Pertanyaan:

Yth. Tay …

Aku ingin bertanya, hanya bertanya tidak mempertanyakan…

Synopsis, menulis mereka mengamati Yesus saat disalib dari kejauhan sementara hanya Yohanes yang menulis “dari dekat”…
Mari kita lihat bersama:

Matius
27:55 Dan ada di situ banyak perempuan yang MELIHAT DARI JAUH, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
27:56 Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.

Markus
15:40 Ada juga beberapa perempuan yang MELIHAT DARI JAUH, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.

Lukas
23:49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, BERDIRI JAUH-JAUH dan melihat semuanya itu.

Yohanes
19:25 Dan DEKAT salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
——————————————-
Pertanyaan:
1. Mana yang menjadi sebuah “pegangan kebenaran”?
2. Siapakah Yusuf dari Arimatea…?

Terima kasih yah…

Salam Damai Kristus…
Maximilian Reinhart

Jawaban:

Shalom Maximilian Reinhart,

1. Kitab Suci dituliskan dengan melibatkan akal budi sang penulis pada saat menuliskan Sabda Allah.

Maka pada ayat- ayat Kitab Suci dapat kita lihat adanya ungkapan penjabaran yang tidak persis sama antara yang dituliskan oleh pengarang Injil yang satu dengan yang lain. Salah satu contoh yang serupa dengan apa yang anda tanyakan adalah perbedaan ungkapan Matius dan Lukas pada saat menjabarkan keadaan tempat Yesus mengajarkan Delapan Sabda Bahagia. Matius mengatakan bahwa Yesus mengajarkannya di bukit (lih. Mat 5:1), sedang Lukas mengatakan, ‘pada suatu tempat yang datar’ (Luk 6:17).

Jika anda pernah ke Yerusalem (Holy Land) maka anda akan dapat menyaksikan perkiraan tempat di mana Yesus mengajarkan kedelapan Sabda Bahagia itu, karena di sana dibangun sebuah gedung gereja. Gereja itu memang terletak di bukit (yang disebut bukit Tabgha). Maka tempat itu dapat dikatakan ‘di bukit’ jika kita melihat dari bawah. Namun begitu kita sampai di atas bukit itu, maka kita akan melihat suatu tempat yang relatif datar di sana. Di tempat itulah Yesus mengajarkan Delapan Sabda Bahagia (Mat 5, Luk 17, 20-26). Dengan demikian kita melihat bahwa kedua ekspresi yang disampaikan oleh Matius dan Lukas tersebut sama- sama ada benarnya, walaupun sepintas terlihat bertentangan.

2. Bunda Maria dan rasul Yohanes berdiri dekat atau jauh dari salib Yesus?

Yang disebut sebagai ‘perempuan-perempuan yang melihat dari jauh’ menurut Injil Matius dan Markus adalah perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus, di antaranya disebutkan namanya, yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf (atau disebut juga Yoses) dan ibu anak-anak Zebedeus. Sedangkan Injil Lukas tidak menyebutkan nama, hanya mengatakan informasi secara umum bahwa semua orang yang mengenal Yesus berdiri jauh-jauh namun melihat semuanya itu. Maka, jika diperhatikan, tidak disebutkan secara khusus di ayat-ayat tersebut (di Injil Matius Markus dan Lukas), nama Maria ibu Yesus dan Yohanes Rasul. Injil Yohanes-lah yang menulis secara lebih jelas, tentang di manakah mereka berdiri, yaitu di dekat salib Yesus. Kesaksian ini benar, sebab yang menulis Injil Yohanes adalah Yohanes sendiri yang saat itu berdiri di dekat salib Yesus. Perihal bahwa nama Yesus dan Maria tidak disebutkan oleh Injil yang lain, dapat dimengerti, sebab kemungkinan semua orang yang lainnya berdiri tidak sedekat Yohanes dan Maria terhadap salib Yesus.

Maka harus diakui bahwa hal “jauh” atau “dekat” ini merupakan sesuatu yang relatif. Sebab yang pasti berada di dekat salib Yesus adalah para prajurit yang pada waktu itu menyalibkan Yesus, mengundi jubah Yesus, dan duduk di situ (di dekat salib) untuk menjaga Dia (lih. Mat 27:35-36; Luk 23:34). Maka, jika dibandingkan dengan prajurit itu, memang mungkin saja Bunda Maria dan Rasul Yohanes berdiri lebih jauh. Harap dicatat bahwa kemungkinan pada saat itu Matius, Petrus dan para rasul lainnya berada dalam bilangan orang banyak yang berdiri menyaksikan kejadian penyaliban Yesus dari jauh. Sehingga Matius menuliskan bahwa Bunda Maria dan Yohanes yang berdiri tidak jauh dari mereka, sebagai “melihat dari jauh” (Mat 27:55). Demikian pula Markus yang merekam pengajaran Rasul Petrus, juga menuliskannya demikian.

Namun kita mengetahui bahwa Injil Yohanes dituliskan oleh Rasul Yohanes, dan Rasul Yohanes dan Bunda Maria berdiri cukup dekat pada salib Yesus. Kita ketahui bahwa jarak antara mereka dan salib Yesus, haruslah relatif dekat, agar mereka dapat mendengarkan apa yang menjadi pesan Yesus yang terakhir kepada Yohanes dan Bunda Maria.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yoh 19:25-27)

Jadi dalam hal ini ungkapan dari keempat pengarang Injil tersebut semuanya dapat dikatakan benar; sebab memang penggambaran situasi di sana tergantung dari pengamatan sang penulis. Di Yerusalem sendiri kita melihat bahwa bukit Golgota relatif bukan merupakan bukit yang besar/ luas, sehingga ukuran jauh dan dekat menjadi sangat tergantung dari bagaimana kita melihatnya.

3. Siapakah Yusuf dari Arimathea?

Yusuf dari Arimathea adalah seorang Yahudi yang kaya yang menyumbangkan tanah kuburan miliknya untuk menjadi makam Yesus, setelah Dia wafat disalib. Matius (Mat 27:57) dan Lukas (Luk 23:50) menyebutnya sebagai seorang bouleutes, yang artinya adalah “senator/ penasehat”, sehingga diartikan bahwa ia adalah salah satu anggota dari Majelis Besar/Sanhedrin. Yusuf ini adalah pengikut Yesus, walaupun dilakukannya dengan sembunyi- sembunyi. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis/ Sanhedrin (Luk 24:23:51), dan kemungkinan besar ia absen dalam pertemuan yang menjatuhi Yesus dengan hukuman mati (lih. Mrk 14:64).

Markus menyebutkan tentang dia sebagai berikut, “Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.” (Mat 15:43. Sedangkan menurut Yohanes, “Sesudah itu Yusuf dari Arimatea–ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi–meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.” (Yoh 19:38)

Begitu mendapat izin dari Pilatus, Yusuf membeli kain lenan (Mrk 15:46) dan ke bukit Golgota untuk menurunkannya dari salib. Di sana ia dibantu oleh Nikodemus. Setelah menurunkan Yesus dari salib, mereka membungkus-Nya dengan kain tersebut dengan wangi- wangian minyak mur dan minyak gaharu (Yoh 19:39). Yesus kemudian dibawa ke sebuah kubur baru milik Yusuf, yang merupakan sebuah gua dari bukit batu, yang terletak di sebuah taman yang terletak di dekat rumahnya. (Mat 27:59-60; Mrk 15:46;Luk 23:53; Yoh 19:38-42).

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

7 COMMENTS

  1. Menurut saya sih. Dua dua nya Masi dalam kemungkinan benar. pada injil matius markus lukas. Bhw mereka pd t4 yg jauh dgn salib yesus dan Yesus itu sendiri. Dan pada injil yohanes mereka dekat. Kok bisa? Yg kudapatkan ialah perbedaan waktu. ( Untuk tau maksudku, baca ulang itu alkitab, tq :D, )

    [Dari Katolisitas: Perbedaan waktu ataupun perbedaan sudut pandang pengamat dapat mengakibatkan penuturan yang tidak sama terhadap suatu kejadian. Namun kita percaya bahwa apa yang disampaikan oleh keempat Injil adalah benar.]

  2. maaf jika saya lancang berbicara diforum ini.

    1.Terbukti, menurut Bibel, ketika Yesus dibekuk tentara kafir, semua muridnya lari tunggang-langgang meninggalkan Yesus (Markus 14: 46-50), bukankah pada waktu itu para tentara sedang memburu yesus dan pengikutnya??? maka sangat mustahil jika para pengikut/murid yesus berani berada ditempat tersebut.

    2. Terbukti, menurut Bibel, ketika Yesus dibekuk tentara kafir, semua muridnya lari tunggang-langgang meninggalkan Yesus (Markus 14: 46-50), hal ini dilakukan karena para murid yesus takut ditangkap oleh para prajurid kerajaan.

    3. apakah jauh itu relatif?????
    saudaraku yang terhormat….
    menurut Matius27:55,56, Lukas 23:49, Lukas 23:49 semua mengatakan para perempuan berada dikejahuan yakni berada dijarak yang JAUH DARI TIANG SALIB bukan jauh dari para saksi yang lain, dan inilah yang harus dicatat. sedangkan menurut yohanes, para perempuan tersebut diDEKAT TIANG SALIB bahkan bisa bercakap2 dengan yesus.
    jadi jangan anda paksakan jika kata jauh adalah relatif, sebab dalam kontek ini yang mengukur jarak kejahuan adalah mata/penglihatan manusia bukan benda lain dengan kontek pokok permasalahan yakni para perempuan tersebut berada dijarak yang JAUH atau DEKAT dengan yesus (tiang salib) sehingga ada percakapan didalamnya, bukan ukuran jarak dengan objek yang lain.

    ilustrasi untuk anda:
    jika anda dengan saya berdiri dan melihat sesuatu objek ditengah lapangan dan jarak anda adalah 25m dari objek sedangkan saya berjarak 100m dari objek. maka jika didekat objek tersebut berdiri seseorang perempuan yang hanya berjarak 1m saja sehingga perempuan tersebut bisa bercakap2 dengan objek maka pandangan anda pastilah perempuan tersebut dekat dengan objek dan demikian dengan saya justru saya akan mengatakan perempuan tersebut dekat sekali dengan objek karena semakin jauh pandangan maka jarak yang ada akan semakin sempit dan kecil. jadi pengartian relatif tentang jarak yang anda terangkan diatas tidak berlaku karena disana ada percakapan objekdengan perempuan tersebut.

    sekian dari sayadan semoga bisa bermanfaat.

    • Shalom Cak Gimin,

      Berikut ini adalah tanggapan saya untuk pertanyaan Anda:

      1 & 2 Tentang Mrk 14:46-50

      Memang di ayat Mrk 14:50, dikatakan bahwa para murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri, ketika Yesus ditangkap. Namun kisah Yesus tidak selesai sampai di situ.

      Maka, kita tidak boleh menarik kesimpulan hanya dengan membaca beberapa ayat saja yaitu Markus 14:46-50. Sebab tepat di beberapa ayat sesudah itu dijelaskan bahwa memang pada saat Yesus ditangkap semua murid meninggalkan Dia, namun ketika Yesus dibawa ke hadapan Imam Besar, Petrus mengikuti Dia dari jauh (Mrk 14:54).

      Injil Markus bukan hanya satu-satunya kitab Injil yang mengisahkan tentang kisah sengsara Yesus, wafat dan kebangkitan-Nya. Masih ada ketiga kitab Injil yang lain, yang melengkapi dan memperjelas kisah yang disampaikan oleh Injil Markus. Kelanjutan dari kisah ini juga diperjelas di Injil Yohanes, yang melengkapi kisah tersebut: “Simon Petrus dan seorang murid lain [yaitu Yohanes] mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.” (Yoh 18:15-16)

      Maka memang Yohanes dan Petrus adalah murid-murid Yesus yang terus mengikuti Yesus setelah Ia ditangkap, walaupun keduanya mengikuti secara diam-diam.

      Anda benar ketika mengatakan bahwa kemungkinan para murid Yesus melarikan diri ketika Yesus ditangkap, karena mereka takut kepada rombongan orang yang menangkap Yesus. Tapi bukan seperti sangkaan Anda bahwa saat itu murid-murid Yesus takut kepada tentara/ prajurit kerajaan, tetapi mereka takut kepada orang-orang suruhan dari ahli-ahli Taurat dan tua-tua, yang membawa pedang dan pentung untuk menangkap Yesus (lih. Mrk 14:43).

      3. Tentang jauh dan dekat itu relatif?

      Anda lalu menanyakan tentang hal jauh dan dekat dalam ayat Matius 27:55,56, Mrk 15:40, Lukas 23:49,  dalam kaitannya dengan ayat Yoh 19:25.

      Sejujurnya, saya berterima kasih kepada Anda untuk pertanyaan Anda, sehingga saya dapat merevisi ataupun memperjelas jawaban saya sebelumnya.

      Mari kita lihat ayat-ayat tersebut sebagaimana telah dituliskan oleh Maximilian, di atas. Yang disebut sebagai ‘perempuan-perempuan yang melihat dari jauh’ menurut Injil Matius dan Markus adalah perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus, di antaranya disebutkan namanya, yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf (atau disebut juga Yoses) dan ibu anak-anak Zebedeus. Sedangkan Injil Lukas tidak menyebutkan nama, hanya mengatakan informasi secara umum bahwa semua orang yang mengenal Yesus berdiri jauh-jauh namun melihat semuanya itu. Maka, jika diperhatikan, tidak disebutkan secara khusus di ayat-ayat tersebut (di Injil Matius Markus dan Lukas), nama Maria ibu Yesus dan Yohanes Rasul. Injil Yohanes-lah yang menulis secara lebih jelas, tentang di manakah mereka berdiri, yaitu di dekat salib Yesus. Kesaksian ini benar, sebab yang menulis Injil Yohanes adalah Yohanes sendiri yang saat itu berdiri di dekat salib Yesus. Perihal bahwa nama Yesus dan Maria tidak disebutkan oleh Injil yang lain, dapat dimengerti, sebab kemungkinan semua orang yang lainnya berdiri tidak sedekat Yohanes dan Maria terhadap salib Yesus.

      Nah maka yang mungkin menjadi pertanyaan adalah mengapa Yohanes mengatakan bahwa saudara Maria yang juga bernama Maria, istri Kleopas dan Maria Magdalena berdiri di dekat salib Yesus, sedangkan Injil Matius dan Markus menulis bahwa keduanya berdiri jauh-jauh? Demikianlah kita perlu melihat kemungkinan digunakan gaya bahasa yang sifatnya relatif tergantung pengamatan sang penulis Kitab Injil. Matius, dan Petrus- yang menjadi narasumber Injil Markus- keduanya mengamati dari kejauhan, sehingga yang tertulis di Injil Matius dan Markus adalah berdasarkan pengamatan dari jauh, sehingga dapat terjadi mereka tidak dapat melihat dengan jelas bahwa Bunda Maria dan Rasul Yohanes berdiri dekat salib dan dapat bercakap-cakap dengan Yesus. Sedangkan Yohanes yang berdiri di dekat salib Yesus dapat melihat dengan jelas kepada salib Yesus, maupun kepada beberapa orang yang berdiri di sekitarnya. Maka Rasul Yohanes lebih detail dalam menuliskan perkataan Yesus kepadanya dan kepada Bunda Maria, pada saat itu.

      Mari memberi ilustrasi sehubungan dengan kasus yang sedang kita bicarakan. Anggaplah obyek yang dibicarakan itu adalah salib Yesus. Lalu orang yang berdiri di jarak 50-100 meter adalah Matius, Markus dan Petrus (narasumber Injil Markus), di mana mereka dapat berdiri di tempat yang terpencar/ tidak sama arahnya. Namun Yohanes dan Maria berdiri di jarak mungkin sekitar 2 meter dari salib (karena disebut mereka berdiri dekat salib dan Yesus dapat bercakap-cakap dengan mereka), lalu Maria istri Kleopas dan Maria Magdalena, kemungkinan sekitar 10 meter dari salib. Maka menurut Yohanes, dapat saja ia mengatakan bahwa Maria istri Kleopas dan Maria Magdalena berdiri ‘dekat’ salib, karena berdiri tak jauh darinya. Sedangkan menurut sang pengamat (Matius dan Petrus), Maria istri Kleopas (yang juga adalah Maria ibu Yakobus dan Yusuf/ Yoses) dan Maria Magdalena berdiri jauh-jauh dari salib, sebab dari kejauhan, dapat saja mereka (kedua Maria) terlihat tetap masih jauh dari salib, karena keduanya tidak berdiri di jarak antara  sang pengamat dengan salib, yaitu lurus dengan pandangan sang pengamat, tetapi di arah yang berbeda.

      Jadi, ungkapan jauh dan dekat itu tetaplah relatif, sebab tidak dapat dipastikan bahwa sang penulis Injil berdiri segaris dengan orang-orang yang diamati (pada arah pandang yang sama menuju salib), sehingga ilustrasi Anda dapat diterapkan. Kenyataannya, besar kemungkinan bahwa posisi pengamat/ sang penulis Injil maupun posisi orang-orang yang diamatinya terpencar, belum lagi jika memperhatikan faktor adanya banyak orang lain di sekitar tempat penyaliban, yaitu ada banyak orang Farisi, ahli Taurat dan para prajurit, dan orang-orang lain, yang dapat pula menutupi pandangan sang pengamat (Matius, Petrus, Markus) ke arah tempat salib Yesus didirikan. Namun apapun yang tertulis di sana, tentulah berdasarkan atas pengamatan yang sesungguhnya dari penulis/ narasumber Injil yang bersangkutan.

      Apapun keadaannya, umat Kristiani menerima Injil apa adanya, dan menerima apa yang disampaikan oleh keempat pengarang Injil sebagai kebenaran. Karena selain melibatkan kemampuan dan pengalaman sang penulis Injil, Injil itu ditulis atas ilham dari Allah sendiri, sehingga karena itu, tidak mungkin keliru.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

       

    • syalom cak gimin,,

      mengenai apakah perempuan-perempuan yang mengenal yesus, termasuk ibu yesus berada jauh atau dekat, saya rasa dengan menonton film ‘the passionof the christ’ yg disutradarai oleh Mel Gobson, mungkin dapat dijadikan acuan.

      Dalam film itu sendiri tentang adegan ‘jauh-dekat’ itu rupanya tidak terjadi secara bersamaan, tetapi bergantian.

      -Yohanes
      19:25 Dan DEKAT salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

      pada saat penyaliban Yesus, maria ibu yesus, dan yang lainya, berdiri cukup dekat dengan Yesus dan bercakap-cakap (yoh 19 :16b-27)

      -pada saat Yesus mati, “23:48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.”(Lukas 23,) saat itulah semua perempuan yang mengenal Yesus (Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.) berdiri jauh dari tiang salib… sebab saat itu terjadi gempa bumi
      Kecuali : Maria Ibu Yesus

      jadi peristiwanya tidak terjadi secara bersamaan, tetapi bergantian, injil Yohanes jelas menceritakan hal Maria yang berdiri di dekat Yesus ada dalam Perikop tentang penyaliban Yesus(Yoh 19:16b-27), namun ketiga injil lain (matius, markus, lukas) menceritakan perempuan yang berdiri jauh dari salib ada dalam perikop tentang Yesus mati (Mat 27 :45-56; Mrk 15:33-41; Luk 23 :44-49),

      artinya saat Yesus di salib, mereka berdiri dekat, dan saat Yesus mati(dan terjadi gempa bumi) mereka berdiri jauh dari salib Yesus…

      Terima kasih

  3. Salam dalam kasih Kristus.
    Saya ingin bertanya siapakah penulis Injil Yohanes? Yohanes murid Yesus kah?
    Terima kasih sebelumnya.

    • Shalom Fendy,
      Ya, menurut pandangan Gereja Katolik, pengarang Injil Yohanes adalah Rasul Yohanes, tentu atas inspirasi dari Roh Kudus.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  4. Yth. Tay …

    Aku ingin bertanya, hanya bertanya tidak mempertanyakan…
    Synopsis, menulis mereka mengamati Yesus saat disalib dari kejauhan sementara hanya Yohanes yang menulis “dari dekat”…
    Mari kita lihat bersama:

    Matius
    27:55 Dan ada di situ banyak perempuan yang MELIHAT DARI JAUH, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
    27:56 Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.

    Markus
    15:40 Ada juga beberapa perempuan yang MELIHAT DARI JAUH, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.

    Lukas
    23:49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, BERDIRI JAUH-JAUH dan melihat semuanya itu.

    Yohanes
    19:25 Dan DEKAT salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
    ——————————————-
    Pertanyaan:
    1. Mana yang menjadi sebuah “pegangan kebenaran”?
    2. Siapakah Yusuf dari Arimatea…?

    Terima kasih yah…

    Salam Damai Kristus…

    [Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.