Mengapa bangsa Israel mengklaim bahwa bangsanya adalah bangsa pilihan dan senantiasa disertai oleh Allah? Jika kita membaca Kitab Suci, kita akan mengetahui bahwa dalam melaksanakan rencana keselamatan manusia, memang Allah melakukannya secara bertahap. Mulai dari Adam dan Hawa, lalu dengan keturunan mereka, Nabi Nuh, dan sampai kepada Bapa Abraham yang kepadanya Allah Bapa berjanji akan menjadikan keturunannya berjumlah sebanyak bintang di langit (lih. Kej 15:5) dan oleh keturunannya maka segala bangsa akan diberkati (lih. Kej 22:18). Janji ini ditepati Allah, dan Allah memberikati keturunan Bapa Abraham dari Ishak, Yakub yang disebut Israel dengan keturunannya yang membentuk kedua belas suku Israel.
Dan ini berlanjut sampai ke jaman nabi Musa, dan selanjutnya sampai masa Perjanjian Baru. Allah memang menyertai bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah; kita mengetahui bagaimana Allah memimpin bangsa Israel keluar dari penjajahan Mesir, memimpin mereka dari kejaran tentara Pharaoh melintasi Laut Merah yang terbelah, memberi makan mereka selama 40 tahun di padang gurun dengan manna; dan menghantar mereka memasuki Tanah Perjanjian yaitu tanah Kanaan. Penyertaan Allah inipun terus menyertai bangsa Israel, meskipun berkali- kali bangsa Israel tidak setia kepada-Nya. Jika ada saatnya Allah mengijinkan bangsa Israel mengalami kejatuhan di bawah bangsa- bangsa lain, adalah untuk memberikan pelajaran kepada bangsa Israel; agar mereka kembali kepada Tuhan. Keadaan jatuh bangun-nya bangsa Israel ini mengisi hampir secara keseluruhan kitab Perjanjian Lama, sejak jaman nabi Musa, hakim- hakim dan jaman kerajaan di Israel (Saul, Daud, Salomo, dst), perpecahan antara kerajaan Yehuda dan Israel, pembuangan ke Babilon, kembalinya ke Yerusalem, sisa Israel pada jaman Yudas Makabe, sampai akhirnya sampai ke jaman Perjanjian Baru.
Maka memang benar jika dikatakan bahwa Allah menyertai bangsa Israel dengan cara yang istimewa (lih. Ul 4:7; 2 Sam7:23). Jika kita melihat realita ini, ada beberapa point penting yang kita ketahui:
1. Rencana keselamatan Allah bagi umat manusia dilakukan secara bertahap dalam sejarah. Dalam hal ini kita melihat perlunya persiapan umat manusia (dalam PL) untuk menerima Kristus (dalam PB).
2. Rencana ini dilakukan menurut prinsip pengantaraan/ mediasi. Untuk menyelamatkan umat manusia, ia melakukannya dengan memilih terlebih dahulu suatu bangsa (yaitu Israel), agar melalui bangsa ini, seluruh bangsa diberkati. Dalam penjelmaan-Nya menjadi manusia, Yesuspun lahir sebagai seorang berkebangsaan Israel.
Maka, sudah menjadi rencana Allah untuk menentukan bangsa Israel menjadi pengantara agar seluruh dunia mengenal Kristus. Maka Israel sebagai bangsa pilihan (pada PL) ini merupakan pre-figurasi dari Gereja/ bangsa pilihan Allah yang baru (pada PB). Demikian pula sekarang, dunia mengenal Kristus melalui Gereja yang didirikan-Nya. Silakan membaca lebih lanjut tentang prinsip Gereja ini, di tanya jawab ini, silakan klik.
3. Bahwa karena kesetiaan Allah, maka Ia tidak akan meninggalkan bangsa pilihan-Nya, baik bangsa Israel maupun Gereja-Nya. Allah sendiri mengatakan dalam Rom 11:2, “Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya”. Maka dengan cara-Nya sendiri Allah akan berkarya untuk menyelamatkan bangsa Israel dengan membukakan mata hati mereka bahwa Ia sungguh telah mengutus Kristus Putera-Nya sebagai Sang Penyelamat. Walaupun sebagian dari bangsa Israel telah menolak Kristus, tidak berarti bahwa Allah mencoret mereka semua di dalam rencana keselamatan Allah. Allah tetap memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk bertobat. “Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya” (Rom 11:29).
Shalom Tim Katolisitas,
Mengapa ada gereja/denominasi yang begitu memuja Israel? Mereka dianggap adalah bangsa yg diberkati Allah.
Terutama pada saat ini yang lagi santer dengan Peperangan di Gaza.
Padahal Israel sendiri notabene adalah agama Yahudi.
Dasar ayat alkitab yg mereka ambil
Kejadian 12:3
Ulangan 28:3-13
Zefanya 2:4-5
Wahyu 7
Mohon pencerahannya.
Terima Kasih
Shalom Gustaphe, Untuk mewujudkan rencana-Nya mengutus Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus, Allah memilih suatu bangsa, sebagai bangsa pilihan-Nya agar Ia dapat masuk dalam sejarah umat manusia. Dan untuk maksud ini, Allah memilih Israel, suatu bangsa yang terkecil dari segala bangsa. Hal ini memang sesuai dengan cara kerja Allah, yang memang selalu memilih yang lemah, sebab di dalam kelemahan-lah kuasa Allah menjadi sempurna (2 Kor 12:9). Nah, maka pemilihan Israel sebagai bangsa pilihan itu selalu ada dalam kesatuan dengan rencana Allah untuk mengutus Kristus menjadi manusia, sehingga Ia memilih suatu bangsa di mana Kristus menjadi Putera bangsa tersebut. Selanjutnya, pemilihan bangsa Israel… Read more »
Shalom bapak/ibu Tay, Menyikapi pertempuran di Gaza antara Israel dan Palestina. Ini bukan Just War! a. Bagaimana kita sebagai umat katolik bisa mengambil peranan dalam usaha perdamaian di tanah suci palestina? Selain doa, juga dibutuhkan usaha konkret yang nampaknya KWI masih belum mengeluarkan himbauan tentang masalah ini. Setiap melihat darah dan air mata rakyat palestina di tv atau di youtube, saya merasa bersalah karena belum mengambil peranan apapun dalam hal ini. Paus pun sudah melakukan usaha perdamaian, walaupun usaha itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sampai saat ini. Bantuan internasional pun juga di-stop dan tidak boleh masuk ke palestina. Jadi,… Read more »
Shalom Bimomarten, 1. Tentang keadaan di Palestina Saya rasa bukan Anda sendiri yang merasa prihatin dengan apa yang terjadi di Palestina saat ini. Memang mungkin Anda benar, bahwa yang terjadi di sana jauh dari apa yang disebut sebagai ‘a just war‘. Namun sejujurnya, agak sulit bagi kita untuk mengetahui dengan pasti duduk masalahnya di sana, mengingat informasi yang umumnya sampai kepada kita sepertinya kurang lengkap. Informasi yang marak beredar saat ini nampaknya menampilkan sosok bangsa Israel (atau yang mungkin dikenal sebagai kaum Zionists) yang demikian bengis yang membunuh begitu banyak masyarakat sipil di Palestina. Memang benar bahwa jika bangsa Israel… Read more »
Dear Katolisitas,
apakah ayat ini “Deberkatilah orang yg memberkati engkau, terkutuklah orang yg mengutuk engkau” tetap berlaku untuk keturunan Israel skarang ini, seandainya mereka terbukti melakukan kesalahan yg merugikan pihak lain ? Pernah rekan bicara ayat ini, menangkap arti seperti imunitas.
Terima kasih,
Roberts
Shalom Roberts, Janji Allah kepada Abraham, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej 12:3); adalah untuk dibaca bersama-sama dengan ayat berikutnya dalam perikop yang sama, “Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” (Kej 12:7) Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia mengacu kepada ayat-ayat ini, sewaktu mengatakan bahwa janji Allah ini telah digenapi di dalam Kristus, “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang,… Read more »
shalom katolisitas
saya membaca kitab Amos 8ļ¼1-14ć
Pertanyaan saya, apa maksud ayat2 diatas ?
untuk ay 12. mengapa dikatakan “Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.”
apakah firman Tutan suatu saat nanti akan lenyab…
Mohon pencerahannha dan terima kasih
Salam
Felix S
Shalom Felix, Salah satu cara untuk memahami maksud ayat-ayat yang ‘sulit’ dalam Kitab Suci adalah, kita membaca perikop keseluruhannya, yaitu ayat-ayat yang mendahuluinya dan ayat-ayat yang sesudahnya. Nah, ayat Am 8:12, ada dalam bab 8:1-14. Konteksnya adalah Allah mengecam perbuatan curang sejumlah orang Yahudi yang mengisap sesamanya, dengan mengelabui orang-orang miskin (8:4-6). Maka Allah berjanji akan memperhitungkan perbuatan jahat mereka dan mereka akan menerima akibatnya. Nah akibatnya ini adalah, mereka akan mengalami kelaparan (famine), yang bukan karena kelaparan jasmani, tetapi kelaparan rohani. Mereka tak dapat mendengar firman Allah, menjadi tuli secara rohani. Bukan karena Allah tidak mau menyatakan firman-Nya kepada… Read more »
apakah dengan begini kita mampu untuk melihat bahwa tuhan yang selama ini dikatakan baik, ternyata juga sangat jahat.
sekarang jika dilihat dari sudut pandang orang kanaan yang sudah mendiami tanah perjanjian, tuhan dari orang israel atau juga tuhan kita sekarang ini mendukung dan melegalkan penjajahan.
jadi penjajahan bangsa belanda yang 350 tahun di indonesia adalah kehendak tuhan kita.
jadi tuhan itu jahat.
[Dari Katolisitas: Nampaknya kesimpulan Anda keliru. Silakan membaca artikel ini, silakan klik, dan juga jawaban kami atas pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan Anda, silakan klik di sini].
Shalom Tim Katolisitas, Saya sering membaca kitab Keluaran ( Exodus ) yang menceritakan bagaimana Musa dipanggil Allah untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir. saya mohon tanggapan dari tim beberapa hal berkaitan dengan kisah dalam Keluaran. Apakah ada historical background untuk beberapa hal berikut? i. Yusuf sebagai orang kanan Firaun ii.Orang Israel menjadi budak ( hamba abdi ) di Mesir iii. Kejadian 10 tulah yang ditimpakan kepada Mesir iv. Siapakah Firaun yang di sebutkan dalam Kitab Keluaran? Apakah ada catatan sejarah Mesir mengenai hal hal yang berkaitan dengan di atas. Semoga penjelasan tim bisa meneguhkan lagi iman kami… Read more »
Shalom Linda Maria, Tentang latar belakang historis kisah-kisah dalam Kitab Kejadian dan Keluaran: i. Yusuf sebagai orang tangan kanan Firaun Memang nama Yusuf tidak muncul dalam sumber sejarah Mesir, namun ini tidaklah mengherankan karena sesungguhnya informasi tentang nama-nama para pemimpin bangsa Mesir sebelum Zaman Kerajaan Baru (New Kingdom) bangsa Mesir juga relatif sangat sedikit; dan juga tidak adanya konsensus tentang nama Yusuf menurut bangsa Mesir. Para ahli sejarah memperkirakan zaman Yusuf dalam masa Periode Antara Kedua (Second Intermediate Period) dalam sejarah Mesir, yaitu 1786-1570/1550 BC ketika ada kelompok Hyksos memerintah di daerah delta Sungai Nil. Asumsi ini berdasarkan atas: 1)… Read more »
Salam Damai Kristus Stlh sy m’baca bagian awal kitab Yosua, sy jd brtanya” mengapa Allah m’ijinkan atau malah memerintahkan Yosua dan bgs Israel untuk m’binasakan kerajaan” beserta rakyat dan raja nya? Kemudian sy mau tny lg mgkn jauh dr p’bhsn “Bbrp hr lalu sy iseng’jln” d gramedia dan melihat 1 buku yg berisi fenomena aneh dunia dan tfsiran nya mnrt kajian ag.Islam, dan d slh 1 bab ada cerita ttg 7 pemuda yg d ceritakan pd jaman romawi d kejar oleh kaisar romawi krn mereka tidak mau m’ingkari iman(kristiani) mereka, hingga akhirnya ke 7 pemuda tsb bersembunyi dlm gua, dan… Read more »
Shalom Michael,
1. Tentang kisah Yosua, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Kita hanya dapat memahami maksud kitab Perjanjian Lama, jika membacanya dalam terang Perjanjian Baru. Dalam mewujudkan rencana keselamatan-Nya, Allah memang mendidik umat-Nya secara bertahap dalam sejarah manusia. Silakan membaca lebih lanjut dalam artikel Allah Terlihat Kejam di Perjanjian Lama? silakan klik.
2. Tentang kisah 7 bersaudara
Silakan membaca tulisan ini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Paskah, pertanyaan saya singkat saja. Apakah Allah bangga memilih bangsa Israel sbg bangsa pilihan-Nya? Seyogyanya ayah sayang pada anaknya? Terima kasih.
Shalom Wilfirmus, Allah memang telah memilih bangsa Israel sebagai bangsa pilihan-Nya, agar melalui bangsa ini Allah dapat mengutus Yesus Kristus Putera-Nya. Hal Allah mengasihi bangsa Israel [yaitu kepada orang- orang yang takut akan Dia] sebagai bapa yang sayang kepada anaknya, itu ditulis dalam kitab Mazmur (lih. Mzm 103:13). Namun soal bangga atau tidaknya Allah memilih bangsa Israel, mungkin harus kita lihat dahulu, apa definisi kata bangga di sini. Sebab yang jelas, Allah tidak menyesali pilihan-Nya (lih. Rom 11:29), namun juga Allah tidak membenarkan sikap bangsa pilihan-Nya yang menolak Kristus (lih. Mat 21:33-46; Mrk 12:1-12; Luk 20:9-19) dan karena itu, kemudian… Read more »
Shalom Mba Inggrid dan Pak Stef, Saya ada pertanyaan ttg Allah yang bersumpah demi kebanggaan Yakub , pada Amos 8:7, Mazmur 47:4 ,Nahum 2:2, namun berdasarkan (Ibr 6:16-17), Sumpah itu adalah memanggil Tuhan, yang lebih tinggi dari manusia, sebagai saksi . Karena tidak ada yang lebih tinggi dari diriNya sendiri, maka Tuhan bersumpah demi diri-Nya sendiri. spt yg tercatat pula di ayat2 lain. Apakah ini tidak berkontradiksi? Pada sejumlah commentary menunjukkan pride of jacob pada ayat mazmur 47:4 itu adalah land of israel, land of canaan bukan Tuhan itu sendiri. kutipannya: The excellency of Jacob – literally, “the pride –… Read more »
Shalom Alex, Allah bersumpah demi kebanggaan Yakub. Dikatakan di Amos 8:7 “TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: “Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!” (bdk Mzm 47:4; Nah 2:2). Kalau kita melihat kata “bersumpah”, maka NASEC (New American Standard Exhoustive Concordance) memberikan definisi sebagai berikut: H7650 = ש×××¢shaba (989a); denom. vb. from H7651; to swear: – adjure (6), curse (1), exchanged oaths (1), made a covenant (1), made an oath (1), promised on oath (1), promised them by oath (1), put the under oath (1), put them under oath (1), solemn (1), solemnly swear (1), strictly put… Read more »
Trimakasih Pak Stef untuk jawabannya, kalau boleh sy ingin sekali diberikan referensi ajaran magisterium ttg pemaknaan dari Amos 8:7, di mana kebanggaan Yakub di sana, adalah Allah sendiri. Krn sy malah mendapat tafisran spt ini: This, then, is the main word that God had wanted them to listen to (Amos 8:4), that Heād been leading into through the previous three verses. Heād set Himself not to forget their transgressions against Him, affirming it with an oath by the āpride of Jacobā, a label for the land (as we saw in the previous web page under the header āPride and Destructionā).… Read more »
Shalom Alex, Maaf lama menjawabnya, karena menunggu jawaban dari beberapa pastor yang ahli di bidang Kitab Suci. Namun, sambil menunggu, saya akan mencoba menjawabnya. Menurut saya, “pride of Jacob” dapat merujuk kepada “the land of Israel” maupun “Tuhan sendiri”. Amos 6:8 menuliskan “I detest the pride of Jacob.” Kalau dalam hal ini the pride of Jacob diartikan sebagai Tuhan, maka bagaimana Tuhan dapat membenci atau keji (detest) akan diri-Nya sendiri? Dan Mzm 47:4 menuliskan “Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya,” di mana mempunyai implikasi bahwa kebanggan Yakub adalah tanah pusaka kita, yaitu tanah Israel atau… Read more »
Sajian-sajian di website ini menarik, dan menambah pengetahuan dan pemahaman serta penghatan iman saya. Melalui website ini mohon diberikan penjelasan kepada kami, mengapa bangsa Israel mulai dari Adam hingga masa Yesus Kristus mengklaim diri selalu disertai Allah. Bagaimana pengalaman itu didapatkan? Mengapa hal serupa tidak dialami oleh bangsa-bangsa lain? Pertanyaan lainnya, bagaimana nasib bangsa Israel yang tidak mau menerima penebusan oleh Kristus, namun tetap setia dengan agamanya Yahudi sampai sekarang? Terima kasih atas perhatian Bapak dan Ibu. Shalom. Ateng Winarno.
[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]