kanonik.
Pertanyaan saya adalah :
1. Jika suatu saat kejadian diatas terulang, apa yang harus saya lakukan? karena tidak mungkin mencari “romo yang telah di pilih uskup” di tempat yang jauh dari gereja pada malam hari.
2. siapa romo-romo yang telah di pilih uskup di wilayah KAJ dan Keuskupan Bogor?
Terima kasih. GBU…
Davids Yth
Apa yang dilakukan oleh romo dan teman2 Davids bukan pengusiran setan hanya mendoakan orang yang diduga kerasukan setan. Jadi belum melanggar aturan. Dalam situasi pastoral yang mendesak keselamatan jiwa orang lebih penting dari pada aturan. Imam KAJ dan Bogor saya tidak tahu siapa yang diberi kewenangan hal itu. Mohon maaf.
salam
Rm Wanta
Tambahan dari Ingrid:
Shalom Davids,
Memang dalam retret adakalanya pada saat didoakan, mereka yang (pernah) terpengaruh oleh kuasa jahat dapat mengalami suatu ‘manifestasi’ kuasa jahat tersebut. Manifestasi ini sebenarnya belum tentu merupakan kasus ‘kerasukan’, sebab manifestasi jeritan jiwa akibat kemarahan yang mendalam ataupun kesedihan luka batin juga ada kalanya dapat menyebabkan seseorang sepertinya seolah ‘kerasukan’. Maka memang diperlukan discernment di dalam hal ini. Apa yang telah dilakukan oleh Romo, bersama dengan anda dan tim retret itu, tentunya adalah berdoa agar kuasa jahat itu (apapun bentuknya) dipatahkan oleh kuasa Yesus. Dan syukurlah bahwa memang orang itu akhirnya bisa terlepas dari segala belenggu yang mengikatnya. Adalah lebih baik jika sesudah itu diadakan semacam konseling, agar dapat diketahui apa akar masalah dari orang itu. Ada baiknya kita tidak terlalu cepat mengatakan seseorang ‘kerasukan’ setan karena jika dilihat dari pengertian sesungguhnya, maka tidak semudah itu seseorang dapat dikatakan benar-benar ‘kerasukan setan.’ Jangan sampai juga jika ada dosa yang terlibat, lalu dibuat semacam ‘tameng’: “ini karena ada pengaruh jahat/ kuasa setan”, seolah-olah yang bersalah itu setannya, dan bukan orang yang bersangkutan. Hal ini yang sebaiknya diketahui pada saat konseling, agar jangan terlalu cepat segala yang kurang baik langsung dihubungkan dengan ‘kuasa gelap/ setan’ yang bekerja, tanpa melihat bahwa sebenarnya orang yang bersangkutan juga mempunyai andil di dalamnya, dengan melakukan dosa tertentu.
Ada baiknya jika memang anda dan tim melakukan retret berkala di Puncak/ Bogor, anda dapat menghubungi keuskupan Bogor untuk menanyakan perihal penanganan kasus Eksorsisme, jika memang ternyata menurut pengalaman, dapat terjadi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Salam Damai,
saya senang sekali menemukan situs ini, sehingga saya bisa belajar banyak tentang iman katolik. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati, agar situs ini tetap eksis dan maju, sehingga bisa menjadi berkat bagi para pembacanya.
Selain itu saya juga ingin menanyakan apakah benar ada biara/tarekat yg khusus mendoakan arwah mereka yg sudah meninggal? Kalau memang ada, dimana saya bisa mencarinya?
Saya juga ingin sekali mengetahui ada berapa macam biara (alirannya/ordo)? saya tidak tau bagaimana menyebutnya (ordo atau aliran?), dan dr jenisnya itu yg saya tau hanya sedikit saja,yaitu aliran (ordo) Fransiscan,Claris,Ursulin dan Carmel.
Dan setau saya,mereka berbeda dalam kegiatan sehari2 dan dalam menjalankan misi2nya.
Apakah aliran/ordo yg didirikan mother Theresa dr Calcuta, ada juga di Indonesia ini?
Bisakah bapak,ibu atau Romo di situs ini mengupas tentang hal ini? Atau ada referensi situs lain yg bisa jadi acuan?
Saya mohon petunjuknya, dan saya ucapkan terima kasih. Tuhan memberkati.
Anne Yth
Menjawab pertanyaan anda tentang tarekat yang mendoakan arwah orang meninggal tidak ada. Tidak ada tarekat khusus kerjanya mendoakan hal itu. Macam-macam biara di dunia ini sangat banyak saya sendiri tidak mengenal semuanya. Karena banyaknya ada joke Tuhan Yesuspun bingung dengan banyaknya tarekat terutama suster. Nah apalagi kita. Untuk mengenal tarekat yang bekerja di Indonesia bisa diperoleh di Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2009 terbaru harga Rp. 65.000 bisa didapatkan di kantor KWI Cut Meutia 10 bagian Dokpen. Dari Bupet itu anda bisa kontak langsung ke tarekat yang anda ingin ketahui. Untuk Tarekat Mother Teresa saya belum tahu.
salam
Rm Wanta
Telat banget tetapi semoga membantu.
Kongregasi yang didirikan oleh Bunda Teresa dari Kalkuta adalah missionaries of charity. Sepengetahuan saya mereka belum memiliki misi di Indonesia. Walaupun sepengetahuan saya mereka memiliki 1 rumah misi di Perth, Australia.
Untuk lebih lanjut silahkan di google saja. Saya sarankan bila Anne merasa terpanggil untuk melayani silahkan kunjungi saja salah satu biara terdekat. Mereka akan membimbing Anne untuk mencari tahu kemana Tuhan telah menetapkan dan biasanya tidak akan memaksa untuk masuk ke tarekat tersebut.
Damai Kristus
Untuk beberapa pandangan saya setuju ttg Malaikat. Sedikit jika boleh saya ingin bertanya, apa kita boleh bicara dgn Malaikat? Dalam konteks apa kita boleh bicara dgn mereka? Bagaimana menolak panggilan, jika seseorang diberi kasih karunia bisa bicara dgn Malaikat dan bagaimana caranya menolak bicara dgn Malaikat? Terima kasih sebelumnya. TUHAN YESUS Memberkati Pelayanan Bapak. Alex di Batam dgn nomor HP 0813-72810998.
Shalom Alex,
Ya kita boleh ‘berbicara’ dengan malaikat di dalam doa. Kita mengetahui bahwa secara prinsip kita berdoa kepada Tuhan, dan doa kita ditujukan kepada Tuhan. Namun Tradisi Gereja Katolik, berdasarkan juga pengajaran Alkitab, memperbolehkan kita memohon agar para orang kudus yang lebih dekat dengan Allah untuk mendoakan kita. Dan ini termasuk juga para malaikat. Maka kita dapat memohon para malaikat itu untuk mendoakan kita, dan ini tidak berarti ‘mengurangi’ penghormatan kita kepada Allah. Kita memohon agar para malaikat mendoakan kita, justru karena kita mengetahui bahwa mereka adalah utusan Allah yang telah diberi tugas oleh Allah untuk menjaga kita. Karena mereka tidak terbatas oleh tubuh, maka selalu ada bersama kita sekaligus juga memandang Allah Bapa di surga (lih. Mat 18:10), dan karena kedekatan mereka dengan Allah ini, kita dapat memohon bantuan mereka untuk mendoakan kita.
Jadi di dalam doa, kita boleh menyapa malaikat pelindung kita, dan doanya seperti yang sudah saya tuliskan di artikel di atas. Atau kepada Malaikat Mikael yang doanyapun sudah kita kenal.
Namun untuk berkomunikasi dengan para malaikat yang lain, diperlukan kematangan spiritualitas. Sebab bukannya tidak mungkin kemampuan ini juga dapat mengecoh, karena si Jahat dapat menyamar juga sebagai malaikat terang. Maka di sini sungguh diperlukan ‘discernment’ untuk membedakan roh: mana yang dari Tuhan mana yang bukan. Seseorang harus sungguh sudah berakar dalam doa dan kontemplasi, dengan hubungan yang erat dengan Tuhan, baru ia dapat mengetahui dorongan mana yang dari Tuhan, mana yang dari diri sendiri dan mana yang dari si Jahat. Maka, untuk itu saya menganjurkan anda agar memiliki pastor pembimbing rohani.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
[Dari Admin Katolisitas: kedua pesan ini digabungkan, karena menyangkut pertanyaan yang sama]
Terima kasih sebelumnya atas concelling by milis ini, Pastor. Sedikit saja, Saya sedikit terganggu dgn suara-suara para Malaikat yg selalu mendakwa saya ketika saya merokok, santai dan diatas motor. Suara-suara para Malaikat ini seringkali menjadi beban saat saya melakukan tugas atau sdg istirahat. Bahkan, saya pernah memaki Malaikat yg mengaku utusan surga saat mendakwa saya saat melakukan dosa bermain catur dan bertaruh. Apakah tindakan ini salah, ya Pastor? Apa yg harus saya lakukan untuk lepas dari panggilan bisa mendengar suara Malaikat ini? GB. Alex.
Kembali saya berterima kasih atas jawaban yang diberikan kepada saya. Jawaban Bu Inggrid Listiati cukup memberi kelegaan dan menguatkan saya agar tetap teguh menghadapi dan menerima konsekwensi karunia yang diberikan kepada saya. Jika diperkenankan, saya kembali mengulangi pertanyaan sebelumnya yang menurut saya belum terjawab. Bagaimana cara efektif menghilangkan gangguan suara dari Malaikat yang memang saya kenal namun sering mengganggu saya dan memaksakan melakukan kehendaknya yang tidak dapat saya lakukan. Atau bagaimanakah caranya mengusir Malaikat yang dulunya pernah melayani saya namun saat ini sering mengganggu saya tersebut? Mohon jawabannya Bu. GB. Alex
Shalom Alex,
Sebenarnya para malaikat, jika itu benar malaikat Allah, diberi tugas oleh Allah untuk menjaga kita dan melindungi kita. Maka tentunya bukan untuk mengganggu kita. Namun jika kita berbuat dosa, memang sudah menjadi tugas mereka untuk memperingatkan kepada kita. Bagi orang biasa, suara peringatan yang menegur ini dapat kita alami dalam suara hati, atau ada juga orang-orang tertentu yang memang mungkin dapat mendengar malaikat itu berbicara kepada mereka. Jika malaikat itu memperingatkan anda untuk tidak melakukan dosa, sebenarnya anda patut bersyukur dan bukannya malah mengusir. Namun memang yang menjadi masalah, apakah suara-suara yang anda dengar itu benar dari malaikat Tuhan. Ini yang rasanya perlu anda cermati dan memohon kepada Tuhan untuk menyatakannya kepada anda. Sebab biar bagaimanapun, jika itu benar malaikat Allah, mereka juga tidak akan memaksakan sesuatu kepada anda. Bahkan malaikat Gabriel saat memberi Kabar Gembira kepada Bunda Maria-pun tidak memaksa (lih Luk1:26-38). Ia memberitahu kepada Bunda Maria akan rencana Tuhan, tetapi baru setelah Bunda Maria memberi persetujuan, maka hal itu terjadi.
Jadi jika anda mendengar suara-suara itu, bawalah segala sesuatunya ke dalam doa. Mohon kepada Tuhan agar menyatakan apakah suara itu berasal dari malaikat-Nya atau dari diri anda sendiri, atau bahkan dari Iblis. Silakan anda berdoa rosario, memohon Bunda Maria mendoakan anda. Karena ia adalah teladan umat beriman dalam memberi tanggapan dan ketaatan kepada Tuhan dengan mengatakan “terjadilah padaku menurut perkataan-mu,” kepada malaikat pembawa Kabar Gembira. Semoga oleh bantuan doa dari Bunda Maria, anda dapat mengenali apakah suara-suara itu dari Tuhan atau bukan. Jika itu bukan dari Tuhan, semoga suara-suara itu tidak mengganggu anda lagi, namun apabila itu dari Tuhan, semoga andapun dapat seperti Bunda Maria, dengan kesungguhan dapat menaatinya, walaupun itu melibatkan pengorbanan dari pihak anda.
Terus terang saya tidak memahami kalimat anda yang mengatakan bahwa ada malaikat yang melayani anda. Sebab setahu saya tugas malaikat adalah untuk melindungi dan menjaga kita. Malaikat melayani Tuhan, namun bukan melayani manusia. Apapun yang terjadi, sebaiknya anda mulai bertumbuh dan berakar di dalam doa, Sabda Tuhan, dan sakramen-sakramen. Karena hanya dengan demikian anda dapat mempunyai ‘discernment’ yang baik untuk mengenali suara- suara malaikat tersebut. Sebab jika itubukan dari Tuhan, maka anda akan segera mengenalinya, dan dengan doa permohonan kepada Tuhan (seperti yang telah saya tuliskan di atas), maka saya percaya anda akan dapat terbebas dari gangguan tersebut. Sedangkan jika suara itu datang dari Tuhan, buahnya selalu damai sejahtera dan kasih. Jika damai dan kasih ini menguasai hati anda, maka anda dengan senang hati menghindari dosa karena anda mengasihi Allah. Dan anda tidak akan merasa terganggu karenanya, karena mengetahui malaikat itu adalah utusan Allah yang diberi tugas untuk melindungi dan menjaga anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Terima kasih kembali Bu INGGRID. Benar sekali apa yang Ibu sampaikan. Memang para Malaikat tersebut selalu menegur saya saat saya merokok dan memaksa saya untuk kembali menjadi pendoa. Secara pribadi, saya juga terus bergelut dengan para Malaikat agar mereka juga memberkati saya. Apakah pandangan saya ini salah, tapi saya juga terus berdoa dan meminta agar saya juga diberikan pilihan karena para Malaikat terus memaksa saya untuk kembali menjadi pendoa sementara selama 2 tahun saya menjadi pendoa saya sudah mengorbankan pekerjaan saya sebelumnya dengan mengundurkan diri membuat ekonomi saya hancur. Sementara saya sendiri sebagai jurnalis terkadang tidak kuat untuk tdk merokok saat saya membuat laporan berita setiap harinya.
Izinkan saya menyampaikan selama 4 tahun, saya juga dimintakan memberi kesaksian hal-hal spiritual tentang karunia yg TUHAN berikan. Seperti, tentang gerbang surga dan tentang para Malaikat (nama-nama Malaikat dan otoritas yang dimiliki setiap Malaikat). Tapi, saya sendiri merasa belum siap karena saya masih merokok dan kepahitan atas keadaan yang saya alami. Apa yang harus saya lakukan? Sementara saya sendiri merasa tidak mampu memenuhi panggilan tersebut dengan kondisi saya saat ini. GB.
Shalom Alex,
Saya tidak mengetahui apakah anda sekarang sudah berkeluarga atau belum. Jika sudah, memang apapun yang terjadi, maka anda harus tetap setia melaksanakan tugas anda menghidupi anak dan istri anda, sehingga keluar dari pekerjaan mungkin memang bukan pilihan yang tepat. Teks Konsili Vatikan II dalam hal ini sangatlah jelas, bahwa panggilan hidup kudus (Bab V) yang ditujukan kepada setiap orang, itu juga harus memperhatikan statusnya masing- masing, yaitu apakah sebagai kaum klerikus atau sebagai awam. Nah kalau sebagai awam yang berkeluarga, memang kita mempunyai tanggung jawab sendiri terhadap orang-orang yang termasuk dalam tanggungan kita, dan ini tidak bisa begitu saja diabaikan, dengan alasan apapun. Sebab panggilan sebagai suami dan orang tua, misalnya, itu juga adalah tugas panggilan yang mulia, dan juga berasal dari Tuhan. Dalam hal inilah kita juga dapat mengenali apakah suara-suara yang anda dengar itu dari Tuhan atau bukan, sebab jika itu dari Tuhan, maka Tuhan tidak akan memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan tugas panggilan yang sudah anda terima terlebih dahulu dari-Nya.
Oleh karena itulah saya sungguh menganjurkan anda untuk mempunyai seorang pembimbing rohani, agar anda dibantu di dalam proses discerment ini, untuk mengikuti mana yang sungguh-sungguh menjadi kehendak Tuhan dalam hidup anda. Jika memungkinkan, saya menganjurkan anda menghubungi rumah retret Lembah Karmel di Puncak, bersama dengan romo-romo di bawah bimbingan Romo Yohanes Indrakusuma, dan katakanlah masalah anda, jika perlu adakanlah retret pribadi dengan bimbingan salah satu Romo di sana. Semoga akan ada romo yang dapat membimbing anda.
Jika memang sudah menjadi kehendak Tuhan anda membagikan pengalaman rohani itu, dan bahwa pengalaman itu sungguh berasal dari Tuhan, maka Tuhan sendiri akan membuka jalannya bagi anda. Namun jika tidak, Tuhan juga pasti akan menyatakannya kepada anda. Yang terpenting harus ada usaha dari pihak anda untuk menaati perintah Tuhan, dan bertumbuh di dalam doa, Sabda Tuhan dan sakramen-sakramen.
Semoga Tuhan memberkati anda, dan menyatakan kehendak-Nya bagi anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Kalau boleh menanggapi mungkinkah malaikat melayani kita tetap menjaga dan mendoakan juga kepada yang menyuruhnya yaitu yang menyampaikan pesan ? Misteri……..
Jika didoakan dengan iman segala yang kita doakan melalui perantaraan Bunda Maria terlebih Yesus yang mampu mengusir roh jahat semoga roh jahat tersebut cepat tersingkir.
Mungkin orang yang kesurupan sendiri yang harus sadar bekerjasama dengan Roh Kudus mengusir roh jahat tersebut.
Media air suci, garam diberkati romo untuk mendoakan menandakan kebersamaan doa.
Jika percaya media itu membantu kita bersama2 para kudus, bunda Maria, Yesus mengusir roh jahat.
Apakah benar ?
Shalom Thea,
1. Jika anda mengartikan malaikat ‘melayani’ kita dalam artian melindungi, maka itu bisa dikatakan ya, tetapi tidak dalam artian yang sama dengan bagaimana mereka ‘melayani’ Allah. Allah memang telah mempercayakan setiap dari kita masing-masing dalam perlindungan malaikat; yang dikenal dengan malaikat pelindung.
2. Ya, memang kita boleh berdoa kepada Yesus agar mengusir kuasa jahat, dan dapat pula memohon kepada Bunda Maria untuk membawa ujud doa kita kepada Yesus, dan Yesus akan berkenan mengusir kuasa jahat dari diri seseorang. Namun untuk kasus kesurupan roh jahat, memang seperti telah dikatakan di atas, adalah kewenangan Uskup maupun imam tertentu yang telah diberi kuasa untuk melakukan eksorsisme.
3. Penggunaan air suci ataupun garam yang telah diberkati, memang dapat saja dipakai untuk mengusir kuasa jahat. Namun tentu semua itu harus dilakukan di dalam doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Ya, dalam kesatuan dengan para kudus dan Bunda Maria, dan oleh kuasa Roh Kudus, maka kuasa jahat dapat dipatahkan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
1. Quote: Maka, tak mengherankan, salah satu doa yang paling berkuasa untuk mengusir kuasa roh jahat adalah doa Rosario, karena Bunda Maria yang telah berhasil mengalahkan kuasa jahat dengan kekudusan, kerendahan hati dan ketaatannya kepada Tuhan sepanjang hidupnya. Jika diucapkan dengan disposisi hati yang benar, doa ini, beserta dengan doa litani para kudus, akan sangat besar kuasanya. Di samping doa, tentu yang sangat besar kuasanya untuk menolak kuasa jahat adalah sakramen Tobat dan Ekaristi.—–End of quote.
Bu Ingrid, hebat memang Bunda Maria, sy senang baca penjelasan ini (Bunda Maria yang telah berhasil mengalahkan kuasa jahat dengan kekudusan, kerendahan hati dan ketaatannya kepada Tuhan sepanjang hidupnya) :-) Kalau doa novena yg lain bagaimana?
Ya, tentu sakramen Tobat (jangan ada dosa yg disembunyikan agar tdk ada celah buat si jahat). Juga Ekaristi (ini paling dahsyat, karena Tubuh & Darah Kristus sendiri yg ditumpahkan buat kita).
Btw Bu/Pak, mengapa, sejak kapan di kita Katolik jarang dibagikan Darah Kristus nya?
2. Quote: Doanya dapat spontan dibuat sendiri, yang intinya demikian:
“Tuhan Yesus, aku menyerahkan diriku kepada-Mu. Aku mau selalu berada dalam perlindungan-Mu dan di dalam pimpinan-Mu. Aku percaya kepada-Mu. Aku berserah kepada-Mu. Hanya Engkaulah satu-satunya pengharapanku. Aku menolak segala tipu daya Setan. Aku tidak mau mengikuti godaan-godaannya. Bantulah aku menolaknya dengan kuat kuasa-Mu. Berikanlah kepadaku rahmat untuk menolak bujukan Iblis dan untuk teguh di dalam iman. Aku menolak segala kuasa jahat dan segala godaan. Sebab aku ini milik-Mu, ya Yesus, Tuhan dan Juru Selamatku. St. Mikael, Penghulu Malaikat, dengan kuasa yang diberikan Allah kepada-mu, kumohon lindungilah aku dari kuasa iblis. Bunda Maria, doakanlah aku.”
—- End of quotation.
Setuju, intinya kita ini milik Kristus & harganya sdh lunas dibayar (oleh Kristus), jadi si pendakwa (iblis) tdk bisa mendakwa lagi. Trus harus dikatakan secara eksplisit: tolak setan/ iblis, tolak roh jahat & segala tipu dayanya.
Shalom Eveline,
1. Walaupun Bunda Maria dapat diijinkan oleh Allah untuk mendoakan kita dalam mengusir kuasa Iblis, namun yang mengusir Iblis sebenarnya tetaplah Tuhan. Sehingga di sini, Tuhanlah yang ‘hebat’ walaupun kita mengucap syukur atas kebaikan dan kemurahan hati Bunda Maria yang mau berdoa bagi kita anak-anak-Nya dengan kasih seorang ibu. Dan sebagai Ibu memang Bunda Maria mau melakukan apa saja untuk melindungi kita, dan untuk itu kita perlu bersyukur dan berterima kasih kepadanya. Jadi di sini yang dapat dikatakan ‘hebat’ adalah kasih persekutuan orang-orang kudus, yang tak terpisahkan oleh maut; sebab kasih itulah yang membuat kita sebagai umat beriman dapat bersatu padu untuk mengusir kuasa kegelapan/ kuasa Iblis di dalam nama Tuhan Yesus. Prinsip inilah yang mendasari mengapa doa rosario dan doa litani orang kudus merupakan doa yang berkuasa untuk mengusir kuasa jahat.
Mengenai hal komuni dalam satu rupa, yang tidak mengubah makna dari Komuni Kudus, sudah pernah dijawab di sini, silakan klik, dan di sini, silakan klik.
2. Ya, boleh saja anda menyusun doanya sendiri, asal yang terpenting pada prinsipnya, jangan berdialog langsung dengan Iblis. Ini yang dilarang oleh Gereja Katolik, demi kebaikan si pendoa itu sendiri.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
salam Kristus,
saya memiliki beberapa pertanyaan.
teman saya ada yang mengalami masalah percobaan, selama dia di malang selalu dicobai.
saya ingin bertanya,
1. apakah ad cara untuk memberi penguat diri untuk teman saya?
2. bagaimana caranya agar saya bisa membantunya?
bagi yang membaca tolong dibalas,…
karena saya tidak tega melihatnya….
trimakasih,…. god bless
Shalom Tony,
1. Pertama- tama perlu diketahui bahwa kita semua dalam cara dan kadarnya yang berbeda-beda, selalu mengalami masalah/ percobaan. Maka kalau anda katakan teman anda mengalami masalah, itu sebenarnya bukan sesuatu yang tidak umum. Semua dari kita mengalami masalah dan pencobaan, sebagai akibat dosa asal yang kita terima dari Adam dan Hawa. Namun kabar baiknya adalah jika kita berjalan bersama Yesus dan menghadapi hidup ini dengan iman kepada-Nya, maka tidak ada percobaan yang terlalu berat dan terlalu sukar, sebab Tuhan Yesus akan membantu kita menghadapinya.
Maka jika anda tanya adakah cara ‘penguat diri’ bagi teman anda, maka jawabnya tentu ada! Pertama-tama, dan di atas segalanya, berdoalah dan berimanlah kepada Tuhan Yesus. Yesus yang sudah berhasil mengalahkan dosa dan maut akan mengalahkan bagi kita segala kuasa jahat yang mencobai kita, asalkan kita bekerjasama dengan Dia. Maksudnya, kita yang ingin mengatasi cobaan itu, harus hidup sesuai dengan perintah dan kehendak Tuhan.
Selanjutnya, ingatkan kepadanya agar jangan sampai ia mempunyai hubungan apapun dengan kuasa kegelapan, entah dengan mengikuti meditasi- meditasi non- Katolik (sebab biasanya menggunakan mantera-mantera tertentu), pergi ke tukang ramal, atau mempercayai tahyul-tahyul. Jangan pula menyimpan jimat apapun (jika ada, silakan dibuang) dan jangan minum ramuan/ makan apapun yang berkaitan dengan kuasa gelap. Karena banyak kasus menunjukkan bahwa rentannya seseorang akan kuasa jahat, sering didahului dengan keterlibatan orang tersebut dengan kuasa kegelapan, meskipun dilakukan tidak dengan sengaja.
Jika segala keterikatan sudah dibuang, maka teman anda itu dapat menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Tuhan Yesus. Doanya dapat spontan dibuat sendiri, yang intinya demikian:
“Tuhan Yesus, aku menyerahkan diriku kepada-Mu. Aku mau selalu berada dalam perlindungan-Mu dan di dalam pimpinan-Mu. Aku percaya kepada-Mu. Aku berserah kepada-Mu. Hanya Engkaulah satu-satunya pengharapanku. Aku menolak segala tipu daya Setan. Aku tidak mau mengikuti godaan-godaannya. Bantulah aku menolaknya dengan kuat kuasa-Mu. Berikanlah kepadaku rahmat untuk menolak bujukan Iblis dan untuk teguh di dalam iman. Aku menolak segala kuasa jahat dan segala godaan. Sebab aku ini milik-Mu, ya Yesus, Tuhan dan Juru Selamatku. St. Mikael, Penghulu Malaikat, dengan kuasa yang diberikan Allah kepada-mu, kumohon lindungilah aku dari kuasa iblis. Bunda Maria, doakanlah aku.”
Saya juga menganjurkan agar teman anda itu berdoa Rosario, karema menurut pengalaman banyak orang, doa Rosario, jika didoakan dengan iman, adalah doa yang sangat ampuh untuk mengusir kuasa kegelapan. Karena Bunda Maria dengan kasih keibuannya akan berdoa bagi kita anaknya di hadapan Yesus Putera-Nya; dan Tuhan Yesus akan mengabulkannya.
2. Maka yang dapat anda lakukan secara prinsip adalah berdoa untuknya. Jika menurut pengetahuan anda, teman anda itu tidak tahu bagaimana harus berdoa, anda dapat membantu dengan mengajarinya berdoa, dan terutama, untuk beriman kepada Tuhan Yesus yang sanggup menolongnya.
Jika anda mau lebih lagi menolongnya, sertailah doa anda dengan berpuasa. Ketentuan puasa menurut Gereja Katolik, dapat anda baca di sini, silakan klik. Karena terdapat kuasa- kuasa kegelapan tertentu yang memang harus diusir dengan berdoa dan berpuasa (Mat 17:21). Buka dan tutuplah puasa anda dengan doa. dan berdoalah pula di tengah-tengah puasa anda, persatukanlah mati raga anda itu dengan korban Kristus, dan persembahkanlah matiraga anda itu demi mendoakan teman anda. Anda dapat pula berdoa rosario untuk mendoakan teman anda.
Akhirnya, bantulah teman anda untuk menemukan pertolongan dan damai sejahtera di dalam Kristus. Beritahukanlah ayat-ayat Alkitab kepadanya agar dia mempunyai iman yang teguh kepada Kristus. Berikanlah perhatian kepadanya, dan carikanlah komunitas (komunitas Gereja) yang dapat membangun imannya. Jika ada kesempatan anda bertemu, ajaklah ia menemui imam, agar dia dapat menerima sakramen Tobat dan memperoleh berkat khusus dari Tuhan.
Selanjutnya, serahkahlah kepada Tuhan, segala yang terjadi. Jika kita sebagai teman saja ‘terbeban’ ingin menolongnya, apalagi Tuhan yang menciptakannya! Maka jika sudah tidak ada lagi penghalang antara teman anda itu dengan Allah (yaitu keterikatan terhadap kuasa gelap dan dosa- dosa), kita memiliki pengharapan yang besar bahwa kuasa Allah akan bekerja di dalam diri teman anda itu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Selamat siang,
1.Bu, jika memang ada malaikat pelindung kenapa kerasukan juga ?
2.Bukankah kitab suci memberi pelajaran dan penerangan kepada kita, jika Yesus mencontohkan bahwa jika percaya kepadaNya roh jahat dapat diusir, mengapa jika kita melakukan hal yang sama tidak diperbolehkan ?
3.Jika hanya pastor yang ditunjuk saja, sedangkan jumlah pastor untuk pelayanan misa seluruh Indonesia saja masih minim, dana bagaimana umat tahu tentang dimana pastor yang ditugaskan tersebut ? apakah di wilayah tersebut pasti ada atau pasti ditetapkan ? setahu saya tidak.
mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, mohon petunjuk, terimakasih
Shalom Indra,
1. Jika memang ada malaikat pelindung kenapa kerasukan juga ?
Dari yang saya ketahui, kasus kerasukan (yang sungguh-sungguh kerasukan) sebenarnya tidak banyak. Yang lebih umum mungkin adalah pengaruh jahat/ pengaruh iblis yang kuat dalam diri seseorang; dan itu berbeda-beda tergantung kasusnya. Pengaruh jahat/ Iblis ini bervariasi, mulai dari kecenderungan berbuat dosa, terikat pada dosa tertentu, atau bahkan sampai seolah-olah ‘dikendalikan’ oleh kuasa jahat tersebut, namun ini belum dapat dikatakan sebagai ‘kerasukan’. Sedangkan kasus kerasukan adalah pada seseorang yang pada saat-saat tertentu benar-benar tak terkendali, sampai pada tahap merusak/ menyerang diri sendiri dan orang lain dengan manifestasi-manifestasi yang sungguh di luar batas kemampuan manusia.
Terus terang, saya tidak mendalami eksorsisme, sehingga yang saya sampaikan adalah yang saya ketahui tentang eksorsisme dari pengajaran Gereja Katolik, informasi yang disetujui oleh pihak otoritas Gereja Katolik, maupun dari mendengarkan kesaksian orang-orang yang pernah mengalaminya dan dari sedikit pengalaman saya mendoakan orang-orang yang terkena pengaruh kuasa jahat. Umumnya pada kasus kerasukan ataupun keterikatan pada kuasa jahat, orang yang bersangkutan pernah secara bebas memilih untuk ‘mengundang’ kuasa jahat tesebut, entah dari keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan ilmu gaib/ kuasa kegelapan (ke tukang ramal, dukun, jimat, dst) ataupun dalam meditasi dengan mantra-mantra tertentu yang berhubungan dengan kuasa kegelapan.
Maka bukannya malaikat pelindung tidak melindungi, tetapi kalau orang tersebut memang memilih sendiri dengan kehendak bebasnya untuk mengizinkan kuasa gelap itu mempengaruhinya, maka hal itu dapat terjadi. Ini sama seperti Adam dan Hawa yang memilih sendiri untuk jatuh ke dalam dosa, dan Allah mengizinkan hal itu terjadi karena menghormati kehendak bebas manusia.
2. Bukankah kitab suci memberi pelajaran dan penerangan kepada kita, jika Yesus mencontohkan bahwa jika percaya kepadaNya roh jahat dapat diusir, mengapa jika kita melakukan hal yang sama tidak diperbolehkan ?
Jika maksudnya mengusir kuasa jahat dalam diri kita, bukan dalam kasus kesurupan, semua orang dapat melakukannya dalam doa pribadi. Menurut tradisi Gereja Katolik, kita mengenal doa mohon bantuan Malaikat Mikael yang sudah ditugasi oleh Allah untuk mengalahkan Iblis, untuk mengusir kuasa jahat tersebut. Maka dalam doa menolak kuasa jahat, doa yang diajarkan adalah kita memohon agar Tuhan Yesus (bersama dengan Malaikat Mikael, penghulu malaikat) untuk mengusir kuasa jahat itu. Doa lain yang sangat besar kuasanya untuk mengusir kuasa jahat adalah doa Rosario. Dengan dukungan doa dari Bunda Maria (yang turut mendoakan kita di hadapan Yesus Puteranya), maka kuasa jahat itu dapat dipatahkan, demikian pengalaman banyak orang, dan juga pengalaman saya sewaktu mendoakan orang yang terkena pengaruh kuasa jahat.
Maka yang dilarang Gereja Katolik adalah melaksanakan pengusiran setan (eksorsisme) dalam kasus kesurupan (lihat Kitab Hukum Kanonik kan. 1172, § 1 dan 2). Pada dasarnya kita harus menghindari bercakap-cakap dengan Iblis, atau berbicara langsung dengan Iblis. Karena kuasa Iblis itu dapat membahayakan orang yang mendoakan, dan inilah yang ingin dihindari oleh pihak Gereja.
Berikut ini ketentuannya menurut hukum kanonik:
Kan. 1172 – § 1. Tak seorang pun dapat dengan legitim melakukan eksorsisme terhadap orang yang kerasukan, kecuali telah memperoleh izin khusus dan jelas dari Ordinaris wilayah.
§ 2. Izin itu oleh Ordinaris wilayah hendaknya diberikan hanya kepada imam yang unggul dalam kesalehan, pengetahuan, kebijak-sanaan dan integritas hidup.
3. Jika hanya pastor yang ditunjuk saja, sedangkan jumlah pastor untuk pelayanan misa seluruh Indonesia saja masih minim, dana bagaimana umat tahu tentang dimana pastor yang ditugaskan tersebut ? Apakah di wilayah tersebut pasti ada atau pasti ditetapkan ? setahu saya tidak.
Saya percaya, jika anda bertanya ke pihak keuskupan setempat, mereka akan dapat memberitahu anda. Jika itu benar-benar kasus kesurupan maka Bapa Uskup sendiri akan menanganinya, dan jika beliau tidak dapat karena kesibukannya, maka beliau akan memberikan delegasi kepada imam tertentu yang mempunyai integritas dan kehidupan rohani yang unggul, seperti yang disebutkan dalam kan. 1172, § 2.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Jika Eksorsisme hanya boleh dilakukan oleh imam saja, bagaimana dengan saudara kita di Protestan yang sering menceriterakan bahwa mereka melakukan hal tersebut. Bukan hanya pendetanya saja yang melakukannya tetapi umatnya pun ‘berani’ atau ‘sering’ melakukannya (dengan penumpangan tangan), yang terpenting katanya iman atau berpegang dalam nama Yesus maka setiap orang bisa melakukan hal tersebut. Dan dalam banyak kesaksian mereka, orang yang didoakan itu ada yang sampai berteriak-teriak, meraung-raung bahkan muntah darah segala, yang berarti kuasa gelap telah dikeluarkan dari orang yang didoakannya.
Mengapa di Protestan bisa berlaku demikian sedangkan di Katolik tidak, dari penjelasan ibu bahkan tidak semua pastor bisa melakukannya tetapi hanya pastor yang mendapat persetujuan uskup saja yang bisa melakukan eksorsisme? Sepertinya tidak terjadi apa yang dikhawatirkan oleh Katolik (‘memasuki’/ mengganggu orang yang mengusirnya.)
Ada juga teman yang kharismatik juga mengatakan demikian bahwa setiap orang yang imannya kuat dan berpegang kepada Tuhan Yesus, bisa melakukan eksorsisme. Bukankah pernyataan itu bertentangan dengan penjelasan ibu? Atau dia adalah Kharismatik yang sudah “terkontaminasi” dengan ajaran Protestan atau ini adalah salah satu indikasi ‘kebablasannya’ Kharismatik?
Teriima kasih. GBU
Shalom Chandra,
Terima kasih, anda telah menyuarakan "concern" anda mengenai praktek eksorsisme yang dilakukan oleh kaum awam, bahkan oleh awam Katolik. Sebenarnya praktek tersebut merupakan pelanggaran dari Kitab Hukum Kanonik, yaitu:
Kan. 1172 § 1 Tak seorang pun dapat dengan legitim melakukan eksorsisme terhadap orang yang kerasukan, kecuali telah memperoleh izin khusus dan jelas dari Ordinaris wilayah.
Perlu diketahui bahwa tujuan larangan mengadakan praktek eksorsisme ini adalah untuk melindungi umat sendiri, dan juga supaya umat tidak terlalu gegabah untuk menilai bahwa seseorang ‘kesurupan’ sebab masih banyak alternatif lainnya terjadi, bisa jadi kelainan kejiwaan, penyakit, atau luka batin yang parah, dst. Ini memerlukan proses ‘discernment’ yang baik dari pihak yang melayani umat.
Perlu kita ketahui bahwa kuasa jahat itu memang ada di sekitar kita, misalnya dalam rupa kecenderungan berbuat dosa atau keterikatan seseorang akan dosa tertentu. Dalam kadar tertentu ini memang ada di dalam semua orang, sebagai akibat dosa asal manusia. Namun in berbeda dengan kondisi khusus yang menjadikan seseorang itu benar-benar ‘kesurupan’.
Saya tidak dalam posisi untuk menghakimi di sini, tetapi, saya rasa ada baiknya anda memberitahukan kepada teman anda yang Karismatik untuk tidak melakukan eksorsisme kepada orang yang benar-benar kesurupan, ini demi kepentingan orang (yang mendoakan) itu sendiri. Sedangkan untuk doa mengusir kuasa jahat dari keterikatan akan dosa tertentu misalnya, dapat tetap didoakan, dengan memohon kepada Tuhan dan para kudus untuk mendoakan kita, agar kuasa jahat itu dilepaskan. Jika ini yang dilakukan, tidak perlu diadakan penumpangan tangan, dan doanya sebenarnya merupakan doa permohonan seperti biasa. Dalam hal ini, memohon kepada Tuhan dan kepada para kudus itu berbeda dengan ‘berkata langsung’ kepada Iblis. Inilah yang secara prinsip tidak diperbolehkan untuk dilakukan oleh orang awam.
Mengenai tata tertib yang menyikapi praktek eksorsisme ini, sebaiknya kita serahkan ke pihak keuskupan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Menambahkan utk Chandra: Yg sy tau misalnya di gereja Tiberias atau Betani, orang yg melakukannya biasanya memang bukan “sembarangan”, alias level pendoa, rajin puasa & matiraga, mirip dgn yg disebutkan Bu Ingrid dlm point 2.
–quote:
2) eksorsisme yang resmi/ besar (pada kasus orang-orang yang kesurupan/ terkena pengaruh roh jahat). Bentuk eksorsisme ini hanya dapat dilakukan oleh imam yang ditunjuk secara khusus oleh Uskup. Ia haruslah seorang yang kudus, dalam artian berakar kuat dalam doa, Sabda Allah, sakramen, puasa, matiraga, dan rendah hati dengan mengandalkan kekuatan Tuhan saja. Sebelum melakukan ritus eksorsisme, imam itu sendiri haruslah mengaku dosa di Sakramen Tobat, atau setidak-tidaknya mengucapkan doa “act of contrition” dan sedapat mungkin mempersembahkan Misa, dan memohon pertolongan Tuhan dengan doa-doa yang khusuk.
–end of quote
Shalom Eveline dan Chandra,
Memang Kitab Hukum Kanonik mengikat kita sebagai umat Katolik, jadi jika kita umat Katolik, memang sebaiknya kita mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, dalam hal ini tentang eksorsisme ini, demi kebaikan kita sendiri. Namun jika ada orang lain, dari gereja lain melakukan sesuatu yang berbeda, ya kita serahkan saja kepada pihak yang bersangkutan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Selamat malam pak Stefanus dan bu Inggrid, saya mau tanya beberapa hal :
1. Apakah benar orang Katolik memiliki Malaikat Pelindung ? kalau ada bagaimana cara kita supaya bisa berkomunikasi dengan Malaikat Pelindung kita sendiri ?
2. Bagaimana cara orang Katolik untuk melakukan pelepasan dari roh jahat ? dan bagaimana cara untuk mengusir roh jahat yang merasuki jiwa seseorang baik Katolik maupun yang non Katolik serta cara untuk mengusir roh jahat yang mendiami suatu tempat ataupun benda keramat ?
terima kasih……
[Dari Admin Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.