Sumber gambar: http://www.patheos.com/blogs/lisahendey/2014/06/sweet-tweets-for-60614-encounter/

[Hari Raya Pentakosta: Kis 2:1-11; Mzm 104:1,24-34; Gal 5:16-25; Yoh 15:26-27, 16:12-15].

Pentakosta adalah kepenuhan rahmat Allah kepada manusia. Di hari raya Natal, Allah mengaruniakan Yesus Kristus Putera-Nya yang tunggal kepada dunia, agar dapat membawa umat manusia kepada-Nya. Di masa Pekan Suci, Kristus memberikan diri-Nya seluruhnya kepada kita, melalui wafat-Nya di kayu salib. Di saat Paskah, Ia bangkit dari kematian. Kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga, menjadi janji kemuliaan yang akan Tuhan berikan kepada kita. Dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya, Kristus pergi kepada Bapa untuk mempersiapkan tempat bagi kita, sebab di dalam Kristus dan bersama Dia, kita menjadi bagian dari keluarga Allah, yang ditentukan-Nya untuk memperoleh kehidupan kekal. Namun pemberian Tuhan tidak hanya berhenti sampai di sini. Dengan kenaikan-Nya ke Surga, Yesus dalam kesatuan dengan Allah Bapa, mengutus Roh-Nya, yaitu Roh Kudus, kepada kita.

Allah Bapa dan Roh Kudus begitu mengasihi kita, sehingga mengaruniakan Sabda-Nya—yaitu Kristus—kepada kita, melalui Inkarnasi. Allah Bapa dan Putra begitu mengasihi kita sehingga mengaruniakan Roh-Nya sendiri kepada kita. Demikianlah ketiga Pribadi dalam diri Allah memberikan diri-Nya kepada kita yang kecil dan lemah ini, agar kita dapat dibebaskan dari dosa, dan dikuduskan untuk masuk dalam persekutuan yang erat dengan-Nya. Roh Kudus—yang menerima, memeteraikan dan memahkotai kasih timbal balik antara Allah Bapa dan Putra—diberikan kepada kita! Ya, Roh Kasih Allah itu, yang turun atas para Rasul, juga turun atas kita. Betapa seharusnya kita pun dapat mengalami pengalaman serupa yang dialami oleh para Rasul itu, sebab Roh yang diutus adalah Roh Allah yang sama. Semoga kita, seperti para Rasul itu, juga diubah oleh Roh Kasih Allah itu, sehingga kita dapat semakin menampakkan dalam kehidupan kita, buah Roh Kudus, yaitu: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri” (Gal 5:22). Dengan demikian kita hidup dipimpin oleh Roh-Nya “ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh 15:13).

Kita memang telah menerima Roh Kudus melalui Baptisan, dan bahkan telah diteguhkan dalam sakramen Krisma. Namun itu tidak berarti bahwa Roh Kudus tidak lagi dapat dicurahkan kepada kita. Sebaliknya, Roh Kudus tetap dapat diutus untuk kita, agar semakin mengukuhkan persatuan kita dengan Allah. Sebab Allah tiada terbatas, demikian pula Kasih-Nya, yang terus tercurah bagi kita. Di hari yang istimewa ini, mari kita menaikkan doa  yang disusun oleh St. Carmela dari Roh Kudus, OCD:

“O Roh Kudus, Sang Kasih antara Allah Bapa dan Putra, turunlah atasku bagaikan Pentakosta baru. Dan bawalah bagiku kelimpahan karunia-Mu, buah-buah-Mu, dan rahmat-Mu. Persatukanlah diri-Mu dengan aku, sebagai Kekasih bagi jiwaku. Aku menyerahkan diriku sepenuhnya kepada-Mu…. jadikanlah aku milik-Mu. Jadilah bagiku terang yang menembus akal budiku, gerakan yang mendorong kehendakku, kekuatan yang menguatkan tubuhku. Sempurnakanlah dalam diriku, karya pengudusan-Mu dan kasih-Mu. Jadikanlah aku murni, sederhana, tulus, damai, lemah lembut, tenang bahkan dalam menghadapi penderitaan, dan berkobar dalam kasih, baik terhadap-Mu maupun sesamaku….

Jadikanlah aku taat, ya Tuhan, supaya aku tidak lagi dipimpin oleh kesombonganku, tetapi hanya oleh dorongan ilahi. Dengan demikian, semua yang ada padaku akan digerakkan oleh kasih, supaya ketika aku bekerja, aku bekerja oleh karena kasih; dan ketika aku menderita, aku dapat menanggungnya oleh karena kasih. Buatlah ya Tuhan, agar hal-hal surgawi dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharianku, yang menggerakkan jiwaku.

Buatlah aku menjadi penurut dan peka untuk mengikuti dorongan Roh-Mu…. Jadikanlah aku menjadi semakin mawas diri, lebih menyukai keheningan, lebih berserah kepada pimpinan ilahi-Mu, lebih peka terhadap sentuhan-Mu. Doronglah aku kepada kedalaman hati-ku, di mana Engkau tinggal berdiam.

Datanglah, O, Roh yang menghidupkan, kepada dunia yang malang ini dan perbaharuilah muka bumi… berilah kami damai sejahtera-Mu yang tak dapat diberikan oleh dunia….”

Marilah bersama seluruh Gereja kita nyanyikan Mazmur hari ini:

Utuslah, Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi….
Allahku, nama-Mu hendak kupuji, Engkau amat agung
berdandan sinar kebesaran….
Utuslah, Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi….