“Say No To Drug”
Hidup ini indah, bahkan terlalu indah untuk dinodai air mata.
Jangan biarkan hati terjerat resah yang membuka pintu bagi setan narkoba.
Setan narkoba jeli mencari peluang untuk memangsa yang lengah.
Sekali terperangkap setan narkoba, hidup pun menjadi susah, senantiasa merangkak di bawah kakinya, beku dan tanpa nyawa.
Untuk itulah, Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Paroki Santa Helena Lippo Karawaci pada tanggal 27 Oktober 2013 mengadakan seminar dengan tema “Hagailah Hidupmu dengan Katakan “Say No To Drug” dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Peranku dalam seminar itu adalah sebagai pembicara bersama Kombes Ketut, aparat keamanan yang ramah, dan Ibu Esther, dokter spesialis jiwa yang penuh keibuan.
Lebih dari seratus orang tua dan anak datang dengan antusias karena sadar bahwa hidup mereka di bawah bayangan siluman narkoba yang menuntunnya untuk masuk ke dalam jurang kematian.
Kesaksian seorang ibu dari kedua anak pencandu narkoba terasa pilu terdengar.
Satu dari anaknya meninggal dengan tulang kering kerontang dan wajah tanpa aura.
Ia tidak mengenal kata “menyerah” dalam usaha membebaskan anak-anaknya dari belenggu narkoba.
Air mata menjadi santapannya siang malam.
Segala yang ada dalam dirinya telah dikerahkan karena cinta kepada anak-anaknya.
Satu hal yang menguatkan adalah janji Tuhan bahwa ia akan menjadi pemenang :
“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Roma 8:37).
Kesaksiannya mengingatkan banyak anak muda bahwa hari-harinya masih panjang.
Banyak harapan di masa depan.
Jangan sampai disia-siakan hanya dengan narkoba.
Karena itu, mari katakan “Say no to drug”.
Keluarga bahagia dan Firman Tuhan merupakan bentengnya.
Tuhan memberkati.
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC.