Bapa Kami yang di surga, kami bersyukur kepadaMu,
atas karunia Roh Kudus yang Engkau curahkan bagi kami
hari ini dan setiap hari dalam hidup kami.
Ajar kami untuk merindukan karya-karyaNya,
dan membuka hati kami untukNya…
supaya Dia dapat berkarya secara optimal dalam diri kami,
sesuai dengan rencanaMu yang agung bagi semua ciptaan yang Engkau kasihi
Kadang kami tak mampu mengenali…
betapa kami membutuhkanNya,
melebihi segala harta dunia dan hikmat pengetahuan semesta.
Karena kenikmatan dunia dan semua daya tariknya yang fana….
sering menarik kami untuk menjadi asing terhadap citra diri kami yang sesungguhnya,
yang sejak awal telah Engkau tiupkan dalam nafas kehidupan kami….
untuk mengejar nilai kasih dan cinta yang murni
terhadap semua mahluk ciptaan tanpa kecuali,
tanpa merasa takut untuk berkorban diri…
seperti teladan Yesus PuteraMu yang kudus, sumber hidup dan panutan kami,
seperti hari ini Roh KudusMu telah hadir untuk semua orang tanpa kecuali
dari segala bahasa, bangsa dan budaya
Kami rindu untuk menyambutNya masuk dan berkarya dalam hati kami selalu
dalam semua aspek hidup dan liku-liku kehidupan keluarga dan pergaulan,
pekerjaan, tugas-tugas sehari-hari, maupun pelayanan kami.
Tiada yang lebih indah dan sempurna untuk menjalani dan menyelesaikan semua aspek kehidupan…
bersama hikmat dan pengertian di dalam Roh KudusMu.
Kami merindukanNya berkarya dengan bebas sempurna,
kami rindu membuka hati kami selalu …
agar Dia hadir, sesuai dengan semua sisi keindahan yang dibawaNya
untuk setiap kebutuhan jiwa kami.
Manakala muncul kesedihan dan penderitaan………………Roh penghiburan
Manakala lahir keputusasaan…………Roh pengharapan
Manakala tumbuh bibit kepahitan dan dendam………………Roh pengampunan
Manakala terjadi perselisihan……………..Roh pendamaian
Manakala terjadi kebimbangan…………….Roh hikmat untuk membedakan
Manakala terjadi kesesatan…………..Roh pengertian dan hikmat
Manakala terjadi penyelewengan…………..Roh kesetiaan
Manakala timbul kesombongan……………….Roh kerendahan hati
Manakala hadir keserakahan……………..Roh hikmat akan kesederhanaan dan solidaritas
Manakala kemalasan membelenggu……Roh bekerja dengan sukacita
Manakala kesalahpahaman harus muncul……….Roh pengampunan
Manakala terjadi persaingan yang tidak sehat……Roh pengertian dan kerjasama
Manakala kami acuh tak acuh dan apatis…………..Roh harapan dan kepedulian
Manakala iri hati dan dengki menghampiri…………Roh kerelaan dan kasih murni
Manakala kegelisahan menerpa……..Roh kedamaian dan ketenangan
Manakala kekuatiran akan masa depan menghantui……………Roh kepastian akan penyelenggaraan Allah
Manakala krisis iman dan spiritual melanda kami………….Roh kebenaran dan terang Ilahi
Manakala hal-hal tidak terjadi sesuai harapan………………….Roh kesabaran dan kemampuan bersukacita
Semoga hidup kami yang hanya sementara di atas bumi ini….
kami isi sebaik-baiknya di dalam terang RohMu yang membebaskan dan memberi hidup…
hidup yang berkelimpahan dan berkepenuhan….
sampai kelak kami kembali kepadaMu Bapa,
bersama benih-benih cinta dan daya kuasa Rohmu yang membentuk kami
untuk diam selamanya di dalam kemahMu yang abadi.
Terpujilah Engkau ya Allah Bapa yang selalu mengasihi dan menyertai kami.
Amin.
(uti)
Yth Team Katolisitas,
saya mau bertanya..
saya bingung dan takut. karena akhir-akhir saya tidak merasakan hadirat Tuhan. saat doa malam maupun apapun, saya tidak merasakan hadirat Tuhan. saya pernah brtanya pada teman saya, katanya yg myebabkan itu smua, karena api roh kudus saya padam? apakah benar?
jika iya, bagaimana cara ‘menyalakannnya’ lagi??
sebab saya benar-benar takut karena setiap saya berdoa ataupun menyebut namaNya, saya merasa kosong seperti Tuhan tidak hadir,seperti dulu. akhirnya muncullah pkiran jahat yang seakan mengatakan : percuma berdoa jika tidak merasakan hadirat Tuhan, dsb.
saya bingung harus bagaimana.
mohon bantuannya.
terima kasih, Tuhan memberkati.
Shalom Catherine,
Jangan kuatir, jika pada saat anda berdoa, anda sepertinya tidak ‘merasakan’ hadirat Tuhan. Sebab seharusnya, iman tidak boleh tergantung dari perasaan yang cenderung berubah- ubah. Iman bagi kita orang percaya, adalah “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr 11:1) Nah, maka sebagai dasar pengharapan, iman kita tidak boleh berubah- ubah menurut perasaan.
Jika kita memahami hal ini, maka kita tidak akan terpengaruh akan ‘perasaan’ pada saat berdoa. Sebab doa adalah nafas iman, yang seharusnya juga tetap ada, tanpa tergantung perasaan. Sebab keberadaan Tuhan tidak terpengaruh dari perasaan kita. Jadi tidak benar bahwa jika kita tidak merasakan hadirat Tuhan, lalu artinya Roh Kudus yang sudah diberikan kepada kita pada waktu Pembaptisan itu sudah tidak ada lagi. Juga tidak benar bahwa jika kita merasa ‘kosong’ pada saat berdoa, maka doa kita menjadi percuma.
Jika anda adalah seorang yang sudah dengan tekun dan setia dalam menjalankan kehidupan doa dan merenungkan firman Tuhan setiap hari, maka dapat terjadi anda sedang mengalami apa yang disebut sebagai “the dark night of the soul/ malam kelabu bagi jiwa”, yang ulasannya dapat anda baca di sini, silakan klik. Namun jika anda belum memulai kehidupan rohani, atau belum dengan tekun melakukan doa dan meditasi setiap hari, maka pengalaman yang anda alami ini merupakan semacam godaan, agar anda meninggalkan kehidupan doa anda. Jika ini yang terjadi, mohonlah kekuatan dari Tuhan untuk tetap teguh di dalam iman agar hal ini tidak menggoyahkan anda dan menjadikan anda malas/ tidak ingin berdoa.
Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya anda melawannya dengan usaha yang dua kali lipat lebih keras dari sebelumnya, agar anda dapat kembali mengalami kedekatan dengan Tuhan. Misalnya, anda dapat menambah waktu doa anda, anda bangun lebih pagi dari biasanya, atau silakan jika memungkinkan, untuk mengikuti Misa Harian di paroki anda; atau jika ada kapel Adorasi, silakan anda mengunjunginya dan berdoa Adorasi. Anda dapat juga memilih salah satu devosi, misalnya rosario, doa kerahiman ilahi atau doa penyerahan kepada Hati Kudus Yesus. Silakan anda melakukannya dengan setia dan memohon dengan sangat kepada Tuhan, agar iman anda dapat disegarkan dan diteguhkan, pengharapan anda dikuatkan, dan kasih dalam hati anda ditambahkan.
Semoga dengan demikian, anda kembali memperoleh kekuatan untuk terus bertumbuh di dalam iman, pengharapan dan semakin mengobarkan kasih anda kepada Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
ibu Caecilia Triastuti yth..
terimakasih untuk dimuatnya doa ini.
ada pertanyaan sedikit dari saya yaitu :
Bolehkah doa ini dibaca dalam doa harian/malam? mengingat tertulis di atas/ dalam kurung : “doa di hari pantekosta”
untuk jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Ytk. Sdr Wisnu,
Tentu doa ini boleh didoakan dalam doa harian dan doa malam, doa ini boleh didoakan kapan saja. Saya menuliskan di bawah judul “doa di hari Pantekosta” karena saya mendapat inspirasi untuk menuliskan doa ini di seputar perayaan hari Pantekosta dan permohonan di dalamnya memang seiring dengan turunnya Roh Kudus bagi semua umat Allah yang dikasihiNya. Jadi bukan maksud saya untuk mendoakannya hanya pada hari Pantekosta saja. Trimakasih untuk pertanyaannya dan maafkan saya baru sempat melihat pertanyaan Sdr Wisnu dan menjawabnya hari ini. Tuhan memberkati selalu.
Yth Team Katolisitas.
Dalam doa “Kerahiman Illahi” apakah boleh menyebutkan ujud/permohonan yang berbeda-beda atau cuma satu permohonan saja dalam 5 kali permohonan? Dan satu lagi pertanyaan, dalam waktu luang saya sering baca baca buku kumpulan doa, apakah saya harus membuat tanda salib terlebih dahulu sebelum membacanya ?
Terima kasih
Salam Kasih Kristus
Shalom Tasjim,
1. Sepanjang pengetahuan saya, tidak disebutkan secara eksplisit apakah kita mengajukan satu permohonan atau lima permohonan dalam doa Kerahiman Ilahi. Walaupun memang, jika kita melihat novena Kerahiman Ilahi, setiap hari ujud yang diajukan adalah satu ujud permohonan.
2. Jika kita membaca buku doa, dan kemudian terdorong untuk mendoakannya sebagai doa pribadi kita, maka silakan membuat tanda salib.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Damai, dengan doa ini saya benar-benar ditunjukkan bagaimana RK hadir dan berkarya dalam diri Mbak Uti, saya gak bisa bilang apa-apa selain trima kasih atas share doa ini. Oya Mbak Uti seperti teman-teman lain yg dah komen sebelumnya, saya jg brmaksud untuk mendoakan&meneruskan/share doa ini kepada keluarga&sahabat2 yang lain, semoga diperkenankan. Trims, GBU.
Vani yang terkasih, tentu, saya bersyukur kalau Vani juga merasa tergerak, silahkan meneruskan dan mendoakan ungkapan hati yang sederhana ini, kita saling menguatkan dan mendoakan ya, Gbu too.
B, terutama I, ingin sekali dapat menghadirkan RK pada dirinya secara terus-menerus, sehingga dapat membantu orang lain, memohon kekuatan, dihindarkan dari rasa kawatir dan takut, dll. Bagaimana caranya? Adakah doa atau novena tertentu yang dapat dilakukan?
B-I
dear B dan I,
Terimakasih untuk pertanyaannya yang juga menumbuhkan iman saya kepada Tuhan. Sesungguhnya ketika kita dipanggil menjadi pengikut Kristus dan dengan segenap kesadaran dan kebebasan menyerahkan hidup kita kepada Kristus melalui Sakramen Pembaptisan, Roh Kudus telah hadir dalam diri kita dan kita hidup dalam tuntunanNya. Namun selama kita masih di dalam dunia, kita juga terikat kepada kemanusiaan kita dengan kecenderungan untuk selalu berbuat dosa. Adalah sebuah perjuangan dan keputusan yang harus terus menerus setiap saat dibuat untuk memilih hidup di dalam Roh dan menolak dosa, dan perjuangan itu akan terus kita lakukan sampai akhir hayat kita.
Kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan dan sudah ditebus dengan mahal oleh darahNya yang kudus akan membantu kita untuk percaya bahwa anak-anak Tuhan sebetulnya sudah dimampukan untuk menang atas perjuangan melawan dosa. Tinggal bagian kita untuk terus membuat komitmen untuk mempertahankan (dan mengklaim) kemenangan itu dan tidak membiarkan diri kita kalah oleh dosa. Hal ini sudah dinyatakan dalam Roma 8: 9-10 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dengan begitu sebetulnya kematian badan sekalipun sudah tidak menakutkan kita lagi (mohon dilanjutkan membaca ayat 11, Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya yang diam di dalam kamu.)
Dengan terus berdoa dengan tak jemu-jemu (membuat waktu khusus untuk berdoa senantiasa), menghindari dosa, setia merayakan Ekaristi dan menimba kekayaanNya melalui FirmanNya dan setia melakukan perbuatan-perbuatan yang luhur seperti selalu mengampuni, rendah hati, tidak menghakimi, dan kasih yang tulus kepada sesama, maka kita akan selalu berada dalam persekutuan dengan Roh Kudus. Mengorbankan ego kita dan setia bertahan dalam ketaatan, adalah berarti kita membiarkan Dia yang pegang kendali. Kita akan segera merasakan buah-buahNya yang nyata termasuk bebas dari rasa takut dan kekhawatiran. Karena Roh Kudus adalah Roh Kasih dan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
Menurut saya doa-doa apa saja yang baik dapat dipakai, apalagi Gereja Katolik mempunyai kekayaan doa yang luar biasa, misalnya doa Rosario, kaplet Roh Kudus, doa Kerahiman Ilahi, Lectio Divina, dan doa-doa devosi lainnya, karena semua doa itu adalah sarana untuk membawa kita semakin dekat kepada Allah. Kuncinya adalah membawa seluruh hati kita kepada Allah, apapun jenis doanya. Kita bisa memilih doa yang paling kita rasa mendekatkan hati kita kepada Kristus di antara kekayaan doa yang ada di dalam ajaran Gereja Katolik. Doa khusus kepada Roh Kudus seperti dalam Puji Syukur no 90 – 94 yaitu Novena Roh Kudus dibantu nyanyian Roh Kudus dari Puji Syukur no 565 – 577 juga sangat baik untuk dipakai. Doa spontan seperti yang saya tuliskan di dalam renungan ini juga tentu bisa dipakai jika berkenan. Sekian sharing saya, semoga dapat membantu. Salam kasih dan damai dalam RohNya yang Maha Rahim yang melepaskan kita dari segala bentuk ketakutan dan kekhawatiran.
Dear Mbak Uti,
Doanya sungguh indah. Hati saya bergetar membacanya. Saya mohon ijin untuk menggunakan doa ini dalam keseharian saya.
Terima kasih
Salam,
Marsel
Ya, tentu Marsel. Silahkan mendoakannya. Saya juga berterimakasih atas sharing semangatnya untuk berdoa setiap hari di dalam Roh Kudus. Dalam setiap kita ada kerinduan untuk terus dekat-dekat kepada Bapa, saya percaya doa semacam ini sesungguhnya sudah ada di dalam jiwa setiap orang yang percaya, karena Roh Kudus di dalam diri kita selalu rindu untuk membawa kita makin dekat lagi pada Bapa. Seperti yang kita baca dalam Roma 8:26; Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Selamat mendoakannya Marsel dan Wulan, kita satu selalu dalam kasih dan kerinduan akan kasihNya yang tak terbatas ya, semoga Roh KudusNya selalu memimpin kita, amin.
Dear mbak Uti,
Saya Wulan bolehkah doa ini dipakai sebagai doa bersama keluarga di rumah. Supaya Roh Kudus bersemayam didalam keluarga kecil kami.
Trims.
dear Wulan,
tentu, silahkan doa ini didoakan bersama seluruh keluarga ya, dan terimakasih untuk inisiatifnya. Kami gembira dan bersyukur kalau doa yang bersahaja ini dapat berguna bagi sebanyak mungkin orang, sehingga Roh Kudus dapat sungguh-sungguh berkarya di hati semua umatNya dan membaharui muka bumi dengan kuat kasih karuniaNya. KIranya Bapa memberkati Wulan sekeluarga dan mencurahkan RohNya dalam hati Wulan dan keluarga yang rindu kepadaNya, amin.
Comments are closed.