Karena Kristus tidak terpisahkan dengan Gereja, sama seperti kepala tidak terpisah dari tubuh (lih. Ef 5:22-33) dan Kristus hanya mendirikan satu Gereja di bawah pimpinan Rasul Petrus, dan yang kini dilanjutkan oleh Paus sebagai penerus Rasul Petrus di dalam Gereja Katolik, maka kesatuan dengan Kristus sesungguhnya merupakan juga kesatuan dengan Gereja Katolik. Kesatuan ini dapat dinyatakan sebagai:1) kesatuan penuh secara eksplisit, dengan dibaptis dan resmi menjadi anggota Gereja Katolik; namun juga 2) kesatuan yang tidak secara penuh dan implisit, jika karena bukan kesalahan sendiri tidak tergabung dengannya, yaitu mereka yang dibaptis namun tidak secara resmi menjadi anggota Gereja Katolik, 3) maupun mereka yang karena bukan kesalahannya sendiri tidak sampai mengenal Kristus dan Gereja-Nya.
Tentang hal ini, baiklah kita membaca apa yang disampaikan oleh Paus Yohanes Paulus II dalam surat ensikliknya, Redemptoris Missio (Misi Sang Penebus), yang menyebutkan bahwa Gereja [yaitu Gereja Katolik yang didirikan Kristus] adalah Tanda dan Sarana Keselamatan, demikian:
“9. Pihak penerima yang pertama dari keselamatan adalah Gereja. Kristus memenangkan Gereja bagi diri-Nya sendiri dengan darah-Nya sendiri sebagai harga tebusan, dan membuat Gereja sebagai kawan sekerja-Nya di dalam penyelamatan dunia. Sungguh, Kristus hadir di dalam Gereja. Ia (Gereja) adalah Mempelai-Nya. Adalah Kristus yang menyebabkan Gereja bertumbuh. Kristus melanjutkan misi-Nya melalui dia [Gereja].
Konsili [Konsili Vatikan II] berkali- kali mengacu kepada peran Gereja di dalam penyelamatan umat manusia. Sementara mengakui bahwa Tuhan mencintai semua orang dan menjamin kepada mereka kemungkinan untuk diselamatkan ((lih. 1Tim 2:4, Konstitusi Tentang Gereja Lumen Gentium 14-17, Dekrit tentang Kegiatan Misionaris Gereja Ad Gentes 3)), Gereja percaya bahwa Tuhan telah menentukan Kristus sebagai satu-satunya Pengantara dan bahwa Gereja sendiri telah ditentukan sebagai sakramen umum keselamatan. ((lih. Konstitusi Tentang Gereja Lumen Gentium 48, Konstitusi Tentang Gereja di Dunia Modern Gaudium et Spes 43, Dekrit tentang Kegiatan Misionaris Ad Gentes 7,21)) “Kepada kesatuan katolik dari umat Allah inilah, maka, …. semua orang dipanggil, dan mereka menjadi anggotanya atau diarahkan kepadanya dengan berbagai cara, entah mereka adalah umat Katolik, atau mereka yang lain yang percaya kepada Kristus [dari gereja non- Katolik] atau akhirnya semua orang di manapun berada yang oleh rahmat Allah dipanggil kepada keselamatan.” ((Lumen Gentium, 13)) Adalah harus untuk dijaga kedua kebenaran ini bersama- sama, yaitu kemungkinan yang nyata untuk keselamatan di dalam Kristus untuk semua manusia, dan keharusan Gereja bagi keselamatan. Kedua kebenaran ini membantu kita memahami misteri keselamatan yang satu-satunya, sehingga kita dapat mengetahui belas kasihan Tuhan dan tanggungjawab kita sendiri. Keselamatan, yang selalu tetap adalah kasih karunia Roh Kudus, mensyaratkan kerjasama manusia, baik untuk menyelamatkan diri sendiri dan untuk menyelamatkan sesama. Ini adalah kehendak Tuhan, dan karena inilah mengapa Ia mendirikan Gereja dan membuatnya bagian dari rencana keselamatan-Nya. Mengacu kepada “bangsa yang mesianis ini”, Konsili mengatakan, “telah didirikan oleh Kristus sebagai persekutuan hidup, kasih dan kebenaran; oleh-Nya juga, ia telah dijadikan sakramen keselamatan bagi semua orang, dan diutus untuk misi kepada seluruh dunia sebagai terang dunia dan garam dunia.” ((Ibid., 9))
Keselamatan di dalam Kristus ditawarkan kepada semua orang
10. Keselamatan secara universal berarti bahwa keselamatan ditawarkan tidak hanya kepada mereka yang secara eksplisit percaya kepada Kristus dan telah menjadi anggota Gereja. Karena keselamatan ditawarkan kepada semua, maka keselamatan harus dibuat nyata tersedia bagi semua orang. Tetapi jelaslah bahwa dewasa ini, sebagaimana di masa lalu, banyak orang tidak mempunyai kesempatan untuk dapat mengenal dan menerima Injil keselamatan atau untuk masuk/ bergabung dengan Gereja. Keadaan-keadaan sosial dan budaya di mana mereka hidup tidak mengizinkan hal ini, dan seringkali mereka telah dibesarkan di dalam tradisi-tradisi religius yang berbeda. Bagi orang- orang seperti ini, keselamatan di dalam Kristus menjadi mungkin diperoleh karena rahmat yang, sementara mempunyai hubungan yang rahasia (mysterious relationship) dengan Gereja, tidak membuat mereka secara resmi menjadi bagian di dalam Gereja, tetapi menerangi mereka dengan cara yang diharuskan di dalam kondisi rohani dan jasmani mereka. Rahmat ini datang dari Kristus; yang dihasilkan dari Kurban-Nya dan dikomunikasikan oleh Roh Kudus. Hal ini [rahmat] memampukan setiap orang untuk memperoleh keselamatan melalui kerjasama dari orang tersebut.
Dengan alasan ini, Konsili, setelah meneguhkan posisi sentral Misteri Paskah Kristus, selanjutnya menyatakan bahwa “hal ini tidak hanya ditujukan bagi orang- orang Kristen, tetapi untuk semua orang yang berkehendak baik yang di dalam hatinya rahmat Tuhan bekerja secara rahasia. Sebab Kristus telah wafat bagi setiap orang dan karena panggilan terakhir dari setiap kita datang dari Tuhan dan karena itu secara universal satu, kita diharuskan untuk berpegang bahwa Roh Kudus menawarkan kepada setiap orang kemungkinan untuk mengambil bagian di dalam Misteri Paska ini dengan cara yang diketahui oleh Tuhan.” ((Gaudium et Spes, 22))
Dengan berpegang kepada uraian Bapa Paus Yohanes Paulus II, kita mengetahui bahwa kesatuan dengan Kristus, sesungguhnya juga merupakan kesatuan dengan Gereja Katolik, yang dipimpin oleh Bapa Paus. Kesatuan ini dapat merupakan kesatuan secara eksplisit maupun implisit, dan kesatuan dengan Kristus dan Gereja-Nya inilah yang dapat membawa kita kepada kehidupan kekal bersama-Nya di Surga. Dengan demikian, Gereja Katolik adalah tanda dan sarana keselamatan bagi seluruh umat manusia, karena Kristuslah yang mendirikannya dan karena Kristus melanjutkan misi-Nya melalui Gereja.
Shalom Ibu Ingrid,
saya non katolik, saya mau memberikan pengertian dari Mat 16:13-20 , dimana menceritakan Tuhan Yesus yg bertanya ke murid2Nya, siapakah Aku.
ayat 16-19 : Maka jawab Simon Petrus :”Engkau adalah Mesias,Anak Allah yang hidup”. Kata Yesus kepadanya:”Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
pernyataan Yesus kepada Petrus diatas mengacu kepada pernyataan Petrus yg berisi iman percayanya ke Yesus bahwa Ia adalah Mesias. Jadi kebenaran firman ini adalah suatu Anugerah yg tidak hanya berlaku kepada Petrus saja, tetapi kepada bagi siapapun yang percaya kepada Yesus adalah Tuhan, satu2nya jalan Keselamatan yang mati utk menebus dosa2 manusia.
Tidaklah tepat kalau pernyataan “kesatuan dengan Kristus, sesungguhnya juga merupakan kesatuan dengan Gereja Katolik, yang dipimpin oleh Bapa Paus”. Tetapi Gereja2 Kristen baik Katolik maupun non Katolik adalah anggota2 tubuh Kristus dimana kuasa Kasih Kristus Yesus yg mengalir dari dalam diri kita itulah yang mempersatukan kita smua(greja2Nya).
salam dan Tuhan memberkati,
Sanggam
[dari katolisitas: Silakan bergabung dalam diskusi ini – silakan klik dan ini – klik ini]
Artikel ini membantu memahami mengenai dogma “Extra Ecclesiam nulla salus”. Dimana dogma ini tidak pernah dianulir. Memahami dogma ini cukup sulit karena diperlukan pamahaman yang kompleks.
Intinya dogma ini menjelaskan keindahan rencana keselamatan Allah melalui Gereja Katolik.
Terima Kasih artikelnya, Katolisitas
Referensi lain:
http://indonesian-papist.blogspot.com/2011/07/apakah-konsili-vatikan-ii-menganulir.html
Ibu Ingrid yang dikasihi Tuhan
Memang benar Tuhan Yesus berdoa bagi persatuan “orang- orang yang percaya kepada-Nya oleh pemberitaan para murid-Nya” (Yoh 17:20-21) dan itu pasti terjadi, tapi untuk bergabung dengan gereja Katolik (walaupun gereja yang dibangun oleh Tuhan) itu hanyalah suatu harapan.
Jika gereja Anglikan kembali bergabung dalam kesatuan dengan gereja Katolik, itu patut untuk disyukuri
Orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan yang selamat itu sangat banyak, bukan hanya orang Katolik saja. (belum lagi saudara-saudara kita umat Muslim).
Apa ibu Ingrid percaya bahwa umat Muslim juga banyak yang masuk sorga tanpa harus bergabung dengan gereja Katolik ?
Apabila mereka juga masuk sorga lalu untuk apa Tuhan Yesus harus menyuruh orang-orang yang percaya kepadaNya bergabung dalam gereja Katolik ?
Ayatnya juga tidak ada dalam Kitab Suci, dan di sorga juga sudah tidak ada lagi yang namanya gereja Katolik atau gereja bukan Katolik.
Kita dapat berharap semoga akan ada gereja- gereja non- Katolik lainnya yang kembali bergabung dengan Gereja Katolik, agar persatuan Gereja yang dikehendaki oleh Kristus dapat terwujud.
Jika ibu Ingrid dan seluruh umat Katolik mengharapkan semua orang-orang yang percaya bergabung dalam gereja Katolik itu adalah : Mengharapkan yang tak mungkin, tapi jika orang-orang yang percaya kepada Tuhan pada akhirnya akan bergabung menjadi satu, dengan satu Gembala, itu adalah hal yang mungkin, karena Tuhan Yesus sendiri yang mengatakanNya
Gery
Shalom Gery,
Anda mempermasalahkan pernyataan saya karena Anda memisahkan kepemimpinan Paus sebagai sesuatu yang berbeda dengan kepemimpinan Kristus. Sedangkan Gereja Katolik melihat kepemimpinan Kristus dan Paus sebagai satu kesatuan, sebab Kristus telah memberikan kuasa kepemimpinan Gereja-Nya kepada Rasul Petrus dan para Paus sebagai penerus Rasul Petrus. Dengan kata lain, Gereja Katolik tidak memisahkan antara kepemimpinan Kristus dengan kepemimpinan Paus, sebab Paus adalah wakil Kristus, dan hanya melaksanakan apa yang diterimanya dari Kristus.
Silakan membaca selanjutnya di artikel ini, silakan klik.
Dengan demikian kami sebagai umat Katolik dapat saja berdoa dan mengharapkan persatuan Gereja di bawah pimpinan Bapa Paus, sebab kepemimpinan Paus tidak pernah terpisahkan dari kepemimpinan Kristus yang diwakilkannya. Bahwa bagaimana hal persatuan semua orang yang mengimani Kristus itu dapat terwujud di akhir zaman nanti, mungkin kami sendiri tak pernah dapat memahaminya secara persis, dan itu tidaklah menjadi masalah bagi kami; namun kami juga mempunyai kerinduan yang sama dengan Kristus, yaitu agar suatu saat semua orang dapat mengenal Dia dan masuk di dalam kawanan-Nya seperti kawanan domba di bawah pimpinan satu Gembala (Yoh 17: 20-21).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Comments are closed.