Pertanyaan:

Shalom Katolisitas.org
saya bingung di kolom tanya jawab, tak ada form..
mungkin di form buku tamu juga tak apa2..

ada seorang teman dari forum bertanya ttg Maz. 84 6-7:
84:5
(84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
84:6
(84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

ada yg mengatakan ada kaitannya dengan sumur zam-zam..
Sehingga ayat ini menjadi perbincangan.

Trimakasih
Shalom aleichem b’sem ha massiah..

Jawaban:

Shalom Beni,

Teks Mzm 84:6-8 berbunyi demikian,

“Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.”

Atau teks bahasa Inggris Douay Rheim Bible terjemahan Vulgate & Septuagint adalah:

“Blessed is the man whose help is from thee: in his heart he hath disposed to ascend by steps, In the vale of tears, in the place which he hath set. For the lawgiver shall give a blessing, they shall go from virtue to virtue: the God of gods shall be seen in Sion.”

Maka lembah Baka yang disebut di dalam kitab Mzm 84:6-8 ini berkaitan dengan Sion, yaitu tepatnya di Yerusalem, tempat umat Allah mendaki dan melakukan ziarah. Berikut ini adalah konteks ayat tersebut dalam satu kesatuan di Mzm 84:

ay. 1 (2) Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! (How lovely are thy tabernacles, O Lord of hosts! -DRB)

ay. 3 (4) pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! (Thy altars, O Lord of hosts, my king and my God– DRB)

ay. 4 (5) Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu… (Blessed are they that dwell in thy house, O Lord… DRB)

ay. 7 (8) Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. (…they shall go from virtue to virtue: the God of gods shall be seen in Sion– DRB)

ay. 10 (11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. (I have chosen to be an abject in the house of my God, rather than to dwell in the tabernacles of sinners – DRB)

Dengan demikian, maka interpretasi Mzm 84:6 tidak dapat dipisahkan dari maksud ayat- ayat lain dalam perikop Mzm 84 tersebut, dan ayat- ayat tersebut tidak mengacu kepada Ka’abah di Mekah:

1. Sebab yang disebut di sini adalah ‘tempat kediaman/ tabernakel Allah’ (ay. 1); yang berulang kali disebut dalam Kitab Suci mengacu kepada Yerusalem (1 Raj 11:36; 14:21), meskipun Allah sendiri tidak terbatas dalam sebuah bangunan (lih. 1 Raj 8:27). Kitab Keluaran dan kitab- kitab PL lainnya menyebutkan kehadiran Allah yang nyata dalam tabernakel bait Allah tersebut. Kitab Keluaran bab 25-40 mengisahkan bagaimana Allah sendiri memerintahkan bangsa Israel untuk membangun kemah suci dan tabernakel, yang kemudian dipenuhi-Nya dengan kemuliaan-Nya  (lih.  Kel 40:35). Konsep tabernakel sebagai tempat kehadiran Allah sendiri, tidak menjadi konsep Ka’abah.

2. Di sini disebutkan tentang mezbah/ altar yang juga diperlukan untuk mempersembahkan korban, sebagaimana ditentukan oleh Tuhan (Kel 27:1-8; 1 Raj 8:64). Konsep altar ini tidak ada dalam Ka’abah.

3. Tidak ada orang yang tinggal dalam Ka’abah namun di bait Allah di Yerusalem, terdapat banyak ruangan di pelatarannya (1 Taw 28:11,12) di mana orang- orang yang bertanggung jawab untuk peribadatan tinggal di dalamnya.

4. Tujuan ziarah yang disebut dalam Mzm 84, bukanlah Mekah, tetapi Sion. Bukit Sion adalah salah satu bukit di mana kota Yerusalem didirikan, Kitab Suci sering menyamakan Yerusalem dengan Sion (Yes 2:2).

5. Kata “ziarah” yang digunakan di sini berasal dari kata “mes̱illāh” (Ibrani) yang berasal dari akar kata yang berarti jalan raya (road/ highway). Kata yang sama juga dipakai untuk menjelaskan perjalanan, dalam kitab para nabi di jaman dahulu (Bil 20:19; Hak 20:31-32, 20:45). Maka ziarah di sini tidak sama dengan makna ibadah haji bagi umat Muslim, namun merupakan jalan mendaki ke bukit Sion, yang secara simbolis berarti perjuangan untuk mencapai surga.

6. Dalam bait Allah dikenal fungsi “penjaga pintu” (lih. 2 Raj 25:18), istilah yang dipakai dalam Mzm 84:10 adalah sāp̱ap̱, yaitu seseorang yang berdiri di ambang pintu bait Allah, yang bertugas sebagai penjaga pintu. Fungsi penjaga pintu ini juga tidak ada pada Ka’abah.

Jadi, lembah Baka ini memang dapat di-interpretasikan dengan dua cara:

1. Secara literal

Lembah Baka [menurut bahasa Ibrani ‘emeq habakka‘] memang dapat dihubungkan dengan tempat tertentu secara historis. Ada pula yang menganggap bahwa lembah Baka ini adalah “lembah dari pohon balsam” seperti yang disebut dalam 2 Sam 5:24, atas dasar bahwa baka kemungkinan dapat diartikan sebagai getah pohon (‘gum-exuding/ weeping tree‘)…. Ada juga yang menghubungkan arti baka ini dengan adanya air yang menetes, sebab istilah ini sering dihubungkan dengan sungai dan wadi, seperti yang dikenal dengan Wadi al Baka di daerah Sinai, dan Baka di wadi di daerah Galilea, Wadi of Meroth…. (sumber: David Nole, ed. Chief, the Anchor Bible Dictionary, Vol. 1, Doubleday, p. 566).

Maka lembah Baka ini dapat mengacu kepada suatu tempat yang nyata, yang dilewati oleh para peziarah dalam perjalanan ziarah mereka ke Yerusalem. Kurang lebih letaknya adalah seperti yang tertera di atlas ini, Valley of Baca/ Valley of Hinnom, silakan klik

2. Secara simbolis/ figuratif.

Lembah Baka merupakan ekspresi simbolis dari “kesedihan/ tangisan duka”. Sebab para peziarah yang melewati tanah yang kering tetap dapat mengalami suka cita pengharapan di saat mereka mendekati tempat tujuan ziarah tersebut, yaitu Yerusalem/ Sion, seperti yang disebutkan pada ayat selanjutnya. Yerusalemlah yang menjadi tujuan ziarah umat Israel, dan bukan tempat yang lain.

Selanjutnya, Yerusalem merupakan istilah simbolis dari Surga (Yerusalem yang baru, Why 3:12, 21:2). Ziarah kita menuju ke sana memang melalui lembah air mata di dunia ini, sampai akhirnya kita sampai di suatu tempat di mana tidak ada lagi tetes air mata (lih. Why 21:4). Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita akan mencapai surga setelah melalui penganiayaan dan ujian hidup (lih. Yes 48: 10; Mat 5: 11-12; Mat 16:24; Yoh 16:33; Rom 5:3-5; 1 Pet 1:6-7; 1 Pet 4:13-14; Yak 1:2-4; Ibr 2:10; Ibr 12:6,10), “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.” (Mzm 126:5)

KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya, memang terdapat setidaknya dua tempat dengan nama Baka, yaitu Wadi al Baka di sekitar Sinai (yang dikenal dengan Bakkah/ Mekkah) dan Baka di wadi daerah Galilea. Lembah Baka yang disebutkan dalam Kitab Mazmur dapat diartikan secara literal sebagai Lembah Baka di daerah Galilea, di sekitar Yerusalem; namun juga dapat diartikan secara simbolis sebagai lembah air mata/ lembah kesengsaraan di dunia yang harus ditempuh umat beriman sebelum ia sampai menuju ke surga. Mengingat bahwa akar bahasa Semitik antara Arab dan Ibrani memiliki kemiripan, maka tak mengherankan bahwa terdapat nama- nama atau istilah- istilah yang juga mirip dalam kedua bahasa tersebut. Namun agaknya kemiripan ini tidak dapat dijadikan dasar untuk menginterpretasikan ayat Kitab Suci sesuai dengan pengertian umat Muslim, karena untuk menginterpretasikan satu ayat Kitab Suci, kita harus selalu melihat konteksnya, dan hubungannya dengan ayat- ayat lainnya dalam kesatuan ajaran Kitab Suci. Dengan demikian, Mzm 84:5-8 tersebut tidak mengacu kepada Mekah ataupun air zam-zam; namun kepada pengertian lembah Baka di dekat Yeruselam dan lembah air mata, seperti yang telah dijabarkan di atas.

Demikianlah Beni, yang dapat saya tuliskan untuk menjawab pertanyaan anda.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

3 COMMENTS

  1. Shalom Katolisitas.org
    saya bingung di kolom tanya jawab, tak ada form..
    mungkin di form bukutamu juga tak apa2..

    ada seorang teman dari forum bertanya ttg Maz. 84 6-7:
    84:5
    (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
    84:6
    (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

    ada yg mengatakan ada kaitannya dengan sumur zam-zam..
    Sehingga ayat ini menjadi perbincangan.

    [Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
    Trimakasih
    Shalom aleichem b’sem ha massiah..

    • Dear katolisitas

      Salam damai
      Saya pernah dapat suatu pertanyaan dari saudara kita ismail…begini pertanyaanya ..kenapa sih org2 kristen tu percaya ,org cuma mau selamat aj mesti harus menyalibkan Isa as..?
      Kemudian lagi….dikitab perjanjian lama…khususnya masmur Daud….kenapa banyak kata atau kalimat…..yg dianggapanya porno……bagaimana saya ..hrs menjawab trim…….

      Berkah Dalem,Jeddah KSA

      • Shalom C. Sigit S,

        Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk menjawab tentang pengorbanan Kristus yang menyelamatkan, silakan untuk membaca artikel kesempurnaan rancangan keselamatan Allah – silakan klik. Kemudian tentang beberapa kitab yang terkesan menampilkan bahasa yang terlihat tidak pantas, maka sebenarnya kalau orang mengerti makna yang hendak disampaikan, dia akan melihat kedalaman dari ayat-ayat tersebut. Tuhan sering menggambarkan bahwa hubungan-Nya dengan manusia adalah seperti mempelai pria dan mempelai wanita. Inilah sebabnya hubungan antara mempelai pria dan mempelai wanita adalah sesuatu yang sakral. Dengan demikian, seseorang harus tahu mana bagian dari Alkitab yang dapat diambil makna literalnya dan bagian mana yang harus diartikan sebagai makna spiritual. Sebagai contoh, kita dapat melihat pembahasan tentang kitab Kidung Agung, yang begitu banyak menuai kontra dari saudara/i kita dari agama non-Kristen. Silakan melihat pembahasan salah satu perikop dari kitab Kidung Agung di sini – silakan klik. Semoga dapat membantu.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – katolisitas.org

Comments are closed.