Ada perbedaan sikap antara Bunda Maria dan Zakharia ketika bertemu dengan malaikat. Keduanya memang menerima kabar gembira, yang satu menerima kabar gembira akan kelahiran Kristus Tuhan dan yang satu mendengar kabar tentang kelahiran seorang nabi besar. Mari kita melihat perbedaan antara Zakharia dan Maria dalam menyikapi kabar gembira yang disampaikan oleh malaikat Gabriel.
1. Terkejut karena tidak percaya.
“18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya. 19 Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
20Β Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” (Lk 1:18-20)
Dari teks di atas, kita tahu bahwa Zakharia terkejut akan pesan yang disampaikan oleh malaikat, namun juga menyatakan ketidakpercayaannya dengan mengatakan bahwa dia sudah tua dan istrinya sudah lanjut umurnya. Kalau diperhatikan ketidakpercayaan Zakharia menjadi sesuatu yang tidak dapat ditolerir, karena: malaikat tersebut datang di tempat yang kudus – yaitu di dalam bait Allah, ketika dia sedang melakukan tugas keimanannya di hadapan Tuhan (lih. ay 8-9), malaikat tersebut membawa kabar sukacita dan pembebasan bagi semua orang serta nama Allah akan dipermuliakan.
2. Terkejut karena kerendahan hati
“28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.” (Lk 1:28-29)
Walaupun Maria juga bertanya sama seperti Zakharia, namun pertanyaan Maria bukanlah merupakan cerminan ketidakpercayaan, namun lebih merupakan cermin kerendahan hati. “Engkau yang dikaruniai Tuhan” dalam RSV diterjemahkan sebagai “Hail Mary, full of grace” merupakan suatu ungkapan rahmat yang penuh (full), sehingga tidak ada celah dosa dan “hail” merupakan suatu ungkapan penghormatan yang begitu luar biasa. Dari salam ini, kita dapat melihat bahwa Gabriel memberikan penghormatan yang begitu besar kepada Maria.
Dalam kerendahan hatinya, Maria terkejut mendengar salam yang begitu luar biasa dari seorang malaikat. Demikian sempunanya Tuhan mempersiapkan Maria, sehingga St. Agustinus menuliskan bahwa salam itu adalah sama seperti Malaikat Gabriel mengatakan “He is more with you than He is with me; He Himself is in your heart, He is (made) in you womb, He fills your soul, He fills your womb.” (Sermo de Naivitate Domini, 4)
Kita tidak pernah tahu apakah sebelumnya Bunda Maria pernah didatangi oleh malaikat atau tidak. Namun, yang jelas, Bunda Maria adalah penuh rahmat (ay. 28), memperoleh kasih karunia di hadapan Allah (ay. 30) dan menjadi Bunda Kristus, yang adalah sungguh Allah dan sungguh manusia (ay. 31).
Salam Bapak Stef dari katolisitas.org
Terima KASIH atas penjelasannya.
Demikian sempunanya Tuhan mempersiapkan Maria, sehingga St. Agustinus menuliskan bahwa salam itu adalah sama seperti Malaikat Gabriel mengatakan βHe is more with you than He is with me; He Himself is in your heart, He is (made) in you womb, He fills your soul, He fills your womb.β (Sermo de Naivitate Domini, 4)
apakah ada tulisan dari St Agustinus ini yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia?
supaya dapat lebih saya pahami.
sekali lagi terima kasih Pak Stef.
salam bahagia damai sejahtera
hendro
01.04.2011.
Shalom Hendro,
Beberapa kutipan dari St. Agustinus tentang Maria, tersebar dalam beberapa artikel ini – klik ini dan juga tanya jawab tentang Bunda Maria di sini – klik ini. Sementara ini, sepengetahuan saya, saya belum menemukan terjemahan dari tulisan-tulisan St. Agustinus, kecuali “Pengajaran pertama kepada para calon anggota Gereja”. Mungkin ada pembaca yang tahu tentang tulisan-tulisan dari St. Agustinus yang telah diterjemahkan?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom alayhi shalom,
Mohon tanya. Sewaktu ibu Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel. ibu Maria terkejut atas perkataan Malaikat Gabriel tersebut yang memberi Salam kepada Maria, bukan terkejut bertemu Malaikat Gabriel.
Kalau bapak Zakaria terkejut sewaktu melihat Malaikat Gabriel. kemudian ragu akan pewartaan Malaikat sehingga Zakaria menjadi bisu hingga Yohanes pembatis dilahirkan dan diberi nama Yohanes.
Apakah dapat ditafsirkan bahwa ibu Maria sudah sering berjumpa dengan Malaikat sehingga tidak terkejut lagi, tetapi atas pewartaan itulah yang membuat ibu Maria terkejut. [ Lukas 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya… ]
mohon penjelasannya.
banyak terima kasih.
jakarta, 02 Desember 2010,
salam bahagia dan damai sejahtera.
yus hendro.
[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]
Comments are closed.