Salam pembaca katolisitas.org
Arah dasar pastoral Gereja Keuskupan Agung Jakarta tahun 2011-2015 adalah memperdalam iman, membangun persaudaraan sejati yang terwujud dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat. Berarti, dasar dari persaudaraan sejati dan pelayanan kasih adalah iman. Dengan kata lain, persaudaraan sejati dan pelayanan kasih harus dilakukan atas dasar kasih kita kepada Tuhan. Kasih kepada Tuhan inilah yang memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat mengasihi sesama. Kasih kepada Tuhan hanya mungkin bertumbuh, kalau kita terus bertumbuh dalam doa, sakramen-sakramen, komunitas dan juga mendalami Firman Tuhan. Bulan Kitab Suci (BKS) 2011, yang memberikan empat perumpamaan Yesus, menjadi kesempatan bagi umat Katolik di KAJ maupun di keuskupan-keuskupan lain agar semakin berakar dalam Firman Tuhan, sehingga umat Katolik dapat semakin mengasihi Yesus dan Gereja-Nya.
Dalam rangka membantu pemandu untuk semakin mendalami empat perumpamaan yang diberikan, maka katolisitas.org membuat empat artikel. Dua artikel telah dibuat sebelum panduan Bulan Kitab Suci 2011 diterbitkan, dan dua yang lain dituliskan secara khusus. Tambahan materi ini bukan bertujuan untuk mengganti buku panduan yang sudah ada, namun dapat menjadi bahan tambahan, terutama bagi para pemandu yang ingin mendalami perikop ini secara lebih mendalam. Jika dipandang baik dan berguna, silakan untuk memakai bahan yang kami buat sebagai berikut:
Pertemuan 1 (klik ini): Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Baik Hati
Pertemuan 2 (klik ini): Perumpamaan Tentang Anak Yang Hilang
Pertemuan 3 (klik ini): Perumpamaan Tentang Lalang di Antara Gandum
Pertemuan 4 (klik ini): Perumpamaan Tentang Pengampunan
Di samping empat bahan tersebut, mungkin artikel tentang “Bagaimana Menginterpretasikan Kitab Suci Menurut Pengajaran Gereja Katolik” di sini – silakan klik – dapat membantu. Semoga bahan-bahan ini dapat berguna, sehingga semakin banyak umat Katolik mencintai Sabda Allah. Mari kita mengingat apa yang dikatakan oleh Santo Hieronimus: “Mengabaikan Kitab Suci adalah mengabaikan Kristus.” Santo Hieronimus, doakanlah kami.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
tim katolisitas.org
Materi BKS 2012 belum ada ya
[dari katolisitas: Belum ada. Saya pikir, materi untuk BKS 2012 lebih sederhana dan dapat dicerna oleh umat dengan lebih mudah.]
Tema Bulan Kitab Suci Nasional September 2012 ialah “Menyaksikan Mukjizat Tuhan”. Materi Bulan Kitab Suci untuk Keuskupan Agung Semarang (KAS) silahkan klik di http://renungantaize2011.blogspot.com/ Sedangkan materi Bulan Kitab Suci 2012 untuk Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) sudah diterbitkan oleh Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta berjudul “Kerahiman Allah dalam Mukjizat Yesus”. Buku panduannya dicetak di kertas yang bagus. Pada bagian awal ada penjelasan mengenai metode “Lectio Divina”, pada Kata Pengantar dikutip Dei Verbum 21 dan 25 serta ajakan Paus Benediktus XVI yang mengajak kita membuat lectio divina.Pada Daftar Isi, dipaparkan : Mujizat Yesus, arti dan makna mukjizat yang dilakukan oleh Yesus; Pertemuan I “Menyembuhkan Orang Busung Air” (Luk 14:1-6); Pertemuan II “Mengusir Roh Jahat dari Anak yang Bisu” (Mrk 9:14-29); Pertemuan III “Mengutuk Pohon Ara” (Mat 21:18-22); Pertemuan IV “Membangkitkan Anak Muda di Nain” (Luk 7:11-17). Tiap pertemuan dilakukan dengan metode Lectio Divina: Doa Pembuka, Lectio, Meditatio, Contemplatio dengan menuliskan hasil renungan pribadi, Oratio, sedangkan Actio dilaksanakan setelah pertemuan dengan memohon kekuatan untuk menlaksanakannya dalam doa penutup. Pada halaman terakhir ada “Doa sebelum membaca Kitab Suci dan “Doa Sesudah Membaca Kitab Suci”. Untuk keuskupan-keuskupan lain, bahan bisa diminta di Seksi Kerasulan Kitab Suci paroki atau langsung ditanyakan ke Keuskupan.
Menurut saya, bahan BKSN untuk tahun ini sederhana dan mudah dipahami umat kebanyakan. Selamat mempraktekkannya dalam pertemuan di kelompok di Lingkungan dan Komunitas Anda.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yth. Moderator,
Terima kasih atas ulasan materi tambahan BKSN 2011, mohon ijin kami copy materi/artikel tentang “Lectio Divina” untuk kami sampaikan dalam pertemuan di lingkungan, sebagai bekal/pengingat bagi kami masing2 umat/pribadi untuk menemukan kehendak Allah dalam Kitab Suci dan hidup keseharian kami. Sedikit sharing informasi : untuk Keuskupan Surabaya perumpamaan2x-nya sesuaikan dengan ARDAS Keuskupan Surabaya.
Suwun.
Berkah Dalem Gusti.
Ali
[Dari Katolisitas: Silakan meng-copy materi/ artikel tentang Lectio Divina di situs ini, asalkan anda menyebutkan sumbernya, yaitu dari http://www.katolisitas.org. Terima kasih.]
Shalom,
Terima kasih atas tambahan materi BKS 2011.Pertemuan 2( klik ini) jika diklik muncul sakramen pengakuan dosa.Bagaimana cara buka yang benar.?pertemuan 3 dan 4 OK gak bermasalah, juga untuk Pertemuan 1.
Semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati seluruh pengasuh Katolisitas.
[Dari katolisitas: Silakan melihat di link tersebut di bagian tengah – Menggali Sakramen Tobat dari perumpamaan anak yang hilang. Semoga dapat membantu.]
Trimakasih atas artikel ini , membantu membuka wawasan iman kami sehinga kami terbantu dalam memandu umat dilingkungan kami. Terimakasih Tuhan membekati kita semua amin.
Yth. Oom Moderator
Bagaimana dalam pendalaman ini supaya menarik? Apakah susunan pelaksanaan seperti dalam buku? Atau boleh ditambahi. Terima kasih
Salam Kasih.
Shalom YB. Parjoto,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang pendalaman Kitab Suci 2011. Pertama, perlu disadari bahwa ada keterbatasan kemampuan dari pemandu pelaksanaan bulan Kitab Suci untuk mengupas Kitab Suci dengan baik dan sesuai dengan interpretasi dari Gereja. Harus disadari, bahwa diperlukan pembinaan pemandu Kitab Suci secara terus menerus dan bukan hanya pada saat bulan Kitab Suci Nasional. Dalam keterbatasan ini, maka metode Lectio Divina yang disarankan (lihat lampiran 1, hal. 25-28) agar umat semakin mengasihi dan bertumbuh dalam Sabda Tuhan, sudah tepat. Metode ini memang disarankan oleh Gereja, termasuk dalam Verbum Domini, yang ditulis oleh Paus Benediktus XVI. Keberhasilan dari pertemuan ini terletak pada partisipasi dari para peserta agar mereka secara aktif merenungkan, menyimak, merefleksikan, mengendapkan Sabda Tuhan. Oleh karena itu, tambahan apapun di luar materi tersebut seharusnya menunjang tema dasar dari bulan Kitab Suci ini, yaitu “Allah kita adalah Allah yang baik hati“. Semoga dapat membantu. Ada usulan dari para pembaca?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Berkah Dalem Gusti,
Hal yang kami lakukan pada saat Pertemuan I, kebetulan saya ditunjuk sebagai pemandu, saya tetap menggunakan buku panduan namun saya lengkapi wacana saya dengan tambahan materi dari Katolisitas, ternyata hasilnya sangat memuaskan saya secara prinadi, karena yang tidak ada di buku panduan ada di lembaran katolisitas.
Terima kasih Bapak Moderator, semoga Tuhan memberkati.
Pertanyaan saya adalah:
Untuk Pertemuan ke II, apakah intinya ” Kebaikan Allah, sebagai Sang maha Pengampun ” ataukah masalah ” Pertobatan ” mohon koreksi.
Salam.
why.
Shalom Wolfrannus,
Tema untuk pertemuan II tentang perumpamaan anak yang hilang, mengisahkan tentang Allah Bapa yang Maha Pengampun yang mengampuni anaknya yang berdosa yang kembali kepada-Nya. Maka di sini hal kerahiman Allah tidak terpisahkan dari pertobatan manusia. Sebab jika anak itu tidak kembali kepada bapanya (tidak bertobat), maka kisah tersebut juga tidak sama dengan kisah yang tertulis dalam Luk 15:11-32 tersebut.
Jadi kedua inti tersebut harus disampaikan sebab keduanya tidak terpisahkan: yaitu Allah yang Maha kasih dan Maha Pengampun, baru dapat memberikan rahmat pengampunan-Nya jika manusia bertobat, yaitu jika ia kembali ke jalan Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Mrs. Ingrid Listiati,
Terima kasih atas penjelasannya dan Tuhan memberkati.
Mohon informasi :
Saya memakai Buku Bacaan Kitab Suci ( harian/Mingguan ) ” RUAH “, memang di dalamnya tidak terdapat nyanyian / lagu2 baik yang diambil dari Puji Syukur ataupun Madah Bhakti. Pertanyaan saya, Apakah ada buku panduan khususnya lagu2 yang direkomendasikan untuk Perayaan Ekaristi setiap minggunya sampai akhir tahun 2011, secara kebetulan saya juga ditanya oleh warga lain.
Dan bilamana ada saya bisa mendapatkan di mana ?
Terima kasih Ibu dan Salam Sejahtera selalu.
[Dari Katolisitas: Sebagai masukan, silakan anda membaca buku karangan Ernest Mariyanto, yang berjudul Panduan Liturgi Hari Minggu & Hari Raya Tahun A, terbitan Kanisius 2010. Kami kurang tahu apakah sudah juga diterbitkan untuk tahun B dan C. Jika sudah, tentu buku ini dapat membantu untuk mempersiapkan pelaksanaan Liturgi sepanjang tahun].
Dear Ibu Ingrid dan mas Wolfrannus.
Saya pikir, perumpamaan anak yang hilang tidak hanya mengisahkan tentang Allah Bapa yang Pengampun, ini menyempitkan arti dari perumpamaan Tuhan sendiri. Dalam banyak perumpamaan Tuhan lebih banyak mengutarakan keinginannya agar kita menjadi manusia yang super baik : seperti sosok orang Samaria (dan bukannya si Iman atau si Lewi), dan mestinya juga seperti si Bapa, yang tidak melihat kepada kesalahan masa lalu, namun semata-mata dengan kasih, kita diminta menerima semua orang.
Dalam pertemuan kami, kebanyakan umat menyukai menjadi anak bungsu yang hilang, utamanya bertobat. Bahkan banyak juga menjadi anak sulung, wajarlah kalau cemburu, umat paling senang dianggap sebagai orang baik. Kenapa ini terjadi? Karena tokoh Bapa sudah diberikan kepada Tuhan (yang baik2 itu Tuhan) nah ini mah pasti benar. Tetapi apakah benar ??? Tuhan menginginkan seperti itu dalam perumpamaannya?? Tuhan maunya kita menjadi manusia sempurna, mempunyai kasih yang sempurna, seperti BapaNya di surga .
Nah, kalau saja si Bapa ini dalam segala hal adalah Tuhan, kenapa si Bapa ini membiarkan saja anaknya yang bungsu itu meminta warisan saat dia belum mati (ini kan sudah diketahui sebagai sesuatu kejahatan), apakah kita mau mengatakan Tuhan akan membiarkan saja atau memfasilitasi perbuatan kejahatan itu ?? Baru kemudian mengampuninya, kenapa tidak mencegah dan menasehati saja? Saya kira Tuhan jauh lebih baik dari tokoh si Bapa.
Akan terasa lebih tepat, bahwa pada ketiga tokoh itu ada pelajaran yang indah ;
Pada si Bungsu ; kita sebagai manusia pastilah berdosa, yang utama bertobatlah .
Pada si sulung ; jangan merasa sok suci, cemburu.
Pada si Bapa ; sebagai manusia perlu seperti Tuhan ; mengasihi, mengampuni (Kasih tidak pernah mengingat kesalahan).
Shalom Paulus,
Terima kasih atas tanggapannya. Dalam menafsirkan Kitab Suci, kita dapat saja mempunyai beberapa aplikasi spiritual sejauh memperhatikan konteks dan analogi iman. Jadi dalam perikop anak yang hilang, tentu saja kita dapat belajar dari anak bungsu, anak sulung maupun Bapa yang penuh kasih. Namun, penafsiran ini juga tidak menghilangkan pesan bahwa Allah Bapa adalah Allah yang penuh kasih, yang senantiasa menunggu anak-Nya yang berdosa untuk dapat kembali ke rumah Bapa. Bahwa Bapa di dalam perikop tersebut membiarkan – lebih tepatnya mengizinkan – anak bungsu untuk meminta haknya tidaklah bertentangan dengan Bapa yang penuh kasih, sama seperti Allah juga mengizinkan Adam untuk jatuh dalam dosa. Masalahnya bukan pada Allah, namun pada manusia yang sering menggunakan kehendak bebasnya untuk melawan Allah. Namun, Allah tidak membiarkan manusia terbelenggu dosa, sehingga dalam belas kasih-Nya, Allah memberikan Putera-Nya untuk datang ke dunia dan menebus dosa manusia.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syalom.
Terima kasih atas jawabannya. Akan saya coba nanti pada pertemuan pertama semoga bertambah semarak.
Tuhan memberkati. Amin.
Pak Stef dan Bu Inggrid serta para pencinta http://www.katolisitas.org
Apakah ada yang mengetahui kira-kira judul film/dvd yang bereadar dipasaran yang cocok dengan bacaan tsb diatas sehingga film bisa juga sebagai materi pendukungnya. Tidak perlu film rohani tetapi bisa juga film yang biasa beredar di pasaran.
Salam
[dari katolisitas: ada pembaca yang ingin memberikan masukan?]
Mas Simon
Coba download di youtube. Sy juga akan kolaborasi dng tayang film yg durasi antara 4-7 mnt. Karena sy bertugas pd pertmn pertma sy cari yqng bwrjudul kasih sayang.
Smg berhasil. Tuhan memberkati. Amin.
Terima kasih atas tambahan materi bulan kitab suci nasional 2011 ini. Sungguh sangat membantu dan menambah wawasan saya. Sekali lagi terima kasih. Tuhan memberkati.
Mohon di email bahan BKSN 2011
[dari katolisitas: silakan mencopy sendiri bahan yang telah diberikan di website.]
Yth. Bp. Moderator,
Terima kasih atas artikelnya “BKSN 2011” dan sangat membantu kami dalam pelayanan di lingkungan kami pada khususnya.
Tuhan selalu melimpahkan berkatNya kepada Bapak dan Team.
Damai Kristus
why.
Comments are closed.