Pertanyaan:

Shalom,
Ada tiga pertanyaan yang ingin saya ajukan:
(1) Saya sering berdoa Yesus dalam sikap berbaring telentang dengan merentangkan kedua belah tangan atau menaruh tangan di dada. Dalam sikap ini saya merasakan kepasrahan dan kedamaian seperti halnya bayi yang berbaring nyaman di pelukan ibunya. Apakah sikap berdoa seperti ini diperbolehkan?
(2) Teman Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa doa berulang seperti mantera yang dilakukan pada meditasi prana sehingga tidak diperbolehkan dalam ajaran Kristiani. Apakah ada rujukan biblis yang dapat melandasi alasan kita untuk melakukan doa berulang seperti doa Yesus atau doa Rosario?
(3) Bagaimana sejarah Rosario? Kapan Rosario digunakan pertama kalinya oleh umat Katolik?

Terima kasih atas jawabannya. Tuhan selalu memberkati Bapak
Andryhart

Jawaban:

Shalom Andryhart,
Terimakasih atas pertanyaannya. Mari kita bahas satu persatu.
Sikap doa:

Pada dasarnya doa adalah “Ayunan hati, suatu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan.” (KGK, 2558-2559, mengutip St. Teresia kanak-kanak Yesus). Dari definisi ini, maka disposisi hati menjadi suatu yang penting. Namun sikap badan merupakan cerminan dari apa yang ada di dalam hati. Dari hal ini, maka sikap tubuh yang dilakukan Andryhart tidak apa-apa sejauh sikap hati Andryhart dapat terfokus pada Tuhan. Yang menjadi masalah, karena sikap ini terlalu rilex, dapat menyebabkan orang mengantuk. Jadi saya ingin menganjurkan, untuk berdoa dengan sikap berlutut di tempat doa yang khusus. Kemudian setelah doa selesai, Andryhart dapat melakukan doa dengan sikap terlentang dan tetap befokus pada Yesus.
Saya telah menjawab pertanyaan sikap doa di jawaban ini (silakan klik).

Apakah doa berulang salah?

1) Banyak orang Kristen, Non-Katolik salah mengerti akan doa-doa yang dilakukan oleh umat Katolik. Mereka mengatakan bahwa Yesus telah mengajarkan bahwa kita tidak boleh berdoa bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah (Mat 6:7).” Dalam hal ini, kita perlu menjelaskan tentang doa yang bertele-tele atau “vain repetitions (perulangan yang tidak sia-sia)”. Apakah yang dimaksud dengan doa yang bertele-tele ataupun doa pengulangan. Coba simak, apakah doa ini adalah doa yang bersifat pengulangan: “Terima kasih Tuhan atas segala berkat-Mu yang tercurah, ya Tuhan. Benar Tuhan, Engkau adalah Allah yang setia. Ya, benar Tuhan, Engkau adalah Allah yang senantiasa berbelas kasih kepada umat-Mu. Pada waktu aku jatuh, Engkau mengangkatku kembali dari jurang dosa. Ya, benar Tuhan, Engkau Allah yang maha pengampun.” Dalam doa pendek tersebut, saya telah mengulang beberapa kata “benar Tuhan” sebanyak tiga kali. Apakah ini juga termasuk doa pengulangan? Apakah pengulangan maksudnya sesuatu yang sama didoakan beberapa kali dalam satu hari, satu hari 1x, seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali?

2) Di dalam Mat 6:7, Yesus mengajarkan kepada kita, bahwa kita tidak boleh berdoa yang bersifat pengulangan yang sia-sia (vain repetitions), atau dalam terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia adalah “bertele-tele”, seperti orang yang tidak mengenal Allah. Masalahnya bukan pada pengulangan (repetitions), namun pada yang sia-sia (vain), seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak mengenal Allah. Sebagai gambaran tentang hal ini adalah yang dilakukan oleh nabi-nabi baal (1 Raja 18:26) dan juga orang yang menyembah dewi Artemis di Efesus (Kis 19:34).

3) Namun, sebagai umat Katolik, kita telah mengenal Allah, bahkan kepenuhan kebenaran ada di Gereja Katolik. Kalau kita berdoa misalkan rosario, doa Bapa Kami, kita memang melakukan pengulangan, namun pengulangan tersebut adalah pengulangan yang tidak sia-sia. Adakah doa yang lebih sempurna dari doa Bapa Kami yang diajarkan sendiri oleh Yesus? Tidak ada. Apakah salah kalau kita senantiasa mengulang doa yang sama? Tentu saja tidak, karena ini adalah ungkapan kasih kita kepada Tuhan. Adakah seorang pacar mengatakan kepada pacarnya “Kamu jangan ngomong “I love you” setiap hari, karena itu adalah bertele-tele.“. Tentu saja seorang pacar tidak akan pernah bosan mendengar pacarnya berkata “I love you”, walaupun mungkin beberapa kali dalam satu hari. Demikian juga dengan Tuhan, Dia tidak akan pernah bosan dengan ungkapan kasih kita kepada-Nya, walaupun dengan diucapkan dengan doa yang sama terus-menerus, yang penting diucapkan dengan sungguh-sungguh.

4) Lagipula jika diperhatikan, pengulangan doa Salam Maria dalam doa Rosario bukanlah merupakan suatu pengulangan yang persis sama. Karena pada saat kita mendoakan Rosario, kita merenungkan peristiwa-peristiwa hidup Yesus, yang terbagi menjadi peristiwa-peristiwa, Gembira, Sedih, Terang dan Mulia. Dalam satu putaran Rosario-pun terdapat 5 peristiwa. Maka misalnya, pada saat kita merenungkan peristiwa Gembira, peristiwa pertama, Bunda Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel, maka kita dapat mulai membayangkan peristiwa itu, dalam permenungan kita di setiap butir rosario. Kita dapat membayangkan perasaan Maria sewaktu menerima kabar gembira itu, atau merenungkan bagaimana seluruh malaikat di surga melihat kepada Maria menantikan jawaban “YA”, atau di butir yang lain kita dapat pula membayangkan bagaimana seluruh surga bersuka sewaktu mendengar ketaatan Bunda Maria saat mengatakan, “YA”, dan misteri kasih Allah yang terbesar terjadi, Yesus Sang Putera menjelma menjadi manusia di dalam rahimnya. Jika doa diartikan sebagai pengangkatan hati ke surga, maka walaupun di mulut kita mengucapkan kata-kata yang sama, namun hati kita yang terangkat tidak menjadikannya sama persis, karena kita merenungkan suatu peristiwa kehidupan Yesus yang berbeda- beda dalam doa Rosario itu.

5) Mari kita melihat dasar Alkitabiah. Pada waktu Yesus berdoa di taman Getsemani (Mat 26:44), Yesus melakukan doa yang sama, yaitu “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”. Apakah ini doa pengulangan? Tentu saja. Namun Yesus mengajarkan suatu kesempurnaan sikap doa, yang mendahulukan kehendak Bapa dibandingkan kehendak kita sendiri. Bagaimana dengan pemungut pajak yang berdoa “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa” (Luk 18:13). Dan dikatakan bahwa Tuhan berkenan dengan doa pemungut pajak ini karena dilakukan dengan sikap hati yang benar dan penuh dengan pertobatan. Dan doa pengulangan juga dilakukan oleh Kornelius, dan diajarkan oleh Rasul Paulus (Kis 10:2,4; Rom 1:9; Rom 12:12; 1 Tes 5:7). Bahkan para malaikat di surga juga berdoa pengulangan “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Maha kuasa, yang sudah ada dan yang akan datang (Wah 4:8).” Kalau kita berdoa Mazmur, maka begitu banyak doa pengulangan di sana, seperti Maz 136.

6) Dari dasar-dasar di atas, maka doa Yesus, doa rosario, doa Bapa Kami, tidaklah salah, malah sebaliknya, semua doa tersebut berdasarkan alkitab.

Asal-usul doa rosario:

1) Asal usul doa rosario tidak dapat ditentukan secara jelas secara histories, karena terbentuknya setahap semi setahap. Digunakannya ‘butir-butir’ sebagai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak jaman Gereja awal, atau bahkan sebelumnya. Pada abad pertengahan, butir-butir ini dipakai untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.

2) Struktur doa rosario berkembang antara abad 12 dan 15. Pada waktu itu, 50 doa Salam Maria dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur, untuk memperingati kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Pada saat inilah doa ini dikenal sebagai “rosarium”/ rose garden. Pada abad ke 16, terbentuklah doa rosario yang terbagi menjadi 5 dekade dalam 3 misteri gembira, sedih dan mulia.

3) Tradisi mengatakan bahwa St. Dominic (1221) adalah santo yang menyebarkan doa rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Jadi, walaupun bukan St. Dominic yang pertama kali ‘menciptakan’ doa rosario, namun peran St. Dominic cukup besar dalam menyebarkannya, dan ia sendiri sebagai saksi hidup yang mendoakan doa rosario tersebut. Doa rosario sendiri mulai popular di tahun 1500.

4) “Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi dekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.”
(Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)

Itulah jawaban dari kami, semoga dapat menjawab pertanyaan Andryhart. Mari kita bersama-sama berjuang untuk setia dalam kehidupan doa kita, sehingga kita dapat semakin mengasihi Tuhan.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef & ingrid – katolisitas.org

13 COMMENTS

  1. shalom..saya ingn btanya,sekiranya saya x dpt mengikuti misa kudus pada hari minggu kerana sesuatu yg x dapat dielakkan misalnya x gereja di skitar,boleh ka saya berdoa rosari saja kerna krinduan ingn ke gereja atau bgaimana ya?

    • Shalom Well,

      Apakah maksudnya Anda berada di daerah pedalaman yang tidak ada gereja Katolik di radius perjalanan selama 1-2 jam? Sebab jika masih dapat diusahakan, tentu yang terbaik, tetaplah berkumpul/ bersekutu bersama umat setempat untuk beribadah pada hari Minggu, untuk memenuhi perintah Allah untuk menguduskan hari Tuhan. Namun jika hal ini sama sekali tidak mungkin, dengan kondisi yang sangat khusus, di mana tidak ada gedung gereja Katolik, dan tidak ada imam di daerah tersebut, maka dalam hal ini ketentuan dari Katekismus adalah sebagai berikut:

      KGK 2183     “Jika tidak ada pelayan rohani atau karena alasan berat lainnya tidak mungkin ambil bagian dalam perayaan Ekaristi, sangat dianjurkan agar kaum beriman ambil bagian dalam Ibadat Sabda yang mungkin diadakan di gereja paroki atau di tempat suci lainnya, menurut ketentuan Uskup diosesan; atau hendaknya secara perorangan atau di dalam keluarga atau jika mungkin beberapa keluarga, bersama, meluangkan waktu untuk berdoa untuk selama waktu yang pantas” (KHK, Kan. 1248 § 2).

      Maka, jika tidak dimungkinkan sama sekali Anda mengikuti Misa pada hari Minggu, karena tidak adanya gereja ataupun imam di tempat itu, tentu saja Anda dapat berdoa rosario sendiri di rumah, namun hendaknya diawali dulu dengan Ibadat Sabda dengan membaca bacaan Kitab Suci pada hari Minggu itu, dan merenungkannya. Silakan melakukan hal ini secara berkelompok, jika ada juga sesama umat Katolik di situ, atau kalau memang tidak ada, silakan Anda melakukannya sendiri. Untuk informasi bacaan Kitab Suci pada hari Minggu, silakan klik di rubrik Embun Minggu yang ada di situs ini.

      Setelah merenungkan Kitab Suci, silakan juga mendoakan Doa Komuni Batin (Spiritual Communion), silakan klik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  2. shalomm,
    saya ingin menanyakan doa2 apa saja yg kita doakan dalam 1 hari ( seperti doa pagi sampai malam)
    saya berjalan2 ke toko buku, ada panduan doa tp harganya begitu mahal ( hanya fotocopy an saja)
    terima kasih

    • Shalom Joice,
      Contoh Doa Pagi ada di sini, silakan klik dan doa Malam, silakan klik.
      Anda dapat pula mendoakan Ibadah Harian (the Liturgy of the Hour) yang linknya ada di sini, silakan klik.

      Pada dasarnya doa adalah ungkapan hati untuk mengucap syukur, pujian dan permohonan kepada Tuhan. Maka doa yang tulus keluar dari hati adalah doa yang baik.

      Anda dapat mendoakan Rosario ataupun doa kaplet Kerahiman Ilahi, atau doa Angelus (Malaikat Tuhan) di tengah hari, atau doa merenungkan Firman Tuhan dengan Lectio Divina. Jangan lupa, berdoa pula sebelum dan sesudah makan. Kita memang harus membiasakan diri untuk berdoa senantiasa sepanjang hari; artinya untuk mengingat Tuhan dan mengikut sertakan Tuhan di dalam kegiatan dan kehidupan kita sehari- hari.
      Ada banyak sekali cara untuk berdoa, dan silakan anda memilih sendiri cara yang pas bagi anda. Yang terpenting kemudian adalah untuk mendoakannya dengan setia.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Makasih ibu inggrid atas doa pagi dan malamnya, tp saya masih bingung dengan ada nya doa novena, bunda hati kudus, hati kudus yesus dan banyak lain.. maksud saya, doa itu di pakai pada saat bagaimana, terima kasih…

        • Shalom Joice,
          Bermacam doa Novena, Rosario, dan devosi lainnya, dapat didoakan pada pagi, malam atau pada tengah- tengah hari. Tidak menjadi masalah. Silakan memilih sendiri doa dan devosi yang anda rasa dapat membantu anda untuk bertumbuh di dalam iman. Rosario dan kaplet Kerahiman Ilahi, atau devosi kepada Hati Kudus Yesus, adalah beberapa contohnya. Jangan lupa, alangkah baiknya juga anda dapat membaca dan merenungkan Kitab Suci tiap- tiap hari. Anda dapat membeli buku renungan harian, yang dapat anda baca dan renungkan setiap hari.

          Berikut ini tentang Novena Hati Kudus dan Novena hati Maria yang tak bernoda:

          Novena Hati Kudus Yesus Novena berasal dari kata Latin, ‘novenus’ artinya sembilan. Tradisi berdoa Novena berasal dari Alkitab. Pada saat kenaikannya ke surga, Yesus berjanji pada murid-muridNya bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus-Nya, sehingga mereka akan menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi (lih. Kis 1:8). Maka murid-muridNya berdoa besama dengan Bunda Maria (lih Kis 1: 14) selama 9 hari berturut-turut sampai pada hari Pentakosta, yaitu pada saat Kristus memenuhi janjinya, yaitu dengan turunnya Roh Kudus atas para rasul (lih Kis 2:1-4).
          Mengenai Asal usul Novena Hati Kudus Yesus dapat dibaca di link ini (silakan klik) Novena ini kita kenal melalui pesan Yesus yang disampaikan melalui St. Margareth Maria Alacoque (1647-1690). Melalui St. Margareth, Kristus menyatakan keinginan hati kudus-Nya agar devosi ini disebarluaskan, agar para beriman mengetahui akan keajaiban kasih-Nya, dan kerinduan-Nya untuk menbagikan kekayaan kebaikan-Nya. Yesus menginginkan juga agar devosi diadakan bersamaaan kerinduan agar umat lebih sering menerima komuni (frequent communion), komuni pada setiap Jumat pertama dalam setiap bulan, dan berdoa satu jam setiap hari. Penampakan Yesus pada saat Perayaan Corpus Christi (Tubuh Kristus, tahun 1675), mengatakan pada St. Margareth, betapa hati-Nya yang begitu mengasihi manusia ditanggapi bukan dengan ucapan syukur, tetapi malah dengan keacuhan/ tidak ada rasa syukur. St. Margareth kemudian memberitahukan hal ini kepada Fr. de la Colombiere, yang kemudian juga mempersembahkan dirinya kepada Hati Kudus Yesus, Ia menuliskan penampakan dan devosi ini, yang kemudian dicetak di Lyon pada tahun 1684, dua tahun setelah ia meninggal.

          Novena Hati Maria yang tak Bernoda Asal usul devosi kepada hati Bunda Maria yang tak bernoda, dapat dilihat di sini (silakan klik). Serupa dengan devosi kepada Hati Kudus Yesus, devosi kepada hati Maria yang tak bernoda ini juga sudah berakar sangat lama dlam Gereja. Awalnya adalah dari meditasi jemaat Kristen pertama yang merenungkan ketulusan hati Maria terutama yang ditunjukkan dengan kelapangan hatinya menyertai Yesus sampai di kaki salibNya. Pada saat itulah dipenuhi nubuat nabi Simeon, bahwa “sebuah pedang akan menembus jiwanya” (Luk 2: 35). St. Leo dan St. Augustinus mengungkapkan bahwa Bunda Maria pertama kali mengandung Yesus di dalam hatinya sebalum mengandung-Nya di dalam rahimnya. Maka Yesus mengatakan memujinya sebagai “dia yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8: 21).
          Devosi terhadap hati Maria pertama dikenal secara luas, disebarkan oleh St. Anselm Lucca di abad ke- 11. Selanjutnya devosi ini diteruskan oleh banyak para orang kudus, di antaranya: St. Bernard, St Bridget, St Mechtildes, St. Gertrude, St. Francis de Sales, karena Bunda Maria menjadi teladan yang sempurna bagi kekudusan umat beriman. Pada tahun 1805 Paus Pius VII memberikan izin agar devosi kepada hati Bunda Maria yang tak bernoda dapat dilakukan bersama-sama dengan devosi kepada Hati Kudus Yesus.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

    • Syalom Joice

      Anda bisa melihat di buku Puji Syukur untuk doa – doa yang lebih lengkap

      Semoga TUHAN YESUS Memberkati & BUNDA MARIA selalu menuntun anda pada putraNYA

    • Shalom Alexander,
      Berikut ini adalah keterangan ayat Sir 7:14 yang saya terjemahkan dari komentar Rev. George Leo Haydock, Douay Rheims Bible, p. 867:
      Janganlah membuat celotehan dengan pengulangan kata- kata tetapi tujukanlah lebih kepada kesungguhan hati. Sebuah permohonan selayaknya disampaikan dengan cara yang ringkas dan tidak bertele- tele. Para hakim dan pengkhotbah harus berbicara dengan hormat yang sepantasnya. Doa harus dilakukan tanpa henti, tetapi jangan menggunakan banyak kata- kata untuk memberitahu Tuhan akan apa yang kita inginkan [seolah Tuhan tidak tahu apa-apa]. Yesus Juru selamat kita kelihatannya mengacu kepada ayat ini sewaktu mengajarkan tentang doa dalam Matius 6:7.
      Kita ketahui Yesus dalam Mat 6:7-8 mengatakan:

      “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

      Dengan demikian yang dimaksudkan dengan ‘pengulangan kata- kata’ dalam Sir 7:14 adalah pengulangan yang membuat doa menjadi bertele- tele, seolah menganggap bahwa Allah Bapa tidak tahu apa yang kita perlukan. Sebeliknya Yesus mengatakan, Allah Bapa sudah mengetahui apa yang kita perlukan bahkan sebelum kita memohon kepada-Nya. Selanjutnya setelah mengatakan demikian, Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya doa Bapa Kami, yang memang relatif ringkas, namun padat dan dalam maknanya, seperti sudah pernah diulas di sini, silakan klik.
      Doa rosario memang terdiri dari beberapa pengulangan doa Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan; namun jangan lupa bahwa doa- doa tersebut mempunyai dasar dari Kitab Suci, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang “bertele- tele”, karena kata- katanya bersumber dari firman Tuhan sendiri. Di samping itu, dalam berdoa rosario, kita tidak hanya semata- mata mengulangi perkataan doa tersebut; namun kita merenungkan peristiwa- peristiwa kehidupan Yesus di dunia, yaitu Peristiwa- peristiwa Gembira, Terang, Sedih ataupun Mulia. Maka, permenungan peristiwa- peristiwa hidup Yesus itulah yang menjadi “jiwa” dari doa rosario.
      Jika didoakan dengan sungguh- sungguh, doa rosario dapat membawa kita semakin menghayati Misteri kasih Allah yang tercurah kepada kita melalui penjelmaan-Nya di dunia sebagai manusia, karya kasih-Nya selama hidup-Nya, pengorbanan-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari alam maut. Tak mengherankan, hampir semua orang kudus (Santa dan Santo) menganjurkan doa rosario ini, karena memang dengan merenungkan kisah hidup Yesus, mereka menjadi terdorong untuk melakukan perbuatan- perbuatan kasih seperti yang dilakukan oleh Yesus; dan untuk mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Yesus demi menyelamatkan dunia. Ini adalah buah yang tidak mungkin dicapai, jika doa tersebut hanya semata- mata hanya mengulangi kata- kata tanpa penghayatan maknanya di dalam hati.
      Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid Listiati- katolisitas.org

  3. Salam Damai,

    Saya ingin menanyakan apakah berdoa rosario boleh kita lakukan dimana saja dan kapan saja? Misalnya, didalam bus umum, di ruang tunggu yang pasti kelihatan oleh banyak orang. Sedangkan kita diajarkan untuk berdoa dalam keheningan..

    Terima Kasih…J&MBU (Jesus & Maria Bless Us..)

    • Shalom Elisabeth,
      Memang idealnya, kita berdoa di dalam suasana yang hening, maka inilah yang harus kita usahakan pada pagi dan malam hari. Namun sebenarnya yang terpenting adalah berdoa di dalam keheningan hati. Jadi meskipun keadaan sekitar kita ribut, namun jika kita mempunyai kondisi hati yang tenang, kita tetap dapat berdoa. Prinsip inilah yang menjadikan kita dapat berdoa kapan saja dan di mana saja, asalkan hati kita terarah kepada Tuhan.
      Dengan demikian, kita tetap dapat berdoa rosario di dalam bis umum atau di ruang tunggu, misalnya dengan menggunakan rantai / gelang rosario yang kecil (hanya ada sepuluh manik/ manik) ataupun berupa cincin rosario, seperti yang dapat kita peroleh di Toko Buku rohani Katolik. Atau, kalau sampai tidak ada, silakan berdoa dengan menggunakan jari. Tidak ada yang dapat menghalangi jika maksud utama kita adalah untuk berdoa dan merenungkan kasih Allah.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  4. Shalom,
    Ada tiga pertanyaan yang ingin saya ajukan:
    (1) Saya sering berdoa Yesus dalam sikap berbaring telentang dengan merentangkan kedua belah tangan atau menaruh tangan di dada. Dalam sikap ini saya merasakan kepasrahan dan kedamaian seperti halnya bayi yang berbaring nyaman di pelukan ibunya. Apakah sikap berdoa seperti ini diperbolehkan?
    (2) Teman Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa doa berulang seperti mantera yang dilakukan pada meditasi prana sehingga tidak diperbolehkan dalam ajaran Kristiani. Apakah ada rujukan biblis yang dapat melandasi alasan kita untuk melakukan doa berulang seperti doa Yesus atau doa Rosario?
    (3) Bagaimana sejarah Rosario? Kapan Rosario digunakan pertama kalinya oleh umat Katolik?

    Terima kasih atas jawabannya. Tuhan selalu memberkati Bapak.

    [dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

    • Bro Andryhart,

      Layaknya berpuasa dan berpantang, gereja katolik memberikan kebebasan dalam memilih, demikian juga untuk berdoa, walaupun sebaiknya seperti keinginan Yesus sendiri yaitu ditempat tersembunyi dibalik pintu kamar atau berlutut seperti ditaman getsemani.

      Untuk cara berdoapun berbeda-beda, ada yang seperti Daud yang bernyanyi dan menari-nari (Protestan) ataupun seperti Yesus yang berdoa dalam keheningan (Katolik), yang penting bagaimana hubungan batin yang nyata antara kita dan Tuhan Yesus.

      Semoga dapat menjawab. GBU

      Regrads,

      Yopi S

Comments are closed.