Dari Katolisitas:

Terima kasih kepada Anastasius yang sudah mengirimkan terjemahan surat Ensiklik Paus Pius IX berjudul; Quanto Conficiamur Moerore. Terjemahan di bawah ini sudah diperiksa, diedit dan direvisi oleh Ingrid Listiati. Namun demikian terjemahan ini masih merupakan un-official translation/ terjemahan tidak resmi dari Quanto Conficiamur Moerore.

Kata Pengantar Penerjemah

Terjemahan tak resmi Ensiklik Pius IX berjudul; Quanto Conficiamur Moerore berisikan tentang kecaman terhadap ajaran-ajaran salah yang muncul di seputar masa-masa revolusi Italia, serta kekacauan yang terjadi pada saat itu. Liberalisme dan sentimen anti-Katolik mulai bermunculan dengan berbagai manifestasinya. Maka bisa kita baca bersama ensiklik ini menyampaikan sebuah keprihatinan yang mendalam atas prahara yang timbul baik dari luar terhadap Gereja maupun dari dalam terhadap Gereja itu sendiri.

Ensiklik ini diterbitkan pada tahun 1863, tujuh tahun menjelang akhir dari Negara Kepausan (Papal States) dan berdirinya Republik Italia yang memunculkan Roman Question dan diakhiri dalam Perjanjian Lateran dengan bentuk akhir Negara Kota Vatikan yang kita kenal saat ini.

Pada paragraf 7 dan 8, Ensiklik ini memberikan titik berat pada dogma “Extra Ecclesiam Nulla Salus” (Di Luar Gereja Tidak Ada Keselamatan) dan “Invincible Ignorance” (Ketidaktahuan yang tak dapat diatasi) yang dapat kita jumpai dengan jelas, dan akan pula kita jumpai dalam dokumen Konsili Vatikan II; Lumen Gentium art.14.

Akhir kata semoga terjemahan yang bersifat tak resmi ini dapat bermanfaat dan mendekatkan kita umat Katolik dengan dokumen-dokumen Gereja.

Salam dan doa

Anastasius

QUANTO CONFICIAMUR MOERORE

Tentang Ajaran Doktrin yang Salah

ENSIKLIK PAUS PIUS IX
10 AGUSTUS 1863

Kepada anak-anakku yang terkasih, Kardinal-kardinal dan kepada Saudara-saudaraku yang terhormat, Uskup-uskup Agung dan para Uskup Italia.
Anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudaraku yang terhormat, salam dan berkat apostolik.

1. Betapa banyak hal kita harus berduka atas perang yang paling kejam dan tercela terhadap Gereja Katolik hampir di seluruh dunia selama saat-saat penuh pergolakan ini dan secara khusus dinyatakan kepada Italia yang menyedihkan dalam beberapa tahun lalu secara tak terkira terhadap Pemerintah Piedmontese dan semakin kacau dan kejam dari hari ke hari, yang mana setiap dari kamu, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara yang terhormat, tentunya dengan mudah memahaminya. Di tengah kesulitan-kesulitan kami, bagaimanapun, sejauh kalian melihat bersama kami, kami terhibur dan tertenangkan secara mendalam. Sekalipun kalian, sudah tentu terlecehkan dengan begitu mendalam oleh segala kemungkinan ketidakadilan, terpisahkan dari komunitasmu, terasingkan hingga dijebloskan ke dalam penjara, meskipun demikian, dengan keberanianmu yang besar, kalian tidak pernah lalai untuk berbicara dan menulis dengan tekun dan rajin membela ajaran-ajaran Ilahi, GerejaNya dan Tahta Apostolik ini.

2. Oleh sebab itu, kami berterima-kasih karena kalian dengan turut serta sangat menderita dalam segala penghinaan di dalam nama Yesus. Kami menyampaikan kepada kalian sebuah kalimat pujian dari pendahulu kita yang kudus, Leo: “Hendaklah kamu bertahan dengan segenap hatimu dari segala cobaan atas kasihmu, yang telah kamu jalankan atas penghormatan bagi iman Katolik; hendaklah aku menerima penderitaan-penderitaan yang jatuh atasmu, seperti aku menerima penderitaan itu atas diriku sendiri, bagaimanapun, bahwa ini lebih merupakan kebahagiaan daripada penderitaan yang oleh kekuatan Tuhan kita, Yesus Kristus, kamu telah bertekun secara luar biasa dalam penginjilan dan ajaran apostolik . . . Dan ketika musuh dari iman Kristiani merobek-robek kamu dari Gerejamu, lebih daripada tercemari oleh kebejatan mereka, kamu lebih memilih untuk bertahan dalam ketidakadilan di pembuanganmu.” (1)

3. Akankah kita dapat menyatakan akhir dari malapetaka-malapetaka yang mengerikan, yang merongrong Gereja ! Tidak akan pernah cukup kesedihan ini melihat kerusakan moral yang terus meningkat dan disebarkan melalui tulisan-tulisan tak beriman dan tulisan-tulisan cabul, tontonan-tontonan teatrikal dan rumah-rumah pelacuran yang didirikan hampir di mana-mana; melalui seni-seni rendahan dan tanda-tanda mengerikan akan setiap kesalahan yang tersebar ke mana-mana; melalui kenajisan yang menjijikan dari semua perbuatan buruk dan kejahatan yang terus bertumbuh serta virus yang mematikan akan kekafiran dan indifferentisme yang menyebar jauh dan meluas; melalui perlawanan atas otoritas Gerejani, hal-hal suci dan hukum-hukum serta penjarahan-penjarahan atas harta milik Gereja; melalui perlakuan-perlakuan kasar dan menyakitkan kepada para pejabat-pejabat Gereja, murid-murid komunitas religius, dan para perawan yang mendedikasikan dirinya kepada Allah; melalui kebencian yang mendalam kepada Kristus, GerejaNya, ajaran-ajaranNya serta kepada Tahta Apostolik ini. Semua ini, dan hampir tak terhitung banyaknya kejahatan yang dilakukan oleh musuh-musuh Gereja dan iman Katolik, kami terus meratapinya dengan penuh kesedihan.

4. Seluruh kengerian ini tampaknya masih jauh dan lama untuk kita jalani hingga tiba saat-saat yang kita rindukan dan nantikan bersama, kejayaan dari agama yang tersuci, yang penuh keadilan dan penuh kebenaran. Kejayaan ini tidak akan pernah mengingkari kita, walau kita tidak pernah tahu akan kapan waktu tersebut akan tiba seturut rencana Ilahi. Walaupun Allah Bapa kita di Surga mengijinkan GerejaNya yang suci menderita dan diserang oleh berbagai kesengsaraan dan kesulitan selama melayani dalam pengembaraan yang menyedihkan di dunia ini, meskipun begitu, karena Gereja ini didirikan oleh Kristus, sang Allah, di atas batu karang yang kokoh dan tak tergoyahkan, maka GerejaNya tak akan dapat digoncangkan atau runtuh oleh segala serangan atau kejahatan. Melainkan, “Ia semakin dikuatkan, tidak menjadi lemah oleh siksaan-siksaan. Ladang Tuhan selalu terisi oleh panenan, walau benih yang satu mati, akan lahir dan tumbuh lagi berlipat-lipat.” (2)

5. Itulah, apa yang sedang terjadi dan kita lihat, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara yang terhormat, sekalipun dalam saat-saat yang paling menyedihkan ini, adalah juga merupakan sebuah berkat dari Allah. Walaupun Mempelai Kristus yang tak ternoda ini tampaknya mengalami bermacam kesulitan pada saat ini yang adalah pekerjaan dari para orang jahat, namun ia sedang berjaya atas musuh-musuhnya. Ya, tentu, ia mengalahkan musuh-musuhnya dan bersinar dengan jaya bersama dengan kesetiaanmu yang tak tertandingi, kasih dan hormat kepada kami dan Tahta Petrus ini, beserta kesetiaanmu yang luar biasa serta bersama saudara-saudara yang terhormat lainnya, para Uskup Katolik di seluruh dunia. Ia bercahaya bersama-sama dengan berbagai karya kasih Kristus yang terus menerus bertambah setiap harinya; bersama dengan cahaya berkat menyinari berbagai daerah dan terus bertambah setiap harinya; bersama dengan cinta yang istimewa dan devosi yang ditunjukkan oleh Umat Katolik kepada Gerejanya sendiri, kepada kita, dan kepada Tahta Suci ini; bersama dengan keutamaan dan kemenangan abadi para martir. Tahukah kalian, dalam kenyataannya, sebagaimana di Tonkin dan secara khusus pada beberapa daerah di Cochin China, uskup-uskup, imam, umat awam dan juga para wanita, serta anak-anak lelaki dan perempuan, melakukan kemartiran dengan semangatnya yang tak terpadamkan dan kepahlawanan mereka, mengatasi segala penyiksaan tak manusiawi, dan dengan penuh kebahagiaan menyerahkan nyawa mereka demi Kristus. Segala kebahagiaan ini hendaklah menghibur kita dan kepada kalian di tengah-tengah penderitaan yang menyiksa kita.

6. Kini, karena Offisi Apostolik kami meminta agar kita secara terus bertekun membela Gereja yang diserahkan kepada kita oleh Kristus, kami mengutuk mereka yang menyerang dan menghina Gereja, hukum-hukum sucinya, imamatnya, dan Tahta Apostolik ini. Oleh sebab itu, dengan surat ini, sekali lagi kami menetapkan, menyatakan dan mengutuk secara menyeluruh dan semuanya bahwa, yang dalam beberapa ketetapan Kolese Kardinal dan dalam beberapa surat kami, kami secara terpaksa menyesalkan, menyatakan dan mengutuk. (3)

7. Di sini pula, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara terhormat, sekali lagi diperlukan untuk menyatakan dan mengecam sebuah kesalahan berat yang menghinggapi beberapa umat Katolik yang percaya bahwa adalah mungkin untuk memperoleh keselamatan kekal sekalipun hidup dalam kesalahan dan terpisahkan dari iman sejati dan kesatuan Katolik. Anggapan-anggapan tersebut secara jelas bertentangan dengan ajaran Katolik. Tentu saja, ada beberapa yang bergumul dengan penuh segala usaha dalam ‘ketidak-tahuan yang tak dapat diatasi’ (invincible ignorance) akan agama kita yang tersuci. Yang secara sungguh-sungguh mengamati hukum alam dan perintah-perintah Allah yang tertulis dalam hati semua orang dan kesiapan untuk mematuhi Allah, mereka hidup dengan ketulusan dan adalah mungkin untuk mencapai kehidupan kekal melalui berkat cahaya kerahiman Ilahi dan kemuliaan. Karena Allah mengetahui, menyelidiki dan secara jelas memahami pikiran, hati, jiwa serta sebab dari semuanya, kerahimanNya yang tak terbatas dan pengampunanNya tidak akan membiarkan siapa pun yang tanpa bersalah menyandang dosa untuk menerima siksa abadi.

8. Telah cukup dikenal sebuah ajaran Katolik bahwa tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Keselamatan abadi tak akan dapat diperoleh oleh mereka yang melawan otoritas dan pernyataan-pernyataan dari Gereja yang sama dan yang secara keras kepala memisahkan diri dari kesatuan Gereja serta juga memisahkan diri dari penerus Petrus, Uskup Roma, yang kepadanya “pekerjaan ladang anggur telah diserahkan oleh sang Juru Selamat.” (4) Perintah Kristus sudah jelas; “Jika ia menolak untuk mematuhimu sekalipun juga terhadap Gereja, biarlah ia menjadi bagimu seorang yang tak mengenal Tuhan dan pemungut cukai;” (5) “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.” (6) “Siapa yang tidak percaya akan dihukum;” (7) “Barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman;” (8) “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” (9) Paulus berkata bahwa orang semacam itu adalah “sesat dan menghukum dirinya sendiri;” (10) Pangeran para Rasul menyebut mereka “guru-guru palsu . . . yang akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa . . . mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.” (11)

9. Allah melarang putra-putri Gereja Katolik untuk tidak ramah dalam berbagai cara kepada mereka yang tidak bersatu dengan kita dengan ikatan yang sama akan iman dan cinta kasih. Sebaliknya, biarlah mereka senantiasa bersemangat memperhatikan segala kebutuhan mereka dengan pelayanan kasih Kristiani, entah mereka miskin, sakit atau yang sedang tertimpa musibah. Pertama-tama, hendaklah mereka membebaskan mereka dari lembah gelap kesesatan yang ke dalamnya mereka secara malang terjatuh dan berusaha keras membimbing mereka kembali kepada kebenaran Katolik dan kepada Ibu mereka yang sangat mencintai, yang senantiasa membuka lengan keIbuannya untuk menerima mereka kembali ke dalam pelukannya. Maka, dengan kuat dalam iman, harapan, kasih dan terus berbuah dalam setiap pekerjaan baik, mereka akan memperoleh keselamatan kekal.

10. Lebih jauh lagi, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara terhormat, kita tidak bisa diam melihat kesalahan yang paling merusak lainnya, sebuah kejahatan yang terus merobek dan secara mendalam mengganggu pikiran, hati dan jiwa. Kami mengacu kepada sebuah keterikatan yang tak terkendali akan sikap cinta diri dan mementingkan diri sendiri yang mendorong banyak orang untuk mencari manfaat dan keuntungan sendiri dengan secara nyata tidak memperdulikan sesama mereka. Yang kami maksudkan yaitu melalui cara nafsu keserakahan akan kekuatan dan kekuasaan yang melebihi segala ketentuan hukum dan kejujuran dan tak pernah sirna dari segala kemungkinan untuk mengumpulkan serta dengan rakusnya menimbun kekayaan. Secara utuh terserap dalam keduniawian, lupa akan Tuhan, agama dan jiwa mereka, mereka secara salah menempatkan segala kebahagiaan dengan mendapatkan uang dan kekayaan. Biarlah orang-orang tersebut menyadari dan merenungkan secara serius perkataan yang sangat bijaksana dari Kristus Tuhan: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (12) Biarlah pula mereka juga merefleksikan ajaran Paulus: “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (13)

11. Kini, sesungguhnya, kita tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa kita sedang berada dalam kesedihan yang begitu mendalam dikarenakan terdapat beberapa imam di Italia yang melupakan tugas mereka, tanpa sedikitpun merasa malu dalam menyebarluaskan doktrin salah, sekalipun dalam tulisan-tulisan subversif. Mereka mengajak orang-orang untuk melawan kami dan Tahta Apostolik ini; mereka melawan hukum-hukum sipil kami dan kepada Tahta itu sendiri; mereka tanpa malu dan tak henti-hentinya mendukung musuh-musuh jahat Gereja Katolik dan Tahta Suci ini. Meninggalkan Uskup-uskup mereka dan kami, terlebih didukung oleh pemerintahan Piedmontese dan Parlemennya, imam-imam ini yang berada dalam tindakan pelanggaran terbuka tentang sangsi ekklesiatik dan hukuman Gerejawi telah begitu lancang dan tanpa takut mendirikan assosiasi-assosiasi terkutuk tertentu yang secara umum dikenal sebagai Liberal Clerical, of Mutual Assistance (Persekutuan Imam-imam Liberal), For the Emancipation of the Italian Clergy (Untuk Emansipasi Imam-imam Italia), serta assosiasi-assosiasi lain yang didirikan dengan semangat rusak yang sama. Sekalipun mereka tidak memiliki hak dan dilarang untuk melakukan fungsi imamat sucinya, seperti penyusup yang tidak tahu malu, mereka dengan penuh dosa dan illisit menjalankannya di beberapa Gereja. Maka, kami menolak dan mengutuk perilaku berikut bagi para imam-imam serupa. Pada waktu yang sama, kami menegur dan mendesak, lagi dan lagi, manusia-manusia yang tidak beruntung ini untuk kembali kepada akal sehatnya dan hatinya serta kembali merenungkan demi keselamatan abadi mereka, secara serius menimbang “bahwa Allah tidak mentolerir teladan kepemimpinan secara lebih dari orang- orang lain dibandingkan dari para imam ketika Ia melihat mereka, yang Ia tahbiskan demi kemajuan orang lain, memberikan contoh kebejatan moral mereka (para imam).” (14) Biarlah mereka merefleksikan dengan sungguh- sungguh bahwa kondisi kebingungan mereka haruslah segera diselesaikan sebelum pengadilan Kristus. Hendaklah para anggota Gereja yang menyedihkan ini mengindahkan nasihat-nasihat kami dan secara rela mengakui penyesalan yang tentunya menghibur kami. Hendaklah mereka mencari perlindungan kepada kami dari hari ke hari, memohon ampun atas pembelotan mereka bersama segenap doa serta dengan segala kerendahan hati memohonkan absolusi dari kecaman Gerejawi.

12. Kalian telah secara khusus menyadari, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara terhormat, bahwa setiap macam tulisan yang tak beriman dan palsu, kebohongan-kebohongan, fitnah, dan melecehkan telah lepas dari neraka. Tak ada rasa sakit yang terhindarkan untuk memberikan sekolah-sekolah kepada guru-guru non-Katolik dan menyediakan gedung gereja-gereja untuk ibadat non-Katolik. Dengan berkali-lipat banyaknya [alasan] yang lain, tentu saja pengkhianatan-pengkhianatan jahat, seni-seni dengan segala macam usaha-usahanya, musuh-musuh Allah melakukan segala usaha untuk menghancurkan seluruh Gereja Katolik -jikalau saja itu mungkin –, menggoda dan merusak manusia, khususnya muda-mudi yang lugu, dan menumbangkan iman kita yang suci dan agama dari semua jiwa.

13. Kami percaya secara penuh bahwa kalian, anak-anak kami yang terkasih dan saudara-saudara terhormat, dikuatkan oleh kerahiman Tuhan kita, Yesus Kristus, akan terus tabah dalam semangat episkopal kalian yang luar biasa. Dengan satu hati dan pikiran serta dedikasi berlipat, semoga kalian terus teguh dalam membela Rumah Israel, semoga kalian berjuang dalam pertempuran yang baik demi iman dan bertahan dari perangkap-perangkap musuh para umat beriman, yang dipercayakan dalam penggembalaanmu. Ingatkan dan dorong mereka untuk tabah dalam iman kita yang kudus, yang tanpanya adalah mustahil untuk menyenangkan Allah. Desaklah mereka untuk senantiasa bertekun dalam agama Ilahi kita, yang hanya satu-satunya dan abadi serta mempersiapkan untuk keselamatan dan juga, dalam jangkauan yang lebih luas lagi, menjaga dan memakmurkan masyarakat sipil.

14. Secara utama melalui para pastor paroki dan anggota Gereja lainnya yang telah dikenal dalam integritas kehidupannya, segala beban moral dan tetap melekat untuk menyuarakan doktrin, hendaklah kalian dengan tanpa henti dan secara akurat di saat waktu yang sama mewartakan sabda Ilahi, dan di sisi lain mengajar orang-orang akan misteri dari agama luhur kita, doktrin-doktrinnya, perintah-perintahnya, dan disiplin-disiplinnya. Kalian, di atas semuanya, mengetahui bahwa banyak kejahatan secara umum lahir dari ketidaktahuan akan hal-hal Ilahi yang penting untuk keselamatan. Maka, kalian akan mengerti bahwa hal ini mewajibkan kalian untuk menggunakan segenap perhatian dan ketekunan sehingga keadaan yang rusak dapat terhindarkan.

15. Sebelum kami membawa surat kami kepada akhirnya, bagaimanapun, kami tak dapat menahan untuk melimpahkan pujian kepada para imam Italia, yang dengan segala ketekunan devosinya kepada kami dan Tahta Petrus ini dan kepada Uskup-uskup mereka, yang secara nyata tidak tersesat. Mengikuti teladan terhormat dari Uskup-uskup mereka dan menerima segala kesulitan-kesulitan dengan kesabaran sepenuhnya, mereka memenuhi tugas mereka dengan sangat terpuji. Kami meletakkan kepercayaan kami dengan pengharapan, bahwa para lerus ini, melalui pertolongan dari rahmat Ilahi serta berjalan dengan baik dalam tugas-tugas panggilan mereka, akan senantiasa berjuang menjadi teladan yang bersinar akan kesalehan dan kebaikan.

16. Kami melanjutkan pula, dengan pujian umum dan layak kepada banyak biarawan-biarawati yang secara kejam terusir dari biara mereka, dirampas dari kepemilikan mereka, dan direndahkan menjadi pengemis, telah tidak putus imannya kepada Mempelai mereka (Gereja, Kristus). Menahan segala kondisi yang paling menyesakkan, mereka berdoa sepanjang hari siang dan malam dalam Rumah Tuhan, di mana mereka secara sabar menunggu belas kasihanNya dan terus memohon kepadaNya demi keselamatan semua, bahkan keselamatan musuh-musuhnya.

17. Kami turut pula bersuka cita, dalam pujian bagi warga Italia, yang dengan kepedulian Katolik yang dalam, membenci segala tindakan tak beriman dan usaha-usaha destruktif terhadap Gereja. Dengan kesalehan, hormat dan kesetiaan, mereka mendapatkan kebanggaan yang besar dalam menghormati kami, Tahta Suci ini, beserta Uskup-uskup mereka. Di tengah-tengah segala kesulitan serius serta terhalangi oleh berbagai bahaya, setiap hari dan dengan berbagai cara mereka secara setia mempersembahkan kepada kami segenap cinta dan devosi mereka, meringankan kebutuhan Tahta Apostolik ini, pada suatu kesempatan dengan uang, dan pada kesempatan lainnya dengan bentuk pemberian yang lain.

18. Di tengah-tengah banyak malapetaka dan ditentang oleh berbagai perlawanan terhadap Gereja, kami tidak putus asa sebab “Kristus adalah pengacara kami dan kekuatan kami; tanpaNya kami tak dapat berbuat apa pun, melaluiNya kami dapat melakukan segala hal. Ketika menetapkan Injil dan sakramen-sakramen, Ia berkata: ‘Aku menyertaimu hingga akhir jaman.’” (15) Kami mengetahui secara khusus, lebih-lebih, bahwa alam maut tak akan pernah menguasai Gereja yang senantiasa berdiri kokoh tak tergerakkan bersama Yesus Kristus, Tuhan kita, sebagai penyerta dan pelindung, yang telah membangun Gereja dan yang telah merupakan “kemarin, hari ini dan selamanya.” (16)

19. Dengan semangat yang semakin giat dan kerendahan hati, biarlah kami, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara terhormat, tanpa henti kami berdoa dan meminta kepada Allah melalui Yesus Kristus bahwa GerejaNya, yang dirundung oleh badai prahara, dapat bangkit dari segala bencana-bencana dahsyat, menikmati kedamaian sejati yang terberkati dan kemerdekaan kepada seluruh dunia, dan mendapatkan kemenangan baru serta luar biasa atas musuh-musuhnya. Marilah kita berdoa agar mereka yang bersalah /sesat dipenuhi oleh cahaya rahmat Ilahi, agar dapat kembali dari jalan yang salah kepada jalan kebenaran dan keadilan serta, dengan merasakan manfaat buah pertobatan, dapat memiliki cinta yang tak berkesudahan dan takut akan namaNya yang tersuci.

20. Agar Allah yang penuh pengampunan dapat segera mengabulkan doa kita yang secara sungguh-sungguh, marilah kita memohon perlindungan dari Perawan Maria yang Tersuci dan Tak Bernoda, Bunda Allah. Marilah kita memohonkan melalui perantaraan Rasul-rasul yang terkudus, Petrus dan Paulus, dan semua yang terberkati di surga, bahwa dengan doa-doa mereka yang penuh manfaat kepada Allah, mereka dapat memohonkan dengan sangat akan belas kasih dan rahmat kepada semua serta dengan penuh kekuatan menghindarkan dari segala kemalangan dan bahaya yang merundung Gereja di mana-mana dan secara khusus di Italia.

21. Akhirnya, sebagai sebuah janji yang terluhur dari setiap kebajikan terhadapmu, kami memberikan dengan penuh kasih dan sepenuh hati Berkat Apostolik kepada kalian, anak-anakku yang terkasih dan saudara-saudara terhormat, dan juga kepada domba-dombamu yang telah diserahkan untuk pemeliharaanmu.
Diberikan di Roma, di Basilika St.Petrus, 10 Agustus 1863, tahun ke delapan belas dari masa Pontifikat Kami.

ENDNOTES:
1.St. Leo, epistle 154 to the bishops of Egypt, ed. Baller.
2.St. Leo, sermon 82 on the feast of the apostles Peter and Paul.
3.Addresses on 20 June 1859; 26 September 1859; 13 July 1860; 28 September 1860; 17 December 1860; 18 March 1861; 30 September 1861; and 9 June 1862. Encyclical letters on 18 June 1859 and 19 January 1860. Apostolic letter on 26 March 1860.
4.Ecumenical Council of Chalcedon in its letter to Pope Leo.
5.Mt 15.17.
6.Lk 10.16.
7.Mk 16.16.
8.Jn 3.18.
9.Lk 11.23.
10.Ti 3.11.
11.2 Pt 2.1.
12.Mt 16.26.
13.I Tm 6.9-10.
14.St. Gregory the Great, homily 17 in Evangel.
15.St. Leo, epistle 167 to Rusticus, bishop of Narbonne.
16.Heb 13.8.