Dosa menghujat Roh Kudus – dosa yang tak terampuni

Pertanyaan:

Yth Katolisitas,

Saya ingin bertanya tentang Dosa menghujat Roh Kudus, bagaimana jika seseorang menghujat Allah atau Yesus Kristus, Putra-Nya apakah juga takkan terampuni seperti halnya menghujat Roh Kudus?

Demikian pertanyaan dari saya, terima kasih
Tuhan memberkati -Chris

Jawaban:

Shalom Chris,
Terima kasih atas pertanyaannya. Saya pernah menjawab pertanyaan sehubungan dengan dosa menghujat Roh Kudus disini (silakan klik), dimana saya mengatakan:
I. Dosa Menghujat Roh Kudus:
1) Di dalam Katekismus Gereja Katolik 1864 dikatakan “Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus”, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, tetapi bersalah karena berbuat dosa kekal” (Mrk 3:29). Kerahiman Allah tidak mengenal batas; tetapi siapa yang dengan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan, ia menolak pengampunan dosa-dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus. Ketegaran hati semacam itu dapat menyebabkan sikap yang tidak bersedia bertobat sampai pada saat kematian dan dapat menyebabkan kemusnahan abadi.
2) Jadi secara prinsip dosa adalah suatu kesalahan yang membuat manusia membelok dari tujuan akhir, yaitu persatuan dengan Tuhan. Semakin parah suatu dosa, maka pembelokannya terhadap tujuan akhir akan semakin besar. Dan dosa menghujat Roh Kudus, adalah suatu pembelokan yang benar-benar bertentangan dengan tujuan akhir. Hal ini dapat juga dimanifestasikan dengan keputus-asaan dan tidak mempunyai sikap untuk sampai pada tujuan akhir.
3) Perwujudan dari dosa ini adalah keputusasaan karena meragukan kasih Allah (despair) dan juga anggapan yang salah tentang keadilan Allah (sin of presumption). Dua hal ini adalah akibat dari kesalahan menilai hakekat Allah. Keputus-asaan melawan kebijaksanaan ilahi harapan (hope), di mana harapan ini diperlukan untuk percaya akan janji Allah tentang kehidupan kekal di surga. Keputus-asaan sebenarnya memberikan tuduhan yang tidak benar akan Allah yang sebenarnya maha pengampun dan maha kasih. Dengan demikian seseorang yang berputus asa akan menganggap dosanya lebih besar dari kasih Allah. Oleh karena itu, orang ini dapat melakukan apa saja yang melawan Allah, dengan anggapan bahwa dia tidak mungkin mendapatkan kasih Allah.
Di sisi yang lain, anggapan yang salah tentang keadilan Allah (sin of presumption) adalah dosa yang melawan Roh Kudus, yang bertolak belakang dengan dosa keputus-asaan. Presumption percaya akan janji Allah tentang Surga, namun menyalahi Allah yang sebenarnya Maha Adil, sehingga orang ini berfikir dapat mencapai surga dengan caranya sendiri tanpa mempedulikan bahwa Allah menghendaki pertobatan dan bahwa ada konsekuensi dari dosa/ kesalahan yang diperbuat olehnya. Orang macam ini menempatkan anggapan sendiri lebih tinggi dari pada hukum Tuhan. Dia juga berfikir bahwa dia dapat terlepas dari hukuman Tuhan walaupun dia berdosa. Oleh karena itu, pertobatan yang membawa kepada kebahagiaan kekal, menjadi suatu yang sulit sekali dilakukan, sebab orang ini tidak melihat bahwa pertobatan itu diperlukan. Dan akhirnya orang ini juga dapat terjebak untuk tidak mengakui adanya hukum moral dan kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Oleh karena itu orang ini sulit diselamatkan, karena menolak kebenaran berarti menolak Tuhan, sumber dari kebenaran atau kebenaran itu sendiri.
II. Bagaimana dengan dosa menghujat Allah Putera dan Allah Bapa?
1) Dalam konteks perikop tersebut (Mt 12:22-37), dikatakan bahwa Yesus telah begitu banyak menyembuhkan orang, yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa kuasa Allah. Walaupun dengan bukti-bukti tersebut dan ditambah dengan begitu banyak orang yang mengatakan bahwa “Yesus adalah anak Daud (yang berkonotasi Sang Mesias)” (Mt 12:23), kaum farisi masih tetap tidak percaya. Dari perikop tersebut, kita melihat bahwa Yesus mengusir setan, menyembuhkan yang buta dan bisu, seperti yang diceritakan demikian, “Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.” (Mt 12:22). Seharusnya, sebagai seorang farisi, mereka tahu akan nubuat nabi Yesaya, “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara.“(Is 35:5-6). Namun bukannya percaya atau minimal mempelajari hal ini, mereka dengan serta merta mereka berkata “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.” (Mt 12:24). Dalam konteks inilah Yesus mengatakan bahwa “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.” (Mt 12:31).

Kalau mereka masih meragukan kehadiran Mesias dalam rupa manusia, mungkin mereka masih dapat dimaafkan (lihat Catena Aurea, komentar dari Santo John Chrysostom pada Mt 12:31-32). Rasul Paulus mengatakan “bahwa tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan” (1 Kor 1:23). Namun pada saat mereka menghujat karya Allah, Roh Kristus yang sebenarnya terbentang di hadapan mereka – seperti pengajaran dan banyak mukjijat – kemudian mengatakan bahwa semua itu adalah dari Setan, mereka telah mengeraskan hati mereka dan secara jelas menolak Allah, yang telah berbicara kepada bangsa Yahudi lewat para nabi.
2) Kalau begitu apakah dosa terhadap Allah Putera dan Allah Bapa dapat diampuni?
Dosa pada dasarnya adalah melawan Allah, dan tidak dapat dipisahkan antara dosa melawan Allah Bapa, Putera, Roh Kudus, karena tiga Pribadi tersebut adalah Allah yang satu. Namun bagaimana menjawab ayat Mt 12:31, yang seolah-olah menempatkan Roh Kudus lebih tinggi dari pribadi yang lain, sehingga dosa terhadap Roh Kudus tidak dapat diampuni dan dosa terhadap yang lain dapat diampuni. Kita dapat meninjaunya dari sisi “appropriation“, dimana hal ini digunakan untuk membedakan tiga Pribadi dalam Tritunggal Maha Kudus, seperti yang diterangkan oleh St. Thomas Aquinas, ST, I, q. 39, a. 7.
Tentang Roh Kudus yang dijanjikan, Yesus berkata “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.” (Yoh 16:8). Oleh karena itu, tugas utama Roh Kudus adalah ‘menginsafkan’ manusia dari dosanya. Jika manusia tidak mau insaf, maka ia berdosa melawan Roh Kudus. Maka adalah benar, kalau seseorang menolak Roh Kudus, berarti ia menolak kebenaran dan menolak kasih Allah, serta menolak pengampunan dari Allah, maka tidak mungkin diampuni baik di kehidupan sekarang maupun yang akan datang.
Demikianlah penjelasan singkat tentang “dosa menghujat Roh Kudus”.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org
5 20 votes
Article Rating
19/12/2018
103 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
fran
fran
11 years ago

bagaimana jika seseorang sudah melakukan dosa menghujat roh kudus tapi ingin mendapatkan pengampunan? apakah masih bisa diampuni?

[Dari Katolisitas: Silakan membaca kembali artikel di atas. Orang yang melakukan dosa menghujat Roh Kudus adalah orang yang menolak pengampunan dari Allah, entah karena merasa dirinya sudah benar sehingga tidak memerlukan pengampunan, atau merasa dirinya begitu besar dosanya sehingga Allah tidak mungkin dapat mengampuninya. Jadi kalau orang itu ingin mendapatkan pengampunan, artinya ia tidak menghujat Roh Kudus. Orang yang sedemikian, jika sungguh bertobat dari dosanya, akan menerima pengampunan dari Tuhan.]

fran
fran
Reply to  fran
11 years ago

masaahnya, bagaimana jika ia benar2 sudah melakukan dosa menghujat roh kudus? dalam arti ia melakukan dosa berat dengan sengaja, dan tidak ada keinginan untuk bertobat walaupun sudah banyak kali diperingatkan baik melalui teguran keluarga ataupun bisikan roh dalam dirinya, pada akhirnya semua dosanya terbongkar karena ketahuan dan pada saat itu ia masih banyak berbohong untuk menutupi dan menyangkali dosa2nya, sampai kemudian terasa sudah seperti tidak ada jalan kecuali meminta pengampunan dan keselamatan dari Tuhan karena sudah berbuat sedemikian jahat kepada keluarga, apakah masih ada pengampunan? bukankah mendukakan keluarga dosanya sangat berat?

Valen
Valen
12 years ago

Yth Katolisitas

Saya mau bertanya tentang dosa ini ” Jika seorang misalkan ia mencuri contohnya mencuri uang Gereja atau istilahnya merampok/korupsi lalu karena ia belum memahami arti dosa besar lalu ia melakukan terus dosa itu dan ikut pengakuan dosa dan mengakukan dosanya pada Pastor, lalu ia karena kedagingan dan ketidaktahuannya tentang dosa itu ia diingatkan oleh rekan atau sahabatnya atau melihat di website tentang dosa besar dan dosanya termasuk besar lalu dia ikut pengakuan lagi dan mengakukan dosanya pada Pastor lalu dia bertobat dan menyesal apakah dia disebut dosa menghujat Roh Kudus ???

Thank You

Ingrid Listiati
Reply to  Valen
12 years ago

Shalom Valen, Nampaknya yang dilakukan oleh orang yang Anda katakan itu adalah dosa berat, namun bukan dosa menghujat Roh Kudus. Nampaknya ada yang perlu ditanyakan kepada orang yang bersangkutan. Sebab sesungguhnya tidaklah sulit untuk mengetahui bahwa perbuatan mencuri/ mengambil sesuatu yang bukan milik kita adalah dosa. Seorang anak yang baru mencapai usia akal budi (sekitar 7 tahun) saja sudah dapat memahami bahwa mencuri itu dosa. Dosa itu menjadi lebih besar ketika yang dicuri adalah uang milik Gereja, dan tentang pemahaman ini juga bukan sesuatu yang sulit dipahami oleh orang yang normal. Maka nampaknya bukan alasan jika dikatakan seseorang tidak memahami… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

dear katolisitas,

bagaimana dengan orang yang tahu dan sengaja berbuat dosa (korupsi atau perzinahan, misalnya)dengan pikiran bahwa saat sudah puas dan terkumpul uang banyak ia akan bertobat dan tidak akan melakukan lagi. Jika misalnya sebelum ia meninggal dunia, ia sempat mengaku dosa, apakah dosanya yang berat itu tetap terampuni? (mengingat ia sungguh sengaja, direncanakan dan memanipulasi Allah).

mohon jawaban.

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Pak Stef, banyak terima kasih.

salam
ys

jericho
jericho
12 years ago

Syalom.. Sy mau tanya, dikatakan bhwa ketika kita berdosa dan kemudian msh prcaya akan pengampunan Tuhan dan berusaha kembali padaNya bukanlah dosa menghujat Roh Kudus yg tdk terampuni. Dan dikatakan suatu saat pasti akan terlepas dari dosa itu, namun bgaimana jika hingga akhir hayat nya, orang tsb msh bergumul jatuh bangun demikian, berdosa lalu bertobat, namun berdosa lagi, dan bertobat lg?? Bagaimana dgn keselamatannya? Lalu dalam hal ini, apa yg salah sebenarnya? Bukankah keselamatan itu sesungguhnya rahmat dr Allah dgn didukung kehendak bebas manusia, dr sni kan manusia nya jg sdh mau. Lantas apa yg sbnarnya dibutuhkan dlm perjuangan jatuh… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  jericho
12 years ago

Shalom Jericho, Keadaan jatuh dalam dosa kemudian bertobat, lalu jatuh ke dalam dosa lagi, lalu bertobat lagi, memang merupakan keadaan yang dapat dialami oleh semua orang, bahkan yang sudah dibaptis. Hal ini selayaknya membuat kita bertumbuh dalam kerendahan hati, karena menyadari bahwa sebagai manusia kita ini sungguh kecil dan cenderung jatuh ke dalam dosa, sehingga tak patut memegahkan diri. Namun di sisi lain, keadaan ini justru harus membuat kita tidak lengah, artinya begitu kita menyadari bahwa kita jatuh ke dalam dosa, apalagi dosa berat, kita harus segera memohon ampun kepada Tuhan, lewat sakramen Pengakuan Dosa. Mengapa? Sebab jika kita wafat… Read more »

jericho
jericho
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

terima kasih byk Bu Ingrid… sy skrg sdh lumayan ngerti n tenang dlm memperjuangkan kekudusan bersama Tuhan. Krn sy tau Tuhan sbenarnya menginginkan stiap anak2Nya selamat dan tdk ad yg binasa. Mohon doanya utk pjuangan kita utk hdup kudus. Tuhan memberkati.

Domi
Domi
12 years ago

Yth Katolisitas
saya mau bertanya jika seorang pernah berbuat dosa misalkan dia menonton film porno lalu melakukan seks secara tidak langsung seperti maaf memainkan alat vitalnya demi kepuasan lalu dia minta pengakuan dosa ,namun karena kedagingannya dia terjatuh lagi pada dosa yang sama dan minta pengakuan lagi apakah itu disebut dosa menghujat Roh kudus ???

Ingrid Listiati
Reply to  Domi
12 years ago

Shalom Domi, Kesalahan yang Anda sebutkan tersebut adalah dosa masturbasi, dan tentang hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Sedangkan tentang dosa menghujat Roh Kudus pada dasarnya adalah: 1) jika seseorang tidak lagi percaya bahwa Tuhan dapat mengampuni dosanya (entah karena ia merasa dosanya begitu besar, entah karena ia telah berputus asa karena dosanya (sin of dispair), entah karena ia tak percaya akan adanya Tuhan yang Maha pengampun); dan 2) jika seseorang merasa dirinya sudah benar, sehingga tidak lagi memerlukan pengampunan Tuhan (ini disebut sin of presumption). Jika orang tersebut menyesal, bertobat dan mau mengaku dosanya di dalam… Read more »

Domi
Domi
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Terima kasih mbak Ingrid setidaknya saya mengetahui itu karena saya seorang seminaris harus banyak belajar tentang hal-hal itu …

fxe
fxe
Reply to  Domi
12 years ago

Dear Domi; Menurut saya, janganlah kita terlalu berlebihan memfokuskan perhatian pada “satu gangguan”. Bila “gangguan” tsb kita perhatikan terus dan kita rasa-rasakan maka gangguan itu akan semakin besar efeknya. Misalnya ketika hiking ada kerikil masuk ke sepatu kita. Sebenarnya kerikil tsb tidak mengganggu kita berjalan untuk mencapai puncak gunung, tetapi karena kita rasa-rasakan kehadiran kerikil itu, maka kita menjadi terganggu dan terobsesi untuk mengeluarkannya, dan malah berhenti berjalan. Justru karena itulah efek gangguan tsb bisa lebih besar menghalangi relasi kita dgn Tuhan. Memang “gangguan dosa” itu mesti kita hadapi, tetapi janganlah kita kita frustasi karenanya, karena itu toh adalah masalah… Read more »

Domi
Domi
Reply to  fxe
12 years ago

Terima kasih fxe saya mau nanya lagi tentang masturbasi yang dibahas di atas apakah jika dia pengakuan 2 atau 3 kali masih jatuh lagi pada dosa masturbasi itu dan dia masih sadar dan mau mengaku dosanya lagi karena dia tau kedagingannya kuat apakah Tuhan masih mau mengampuni ??? [Dari Katolisitas: Asalkan ia bertobat, Tuhan akan mengampuninya lagi. Tuhan yang mengajarkan agar kita mengampuni sampai tujuh puluh kali tujuh kali, akan terlebih dahulu melakukannya kepada kita orang berdosa. Banyak kesaksian menyatakan bahwa orang yang setia mengaku dosa dalam Sakramen Pengakuan dosa tentang dosa yang sama, setelah kesekian kalinya akan akhirnya dapat… Read more »

Domi
Domi
Reply to  Domi
12 years ago

Terima kasih Katolisitas ….
Saya uda paham dan mengerti mohon doanya …

saya saya
saya saya
Reply to  Domi
11 years ago

untuk Sdr. Domi & pembaca lain. Betul apa yg dikatakan bu Ingrid “Banyak kesaksian menyatakan bahwa orang yang setia mengaku dosa dalam Sakramen Pengakuan dosa tentang dosa yang sama, setelah kesekian kalinya akan akhirnya dapat lepas dari keterikatan dosa tersebut. Dibutuhkan kerendahan hati, ketekunan dan keteguhan untuk terus berjuang mengalahkan dorongan dosa tersebut” untuk sharing, saya wanita namun memiliki dosa berat spt yg diceritakan di atas. meski saya malu saya bertekad untuk hidup dlm rahmat Tuhan meski sy sadar itupun merasa tak pantas sy dapatkan kecuali ini menjadi kehendakNya untuk Anak-anakNya (kita) yg sunnguh dicintaiNya. untuk melepaskan diri dr dosa… Read more »

Domi
Domi
Reply to  Domi
12 years ago

Dear Katolisitas Saya mau bertanya lagi tentang ayat Alkitab yang berbunyi: 1. Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan kita dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi didalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari semula (2 Petrus 2:20). 2. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuaan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menhapus dosa itu. Tetapi yang ada adalah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. ( Ibrani 10:26-27). saya mau bertanya tenyang maksud ayat ini dan hubungan dengan manusia… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Domi
12 years ago

Shalom Domi, Salah satu cara untuk memahami makna ayat-ayat Kitab Suci adalah membaca keseluruhan perikop yang mengandung ayat-ayat tersebut, dan jika perlu membaca pula perikop sebelum dan sesudahnya. Dengan prinsip ini kita dapat lebih memahami maksud dari ayat yang Anda tanyakan itu. 1. Ayat 2 Pet 2:20 ada dalam perikop tentang Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu (2Pet 2). Mereka ini adalah orang-orang yang menyesatkan banyak orang melalui ajaran-ajaran mereka, yang sepertinya menjanjikan kemerdekaan kepada orang-orang lain, padahal para pengajar itu sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan dengan keterikatan mereka dengan hal-hal duniawi. Dikatakan di sini, bahwa mereka yang mengikuti ajaran- ajaran ini,… Read more »

Domi
Domi
Reply to  Domi
12 years ago

Thank you atas informasinya

Domi
Domi
Reply to  Domi
12 years ago

thanks …

Modestus Lama Wuran
Modestus Lama Wuran
12 years ago

Menarik pembahasan mengenai dosa menentang Roh Kudus – dosa yang tak terampuni. Pertanyaannya adalah: Apakah sudah ada orang di zaman ini yang melakukan dosa tersebut?

[dari katolisitas: Dimana kita melihat keputusasaan tanpa batas dan ketidakpedulian akan Tuhan, maka sebenarnya dalam derajat tertentu, dosa ini telah terwujud.]

Modestus Lama Wuran
Modestus Lama Wuran
Reply to  Modestus Lama Wuran
12 years ago

jika memang demikian, apa hukuman bagi para pendosa ini? apakah ada hubungannya dengan keselamatan Allah?

[dari katolisitas: dosa menghujat Roh Kudus akan membawa manusia ke neraka. Lihat penjelasan ini – silakan klik]

prayogo
prayogo
12 years ago

Pak saya orang Kristen. Bagaimana seorang pernah berfikir kenapa saya harus percaya Tuhan Yesus kalo saya masi berbuat dosa. Ada juga yang pernah berfikir Tuhan Yesus telah meninggalkan kita. Bagaimana dengan orang yang sudah percaya Tuhan Yesus tetapi masi berbuat dosa, misalnya mencuri

Tolong jawab pertanyaan saya apakah hal- hal di atas mengujat Roh Kudus..?????

Domi
Domi
Reply to  prayogo
12 years ago

Thank You atas penjelasannya

christian
christian
12 years ago

shalom,

maaf sy sdh beberapa hari menelusuri artikel tentang sakramen pengakuan dosa, namun belum ketemu.. mudah2an team katolisitas dapat membantu saya tentang artikel sakramen pengakuan dosa secara khusus…

terima kasih sebelumnya, Tuhan Yesus memberkati
christian

[Dari Katolisitas: Silakan klik di artikel seri ini:

Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa, bagian 1
Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa, bagian 2
Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa, bagian 3
Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa, bagian 4 ]

 

yongky
yongky
13 years ago

Dear katolisitas , Saya ingin menanyakan arti dari : Menghujat dan mendukakan dan menentang Roh Kudus (Markus 3:29 ; Lukas 12:10 ; Efesus 4:30 , Matius 12:31-32 ) , sehingga tidak akan diampuni . – Bukankah Trinitas Allah adalah sama, sehingga mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, juga sama dengan menghujat Roh Kudus, Lukas 12:10 – Ada pendapat : Roh Kudus adalah pembimbing kepada kebenaran, menghujat Roh Kudus adalah sama dengan tidak mau dibimbing Roh Kudus untuk mengerti kebenaran, makanya (tanpa kebenaran) manusia akan binasa = tidak akan (bisa) diampuni , sedangkan pribadi Roh Kudus banyak orang awam tidak mengetahuinya, orang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  yongky
13 years ago

Shalom Yongky, Silakan anda membaca terlebih dahulu artikel, Dosa Menghujat Roh Kudus- dosa yang tak terampuni, silakan klik, karena sebagian besar pertanyaan anda sudah dibahas di sana. Selanjutnya saya ingin menambahkan beberapa catatan, sehubungan dengan pertanyaan anda: Ajaran iman yang diberikan oleh Gereja adalah atas inspirasi Roh Kudus, anggapan yang membedakan atau bahkan mempertentangkan ajaran Gereja dengan ajaran Roh Kudus adalah pandangan yang keliru. Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada para Rasul, secara khusus Rasul Petrus untuk mengajar dan menentukan apa yang benar dan tidak benar secara moral (yaitu arti istilah “mengikat dan melepaskan” dalam Mat 16:19), maka Gereja Katolik yang… Read more »

Jojo
Jojo
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Thank you

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
13 years ago

Salam katolisitas, Saya tidak tahu koment saya diposkan di bagian mana, namun saya coba dalam link ini saja. Menghujat anak manusia dan menghujat roh kudus Pertanyaan saya adalah sederhana saja. Bahwa selama ini saya masih ragu-ragu atau bertanya-tanya tentang perkataan Yesus (saya lupa di injil mana) mungkin Mateus. Bahwa Yesus mengatakan demikian, Barang siapa menghujat anak manusia, dosanya akan diampuni, tetapi barangsiapa menghujat roh kudus, dosanya tidak akan di ampuni. Perkataan sangat sulit bagi saya untuk menjelaskan kepada teman-teman saya. Yang dimaksud dengan menghujat roh kudus, yang kaya apa iya? saya pernah mengatakan bahwa menghujat roh kudus seperti , pinda… Read more »

Elly
Elly
13 years ago

Pak, saya ingin bertanya, saya telah melakukan dosa perzinahan dan sudah dilepaskan. Banyak orang yang beranggapan saya dipelet oleh lelaki ini. Sebelumnya saya mempunyai pacar, namun saya selingkuh dan melakukan dosa tersebut. Pada waktu pelepasan saya memang mau benar benar ingin berubah, namun saya masih memikirkan lelaki selingkuhan tersebut Dan berharap ia bisa sadar apa yang diperbuatnya itu salah dan mengembalikan dia ke jalan yang benar. Saya ingin bertanya apa ini termasuk dosa menghujat Roh Kudus? Dan apa yang harus saya lakukan? Terima kasih .. GBU

Ingrid Listiati
Reply to  Elly
13 years ago

Shalom Elly, Bersyukurlah kepada Tuhan jika anda telah mengalami pelepasan dari keterikatan dosa percabulan. Semoga anda juga sudah mengakukan dosa ini dalam sakramen Pengakuan Dosa, sebab dengan rahmat pengampunan yang diberikan oleh Allah melalui sakramen ini, anda akan dimampukan untuk terus mengatakan “tidak” pada dosa ini. Namun anda harus waspada, bahwa godaan untuk kembali jatuh dalam dosa ini  akan terus ada. Maka kalau saya boleh menyarankan, janganlah bermain- main dengan api, untuk kembali menjalin hubungan dengan teman selingkuhan anda itu. Lebih baik anda bawa saja dia dalam doa- doa anda, sembari anda menguatkan kerohanian anda. Hindarilah kesempatan untuk berbuat dosa,… Read more »

yanto
yanto
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Dear ibu Inggrid, “Roh itu penurut dan daging itu lemah”, namun daging dan roh itu tidak terpisahkan selagi manusia itu masih hidup, maka pertanyaan saya adalah apakah gereja kita mempunyai “cara” tersendiri yang dapat memperkuat “daging” itu agar dia tidak mudah jatuh kedalam godaan dosa dan dia lebih dapat mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kehendak bebas itu tidak sampai “dibuahi” oleh dosa. Karena kita tahu upah dosa yang telah matang adalah maut. Sebagai perbandingan saja, saya pernah ke India dan melihat cara “holy life” versi mereka, yaitu disamping beribadat dng segala ritualnya, mereka rela hidup dng tidak makan daging sama… Read more »

Monica
Monica
13 years ago

Shalom, Pak Stef,

Jika seseorang masih mau minta ampun dan takut akan hukuman Tuhan karena sebelumnya meragukan karakter Tuhan yang Maha Baik itu, berarti belum masuk dosa kekal, kan?

Terima Kasih. Mohon bantuannya…

Shalom,

Monica

Ingrid Listiati
Reply to  Monica
13 years ago

Shalom Monica,
Nampaknya itu bukan dosa kekal atau dosa menghujat Roh Kudus. Sebab orang itu masih mengakui adanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa, sedangkan jika orang yang menghujat Roh Kudus, ia: 1) tidak lagi percaya bahwa Tuhan dapat mengampuni dosanya, atau 2) menganggap dirinya sudah pasti diampuni, sehingga ia melakukan dosa sebanyak- banyaknya, tanpa menyesal sekalipun.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Basilius
Basilius
13 years ago

Lalu apakah dosa menghujat Roh Kudus adalah dosa yang paling berat ?
Dan apakah menghina Roh Kudus = menghujat Roh Kudus ?

[dari katolisitas: silakan melihat artikel di atas – silakan klik]

galih
galih
13 years ago

saya ingin bertanya pendapat mbak inggrid.
tentang orang yang kehilangan arah, jati diri, keyakinan dan pengharapan???

Ingrid Listiati
Reply to  galih
13 years ago

Shalom Galih, Sebenarnya yang perlu direnungkan adalah mengapakah sampai seseorang kehilangan arah, jati diri, keyakinan dan pengharapan? Sebab orang yang sedemikian, sepertinya adalah orang yang berputus asa. Tentang keputusasaan, Katekismus mengajarkan: KGK 2091     Perintah pertama juga menyangkut dosa-dosa melawan harapan yaitu keputusasaan dan kesombongan. Dalam keputusasaan manusia berhenti mengharapkan dari Allah keselamatan pribadinya, bantuan rahmat, supaya sampai kepada keselamatan atau pengampunan dosa-dosanya. Dengan demikian ia menentang kebaikan Allah, keadilan-Nya – karena Tuhan selalu setia pada janji-Nya – dan kerahiman-Nya. Jika kita beriman kepada Tuhan Yesus, yang adalah “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6) maka semestinya kita tidak kehilangan arah… Read more »

Restu
Restu
14 years ago

Yth Katolisitas, Saya juga ingin bertanya tentang Dosa menghujat Roh Kudus, karena sepertinya saya adalah orang yang sangat sensitif, sehingga memiliki ketakutan yang sangat besar terhadap dosa ini. Malah menyebabkan pikiran saya selalu tidak konsen ketika saya berdoa. Khususnya ketika saya berdoa di dalam hati, ketika saya menyebutkan kata “Roh Kudus” malah pikiran saya membelok ke kata-kata yang lain, seperti kata-kata yang kasar, kotor dan lainnya. dibelakang kata Roh Kudus itu, seolah-olah saya sedang munghujat Roh Kudus dengan kata-kata itu. Susah sekali mengendalikannya. saya jadi merasa sangat bersalah ketika berdoa. padahal saya rindu sekali untuk berdoa dan masuk lebih dalam… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Restu
13 years ago

Shalom Restu, Tidak konsen waktu berdoa bukan merupakan dosa menghujat Roh Kudus. Karena menurut Katekismus 1864, seperti disebutkan di atas, orang yang menghujat Roh Kudus adalah: 1) orang yang dengan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan; 2) orang yang menolak pengampunan dosa- dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus. Penolakan ini menyebabkan sikap yang tidak mau bertobat sampai pada saat kematian. Jadi di sini dosa ‘menghujat’ Roh Kudus itu seolah mau mengatakan bahwa Roh Kudus itu tidak ada, tidak ada pengampunan yang dari Tuhan, atau ‘saya tidak membutuhkan pengampunan Tuhan itu’. Nah, nampaknya definisi ini sungguh berbeda… Read more »

Restu
Restu
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Terima kasih Ibu Ingrid
lega rasanya, mendapatkan jawaban dari ibu, paling tidak saya lebih tahu bahwa saya sungguh mengakui Roh Kudus bahkan saya rindu sekali untuk bisa merasakan kehadiran Roh Kudus dalam doa-doa saya.
Saya akan mencoba langkah yang ibu berikan, semoga saya semakin bisa berdoa dengan hati dan merasakan jamahan Roh Kudus yang bisa mengubah hidup saya menjadi lebih suka cita

terima kasih
Salam

Benny
Benny
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Shalom Bu Ingrid, Sama seperti kasus saudara Restu, selain tidak bisa konsen, pikiran saya juga mengarah kepada hal yang sangat keterlaluan, saya berusaha menolaknya, namun pikiran itu terus mengganggu saya sepanjang hari…saya amat takut kalau-kalau saya telah mendukakan Roh Kudus dan melakukan dosa itu. Saya pernah berpikir (tapi saya tidak sadar dari mana datangnya pikiran itu). Saya pernah berpikir kalau Yesus itu bukan utusan Tuhan, tetapi seperti dikatakan oleh orang Farisi itu, menggunakan kuasa Beelzebul yang jelas-jelas bertentangan dengan Yesus itu sendiri, sepertinya ini akibat suara yang terngiang setelah saya menonton film penyaliban Kristus di mana saat diadili di Sanhedrin,… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Benny
13 years ago

Shalom Benny, Saya menganjurkan agar anda menemui seorang pastor/ imam, dan mohonlah pengampunan Tuhan dalam sakramen Pengakuan Dosa. Sebab melalui rahmat Allah yang anda terima dalam sakramen itu, anda akan dimampukan oleh Allah untuk tidak lagi mempunyai pikiran- pikiran negatif yang meragukan ke-Allahan Yesus. Namun selebihnya anda harus berakar di dalam doa dan firman Tuhan, agar tidak jatuh lagi ke dalam kesalahan yang sama. Sebab hanya dengan mengimani firman Tuhan, anda akan memperoleh keyakinan bahwa Kristus yang diutus Allah tidak mungkin bersekutu dengan Beelzebul. Jika nabi Allah saja tidak mungkin bersekutu dengan Setan, apalagi Sang Putera Allah yang MahaTinggi! Silakan… Read more »

aquilina denada
aquilina denada
14 years ago

salam sejahtera

saya punya beberapa pertanyaan yang sampai skrg ingin sekali tau jawabannya…saya tau situs ini dari pastor teman saya semasa smu

adakah dosa yang tidak mendapat pengampunan dari Tuhan?

apa pendpat agama katholik tentang reinkarnasi?

saya adalah seorang katholik,tetapi saya menikah di gereja kristen dan diharuskan dibabtis lagi,bagaimana status saya di gereja katholik.masihkah saya sah sebagai umat khatolik?jika tidak apa saya harus dibabtis lagi di gereja katholik?mohon jawabannya….

Acel
Acel
14 years ago

YTH Katolisitas,

mohon untuk menjelaskan kepada saya tentang Allah Tri Tunggal,kalu Yesus menyebut diri-Nya putra Allah,trus siapakah Bapa yang di maksud itu,dan Roh Kudus itu posisinya di mana???
Dan apakah ada dosa besar dan dosa kecil??
dan tolong jelaskan tentang ujian da cobaan itu,terimakasih sebelunya,Tuhan memberkati!!

Ingrid Listiati
Reply to  Acel
14 years ago

Shalom Acel, 1. Penjelasan tentang Allah Trinitas, sudah dituliskan di artikel ini, silakan klik. Silakan anda membaca di sana, dan tanya jawab di bawahnya, dan jika ada yang belum jelas silakan bertanya kembali. 2. Tentang klasifikasi dosa, sudah pernah ditulis di sini, silakan klik. Istilah yang dipakai adalah dosa berat (mortal sin) dan dosa ringan (venial sin) 3. Tentang ujian ataupun pencobaan sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Anda dapat pula menggunakan fasilitas pencarian yang ada di pojok kanan atas pada halaman situs, dan ketik kata kuncinya yang ingin anda ketahui. Semoga dapat membantu. Salam kasih dalam Kristus Tuhan,… Read more »

stefana
stefana
14 years ago

Bu Inggrid dan Pak Steff, Menurut pemahaman saya mengenai “Menghujat Roh Kudus” yaitu Seseorang yg sudah diBabtis secara Katholik, tetapi dia menginggalkan gereja atau berpindah agama, dengan kata lain Murtat atau meninggalkan Imannya itulah yang disebut “Dosa Mneghujat Roh Kudus”, karena saat kita di Babtis Roh Kudus dicurahkan pada kita, sehingga kita diterima menjadi anak Allah, jadi kalau kita mengingkari dan meninggalkannya berarti kita “Menghujat Roh Kudus” dan dosanya tidak terampuni. Tetapi kalau orang menjadi Murtat dan sebelum meninggal dunia, dia bertobat, kembali pada Imannya yg benar dan orang itu mengakukan dosanya pada Pastur serta menerima Tuhan Yesus sebagai Juru… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  stefana
14 years ago

Shalom Stefana, Dosa menghujat Roh Kudus menurut Katekismus Gereja Katolik adalah: KGK 1864 “Tetapi apabila seorang menghujah Roh Kudus”, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, tetapi bersalah karena berbuat dosa kekal” (Mrk 3:29) Bdk. Mat 12:32; Luk 12:10. Kerahiman Allah tidak mengenal batas; tetapi siapa yang dengan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan, ia menolak pengampunan dosa-dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus (Bdk. Dei Verbum 46). Ketegaran hati semacam itu dapat menyebabkan sikap yang tidak bersedia bertobat sampai pada saat kematian dan dapat menyebabkan kemusnahan abadi. Maka seorang yang meninggalkan Gereja atau pindah agama belum tentu melakukan… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
14 years ago

menghujat roh kudus itu kayak gmana y?

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

pada waktu orang farisi mengatakan “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.” (Mt 12:24).

berarti mereka menolak Trinitas dalam kondisi sangat sadar?

apa berarti orang yang menolak agama kristen (katolik maupun protestan) berarti telah berdosa menghujat roh kudus?

Ingrid Listiati
Reply to  Alexander Pontoh
13 years ago

Shalom Alexander, Untuk menjawab pertanyaan anda, saya mengacu kepada penjelasan dari the Navarre Bible, tentang Mat 12: 24-30: “Tuhan kita mengundang orang-orang Farisi yang buta dan keras kepala untuk berpikir demikian: jika seseorang mengusir setan, ini berarti ia lebih kuat daripada setan: sekali lagi kita didesak untuk percaya di dalam Yesus Allah yang kuat, Allah yang menggunakan kuasa-Nya untuk membebaskan manusia dari perbudakan setan. Kuasa setan telah berakhir: penguasa dunia akan dikalahkan. Kemenangan Yesus di atas kuasa kegelapan, yang diselesaikan oleh kematian dan kebangkitan-Nya, menunjukkan bahwa terang sudah datang ke dalam dunia, seperti yang dikatakan oleh Tuhan sendiri kepada kita,… Read more »

leonard
leonard
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Syaloom, Apakah keraguan dalam melihat suatu mujizat atau nubuat berasal dari Roh Kudus berarti menghujat Roh Kudus? Pertama saya pikir gapapa karena di 1 Yoh 4, kita di suruh menguji roh, tapi pas dibaca-baca lagi, itu kan roh antikris yang harus diuji, yaitu roh yang menyatakan Yesus bukanlah Tuhan. Karena saya sering skeptis dan bertanya2 dlm diri apakah benar mujizatnya atau nubuatnya dari Roh Kudus. Karena mudah sekali orang ngomong atas nama Roh Kudus. Kalau soal mujizat, saya ga tahu apakah saya berdosa atau tidak beriman kalau skeptis begini. Padahal saya sendiri menerima mujizat dari Tuhan. Tapi yang buat saya… Read more »

leonard
leonard
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Syaloom Pak Stef Amin2.. saya lebih lega.. Sekarang saya lebih mao percaya saja dan melihat buah dari mujizat itu.. Saya mao diskusi lagi ttg suatu ayat maaf kalau saya tanya di sini karena sekalian saja Tentang 1 Yoh 3:20-21 ” Sebab jika kita dituduh olehnya, Allah lebih besar drpd hati kita serta mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang kekasih jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah” Seperti apa tuduhan itu? Apakah seperti yang saya alami yaitu saya suka merasa tidak tulus menyembah Tuhan, merasa tidak percaya Yesus adalah Tuhan, keraguan kepada Roh Kudus, suka… Read more »

leonard
leonard
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Syalom Pak Stef

Terima kasih atas jawabannya. Saya agak sedih mendengarnya, karena saya sering berbuat baik bukan karena ingin bantu hanya karena tau itu kewajiban..

Saya sudah membaca hampir semua artikel yang ada di katolisitas.org. Saya percaya Kristus adalah Tuhan dan juru selamat. Tp kadang ada saat2 tiba2 muncul perasaan takut kalau misalnya saya salah “memilih” Tuhan. Dan saya hanya berdoa minta maaf kepada Tuhan karena muncul keraguan dan mao terus setia, setelah itu ga berapa lama udah biasa lagi.

Oleh karena itu saya menunjuk kepada ayat 1Yoh 3:20-21. Apakah penuduhan itu dr si Jahat?

Terima Kasih

Benny
Benny
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Shalom Bu Ingrid,

Kalau Orang Farisi itu bertobat (seandainya mereka telah mengatakan demikian lalu bertobat), apakah Tuhan akan mengampuni dosanya? Apakah kalau seorang yang beriman Katolik terjebak dalam pemikiran yang demikian, tetapi berusaha keras menolaknya dan bergumul dengan hal tersebut, tetap dianggap menghujat Roh Kudus? Bagaimana kalau secara tidak sengaja kata hati kita menjadi jahat demikian dan mengucapkan hujat dalam hati yang sebenarnya tidak kita inginkan? Masihkah Tuhan akan mengampuni kita?

Ingrid Listiati
Reply to  Benny
13 years ago

Shalom Benny, Jika orang Farisi yang pernah menghujat Roh Kudus itu bertobat sebelum wafat-Nya, maka ia akan diampuni. Karena inti dari dosa menghujat Roh Kudus, seperti disebutkan di atas adalah, 1) tidak percaya kepada Allah yang dapat mengampuni dosa, 2) merasa diri benar sekali sehingga tidak memerlukan pengampunan Allah. Dengan menuduh Yesus melakukan mukjizat atas kuasa Beezebul, maka orang- orang Farisi itu selain tidak percaya kepada Allah yang mengampuni dosa melalui Yesus Kristus; namun juga, kemungkinan mereka merasa sudah ‘benar’ sehingga tidak perlu pengampunan Allah. Jika seorang yang beriman Katolik kemudian meragukan Allah, maka yang harus diperbuatnya adalah mencari terus… Read more »

Benny
Benny
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Shalom, Bu Ingrid Syukurlah kalau Tuhan masih mau menerima kita kalau kita mau berubah. Saya amat takut kalau Tuhan amat marah dan tidak mau lagi tinggal di dalam hati saya…saya amat sedih dan bingung, sebab tiap kali sudah mau keluar dari pikiran itu, nanti mengganggu lagi. Sepertinya tidak akan hilang sebelum saya benar-benar yakin pada KeAllahan Kristus. Oh, iya. Kalau kita sudah dibaptis dan menerima Roh Kudus, apakah kita bisa digoda lagi oleh roh jahat? Sebab pikiran negatif saya itu muncul tiba-tiba entah dari mna, padahal saya cuma nonton film. Apa itu dari diri saya sendiri yang suka berpikir ngawur… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Benny
13 years ago

Salam Benny, 1. Jika kita sudah dibaptis maka kita menerima Roh Kudus, menjadi anak-anak Allah, tergabung dalam Gereja, diampuni dosa-dosanya sebelum baptis. Namun demikian kita tetap bisa digodai bahkan godaan itu pada beberapa orang terasa makin keras. Namun andalan kita hanyalah rahmat baptisan itu sendiri, yaitu tinggal dalam keselamatan dan perlindungan Allah Tritunggal Mahakudus, dalam praktek hidup Gereja Katolik. Itulah perlindungan yang nyata. Maka, tetaplah tekun berdoa dan berkomunitas dalam lingkungan dan paroki, menerima Sakramen Tobat dan Ekaristi. Pikiran dan hati kita harus diisi dengan perkara-perkara ilahi, kebenaran dan kasih, agar yang kita pikirkan, ucapkan, perbuat pun berupa perkara ilahi,… Read more »

Bimomartens
Bimomartens
Reply to  Yohanes Dwi Harsanto Pr
11 years ago

Shalom Romo Santo,

Saya tertarik dengan penjelasan romo di poin ke 3 tentang neraka tidak dicipatakan oleh Allah.

Lalu bagaimana dengan Matius 25:41 “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”

Mohon bimbingan Romo Santo atau Bapak/Ibu Tay tentang hal ini. Bukankah neraka itu sendiri adalah tempat atau kondisi yang telah disediakan untuk iblis dan pengikutnya? Terima kasih sebelumnya.

Berkah dalem.

RD. Yohanes Dwi Harsanto
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  Bimomartens
11 years ago

Salam Bimomartens, Kalimat tersebut mengindikasikan bahwa ada api yang kekal bagi iblis untuk mereka yang tidak melaksanakan titah sang raja. “Api” itu “tersedia/ disiapkan” karena perilaku iblis yang memberontak pada cinta kasih Allah, dan muncul dari pemberontakan mereka itu sendiri, serta sama sekali tidak mengindikasikan penciptaan neraka oleh Allah. Kalimat dengan gaya seperti itu mirip dengan ini: “Tersedia/ disiapkan bagimu derita hati, jika kamu melawan suara hatimu untuk berbuat baik”. Siapa yang menyiapkan/ menyediakan derita hati itu? Tentu bukan Allah, namun yang menyelewengkan kebebasannya untuk egoisme dan kejahatan. Kata lainnya, “mau tak mau” tersedia bagimu derita hati jika kamu berbuat… Read more »

Ben
Ben
15 years ago

pak Stef saya masih kurang paham, dalam kehidupan nyata aja, darimanakah kita tahu bahwa seseorang itu menghujat Bapa Putera dan Roh Kudus, bisa diberi contoh misal dengan perkataan seperti apa atau dengan perbuatan yang bagaimana? terima kasih

chris
15 years ago

Yth Katolisitas,
Saya ingin bertanya tentang Dosa menghujat Roh Kudus, bagaimana jika seseorang menghujat Allah atau Yesus Kristus, Putra-Nya apakah juga takkan terampuni seperti halnya menghujat Roh Kudus?
Demikian pertanyaan dari saya, terima kasih
Tuhan memberkati – Chris

[dari katolisitas: telah dijawab – silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
103
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x