Pertanyaan:
Pa Stef tanya bagaimana tafsir tentang perikop Markus 8:14-21. Trimakasih
Mansu
Jawaban:
Shalom Mansu,
Berikut ini adalah penjelasan perikop tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes (Mrk 8:14-21):
1. Menurut the Navarre Bible, khususnya ayat 15-16:
“Di dalam perikop Injil lainnya (Luk 13:20-21 dan Mat 31:33) Yesus menggunakan perumpamaan ragi untuk menunjukkan kekuatan tentang ajaran-Nya. Namun di perikop ini “ragi” dipergunakan untuk menunjukkan sikap yang buruk. Di dalam pembuatan roti, ragi adalah sesuatu menyebabkan adonan mengembang; kepura-puraan orang Farisi dan Raja Herodes menguraikan kehidupan. Memancar keluar dari ambisi pribadi mereka adalah “ragi” yang meracuni “adonan” bangsa Israel dari dalam, dan yang kemudian merusakkannya. Yesus memperingatkan para murid-Nya tentang bahaya- bahaya ini dan untuk membuat mereka mengerti bahwa kalau mereka ingin memahami ajaran-Nya mereka membutuhkan hati yang murni dan sederhana.
Tetapi para murid itu gagal memahami: “Mereka tidak berpendidikan; mereka tidak begitu pandai, jika kita menilai mereka dari reaksi mereka terhadap hal- hal yang adikodrati. Bahkan jika menemukan contoh- contoh yang paling dasar dan perbandingan yang melampaui pemahaman mereka, mereka akan bertanya kepada Sang Guru: “Jelaskan perumpamaan itu kepada kami.” Ketika Yesus menggunakan contoh “ragi” orang Farisi, mereka berpikir bahwa Ia memarahi mereka karena mereka tidak membeli roti … Ini adalah para murid yang dipanggil Tuhan. Yang seperti inilah yang dipilih oleh Kristus. Dan mereka tetap seperti itu sampai mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan karena itu menjadi pilar-pilar/ tiang penyangga Gereja. Mereka adalah orang- orang biasa, penuh dengan cacat dan kekurangan, lebih mudah berbicara daripada berbuat. Namun demikian, Tuhan Yesus memanggil mereka menjadi para penjala manusia, rekan sekerja dalam karya penyelamatan (co- redeemers), para pembagi rahmat Tuhan” (Jose Maria Escriva, Christ is passing by, 2). Serupa juga terjadi pada kita. Meskipun kita mungkin tidak begitu berbakat, Tuhan memanggil kita, dan kasih akan Tuhan dan ketaatan kepada Sabda-Nya akan menyebabkan bertumbuhnya di dalam jiwa kita, buah yang tidak diduga dalam hal kekudusan dan daya guna yang adikodrati.”
2. Menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Orchard, ed., terutama ayat 15-21:
“Orang- orang Yahudi menganggap proses fermentasi yang disebabkan oleh ragi adalah semacam pengrusakan. Untuk alasan ini, ragi dikeluarkan dari rumah- rumah mereka sepanjang masa Paska. Hukum Taurat melarang memasukkan ragi di dalam persembahan yang dibuat untuk bait Allah, lih. Im 2:11. Di sini Kristus menggunakan kata ‘ragi’ dalam perumpamaan dari prinsip kerusakan moral; lih. 1 Kor 5:6-; Gal 5:9. Ragi dari Farisi adalah kepura-puraan (hyprocrisy), Luk 12:1. Mereka secara berlebihan memperhatikan hal- hal lahiriah dalam agama tetapi mengabaikan hal- hal rohani yang mendasar yang lebih penting. Ragi Herodes adalah semangat keduniawian, yang dikuasai dengan kesenangan dan ambisi politik.
Para murid gagal untuk memahami peringatan Kristus, dan berpikir bahwa Ia bermaksud merujuk kepada kegagalan mereka membawa bekal. Kristus menegur mereka karena kelambanan mereka untuk memahami arti penting dari kejadian- kejadian ajaib yang telah mereka saksikan. Perkataan- perkataanNya adalah sebuah peringatan bahwa mereka seharusnya sudah dapat belajar untuk percaya kepada-Nya, bahkan tentang kebutuhan materi. Penekanan Markus akan kekurangpengertian para murid (lih Mrk 6:52) adalah penegasan yang jelas akan keaslian Injil. Para penulis Injil tidak berusaha menampilkan gambaran yang mencari pujian tentang Rasul Petrus dan para rasul lainnya, dengan tidak menyebutkan kesalahan- kesalahan dan kelemahan- kelemahan mereka.”
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Pa Stef tanya bagaimana tafsir tentang perikop Markus 8:14-21. Trimakasih
Mansu
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Terima kasih atas jawaban dari Sdri Ingrid Listiati,
saya tertarik untuk semakin mendalami perikop Mrk 8:14-21.
cuman saya kesulitan untuk mencari buku2 / artikel di majalah dalam bahasa Indonesia.
Rencananya saya mau kembangkan tema ini untuk skripsi.
Saya mohon bantuannya buku / majalah apa saja yang membahas tentang tafsir atau Teologi injil Markus (Markus 8:14-21)
Trimakasih atas kerja samanya
GBU
Mansu
[dari katolisitas: silakan untuk ke toko buku obor atau beberapa toko buku rohani untuk mencari tafsir Alkitab. Kalau mau membahas lebih jauh, anda dapat melihat beberapa komentar dalam bahasa Inggris. Cobalah juga untuk ke perpustakaan di sekolah anda.]
Comments are closed.