Dari pukul 5:15 sampai 6:40 sore ini, akan ada eksposisi Kafan Suci di Katedral Turino, Italia. Pada kesempatan ini, Paus Fransiskus merekam sebuah pesan video yang teksnya ada di bawah ini.

Saudara – saudari yang terkasih,
Saya bergabung bersama kalian semua di hadapan Kafan Suci dan bersyukur kepada Allah yang melalui teknologi modern memungkinkan kita (red-untuk merekam video).

Walaupun kita memandangNya (red-wajah Yesus) dengan cara ini, tatapan kita tidak hanya sekedar mengamati, tetapi lebih pada penghormatan. Tatapan yang penuh doa. Saya bicara lebih dalam lagi: kita membiarkan diri kita untuk dipandang. Wajah ini memiliki mata yang tertutup. Inilah wajah orang mati dan juga secara misterius Ia memandang kita dan dalam hening Ia berbicara kepada kita. Bagaimana ini mungkin? Bagaimana seorang beriman seperti kalian berhenti sejenak di hadapan ikon seorang manusia yang telah disiksa dan disalibkan? Sebabnya ialah Manusia Kain Kafan mengajak kita untuk mengkontemplasikan Yesus dari Nazaret. Wajah ini, yang tampak di kain, berbicara kepada hati kita dan menggerakkan kita untuk mendaki bukit Kalvari, untuk memandang kayu Salib, dan untuk menenggelamkan diri kita dalam keheningan cinta.

Maka dari itu marilah kita membiarkan diri kita ditatap dengan tatapan yang tidak ditujukan ke mata kita melainkan ke hati kita. Dalam keheningan, marilah kita mendengarkan apa yang ingin Ia kita dari luar batas kematian. Melalui Kain Kafan Suci, Sabda Allah yang unik dan maha kuasa datang kepada kita: Kasih menjadi manusia, berinkarnasi dalam sejarah kita; kemurahan Kasih Allah yang telah menanggung seluruh kejahatan dunia sendirian untuk membebaskan kita dari kuasa jahat. Wajah yang hancur ini menyerupai wajah – wajah pria dan wanita yang dirusak oleh kehidupan yang tidak menghormati martabat mereka, oleh perang dan kekerasan yang menyebabkan sengsara kepada orang – orang yang paling lemah. Tetapi juga, Wajah dari Kafan ini memancarkan kedamaian yang luar biasa. Tubuh yang telah disiksa menunjukkan keagungan rajawi. Hal ini nampak seperti kekuatan luar biasa yang tertahan di dalamnya dan memancar keluar seakan – akan ingin memberi tahu kita : Kuatkan iman, jangan kehilangan harapan; kuasa kasih Allah, kuasa dari Ia yang Bangkit, menaklukkan semua.

Jadi, memandang Manusia dari Kain Kafan, saya berdoa di hadapan Kayu Salib seperti yang didoakan oleh Santo Fransiskus dari Asisi: ‘Allah yang Maha Tinggi dan mulia, terangilah kegelapan dalam hatiku dan berikanlah iman sejati, harapan pasti, dan kasih sempurna, akal budi dan pemahaman ya Tuhan agar saya dapat menjalankan perintah-Mu yang kudus dan sejati. Amin.’

Paus Fransiskus,
30 Maret 2013

Previous articlePesan Bapa Fransiskus pada Jalan Salib 2013 di Colosseum
Next articlePaus Fransiskus dalam doa Regina Caeli 1 April 2013
Edwin ST
Edwin Setiawan Tjandra membantu katolisitas dalam mengkoordinasikan terjemahan dokumen-dokumen Gereja, secara khusus homili dari Paus Fransiskus. Dia lahir di Jakarta tanggal 30 Juni 1985. Mengecap pendidikan yang di kelola Romo Yesuit di SMP-SMA Kanisius. Dia kemudian mengambil S1 di bidang Biomedical Science University of Western Australia lulus 2006, dan dilanjutkan dengan S2 bidang biochemistry University of Stockholm lulus 2008. Pada saat ini sedang mengambil S3 bidang Biochemistry di University of Western Australia. Dia juga aktif sebagai Akolit di St. Mary's Parish Guildford, Perth.

1 COMMENT

  1. Viva il papa
    sekali lg aku ingin memuji paus kita ini dgn homili nya menguatkan iman bhs nya indah penuh perhatian. Wajahnya teduh tenang. smg beliau selalu dlm bimbingan Roh Kudus amin

Comments are closed.