Pertanyaan:
Syalomm Bu Inggrid….
saya mau menanyakan kutiban Bacaan injil kemaren tanggal 9 Oktober
Yaitu :
Luk 11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.”
Luk 11:28 Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Nah dalam ayat 27 tesebut di atas Otomatis yang di tunjuk adalah Ibu maria.
ketika orang banyak itu mengatakan bahwa Ibu maria di sebut yang berbahagia,
lantas mengapa Yesus sendiri mengatakan tetapi ? kata2 “Tetapi” di sana seolah2
Yesus menentang bahwa maria di sebut yang berbahagia.
ini lah ayat yang di jadi kan senjata oleh umat kristen non katolik di tempat saya.
padahal dalam lukas 1:48 di katakan “mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”,
Mohon penjelasan nya Ibu, sebelum nya saya ucapkan terima kasih, maaf kalau saya salah tempat
karena saya tidak tau untuk memulai pertanyaan dengan topik baru.
Berkah dalem
Mike
Jawaban:
Shalom Mike,
Luk 11:28-29 mengatakan:
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Berikut adalah penjelasan yang saya peroleh dari penjelasan the Navarre Bible:
“Perkataan ini merupakan pujian kepada sikap batin Bunda Maria. Konsili Vatikan II mengatakan, “Dalam pewartaan Yesus, ia [Maria] menerima sabda-Nya, ketika Puteranya mengagungkan Kerajaan di atas pemikiran dan ikatan akan daging dan darah, dan Ia menyatakan bahagia mereka yang mendengar dan melakukan sabda Allah (lih. Mrk 3:35; Luk 11:27-28), seperti yang dijalankan Maria dengan setia (lih. Luk 2:19 dan 51).” (Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 58). Oleh karena itu, dengan menjawab demikian Yesus tidak menolak pujian dari wanita yang berseru memuji Bunda-Nya, melainkan Ia menerima pujian itu dan bahkan menjelaskan lebih jauh bahwa yang menjadikan Maria berbahagia adalah secara khusus adalah karena ia telah mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya. Maka perkataan-Nya ini adalah pujian kepada ketaatan Maria Ibu-Nya (lih. Luk 1: 38). Ia menerapkan ketaatan itu dalam hidupnya, dengan tulus, dengan murah hati tanpa perhitungan, memenuhi setiap akibatnya, tetapi tanpa keriuhan/ digembar-gemborkan, tetapi secara tersembunyi, dan dalam keheningan pengorbanan setiap hari.”
Pujian serupa yang dikatakan Yesus kepada Maria ini juga dikatakan-Nya, ketika Bunda Maria dan para saudara Yesus mencari-Nya pada saat Ia mengajar. Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara- saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8:19, lih. Mat 12:49-50, Mrk 3: 31-35)
Di sini Yesus juga tidak bermaksud menghina ataupun menyangkal ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Sebaliknya Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa yang melakukan kehendak Bapa-Nya adalah anggota keluarga-Nya dalam kerajaan Allah. [Perhatikan bahwa di sini Yesus menggunakan bentuk tunggal pada kata Ibu (jadi bukan ibu- ibu-Ku), sehingga dimaksudkan bahwa kata pujian ‘yang mendengarkan dan melakukan firman Allah’ pertama- tama ditujukan kepada ibu-Nya (Maria) dan saudara- saudara-Nya yang mendengarkan dan melakukan firman Tuhan]. Maka yang Yesus ajarkan di sini adalah keutamaan agar seseorang melakukan kehendak Allah. Ungkapan ini merupakan pujian kepada Bunda Maria, sebab Yesus mengakui bahwa Bunda Maria pertama-tama adalah seseorang yang melakukan kehendak Allah Bapa. Maria pertama- tama telah mengandung-Nya (Sang Firman Allah) dalam hatinya sebelum ia mengandung Kristus Sang Firman di dalam tubuhnya (Yoh 1:14). Ketaatan Maria kepada kehendak Bapa inilah yang menyatukannya dengan Kristus melebihi dari hubungan darah. Maka ayat di atas tidak untuk diartikan bahwa Yesus menyangkal ibu-Nya, melainkan untuk mengatakan bahwa Maria layak untuk dihormati bukan saja karena ia telah melahirkan Yesus tetapi karena ia pertama-tama menaati kehendak Allah.
Ketaatan akan kehendak Allah ini tidak terlepas dengan sifat kerendahan hati Bunda Maria ketika ia mengatakan:
“Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” (Luk 1:48)
St. Bede mengomentari ungkapan kerendahan hati Bunda Maria ini demikian, “Adalah layak, bahwa seperti kematian masuk ke dunia melalui kesombongan Hawa, maka jalan masuk menuju Kehidupan dinyatakan melalui kerendahan hati Maria (St. Bede, In Lucae Evangelium expositio, in loc.).
Maka Tuhan menghargai kerendahan hati Maria dengan pengakuan umat manusia akan keistimewaannya. “Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”. Nubuat ini terpenuhi setiap kali seseorang mendoakan doa Salam Maria. Ya, Bunda Maria dihormati di bumi ini sebagai Bunda Tuhan Yesus. Namun sebenarnya penghormatan ini tidak terbatas hanya karena Maria adalah seorang perempuan yang melahirkan Yesus, tetapi terutama karena Maria adalah teladan semua umat beriman untuk mendengarkan firman Allah dan melakukannya. Sebab oleh ketaatannya ini, Tuhan Yesus Sang Juru Selamat dapat datang ke dunia menjadi manusia dan tinggal di tengah- tengah kita (Yoh 1:14).
Semoga kitapun dapat meniru teladan Bunda Maria, dengan ketaatan kita dalam mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya.
Mohon dibahas tentang perpuluhan bagi kita yang swasta dimana pemasukan tidak pasti setiap bulannya
[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik. Gereja Katolik tidak mengharuskan prosentase jumlah persembahan sebagai sesuatu yang mutlak. Yang mampu silakan memberi, bahkan lebih dari perpuluhan. Yang terpenting adalah memberi persembahan dengan rela, dengan sukacita dan penuh ucapan syukur. Yang tidak mampu, silakan memberi menurut kemampuannya. Persembahan juga dapat dinyatakan dengan bakat dan waktu, jadi tak terbatas hanya dari harta benda. Maka bagi yang penghasilannya tak tetap setiap bulan, tidaklah menjadi masalah, sebab ia tetap dapat mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan seturut kemampuannya, dapat juga dalam bentuk bakat/ talenta dan waktu, yang sudah Tuhan percayakan kepadanya.]
Saya seorang Katolik. Tapi saya sendiri dengan tegas menolak untuk berdevosi kepada Bunda Maria ataupun orang Kudus. Devosi saya hanya untuk Kristus. Apakah dengan demikian saya ditolak oleh Katolik?
[dari katolisitas: silakan membaca dulu arti devosi kepada Bunda Maria di sini – silakan klik. Kalau anda masih tidak setuju, maka silakan memberikan argumentasi dan kita dapat berdialog. Kalau mungkin, silakan membaca dialog tentang persekutuan orang kudus di sini – silakan klik. Semoga dapat membantu]
Kalau Anda seorang Katholik yang benar pastilah anda tdk akan menolak berdevosi kepada Maria atau orang2 kudus,… [edit]
Shalom Simon,
Katolik tidak menolak anda tetapi anda yang menolak Katolik.
Kerananya Katolik adalah PERSEKUTUAN manusia yang mengimani Yesus Kristus dan yang memelihara persaudaraannya dengan umat seiman samada yang hidup dan yang telah mati.
Hidup beriman tanpa persaudaraan dan persekutuan dengan orang kudus itu adalah seperti seorang anak yang hanya menjaga hubungannya dengan bapanya tetapi menolak mau bersaudara dengan saudara saudarinya yang lain dan itu bukanlah sebuah kehidupan rohani yang diajarkan oleh Kitab Suci. Dan benar, keputusan anda untuk menolak untuk bersaudara dengan saudara saudari ( orang kudus ) kita yang telah meninggalkan teladan dan kesaksian yang indah buat Tuhan, Bapa kita itu adalah hak anda..tetapi mungkin boleh direnungkan analogi ringkas yang saya berikan tadi supaya kita semua bisa bersekutu erat dengan Bapa bersama saudara saudari ( orang kudus ) kita semua .
Salam Kasih
Lin Miriam
Syalom,,
Saya hanya mau mengatakan bahwa saya kasihan dengan pengikut ajaran Katholik yang selama ini sudah di bodoh-bodohi oleh doktrin katholik..
mari kita buka Alkitab sebagai panduan dan dasar iman, bukan omongan orang-orang pemuka agama atau orang suci siapapun itu..
Yoh 14 ayat 6 tertulis: “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku..”
Selain nats tersebut ada ratusan nats lagi yang pada intinya menyatakan untuk mengikuti apa yang telah diajarkan Yesus..
oleh karenanya uintuk apa kita berputar-putar dengan berdoa kepada maria, atau meminta maria mendoakan dan menyampaikan doa serta pengharapan kita melalui Maria?
Dan sudah terang dan jelas bahwa hanya Tuhan Yesus-lah yang pantas dijadikan role model dan panduan hidup kita agar kita bisa duduk bersama-sama Bapa pada akhir zaman..
Lain dari itu adalah sesat dan tidak Alkitabiah..
Apalagi maria itukan hanya manusia dan perempuan biasa dimana dia juga melakukan pernikahan, berhubungan badan dengan suaminya Yosep guna menyalurkan hasrat birahinya, hamil dan akhirnya melahirkan anak yang biasa-biasa saja serta tidak jelas rimba dan sepak terjangnya, khususnya dalam mewartakan firman Tuhan..
Oleh karenanya, kembali dan berpeganglah hanya kepada firman Tuhan kita Yesus Kristus penebus dosa kita..
Shalom Michael,
Terima kasih atas tanggapan anda. Saya yakin bahwa tanggapan negatif anda tentang umat Katolik didasarkan atas kasih anda kepada Kristus, sehingga anda tergerak untuk membawa umat Katolik ke jalan yang benar. Hanya, sayangnya anda belum benar-benar tahu apa yang sebenarnya dipercaya oleh umat Katolik. Orang sering salah sangka bahwa iman Katolik tidaklah alkitabiah dan sungguh sesat. Menurut saya, sikap yang paling baik adalah untuk mempelajari dahulu apa yang sebenarnya dipercaya oleh umat Katolik dan kemudian mencoba untuk mempertanyakannya. Di website ini, pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan telah dibahas secara panjang lebar. Kalau memang anda benar-benar serius untuk mengenal iman Katolik, maka anda benar-benar harus meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Saran saya, berfokuslah pada satu topik bahasan, dan kemudian kita diskusikan lebih jauh. Bacalah terlebih dahulu diskusi-diskusi yang telah ada di site ini, kemudian berikan argumentasi yang belum pernah diberikan atau bergabung dalam diskusi yang telah ada untuk memperdalam topik bahasan. Namun, kita tidak dapat memulai satu diskusi dari awal, yang hanya merupakan pengulangan belaka. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:
1. Yoh 14:6 mengatakan bahwa Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Oleh karena itu, umat Katolik mempercayai semua yang Yesus katakan, termasuk Mat 16:16-19 tentang Yesus mendirikan Gereja, Perjamuan Suci dalam Ekaristi Kudus, Pemberian kuasa dalam pengampunan dosa (Yoh 20:21-23), menghormati Maria karena Yesus memberikan Bunda-Nya kepada umat beriman, dll. Oleh karena itu, kalau kita mengklaim mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Yesus, maka kita juga menjalankan semua yang telah diperintahkan Yesus.
2. Kalau anda ingin tahu tentang mengapa umat Katolik menghormati Maria, silakan membaca dua link ini, di mana di dalamnya terdapat sekitar 40 artikel dan tanya jawab: klik ini dan diskusi panjang tentang persekutuan para kudus, anda dapat baca di sini – silakan klik dan jangan lupa membaca dialog di artikel tersebut – silakan klik. Kalau umat Katolik menghormati Maria dan menjadikannya role model, bukan berarti mengurangi kuasa Kristus, karena umat Katolik tahu bahwa Maria menerima rahmat dari Kristus. Dapatkah anda memberikan definisi dari “role model“? Karena anda ingin Alkitabiah, siapakah “role model” yang disebutkan di Alkitab? Apakah hanya Yesus atau juga ada figur-figur di luar Yesus? Kalau ya, mengapa? Apakah anda tidak terinspirasi iman Abraham, Musa, dll? Apakah anda menjadikan para rasul sebagai role model anda, apakah anda tidak terinspirasi bagaimana rasul Paulus melakukan evangelisasi? Apakah anda tidak terinspirasi oleh apa yang dilakukan oleh pendeta anda maupun orang-orang yang anda anggap berjasa dalam menyebarkan Kerajaan Allah? Kalau jawabannya ya, apa salahnya menjadikan Maria menjadi role model? Ada banyak rasul, ada banyak nabi, ada banyak pendeta, namun hanya ada SATU Bunda Allah.
3. Kalau anda mengatakan bahwa Maria adalah manusia biasa dan tetap menjadi manusia biasa setelah dipilih Allah, maka sesungguhnya anda mempertanyakan keputusan Allah. Cobalah berfikir dari sisi yang lain: Mengapa Allah memilih Bunda Maria sebagai Bunda Sang Penebus? Apakah Allah mempersiapkan Maria untuk mengemban misi ini sebelumnya atau keputusan Allah bersifat mendadak dan tanpa perencanaan? Apakah “hasrat birahi”? Darimanakah asalnya hasrat birahi ini? Apakah seseorang dapat untuk tidak menggunakan hasrat birahinya demi Kerajaan Allah? Menurut anda, kalau Yesus dapat memilih, apakah Dia memilih untuk lahir dari perempuan berdosa atau perempuan tidak berdosa? Dan apakah alasannya? Mengapa Martin Luther mempercayai bahwa Maria dilahirkan tanpa noda? Apakah dalam hal ini, dia salah dan tidak alkitabiah? Apakah anda mempunyai catatan siapakah saudara-saudari kandung Yesus? Di manakah dasarnya?
Kalau anda benar-benar serius untuk berdiskusi, silakan membaca beberapa link yang saya berikan dan silakan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya beri warna merah. Minimal, dari permenungan yang akan anda lakukan, anda akan dapat melihat bahwa Gereja Katolik mempunyai dasar Kitab Suci dan bukan hanya mengajarkan suatu pengajaran yang tanpa dasar. Semoga dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Mas Adi hermawan : kalau kita di tanya kembali, mengapa harus pakai patung ? Adakah ayat yang menguatkan nya ?
[dari katolisitas: silakan melihat artikel ini – silakan klik dan diskusi ini – silakan klik]
Bung Mike,
Kalau di tanya seperti itu jawabnya sederhana saja, Siapa bilang harus pakai patung? Tidak harus pakai patung. Iman Katolik tidak tergantung ada atau tidaknya patung.
Salam Damai.
Edwin
Terima kasih banyak Bu Inggrid atas penjelasan nya secara gamblang. Dan juga mas Adi dan mas fery terima kasih atas tanggapan nya yang sangat membantu saya. ↲↲ Salam kasih.↲↲ Mike
syalom bu ingrid dan mike,
Untuk mike, jika ada umat kristen non katolik yg meragukan ajaran katolik, tolong tanyakan apakah salib yg mereka yakini (polos tanpa Yesus dan tulisan INRI) itu salib Yesus??? Karena saat penyaliban yg membedakan salib Yesus dng salib yg lain (penjahat)adalah tulisan INRI. Apakah Yesus membawa tulisan INRI tsb ke surga ¿ Jadi bagaimanapun juga salib Yesus harus ada tulisan INRI ada atau tidak tubuh Yesus. Semoga pertanyaan tsb bisa meyadarkan mereka.
Menurut saya gak mungkin Yesus menyangkal Maria…
Ada ada aja orang kristen non khatolik…
Yesus bukan anak durhaka toh, cuma kata2nya bermakna ajah,…
Tq.
[Dari Katolisitas: Ya, benar, tidak mungkin Yesus menyangkal Maria, ibu-Nya sendiri. Yesus yang mengajarkan perintah, “Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Mat 15:4; 19:19; Mrk 7:10;10:19, Luk 18:20) pasti terlebih dahulu mempraktekkannya sendiri.]
Syalomm Bu Inggrid….
saya mau menanyakan kutiban Bacaan injil kemaren tanggal 9 Oktober
Yaitu :
Luk 11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.”
Luk 11:28 Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Nah dalam ayat 27 tesebut di atas Otomatis yang di tunjuk adalah Ibu maria.
ketika orang banyak itu mengatakan bahwa Ibu maria di sebut yang berbahagia,
lantas mengapa Yesus sendiri mengatakan tetapi ? kata2 “Tetapi” di sana seolah2
Yesus menentang bahwa maria di sebut yang berbahagia.
ini lah ayat yang di jadi kan senjata oleh umat kristen non katolik di tempat saya.
padahal dalam lukas 1:48 di katakan “mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”,
Mohon penjelasan nya Ibu, sebelum nya saya ucapkan terima kasih, maaf kalau saya salah tempat
karena saya tidak tau untuk memulai pertanyaan dengan topik baru.
Berkah dalem
Mike
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Shalom,
Ayat Luk 11:27 , Luk 11:28 banyak menimbulkan mispresepsi. Saya pernah membaca sebuah buku tentang pemahaman ayat ini. Ayat itu tidak berhubungan dengan penentangan terhadap Bunda Maria. Kita cermati dari mulai Luk 11:1 sampai dengan Luk 11:54. Yesus sedang mengajarkan sebuah materi pengajaran. dan Yesus masih berbicara. Lalu ada seorang perempuan menyela saat Yesus berbicara. Materi saat Yesus mengajar berbeda dengan ungkapan perempuan tersebut. Kata-kata Yesus “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” adalah sebuah teguran kepada perempuan tersebut karena kagum terhadap kepiawaian Yesus dalam mengajar namun tidak memahami ajaran yang diutarakan Yesus sendiri pada saat itu. Yesus menginginkan kita mendengar ajarannya, memeliharanya dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita jangan sampai terjebak hanya dalam kekaguman sosok Yesus saja, namun lupa melaksanakan ajarannya.
Damai Kristus beserta kita
[Dari Katolisitas: Dapat saja seseorang berpendapat demikian, namun yang jelas, ajaran yang serupa dikatakan Yesus saat Ia menjelaskan bahwa ibu dan saudara- saudara-Nya adalah mereka yang mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya (lih. Luk 8:19-21). Dengan demikian Yesus menempatkan ketaatan kepada kehendak Tuhan lebih tinggi daripada hubungan darah/ saudara.]
Comments are closed.