Mukjizat itu nyata
Betapa hancurnya hatiku dan istriku ketika melihat buah hati kami divonis menderita osteogenesis imperfecta. Namun Tuhan berbelas kasihan kepada kami, dan menopang kami. Ya, bahkan dapat keadaan tersulit sekalipun, mukjizat Tuhan itu nyata.
Rahmat Tuhan menjelang ajal
Betapa indah membayangkan bahwa kita didapati oleh Tuhan, siap menyongsongNya jika tiba waktunya bagi kita untuk berpulang ke rumah Bapa. Pengalaman berikut ini adalah salah satu contohnya.
Aku berubah
Saya adalah seorang wanita karir yang sangat diberkati Tuhan. Namun, sebelum pertobatan saya, saya tidak menyadari bahwa segala yang ada pada saya adalah berkat Tuhan. Maka saya dulunya adalah seorang yang sombong. Syukur kepada Allah, Ia menyadarkan saya, melalui pengalaman saya dan seorang sahabat saya. Kini mata saya terbuka, dan saya menyadari bahwa saya semata- mata hanya sebuah bejana di tangan sang Tukang Periuk. Segala yang ada pada saya adalah pemberian Tuhan dan harus kukembalikan untuk kemuliaan Tuhan.
Berkarya bagi Tuhan melalui hal-hal sederhana
Saya berasal dari keluarga Kristen Protestan, dan sewaktu kecil saya tidak pernah menyangka bahwa saya akan menjadi seorang Katolik. Tuhan Yesus memanggil saya untuk mengenal-Nya lebih dalam melalui Gereja Katolik, di mana saya belajar untuk bertumbuh dalam iman dan perbuatan kasih.
Memaknai Penderitaan: Memahami Kasih Allah yang Tak Terpahami
Uti dan Yoyok, semoga pengalaman imanmu menguatkan juga banyak pasangan suami istri lain. Agar, mereka yang sudah dikaruniai anak-anak, dapat lebih mensyukuri rahmat anak-anak mereka, dan bagi mereka yang belum dikaruniai anak agar juga mempunyai pengharapan dan iman akan pertolongan Tuhan. Satu hal yang pasti, Tuhan akan memberi segala sesuatunya, indah pada waktu-Nya….
Jalan Berliku Menuju Roma
Aku bukan berasal dari keluarga Katolik. Perjalananku sampai bergabung dengan Gereja Katolik merupakan perjalanan yang cukup berliku, namun aku bersyukur bahwa Tuhan menuntunku untuk sampai kepada Kebenaran yang kucari.
