Akhir Jaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian ke-1)

Pendahuluan

Saya teringat akan wejangan nenek saya tentang akhir zaman. Sebelum menjadi Katolik, ia adalah seorang Protestan. Sebelum ia wafat, ia pernah berkata demikian pada saya, “Sudah sejak saya masih kecil, saya mendengar akhir jaman dikhotbahkan dan ‘diramalkan’. Katanya sudah hampir datang, tetapi ternyata belum juga datang ya! Jadi lebih baik kita serahkan pada Tuhan, sedangkan bagian kita adalah rajin-rajin berdoa dan berbuat baik saja…” Saya rasa pesan ini sangat bijaksana, sebab jika kita melihat, memang apa yang dikatakan oleh nenek saya itu ada benarnya. Lihat saja, banyak orang meneliti ayat-ayat Alkitab untuk menghitung tahun untuk ‘meramalkan’ akhir jaman, lalu muncullah perkiraan, mulai dari tahun 200, 380, 838, 1000, 1260, 1533, 1844, 1914, 1988… hanyalah sekedar contohnya, tetapi tak ada satupun yang benar. Memang akhir zaman adalah suatu misteri. Kita tak akan mungkin dapat mengetahuinya secara tepat, dan pasti tidak mungkin kita ketahui sampai pada saatnya. Namun, ada banyak hal yang dapat kita ketahui tentang kedatangan Yesus yang kedua ini, dan jangan sampai kita tidak mau tahu tentang hal ini.

Mengapa ajaran Gereja Katolik berbeda dengan ajaran Protestan tentang ini?

Gereja Katolik dan Protestan sama-sama setuju bahwa Yesus Kristus akan datang kembali pada akhir jaman. Namun demikian, ada perbedaan yang cukup mendasar antara pandangan Protestan dengan ajaran Gereja Katolik tentang hal ini. Dua sebab historis yang cukup berpengaruh adalah: ((Father Frank Chacon, Jim Burnham, Beginning Apologetics: The End of Time, (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars), p. 3.))

  1. Gereja Protestan tidak melihat bahwa banyak nubuatan dari kitab Daniel yang telah terpenuhi pada masa Yudas Makabe. Karena Alkitab Protestan tidak memasukkan kitab Makabe, maka dapat dimengerti, mengapa demikian.
  2. Kurang memadainya pemahaman tentang kejadian seputar kehancuran Bait Allah di Yerusalem yang terjadi pada tahun 70 AD, yang juga merupakan pemenuhan sebagian dari perkataan Yesus sendiri pada Injil Matius, Markus dan Lukas.

Dua pandangan Protestan: Post- millenniarism dan Premilleniarism

Mungkin ada baiknya, sebelum kita mempelajari apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, kita melihat terlebih dahulu tentang apa yang diajarkan oleh gereja Protestan tentang akhir zaman ini. Gereja Protestan kebanyakan mengkaitkan kedatangan Yesus yang kedua dengan Kerajaan 1000 tahun yang disebutkan dalam Why 20:1-6. Mengenai hal ini terdapat dua pandangan yang berbeda: pandangan yang meletakkan kedatangan Kristus sebelum kerajaan 1000 tahun adalah Pre-millennialism, sedangkan yang meletakkan kedatangan Kristus sesudah kerajaan 1000 tahun adalah Post-millennialism.

Post-millenialism mencapai puncaknya pada abad 18-19 pada komunitas Anglo- Amerika, yang ditandai dengan pandangan optimistik tentang sejarah manusia, yang menuju kepada kemajuan secara universal. Pandangan ini mengharapkan 1000 tahun kejayaan Kristus yang akan tercapai dalam sejarah manusia. Pada akhir periode kejayaan ini, Iblis akan dilepaskan, perang Armageddon akan terjadi dan Kristus akan kembali datang dengan kemulian-Nya. Kerajaan 1000 tahun menurut pandangan ini mengacu kepada keadaan ideal di segala bidang, yang dihubungkan dengan revolusi politik dan keadilan sosial. Menarik di sini, bahwa ide ini bahkan juga mempengaruhi mental para atheists, seperti Marxism, Nazism dan regim totalitarian lainnya. Namun, dewasa ini, lama-kelamaan faham ini menjadi kurang populer, karena terjadinya kejadian-kejadian brutal di abad ke- 20, dan juga penurunan standar moral, di mana orang-orang tidak lagi menerapkan ajaran iman dan moral Kristiani. Maka pandangan akan kemajuan optimistik akan sejarah manusia dianggap menjadi terlalu naïf.

Maka sekarang, ada tendensi bahwa gereja Protestan tidak lagi mengharapkan kerajaan 1000 tahun melalui kemajuan sejarah manusia. Sebaliknya, mereka mengakui bahwa dimensi kehidupan manusia akan mengalami kemunduran di dalam hal iman dan moral. Nah, maka, timbullah paham Pre-millennialism, di mana keadaan manusia akan semakin memburuk, menjelang akhir jaman/ kedatangan Yesus yang kedua kali. Dalam pandangan ini, terdapat pengajaran yang dikenal sebagai Rapture dan Dispensationalism.

Apakah akan ada “the Secret Rapture”?

Sering kita dengar teori dari saudara/i kita yang Protestan, bahwa akan ada yang disebut sebagai “the secret rapture”. Yang paling terkenal adalah yang dapat kita baca dalam seri “Left Behind: A Novel of the Earth’s Last Days” karangan Tim LaHaye and Jerry Jenkins. Maksudnya di sini adalah di akhir jaman nanti Yesus akan datang dua kali: 1) Yang pertama, Yesus akan ‘mengangkat’ orang-orang yang sungguh beriman agar tidak mengalami pencobaan/ penderitaan di akhir jaman. [Orang ‘beriman’ yang dimaksud di sini adalah orang yang mengimani apa yang mereka ajarkan]. 2) Yang kedua, setelah pengangkatan ini, maka orang-orang yang tertinggal di dunia akan mengalami kesengsaraan akhir “final tribulation”, karena Antikristus akan dibiarkan berkuasa dan akan terjadi bermacam-macam bencana, yang mencapai puncaknya pada penghukuman orang-orang yang menolak Tuhan, pada saat kedatangan Kristus kembali. Jadi ini merupakan kedatangan Yesus yang ‘ketiga’ [jika kelahiran Yesus sebagai manusia dihitung sebagai kedatangan-Nya yang pertama], walaupun para rapturists mengatakan hal ini tidak terpisah dari kedatangan-Nya yang rahasia tersebut di atas.

Ketidaksepakatan dari para rapturists mengenai kapan rapture terjadi ((Paul Thigpen, The Rapture Trap, PA: Ascension Press, 2001, p. 127.))

Para rapturists tersebut mengatakan bahwa menurut Alkitab, kesengsaraan akhir akan terjadi pada tujuh tahun terakhir, dan “secret rapture” itu akan terjadi di dalam periode tersebut. Tetapi, di antara para rapturists itu, tidak ada kesepakatan, kapan sebenarnya akan terjadi “rapture” tersebut. Ada yang mengatakan sebelum kesengsaraan akhir (pre-tribulationists), namun ada juga yang yakin terjadi di tengah-tengah kesengsaraan (mid- tribulationists) dan sesudah kesengsaraan (post-tribulationists). Atau ada juga yang mengajarkan partial rapture, yang artinya hanya sebagian orang-orang Kristen saja yang ‘diangkat’ sebelum kesengsaraan akhir, sedangkan yang lain pada saat sesudahnya. Ketidaksepakatan ini tak jarang menyebabkan perdebatan yang keras. Suatu ironi, karena setiap rapturist itu mengklaim bahwa ia mengartikan secara harafiah berdasarkan “the plain sense of Scripture”. Rupanya, tentang rapture ini ternyata tidak terlalu “plain”/ jelas, bahkan di mata para rapturists itu sendiri.

Kalau begitu, dari mana mereka mendapatkan ide secret rapture ini?

Sebenarnya, ide “secret rapture/ pengangkatan rahasia” ini hanya dipegang oleh sebagian kecil dari umat Kristen di seluruh dunia. Umat Katolik, Ritus Timur Orthodox, dan bahkan jemaat Protestan sendiri banyak yang menganggap teori rapture ini sebagai sesuatu yang asing. Yang pasti, hal rapture ini tidak ada dalam syahadat Aku Percaya. Yang ada dalam Credo sebenarnya adalah “Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati, kerajaan-Nya tidak akan berakhir.” ((Menurut Konsili Nicea, 325 AD)) Syahadat tidak mengatakan apapun tentang kedatangan Yesus ‘tambahan’ secara rahasia untuk mengangkat umat beriman untuk membebaskan mereka dari kesengsaraan akhir jaman. Jadi kesimpulannya, bukan saja hanya para Paus saja yang tidak mengajarkan secret rapture ini, bahkan para pendiri Gereja Protestan, yaitu Martin Luther, John Calvin dan John Wesley tidak mengajarkan secret rapture. Maka, jika ada orang bertanya, mengapa di Credo tidak disebutkan mengenai ‘secret rapture’ ini, karena memang ide ini tidak diimani oleh mayoritas umat Kristiani dalam sejarah Gereja, dan tidak berakar dari pengajaran Bapa Gereja.

Dispensationalism

Dispensationalism, adalah pengajaran yang dipelopori oleh John Nelson Darby (1859-1874), pemimpin sekte Kristen di Inggris, yang bernama Plymouth Brethern yang mengajarkan doktrinnya ke Amerika dan Kanada. Dinamakan ‘dispensationalism’ karena ia membagi sejarah manusia menjadi 7 masa dispensasi/ tahap dimana Tuhan menyatakan wahyu-Nya kepada manusia. Namun di setiap tahap, manusia gagal dalam ujian, sehingga penghakiman terjadi di akhir setiap tahap, dan tahap baru akan menyusul sesudahnya. Maka menurut Darby terdapat perbedaan tak terseberangi antara bangsa Israel dan Gereja, sehingga ia membagi misalnya, bahwa nubuat Perjanjian Lama hanya diperuntukkan bagi bangsa Israel, dan tak ada satupun untuk Gereja. Menurut para dispensationalists, karena bangsa Israel menolak pembentukan Kerajaan Mesias di dunia dengan menolak Kristus, maka Tuhan menunda pembentukan Kerajaan tersebut, dan berpaling pada bangsa-bangsa non-Yahudi. Karenanya, jam/ lonceng nubuatan Yahudi berhenti berdetak, dan hanya lembali berdetak setelah Antikristus datang, dan ‘rapture’ orang-orang beriman terjadi. Setelah para beriman diangkat, maka akan ada penderitaan akhir/ great tribulation bagi dunia, dengan bangsa Israel sebagai pusatnya. Lalu Yesus akan datang ke dunia yang terakhir kali, dan berjaya selama 1000 tahun.

Dispensationalism dan ‘rapture’ tidak tertulis secara harafiah dalam Alkitab

Meskipun para rapturists mengatakan bahwa ide mereka diperoleh melalui “the plain sense of Scripture” namun di Alkitab tidak ada pernyataan yang jelas dan harafiah seperti ini: “Kristus akan kembali datang ke dunia secara rahasia untuk mengangkat umat-Nya ke surga dan kemudian sekali lagi dalam kemuliaan-Nya untuk menghakimi dunia.” Atau, “Tuhan akan mengangkat umat-Nya sebelum kejayaan Antikristus, untuk membebaskan mereka dari penghakiman/ kesengsaraan akhir.” Tidak ada satupun ayat yang mengatakan demikian.

Ayat yang sering mereka kutip adalah Mat 24:37-42, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya… kedatangan Anak Manusia. …kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain ditinggalkan… Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” Menurut para rapturists, maka yang dibawa/ diangkat adalah para orang percaya, sedangkan yang tertinggal adalah yang orang yang tidak percaya. Padahal banyak orang Kristen percaya, bahwa ayat ini mengacu pada penghancuran Yerusalem oleh bangsa Roma. Maka jika konteks air bah jaman Nabi Nuh yang dipakai sebagai acuan, …”air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua.” (Mat 24:37, 39) maka yang ‘dibawa/ dilenyapkan’ adalah orang-orang yang jahat sedangkan orang-orang yang benar malah ditinggalkan, yaitu Nabi Nuh dan anggota keluarganya. ((Lihat A Catholic Commentary on Holy Scripture, gen ed. Dom Orchard, OSB, New York: Thomas Nelson and Sons Ltd., 1953, p. 896.)) Namun demikian, meskipun diartikan bahwa yang diangkat adalah orang-orang yang benar, dalam ayat itu tidak dikatakan bahwa Yesus akan datang secara ‘rahasia’ untuk mengadakan pengangkatan umat pilihan-Nya.

Ayat lainnya yang sering dikutip adalah 1 Tes 4:13-17. Pada ayat ini Rasul Paulus bermaksud menghibur umat di Tesalonika akan kesedihan yang berlebihan meratapi anggota komunitas yang telah wafat. Namun pada saat yang sama ia juga menyinggung tentang kedatangan Tuhan yang kedua: “Selanjutnya kami tidak mau saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”

Seorang ahli Alkitab Protestan, Douglas J. Moo yang menentang teori secret rapture mengatakan, “Teks Perjanjian Baru secara garis besar diarahkan untuk kondisi khusus dalam kehidupan Gereja. Artinya… bahwa pengarang [kitab] akan memasukkan apa yang ia ingin sampaikan pada kondisi tertentu dan tidak menyertakan sesuatu yang tidak perlu jika tidak sesuai dengan maksudnya.” ((Diterjemahkan dari Douglas J Moo, “Response to Feinberg” in Gleason L Archer, et al., The Rapture: Pre- Mid-, or Post- Tribulational? (Grand Rapids, Mich: Zondervan, 1984), p. 99-100.)) Maka untuk konteks 1 Tes 4:13-18, Rasul Paulus menekankan kebangkitan untuk menghibur umat Kristen yang berduka; sedangkan 2 Tes 1:3-10, ia menekankan pada penganiayaan dan penghakiman untuk menguatkan umat Kristen yang sedang menderita penganiayaan. Namun demikian, Rasul Paulus tetap mengacu pada kejadian yang sama, yaitu: Kedatangan Kristus yang kedua yang terjadi hanya satu kali, dalam kemuliaan-Nya. Moo kemudian membandingkan dengan penuturan dan penekanan yang berbeda pada ke-empat Injil tentang kisah sengsara Yesus di salib, namun semuanya mengacu pada kejadian yang satu dan sama, yaitu penyaliban Yesus di Golgotha.

Jadi apa pengajaran Bapa Gereja mengenai akhir jaman? ((Diringkas dari The Rapture Trap, Paul Thigpen, PA: Ascension Press, 2001, p. 132-140.))

  1. St. Yustinus Martir (100-160): “…. Dua kedatangan Kristus yang telah diberitakan, adalah: pertama waktu Ia datang dalam penderitaan, tidak dalam kemuliaan, tidak dihormati dan disalibkan; tetapi kemudian Ia akan datang [kembali] dari surga dengan kemuliaan, ketika … Antikristus [lihat 2 Tes 2:3] yang mengajarkan hal-hal yang menentang Yang MahaTinggi, datang untuk melakukan hal-hal yang jahat di dunia melawan orang-orang Kristiani.” ((St. Yustinus Martir, Dialogue with Trypho, 110, , dapat dilihat dalam The Ante-Nicene Fathers: Translations of the Writings of the Fathers Down to AD 325, Alexander Roberts and James Donaldson, eds. (Grand Rapids, Mich: Eerdmans, 1987, reprint). 10 volumes.)) Maka di sini kita ketahui hanya ada dua kali kedatangan Kristus. Kedatangan yang kedua adalah setelah Gereja mengalami penganiayaan yang disebabkan oleh Antikristus. Tidak disebutkan adanya ‘secret rapture’ untuk membebaskan orang percaya dari penderitaan/ tribulations.
  2. St. Irenaeus (125-203): St. Irenaeus, yang adalah murid St. Policarpus, yang adalah murid St. Yohanes, mengatakan bahwa ke-10 raja yang disebut dalam Dan 7:24 dan Why 17:12, akan “memberikan kerajaan mereka kepada Antikris, dan mengusir Gereja.” Tetapi, para orang beriman akan bertemu dengan Tuhan pada “kebangkitan orang-orang benar, yang akan terjadi setelah kedatangan Antikristus, dan kehancuran semua bangsa di bawah kepemimpinannya.” ((St. Irenaeus, Against Heresies, V, 26, 1; 35, 1))
    Di sini juga jelas bahwa Gereja harus bertahan menghadapi penderitaan/ tribulation yang disebabkan oleh Antikristus, namun kemudian Kristus akan datang dan mengumpulkan para kudusnya dalam kebangkitan orang mati.
  3. St. Hippolytus (wafat 235): Ia juga mengajarkan dalam komentar kitab Daniel 12:1, bahwa akan terjadi masa kesulitan setelah kedatangan Antikristus yang menyebabkan kehancuran, baru setelah itu Kristus akan datang terakhir kali dari surga, “yang membawa api dan pengadilan yang adil bagi mereka yang menolak untuk percaya kepada-Nya.” ((St. Hippolytus, Treatise on Christ and Antichrist, 64.))
    Di sini juga tidak disebutkan bahwa ada kedatangan Yesus yang ‘ekstra’ dan rahasia untuk membebaskan Gereja dari penderitaan terakhir.
  4. Selanjutnya, pengajaran senada juga diajarkan oleh para Bapa Gereja, seperti dalam Surat-surat Barnabas, Hermas, Didache, Tertullian, Lactantius, Melito dari Sardis dan Methodius.
  5. St. Jerome (342-420), dengan mengacu pada beberapa ayat dalam Kitab Suci mengajarkan, bahwa orang-orang Kristen akan mengalami ‘final tribulation’ seperti yang mereka alami dalam setiap generasi. “Kamu keliru jika kamu menyangka bahwa tidak akan ada waktu bagi orang-orang Kristen untuk menderita akibat penganiayaan Iblis… Harinya akan datang…terberkatilah pelayan yang didapati Tuannya siap sedia. Lalu pada suara sangkakala dan bangsa-bangsa ketakutan, namun kamu malah bersuka cita… sebab kamu akan bergembira, tertawa dan berkata, Lihatlah, Tuhanku yang tersalib, lihat, Hakim-ku.” ((St. Jerome, Letter XIV.))
  6. St. Agustinus (354-430), mengatakan bahwa, “Allah yang Maha Besar sama sekali tidak membebaskan para kudus-Nya dari pencobaan, tetapi hanya melindungi hati mereka (“the inner man”), di mana iman berada, supaya dengan pencobaan dari luar, mereka [malah] bertumbuh di dalam rahmat… Pencobaan/penganiayaan ini yang terjadi di hari terakhir adalah sangat hebat, dan akan menjadi yang terakhir untuk dihadapi oleh Gereja yang Kudus di seluruh dunia, seluruh kota Kristus akan diserang oleh kota Iblis, yang keduanya ada di dunia.” Lalu St. Agustinus mengatakan, bahwa Kristus akan datang kembali untuk membangkitkan orang mati dan menghakimi dunia. ((St. Augustine of Hippo, City of God, XX, 8, 11, 14)) “Kebangkitan pertama” yang disebutkan dalam Why 20:5 diartikan sebagai Pembaptisan dan kehidupan dalam rahmat yang diberikan kepada umat beriman melalui sakramen-sakramen Gereja. Jadi uraian St. Agustinus jelas mengatakan, bahwa kedatangan Yesus yang kedua akan terjadi hanya satu kali, dalam kemuliaan, dan dapat dilihat oleh semua orang, sebagai akhir dari penderitaan yang besar yang dialami Gereja.
  7. St. Yohanes Krisostomus (347-407) juga percaya bahwa “pengangkatan” orang beriman akan terjadi bersamaan dengan kedatangan Kristus kembali dengan mulia di akhir sejarah manusia, untuk membangkitkan orang-orang mati dan menghakimi dunia. Dalam komentarnya terhadap 1 Tes 4:15-17 dia menjawab pertanyaan, “Kalau Kristus hendak turun ke dunia, mengapa kita perlu ‘diangkat’? Jawabnya adalah: “demi menghormati Dia.” ((St. John Chrysostom, Homilies on Thessalonians, VIII, “When a king drives into a city, those who are in honor go out to meet him; but those who are condemned await the judged inside the city. And at the coming of an affectionate father, his children and all those who are worthy to be his children are taken out to Him in chariot, so that they may see him and kiss him. But those of his servants who have offended him remain inside the house. We are carried upon the chariot of our Father. For He received Christ up in the clouds, and we shall be caught up in the clouds [see Acts 1:9]. Do you see how great is the honor? And as He descends, we go forth to meet Him…so shall we be with Him.“ (see 1 Tes 4:17).)) Di sini St. Yohanes menghubungkan pengangkatan dengan kebiasaan di masyarakat kuno, yang menyambut raja yang datang menuju tempat tujuannya. Bahkan hal ini juga terjadi pada keluarga, di mana ketika ayah datang, maka anak-anak datang menyambutnya.
  8. St. Thomas Aquinas (1225-1274) Ia mengutip St. Gregorius Agung yang dikutip oleh St. Albert yang mengatakan bahwa “suara sangkakala itu tidak lain adalah Sang Putera Allah yang turun ke dunia untuk menjadi Hakim.” ((St. Thomas Aquinas, Summa Theologica, Suppl. Q.77. Art.2.)) Hal ini berkaitan dengan Mat 24:27, “Sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pula-lah kelak kedatangan Anak manusia.”

Dari tulisan di atas, kita mengetahui, bahwa sepanjang sejarah Gereja, para Bapa Gereja tidak mengenal adanya teori “secret rapture”. Walaupun para rapturist ada yang mengutip suatu tulisan kuno yang tak jelas siapa pengarangnya, namun yang mungkin dipercayai oleh sejumlah umat Kristen awal. Pengarangnya disebut sebagai “Pseudo-Ephraem.” ((Pseudo, disini artinya, menurut Wikipedia: The prefix pseudo (from Greek ?????? “lying, false”) is used to mark something as false, fraudulent, or pretending to be something it is not. Jadi Pseudo- Ephraem, adalah tulisan yang diperkirakan seperti tulisan St. Ephraem tetapi sebenarnya bukan.)) Dalam teks kuno tersebut memang ada bagian yang jika dilepaskan dari konteksnya, dapat seolah mendukung teori rapture. ((For the saints and elect of God are gathered, prior to the tribulation that is to come, are taken to the Lord lest they ever see the confusion that is to overwhelm the world because of our sins….” Seperti dikutip oleh Gundry, First the Anti Christ, 162-63. Buku ini menceritakan pandangan Protestan tentang akhir jaman. Namun secara keseluruhan kita dapat melihat bahwa pandangan seorang evangelical Protestant dapat menentang ajaran “secret rapture” ini. Juga hal ini dijelaskan dalam buku Gundry yang lain, The Church and Tribulation.
)) Namun, sesungguhnya pernyataan tersebut cukup problematik, sebab secara keseluruhan teks tersebut menceritakan tentang kedatangan Kristus dengan kemuliaan-Nya diiringi oleh para malaikat dan para kudus-Nya untuk membangkitkan orang-orang mati pada Hari Penghakiman. Sehingga, hal ini bertentangan dengan pengangkatan orang beriman yang sudah meninggal secara rahasia/ secret rapture. Juga, pada teks yang sama dikatakan bahwa umat Kristen akan mengalami penderitaan akhir/ final tribulation di bawah Antikris, jadi ini juga bertentangan dengan pandangan bahwa secret rapture adalah untuk membebaskan para beriman dari penderitaan akhir.

Namun, seandainya pun ada yang menganggap teks ini adalah dasar pengajaran “secret rapture”, maka sesungguhnya, secara objektif dapat dikatakan bahwa pandangan tersebut hanyalah merupakan pendapat sekelompok jemaat awal berdasarkan dari pengarang yang tidak dikenal yang tidak mempunyai wewenang mengajar di Gereja, dan tidak sesuai dengan pengajaran para Bapa Gereja yang lain.

Pengajaran para pendiri Gereja Protestan tentang akhir jaman

Baik Luther maupun Calvin mengikuti pengajaran St. Agustinus: bahwa Gereja tidak dilepaskan dari penderitaan/ tribulation di tangan Antikristus, namun akhirnya, Kristus akan kembali dengan kemuliaan-Nya:

  1. Martin Luther, mengomentari kitab Wahyu, mengatakan bahwa kitab itu merupakan penjabaran tentang “penderitaan dan bencana yang akan terjadi pada dunia Kristen sepanjang sejarah.” ((Martin Luther, Preface to the Revelation of St. John, II; and Sermon on John 16:13.))
  2. John Calvin mengatakan, bahwa Antikristus akan menyelesaikan “penceraiberaian Gereja secara publik”. Namun akhirnya, Kristus akan mengalahkannya “dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya [dengan segala kesesatannya], pada saat Ia datang kembali.” (lih. 2Tes 2:8). Maka bahkan Calvin sendiri yakin bahwa kejadian 1 Kor 15:20-28 dan 1 Tes 4:13 adalah satu kejadian. Ia mengatakan, perihal bunyi sangkakala terakhir,….”I prefer to understand the expression as metaphorical. In 1 Tes 4:16, …connects together the voice of the archangel and the trumpet of God. As therefore a commander, with the sound of a trumpet, summons his army to battle, so Christ, by His far- sounding proclamation, which will be heard throughout the whole world, will summon all the dead… to the tribunal of God.” ((John Calvin, Commentary on First Corinthians, 52.))

Jadi apa prinsip pengajaran Gereja Katolik tentang kedatangan Yesus yang kedua?

Secara prinsip ada empat hal yang perlu kita ketahui:

1. Kedatangan Yesus yang kedua tidak akan terjadi secara rahasia, melainkan akan terjadi secara publik, kelihatan oleh semua orang, penuh dengan kemuliaan, dan kejayaan. Maka, kedatangan Kristus yang kedua hanya akan terjadi satu kali saja.

  • “Lihat, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia.” (Why 1:7).
  • “… semua bangsa di bumi…. akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan kekuasaan dan kemulianNya.” (Mat 24:30)
  • Kedatangannya akan diiringi dengan bunyi sangkakala (Mat 24:31).
    “…. dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia” (Mat 25:31).

2. Kedatangan-Nya yang kedua akan diikuti oleh Penghakiman Terakhir yang mengadili semua orang.

  • ”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas tahta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang …” (Mat 25:31-32).

3. Seperti Yesus mengingatkan para murid-Nya, Gereja akan mengalami banyak penganiayaan sebelum kedatangan-Nya yang kedua. Kekuatan Iblis akan menyerang umat Allah, dan para beriman tidak dibebaskan dari kesulitan ini. Namun Tuhan akan memberikan rahmat untuk bertahan, dan siapa yang bertahan sampai kesudahannya melalui pemurnian dan kesetiaan dalam pencobaan ini, akan diselamatkan (lihat perikop tentang Siksaan yang berat dan mesias-mesias palsu pada Mat 24:15-28, Mrk 13:14-23, Luk 21:20-24).

4. Kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi tanpa diduga, dengan cara yang sama seperti saat Ia naik ke surga. Artinya, tidak dapat diketahui sebelumnya (lih. KGK 673). Karena itu sikap yang tepat untuk menghadapinya adalah berjaga-jaga.

  • “Hendaklah kamu siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Mat 24:44)
  • “Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga” (Kis 1:9-11).
  • “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Mat 24:42)
  • “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” Maka KGK 1040 mengatakan, “Hanya Bapa yang mengetahui hari dan jam, Ia sendiri menentukan, kapan itu akan terjadi.”

Kesimpulan

Sementara banyak gereja Kristen non Katolik mengajarkan tentang akhir zaman ini dengan begitu banyak variasinya, yang bahkan bisa saling bertentangan, Magisterium Gereja Katolik memang memilih dengan tenang untuk teguh berpegang pada Tradisi yang diajarkan oleh para Bapa Gereja. Intinya, kedatangan Yesus yang kedua hanya terjadi satu kali, tiba-tiba dan tak dapat diketahui sebelumnya oleh manusia, dan Kristus akan datang dengan kemuliaan-Nya. Gereja Katolik tidak berusaha meramalkan siapakah Antikristus, ataupun menghubungkan skenario kitab Daniel dan kitab Wahyu. Namun bukan berarti kita layak mengacuhkannya, sebab permenungan akan akhir dunia akan sangat berguna untuk meletakkan kehidupan sehari-hari dalam perspektif yang benar, agar kita tidak terlena dengan kesenangan dan harta duniawi. Hal akhir jaman ini memang layak kita cermati, walaupun itu hanya menyadarkan kita bahwa kita mempunyai beberapa kemungkinan jawaban daripada sesuatu yang sudah pasti.

Selanjutnya, sebagai umat Katolik, tak usah kita lekas gelisah jika mendengar tentang pengajaran tentang akhir jaman. Akhir jaman memang harus menjadi perhatian kita, namun maksudnya agar kita dapat hidup dengan lebih baik dengan mempergunakan waktu yang Tuhan berikan pada kita dengan sebaik-baiknya untuk berbuat kasih dan kebaikan. Kita tidak perlu turut menghitung tahun dan waktu kedatangan Yesus yang kedua, karena besar kemungkinan hal itu tidak benar, seperti yang telah terbukti dalam sejarah manusia. Hasil hitungan kita akan hanya menambah panjang daftar kekeliruan ramalan manusia akan perhitungan akhir jaman, sebab Tuhan sendiri mengatakan bahwa kita tidak akan tahu hari mana Ia akan datang (Mat 24:42). Namun sebaliknya, kita juga tidak boleh mengacuhkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua ini, apalagi sampai hidup seolah-olah tidak akan ada Hari Penghakiman. Sebab jika demikian, kita akan menyesatkan diri sendiri dan akan menerima ganjarannya di akhir jaman nanti. Jadi, mari kita melakukan apa yang diajarkan oleh Gereja, yaitu, berjuang untuk hidup kudus, dengan mengasihi Tuhan dan sesama, sesuai dengan panggilan hidup kita, entah sebagai kaum awam atau kaum tertahbis. (( Lihat Konstitusi Dogmatik tentang Gereja, Lumen Gentium bab 5, Panggilan untuk hidup kudus.)) Supaya jika saatnya tiba, entah pada akhir hidup kita, ataupun jika kita masih hidup, pada hari kedatangan-Nya, maka kita didapati-Nya sebagai hamba yang setia dan berjaga-jaga. Agar kita boleh mendengar sabda-Nya, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” (Mat 25:34).

4.2 6 votes
Article Rating
104 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
widodo
widodo
10 years ago

… semua bangsa di bumi…. akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan kekuasaan dan kemulianNya.” (Mat 24:30)

siapakah yang dimaksud “anak manusia” pada potongan surat diatas?
Terimakasih.

[Dari Katolisitas: Istilah “Anak Manusia” dalam Mat 24:30 mengacu kepada Yesus Kristus. Silakan membaca di sini untuk penjelasannya, silakan klik.]

Roberts
Roberts
11 years ago

Dear Katolisitas,

bila dilihat di Kitab Wahyu, menjelang akhir zaman dunia ini banyak sekali akan terjadi kesusahan, kerusakan dan kehancuran.
Apakah itu hanya untuk manusia yg tidak beriman?
Bagaimana nasib kaum Kristen yg beriman yg masih hidup di dunia?

Terima kasih,
Roberts

Robby
Robby
11 years ago

Salam Damai Dalam Kristus
Terima kasih banyak atas pencerahannya, sekarang saya semakin yakin dan mantap dengan Iman Katholik. Dan saya yakin sekali lewat web ini akan banyak sekali umat Katholik yang bertambah Iman’nya kepada Yesus Kristus. Karena web ini adalah jawaban dari semua keraguan hati Umat Katholik. Sekali lagi Terima Kasih banyak atas bimbingan Anda.. saya beruntung sekali bisa membaca dan sharing di situs ini.
Salam Damai Kristus Beserta Kita.

Robby
Robby
11 years ago

Menurutku akhir jaman adalah dimana roh ku meninggalkan ragaku. Dan akan mengalami siksaan karena iman pada TUHAN YESUS. asalkan tetap berpegang teguh pada Yesus, pasti Dia akan membawaku ke kemah Kudusnya. amin

[dari katolisitas: Akhir zaman berbeda dengan ketika kita meninggal. Akhir zaman yang dimaksud adalah kedatangan Kristus yang kedua atau akhir dunia ini.]

Robby
Robby
Reply to  Robby
11 years ago

Salam damai.. Beberapa waktu lalu aku prnah mndengar pembicaraan umat kristen yang kebetulan makan di tempat yang sama dengan aku. Mereka bicara tentang anti christ yang ternyata menyinggung dan mengerucut pada katholik.. padahal 100% Katholik percaya akan Tuhan Yesus. Kesimpulannya langkah apa yang harus aku lakukan? karena tiap kali bertemu dia jadi ingat kata2 sesatnya. dan sampai sekarang aku merasa ingin marah pada mereka.. mohon pencerahan..Terima kasih salam damai Kristus beserta kita. [dari Katolisitas: silakan terlebih dahulu membaca artikel-artikel dan tanggapan kami di bawah ini seputar tuduhan kepada Gereja Katolik sebagai anti Kristus: Apakah Gereja Katolik adalah the Whore of… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  Robby
11 years ago

Salam, Robby Syukur luar biasa pada Tuhan! Menurut saya, bisa jadi itu adalah panggilan Yesus pada Robby untuk mulai mendalami dan mengasihi iman Katolik. Dengan mengerti dan mencintai iman Katolik, Robby dapat menjadi saksi Kristus dan mempertanggungjawabkan iman Robby dengan lemah lembut dan sopan (1 Pet 3.15). Robby dapat mulai dengan situs ini melalui link yang telah diberikan tim admin. Lalu, lewat artikel “Mengapa Kita Memilih Gereja Katolik?”, Robby bisa menelusuri motivasi dalam diri Robby seperti yang ditanyakan oleh judul artikel tersebut. Setelah mencari motivasi yang murni, Robby dapat melanjutkan ke topik-topik apologetik yang membahas mengenai ajaran Katolik yang sering… Read more »

aliciea
aliciea
12 years ago

wahyu 16:16 ….harmagedon(=amargedon)
“…144ribu(lelaki&perempuan)orang akan bersama2 Yesus memerintah bumi baru”. apa kata katolik?

[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik]

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  aliciea
12 years ago

dear katolisitas, Kesannya tidak adil dong bagi orang yang hidup di saat saat akhir dari akhir zaman (bila dibandingkan dgn orang yang hidup saat ini. Kita yang hidup pada zaman ini tidak mengalami aniaya / siksaan berat dari antiKrist, namun umat beriman (Gereja) pada saat akhir zaman akan alami penganiayaan yang hebat. Jika maksud dari penganiayaan itu adalah untuk pemurnian, lalu pemurnian untuk kita yang hidup saat ini berarti tidak ada dong. mohon tanggapan. soal pandangan dari kaum protestan tentang akhir zaman yang seolah bisa dipastikan, ada sebuah lelucon yang bisa menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Anak kecil: “Tuhan,… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  yusup sumarno
12 years ago

Shalom Yusuf Sumarno, Secara prinsip, tujuan akhir dari perjalanan kita adalah Surga. Karena zaman dan latar belakang masing-masing orang adalah berbeda, maka setiap orang mempunyai tantangan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pada masa yang penganiayaan, maka Tuhan memberikan rahmat yang berlimpah, sehingga umat Allah mempunyai kekuatan untuk menghadapi penganiayaan dan tetap setia kepada Allah. Sebaliknya, pada zaman ini, di mana semuanya menjadi lebih mudah, namun banyak orang menjadi suam-suam kuku. Dengan demikian, tidak ada yang tidak adil. Masing-masing orang sebenarnya dimurnikan dalam kehidupan masing-masing dalam perjuangannya untuk hidup kudus, sehingga pada akhirnya akan membawa orang kepada tujuan akhir, yaitu Sorga. Salam… Read more »

Dian
Dian
12 years ago

Shalom..
Saya mau tanya..
Kematian ada karena dosa asal. Bagaimana ajaran Gereja Katolik tentang penyebab akhir jaman? Apakah karena dosa asal juga? Artinya jika Adam Hawa tidak berdosa, tidak akan ada akhir jaman, begitu?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Dian
12 years ago

Shalom Dian, Memang kematian ada karena akibat dosa asal. Dan kalau dosa asal tidak ada, maka semua manusia ada di dalam Kerajaan Sorga. Bagaimana dengan akhir zaman? Tentu saja kalau kita melihat dari awal, maka tanpa dosa asal, tidak akan ada akhir zaman. Namun, dalam kondisi dunia ini – di mana kebaikan dan kejahatan bercampur, atau diumpamakan sebagai ladang dan ilalang (lih. Mat 13:24-43; bdk. KGK, 827), maka akhir zaman menjadi harapan bagi seluruh umat beriman – di mana pada waktu itu keadilan akan dinyatakan dengan seadil-adilnya (KGK, 682). Akhirnya akhir zaman juga menjadi kerinduan umat beriman, di mana pada… Read more »

skystar
skystar
13 years ago

Memang akhir zaman adalah suatu misteri? Akan ke manakah kita setelah mati itu juga misteri? Adakah kehidupan seperti kita ini di galaksi-galaksi lain seperti yang kita diami apakah juga sama ciptaan-Nya itu menurut saya juga misteri? Kalau kita merasakan diri kita merenungkan…. seolah-olah kalau dalam cerita film kita sebagai tokoh utamanya di mana-mana kok aku ya? Lantas bertanya-tanya siapakah aku ini…..apakah kehidupan ini semua bagai misteri? Kenapa susah untuk mengingat waktu kita usia di bawah 3th ???? Sampai saat ini semua itu kalau saya berpikir tak kan menemukan jawaban pastinya…….saya bukan seseorang yg rajin ke gereja atau pun membaca Kitab… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  skystar
13 years ago

Shalom Skystar, Terima kasih atas tanggapannya. Bagi umat Katolik, akhir zaman bukanlah menjadi satu misteri, karena akhir zaman pasti akan terjadi, seperti yang diungkapkan oleh Yesus sendiri. Yang masih menjadi misteri adalah kapan terjadinya. Namun, bagi umat Kristen, hal tersebut bukan juga benar-benar menjadi sebuah ‘misteri’ yang sama sekali tidak diketahui, karena Kristus sendiri telah mengajarkan kepada umat-Nya untuk senantiasa berjaga-jaga. (lih. Mat 24:42) Akhir dari kematian juga bukan merupakan satu misteri, kalau kita mempercayai apa yang dikatakan oleh Yesus, bahwa ada kehidupan setelah kematian, dan bahwa ada Sorga dan neraka. Yang perlu dipikirkan adalah apakah yang menjadi dasar dari… Read more »

Y. Iwan Christiawan
Y. Iwan Christiawan
13 years ago

Salam damai Kristus, saudara2ku Bahagia sekali ada orang2 Katolik yg memiliki website pengajaran Katolik seperti ini. Forum diskusinya juga tidak membabi buta penuh dengan umpatan dan makian spt yg sering saya temui di forum Kristen lain. Mungkin benar Katolik tidak mengakui adanya rapture. Tapi belum tentu benar bahwa rapture tidak ada, bukan. Karena semua adalah rahasia Yahwe. Maka yg mengetahui hanyalah RohNya. Namun patut disimak ttg periode, kalo boleh disebut, Visi Global Ellohim. Begitu berurutan dan hingga kini satu persatu mulai nampak manifestasinya di dunia. Membahas Akhir Zaman selalu berkaitan dg Bangsa Israel. Merekalah patokan waktunya. Tidak perlu memperhitungkan kapan… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Syalom Ingrid dan Y Iwan Christiawan Saya mengutip tulisan Ingrid berikut : Dan jika Magisterium sudah mengecam NAM dan aliran- aliran sejenisnya, maka sudah selayaknya umat Katolik tidak tergiur untuk mengikuti gerakan ataupun ajaran- ajaran NAM. Tidak gampang untuk melepaskan diri dari aliran – aliran NAM dan sejenisnya di akhir zaman ini, jika kita tidak mempunyai iman yang kuat kepada Kristus. Apalagi Tuhan sudah mengizinkan aliran semacam itu untuk tumbuh bersama – sama dengan kekristenan sampai pada akhir zaman (Ingat gandum dan lalang akan dibiarkan tumbuh bersama sampai pada masa penuaian). Jika kita tetap setia pada ajaran Kristus sampai ke… Read more »

Iwan Christiawan
Iwan Christiawan
Reply to  Machmud
12 years ago

Syallom, Machmud Mohon maaf apabila baru sekarang saya bisa menyapa anda dan menanggapi pertanyaan anda yang ternyata telah lama anda ajukan. Itu pun setelah saya browsing nama saya, kok muncul di google. Sayang situs ini tidak menghubungkan langsung dengan email saya jadi tidak bisa langsung ditanggapi, Sebelumnya mohon maaf, saya malah tidak tahu ada ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Umat Islam dan Kristen akan memiliki gembala yang sama. Maaf, saya juga harus mengatakan, bahwa kedua agama ini memang berbeda. Saya pernah membaca Buku berjudul Revange, tentang debat ahli Alkitab dengan Ahli Alquran yang berlangsung di London. Dan debat itu… Read more »

Johanes
Johanes
13 years ago

Salam Damai, Sangat sedikit, terlalu singkat dan saling tidak berhubungan penyampaian Injil mengenai pengangkatan dan akhir jaman. Secara klise juga dijelaskan, mereka yang berjaga-jaga akan diangkat. Padahal kalau kita renungkan secara mendalam untuk menjadi yang terangkat, jelas bukan sekedar masalah siapa yang layak, siapa yang berjaga-jaga atau siapa yang lebih percaya… Untuk terangkat seseorang harus mempunyai kualitas untuk itu! dan hal itu menurut saya tidak sederhana! Yesus mengajarkan hukum yang paling utama, Yesus mengajarkan cinta kasih!… tapi tidak pernah kita jumpai Yesus di dalam injil mengajarkan para murid untuk menjadi yang terangkat! Apakah pengangkatan itu terjadi pada akhir jaman? Apakah… Read more »

maria
maria
13 years ago

ju2r sj sy awaly jg tkt membaca ini..Tapi dngn pnjelasan yg sy bc, mmnbuat ht sy lbih yakin utk lebih mengandalkan TUHAN YESUS sbg Penyelamat sy..Saat ini sy hy berfkr hrs LEBIH MENGASIHI SESAMA, krn mnrt sy BAPA sngt mngasihi kita.. dn jembatan agar sy dpt brsatu dg BAPA hy TUHAN YESUS sndr.. Sy brdoa utk seluruk umat Katholik di seluruh dunai, agar lebih di kuatkn iman kt, dan mnjd UMAT KATHOLIK YG SEJATI, amin.trm ksh GBU

chistine
chistine
13 years ago

Salam Kasih ibu Ingrid & bapak Stef,
say mau tanya, tentang Khotbah Tentang Akhir Zaman Mat 24:1-2 Bait Allah akan diruntuhkan.
padahal Bait Allah mempunyai arti Rumah Allah,kenapa mau diruntuhkan?
Terima kasih untuk kesediaan menjawab pertanyaan saya

Salam Kasih,
christine

[dari katolisitas: silakan membaca pembahasan ini – silakan klik]

archangel
archangel
13 years ago

menurut saya akhir jaman itu adalah kematian kita sendiri, dan saya juga tdk terlalu memusingkan tentang akhir jaman, karena ‘yesus akan datang seperti pencuri’ so why we always looking for the truth of the end of days, dan kenapa manusia selalu sibuk mencari cari, menerka nerka the end of the days. menurut ku itu ga penting yang penting adalah bagaimana iman kita terhadap yesus kristus. i hate all of theory about the end of the days beacuse the only know when the time is coming just ‘bapa, putra , dan roh kudus’. so manusia ga ush mengupas hal2 yg ga… Read more »

Ignatius Agus Suwardaya
Ignatius Agus Suwardaya
13 years ago

Salam Damai dalam Kristus,
Menurut pendapat saya, yang disebut akhir jaman adalah di mana kita sudah meninggalkan dunia ini,Yesus Kristus telah bersabda bahwa Dia berjanji akan datang di dunia. Ada sabda yang mengatakan datangnya maut seperti pencuri pada malam hari , kapan datangnya dan kapan perginya kita tidak mengetahui.
Oleh karena itu marilah kita sambut kedatangan Yesus kembali dengan tekun berdoa dan berkarya.
Selamat Paska Bagi kita semua . Semoga Tuhan selalu beserta kita amin .

Kwee Tjih Tjay
Kwee Tjih Tjay
13 years ago

saya tdk mau terlalu pusing kapan akhir jaman pokoknya kita hidup disini dan sekarang (Hic et Nunc). Selama kita sungguh2 menghayati Hic et Nunc itu saya yakin kita akan bahagia. Mengenai akhir jaman, kita lihat aja bgm reaksi umat. Jika ajaran akhir jaman membuat mereka jadi merasa takut n gak happy mungkin memang ada yg salah dalam ajaran itu. Ttp jika ajaran akhir jaman itu membuat umat semakin dekat dengan Tuhan berarti memang Tuhan adalah kasih !

lino
13 years ago

Sangat Menarik

[Dari Katolisitas: komentar ini digabungkan karena masih satu topik]

Boleh di Share tidak???????????

[Dari Katolisitas: silakan jika anda ingin membagikan tulisan dalam website ini, asalkan anda menyebutkan sumbernya, yaitu dari https://www.katolisitas.org ]

Totok
Totok
13 years ago

Syalom
Artikel bagus sekali untuk memahami akhir jaman. Ada satu pertanyaan yang mungkin dapat saya tanyakan di dalam diskusi ini.
Kematian adalah terpisahnya antara tubuh fisik dengan roh. Nah kemanakah sebenarnya roh setelah meninggal itu sebelum ada pengadilan terakhir? Apakah dia menunggu di suatu tempat yg bernama purgatorium atau dimana? lalu apa kegiatannya?
Mohon bantuan rekan2 untuk memberikan pencerahan.

Kay Roven
Kay Roven
Reply to  Totok
13 years ago

Dalam Firman Tuhan anak2 Tuhan ketika mereka mati rohnya akan berada di satu tempat sambil menunggu kedatangan Tuhan (Ada Firmannya) asal nama mereka sudah tertulis di dalam kitab kehidupan, tidak ada yang namanya purgatorium hanya ada dua pilihan SORGA dan neraka.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Kay Roven
13 years ago

Shalom Kay Roven, Terima kasih atas tanggapannya tentang Api Penyucian. Kalau anda ingin memberikan tanggapan yang serius bahwa Api Penyucian tidak Alkitabiah. Mulailah dengan membaca artikel ini – silakan klik, beserta dengan tanya jawab di bawahnya. Setelah itu, cobalah menyusun argumentasi berdasarkan artikel tersebut. Kalau anda tidak percaya Api Penyucian karena tidak tertulis di Alkitab, maka seharusnya anda juga tidak boleh percaya kepada Trinitas, Sola Scriptura, Sola Fide, karena kata-kata dan istilah-istilah tersebut juga tidak ada di Alkitab. Cobalah untuk memberikan argumentasi yang belum pernah dibahas sebelumnya atau argumentasi yang lebih mendalam, sehingga topik dapat dibahas secara lebih mendalam dan… Read more »

patrick k.
patrick k.
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

shalom.. steanus tay: maafkan saya sblumnya.. saya belum sempat membaca artikel yang anda maksud di atas. tapi menurut saya tentang api penyucian tidak tertulis langsung di alkitab. namun menurut saya juga api penyucian dalam alkitab digambarkan sebagai Roh Kudus, Roh Kudus sebagai penolong, Roh Kudus menolong kita untuk menyucikan diri.. sama seperti emas. emas akan terlihat mahal, ketika ia dibersihkan oleh API yang panas. jika emas itu tidak diuji oleh api, emas itu akan tetap menjadi batu yang dianggap tidak ada gunanya.. jadi, kesimpulannya, api penyucian itu adalah api yang mampu membersihkan kita dari segala dosa. [dari katolisitas: Silakan membaca… Read more »

Orang berdosa
Orang berdosa
13 years ago

Ada Firman Allah yg bunyinya begini:
“MATAKU TERTUJU KEPADA ORANG YG MENCARI AKU”.
_Sudahkah kita mencari Allah ??
_lebih baik kita mencari allah dari pada berdebat masalah akhir zaman yg tdk selesai2 apalagi berdebat masalah protestan dan katolik. Tdk akan ada abis2nya itu smua., capex deh… Ingat kata Tuhan mataNYA tertuju kpd org yg mencari DIA.

mari
mari
13 years ago

artikel yang bagus mengenai akhir jaman menurut versi katolik. semoga membantu rekan-rekan katolik yang ingin mengetahui tentang akhir jaman. apakah katolitas ada rencana mengadakan seminar untuk membahas masalah ini atau topik lain? terima kasih.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  mari
13 years ago

Shalom Mari,
Teriima kasih atas dukungannya untuk karya kerasulan ini. Kami sementara ini belum mempunyai rencana seminar untuk membahas topik akhir zaman. Namun, seminar berikutnya adalah membahas pendidikan anak di dalam keluarga, paroki dan sekolah, yang rencananya akan diselenggarakan tanggal 29 Januari ini. Semoga anda dapat menghadiri seminar ini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

alvatarz
alvatarz
13 years ago

hi..hi..hi.. Aku Tidak memiliki Agama. Aku Tidak Memiliki Iman. Tetapi Aku Menyembah Yesus karena 100% aku Tahu Yesus adalah Tuhan. Yesus sendirilah Bapa Yang Bertahta di Kerajaan Sorga.. Yesus sendirilah Sang Pencipta Alam Semesta itu……. Dan Seluruh Malaikat Surga Menyebutnya = Bapa Yang Maha Kudus. Islam dan semua Iblis akan lenyap dari Bumi ini selama2nya….. Hindu, Buddha, Kristen Akan melebur Menjadi Satu ajaran. Karena Ketahuilah bahwa sesungguhnya Kasih, Kebenaran dan Keadilan itu Satu… Umat Hindu dan Buddha tak bersalah Jika mereka Tidak tahu bahwa Yesus itu adalah Tuhan. Namun mereka juga adalah agama yang benar……. Hanya mereka tidak memahami Kitab… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  alvatarz
13 years ago

Shalom Alvatarz,

Terima kasih atas komentarnya. Saya terus terang agak bingung dengan komentar anda, karena walaupun anda mengaku tidak memiliki iman dan tidak memiliki agama, namun anda mencoba memaparkan pokok-pokok iman dari beberapa agama. Pertanyaan saya adalah: Apakah dasar dari kesimpulan-kesimpulan yang anda buat? Bagaimana anda tahu bahwa apa yang anda percaya adalah benar? Darimanakah anda tahu dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, yang bertahta di Sorga, yang menciptakan alam semesta, yang disebut Bapa yang Maha Kudus? Silakan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan sebelum kita masuk ke diskusi yang lebih mendalam.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

ian
ian
Reply to  alvatarz
13 years ago

hmm…bagaimana kta bisa hidup dlm pluralitas jk slalu berpendapat begini.

Valentinus
Valentinus
Reply to  ian
13 years ago

Dalam forum komentar, mungkin kita bebas memberikan pendapat dan komentar yang berhubungan dengan tulisan di atas. Kadang kala agama dan kepercayaan memang bersifat pribadi dan tidak bisa dipaksakan, ataupun disensor.
Tetapi dalam forum semi resmi seperti ini, tulisan yang terang-terangan menghina agama lain tentunya tidak pantas, dan moderator berhak menghapus komentar tersebut.

Salah satu kebanggan saya sebagai Katolik, adalah toleransinya terhadap agama lain, seperti yang tertera dalam surat-surat kasih Konsili Vatikan 2.
[Dari Katolisitas: …. kami edit]

stefanus
Reply to  Valentinus
13 years ago

apa aja?? ada referensi tentang toleransi tadi please??/

Ignatius
Ignatius
13 years ago

kalau menurut saya akhir zaman itu terjadi tehadap kita, kalau kita sudah meninggalkan duniawi. maka dari itu selama kita hidup diduniawi ini kita harus berbuat apa yang diajarkan Tuhan(menurut kitab suci) kepada kita dan patuh dalam ajaran dan perintaNya. ini yang pernah saya tanggapi dalam khobah pastur dalam misa mingguan. apa yang dilakukan manusia dalam kehidupan duniawi ini baik atau buruk akan menghasilkan baik dan buruk didunia nyata maupun di akherat. Tubuh kita ini sebenarnya ada roh kudus makanya kita tdak boleh merusak tubuh kita maupun sesama kita. maaf kalau tanggapan saya salah karena kurang baca kitab suci tapi mendengarkan… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Ignatius
13 years ago

Shalom Ignatius, Terima kasih atas tanggapannya tentang akhir zaman. Secara prinsip, akhir zaman adalah kejadian berdasarkan wahyu Allah, di mana Kristus akan datang kembali ke dunia yang kedua kali sebagai Raja. Prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Gereja Katolik tentang akhir zaman dapat anda baca di sini – silakan klik. Dan kalau anda mau, anda dapat membaca rangkaian artikel tentang akhir zaman di sini: silakan klik, klik ini, dan klik ini serta klik ini. Kalau setelah membaca beberapa link tersebut anda masih mempunyai pertanyaan, maka silakan untuk bertanya lebih lanjut. Akhir zaman yang anda maksudkan ketika kita meninggal, maka hal tersebut mengacu… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
104
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x