Ada seorang pembaca katolisitas yang bertanya demikian:
Salam katolisitas.org
Saya ingin menanyakan arti dan dalam konteks apa dalam ayat : Surat Paulus kepada Filemon 1 : 1-3 sbb : “Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami, dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat dirumahmu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.-”
Pertanyaan saya yang lebih ditekankan dikata jemaat dirumahmu , dimana ada teman yang membenarkan bahwasanya gerejapun bisa dirumah.-
mohon pencerahannya.-
terima kasih – Salam damai, Adnilem
Dalam keterangan “Introduction to the Letter of Philemon”, dari The Navarre Bible, the Letters of St. Paul, Texts and Commentary, p. 493, 495. diberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Filemon adalah seorang yang terpadang di Kolose yang dibimbing oleh Rasul Paulus kepada pertobatan dan menjadi Kristen, kemungkinan besar pada masa ia tinggal tiga tahun di Efesus, karena Rasul Paulus tidak pernah datang ke Kolose (lih. Kis 19:10; 20:31). Setelah Filemon bertobat, maka rumahnya menjadi basis bagi gereja lokal yang kecil (Flm 1:1-2). Rasul Paulus sangat menghargai hal ini; dan memanggil Filemon sebagai “teman sekerja” dan memperlakukannya dengan kasih dan kepercayaan yang besar (Flm 1: 8, 17, 19, 21)
2. Mengingat bahwa surat Filemon adalah surat yang singkat dan ditujukan secara pribadi kepada Filemon, maka referensi kepada Apfia dan Arkhipus menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar adalah anggota dari keluarga Filemon, kemungkinan adalah istri dan anak laki-lakinya. Dari surat kepada Gereja di Kolose, kita ketahui bahwa Arkhipus adalah tokoh yang penting di Gereja Kolose (lih. Kol 4:17) walaupun di ayat itu tidak disebutkan pelayanan apakah yang dilakukannya/ apakah ia menjadi imam atau diakon.
Dengan mengetahui latar belakang surat Filemon ini, maka saya rasa konteks “Gereja di rumah” tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memang dapat saja rumah Filemon dipergunakan sebagai “gereja kecil” di Kolose. Namun ini selayaknya tidak diartikan sebagai gereja yang dibentuk sendiri dan berdiri sendiri. Jangan kita lupa bahwa Filemon sendiri disebut oleh Rasul Paulus sebagai “teman sekerja” (ay. 1) sehingga walaupun kita tidak memperoleh detail seperti apa bentuk teman sekerja ini, namun kita dapat mengetahui bahwa Filemon membina kesatuan dengan Gereja para Rasul, dengan hubungan baiknya dengan Rasul Paulus. Kesatuan dengan Gereja para Rasul (Apostolik) inilah yang menjadi salah satu ciri dari Gereja yang didirikan Yesus, yaitu, satu, kudus, katolik, dan apostolik.
2. Gereja di rumah sebenarnya juga bisa diartikan sebagai bentuk Gereja yang terkecil, yaitu keluarga. Katekismus Gereja Katolik 1655-1658 mengajarkan tentang prinsip Ecclesia domestica (Gereja domestik/ rumah tangga) yang memang terbentuk di rumah, yaitu keluarga. Karena tidak terlalu panjang, maka saya sertakan saja semua kutipannya sebagai berikut:
KGK 1655 Kristus memilih supaya dilahirkan dan berkembang dalam pangkuan keluarga Yosef dan Maria. Gereja itu tidak lain dari “keluarga Allah”. Sejak awal, pokok Gereja sering kali dibentuk dari mereka yang menjadi percaya “dengan seluruh keluarganya” (Bdk. Kis 18:8). Ketika mereka bertobat, mereka juga menginginkan, agar “seisi rumah mereka” menerima keselamatan. (Bdk. Kis 16:31 dan 11:14). Keluarga-keluarga yang menjadi percaya ini adalah pulau-pulau kehidupan Kristen di dalam dunia yang tidak percaya.
KGK 1656 Dewasa ini, di suatu dunia yang sering kali berada jauh dari iman atau malahan bermusuhan, keluarga-keluarga Kristen itu sangat penting sebagai pusat suatu iman yang hidup dan meyakinkan. Karena itu Konsili Vatikan II menamakan keluarga menurut sebuah ungkapan tua “Ecclesia domestica” [Gereja-rumah tangga] (LG 11)( Bdk. FC 21). Dalam pangkuan keluarga “hendaknya orang-tua dengan perkataan maupun teladan menjadi pewarta iman pertama bagi anak-anak mereka; orang-tua wajib memelihara panggilan mereka masing-masing, secara istimewa panggilan rohani” (LG 11,2).
KGK 1657 Disini dilaksanakan imamat yang diterima melalui Pembaptisan, yaitu imamat bapa keluarga, ibu, anak-anak, semua anggota keluarga atas cara yang paling indah “dalam menyambut Sakramen-sakramen, dalam berdoa dan bersyukur, dengan memberi kesaksian hidup suci, dengan pengingkaran diri serta cinta kasih yang aktif” (LG 10). Dengan demikian keluarga adalah sekolah kehidupan Kristen yang pertama dan “suatu pendidikan untuk memperkaya kemanusiaan” (GS 52,1). Di sini orang belajar ketabahan dan kegembiraan dalam pekerjaan, cinta saudara sekandung, pengampunan dengan jiwa besar, malahan berkali-kali dan terutama pengabdian kepada Allah dalam doa dan dalam penyerahan hidup.
KGK 1658 Kita harus memperhatikan lagi satu kategori umat, yang akibat situasi nyata kehidupannya – yang sering tidak mereka pilih secara sukarela – begitu dekat dengan hati Yesus dan karena itu patut mendapat penghargaan dan perhatian istimewa dari pihak Gereja, terutama dari para pastor: jumlah besar kelompok orang yang tidak kawin. Banyak dari mereka hidup tanpa keluarga manusiawi, karena mereka miskin. Beberapa orang menanggulangi situasi kehidupan mereka dalam jiwa sabda bahagia, di mana mereka dengan sangat baik mengabdi kepada Allah dan sesama. Bagi mereka semua, harus dibuka pintu-pintu keluarga, “Gereja-rumah tangga” dan pintu keluarga besar, Gereja. “Tidak ada seorang pun di dunia tanpa keluarga. Gereja adalah rumah tangga dan keluarga bagi siapa pun juga, khususnya bagi mereka yang ‘letih lesu dan berbeban berat’ (Mat 11:28)” (FC 85).
Demikianlah kita melihat ayat Fil 1:1-3 dengan konteks yang ada sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Jadi untuk menjawab pertanyaan anda, apakah Gereja bisa di rumah? Jawabnya bisa, sebab keluarga adalah bentuk Gereja yang terkecil yang disebut sebagai Ecclesia domestica. Pada masa para rasul memang logis jika basis Gereja dilakukan di rumah-rumah, karena belum memungkinkannya mereka membangun bangunan ibadah/ gereja. Namun demikian, Gereja di rumah ini, baik dengan pengertian Gereja keluarga (rumah tangga) ataupun sekumpulan umat yang beribadah di rumah itu, tetap mempunyai kesatuan dengan para rasul (apostolik).
Sdr/i yg terkasih,
Kalau kita kembali ke Alkitab dan makna gereja yang alkitabiah, maka kita akan menemukan bahwa gereja adalah orang-orang yg telah dipanggil keluar dari kegelapan dan masuk dalam terang Kristus. Setiap orang percaya adalah gereja, tubuh Kristus. Gereja bukan gedung, gereja bukan denominasi, bukan organisasi. Jadi dimana saja orang percaya berkumpul dan dengan jumlah berapa saja, maka itu adalah gereja. Tiga ratus tahun jemaat mula-mula tidak pernah membangun gedung khusus untuk berkumpul. mereka memakai rumah-rumah. jadi pola gereja rumah lebih alkitabiah daripada gereja yang kita kenal sekarang ini yg sudah berorientasi kepada gedung, struktur, tata ibadah dll.
Shalom Frank,
Memang benar, bahwa Gereja bukan gedung, walaupun memang gedung ibadah umat Kristiani disebut gereja. Kitab Suci mengatakan bahwa Gereja itu adalah ‘jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran’ (1 Tim 3:15). Oleh karena itu memang Gereja bukan dalam artian gedung/ bangunan fisik tetapi bangunan rohani, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus sebagai batu penjuru (Ef 2:20). Hal ini sesuai juga dengan Sabda Kristus sendiri, yang mendirikan Gereja-Nya di atas Rasul Petrus, ketika Ia mengatakan, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Gereja-Ku) dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Mat 16:18-19)
Maka, dengan pengertian ini Gereja dalam arti yang sesungguhnya adalah jemaat yang didirikan oleh Kristus, yang berada dalam kesatuan dengan para rasul, yang ditandai dengan pengakuan terhadap kepemimpinan Rasul Petrus dan para penerusnya (para Paus). Sebab menurut Kitab Suci, Gereja adalah suatu persekutuan jemaat yang didirikan oleh Kristus di atas Rasul Petrus, dan bukannya suatu kumpulan jemaat yang berdiri sendiri, tanpa kesatuan dengan para rasul dan ajaran mereka.
Jika kemudian jemaat yang berada dalam kesatuan dengan Para rasul ini beribadah di rumah-rumah karena belum mempunyai gedung ibadah (gereja), tentu ini tidak menjadi masalah, karena inti dari Gereja yang otentik, bukan terletak dari apakah ibadahnya diadakan di rumah- rumah atau di gedung, tetapi lebih kepada kesatuan dengan Gereja yang didirikan Kristus di atas Rasul Petrus. Tuhan Yesus tidak mengatakan agar Gereja harus beribadah di rumah- rumah saja dan tidak di gedung, tetapi Ia jelas mengatakan bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas Petrus, dan memberikan kuasa kepada Petrus untuk memimpin Gereja-Nya.
Selanjutnya, stuktur kepemimpinan Gereja, itu juga sudah disebutkan di dalam Kitab Suci, demi pengaturan jemaat. (lih. 1 Tim 3-). Surat- surat Bapa Gereja/ penerus para rasul juga menyebutkan hal struktur kepemimpinan tersebut, maka hal urutan ada uskup, imam dan diakon, itu bukan penemuan baru, tetapi sudah sudah ada sejak jaman jemaat perdana (sebelum tahun 110, berdasarkan atas bukti surat-surat St. Ignatius Martir dari Antiokhia- yaitu surat kepada jemaat di Trallians). Kemudian tata ibadah yang otentik adalah tata ibadah yang merupakan kelangsungan dari tata ibadah pada jaman para rasul/ jemaat abad- abad awal. Kesinambungan ini mencerminkan kesatuan jemaat yang sekarang ini dengan jemaat mula- mula, yang dipimpin oleh para rasul, dan menjadi bukti/ tanda bagi Gereja yang apostolik. Hal struktur dan tata ibadah sejah jaman jemaat awal inilah yang tetap dilestarikan oleh Gereja Katolik sampai sekarang.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom…
Jadi bagaimana saya harus memberitahu mereka(teman sib) dengan cara baik supaya mereka faham dan tidak terasa hati?saya tidak tahu bagaimana utk menolak ajakan mereka sebab mereka serumah dengan saya di kolej ni?
salam kasih…Ingrid
Shalom Monica,
Silakan anda katakan sejujurnya, akan maksud anda untuk memperdalam iman anda terlebih dahulu. Asalkan anda katakan dengan baik-baik dan penuh kasih, saya percaya mereka akan menghormati keputusan anda. Sementara itu, gunakanlah waktu yang anda, untuk memperdalam iman Katolik anda. Bergabunglah dengan komunitas Katolik di paroki anda. Namun demikian, tetaplah bersikap baik kepada teman-teman anda itu (yang dari SIB), dan siap sedialah untuk menolong jika mereka memerlukan bantuan. Dengan demikian mereka tetap melihat ketulusan hati anda sebagai teman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Shalom….
saya tertarik dengan artikel ini…kami pelajar di sebuah Universiti pendidikan di semenanjung malaysia dan ketika saya membaca artikel ini,saya teringat bahawa baru sahaja kami membuat “sharing” dan pembacaan alkitab bersama2 kawan serumah(kristian tapi bergabung antara katolik dan sib).mereka telah mengajak saya untuk mengikut pertemuan mereka….jadi pertanyaan saya, apakah boleh saya (katolik) membuat pertemuan(gereja kecil) bersama-sama mereka yg bukan katolik???tetapi mereka protestan??
thanks…
Shalom Monica,
Jika pertemuan diadakan antar saudara maka saya rasa bisa saja dilakukan, sebab mungkin kumpul-kumpul macam ini menjadi bagian dari acara keluarga. Namun jika anda secara khusus mengundang pembicara untuk memimpin persekutuan doa di rumah anda, memang sebaiknya anda pertimbangkan. Sebab jika anda mengumpulkan umat di rumah anda, selayaknya anda mengundang pembicara dari Gereja Katolik, sebab anda seorang Katolik. Prinsipnya menurut saya adalah, kenalilah iman anda terlebih dahulu. Ini adalah saran saya, sejauh yang saya ketahui bermanfaat, sebab iman Katolik itu sendiri begitu kaya dan indah, hanya memang diperlukan usaha dan komitmen untuk mendalaminya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Salam katolisitas.org
Saya ingin menanyakan arti dan dalam konteks apa dalam ayat : Surat Paulus kepada Filemon 1 : 1-3
sbb : 1 Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami
2 dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat dirumahmu:
3Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.-
pertanyaan saya yang lebih ditekankan dikata jemaat dirumahmu , dimana ada teman yang membenarkan bahwasanya gerejapun bisa dirumah.-
mohon pencerahannya.-
terima kasih,
salam damai, Adnilem
[Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.