Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC

Misa Kharismatik, 02 Desember 2015, di Paroki Mangga Besar,

menjadi sebuah perjalanan iman,

tersungkur di kaki Tuhan.

Kotbah masih bersemangat.

Tiba-tiba kaki gemetar dan mata berkunang-kunang.

Semakin lama, pandangan semakin buram.

Aku sempat berdoa: “Tuhanku, beri aku kekuatan,

sampai komuni tiba.

Itulah kebahagiaanku sebagai imam”.

Ketika aku selesai berkata:

“Inilah, Anak Domba Allah Yang Menghapus Dosa Dunia…”,

semuanya menjadi gelap.

Ternyata sambil memegang Tubuh Kristus,

aku tergeletak dengan tak sadarkan diri di panti imam, di dekat altar.

Aku merasakan tangan Tuhan menopang kepalaku sehingga tak terluka.

Tuhan berbisik kepadaku: “Ingatlah Salib di altar,

Aku mati karena dosa manusia.

Oleh bilur-bilur-Ku,

mereka telah Aku selamatkan.

Bangunlah dan katakanlah kepada mereka

seberapa buruknya mereka,

Aku akan menyambutnya. .

Yang dulu biarlah berlalu.

Aku akan menjadikan hidup mereka baru”.

Tak lama kemudian, aku mendengar sayup-sayup

tangisan umat memohon mukjizat Tuhan bagiku

dengan iringan lagu “Curahkanlah kuasa-Mu, Tuhan”.

Aku pun berdiri dan umat bertepuk tangan

karena doanya didengarkan Tuhan.

Di sakristi aku terus memandang Salib besar.

Aku berkata kepada Tuhan: “Aku tersungkur di Muka-Mu,

ku bawa semua dosaku.

Aku yakin mendapatkan belaskasihan-Mu.

Aku kini siap mewartakan kerahiman-Mu”.