Oleh Pst Felix Supranto, SS.CC
1. Doa Koronka
Koranka dalam bahasa Polandia berarti mahkota kecil atau untaian manik-manik indah sebagai hadiah bagi orang-orang yang dikasihi secara istimewa. Doa Koronka adalah doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada Santa Faustina dalam penampakan kepadanya pada tahun 1935. Tujuan doa koronka ini adalah untuk meredamkan murka-Nya kepada orang-orang yang berdosa yang sebenarnya pantas untuk menerimanya. Hadiah yang teristimewa bagi orang-orang yang dicintai adalah berdoa bagi keselamatan jiwa-jiwanya.
Doa Koronka yang diajarkan oleh Tuhan Yesus itu adalah doa yang didaraskan dengan rosario biasa seperti di bawah ini:
Pertama-tama
Mengucapkan satu Bapa Kami, satu Salam Maria dan satu Aku Percaya.
kemudian, pada manik-manik “Bapa kami” hendaknya berdoa:
Bapa yang kekal,
kupersembahkan kepadaMu
Tubuh dan Darah
Jiwa dan Ke-Allah-an
Putra-Mu yang terkasih,
Tuhan kami Yesus Kristus,
sebagai pendamaian untuk dosa-dosa kami
dan dosa seluruh dunia.’
pada manik-manik “Salam Maria” hendaknya berdoa:
`Demi sengsara Yesus yang pedih,
tunjukkanlah belas kasih-Mu
kepada kami dan seluruh dunia’
Sebagai penutup hendaknya mendaraskan tiga kali doa berikut:
`Allah yang Kudus,
Kudus dan berkuasa,
Kudus dan kekal,
kasihanilah kami
dan seluruh dunia.
Janji Tuhan bagi kita yang mendaraskan Koronka ini akan menerima rahmat berlimpah pada saat ajal. Ketika doa Koronka ini didaraskan di hadapan orang yang berada di ambang kematian, Tuhan Yesus akan berdiri di hadapan Bapa-Nya untuk membelanya. Tuhan Yesus di hadapan Bapa-Nya akan tampil bukan sebagai Hakim yang adil, melainkan sebagai Juru selamat yang Penuh Belas Kasih. Andaikan orang yang berdosa yang peling keras hati pernah berdoa satu kali saja dalam hidupnya, ia akan menerima rahmat belas kasih-Nya yang tak terhingga. Luar biasa belas kasih Tuhan bagi umat manusia sehingga Ia menginginkan semua manusia itu masuk surga. Anugerah Tuhan atas rahmat belas kasihan-Nya sungguh tak terbayangkan bagi jiwa-jiwa yang percaya kepada kerahiman-Nya.
Tuhan Yesus meminta para imam untuk mewartakan kerahiman-Nya yang tak terselami bagi para pendosa. Para pendosa yang keras hati akan bertobat ketika para imam berbicara mengenai kerahiman-Nya yang tak terhingga dan cinta kasih dalam hati-Nya bagi mereka. Tuhan akan menganugerahkan kuasa yang menakjubkan bagi para imam yang mewartakan serta mengagungkan kerahiman-Nya. Tuhan akan mengurapi perkataan mereka sehingga menyentuh hati orang-orang yang mendengarnya.
2. Waktu doa Koronka
Koronka dapat didaraskan kapan saja. Walaupun Koronka dapat didoakan kapan saja, koronka sangat tepat didaraskan setelah kita mengikuti Perayaan Ekaristi karena koronka adalah doa permohonan kelanjutan dari Kurban Ekaristi. Koronka boleh juga didoakan setelah doa Jam Kerahiman Ilahi walaupun sebenarnya kurang tepat karena Jam Kerahiman Ilahi adalah saat permenungan tentang Sengsara Tuhan Yesus. Doa Koronka setelah Jam Kerahiman Ilahi harus dipandang hanya sebagai solusi untuk mengisi doa setelah Jam Kerahiman Ilahi. Setelah Jam Kerahiman Ilahi, banyak di antara kita tidak mungkin melanjutkannya dengan Adorasi di kapela/gereja atau Jalan Salib (Pada Jam Kerahiman Ilahi, kita masih kerja).
3. Novena Kerahiman Ilahi
Koronka memang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi Tuhan Yesus meminta kita untuk mendaraskannya secara istimewa selama sembilan hari berturut-turut menjelang Pesta Kerahiman Ilahi. Pesta Kerahiman Ilahi jatuh pada Hari Minggu Paskah ke-dua. Jadi, Novena Kerahiman Ilahi dimulai dari Jumat Agung sampai dengan Sabtu menjelang Minggu.
Pada Pesta Kerahiman Ilahi, Tuhan Yesus berjanji akan menganugerahkan indulgensi penuh, yaitu pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman bagi jiwa-jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus pada saat itu. Indulgensi adalah penghapusan di hadapan Allah hukuman-hukuman sementara untuk dosa-dosa yang kesalahannya sudah dilebur, yang diperoleh oleh orang beriman kristiani yang berdisposisi baik serta memenuhi syarat-syarat tertentu, diperoleh dengan pertolongan Gereja yang sebagai pelayan keselamatan, secara berkuasa membebaskan dan menerapkan harta pemulihan Kristus dan para kudus (Kitab Hukum Kanonik 1983. Kanon 992). Indulgensi ini bisa diperoleh bagi diri sendiri dan orang-orang lain yang meninggal (bukan untuk orang lain yang masih hidup). Supaya kita mendapatkan anugerah indulgensi penuh, kita berdisposisi baik dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh gereja. Berdisposisi baik berarti dalam keadaan batin yang baik. Menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus menunjukkan keadaan batin yang baik atau dalam keadaan berahmat. Dengan menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus, kita memenuhi undangan Tuhan Yesus Kristus untuk datang kepadaNya yang hadir dan hidup secara nyata dalam Ekaristi dengan penuh kepercayaan. Dengan menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus, kita juga mau dosa kita, tak peduli betapa berat dosa kita, dibasuh oleh kasih Tuhan. Janji Tuhan akan menganugerahkam hidup bagi jiwa-jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan Komuni Kudus pada Pesta Kerahiman Ilahi itu disampaikanNya kepada Santa Faustina: “Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku. Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman. Pada hari itu seluruh pintu-pintu rahmat Ilahi dari mana rahmat-rahmat mengalir akan dibuka”.
Doa Novena Kerahimam Ilahi
(Dimulai pada Jumat Agung dan berakhir pada Hari Sabtu Menjelang Pesta Kerahiman)
(Kalau ada Misa dalam Novena, doa Koronka dilaksanakan sesudahnya karena Koronka merupakan kelanjutan dari Ekaristi. Pada Jumat Agung, Novena dapat dilakukan setelah ibadat penghormatan salib. Kalau sebelumnya sudah ada Misa, di dalam Novena Kerahiman Ilahi tidak perlu lagi dicantumkan Bacaan Kitab Suci hari itu).
Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
a. Novena Hari Pertama
Tema: DOA UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA, KHUSUSNYA ORANG-ORANG BERDOSA
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini, bawalah kepada-Ku seluruh umat manusia, khususnya orang-orang berdosa, dan benamkanlah mereka dalam samudera kerahiman-Ku. Dengan demikian engkau menghibur Aku dalam jurang kepedihan yang disebabkan oleh hilangnya jiwa jiwa (Buku Harian Faustina 1210).
DOA:
Pemimpin/Pribadi:
Tuhan Yesus yang Maharahim,
Engkau senantiasa mengasihi dan mengampuni kami.
Janganlah memperhitungkan dosa-dosa kami,
tetapi perhatikanlah keyakinan kami akan kebaikan-Mu yang tak terbatas.
Terimalah kami semua dalam Hati-Mu yang Maharahim,
dan jangan biarkan kami menjauh dari kerahiman-Mu selama-lamanya.
Oh, Kerahiman Ilahi yang mahakuasa,
dan keselamatan orang-orang berdosa,
Engkau adalah samudra kerahiman dan belas kasih;
Engkau membantu semua orang
yang dengan rendah hati memohon pertolongan-Mu.
Umat/Pribadi
Bapa yang kekal,
Dengan tatapan mata-Mu yang penuh kerahiman,
pandanglah seluruh umat manusia, khususnya orang-orang berdosa yang malang. Demi Sengsara-Nya yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami
sehingga kami dapat memuji kerahiman-Mu yang Mahakuasa untuk selama-lamanya.
Amin.
Dilanjutkan Dengan Doa Koronka:
Pertama-tama
Mengucapkan satu Bapa Kami, satu Salam Maria dan satu Aku Percaya.
kemudian, pada manik-manik “Bapa kami” hendaknya berdoa:
`Bapa yang kekal,
kupersembahkan kepada-Mu
Tubuh dan Darah
Jiwa dan Ke-Allah-an
Putra-Mu yang terkasih,
Tuhan kami Yesus Kristus,
sebagai pendamaian untuk dosa-dosa kami
dan dosa seluruh dunia.’
pada manik-manik “Salam Maria” hendaknya berdoa:
`Demi sengsara Yesus yang pedih,
tunjukkanlah belas kasih-Mu
kepada kami dan seluruh dunia’
Sebagai penutup hendaknya mendaraskan tiga kali doa berikut:
Allah yang Kudus,
Kudus dan berkuasa,
Kudus dan kekal,
kasihanilah kami
dan seluruh dunia.
Dilanjutkan Dengan Litani Kerahiman Ilahi:
Tuhan kasihanilah kami
Tuhan kasihanilah kami
Kristus kasihanilah kami
Kristus kasihanilah kami
Tuhan kasihanilah kami; Kristus dengarkanlah kami
Kristus kabulkanlah doa kami
Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.
Allah Putra Penebus dunia,
Allah Roh Kudus,
Allah Tritunggal Mahakudus, Tuhan Yang Maha Esa,
Kerahiman Ilahi, sifat pencipta yang paling nyata, Engkaulah andalanku
Kerahiman Ilahi, kesempurnaan penyelamat yang tertinggi,
Kerahiman Ilahi, pengudus sumber cinta yang tak dapat dipahami,
Kerahiman Ilahi, Tritunggal Mahakudus yang tidak dapat dimengerti,
Kerahiman Ilahi, bukti kekuasaan Allah yang tertinggi,
Kerahiman Ilahi, terwujud dalam penciptaan para malaikat,
Kerahiman Ilahi, yang menciptakan kami dari yang tiada,
Kerahiman Ilahi, yang merangkul seluruh dunia,
Kerahiman Ilahi, yang memberikan kami hidup abadi,
Kerahiman Ilahi, yang menjaga kami terhadap siksa yang patut kami pikul,
Kerahiman Ilahi, yang mengangkat kami dari kebusukan dosa,
Kerahiman Ilahi, yang membela kami dengan sabda yang menjelma,
Kerahiman Ilahi, yang terpancar dari luka-luka Yesus,
Kerahiman Ilahi, yang mengalir dari hati Yesus yang Mahakudus,
Kerahiman Ilahi, yang memberikan kami Bunda Maria sebagai Bunda berbelas kasih,
Kerahiman Ilahi, yang terwujud dalam pengadaan Gereja Katolik,
Kerahiman Ilahi, yang terungkap dalam pengadaan Sakramen-Sakramen Suci,
Kerahiman Ilahi, yang tampak secara khusus dalam Sakramen Permandian dan Tobat,
Kerahiman Ilahi, yang terwujud dalam Sakramen Ekaristi dan Imamat,
Kerahiman Ilahi, yang terwujud dalam panggilan kita kepada iman yang benar,
Kerahiman Ilahi, yang terwujud dalam pertobatan para pendosa,
Kerahiamn Ilahi, yang terwujud dalam kekudusan para orang jujur,
Kerahiman Ilahi, yang terwujud dalam kesucian para orang saleh,
Kerahiman Ilahi, yang membawa kesembuhan bagi orang sakit dan menderita,
Kerahiman Ilahi, yang menurunkan penghiburan bagi orang yang berada dalam kesulitan,
Kerahiman Ilahi, harapan bagi orang yang berputus asa,
Kerahiman Ilahi, yang mendampingi kami selalu dan di mana-mana,
Kerahiman Ilahi, yang mendahului kami dengan rahmat,
Kerahiman Ilahi, ketenangan bagi orang yang menghadapi ajal,
Kerahiman Ilahi, kegembiraan surgawi bagi orang yang diselamatkan,
Kerahiman Ilahi, kesejukan dan keringanan bagi jiwa-jiwa di api penyucian,
Kerahiman Ilahi, mahkota semua orang kudus,
Kerahiman Ilahi, sumber mukjizat yang tak terbatas,
Anak domba Allah, yang membuktikan Kerahiman paling tinggi bagi keselamatan dunia dengan salib-Mu,
sayangilah kami, ya Tuhan
Anak domba allah, yang dengan penuh Kerahiman mempersembahkan diri untuk kami dalam setiap Kurban Misa,
kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
Anak domba Allah, yang oleh Kerahiman yang tak terbatas menghapus dosa-dosa kami,
kasihanilah kami, ya Tuhan
Kerahiman Ilahi yang melampaui segala perbuatan-Nya,
sebab itu aku akan memuji Kerahiman Ilahi untuk selama-lamanya.
Marilah berdoa
Allah, yang kerahiman-Mu tak dapat dipahami
dan yang belas kash-Mu tak terbatas,
pandanglah kami dengan mata belas kasih-Mu
dan tambahkanlah kerahiman-Mu dalam kesulitan sebesar apa pun.
Semoga kami selalu berharap pada kehendak-Mu yang selalu hadir dengan kerahiman-Mu.
Semuanya ini kami mohon dengan perantaraan Yesus Kristus, Raja Kerahiman,
yang bersama Engkau dan Roh Kudus menurunkan Kerahiman kepada kami untuk selama-lamanya. Amin
b. Novena Hari Ke-dua
Tema: DOA UNTUK PARA IMAM, KAUM RELIGIUS
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini bawalah kepadaKu jiwa-jiwa para Imam dan kaum religius, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku yang tak terhingga. Merekalah yang memberiKu kekuatan untuk menanggung Sengsara-Ku yang pahit. Lewat mereka, laksana lewat saluran-saluran, kerahiman-Ku mengalir kepada umat manusia.“ ( Buku Harian Faustina 1212)
DOA:
Pemimpin/Pribadi:
Yesus yang Maharahim, sumber segala kebaikan,
tambahkanlah rahmat-Mu di dalam diri kami
supaya kami dapat melaksanakan dengan pantas karya-karya kerahiman,
dan supaya semua yang melihat kami dapat memuliakan Bapa Kerahiman yang ada di surga.
Mata air kasih Allah ada di dalam hati yang murni,
terbenam dalam Samudra Kerahiman,
bersinar laksana bintang-bintang cemerlang laksana fajar.
Umat/Pribadi:
Bapa yang kekal,
Dengan tatapan mata-MU yang Maharahim,
pandanglah himpunan orang-orang terpilih yang bekerja di kebun anggur-Mu. Pandanglah jiwa-jiwa para imam dan kaum religius;
dan limpahilah mereka dengan kekuatan berkat-Mu.
Dalam Hati Putra-Mu, mereka direngkuh;
Demi kasih Hati-Nya, berikanlah kepada mereka kekuatan dan terang-Mu
supaya mereka dapat menuntun orang lain di jalan menuju keselamatan,
dan dengan sesuara memuji kerahiman-Mu yang tidak terbatas sepanjang segala abad. Amin.
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi.
c. Novena Hari Ke-tiga
Tema: DOA UNTUK JIWA YANG SALEH DAN SETIA
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “ Hari ini, bawalah kepadaKu semua jiwa yang saleh dan setia, dan benamkanlah mereka dalam lautan Kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini memberikan penghiburan kepadaKu di sepanjang Jalan Salib. Mereka adalah tetes penghiburan di tengah lautan kepahitan“. (Buku Harian Faustina 1214)
DOA:
Pemimpin/pribadi:
Yesus yang Maharahim,
Dari kedalaman kerahiman-Mu,
Engkau memberikan rahmat yang berlimpah–limpah kepada semua orang.
Perkenankanlah kami tinggal di dalam Hati-Mu yang Maharahim.
Dan jangan biarkan kami pernah terlepas darinya untuk selamanya.
Semua ini kami mohon kepadaMu demi kasih-Mu yang paling mengagumkan terhadap Bapa surgawi yang membuat Hati-Mu sedemikian bernyala-nyala.
Mukjizat-mukjizat kerahiman sungguh tak terselami.
Baik orang berdosa maupun orang benar tidak akan memahaminya.
Setiap kali Engkau memandang kami dengan penuh belas kasih,
Engkau menarik kami lebih erat ke dalam kasih-Mu.
Umat/pribadi:
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim kepada jiwa-jiwa yang setia,
sebagai harta pusaka Putra-Mu.
Demi Sengsara-Nya yang pedih,
limpahkanlah berkat-Mu kepada mereka.
Demi perlindungan-Mu yang abadi,
rengkuhlah mereka dalam kasih-Mu.
Dengan demikian, mereka tidak pernah akan gagal dalam mengolah kasih
dan tidak pernah akan kehilangan harta iman yang kudus.
Sebaliknya, mereka akan memuliakan kerahiman-Mu yang tak terbatas bersama seluruh paduan suara para malaikat dan para kudus di surga.
Amin
d. Novena Hari Ke-empat
Tema: DOA UNTUK ORANG-ORANG YANG TIDAK BERIMAN DAN MEREKA YANG BELUM MENGENAL TUHAN YESUS
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini bawalah kepadaKu orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang belum mengenal Aku. Dalam Sengsara-Ku yang pedih Aku juga memikirkan mereka, dan semangat mereka di masa depan meneguhkan Hati-Ku. Benamkanlah mereka dalam lautan Kerahiman-Ku” (Buku Harian Faustina 1216).
DOA
Pemimpin/pribadi:
Ya Yesus yang Maharahim,
Engkau adalah Terang seluruh dunia.
Terimalah dalam Hati-Mu yang Maharahim jiwa orang-orang yang tidak beriman, yang belum mengenal Engkau.
Biarlah sinar rahmat-Mu menerangi mereka
sehingga mereka pun, bersama kami, dapat mengagungkan kerahiman-Mu yang mengagumkan.
Jangan biarkan mereka tersingkir dari Hati-Mu yang Maharahim.
Semoga sinar kasih-Mu menerangi jiwa-jiwa yang berada dalam kegelapan.
Buatlah jiwa-jiwa ini mengenal Engkau
dan bersama dengan kami memuji kerahiman-Mu.
Umat/pribadi:
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim kepada jiwa orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang belum mengenal Engkau,
tetapi sudah direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim.
Tariklah mereka kepada terang Injil.
Jiwa-jiwa ini belum tahu betapa besarnya kebahagiaan orang yang mengasihi Engkau. Berikanlah rahmat-Mu kepada mereka,
agar mereka pun dapat mengagungkan kerahiman-Mu yang Mahamurah sepanjang segala abad.
Amin.
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi.
e. Novena Hari Ke-lima
Tema: DOA UNTUK JIWA ORANG-ORANG YANG SESAT DAN MEMISAHKAN DIRI DARI GEREJA
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “ Hari ini, bawalah kepadaKu jiwa orang-orang yang sesat dan memisahkan diri dari Gereja, dan benamkanlah mereka dalam lautan kerahiman-Ku. Setiap kali mereka mencabik-cabik Tubuh dan Hati-Ku, yakni Gereja-Ku, Aku merasakan Sengsara yang pedih. Begitu mereka kembali kepada kesatuan dengan Gereja, luka-luka-Ku menjadi sembuh, dan dengan cara ini mereka meringankan Sengsara-Ku “Bahkan bagi mereka yang sudah mengoyakkan busana kesatuan-Mu, arus kerahiman terus mengalir dari Hati-Mu. Kerahiman-Mu yang Mahakuasa, Oh Allah, dapat mengantar jiwa-jiwa ini keluar dari kesesatan (Buku Harian Faustina 1218).
DOA:
Pemimpin/pribadi:
Yesus yang Maharahim,
Engkau tidak pernah menutup terang-Mu bagi mereka yang memintanya daripadaMu.
Sambutlah jiwa-jiwa para bidaah dan orang yang memisahkan diri dari Gereja dalam naungan Hati-Mu yang maharahim.
Dengan terang-Mu tariklah mereka ke dalam kesatuan Gereja,
Jangan biarkan mereka memisahkan diri dari Hati-Mu yang maharahim, tetapi perkenankanlah mereka pun menyembah kerahiman-Mu yang Mahamurah.
Umat/pribadi:
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa para bidaah dan orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja.
Dengan membiarkan hatinya keras di dalam kesesatan-kesesatan,
mereka telah menyia-nyiakan berkat-Mu dan menyalahgunakan rahmat-Mu.
Janganlah memandang kesalahan-kesalahan mereka,
tetapi pandanglah kasih Putra-Mu sendiri,
dan pandanglah juga Sengsara-Nya yang pedih, yang Ia jalani demi mereka karena mereka pun sudah direngkuh di dalam Hati Yesus yang maharahim.
Perkenanlah mereka pun memuliakan kerahiman-Mu yang agung sepanjang segala masa. Amin.
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi.
f. Novena Hari Ke-enam
Tema: DOA UNTUK JIWA JIWA YANG LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI SERTA JIWA ANAK ANAK KECIL.
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini bawalah kepadaKu jiwa yang lemah lembut yang rendah hati dan jiwa anak-anak kecil dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling menyerupai HatiKu. Di saat, Aku menjalani sakratul maut yang pedih, mereka menguatkan Aku. Aku melihat mereka sebagai malaikat di bumi, yang akan berjaga di dekat semua altar-Ku. Ke atas mereka, Aku mencurahkan seluruh limpahan rahmat. Hanya jiwa-jiwa yang rendah hati yang dapat menerima rahmat-Ku. Dengah kerahiman-Ku, Aku mengasihi jiwa-jiwa yang rendah hati” (Buku Harian Faustina 1220).
DOA:
Pemimpin/pribadi:
Yesus yang Maharahim,
Engkau sendiri telah berkata:
“Belajarlah padaKu, sebab Aku ini lembah lembut dan rendah hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Matius 11:29).
Terimalah dalam kediaman Hati-Mu yang maharahim,
semua jiwa yang lembah lembut dan rendah hati
serta jiwa anak-anak kecil
(di sini kita bisa hening sejenak,
menyebut dalam hati anak-anak atau anak-anak lain ….) .
Jiwa-jiwa ini membuat surga terpesona.
Mereka adalah kesayangan Bapa surgawi.
Mereka ibarat rangkaian bunga yang harum mewangi di hadapan tahta Allah.
Allah sendiri bersuka cita atas keharuman mereka.
Jiwa-jiwa ini memiliki kediaman lestari di dalam Hati-Mu yang Maharahim,
dan tak henti-hentinya mereka melakukan madah kasih serta kerahiman.
Sang Pencipta sendiri bersukacita atas keharuman orang yang rendah hati.
Umat/pribadi:
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim
kepada jiwa-jiwa yang lembah lembut dan rendah hati,
serta kepada jiwa anak-anak kecil,
yang dihimpun di dalam Hati Yesus yang Maharahim.
Jiwa-jiwa ini paling menyerupai Putera-Mu.
Keharuman mereka membumbung dari bumi dan mencapai tahta-Mu sendiri.
Bapa yang Maharahim dan Mahabaik,
Berkat kasih-Mu terhadap jiwa-jiwa ini
dan berkat kesukaan yang Engkau nikmati dari mereka,
aku mohon kepadaMu: “Berkatilah seluruh dunia agar semua jiwa bersama-sama melambungkan madah kerahiman-Mu sepanjang segala abad. Amin.
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi.
g. Novena Hari Ke-tujuh
Tema: DOA UNTUK JIWA JIWA YANG SECARA KHUSUS MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN KERAHIMAN TUHAN.
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini bawalah kepadaKu jiwa-jiwa yang secara khusus menghormati dan memuliakan Kerahiman-Ku, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling menderita karena menyaksikan sengsara-Ku, dan mereka masuk paling dalam ke dalam Roh-Ku. Mereka adalah gambar yang hidup dari Hati-Ku yang Maharahim. Dalam kehidupan yang akan datang, jiwa-jiwa ini akan bersinar dengan kecemerlangan istimewa. Tidak seorang pun dari mereka akan terjerumus ke dalam api neraka. Secara istimewa Aku akan membela setiap orang dari mereka pada saat kematiannya” (Buku Harian Faustina 1224).
DOA:
Pemimpin/pribadi:
Yesus yang Maharahim,
Hati-Mu adalah Sang kasih sendiri.
Terimalah ke dalam kediaman Hati-Mu yang Maharahim,
jiwa orang-orang yang secara istimewa mengagungkan kerahiman-Mu
dan menghormati keagungan-Nya.
Karena kekuatan Allah sendiri, jiwa-jiwa ini sungguh perkasa.
Di tengah segala penindasan dan penderitaan,
mereka melangkah maju penuh kepercayaan akan kerahiman-Mu.
Jiwa-jiwa ini bersatu dengan Dikau
dan menggendong seluruh umat manusia pada bahu mereka.
Jiwa–jiwa ini tidak akan dihakimi dengan kejam,
tetapi mereka akan direngkuh oleh kerahiman-Mu pada saat ajalnya,
Jiwa yang memuji kebaikan Tuhan dikasihi olehNya secara istimewa.
Ia selalu dekat dengan mata air yang hidup
dan menimba rahmat dari Kerahiman Ilahi.
Pemimpin/pribadi:
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim
kepada jiwa-jiwa yang memuliakan dan menghormati sifat-Mu yang paling tinggi,
yakni kerahiman-Mu yang tiada tara, dan yang dihimpun dalam Hati Yesus yang Maharahim.
Jiwa-jiwa ini adalah Injil yang hidup.
Tangan mereka penuh dengan karya kerahiman,
dan roh mereka, yang meluap-luap dengan suka cita,
melambungkan kidung kerahiman kepadaMu, O Yang Mahatinggi!
Aku mohon, ya Allah:
Tunjukkanlah kerahiman-Mu kepada mereka
sesuai dengan harapan dan kepercayaan mereka kepadaMu.
Dalam diri mereka, biarlah digenapi janji-janji Yesus bagi mereka,
”Jiwa-jiwa yang menghormati kerahiman-Ku yang tiada tara
akan Kubela sebagai kemuliaan-Ku sendiri sepanjang hayat mereka,
khususnya pada saat kematian mereka”.
Amin
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi
h. Novena Hari Ke-delapan.
Tema: DOA UNTUK JIWA-JIWA YANG DIPENJARAKAN DI PURGATORIUM/Api Penyucian.
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini, bawalah kepadaKu jiwa-jiwa yang dipenjarakan di Purgatorium, dan benamkanlah mereka dalam lubuk kerahiman-Ku. Biarlah banjir Darah-Ku menyejukkan mereka yang kepanasan. Semua jiwa ini sangat Kukasihi. Mereka sedang melunasi hukuman-Ku yang adil. Engkau memiliki kekuatan untuk meringankan mereka. Ambillah segala indulgensi dari khazanah Gereja-Ku dan persembahkanlah semua itu demi mereka. Oh, kalau saja engkau tahu siksaan yang mereka derita, engkau akan terus-menerus mempersembahkan bagi mereka kemurahan hati dan melunasi utang mereka kepada keadilan-Ku“ (Buku Harian Faustina 1226).
DOA:
Pemimpin/pribadi:
Yesus yang Maharahim,
Engkau sendiri telah berkata
bahwa Engkau menginginkan kerahiman.
Aku membawa ke kediaman Hati-Mu yang Maharahim jiwa-jiwa di Purgatorium/Api Penyucian,
jiwa-jiwa yang sangat Engkau kasihi,
tetapi sekaligus harus melunasi hukuman yang dijatuhkan oleh keadilan-Mu.
Semoga aliran Darah dan Air yang memancar dari hati-Mu
memadamkan nyala api yang memurnikan itu,
supaya di tempat itu pun kuasa kerahiman-Mu dapat dimuliakan.
Dari panas Purgatorium yang mengerikan,
naiklah suatu rintihan kepada kerahiman-Mu,
dan dalam aliran darah bercampur air mereka menerima penghiburan,kesegaran, kelegaan.
Umat/pribadi :
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa-jiwa yang menderita di Purgatorium,
yang direngkuh dalam hati Yesus yang Maharahim.
Berkat sengsara Putra-Mu yang pedih,
dan demi semua kepahitan yang melanda Jiwa Yesus yang Mahakudus,
aku mohon kepadaMu, sudilah menyatakan kerahiman-Mu
kepada jiwa-jiwa yang sedang Engkau pandang dengan mata-Mu yang adil.
Pandanglah mereka hanya melalui luka-luka Yesus, Putra-Mu yang terkasih;
karena kami sungguh percaya
bahwa di sini tidak ada batas untuk kebaikan dan kemurahan-Mu.
Amin
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi.
i. Novena Hari Ke-sembilan
Tema: DOA UNTUK JIWA-JIWA YANG SUAM SUAM KUKU
Merenungkan Sabda Yesus kepada St. Faustina: “Hari ini bawalah kepadaKu, jiwa-jiwa yang suam-suam kuku, dan benamkanlah mereka di dalam lubuk kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling nyeri melukai Hati-Ku. Karena jiwa-jiwa yang suam-suam kuku ini, jiwa-Ku merasakan kejijikan yang paling mengerikan di Taman Getsemani. Merekalah yang menyebabkan Aku berseru kepada Bapa, ‘Bapa, ambillah piala ini daripadaKu kalau ini memang kehendak-Mu!’. Bagi mereka, harapan terakhir untuk selamat adalah berlari kepada kerahiman-Ku“ (Buku Harian Faustina 1228).
DOA:
Pemimpin/pribadi:
Yesus yang Maharahim,
Engkau adalah Sang Kerahiman sendiri.
Aku membawa jiwa-jiwa yang suam-suam kuku ini ke kemah Hati-Mu yang maharahim.
Dalam api kasih-Mu yang paling murni ini, biarlah jiwa-jiwa yang beku ini,
yang seperti mayat ini, yang dipenuhi dengan kejijikan ini, dapat dihidupkan kembali.
O Yesus yang Maharahim,
tunjukkanlah kerahiman-Mu yang Mahakuasa
dan tariklah mereka ke dalam nyala kasih-Mu;
limpahkanlah atas mereka karunia kasih yang kudus
karena bagi kuasa-Mu tidak ada hal yang mustahil.
Api dan es tak dapat berpadu; entah api yang mati, entah es yang leleh.
Tetapi berkat kerahiman-Mu,
O Allah, Engkau dapat memulihkan dalam diri semua orang apa saja yang sudah hilang.
Umat/pribadi:
Bapa yang kekal,
Arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa jiwa yang suam suam kuku,
yang bagaimanapun sudah direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim.
Bapa Kerahiman,
berkat sengsara PuteraMu yang pedih
dan berkat sakratul maut-Nya selama tiga jam di kayu salib,
aku mohon kepadamu: Biarlah merekapun memuliakan lubuk kerahiman-Mu.
Amin
Dilanjutkan dengan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi
Mendaraskan Doa Koronka selama sembilan hari berturut–turut (kata sembilan) mengingatkan mukjizat terindah yang kita dapatkan dalam Novena Kerahiman Ilahi. Anugerah terindah dalam Novena Kerahiman ini adalah anugerah sembilan buah Roh: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” (Galatia 5:22-23). Dengan tekun berdoa “Novena Kerahiman Ilahi”, kita akan semakin memancarkan wajah Tuhan Yesus yang penuh kerahiman. Kita memancarkan wajah kerahiman Tuhan karena kita semakin bersatu dengan Dia dalam kerahiman-Nya. Sembilan buah Roh yang hidup di dalam diri kita itulah pancaran Wajah Kerahiman Tuhan. Karena itu, Novena Kerahiman Ilahi ini harus kita pertahankan caranya yang sederhana sehingga setiap orang bisa melakukannya secara pribadi dengan mudah, kapan saja, dan di mana saja.
4. Mewartakan Kerahiman Allah
Salah satu tugas utama Gereja, seperti yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II, adalah mewartakan serta menghadirkan ke dalam jiwa misteri kerahiman yang secara luar biasa dinyatakan dalam Yesus Kristus”. Kerahiman sebagai sifat utama Allah yang harus diwartakannya. Yesus mengatakan kepada Santa Faustina bahwa segala karya tangan-Nya dimahkotai dengan belas kasih (Bdk Catatan Harian Santa Faustina 301). Tuhan Yesus meminta kita untuk mengatakan kepada segenap umat manusia yang sakit agar datang dan mendekat kepada Hati-Nya yang berbelas kasih. Tuhan akan memenuhinya dengan damai sejahtera.
Janji Tuhan bagi jiwa-jiwa yang mewartakan kemuliaan kerahiman-Nya adalah Ia akan melindungi sepanjang hidup mereka. Tuhan Yesus akan menjadi seperti seorang ibu yang lembut hati menjaga bayinya saat ini dan di saat ajal.
Para imam mempunyai tugas istimewa untuk mewartakan kerahiman Allah ini. Saya usulkan tentang cara mewartakan kerahiman Allah itu, yaitu mengajak umat untuk mendoakan doa Koronka bersama-sama langsung setelah Misa Kudus usai. Doa Koronka ini dalam waktu tidak lama akan menjadi bagian dalam hidup umat beriman karena doa ini singkat, sederhana, dan mudah dihafal. Apalagi keterlibatan aktif para imam di dalamnya pasti sangat meneguhkan umat untuk bertekun dalam melakukan “Devosi Kerahiman Ilahi”. Iman umat pasti juga semakin dikuatkan dengan melihat banyaknya pertobatan berkat “Devosi Kerahiman Ilahi” yang mereka lakukan. Kita juga menyediakan waktu khusus, misalnya Hari Jumat Malam, untuk penerimaan Sakramen Tobat bagi yang ingin menimba belas kasih Allah.
Kesimpulannya adalah Devosi Kerahiman Ilahi secara umum terdiri dari lima bagian yang berkaitan satu-sama lain:
a. Menghormati Lukisan Kerahiman Ilahi
b. Mendaraskan Koronka Kerahiman Ilahi.
c. Merayakan Minggu Kerahiman Ilahi
d. Mendoakan Jam Kerahiman Ilahi.
e. Menyebarluaskan Devosi Kerahiman Ilahi.
Sumber Bacaan:
1. Buku Harian Santa Faustina. Kanisius. Yogyakarta. 2009.
2. Ceslaus, SVD. Rasul Kerahiman Ilahi. PT Kapasari. Sidoarjo. Jawa Timur. 2003.
3. Kitab Hukum Kanonik. Obor. Jakarta. 1983.
4. KKI ST. Faustina Keuskupan Agung Jakarta. Refleksi Kongres Kerahiman Ilahi. Kanisius. Yogyakarta. 2014.
5. Uskup Agung Fulton J. Sheen. Misteri Tujuh Sabda. Obor. Jakarta