Permenungan Tahun Pelayanan dan PDDP 2014
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC
Pada suatu hari, ada beberapa kelompok orang katolik berdiri di depan pintu gerbang surga. Mereka rupanya sedang bertengkar karena meributkan “siapa yang mempunyai hak untuk masuk surga lebih dahulu”. Kelompok itu ternyata kelompok para pastor, para ilmuwan, dan para dermawan dari Keuskupan Agung Jakarta.
Keributan itu begitu seru sampai terdengar di telinga malaikat. Malaikat itu pun mendatangi mereka untuk membantu menyelesaikan masalah mereka. Malaikat itu berkata : “Aku tahu apa yang kalian ributkan. Sekarang katakan alasan kalian mengapa kalian merasa mempunyai hak untuk masuk surga lebih dahulu”.
Kelompok para pastor : “Hai malaikat, tentu kami, para pastor ini, memiliki hak yang pertama memasuki surga. Berdasarkan data sudah jelas bahwa perkembangan umat di Keuskupan Agung Jakarta yang sampai berjumlah lebih dari 400.000, yang tergabung dalam 63 paroki dan berada dalam 8 dekenat, tentu merupakan hasil jerih payah pelayanan kami yang tanpa lelah”.
Kelompok ilmuwan : “Tuhan pasti sangat berkenan dengan ilmu-ilmu yang kami kembangkan dan bermanfaat bagi banyak orang. Tanpa ilmu-ilmu yang kami kembangkan banyak orang akan sengsara. Tanpa ilmu-ilmu yang bermanfaat dari kami, pasti kota Jakarta sudah terendam air. Banyak warga akan meninggal dalam umur muda”. Karena itu, jelaslah kami, para ilmuwan, mempunyai hak istimewa, untuk masuk surga lebih dahulu.”
Kelompok para dermawan: “He… he…. he…. kami, para dermawan, tentu yang mempunyai tiket pertama masuk surga. Alasannya : Tanpa sumbangan kami, Agama Katolik tidak mungkin berkembang. Bayangkan tanpa kolekte dari kami, mana mungkin Gereja bisa hidup. Tanpa sumbangan dari kami, mana mungkin gereja-gereja dibangun. Demikian juga, ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa donasi kami. Kami, para dermawan, ini selalu dicari ketika para pastor mau membuat kegiatan rohani dan para ilmuwan ingin mengembangkan sesuatu demi kebaikan sesama dan lingkungan.”
Malaikat itu manggut-manggut : “Wooo, kalian memang semua hebat karena membangun wajah Keuskupan Agung Jakarta yang semakin beriman, semakin bersaudara, dan semakin berbelarasa. Kalian, para pastor, telah mengembangkan iman. Kalian, para ilmuwan, telah mengembangkan persaudaraan dengan seluruh ciptaaan melalui ilmu-ilmu kalian. Kalian, para dermawan, telah berbuat kasih sehingga hidup manusia lebih baik. Ngomong-ngomong, siapa yang mengajari kalian bisa berbuat sedemikian baik?”
Ketiga kelompok itu menjawab : “Ibu kami, yang tak henti-hentinya mengajari kami agar bisa menjadi orang yang berguna, baik, dan murah hati”.
Kemudian malaikat itu mendatangi sekelompok ibu-ibu yang sejak tadi diam saja. Malaikat itu bertanya : “Hai, kalian dari kelompok apa ? Mengapa kalian tidak ikut berebutan masuk surga lebih dahulu ?”.
Ibu-ibu itu menjawab : “Kami ini adalah kelompok para ibu dari Keuskupan Agung Jakarta. Kami sudah bahagia melihat anak-anak kami berhasil dan berguna bagi sesamanya. Kami rela dan tulus, biar anak-anak kamilah yang masuk surga lebih dahulu daripada kami”.
Malaikat berkata : “Hai, ibu-ibu dari Keuskupan Agung Jakarta, kerelaan dan ketulusan hati kalian lebih dari segala jasa apapun. Kalian, telah membangun semangat gembala baik dan pelayanan yang murah hati. Karena itu, kalianlah yang mempunyai hak masuk surga yang pertama”.
Kesimpulan : “Kita dipanggil sebagai persekutuan “Communio”, untuk melayani dengan ketulusan hati sebagai ungkapan iman dan persaudaraan. Semangat yang kita hidupi adalah Gembala baik dan murah hati”.
Ayat emas : Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah (1 Yohanes 4:7).
Tuhan Memberkati