Pertanyaan:

Ytk. Bp. Stef & Ibu Ingrid

Saya mau bertanya:
1. Apakah diperbolehkan bila umat Katolik berobat atau minta bantuan dukun atau paranormal? Bila tidak diperbolehkan, apakah ada dasar hukum Gereja yang mengatur hal ini?
2. Bila paranormal itu seorang Katolik yg taat bahkan juga hidupnya baik apakah boleh kita minta bantuan kepadanya? Bahkan di Keuskupan Agung Semarang diadakan juga temu kebatinan yg terdiri dari para pemerhati kebatinan dan juga diikuti para paranormal Katolik dengan bimbingan romo bahkan selalu dipuncaki dengan Ekaristi.
3. Apakah ada perbedaan antara dukun dan paranormal?

Mohon tanggapannya. Terima kasih.
Tuhan memberkati, Barnabas

Jawaban:

Dari Admin Katolisitas: pertanyaan ini dijawab oleh Romo Wanta, dan selanjutnya oleh Ingrid]

Barnabas Yth.

Majalah hidup minggu lalu tgl 15 November menampilkan tema itu ttg kebatinan dan memang benar di Keuskupan Agung Semarang ada perkumpulan hal itu. Persoalannya bukan pada orang boleh mencari paranormal tetapi pada bagaimana Gereja Katolik mendampingi paranormal agar tidak keluar dari ajaran Gereja Katolik. Mereka ini adalah aliran kejawen yang katolik, maka dalam pertemuan itu ada penutupan dengan misa karena mereka katolik dari pada tidak misa dan tanpa pengawasan Gereja. Benar bahwa praktek paranormal kadang dapat bertentangan dengan ajaran Gereja tapi tidak semuanya demikian. Kalau minta penyembuhan dari paranormal dapat saja dilakukan asalkan tidak melanggar prinsip ajaran Gereja, namun tidak pada eksorsisme karena hal itu adalah kewenangan Uskup.

Perbedaan dukun dan paranormal adalah dukun mengobati menggunakan kepercayaan pada kuasa gaib. Paranormal mengobati dengan kuasa alam energi alam. Praktek paranornal menggunakan insting karunia Tuhan yang ada dalam dirinya untuk membaca alam, hidup sehingga dia bisa menyampaikan kebenaran. Misalnya ada seorang yang pandai mencari sumber air dengan menggunakan alat cukup dengan dahan pohon bercabang tiga bahkan dengan bandul dan sungguh ditemukan. Bagi saya ini kemamuan karunia Tuhan yang diberikan kepadanya karena naluri yang melebihi dari normal dan tidak bertentangan dengan agama Katolik.

Tapi kalau sudah dukun memakai hari tertentu ada unsur gaib itu tidak diperkenankan. Kalau sudah melampaui akal budi dan iman Katolik seperti ramalan nasib itu sudah bertentangan dengan iman katolik.

salam
Rm Wanta

Tambahan dari Ingrid:

Shalom Barnabas,

Katekismus Gereja Katolik sangat tegas melarang segala aktivitas yang berkaitan dengan perdukunan dan ilmu gaib, karena hal- hal itu bertentangan dengan ajaran Alkitab, maka dengan sendirinya umat Katolik tidak boleh pergi ke dukun ataupun terlibat dalam aktivitas perdukunan/ sihir/ ilmu gaib:

KGK 2117 Semua praktik magi dan sihir, yang dengannya orang ingin menaklukkan kekuatan gaib, supaya kekuatan itu melayaninya dan supaya mendapatkan suatu kekuatan adikodrati atas orang lain – biarpun hanya untuk memberi kesehatan kepada mereka – sangat melanggar keutamaan penyembahan kepada Allah. Tindakan semacam itu harus dikecam dengan lebih sungguh lagi, kalau dibarengi dengan maksud untuk mencelakakan orang lain, atau kalau mereka coba untuk meminta bantuan roh jahat. Juga penggunaan jimat harus ditolak. Spiritisme sering dihubungkan dengan ramalan atau magi. Karena itu Gereja memperingatkan umat beriman untuk tidak ikut kebiasaan itu. Penerapan apa yang dinamakan daya penyembuhan alami tidak membenarkan seruan kepada kekuatan-kekuatan jahat maupun penghisapan orang-orang lain yang gampang percaya.

KGK 2116 Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan (lih. Ul 18:10; Yer 29:8). Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.

Sesuai dengan penjelasan Romo Wanta, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Jika praktek paranormal itu tidak menjurus kepada kuasa gaib, dan sesungguhnya dapat dilihat berkaitan dengan ilmu pengetahuan, maka praktek tersebut masih dapat dikatakan berada dalam ‘koridor’ yang diijinkan oleh Gereja Katolik. Termasuk di sini misalnya seperti mencari sumber air, gaya magnetis bumi, meramu obat dari tumbuh-tumbuhan dst, sebab hal ini setidak-tidaknya dapat berkaitan dengan science dan akal sehat dan dapat dibuktikan.
2. Namun jika itu menggunakan kuasa-kuasa lain di luar jangkauan akal budi, menggunakan kuasa gelap, ramalan, tahayul, penyaluran energi tenaga dalam, medium bola kristal dst itu sudah merupakan praktek-praktek yang menyimpang dan sudah tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Praktek ini sudah menjurus kepada ilmu gaib, dan harus kita hindari.

Bagi saya pribadi, saya lebih cenderung untuk berhati-hati terhadap praktek paranormal ini, justru karena batas- batas-nya yang agak kabur, tentang mana yang masih dapat diterima akal sehat dan dapat dibuktikan dengan science, mana yang tidak. Jadi alangkah baik jika kita lebih waspada dalam hal ini. Lebih baik mengusahakan penyembuhan melalui cara yang diterima oleh Gereja Katolik secara umum, yaitu dengan berdoa, sakramen, dan dengan pengobatan dan terapi medis.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://katolisitas.org

52 COMMENTS

  1. Sikap Gereja Katolik terhadap Realitas Pocong, Tuyul, Kuntilanak ?
    1. Sesuatu yang tidak kelihatan bukan berarti bukan realitas.
    2. Pocong dan sejenisnya hanya dapat dilihat oleh orang tertentu, termasuk antara lain seorang anak lelaki kecil yang berada di lingkungan saya.
    3. Membicarakan pocong dan sejenisnya menakutkan bagi orang pada umumnya. Apalagi jika mereka menampakkan diri dengan wajah yang menyeramkan, misalnya hanya muka sepotong. Kata orang: mereka ini mati secara tidak wajar sehingga sampai sekarang arwahnya masih gentayangan.Mereka belum mendapat tempat di alam baka.
    4. Berdasarkan pengalaman Papa dari sang anak , pada saat mereka doa Angelus di rumahnya, maka pocong-pocong melihat sinar di rumah umat tersebut, sehingga mereka datang ke rumah itu. Kemudian, si Papa mendoakan mereka. Kemudian para pocong berterima kasih dengan mengubah dirinya menjadi bentuk hati ( love) dan menghilang. Hal ini sering dilakukannya.
    5. Jadi pocong yang memperlihatkan diri sebenarnya minta didoakan agar mereka tidak gentayangan lagi.
    6. Apa yang dapat dilakukan umat terhadap tempat berdiam pocong supaya tempat itu tidak seram lagi. Biasanya mereka berkumpul di kebun-kebun pisang yang adem.
    7. Apakah sebaiknya memanggil Romo untuk memberkati kebun-kebun tersebut?
    8. Sang Papa pernah ke orang pintar dan minta agar kemampuan “melihat” anaknya ditutup, tetapi orang pintar itu mengatakan tidak mampu karena yang dimiliki anak itu berasal dari Tuhan. Pertama, apakah tindakan sang Papa ke orang pintar dapat dibenarkan dalam kasus ini? Kedua, apakah memang kemampuan itu berasal dari Tuhan? Bisakah diberikan contohnya di dalam Injil?
    9. Si anak juga melihat ada beberapa tuyul yang dipelihara oleh tetangganya yang justru katolik dan memang kaya. Bagaimana membuktikan bahwa tuyul itu memang dimiliki oleh umat yang bersangkutan dan bagaimana menghimbau agar dia tidak lagi memelihara tuyul ?

    • Salam Herman Jay,

      Gereja, dalam pengakuan iman yang panjang (syahadat panjang) menyebutkan ciptaan Allah baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.‎ Doa untuk arwah selalu dilakukan. Dan Gereja Katolik selalu mendoakan mereka.

      Jawaban untuk pertanyaan no.8 dan 9:

      8. Saya tidak menemukan data dalam Injil dan dokumen Gereja mengenai hal ini sampai saat mengetik jawaban ini. Namun iman kita menyatakan bahwa Allah memberikan anugerah apa pun kepada siapapun semau Dia, dengan tujuan demi kemuliaan Dia.

      ‎Sebenarnya tidaklah perlu pergi ke dukun. Sudah berkali-kali ditegakkan dalam website ini (salah satunya bisa dibaca kembali artikel di atas, silakan klik)

      9.‎ Dalam janji baptis, sudah jelas bahwa kita melawan setan dan segala perbuatan setan. Jika orang Katolik memelihara tuyul, maka jelas bahwa ia melanggar janji baptisnya. Ia harus bertobat.‎ Saya tidak tahu dan tidak tertarik untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui status kepemilikan tuyul. Karena sebenarnya setan tetaplah setan. Alih-alih orang itu “menguasai atau memiliki” setan, sebenarnya setanlah yang “menguasai” manusia itu.

      Salam
      RD. Yohanes Dwi Harsanto

  2. Selamat malam katolisitas.org
    Nama saya grady. Dan saya memilik seorang adik perempuan. Ia seorang atlet dan sedang mengalami cedera.
    Pengobatan medis sudah dilakukan berulang2 kali, tapi tidak dapat kembali seperti sediakala. Satu2nya jalan adalah operasi dan keluarga menolaknya.
    Kemudian ia di tawarkan untuk memakai susuk kesehatan. Memang dari yang saya baca pada posting ini semunya menyimpulkan tidak boleh apabila tidak ada ajaran sesuai agama katolik. Pertanyaan saya adalah bolehkah memakai susuk yang dijalankan hanya sekedar untuk kesehatan, tetapi tetap menjalankan rutinitas agama katolik seperti biasanya?
    kedua. Apabila memang sudah dipasang susuk, apakah doa yang diucapkan menjadi sia2 ?
    Sekian dari saya. Terimakasih dan mohon balasanny. God bless us

    Shalom Gradzzz,

    [dari Katolisitas: Kami belum pernah membaca tentang penjelasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan tentang efektivitas penggunaan susuk, termasuk susuk kesehatan. Penggunaan susuk cenderung berkaitan dengan kepercayaan akan kekuatan magis yang dapat membantu seseorang mencapai apa yang dikehendakinya. Tanpa pembuktian secara ilmiah dari para ahli kedokteran, susuk kesehatan berada pada ranah ‘abu-abu’. Artinya umat Katolik yang menggunakannya berada dalam resiko negatif karena membuka peluang terhadap kekuatan kegelapan untuk mempengaruhinya. Maka umat Kristiani yang menggunakan susuk, sesungguhnya melanggar perintah Tuhan yang pertama, karena ia tidak menempatkan Tuhan sebagai satu-satunya Allah yang berkuasa atas dirinya, baik sekarang maupun di masa mendatang. Dalam keadaan sedemikian, ia menduakan Tuhan, dan atas kehendaknya sendiri menempatkan penghalang antara dirinya dengan Tuhan. Maka jika doanya seolah tidak terjawab, sudah saatnya ia memeriksa diri, sebab yang menjauhkan diri bukan Tuhan, tetapi dirinya sendiri. Untuk kembali memulihkan hubungannya dengan Tuhan, ia perlu bertobat dalam sakramen Pengakuan Dosa, dan sedapat mungkin mengusahakan agar susuk yang dikenakan itu dikeluarkan.]

  3. Saya bingung mau bilang ke orang tua bahwa tindakannya salah besar….

    Tapi setiap kali saya katakan selalu dimentahkan dengan jawaban sakti:
    1. Mama ke paranormal kan, paranormal itu menggunakan kekuatan putih jadi tidak ada minta tumbal, atau melakukan ritual ritual yang aneh… cuma buka kartu saja dan didoakan oleh paranormal… adaj juga yang membakar kertas.
    2. Mama kan tidak minta persugihan atau meminta kekebalan, cuma minta dibantu usaha tokonya dan agar pelanggan yang utang cepat bayar ke mama…
    3. Lagipula yang menjadi paranormal juga memasang foto Yesus dan Bunda Maria (meskipun juga ada patung mitologi dewa dewi cina)

    Lalu bagaimana saya memberitahukan ke ortu saya, padahal saya sudah berkali kali mengatakan bahwa perbuatan itu tidak benar…. mohon tanggapan dan saran….

    Thanks

    • Salam Krisna,

      Cukuplah bila kita mengingatkan saja. Keputusan tetap ada pada yang bersangkutan. Ilmu putih maupun hitam hanyalah warnanya saja. Hakikat dan asal serta tujuannya sama, yaitu iblis. Dibantu oleh kekuatan iblis selalu “tiada yang gratis”, pastilah ada yang dirugikan. Pengalaman orang-orang yang bertobat, mengisahkan hal yang sama, yaitu hal-hal negatif. Apalah arti gambar kudus jika hanya untuk menipu pandangan orang? Doakan selalu.

      Salam
      RD. Yohanes Dwi Harsanto

      • Ini kan menyangkut keselamatan jiwa orang tua saya… saya kwatir kalau ortu aku tidak diselamatkan karena perbuatannya…

        Apakah saya perlu marah atau menggunakan ancaman supaya orang tua saya sadarkan akan perbuatan dosanya?

        thanks…

        • Salam Krisna,

          Tidak perlu mengancam, karena hakikat mewartakan kebenaran Injil ialah menghargai kebebasan orang lain. Tampilkanlah fakta-fakta kebenaran saja. Dengan hormat Anda sampaikan. Website ini membantu Anda.

          Salam
          RD. Y. Dwi Harsanto

  4. Saya lagi agak galau, krn mengetahui seorang ibu yang dulu satu lingkungan dengan saya sebelum dipecah 3, membiarkan/memberi persetujuan(atau mungkin jg dia yang mengusahakan)adik suaminya menggunakan seseorang untuk “menarik keluar dari jarak jauh” kekuatan setan yg dulu pernah menjadi sandaran suaminya, meski suaminya katholik sejak generasi orang tuanya. Wanita ini pernah bercerita pd saya bhw mertuanya selalu tidur melintang di belakang pintu masuk ke dlm rumah setiap malam jum’at kliwon, meski sudah BERAGAMA katholik. Saya memberitahukan kepada ibu ini bahwa itu artinya dia n keluarganya menggunakan kuasa setan pula, yg akan mengakibatkan roh suami tetap terikat kuasa setan. Ini memang tak pernah saya dengar dalam pengajaran gereja katholik, tapi seingat saya ada di kelompok kharismatik krn saya pernah 2x ikut SHBDR di akhir 90an n thn 2000. Si istri berkilah bhw itu utk meringankan suaminya dan meringkan juga beban mental keluarga krn si suami sejak 2 thn terkhir ini lebih sering masuk RS, krn berkali kali stroke, kejang2 dan sudah sejak lama dipasang slang di rongga otak utk mengalirkan cairan dr rongga otak ke kandung kemih krn menderita hydrocephallus yg pd umumnya terjadi sejak kelahiran. Sejak tahun lalu sudah makan lewat sonde n menggunakan pampers serta tak lagi bisa berjalan. Apakah yang saya katakan kepada itu benar, berdasar pengajaran gereja katholik? Saya khawatir dengan keputusan yg diambil oleh keluarga suaminya (atau mungkin jg dia n anak2nya, krn menurut hemat saya itu sama saja mengikatkan diri mereka n suami/ayah mereka kpd kuasa setan lagi. Mohon penjelasan dari sisi gereja katholik krn saya liat ada perbedaan antara kelompok kharismatik katholik dan yg “konvensional”. Dr beberapa orang katholik, sy mendpt pengertian bhw gereja katholik mengajarkan bhw Tuhan bisa memakai siapa saja buat menolong kita. Lalu apakah memang Tuhan bisa pakai dukun buat menolong kita??????

    • Salam Eveline,

      Kelompok apakah yang Anda maksud? Jika sudah jelas nama dan identitas para pengurus kelompok itu, Anda bisa tanyakan ke keuskupan Anda, apakah kelompok tersebut sah diakui sebagai komunitas doa Katolik atau tidak, ada dalam naungan BP-PDKK keuskupan atau tidak.

      Salam
      RD. Yohanes Dwi Harsanto

  5. Dear katolisitas

    Kenapa penyembuhan di romo sering tidak berhasil sementara di pengobatan alternatif yg berbau islam sering berhasil?

    • Salam Sandy,

      Tentu saja pernyataan Anda itu perlu didukung data. Belum ada pendataan pula terhadap teman-teman Katolik yang disembuhkan oleh imam-imam dalam berbagai kesempatan kunjungan pastoral dari rumah ke rumah, retret dan rekoleksi penyembuhan, Misa, Sakramen Tobat, adorasi, dsb. Namun yang terpenting bagi kita, tujuan pokok doa penyembuhan ialah agar orang mengalami penyembuhan dan pembaharuan hidup rohani yaitu makin erat bersatu dengan Kristus dan makin mewujudkan cinta-Nya dalam hidup sehari-hari. Orang Katolik yang sakit, berdoa mohon kesembuhan namun melalui usaha yang tidak bertentangan dengan iman Katolik yaitu melalui penanganan medik dan alternatif lain yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

      Salam

      RD. Yohanes Dwi Harsanto

  6. Shalom,,
    saya ingin bertanya apakah datang ke orang tua (yang dianggap memiliki kemampuan lebih) dan di situ kita menyampaikan permohonan supaya dibantu, kemudian orang tua tsb memberi wejangan dan nasehat untuk (misalnya) meminum air kembang 7 rupa seperti itu bertentangan dengan ajaran Gereja?
    Terimakasih

    • Salam Charlyna,

      Sudah banyak dibahas dalam forum ini mengenai larangan pergi ke dukun atau paranormal. Yang jadi soal ialah mengapa harus minum air kembang tujuh rupa? Air ini tentu lain dari air berkat atau air suci dari Gereja. Air dengan jampi-jampi dan rapalan itu menimbulkan pertanyaan secara iman Katolik. Doa apa saja diucapkan atas air itu? Tentu lain dari doa berkat atas air yang ada dalam buku liturgi Gereja Katolik. Pertanyaan berikutnya ialah, mengapa harus bertanya pada orang dukun? Apakah tidak percaya pada akal budi kita sendiri dalam merencanakan kehidupan? Mengapa tidak berdialog dan mencari informasi dari yang berkompeten di bidangnya masing-masing, (bisa pula melalui internet, melalui interaksi dengan media lain), dan dari pengajar ajaran Gereja Katolik yang dijamin oleh Kristus sendiri? Manakah doa kita? Manakah iman kita?

      Jelaslah, ke dukun, peramal, paranormal, medium, dan sebagainya dilarang oleh Gereja Katolik. KGK 2116: “Segala macam ramalan harus ditolak. Mempergunakan setan atau roh-roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan (bandingkan Ulangan 18:10, Yeremia 29:8). Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda, dan orakel atau penunjuk gaib, paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah, dan akhirnya manusia. Demikian pula keinginan menarik kekuatan-kekuatan gaib, ini bertentangan dengan rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah”.

      Salam
      RD. Yohanes Dwi Harsanto

  7. http://www.youtube.com/watch?v=d30CZvYSPP0

    apakah ilmu Grafologi ( ilmu untuk menganalisis tulisan tangan ) dapat dibenarkan dalam iman Katolik? Karena menurut saya ilmu Grafologi bisa di jelaskan dengan ilmiah…..
    thanks

    [dari katolisitas: Intinya sejauh hal tersebut dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan, maka Gereja dapat menerimanya. Namun, apakah ilmu grafologi dapat dibuktikan secara ilmiah, silakan ilmu pengetahuan yang membuktikannya.]

  8. Shalom Katolisitas,

    Ada hal yang ingin saya tanyakan, saya adalah seorang Katolik dan juga seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan penyiaran TV swasta.

    Suatu ketika, saya menerima telepon dari seorang pemirsa yang telah menonton sebuah acara yang di dalamnya tentang roh-roh dan dunia spiritual.

    Pemirsa tersebut kemudian menanyakan kepada saya data tentang sang ahli spiritual dalam acara tersebut. Dia menanyakan alamat dan nomor teleponnya.

    Yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah :

    Meskipun pemirsa tersebut belum tentu seorang Katolik/Kristen.
    Karena menurut apa yang saya ketahui, ada keyakinan lain di luar sana yang masih menyakini hal-hal yang gaib.

    Apakah saya boleh membantunya dengan memberitahukan nomor telepon dan alamat dari Ahli spiritual tersebut? Apakah dengan memberitahukan nomor telepon, maka saya juga terlibat di dalamnya?

    Jika saya tidak membantunya, maka hal ini tercatat sebagai kelalaian saya dalam menunaikan tugas.

    Apa yang harus saya lakukan?

    Mohon bantuan dan nasehatnya.
    Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati kita.

    • Shalom Yanuanri,

      Kasus Anda di sini memang tidak sederhana, karena bukan Anda yang mempunyai inisiatif dan wewenang terhadap acara dunia roh dan spiritual yang ditayangkan di stasiun TV swasta tersebut. Jika ditinjau dari segi iman dan moral memang acara macam demikian tidak kondusif terhadap perkembangan iman, maka sedapat mungkin memang kita sebagai umat Kristiani tidak turut mengambil bagian, baik langsung maupun tidak langsung- yang mendukung acara-acara macam ini. Sikap ini adalah semacam konsekuensi yang harus kita ambil sebagai murid Kristus. Karena secara prinsip, sebagai murid Kristus kita harus berusaha sekuat tenaga agar tidak turut bekerjasama dalam meluaskan/ mendukung perbuatan yang keliru (co-operation of evil).

      Maka, silakan mendiskusikannya secara terbuka dengan atasan Anda tentang hal ini, jika dengan tidak memberikan nomor telpon tersebut Anda dianggap lalai. Sebab sesungguhnya ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dalam pekerjaan Anda untuk menunaikan tugas Anda dengan baik dan mendukung kinerja perusahaan, walaupun khusus dalam hal di atas, Anda tidak dapat melakukannya, karena tuntutan iman Anda. Jika acaranya netral, seperti misalnya program acara memasak, lalu ada pemirsa yang bertanya tentang informasi nomor telpon jurumasak di program tersebut, tentu Anda dapat menginformasikannya kepada sang pemirsa yang bertanya itu. Ini tidak ada kaitannya dengan masalah iman. Namun karena acara tentang hal-hal gaib tersebut yang tidak sesuai dengan iman dan hati nurani Anda, maka Anda dapat menyampaikan pandangan Anda kepada pihak pimpinan. Atas dasar bahwa sebagai sesama pemeluk agama harus saling menghormati, maka seharusnya pimpinan Anda dapat memahami keputusan Anda. Seandainya pimpinan Anda juga seorang Kristiani, semoga hati nuraninya juga dapat berbicara, agar sebagai pimpinan program TV swasta, ia dapat mencari program yang lebih baik secara iman dan moral yang bersifat lebih positif, daripada menayangkan program yang cenderung sensasional semata. Dengan demikian, dengan cara Anda yang sederhana, Anda membawakan kesaksian iman Anda di tempat kerja.

      Bawalah masalah Anda ini di dalam doa-doa pribadi Anda, semoga Tuhan Yesus memberikan kebijaksanaan kepada Anda, untuk dapat menyampaikan pandangan Anda ini dengan santun, namun juga Anda tetap dapat memberikan dedikasi yang penuh dan bekerja sebaik-baiknya untuk mendatangkan kebaikan bagi perusahaan tempat Anda bekerja, dan bagi sesama karyawan maupun atasan Anda.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  9. Shalom Team Katolisitas,

    Saya ingin bertanya.
    Apakah seorang yang kita sebut paranormal, boleh memberitahu tentang masa depan seseorang, missal : jodoh kita siap, karir kita bagaimana. Apakah hal tersebut dosa walaupun bertujuan baik? trims

    • Shalom Arbi,

      Jika kita ingin dengan konsisten melaksanakan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, sebagaimana tertulis dalam Katekismus (KGK 2116, silakan membaca kembali artikel di atas), maka segala bentuk ramalan harus ditolak, meskipun sepertinya bertujuan baik. Sebab di balik segala bentuk ramalan itu terdapat suatu kehendak/ maksud untuk mendahului Allah, seolah orang yang mengatakannya itu mempunyai kuasa atas masa depan orang lain. Padahal Allahlah yang berkuasa atas masa depan manusia, sehingga jika seseorang menempatkan dirinya di tempat Allah ini, ia berdosa terhadap Allah.

      Selain itu, terus terang saja, saya sudah cukup sering mendengar kesaksian bahwa ramalan tentang jodoh ataupun karir seringnyapun meleset, dan tidak akhirnya terbukti tidak benar/ tidak cocok. Mungkin fakta itu mau mengajarkan kepada banyak orang bahwa memang sebenarnya bukan bagian manusia untuk meramalkan masa depan orang lain, entah itu dalam hal jodoh ataupun pekerjaan.

      Mari kita berikan penghormatan kepada Allah sepenuhnya, sebab itulah yang baik dan benar sesuai dengan kehendak Allah.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Shalom Ibu Inggrid,

        Saya juga sependapat dengan Ibu.
        Dalam sabdaNya, Tuhan Yesus mengatakan kita tidak perlu khawatir akan hari esok.
        Saya percaya bahwa tiap hal yang kita jalani adalah cara Tuhan membentuk kita menjadi pribadi yang selaras dengan kehendakNya. Dan biarlah pada akhirnya biar hanya Tuhan yang tahu mana yang terbaik untuk kita.

        Hanya saja, memang saya menemukan fakta hal-hal yang saya tanyakan kepada Bu Inggrid di lingkungan saya dan ingin mengetahui lebih jauh tentang fenomena tersebut. Maka dari itu saya sangat bersyukur bisa bertumbuh dalam komunitas web ini dan menambah wawasan saya perihal iman yang saya yakini.

        Terima kasih banyak Ibu Inggrid dan team atas share dan wawasannya.

  10. Syalom,

    Mohon infonya,
    Suatu kali, saya bertamu ke kerabat beragama Katolik.
    Dia paranormal. Dan, diberikan karunia untuk menyembuhkan melalui pijit.
    Sejauh yang saya kenal, kerabat saya ini orang yang santun, halus dan taat dalam kehidupan menggereja.

    Dia pernah membaca sifat dan karakter orang melalui nama. Waktu itu, saya dibilang bahwa, seseorang yang kini ‘dekat’ dengan saya memiliki sifat yang tidak baik. Ia bahkan berkata, bahwa, pikir-pikir dulu untuk melanjutkan hubungan ini, karena ini menyangkut kebahagiaan saya di masa datang.
    Bagaimana pendapat gereja mengenai hal ini?

    Terima kasih

    • Salam Jacko,

      Gereja Katolik dengan tegas menyatakan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah karena cinta, dengan badan dan jiwa serta diikutkan dengan Roh Ilahi, karena itu manusia ialah sungguh baik (KGK 1, 315, 1604, 1704, 374).

      Secara kodrati manusia mampu mengenal Allah dan berusaha mencari kebenaran, bahkan setelah berdosa pun, manusia tidak ditinggalkan Allah (410). Manusia punya kebebasan dan keputusan. Ia bisa berubah dari menyelewengkan kebebasan (dosa) menjadi lebih memilih Allah dan kebenaran, dipulihkan, dan diselamatkan. Karena itu, pendapat yang menghakimi seseorang sebelum mengetahui informasi dari sumber terpercaya mengenai seseorang ialah penilaian yang tidak adil dan tidak seimbang. Mengenai “pikir-pikir dulu” sebelum memutuskan, ialah nasehat umum, yang setiap orang pun tahu. Bahwa setiap orang tergoda berwatak buruk karena kurang cinta atau luka batin yang belum pulih, atau punya kecenderungan egois berbuat jahat, itu pun semua orang mengalami.

      Karena itu saran saya, Anda berbicara dan mengenal orang yang dekat dengan Anda itu dan mau dikenal/memperkenalkan diri Anda pula kepadanya, serta makin mengenal diri Anda sendiri sebelum memutuskan mau menikah dengannya atau tidak. “Orang pintar” sepintar apapun tak bisa menghakimi dan menilai secara tepat seratus persen, bahkan menilai dirinya sendiri pun orang tak pernah tuntas. Maka jalan terbaik ialah dialog dan pengenalan langsung dengan yang bersangkutan. Bahkan, seorang suami tak kan pernah tuntas mengenal isterinya, dan sebaliknya hingga mati.

      Gereja mengajarkan hormat kepada martabat pribadi setiap orang dan kebebasan manusia untuk memutuskan setelah ia memiliki informasi dan waktu yang cukup untuk memutuskan. Dengan jernih timbanglah setiap perkara dalam doa.

      Salam
      Yohanes Dwi Harsanto Pr

  11. Aq mau bertanya…..

    Mama aq itu memberikan aq jimat, gak tau jimat untuk apa itu…

    Tapi kalau aq buang takutnya ditanya macam-macam, mngkn aq bisa dimarahin…

    Tapi aq gak percaya akan kekuatan dan kesaktian jimat itu, karena bagiku itu mustahil akan ada kekuatan dari sebuah benda mati…

    Apakah jika aq tidak percaya akan jimat tersebut, tetapi masih aq simpan karena orang tua, apakah itu berdosa?

    Lalu bagaimana yang harus saya lakukan?

    Thanks……

    • Salam Krisnapi,

      Jimat hendaknya dimusnahkan. Jika Anda ditanya, Anda bisa menjelasakan kepada orangtua, bahkan ini menjadi kesempatan mewartakan keselamatan yang hanya ada dalam Kristus. Anda pun berhak mewartakan warta keselamatan itu dan orangtua Anda pun berhak mendengarkan Anda, karena keselamatan kekal ialah ururan yang teramat berharga untuk dilewatkan. Kristus bukan hanya agama, apalagi seremeh jimat. Kristus ialah Sang Jalan Kebenaran dan Kehidupan. Wartakanlah Dia.

      Salam
      Yohanes Dwi Harsanto, Pr

  12. Syalom….

    Ibu tolong berikan pengertian bagi saya,bagai mana pandangan kita menurut Alkitap, kalau ada yang sakit pergi berobat pada seorang dukun atau berobat kampung,karena ada seorang ibu yang sudah berobat ke dr tdk kunjung sembuh,karena penyakit yang di deritanya adalah kiriman orang (katanya) Terimakasih,Tuhan Memberkati

    [Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik]

  13. Saya ingin menanyakan beberapa hal yang membuat saya ragu:
    1. Saya mempunyai seorang Nenek yang sudah sangat lanjut usia. Sekarang beliau terkena stroke dan lumpuh. Orang tua saya dan juga orang-orang lain mengatakan kalau-kalau Nenek memakai susuk. Kata mereka kalau memakai susuk maka matinya susah dan orang itu akan menderita sekali kecuali susuknya dicabut. Setelah dicabut maka beberapa hari kemudian orang itu akan meninggal ‘dengan tenang’. Saya sangat mencintai Nenek saya. Diantara para cucu hanya saya yang bisa nyambung bila diajak berbicara dengannya. Memang merawat orang stroke sangat melelahkan juga makan biaya besar. Saya tidak setuju ketika orang tua saya memanggil orang pintar yang katanya bisa mengambil susuk. Lha, kalau Nenek lalu meninggal bagaimana? Saya akan sangat sedih. Lalu saya bertanya pada adik saya. Ia mengatakan kalau memang ada susuknya ya biar diambil saja agar Nenek tidak menderita. Saya tetap tidak setuju. Bukankah Tuhan Mahakuasa sehingga Ia bisa mengambil hidup seseorang kapan pun Ia suka. Apakah dengan adanya susuk maka Tuhan Yesus akan kesulitan mengambil hidup orang tersebut? Bagaimana tanggapan gereja terhadap masalah ini?

    2. Apakah mencari kerja dengan sistem koneksi tidak berdosa? Saya sudah lama mencari kerja tapi selalu nihil. Orang-orang menganjurkan untuk mencari koneksi tetapi saya tidak setuju karena itu berarti menghalangi orang yang kompeten untuk mendapatkan pekerjaan. Tetapi zaman sekarang hampir semua melakukan hal itu. Lha, kalau saya tetap jujur berdasarkan pengalaman dan ijasah maka akan sulit mendapat pekerjaan. Bagaimana ini?
    Terima kasih

    • Salam Nikolaus Johan

      1. Dalam buku romo Gabrielle Amorth “Seorang Eksorsis Menceritakan Kisahnya” (MCI, 2011), disebut istilah “Infestation” pada daftar istilah halaman 7, yang berarti “kekuatan roh jahat yang menyerang rumah, benda-benda, atau hewan. Dalam Katekismus Gereja Katolik no 1673 ditegaskan bahwa Gereja, melalui eksorsisme, memohon dalam nama Yesus Kristus agar orang atau benda dilindungi dari kekuatan jahat, atau meminta agar kekuatan jahat ditarik dari benda atau orang. Jadi, KGK 1673 itu berbicara mengenai pembebasan kuasa jahat tidak hanya dari manusia namun juga dari benda-benda, rumah, hewan, dll. Hukum Gereja membuat eksorsisme dapat diterapkan tidak hanya untuk kerasukan setan pada manusia, namun juga pada kekuatan setani yang menguasai benda dan hewan. (op.cit. hlm 68-69). Susuk termasuk benda yang dikuasai kekuatan jahat yang dipakai untuk melumpuhkan seseorang secara fisik maupun mental, atau membuat manusia secara fisik atau mental “dikendalikan” oleh kekuatan kegelapan. Gereja membuat pelayanan untuk melepaskan kuasa kegelapan demi keselamatan jiwa orang tersebut. Bukan Tuhan tidak kuasa, namun manusia itu sendiri telah menghendaki “disusuki”, artinya menyerahkan diri pada kuasa kegelapan melalui benda-benda itu. Maka, jika ia mau bahagia, haruslah bertobat dan mau dibantu oleh Gereja untuk melepaskan susuk-susuk tersebut dari badannya.

      2. Jika koneksi tersebut dalam perusahaan keluarga, maka hal itu wajar, tidak merugikan keadilan sosial. Jika koneksi tersebut dalam perusahaan publik atau BUMN atau Lembaga Pemerintah, tentu saja hal itu melanggar keadilan. Dalam hal ini, pelanggaran keadilan sudah sangat parah sampai-sampai orang merasa tidak bersalah lagi melakukan hal tersebut. Berbahagialah Anda masih memiliki hati nurani yang jernih.

      Salam
      Rm Yohanes Dwi Harsanto Pr

  14. saya curiga suami saya di dukun ex girlfriend nya, dia bicara dengan saya sudah lain tidak seperti dulu, kalau saya bahas soal ex girlfriend nya dia cenderung membela bhkan rada bentak dengan sya,

    • Shalom Welly,

      Nampaknya diperlukan adanya bukti- bukti terlebih dahulu, sebelum anda dapat menyangka bahwa memang begitu kejadiannya. Sebab secara obyektif, rasanya secara umum orang tidak suka diungkit tentang masa lalunya. Walau tentu ada orang yang tidak berkeberatan, namun ada banyak orang yang tidak suka, terutama jika itu mengingatkan akan sesuatu pengalaman yang negatif. Perihal istri mengungkit masalah ex- girlfriend suaminya memang bisa memancing macam- macam reaksi, namun menurut saya, adalah sesuatu yang tidak baik jika istri membahas masalah ini sebab itu merugikan dirinya sendiri. Pertama- tama hal ini bisa memancing kenangan suami dengan dia, kedua kalau ternyata suami mengingatnya dan membandingkan anda dengan dia, maka ini tidak baik buat anda sendiri. Lalu jika ternyata hal ini malah membuat suami melihat kelebihan sang ex- girlfriend jika dibandingkan dengan anda, malah ini mendorongnya untuk ‘iseng- iseng’ menghubungi dia lagi sekarang, dan ini lebih lagi tidak baik bagi keutuhan keluarga anda.

      Maka jika saya boleh menyarankan, janganlah membahas mengenai ex- girlfriend suami anda. Kenyataannya ia sekarang adalah suami anda. Pusatkanlah perhatian dan energi anda untuk mengasihi dia dan memahaminya. Jika anda memang benar menemukan gejala- gejala yang ‘janggal’ pada suami anda, dan itu sungguh mengganggu, silakan anda mendoakan doa untuk melawan kuasa kegelapan, silakan klik di sini, setiap hari/ setiap malam, untuk mendoakan suami anda. Namun di atas semua itu, tunjukkanlah kepada suami anda kasih dan perhatian yang lebih besar, agar anda ‘memenangkan’ hatinya kembali.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  15. Romo, pak Stef, dan bu Ingrid

    Bagaimana jika orang pintar itu melakukannya semata – mata untuk kebaikan? Seperti yang terjadi pada saya. Mertua saya bisa dibilang masih percaya pada orang pintar. Sering sekali bertanya pada orang pintar jika ada sesuatu hal yang jelek terjadi.

    Anak saya mengalami keterlambatan perkembangan sehingga pada umur sekarang, 2 tahun, masih belum dapat bicara dan tidak merespon jika dipanggil namanya. Kami sebagai orang tua sudah membawanya untuk terapi di klinik tumbuh kembang anak tiap minggu. Dan hasilnya memang ada perkembangan yang baik walaupun masih belum sempurna.

    Nah, mertua saya bertanya pada orang pintar kenapa anak saya bisa mengalami keterlambatan seperti ini. Orang pintar itu menjawab, pada saat anak saya berumur 8 bulan, saya dan istri pernah melayat ke tempat orang meninggal. Dan pada saat pulang kerumah, saya dan istri tidak mencuci muka dan kaki secara bersih (biasanya di keluarga kami ada kebiasaan mencuci muka dan kaki sebelum masuk ke rumah setelah melayat orang meninggal. Alasannya untuk membersihkan diri dari arwah orang yang meninggal tersebut agar tidak mengikuti kita. Saya dan istri sendiri tidak percaya hal ini. Tetapi untuk menghormati orang tua, kami melakukannya), sehingga arwah yang meninggal itu ‘menggangu’ anak saya sehingga anak saya mengalami keterlambatan seperti ini. Lalu dia memberi angpau yang didalamnya sudah di isi dengan rumput kering, dan ditaruh di dalam bantal anak saya pada saat tidur. Saya tidak setuju, tetapi untuk menghormati orang tua saya akhirnya menuruti.

    Setelah berpikir, memang benar pada saat anak saya berumur sekitar 8 bulan saya dan istri ada melayat papa dari teman saya yang meninggal. Dan sebagai orang biasa, saya bertanya dalam hati, kok orang pintar ini bisa tahu bahwa ada kejadian dimana saya dan istri pernah melayat pada saat anak saya umur 8 bulan.

    Tidak hanya itu saja. Ipar saya yang baru saja di PHK dari tempat kerjanya pun ‘dilihat’ oleh orang pintar tersebut. Dan anehnya, segala hal yang menyangkut dirinya, baik itu sifat dan kebiasaan jeleknya diketahui semua oleh orang pintar tersebut.

    Orang pintar ini adalah kenalan dari mertua saya. Dan orangnya baik.

    Jadi yang saya ingin tanyakan

    1.Saya tahu yang berkaitan dengan orang pintar, peramal, dukun adalah dosa. Apalagi disertai dengan embel – embel seperti angpau yang diisi rumput kering. Tetapi bagaimana orang pintar ini memang secara tulus ingin membantu sesamanya yang sedang dalam kesulitan? Karena dia juga menyarankan agar saya dan istri untuk berdoa Bapa Kami setiap malam bersama dengan anak.

    2. Apakah saya berdosa jika menerima angpau yang diisi rumput tersebut, walaupun saya tidak setuju, dan melakukannya semata – mata untuk menghormati orang tua?

    3. Berandai saja. Bagaimana jika ada seorang romo atau suster yang di beri karunia untuk bisa ‘melihat orang’ seperti orang pintar tersebut? Apakah itu merupakan dosa juga?

    Terima kasih atas penjelasannya.

    Nico

    • Salam Nico,
      Tak mustahil Allah berkarya melalui orang-orang yang sekehendak-Nya Ia pilih untuk menyembuhkan dan membuat kondisi kesehatan menjadi pulih. Seperti halnya orang dipanggil menjadi dokter tak peduli ia beragama Katolik atau tidak Katolik, maka demikian pula anugerah supra natural non-medik bisa Ia anugerahkan kepada siapapun. Yesus sendiri meminta para murid membiarkan orang yang bukan pengikut Kristus mengusir setan dalam namaNya (Luk 9:49).

      Namun kita juga tahu bahwa setan juga memberikan kemampuan-kemampuan adikodrati pula kepada orang-orang yang menghamba padanya, baik kepada orang yang halus budi bahasanya (“orang baik”) maupun kepada yang memang telanjur jahat. Maka patutlah orang Katolik meneliti pilihan untuk memercayakan diri kepada orang-orang yang memiliki karunia seperti itu, entah “orang pintar” itu Katolik maupun non-Katolik. Karena dari buahnya kita mengenal pohonnya. Jika kemampuan dan motivasi orang sungguh murni dari Roh Kudus, maka buahnya tidak hanya sehat (sembuh), namun pasti sungguh-sungguh sesuai dengan rencana Allah, juga walaupun tidak sembuh sekalipun (Gal 5:22-23). Begitu pula jika sebaliknya dari kedagingan dan dari roh jahat pastilah buahnya bisa saja sembuh, namun pasti hal-hal yang lain yang negatif juga muncul (Gal 5:19-21). Namun apapun yang Anda buat demi upaya perkembangan anak Anda, lakukanlah dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Saran saya, tetaplah berorientasi kepada upaya yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmu psikologi perkembangan anak dan akal budi yang sehat. Upaya melalui “orang pintar” walaupun motivasinya baik, sering kali tidak bisa dipertanggungjawabkan jika ada dampak-dampak ikutannya. Karena tindakan baik (menolong) belum tentu didasari oleh kebenaran dan kasih sejati. Karena kita tahu, setan pun mengakui Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah namun mereka tetaplah setan yang harus dihardik Yesus (Mark 1:24-25). Hanya dengan dianjurkan untuk berdoa Bapa Kami, tak berarti bahwa Anda kehilangan kewaspadaan untuk soal ini. Bukankah setiap hari pun tanpa disuruh, sebagai orang Katolik Anda berdoa Bapa Kami?

      Ada beberapa imam dan biarawan/wati Katolik yang diberi karunia mampu melihat hal-hal seperti itu. Namun mereka memiliki atasan yang harus mereka taati. Karena itu, mereka tidak berdosa sejauh menggunakan karunia itu sesuai batasan dari pemimpin. Mereka berbeda dengan “orang pintar” yang tidak punya atasan. “Orang pintar” bisa dikaruniai, namun bisa menyelewengkan karunianya karena tak punya atasan yang mengontrol. Di situlah dosa merasuk, yakni jika karunia itu diselewengkan dan tiada terkontrol penggunaannya.

      Salam
      Rm Yohanes Dwi Harsanto Pr

  16. ikut komentar perihal dukun dan paranormal :
    saya seorang katolik , tetapi saya lebih mengimani Yesus daripada : dukun , paranormal , ilmu putih , tenaga dalam , yoga , reiki , taici , accuntment cakra cakra dsb
    – saya mencoba melihat dalam Yohanes 5 : 1-10 , disitu ada sebuah kolam , dan sewaktu waktu turun malaikat Tuhan , dan terjadi kesembuhan , dan Tuhan Yesus melihat ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit , dan Tuhan bertanya “Maukah engkau sembuh?” , orang tsb percaya pada kolam tsb , tapi karena keterbatasannya , dia tidak mendapat kesembuhan .
    saya melihat bahwa hal keajaibanpun dapat terjadi melalui malaikat Tuhan , atau apapun bentuknya , dan Tuhan tidak melarang kepercayaan tsb , saya melihat ada seorang yang memperoleh keterbatasan dalam keajaiban tsb , dan saya melihat Tuhan sendiri memilih orang tsb untuk mau dan percaya kepada Tuhan , dan akhirnya menerima mukjijat .
    saya mempunyai pengertian bahwa orang kristiani adalah orang tsb , yaitu memang dipilih dan mau beriman / percaya kepada Tuhan Yesus , dan kita orang kristiani selayaknya apapun penderitaan kita , hidup penuh pergumulan didalam Yesus . kitapun tahu bahwa kita tidak mengerti hal hal gaib , fenomena dan keajaiban , hal hal bersifat roh , karena itu hal yang diluar nalar pasti kita percayakan kepada Yesus sedangkan yang masuk nalarpun kita sering bingung dan menyerahkan pada Tuhan .
    – setahu saya dalam artikel katolik kalau ngak salah di http://yesaya.indocell.net/ , hanya pendulum yang diijinkan ( dalam hal yang tidak diketahui ) , selain ilmu pengetahuan dan kedokteran yang ilmiah ataupun herbal yang sudah diuji . dan setahu saya gereja katolik tidak semudah itu percaya segala fenomena , keajaiban , semua di uji dahulu , dan memang itu tugas gereja , percayalah banyak orang katolik , baik Romo , suster yang mungkin juga mempelajari hal hal tersebut untuk diuji dan untuk keperluan gereja . tetapi saya sebagai orang awam tentu mengimani Yesus karena keterbatasan saya
    – bagi yang diluar katolik yang mungkin mengerti hal hal dunia lain , tenaga dalam , cakra-cakra , dsb , tentu saja saya lebih menyarankan carilah dahulu kerajaan Allah , artinya carilah Allah didalam keinginan mempelajari hal hal gaib , kalau perlu saya ceritakan bahwa Allah dalam perjanjijan lama yang tidak dikenal , tetapi dalam perjanjian baru , sekarang sudah dapat dikenal didalam nama Yesus yang disebut Trinitas Tunggal Allah
    – percayalah bahwa Tuhan Yesus , dapat memakai , baik malaikatNya , orang kudusnya , dll , untuk menolong kita tanpa kita sadar ataupun kita sadari , jangan kita yang tidak tahu keliru mempercayai roh lain , selain Roh Kristus , ujilah setiap roh , yang mulanya seperti mengagungkan Kristus dan yang akhirnya ketahuan menghujat Kristus adalah tidak di pihak kristus , kuncinya adalah Doa

    syalom , Tuhan memberkati

    • Shalom Yongky,

      Benar bahwa Tuhan dapat menggunakan banyak cara untuk mendatangkan kesembuhan yang daripada-Nya, namun tidak melalui dukun- dukun atau apapun yang berkaitan dengan kekuatan magis/ gaib. Katekismus dengan jelas melarang hal ini:

      KGK 2117 Semua praktik magi dan sihir, yang dengannya orang ingin menaklukkan kekuatan gaib, supaya kekuatan itu melayaninya dan supaya mendapatkan suatu kekuatan adikodrati atas orang lain – biarpun hanya untuk memberi kesehatan kepada mereka – sangat melanggar keutamaan penyembahan kepada Allah. Tindakan semacam itu harus dikecam dengan lebih sungguh lagi, kalau dibarengi dengan maksud untuk mencelakakan orang lain, atau kalau mereka coba untuk meminta bantuan roh jahat. Juga penggunaan jimat harus ditolak. Spiritisme sering dihubungkan dengan ramalan atau magi. Karena itu Gereja memperingatkan umat beriman untuk tidak ikut kebiasaan itu. Penerapan apa yang dinamakan daya penyembuhan alami tidak membenarkan seruan kepada kekuatan-kekuatan jahat maupun penghisapan orang-orang lain yang gampang percaya.

      Maka umat Katolik tidak boleh mengandalkan dukun- dukun atau sejenisnya, karena itu sungguh tidak berkenan di hadapan Allah. Penyembuhan lewat obat- obatan, ataupun terapi yang dapat dijelaskan secara ilmu pengetahuan, tentu diperbolehkan, sebab Tuhan juga bekerja melalui hal- hal tersebut, di samping bahwa Tuhan tetap dapat memberikan mukjizat- mukjizat-Nya, jika dipandangnya baik.

      Dewasa ini berkembang adanya aliran ataupun paham tertentu yang seolah- olah mengagungkan energi ataupun alam semesta sebagai sumber kesembuhan. Terhadap paham seperti ini (seperti yang diajarkan dalam New Age Movement) kita umat Katolik harus waspada, sebab paham ini tidak sesuai dengan ajaran Kristiani, yang mengajarkan Allah sebagai Pribadi, dan bukan hanya sebagai energi. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Saya pikir itu suatu kesalahan besar kalau kita datang ke seorang dukun/paranormal/dll yg berkaitan dgn spiritual walaupun org tsbt adalah Katolik atw Kristen…dmn iman anda? Anda adalah umat2 Yesus Kristus, saudara2ku…betapa kosongnya hati yg lbh percaya kpd kekuatan seseorang dibandingkan dgn iman yg diberikan oleh Tuhan Yesus…sebab ada tertulis, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Matius 17 : 20)

        Yesus Kristus mengasihi kita semua…

        [Dari Katolisitas: Ya, kamipun setuju dengan Anda, bahwa umat Kristiani tidak perlu datang kepada para normal ataupun dukun, karena hal itu melanggar perintah Tuhan yang pertama.]

  17. Shalom,

    Saya mau tanya: Belum lama ini teman saya memberi tahu soal video di YouTube yang katanya bisa menghipnotis orang menjadi gila. Pada awalnya saya takut dan percaya akan video tersebut. Kemudian saya merasa bersalah karena dengan percaya terhadap hal seperti itu (menurut saya) adalah dosa berat.

    Setelah itu saya memberanikan diri untuk melihat sendiri videonya. Ternyata setelah saya lihat, terbukti bahwa itu adalah hoax.

    Jadi, apakah saya berdosa berat dengan rasa “takut dan percaya akan hoax” yang saya alami sebelum melihat video tsb?
    Terima kasih.
    Laurentius

    • Shalom Laurentius,

      Terima kasih atas pertanyannya. Dalam kasus anda, mungkin perlu dilihat masalah yang lebih mendasar, dan bukan hanya masalah takut dan percaya akan video yang dapat menghipnotis tersebut. Di balik itu semua, yang perlu ditanyakan apakah anda percaya bahwa kuasa-kuasa di dunia ini dan kuasa gelap dapat mengalahkan kuasa Tuhan? Selama anda percaya bahwa kuasa Tuhan berada di atas segalanya, maka ketakutan seperti yang anda alami bukanlah dosa berat. Mungkin yang harus diperhatikan adalah agar anda dapat meminta kekuatan kepada Tuhan, sehingga tidak terlalu terganggu dengan hal-hal yang kecil. Yang terpenting adalah, kita semua harus terus berjalan dan bertumbuh dalam kehidupan spiritualitas kita. Kalau anda merasa bahwa hal tersebut mengganggu anda, silakan mengaku dosa, dan kemudian percayalah akan belas kasihan Tuhan yang telah mengampuni anda, dan kemudian terus bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih. Melihat ke belakang (pemeriksaan batin) memang penting, namun harus dibarengi dengan tindakan untuk memperbaiki, bertumbuh dalam kekudusan. Dengan demikian, kita dapat hidup dengan penuh damai dan sukacita. Semoga dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  18. halo…

    saya ingin bertanya perihal hipnotheraphy yang sedang gencar gencarnya…
    ada salah satu tim di dalam persekutuan saya yang akhirnya terjerat dengan hipnotheraphy yang dia katakan bahwa itu bukan dosa….

    saya pribadi belum mengerti apakah hypnotheraphy itu dosa atau tidak
    namun
    yang saya tahu itu adalah jalan pintas dan sangat tidak mencerminkan gereja katolik yang percaya dengan kuasa iman dan pengharapan kepada Allah Tritunggal…

    pertanyaan saya…

    1. apakah hypnotheraphy dosa?
    2. bagaimana hypnotheraphy dilakukan? karena menurut teman saya yang satu tim ini, theraphy ini menggunakan kekuatan pikiran dan perkataan….namun saya pikir jugam bagaimana mungkin seseorang akan secara otomastis dalam sekejap dalam mengubah pola pikir dan persepsi akan sesuatu bahkan mempengaruhi kelakuan…..begitu..( mungkin mereka menggunakan kekuatan ‘lain’?)

    terimakasih..tuhan berkati….

  19. Shalom ibu ingrid,
    adik ipar saya (perempuan), berawal kenalan dengan pria (dilain kota) melalui chatting, kemudian adik ipar saya langsung jatuh cinta kepada pria tersebut, bahkan kemarin (30 november)adik ipar saya kabur dari rumah untuk menemui pria tersebut dilain kota. Pihak keluarga menduga adik ipar saya dipelet (dipengaruhi kuasa gelap).
    pertanyaan saya doa apa yang dapat menghancurkan kuasa pelet, agar adik ipar saya disadarkan dan dapat kembali kerumah keluarga.

    saya sangat mengharapkan bimbingan doa dari ibu. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati pelayanan ibu.

    Hanes

    • Shalom Hanes,
      Saya sungguh prihatin mendengar kisah anda. Tentunya seluruh keluarga anda sangat khawatir memikirkan keadaan adik ipar anda itu. Namun demikian, memang tidak dapat diketahui dengan pasti apakah adik ipar anda itu dipengaruhi kuasa gelap atau tidak (‘dipelet’). Saya tidak tahu, apakah anda mengenal laki-laki teman chatting adik ipar anda itu. Jika anda atau adik anda dapat membuka komputer adik ipar anda dan menemukan alamatnya, maka anda/ adik anda dapat menghubungi dia, dan berbicara baik-baik dengannya.
      Sementara itu tanyakan juga kepada adik anda, apakah sebelumnya terjadi pertengkaran ataupun masalah dengan adik ipar anda itu. Jika misalnya ada pertengkaran/ ketidakcocokan, maka adalah baik jika adik anda itu menemui pastor paroki untuk menerima sakramen Tobat, karena biar bagaimanapun hal pertengkaran/ ketidakcocokan dalam hubungan suami istri umumnya selalu melibatkan kesalahan dari kedua belah pihak.
      Selanjutnya, dalam keadaan seperti ini saya menganjurkan anda berdoa bersama sebagai satu keluarga, yaitu minimal bersama ayah, ibu, anda sendiri dan adik dan kakak anda. Berdoalah memohon kemurahan hati Tuhan. Doa sederhana yang dapat didoakan bersama adalah doa rosario, anda boleh mulai mendoakannya dari sekarang, setiap hari sampai adik ipar anda pulang ke rumah, dan alangkah baik jika diteruskan menjadi tradisi keluarga. Dalam mendoakan doa rosario, bacalah ayat-ayat Kitab suci juga, yang sesuai dengan peristiwa kehidupan Yesus, dan renungkanlah itu bersama- sama. Dalam keadaan seperti ini anda dapat merenungkan peristiwa-peristiwa sedih, dan persatukanlah pergumulan keluarga anda dengan penderitaan Yesus di kayu salib. Mohonlah kepada-Nya, bahwa jika memang ada kuasa gelap yang mempengaruhi, mohonlah agar Tuhan Yesus berkenan mematahkan kuasa gelap tersebut. Mohon jugalah dukungan doa dari Bunda Maria, yang pasti sangat mengasihi adik ipar anda dan seluruh keluarga anda, agar dengan kasih keibuannya dan kuasa doanya, dapat mendatangkan belas kasihan Allah kepadanya, agar ia dilindungi dan terhindar dari segala yang jahat.
      Jika memungkinkan, alangkah baik jika seluruh keluarga dapat mengikuti misa kudus harian di paroki.

      Sayapun akan mendoakan adik ipar anda dan adik anda itu dari sini. Silakan juga menuliskan ujud doa di rubrik Pojok Doa di situs ini, agar Romo Kris dan tim dapat mendoakan adik anda itu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

      • shalom ibu ingrid,
        Terima kasih atas tanggapan dan dukungan doanya. Adik ipar maksud nya adik perempuan dari istri saya (bukan istri dari adik laki-laki saya seperti yang ibu maksudkan). Dia bernama Meta, masih single.

        salam, Tuhan Yesus senantiasa memberkati pelayanan ibu.

      • Shalom Romo Wanta ,
        Shalom Ibu Ingrid,

        Saya membaca tulisan saudara Hanes, tentang adik iparnya yang kemungkinan di “pelet” dan juga doa2 yang tepat untuk bantuan Nya.

        Sebenarnya saya mempunyai pengalaman pribadi, dimana pacar saya yang waktu itu kami sudah merencanakan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Namun, ketika ex pacar saya mendengar kalau kita ingin lebih serious, dia (ex-pacar saya) melakukan hal2 dengan ke dukun dan sampai mem-pelet pacar saya itu. Perlakuan dan sifat dia terhadap saya dari yang selalu lembut dan kita selalu bisa membicarakan masalah kita baik2, jadi berubah dia menjadi kasar. Saya tentu bingung, dan saya banyak disakiti karena juga banyak kebohongan dan fitnahan yang disebarkan oleh ex-pacar saya itu. sampai setelah beberapa bulan, akhirnya pacar saya memutuskan hubungan kami untuk kembali ke perempuan itu. Saya sebenernya tidak mau percaya sebelumnya, tapi banyak yang memberi tahu saya kalau perempuan itu telah main2 dengan ilmu hitam untuk mendapatkan dia kembali dan juga ingin mencelakai saya. Dan saya banyak melihat juga kejanggalan2 di dalam rumah pacar saya itu (sebelum kita putus). jimat2 di bungkus, atau tanah2 di mangkok, dimana cowok saya sendiri juga tidak merasa menaruh “barang2 itu” dirumahnya. Akhirnya saya tahu kalau itu ditaruh lewat pembantu nya.
        Dulu yang pacar saya itu sangat tidak suka dan tidak percaya dengan bekas pacarnya itu, tapi sekarang bekas pacar saya itu berubah total pendapatnya dan memuja nya seakan2 dialah yang paling benar dan baik, dan malah saya yang dianggap berbohong dan setiap perbuatan saya dimata nya selalu jelek dan salah.

        Saya sudah berusaha mendoakan doa Rosario untuk nya, dan juga litani St. Michael. Saya tidak tau apakah ilmu itu sudah dipatah kan. Tapi saya punya pertanyaan yang mungkin kedengarannya lugu:
        1. apakah yang dukun2 (karena mereka bermain dengan bantuan setan) merupakan juga dari seijin Tuhan? (saya bertanya ini berdasarkan pengetahuan saya yang minim, dari membaca dari Ayub, dimana Tuhan mengijinkan Setan untuk mencoba Ayub)
        2. apakah orang yang bermain2 dukun sampai ditahap mencelakai orang lain, akan terbongkar kedoknya? misalnya Pacar saya (yang sekarang ex saya) akan terbuka matanya tentang apa yang diperbuat perempuan itu kepada kami?

        Salam,
        Vinsensia-

        • Shalom Vinsensia,
          1. Memang di dalam Alkitab terdapat kisah-kisah di mana seolah-olah Tuhan membiarkan setan mencobai manusia. Namun harap dimengerti, itu bisa juga terjadi karena kehendak bebas manusia juga yang memilih untuk bermain-main dengan kuasa kegelapan daripada menggantungkan diri pada kuasa Allah. Dalam hal ini, jika benar apa yang anda dengar, maka kasus perempuan pacar dari ex-pacar anda itu kelihatannya lebih mengarah kepada ia yang bermain kuasa gelap dengan kehendak bebasnya, seperti kasus Raja Saul, dan bukannya kasus Ayub. Silakan anda membaca diskusi tentang Raja Saul dan roh di En-Dor, silakan klik. Bukannya saya mengatakan bahwa perempuan itu dan ex-pacar anda akan mengalami keadaan seperti Raja Saul yang dihukum mati oleh Tuhan karenanya, namun pada prinsipnya, Tuhan pasti memperhitungkan segala perbuatan mereka itu. Seandainyapun Tuhan kelihatannya seperti ‘membiarkan’ mereka bermain kuasa kegelapan, namun yang pasti, mereka akan suatu hari menanggung akibatnya, yaitu keadilan Tuhan akan dinyatakan kepada mereka.

          2. Tidak dapat dipastikan apakah semua orang yang bermain-main dengan kuasa kegelapan maka akan terbongkar kedoknya di dunia ini, namun pasti di Penghakiman Terakhir, semua kedok itu akan terbuka, dan keadilan Tuhan akan dinyatakan. Memang ada kalanya semasa di dunia, ada kasus-kasus semacam itu yang terbongkar; dan jika demikian halnya maksudnya adalah untuk memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk bertobat. Maka janganlah bosan berdoa, namun juga sambil berserah kepada Tuhan dan rencana-Nya. Siapa tahu memang sudah rencana Tuhan bahwa anda berpisah dengan dia (ex-pacar anda) sekarang, karena sebenarnya anda memang tidak cocok dengan dia, dan kalaupun dilanjutkan ke perkawinanpun maka godaan dari perempuan yang bekas pacarnya itu akan ‘mengganggu’ rumah tangga anda. Maka dalam hal ini, diperlukan juga kepasrahan dari diri anda akan rencana Tuhan, sebab jika sudah menjadi rencana-Nya maka jalan akan terbuka (ex-pacar anda itu akan sadar dan mengakui dan menyesali segala kesalahannya), namun jika tidak, relakanlah dia, sebab bukannya tidak mungkin Tuhan sudah menyiapkan orang lain yang lebih cocok dengan anda, dan yang tidak terpengaruh oleh kuasa-kuasa kegelapan. Tentu jika demikian, itu lebih baik buat anda.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

          • Shalom Ibu Ingrid,

            Terima kasih atas masukan opini dan pengetahuan dari Ibu. Saya menghargai nya dan tentu saya sekarang lebih mengerti tentang batas dimana itu benar Tuhan yang menghendaki atau berdasarkan “kehendak bebas” manusia itu sendiri. Sekali lagi, terima kasih telah memberi waktu untuk membalas, Ibu.

            Salam,
            Vinsensia-

          • Shalom Ibu Ingrid,

            Maaf ini saya lagi, tapi sebenernya saya ada satu pertanyaan lagi. Saya mengerti apa yang telah disampaikan Ibu, dan saya juga percaya kalau segala2nya itu ada di tangan Tuhan, dan kalau sudah menjadi kehendakNya, campur tangan dariNya akan datang.

            Satu hal yang saya tidak sebutkan dalam cerita saya, sebenernya saya juga dengar dari beberapa orang yang bisa melihat (saya tidak tahu apakah mereka dari ilmu yang gelap atau tidak) bahwa sebenernya saya juga di “dukun-in” dengan mempersulit jodoh dan soal kerjaan saya. Saya sudah sebulan ini hanya bisa berdoa minta kepadaNya untuk mematahkan semua itu. Saya tidak mengerti banyak tentang kekuatan dukun dan sebagainya secara general, tapi kalau perempuan itu berhasil membutakan ex-pacar saya dan membalikkan ex-pacar saya itu untuk membenci saya, secara logika, jangan2 apa yang ditimpakan ke saya juga bekerja. Emang sejak kejadian itu (setahun lalu), saya susah mencari kerjaan dan tidak mau dekat dengan siapa2. Saya tetap berpikiran semua itu memang belum waktunya buat saya dan saya harus tetap belajar untuk bersabar, tapi bagaimana kalau ini di buat.

            Pertanyaan saya adalah, ada beberapa orang yang tanpa minta imbalan apapun, menawarkan untuk “membersihkan” saya, tapi saya takut iya kalau mereka diberikan kepada saya sebagai campur tangan Tuhan, atau malah sebaliknya. Saya tetap berdoa dan memintaNya untuk mematahkan semua itu kalau emang ada dan juga untuk menguatkan saya supaya saya selalu di dalam jalan Nya, tapi apakah hal2 begitu bisa hilang dengan sendiri nya atau memang harus di “bantu” (disini saya menuju ke indirect intervention dari Tuhan)?

            Salam,
            Vinsensia-

          • Shalom Vincensia,
            Pertama- tama, yang dapat saya sarankan adalah jangan terlalu cepat mempercayai perkataan orang lain, jika itu menyangkut ‘penglihatan’, karena belum tentu benar. Anda tidak pernah tahu apa motivasi orang yang mengatakannya kepada anda, dan apakha penglihatannya itu berasal dari Tuhan atau bukan. Jika anda langsung percaya kepadanya, maka andapun bisa terpengaruh dan menghubung-hubungkan kejadian yang anda alami dengan perkiraan yang anda dengar. Dan saya rasa, ini akan berakibat buruk juga terhadap kehidupan rohani anda, sebab anda dapat berpikiran bahwa kuasa gelap itu dapat bekerja terhadap diri anda. Padahal janganlah anda lupa bahwa kita yang sudah dibaptis telah menerima Roh Kudus, dan Tuhan akan selalu melindungi kita asalkan kita setia beriman dan berpegang kepada-Nya. Dan kalau bukan kita sendiri yang membiarkan kuasa gelap itu bekerja atas kita, maka sesungguhnya kuasa gelap itu tidak bisa menguasai kita, karena kita hidup di dalam Yesus Kristus yang telah mengalahkan kuasa jahat dan kuasa maut.

            Maka sekarang pertanyaannya, apakah anda sungguh telah hidup di dalam Tuhan Yesus? Silakan Vinsensia memeriksa batin, apakah di dalam hari-hari anda, anda isi pikiran dan hati anda dengan Kristus atau dengan semata-mata kesedihan, kemarahan, atau melamun tak karuan? Bagaimana kehidupan doa anda selama ini? Apakah anda rajin membaca Sabda Tuhan dan menerima sakramen-sakramen? Jika anda sudah melakukan hal ini, bersandar pada Tuhan, melalui doa, Sabda, dan sakramen, maka anda tidak usah takut. Tuhan akan melindungi dan ‘membungkus’ anda dengan kuasa Roh Kudus-Nya, dan kuasa jahat tidak akan mengendalikan anda.

            Maka jika anda belum mendapat pekerjaan, silakan anda introspeksi, apakah usaha anda untuk mencari pekerjaan sudah anda lakukan secara maksimal? Berapa banyak surat lamaran yang sudah anda kirimkan? Apakah anda rajin untuk mengamati kolom lowongan kerja di koran? Atau rajin berkomunikasi dengan umat separoki, atau kerabat anda misalnya, siapa tahu ada yang memerlukan keahlian anda di kantornya, atau di kantor rekan-nya? Sudahkan anda cukup berdoa memohon kepada Tuhan untuk itu, misal dengan doa Rosario atau novena? Hal yang sama juga untuk pergaulan anda. Sebab selam anda menutup diri dan tidak mau bergaul dengan siapa-siapa, semakin anda menjadi pemurung, dan terasing di dalam dunia sendiri. Sudah saatnya anda “bangun.”

            Jadi kalau saya boleh menyarankan sebenarnya, kuncinya ada pada diri anda sendiri, mau atau tidak untuk “bangkit” bersama Tuhan, meninggalkan masa lalu anda, untuk melihat masa depan bersama Tuhan Yesus. Anda bisa memohon orang lain mendoakan anda, ya, itu baik untuk melatih kerendahan hati, tetapi akhirnya terpulang pada diri anda sendiri. Dari sekilas yang anda sampaikan kepada saya, saya merasa anda tidak memiliki kasus ‘kerasukan’ dalam diri anda, sehingga tidak ada yang perlu ‘dibersihkan’/ atau diusir dalam diri anda. Lagipula, dalam ajaran Gereja Katolik, kalaupun ada kasus kerasukan maka yang berhak mengusirnya adalah bapa uskup atau imam yang diberi delegasi oleh uskup. Soal pengaruh kuasa jahat di luar kasus kerasukan itu memang ada, dan ini dapat dihilangkan dengan doa-doa biasa, dan terutama doa anda secara pribadi, dan puasa. Anda dapat memohon dukungan doa dari orang lain, tetapi tidak usah pakai tumpang tangan atau upacara tertentu, apalagi dari orang awam yang anda sendiri tidak yakin, apakah mereka sungguh “di dalam Tuhan.”

            Jadi jangan takut Vinsensia. Silakan meminta dukungan doa juga ke rubrik POJOK DOA di situs ini, nanti anda akan didoakan oleh Rm Kris beserta delapan orang anggota timnya. Atau datanglah kepada Pator paroki anda, dan mohonlah kepada beliau untuk mendoakan anda. Di atas semua itu, berakarlah di dalam doa, membaca dan merenungkan Sabda Tuhan dan sakramen-sakramen, terutama Ekaristi dan Pengakuan Dosa. Jika anda melakukannya dengan sungguh-sungguh dan teratur, sedapat mungkin anda mengikuti misa setiap hari, mengaku dosa sebulan sekali, dan tekun di dalam doa dan Sabda Tuhan, saya percaya, anda akan tetap berada dalam lindungan Tuhan.

            Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
            Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

          • Shalom Ibu Ingrid,

            Sekali lagi terima kasih atas feedback dan bimbingannya.

            Salam,
            Vinsensia-

          • Hi semua, sy mau sharing sedikit, karena topiknya adalah bolehkah ke dukun atau paranormal? singkat saja , jawab sy: GA BOLEH!

            Kenapa? karena semuanya adalah kekejian bagi Tuhan. Sy bicara dari pengalaman sy, jujur saja, sy sempat mengalami hal seperti Vinsensia diatas, mantan kekasih sy pergi meninggalkan sy, berpaling, suka dengan wanita lain. Lalu karena sy putus asa, tergoda juga buat pergi ke orang pintar, dikasi ini itu…disuruh ini itu…semuanya bohong..untung saja sy menemukan teman2 yg menyadarkan sy dan mengembalikan sy ke jalan yang benar…sy pikir lagi…aneh juga ya…bukannya berdoa pada Tuhan dan Bunda Maria, eh malah sy sibuk menghapal mantera ajaib si orang pintar…jadi geli jika ingat masa lalu.

            Apakah kekasih sy kembali? tidak tuh, bahkan semakin menghilang entah kemana…dan sy tau…Tuhan sangat membenci perbuatan sy…sejak saat itu…sy tidak pernah lagi pergi ke dukun atau orang pintar…sy berdoa dan berdoa pada Tuhan saja walau sekian lama sy menanti…dan kekasih sy belum juga kembali…tapi kini kembali sy tersadar juga…kita tidak boleh memaksa Tuhan untuk mengabulkan apa yg kita mau…sebab sy percaya Tuhan punya rencana yang sempurna untuk kita…rencana yang lebih baik…rencana Nya tidak pernah gagal…

            Vinsensia…masihkah anda mencintai mantan anda? sy pun selalu mencintai mantan sy….sampai hari ini…tapi sy lebih mencintai Tuhan dan Bunda Maria…daripada mencintai manusia, sy lebih ingin dan lebih lagi jatuh cinta dengan Tuhan dan Bunda Maria…itu kenapa sy memutuskan untuk menyerahkan mantan sy kepada Tuhan dan Bunda Maria…dan daripada menghabiskan hidup sy untuk meratapi seseorang yg telah pergi…sy akan menghabiskan hidup sy untuk lebih dekat lagi pada Tuhan dan Bunda Maria…dan disaat sy percaya…benar-2 mempercayakan PENA KEHIDUPAN sy pada Tuhan dan Bunda Maria….oooooh….mukjisat itu nyata….luar biasa!

            Sis Vinsensia, tidak usah ruwatan atau ritual ini itu segala macam…tidak ada kuasa jahat dalam diri anda…kenapa? karena anda adalah anak Allah…dan Allah yang selalu memelihara anda…masalah pekerjaan…sy 7 bulan menganggur lho..setiap hari lamar pekerjaan, ratusan lowongan sy kirim, puluhan wawancara sy hadiri…dan akhirnya sy mendapatkannya hari ini! Luar biasa….Bunda Maria begitu mengasihi sy sis….Sy ingin sy semakin dipakai Tuhan untuk berkarya memuliakan nama Nya….menjadi alat Nya….bergabung dalam pelayanan di tempat kerja yg baru….

            Sy juga pernah lho….lepas dari hipnotis sewaktu sy naik kendaraan umum….pada waktu sy naik bus…ada seorang pemuda mendekati sy…sy heran juga, di belakang masih kosong kok ngapain deketin sy…sy berdoa…dan akhirnya tidak lama pemuda itu pergi….ketika sy akan turun…pak sopir bilang: Mbak…maafkan sy…tadi sy sudah tau itu pemuda adalah tukang hipnotis…tapi sy tidak berani mencegah nya naik bus…pernah ada penumpang sy di hipnotis…hilang uang nya….apa mbak kehilangan?

            Penuh syukur sy menjawab: Oya pak? ya Tuhan…sy tidak tau….tapi tidak ada…sy ulangi…TIDAK ADA satupun barang sy atau uang sy yang hilang….Luar biasa! Mukjisat itu Nyata…

            Satu pesan dari sy…jika anda merasa diri anda ter-santet atau terkutuk…atau apapun…berdoalah senantiasa dan katakan : Jika Tuhan beserta ku…pada siapa aku harus takut?

            Glory to the Lord and Mother Mary!
            GBU

  20. Ytk. Bp Stef dan Ibu Ingrid
    Maaf mengganggu lagi nih krn beberapa waktu lalu saya sempat bertanya tentang boleh atau tidaknya orang Katolik berobat/percaya kepada dukun dan paranormal. Sampai sekarang saya belum mendapat jawabannya. Mungkin Bp Stef atau Bu Ingrid terlalu sibuk karena situs ini semakin lama semakin banyak penggemarnya….Bravo!

    .Dengan hormat dan rendah hati, berkenanlah Anda menjawab pertanyaan saya ini.
    1. Apakah ada hukum Katolik yang menegaskan bahwa umat Katolik boleh/tidak boleh berobat atau percaya kepada dukun dan atau paranormal?
    2. Kalau paranormal itu Katolik dan hidupnya juga baik bahkan tekun dalam imannya (seperti di Keuskupan Agung Semarang malah ada paguyuban Temu Kebatinan yang secara rutin para paranormal Katolik bertemu, sharing, mendapat masukan dari beberapa nara sumber dan juga merayakan Ekaristi dengan dibimbing oleh Imam) Bolehkah kita meminta tolong penyembuhan atau hal-hal lain spt eksorsisme, ramalan nasib kepada paranormal yang seperti itu?
    3. Adakah perbedaan mendasar antara dukun dan paranormal? Ataukah sama saja?
    Demikian pertanyaan saya.
    Terima kasih atas pertolongan, kasih dan kerelaan Bp. Stef dan Ibu Ingrid untuk membantu saya dalam hal ini. Sukses selalu.
    Tuhan memberkati.

    [Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.