Pertanyaan:
Dear katolisitas,
Terima Kasih karena sudah menjawab pertanyaan saya sebelumnya, semoga tidak bosan menjawab pertanyaan saya.
Saya sering berdiskusi dengan teman Gereja lain, hal ini yang menyebabkan banyak sekali pergumulan tentang Gereja Katolik.
Dengan banyak pergumulan itu , saya memutuskan tetap di Gereja katolik sambil mencari tahu. Rasanya tidak adil, memilih pindah Gereja tanpa saya pun mencari tahu dulu apa itu Gereja Katolik
( …beberapa kali terbukti saya nya yang tidak tahu apa-apa, bukan salah Gerejanya ..)
Selain pergumulan, sisi positif dari diskusi ini adalah saya terpacu untuk mengenal lebih mengenal lebih dalam tentang gereja katolik , dan yang paling penting mengarahkan juga untuk mengenal Yesus lebih dekat
Saat ini, pergumulan saya adalah tentang baptis.
Yang menjadi pertanyaan nya adalah
– Baptis selam dan Baptis Percik.
Saya mendapat informasi, bahwa baptis selam alkitabiah – Yesus dibaptis dengan cara itu. Akhirnya timbul pergumulan baru … apakah baptisan katolik alkitabiah. Disisi lainpun saya jadi berpikir – jika Gereja Katolik mengikuti tradisi gereja perdana, mengapa tidak ada baptis selam?
– Baptis anak
Tentang ini, informasi yang saya terima adalah baptis anak kurang tepat , lebih tepatnya disebut “penyerahan anak”. Baptis yang alkitabiah adalah baptis selam, yang biasanya dilakukan pada saat dewasa dan “lahir baru” (menerima Yesus dengan kesadaran penuh … bandingkan dengan anak yang belum bisa “berpikir”).
Yang jadi pergumulan saya .. apakah ini berarti baptis anak jadi tidak “sah”?. Bagaimanapun teman saya tetap menekankan bahwa yang terutama keselamatan itu ditentukan oleh “menerima Tuhan Yesus/tidak”, bukan baptis selam/percik.
– Baptis gereja lain.
Teman saya sebelum menikah adalah jemaat gereja X.
Lalu katekisasi dan dibaptis di Gereja Katolik
Saya pernah membaca bahwa gereja Katolik mengakui baptisan gereja lain.
Nah justru setelah membaca ini , saya justru bingung mengapa teman saya dulu waktu masuk Gereja Katolik dibaptis ulang.
Apakah ada batasan gereja mana saja yang baptisannya diakui Gereja Katolik?
Jika tidak berkeberatan, mohon katolisitas membantu saya menjawab dengan memberikan acuan (alkitab atau lainnya , jika ada)
Tuhan Yesus memberkati – CW
Jawaban:
Shalom Cw,
Berikut ini adalah jawaban pertanyaan anda tentang Pembaptisan:
A. Tentang Baptis Selam dan Baptis Tuang dan Baptis Percik.
Ya, Baptis selam memang adalah cara pembaptisan yang Alkitabiah. Namun Baptis Tuang dengan cara menumpangkan air juga tetap Alkitabiah. Karena yang dipentingkan adalah maknanya yaitu ‘pencelupan’ yang membersihkan seseorang dari dosa. Katekismus mengatakan:
KGK 1214 Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan inti ritusnya: membaptis [bahasa Yunani “baptizein”] berarti “mencelup”. Pencelupan ke dalam air melambangkan dimakamkannya katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia sebagai “ciptaan baru” (2 Kor 5:17; Gal 6:15).
Memang, pembaptisan selam tentu lebih mirip dengan pembaptisan yang disebutkan di dalam Alkitab, namun tidak bisa dikatakan sebagai cara satu-satunya yang sah karena persis sama dengan Baptisan Kristus di sungai Yordan. Sebab jika mau persis sama, pembaptisan juga harus dilakukan di sungai Yordan. Padahal, melihat panjangnya sungai Yordan itu, tidak ada juga yang dapat memastikan di mana persisnya Tuhan Yesus dahulu dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (walaupun di sana ada tempat ziarah yang dianggap sebagai tempat Yesus dibaptis).
Maka, Gereja Katolik lebih menekankan kepada makna pembaptisan tersebut, yaitu, pencelupan air/ dituangkan air, yang melambangkan kematian katekumen ke dalam kematian Kristus, dan untuk dibangkitkan bersama Dia sebagai manusia baru oleh kuasa Roh Kudus (lihat KGK 1215).
Kitab Hukum Kanonik menjelaskan tentang Pembaptisan sebagai berikut:
Kan. 849
Baptis, gerbang sakramen-sakramen, yang perlu untuk keselamatan, entah diterima secara nyata atau setidak-tidaknya dalam kerinduan, dengan mana manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah serta digabungkan dengan Gereja setelah dijadikan serupa dengan Kristus oleh meterai yang tak terhapuskan, hanya dapat diterimakan secara sah dengan pembasuhan air sungguh bersama rumus kata-kata yang diwajibkan.
Kan. 854 Baptis hendaknya dilaksanakan entah dengan dimasukkan ke dalam air entah dengan dituangi air, dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan dari Konferensi para Uskup.
Dengan demikian, maka kita ketahui bahwa Baptis percik sebenarnya bukan cara yang umum untuk Pembaptisan dalam Gereja Katolik, walaupun untuk keadaan-keadaan mendesak dan dengan alasan tertentu dapat dilakukan atas izin Konferensi para Uskup. Maka jika dijinkan oleh Konferensi Uskup, dikatakan bahwa cara pembaptisan percik demikian sah walaupun tidak licit (sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku).
B. Tentang Pembaptisan Bayi dan Anak-anak
Mengenai Topik ini sudah pernah saya tuliskan di sini (silakan klik). Di tulisan itu terdapat penjelasan dasar ayat Alkitab, Tradisi Suci dari pengajaran para Bapa Gereja, Katekismus Gereja Katolik dan Kitab Hukum Kanonik.
C. Tentang Baptisan gereja Lain
Gereja Katolik memang mengakui adanya satu pembaptisan, dan oleh karena itu mengakui pembaptisan yang dilakukan oleh gereja Protestan sepanjang itu diadakan dengan maksud yang sama dengan Gereja Katolik, dan memenuhi syarat forma-nya yaitu pembaptisan di dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Gereja Katolik memiliki daftar gereja-gereja Protestan yang pembaptisannya diakui oleh Gereja Katolik (ditetapkan oleh KWI), dan ini diketahui oleh pihak pastor paroki. Jadi diakuinya baptisan gereja Protestan itu bukan karena baptis selam atau bukan, tetapi, oleh maksud dan forma-nya. Dasarnya adalah:
KGK 1256 Biasanya pelayan Pembaptisan adalah Uskup dan imam dan, dalam Gereja Latin, juga diaken. Dalam keadaan darurat setiap orang, malahan juga seorang yang belum dibaptis, dapat menerimakan Pembaptisan, asal saja ia mempunyai niat yang diperlukan: Ia harus bersedia melakukan, apa yang dilakukan Gereja, waktu Pembaptisan, dan memakai rumusan Pembaptisan yang trinitaris. Gereja melihat alasan untuk kemungkinan ini dalam kehendak keselamatan Allah yang mencakup semua orang dan perlunya Pembaptisan demi keselamatan.
Gereja Katolik di Indonesia mempunyai daftar gereja-gereja yang baptisannya diakui juga oleh Gereja Katolik, seperti gereja-gereja yang tergabung di dalam PGI (Persekutuan gereja-gereja Indonesia). Daftar PGI dapat dilihat disini (silakan klik). Untuk kepastiannya, silakan untuk menanyakan kepada romo paroki setempat, karena romo juga perlu melihat bukti sertifikat dll.
Demikian uraian saya, semoga dapat berguna bagi anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – https://www.katolisitas.org
apa kah perbedaan babtisan anak dengan babtisan dewasa ?
Shalom Hansen, Dari istilahnya saja, dapat diketahui secara umum perbedaannya, yaitu Baptisan Anda diberikan kepada anak-anak, yaitu sejak bayi/usia dini; sedangkan Baptisan Dewasa diberikan kepada orang dewasa. Yang dikatagorikan sebagai anak-anak, umumnya adalah anak-anak di bawah usia akal budi (age of reason) yaitu berkisar antara 7 – 8 tahun. Dasar pemberian Baptisan Anak adalah iman orang tuanya, atas dasar janji mereka di hadapan Tuhan saat Perkawinannya diberkati, dan tanggungjawab yang mereka peroleh sebagai orang tua untuk menurunkan imannya kepada anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Selanjutnya, tentang mengapa Gereja Katolik membaptis bayi, silakan klik di sini. Sedangkan dasar Baptisan Dewasa,… Read more »
shalom.. saya ingin bertanya bagaimanakah cara baptisan yang benar-benar menurut kehendak Tuhan seperti yang tercatat dalam Alkitab Kristian kita..
[Dari Katolisitas: Mohon membaca terlebih dahulu artikel di atas, silakan klik]
sungguh luar biasa penjelasan yang saya dapatkan.
tapi saya ingin bertanya apakah dibolehkan baptisan dua kali dan mengapa pada sekte lain baptisan anak kurang diterima dan melakukan baptisan ulang
Shalom Enri,
Silakan membaca terlebih dahulu artikel di atas, silakan klik.
Gereja Katolik berpegang pada Kitab Suci, mengakui hanya ada satu Pembaptisan (Ef 4:5), maka jika seorang yang telah dibaptis di gereja Kristen non- Katolik (dan baptisan itu sah diberikan menurut ketentuan Gereja Katolik) ingin menjadi Katolik, ia tidak perlu dibaptis ulang, hanya perlu diteguhkan secara Katolik.
Tentang dasar ajaran tentang Pembaptisan Anak dan bayi, silakan klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Dear team katolisitas, Dalam masalah perkawinan beda agama pada waktu kursus perkawinan ditekankan bahwa pihak katolik boleh menikahi pihak non katolik namun ketika memiliki anak maka anak tersebut harus didik secara katolik dan hal ini sudah diberitahu kepada pihak non katolik. Pertanyaannya: 1. Bukankah Gereja Katolik menghormati hak azasi yang paling dasar yakni kebebasan beragama, kalau anak tersebut didik secara katolik maka bukankah seolah olah anak tersebut tidak boleh memeluk agama ibunya yang non katolik? 2. Dalam praktek di lapangan banyak sekali yang ketika di gereja berjanji mendidik secara katolik namun dalam kenyataan di lapangan sanagt banyak yang akhirnya anaknya… Read more »
Shalom Dave, 1. Umumnya, kita tidak protes pada kenyataan bahwa sudah selayaknya orang tua memberikan segala yang terbaik kepada anaknya, baik itu makanan, pakaian, tempat tinggal maupun pendidikan. Jika dalam hal- hal jasmani, tidaklah salah jika orang tua memberikan yang terbaik kepada anaknya, maka ketentuan ini juga berlaku dalam hal- hal rohani. Gereja Katolik berperan sebagai ‘ibu rohani’ bagi kita, karena melaluinya kita memperoleh Baptisan olehnya kita memperoleh hidup ilahi yang menghantar kita menuju kehidupan yang kekal. Nah, dalam kapasitasnya sebagai ‘ibu rohani’ inilah, maka Gereja Katolik mengajarkan bahwa sedapat mungkin orang tua yang Katolik membaptis dan mendidik anak- anaknya… Read more »
Shalom Romo saya ingin bertanya tentang Baptisan. Saya adalah seorang protestan yang ingin mendalami Iman Katolik, tapi saya mempunyai kendala tentang Baptisan. Saya sudah pernah dibaptis percik secara Protestan ketika saya masih duduk dibangku SMA, tetapi pada saat itu pengajaran yang saya terima tentang arti pembatisan masih dibilang kurang mengerti. Saya ikut pengajaran tentang Baptisan kira-kira hanya dua kali pertemuan saja, kemudian saya dibaptis. Ketika memasuki bangku perkuliahan saya mengikuti suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kristen di kampus saya, dan pada Tahun ke-2 saya sudah bergabung dengan UKM tersebut menjadi team pelayan, kemudian saya terpilih sebagai seorang panitia retreat. Pada… Read more »
Shalom Anta, 1. Gereja Katolik mengajarkan bahwa jika telah sah diberikan, Pembaptisan hanya dapat dilakukan satu kali saja (lih. Ef 4:5). Dengan demikian, jika anda ingin menjadi Katolik, yang perlu anda ketahui adalah, apakah Baptisan yang telah anda peroleh sudah sah atau belum. Untuk itu, silakan anda mendatangi pastor paroki anda dan tanyakanlah di sana. Gereja Katolik berpegang bahwa Baptisan yang sah adalah baptisan yang dilakukan sesuai dengan intensi/ maksud Gereja, dengan menggunakan forma “dalam nama Allah Bapa Putera dan Roh Kudus” dan menggunakan materia air bersih. Dengan prinsip ini, Gereja Katolik mengakui baptisan yang dilakukan oleh gereja- gereja yang… Read more »
Dear Katolisitas,
saya seorang katolik, sudah dibabtis secara katolik.
apakah saya boleh di babtis lagi ? dengan babtis selam di gereja lain ? tapi tetap bertumbuh di gereja katolik ?
Shalom Surya, Sebenarnya, apa maksud anda untuk dibaptis ulang? Sebab sebenarnya, jika seseorang sudah dibaptis secara sah, maka ia tidak perlu dobaptis ulang. Tindakan pembaptisan ulang dari seseorang yang sudah dibaptis secara sah malahan melanggar firman Tuhan, dan meremehkan otoritas Kristus yang telah memerintahkan untuk mengadakan satu Baptisan (lih. Ef 4:5). Gereja Katolik menghormati Kristus yang menginginkan adanya satu Baptisan, maka jika seseorang sudah dibaptis secara sah -dengan forma dan materia yang benar, meskipun dibaptis di gereja Protestan [yang ada dalam persekutuan PGI], dan orang itu mau menjadi Katolik, maka orang tersebut tidak perlu dibaptis ulang, hanya diteguhkan untuk menjadi… Read more »
Shalom Surya, Terima kasih atas pertanyaannya tentang baptisan. Kalau anda telah dibaptis secara Katolik, mengapa anda perlu dibaptis ulang? Bahkan pada jaman St. Agustinus, dia berjuang mati-matian agar orang yang telah menghianati imannyapun tidak perlu dibaptis ulang untuk masuk kembali ke Gereja Katolik, karena Baptisan memberikan karakter di dalam jiwa, sehingga tidak mungkin hilang dan tidak mungkin diulang. Jadi, kalau kita telah dibaptis di dalam Gereja Katolik, Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri, mengapa kita perlu dibaptis lagi di gereja lain? Bahkan kalau umat yang telah dibaptis (dengan formula dan intensi yang sesuai) dari gereja lain ingin masuk menjadi Katolik,… Read more »
Dear Stefanus, Terima kasih atas pembahasannya. Saya mendapat pencerahan & pemahaman, utk memperkuat iman. Kebetulan sekali saat ini saya juga dihadapkan issue tentang ‘penyerahan diri secara sadar terhadap Roh Kudus & Baptis Selam’ Saya diajak ikut kumpul bersama teman2 non-denominasi (tadinya Tiberias, skrg Duta Injil), dipimpin oleh suami teman saya, mendalami Kitab Suci. Saya akui sbg seorang Katolik, belum belajar memahami KS (walaupun diajak ayah ikut KKS atau KEP, saya akui saya agak malas ikutan kegiatan organisasi Katolik yg kadang suka terlalu ‘organisasi’) maka saya ikutan kumpul2 santai dgn teman, sambil belajar KS. Tanpa melepaskan iman Katolik saya tentunya. Tapi… Read more »
Shalom Angeline, Terima kasih atas sharing anda. Memang, menjadi tugas kita yang telah menjadi anggota Gereja Katolik, untuk terus mempelajari iman kita, sehingga kita dapat mengetahui dan mengasihi iman Katolik. Menurut saya, anda tidak perlu lagi bergabung dalam kelompok Kitab Suci dari agama lain, karena dapat mempengaruhi iman anda. Langkah pertama adalah bergabung dalam kelompok pendalaman Kitab Suci Katolik di paroki anda atau kelompok kategorial yang lain. Langkah ini adalah untuk memberikan pondasi iman Katolik yang kokoh, sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran-pengajaran yang bertentangan dengan iman Katolik. Kalau anda mau, silakan melihat arsip katolisitas di sini – silakan klik… Read more »
“karena persis sama dengan Baptisan Kristus di sungai Yordan. Sebab jika mau persis sama, pembaptisan juga harus dilakukan di sungai Yordan. ” Jadi karena tdk bisa melakukan atau mencontoh dari apa yang Tuhan Yesus lakukan jadi gereja bisa memutuskan apa yg benar? Utk sepintar pengurus katolisitas yang dipimpin RohKudus seharusnya bisa memberikan pernyataan yg bijaksana kalau di renungkan Tuhan Yesus memberikan contoh bagaimana babtisan yg benar dan Dia ingin setiap orang mencontoh apa yg Dia lakukan jadi menurut pengurus bantisan yg di lakukan Tuhan Yesus tidak benar? Kalo tidak salah dlm firman Tuhan dikatakan utk ikut teladan Tuhan Yesus yg… Read more »
Shalom Kay Roven, Yang kami sampaikan di dalam situs ini bukan pendapat pribadi kami sendiri, melainkan ajaran Gereja Katolik, seperti yang tertulis dalam Katekismus Gereja Katolik. Khusus tentang cara pembaptisan, dikatakan demikian: KGK 1239 Sesudah itu menyusul ritus inti dari Sakramen ini: pembaptisan yang sebenarnya. Ia menandakan dan benar-benar menyebabkan kematian terhadap dosa serta menghantar masuk ke dalam kehidupan Tritunggal Mahakudus, karena orang yang dibaptis itu diikutsertakan dalam misteri Paska Kristus. Atas cara yang paling nyata pembaptisan dilaksanakan melalui pencelupan ke dalam air pembaptisan sebanyak tiga kali. Tetapi sudah sejak zaman Kristen purba ia juga dapat diterimakan, dengan menuangkan air… Read more »
Berarti kita sepakat babtisan artinya di celup, dari kata di celup sudah jelas tidak ada kesamaannya dengan di tuang, percik atau dituang adalah keputusan gereja, sekarang saya mau tanya apakah susahnya gereja menyediakan air yang byk atau kolam utk baptisan kan ngak ada dijaman ini byk gereja yang didirikan di daerah padang pasir Tuhan kasi akal budi seharusnya gereja lebih peka. Dan Tuhan tdk pernah mengatakan di matius 28:19-20 di baptis di sungai yordan tetapi Yesus hanya memerintahkan BAPTISLAH, Kis 8:38-39 dikatakan masuk dan keluar dari air artinya mereka ada disekitar air yang byk. Saya yakin filipus itu rasul menerima… Read more »
Shalom Kay Roven, 1. Baptisan artinya dicelup? Sebenarnya kata ‘Baptisan’ artinya tidak hanya dicelup, tetapi dikenakan ke air. Katekismus Gereja Katolik (Catechism of the Catholic Church), melihat kepada arti dari bahasa aslinya baptizein, mengajarkan demikian: CCC 1214 This sacrament is called Baptism, after the central rite by which it is carried out: to baptize (Greek baptizein) means to “plunge” or “immerse”; the “plunge” into the water symbolizes the catechumen’s burial into Christ’s death, from which he rises up by resurrection with him, as “a new creature.” Atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut: KGK 1214 Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan… Read more »
Saya yg ngak ngerti atau penjelasannya yang ngak konsisten…. Ingrid menuliskan babtisan bkan hanya dicelup tetapi dikenakan ke air…. coba ingrid jelaskan lebih rici maksud dari dikenakan ke air…. Sedangkan Firman Tuhan mengatakan Tuhan Yesus di babtis dengan cara di tenggelamkan dari cerita alkitab saja tidak menyatakan Tuhan Yesus tidak dibabtis dengan cara di kenakan ke air… Firman Tuhan yg dipakai ingrid sudah benar mati dan bangkit bersama Kristus tetapi penjelasannya kok menyeleweng ini alkitab yg salah atau penjelasan GK yg salah. Ingrid harus buktikan kalau Tuhan Yesus di babtis dengan cara dikenakan ke air tolong mbak jangan hanya copy-paste… Read more »
Shalom Kay Roven, Nampaknya diskusi ini tidak akan membuahkan hasil yang positif jika anda tidak mempunyai keinginan untuk mendengarkan penjelasan dari pihak kami. Tentang Baptisan, kita mengacu kepada kata aslinya, baptizein, “to plunge” yaitu diselam ataupun dicelupkan, atau dikenakan ke air, seperti yang disebutkan di dalam kamus. Itu bukan karangan kami di Katolisitas, itu adalah arti definisi kata baptizein/ “to plunge” yang diterima secara umum di mana- mana. Jadi kalau anda berkeras menentang arti baptizein, sesungguhnya anda bukan menentang ajaran Gereja Katolik saja, tetapi menentang arti kata baptizein/ “to plunge” sesuai dari definisi yang diterima secara umum di dunia. Kita… Read more »
ingrid yg dikasihi Tuhan… saya tidak menentang arti babtisan yg benar hanya jawaban dikenakan ke air adalah jawaban yg klise atau tidak jelas maksudnya kalau dikenakan ke air sampai batas mana? mata kaki atau lutut atau dada atau hanya dengan menyentuh air dengan jari itu sudah bisa di artikan di babtis karena semua ini mempunya arti dikenakan ke air…. kan sudah jelas perbedaan dari di celup/ditenggelamkan dengan di percik/dituang di kepala …ingrid bilang babtisan harus mengena di kepala sedangkan babtisan melambangkan mati dan bangkit bersama Yesus… nah dari arti mati dan bangkit bersama Yesus dalam babptisan ditenggelamkan dan diangkat keluar… Read more »
Shalom Kay Roven, 1. Walau saya sudah ingin menutup, namun karena anda masih bertanya, maka saya jawab. Tetapi saya tidak akan menjawab lebih lanjut setelah ini, dan benar- benar saya tutup. Memang di dalam definisi Baptisan (baptizein) kata “dikenakan ke air” tidak ada penjelasan lebih rinci. Namun di sini dapat dilihat prinsipnya, artinya, harus ada unsur air bersih dalam Pembaptisan, yang menjadi lambang pembasuhan/ pembersihan dari dosa. Nah, dalam hal pembasuhan ini, Kitab Suci sendiri tidak menyatakan harus mutlak ditenggelamkan. Yehezkiel 36:25 mengatakan, “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu…”. Maka, dikatakan di sini bahwa pencurahan (entah… Read more »
Shalom,
Saya ada pertanyaan:
1. Validkah baptisan dewasa dimana air yang dituang hanya menyentuh ujung rambut saja?
2. Validkah baptisan dimana calon baptis yang menyadari misalnya pada penuangan pertama air tidak menyentuh kulit kepalanya, kemudian *dengan inisiatif sendiri* mendekatkan kepalanya ke air yang dituangkan pada penuangan kedua atau ketiga (ketika diucapkan: “…dan Putera, dan Roh Kudus”) sehingga air bisa membasahi kulit kepalanya.
Terima kasih
Kenneth Yth
Baptisan harus mengenai tubuh yang dibaptis dan terasakan ada air mengalir atau basah. Kalau berinisiatif seperti yang anda lakukan itu baik dan valid. Tapi kalau hanya menyirami air saja dan tidak terasa ada air di kepala anda saya kira kurang baik (layak) meskipun tindakan itu valid (sah). Pada Pembaptisan, salah satu cara dalam tindakan pembaptis adalah menuangkan air di kepala dan ke dahi selain dengan menenggelamkan. Baca artikel tetang pembaptisan di katolisitas.
salam
Rm Wanta
shalom…
Saya albert, mahasiswa IPB… Saya ingin bertanya mengapa Roh kudus dilambangkan oleh merpati atau api dan mengapa Yesus dilambangkan sebagai anak domba Allah? Apakah maknanya???
Shalom Albert Adrianus, Roh Kudus dilambangkan oleh merpati, karena merpati adalah lambang kasih. Berikut ini adalah kutipan dari makna merpati di Perjanjian Baru, seperti tertulis dalam buku Dictionary of the Bible, oleh John L Mckenzie SJ, (New York:, Simon & Schuster, 1965) p. 203: “Di Perjanjian Baru, burung merpati adalah persembahan para orang miskin untuk keselamatan anak sulung (Lk. 2:24), dan dijual di halaman bait Allah untuk keperluan kurban ….(Mat 21:12, Mrk 11:15, Yoh 2:14,16). Merpati adalah simbol kemurnian (Mat 10:16), … tanda yang terlihat bagi Roh Kudus pada saat pembaptisan Yesus (Mat 3:16, Mrk 1:10, Luk 3:22, Yoh 3:22).… Read more »
syaloom, trima kasih sudah mau sharing, sy protestan, tpi masa kecil saya banyak di pengaruhi oleh katolik, namun sekarang lg beribadah di greja pentakosta, namun semua agama kristen pada dasarya adalah sama yaitu Yesus, janganlah kita mengkotak2 sesama orang percaya, sebab nanti ketika rapture telah tiba, malaikat tidak bertanya engkau dari greja mana bukan ? perdebatan antara babtis selam dan percik ini menjadi pokok pikiran sy ketika saya ingin aktif melayani di gereja kini sesuai dengan talenta saya tetapi mereka memberikan persyaratan telah di babtis selam, begitu kecewanya saya, masih ada orang2 yang berpikiran pendek seperti ini, namun saya masih… Read more »
Shalom Wica, Selamat datang di katolisitas.org dan terima kasih atas tanggapannya tentang baptisan. Tentang rapture yang terpisah dengan kedatangan Kristus yang ke-dua tidak sesuai dengan iman Katolik. Untuk itu, anda dapat membaca artikel tentang hal ini di sini – silakan klik. Dan komentar tentang baptisan selam dapat dibaca di sini – silakan klik dan juga di sini – silakan klik. Secara prinsip, Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa baptisan harus dilakukan dengan selam. Tentang baptisan bayi, silakan anda membaca tanya jawab ini – silakan klik. Saya harap anda dapat membaca beberapa link yang saya sebutkan di atas, dan kemudian anda dapat… Read more »
Yth Katolisitas,
untuk baptis selam yang diakui Gereja Katolik, baptis dengan air mengalir, atau dalam kolam? atau semuanya sah? Rumusannya sama ….aku membaptis kamu dalam nama Bapa Putra dan Roh Kudus. Karena sekarang banyak dari Gereja Protestan yang baptisnya di kolam dengan cara dibenamkan. Mohon penjelasannya. Terima kasih.
Shalom Christ, Terima kasih atas pertanyaannya tentang Sakramen Baptis. Tentang caranya, kita dapat melihat di: Kan. 854 “Baptis hendaknya dilaksanakan entah dengan dimasukkan ke dalam air entah dengan dituangi air, dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan dari Konferensi para Uskup.“ Jadi, baik diselam maupun dengan dituang air adalah cara yang dianggap benar. Dan rumusannya adalah dapat dilihat di: KGK, 1240 “Dalam Gereja Latin pemberi Pembaptisan berkata : “N. aku membaptis engkau atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus“, sambil mencurahkan air sebanyak tiga kali. Di dalam ritus Gereja Timur katekumen menghadap ke timur dan imam berkata: “Pelayan Allah N. dibaptis atas nama… Read more »
BABTIS berasal dari kata BABTIZO ( Junani ), yang artinya : Diselamkan, ditenggelamkan, dicelupkan. Pengajaran bukan harus dengan perkataan, tetepi Perbuatan. Dengan Dibabtis di sungai Jordan, jelas Yesus meninggalkan teladan bagi Umat-Nya, tentang babtisan yang sah secara Alkitabiah. jangan bodohi Umat… salah-salah nanti jadi Penyesat
Shalom Ebyeth, Mari, dalam dialog ini kita jangan sampai mengucapkan kata-kata yang kasar, sebab kita adalah satu saudara di dalam Kristus. Ya, betul, Gereja Katolik juga mengajarkan juga bahwa Pembaptisan berasal dari kata baptizein (dari kata Yunani), dan ini diajarkan dalam Katekismus Gereja Katolik: KGK 1214 Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan inti ritusnya: membaptis [bahasa Yunani "baptizein"] berarti "mencelup/ membenamkan". Pencelupan ke dalam air melambangkan dimakamkannya katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia (Bdk Rm 6:3-4; Kol 2:12) sebagai "ciptaan baru" (2 Kor 5:17; Gal 6:15). Walaupun memang cara diselamkan/ dibenamkan lebih baik dalam… Read more »
Menurut pendapat saya, baptis yang benar adalah yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus yaitu dibabtis atau deselamkan (bukan dipercik) kedalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (bukan kedalam air).
[Dari Admin Katolisitas: komentar berikut ini kami gabungkan di sini]
Antara Baptis selam dan Baptis percik sesama Doktor dan Profesor Protestan dan Katolik berbeda pendapat.
Kalau saya bayangkan saya diselamkan (bukan diperciki) kedalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (bukan kedalam air), sungguh luar biasa.
Mohon ma’af, saya betul-betul bingung melihat perbedaan pendapat parah Ahli Tafsir Alkitab karena saya sangat haus tetapi tidak tau mencari minuman segar (rohani saya) kemana ????
Shalom Parlin, Gereja Katolik mendasari ajaran tentang Pembaptisan ini, terutama dari perkataan Yesus sendiri dalam Kitab Suci, yaitu: 1) Mat 28:19: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 2) Yoh 3:5: Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yesus tidak pernah mengajarkan secara ekplisit bahwa cara Pembaptisan harus dengan cara diselam. Walaupun memang, dalam Injil Matius dan Markus dikatakan bahwa Yesus "keluar dari air" (lihat Mat 3:16, Mrk 1:10), namun tidak dikatakan bahwa Pembaptisan… Read more »
Shalom Pak Stef & Bu Ingrid, Membaca diskusi tentang baptisan katolik dan protestan yang selalu berbeda pandangan, ada pertanyaan dari saya : 1. Apakah Yesus pernah memerintahkan untuk membaptis dengan cara menyelam (air) dan dimana ayatnya di Alkitab? 2. Di Alkitab diceritakan bahwa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, kayaknya gak disebutkan di selamkan/ditenggelamkan. Bisa saja Yohanes membaptis dengan air yang diambil dengan tangan/alat lain. Apakah ada penjelasan dari ayat ini? 3. Menurut saya, sifat air itu sama mau banyak maupun sedikit (hanya kekuatannya yang berbeda) tetap cair dan merupakan satu SARANA. Jika hanya karena jumlah yang lebih… Read more »
Shalom Simon, 1. Sebenarnya tidak ada ayat di dalam Kitab Suci yang menyebutkan bahwa Pembaptisan harus dilakukan dengan cara diselam. Yesus tidak mengajarkan cara Pembaptisan secara eksplisit. Yang diajarkan oleh Yesus adalah prinsipnya, yaitu: – harus dilakukan dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus (lih. Mat 28: 19) – mempunyai makna kelahiran kembali dari air dan Roh (Yoh 3:5) Oleh karena itu, maka Gereja Katolik melihat yang menentukan sah atau tidaknya Pembaptisan adalah formanya (yaitu harus dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus), dan materia-nya, (yaitu air, yang melambangkan pembersihan seseorang dari dosa). Sedangkan caranya, diselam, atau dituang tidak… Read more »
Baptis yang alkitabiah adalah baptis selam, yang biasanya dilakukan pada saat dewasa dan “lahir baru” (menerima Yesus dengan kesadaran penuh … bandingkan dengan anak yang belum bisa “berpikir”).
apakah dia bisa dinyatakan telah menerima Yesus? sementara anak tersebut belum tau apa-apa!
Shalom Grogorius, Terima kasih atas pertanyaannya tentang baptisan yang menurut Grogorius adalah harus dengan cara selam dan diterimakan pada waktu dewasa. Berikut ini adalah jawaban saya untuk pertanyaan Grogorius. 1) Tentang Baptis selam, sebagian orang berkeberatan karena Gereja Katolik tidak membaptis dengan cara diselam. Kembali, dalam setiap hal, kita harus menangkap mana yang “essential” dan mana yang “accidental“. Karena kalau kita tidak menangkap kedua hal tersebut, saya juga dapat berargumentasi bahwa baptisan harus dilakukan di Sungai Yordan, sehingga menjadi lebih Alkitabiah. Kalau Grogorius tidak setuju dengan pernyataan saya, maka secara tidak langsung sebenarnya Grogorius juga setuju bahwa secara esensi yang… Read more »
Shalom cw, Saya ingin menambah sedikit masukan untuk cw mengenai baptis bayi dan baptis selam. Pada Perjanjian Lama, seseorang di angkat menjadi umat Allah setelah disunat, dalam hal ini bayi orang yahudi disunat pada hari ke-8, sedangkan dalam Perjanjian Baru tanda seseorang menjadi umat Allah/pengikut kristus adalah dibaptis. Jadi untuk bayi yang tidak dibaptis menjadi tanda tanya bayi tersebut menjadi pengikut apa? Kalau saudara kita nyakin bahwa kenyakinannya benar dan Yesus dapat membawa keselamatan baginya kenapa dia tidak menginginkan anaknya juga mengimani Yesus? Kalau tidak nyakin, mestinya tidak usah menjadi pengikut Kristus.Kalau boleh tahu dasar alkitab mana yang mengatakan ada… Read more »
Dear katolisitas, Terima Kasih karena sudah menjawab pertanyaan saya sebelumnya, semoga tidak bosan menjawab pertanyaan saya. Saya sering berdiskusi dengan teman Gereja lain, hal ini yang menyebabkan banyak sekali pergumulan tentang Gereja Katolik. Dengan banyak pergumulan itu , saya memutuskan tetap di Gereja katolik sambil mencari tahu. Rasanya tidak adil, memilih pindah Gereja tanpa saya pun mencari tahu dulu apa itu Gereja Katolik ( …beberapa kali terbukti saya nya yang tidak tahu apa-apa, bukan salah Gerejanya ..) Selain pergumulan, sisi positif dari diskusi ini adalah saya terpacu untuk mengenal lebih mengenal lebih dalam tentang gereja katolik , dan yang paling… Read more »