Pendahuluan

Ketika, saya tinggal di Jakarta, suatu hari saya mendengar ketukan pintu rumah. Dan ternyata yang datang berkunjung adalah dua orang wanita, yang tersenyum ramah, serta mengatakan ingin bersaksi tentang kebaikan Allah. Tentu saja saya menyambut baik kedatangan mereka. Mereka memperkenalkan diri mereka, bahwa mereka adalah anggota Saksi Yehova. Dan seperti biasa yang pernah saya dengar, mereka mulai mempertanyakan keadaan dunia ini yang terlihat menyedihkan dengan begitu banyak penderitaan dan kejahatan. Mereka telah mempersiapkan brosur yang berisi kegiatan dan pengajaran dari Saksi Yehovah, termasuk mendiskusikan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Ini sungguh menyedihkan, namun di dalam hati, saya sungguh memuji kesungguhan hati mereka untuk mewartakan ajaran-ajaran yang dipercaya oleh kelompok Saksi Yehovah ini. Di sisi yang lain, saya merasa bahwa pewartaan yang tidak mewartakan kebenaran secara penuh, atau malah bertentangan dengan kebenaran, bukanlah pewartaan Kabar Gembira yang sejati. Mewartakan dimensi manusia dari Kristus tanpa mewartakan dimensi Ilahi-Nya adalah tidak lengkap dan bertentangan dengan kebenaran. Hal ini juga diperparah dengan ajaran lain yang menyimpang dari akal budi, prinsip keadilan, dan Alkitab, seperti ajaran tentang: tujuan akhir manusia, konsep antropologi yang salah, dll. Dalam tulisan ini, kita akan melihat sejarah berdirinya sekte ini, pengajaran mereka, dan memaparkan bahwa beberapa prinsip ajaran mereka adalah tidak benar.

Tentang Saksi Yehova

Pada tahun 1872, Charles Taze Russell (1852-1916) mendirikan satu sekte yang dinamakan Saksi Yehova atau Saksi Yehuwa (Jehovah’s witnesses). Charles T. Russell mempunyai latar belakang aliran Protestan (Congregationalism), dan kemudian dia mengikuti aliran Adventisme (Adventism), sebelum akhirnya mendirikan the Watchtower Bible and Tract Society, yang mengontrol perkembangan dan pengajaran dari Saksi Yehova, yang berpusat di Brooklyn, USA. Dari latar belakang ini, maka dapat dimengerti kalau beberapa doktrin yang dianutnya adalah dari Protestan dan juga dari Adventisme. ((Adventisme mengacu kepada gerakan keagamaan yang sangat kuat di sekitar tahun 1800-an, seperti the Mormons, the Seventh Day Adventists / Tujuh Hari Adven)) Beberapa doktrin Protestan yang dianut oleh Saksi Yehova adalah: penolakan terhadap beberapa pengajaran Katolik, seperti Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, Api Penyucian, Perantaraan Para Kudus, dll. Pengaruh dari Adventisme  dapat terlihat dari beberapa ajaran Saksi Yehuwa, seperti akhir jaman, Roh Kudus bukan pribadi, Yesus bukan Tuhan namun Malaikat Mikael – yang lebih rendah dari Allah, dll. Mari sekarang kita membahas beberapa pengajaran pokok dari Saksi Yehuwa yang sebenarnya bertentangan dengan Kitab Suci, akal budi, dan prinsip keadilan.

  1. Mempercayai Yesus bukanlah Tuhan adalah bertentangan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia.
  2. Mempercayai Yesus adalah penghulu malaikat Mikael adalah menempatkan Pencipta menjadi ciptaan.
  3. Beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari Allah.
  4. Hanya 144,000 orang yang dipercaya berada di Sorga tidak masuk akal dan tidak Alkitabiah.
  5. Dua tipe kebahagiaan manusia – kebahagiaan Sorga dan dunia – adalah seperti sistem kasta, bertentangan dengan prinsip keadilan dan tidak Alkitabiah.
  6. Pengajaran bahwa jiwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan Alkitab.
  7. Pengajaran bahwa tidak ada neraka yang kekal menyalahi prinsip keadilan dan Alkitab.

1. Mempercayai Yesus bukanlah Tuhan adalah bertentangan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia.

Salah satu pengajaran dari Saksi Yehuwa yang sungguh berbeda dibandingkan dengan pengajaran agama Kristen adalah mereka tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan. Bagi mereka Tuhan adalah Yehuwa, dan bukan Trinitas – Satu Tuhan dalam tiga pribadi. Kalau ditelusuri, sebenarnya ajaran ini telah diajarkan oleh Arius, yang pada tahun 318 mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Dan para Bapa Gereja akhirnya dapat memusnahkan ajaran sesat ini pada tahun 325 melalui konsili Nicea, walaupun pengaruh ajaran Arius masih terus berlangsung sampai kurang lebih abad ke- 5. Di dalam kunjungan mereka ke rumah-rumah, biasanya, pada awalnya, mereka tidak terlalu membahas tentang identitas Yesus yang bukan Tuhan (dalam pengertian pribadi ke-2 dalam Trinitas). Mereka akan menceritakan tentang Yesus yang sungguh-sungguh memberikan jalan dan pengajaran yang begitu luar biasa kepada manusia, bahkan kadang-kadang mereka mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Namun, kalau ditanya lebih lanjut, apakah Yesus adalah Allah dalam pengertian Trinitas, Satu Allah dalam tiga pribadi, di mana Yesus adalah pribadi yang ke-dua, maka mereka akan mengatakan tidak. Saksi-saksi Yehuwa memberitakan setengah kebenaran, yaitu kemanusiaan Yesus, tanpa memberitakan kebenaran yang lain, yaitu ke-Allahan Yesus. Di dalam sejarah kekristenan, ajaran sesat yang berhubungan dengan kristologi, senantiasa menekankan sisi yang satu tanpa melihat sisi yang lain. ((Ajaran yang menolak kemanusiaan Yesus: Docetism, Gnosticism, Manichaeism, Apollinarism, Monophisitism. Ajaran yang menolak ke-Allahan Yesus: Adoptionism, Arianism)) Untuk menjawab keberatan mereka tentang ke-Allah Yesus, maka silakan untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi yang telah ditulis oleh katolisitas.org:

Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia. Dan Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia.

Berikut ini adalah beberapa pembuktian dari tulisan di atas, yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Pernyataan Yesus ini dilakukan dengan berbagai cara dan dalam berbagai kesempatan:

  1. Pertama-tama, ketika berusia 12 tahun dan Ia diketemukan di Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya (lih. Luk 2:49). Dengan demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Putera Allah.
  2. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Allah Bapa pada saat Pembaptisan Yesus, saat terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”(Luk 3:22).
  3. Yesus adalah Tuhan yang mengatasi para malaikat. Setelah Dia mengatasi cobaan Iblis di padang gurun, para malaikat- pun datang melayani Dia (lih. Mat 3:11).
  4. Pada saat Yesus memulai pengajaranNya, terutama dalam Khotbah di Bukit (Delapan Sabda Bahagia), Ia berbicara di dalam nama-Nya sendiri, untuk menyatakan otoritas yang dimiliki-Nya (Mat 5:1-dst). Ini membuktikan bahwa Ia lebih tinggi dari Musa dan para nabi, sebab Musa berbicara dalam nama Tuhan (lih. Kel 19:7) ketika Ia memberikan hukum Sepuluh Perintah Allah; tetapi Yesus memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu….” Hal ini tertera sedikitnya 12 kali di dalam pengajaran Yesus di Mat 5 dan 6, dan dengan demikian Ia menegaskan DiriNya sebagai Pemberi Hukum Ilahi (the Divine Legislator) itu sendiri, yaitu Allah. Demikian pula dengan perkataan “Amen, amen…”, pada awal ajaranNya, Yesus menegaskan segala yang akan diucapkan-Nya sebagai perintah; bukan seperti orang biasa yang mengatakan ‘amen’ diakhir doanya sebagai tanda ‘setuju’.
  5. Jadi dengan demikian Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Taurat Allah yang hidup, suatu peran yang sangat tinggi dan ilahi, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Hal ini dipegang oleh banyak orang Yahudi yang diceriterakan dengan begitu indah dalam buku Jesus of Nazareth, yaitu dalam percakapan imajiner seorang Rabi Yahudi dengan Rabi Neusner, mengenai bagaimana mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan orang muda yang kaya, “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat 19:21). “Aku” di sini hanya mungkin berarti Tuhan sendiri.
  6. Yesus menyatakan DiriNya sebagai Seorang yang dinantikan oleh para Nabi sepanjang abad (lih. Mat 13:17). Ia juga berkata,“…supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, … sampai Zakharia… semuanya ini akan ditanggungkan pada angkatan ini!” (Mat 23:34-36). Secara tidak langsung Ia mengatakan bahwa darah-Nya yang akan tertumpah dalam beberapa hari berikutnya merupakan rangkuman dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah sepanjang segala abad.
  7. Yesus sebagai Tuhan juga terlihat dengan jelas dari segala mukjizat yang dilakukan dalam nama-Nya sendiri, yang menunjukkan bahwa kebesaran-Nya mengatasi segala sesuatu. Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41) menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16,  9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), mengampuni dosa (Luk5:24; 7:48), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19).
  8. Pada saat Ia menyembuhkan orang yang lumpuh, Yesus menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 9:2-8; Luk5:24), sehingga dengan demikian Ia menyatakan DiriNya sebagai Tuhan sebab hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.
  9. Pada beberapa kesempatan, Yesus menyembuhkan para orang sakit pada hari Sabat, yang menimbulkan kedengkian orang-orang Yahudi. Namun dengan demikian, Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa Ia adalah lebih tinggi daripada hari Sabat (lih. Mat 12:8; Mrk 3:1-6).
  10. Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.
  11. Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan, dengan berkata “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14):
    • Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).
    • Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.
    • Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.
    • Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).
    • Yesus mengatakan, “Aku ini (It is I)…”, pada saat Ia berjalan di atas air (Yoh 6:20) dan meredakan badai.
    • Yesus mengatakan, “Akulah Dia,” pada saat Ia ditangkap di Getsemani.
    • Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”
    • Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)
  12. Dengan demikian, Yesus menyatakan DiriNya sudah ada sebelum segala sesuatunya dijadikan. Dan ini hanya mungkin jika Yesus sungguh-sungguh Tuhan. Mengenai keberadaan Yesus sejak awal mula dunia dinyatakan oleh Yesus sendiri di dalam doa-Nya sebelum sengsara-Nya, “Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)
  13. Dengan keberadaan Yesus yang mengatasi segala sesuatu, dan atas semua manusia, maka Ia mensyaratkan kesetiaan agar diberikan kepadaNya dari semua orang. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37). Ia kemudian berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap saudara kita yang paling hina, itu kita lakukan terhadap Dia (lih. 25:40). Ini hanya dapat terjadi kalau Yesus adalah Tuhan yang mengatasi semua orang, sehingga Dia dapat hadir di dalam diri setiap orang, dan Ia layak dihormati di atas semua orang, bahkan di atas orang tua kita sendiri.
  14. Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diriNya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan DiriNya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para muridNya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Ini hanya mungkin jika Ia sungguh-sungguh Tuhan. Pernyataan Yesus ini berbeda dengan para pemimpin agama lain, seperti Muhammad dan Buddha, sebab mereka tidak pernah menyatakan diri mereka sendiri sebagai Tuhan.
  15. Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).
  16. Yesus menyatakan Diri sebagai Tuhan, dengan menyatakan diriNya sebagai Anak Manusia, yang akan menghakimi semua manusia pada akhir jaman (lih. Mat 24:30-31), sebab segala kuasa di Surga dan di dunia telah diberikan kepada-Nya, seperti yang dikatakanNya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus…” (Mat 28:18). Dengan demikian, Yesus menyatakan diriNya sebagai Pribadi Kedua di dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, dan dengan kuasaNya sebagai Allah ini maka ia akan menghakimi semua manusia di akhir dunia nanti, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Daniel (Dan 7:13-14). Yesus tidak mungkin membuat pernyataan sedemikian, jika Ia bukan sungguh-sungguh Tuhan.

2. Mempercayai Yesus adalah penghulu malaikat Mikael adalah menjadikan Pencipta menjadi seorang ciptaan.

Kalau bukan Tuhan, bagaimana Saksi Yehuwa mempercayai Yesus? Mereka mempercayai bahwa Yesus, Adam ke-dua, adalah penghulu malaikat Mikael. ((lih. Aid to Bible Understanding, p. 1152, yang mengatakan “Michael the Archangel, the first creation of Jehovah, before He came to earth and returned to the identity of Michael after his ressurection.“; lihat juga United in Worship, p. 29 yang mengatakan “Michael the Archangel is no other than the only begotten son of God, now Jesus Christ. That Jehovah directly created only one thing, Michael the arch angel and that Michael created all other things.“)) Ajaran ini kalau ditelurusi merupakan suatu modifikasi dari ajaran agama gereja Mormon, yang percaya bahwa malaikat Mikael adalah Adam ((Fr. Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2: How to Answer Jehowah’s Witnesses and Mormons (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars, 1996), hal. 3, mengambil sumber dari Brigham Young, Journal of Discourse)) Kalau kita dapat membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, maka ajaran bahwa Yesus adalah malaikat Mikael adalah tidak mempunyai dasar. Oleh karena itu, silakan melihat beberapa artikel Kristologi dan argumentasi di atas. Kalau Yesus adalah Tuhan, maka tidak mungkin dia berhenti menjadi Tuhan, dan kemudian menjadi malaikat, mahluk yang diciptakan.

3. Beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari Allah.

Salah satu pengaruh dari Adventisme kepada Saksi -saksi Yehuwa adalah meramalkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan akhir dunia. Mari kita melihat beberapa ramalan yang diberikan, yang saya ambil dari site Catholic Answer (silakan klik):

  • 1889: “Peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa (Why 6:14), dimana akan berakhir di tahun 1914 ..” (Studies, Vol. 2,1908 edition, 101) [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1891: “Dengan berakhirnya tahun 1914, apa yang Tuhan sebut Babilonia, dan apa yang orang-orang sebut Chistendom, akan berlalu, seperti yang telah ditunjukkan dalam nubuat” (Studies, Vol. 3, 153)
  • 1894: “Akhir dari tahun 1914 bukanlah hari untuk permulaan, namun untuk berakhirnya masa kesukaran” (WT Reprints, 1-1-1894, 1605 and 1677)
  • 1897: “Tuhan kita sekarang hadir, sejak Oktober 1874” (Studies, Vol. 4, 1897 edition, 621)
  • 1916: “Enam masa 1000 tahun yang bermula dari Adam telah berakhir, dan masa hari ke tujuh, 1000 tahun dari pemerintahan Kristus telah dimulai di tahun 1873” (Studies, Vol. 2, p. 2 of foreword)
  • 1917: “Alkitab … membuktikan bahwa kedatangan Kristus ke dua telah terjadi di musim gugur 1874” (Studies, Vol. 7, 68)
  • 1918: “Oleh karena itu, dengan penuh keyakinan kita boleh berharap bahwa 1925 akan menandai kembalinya Abraham, Isak, Yakub, dan nabi-nabi yang setia dari masa dulu” (Millions Now Living Will Never Die, 89) [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1922: “Tahun 1925 adalah tahun yang lebih diindikasikan oleh Alkitab secara lebih nyata daripada tahun 1914” (WT, 9-1-1922, 262).
  • 1923: “Tahun 1925 secara pasti telah ditegaskan di dalam Alkitab. Seperti kepada nabi Nuh, umat Kristen sekarang mempunyai sesuatu yang lebih untuk mendasarkan imannya daripada yang dipunyai oleh nabi Nuh ketika dia mendasarkan imannya akan kedatangan banjir besar” (WT, 4-1-1923, 106).
  • 1925: “Tahun 1925 telah tiba…. umat kristen seharusnya tidak terlalu kuatir tentang apa yang mungkin terjadi tahun ini” (WT, 1-1-1925, 3).
  • 1931: “Ada bukti kekecewaan dari anggota Yehuwa di dunia tentang tanggal [prediksi] 1914, 1918 dan 1925, dimana kekecewaan hanya sementara. Kemudian para pengikut belajar bahwa tanggal-tanggal tersebut telah ditetapkan secara pasti di dalam Alkitab; dan mereka juga telah belajar untuk tidak menentukan tanggal yang pasti….” (Vindication, 388, 389). [catatan: nubuat akhir jaman yang diramalkan tahun 1914, 1918, 1925 tidaklah terbukti]
  • 1939: “Bencana dari Armagedon sudah dekat” (Salvation, 361).
  • 1941: “Armagedon pasti telah dekat … segera… dalam beberapa tahun” (Children, 10).
  • 1946: “Armagedon… akan terjadi sebelum 1972” (They Have Found a Faith, 44). [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1966: “Enam ribu tahun dari saat manusia diciptakan akan berakhir di tahun 1975, dan periode ke tujuh dari seribu tahun dari sejarah manusia akan dimulai di tahun 1975” (Life Everlasting in Freedom of the Sons of God, 29).
  • 1968: “Akhir dari enam ribu tahun dari sejarah manusia di musim gugur tahun 1975 bukanlah [bersifat] sementara, namun diterima sebagai suatu tanggal yang pasti” (WT, 1-1-1968, 271). [catatan: Hal ini tidak terbukti]

Dari sini, kita melihat bahwa ramalan-ramalan yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa tidaklah terbukti, seperti ramalan-ramalan tentang akhir dunia dan armagedon. Dan kita tahu bahwa seorang nabi yang perkataannya tidak terbukti bukanlah nabi yang benar, seperti yang dikatakan di dalam Kitab Ulangan “apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Ul 18:22; lihat juga Yer 23:16; 28:9). Dan ramalan tentang akhir dunia yang dibuat oleh Saksi Yehuwa tidak terjadi, bahkan bukan hanya gagal sekali, namun berkali-kali. Kalau Saksi Yehuwa membuat kesalahan doktrin tentang akhir jaman, maka pertanyaannya, bagaimana kita dapat percaya akan doktrin-doktrin yang lain?

5. Hanya 144,000 orang yang dipercaya berada di Sorga tidak masuk akal dan tidak Alkitabiah.

Ajaran pokok yang lain dari Saksi Yehuwa adalah hanya 144,000 orang yang dapat masuk dalam Kerajaan Sorga. ((Reasoning from the Scriptures (Reasoning) [New York, Watchtower Bible and Tract Society, 1985], 166)) Yang termasuk dalam kelompok 144,000 orang ini disebut “yang diurapi” (the anointed), sedangkan orang-orang lain yang dibenarkan oleh Allah disebut “domba yang lain” (the other sheep). Kelompok yang diurapi dipercaya mulai dari para rasul sampai tahun 1935. Ini berarti orang-orang kudus di dalam Perjanjian Lama tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga, namun hanya akan hidup di dalam dunia yang penuh kebahagiaan, seperti yang dipercayai oleh Saksi Yehuwa. Mereka mendasarkan pengajaran ini dari Wahyu 7:1-8 dan Wahyu 14:1-5. Dikatakan “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” (Why 7:4) dan “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya” (Why 14:1). Dan mereka mengajarkan bahwa jumlah 144,000 harus diartikan secara harafiah/literal. Mari kita membahas, bahwa sebenarnya pengajaran ini sesungguhnya tidak masuk di akal dan tidaklah Alkitabiah.

  1. Kalau kita melihat di Wahyu 14:3-4 “3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 4  Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
  2. Kalau mereka ingin konsisten dengan pengertian harafiah 144,000 di ayat 3, maka seharusnya mereka juga mengartikan ayat empat secara harafiah. Karena ayat 4 mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan, maka 144,000 orang yang masuk Sorga adalah laki-laki yang hidup selibat. Namun yang terjadi adalah mereka mengatakan jumlahnya harus diartikan secara harafiah, namun siapa yang masuk Sorga dapat diartikan secara simbolik (tidak hanya laki-laki yang hidup selibat). Oleh karena itu, penafsiran ini menjadi tidak konsisten.
  3. Hal ini juga terjadi pada penafsiran berikut ini “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” (Why 7:4). Terlihat bahwa Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam menafsirkan ayat ini, karena jumlah 144,000 diartikan secara harafiah, namun suku keturunan Israel diartikan secara simbolik, yakni tidak terbatas pada suku Israel saja – termasuk anggota Saksi-saksi Yehuwa dari bangsa Amerika.
  4. Anggaplah bahwa ajaran tentang Saksi Yehuwa adalah benar, bahwa hanya 144,000 orang saja yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga, mulai dari para rasul sampai tahun 1935. Yang perlu dipertanyakan di sini adalah, bagaimana mereka memperhitungkan jemaat perdana yang meninggal karena mempertahankan iman mereka dan menjadi martir, seperti pada jaman pemerintahan Nero (begitu banyak jumlah martir), Diocletian (20,000 martir), Shapur II (1,200 martir), Henry VIII (72,000), Nazi di Polandia (3,000), Tokugawa Leyasu di Jepang (37,000), dan masih  begitu banyak daftar martir-martir yang meninggal karena mempertahankan iman kekristenan mereka, bukan hanya ribuan, namun ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang. Bagaimana dengan para santa-santo, yang kurang lebih berjumlah 10,000 orang. Kalau benar-benar hanya 144,000 orang yang masuk dalam kerajaan Sorga, maka mungkin tidak ada anggota Saksi Yehuwa yang masuk Sorga, karena Saksi Yehuwa baru didirikan pada tahun 1872 dan Sorga telah terisi dengan para martir dan santa-santo yang telah meninggal sebelum tahun 1872. Kita tahu bahwa para martir telah melaksanakan perintah Yesus yang terutama “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:39). Dan kehilangan nyawa untuk mempertahankan iman hanyalah mungkin kalau didasari oleh kasih yang tulus. Mungkin ada baiknya kita semua merenung, apakah kita semua – termasuk anggota Saksi Yehuwa – mempunyai kasih kepada Allah dalam derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan para martir?
  5. Anggaplah bahwa hanya 144,000 orang saja (yang anggotanya mulai dari para rasul sampai tahun 1935) adalah benar, seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehuwa. Pertanyaannya adalah bagaimanakah nasib para nabi di dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham, Musa, Elia, Henokh, dan banyak nabi lai sebelum Kristus – termasuk Yohanes Pemandi? Apakah mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah Abraham yang menjadi bapa orang beriman (lih. Rm 4:16), sahabat Allah (Yak 2:23) tidak dapat masuk Sorga? Apakah Musa yang berbicara dengan Tuhan muka dengan muka, sebagaimana layaknya seorang teman (lih Kel 33:11) dan berbicara dengan Yesus pada peristiwa transfigurasi, tidak dapat masuk Sorga? Apakah Henokh yang berkenan kepada Allah, tidak meninggal dan diangkat ke Sorga tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga (lih. Ib 11:5). Apakah Elia yang diangkat ke Sorga (lih. 2 Raj 2:11) dan yang berbicara dengan Yesus pada transfigurasi (lih. Mat 17:3-4; Mrk 9:4; Lk 9:30) tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah Yohanes Pembaptis yang kedatangannya telah dinubuatkan sebelumnya (lih. Yes 40:3; Mal 4:5-6), yang mempersiapkan kedatangan Tuhan (lih. Mt 3;1-3; Mk 1:4; Lk 3:2-3; Yoh 1:6-8) tidak juga dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah semua nabi yang disebutkan di atas kurang iman dan suci dibandingkan dengan pendiri dan umat dari Saksi Yehuwa?

Mari sekarang kita melihat Wahyu 7 dan 14. Di atas telah dijelaskan bagaimana Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam menginterpretasikan Alkitab. Mari sekarang kita melihat lebih mendalam tentang Kitab Wahyu ini. Saksi Yehuwa mengatakan bahwa 144,000 adalah orang-orang yang berada di Sorga. Namun, kalau kita melihat Wahyu 7:1-8, maka sebenarnya jumlah 144,000 orang ini berada di dunia. Dikatakan “Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.” (Why 7:1). Dan kemudian di ayat 4 dikatakan “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah 144,000 berada di dunia. Kalau demikian, berapakah jumlah yang masuk dalam Kerajaan Sorga? Wahyu 7:9 menyebutkan “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” Oleh karena itu, yang berada di Sorga adalah tidak terhitung banyaknya, dan bukan hanya 144,000.

5. Dua tipe kebahagiaan manusia – kebahagiaan Sorga dan dunia – adalah seperti sistem kasta, bertentangan dengan prinsip keadilan dan tidak Alkitabiah.

Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa hanya 144,000 yang diurapi ((Insight on the Scriptures (Insight), 2 vols. [New York, Watchtower Bible and Tract Society, 1988], 786)), yang tentu saja adalah anggota dari Saksi Yehuwa, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga dan memerintah bersama dengan Tuhan. Anggota Saksi Yehuwa yang lain, yang disebut kumpulan besar (great crowd) akan menikmati kebahagiaan di dunia, sama seperti kebahagiaan Adam dan Hawa di Taman Eden. Namun doktrin ini sungguh tidak dapat dipertanggungjawabkan, dengan beberapa alasan berikut ini:

  1. Tidak ada pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mt 5:11-12 mengatakan “11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” Lebih lanjut rasul Paulus menegaskan “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Fil 3:20) Dari sini kita tahu bahwa tidak ada pembatasan jumlah umat beriman yang dapat masuk dalam kerajaan Sorga.
  2. Kita harus menyadari bahwa kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah untuk dapat melihat Allah muka dengan muka (lih. 1 Kor 13:12) adalah merupakan kebahagiaan yang sempurna, yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kebahagiaan kita di dunia ini – walaupun dengan kondisi seperti Taman Firdaus. Oleh karena itu, kebahagiaan di dunia yang dijanjikan oleh Saksi Yehuwa di luar 144,000 orang, tetaplah tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan di Sorga. Karena orang-orang yang mempunyai kebahagiaan di dunia tidaklah mungkin sebahagia mereka yang di Sorga, maka kebahagiaan di dunia adalah kebahagiaan yang tidak sempurna, kebahagiaan kelas dua. Lebih lagi, karena penentuan kebahagiaan ini adalah berdasarkan tahun kelahiran (karena yang menjadi bilangan dari 144,000 adalah dari jaman para rasul sampai tahun 1935), maka hal ini benar-benar menyalahi prinsip keadilan. Bagaimana mungkin, karena seseorang dilahirkan setelah tahun 1935, maka orang tersebut tidak dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, walaupun orang tersebut adalah orang kudus, martir, dll. Bayangkan bahwa Bunda Teresa dari Kalkuta tidak dapat masuk sorga, sedangkan anggota Saksi Yehuwa sebelum tahun 1935 dapat masuk ke Sorga, meskipun kehidupan mereka kurang kudus dibandingkan dengan Bunda Teresa dari Kalkuta.
  3. Sungguh sulit dimengerti bahwa ada orang yang mau untuk melepaskan kewarganegaraan di Sorga (lih. Fil 3:20) dan hanya cukup dengan menikmati kebahagiaan abadi di dunia ini. Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Tesalonika – yang berfikir bahwa orang yang meninggal sebelum kedatangan Kristus yang kedua tidak beruntung – bahwa sebenarnya semua umat beriman, baik yang meninggal sebelum atau sesudah kedatangan Kristus yang kedua akan diangkat dan memperoleh kebahagiaan di dalam Kerajaan Sorga.

Membedakan tujuan akhir dari manusia – di Sorga berjumlah 144,000 dan di dunia yang beranggotakan umat Saksi Yehuwa – adalah seperti sistem kasta berdasarkan tahun, yaitu tahun dari para rasul sampai 1935. Dan sungguh sulit dimengerti bagaimana manusia yang seharusnya mempunyai kewarganegaraan di Sorga dapat menerima dan menukar kebahagiaan Sorga dengan kebahagiaan duniawi.

6. Pengajaran bahwa jiwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan Alkitab.

Saksi Yehuwa percaya bahwa jiwa manusia tidak bersifat spiritual dan kekal, namun jiwa manusia adalah badan. Oleh karena itu, pada waktu seseorang meninggal, maka jiwanya juga lenyap. Dan pada akhir zaman, maka jiwa manusia diciptakan kembali dari sesuatu yang tidak ada untuk masuk ke Sorga maupun kebahagiaan di dunia. Kita dapat membuktikan bahwa jiwa manusia adalah kekal berdasarkan filosofi dan juga Alkitab.

  1. Kalau kita mengamati, maka ada begitu banyak aktivitas manusia yang dilakukan bukan sebatas aktivitas tubuh atau material, seperti: berfikir, menginginkan, melakukan pemeriksaan batin, menyadari keberadaannya, keinginan bebas, dll. Semua ini bukanlah aktivitas tubuh, namun lebih bersifat spiritual. Sesuatu yang bersifat spiritual (bukan material) tidak mungkin dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat material, namun harus dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat spiritual.Sesuatu yang bersifat material, seperti tubuh kita, terdiri dari bagian (part). Dan pada waktu mati, maka bagian-bagian itu menjadi terpisah dan terurai. Namun, sesuatu yang bersifat spiritual (seperti jiwa kita) tidak mungkin mati, karena sesuatu yang spiritual tidak mempunyai bagian.  Oleh karena itu, sesuatu yang bersifat spiritual menjadi kekal dan tidak mungkin mati.
  2. Alkitab juga menyediakan bukti-bukti bahwa jiwa manusia adalah bersifat kekal dan tidak mungkin mati. ((Fr. Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2: How to Answer Jehowah’s Witnesses and Mormons (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars, 1996), hal. 14-15))
    • Kej 1:27 menceritakan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah. Karena Allah adalah murni bersifat spiritual (lih. Jn 4:24), maka pasti ada elemen dari manusia yang bersifat spiritual.
    • 1 Sam 28 menceritakan bagaimana Samuel yang telah meninggal menampakkan diri kepada Saul. Ini berarti roh Samuel tidak musnah, namun masih tetap hidup.
    • Mt 10:28 menegaskan bahwa tentang jiwa yang kekal dan badan yang bersifat sementara, karena Yesus mengatakan bahwa tidak perlu kuatir kepada manusia yang dapat membunuh tubuh, namun bukan jiwa.
    • Mt 17:1-8 menggambarkan peristiwa transfigurasi, dimana Yesus bercakap-cakap dengan Musa dan Elia. Karena Musa diceritakan telah meninggal (lih. Ul 34:5), maka kematian tidak membuat Musa menghilang.
    • Lk 16 menceritakan bahwa Abraham, Lazarus dan orang kaya telah meninggal, namun diceritakan masih hidup di dunia yang lain.
    • Why 6:9-10 menyatakan tentang jiwa-jiwa yang telah dibunuh, namun masih hidup dan bercakap-cakap dengan Penguasa yang Kudus.

7. Pengajaran bahwa tidak adanya neraka menyalahi prinsip keadilan dan Alkitab.

Selain jiwa manusia tidak bersifat kekal, Saksi-saksi Yehuwa juga percaya bahwa tidak ada neraka kekal. Kalau demikian, apa yang terjadi dengan jiwa-jiwa yang jahat maupun setan? Saksi-saksi Yehuwa percaya bahwa jiwa-jiwa tersebut dimusnahkan dan tidak ada lagi. Hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan dan bertentangan dengan Alkitab dengan beberapa alasan berikut ini:

  1. Tuhan telah menciptakan jiwa manusia maupun malaikat, yang bersifat kekal, seperti yang telah di bahas pada point di atas. Kalau Tuhan telah menciptakan jiwa yang kekal dan kemudian memusnahkannya dan membuatnya tidak ada, maka sebenarnya Tuhan mengkontradiksi rencana-Nya sendiri. Karena Tuhan tidak mungkin mengkontradiksi Diri-Nya sendiri, maka tidak mungkin jiwa yang bersifat kekal dimusnahkan dan menjadi tidak ada.
  2. Kita juga melihat bahwa ajaran tidak ada neraka sebenarnya bertentangan dengan apa yang dikatakan di dalam Alkitab.
    • Mt 3:12 mengatakan “Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (lih. juga Lk 3:17). Api yang tak terpadamkan ini mengacu kepada neraka yang abadi.
    • Mk 9:43 menegaskan “Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan” (lih. juga Mt 18:8). Ayat ini juga mengacu kepada neraka, dimana lebih baik kita kehilangan semua hal yang bersifats sementara daripada mendapatkan hukuman abadi di neraka dan dimasukkan ke dalam api yang tak terpadamkan.
    • Mt 25:46 mengatakan “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Dari ayat ini, kita menyadari bahwa bagi mereka yang benar akan masuk dalam hidup yang kekal, sebaliknya orang-orang yang tidak benar akan mendapatkan siksa abadi di neraka.

Dari ekpresi yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut di atas, seperti: api yang tak terpadamkan, siksaan yang kekal, maka kita mengetahui bahwa neraka adalah sesuatu yang nyata. Dan kenyataan ini bukan hanya sementara, namun berlangsung untuk selamanya. Kalau di ayat Mt 25:46 dibandingkan antara kehidupan kekal dan siksaan kekal, maka akan menjadi tidak konsisten kalau kita mau menerima konsep kehidupan kekal namun tidak mau menerima adanya konsep siksaan kekal. Kalau seseorang percaya akan kehidupan kekal dari Alkitab, maka seseorang juga harus percaya akan siksaan kekal, yang juga diwahyukan oleh Allah kepada manusia.

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, maka banyak ajaran dari Saksi-saksi Yehuwa yang bertentangan dengan Alkitab, akal budi, dan bahkan bertentangan dengan keadilan. Memberitakan Kristus yang bukan Tuhan, bukanlah ajaran Kristen, karena kekristenan mendasarkan iman, pengharapan dan kasih pada Kristus yang adalah sungguh Tuhan dan sungguh manusia. Kalau Kristus bukan Tuhan dan ‘hanya’ malaikat Mikael, maka sia-sialah pengharapan kita, karena kita hanya berharap pada ciptaan dan bukan pada Pencipta. Kalau kita tidak mempunyai tujuan ke Sorga dan bersatu dengan Tuhan untuk selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga, maka sia-sialah semua yang dilakukan di dunia ini. Kalau tidak ada pengadilan terakhir dan tidak ada neraka, maka keadilan yang seadil-adilnya tidak dapat ditegakkan. Kalau ada yang mau kita pelajari dari Saksi Yehuwa, maka kita tidak boleh percaya akan pengajaran mereka, namun kita harus meniru semangat mereka untuk memberitakan Injil. Bahkan pendiri EWTN (Eternal Word Television Network), Mother Angelica mengatakan “Berikan kepadaku 10 orang Katolik, yang mempunyai semangat seperti Saksi Yehuwa, dan aku dapat merubah dunia.” Mari, kita semua, yang menjadi umat Gereja Katolik – Gereja mempunyai kepenuhan kebenaran -, kita harus dengan giat dan penuh semangat memberitakan kebenaran Kristus dan Gereja-Nya. Semoga Roh Kudus memberikan kebijaksanaan kepada kita semua, agar kita dapat mempertahankan kebenaran dan bertumbuh terus di dalam kebenaran.

Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:39).

176 COMMENTS

  1. Permisi, saya memerlukan bantuan untuk menjelaskan mengenai iman Katolik kepada penganut SY agar kelak dia dapat keluar dan menyadari kesalahannya karena tidak mengenal Allah, Tuhan, dan Roh Kudus. Lokasi saya di Jakarta Barat, bolehkah saya meminta pertolongan disini untuk berdiskusi langsung dengan rekan saya tersebut? Atas perhatiannya, terima kasih :)

    [dari katolisitas: Silakan meminta rekan Anda untuk datang ke website ini dan berdiskusi secara tertulis dalam website katolisitas. Dengan demikian, maka banyak orang yang dapat menarik manfaatnya.]

    • Bagaimana kalau via email? Karena sepertinya ia enggan untuk datang ke website ini.

      [Dari Katolisitas: Mohon maaf, fokus kami di Katolisitas adalah memberikan informasi tentang pengajaran iman Katolik melalui situs, sehingga dapat menjangkau banyak orang. Maka kami tidak mengadakan tanya jawab secara pribadi melalui e-mail, sebab jika demikian, maka energi kami akan terkuras hanya untuk menjawab satu orang yang belum tentu dengan serius ingin berdialog dengan kami. Mohon pengertian Anda.]

      • saya bingung harus menuliskan dimana, mohon bantuannya jika perlu untuk dipindahkan, terima kasih.

        saya punya pertanyaan, teman saya (saksi yehuwa) mengatakan bahwa mereka mengabar dari rumah ke rumah untuk melayani dan mengikuti Yesus pada jaman dahulu, ia menanyakan pada saya, sebaliknya apa yang umat Katolik lakukan? Mengapa tidak mengabar seperti mereka? Saya paham kalau mereka mengabar sekedar untuk mencari peminat dan saya bingung harus jawab bagaimana atas pertanyaan teman saya tersebut, atas perhatiannya, terima kasih.

        • Shalom 25,

          Dalam mewartakan Injil, diperlukan kebijaksanaan, agar dapat mencapai tujuannya. Gereja Katolik tidak menampik bahwa Gereja, yaitu kita semua harus mewarta, namun harus dipikirkan juga caranya yang tepat. Pewartaan bagi Gereja Katolik terutama ditujukan kepada umat yang sudah dibaptis, namun karena satu dan lain hal tidak lagi hidup sesuai dengan imannya. Selanjutnya melalui pertobatan, orang-orang ini diharapkan dapat membawa pembaharuan dan suka cita dan harapan bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

          Maka, bagi Gereja Katolik, cara utama meneruskan Injil adalah melalui/ di dalam keluarga, dan ini ditegaskan dalam Sinode para Uskup tentang Evangelisasi Baru, silakan klik. Selanjutnya sebagaimana disampaikan dalam Sinoda tersebut, cara-cara lain untuk mewartakan iman adalah: keberpihakan Gereja kepada kaum miskin, pembentukan komunitas-komunitas gerejawi yang ramah bersahabat kepada semua orang, kegiatan pengajaran iman di paroki, perhatian kepada sekolah/ universitas Katolik, mewarta melalui komunitasi sosial/ media massa, berbagai pelayanan, karya misi, pertemuan kaum muda “World Youth Day”, dst

          Maka memang dapat saja cara pewartaan Gereja Katolik berbeda dengan yang dilakukan oleh komunitas teman Anda, tetapi bukan berarti bahwa Gereja Katolik tidak melakukan apa-apa. Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk melakukan evangelisasi, tentu dengan kapasitas kita dan sesuai dengan keadaan kita masing-masing.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

  2. parah.. Sampai kapan anda tetap bilang bahwa injil Yohanes itu tentang Neraka adalah benar. Pasti itu disisipkan oleh oknum Zaman Dahulu atau salah pengartian. Masa muncul tiba2 sedangkan dalam perjajian lama tak ada. bukankah budaya waktu itu tentang neraka adalah bangsa Romawi? Dan Yesus tak mungkin Salah dalam mengartikan sesuatu. Lagi Orang Yahudi tak mungkin mencampur adukan Budaya mereka dengan budaya Asing.

    [dari katolisitas: Saya menghapus semua komentar yang lain. Silakan berfokus pada satu topik bahasan seperti tentang neraka. Silakan membaca terlebih dahulu link ini – silakan klik]

  3. hmm. Neraka lagi. Jika bagi Anda Neraka adalah keadilan Allah maka anda adalah orang tua yang kejam bagi Anak anda. Mungkin anda akan tak segan – segan mengusir Anak anda dari rumah anda dan memutuskan hubungan darah dengan anak anda. Lalu di manakah arti ayat ini :> “jika Kamu yang jahat tahu yang baik untuk anak mu Apalagi Bapa mu di Surga”?

    [dari katolisitas: Apakah Anda telah membaca argumentasi kami di atas tentang keberadaan neraka? Kalau sudah, silakan memberikan argumentasi yang lebih terstruktur, sehingga terjadi diskusi yang baik dan membangun]

  4. Mohon dengan sangat hormat.
    Kalau situs ini hanya diperuntukan bagi mereka yang beragama katolik saja.maka katakanlah dengan jelas.
    Misalnya:Situs ini tidak menerima komentar dari mereka yang beragama lain selain mereka yang beragama katolik.

    Sebab,saya pikir agak aneh. Mengapa?

    Mengaku dosa kepada manusia,tidak tercatat dalam firman Allah.

    Kalau ada seorang yang beragama Katolik bertanya:Ibu Ingrid,ada yang mengatakan,bahwa “mengaku dosa kepada manusia itu tidak benar dan juga manusia yang berdosa tidak dapat mengampuni dosa”
    Saya tidak dapat menjawabnya. Yang bertanya,bukan beragama katolik.
    Ibu Ingrid memberi penjelasannya.

    Beberapa hari kemudian,ia kembali bertanya kepada Ibu:Bagaimana saya harus menjawabnya Bu Ingrid:Orang itu minta saya bukti alkitab dan saya tidak dapat memperlihatkannya.

    Kalau Ibu Ingrid mempunyai jawabannya untuk semua pertanyaan yang menyangkut kebenaran firman Allah,mengapa jawabanya harus melalui seorang yang beragama katolik dan mengapa tidak membuka situs ini untuk semua orang apa pun agamanya.Jadi tidak perlu bertele-tele.
    Orang katolik yang tidak dapat menjawab dan bertanya kepada Ibu itu dapat memberi situs Ibu untuk bertnya kepada Ibu.

    Ibu Ingrid percaya bahwa Elia naik ke sorga dalam angin badai,tetapi alkitab mengajarkan :Lalu sampailah kepadanya sebuah surat dari nabi Elia yang bunyinya:…… [2 Taw.: 21 : 12] Juga Yoh.3 : 13 mengatakan:Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga,selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga.
    Nabi Elia tidak naik ke sorga,tetapi hanya dipindahkan ke tempat lain.

    Kalau seorang yang bertanya mengenai Elia.maka tetap saja jawaban Ibu tidak akan selaras dengan alkitab.

    Maka bagaimana.Ibu mengatakan tidak menyemunyikan kebennar.

    Kalau misalnya komentar ini,Ibu tidak tayangkan,apakah tidak berarti Ibu telah menyembunyikan kebenaran alkitab?

    Terima kasih.

    • Shalom Guest,

      Situs ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Katolik saja, namun memang fokusnya adalah menyampaikan ajaran Gereja Katolik. Maka dapat saja pembaca berkomentar, namun tidak ada keharusan dari pihak kami untuk menerima ataupun menyetujuinya. Ini adalah sesuatu yang wajar, dan sejujurnya, ini terjadi juga pada situs-situs lainnya, bukan hanya pada situs katolisitas. Maka, kalau pembaca mempunyai niat yang tulus untuk berdialog, kami akan menanggapinya. Kami tidak memaksakan bahwa setiap pembaca harus menerima apa yang kami sampaikan. Tetapi setidaknya, para pembaca dapat mengetahui bahwa ajaran Katolik mempunyai dasar-dasarnya, yaitu dari Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium.

      Atas prinsip ini saya menanggapi pertanyaan Anda:

      1. Mengaku dosa kepada manusia, tidak tercatat dalam firman Allah?

      Kita memang mengaku dosa kepada Allah, tetapi Allah sendiri, melalui Kristus memberikan kuasa kepada para rasul untuk mengampuni dosa manusia. Silakan Anda baca Yoh 20:21-23. Tentang hal ini sudah panjang lebar dibahas di artikel ini, silakan klik, silakan membaca terutama subjudul: Keberatan 1. Mohon maaf, saya tidak dapat mengulanginya di sini.

      Memang bukan manusia, yaitu imam yang bertindak sebagai para penerus rasul itu yang mengampuni dosa, tetapi Allah yang mengampuni melalui para imam-Nya itu.

      2. Tentang nabi Elia.

      Tentang Nabi Elia dan Henokh, sudah pernah diulas di sini, silakan klik.

      Sejujurnya terdapat banyak pandangan tentang ke manakah sebenarnya Nabi Henokh dan Elia diangkat. Di artikel itu kami menyampaikan kemungkinan interpretasinya. Salah satu kemungkinan interpretasi,  adalah bahwa Nabi Henokh dan Elia diangkat ke suatu ‘tempat yang lain’, yaitu tempat bagi orang-orang benar di tempat penantian, sementara mereka menantikan Yesus yang membukakan pintu Surga sebagai yang Sulung dari segala sesuatu (lih. Kol 1:15-20).

      Sedangkan tentang ayat 2 Taw 21:12, yaitu bahwa ada surat dari Nabi Elia yang sampai kepada raja Yoram, sejumlah ahli Kitab Suci menginterpretasikannya secara berbeda. Haydock Catholic Commentary on Holy Scripture antara lain menuliskannya demikian:”…. [para ahli lainnya] berpandangan bahwa Nabi Elia telah menulis surat itu sebelum ia undur dari pembicaraan dengan manusia [sebelum ia diangkat oleh Tuhan], beberapa tahun sebelumnya. Menubuatkan kejahatan Yoram, Nabi Elia meninggalkan surat kepada Elisa, untuk dikirimkan kepada Raja Yoram. Tetapi pandangan yang lebih umum adalah Nabi Elia menuliskannya di firdaus, dan dikirimkannya kepada Raja oleh seorang malaikat (Seder. xvii.  Bellarmine). Nabi Elia diangkat di tahun ke-18 masa pemerintahan Yosafat; sehingga ia menunjukkan perhatian khususnya terhadap Yoram dan kerajaannya, bertahun-tahun setelah ia diangkat. Karena para orang kudus di surga [firdaus] mempunyai perhatian untuk membela kita/ menegakkan keadilan…. (lih. 2 Mak 15:13-16).

      Guest, tidak ada niatan dari pihak saya untuk menyembunyikan kebenaran. Hanya harus diakui, bahwa patokan yang kita gunakan sebagai dasar pemahaman kita, itu berbeda. Anda mendasari pandangan Anda mungkin dari pandangan pribadi Anda, atau pandangan pengajar Anda, yang menginterpretasikan ayat Kitab Suci berbeda dari interpretasi yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Kalau Anda tidak setuju dengan apa yang kami sampaikan, itu hak Anda, tetapi mungkin lain kali tak perlu menuduh kami menyembunyikan kebenaran.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org.

    • Guest, bersyukurlah bahwa pengasuh situs ini sangat terbuka pada siapa pun. Karenanya Anda dapat menulis komentar dan ditayangkan. jika situs ini memenuhi harapan Anda maka komentar Anda justru tidak ditayangkan, karena jelas Anda bukan k*t*l*k.

  5. John, ajaran neraka itu memang tidak masuk akal. Kita tidak akan membakar orang hidup-hidup selama satu jam, hanya karena ia berbuat salah pada kita. Membakar orang satu menit saja kita sudah dianggap gila. Ini benar, pada bangsa manapun berlaku, universal, tidak ada yang bisa membantah.
    Berdasarkan kebenaran itu, apakah Tuhan yang menciptakan kita dengan sifat-sifat baik, membakar manusia berdosa dalam neraka?

    [Dari Katolisitas: Neraka pada hakekat-Nya adalah keterpisahan total dengan Allah, yang digambarkan dengan siksaan api kekal. Tuhan tidak pernah mendorong orang agar masuk neraka, namun orang itu sendiri yang memilih untuk memisahkan diri dari Tuhan. Allah hanya menghormati keputusan orang tersebut, sebab oleh karena kasih-Nya yang begitu besar, Allah tidak mau memaksa orang itu. Sebab kasih yang memaksa, itu sebenarnya bukan kasih. Allah memang menciptakan manusia dengan sifat-sifat baik, namun karena akibat dosa asal, maka manusia juga mempunyai kecenderungan berbuat dosa. Dosa inilah yang memisahkan manusia dari Allah, dan jika manusia itu tidak bertobat sampai wafatnya, artinya manusia itu sendiri yang memilih untuk menjadi terpisah dari Allah. Dari pihak Allah, Allah telah melakukan segalanya agar manusia dapat kembali kepada-Nya, yaitu dengan mengutus Putera-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia. Namun dari pihak manusia, iapun harus bekerja sama untuk mau menerima rahmat penebusan Kristus itu. Namun jika orang itu terus berkeras hati untuk menolak Allah sampai akhir hidupnya, maka artinya ia sendiri yang menolak untuk diselamatkan. Dengan demikian bukan Allah yang memasukkan dia ke neraka, namun ia sendiri yang memilih neraka sebagai tujuan akhir hidupnya.]

  6. Salam, saya adalah salah seorang yg jg belajar Alkitab dgn Saksi Yehuwa & ingin berkomentar mengenai artikel ini. Dikatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dengan bukti ayat2 yg sdh dicantumkan di atas. Penulis pasti juga tahu bahwa Allah memiliki nama yg di manuskrip jaman dahulu tertulis dengan 4 huruf Ibrani, yg jika diterjemahkan dengan huruf latin menjadi “YHWH”, atau Yahweh, atau Yehuwa / Jehovah (nama yg skrg lazim digunakan). Saya ingin tny apabila Yesus adalah Tuhan, apakah berarti Tuhan Yesus = Tuhan Yahweh? Atau apakah maksud dr Tritunggal adl Yehuwa terdiri dari 3 pribadi, yaitu Allah Yehuwa, Allah Yesus, & Allah Roh Kudus? Jika Anda berniat menjawab dengan menyuruh saya membaca artikel tentang Tritunggal & konsep substansi, maaf jika saya memilih utk dijelaskan scr langsung di sini, krn saya tidak dapat memahami konsep tsb meskipun saya sudah baca.

    Lalu bbrp ayat2 di atas spt nya mendukung konsep Tritunggal, misal ayat2 tentang mukjizat yg dilakukan Yesus, termasuk ayat Mat 28:18 “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi…” Jadi siapa yg memberikan kuasa di surga & di bumi kpd Yesus? Pasti Allah Bapa yg memberikan. Tapi jika Allah itu esa tapi di dalamnya ada 3 pribadi, bagaimana 3 pribadi itu = 1 kodrat yaitu Tuhan, maka bgmn mgkn pribadi yang satu bisa memberikan kuasa pd pribadi yg lain?

    Kmdn ttg ayat di Matius pasal 5 ttg 8 sabda bahagia, di artikel ini dituliskan bhw Yesus berbicara dalam namaNya sendiri. Namun ada ayat lain yaitu:
    -Yoh 14:10 “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Yesus bilang apa yg Dia katakan tdk dari diriNya sendiri, tapi Bapa yg diam dlm diriNya. Mungkinkah jg frase “Bapa yg diam di dalam Aku” dimaksudkan kias? Artinya hubungan Yesus & BapaNya begitu erat sehingga mrk memiliki satu pikiran, sejalan dlm prinsip, visi misi, tujuan, shg seakan2 Bapa ada di dlm Yesus & begitu jg sebaliknya. Spt msl nya nasehat Yesus ttg perkawinan di Mat 19:5-6 yg mengatakan bhw ketika menikah, 2 manusia mjd 1 daging. Bgmn memutuskan bahwa satu daging di sini ditafsirkan scr kias (krn mustahil 2 org jd 1 daging diartikan harafiah), tp kata2 Yesus yg “aku & Bapa adalah satu” itu ditafsirkan harafiah, shg mjd dasar bhw Yesus adalah Tuhan?

    – Yoh 14:24, “Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.” (TB) // “Orang yang tidak mengasihi Aku, tidak menuruti ajaran-Ku. Ajaran yang kalian dengar itu, bukan dari Aku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.” (BIS). Yesus sendiri mengatakan bahwa firman/ ajaran yg dikatakanNYa berasal dari Bapa yg mengutusNya.

    Kemudian ada ayat2 lain lagi, sbb:

    – Yoh 14:28, “….Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” Yesus mengakui Bapa lebih besar drpd Yesus. MUNGKIN Anda, atau bbrp org bs memberikan argumen bahwa Yesus mengatakan hal itu dalam keadaan jd manusia, shg tentu saja manusia kedudukannya lbh rendah drpd Allah di Surga. Tp spt ayat yg Anda kutip di Yoh 14:9 tentang kesetaraan Yesus dgn Bapa, itu jg Dia katakan dlm keadaan sbg manusia.

    – Yoh 7:16-18, “Jawab Yesus kepada mereka: “Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.(16) Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. (17) Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.(18) ” . Yesus mengakui ajaranNya bkn dr diriNya sendiri.

    – Yoh 17:3, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
    Yesus sedang berdoa kepada Allah Bapa, dan Ia sendiri mengatakan bahwa BapaNya adl satu2nya Allah yg benar, Yesus adl pribadi yg Allah utus.

    – Yoh 1:18, “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”
    Dikatakan tidak seorang pun pernah melihat Allah. Jika Yesus adalah Allah, berarti ada banyak org di jaman Yesus yg sudah melihat Allah, krn Yesus itu Allah. Musa, ketika menghadap kpd Allah di g.Sinai sampai tersungkur & tdk bs melihat Allah krn Allah terlalu mulia utk dilihat mata telanjang manusia. Kel 33:20, “Lagi firman-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” Tidak ada seorangpun yg bisa melihat Allah & tetap hidup.

    – 1 Kor 8:6, “namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.”(TB)
    “yet for us there is one God, the Father, of whom are all things, and we for Him; and one Lord Jesus Christ, through whom are all things, and through whom we live.” (NKJV)
    Dikatakan bhw untuk umat Kristen hny ada satu Allah saja yaitu Bapa. Ada kata2 “satu Tuhan, yaitu Yesus Kristus”. Bgmn bs ada satu Allah dan satu Tuhan, pdhl Tuhan itu esa? Saya tdk tahu apa ini mgkn masalah penerjemahan, krn jika dilihat dr ayat versi NKJV, Yesus diberi gelar “Lord” yg bisa diartikan “Tuan” kalo utk jaman skrg. Saya cek di Wikipedia, tertulis etimologi kata Lord adl sbb: “According to the Oxford Dictionary of English, the etymology of the word can be traced back to the Old English word hlāford which originated from hlāfweard meaning ‘bread keeper’ or ‘loaf-ward’, reflecting the Germanic tribal custom of a chieftain providing food for his followers.” Jd pd awalnya kata Lord tidak dimaksudkan utk God / Tuhan.

    – Flp 2:9, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,” Jika Yesus adalah Tuhan, bagaimana bisa Yesus ditinggikan oleh Allah Bapa, krn Tuhan adalah kedudukan tertinggi? MUNGKIN Anda memberikan argumen bhw ditinggikan itu krn Yesus sempat dlm keadaan manusia yg kedudukannya lebih rendah drpd Tuhan, krn itu Ia dpt ditinggikan. Tapi setelah Yesus bangkit & akhirnya naik ke Surga, seharusnya scr otomatis kedudukan Yesus kembali lagi sebagai Tuhan. Lalu setelah itu Dia ditinggikan lagi oleh Allah, apakah itu masuk akal?

    MUNGKIN Anda memberikan argumen dgn ayat Flp 2:6, “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” / “Who, being in the form of God, thought it not robbery to be equal with God” (KJV) . Bgmn mentafsirkan kata2 “dalam rupa Allah/ form of God”? Apakah ditafsirkan bhw Yesus adalah Allah, atau Yesus memiliki rupa/bentuk yg sama spt Allah, yaitu ROH, bukan jasmani spt manusia?

    Kemudian sekedar ralat utk sejarah Saksi Yehuwa, pd waktu jaman Charles T. Russel, ia tidak membentuk kelompok Saksi Yehuwa, tapi kelompok siswa Alkitab, krn kegiatannya mempelajari Alkitab. Nama Saksi Yehuwa br digunakan belakangan (sy lupa tahunnya). Bisa di-cek di Wikipedia, search aja “Jehovah Witness”.

    Kemudian ttg nubuat yg dibuat oleh SY & semua meleset, kita semua pasti setuju bahwa itu adalah bagian dari masa lalu SY. Jika membicarakan masa lalu, sejarah Katolik jujur saja, secara fakta, juga sangat kelam. Itu adalah fakta sejarah & umat Katolik mengakuinya, tp mrk tdk mempermasalahkan hal itu krn itu adl masa lalu. SY sebenarnya jg sering membahas sejarah Katolik yg kelam di artikel majalahnya, tp sy scr pribadi tdk terlalu mempermasalahkan hal itu, krn itu adalah masa lalu. Jadi mgkn Anda bs mempertimbangkan bhw kedua agama ini (Katolik & SY) sama2 memiliki masa lalu yg kurang baik dari segi perbuatan orang2nya, krn itu mgkn sejarah SY tdk bs jd patokan utk menyatakan bahwa SY ini sesat. Apalagi skrg SY jg tidak lg membuat nubuat2 yg mencantumkan tahun. Di salah satu majalah Menara Pengawal jg pernah dicantumkan artikel kecil yg berjudul: “Apakah Saksi Yehuwa pernah salah?” Artikel ini membahas ttg kesalahan SY dahulu yg sering menyatakan nubuat. Tapi pd akhirnya tidak lagi krn mengingat kata2 Yesus yg intinya “tidak ada seorang pun yg tahu hari maupun jamnya, Putra jg tdk, kecuali Bapak”, maka SY tdk mempermasalahkan tanggal/tahun pastinya, tp mereka tetap tekun memberitakan bhw akhir itu semakin dekat & berusaha membuat org2 sadar & tdk semakin tenggelam dlm khdpn dunia yg amoral ini.

    Demikian komentar saya & trima kasih atas perhatiannya.

    • Shalom Liani,

      Terima kasih atas tanggapan Anda. Sebenarnya dengan membaca beberapa link yang saya berikan, maka minimal Anda mencoba mengerti apa yang sebenarnya dipercaya oleh umat Katolik. Berikut ini adalah tanggapan yang saya berikan atas beberapa pertanyaan Anda.

      1. Apakah Tuhan Yesus adalah Yahweh? Prinsip dari Trinitas adalah tiga Pribadi (Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus) namun adalah Allah yang satu hakekat. Saya telah mencoba menjawab keberatan-keberatan yang diajukan dalam traktat Saksi-saksi Yehuwa di sini – silakan klik. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa Kristus yang masuk dalam sejarah manusia dalam peristiwa Inkarnasi, memang telah ada sebelum segala abad, yang dikatakan dalam Kitab Suci “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yoh 8:58). Jadi, bagi Allah, yang keberadaan-Nya adalah kekal, maka tiga Pribadi juga adalah kekal. Namun, bagi manusia, kita mengalami manifestasi dari ketiga Pribadi di dalam waktu.

      2. Tentang Mat 28:18-20: “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Perkataan “diberikan” memang mempunyai implikasi bahwa ada yang memberi. Namun, kita jangan melupakan kodrat Yesus yang adalah sungguh manusia. Dengan kata lain, dalam kemanusiaan-Nya, Dia menerima segala sesuatunya dari Allah Bapa. Atau kita juga dapat melihatnya bahwa Kristus adalah dari Allah Bapa. Ada perbedaan hubungan asal dalam kekekalan. Penjelasan tentang hal ini ada di sini – silakan klik. Kesetaraan antara Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus ini terlihat dari ayat berikutnya, yaitu ayat 19. Dalam ayat 19 ini, Kristus memberikan perintah untuk membaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.

      3. Tentang Mat 5. Ada banyak ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus, seperti yang Anda kutip: Yoh 14:10, 24, 28; Yoh 7:16-18, 3; Yoh 1:18; 1Kor 8:6; Flp 2:9; dll. Itulah sebabnya umat Katolik juga mengakui kemanusiaan Yesus. Namun, selain ayat-ayat yang membuktikan kemanusiaan Yesus, Kitab Suci yang sama juga mencatat ke-Allahan Yesus. Ke-Allahan-Nya dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi: Kelahiran-Nya (lih. Mik 5:2), kehidupan-Nya yang membuat banyak mukjizat (lih. Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; bdk. Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30), penderitaan dan kematian-Nya (lih. Yes 42, 49, 50, 53). Yesus menyatakan ke-Allahan-Nya juga dengan mengajar dan memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri -bukan dengan mengatakan “Beginilah firman Tuhan…. ” (Kel 4:22; 5:1; Yos 24:2; Hak 6:8; 1Sam 10:18, dst) seperti dikatakan oleh para nabi, namun Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu…” (lih. Mat 5-6). Dengan perkataan-Nya, Yesus menyatakan diri-Nya bahwa Ia adalah Tuhan. “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan… ” (Yoh 13:13). Yesus juga menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan dengan menyatakan bahwa Ia berdiam di dalam hati setiap orang, terutama dalam mereka yang miskin, sakit dan terpinggirkan, dan bahwa semua orang kelak akan dihakimi atas dasar perbuatannya terhadap mereka yang miskin, sakit dan terpinggirkan itu, sebab dengan perbuatan tersebut mereka memperlakukan Dia (lih. Mat 25:31-46). Yesus juga melakukan begitu banyak mukjizat seperti menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41), menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16,  9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19). Yesus juga menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah karena Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa (lih. Mat 9:2-8; Mrk 2:3-12; Luk 5:24, Luk 7:48); Kristus juga mengatakan bahwa Dia mampu memberikan hidup yang kekal (lih. Yoh 10:28) dan bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30). Dengan cara-Nya sendiri Yesus menyatakan diri-Nya adalah Sang Yahweh, terutama dengan mengatakan bahwa diri-Nya adalah, “Aku adalah Aku/ I am who am”, yang adalah sinonim/ persamaan arti kata ‘Yahweh’ itu sendiri. Karena klaim ke-Allahan inilah, maka Yesus hendak dibunuh dan dilempari batu oleh orang-orang Yahudi (lih. Yoh 10:33). Selanjutnya, Yesus sendiri tidak menolak ketika Rasul Tomas mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28) dan tidak menolak ketika Dia disembah oleh para murid (lih. Mat 28:16-17). Dan akhirnya dalam Kitab Wahyu digambarkan bahwa Yesus bertahta dalam kemuliaan dan seluruh ciptaan menyembah-Nya (lih. Why 5:13-14). Nah, permasalahannya, apakah Anda juga menerima ayat-ayat ini?

      4. Tentang nubuat: Adalah sungguh berbeda kesalahan dalam pengajaran dan kesalahan dalam penerapan yang dilakukan oleh oknum. Dengan kata lain, kalau Anda melihat dalam sejarah, Gereja Katolik mempunyai pengajaran yang sama dari zaman ke zaman. Ajaran ini hanya bisa diperjelas, namun tidak bisa diubah. Namun, pernyataan tentang akhir zaman dari Charles T. Russel justru mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan memang terbukti salah. 

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  7. kisah di 1 Samuel 28 menurut saya roh Samuel yg menampakkan diri bukanlah Samuel yg sbnrnya,karena menurut Alkitab,org yg sudah meninggal tidak bisa berurusan dgn masalah duniawi,dan lagi yg memanggil adalah dukun,yg sdh pati tidak kenal Tuhan

    [Dari Katolisitas: Umat Katolik tidak mendasarkan interpretasi Kitab Suci atas pemahaman pribadi. Tentang perikop 1 Samuel 28, interpretasi yang diizinkan oleh Gereja, telah pernah dibahas di artikel ini, menurut pengajaran St. Thomas Aquinas silakan klik.Tradisi Katolik mengizinkan bahwa perikop ini dapat diinterpretasikan sebagai :1) kejadian deskripsi naratif dari penampakan diri jiwa Samuel yang sesungguhnya, atau 2) penampakan itu dihasilkan oleh setan (ST I q. 89 a. 8 repl. obj. 2).
    Tidak semua penampakan adalah pekerjaan setan. Meskipun beberapa penampakan adalah pekerjaan setan (ST II-II q. 85 a. 3), Tuhan kadang-kadang mengizinkan penampakan yang ajaib dari orang-orang yang sudah meninggal kepada mereka yang masih hidup dengan dispensasi yang istimewa, demi maksud penyelamatan-Nya yang seluruhnya bijaksana (ST I q. 89 a. 8 repl. obj. 2).]

  8. Benar sekali Kasih (saya salah tulis cinta). Mengenai ziarah makam sudah sangat jelas di Alkitab. Maria Magdalena serta Maria yg lain menziarahi makam Yesus pagi2 benar; menjelang fajar ;ketika hari masih gelap, mendahului yg lain (Maria ibu Yesus & para murid) dengan persiapan (direncanakan sebelumnya) berupa barang bawaan rempah2. Mereka ini adalah manusia beriman benar yg bisa mengakhiri kontroversi boleh tidaknya orang berziarah ke makam keluarga. Andai Yesus tdk berkenan makamnya diziarahi, pastilah akan menitip pesan sebelum wafat.

  9. Tolok ukur masuk surga yg utama pastilah IMAN, CINTA, dan PENGHARAPAN, sesuai ajaran katolik. Ketiganya tak terpisahkan seperti kesatuan mesra Bapa, Putra, & Roh Kudus, Amin. Iming-iming duit/gratifikasi & program cuci otak tdk menampakkan Iman Cinta & Pengharapan, hanya kosong belaka.

    [Dari Katolisitas: Pewartaan Injil yang sejati adalah pewartaan tentang iman, harapan dan kasih, yang berpusat pada Kristus. Maka memang tidak seharusnya ada unsur pemaksaan, apalagi dengan unsur uang.]

  10. Yesus dari lahir hingga wafat berada di wil Israel, shg tunduk pada aturan Musa ttg rambut kaum nazir. Sedangkan rasul Paulus setelah bertobat dipakai Yesus untuk jd dutanya kpd semua ras diluar suku israel yg mau percaya. Dia menulis: bukankah suatu kehinaan jika pria berambut panjang, bukan ditujukan kpd orang israel, tetapi seluruh dunia diluar israel, karena Paulus sdh paham semua aturan Musa. Paulus menulis demikian dibimbing Roh kebenaran. Kalau Yesus berambut pendek, maka sejak awal pasti sudah diadili, bahkan dirajam, krn melanggar hukum kenaziran & nubuat ttg cara Yesus wafat meleset total. Seandainya Paulus tdk menulis masalah rambut, maka referensinya cuma satu yaitu aturan Musa yg akan jd rujukan bg pendeta kristen & pastor katolik. Pastor & Pendeta masa kini tdk akan cukur rambut hingga pengabdiannya selesai, gondrong semua, ada banyak yg mirip perempuan dari belakang, nanti akan ada yg coba2 meniru gaya rambut Yesus.

    [Dari Katolisitas: Mari, janganlah terlalu mempersoalkan hal-hal yang tidak secara langsung berhubungan dengan ajaran iman. Hal berambut panjang atau pendek lebih mengarah kepada hal-hal disipliner, dan bukan doktrinal; lebih mengarah kepada praktek devosional, daripada artikel iman. Kami menutup segala pembicaraan tentang hal ini. Mohon maaf kami tidak dapat melanjutkannya. Mohon pengertian Anda.]

  11. Ada jenis2 patung yg disembah: patung terafim; patung dagon; patung dewa molokh; patung anak lembu emas buatan harun, semua bisa dilihat di wikipedia. Ada jenis patung yg tdk disembah, referensinya Bil21:4-9 Allah memerintahkan Musa membuat patung ular tembaga; Kel 25:18 Allah memberi arahan utk membuat 2buah patung kerub dr emas tempaan utk tutup tabut perjanjian; Kel37:7 2patung kerub emas tsb dibikin. 1Raj6:23 Salomo membuat 2patung kerub raksasa dr kayu minyak & disalut emas untuk ruang belakang bait Allah; 1Raj7:25 Salomo membuat 12 patung lembu dr tembaga utk bag luar dr bait Allah; 1Raj10:20 Salomo membuat 12 patung singa dr emas utk hiasan istananya. Saudara kita SSY tdk pernah mengajarkan referensi patung yg tdk disembah. Kita tdk usah alergi patung, selama kita tdk akan pernah menyembah patung

    [Dari Katolisitas: Anda benar. Kami juga sudah menyampaikan hal serupa dalam beberapa artikel dan tanya jawab di situs ini, seperti di artikel ini, silakan klik dan ini, silakan klik]

  12. Ytk pak Stef dan Ibu Inggrid,
    Saya pernah mendapatkan pelajaran bahwa Allah itu mahakasih sehingga Dia tidak akan menjebloskan roh manusia yang diciptakan-Nya ke dalam neraka. Mereka yang masuk neraka disebabkan oleh keinginan sendiri yang tidak mau bertobat dan mengasihi Allah serta terus mengumpat-Nya meskipun sudah berada di pintu neraka. Jadi bukan Allah yang menjebloskan sang pendosa ke dalam neraka tetapi sang pendosa itu sendiri yg menjebloskan dirinya ke dalam neraka. Bagaimana pandangan bapak Stef dan Ibu Inggrid tentang ajaran seorang suster dari Medjugorje ini yg katanya berdasarkan kesaksian anak-anak yg diajak oleh Bunda Maria untuk melihat surga dan neraka.

    Tuhan memberkati,

    Andryhart

    • Shalom Andryhart,

      Allah yang mahakasih memang tidak secara aktif menjebloskan manusia ke neraka, namun manusia itu sendiri yang memilih untuk masuk ke neraka, yang artinya adalah keterpisahan total dengan Allah. Paus Yohanes Paulus II dalam katekese tentang Neraka, menjelaskan demikian:

      “The images of hell that Sacred Scripture presents to us must be correctly interpreted. They show the complete frustration and emptiness of life without God. Rather than a place, hell indicates the state of those who freely and definitively separate themselves from God, the source of all life and joy. This is how the Catechism of the Catholic Church summarizes the truths of faith on this subject: “To die in mortal sin without repenting and accepting God’s merciful love means remaining separated from him for ever by our own free choice. This state of definitive self-exclusion from communion with God and the blessed is called ‘hell’” (n. 1033).

      “Eternal damnation”, therefore, is not attributed to God’s initiative because in his merciful love he can only desire the salvation of the beings he created. In reality, it is the creature who closes himself to his love. Damnation consists precisely in definitive separation from God, freely chosen by the human person and confirmed with death that seals his choice for ever. God’s judgement ratifies this state.”

      Keputusan manusia untuk memilih keterpisahan dengan Tuhan adalah dengan ketidakmauannya untuk bertobat dari dosa berat, karena dengan demikian ia lebih memilih dosa daripada Tuhan. Jika Tuhan mengizinkannya, itu adalah karena Ia menghormati kehendak bebas orang tersebut.

      Semoga kita selalu mempunyai sikap pertobatan sepanjang hidup, agar jika Tuhan memanggil kita, kita ada dalam keadaan berdamai dengan Tuhan.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  13. shalom katolisitas.
    sebelumnya sy ucapkan terimakasih atas artikel-artikelnya sungguh ini sangat bermanfaat bagi saya. dan semua pertanyaan sejak sy kecil terjawab disitus ini.baru-baru ini sy didatangi oleh saksi yahuwa, saya sangat beruntung dangan adanya situs ini.apa lg selama ini sy punya kerinduan untuk memahami kitab suci dan ajaran gereja katolik.satu keyakinan sy bahwa agama didunia ini berbeda demikian Tuhannya menurt masing2..dan saya pastikan dengan hatinurani saya bahwa yesus adalah Tuhan..saya punya prinsip bahwa sy tidak memilih orang dalam hal mendengar apalagi yang berkata baik dengan cara2 yang baik pula..setelah saya membaca artikel ini saya melihat apa yang menjidi perbedaan dasar yang tidak bisa dikompromi antara ajaran katolik dengan saksi yehuwa…saya yakin ajaran mereka menurut pemahaman saya tidak lkitabiah dan memaksakan kehendak pribadi.. sudah 2 kali mereka mendatangi saya dan sy berusa menyambut baik dan menerima alkitab dan buku mereka tp sama skali sy tidak baca dan sy tidak mencari sesuatu dalam buku karena saya sudah yakin mereka kurang benar…pertanyaan sy apa sy salah menerima alkitab mereka meskipun sytidak mempercayainya??? apakah saya salah melayani mereka meskipun saya sudah yakin dengan ajaran katolik? apakah saya salah kalo berdiskusi dengan mereka?? terimaksaih atas jwabanya..salam damai dari segala sumber damai.

    [Dari Katolisitas: Menerima pemberian orang lain dapat saja dilakukan, walaupun tidak berarti kita harus mempercayai keyakinan mereka. Melayani kedatangan mereka (umat SY) dan berdiskusi dengan mereka, juga bukan sesuatu yang salah. Yang terpenting, berusahalah untuk memahami ajaran iman Anda dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka dalam berdiskusi Anda akan tetap dapat menampakkan kasih dan kebenaran secara utuh.]

  14. Shalom, slam damai dlm Kristus…

    Sya prnah m’dpat 1 risalah yg diedar’n para mision saksi yhwah ini. Mmg bila m’bcanya ad yg tdk s’jalan dgn ap yg diajar’n alkitab, rasul mahupn Kristus sndri.
    Namun ad 1 bhagian yg m’narik, bila dkatakan:

    tdak ad api neraka yg kekal & p’nyiksaan yg kekal. Yg ada hnya K’MATIAN YG KEKAL BG YG TDK M’DPAT HDUP KEKAL D SYURGA. Mngapa tdk ad p’nyiksaan kekal d api neraka? KRANA ALLAH TIDAK SEKEJAM ITU…

    Wah! Msuk akal ya? Krana Allah itu kn adlah kasih… X mugkin Dia skejam itu m’yiksa ciptaan-Nya slma ribuan tahun, malah KEKAL..?

    Apa pndangan pak Stef & ibu Ingrid? Thanx in advance…

    [dari katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel di atas di bagian ini – silakan klik]

  15. Yesus Adalah Tuhan dialah Awal dan Akhir, semua sudah di tuliskan dalam Kitab Suci mengenai ajaran ajaran sesat maka mari kita lebih dekat lagi kepadaNYA, sehingga kita tidak disesatkan oleh nabi nabi palsu.

    Tuhan Yesus memberkati kita semua.

  16. trimakasih bu Ingrid,pak Stef
    situs ini membuat saya semakin bertumbuh dalam iman Katholik yang saya imani.
    dan saya bangga…menjadi seorang Katholik.

  17. Allah bukanlah Allah yang picik dan licik thd semua makhluk ciptaanNya(terutama manusia).
    manusialah yang licik dan picik dlm menilai/berpandangan ttg Allah itu sendiri.
    Kasih Allah tak terbatas.agung dan tak terselami,justru manusialah yang membatasi,memperkecil,dan mendangkalkan kasihNya.
    Karena begitu besar kasihNya,sehingga Ia mau merendahkan DiriNya,mengambil rupa seorang hamba utk menyelamatkan kita,manusia penuh noda dosa.(apakah kita lantas berpikir,”ohhh sebegitu rendahnyakah Tuhan Allah kita yang hidup?tak mungkin lahhhh..)
    Karena Kristuslah kita semua berharga dihadapanNya. Supaya semua org yang percaya kepadaNya(Yesus Kristus),memperoleh hidup yang kekal(di Surga).
    Saya langsung teringat ayat yang menceritakan tentang upah pekerja sedinar sehari. Dimana pekerja yang bekerja seharian penuh dg pekerja yang hanya bekerja satu jam,memperoleh upah yang sama.
    secara manusiawi yang merasa bekerja seharian penuh protes dong…
    tapi si tuan yang mempekerjakan mereka memperingatkan perjanjian sedinar sehari tsb. Mereka masih saja merasa tdk bisa menerima.

    Kasih Allah sungguh tak terukur,Dia Allah manusia seluruh dunia,dan Dia mengasihi semuanya tanpa kecuali.
    Kenapa kita protes kalo Dia menghendaki semua orang yang percaya kepadaNya boleh masuk Surga?
    kebaikan kita menghantar kepada keselamatan(itu menurut saya),tapi jalan keselamatan satu2nya adalah Yesus Kristus (Yoh 14:6)
    Bukankah Dia Allah yang mampu lakukan segala perkara?
    Supaya jangan Dia berkata kepada kita kelak,:”Atau,iri hatikah kamu,jikalau Aku murah hati?”

    Tuhan Yesus memberkati.

  18. coba di cek dulu di http://www.jw.org , itu adalah situs resmi saksi-saksi yehuwa. bole di klik di bagian publikasi lalu perpustakaan online, coba cari tahu lebih banyak tentang mereka dahulu baru kita boleh menghakimi seseorang. walaupun saya bukan saksi yehuwa, tetapi bagi saya ajaran merekalah yang adalah kebenaran dan mereka tidak hanya mengajarkan tetapi juga menerapkannya dengan baik.

    [dari katolisitas: Artikel di atas dibuat berdasarkan traktat yang dibuat oleh Saksi Yehuwa. Kalau ada yang salah dari artikel tersebut yang sebenarnya tidak diajarkan oleh Saksi Yehuwa, silakan memberikan masukan. Anda juga dapat memberikan tanggapan atas tulisan di atas.]

    • Dear Cynthia,

      jika benar bahwa LMP dan SSYnya mengajarkan kebenaran, jadi anda setuju dengan segala nubuatan yang dilakukan oleh Russel dan Rutherford?

      atau anda setuju dengan pemilihan yang ditetapkan Yehuwa pada tahun 1914?

      atau anda setuju juga dengan 144.000 kaum terurap dan hanya mereka yang hidup disurga dan membantu pemerintahan Yesus sebagai raja, dan sisanya sebagai kawanan besar saja yang hidup dibumi firdaus?

      atau anda menganggap bahwa “kebenaran” itu adalah Yesus bukan Tuhan tetapi hanya penghulu malaikat (“Malikat Mikael”)?

      salam,

  19. Mau tanya mbak Ingrid..
    Kalau ‘Gereja’ saksi Yehova itu menyatakan diri ‘kristiani’, sementara itu dia tidak mengakui kodrat Ilahi Yesus, (kok bingung saya)
    1. Apakah pengertian/persepsi dia (‘Gereja’ Saksi Yehova), yang mengidentifikasi dirinya sebagai ‘kristiani.\’?
    2. Apakah tidak lebih tepat bahwa kelompok ini termasuk salah satu sekte dari Jemaat Yahudi, yang sudah konsen terhadap Yesus.
    3. Lalu kalau dia Yahudi, tentunya sudah sangat memahami Kitab-kitab para nabi yang di dalamnya banyak mengandung nubuat tentang Almasih, Apakah dia tidak dapat melihat bahwa nubuat para nabi sangat nyata terpenuhi dalam diri Yesus.
    4. Apa kata dia (ajaran Yehuwa) tentang janji Allah mengenai Almasih?

    terima kasih Mbak Ingrid atas pencerahannya..
    Salam hangat:
    Maria

    • Shalom Maria,

      Dari sumber website mereka: http://www.jw.org/en/jehovahs-witnesses/faq/are-jehovahs-witnesses-christians/ , maka kita dapat melihat bahwa mereka tetap menamakan diri mereka sebagai kristen namun pada saat yang bersamaan mereka juga memisahkan diri mereka dari umat kristen yang lain, terutama mereka tidak mempercayai Yesus bukan menjadi Pribadi dalam Trinitas, tidak mempercayai bahwa jiwa adalah kekal; dibaptis dalam nama Yesus bukan dalam nama Trinitas, tidak mempercayai neraka. Bagi mereka, pandangan kekristenan dilihat dari bagaimana mereka mengikuti Yesus, dibaptis dalam nama Yesus, berdoa dalam nama Yesus, dll. Namun, mereka tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan. Pandangan mereka tentang Kristus dapat dilihat di artikel ini – silakan klik dan ini klik ini. Karena pandangannya inilah, maka mereka terpisah dari agama Kristen yang lain. Dalam kacamata kita, sebenarnya mereka mengajarkan kebenaran, namun bukan keseluruhan kebenaran.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

      • Sdra.Stefanus Tay @ salam kasih semua.
        sebagai peminat dari saksi-saksi Yehuwa saya senang menjelaskan sedikit mengenai Yesus Kristus teman2 bisa melihat dihttp://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/apakah-yesus-mahakuasa/. Para penentang Yesus menuduh dia menganggap dirinya sama dengan Allah. (Yohanes 5:18; 10:30-33) Namun, Yesus tidak pernah menyatakan bahwa ia setara dengan Allah Yang Mahakuasa. Ia berkata, ”Bapak lebih besar daripada aku.”—Yohanes 14:28.

        Para pengikut Yesus masa awal tidak memandang Yesus sebagai pribadi yang sama dengan Allah Yang Mahakuasa. Misalnya, rasul Paulus menulis bahwa setelah Yesus dibangkitkan, Allah ”meninggikan dia kepada kedudukan yang lebih tinggi”. Jelaslah, Paulus tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa. Kalau Yesus Allah Yang Mahakuasa, bagaimana mungkin Allah meninggikan dia kepada kedudukan yang lebih tinggi?—Filipi 2:9.

        Memang mengenai tritunggal kepercayaan itu sangat populer pada zaman kita. Tetapi tahukah Anda bahwa itu tidak diajarkan oleh Yesus dan murid-muridnya? Jadi, kami menyembah Pribadi yang menurut Yesus harus disembah.’ bahkan di Mat. 24:36 dikatakan bahwa…sehubungan dengan hari dan jam nya malaikat dan Putra (Yesus) pun tidak tahu kecuali hanya Yehuwa yang tahu.. jadi bagaimana mungkin Yesus disebut Allah ?? jadi sudah hal biasa jika banyak yang menuduh saksi-saksi Yehuwa sesat…padahal yang diajarkan adalah berdasarkan alkitab dan ayat-ayat yang mendukung .. tidak heran jika Yesuspun dibilang sesat pada saat dulu padahal yang diajarkan adalah firman Allah. mudah-mudahan Allah Yehuwa mengetuk pintu hati dan mata saudara@ sekalian. tq

        • Shalom Julia,

          Terima kasih atas kunjungannya ke situs ini dan terima kasih atas komentar Anda. Saya telah mencoba untuk menuliskan artikel tentang Saksi Yehuwa di atas – silakan klik. Anda dapat menanggapi artikel tersebut. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan atas tulisan Anda.

          1. Seperti yang Anda sebutkan, bahwa para penentang Yesus memang menuduh bahwa Yesus telah menyamakan diri-Nya dengan Allah. Namun, yang perlu digarisbawahi di sini adalah: Yesus tidak pernah mengkoreksi pemahaman mereka, karena Yesus memang sungguh Allah. Dalam beberapa ayat memang terlihat bahwa Bapa lebih besar dari Yesus, seperti yang Anda kutip dari Yoh 14:28. Itulah sebabnya Gereja Katolik mempercayai bahwa Yesus mempunyai kodrat manusia. Namun ada banyak ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah Allah, sehingga Gereja Katolik juga mempercayai bahwa Yesus mempunyai kodrat Allah sehakekat dengan Bapa. Ke-Allahan Yesus dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi: Kelahiran-Nya (lih. Mik 5:2), kehidupan-Nya yang membuat banyak mukjizat (lih. Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; bdk. Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30), penderitaan dan kematian-Nya (lih. Yes 42, 49, 50, 53). Yesus memberikan hukum dalam namanya sendiri, dengan berkata “Aku berkata kepadamu…” (lih. Mat 5-6), sehingga Dia dapat mengatakan kalau seseorang mau sempurna, maka dia harus mengikuti Yesus yang adalah Tuhan (lih. Mat 19:21). Hal ini juga ditunjang dengan begitu banyak mukjizat yang dilakukannya seperti: Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41), menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16,  9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19). Beberapa hal yang tidak dapat disangkal bahwa Yesus sungguh Allah karena Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa (lih. Mat 9:2-8; Mrk 2:3-12; Luk 5:24, Luk 7:48). Kristus juga mengatakan bahwa Dia mampu memberikan hidup yang kekal (lih. Yoh 10:28) dan bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30). Dengan cara-Nya sendiri Yesus menyatakan diri-Nya adalah Sang Yahweh, terutama dengan mengatakan bahwa diri-Nya, “Aku adalah Aku/ I am who am“, yang adalah sinonim/ arti kata ‘Yahweh’ itu sendiri. Karena klaim ke-Allahan inilah, maka Yesus hendak dibunuh dan dilempari batu oleh orang-orang Yahudi (lih. Yoh 10:33). Lebih lanjut, Yesus sendiri tidak menolak ketika Rasul Tomas mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28) dan tidak menolak ketika Dia disembah oleh para murid (lih. Mat 28:16-17). Dan akhirnya dalam Kitab Wahyu digambarkan bahwa Yesus bertahta dalam kemuliaan dan seluruh ciptaan menyembah-Nya (lih. Why 5:13-14).

          2. Memang para pengikut Yesus, rasul Paulus dan Gereja Katolik tidak memandang  bahwa Yesus mempunyai pribadi yang sama dengan Allah Bapa. Yesus adalah pribadi yang berbeda dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, namun ketiga Pribadi ini mempunyai substansi/kodrat/hakekat yang satu. Rasul Paulus memang percaya bahwa Yesus adalah sungguh manusia, sehingga dia juga mengatakan bahwa Allah meninggikan Yesus (lih. Fil 2:9). Berikut ini, kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus juga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan:

          a. Yesus setara dengan Allah (Filipi 2:5-11)

          Rasul Paulus mengajarkan, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,  dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:5-11)

          Perikop di atas menyampaikan tiga hal: (1) Yesus serupa dengan Allah dan Dia setara dengan Allah; (2) Dia mengambil rupa hamba dan menjadi sama seperti manusia; (3) Dia ditinggikan dan semua ciptaan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (bdk. Rm 10:9; 1Kor 12:3).

          b. Yesus disebut sebagai Allah

          “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” (Rom 9:5)

          Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa “Ia” di sini adalah Yesus, sang Mesias yang disebut sebagai Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Mungkin ada yang mencoba memberikan argumentasi bahwa “Ia” di sini mengacu kepada Allah Bapa. Namun, hal ini tidak sesuai dengan kelogisan kalimat, yang mengacu kepada Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia. Lebih lanjut kita dapat membandingkan doksologi yang digunakan oleh rasul Paulus di ayat-ayat yang lain, seperti: Gal 1:5; 2Kor 11:31; Rom 11:36; Flp 4:20.

          “dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,” (Tit 2:13).

          Allah yang mahabesar dan Juruselamat di sini adalah mengacu kepada Yesus Kristus, karena hari kedatangan Tuhan yang kedua (parousia) selalu berhubungan dengan Kristus.

          “Tetapi tentang Anak Ia [Allah Bapa] berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.” (Ibr 1:8)

          Dari kalimat ini, ‘Tahta-Mu, ya Allah’ mengacu kepada Anak. Dengan demikian, Anak adalah Allah. Hal ini menyatakan bahwa Anak bukanlah Pribadi yang lebih rendah daripada Allah Bapa. Ini juga diperkuat oleh Kol 2:9, yang mengatakan, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.”

          c. Yesus disebut sebagai Tuhan (Kyrios)

          Memang kata kyrios dalam konteks religius digunakan juga oleh bangsa Yunani untuk menyatakan sebutan kepada seseorang yang sungguh dihormati. Namun, dalam kekristenan, kata yang sama sering digunakan untuk menyatakan Kristus yang adalah Allah dalam konteks religius, seperti yang kita lihat dalam Kis1:21 dan Kis 2:36. Karakteristik dari kekristenan juga terlihat dalam seruan kepada Tuhan sebagai Kyrios seperti yang ditunjukkan oleh Stefanus (lih. Kis 7:59).

          Namun, kalau kita melihat kata “Kyrios” yang digunakan oleh Rasul Paulus memberikan arti yang yang lebih mendalam, yaitu Kristus sebagai Allah. Hal ini terlihat dari seringnya Rasul Paulus menggunakan kata-kata Kyrios dalam PL yang ditujukan kepada Yahweh untuk menunjuk kepada Kristus, seperti: 1Kor 1:31; Rm 10:13; 2Tes1:9. …. Kita dapat pula melihat bahwa Rasul Paulus mempresentasikan Yesus sebagai obyek penyembahan yang sama dengan Tuhan, seperti yang dikatakannya di Flp 2:10-11, “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan…”

          d. Yesus mempunyai kodrat ilahi

          Sabda Tuhan mengatakan Yesus sebagai  yang (1) Maha Kuasa. Hal ini terlihat bagaimana Rasul Paulus memberikan penjabaran tentang Yesus yang adalah gambar Allah, dan semua ciptaan diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Yesus juga digambarkan sebagai Pribadi yang kekal. Rasul Paulus menulis, “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” (Kol 1:15-17; bdk. 1Kor 8:6; Ibr 1:2; Ibr 1:10) Selain maha kuasa, Yesus juga digambarkan sebagai (2) Maha tahu. “….sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.” (Kol 2:3) Kemahatahuan-Nya juga dibarengi dengan (3) Maha kekal. “Ia adalah …yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,” (Kol 1:15). Ayat ini menggambarkan bahwa Yesus adalah anak sulung, yang pertama dari segala sesuatu. Dan hal ini dipertegas juga di Kol 1:17 yang menyatakan bahwa Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu. Sebagai Allah, maka Yesus juga digambarkan (4) Tidak berubah. Rasul Paulus menggambarkan bahwa Yesus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibr 13:8; bdk. Ibr 1:12) Semua ciri-ciri ilahi ini menunjukkan Kristus adalah sungguh Allah yang (5) patut disembah. Rasul Paulus memberikan gambaran bahwa dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Flp 2:10), termasuk para malaikat juga harus menyembah Yesus (lih. Ibr 1:6).

          e. Kristus adalah sungguh Putera Allah

          1. Kristus adalah Putera Allah

          a. Yesus adalah Putera Allah sendiri

          Rasul Petrus mendefinisikan hubungan Kristus dengan Allah sebagai Putera-Nya sendiri; yang artinya: Kristus mempunyai hakekat yang sama dengan Allah Bapa.  Ada banyak frasa dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa Yesus adalah Putera Allah sendiri, contohnya, “Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri…. ” (Rom 8:3); “Ia [Allah], yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita…” (Rom 8:32); “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih” (Kol 1:13).

          b. Putera berasal dari Bapa

          Istilah ‘Allah’ dan ‘Bapa’ Tuhan kami Yesus Kristus, dipahami dengan memahami hubungan bapa dan anak dalam artian bahwa anak lahir dari bapa (lihat Rom 15:6, “Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus”, lih. juga 2 Kor 1:3, Ef 1:3).

          2. Putera Allah (Kristus) tidak sama artinya dengan ‘putera angkat Allah’ (kita semua yang percaya)

          Rasul Paulus mengkontraskan arti Kristus sebagai Anak Allah dengan kita semua orang percaya sebagai anak- anak angkat Allah melalui rahmat-Nya. Kristus memang sungguh adalah Anak Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia (lih. Rom 1:3- dst; Gal 4:4- dst) sedangkan kalau kita manusia, diangkat/ ‘diadopsi’ menjadi anak-anak-Nya. Dengan keutamaan Kristus ini, maka Kristus merupakan ‘yang sulung’ dari semua saudara (lih. Rom 8:29).

          3. Yesus lebih tinggi dari para malaikat

          Dalam pendahuluan surat kepada jemaat di Ibrani dinyatakan pujian kepada Kristus yang mengatasi para malaikat, karena Kristus adalah Putera Allah, “Ia [Kristus] adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah….. jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.” (Ibr 1:3-4)

          Tentang Trinitas, Anda dapat juga membaca artikelnya di sini – silakan klik. Saya juga telah menuliskan artikel Trinitas untuk menyanggah brosur dari Saksi Yehuwa tentang Trinitas di sini – silakan klik. Tentang Mat 24:36, silakan melihat pembahasannya di sini – silakan klik. Secara prinsip, untuk mengerti kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia, maka kita harus membaca keseluruhan Kitab Suci – terutama Perjanjian Baru – sehingga tidak sampai pada kesimpulan yang fatal – yaitu mengedepankan Yesus yang sungguh Allah dan melupakan kemanusiaan-Nya atau sebaliknya mengedepankan kemanusiaan Yesus dan melupakan ke-Allahan Yesus. Yang terakhir inilah yang mungkin dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – katolisitas.org

          • sodara stefanus,
            bisakah menjelaskan dengan singkat? bukan kah ketika seseorang haus kita pasti memberikannya segelas air? bukan menyiramnya dengan air satu ember? saya secara pribadi ingin mengerti jawaban anda tapi saya tidak bisa. coba buat simple…

            Coba Dicheck

            [dari katolisitas: Kalau orang haus diberi satu ember air sebenarnya satu keuntungan, karena dia dapat minum secara perlahan-lahan dan bisa diminum dalam waktu yang lama. Jadi, silakan membaca perlahan-lahan dan kemudian mengambil satu point untuk didiskusikan.]

  20. SALAM KASIH semua

    saya mau menanyakan:

    Kita tau kita semua umat Allah yang percaya pada Keagungan Yesus, dan saya yakin bahwa sudara saudaraku yang comment disini semua berpendidikan dan punya iman masing masing dan punya pendapat masing masing akan tetapi semua pendapat itu tidak semua dapat diterima oleh masing masing pihak dikarenakan semua pihak memiliki pendapat yang berbeda.saya mau tanyakan kepada SEMUA orang yang percaya Yesus disini apakah pantas kita perduli hanya kepada umat Kristus dengan meluruskan pemahaman sesama umat Kristus mengenai Alkitab padahal Yesus sendiri berkata untuk menebarkan ajaraNya,kamu sekalian tau banyak sekali orang yang tidak mengikuti Yesus dan bahkan tidak terhitung jumlahnya kenapa tidak DIAJAK menjadi umat kristus? ini malah memperdabatkan kesalahan arti/tafsir dari alkitab oleh pengikut Yesus bukan memberikan keselamatan bagi bukan pengikut Yesus,maaf buat sudaraku semua yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus kristus kalo kata kata ini salah atau memang benar salah saya orang yang berdosa mohon petunjuk.

    [dari katolisitas: Anda juga dapat melihat diskusi dengan non-Kristen di sini – silakan klik. Tidak ada yang salah dengan diskusi sesama pengikut Kristus dengan semangat mencari kebenaran.]

  21. artikel anda sangat menarik buat saya. Puji Tuhan anda tidak mempercayai ajaran sesat saksi Yehuwa, karena dewasa ini banyak umat Kristiani yang terkelabui ajaran sesat saksi Yehuwa yang berkedok pada kebenaran alkitab. Mereka …. [diedit] mengaku sebagai orang Kristen, namun menerapkan ajaran yang keliru dan melakukan penyimpangan dari ajaran Kristen sejati. [diedit]

  22. Selamat pagi Sdri Inggrid,atau sdr/i Admin lainnya
    Semoga selalu sehat.

    Maaf saya ada pertanyaan tentang Tritunggal. Dan ingin berdiskusi tentang Tritunggal, mohon arahkan ke link yang benar di Katolisitas, tempat tread Tritunggal di bahas, dimana kita bisa berdiskusi.

    Di Kisah 5:30

    TB Kis 5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.

    Menurut ayat di Kisah 5:30 ini, yang membangkitkan Yesus adalah “Allah nenek moyang kita” maksudnya Allah nenek moyang para rasul/ Allah nenek moyang orang Yahudi/bangsa Israel.

    Siapa kah Allah nenek moyang tersebut?

    Di Keluaran 4:4, 5

    Kel 4:4 Tetapi firman TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya” –Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya

    Kel 4:5 –“supaya mereka percaya, bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah menampakkan diri kepadamu.”

    Menurut ayat ini yang membangkitkan Yesus adalah TUHAN (YHWH)

    Yang ingin saya tanyakan atau diskusikan adalah bagaimana

    YHWH(yang terdiri dari 3 pribadi: Bapak, Yesus, dan Roh Kudus)

    membangkitkan Yesus (yang merupakan bagian dari YHWH tadi) .

    Jadi 1 bagian membangkitkan 1/3 bagian, dimana yang 1/3 itu juga merupakan bagian dari yang 1 bagian tsb. bagai mana mungkin?

    Mudah2han pertanyaan ini dapat dipahami oleh sdr/i.

    Saya Kevin N

    Submitted on 2012/10/03 at 9:45 am | In reply to Kevin N.

    NB:
    Saya seorang SY.

    • Shalom Kevin,

      Allah Tritunggal yang diajarkan dalam ajaran Kristiani bukanlah Allah yang satu namun terdiri dari 3 x 1/3 bagian, seperti pemahaman Anda. Tidak ada pembagian di dalam Allah yang menjadikan Allah Bapa hanya sepertiga bagian atau Yesus maupun Roh Kudus itu hanya sepertiga-nya Allah. Ketiga Pribadi Allah itu satu hakekatnya, mereka tidak terbagi-bagi, namun juga tidak tercampur baur. Demikianlah yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang melestarikan apa yang dinyatakan Kristus kepada para rasul dan oleh para rasul diteruskan kepada para penerus mereka.

      Nah, selanjutnya, Gereja mengajarkan bahwa saat menjelma menjadi manusia, Kristus tidak berhenti menjadi Allah; karena itu Kristus itu sungguh-sungguh Allah dan sungguh manusia. Dengan kata lain, melalui Inkarnasi itu, Kristus mempunyai dua kodrat, yaitu kodrat-Nya sebagai Allah dan sebagai manusia; dan masing-masing kodrat itu menjalankan perannya masing-masing. Maka, karena kodrat-Nya sebagai manusia, dikatakan di dalam Kitab Suci, bahwa Yesus dibangkitkan oleh Allah Bapa (lih. Kis 5:30; 2 Kor 4:14; Gal 1:1). Namun karena kodrat-Nya sebagai Allah, dikatakan juga dalam Kitab Suci bahwa Yesus bangkit dari mati -bukan dibangkitkan (lih. Mrk 16:6,9; Yoh 2:22; Kis 17:3; Rom 8:34; 1 Tes 4:12; 2Tim 2:8)), karena sebagai Allah, Kristus dapat bangkit atas kuasa-Nya sendiri, dari kematian.

      Maka nampaknya di sini, mereka yang menentang ke-Allahan Yesus gagal melihat bahwa selama penjelmaan-Nya sebagai manusia, Ia tidak berhenti menjadi Allah. Atau mereka berfokus kepada kata bahwa Yesus ‘dibangkitkan’ dari mati, namun tidak mengindahkan banyaknya ayat-ayat yang lain yang mengatakan bahwa Yesus ‘bangkit’ dari mati.

      Jika Anda tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut tentang hal ini, silakan membaca terlebih dahulu artikel-artikel berikut ini, sehingga tidak terjadi pengulangan pertanyaan-pertanyaan yang sudah pernah atau bahkan sering ditanyakan dan dibahas di situs ini:

      Trinitas, Allah yang Satu dengan Tiga Pribadi
      Yesus, sungguh Allah sungguh manusia
      Mengapa Orang Kristen percaya bahwa Yesus itu Tuhan
      Kristus yang kita imani = Yesus menurut Sejarah
      Aku Percaya akan Kristus, Putera yang Tunggal

      Dan pernyataan dari Paus Leo Agung dalam Konsili Kalsedon (451):
      The Tome of Leo

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Terimakasih atas jawabannya.
        Namun demikian jawaban ini belumlah memuaskan, dan belum bermuara pada konklusinya.

        Kalau begitu nanti saya menuju ke link yang sdri berikan, di Yesus, sungguh Allah sungguh manusia .

        Senang dapat berdiskusi dengan sdri.

        Salam kasih Krsiten.

  23. Syalom Yesus Tuhan
    Saya sangat sedih masih banyak jemaat org kristen protestan maupun katolik tidak mengerti,dan tidak bisa membuktikan Yesus itu adalah Tuhan karena kebanyakan org-org yg ikut anggota saksi yehova itu dulu pasti org kristen ,mereka diundang diajak datang ke gereja jemaat saksi yehova,diberi buku pelajaran dan diajak belajar alkitab dan mereka disana mendapat perhatian di perlakukan dihargai dengan baik dan mereka terbuai dengan suasana kehidupan soasial komunitas mereka.Dan yg saya tahu itu adalah btuk penginjilan mereka org saksi yehova dan semua jemaatnya digembleng di motivasi utk penginjilan,diajar belajar alkitab sekaligus maaf otak jemaatnya dicuci bahwa saksi yehovalah ajarannya yg benar yg lain salah sesat.Makanya ini masukan utk pelayan gereja,pendeta ajarkan jemaatnya utk mengerti dan memahami bahwa yesus itu adalah Tuhan dengan bukti buktinya.Sekian terimakasih.

    Tuhan memberkati

    [dari katolisitas: Silakan melihat artikel ini – silakan klik]

  24. Salam Sdri Caecil.
    Saya sudah yakin sebelumnya,bahwa tulisan saya ,akan dihapus.Tidak apa.Yang penting Anda sudah tahu.

    Mengenai Tritunggal; Yesus adalah Allah;Neraka dsb Anda pasti sudah baca sendiri di internet betapa hebatnya topic itu diperdepatkan,sampai-sampai pdt-pdt bahkan theolog mengeluarkan kata-kata:pendeta bodoh ,tidak punya….dll.

    Mereka memperdebatkan ayat-ayat dan tidak mau saling mengalah.Dan mereka semua menyandang predikat hamba-hamba Allah.
    Saya sebagai SSY, seharusnya saya bisa tertawa terbahak-bahak,tetapi TIDAK.Saya merasa iba hati.Mengapa? Apa yang dipikirkan oleh umatnya, mempunyai gembala-gembala yang mengajarkan:pengendalian diri,lemah lembut saling mengasihi yang menjadi ciri khas murid Yesus,saling membantai melalui kata-kata.

    Apakah orang sedemikian akan mengasilkan buah-buah yang baik?

    Saya tahu, debat mengenai Ayat-ayat TIDAK ada gunanya sama sekali,kalau sama-sama TIDAK memiliki kerendahan hati dan KEJUJURAN dihadapan manusia dan Allah Yehuwa,untuk BERANI mengakui BENAR kalau BENAR dan juga BRANI mengakui kalau salah.
    Tetapi manusia umumnya mementingkan harga Diri dan TIDAK mau mengaku salah kalau salah.Benar-benar sangat MENYEDIHKAN. Hanya memmbuang -buang waktu,energy dan materi,tetapi hasilnya a big ZERO dihadapan Allah.

    Maka saya mencoba dengan cara yang lain.
    Meskipun di dengarnya vulgar,tetapi itu merupakan fakta hidup yang di alami oleh semua bayi. Saya berusah untuk memberi impact yang tepat,betapa KETERLALUANNYA orang untuk berani merendahakan Allah Yehuwa secara habis-habisan demikian. Allah Yehuwa menjelma jadi BAYi.
    Orang tidak bisa mengatakan,bahwa bayi Yesus itu akan menjadi Allah kalau Ia sudah Dewasa. Tidak bisa!!! Kalau percaya,bahwa Yesus=Allah maka,harus konsekwen.Itu saja!

    Bayi Yesus akan menjadi Mesias atau Penebus dosa kita,kalau Ia nanti sudah dewasa,bisa kita mengatakan demikian,karena Ia BUKAN Allah,tetapi CIPTAAN Allah Yehuwa.

    Bukan saya mau kurang santun,tetapi saya hanya MENYATAKAN suatu FAKTA hidup.

    Salam

    • Shalom Guest,

      Sebenarnya, saya agak bingung tentang apa yang ingin Anda diskusikan. Saran saya, berfokuslah pada satu diskusi. Pikirkan secara matang argumentasi yang Anda berikan baru kemudian dikirimkan. Memberikan komentar yang terlalu banyak dan sepotong-potong membuat diskusi menjadi tidak terstruktur. Dan terus terang, seperti yang kami pernah katakan, ada begitu banyak pertanyaan yang masuk. Menjadi hak katolisitas untuk menampilkan atau tidak menampilkan, untuk melayani atau tidak melayani satu diskusi. Namun, kalau Anda browsing situs ini, Anda akan melihat diskusi dengan berbagai topik, baik yang pendek maupun yang panjang. Kalau kami belum menampilkan komentar Anda, bersabarlah. Jadi, Anda dapat melanjutkan diskusi tentang kekekalan jiwa di sini – silakan klik; tentang ke-Allahan Kristus di sini – silakan klik; hanya 144,000 yang masuk Sorga – silakan klik; dan tentang Trinitas, silakan melihat sanggahan 1 tentang artikel Trinitas di sini – silakan klik, serta artikel ini – silakan klik dan klik ini. Jadi, mari berfokus pada diskusi yang ada. Dan terus terang kami tidak dapat melayani diskusi tanpa batas. Biasanya untuk diskusi yang panjang, kami berikan batasan 3 putaran. Semoga dapat diterima.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  25. sy juga pernah didatangi. Salah satu kerabat sy pernah diajak – sampai ikut perayaan ekaristi sekte itu.
    dia menyatakan kalau di perayaan itu seperti menghujat Tuhan Yesus
    karena hosti hanya diedarkan – dilihat oleh anggota2 sekte, sementara yg makan di perjamuan kudus hanya pimpinan tinggi saja.,
    padahal Tuhan Yesus kan mengatakan “makanlah dan minumlah tubuh dan darah KU”
    bukan bilang hanya pimpinan saja yg boleh makan & minum perjamuan kudus.
    ini kesaksian dari kerabat saya itu.,
    memang banyak hal yang aneh dg menyangkal mereka mengenai Tuhan Yesus.,
    sy jg mengenal beberapa orang yg menjadi pengikut sekte itu.,
    mereka semua seperti terdoktrin (sy sudah menganggap mereka agak aneh malah jauh sebelum saya tau mereka itu pengikut sekte)
    sy cuma bs bilang kasihan kalau memang mereka sejak kecil sudah didoktrin ttg sekte itu -sehingga mereka merasa itu adalah yg paling benar
    sementara mereka tidak tahu kebenaran yg sebenarnya dari Tuhan Yesus (karena sudah didoktrin)
    salam

    [dari katolisitas: Tugas kita adalah mempelajari iman kita, sehingga pada saat diperlukan, kita dapat mempertanggungjawabkan iman kita, dan semoga juga dapat membawa orang pada kebenaran.]

  26. Salam.

    Rupa-rupanya pertanyaan-pertanyaan yang saya sampaikan,sulit bagi Sdr Ingrid sehingga Sdri menghapusnya.

    Pertanyaan yang saya sampaikan memang ada yang tidak dapat dijawab,tanpa merendahkan dengan sangat KEMULIAAN Yehuwa.

    Pertanyaan saya,seperti:Apakah Yesus adalah Allah sejak bayi.
    Kan sejak Ia dilahirkan Ia dinamai Yesus,sesuai dengan apa yang disampaikan malaikat kepada orang tua Yesus.
    [dari katolisitas: Silakan melihat Yoh 1:1]

    Kan mereka yang BUKAN SSY kan percaya bahwa YESUS adalah ALLAH.
    [dari katolisitas: Silakan membaca beberapa artikel kristologi, seperti yang saya telah sebutkan dalam diskusi yang lain.]

    Akan saya katakan sesuatu yang wajar dialami setiap bayi.Jadi saya tidak mengatakan sesuatu yang keterlaluan.Setiap bayi PASTI pernah mengalami ini.

    Sekarang:kalau seandainya Sdri Ingrid berada di tempat tinggal Yesus dan sebagai bayi atau anak kecil berak dan kencing di celananya,apakah Sdri,kalau ada orang bertanya kepada Sdri:Anak itu siapa? Sdri akan menjawab: Itu adalah Allah yang MAHA MULIA dan MAHA dalam segalanya yang positive dan namanNya adalah Yesus Juruselamat umat manusia
    [dari katolisitas: Karena selain Yesus mempunyai kodrat Allah, Yesus mempunyai kodrat manusia, sehingga Dia melakukan apa yang dilakukan manusia. Namun demikian, dengan kodrat ke-Allahan-Nya Ia juga melakukan hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah]

    Kalau Yesus BUKAN Allah maka, kalau terjadi yang sama, Sdri Ingrid dapat berkata: Itu adalah Yesus yang KELAK akan menjadi Juruselamat umat manusia.

    Apakah TIDAK membangkitkan MURKA Allah Yehuwa?

    [Dari Katolisitas: Yesus Kristus adalah Putera Allah sejak kekekalan, dan saat penjelmaan-Nya sebagai manusia, Ia juga tetap Allah, walaupun Ia mengambil rupa manusia]

    Submitted on 2012/08/07 at 5:42 pm

    Jadi Sdri Ingrid sekali lagi:Allah yang MAHA MULIA,MAHA KUASA dsb,dsb,yang telah menciptakan jagad raya cosmic dengan milyaran galaxy dan triliun,triliun,triliunan bintang dan planet-planetnya begitu dengan sangat sembrono direndahkan habis-habisan,dengan mengatakan,bahwa Yesus telah menjelma jadi manusia.

    [Dari Katolisitas: Kitab Suci mengatakan bahwa Kristus Sang Firman Allah telah menjelma menjadi manusia (Yoh 1:14). Ini adalah wahyu Allah, sesuai dengan kehendak-Nya sendiri, sebagaimana yang juga tertulis dalam Flp 2:5-11]

    Ini berarti,bahwa sejak BAYI Yesus adalah Allah;karena sejak BAYI Ia dinamai Yesus.
    Orang TIDAK dapat mengatakan,bahwa Ia baru jadi Allah setelah dewasa.
    Kalau Yesus memang Allah maka,SEJAK BAYI Ia sudah Allah,karena sejak lahir namaNya sudah Yesus

    Dan tidak masuk akal untuk mengatakan,bahwa setelah dewasa Allah Yesus Yesus BARU masuk ke tubuh Yesus.

    [Dari Katolisitas: Ya, memang sejak konsepsi-Nya di dalam rahim Bunda Maria, Tuhan Yesus tetap Allah]

    Maka mau diapakan pun Yesus MEMANG BUKAN Allah dan hanya sebagai makhluk ciptaan Allah Yehuwa.

    [Dari Katolisitas: Ini adalah kesimpulan Anda sendiri karena Anda tidak mau terbuka terhadap wahyu Allah yang menyatakan bahwa ketika penjelmaan-Nya, Yesus mempunyai dua kodrat di dalam diri-Nya yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia]

    Karena Yesus HANYA ciptaan Allah maka,sewaktu Ia masih bayi berak dan buang air kecil di celana itu sudah wajar. Kalau yang bertanya: siapa anak kecil itu?

    Orang dapat menjawab:Dia itu adalah Yesus yang nanti,kalau Ia sudah dewasa Ia akan diurapi oleh Allah Yehuwa dan akan menjadi PENEBUS DOSA UMAT MANUSIA.

    [Dari Katolisitas: Seandainya Anda menerima bahwa Yesus mempunyai dua kodrat, yaitu sebagai Allah dan sebagai manusia, maka Anda tak akan mempertanyakan hal ini. Sebab jika Yesus melakukan apa yang umum dilakukan manusia, itu adalah karena kodrat-Nya sebagai manusia, namun jika Ia melakukan segala yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan, itu adalah karena kodrat-Nya sebagai Tuhan. Keadaan yang Anda pandang sebagai ‘memalukan’ dan ‘merendahkan’ Tuhan itu, adalah hal yang memang dilakukan oleh Kristus sebagai salah satu bukti ‘pengosongan diri-Nya’, di mana karena kasih-Nya, Ia yang tidak terbatas itu rela masuk dalam segala keterbatasan, Ia yang sesungguhnya jauh melebihi manusia, rela mengambil rupa manusia dan segala kelemahannya, kecuali dalam hal dosa. Semua itu dilakukan-Nya demi untuk menebus dosa manusia.]

    YESUS BUKANLAH ALLAH, tetapi juga BUKAN OKNUM KEDUA DARI ALLAH TRITUNGGAL.

    [Dari Katolisitas: Ini adalah pendapat Anda, tetapi bukan seperti yang dinyatakan oleh Kristus sendiri dalam Kitab Suci dan ajaran-Nya kepada para Rasul]

    Yang diciptakan Allah tidak mungkin SETARA dengan
    Allah Yehuwa yang menciptakanNya.

    [Dari Katolisitas: Ya, benar. Tetapi Yesus itu bukan ciptaan, Yesus itu adalah Sang Firman yang ada bersama-sama dengan Allah, dan Ia adalah Allah (Yoh 1:1), yang kemudian dalam suatu saat memasuki sejarah manusia, dengan menjadi manusia (Yoh 1:14)]

    Salam kristen saya dalam nama Allah Yehuwa dan PutraNya Yesus Kristus.

    [dari katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu tentang beberapa artikel Kristologi yang telah saya berikan dan baru Anda memberikan argumentasi.]

  27. Seluruh dunia tau kalo model Yesus agama Kristen katolik berambut panjang, kenapa alkitab mereka sendiri, yg mereka cium saat selesai pembacaan (berbahagialah yg mendengar…..) mengatakan 1 Korintus 11 : 14 … Tapi mereka tidak peduliii …
    [dari katolisitas: Dalam 1kor 11:14 perkataan “alam sendiri” atau “nature itself” menyatakan tradisi yang hidup pada waktu itu, yang sebenarnya berkonotasi: pria biarlah menjadi pria dan wanita biarlah menjadi wanita. Jadi Rasul Paulus bukanlah berbicara tentang rambut, namun lebih dalam dari itu]

    Lalu knapa kitab indonesia mengatakan Yesus adalah Tuhan, tapi kitab Inggris Yesus adalah Lord. Ga pernah denger kan God Jesus. Katanya Katolik itu misteri ilahi … Naonnnnn…. Allah adalah penyingkap segalanya…. Umatnya BERHAK tau !!!!
    [dari katolisitas: Silakan melihat link ini- silakan klik]

    Percuma berdebat ditempat seperti ini sama yg katanya kristen katolik … Mereka itu sudah dibutakan sama pemimpin nya … 2 Korintus 4 : 4 dan Matius 11 : 25 … Pastur nya bilang jgn dekatin Saksi, jauhi mereka, kalo saya langsung berpikir, kalo emang katolik benar, Harusnya berani donk…kenapa jadi ketakutan … Jangan jangan ada diumpetin, takut umatnya sadar …

    [dari katolisitas: Silakan memberikan argumentasi terhadap artikel tentang Saksi Yehuwa di atas – silakan klik]

    Salam dari Mantan Katokik

  28. Sdr Ingrid.

    Anda tidak percaya dengan adanya 144.000 orang-orang kudus yang akan hidup di sorga dan memerintah dengan Yesus?

    Ibrani 3:1 mengatakan : Sebab itu, hai Saudara-saudara yang KUDUS,yang mendapat B A G I A N dalam panggilan sorgawi,..
    Filipi 3 : 20 :Karena KEWARGAAN kita adalah di dalam sorga,dan dari situ juga kita kita menantikan Tuan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
    2 Timotius 2 : 11-12:Jika kita mati dengan Dia,kitapun akan hidup dengan Dia;jika kita kita bertekun,kitapun akan IKUT M E M E R I N T A H dengan Dia;..
    1 Kor. 6 : 2-3 [saya persingkat]:Atau TIDAK tahukah kamu,bahwa orang-orang KUDUS akan menghakimi DUNIA. Atau tidak tahukah kamu ,bahwa KITA akan menghakimi MALAIKAT-MALAIKAT. Baca juga Daniel 7 : 13-14 dn Dniel 7 : 27
    Cjangan tdak dibaca]

    Pertanyaan saya :Apakah SEMUA orang dapat panggilan Sorgawi? Sedangkan Ibrani 3 : 1 mengatakan: mendapat B A G I A N dalam panggilan sorgawi.

    Apakah dikatakan,bahwa SEMUA dapat BAGIAN dalam panggilan sorgawi?

    Kalau SEMUA jadi orang-orang Kudus dan SEMUA orang yang selamat akan memerintah dengan Yesus,maka SIAPA yang akan diperintah?
    Baca Wahyu 20 : 6.

    Terima kasih.

    Submitted on 2012/08/02 at 2:22 pm

    Sdr Ingrid;

    Mengenai dua tipe kebahagian manusia,sudah terjawab sekaligus oleh
    pembahasa saya berkenaan ORANG-ORANG K U D U S.

    Selain yang 144.000 orang-orang kudus yang akan memerintah dengan Yesus,maka yang lainnya akan hidup di tempat,kalau nanti Kej.1 :28 menjadi kenyataan .
    Dan pasti akan menjadi kenyataan, karena dijamin oleh Bilangan 23 :19; Yesaya 46 :10 dan Yesaya 55 :11.

    Terima kasih.

    • Shalom Guest,

      Sebenarnya, kalau Anda mau berdiskusi dengan baik, cobalah untuk membaca terlebih dahulu argumentasi dari teman diskusi Anda. Jadi, kalau Anda ingin berdiskusi tentang yang masuk Sorga hanya 144,000, maka silakan memberikan argumentasi untuk menyanggah argumentasi yang telah diberikan di sini – silakan klik. Berikut ini adalah jawaban yang saya berikan untuk menjawab keberatan Anda.

      Ibr 3:1; Fil 3:20, 2Tim 2:11-12; 1Kor 6:2-3  tidak membuktikan bahwa yang ada di Sorga hanya 144,000. Dalam Ibr 3:1, saudara-saudara yang kudus, yang mendapatkan bagian adalah orang-orang yang setia sampai akhir, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan kebahagiaan abadi di Sorga. Yang mendapatkan bagian di Sorga dibedakan dengan orang-orang yang tidak mendapat bagian di Sorga, yaitu yang masuk penghukuman di neraka. Tentang interpretasi wahyu 19-20 silakan melihat di sini – silakan klik. Dan tentang kerajaan 1000 tahun silakan melihat ini – silakan klik. Diskusi yang lain tentang akhir zaman dan berhubungan dengan kerajaan 1000 tahun – silakan klik. Jadi, pertanyaan Anda dapat terjawab kalau kita mengerti tentang kerajaan 1000 tahun. Silakan membaca beberapa link yang ada. Kalau Anda ingin membuat sanggahan tentang hanya 144,000 yang masuk Sorga, silakan menyanggah dari artikel yang saya sudah tuliskan di atas. Dengan demikian diskusi dapat lebih terstruktur.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  29. Sdr Ingrid.

    Mengenai Roma 6 : 7, bahwa siapa telah mati,ia telah BEBAS dari dosa
    Mengapa orang yang telah mati telah bebas dari dosa?
    Karena menurut Roma 6 :23 orang yang mati sudah bayar upahnya,yaitu maut.

    Orang yang sudah bayar utangnya,ya tentunya ia sudah bebas dari utangnya.
    Maka Roma 6:7 di taruh dimanapun di tulisan alkitab,TIDAK akak merubah artinya.

    Menurut pendapat saya Sdr Ingrid memaksakan,supaya Roma 6:7 dapat mengartikan yang beda.

    Menurut keyakinan saya apakah dipengal atau tidak,dicomot atau tidak,berdiri senidri atau tidak: ARTINYA T I D AK BERUBAH.
    BEBAS ya BEBAS ,tidak mengartikan yang lain.

    ——

    Ingin saya tanya. Bukan main-main,tetapi pertanyaan yang serius.

    Kalau Yesus juga Allah ,maka pertanyaan saya: SEJAK KAPAN YESUS ITU JUGA ALLAH?

    Apakah sejak Ia dilahirkan,sejak BAYI Ia sudah juga Allah?

    Mohon pendapatnya?

    Salam

    Submitted on 2012/08/02 at 1:38 pm

    Sdr Ingrid.
    Maaf,kalau pertanyaan sayahanya sedikit-sedikit saja.Jawabanya lebih mudah diphami.

    Sdr percaya kalau seseorang mati maka,rohnya[makhluk rohani]tetapi ada dan terus hidup,karena kekal. Hanya manusia jasmaninya saja yang mati.

    Pertanyaan saya :Apa saja yang dapat dilakukan oleh roh yang tetap hidup itu?

    Terima kasih

    • Shalom Guest,

      1. Apa arti “siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa”? (Rom 6:7)

      Orang yang mati memang sudah bebas dari dosa, yang artinya dia sudah tidak bisa berbuat dosa lagi. Dalam hal ini Anda benar. Tetapi ayat itu tidak untuk diartikan bahwa karena orang sudah mati maka pasti tidak perlu menanggung akibat dosanya. Sebab di banyak ayat Kitab Suci yang lain, dikatakan bahwa pada akhirnya setiap orang akan diadili/ dihakimi menurut perbuatannya semasa hidupnya (lih. Mat 16:27; 1Pet 1:17, Ams 24:12, Maz, 62:12, Rom 2:6, Sir 16:12, Why 2:23; 20:13, 22:12). Orang yang baik akan menerima penghargaan, sedangkan orang yang jahat akan menerima penghukuman. Bahkan di banyak ayat dalam Injil dikatakan dengan jelas seperti apa keadaan penghukuman itu, yaitu di mana terdapat “kegelapan yang paling gelap, ratap dan kertak gigi” (Mat 8:12, 22:13, 25:30; Luk 13:28). Orang-orang yang menolak adanya neraka dan adanya jiwa yang bersifat kekal, akan mempunyai kesulitan untuk menginterpretasikan banyak ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan sebaliknya, seperti ayat-ayat di atas.

      Rom 6:7 terletak dalam perikop yang berjudul: Mati dan bangkit dengan Kristus (Rom 6:1-11). Rasul Paulus menjelaskan bahwa kata “mati” yang dimaksudkan di sini pertama-tama adalah, “mati terhadap dosa” yang disebut di ayat ke-2, yang dilakukan pada saat kita masih hidup, sebab dikatakan di ayat berikutnya dikatakan, “Bolehkah kita bertekun di dalam dosa?” (ay.1), sebab seorang berbuat dosa ketika ia masih hidup. Selanjutnya Rasul Paulus mengatakan bagaimana supaya kita dapat “mati terhadap dosa” pada ayat berikutnya, yaitu: melalui Pembaptisan dalam Kristus (lih. Rom 6:3).

      Sekarang mari kita baca perikop tersebut secara keseluruhan supaya dapat kita ketahui apakah makna ayat Rom 6:7 dalam kesatuan dengan makna perikop itu:

      Mati dan bangkit dengan Kristus (Rom 6:1-11)

      “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Rom 6:1-11)

      Silakan dilihat di sini bahwa yang sedang dibicarakan oleh Rasul Paulus adalah pertama-tama hal “mati terhadap dosa”; dan bahwa perkataan “siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa” adalah untuk menjelaskan keadaan bahwa sama seperti orang yang sudah mati sudah tidak dapat berbuat dosa, maka orang yang sudah dibaptis, harusnya tidak berbuat dosa lagi. Maka ayat Rom 6:7 memang dapat diartikan sebagai “mati secara jasmani, sehingga tidak bisa berbuat dosa lagi”, tetapi juga, pernyataan ini ada kaitannya dengan Pembaptisan, yang artinya mati terhadap dosa untuk hidup baru di dalam Kristus.

      Maka demikianlah Gereja Katolik mengartikan perikop ini, yaitu bahwa kematian dapat diartikan sebagai 1) kematian dalam arti kematian jasmani; 2) kematian dalam arti iman: kematian sebagai upah dosa, namun bagi mereka yang wafat di dalam Kristus sebagai partisipasi dalam kematian Kristus; 3) kematian dalam arti sakramental: dalam Pembaptisan di mana orang yang dibaptis, dibaptis dalam kematian Kristus, untuk dibangkitkan bersama dengan Dia.

      Demikian yang diajarkan oleh Gereja Katolik dalam Katekismus Gereja Katolik:

      KGK 1006    “Di hadapan mautlah teka-teki kenyataan manusia mencapai puncaknya” (GS 18). Dalam arti tertentu kematian badani itu sifatnya alami; tetapi untuk iman, itu adalah “upah dosa” (Rm 6:23, Bdk. Kej 2:17). Dan untuk mereka yang mati dalam rahmat Kristus, kematian adalah “keikut-sertaan” dalam kematian Kristus, supaya dapat juga mengambil bagian dalam kebangkitan-Nya (Bdk. Rm 6:3-9; Flp 3:10-11).

      KGK 1214    Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan inti ritusnya: membaptis [bahasa Yunani “baptizein”] berarti “mencelup”. Pencelupan ke dalam air melambangkan dimakamkannya katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia (Bdk. Rm. 6:3-4; Kol 2:12) sebagai “ciptaan baru” (2 Kor 5:17; Gal 6:15).

      Maka ayat Rom 6:7 memang dapat dihubungkan dengan kematian jasmani, namun jika dikaitkan dengan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, ayat itu menjelaskan bahwa kita yang sudah dibaptis harus hidup sesuai dengan makna Pembaptisan, yaitu sama seperti Kristus telah mengalahkan dosa dengan kematian-Nya di kayu salib, maka kita yang sudah dibaptis juga harus mengalahkan dosa/ “mati terhadap dosa”, yaitu tidak hidup di dalam dosa lagi.

      Perikop tersebut tidak berbicara bahwa karena orang mati sudah tidak berbuat dosa lagi, maka tidak ada penghukuman baginya, meskipun ia semasa hidupnya telah banyak berdosa. Maka jika ayat Rom 6:7 dijadikan dasar untuk interpretasi sedemikian, malah saya yang ingin bertanya, di bagian mana di perikop itu ataupun di ayat itu sendiri yang mengatakan demikian? Bukankah malah kesimpulan ini diambil sendiri sebelum membaca perikop tersebut secara keseluruhan?

      Maka memang benar artinya Rom 6:7 bahwa orang yang sudah mati tidak bisa berbuat dosa lagi, tetapi khususnya di perikop Rom 6:1-11, ayat itu juga menjadi bagian dari pesan keseluruhan perikop tentang makna Pembaptisan. Ini bukan pemahaman saya sendiri, tetapi adalah pengajaran Gereja Katolik, sebagaimana tertulis dalam Katekismus Gereja Katolik di atas.

      Selanjutnya, mari kita lihat ayat yang Anda sebut itu di Rom 6:23:

      “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rom 6:23)

      Di sini disebutkan bahwa kehidupan kekal itu ada. Jadi walaupun manusia mengalami kematian (yang secara kodrati diartikan sebagai kematian tubuh), jiwa rohaninya tetap hidup, sebagaimana sudah diulas di sini, silakan klik.

      2. Apa yang dilakukan oleh jiwa rohani yang kekal ini?

      Yang dilakukan oleh jiwa rohani ini, tentu tergantung dari apakah keadaan baginya setelah kematian. Gereja Katolik mengajarkan adanya 3 kemungkinan keadaan setelah kematian: 1) neraka, yaitu jika seseorang wafat dalam keadaan berdosa berat tanpa bertobat; 2) Surga, yaitu jika seseorang wafat dalam keadaan rahmat Allah dan sempurna dalam kasih; 3) Api Penyucian, jika seseorang wafat dalam keadaan rahmat, namun masih perlu dimurnikan sebelum dapat masuk Surga. Selanjutnya tentang Api Penyucian, klik di sini.

      Khusus jiwa-jiwa yang ada di surga, mereka melihat Allah dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1 Yoh 3:2) dan karena itu mengalami kebahagiaan kekal. Jiwa-jiwa yang di surga itu, yang tak terhitung banyaknya, berdiri di hadapan tahta Allah dan memuji Dia (lih. Why 7:9-17) dan menaikkan doa ke hadirat Allah (lih. Why 8:3-4).

      3. Sejak kapan Yesus itu juga Allah?

      Sejak awal mula. Yesus adalah Sang Firman/ Sang Sabda yang sudah ada sejak awal mula bersama-sama dengan Allah dan Ia adalah Allah (Yoh 1:1). Firman itu kemudian menjadi manusia (lih. Yoh 1:14), walaupun dalam penjelmaan-Nya itu, Ia tidak berhenti menjadi Allah. Maka dalam Pribadi Kristus Yesus terdapat dua kodrat, yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia. Kodrat ke-Allahan Yesus sudah ada sejak awal mula, sedangkan kodrat manusia-Nya memang baru dikenakan-Nya saat pertama Ia menjelma menjadi manusia di dalam rahim Bunda Maria, jadi bahkan sebelum Kristus lahir sebagai seorang bayi di Betlehem.

      Selanjutnya tentang hal ke-Tuhanan Yesus sudah dibahas di artikel-artikel berikut ini:

      Mengapa orang Kristen percaya bahwa Kristus adalah Tuhan
      Diskusi tentang Ke-Allahan Yesus Kristus
      Kristus yang Kita Imani = Yesus menurut Sejarah
      Yesus sungguh Allah sungguh Manusia
      Yesus Tuhan yang dinubuatkan oleh para Nabi
      Aku Percaya akan Yesus Kristus Putera Allah yang Tunggal

      Silakan jika Anda tertarik untuk mengetahui ajaran Gereja Katolik tentang ke-Tuhan-an Yesus, untuk membaca artikel-artikel di atas.

      Demikian tanggapan saya, semoga berguna.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  30. Salam Sdr Ioannes
    Terima kasih untuk sarannya

    Maksud tulisan saya sebenarnya untuk meluruskan apa yang saya sebagai SSY,tidak dapat menyetujui terhadap pendapat-pendapat yang disampaikan oleh situs ini.

    Misalnya dikatakan: Ajaran dari SSY bertentangan dengan alkitab,akal budi dan bahkan bertentangan dengan keadilan.
    Memberitakan Kristus bukan Tuhan bukanlah ajaran kristen.
    Juga mengenai sorga dan neraka,yang memang SSY tidak sepakati.

    Kalau SSY tidak setuju dengan apa yang dikatakan dalam situs ini,maka saya hanya menyampaikan ,bahwa SSY yang benar berdasarkan ayat-ayat alkitab,yang saya sertakan.

    Sebetulnya hanya itu saja maksud tujuan saya.

    Sekali lagi,terima kasih untuk sarannya.
    Salam kristen saya.

  31. Salam.
    Baru pagi ini saya membaca sanggahan Sdri Ingrid.Terima Kasih untuk sanggahannya.
    Saya kurang mengerti, dengan nada bicara saya, yang bagaimana sehingga tidak berkenan di hati Sdri.
    Saya tidak tahu bahwa situs ini,hanya diperuntukan bagi mereka yang beragama katolik.
    Jika demikian supaya dapat dikatakan FAIR maka,janganlah situs ini membahas tentang SSY.Judulnya saja sudah ” Saksi Yehuwa bukanlah saksi Kristus.”

    Hal-hal yang sangat tidak benar dikatakan tentang SSY,tetapi SSY tidak boleh membela diri.Apakah Sdri tidak merasa diri Sdri unfair?

    Ibaratnya Sdri mengata-ngatai saya, yang saya yakini tidak benar,dihadapan umum,tetapi saya tidak boleh membela diri. Bagaimana menurut Sdr Ingrid?
    Sepertinya Sdri berani menuding orang, tetapi Sdri tidak berani dituding.
    Menurut hemat saya,rupa-rupanya Sdri tidak berani menghadapi kebenaran,dan Sdri merasa takut.

    Salahkah saya?

    • Shalom Guest/ Dylan,

      Situs Katolisitas tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang beragama Katolik, namun bagi semua orang yang mempunyai keterbukaan untuk membaca tentang ajaran iman Katolik. Kami bersedia berdialog dengan para pembaca yang non- Katolik, namun tentu atas dasar saling menghormati. Jika ada ketidaksetujuan dalam suatu hal, dalam dialog kita menyampaikan argumen/ alasannya, dan dengan terbuka kita membahasnya. Yang dibahas di situs ini adalah pandangannya dan bukan orang-orangnya secara pribadi, karena tujuan dari dialog ini bukan untuk menyerang pribadi.

      Sekarang mari kita melihat masalahnya. Anda mengatakan bahwa kami menuliskan hal-hal yang tidak benar tentang Saksi Yehuwa. Silakan Anda menuliskan pernyataan mana yang tidak benar. Melalui artikel tersebut, sudah disampaikan argumen kami mengapa kami mengatakan Saksi Yehuwa bukan saksi Kristus, yaitu pertama-tama karena Saksi Yehuwa tidak mengakui/ memberi kesaksian bagi suatu kebenaran yang paling utama dalam diri Kristus, yaitu bahwa ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’, sebagaimana diwartakan oleh para rasul-Nya (Flp 2:11; Kis 10:36; lih. 1Kor 1:9) berdasarkan pengalaman mereka hidup bersama dengan Yesus dan menyaksikan segala yang dikatakan maupun dilakukan-Nya.

      Nah sekarang mari kita melihat pesan yang Anda tuliskan pada kami. Anda menuduh kami/ Gereja Katolik salah mengajar dan menyembunyikan kebenaran. Tetapi argumen yang Anda sampaikan tidak mendukung pernyataan Anda, karena Anda tidak membuktikan bahwa Gereja Katolik menyembunyikan kebenaran. Dari argumen yang saya sampaikan dengan dasar-dasarnya dari Kitab Suci, manakah yang salah? Silakan Anda katakan argumen Anda dengan cara yang santun, sebagaimana yang layak dilakukan oleh orang beriman, dan jangan dengan cara menuduh, apalagi jika tanpa bukti yang jelas.

      Akhirnya saya mengusulkan, janganlah menggunakan kata-kata, “Ibaratnya Sdri mengata-ngatai saya, yang saya yakini tidak benar, di hadapan umum, tetapi saya tidak boleh membela diri.” Mengapa? Karena tidak ada yang sedang mengata-ngatai Anda di sini. Jadi walaupun hanya ibarat, itu sebenarnya ibarat yang tidak pernah terjadi. Yang didiskusikan di sini adalah pandangannya, dan bukan orang-orangnya. Maka tidak perlu merasa dituding. Lagipula apakah definisi ‘kebenaran’ menurut Anda, sebab Anda berkali-kali menuduh saya ataupun Stef tidak berani menghadapi kebenaran?

      Untuk meneruskan dialog ini, berhentilah menyerang pribadi, tetapi berkonsetrasilah pada argumennya saja, sehingga dialognya lebih sehat, dan membangun para pembaca yang lain. Jika Anda lebih suka menyalah-nyalahkan pribadi saya dan Stef, tanpa ada argumen yang jelas, maka saya rasa tidak ada gunanya melanjutkan pembicaraan kita.

      Semoga dapat dipahami.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Kembali salam.

        Mereka yang mati dan dapat kebangkitan di Kerajaan Seribu tahun,sudah BEBAS dari dosa dari perbuatan-perbuatan mereka sebelum mereka mati.
        Mereka sudah bersih dari dosa-dosa mereka sebelumya.
        Mereka adalah orang-orang yang dikatakan dalam Yoh. 5 : 28-29 Janganlah kamu heran akan hal itu sebab saatnya akan tiba,bahwa semua orang orang yang didalam kuburan akan mendengar suaranNya,dan mereka yang berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal tetapi mereka yang berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. [ada kebangkitan semua orang mati baik oang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar Kisah 24:15]

        Seperti Yudas Iskariot dan orang-orang Farisi yang telah berdosa terhadap Roh Kudus,tidak akan dibangkitkan.Mereka kembali ke debu.

        Di Wahyu 20: 12 dikatakan,bahwa semua kitab dan kitab kehidupan dibuka.
        Di semua kitab yang dibuka itu tentunya tertulis hukum-hukum,peraturan dan kehendak-kehendak Yehuwa yang harus ditaati oleh mereka yang dapat kebangkitan di pemerintahhan seribu tahun Mesianik. Diakhir pemerintahan seribu tanun Iblis yang dibelenggu,akan dilepas dan untuk terakhir kalinya akan menyesatkan mereka, yang telah dibangkitkan dan telah menyempurnakan dirinya dengan bantuan nilai-nilai tebusan Yesus Kristus.Dan juga mereka yang dilahirkan dalam pemerintahan seribu tahun ,yang belum pernah diuji imannya.
        Mereka yang dapat melalui ujian terakhir Iblis,hantu-hantunya dan antek-anteknya dan yang telah tercatat dalam kitab kehidupan, BARU dapat dikatakan,bahwa mereka benar-benar telah dibangkitkan untuk hidup kekal
        Bagi mereka yang gagal hidup selaras dengan apa yang tertulis dalam semua kitab yang dibuka dan tidak tercatat dalam kitab kehidupan, mereka akan dilemparkan ke dalam lauatn api.[pembinasaan total] Itulah KEMATIAN YANG KEDUA. Mereka mati untuk ke dua kalinya dan tetap berlaku Roma 6:7 ,dan mereka kembali menjadi debu [tanah]

        Penjelasan diatas,dimaksudkan supaya pemahaman Roma 6 :7 tidak membingungkan,karena ada kata-kata: Dibangkitkan untuk DIHUKUM.
        Bebas tapi kok dihukum.
        Dihukum mati untuk kedua kalinya.
        Semoga sudi, alkitab diteliti kembali berkenaan “NERAKA”

        Salam kristen saya dalam nama Yehuwa dan Yesus Kristus Putranya.

        • Shalom Guest/ Dylan,

          Terima kasih atas kesediaan Anda untuk melanjutkan dialog ini dengan santun.

          Dikatakan dalam Kis 24:15, “…. akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.”

          Karena dikatakan di sana semua, maka di saat kebangkitan badan di akhir zaman nanti, semua orang yang mati, termasuk Yudas Iskariot dan orang-orang Farisi yang telah berdosa menghujat Roh Kudus dengan menghukum Yesus, akan tetap dibangkitkan. Hanya saja mereka tidak akan dibangkitkan untuk masuk dalam Kerajaan Surga, namun mereka akan dibangkitkan dengan tubuh mereka untuk dihukum (lih. Yoh 5:28-29) dan masuk ke dalam siksa yang kekal (lih. Mat 25:46), dan tempat siksa kekal inilah yang disebut neraka.

          Pengertian Anda bahwa Yudas Iskariot dan orang-orang Farisi tidak akan dibangkitkan namun kembali menjadi debu, malah tidak sesuai dengan apa yang dengan jelas tertulis dalam Kis 24:15 tersebut.

          Kitab kehidupan yang disebut Why 20:12, berkaitan dengan kitab yang akan dibuka pada saat Penghakiman Terakhir. Pada saat itu semua orang akan diadili menurut perbuatannya berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab itu, dan mereka yang namanya tidak ditemukan di dalam Kitab Kehidupan itu akan dilemparkan ke lautan api itu (ay. Why 20:15), yang disebut neraka. Sedangkan mereka yang namanya tertulis dalam kitab itu, baik jiwa maupun tubuhnya yang dibangkitkan itu, akan masuk dalam kerajaan Surga.

          Silakan Anda membaca kembali urutannya, yaitu masa seribu tahun itu terjadi sebelum adanya pembukaan kitab kehidupan itu dan bukannya sesudahnya. Perikop itupun berjudul ‘Hukuman yang terakhir’, dan memang itulah yang terjadi di akhir zaman nanti pada manusia yang hidupnya tidak benar di hadapan Allah. Mereka akan dilemparkan kepada lautan api itu, itulah kematian kedua bagi mereka (lih. Why 20:14) yang artinya adalah penghukuman terakhir bagi mereka. [Sedangkan kematian pertama adalah kematian akibat dosa, dan kebangkitan pertama adalah kebangkitan terhadap dosa].

          Dalam hal ini Gereja Katolik tidak mengajarkan adanya Kerajaan Literal 1000 tahun, dan hal ini sudah dibahas di sini, silakan klik.

          Sedangkan pengertian Rom 6:7 dijelaskan di dalam perikop Rom 6 sendiri. Maka lebih tepat jika kita membaca ayat- ayat sebelumnya dan sesudahnya, untuk memahami apa yang dimaksud dengan Rom 6:7 tersebut daripada mencari perikop-perikop lain yang belum tentu secara langsung berhubungan dengan ayat itu. Berikut ini saya kutip Rom 6:5-11 tersebut:

          “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Rom 6:5-11)

          Maka jelaslah di sini konteksnya, bahwa “mati yang membawa kebebasan dari dosa” itu (ay. 7) adalah kematian manusia lama kita (ay. 6), yang artinya kita menyalibkan dosa-dosa kita (ay.5), supaya dengan disatukannya kematian kita dengan kematian Kristus, kita dapat dibangkitkan bersama Kristus. Jika kita sudah mati terhadap dosa, dan menjadi satu dalam kematian Kristus, maka kita memang ‘bebas dari dosa’; untuk selanjutnya bangkit dan hidup bagi Allah di dalam Kristus (ay.11). Keadaan mati terhadap dosa, dan bebas dari dosa ini sungguh terjadi pada saat seseorang dibaptis, karena melalui pembaptisan kita dibaptis di dalam kematian Kristus untuk dibangkitkan di dalam Kristus di dalam hidup yang baru (Rom 6:3-4).

          Dengan demikian, tidak ada yang membingungkan tentang interpretasi Rom 6:7. Justru jika ayat ini dihubungkan dengan interpretasi ataupun teori yang disimpulkan dari perikop yang lain, maka kita dapat bertanya, apakah dasarnya, dan apakah alasannya. Sebab konteks yang paling jelas pada ayat sebelum dan sesudahnya malah kemudian diabaikan, padahal ayat-ayat itu yang lebih dengan jelas menjabarkan maksud ayat Rom 6:7 tersebut.

          Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Silakan Anda membaca beberapa perikop ini, yang menjelaskan tentang adanya Neraka, yaitu Mat 13: 36-43, 47-50; Mat 22:1-14, Mat 25:31-46; Luk 13:22-30. Jika neraka tidak ada, maka Tuhan Yesus tidak perlu mengajarkan hal ini kepada para murid-Nya. Namun kenyataan bahwa hal ini diajarkan oleh Tuhan Yesus, maka tidak mungkin bahwa keadaan siksa yang kekal/ dapur api di mana terdapat ratap dan kertak gigi ini (neraka) ternyata tidak ada.

          Mari kita berdoa agar Tuhan memampukan kita untuk ‘mati’ terhadap dosa, sehingga janji Allah bahwa Ia akan membebaskan kita dari dosa, dan membangkitkan kita bersama Kristus, dapat digenapi di dalam kita.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

    • Salam,Dylan..

      Saya percaya Dylan membuka situs ini karena didorong oleh keingintahuan Dylan. Syukur apabila dengan bantuan Allah nanti, Dylan bisa menemukan kebenaran yang Allah berikan. Maksud saya, dorongan Dylan membuka situs ini bisa jadi kesempatan Dylan untuk EITHER memperkuat apa yang Dylan yakini atau menemukan kebenaran dalam ajaran Katolik. Yang mana yang akan Dylan peroleh bergantung dari keinginan dan keterbukaan Dylan untuk diskusi.

      Kalau boleh, saya menyarankan untuk menghilangkan prasangka bahwa Katolisitas dan Dylan sedang saling tuduh. Diskusi dalam situs bisa dilakukan seperti yang telah dilakukan banyak orang di situs ini. Silahkan Dylan memulai dari salah satu poin ajaran Katolik, misalnya Tritunggal, yang Dylan tidak setuju dan berfokus diskusi di salah satu poin tersebut.

      Arah diskusi bukanlah berusaha mengubah pendapat salah seorang, tetapi berusaha merefleksikan diri bahwa kebenaran yang diyakini dapat dipertanggungjawabkan secara akal budi dan terutama secara iman. Toh, melalui diskusi yang Dylan lakukan, Dylan bisa belajar menggali lebih dalam mengenai ajaran yang Dylan yakini. Tentu saja, efeknya nothing to lose : either keyakinan Dylan mengenai ajaran yang Dylan yakini bertambah atau Dylan setidaknya dapat menghargai bahwa apa yang umat Katolik percaya bukan tanpa dasar jelas.

      Semoga diskusi kita bisa menuntun kita pada kebenaran Ilahi dan cinta kasihNya.

      Pacem,
      Ioannes

  32. Shalom.
    Menurut Sdr Stephanus Tay:Pengajaran, bahwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan alkitab.

    Sesuatu yang bersifat material seperti tubuh kita,terdiri dari bagian[part]
    Dan pada waktu mati,maka bagian-bagian itu menjadi terpisah dan terurai.

    Namun sesuatu yang bersifat spiritual,seperti jiwa kita tidak mungkin mati.
    Sesuatu yang bersifat spiritual menjadikekal dan tidak mungkin mati.

    Itu menurut apa yang Anda sampaikan.
    Dan biar kita terapkan disini.

    Coba Anda lihat,apa yang di katakan dalam Pengkhotbah 12 :7 yang mengatakan: dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan “roh” kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

    Menurut Anda “roh” yang kembali kepada Allah itu PASTI makhluk roh,tubuh rohani.
    Tubuh jasmaninya terurai,tetapi tubuh rohaninya tetap hidup,karena kekal dan tidak bisa mati.

    Sekarang bagaimana sewaktu MANUSIA Yesus mati dibunuh. Karena Yesus adalah manusia,maka kalau Dia mati,maka apa yang berlaku bagi manusia kalau mati,berlaku juga bagi MANUSIA Yesus.

    Jadi sewaktu MANUSIA Yesus mati dibunuh,maka tubuh rohaniNya SUDAH ada pada hari itu juga,yaitu pada hari kematianNya. Kan,tubuh RohaniNya kan kekal,tidak ikut mati.

    Jika demikian,berarti TIDAK perlu ada kebangkitan Yesus ,karena 1 Petrus 3 :18 mengatakan,bahwa Yesus yang telah dibunuh dalam keadaaNya sebagai manusia,tetapi DIBANGKITKAN menurut Roh.[tubuh rohaniah]

    Dengan kata lain,apa yang dicatat dalam Lukas 24 : 7 adalah suatu kebohongan alkitab,sebab ayat itu mengatakan,bahwa Yesus dibangkitkan pada HARI K E T I G A , sedangkan Yesus karena kekal dan tidak berkematian, sudah ada pada hari kematianNya.

    Apakah itu BENAR-BENAR yang diajarkan Alkitab? TIDAK DEMIKIAN BUKAN?

    SEkarang apa yang dipercayai oleh SSY berkenaan hal yang sama?

    SSY diberi pemahaman seperti berikut.

    Sewaktu Yesus berada dibumi,Dia bukan YA Allah dan Ya manusia
    Sewaktu di bumi Ia hanya MANUSIA Yesus saja yang sempurna.

    Jauh sebelumnya Yehuwa sudah tahu,bahwa tidak semua orang kristen akan peracaya,bahwa Yesus sewaktu di bumi Ia hanya MANUSIA yang sempurna saja,maka Yehuwa mencatat dalam firmanNya 1 Yoh:4 :2dan 3 dan 2 Yoh.1 :7 :Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia ,YANG TIDAK MENGAKU, bahwa Yesus Krsitus telah datang SEBAGAI M A N U S I A.
    Itu adalah si PENYESAT dan ANTIKRISTUS.

    Karena Yesus HANYA M A N U S I A saja,maka sewaktu Ia mati dibunuh,rohNya kembali kepada Yehuwa.

    Roh apa?Makhluk Roh? Sama sekali bukan,tetapi roh[daya kehidupan atau life force] Yesus.
    Daya kehidupan tidak berkepribadian.
    Daya kehidupan yang ada di setiap cel tubuh Adam sewaktu ia diciptakan dan menjadi aktip sewaktu NAFAS hidup di hembuskan kedalam hidungnya dan Adam menjadi makhluk yang hidup.

    Kalau orang mati karena serangan jantung,kalau belum terlambat ia masih dapat dihidupkan kembali dengan memberi nafas buatan.
    Kalau daya kehidupan[life force] telah meninggalkan orang yang kena serangan jantung,maka upaya apa pun tidak akan pernah berhasil untuk menghidupkannya kembali.
    Bayi yang lahir tidak menangis,akan dibuat menangis supaya ia dapat menghirup udara,yang mengandung oxygen,sehingga daya kehidupan yang ada padanya diaktipkan dan semua yang ada dalam tuhuh bayi itu berfunsi seperti semestinya dan bayi itu dapat menangis.
    Kelangsungan daya kehidupan memang harus ditunjang oleh oxygen.

    Nah,sekarang.
    Sewaktu Yesus mati dibunuh,maka daya kehidupanNya kembali kepada Yehuwa yang mengaruniakannya. Untuk berapa lama? Untuk sampai waktunya Yesus dibangkitakan.

    Pada waktunya Ia dibangkitkan,maka Yehuwa mengembalikan life force Yesus menurut Roh[tubuh rohani]
    Kemana tubuh jasmaniNya. Alkitab tidak mengatakan apa-apa tentang itu selain
    apa yang dicatat dalam Kisah 2 : 31 yang antara lain mengatakan,bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati,dan bahwa DAGINGNYA tidak mengalami kebinasaan. Dan Ibrani 10 :10 Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh PERSEMBAHAN tubuh Yesus Kristus.

    Seperti manusia kalau mati rohnya [daya kehidupannya] kembali kepada Allah yang mengaruniakannya sampai pada hari kebangkitan dan mereka yang dapat kebangkitan,maka rohnya [daya kehidupannya] akan dikembalikan dalam wujud tubuh manusia yang baru,tubuh yang lama sudah terurai.

    Sewaktu Yesus mati dibunuh,maka life foerceNya kembali kepada Yehuwa,sampai pada hari kebangkitanNya.

    Jadi selama Ia belum dibangkitkan Yesus tidak ada dimanapun.Kalau sebelum Ia dibangkitakan sudah ada Yesus,maka apa yang dikatakan,bahwa baru pada hari ketiga Ia dibangkitkan adalah dusta.

    Jadi disini juga terbukti ,bahwa doktrin Tritunggal tidaklah benar,karena Oknum Kedua dari Allah Tritunggal selama kira-kira tiga hari TIDAK didapati di seluruh alam semesta.

    Jadi dari ada menjadi TIDAK ada dan kemudian dijadikan ADA kembali.

    Juga pengajaran,bahwa jiwa manusia bersifat kekal adalah TIDAK benar dan menyalahi ajaran lkitab

    Sekian dan terima kasih. Harap tidak di edit.

    • Shalom Guest,

      Terima kasih atas komentar yang Anda berikan. Saya telah memberikan argumentasi tentang kekekalan dari jiwa manusia dalam artikel di atas – silakan klik. Kalau Anda mau berdiskusi tentang topik ini, maka Anda juga dapat mencoba menjawab beberapa argumentasi yang saya berikan di atas. Mari sekarang kita melihat beberapa keberatan yang anda ajukan:

      1. Dalam Pengkotbah 12:7 yang Anda kutip, sebenarnya justru memperkuat adanya kekekalan jiwa. Di ayat tersebut ingin ditekankan bahwa tubuh manusia yang berasal dari debu akan kembali menjadi tanah. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa yang bersifat material, seperti tubuh, memang bersifat sementara, sehingga terurai menjadi tanah. Sedangkan jiwa manusia yang bersifat spiritual (sehingga kadang disebut roh) adalah bersifat kekal, yang diekspresikan dalam kalimat “roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya”. Karena Allah adalah kekal, maka roh yang kembali kepada Allah adalah kekal. Kembali kepada Allah untuk apa?

      Kalau Anda terapkan hal ini pada manusia secara umum, maka kekekalan jiwa tidaklah bertentangan dengan kematian dan kebangkitan badan. Apa yang dialami oleh manusia pada saat meninggal adalah terpisahnya tubuh dan jiwa, di mana tubuh akan terurai dan jiwanya adalah kekal. Pada saat kebangkitan badan, maka jiwa yang kekal akan mendapatkan kembali tubuh yang telah dimuliakan. Dan hal ini telah dicontohkan oleh Kristus, yang bangkit pada hari ke-tiga, dalam pengertian bahwa Kristus – yang memang sungguh manusia – pada waktu bangkit berarti Dia telah mendapatkan tubuh yang dimuliakan dan bersatu kembali dengan jiwa-Nya. Tentang keterangan tubuh yang telah dimuliakan dapat dilihat di tanya jawab ini – silakan klik. Dengan demikian, pada waktu Kitab Suci mengatakan “kebangkitan” Kristus bukan berarti bahwa jiwa Kristus mati kemudian hidup kembali, namun bersatunya jiwa Kristus yang kekal dengan tubuh yang telah dimuliakan. Dan inilah yang akan terjadi pada saat akhir zaman, di mana semua orang akan mendapatkan tubuh yang telah dimuliakan.

      2. Anda mengatakan bahwa pada waktu Yesus di dunia, maka Yesus bukan Tuhan, namun hanya manusia yang sempurna. Kalau Anda ingin berdiskusi tentang ke-Allahan Yesus, maka silakan Anda memberikan tanggapan akan artikel ini – silakan klik, yang menjelaskan bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Untuk mengatakan bahwa orang yang tidak mempercayai bahwa Yesus manusia biasa dan bukan Tuhan, adalah anti Kristus sebenarnya justru bertentangan dengan Kitab Suci, karena begitu banyak ayat-ayat yang membuktikan bahwa selain mempunyai kodrat manusia, Yesus juga mempunyai kodrat Allah, seperti yang dituliskan dalam link yang saya berikan di atas.

      3. Terus terang, saya tidak menangkap argumentasi yang Anda berikan tentang Roh. Untuk memperjelas, maka saya akan bertanya tentang beberapa hal: (a) Manusia terdiri dari apa? apakah tubuh dan jiwa atau tubuh, jiwa dan Roh? Kalau Anda mengatakan tubuh, jiwa dan roh, maka silakan berdiskusi tentang hal ini terlebih dahulu di artikel ini – silakan klik. (b) Apakah Anda beranggapan bahwa jiwa manusia adalah kekal atau dapat musnah dan apakah dasarnya? (c) Setelah manusia mati, kemanakah jiwanya? (d) Kalau Anda mengatakan bahwa jiwa manusia setelah mati kembali kepada Tuhan dan kemudian pada waktu kebangkitan dikembalikan lagi, maka apakah dasarnya? Apakah dengan demikian jiwa tersebut bersatu dengan Allah atau hilang begitu saja dan setelah kebangkitan, apakah jiwa tersebut kembali sebagai  jiwa yang lama atau merupakan jiwa yang baru? Apakah ini berlaku bagi semua orang atau bagi orang yang dibenarkan oleh Allah dan apakah dasarnya? Kalau memang jiwa manusia dari ada menjadi tidak ada dan menjadi ada lagi, bagaimana hubungannya dengan ayat-ayat Mat 17:1-8, Luk 16, Why 6:9-10?

      Mari kita menyelesaikan diskusi ini, baru kemudian melangkah ke diskusi-diskusi yang lain. Karena keterbatasan waktu, maka diskusi ini akan saya batasi 3 putaran. Semoga dapat dimengerti.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org


      [Diskusi dilanjutkan di sini – silakan klik]

  33. Saya baca sanggahan Anda ttgl 24/8-2011 dimana Anda mengatakan: Anda percaya bahwa Gereja Katolik TIDAK pernah mengajarkan sesuatu yang salah.

    Buakankah Gereja Katolik mengajarakan,bahwa orang yang sealamat akan ke sorga? Apakah itu betul diajarkan oleh Firman Allah?

    Bukankah maksud tujuan Allah mula-mula , supaya bumi ini akan dihuni oleh orang-orang sempurna dan hidup kekal?

    Kejadian 1 : 28 mengatakan:Allah memberkati mereka [perempuan dan laki yang telah Ia ciptakan],lalu
    Allah BERFIRMAN kepada mereka:Beranakcuculah dan bertambah banyak,penuhilah bumi dan taklukkan itu,berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.

    Meskipun sekarang bumi ini dihuni oleh orang-orang yang berdosa dan bejat di mata Allah.apakah apa yang allah FIRMANKAN tidak akan digenapi?

    Bilangan 23 :19 menagtakan: Allah bukanlah mansusia ,sehingga Ia berdusta,bukan anak manusia,sehingga ia menyesal.
    Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya,atau berbicara dan tidak menepatinya?

    Yesaya 46 : 10 : yang memberitakan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksan,yang berkata;KeputusanKu akan samapi,dan segala khendakKu akan Kulaksanakan.
    Yesaya 55 : 11 : demikianlah firmanKu yang k e l u a r dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia ,tetapi ia akan melaksanakan apa yanh Kukehendaki dan akan b e r h a s i l dalam apa yang Kususruhkan kepadanya.

    Srigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing.
    Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersam-sama,dan seorang a n a k kecil akan menggiringnya.
    Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring,sedang singa akan makan jerami seperti lembu.
    Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak . [Yesaya 1 : 6-8]

    Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan,dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak sorai. [ Yesaya 35:5-6]

    Masih ada ayat-ayat yang mendudukung Kej 1 :28,tetapi cukup dengan ayat-ayat yang alkitab berikan diatas.
    Maka jelas,kalau Kej.1:28 dan ayat-ayat yang mendukugnya nanti menjadi kenyatan,maka t i d a ada orang yang selamat akan ke sorga,selain mereka yang dapat
    P a n g g i l a n sorgawi dan krwargaannya adalah di sorga [Ibrani 3 :1; ilipi 3 :20] dan mereka yang dicatat dalam Daniel 7 : 27 ,untuk membantu apa yang dicatc dalam 7 : 13-14.

    Jangan mengatakan,bahwa Gereja Katolik TIDAK pernah mengajarakan sesuatu yang salah,sebab pada kenyataannya,bukan keslahan yang hanya sepele saja,tetapi kesalahan yang mematikan.yang telah dibuatnya.
    Bayangkan saja berapa juta orang,telah diajarkan yang tidak benar.

    Apakah Anda berani menyangkal kesalahan yang dibuat oleh Gereja Anda.

    Kalau yang alkitab sampaikan tidak benar,maka mohon sanggahannya?

    Saya tunggu?

    Ataukah kebenaran firman Allah ini akan Anda edit

    Submitted on 2012/06/05 at 6:32 am

    Dikatakan : Saksi Yehuwa bukan saksi Kristus.
    dan ditulis: Pendahuluan tentang Saksi Yehuwa.

    Tetapi mengapa tidak berani munculkan sanggahan.

    Apakah khawatir pembaca tahu siapa yang keliru dab siapa yang benar?
    Berarti, secara tidak sadar,sudah mengakui ,bahwa Saksi memiliki ajaran yang
    benar.

    Jangan takut menghadapi kebenaran.

    Saya menulis ini,karena saya khawatir,bahwa menyembunyikan kebenaran itu adalah dosa yang sangat MEMAUTKAN.

    Terima kasih

    • Shalom Guest/ Dylan,

      Ya, kami percaya, bahwa Tuhan Yesus tidak akan mengingkari janji-Nya, bahwa Ia akan menyertai Gereja-Nya sampai akhir zaman (lih. Mat 28:19-20), dan akan melindunginya dari kebinasaan (lih. Mat 16:18). Oleh karena itu Gereja Katolik memang mengajarkan bahwa karena bimbingan Roh Kudus, maka Gereja tidak akan sesat dalam mengajarkan hal iman dan moral.

      Nah masalahnya, sekarang Anda beragumen bahwa Gereja Katolik telah salah mengajar dengan mengajarkan bahwa orang yang selamat akan masuk surga. Anda menganggap bahwa yang masuk surga hanyalah orang-orang tertentu saja, dan bahwa tujuan Allah adalah untuk membuat bumi dihuni oleh orang-orang sempurna yang hidup kekal dan Anda mengambil dasar Kej 1:28, Yes 11:6-8, Yes 35: 5-6, Ibr 3:1, Flp 3:20, Dan 7:27, 13-14). Selanjutnya Anda menekankan bahwa perkataan-Nya tidak berubah, sebagaimana disebutkan dalam Bil 23:19, Yes 46:10 dan Yes 55:11.

      Untuk hal ini Anda demikianlah tanggapan kami:

      1. Orang yang diselamatkan akan masuk surga atau tinggal di dunia?

      Hal keselamatan, yaitu bahwa orang yang selamat akan masuk surga, diajarkan oleh Kristus sendiri dan para rasul di dalam banyak kesempatan. Dalam banyak kesempatan ini tidak ada penekanan bahwa Kerajaan Sorga hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang tertentu saja. Rasul Paulus mengatakan bahwa Tuhan yang menyelamatkannya akan memasukkan dia ke dalam Kerajaan Sorga (1Tim2:4). Istilah yang dipakai di sini bukan ‘yang menerima panggilan Sorgawi’ atau ‘yang memberinya kewargaan di Sorga’, tetapi, ‘yang diselamatkan’, yang masuk dalam Kerajaan Surga. Maka di sini kita ketahui bahwa orang yang diselamatkan Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Orang-orang yang diselamatkan adalah orang-orang yang menerima panggilan sorgawi (Ibr 3:1) dan yang mempunyai kewargaan di dalam Sorga (lih. Ef 3:20). Tidak ada ayat dalam Kitab Suci yang secara eksplisit menyatakan bahwa arti orang yang diselamatkan tidak sama dengan orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

      Kerajaan Sorga sering juga disebut dalam Kitab Suci sebagai Kerajaan Allah (lih. Mat 5:3,10,20; 7:21; 18:3, Mrk 10:15,23,25; Luk 18:24-25), dan Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah (lih. Mat 9:35), seringkali dalam perumpamaan-perumpamaan. Kerajaan Sorga diumpamakan sebagai harta, mutiara, pukat (Mat 13:44-52), dikisahkan dalam perumpamaan lalang dan gandum (Mat 13: 24-43), dalam perumpamaan lima gadis yang bijaksana dan yang bodoh (Mat 25:1-13), dalam perumpamaan talenta (Mat 25:14-30), dst. Selanjutnya yang secara lebih jelas menggambarkan adanya Kerajaan Allah Bapa (yaitu Sorga) dan neraka (tempat siksaan yang kekal) adalah perikop tentang Penghakiman Terakhir (Mat 25:31-46). Kristus sendiri mengajarkan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah ini orang harus bertobat (lih. Mrk 1:15), dan dilahirkan kembali dalam air dan Roh (lih. Yoh 3:5), yaitu Baptisan, sehingga hal ini pulalah yang diajarkan oleh para Rasul-Nya (lih. Kis 2:38-40), yaitu agar kita bertobat, dibaptis dan dengan demikian diselamatkan. Di samping itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa untuk dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, kita harus melaksanakan perintah-perintah Tuhan, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 7:21) Kita melaksanakan kehendak Tuhan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan tidak melakukan perbuatan daging, melainkan hidup di dalam Roh Kudus, agar beroleh bagian di dalam Kerajaan Allah itu (lih. Gal 5:19-23). Jika yang masuk sorga ini hanya sekelompok yang teramat kecil saja (144,000 orang?) dari seluruh umat manusia yang pernah hidup di dunia, maka buat apakah Injil Kerajaan Allah dituliskan dan diwartakan, sebab walaupun sudah hidup benar sekalipun kemungkinan besar tetap tidak dapat masuk surga. Teori ini memang dipercayai oleh komunitas Saksi Yehuwa, dan kami sudah menanggapinya di artikel di atas, di point.5, silakan klik.

      Maka yang mengajarkan tentang Kerajaan Sorga, dan bagaimana agar dapat masuk ke sana adalah Kristus sendiri. Tolok ukur orang masuk surga/ diselamatkan atau tidak, bukan dari apakah orang tersebut masuk dalam bilangan tertentu atau tidak, tetapi dari apakah dia melaksanakan perbuatan yang baik (sebagai bukti imannya) atau tidak (lih.1Pet 1:12, Mat 16:27, Rom 2:6, Why 2:23).  Para Rasul dan Gereja Katolik hanya meneruskan kembali ajaran ini. Maka pandangan yang mengajarkan bahwa tidak ada surga, atau orang-orang yang diselamatkan tidak akan masuk surga, atau yang masuk surga hanya orang-orang tertentu saja, artinya pandangan itu mengabaikan segala yang sudah diajarkan oleh Kristus sendiri tentang Kerajaan Sorga.

      2. Tanggapan kami atas argumen Anda

      Berikut ini adalah tanggapan saya akan ayat yang Anda jadikan dasar untuk argumen Anda, dan bagaimana interpretasi ayat-ayat yang Anda sampaikan itu menurut ajaran Gereja Katolik:

      1. Kej 1:28

      Secara umum, terlihat bahwa tanggapan tersebut mengartikan ayat-ayat tersebut di luar konteks yang sedang dibicarakan. Kej 1:28 merupakan bagian dari perikop Penciptaan langit dan bumi pada awal mula dunia. Maka perintah Allah agar manusia beranak cucu dan bertambah banyak berlaku sejak saat manusia diciptakan di atas bumi. Namun ayat ini ataupun keseluruhan perikop Kej 1 tidak membicarakan apapun tentang akhir zaman, ataupun kehidupan manusia yang akan datang setelah kehidupannya di bumi (setelah ia meninggal dunia). Pandangan yang mengambil ayat ini sebagai dasar bahwa tidak ada surga, (atau surga hanya untuk sebagian orang benar saja, namun mayoritas orang benar hanya ditentukan hidup di dunia) atau bahwa manusia yang diselamatkan tidak masuk Kerajaan Surga, adalah interpretasi yang nampak dipaksakan, sebab ayat ini tidak bicara apapun tentang hal itu.

      2. Yes 11:6-8, Yes 35: 5-6

      Ayat Yes 11:6-8 dan Yes 35:5-6 ini memang termasuk ayat-ayat yang diinterpretasikan secara berbeda-beda oleh banyak orang. Gereja Katolik menginterpretasikan ayat ini secara simbolis, sebagaimana pernah diuraikan di jawaban ini, silakan klik. Dalam menginterpretasikan ayat-ayat Kitab Suci, Gereja Katolik selalu melihat ayat itu dalam kesatuan dalam keseluruhan ajaran Kitab Suci, dan tidak memilih-milih sedikit ayat lalu diartikan secara terpisah tanpa menghiraukan begitu banyak ayat yang lain yang membicarakan topik yang sama. Tentang bagaimana cara Gereja Katolik menginterpretasikan Kitab Suci sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

      Namun kami juga menyadari bahwa ada orang-orang yang mengartikan ayat-ayat tersebut (Yes11:6-8 dan Yes 35:5-6) secara literal, dan kemudian menghubungkannya dengan beberapa ayat-ayat yang lain untuk melahirkan teori-teori baru. Salah satunya yang populer adalah paham yang mengajarkan adanya Kerajaan Literal 1000 Tahun di akhir zaman nanti. Hal ini tidak diajarkan oleh Gereja Katolik. Mengapa demikian, sudah pernah dibahas di tulisan ini, silakan klik.

      Nah, selanjutnya bahwa Anda mengutip ayat- ayat lain dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa Allah pasti menggenapi firman-Nya, dan tentu saja kami umat Katolik juga setuju dengan hal itu. Seturut firman Tuhan, kita ketahui bahwa setelah kita wafat, kita langsung diadili oleh Kristus (ini disebut Pengadilan Khusus) dan di akhir zaman nanti hasil pengadilan itu akan dimaklumkan di hadapan seluruh ciptaan (ini disebut Pengadilan Umum/ Pengadilan Terakhir), dan dasar Kitab Sucinya tentang hal ini, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

      Setelah kebangkitan badan dan Pengadilan Terakhir, maka yang ada adalah Surga (bagi semua orang benar, baik jiwa maupun tubuhnya yang telah dibangkitkan) dan neraka (bagi semua orang yang memilih kebinasaan kekal). Keadaan Sorga di akhir zaman inilah yang disebut sebagai Langit dan Bumi yang baru, yang oleh Katekismus Gereja Katolik dijabarkan sebagai berikut:

      KGK 1042         Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan diselesaikan. Sesudah pengadilan umum, semua orang yang benar, yang dimuliakan dengan jiwa dan badannya, akan memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan semesta alam akan dibaharui.
      “Gereja itu baru akan mencapai kepenuhannya dalam kemuliaan di surga, bila akan tiba saatnya segala sesuatu diperbaharui, dan bila bersama dengan umat manusia dunia semesta pun, yang berhubungan erat dengan manusia dan bergerak ke arah tujuannya melalui manusia, akan diperbaharui secara sempurna dalam Kristus” (LG 48).

      KGK 1043    Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai “langit yang baru dan bumi yang baru” (2 Ptr 3:13, Bdk. Why 21:1). Pada waktu itu keputusan Allah, untuk “mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi” (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.

      KGK 1044    Kalau Allah menjadikan “semuanya baru” (Why 21:5) dalam Yerusalem surgawi, Ia akan mempunyai tempat tinggal-Nya di antara manusia. “Ia akan menghapuskan segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita. Sebab segala sesuatu yang lama itu sudah berlalu” (Why 21:4, Bdk. Why 21:27).

      KGK 1045    Bagi manusia, penyempurnaan ini akan menjadi perwujudan akhir kesatuan bangsa manusia, yang dikehendaki Allah sejak penciptaan dan yang diragakan Gereja musafir dalam bentuk “sakramen” (LG 1). Mereka yang disatukan dengan Kristus akan membentuk satu persekutuan orang-orang tertebus, “kota suci Allah” (Why 21:2), “mempelai Anak Domba” (Why 21:9). Persekutuan ini tidak akan menderita lagi karena dosa, ketidak-murnian (Bdk. Why 21:27) cinta diri, yang merusakkan persekutuan manusia di dunia ini atau melukainya. Pandangan yang membahagiakan, di mana Allah membuka Diri kepada orang-orang pilihan secara tidak terbatas, akan merupakan sumber kebahagiaan, perdamaian, dan persekutuan, yang tidak pernah kering.

      KGK 1046    Sejauh menyangkut kosmos, maka menurut wahyu, akan terdapat satu persekutuan nasib yang mendalam antara dunia material dan manusia:
      “Dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan…. Bersama itu juga Allah memberi mereka pengharapan: juga ciptaan akan dibebaskan dari perhambaan dan kebinasaan. … Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita” (Rm 8:19-23).

      KGK 1047    Maka alam semesta yang tampak, juga ditentukan untuk dibaharui, “supaya dunia, setelah dikembalikan kepada keadaannya yang semula, tanpa halangan apa pun dapat melayani orang-orang benar” (Ireneus, haer. 5,32, 1) dan dengan demikian mengambil bagian dalam pemuliaan mereka di dalam Yesus Kristus yang bangkit.

      KGK 1048    “Kita tidak mengetahui, bilamana dunia dan umat manusia akan mencapai kesudahannya; tidak tahu pula, bagaimana alam semesta akan diubah. Dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan telah rusak akibat dosa, akan berlalu. Tetapi kita terima ajaran bahwa Allah menyiapkan tempat tinggal baru dan bumi yang baru, kediaman keadilan, yang kebahagiaannya akan memenuhi dan melampaui segala kerinduan akan kedamaian, yang timbul dalam hati manusia” (GS 39, 1).

      KGK 1049    “Akan tetapi janganlah karena mendambakan dunia baru orang lalu menjadi lemah perhatiannya untuk mengolah dunia ini. Justru harus tumbuhlah perhatian itu, sehingga berkembanglah Tubuh keluarga manusia yang baru, yang sudah mampu memberi suatu bayangan tentang zaman baru. Maka dari itu, sungguhpun kemajuan duniawi harus dengan cermat dibedakan dari pertumbuhan Kerajaan Kristus, tetapi kemajuan itu sangat penting bagi Kerajaan Allah, sejauh dapat membantu untuk mengatur masyarakat manusia secara lebih baik” (GS 39,2).

      KGK 1050    “Sebab nilai-nilai martabat manusia, persekutuan persaudaraan dan kebebasan, dengan kata lain: semua buah hasil yang baik, yang bersumber pada kodrat maupun usaha kita, sesudah kita sebar-luaskan di dunia dalam Roh Tuhan dan menurut perintah-Nya, kemudian akan kita temukan kembali, tetapi dalam keadaan dibersihkan dari segala cacat-celah, diterangi dan diubah, bila Kristus mengembalikan kepada Bapa Kerajaan abadi dan universal” (GS 39,3; Bdk. LG 2). Lalu, di dalam kehidupan abadi “Allah menjadi semua di dalam semua” (1 Kor 15:28).

      “Bapa, sesuai dengan hakikat-Nya dan sesungguhnya, adalah kehidupan. Ia mencurahkan anugerah-anugerah surgawi-Nya ke atas segala sesuatu oleh Putera-Nya dan di dalam Roh Kudus. Tetapi dalam keramahan-Nya terhadap manusia, Ia telah menjanjikan kehidupan abadi secara pasti kepada kita manusia” (Sirilus dari Yerusalem, catech. ill. 18,29).

      Demikian tanggapan saya atas komentar Anda. Gereja Katolik tidak mengajarkan yang tidak benar, dan tidak ada kebenaran yang disembunyikan oleh Gereja Katolik. Kami sudah mencoba untuk memaparkan kebenaran tersebut di banyak tulisan di situs ini, walaupun memang para pembaca dapat memilih untuk percaya atau tidak percaya. Jika Anda memilih untuk tidak percaya akan ajaran Gereja Katolik, itu adalah hak Anda, tetapi itu tidak membuktikan bahwa Gereja Katolik menyembunyikan kebenaran.

      Mohon maaf, Dylan, jika nada Anda berbicara seperti ini, kami tidak dapat menayangkan pesan-pesan Anda selanjutnya. Anda mengunjungi situs ini, yang adalah situs Katolik, dan tentu saja yang kami sampaikan di sini adalah ajaran iman Katolik. Dialog yang diadakan di sini, diperuntukkan bagi mereka yang mau dengan sikap terbuka membaca apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Tidak ada paksaan di sini. Anda bebas mempertahankan pandangan Anda, namun Anda tidak dapat memaksakan pandangan Anda itu kepada kami. Kalau Anda menginginkan pembenaran dari interpretasi Anda, silakan mengunjungi situs komunitas Anda.

      Jangan kuatir, Gereja Katolik juga memahami bahwa kebenaran bukan untuk disembunyikan.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  34. Ciri-ciri dari Saksi-Saksi Yehuwa adalah kasih (mengasihi satu sama lain tidak peduli dari ras,atau suku manapun). Suku batak, dayak, papua, sunda, dll semuanya tersenyum dan berteman. Tidak ada saksi yehuwa yang berprasangka buruk tentang ras.

    [dari katolisitas: Kadang ciri-ciri tersebut juga kadang dipunyai oleh agama lain bahkan kadang ada pada orang yang tidak mempunyai agama. Poin yang ingin saya berikan adalah apakah kita telah beriman dengan benar?]

    • saya beragama kristen ( secara pribadi saya juga disebut saksi Yehuwa )anda benar bahwa kadang2 orang tdk beragamapun mempunyai kasih tdk hanya diantara mereka bahkan terhadap kelompok lain karena memang kita keturunan nenek moyang yang sama adam dan hawa yg sewaktu diciptakan Allah Yehuwa (Kej 1 : 28)Allah berfirman Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, salah satu rupa yg dikaruniakan kepada adam dan keterunannya adalah kasih. jadi memang kita semua telah memiliki sejak kita dilahirkan bahkan sewaktu masih dalam kandungan.Tetapi yang sekarang kita akan uji adalah kasih itu apa selaras dengan Yang Yesus ajarkan yg oleh Yesus menjadi ciri pengikutnya ( Yoh 14 : 34 dan 35 ),sebagai orang kristen sejati ( pengikut Yesus )ciri ini harus menjadi perhatian utama selain hal2 yg lain, akan diragukan identitasnya sebagai pengikut Yesus kalau agama itu melalui para pemimpinnya merestui perang dengan memberkati pesawat2 tempur yg tujuannya jelas akan membunuh orang lain yg mungkin dipihak lawan itu seagama contoh: tahun 90 an di afrika suku tutsi membunuh suku huttu yg mungkin seagama, inggris menyerang malfinas. Bagaimana tidakan agama katulik? dengan hati yg tulus jujur anda silahkan baca beritanya, terus tanyakan pada diri sendiri begitukah tingkah laku kita sebagai pengikut Yesus? yang aku tahu dikalangan orang Kristen ( saksi Yehuwa)tidak ada dan kalau ada, sesuai petunjuk Alkitab orang yg bertindak seperti itu akan di proses untuk dipecat ( dikeluarkan )tidak layak bergabung di Sidang kristen. Saya dulu dibesarka dalam keluarga katulik.Setelah belajar Alkitab ( firman Alllah ) saya dimerdekakan dari ajaran2 yang tidak sesuai dengan Firman Allah Alkitab.

      [dari katolisitas: Cobalah Anda melihat juga dari sisi yang lain. Silakan melihat karya-karya yang dilakukan oleh Gereja Katolik di dalam bidang sosial, pendidikan, rumah sakit, dll. Silakan juga membandingkan dengan para santa-santo dalam Gereja Katolik, termasuk yang terberkati Ibu Teresa dari Kalkuta.]

  35. mengapa pada wahyu 14, seolah-olah Tuhan menyebut angka

    [dari katolisitas: Angka tidak harus diartikan secara literal namun mempunyai makna yang lebih dalam. Silakan melihat contoh penjabaran ini di sini – silakan klik.]

  36. Selamat sore, teman-teman seiman!

    saya Hiero mhsiswa Unv Trisakti Jakarta yg sedang menyusun tugas akhir dan pada kesempatan ini saya mau bertanya mengenai ajaran dari saksi yehuwa yang tidak sesuai dengan gereja katholik roma itu apa saja?

    terima kasih atas bantuannya dari teman-teman!

    [Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik; dan artikel ini, silakan klik]

  37. Dari buahnyalah engkau mengetahui, sepotong ungkapan Yesus yang saya sampaikan ini membantu saya untuk meneliti secara teliti, cara hidup dari semua umat, para pemimpinnya dan mana yang pegang komitmen tinggi terhadap standart Alkitab, saya jumpai hanya di kalangan saksi Yehuwa, yang berlaku salah akan didisiplin sebagai contoh yang melakukan zinah akan dipecat (karena najis akan mengotori jemaat) tetapi bagaimana dengan gereja Katholik? Di tahun 2011 ada kasus perselingkuhan iman (pastor) dan jemaat (di Yogyakarta) apa tindakan gereja? Hanya dimutasi. Di kancah dunia (hanya karena membela negara yg mereka tempati) mereka mau membunuh saudaranya sesama Katholik yang tinggal di negara yg kebetulan sedang berselisih (contohnya Inggris lawan Argentina, suku Hutu dan Tutzi di Afrika), apa tindakan gereja? Gereja melalui para pastornya memberkati alat2 perangnya saat mau maju ke medan perang, begitukan ciri pengikut Yesus, kesimpulannya ” AJARAN YANG SALAH MEMBUAHKAN PENGERTIAN YANG SALAH (MEMBINGUNGKAN) DI PIHAK UMATNYA, HASILNYA KEKACAUAN, KEKERASAN DI ANTARA MEREKA BAHKAN DI ANTARA PARA PEMIMPINNYA ” kalau kita cocokkan dengan perumpamaan yg Yesus katakan maka tepatlah (Gandum dan Lalang) dua tanaman ini bisa hidup bersama tapi pengaruh dari pertumbuhannya (cepat banyak) lebih besar lalang dr pd gandum dan sangat mengganggu tanaman yg diupayakan petani, hasil dari lalang tdk ada (tdk enak) itulah yang dihasilkan ajaran yg membingungkan. Hidup dengan menerapkan standar Alkitab kami terlindungi dari pengaruh sistem yg jahat ini.

    • Shalom Sunu,

      Kalau anda ingin berdiskusi secara doktrinal, maka kita dapat diskusikan. Namun, kalau anda ingin berdiskusi tentang kasus-kasus yang dilakukan oknum-oknum tertentu, maka saya tidak perlu menanggapi, karena tidak akan membawa dialog yang sehat. Secara prinsip, kita menilai agama seseorang dari buah-buah orang yang memang menjalankan apa-apa yang diajarkan oleh agama tersebut. Kalau anda ingin melihat buah-buah dari agama Gereja Katolik dan yang sungguh menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, maka silakan melihat kehidupan santa-santo dalam sejarah Gereja, termasuk Bunda Teresa dari Kalkuta. Jangan menilai agama dari oknum-oknum yang tidak menjalankan apa yang diajarkan oleh agama tersebut. Kalau anda ingin melihat apa yang terjadi dengan gereja anda, maka anda dapat juga google tentang abuse yang juga terjadi di dalam saksi-saksi Yehuwa. Silakan melihatnya dalam beberapa site dalam bahasa Inggris. Jadi, mari kita kembali kepada diskusi yang lebih substansial, yaitu diskusi doktrinal. Semoga hal ini dapat diterima.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  38. Syalom team katolisitas yang terkasih dalam Kristus….
    menyangkut pembahasan tentang saksi yehuwa saya mau bertanya, seperti doa Bapa Kami dalam Matius 6:9 “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu”, nah menurut mereka kata2 “NamaMu” di situ adalah Yehuwa. Jadi pengertiannya nama Bapa itu sendiri adalah Yehuwa, dan bagaimana menurut pandangan kita orang Katolik ??? Terima kasih sebelumnya

    Berkah Dalem

    • Shalom Mike,

      Kristus mengajarkan doa ‘Bapa Kami’ adalah untuk kita manusia. Tentu saja Bapa merujuk kepada Allah Bapa. Lebih lanjut “perkataan kami” adalah untuk menunjukan bahwa manusia dapat menyebut Allah sebagai Bapa hanya di dalam Yesus. Kristus sendiri menunjukkan perbedaan antara keputeraan-Nya dari keputeraan murid-murid-Nya, karena Ia tidak pernah mengatakan, “Bapa kita/ Bapa kami” (Bdk. Mat 5:48, 6:8; 7:21; Luk 11:13), kecuali untuk menugaskan mereka: “kamu harus berdoa demikian: Bapa kami” (Mat 6:9). Ya, Ia menyatakan perbedaan dengan jelas: “Bapa-Ku dan Bapamu” (Yoh 20:17)”Ketika para pendakwa-Nya bertanya, “Jadi Engkau Putera Allah?”, maka Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah” (Luk 22:70, bdk. Mat 26:64; Mrk 14:61).

      Namun, kalau ayat Mat 6:9 dijadikan bukti bahwa Kristus tidak sehakekat dengan Bapa karena Kristus memuliakan Bapa, maka ini tidak menjadi dasar yang kuat, karena Bapa juga memuliakan Anak, seperti: “Permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.” (Yoh 17:1); atau ” Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  39. apakah saksi yehuwa itu adalah ajaran sesat atau bs diblg gereja setan??
    klu bnr ajarannya sesat atau gereja setan apakah simbol atau ciri dr gereja saksi yehuwa??
    krn yg prnh sya dngr seperti simbol “666” atau “salib ter’balik”

    tolong di jawab yh…
    trims..

    • Shalom Tha,

      Yang dapat kami katakan adalah aliran Saksi Yehuwa mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristiani, karena mereka tidak percaya bahwa Kristus adalah Tuhan. Namun demikian, Saksi Yehuwa bukan gereja setan, karena biar bagaimanapun pusat ibadah mereka bukan setan. Simbol mereka adalah menara pelihat (watchtower), dan mereka menentang simbol salib, karena menurut mereka Yesus tidak wafat di salib. Tentang topik ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

      Tentang simbol 666, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik, dan tentang Vicarius Filii Dei, silakan klik;
      sedangkan tentang makna salib terbalik, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik, silakan membaca point 1.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  40. Dear,
    Penulis-yang-saya-hormati

    Saya ada pertanyaan mengenai ajaran Saksi Yehuwa dan juga Katolik dan Kristen. Dimana semuanya bersumber dari Alkitab. Memang Saksi Yehuwa menggunakan “alkitab” yang sepertinya agak berbeda dalam hal terjemahan dibanding “alkitab” Katolik (saya kurang tahu dgn “alkitab” Kristen; apakah ada perbedaan juga).

    Ada hal yang masih saya pertanyakan; bagaimana cara mengetahui terjemahan mana yang benar2 “benar” ?
    Karena perbedaan kecil saja, misal huruf besar / kecil ; terjemahan bahasa ; etc dapat berpotensi perbedaan pemahaman.

    Hal ini juga saya tanyakan pada Saksi Yehuwa yang sempat mampir ke rumah; darimana kita tahu mana Alkitab yang benar2 memuat pesan sesungguhnya dari apa yg diilhamkan Allah ?

    Jika saya baca sekilas diatas ada yang menyebut bahwa ajaran Saksi Yehuwa mengalami perubahan dari waktu ke waktu; dan di lain sisi, saya pernah melihat bahwa nama Tuhan adalah “Yehuwa” masih disebutkan dalam Alkitab Katolik / Kristen (alkitab yang sudah benar2 tua dan juga terbitan Batak); namun dalam terbitan yang lebih baru nama “Yehuwa” tsb sudah hilang; namun masih ada di Appendix di belakang.

    Itu salah satu contoh yang menimbulkan pertanyaan : bagaimana cara kita bisa menemukan / memahami “alkitab” mana yang benar2 bisa didalami / dipelajari yang isinya benar2 ilham dari Allah yg diterjemahkan tanpa ada kecacatan yg bisa berpotensi menimbulkan missleading ? Riset semacam apa yg bisa dilakukan / diikuti untuk melakukan hal tsb ?

    Salam,
    V

    [dari katolisitas: silakan memakai Kitab Suci yang mendapatkan persetujuan dari KWI (Konperensi Waligereja Indonesia). Namun, dalam beberapa hal yang menyangkut doktrinal, kita dapat melihat apa yang telah diajarkan oleh Gereja Katolik, baik melalui Katekismus Gereja Katolik, ensiklik, konsili, maupun dokumen Gereja yang lain.]

    • Dear,
      Penulis

      Terima kasih atas response nya; namun sepertinya belum memuaskan keingintahuan saya ttg Alkitab yg saya tanyakan :
      – Mengapa harus menggunakan KWI ?
      – Apakah bisa di guarantee Alkitab terbitan tsb yang berisi ilham yg benar dengan terjemahan yg benar2 tepat ?
      – Maksud saya, bagaimana cara mengetahui Alkitab terjemahan mana yg benar2 tepat dengan tidak ada (at least hampir tidak ada) kesalah-interpretasi yg dapat mengkibatkan missleading ?

      Tambahan; membaca kutipan Anda mengenai hal2 doktrinal :
      – Mengapa harus mengacu ke katekismus Katolik, ensiklik, konsili, dll ?
      – Apakah semua hal itu benar2 mengacu dan berdasar dari Alkitab ?

      Satu lagi mengenai nama Allah :
      – Apakah benar bahwa nama Allah adalah Yehuwa atau biasa ditulis YHWH. Karena saya penggemar barang antik, banyak sekali tertulis nama YHWH di barang2 kuno (termasuk Alkitab) yg mengacu kepada Allah ?
      – Namun di Alkitab Katolik nama tsb dihapus ?

      Mohon maklum dengan pertanyaan2 saya yg belum mengerti apa2 mengenai Alkitab scr mendalam, Katolik, Kristianiti. Saya minta pencerahan dari Anda.

      Salam,
      V

      • Shalom Vintages,

        Untuk jawaban point 1 s/d 4 dibawah ini, saya mengambil jawaban dari Rm. Indra Sanjaya Pr., salah satu pakar Kitab Suci di tanah air. [Terima kasih atas bantuan Rm. Indra]. Sedangkan untuk point 5, saya menjawabnya dari apa yang saya ketahui menurut ajaran Gereja Katolik. Berikut ini jawaban kami:

        1. Tentang keterangan KWI di Kitab Suci

        Keterangan ‘Terjemahan ini diterima dan diakui oleh Konferensi Waligereja Indonesia’ sebenarnya hanya merupakan penegasan dari KWI bahwa terjemahan tersebut bisa dipakai oleh umat Katolik. Dengan kata lain, umat Katolik tidak perlu ragu menggunakan Kitab Suci yang mencantumkan keterangan itu. Maklum umat Katolik seringkali ‘cari aman’; hanya mau menerima jika memang diterima atau diakui oleh Gereja. Jangan dilupakan bahwa terjemahan itu dikerjakan oleh sebuah tim yang terdiri dari banyak ahli dari pelbagai denominasi.
        Bahwa KWI turut campur dalam terjemahan saya kira wajar saja. Gereja Katolik berhak menerjemahkan sendiri Kitab Suci untuk kepentingan umat. Tetapi sejak tahun 1968 sudah dicapai kesepakatan bahwa KWI (= Gereja Katolik waktu itu MAWI) akan menggunakan terjemahan yang sudah dikerjakan oleh LAI. Hal ini sejalan dengan kerja sama yang sudah dibina oleh Vatikan dalam hal ini Sekretariat untuk Kesatuan Umat Kristiani dengan United Bible Societies.

        2. Bagaimana cara mengetahui Alkitab terjemahan mana yang benar-benar tepat?

        Kalau ingin mengetahui terjemahan mana yang benar-benar tepat, maka jalan satu-satunya adalah membandingkannya dengan teks asli (bahasa Ibrani untuk Perjanjian Lama dan bahasa Yunani untuk Perjanjian Baru). Bagaimana pun, menerjemahkan itu berarti menafsirkan. Dan tidak ada seorang pun yang mampu memindahkan ‘muatan’ secara utuh – tidak kurang dan tidak lebih – dari suatu bahasa (bahasa asli) ke dalam bahasa sasaran. Selalu ada pilihan kemungkinan menerjemahkan: ‘ini’ atau ‘itu’. Kitab Suci yang kita miliki merupakan hasil kerja dari berbagai pihak, para ahli Kitab Suci dari berbagai denominasi. Dalam proses penerjemahan, membanding-bandingkan dengan sebanyak mungkin teks, terutama versi kuno seperti LXX (Septuaginta), Vulgata dan Peshita merupakan langkah yang harus dilewati. Ini semua merupakan sebuah usaha untuk sedapat mungkin mendekatkan karya terjemahan dengan teks aslinya. Terjemahan ini terus disempurnakan. Oleh karena itu, setiap kira-kira 25-30 tahun sebuah karya terjemahan perlu direvisi lagi.

        3. Apakah benar bahwa nama Allah adalah Yehuwa atau biasa ditulis YHWH.

        Kita tidak tahu persis bagaimana Tetragrammaton (YHWH) itu diucapkan, karena sebagaimana kita tahu, bahasa Ibrani tidak menggunakan vokal. Yang jelas, diterima di kalangan para ahli bahwa ucapan ‘Yehuwa’ adalah keliru. Ucapan yang mirip dengan ini, Yehova, adalah penafsiran kristiani dari abad 13 (Raymundus Martin dalam tulisannya Pugio Fidei) dan kemudian ‘disahkan’ oleh Petrus Galatinus pada tahun 1518. Diperkirakan, ucapan yang paling tepat adalah Yahweh (bdk. dengan kata Halelu-Yah).

        4. Namun di Alkitab Katolik nama tersebut dihapus ?

        Sedikit ralat pada pertanyaan Anda: bukan Alkitab/ Kitab Suci Katolik, tetapi Kitab Suci versi LAI yang diterima oleh KWI dan sebagian besar gereja-gereja non Katolik. Masalahnya: nama YHWH bukan dihapus tetapi diganti dengan kata TUHAN (huruf besar semua). Mengapa demikian? Ini adalah kebijaksanaan LAI yang mengacu pada kebijaksanaan United Bible Societies. Untuk lebih jelasnya silakan membaca artikel yang berjudul, “Mengapa kata ‘Allah’ dan ‘TUHAN’ dipakai dalam Alkitab kita?” yang terdapat di website Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dengan alamat: http://www.alkitab.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=69&Itemid=2

        5. Mengapa harus mengacu ke Katekismus Katolik, ensiklik, konsili, dll ? Apakah semua hal itu benar-benar mengacu dan berdasar dari Kitab Suci?

        Gereja Katolik menyampaikan seluruh Wahyu Ilahi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul-Nya, dan diteruskan oleh para penerus mereka. Nah ajaran ini termaktub dalam Kitab Suci, Tradisi Suci dan ajaran Magisterium Gereja, dan ketiga hal ini adalah pilar kebenaran Gereja, silakan klik di sini dan di sini. (Dan tentang Magisterium, klik di sini). Maka, baik Tradisi Suci maupun ajaran Magisterium, keduanya sesuai dengan ajaran Kitab Suci dan tidak pernah bertentangan dengan Kitab Suci. Konsili-konsili termasuk dalam Tradisi Suci, sebagaimana diajarkan oleh Magisterium yang mengambil dasar dari Kitab Suci; demikian pula ensiklik-ensiklik, yang ditulis oleh Bapa Paus. Sedangkan Katekismus Gereja Katolik merupakan rangkuman ajaran Gereja Katolik, yang dasarnya adalah Kitab Suci, Tradisi Suci dan ajaran Magisterium (seperti ajaran para Bapa Gereja, hasil konsili-konsili, ensiklik-ensiklik maupun dokumen resmi Gereja lainnya).

        Jadi kita umat Katolik mengacu kepada Katekismus, konsili dan ensiklik, karena melalui semua itu, ajaran Kristus dan para rasul-Nya disampaikan kepada kita dengan seutuhnya. Sebab yang disampaikan di sana bukan interpretasi pribadi tetapi apa yang sudah menjadi iman Gereja sejak awal, yang terbukti dari tulisan ajaran- ajaran para Bapa Gereja yang cukup konsisten sejak abad- abad awal, yang tentu juga mengambil dasar dari Kitab Suci. Silakan Anda membaca Katekismus Gereja Katolik, hasil konsili ataupun surat ensiklik para Paus, dan temukan di sana begitu banyak referensi/ acuan ayat-ayat Kitab Suci yang mendasarinya. Justru dengan membaca ajaran Gereja sebagaimana tertulis dalam dokumen-dokumen Gereja Katolik, kita dapat memperoleh interpretasi yang otentik dari ayat- ayat Kitab Suci tersebut, yang tidak tergantung dari pemahaman pribadi Paus tertentu atau uskup tertentu di zaman tertentu; karena para Paus hanya mengacu kepada ajaran iman yang sudah hidup di dalam Gereja sejak awal, atau yang sudah pernah diajarkan oleh para pendahulu mereka; dan jika perlu, mereka menjelaskannya kembali agar menjadi semakin relevan dalam korelasinya dengan kehidupan Gereja dan dunia pada zamannya.

        Demikian tanggapan kami, semoga bermanfaat.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        Ingrid Listiati- katolisitas.org

        • Salam Ms. Ingrid,

          Sudah lama sekali sejak pertanyaan saya terakhir. Dan terima kasih sudah dijelaskan panjang lebar atas pertanyaan2 sy sebelumnya.

          Dari semua penjelasan tsb saya baru sempat riset lagi untuk pertanyaan terakhir #5 ttg ajaran2 diluar Kitab Suci dalam hal ini seperti tradisi, dan konsili2 yg secara tdk langsung berhubungan dengan #1. Kebetulan sy sempat diberkati utk mengunjungi Italia dan Vatican sehingga memberi sy waktu lebih utk mempelajari byk hal disana.
          Diluar dua pertanyaan dan response #1 dan #5, sy masih perlu waktu untuk memahami dan menelaah lebih jauh.

          Untuk mempersingkat, bahwa salah satu konsili yang boleh dibilang paling terkenal yaitu Konsili Nicea yg menetapkan dan melegalisir bahwa Yesus adalah Tuhan.
          Sy ada bbrp hal yang belum paham sbb:
          – Mengapa ke-Tuhan-an Yesus perlu dilegalisir ? Menurut sejarah, sejalan dgn waktu, muncul byk pandangan2 yg berbeda dari yg diajarkan dari rasul2 sebagai penerus Yesus menyebarkan ajarannya. Bukan kah hal itu menunjukan Tradisi yg diturunkan, mungkin saja melenceng (baik sebagian atau semua atau malah tidak sama sekali; masih hanya berupa kemungkinan) ? Bagaimana kita bisa meriset tradisi mana yg sejalan ? Dalam hal ini bukankah hanya dengan Kitab Suci ? Apakah boleh sy mengambil kesimpulan Kitab Suci sajalah sumber pengetahuan yg benar (terutama utk org2 yg mencari aman seperti kata Ms. Ingrid) ?

          – Melanjut dari pertanyaan diatas dan hasil pengamatan sy, bahwa Konsili Nicea tsb menimbulkan pertanyaan (dan jujur saja) prasangka, terutama motifnya. Bahwa pemimpin konsili tsb adalah pemimpin politik (kita sebut saja Kaisar Konstantin 1) yg secara “kebetulan” mengadakan konsili tsb pada saat kondisi kerajaan Romawi “terlalu luas untuk disatukan” (kemungkinan besar salah satu penyebabnya karena pemecahan kerajaan Romawi yg awalnya otokrasi menjadi 2 kekaisaran oleh kaisar sebelumnya Gaius Diocletianus).
          terutama karena perbedaan keyakinan antara org Kristiani awal dan aliran berhala/pemuja dewa2; sedangkan Kaisar Konstantin adalah pemuja dewa2, dan menurut bbrp lektur museum Roma bahwa Konstantin baru dibaptis setelah mendekati wafatnya.
          Hasil dari Konsili tsb mempunyai dampak yg luar biasa baik untuk Konstantin setelahnya, yaitu menyatunya Romawi dikarenakan adanya agama tunggal yg diterima (sebagian besar) oleh kedua belah aliran, makanya Konstantin disebut Kaisar Kristen yg pertama. Apalagi jabatan Konstantin sbg pontifex maximus juga membuat dia mempunyai wewenang menetapkan bbrp hal yg kita sebut “tradisi” sampai saat ini.
          Kenapa pemimpin politik yg memuja dewa bisa menjadi pemimpin tertinggi keagamaan Kristiani, menetapkan tradisi2 keagamaan, pemakaian simbol2 sehingga diterima oleh Kristiani dan aliran berhala ? Dan terlebih lagi posisi Yesus ditetapkan melalui voting2 para pemimpin agama dan disahkan oleh Konstantin yg notabene bukan Kristiani.

          Apakah hal ttg tradisi tsb dan konsili itu adalah salah satu hal yg diikuti oleh Katolik saat ini ? Apakah karena itu merupakan turunan dari agama yg dibentuk kaisar Romawi yg kemudian terbentuknya Vatikan di thn2 akhir 1800 dan awal 1900, yg kita tahu sekarang sebagai pusat agama Katolik ?

          Sebenarnya masih byk catatan2 yg ingin saya bagikan dan tanyakan, namun karena waktu dan keterbatasan menulis sy, tdk mengijinkan saat ini.

          Salam,
          V

          [dari katolisitas: Silakan melihat beberapa artikel tentang kekristenan yang sering diajukan oleh umat non-Kristen di sini – silakan klik. Sebelum abad 4, umat Allah mengakui Yesus adalah Tuhan, yang menjadi Pribadi kedua dari Trinitas – silakan klik]

  41. Apa yang Yesus Ajarkan tentang Neraka?
    ”Kalau matamu menyebabkan engkau berdosa,” kata Yesus, ”cungkillah mata itu! Lebih baik engkau masuk Dunia Baru Allah tanpa satu mata, daripada engkau dengan kedua belah matamu dibuang ke dalam neraka. Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.”—MARKUS 9:47, 48, Bahasa Indonesia Masa Kini.
    Pada kesempatan lain, Yesus berbicara tentang suatu masa penghukuman ketika ia akan mengatakan kepada orang-orang fasik, ”Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” Ia juga mengatakan bahwa orang-orang ini akan ”masuk ke tempat siksaan yang kekal”.—MATIUS 25:41, 46, TB.
    SEKILAS, kata-kata Yesus di atas tampaknya mendukung ajaran api neraka. Pastilah, Yesus tidak bermaksud menentang Firman Allah, yang jelas-jelas menyatakan, ”Orang yang mati tak tahu apa-apa.”—Pengkhotbah 9:5, TB.
    Kalau begitu, apa yang Yesus maksudkan ketika ia menyebut tentang orang yang dicampakkan ”ke dalam neraka”? Apakah ”api yang kekal” yang diingatkan Yesus bersifat harfiah atau lambang? Dalam arti apa orang-orang fasik ”masuk ke tempat siksaan yang kekal”? Mari kita periksa pertanyaan-pertanyaan itu satu per satu.
    Apa yang Yesus maksudkan ketika ia berbicara tentang orang yang dicampakkan ”ke dalam neraka”? Kata Yunani asli yang diterjemahkan menjadi ”neraka” di Markus 9:47 adalah Ge′en‧na. Kata ini berasal dari kata Ibrani Geh Hin‧nom′, artinya ”Lembah Hinom”. Lembah Hinom terletak persis di luar Yerusalem kuno. Pada zaman raja-raja Israel, lembah itu digunakan untuk pengorbanan anak—praktek menjijikkan yang dikutuk Allah. Allah mengatakan bahwa Ia akan menghukum orang-orang yang melakukan tindakan ibadat palsu demikian. Maka, Lembah Hinom disebut ”Lembah Pembunuhan”, di mana ”mayat bangsa ini” tidak akan dikuburkan. (Yeremia 7:30-34, TB) Dengan demikian, Yehuwa menubuatkan bahwa Lembah Hinom akan menjadi tempat, bukan untuk penyiksaan korban yang masih hidup, melainkan untuk pembuangan mayat secara massal.
    Pada zaman Yesus, penduduk Yerusalem menggunakan Lembah Hinom sebagai tempat pembuangan sampah. Mereka membuang mayat beberapa penjahat yang keji ke dalam tempat pembuangan ini dan membuat apinya terus menyala di sana untuk membakar sampah serta mayat-mayat.
    Ketika Yesus berbicara tentang ulat-ulat yang tidak bisa mati dan api yang tak terpadamkan, ia tampaknya menunjuk ke Yesaya 66:24. Mengenai ”bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada [Allah]”, Yesaya mengatakan bahwa ”ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam”. (TB) Yesus dan para pendengarnya tahu bahwa kata-kata di Yesaya ini menunjuk ke cara orang-orang memperlakukan mayat yang tidak layak dikuburkan.
    Karena itu, Yesus menggunakan Lembah Hinom, atau Gehena, sebagai lambang yang cocok untuk kematian tanpa harapan kebangkitan. Ia menjelaskan hal ini ketika ia mengingatkan bahwa Allah ”dapat membinasakan jiwa dan tubuh di Gehena”. (Matius 10:28, The New American Bible) Gehena adalah lambang kematian kekal, bukan siksaan kekal.
    Apakah ”api yang kekal” yang Yesus sebutkan bersifat harfiah atau lambang? Perhatikan bahwa ”api yang kekal” yang disebutkan oleh Yesus dan dicatat di Matius 25:41 (TB) telah dipersiapkan bagi ”Iblis dan malaikat-malaikatnya”. Apakah menurut Anda api harfiah bisa membakar makhluk-makhluk roh? Atau, apakah Yesus menggunakan istilah ”api” secara lambang? Pastilah, ”domba” dan ”kambing” yang disebut dalam khotbah yang sama tidak bersifat harfiah; itu adalah ungkapan yang menggambarkan dua tipe orang. (Matius 25:32, 33) Api kekal yang Yesus sebutkan membakar habis orang fasik dalam arti kiasan.
    Dalam arti apa orang fasik ”masuk ke tempat siksaan yang kekal”? Meskipun kebanyakan terjemahan menggunakan kata ”siksaan” di Matius 25:46, makna dasar dari kata Yunani ko′la‧sin adalah ”menghambat pertumbuhan pohon”, atau memangkas, memotong cabang-cabang yang tidak perlu. Maka, orang yang seperti domba menerima kehidupan abadi, sedangkan orang yang seperti kambing yang tidak bertobat menderita ”siksaan yang kekal”, mati untuk selamanya bagaikan cabang yang dipotong.
    Bagaimana Menurut Anda?
    Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa manusia memiliki jiwa yang tak berkematian. Namun, ia memang sering mengajarkan mengenai kebangkitan orang mati. (Lukas 14:13, 14; Yohanes 5:25-29; 11:25) Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang mati akan dibangkitkan seandainya ia percaya bahwa jiwa mereka tidak mati?
    Yesus tidak mengajarkan bahwa Allah dengan penuh kebencian akan menyiksa orang fasik untuk selamanya. Sebaliknya, Yesus mengatakan, ”Allah demikian mengasihi dunia, sehingga Ia rela memberikan Putra-Nya yang tunggal, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, tetapi mempunyai hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16, Kitab Suci Komunitas Kristiani) Mengapa Yesus menyiratkan bahwa orang yang tidak percaya kepadanya akan mati? Jika ia memang memaksudkan bahwa mereka akan hidup selamanya, menderita kesengsaraan dalam neraka yang bernyala-nyala, tidakkah ia akan mengatakannya?
    Doktrin bahwa neraka adalah tempat penyiksaan tidak didasarkan atas Alkitab. Sebaliknya, itu merupakan kepercayaan kafir yang disamarkan menjadi ajaran Kristen. (Lihat kotak ”Sejarah Singkat tentang Neraka”, di halaman 6.) Tidak, Allah tidak menyiksa manusia untuk selamanya di neraka. Apa pengaruh mengetahui kebenaran tentang neraka atas sikap Anda terhadap Allah?
    [Kotak di hlm. 6]
    SEJARAH SINGKAT TENTANG NERAKA
    BERPANGKAL PADA AJARAN KAFIR: Orang Mesir zaman dahulu percaya akan neraka yang bernyala-nyala. The Book Ȧm-Ṭuat, tertanggal 1375 SM, mengulas tentang orang-orang yang ”akan dicampakkan ke dalam lubang api; dan . . . tidak akan luput dari sana, dan . . . tidak akan bisa lari dari nyala api”. Filsuf Yunani bernama Plutarkh (±46-120 M) menulis tentang orang-orang yang ada di dunia di bawah, ”[Mereka] meneriakkan ratapan sementara mereka mengalami siksaan yang mengerikan dan deraan yang memalukan dan sangat menyakitkan.”
    SEKTE-SEKTE YUDAISME TERPENGARUH: Sejarawan Yosefus (37-±100 M) melaporkan bahwa kaum Eseni, sebuah sekte Yahudi, percaya bahwa ”jiwa tidak berkematian, dan hidup selamanya”. Ia menambahkan, ”Ini seperti pendapat orang Yunani . . . Mereka berpikir bahwa jiwa-jiwa yang jahat dikurung di liang yang gelap dan seram, dihukum tanpa henti.”
    MASUK KE DALAM ”KEKRISTENAN”: Pada abad kedua M, buku apokrifa Apocalypse of Peter mengatakan mengenai orang fasik, ”Bagi mereka tersedia api yang tak terpadamkan.” Dikatakan juga, ”Ezrael, malaikat kemurkaan, membawa pria maupun wanita yang separuh tubuh mereka terbakar dan melemparkan mereka ke dalam tempat yang gelap, neraka bagi manusia; dan suatu makhluk roh kemurkaan mendera mereka.” Pada kurun waktu yang sama, penulis Teofilus dari Antiokhia mengutip ramalan nabiah Yunani bernama Sibyl mengenai hukuman atas orang fasik, ”Ke atas kalian api yang bernyala-nyala akan menimpa, dan selama-lamanya kalian akan dibakar setiap hari.” Inilah antara lain kata-kata yang Teofilus katakan adalah ”benar, dan bermanfaat, dan adil, dan menguntungkan bagi semua manusia”.
    API NERAKA DIGUNAKAN UNTUK MEMBENARKAN KEKERASAN PADA ABAD PERTENGAHAN: Mary I, ratu Inggris (1553-1558), yang dikenal sebagai ”Mary si Penumpah Darah” karena membakar kira-kira 300 penganut Protestan di tiang, dilaporkan mengatakan, ”Karena jiwa para bidah akan dibakar selamanya di neraka, tidak ada yang lebih patut bagi saya selain meniru pembalasan Ilahi dengan membakar mereka di bumi.”
    DEFINISI BARU-BARU INI: Pada tahun-tahun belakangan ini, beberapa sekte telah merevisi ajaran mereka tentang neraka. Misalnya, Komisi Doktrin Gereja Kristen di Inggris mengatakan pada tahun 1995, ”Neraka bukan siksaan kekal, melainkan pilihan haluan hidup yang terakhir dan tidak dapat ditarik kembali yang benar-benar menentang Allah secara mutlak sehingga satu-satunya akhir adalah kemusnahan total.”
    [Kotak/Gambar di hlm. 7]
    APA ”LAUTAN API” ITU?
    Wahyu 20:10 mengatakan bahwa si Iblis akan dicampakkan ke dalam ”lautan api” dan ”disiksa siang malam untuk selama-lamanya”. (TB) Seandainya si Iblis akan disiksa selama-lamanya, Allah harus memelihara dia tetap hidup, tetapi Alkitab mengatakan bahwa Yesus akan ”memusnahkan dia”. (Ibrani 2:14, TB) Lautan api lambang itu memaksudkan ”kematian yang kedua”. (Wahyu 21:8, TB) Ini bukan kematian yang pertama kali disebutkan dalam Alkitab—kematian akibat dosa Adam—kematian dengan kemungkinan dibangkitkan. (1 Korintus 15:21, 22) Karena Alkitab tidak mengatakan bahwa ”lautan api” mengeluarkan orang-orang yang berada di dalamnya, ”kematian yang kedua” harus mengartikan kematian jenis lain, kematian yang sudah tidak bisa dibatalkan.
    Dalam arti apa orang-orang yang berada di ”lautan api” disiksa selama-lamanya? Kadang-kadang, ”menyiksa” dapat berarti ”menahan” seseorang. Suatu kali, sewaktu Yesus berhadapan dengan para hantu, mereka berteriak, ”Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami [menahan kami dalam jurang tidak terduga dalamnya] sebelum waktunya?” (Matius 8:29; Lukas 8:30, 31; TB) Maka, semua yang berada dalam ”lautan” itu akan menderita ”siksaan” berupa penahanan abadi, atau ”kematian yang kedua”.

    Semoga artikel diatas ini ada manfaatnya bagi : Stefanus,;Machmud ; Fxe; George dan yang lainnya.

    Shalom.

  42. Saya mau menanyakan, apa itu Kristen Unitarian dan apa itu Kristen Trinitas,..??? Dari keduanya, mana yang benar2 ajaran Yesus..?? Tk

    • Shalom Chisbulloh,

      Terima kasih atas pertanyaannya tentang Kristen Unitarian. Secara prinsip, Kristen Unitarian mempercayai bahwa Tuhan hanya mempunyai satu Pribadi, yang dikontraskan dengan Tuhan yang mempunyai tiga Pribadi namun dalam satu Hakekat. Kalau kita mengikuti perkembangan sejarah, benih-benih pandangan sesat ini telah ada. Dan pandangan ini mulai berkembang dengan cukup pesat mulai tahun 1540. Silakan anda melihat sumbernya di sini – silakan klik.

      Orang yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sebenarnya tidak dapat menamakan dirinya Kristen karena inti kekristenan adalah mengikuti kebenaran yang mengambil nama Yesus Kristus (Jesus Christ), yang sungguh Allah dan sungguh manusia. Kalau anda ingin tahu lebih jauh tentang hal ini, silakan membaca beberapa artikel tentang Kristologi di bawah ini:

      Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.

      Dengan demikian, unitarian sebenarnya termasuk dalam pengajaran yang tidak sesuai dengan inti dari kekristenan. Semoga jawaban singkat ini dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

    • shalom,Stefanus Tay
      ma’af sebelumnya ttg pertanyaanku,..

      mengenai ini ;
      Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.

      adakah pernyataan di atas sesuai dgn Alkitab,..???
      terima kasih,…damai selalu menyertai

      [dari katolisitas: kalau anda tahu ada yang salah, silakan memberikan masukan. Terima kasih]

  43. shalom…. saya sekarang benar2 dikuatkan dengan adanya diskusi ini begitu banyak yg menjadi pertimbangan saya ketika saya berteman dengan beberapa SSY di daerah saya. mereka memang sangat ramah dan sabar menghadapi segala reaksi yg diberikan oleh orang lain. mereka jg tidak hanya mendatangi orang2 Kristen atau Khatolik, tetapi jg orang Muslim. beberapa kenalan saya yang Muslim jg sering bertanya kepada saya tentang perbedaan SSY dengan Kristen. dan menanggapi hal itu saya sedkit bingung, karena saya termasuk orang yg tidak mendalami Alkitab sepenuhnya. tetapi demi melihat begitu banyak pertanyaan yg diajukan oleh kenalan Muslim saya, tentang siapa Yesus, mengapa kita menyebut Yesus sebagai Tuhan dan lain sebagainya, saya mulai tergugah untuk lebih mendalami isi Alkitab… dan terima kasih untuk forum ini karena sdh memberi jawaban atas pertanyaan2 tersebut, bukan hanya saya menjadi lebih mengerti, tetapi jg saya bisa memberi pengertian kepada orang2 yang menanyakan hal2 tersebut kepada saya. semoga selalu dapat menjadi pencerah untuk orang2 seperti saya… Amin…

  44. ShaLoom, salam seJahTra….
    MOHon Maaf sbLumnya, saudara2ku yg Terkasih….
    Sy Hanya inGin ShaRing…
    Sy Juga Prnh diDtgi oLeh 2 oRg yg DaRi SakSi2 YehoVaH, menaNyakan Apakah sy pernah kehilangan(MeninggaL) SeseoRg dalam kehidupan sy dan mulai membahas ttg LasaRus Yg DiBangkikan Tuhan…
    KemuDian, krna kebeTuLan sy Beberapa Tahu ter’akhir banyak mempelajari ttg AlkiTab, sy kemudian menguRaikan apa yg ada dalam aLkiTab ttg Lasarus…
    kelihatannya mreka cukup terkejut dgn pernyataan saya. Krna Tdk sempat masuk dlm Rumah Mreka hanya menitipkan Buku ArTikel ttg kebangkitan setelah kematian seperti lasarus dibangkitkan. Sy membaca buku itu dan memang isinya menjelaskan bahwa aDa kebangkiTan seTelah kematian.
    SePinTas memang TerLihaT Benar Dan aLkiTabiah. TTapi sy menangkap aDa keGanjiLan yg Tdk sesuai dgn apa yg slama iNi Sy dapatkan ketika dkat dengan Tuhan Yesus.Dalam artikel itu,PemBaca seoLah2 diGiRing unTuk Mempercayai kebangkitan SEMUA ORG seTelah MaTi. Jadi, oRg Akan Berfikir bahwa, “Tdak apa2 Hidup Seenaknya, Hidup bersantai2 atau penuh Dosa, Toh seTelah Mati kita Juga akan dibangkitkan kembali koq”…
    Terus Terang sy Sngat sedih…….
    Bukankah Hanya Orang PerCaya dan yg Tetap mengerjakan keselamatan yg dianugrahkan oLeh TUHAN YESUS KrisTus yg SElamat??? dan BUKAN SEMUA ORANG???????????

    Jadi Kesimpulannya saudara-saudaraku yg ku kasihi dlm Nama Tuhan Yesus KrisTus: Luangkanlah wakTu Anda Tiap2 Hari Untuk berdo’a, bersekutu, dan membaca Firman spaya Kita TaHu Kebenaran Yg Sejati dan KehenDak TuHan sebab Kebenaran itu asalnya hanya daRi DIA, dan BUkan PIKIRAN MANUSIA…..

    MaRi KITa BerDo’a BersaMa2 supaya Tuhan menyingkapkan kebenaran-Nya KePada Kita, juga kepada Mereka, Bahkan Kepada Semua org., sebab………..
    ALLAH adalah KASIH, dan DIA mengasihi semua org………………
    ^Amin^

  45. yang penting kita tetap berpegang pada pendirian Allah sungguh amat baik…. Kalau Allah membatasi penghuni surga secara kuantitas… maka perlulah kita pertanyakan : Apakah Allah itu Baik?? 250 Juta Orang saja boleh tinggal di Indonesia…. masak Allah kalah sama Pemerintah RI.
    Kalau kita berpikir secara wajar dan sederhana – sebenarnya tidaklah terlalu sulit untuk masuk surga.
    Yang penting jalani hidup dengan semangat, berserah pada kehendak Allah, dan selalu berusaha membahagiakan orang sebanyak – banyaknya. Tidak menyakiti hati orang lain.
    Mengapa Sih harus mikir mumet2 ????
    Allah kok dipikir…???
    Mari bantu Saudara yang masih kekurangan, kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan cacat.

    [dari katolisitas: Tentang apakah hidup baik cukup untuk dapat masuk Sorga, dapat dilihat di tanya jawab ini – silakan klik]

  46. shaloom :)

    saya dulunya seorang Katolik dari bayi yang sudah dibaptis namun sejak saya mempelajari Alkitab bersama-sama Saksi-saksi Yehuwa (usia 31 thn saat ini dan baru 2 bulan saya belajar) saya merasa sangat beryukur dan malu krn selama ini saya hanya tahu injil saja itupun di dalam kebaktian di gereja katolik juga hanya diberika kertas yang sudah tersedia ayat-ayat dari Alkitab., jarang disuruh bawa Alkitab.

    saya tidak akan banyak berdebat… saya hanya ingin sebaiknya kita dengan rendah hati menyelidiki kitab suci. Jangan ‘membeo’ dan ‘iya-iya’ saja dengan perintah/perkataan pastor dan pendeta. Selidikilah Alkitab tentunya karena anda meragukan isi Alkitab, mintalah kepada Saksi-saksi Yehuwa untuk membimbing anda. Seperti yang saya alami para Saksi Yehuwa tidak pernah memaksa kita untuk dibaptis. kalaupun sudah belajar dan anda tidak ingin dibaptis, para Saksi tidak akan memaksa. Karena saya mengalaminya dan saat ini saya memang belum terbaptis.

    kita akan malu sendiri dengan kebenaran Alkitab. Jangan mengagungkan tradisi dan kepercayaan takhayul yang tidak mendasar pada kebenaran Alkitab. Kita tidak akan bisa menerima kebenaran Alkitab jika kita masih mengakui kekuasaan dunia fasik ini. Karena sudah jelas kebenaran Alkitab tidak sama dengan keinginan duniawi.

    Saya bahkan terkejut, bahwa risalah, lektur digratiskan bahlan Alkitab juga. Para saksi Yehuwa juga tidak pernah meminta-minta dana sumbangan melalui kertas-kertas dari rumah ke rumah. Sumbangan sukarela didapat dari sumbangan pribadi jemaat di Balai Kerajaan (gereja). yang membuat saya aneh adalah mengapa mereka (para Saksi Yehuwa) bisa memproduksi aneka risalah, lektur dengan kualitas kertas yang sangat baik dan gratis dibagikan kepada mereka yang ingin belajar. Bayangkan! Darimana keuntungannya, darimana datangnya uang sebanyak itu? Allah benar-benar memelihara umat-Nya :)

    saya juga baru tahu bahwa para penatua atau pemimpin sidang (seperti pastor/pendeta) tidak menerima uang santunan ataupun gaji. Anehnya mereka mau mengemban tugas tersebut. Mereka yang mengabar dari rumah ke rumah juga bersifat sukarela, tidak ada imbalan uang untuk mereka. Mereka lebih hebat dari para pebisnis MLM dunia! Luar biasa bagi saya mengetahui hal ini.

    Silakan mengakses http://watchtower.org dan pilih bahasa Indonesia, anda bisa membaca sendiri dan mempelajari Alkitab secara online. Buang rasa ego dan kesombongan kita… setelah kita tahu isi kebenaran Alkitab, seperti yang saya alami, saya menangis dan malu, betapa saya ternyata jauh dari kebenaran Alkitab selama ini.

    Salam kasih,
    Elizabeth – Manado

    • Shalom Elizabeth,

      Terima kasih atas sharing anda. Yang menjadi masalah adalah ada sebagian umat Katolik yang kurang rajin dalam membaca Alkitab. Namun, kalau kita ikut kegiatan pendalaman Alkitab di dalam Gereja Katolik, maka kita juga akan dapat menemukan kekayaan iman Katolik yang terekam di dalam Kitab Suci. Bahkan kalau kita mengikuti bacaan harian dari Gereja Katolik yang terbagi tahun A,B,C (untuk bacaan hari Minggu) dan tahun I dan II (untuk bacaan harian), maka secara garis besar, kita telah membaca pesan Kitab Suci secara keseluruhan. Kalau kita ke Gereja Katolik, maka seharusnya umat Katolik membaca bacaan pada hari itu. Dan pada waktu liturgi Sabda, maka semua orang dapat lebih menghayati dan meresapi Sabda Allah dengan baik.

      Saya ingin anda melihat dari sisi yang berbeda akan pernyataan anda “saya tidak akan banyak berdebat… saya hanya ingin sebaiknya kita dengan rendah hati menyelidiki kitab suci.” Yang sulit diterima dari pernyataan ini adalah bahwa setiap denominasi Kristen mengatakan bahwa kita harus dengan rendah hati menyelidiki Kitab Suci. Namun, Kitab Suci yang sama dapat diinterpretasikan secara berlainan. (lih. 2Pet 1:20) Kalau anda mempunyai interpretasi yang berlainan dengan teman anda, maka bagaimana anda dapat mengetahui secara pasti interpretasi yang benar? Sebagai contoh, apakah anda mempercayai bahwa yang masuk Sorga adalah 144 ribu seperti yang diajarkan oleh pendiri Saksi Yehuwa? Silakan melihat ulasan tentang hal ini di sini – silakan klik. Kalau anda ingin membaca diskusi panjang tentang topik ini, silakan membacanya di sini – silakan klik. Kalau anda beranggapan bahwa Gereja Katolik hanya mengagungkan tradisi dan tahayul dan tidak mempunyai dasar kebenaran Alkitab, maka silakan untuk memilih satu topik tentang ajaran Gereja Katolik, dan kita dapat mendiskusikannya lebih mendalam. Harapan saya adalah, sama seperti anda dengan serius belajar Alkitab dengan bimbingan dari Saksi Yehuwa, semoga anda juga memberi kesempatan yang sama untuk dapat belajar iman Katolik yang dapat ditelusuri kebenarannya dari Kitab Suci? Kalau anda mau, kita dapat berdiskusi tentang berbagai topik tentang iman Katolik yang anda anggap menjadi satu ganjalan. Semoga dapat diterima.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

    • Saya adalah seorang Katolik, saya pernah mendapat pengajaran dari banyak saksi saksi Yehuwa, penetua, dan sering mengikuti kebaktian di balai kerajaan Allah. Awal dari ketertarikan saya dan mulai rajin mempelajari saksi saksi Yehuwa adalah ketika saya berkenalan dengan seorang teman, dia adalah seorang saksi saksi Yehuwa yang taat (mungkin sebagian besar Saksi saksi Yehuwa adalah seorang yang taat kepada keyakinannya) dari seringnya berdiskusi tentang Alkitab. Saya mulai ingin belajar tentang cara beribadahnya, mungkin waktu itu ada kebimbangan dalam hati saya tentang iman Katolik yang saya percayai karena saya mulai membandingkan tentang Alkitab yang saya pelajari dengan penafsiran oleh saksi saksi Yehuwa. Secara hafalan ayat2 di Alkitab mungkin teman2 saksi Yehuwa lebih pintar dari saya, apapun yang saya tanyakan sepertinya fasih sekali dengan jawabannya dan sepertinya cocok sekali dengan ayat2 nya. Mulailah hati saya benar benar membuka diri terhadap ajaran saksi saksi Yehuwa, dan saya belajar dari hari ke hari lebih mendalam. Mungkin dalam doaku setiap hari ingin selalu mencari Tuhan, mencari kebenaran karena kebenaran itu Allah makanya saya ingin belajar. Ketika itu saya bersikap netral dalam keyakinan saya. Dari awal saya belajar saya mendapat artikel2 tentang keorganisasian saksi saksi Yehuwa, “Menara Pengawal”. Artikel ini banyak membantu untuk saya lebih mengenal tata cara ibadat di dalam perhimpunan. Mungkin saya benar benar merasa senang saya dapat diterima oleh saksi saksi Yehuwa dan penetua2nya, di dalam balai saya merasa ada kebersamaan di antara saksi saksi Yehuwa, tata cara pengajaran yang menurut saksi saksi Yehuwa adalah seperti cara Yesus mengajar memang cukup berkenan. Penetua yang dipercaya saksi saksi Yehuwa penuh hikmat ketika menjadi seperti seorang guru yang mengajarkan kepada murid-muridnya. Dengan berjalannya waktu dengan belajar dari iman yang dipercayai saksi saksi Yehuwa, ketika di balai ada sedikit kata yang terlontar dari Penetua (risetlah untuk mencari Tuhan) mungkin kata -kata ini yang memacu saya untuk benar benar mencari kebenaran. Saya mulai kembali belajar tentang sejarah awal perjalanan saksi saksi Yehuwa, keorganisasian awal Watch Tower, artikel2 nya saya pelajari kembali. Ketika saya belajar mengulang kembali dengan banyak temuan2 yang ganjil , mulai dari situ mungkin ada sedikit keraguan walaupun ada dalam pikiran saya untuk mencari kebenaran dalam ajaran ini tidak berhenti begitu saja. Semakin saya mencari kebenaran di dalam ajaran saksi saksi Yehuwa semakin bertambah keraguan saya tentang iman saksi saksi Yehuwa. Dari mulai itu saya kembali membandingkan temuan2 saya antara yang diimani saksi saksi Yehuwa dan Iman Katolik yang saya percayai walaupun pernah goyah. Dari banyak temuan2 sejarah para ahli2 dan membaca dan belajar Kitab Suci dengan kerendahan hati…kutemukan Kasih Tuhan yang nyata..ialah cinta sang Juru Selamat Yesus Kristus. Dialah pembimbing sejati untuk menemukan kebenaran Allah. Tuhan Yesus adalah Allah …yang mungkin oleh saksi saksi Yehuwa yang sulit dipahami karena mereka berusaha berpikir secara manusia, dengan otak kepintaran mereka, mereka seperti ahli2 Taurat yang akan sulit sekali dibukakan pikirannya walaupun pintar dalam hafalan ayat2 alkitab. Tuhan benar Engkau sungguh baik Kau menunjukkan jalan yang benar kepadaku bukan jalan kebinasaan.Terima kasih Tuhan Yesus kau mengundang aku menjadi seorang Katolik kembali, Demi Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

      [Dari Katolisitas: Terima kasih atas sharing pengalaman anda; semoga tulisan ini berguna dan menguatkan bagi para pembaca situs katolisitas.org.]

    • Ehem, untuk ibu Elizabeth. Begini bu, saya ingin menjawab pandangan anda secara simpel,

      saya ga perlu mendengar ajaran Alkitab dari saksi Yehova untuk diri saya.
      Pengalaman hidup saya selama 21 tahun ini dengan Yesus Kristus dalam suka, duka, senang, sedih, saya merasa sangat terberkati dengan adanya Yesus Kristus dalam hidup saya, dan saya tidak berminat sama sekali untuk pindah haluan karena saya benar benar percaya kepada Yesus Kristus.

      Mengapa? Karena kekuatan sebenarnya dari umat Kristen ialah Yesus.
      Sama seperti Abraham,yang meyakini bahwa Tuhan ada, demikian juga Yesus berharap bahwa setiap dombanya sama seperti Abraham, mampu mengenaliNya.
      Bukankah yang “membenarkan”Abraham hanyalah “keyakinannya” tersebut? Yang disebut dengan ” iman”. Abraham bukanlah pribadi sempurna. Dia pernah berbohong,dia memiliki sifat pengecut dgn membiarkan isterinya direbut orang, tetapi yang membuatnya ” berbeda “dan “dibenarkan” hanyalah :

      “IMAN”.

      Dan sekarang pertanyaan saya kepada anda, apakah anda mau merasakan pengalaman yang saya rasakan dengan Tuhan saya Yesus Kristus? God Bless You, kembalilah ke jalan yang benar : )

  47. Ini postingan saya yang kedua.
    Saya baru membaca keseluruhan dari komen di artikel ini..
    dan saya hanya merasa sangat dikuatkan dengan artikel ini…

    Pertanyaannya kenapa agama yang sekecil ini diserang oleh banyak orang? Bukan hanya di Indonesia saja. Di mana pun ajaran ini berada, mereka selalu ditekan. Karena apa?? Ya Yesus dan rasul” nya juga mengalami hal yang sama, ditekan oleh orang” Farisi dan akhirnya Yesus dan beberapa rasulnya mati karena kabar baik itu, oleh karena itu Yesus berkata…
    ”Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena namaku.” (Matius 24:9)

    Terimakasih atas artikel ini karena saya semakin mengetahui bahwa memang sempitlah jalan menuju kehidupan dan sedikit orang yang menemukannya…

    he..he..he
    di posting ya…
    jangan ndak loh..

    ^_^

    oh ya banyak belajar Alkitab dengan baik ya… banyak merenung dan berdoa yaa…
    jangan pakai istilah-istilah yang aneh-aneh lah..
    pakai bahasa indonesia yang baik aja biar enak.. biar sama” ngerti… oke..
    GBU..

    • Shalom Senyum,

      Syukurlah kalau anda merasa dikuatkan dengan artikel ini.

      Namun nampaknya ada perbedaan di antara kita dalam menyikapi beberapa ayat yang dibahas di dalamnya. Sebab sesungguhnya, hal ‘dibenci semua bangsa’ karena nama Kristus, itu digenapi di sepanjang sejarah Gereja. Sudah sejak abad awal, para murid dan pengikut Kristus dikejar- kejar, dianiaya dan dibunuh. Bahkan semua rasul dibunuh sebagai martir, kecuali Rasul Yohanes yang wafat di usia lanjut di tempat pengasingan. Hal penganiayaan umat Kristen di jaman kaisar Nero (64-68), sudah menjadi salah satu fakta yang dicatat dalam sejarah. Daftar para martir yang dibunuh oleh karena iman mereka akan Tuhan Yesus, dapat anda baca di link ini, silakan klik. Wikipedia mencatat, bahwa di abad 20 ini, umat Kristen mengalami penganiayaan, terutama di Korea Utara, Iran dan Saudi Arabia. Dari 100 orang yang terbunuh karena pertikaian agama, 75 orang di antaranya adalah umat Kristen.

      Maka janganlah terlalu melihat bahwa penganiayaan itu ditujukan kepada kelompok anda, sebab kenyataannya keseluruhan umat Kristen di dunia mengalaminya. Mari kita berdoa, agar fakta ini tidak membuat kita berkecil hati, namun agar kita mempunyai semangat untuk tetap setia beriman kepada-Nya, seperti disebutkan dalam Kitab Suci, “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Mat 10:22). Sebab Kristus mengajar demikian, “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Mat 5:11-12).

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Korea Utara negara berbasis komunis…
        Iran dan Saudi Arabia pasti anda tau sendiri mengapa??

        Tapi bukannya agama Muslim di negara Kristen juga mengalami tentangan??

        • Salam Senyum,

          Saya terus terang tidak mengerti arah dari argumentasi yang coba anda berikan di sini. Kalau anda merasa bahwa agama anda – Saksi-saksi Yehuwa mendapatkan tekanan dan hal ini menjadi bukti bahwa agama yang anda anut adalah yang benar, maka tentu saja dalam hal ini, kita tidak sepaham. Namun, kalau anda merasa dan percaya bahwa agama yang anda anut adalah satu kebenaran, mari kita berdiskusi tentang dogma dan doktrin telah anda mulai dan telah saya jawab di sini – silakan klik. Saya percaya bahwa anda tulus dalam mencari kebenaran. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menggali dan menelaah kebenaran yang kita percayai. Semoga hal ini dapat diterima.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – katolisitas.org

  48. Kita hanya manusia, menentukan siapa yang benar dan salah bukanlah hak kita…
    Apakah anda menjadi orang yang layak untuk menentukan bahwa orang lain adalah salah??

    Atau anda merasa diri hebat??

    TUHAN saja masih berdiam diri dan menanti saatnya tiba untuk menghakimi semuanya….
    Apakah anda siap untuk itu?
    Apakah anda sudah yakin bahwa agama anda adalah yang benar…
    sempit jalan menuju kehidupan, dan hanya sedikit yang menemukannya…
    dan berarti tidak semua mendapat kesempatan untuk memperolehnya…

    Bacalah Alkitab dengan perenungan….
    Berdoa kepada Allah yang benar untuk diberikan hikmad…

    Karena inilah akhirnya…

    Yesus mengatakan, ”Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga.” Maka, untuk mendapat perkenan Allah, kita harus belajar apa yang Allah minta dari kita dan melakukannya. Yesus menyebut orang-orang yang tidak melakukan kehendak Allah sebagai ”orang-orang yang melanggar hukum”. (Matius 7:21-23) Seperti uang palsu, agama palsu tidak benar-benar bernilai.

    Matius 7:16, 17 Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Pohon yang buruk akan menghasilkan yang buruk juga.. lihatlah buah” yang dihasilkan oleh ibadat anda… jika ada skandal seperti yang ada di atas berarti buahnya buruk…

    • Shalom Senyum,

      Terus terang saya kurang paham maksud anda, mengapa anda menuliskan komentar sedemikian kepada kami. Karena kami, sama dengan anda, juga mengamini ayat yang anda tuliskan, ”Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik …. Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga.” (Mat 7:17- 21).

      Nah konteks dari perikop ini adalah Yesus memperingatkan para murid-Nya akan adanya nabi- nabi palsu (Mat 7:15). Nabi- nabi palsu itu ciri- cirinya adalah seperti yang disebutkan dalam 1 Yoh 4:1-3, yaitu:

      “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah….” (1 Yoh 4:1-3)

      Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah Putera Allah yang Tunggal yang menjelma menjadi manusia (lih Yoh 3:16) sehingga Ia adalah sungguh manusia, namun juga sungguh Allah. Kodrat ke-Allahan dan kemanusiaan Yesus diajarkan oleh Kristus sendiri, dan ajaran ini diteruskan kepada para Rasul dan sampai sekarang dilerstarikan oleh Gereja Katolik. Pembahasan tentang hal ini, silakan klik di sini. Dengan melestarikan ajaran ini, para pemimpin Gereja Katolik tidak dapat dikatakan sebagai nabi palsu, sebab justru mereka berpegang pada keseluruhan ajaran Kristus yang dipercayakan kepada para rasul.

      Selanjutnya, tentang skandal seks yang terjadi di Gereja Katolik, itu memang memprihatinkan dan syukurlah bahwa ini telah menjadi perhatian pihak Vatikan, yang telah mengeluarkan guidelines tentang penanganan kasus- kasus tersebut, silakan klik. Namun fakta menunjukkan bahwa skandal semacam itu juga terjadi di luar Gereja Katolik, termasuk di kalangan Saksi Yehuwa. Silakan anda klik di google, dengan kata kunci ‘Jehovah’s Witnesses sex scandal’, dan anda akan menemukan banyak berita tentang hal itu. Nampaknya kita masing- masing harus lebih banyak berdoa bagi para pemimpin kita (dan juga bagi diri kita sendiri), agar jangan sampai berbuat kesalahan yang dapat menjadi batu sandungan buat orang lain. Oleh karena itu, janganlah semata menilai suatu ajaran dari skandal yang terjadi, namun dari buah keseluruhan ajarannya. Sebab skandal yang ditunjukkan oleh seorang Rasul yang bernama Yudas Iskariot, tidak membatalkan semua ajaran Kristus. Untuk melihat segala sesuatunya dengan lebih obyektif, silakan melihat banyaknya buah yang baik yang dihasilkan oleh Gereja Katolik, yang dapat dilihat dalam kehidupan para orang kudus yang mempersembahkan hidup mereka untuk Tuhan dan sesama, seperti dalam kehidupan Mother Teresa dari Kalkuta, Padre Pio, St. Fransiskus Asisi, St. Yohanes don Bosco, St. Antonius dari Padua, St. Vincentius,  St. Gemma Galgani, St. Elizabeth Ann Seton, dan masih banyak lagi.

      Mari kita jangan terlalu cepat berpikir negatif dan bernada menyalahkan orang lain. Lebih baik kita memeriksa diri, dan melihat apakah ada dari diri kita sendiri yang dapat terus kita perbaiki, supaya semakin layak disebut sebagai murid- murid Kristus.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

    • Sdr senyum menulis demikian di atas:

      Kita hanya manusia, menentukan siapa yang benar dan salah bukanlah hak kita…
      Apakah anda menjadi orang yang layak untuk menentukan bahwa orang lain adalah salah??

      [edit]

      TUHAN saja masih berdiam diri dan menanti saatnya tiba untuk menghakimi semuanya….
      Apakah anda siap untuk itu?
      Apakah anda sudah yakin bahwa agama anda adalah yang benar…
      sempit jalan menuju kehidupan, dan hanya sedikit yang menemukannya…
      dan berarti tidak semua mendapat kesempatan untuk memperolehnya…

      Komentar saya;
      Saya adalah Katolik dari umur 12 tahun dibaptis. Saya tidak menutup mata saya terhadap agama lain, tapi dengan semakin saya melihat agama lain, termasuk saksi saksi ini , saya semakin melihat kebenaran dalam Gereja Katolik. Setiap bulan saya membaca edaran Sedarlah dan Menara Pengawal sdr. dari bertahun tahun lalu. Saya tahu persis apa isinya di sana. Tulisan sdr di atas seharusnya anda tanyakan sendiri buat diri anda dan organisasi saksi (saya tidak memakai nama diri Allah, sebab tidak layak dan pantas saya gunakan, saya cukup menyebut kalian sebagai saksi saksi saja dan aku telah putuskan demikian dan alkitabiah). Banyak sekali dan sangat sering sekali tulisan tulisan dalam dua majalah organisasi anda yang MENGHAKIMI GEREJA KATOLIK ( saya tulis besar besar supaya anda ingat baik-baik bahwa tulisan yang anda tulis TERJADI dalam organisasi anda. Bukan hanya Gereja Katolik yang kalian cerca tapi semua gereja (yang kalian istilahkan dengan “gereja Susunan Kristen”). Ribuan artikel telah saya baca dan saya telah menyaksikan ribuan artikel menghina dan menghakimi Gereja Katolik . [edit]
      Saya sering diajak dengan embel embel menelaah Alkitab, dan selalu saya tolak, sebab bagaimana saya mau menelaah kalau semua gereja di dunia baik Katolik dan Protestan memakai Alkitab yang sama, hanya agama saksi yang mengklaim punya terjemahan yang benar. Sangat tidak masuk akal dan tidak mungkin pernah saya akan ikut ke dalam pelajaran Alkitab itu, sebab kalian yang “aneh” sendiri dengan memakai alkitab sendiri yang disusun untuk mendukung teori dan doktrin kalian.
      Dan lagi, ajaran yang benar tidak pernah berubah ubah…dulu saya membaca artikel “Sedarlah” (sekitar tahun 90an) menyebut Yesus dengan sebutan TUHAN, sementara edisi sekarang menjadi TUAN. Suatu posisi yang sangat penting bisa berubah dengan perubahan waktu. Sungguh mengerikan…..[edit]
      Mungkin saja…alangkah bahayanya….. saya pernah melihat foto artikel di majalah yg sama edisi lama…mereka masih menggunakan simbol kayu salib palang pada gereja mereka di Brooklyn USA, namun dgn berlalunya waktu mereka para saksi malah mengolok-olok simbol salib dan mengatakan Yesus mati di atas satu tiang lurus…..Sungguh sangat mengerikan ajaran iman yang berubah-ubah sesuai dengan penafsiran para pimpinannya dalam jaman yang berbeda…… Inikah yang benar? Gereja Katolik mengajarkan YESUS ADALAH TUHAN dari dulu sekarang dan sampai selama lamanya kekal TIDAK BERUBAH……

      [edit]

      Karena inilah akhirnya…

      Yesus mengatakan, ”Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga.” Maka, untuk mendapat perkenan Allah, kita harus belajar apa yang Allah minta dari kita dan melakukannya. Yesus menyebut orang-orang yang tidak melakukan kehendak Allah sebagai ”orang-orang yang melanggar hukum”. (Matius 7:21-23) Seperti uang palsu, agama palsu tidak benar-benar bernilai. (ini PR besar buat anda dan organisasi saksi yang selalu menjudge semua gereja di dunia SESAT dan PALSU, di lain pihak sdr menulis dari Alkitab bahwa hanya Tuhan Yesus yg punya hak itu-SANGAT TIDAK KONSISTEN)

      Matius 7:16, 17 Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Pohon yang buruk akan menghasilkan yang buruk juga.. lihatlah buah” yang dihasilkan oleh ibadat anda… jika ada skandal seperti yang ada di atas berarti buahnya buruk…(kamu tidak pernah tahu kalau Charles T Russel sampai punya istri ke dua???-Apakah pemimpinmu sudah benar sesuai dengan prinsip Kristus: satu istri satu suami tanpa poligami dan perceraian?)

      EFATA, TERBUKALAH MATA SAUDARA SENYUM

      • Under atack…
        ^_^

        Gak perlu pakai penegasan…
        saya tidak akan menjelaskan mengapa terjadi banyak perubahan, karena pasti di majalah yang anda baca tersebut memiliki penjelasan mengenai hal itu.

        Mengenai pemimpin kami, pemimpin kami hanyalah Yesus kamu tidak mengagung-agungkan Carles Ttaze Russel. Tapi jika anda ingin memperhatikan kesalahan, apakah ada kesalahan lain setelah itu?? Dan seandainya hal itu benar apakah ia melakukannya sebelum atau sesudah menjadi siswa-siswa Alkitab?

        Dan bagaimana dengan pemimpin” anda?

        Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II
        Perang Salib Kedua diumumkan oleh Paus Eugenius III
        Paus Innosensius III berhasil menjadi Paus pada 1198, dan penyeruan Perang Salib baru menjadi tujuan dari kepausannya.
        Perang salib kelima (1218-1221) diumumkan oleh Paus Innocentius dan Konzil Lateran IV,
        Paus Honorius III mengorganisir Tentara Salib yang dipimpin oleh Leopold VI dari Austria dan Andrew II dari Hongaria, dan sebuah serangan terhadap Yerusalem

        Kebanyakan baca sendiri aja mengenai para pemimpin” itu yang backgroundnya mungkin sudah anda ketahui (http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Salib) ada beberapa seri loh…
        Bukannya dasar iman Kristen adalah kasih?? Atau mereka mungkin blon baca Alkitab sampai Perjanjian Baru?? Masih pakai sistem Perjanjian Lama (mengenai perang)??

        Kalau jaman moderen contoh nya???
        Ya… gimana ya, anda sendiri yang tau bagai mana dalamnya…

        Corruption has plagued the Catholic Church since its origin. Regardless of how much publicity
        this corruption is given, individual followers of the Church seem indifferent to the embezzlement of
        church funds, threats of excommunication to influence people in positions of political power, and
        sexual abuse of minors. Though the Church tells its followers to be selfless, loving, and honest, it rarely
        follows its own advice. This hypocrisy should revoke the right of the Church to tell people how to live
        their lives because internal corruption interferes with the Church’s title as a Holy Authority.

        versi indonesia :
        Korupsi telah menjangkiti Gereja Katolik sejak asalnya. Terlepas dari berapa banyak publisitas
        korupsi ini diberikan, individu pengikut Gereja tampaknya acuh tak acuh terhadap penggelapan
        dana gereja, ancaman ekskomunikasi untuk mempengaruhi orang dalam posisi kekuasaan politik, dan
        penyalahgunaan seksual anak di bawah umur. Meskipun Gereja memberitahu pengikutnya untuk menjadi tanpa pamrih, mencintai, dan jujur​​, jarang
        berikut saran sendiri. Kemunafikan ini harus mencabut hak Gereja untuk memberitahu orang bagaimana untuk hidup
        mereka hidup karena korupsi internal mengganggu dengan judul Gereja sebagai Otoritas Kudus.

        Similar to the widespread and frequent embezzling in the Church, sexual abusers exist in
        virtually all parts of the world. Between 1995 and 2002 over 5,000 cases of child abuse by Catholic
        clergy were reported. The media has reports of sexual abuse from Argentina, Australia, Brazil, Canada,
        Chile, China, Colombia, France, Ireland, Italy, Mexico, New Zealand, the Philippines, Poland, South
        Africa, the United Kingdom, and many more countries (Morello).

        versi indonesia
        Serupa dengan menggelapkan luas dan sering di Gereja, pelaku seksual ada di
        hampir semua bagian dunia. Antara 1995 dan 2002 lebih dari 5.000 kasus penganiayaan anak oleh Katolik
        pendeta dilaporkan. Media memiliki laporan pelecehan seksual dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada,
        Chili, Cina, Kolombia, Perancis, Irlandia, Italia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Polandia, Selatan
        Afrika, Inggris, dan negara-negara lebih banyak (Morello).

        Baca selengkapnya di : (http://www.scribd.com/doc/25513781/Corruption-in-the-Catholic-Church)
        Jadi apakah salah yang dicatat di dalam Menara Pengawal dan Sedarlah tsb??
        Anda sendiri yang menilainya..
        :D

        • Shalom Johanes dan Senyum,

          Berbicara tentang kasus per kasus, maka tidak akan ada habisnya. Tentang perang salib, tidaklah semudah itu fakta sejarahnya. Kalau anda mau membaca dari sisi Gereja Katolik, maka anda dapat membacanya di sini – silakan klik. Sejarah perang salib adalah begitu panjang dan kompleks, yang tidak mungkin dibahas secara singkat, karena menyangkut politik, agama, dll. Dan ini bukanlah topik bahasan kita. Tentang abuse yang terjadi di dalam Gereja Katolik memang itu adalah sesuatu yang salah dan tidak ada yang perlu dibela, walaupun perlu ditelaah satu persatu, karena media sekular banyak yang tidak memberikan berita secara seimbang. Di satu sisi, abuse seperti ini juga terjadi di agama manapun, hanya memang banyak media memfokuskan pemberitaan negatif pada Gereja Katolik. Di sisi yang lain, apakah banyak hal positif yang dilakukan oleh Gereja Katolik? Tentu saja banyak, sebagai contoh pelayanan sekolah, rumah sakit, juga panti jompo, dll, seperti yang dilakukan oleh yang terberkati Bunda Teresa. Kita juga dapat melihat dalam abad pertengahan, universitas, seni dan teknologi berkembang karena dukungan Gereja Katolik melalui ordo Benediktus, ordo Dominikan, dll. Kalau mau menilai Gereja, nilailah dari orang-orang yang menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik dan bukan menilai dari orang-orang yang justru tidak menjalankan pengajaran Gereja Katolik. Saya yakin, iman anda juga tidak bergantung pada individu-individu, namun dari kebenaran yang anda pegang secara teguh dari Kitab Suci. Dan inilah yang seharusnya menjadi topik bahasan kita.

          Apakah dengan adanya kasus-kasus negatif tersebut, maka Gereja Katolik mengajarkan sesuatu yang salah? Kami percaya bahwa Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan sesuatu yang salah. Bahkan kalau kita melihat, selama hidup beberapa Paus yang dipandang tidak benar, mereka tidak pernah memberikan pengajaran yang bertentangan satu sama lain. Dan semua pengajaran Gereja Katolik dapat ditelusuri dari pengajaran Kristus dan para rasul. Saya telah memberikan artikel tentang Saksi Yehuwa di atas dan menguraikan beberapa prinsip yang dipercayai oleh Saksi Yehuwa – silakan klik, yang saya pandang justru bertentangan dengan Kitab Suci. Kalau anda merasa bahwa Saksi Yehuwa tidak mengajarkan hal-hal seperti yang saya tuliskan di atas, silakan untuk memberikan koreksi. Saya mengharapkan diskusi dapat berjalan lebih baik, yaitu diskusi tentang doktrinal. Semoga dapat diterima.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – katolisitas.org

          • Dear Stef,

            Untuk kali ini saya mohon tulisan saya ini tidak diedit lagi karena sangat penting…sebab dalam komentar saya terdahulu, dihapus alias tidak ditampilkan dan saya merasa sayang sekali. Mohon ditampilkan dan kita mau memperlihatkan kepada sdr Senyum [dari katolisitas: Redaksi memandang bahwa ada beberapa kalimat yang perlu diedit, karena tidak berkaitan dengan diskusi tentang dogma dan dokrin. Mohon dapat dimengerti.]

            Mengenai Charles T Russel…anda silahkan berkelit bahwa dia bukan pemimpin agamamu. Tapi sejarah mencatat bahwa Charles T Russel adalah pendiri agama saksi. Hal hal yang dicatat oleh sejarah yang dibuat oleh Charles T Russel:(silahkan cari di google atau baca di internet)
            [edit]
            3. KESALAHANNYA TERBESAR (sama dengan kesalahan membuat roti dengan adonan yang salah yang tidak mungkin akan bisa menjadi roti-inilah ajaran saksi yang dikoreksi terus menerus oleh pemimpin berikutnya) ADALAH: Meramalkan akhir dunia dan kedatangan Yesus thn 1914 yang terus dikoreksi berkali kali tapi tidak pernah terjadi dan akhirnya menyatakan dalam ajarannya bahwa thn 1914 adalah tahun dimana Yesus Kristus sebagai Raja di Surga. (Pertanyaannya apakah Kristus menjadi Raja harus di maklumkan oleh pengumuman Charles T Russel. Siapakah dia?yang mengatur Tuhankah?. Berikut saya kutib dari majalah Sedarlah tgl 8 Juni 1995 halaman 8:

            “……Sebelum bagian akhir dari tahun 1914, banyak orang Kristen(johanes:disini mereka menyebut diri Kristen, tapi yang mengaminkan 1914 sebagai kedatangan Yesus adalah ramalan ajaran Charles T Russel-orang Katolik dan Protestan lain- kecuali pendiri adventis-tidak pernah menentukan kapan Yesus datang lagi sesuai dengan alkitab. Lihatlah bagaimana pintarnya ajaran saksi ini membungkus kesalahan ramalan pendirinya dengan membawa nama KRISTEN secara umum, ditempat lain mereka menyudutkan Kristen dengan sebutan Gereja Susunan Kristen baik itu Katolik maupun Protestan) mengharapkan Kristus akan kembali pada waktu itu dan membawa mereka ke surga. Maka, dalam suatu khotbah yang diberikan pada tanggal 30 September 1914, A.H. Macmillan, seorang Siswa Alkitab menyatakan: “Ini mungkin ceramah umum terakhir yang akan saya sampaikan sebab kita akan segera pulang (ke surga)”. Jelaslah, Macmillan keliru, namun itu bukanlah satu satunya pengharapan yang tidak digenapi yang ia miliki maupun yang dimiliki rekan rekan Siswa Siswa Alkitabnya. (komentar johanes:Macmillan seorang siswa siawa Alkitab sekaligus berarti juga seorang murid dan sekaligus pendeta -sebab dia berkotbah dan pengikut setia [edit] Charles T Russel -Lihatlah bagaimana organisasi saksi ini meminjam nama AH. Macmillan [edit])

            komentar Johanes: Mereka , para penceramah di depan umum dan para pengkotbah MENYESATKAN banyak orang dengan ramalan Charles T Russel ini. Bagaimana pokok iman yang penting ini menjadi barang mainan yang seenaknya saja bisa dipermainkan dan diganti ganti dengan berlalunya waktu?. [edit]

            Siswa siswa Alkitab, yang dikenal sejak tahun 1931 sebagai Saksi Saksi Yehuwa, juga mengharapkan bahwa tahun 1925 nubuat nubuat Alkitab yang menakjubkan akan tergenap. Mereka menduga bahwa pada waktu itu kebangkitan di bumi akan dimulai ,yang akan mengembalikan pria pria yang setia di zaman dahulu seperti Abraham, Daud, dan Daniel. Belum lama ini, banyak saksi-saksi mengira bahwa peristiwa peristiwa yang berhubungan dengan permulaan dai Pemerintahan Milenium Kristus mungkin akan mulai terjadi pada tahun 1975. Pengharapan mereka berdasarkan pada pengertian bahwa milenium ketujuh dari sejarah umat manusia akan dimulai pada waktu itu……..dst…….dst” (Dikutip dari Brosur Sedarlah edisi 8 Juni 1995) (komentar johanes: Lihatlah bagaimana dari tahun 1914, 1925, 1975…..mereka meramalkan dengan ramalan yang meleset. ini membuktikan TUHAN berkuasa diatas semua kesalahan pengajaran para saksi saksi Yehuwa…..Masihkan ini membuat orang orang percaya [edit] bahwa ajaran ajaran saksi yang lain (misalnya ttg kemanusiaan Yesus , ALLAH non Tri tunggal, 144.000 yang ke surga, dll) tetap benar?. Siapakah yang menjamin?? dari ajaran pokok iman yang SANGAT PENTING karena menyangkut kehidupan kita kelak saja , mereka para pendiri saksi TIDAK BISA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN secara moral kepada para pengikutnya….Bagaimana dengan ajaran ajaran lainnya? ? ?Malahan brosur Sedarlah ini masih meninabobokan para pembacanya dengan menulis : Memang, janji-janji Allah dapat dipercaya! Manusialah yang cenderung melakukan kesalahan. Karena itu, orang -orang Kristen sejati akan mempertahankan sikap menunggu, menanti perintah Yesus(johanes : ataukah menanti ramalan ramalan pemimpin saksi berikutnya??) (Brosur Sedarlah edisi 8 Juni 1995 halaman 9)..Komentar : Bagaimana dengan gampangnya mengatakan manusia membuat kesalahan untuk suatu hal penting yang menyangkut ajaran iman yang benar kepada ALLAH? Adakah ALLAH bisa dipermainkan? dan diatur oleh manusia?
            [edit]

            [edit]

            jangan percayakan keselamatan saudara kepada dalil iman yang main main yang bisa berubah ubah dari waktu ke waktu. saya mengatakan ini karena saya mengasihi saudara. Teruslah belajar dan mintalah hikmat dan kebijaksaan Tuhan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar.

            Tuhan memberkati

  49. saya dari kecil sudah mengenal agama katolik dan lulus dari SMP dan SMA juga dari katolik. dulu semasih SMP saya mengenal seorang suster yang sangat saya sukai karena lembut ternyata setelah saya keluar dari SMP mendengar bahwa suster tsb melakukan tindakan amoral dengan tukang kayu. saya kaget dan lemas mmendengar kabar tsb. akhirnya saya tinggalkan agama katolik yang ajarannya tidak sesuai dengan Alkitab. masa bunda maria yang seorang manusia biasa di sembah dan kayu tiang salib harus dicium. bukankah Alkitab mengatakan sembahlah Allahmu bukan patung atau kayu yang harus kamu sembah. Saya juga pernah membaca buku kisah Paus Paulus yang ke… (maaf saya lupa) hanya memerintah tidak lama dan meninggal karena diracun oleh orang dalam. Koq bisa ….??. maaf saya hanya menumpahkan rasa kecewa saja dan kalau ada yang menuding Saksi Yehuwa mengajar orang tidak berdasarkan Alkitab itu salah dan justru sebaliknya mereka sangat takut mengajarkan kabar Injil Kerajaan Allah tidak berdasarkan Alkitab. terima Kasih.

    • Shalom Bambang,

      Memang adakalanya, jika terjadi suatu skandal, maka hal itu dapat mempengaruhi iman orang- orang tertentu, terutama jika mereka belum berakar kuat dalam pemahaman yang benar akan imannya. Sebab iman kita harusnya tidak semata tergantung dari contoh hidup manusia pengikutnya, tetapi tergantung kepada apa yang diajarkan oleh Allah sendiri. Sebab jika kita hanya melihat kepada manusianya, kita akan lekas putus asa, sebab ada banyak manusia, yang gagal melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan.

      Manusia boleh gagal melaksanakan perintah Tuhan, namun itu tidak mengakibatkan ajaran Gereja yang mengajarkannya menjadi salah. Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah, melalui kehidupan beberapa Paus yang memang tidak sesuai dengan ajaran Kristus, seperti yang sudah panjang lebar dipaparkan di sini, silakan klik. Kenyataan ini memang memprihatinkan, namun sekaligus juga semakin meneguhkan, bahwa Allah sungguh hadir dan menyertai Gereja Katolik. Sebab jika bukan karena campur tangan Allah, Gereja Katolik sudah bubar sejak lama. Namun justru karena janji Kristus sendiri yang tak pernah diingkari-Nya (lih. Mat 16:18-19, 28:19-20), maka Gereja Katolik tetap eksis sampai saat ini.

      Anda masuk ke dalam situs Katolik, dan tentu saja anda membaca pandangan Gereja Katolik tentang suatu topik ajaran. Anda tidak dapat memaksakan pandangan anda kepada kami, seperti kamipun tak dapat memaksakan pandangan kami kepada anda. Walaupun kami salut terhadap semangat para saksi Yehuwa dalam mewartakan apa yang mereka percayai, tetapi itu tidak mengubah suatu kenyataan bahwa apa yang mereka wartakan tidak sesuai dengan ajaran Injil seperti yang diajarkan Kristus dan para rasul, yang dengan setia sampai sekarang dilestarikan oleh Gereja Katolik, dan secara prinsip juga diajarkan dalam beberapa gereja- gereja non-Katolik utama (mainstream). Yaitu bahwa kami semua disebut Kristiani, justru karena kami mengimani Kristus yang adalah sungguh Tuhan dan sungguh manusia. Kristus adalah Tuhan, Sang Sabda, yang menjelma menjadi manusia, tanpa berhenti menjadi Allah. Silakan jika anda tertarik, untuk membaca artikel- artikel di bawah ini, yang merupakan ajaran Gereja Katolik tentang Kristus yang bersumber pada Kitab Suci:

      Yesus sungguh Allah sungguh manusia
      Kristus yang kita imani= Yesus menurut sejarah
      Apakah selama hidup-Nya Yesus bukan Allah
      Beberapa keberatan dari Alkitab akan ke-Tuhanan Yesus

      Demikian tanggapan saya, semoga dapat menjadi masukan bagi anda.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  50. salam semua…
    tanggapan tentang saksi-saksi Yehuwa…memang beragam…tetapi yang paling murni dalm mendiskusikan adalah dengan metode penggunaan Alkitab dengan sbenarnya…bukan dengan menurut saya..atau menyampingkan ayat dengan hal yang umum…

    halnya Neraka.Surga.Yesus.Yehuwa…kita semua bisa membacanya dengan cermat dan dengan rendah hati minta Hikmat.dari Allah…agar kita bisa mempunyai keinginan memperoleh kebenaran..yang di landasi oleh Alkitab….

    Neraka dipahami oleh banyak agama hampir sama tempat siksaan yang kekal…Alkitab tidak pernah menyebutnya /menjelaskan siksaan yang kekal untuk manusia yang mati …tetapi istilah kematian kekal ada

    Surga dipahami untuk orang-orang yang baik …seperti yang umum kita dengar,namun..sekali lagi yesus,tidak pernah menjanjikan kepada orang lain selain hanya kepada murid-muridnya…pada saat itu namun penjelasan Alkitab memang sudah di tetapkan 144.000 orang..
    namun yang menarik.. bagaimana dengan umat manusia yang lain…
    Alkitab menjawab dengan janji spt yang di Yesaya 65:17-25…kitab Wahyu…juga menjelaskan hal yang sama…Allah yang bernama Yehuwa (sesuai )Alkitab…menjanjikan Bumi dan Pemerintahan yang baru dengan Yesus sebagai Raja yang di Urapi….bukankah ini lebih menarik kita untuk meraihnya…

    secara umum Saksi-saksi Yehuwa adalah umat yang berasal dari berbagai golongan agama,ras,profesi…namun netral secara politik..mereka mengikuti Yesus sebagai panutan dalam tingkah laku…meskipun belum sempurna karena memang kita semua tidak semp[una…tetapi pola yang Yesus ajarkan menjadi pencuci jubah kita semua yang rusak karena dosa adam dan hawa…
    bukankah… hal ini lebih menarik daripada kita hanya mencemooh hal -hal yang tidak perlu…sebaliknya kita dengan rendah hati membaca Alkitab dan merenungkan apa yang Allah ilhami…kata-kata nubuatnya ..semoga kita semua memperoleh kebenaran yang dilandasi Alkitab sebagai sumber yang murni…salam kami untuk rekan -rekan yang ikut serta salam diskusi ini…..

    • Shalom Richard,

      Terima kasih atas tanggapannya. Dalam tanggapan anda, maka anda ingin berdiskusi tentang neraka dan Sorga. Mari kita mendiskusikan tentang hal ini.

      I. Tentang Neraka.

      Anda mengatakan “Neraka dipahami oleh banyak agama hampir sama tempat siksaan yang kekal…Alkitab tidak pernah menyebutnya /menjelaskan siksaan yang kekal untuk manusia yang mati …tetapi istilah kematian kekal ada” Berikut ini adalah jawaban yang saya copy dan paste dari artikel yang saya buat:

      a. Tuhan telah menciptakan jiwa manusia maupun malaikat, yang bersifat kekal, seperti yang telah di bahas pada point di atas. Kalau Tuhan telah menciptakan jiwa yang kekal dan kemudian memusnahkannya dan membuatnya tidak ada, maka sebenarnya Tuhan mengkontradiksi rencana-Nya sendiri. Karena Tuhan tidak mungkin mengkontradiksi Diri-Nya sendiri, maka tidak mungkin jiwa yang bersifat kekal dimusnahkan dan menjadi tidak ada.

      b. Kita juga melihat bahwa ajaran tidak ada neraka sebenarnya bertentangan dengan apa yang dikatakan di dalam Alkitab.

      Mt 3:12 mengatakan “Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (lih. juga Lk 3:17). Api yang tak terpadamkan ini mengacu kepada neraka yang abadi.

      Mk 9:43 menegaskan “Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan” (lih. juga Mt 18:8). Ayat ini juga mengacu kepada neraka, dimana lebih baik kita kehilangan semua hal yang bersifat sementara daripada mendapatkan hukuman abadi di neraka dan dimasukkan ke dalam api yang tak terpadamkan.

      Mt 25:46 mengatakan “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Dari ayat ini, kita menyadari bahwa bagi mereka yang benar akan masuk dalam hidup yang kekal, sebaliknya orang-orang yang tidak benar akan mendapatkan siksa abadi di neraka.

      Mat 8:12sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Apakah yang dimaksud dengan ratap dan kertak gigi?

      Mat 13:41-4241 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 42. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” Bukankah ayat ini menceritakan tentang pengadilan terakhir, karena malaikat-malaikat mengumpulkan semua orang yang melakukan kejahatan dan kemudian akan dihukum – dicampakkan ke dalam dapur api dan hanya ada ratapan dan kertakan gigi?

      Dari ekpresi yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut di atas, seperti: api yang tak terpadamkan, siksaan yang kekal, maka kita mengetahui bahwa neraka adalah sesuatu yang nyata. Dan kenyataan ini bukan hanya sementara, namun berlangsung untuk selamanya. Kalau di ayat Mt 25:46 dibandingkan antara kehidupan kekal dan siksaan kekal, maka akan menjadi tidak konsisten kalau kita mau menerima konsep kehidupan kekal namun tidak mau menerima adanya konsep siksaan kekal. Kalau seseorang percaya akan kehidupan kekal dari Alkitab, maka seseorang juga harus percaya akan siksaan kekal, yang juga diwahyukan oleh Allah kepada manusia.

      II. Tentang Sorga

      Anda mengatakan “Surga dipahami untuk orang-orang yang baik …seperti yang umum kita dengar,namun..sekali lagi yesus,tidak pernah menjanjikan kepada orang lain selain hanya kepada murid-muridnya…pada saat itu namun penjelasan Alkitab memang sudah di tetapkan 144.000 orang..
      namun yang menarik.. bagaimana dengan umat manusia yang lain…
      Alkitab menjawab dengan janji spt yang di Yesaya 65:17-25…kitab Wahyu…juga menjelaskan hal yang sama…Allah yang bernama Yehuwa (sesuai )Alkitab…menjanjikan Bumi dan Pemerintahan yang baru dengan Yesus sebagai Raja yang di Urapi….bukankah ini lebih menarik kita untuk meraihnya…

      a. Kalau memang Sorga hanya diperuntukkan bagi para murid-muridnya, maka apakah para muridnya ini adalah termasuk pendiri dan petinggi dari Saksi-saksi Yehuwa? Apakah para rasul, para kudus, para martir sebelum Saksi-saksi Yehuwa berdiri adalah termasuk dari bilangan 144,000 yang masuk ke dalam Sorga? Apakah ada kemungkinan sebelum Saksi-saksi Yehuwa berdiri, jatah 144,000 ini sudah habis?

      b. Bagaimana dengan argumentasi yang saya berikan dalam artikel di atas?

      1. Tidak ada pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mt 5:11-12 mengatakan “11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” Lebih lanjut rasul Paulus menegaskan “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Fil 3:20) Dari sini kita tahu bahwa tidak ada pembatasan jumlah umat beriman yang dapat masuk dalam kerajaan Sorga.

      2. Kita harus menyadari bahwa kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah untuk dapat melihat Allah muka dengan muka (lih. 1 Kor 13:12) adalah merupakan kebahagiaan yang sempurna, yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kebahagiaan kita di dunia ini – walaupun dengan kondisi seperti Taman Firdaus. Oleh karena itu, kebahagiaan di dunia yang dijanjikan oleh Saksi Yehuwa di luar 144,000 orang, tetaplah tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan di Sorga. Karena orang-orang yang mempunyai kebahagiaan di dunia tidaklah mungkin sebahagia mereka yang di Sorga, maka kebahagiaan di dunia adalah kebahagiaan yang tidak sempurna, kebahagiaan kelas dua. Lebih lagi, karena penentuan kebahagiaan ini adalah berdasarkan tahun kelahiran (karena yang menjadi bilangan dari 144,000 adalah dari jaman para rasul sampai tahun 1935), maka hal ini benar-benar menyalahi prinsip keadilan. Bagaimana mungkin, karena seseorang dilahirkan setelah tahun 1935, maka orang tersebut tidak dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, walaupun orang tersebut adalah orang kudus, martir, dll. Bayangkan bahwa Bunda Teresa dari Kalkuta tidak dapat masuk sorga, sedangkan anggota Saksi Yehuwa sebelum tahun 1935 dapat masuk ke Sorga, meskipun kehidupan mereka kurang kudus dibandingkan dengan Bunda Teresa dari Kalkuta.

      3. Sungguh sulit dimengerti bahwa ada orang yang mau untuk melepaskan kewarganegaraan di Sorga (lih. Fil 3:20) dan hanya cukup dengan menikmati kebahagiaan abadi di dunia ini. Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Tesalonika – yang berfikir bahwa orang yang meninggal sebelum kedatangan Kristus yang kedua tidak beruntung – bahwa sebenarnya semua umat beriman, baik yang meninggal sebelum atau sesudah kedatangan Kristus yang kedua akan diangkat dan memperoleh kebahagiaan di dalam Kerajaan Sorga.

      Membedakan tujuan akhir dari manusia – di Sorga berjumlah 144,000 dan di dunia yang beranggotakan umat Saksi Yehuwa – adalah seperti sistem kasta berdasarkan tahun, yaitu tahun dari para rasul sampai 1935. Dan sungguh sulit dimengerti bagaimana manusia yang seharusnya mempunyai kewarganegaraan di Sorga dapat menerima dan menukar kebahagiaan Sorga dengan kebahagiaan duniawi.

      Kiranya diskusi ini dapat berguna bagi kita semua.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

      • Pak Stef yang tercinta .

        membahas soal sorga dan neraka rasanya sangat menggairahkan . Saya mohon penjelasan dari anda mengenai apa yang saya simak dari Film Christian identity ( saya lihat baru 2 ini di BBC Knowledge ).

        Harap anda periksa kebenarannya .

        Terus terang saya tertarik dan cenderung menyetujui apa yang dikatakan oleh Paus Yohannes Paulus II yang pada tahun 1999 mengatakan : Sorga , Neraka , Limbo ( api pencucian ) intinya bukanlah suatu Tempat , tetapi lebih dekat dengan ” State of Live ” ; mungkin saya terjemahkan ” situasi kondisi kehidupan kita ; seolah beliau berkata : kalau hidup kita baik dan kita mempunyai Kasih , mempunyai Damai Sejahtera Allah & memang Tuhan hadir dalam kehidupan kita ( meskipun kita belum mati ) itulah berarti kita ada dalam sorga dan manakala hati nurani kita sudah padam , meskipun kita masih hidup , tapi boleh jadi kita sudah ada dalam neraka ( jadi Zombie atau walking dead ) . Tolong anda periksa kebenaran dari film dokumenter ini dan pemikiran/ tafsiran saya .

        Terus terang , mendengarkan hal tsb saya senang dan rasanya jauh lebih pas daripada bahasan bertele tele soal sorga dan neraka ; bukankah apa yang dikatakan seksi Yehova itu juga banyak kali terdengar pada mereka 2 yang beragama kristen ( fundamentalis kali ) atau lainnya . Dan kita biasanya menjadi pengikut Kristus kebanyakan tujuannya cuma mau masuk Surga , dan masuk Neraka cuma jadi sumber kekawatiran kita sehingga kita langsung percaya dan menjadi anggota Gereja . Tetapi kita kebanyakan percaya , tapi gagal melakukan yang diminta Tuhan , yang jelas tampak pada kekawatiran 2 kita sehingga kita melarikan diri pada soal 2 liturgi , puji 2 an dan syukur , pelayanan kepada Tuhan ; seolah kita hendak membayar Kerajaan Allah dengan hal itu .
        Bukankah Dia mengatakan : Kerajaan Allah ada dalam hatimu .

        Saya cenderung lebih senang dengan apa yang dikatakan The Beatles dalam Imagine , mudah 2 an tidak ada sorga diatas sana dan tidak ada neraka dibawah kita ; karena sorga ada dibawah kaki Ibu .

        Terima kasih .

        Paulus Sutikno

        • Shalom Paulus,

          Khotbah Paus Yohanes Paulus II tentang Surga, Neraka dan Api Penyucian, dapat dibaca di sini, silakan klik

          Memang di sana Bapa Paus tidak mengatakan bahwa Surga adalah suatu ‘Tempat’ seperti dalam pengertian tempat yang mempunyai dimensi ruang dan waktu, seperti tempat- tempat di dunia ini; namun demikian, Paus mengajarkan bahwa Surga itu benar- benar ada, sebagai tujuan akhir hidup manusia, yaitu persekutuan yang sempurna antara kita dengan Tuhan (KGK 1023-1025)

          Demikian saya mengutip sedikit tulisannya tentang Surga:

          “1. When the form of this world has passed away, those who have welcomed God into their lives and have sincerely opened themselves to his love, at least at the moment of death, will enjoy that fullness of communion with God which is the goal of human life.

          As the Catechism of the Catholic Church teaches, “this perfect life with the Most Holy Trinity this communion of life and love with the Trinity, with the Virgin Mary, the angels and all the blessed is called “heaven’. Heaven is the ultimate end and fulfilment of the deepest human longings, the state of supreme, definitive happiness” (n.1024).

          Metaphorically speaking, heaven is understood as the dwelling-place of God, who is thus distinguished from human beings (cf. Ps 104:2f.; 115:16; Is 66:1). He sees and judges from the heights of heaven (cf. Ps 113:4-9) and comes down when he is called upon (cf. Ps 18:9, 10; 144:5). However the biblical metaphor makes it clear that God does not identify himself with heaven, nor can he be contained in it (cf. 1 Kgs 8:27); and this is true, even though in some passages of the First Book of the Maccabees “Heaven” is simply one of God’s names (1 Mc 3:18, 19, 50, 60; 4:24, 55)…..

          This final state, however, can be anticipated in some way today in sacramental life, whose centre is the Eucharist, and in the gift of self through fraternal charity. If we are able to enjoy properly the good things that the Lord showers upon us every day, we will already have begun to experience that joy and peace which one day will be completely ours. We know that on this earth everything is subject to limits, but the thought of the “ultimate” realities helps us to live better the “penultimate” realities. We know that as we pass through this world we are called to seek “the things that are above, where Christ is seated at the right hand of God” (Col 3:1), in order to be with him in the eschatological fulfilment, when the Spirit will fully reconcile with the Father “all things, whether on earth or in heaven” (Col 1:20).

          Maka menurut Paus, Surga itu tetap pasti ada, walaupun pengertiannya tidak sama seperti pengertian kita akan keberadaan sebuah ‘tempat’ secara fisik. Ini berbeda dengan maksud lirik lagu grup the Beatles, yang mengatakan, Imagine that there’s no heaven….. Paus Yohenes Paulus II tidak mengajarkan bahwa tidak ada surga! Surga, Neraka dan Api Penyucian itu adalah suatu keadaan yang nyata dan pasti ada. Hanya, Paus mengajarkan akan makna Surga yang sesungguhnya, demikian juga dengan makna neraka dan Api Penyucian, agar ketiganya tidak dimaknai sebagai tempat dalam arti fisik.

          Persisnya seperti apa, agak sulit dikisahkan dengan rinci, tetapi tentang surga, kita membaca demikian, “…tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” (1 Yoh 3:2) Dan juga, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Kor 2:9).

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

  51. SAYA RASA SAKSI-SAKSI YAHUWA ITU BENAR ADANYA .MEREKA RELA PANAS-PANAS-HUJAN-HUJAN DEMI MEMBERITAKAN APA YANG MERAKA PERCAYAI BENAR.MEREKA MEMBERIKAN SUATU KESELAMATAN BAGI KITA,KARNA BELUM TENTU APA YANG MEREKA DISKUSIKAN CAPE-CAPE KAYA GITU MEREKA MEMENTINGKAN DIRI MEREKA SENDIRI ITU KAN SUATU PENGORBANAN YANG BESAR,MEREKA RAMAH KOK…..BUKTIKAN DENGAN PERBUATAN,TAPI MAAF GEREJA SAYA TIDAK MENGAJARKAN APA YANG NEREKA AJARKAN.BAHKAN SAYA KECEWA SEWAKTU PEMIMPIN AGAMA SAYA(PENDETA)TIDAK MEMBERIKAN TELADAN BAGI UMATNYA MASA MABUK,JUDI,DAN PECINTA WANITA LAGI………

    • Shalom Turi,

      Terima kasih atas masukannya tentang Saksi-saksi Yehuwa. Dalam beberapa tulisan, saya justru memuji semangat mereka untuk menyebarkan kabar gembira, serta mencoba hidup kudus. Tentu saja, ada banyak dari antara mereka yang melakukan semua ini bukan atas dasar kepentingan pribadi, namun berdasarkan niat yang murni. Namun, yang saya soroti adalah niat yang murni saja tidak cukup dalam melakukan evangelisasi, karena niat murni juga harus didasari akan iman yang benar. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada mereka yang sungguh-sungguh bersemangat dalam menyebarkan Injil, saya ingin menegaskan bahwa ada yang salah dalam pengajaran mereka, terutama tentang Kristologi, yang tentu saja akan berakibat pada kesalahan doktrini Trinitas, serta pandangan mereka akan kehidupan kekal. Kalau anda mau berdialog tentang doktrin ini, silakan mencermati artikel di atas, dan kemudian silakan bertanya atau memberikan argumentasi lebih lanjut.

      Kekecewaan kita terhadap oknum-oknum yang tidak memberikan kesaksian yang baik, seharusnya tidak boleh membuat kita untuk keluar dari iman yang benar. Sama seperti di agama Katolik atau Kristen Non-Katolik ada orang-orang yang tingkah lakunya tidak mencerminkan ajaran Kristus, maka saya yakin anda akan menjumpai ada umat dari Saksi-saksi Yehuwa yang juga hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Jadi, marilah kita mencoba untuk meneliti doktrin dari agama yang kita pegang, dan kemudian mari kita mencari kebenaran dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan kita.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolitas.org

      PS: Mohon lain kali tidak menuliskan pesan dengan huruf besar semua, karena di dalam internet sama saja seperti berteriak. Dan saya yakin, anda ingin menyampaikan pesan anda dengan baik.

      • Mohon ningbrum:
        setuju dengan Sdr Stef. Kebenaran Iman tidak bisa dinilai dari orangnya sebab kebenaran itu adalah absolut dan pengikut saksi ini juga tidak menjadi “manusia kudus hidup” yang seperti ditampilkan oleh mereka. Terkadang bungkusan luar itu bisa sangat menipu.
        Saya memiliki pengalaman dengan seorang penatua mereka(saksi Yehova) di kantor saya. Dari penampilan sih kelihatan baik, sopan, dan pastinya seperti mempraktekkan iman mereka. Tapi ternyata di belakang saya , dia tidak ubahnya seperti srigala.karena pekerjaan yang tengah saya lakukan ternyata di sabot dan disalib dia dari belakang. Tapi Tuhan itu sangat adil. Ternyata apa yang dia kerjakan GAGAL! Sampai sekarang kalau bertemu tidak pernah berani memandang muka saya.Maluuuu…..Ternyata penampilan dan ajaran yang dari luar kulit kelihatan bagus, tidak sebagus dalam pelaksanaannya dalm kehidupan….Nah lho????
        Bahkan ada satu teman saya seorang saksi Yehuwa juga sampai malas datang ke perhimpunan mereka karena rekan pengabar nya memanipulasi uang yang seharusnya disetorkan ke organisasi mereka, malahan teman saya di fitnah dengan sebaliknya.
        Betulkan ? seperti kata iklan “Tidak seindah warna aslinya”

        Tambahan: Mereka terkadang sangat suka membangga banggakan diri mereka tentang kerapian berbusana, kebersihan, kesopanan,dll. Cuma pertanyaan saya: kog mereka yg menilai diri mereka sendiri? dan kalau pun memang begitu, tidak perlu membanggakan diri sampai ke langit…biarlah orang lain yang menilai kita…

        [dari katolisitas: di satu sisi, memang ada dari mereka yang mencoba hidup kudus. Namun, hal tersebut tidak dapat mengubah bahwa doktrin yang mereka percayai adalah salah.]

        • Dear Yohannes , Dik Richard dan semua teman Katolisitas .

          Saya jelas orang Katolik dari kecil , kebetulan saya punya adik bungsu dengan istrinya adalah dari Seksi Yehova , hubungan kita baik 2 saja , kadang 2 berdiskusi kalau ketemu , tapi tidak soal dogma atau ajaran , sampai sekarang saya tidak begitu ngerti soal perbedaan , dan kebetulan saya juga tidak kepingin tahu .

          Saya lebih concern apakah adik saya dan keluarganya hidup dengan happy , meskipun hidup pas pas an tapi punya kedamaian hati begitulah pesan dari Ibu saya .

          Saya agak tidak setuju dengan diskusi yang memberi contoh soal kejelekan / menunjuk pada kelakuan orang per orang , adakah dari antara kita yang Katolik maupun yang Seksi Yehova bisa membanggakan dirinya tidak punya dosa ? .

          Lebih lanjut berdiskusi mestinya tidak perlu menunjukkan kemarahan ( atau sebel , kecewa dst ) , ini kan kurang enak dan hanya menunjukkan bahwa diri kita tidak punya Damai sejahtera yang dari Allah ( atau Bapak Yahwe ).

          Saya teringat , ibu saya Elisabeth Panuwun yang katolik ,pada saat kita berkunjung , beliau selalu memimpin doa ; doa yang sederhana : Beliau menyebut satu demi satu anaknya , mantunya , cucu nya , hingga cicitnya dan minta 1 hal saja pada Bapak Yahwe , pada Tuhan Yesus dan pada Bunda Maria , agar semuanya diberi ketentraman hati .

          Biasanya mendengar ini membuat saya menangis .

          Terima kasih .

          Paulus

          • Shalom Paulus,

            Diskusi di situs ini berfokus pada ajaran dan bukan kepada kelakuan orang/ kelompok. Jika ada komentar tentang kelakuan, itu adalah masukan dari pembaca, yang mungkin berkaitan dengan pengalaman pribadi yang dialaminya. Kami tidak dapat menanggapinya, dan memang selayaknya tidak ditanggapi, karena dapat menjadi subyektif. Namun demikian, kami tetap memegang komitmen untuk menyampaikan ajaran Gereja Katolik, dan karena itu kami menolak ajaran yang tidak sesuai dengannya, seperti yang telah diuraikan di artikel di atas.

            Tuhan telah mempercayakan kepada kita talenta sesuai dengan kemampuan kita, termasuk dalam talenta untuk memahami ajaran iman. Dalam hal ini memang yang menjadi patokan adalah, “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” (Luk 12:48) Maka jika kepada kita dipercayakan kemampuan untuk mencari dan mempelajari iman kita, kita dituntut oleh Tuhan untuk memperdalam iman kita. Hal ini harus membuat kita semakin mau belajar, dan bukannya tidak usah peduli atau “tidak kepingin tahu“. Sebab jika demikian sikap kita, kita sama seperti seseorang yang menguburkan talenta yang dipercayakan kepadanya (lih. Mat 25:18).

            Mari kita melaksanakan bagian kita, dalam hal mempelajari iman kita, sebab hanya dengan demikian iman kita akan bertumbuh, dan kasih kita kepada Tuhan juga akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan iman kita itu. Prinsip “Tak kenal maka tak sayang”, juga berlaku dalam hal iman. Mari kita berjuang untuk semakin mengenal iman kita agar kita semakin mengasihi dan bertumbuh di dalamnya.

            Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
            Ingrid Listiati- katolisitas.org

             

    • kami rasa kita perlu membesar-besarkan kekecewaan anda..
      kita memang tidak semprna …tetapi kita berupaya untuk menjadi manusia yang lebih baik..

      sekedar penjelasan :

      Saksi-saksi yehuwa rela panas-panasan ,seperti yang anda komentari…di atas karena sesuai dengan komitmen mereka dalam penerapan kasih kepada Bapa yehuwa,yesus dan sesama…tentang ajaran siapa yang benar atau salah …kita bisa mendapatkan banyak informasi detail dengan membuka Alkitab…
      karenadengan perbantahaan soal ke4asalahan ajaran memang bisa menjadi pergunjingan dan kekacauan yang menjadi perpecahan..ada banyak contoh…kita bisa melihat di TV, koran /media lainya
      agama seharusnya menjadi sarana untuk menjadikan perdamaian antar umat manusia menjadi lebih baik .
      Namun sebaliknya menjadi mesin pembunuh no 1 di dunia…
      dimana posisi kita …?
      kembali ke komentar anda…tentang saksi-saksi Yehuwa…sekali lagi apa yang di komentari di atas anda bisa membandingkanya dengan Alkitab yang anda punya …dimanakah letak kesalahan nya….
      apakah yang di percayai saksi-saksi Yehuwa melenceng dari Alkitab…

      slam kami…

      • Shalom Richard,

        Terima kasih atas komentar anda. Artikel di atas tidak ada hubungannya dengan kekecewaan, namun lebih kepada menelaah ajaran dari Saksi-saksi Yehuwa yang dipandang tidak mengajarkan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Kristus dan oleh karena itu menjadi bertentangan dengan Alkitab. Saya telah memberikan beberapa pengajaran dari Saksi-saksi Yehuwa yang dipandang tidak sesuai dengan Alkitab dengan memaparkan beberapa ayat dan prinsip dalam Alkitab. Kalau anda merasa bahwa ada yang tidak benar dari artikel tersebut, maka silakan untuk memberikan argumentasi, sehingga kita dapat mendiskusikannya dengan lebih mendalam.

        Tentang komitmen dari anggota-anggota Saksi-saksi Yehuwa memang patut diacungi jempol. Namun, tidak berarti bahwa pengajaran yang disampaikan oleh Saksi-saksi Yehuwa adalah benar. Jadi, saya melihat bahwa mungkin mereka mempunyai niat yang tulus untuk membagikan pengajaran dari Kitab Suci, namun sayangnya pengajaran yang mereka bagikan adalah salah. Dimanakah kesalahannya? Silakan membaca artikel di atas – silakan klik. Diskusi tentang berbedaan pengajaran adalah hal yang biasa dan perlu disikapi secara bijaksana dan bahkan kita harus senantiasa siap sedia untuk memberikan pertanggungjawaban iman yang kita percayai, namun dilakukan dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1Pet 3:15). Kekerasan agama tidak dapat dibenarkan, sama seperti kekerasan di dalam dunia sekular juga tidak dapat dibenarkan. Kalau anda mengatakan bahwa jumlah korban karena kekerasan agama adalah paling besar, maka silakan anda membandingkan antara kekerasan yang timbul karena agama dan karena sekular. Berikut ini adalah data tentang kekerasan sekular:

        Kita melihat bahwa dalam pemerintahan atheis (yang tidak beragama) telah terjadi begitu banyak pelanggaran, seperti: 40 juta orang meninggal dalam masa pemerintahan Stalin di Rusia. 80 juta orang meninggal di Cina karena revolusi komunis dan 2 juta di Kamboja. Silakan anda bandingkan data-data tersebut dengan kematian akibat agama.

        Dengan demikian, mari kita berfokus pada diskusi doktrinal. Kita dapat membahas tentang ke-Allahan Kristus maupun tentang akhir zaman atau sorga dan neraka. Saya telah membahasnya pada artikel di atas – silakan klik. Silakan memberikan tanggapan. Semoga dapat diterima.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – katolisitas.org

  52. Halo Katolisitas.
    Langsung saja saya mau bertanya:
    1. Ada beberapa orang Kristen Uni-apalah namanya- yang tidak mengakui Yesus sebagai Allah, tetapi hanya Tuhan.. apa bedanya Allah dengan Tuhan? mereka mengutip Yohanes 14:28 sebagai buktinya.. ini sangat mengoncang iman saya..
    2. Apa artinya Halleluya dan Hossana?
    trims.

    Hanya mau sharing ke tim katolisitas, ini ada aplikasi alkitab java yang ada deuterakanonikanya..
    http://www.klinikrohani.com/2008/04/alkitab-di-hp-kamu.html

    Salam damai Kristus.

    • Shalom Ndo,

      1. Tentang gereja Unitarian/ Unitarianisme.

      Gereja Unitarian adalah sebuah denominasi gereja Protestan yang tidak mempercayai doktrin Allah Tritunggal. Maka benar, bahwa mereka menolak ke- Tuhanan Yesus. Sebenarnya kepercayaan ini menyerupai heresi/ bidaah Arianisme di abad ke-4. Sesungguhnya jika seseorang tidak percaya bahwa Kristus itu Tuhan, ia tidak layak disebut Kristen, sebab iman Kristiani adalah iman yang didasari atas iman kepada Kristus yang adalah Tuhan.

      2. Tentang Allah dan Tuhan.

      Hal ini sudah pernah dibahas di sini:

      Tentang sebutan Tuhan, Allah dan Yahweh, samakah?, silakan klik
      Apakah Tuhan sama dengan Allah?, silakan klik

      3. Tentang Yoh 14:28

      Jawab Yesus, “Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” (Yoh 14:28)

      Ayat ini harus dipahami sebagai perkataan Yesus dalam keadaannya sebagai manusia, yang sebentar lagi akan menderita sengsara, wafat dan bangkit; yaitu dalam kodratnya sebagai manusia. Namun paham Arianisme (dan Unitarianisme maupun Saksi Yehuwa) mengartikannya lain, dan menganggapnya sebagai bukti bahwa Yesus bukan Allah.

      Demikian kutipan yang saya sarikan dari Haydock Commentary:

      St. Yohanes Krisostomus mengatakan jika mau dikatakan Bapa ‘lebih besar’ itu adalah karena sebagai Pribadi yang pertama dalam Trinitas, Bapa-lah yang melahirkan Allah Putera (seperti disebutkan dalam syahadat), namun tidak berarti bahwa Ia lebih besar atau lebih baik ataupun lebih sempurna daripada Allah Putera, sebab Keduanya satu hakekatnya.

      St. Basil Agung dan St. Agustinus mengatakan, “Mereka yang menentang ke-Allahan Yesus berpikir bahwa mereka menang sebab mereka menemukan pengakuan Yesus sendiri bahwa Ia lebih kecil dari Bapa. Tetapi jika mereka membedakan adanya dua kodrat Kristus, maka argumen mereka akan jatuh berantakan. Yesus Kristus sebagai manusia… lebih kecil dari Bapa-Nya, tetapi sebagai Tuhan, Yesus, di dalam segala hal, Ia sama dengan Allah Bapa.

      Silakan melihat bahwa di banyak ayat yang lain dalam Kitab Suci, Kristus membuktikan bahwa Ia sehakekat dengan Bapa. Silakan anda membaca artikel ini untuk mengetahui dasar Kitab Suci tentang ke-Allahan Yesus, sehingga pemahaman anda tentang Pribadi Yesus menjadi lebih lengkap dan tidak hanya didasari oleh ayat-ayat tertentu saja, tetapi atas keseluruhan ayat- ayat dalam Kitab Suci.

      Yesus, sungguh Allah sungguh manusia
      Yesus, Tuhan yang Dinubuatkan Para Nabi
      Kristus yang kita imani = Yesus menurut sejarah
      Mengapa Orang Kristen Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan?

      Akhirnya, Ndo, jika boleh saya menyarankan, janganlah terlalu tergesa mengucapkan “ini sangat menggoncangkan iman saya“. Sebab jika kita mempelajari iman kita dengan sungguh- sungguh, maka tidak akan mudah terguncang, karena justru kita melihat bahwa ajaran iman Katolik justru memiliki dasar yang kuat, karena berpegang pada keseluruhan ayat- ayat Kitab Suci (tanpa hanya memilih satu/ beberapa, dan tidak mengindahkan ayat yang lain), dan pada pengajaran para Bapa Gereja yang melestarikan pengajaran para rasul.

      4. Alleluia dan Hosanna

      Alleluia adalah ungkapan tertinggi rasa syukur, terima kasih, suka cita dan kejayaan yang ditujukan kepada Allah. Silakan membaca lebih lanjut tentang artinya, di sini, silakan klik.

      Hosanna juga merupakan ungkapan pujian ataupun penyembahan kepada Tuhan. Silakan membaca lebih lanjut tentang artinya, di link ini, silakan klik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  53. Syalom…
    Dear Katolisitas

    Ada tiga pertanyaan yg ingin saya sampaikan :
    -1- Tentang saksi yeuwah ,dimana mereka tdk percaya adanya neraka.dgn alasan salah satunya tak munkin Allah yg maha kasih akan menghukum manusia didalam neraka krn manusia yg hanya beroleh umur rata-rata 70..thn akan Dia hukum selamanya di api neraka, sekejam itulah Allah (sumber dari selebaran renungan harian sy)

    -2- Alasannya apa gereja katolik sering memakai tempat2 winggit atau angker di ubah jd gua maria(memang tdk semua)
    -3- Dimana saya bisa membaca artikel diskusi katolisitas dgn ‘hamba Tuhan”krn saya penasaran jg kalo memang maksud sihamba Tuhan td mirip dgn saudara terkasih Frans donalt,sebab saya jg baca bukunya

    Salam Damai…
    Aramco port of jeddah redsea

    • Shalom C. Sigit S,

      Terima kasih atas pertanyaannya. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan terhadap beberapa pertanyaan yang anda ajukan:

      1. Tentang Saksi Yehuwa yang tidak percaya akan neraka, dapat dibaca di artikel ini – silakan klik.

      2. Tentang lokasi gua Maria, tidak ada alasan pemilihan lokasi karena tempat tersebut adalah tempat yang angker. Beberapa lokasi gua Maria, seperti: Lourdes, Fatima – adalah merupakan tempat Bunda Maria menampakkan diri.

      3. Diskusi dengan hamba Tuhan dapat dibaca di sini – silakan klik dan ini – silakan klik.

      Semoga informasi di atas dapat berguna.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  54. Dear Ingrid Listiati,
    Salam damai Kristus buat anda.
    Saya mempunya isteri yang dulunya non katolik (Anglican). Sejak kami bernikah kami telah diterima dalam gereja katolik sehingga sekarang. Keluarga kami belatarbelakangkan sebuah keluarga yang serba sederhana, dikurniakan 3 orang anak dan rasanya kami mempunyai sebuah keluarga yang bahgia. Namun pada akhir akhir ini isteri saya sering membaca article dari Jehovah Withness yang dikirimkan oleh kakaknya. Nampaknya dia begitu terpengaruh dengan article article tersebut sehingga dia tidak mahu lagi membuat tanda salib semasa doa makan. Apabila anak kami bertanya mengapa mama tidak buat tanda salib, dia seakan akan benci dengan pertanyaan sebegitu. Jadi, sebelum keadaan jadi semakin teruk apakan solusi yang terbaik mengikut buah fikiran anda?

    Saya sering ikuti kotbah dari rancangan U Channel TV. Apakah ia sesuai untuk saya?

    Sekian terima kasih.

    • Shalom Nik,

      Saya mengundang anda untuk membaca artikel di atas tentang Saksi Yehuwa (Jehovah Witness), silakan klik. Ya, salah satu yang tidak dipercayai oleh mereka, adalah kematian Yesus di kayu salib, sehingga mereka menentang tanda salib. Namun ada banyak bukti dari Kitab Suci dan catatan sejarah bahwa Tuhan Yesus benar- benar mati di kayu salib dan bukan ‘hanya’ mati di tiang kayu. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Umumnya paham bahwa Yesus wafat di tiang ini diajarkan oleh para Saksi Yehuwa/ Jehovah witnesses.

      Sedangkan untuk makna Tanda Salib, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Silakan juga membaca renungan tentang makna salib sebagai tanda kasih Allah di sini, silakan klik.

      Sungguh dalamlah makna tanda salib dan bahwa Tuhan Yesus sungguh telah wafat di kayu salib. Begitu dalam dan tak terselami-lah hal ini, sehingga banyak orang bahkan memilih untuk tidak mempercayainya. Saat para rasul memberitakan Kristus yang wafat disalibkan demi menyelamatkan manusia, banyak orang Yahudi dan orang Yunani tidak percaya, karena Yesus yang sedemikian tidak sesuai dengan gambaran yang mereka inginkan tentang Penyelamat dunia. Rasul Paulus mengatakan:

      “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan, dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.” (1 Kor 1:22-24)

      Namun, walaupun mengalami pertentangan dari orang- orang yang tidak percaya, para Rasul tetap memberitakan kebenaran tentang Kristus yang tersalib, sambil memperingatkan jemaat untuk waspada akan adanya “injil” yang lain daripada Injil yang telah diberitakan oleh mereka. Rasul Paulus berkata:

      “Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus….(lih. Gal 1: 6-10)

      Sebab bahkan di abad pertama, sudah ada orang- orang yang tidak dapat menerima bahwa Yesus Kristus Sang Putera Allah itu sungguh- sungguh telah wafat disalib. Lalu mereka mengajarkan Injil menurut pemahaman mereka sendiri, bahwa yang tersalib itu bukan Kristus, ataupun bahwa Kristus itu bukan Allah Putera yang menjelma menjadi manusia. Ajaran- ajaran sesat di abad awal ini dikenal dengan nama Gnosticism dan Docetism, namun saat ini ajaran tersebut timbul lagi dengan nama yang berbeda. Kita sebagai murid- murid Kristus memang memiliki pilihan, apakah kita mau percaya pada pemberitaan Injil seperti yang diajarkan oleh para rasul, ataukah pemberitaan injil yang “lain” itu, yang berasal bukan dari Allah tetapi dari manusia (lih. Gal 1:10).

      Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk setia kepada pengajaran Kristus dan para rasul.

      Akhirnya, tentang khotbah di TV. Saya menganjurkan agar jika anda ingin mengenal iman Katolik dengan lebih baik, agar melihat tayangan di EWTN (Eternal World Television Network) via internet. Ikutilah beberapa programnya yang menarik, seperti Mother Angelica, Life on the Rock, Journey Home silakan klik di link ini, yaitu program wawancara yang mengisahkan kesaksian banyak orang yang oleh pimpinan Roh Kudus dapat menemukan kepenuhan kebenaran di Gereja Katolik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  55. setiap kepercayaan adalah hak pribadi.
    anda tidak percaya, urusan anda! emangnya anda yakin bahwa apa yg anda katakan itu, benar-benar yang sebenarnya?
    setiap manusia tidak punya hak untuk menghakimi siapapun tentang apa yg diercayainya.
    sadar ya…!

    thank’s

    • Shalom Risa,
      Terima kasih atas komentarnya. Memang benar ,bahwa setiap kepercayaan adalah hak pribadi. Namun, di satu sisi menjadi hak pribadi juga untuk mewartakan kepercayaannya dengan kasih. Dan hal ini juga dilakukan oleh para saksi-saksi Yehuwa yang berjalan dari rumah ke rumah dengan memberikan brosur-brosur yang berisikan pengajaran dari Saksi Yehuwa. Ini adalah bentuk pewartaan. Dan bentuk pewartaan yang sama, dengan metode yang berbeda dilakukan oleh katolisitas.org, yang memberikan informasi tentang iman Katolik. Kalau anda memang tidak setuju dengan artikel dan tanya jawab di sini, maka itu memang menjadi hak anda. Dan anda mempunyai kesempatan untuk menyatakan ketidaksetujuan anda. Dan menjadi hak katolisitas.org untuk menanggapinya, sehingga terjadi diskusi yang baik. Semoga hal ini dapat diterima.
      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,stef – katolisitas.org

      • saya setuju degn risa , kepercayaan adalah hak pribadi orang dan kalau anda tidak percaya coba lawan saksi yehuwa menggunakan alkitab , anda pasti malu sendiri !!!!!

        • Shalom Elisa,

          Terima kasih atas tanggapannya. Seperti yang saya katakan kepada Risa, bahwa kami terbuka untuk berdialog. Oleh karena itu, kalau anda tidak setuju dengan artikel yang ada, maka anda dapat memberikan tanggapan, sehingga kita dapat membahasnya secara lebih mendalam. Semoga hal ini dapat diterima.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – katolisitas.org

        • Aneh sekali argumen elisa ini. Tidak logis. Siapa yang malu? Saksi Yehuva telah dibekukan oleh kejaksaan agung RI. Namun hanya karena kebaikan presiden Gus Dur maka boleh beroperasi lagi di bawah bimbingan Bimas protestan kementrian Agama RI. Namun syaratnya tidak membuat resah. Kalau membuat resah, akan dibekukan lagi. Tapi teman yang di kantor bimas protestan semarang bilang, susah ngurusin sekte yang satu ini. Orangnya ngeyelan tanpa dasar selain asal beda/waton suloyo. [edit]. Salam: isa inigo.

          • salam untuk semuanya..

            memang saat itu saksi-saksi Yehuwa..di bekukan …karena memang tidak di dapati kesalahan apapun
            dan yang yang bisa membuat mereka di bekukan ,bahkan seluruh dunia mengakui agama saksi-saksi Yehuwa..benar-benar menerapkan hal-hal yang tertulis di Alkitab…meskipun secara perorangan ada yang gagal menerapkan hal-hal yang baik…

            tetapi secara progresif mereka menerapkan firman Allah Alkitab…dan kasih mereka terhadap Allah Yehuwa pencipta kita begitu besar..bukankah kita seharusnya menerapkan hal yang sama untuk mengasihi Allah kita Yehuwa..bukanya menyembunyikan di nama NYA yang besar di balik Alkitab (kamus)
            betapa sedihnya Yesus ,karena Yesus datang ke dunia selain untuk penebusan dosa umat manusia Ia ingin kita memuliakan Bapaknya seperti yang di catat dalam mat 6:9.

            [dari katolisitas: silakan melanjutkan diskusi tentang dogma dan doktrin di sini – silakan klik]

          • dari nama pengikut aliran ini saja sudah rada aneh untuk didengar: Saksi Saksi Yehuwa

            Yehuwa(terjemahan yang benar seharusnya menurut bahasa Indonesia adalah YAHWEH,YHWH disuarakan menjadi ADONAI, ELOHIM oleh umat Israel kuno) adalah nama diri ALLAH. Ya. ALLAH YAHWEH adalah Allahnya Abraham, Ishak dan Yakub, nenek moyang dari turuan Israel Baru (baca: Gereja). Gereja Katolik mengajarkannya demikian. Tapi nama diri ALLAH ini begitu kudusnya sehingga tidak diucapkan dengan sembarangan. bahkan ditulis dalam 4 huruf mati saja: YHWH dalam perjanjian lama.
            Yesus datang memberitakan BAPA dan mengajarkan kita berdoa BAPA KAMI dalam doanya: DIMULIAKANLAH NAMAMU (bukan dimuliakanlah nama ALLAH YHWH, apalagi ALLAH YAHWEH, YEHOVAH,YEHUWA) Tidak ada disebutkan nama diri ALLAH dalam DOA BAPA KAMI karena nama ini luar biasa dihormati dan dikuduskan. Doa Yesus adalah Doa Bapa Kami, bukan Doa ALLAH YAHWEH atau Doa ALLAH YEHUWA…….tolong dicermati….!!

            Para pengikut aliran ini menamakan dirinya dengan nama ALLAH.Saat kIta memanggil orang tua kita dengan menyebut namanya saja sudah sangat tidak sopan. Coba anda memanggil nama bapak atau ibu anda dengan nama mereka.Beranikah kita? Diimbuhkan dengan panggilan sapaan Bapak Anu atau Ibu Anu untuk memanggil Bapak atau Ibu kita saja sudah sangat tidak sopan, apalagi ini memanggil ALLAH YANG MAHA KUASA melebihi kuasanya Bapak dan Ibu anda semua para Saksi Saksi Yehuwa…!!!! Jadi haruskah kita memanggil ALLAH dengan ALLAH YAHWEH atau ALLAH YHWH? Apa kata TUhan Yesus? Panggilah ALLAH dengan sebutan BAPA KAMI YANG ADA DI SORGA……Inilah yang Yesus ajarkan……..Kita memanggil sejawat kita dengan nama mereka : Agus sekelas (bersama dikelas yang sama) dengan saya, Budi seumur (berumur yang sama) dengan saya, Irene sepermainan (bermain bersama) kecil dengan saya. Memanggil ALLAH YANG MAHA KUASA dengan sebutan namaNYA yang kudus adalah salah satu bentuk penistaan diri ALLAH dan sekaligus menyamakan kedudukan anda semua dengan ALLAH. Samakah dirimu sekalian dengan ALLAH ,hai para saksi? Siapakah dirimu? menyamakan dirimu sebanding dengan Allah? Biarlah St Mikael , malaikat agung mengajarkan kalian untuk tidak menyamakan diri kalian dengan ALLAH YANG MAHA KUASA. Renungkanlah ini baik baik….Masih ada waktu untuk bertobat……

        • Shalom Elisa,

          Saya sudah lakukan itu, dan ternyata dua orang SY tersebut malah masuk Katolik juga.
          Puji Tuhan!

          Salam Kasih

          Linda Miriam

          • kalau boleh mohon shering dari kedua teman tadi, sebagai penguat iman bagi saudara saudara kita yang bimbang, terima kasih. Tuhan Memberkati kita semua.

  56. Saya seorang Protestan, tapi secara emosional saya lebih dekat pada sahabat Katolik saya. Karena sejak TK saya dibesarkan dengan didikan/kurikulum Katolik. Saya juga ikut prihatin dengan banyaknya umat Katolik yang kurang menguasai dan melakoni keimanan mereka. Saya tahu ini karena banyak teman Katolik saya yang kurang menguasai Injil.

    Berkaitan dengan bahasan ini saya juga memiliki pengalaman yg sama, dan seperti yg anda bahas,mereka memang menyerang Doktrin Trinitas sebagai trik Gereja Katolik Roma/ atas rekayasa Kaisar konstantin.. (Mungkin mereka ingin mengambil simpati saya sebagai Protestan).

    Alih2 saya bersimpati, saya malah menyerang balik.

    “Anda memikirkan apa yang jauh dari jangkauan anda..”
    “Anda lihat iklan ini?” (sambil menunjuk sebuah iklan Vit C di sebuah koran)
    “Bagi saya Trinitas lebih logis dibandingkan Vit C1, C2, dan C3..”
    ‘Tapi bagi anda Vit C yg dikandung dalam satu tablet lebih masuk akal dibanding Trinitas.”
    “Saya tidak ingin mengatakan Tuhan itu terbagi-bagi, tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa anda menilai Tuhan dgn pemikiran manusia!”
    “Anda memahami tapi tidak benar2 paham, anda mengerti tapi hati anda menolak.”
    “Silahkan anda tinggalkan brosur anda, saya akan pelajari dan berikan surat kepada anda sebagai tanggapan saya. ”

    Dan alhasil saya menerima 5 buku Menara Pengawal dari mereka.
    Dan semua buku itu saya baca, renungkan dan saya koreksi lewat Alkitab.
    Alhasil terciptalah sebuah rangkaian Surat yg merupakan rangkuman/untaian kata yang saling berkaitan. Semua itu sudah saya siapkan.., tapi sampai sekarang belum juga mereka jemput. (Tidak tahu apakah mereka gentar atau menjadi bertobat. sebab kira2 dalam tahun yang sama ada kelompok pengajaran mereka yang melayani di kawasan rumah saya, tapi rumah saya tidak disinggahi.)

    Saya hanya ingin mengatakan pada teman Katolik saya..,peganglah iman pada Kristus erat2. Saya memang seorang Protestan, tapi seperti yang Paulus katakan.., janganlah kita mengatakan aku golongan Apolos, Paulus, Kefas dsb..” Kita adalah satu dan sepenanggungan dalam saling mengingatkan dan menguatkan.. ingatlah ini saudara/iku
    —–>
    Kristus-Roh Kudus dan Allah Bapa adalah satu. Ibarat Seorang pemilik rumah, tidak akan ada yang boleh masuk selain izin si pemilik rumah. Ya, Kristus adalah Bapa dan tidak ada Yang datang pada Bapa selain izin Bapa yang merupakan Yesus juga bukan?
    Kristus-Roh Kudus dan Allah Bapa adalah satu, karena itu tak ada satu lidah pun dapat mengaku Yesus sebagai Tuhan selain Roh Kudus, sebab tidak mungkin ada yang mengaku saya/Yunan Nabhan selain saya/Yunan Nabhan bukan?

    Jadi pegang teguhlah iman kita dalam Kristus..!”

    Trinitas adalah hal paling misteri namun harus dipelajari, bukan dengan tuntunan ego kita, tapi apa yang allah tulis dalam kitab suci melalui para penulis yang digerakkan oleh Roh Kudus.

    Nb:
    Karena agama Universal kita adalah Kemanusiaan, dan Jalan Keselamatan kita adalah YESUS KRISTUS. Maka perjuangkanlah cinta kasih tanpa menanggalkan keimanan Kita.

    • “Aplogetika Injil”

      “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:18).”

      ———————————————————–

      Siapa gerangan diantara manusia yang tahu, apa yang terdapat didalam manusia selain roh manusia sendiri yang ada didalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat didalam diri Allah selain Roh Allah (1 Kor 2:11) Janganlah ada yang menipu dirinya sendiri. Jika ada diantara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat (1 Kor 3:18) Sebab kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa (1 Kor 4:20) Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat (2 Kor1:20) Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian? (1 Kor 9:8) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata–kata oleh roh Allah, dapat berkata “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun yang dapat mengaku“Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh kudus (1 Kor 12:3)

      Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1 Kor 15:33) Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah (2 Kor 1:20) Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak didalam iman. Selidikilah dirimu! apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada didalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian kamu tidak tahan uji (2 Kor 13:5) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik daripada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil yang lain, yang sebenarnya bukan injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus (Gal 1:6&7)

      Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus . Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan karena melakukan hukum Taurat (Gal 2:16) Adakah kamu sebodoh itu? kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya didalam daging? (Gal 3:3) Bukankah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun kebagian bumi yang paling bawah? (Efs 3:9) Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu didalam Tuhan: jangan hidup lagi sama seperti orang – orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia (Efs 4:17) Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka (Efs 5;6&7) Janganlah kamu ambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi telanjangilah perbuatan-perbuatan itu (Efs 5:11)

      Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Flp 2:5-7) Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada dilangit dan yang ada diatas bumi dan yang ada dibawah bumi dan segala lidah mengaku:”Yesus Kristus adalah Tuhan,” Bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp 2:10&11) Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan karena didalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun segala penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kol 1:15&16) Hal ini kukatakan,supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah (Kol 2:4)

      Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus (Kol 2:8) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari sabat, semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus (Kol 3:16) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita (Kol 3:17) Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang (Kol 3:25) Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka (1 Tim 1:19) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat-yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus-dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga (1 tim 6:3&4) Karena akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan telinganya (2 Tim 4:3) Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik (2 Tit 1:16) Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus (Ibrani 2:1)

      Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! (Yak 1:16) Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar (Yak 2:19) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (Yak 2:20) sadarlah dan berjaga-jagalah! lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Pet 5:8) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendakmu sendiri (2 Pet 1:20) sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan roh kudus, dan ketiganya dalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi] Roh dan air dan darah ketiganya adalah satu (1 Yoh 5:7&8) Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus. Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan, dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya, Amin (Yud 1:25)

      (Tulisan ini adalah sebuah surat yang penulis rangkai dari berbagai ayat Alkitab secara sistematis dan berurut, sehingga membentuk sebuah surat yang ditujukan sebagai anti dogma serta peneguhan kembali Iman yang sempat goyah ketika menghadapi pekabaran injil saksi Yehovah)

      Written by: Yoan Nababan/ 06 Januari 2008/ Pkl. 23:54. WIB.

    • Shalom Yunan Nabhan,

      Teima kasih atas masukan sharing pengalaman anda. Ya, memang sebagai murid Kristus kita semua harus berani mengakui Kristus sebagai Tuhan kita. Anda telah memberikan kesaksian iman yang baik, jika anda dengan siap memberikan penjelasan tentang iman dan pengharapan Kristiani, dengan lemah lembut dan hormat, kepada mereka yang menanyakannya (lih. 1 Pet 3: 15).

      Namun ijinkan saya memberi tanggapan di sini tentang komentar anda.

      1. Ya, saya juga setuju untuk tidak mengkotak- kotakkan diri sebagai murid Kristus (“aku dari golongan Apolos, Paulus, Kefas… dst”), tetapi adalah baik bagi seorang murid Kristus untuk belajar mengenal imannya, sesuai dengan yang diajarkan oleh para rasul dan para Bapa Gereja. Inilah yang kami usahakan di situs ini.

      2. Anda mengatakan, “Kristus-Roh Kudus dan Allah Bapa adalah satu …. Ya, Kristus adalah Bapa dan tidak ada Yang datang pada Bapa selain izin Bapa yang merupakan Yesus juga bukan?

      Allah Bapa, Allah Putra (Kristus) dan Roh Kudus memang adalah Allah yang satu. Namun dalam kesatuan tersebut Allah mempunyai Tiga Pribadi. Oleh sebab itu, walaupun ada dalam satu kesatuan, kita tidak dapat mengatakan bahwa Kristus adalah Bapa (sebab jika demikian kita jatuh dalam ajaran sesat Sabellius yang mengatakan Allah Bapa-lah yang disalibkan). Namun demikian, kita dapat menyebutkan bahwa Allah Putera ada di dalam Allah Bapa dan demikian pula sebaliknya. St. Athanasius mengajarkan:

      St. Athanasius (296-373), “Putera Allah ada di dalam Allah Bapa …. Bapa ada di dalam Putera. Mereka adalah satu, tidak terbagi menjadi dua, tetapi mereka [dikatakan] dua karena Bapa adalah Bapa dan bukan Putera, demikian sebaliknya; dan kodrat mereka [Bapa dan Putera] adalah satu. Allah Putera adalah Tuhan, dalam satu hakekat (homo- ousios) dengan Allah Bapa…. (Four Discourses Against the Arians, n.3:3, 4, in NPNF, 4:395)

      3. Anda mengatakan, “agama Universal kita adalah Kemanusiaan, dan Jalan Keselamatan kita adalah YESUS KRISTUS. Maka perjuangkanlah cinta kasih tanpa menanggalkan keimanan Kita.”

      Saya tidak sependapat dengan anda dalam hal ini. Agama/ “religion” itu berasal dari kata religat (Latin). St. Agustinus mengajarkan bahwa agama artinya adalah pengikatan kita dengan Tuhan yang Maha Esa dan Mahakuasa (“Religion binds us [religat] to the one Almighty God“, seperti dalam On the True Religion). Dengan demikian, terdapat dua pelaku di sini yaitu manusia yang mengikatkan dirinya dengan Tuhan. Maka tidak dapat ditekankan manusia sebagai subyek, terlepas dari Tuhan. Bahkan lebih tepat dikatakan bahwa subyek utamanya adalah Tuhan, yang kepada-Nya manusia mengikatkan dirinya. Sebab jika tidak ada Tuhan (subyeknya hanya manusia) maka tidak akan ada agama, sebab agama itu mengarahkan manusia kepada Tuhan. Maka untuk mengarahkan dan ‘mengikat’ manusia kepada Tuhan, Tuhan harus diketahui terlebih dahulu, dan apakah kehendak-Nya, baru sesudah itu manusia dapat menaatinya.

      Dengan pengertian di atas, tidak tepat jika dikatakan agama universal adalah kemanusiaan. “Agama” pada hakekatnya harus berkaitan dengan Tuhan, dan tidak bisa hanya berkaitan dengan kemanusiaan. Maka adalah tugas dari kita para murid Kristus untuk mencari tahu, apakah yang menjadi kehendak-Nya agar kita dapat mengikatkan diri kita kepada-Nya. Gereja Katolik mengajarkan, berdasarkan Kitab Suci, bahwa Kristus mendirikan Gereja-Nya di atas Rasul Petrus, dan Gereja itu masih ada sekarang di dalam Gereja Katolik, seperti yang pernah juga dibahas di sini, silakan klik dan di sini silakan klik. Sejak jaman para rasul sampai sekarang Gereja Katolik melanjutkan misi Kristus sebagai Jalan Keselamatan. Inilah yang diperjuangkan oleh Gereja, yaitu untuk menyebarkan Terang Kristus ke seluruh dunia dengan cinta kasih.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  57. Salam kasih untuk para pengasuh Katolisitas.

    Walau telah beberapa kali mendengar forum ini dari forum lain, baru hari ini saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke ‘rumah sendiri’.

    Sehubungan dengan masalah saksi yehuwa ini, saya ingin sharing sedikit.

    Rumah kami telah didatangi oleh saksi yehuwa beberapa tahun lalu. Karena tidak saya tanggapi, mereka hanya meninggalkan majalah (Sedarlah dan Menara Pengawal) kemudian pergi.
    Biasanya mereka datang berdua-berdua, dan sudah berbagai pasangan yang datang, dan selalu cuma saya beri senyum, menjawab sekedarnya, dan menerima majalah (yang kemudian saya baca sekilas dan buang).
    Hingga suatu saat kira kira 2 tahun lalu, ketika ada seorang sepupu agnostik yang sedang berkunjung ikut terlibat, karena si sepupu mengaku ngaku sebagai ‘pernah’ Katolik, saya merasa ‘wajib’ menjaga nama baik Katolik, saya ikut berinteraksi.
    Rupanya kunjungan sepasang suami istri saksi yehuwa ini menjadi berkepanjangan, kami berdebat lebih dari 2 jam, dan setiap minggu mulai datang berkunjung.
    Perdebatan demi perdebatan semakin membuat saya kesal, karena mereka mulai terang terangan menyerang iman Katolik saya. Sayapun mulai mempersenjatai diri dengan segala informasi tentang mereka. Informasi berharga saya dapatkan dari forum forum Katolik/Kristen, dan juga dari situs ex-anggota saksi yehuwa http://www.towerwatch.com (kebalikan dari http://www.watchtower.com). Informasi yang saya dapatkan saya jadikan senjata saya untuk menyerang balik. Dan mereka mulai bergantian membawa peringkat di atas mereka (penetua / pengawas). Dan biasanya perdebatan berlangsung cukup keras, penetua yang dibawapun berganti ganti hingga lebih dari 3 orang.
    Akhirnya (walau rasanya tidak pernah berakhir), kunjungan mereka mulai berkurang, tetapi hubungan saya dan pasangan saksi yehuwa ini menjadi cukup dekat, saya menjadi teman mereka di ‘dunia luar’.
    Karena berteman, saat bertemu pun yang dibicarakan bukan lagi masalah keyakinan mereka, tetapi hal hal umum (bisnis dsb). Yang masih bikin dongkol, kalau nyeletuk si saksi ini selalu bilang ‘Pak Yohanes ini orang yang berbakat, tapi sayang masih tidak mau disadarkan’. Dan biasanya saya balas dengan ‘Saya tidak mau dijebloskan kedalam kesesatan oleh orang orang munafik’

    Satu pelajaran yang saya petik dari bersahabat dengan mereka adalah, saya tahu ‘isi dalam’ para anggota saksi yehuwa, mereka selalu memakai topeng kebaikan kalau sedang dinas. Mereka membanggakan pakaian dan penampilan yang rapi, selalu ramah tidak pernah marah, selalu tulus dalam perbuatan, dsb yang baik baik. Tetapi ternyata semua hanya topeng yang dikenakan saat berdinas. Kenyataannya jauh dari yang diucapkan.

    Oiya, saksi yehuwa memang bersemangat ‘menginjil’, karena mereka dikenakan target mingguan oleh organisasinya, dan dilaporkan hingga ke pusat. Gagal memenuhi target dalam beberapa minggu berturut turut, akan berakibat mereka berada dalam pengawasan.
    Kehidupan ‘rohani’ mereka juga selalu dalam pengawasan, ketahuan melanggar (merokok mis) mereka akan dikenakan sanksi, entah teguran dan bila berulang akan kena sanksi terberat berupa pengucilan. Jika kena pengucilan ini, tidak seorangpun anggota saksi yang boleh menyapa dan disapa oleh si terhukum, bahkan anak dan istrinya sekalipun.

    Pada organisasi mereka tidak ada imam/pendeta, tetapi anggota yang dinilai berbakat bisa naik karier menjadi diaken, kemudian pengawas/penetua, kemudian koordinator dst hingga kepala wilayah suatu negara, dan tertinggi adalah presiden mereka yang di Brooklyn itu. Jabatan ini bisa diturunkan oleh atasannya jika dianggap tidak berprestasi.

    Dalam seminggu mereka beribadah 3 kali, pertama di lingkungan mereka sendiri, kedua di balai kerajaan, mereka berlatih kotbah bergantian, dan ketiga ibadah mingguan di balai kerajan setiap hari minggu.
    Setiap hari mereka harus membaca menara pengawal, ada yang khusus untuk anggota (majalah mereka berbeda beda per peringkat) dan si suami harus memimpin doa dan berkotbah pada keluarganya. untuk istri tidak ada kewajiban kotbah, karena wanita dilarang menjadi pemimpin, jadi biasanya para istri akan saling berlatih kotbah di antara wanita saja.

    Mungkin sementara itu dahulu yang bisa saya bagikan, mungkin di lain waktu saya sampaikan hal hal lain mengenai organisasi mereka.

    Salam kasih

  58. 1 Kor 12 : 3
    “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa
    tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh
    Roh Allah, dapat berkata:”terkutuklah Yesus!”
    dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku:
    “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.

    Kalau para kaum Yehovah pakai injil yg sama tentu
    mereka bisa baca dan mengerti arti ayat ini.

  59. Jaman Sekarang memang banyak Muncul Agama Baru ? Doktrin BAru ? Agama Katolik tetap sama dari dulu sampai sekarang : liturginya, ekaristinya dan pengajarannya di seluruh dunia.

  60. Waktu saya masih kecil ( masih SD ) ibu saya punya kenalan seorang saksi Yehova yang sering datang ke rumah ( seminggu sekali ), dia menghabiskan waktu berjam-jam bertamu di rumah saya. Dia juga selalu membawa buku / selebaran mengenai ajaran Saksi Yehova, dan selalu mengajak ibu saya berdoa bersama.
    Ibu saya adalah seorang Katolik yang taat sekaligus seorang yang baik hati dan sangat lugu. Ibu saya tidak pernah menolak didatangi oleh siapapun, selalu welcome. Beberapa orang menghindar dari teman ibu saya begitu mengetahui dia adalah seorang saksi Yehova, tapi ibu saya tidak pernah berpikir buruk atau menjelekkan teman Yehova-nya itu (mungkin juga karena ibu saya terlalu sederhana dan kurang akan pengetahuan agama2 lain), bertahun-tahun hal ini berlangsung tetapi tetap saja ibu saya Katolik yang taat, tidak berubah sama sekali, sikap lembut dan selalu hangat ini sama sekali berbeda dengan beberapa orang yang saya tahu bahwa mereka langsung saja mengusir orang2 saksi yehova yang datang untuk mencoba mempengaruhi mereka. Pada akhirnya saya menyadari bahwa Bunda Maria selalu menjaga ibu saya dalam iman Katolik-nya, karena ibu saya adalah seorang yang sangat berdevosi pada Bunda Maria dan rajin berdoa Rosario. Hal ini membuat saya semakin cinta pada Bunda Maria yang selalu membawa kita pada anak-nya, Yesus Kristus. Rosario memang perisai dan senjata ampuh menghadapi serangan kesesatan …

  61. bolehkah tolong ditambahkan bahwa Charles T Russel itu pernah membohongi jemaatnya dengan menjual gandum yang dia sebut dengan gandum emas di majalah watch tower .termasuk penggelapan pajak negara sehingga dia dipenjara? Apakah sdr Steff/Inggrid boleh mensharingkan itu?.thanks

    • Shalom Johanes,
      Banyak sumber-sumber yang menyebutkan bahwa Charles T. Russel pernah menjual “miracle wheat”. Dalam artikel di atas, saya memang tidak terlalu menyoroti sisi pencarian dana, kehidupan pribadinya, kehidupan perkawinan, dll. Saya ingin berfokus pada pengajaran dari Saksi Yehowa. Terima kasih atas semua masukannya.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  62. buk2 ngapain lah ngelak dari saksi2 yehuwa.
    kalo yang benar itu gak kan bisa di elakkan.

    • Shalom Stephany,
      Kondisi setiap iman dari setiap orang adalah berbeda-beda. Dengan demikian, kalau seseorang yang tidak terlalu tahu banyak tentang iman Katolik, memang lebih baik untuk mengelak daripada terpengaruh. Namun, tidak seharusnya orang-orang ini mengelak terus menerus tanpa berusaha untuk mempelajari iman Katolik dengan benar. Seharusnya situasi seperti ini menjadi suatu tantangan, agar umat Katolik dapat mempelajari iman Katolik dengan sungguh-sungguh, sehingga pada saat seseorang meminta pertanggungjawaban akan imannya, maka dia dapat menjelaskannya dengan baik, dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1 Pet 3:15). Dan pada saat seorang Katolik memaparkan kebenaran secara baik, maka kebenaran tersebut sulit untuk dielakkan. Saya telah mencoba untuk memberikan argumentasi pada artikel di atas, bahwa begitu banyak kontradiksi dalam ajaran Saksi Yehuwa.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

    • sdr Stephany:
      Bukan mengelak, tapi membela dengan iman yang benar. Kalau saudari adalah seorang saksi Yehova, saya sarankan sdri mempelajari seluruh bagian topik ini dgn baik, karna sudah jelas ajaran saksi Yehova adalah menyimpang dari Injil sendiri.Sesudah itu br sdri melihat ke topik2 lain dan temukanlah sumber air iman yang jernih di Gereja Katolik yang dijanjikan oleh Kristus. Semoga Tuhan memberkati sdri….

      • Saksi yehuwa menyimpang yaa…??

        satu saja yang akan saya bahas…

        bagaimana dengan Natal yang seering dirayakan oleh banyak orang yang mengaku Kristen? Apakah di Alkitab ada ditulis untuk merayakan NATAL? dan sampai tepar juga di Alkitab tidak ada kata” natal. dan Yesus juga tidak pernah memerintahkan untuk merayakan hari klehirannya, tapi hari kematiannya lah yang ia perintahkan untuk dilaksanakan (lukas 22:19). Dan didalam ayat ini ada penekanan untuk melaksanakannya. sedang kan hari lahirnya apakah dia ada memerintahkannya? atau hanya akal-akalan manusia saja? Hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran. pengkhodba 7 :1-4.

        dan sekarang siapa yang menyimpang??
        tolong Anda jelaskan..
        biar saya mengerti.

        [dari katolisitas: silakan membaca jawaban ini – silakan klik.]

  63. Saya juga telah menerima tawaran dari tante yang dulu dia adalah katolik, ketika saya ketemu dia tahun sekitar 2005, dia ingin memberikan brochur saksi yehova. Saya bersikap keras berdiskusi dengan dan menyatakan ajaran itu adalah sesat. dan saya menolak untuk membaca brosur itu. saya malah menjelaskan iman saya kepada mereka, dan kami tidak saling ketemu dalam perdebatan itu.

    oleh karena saya saran kepada kaum katolik, mewartakan injil kebenaran dan ajaran katolik kepada rekan kita semua dan meneguhkan iman dengan mereka sharing iman setiap hari, karena mereka (Yehova) telah masuk kedesa-desa (Timor-leste) dan membeli masyarakat awam dengan uang yang cukup. Maka dari itu, tugas kita untuk mencegah mereka dari ajaran sesat itu.

    Amin
    Aquilino Amaral
    dari Timor-Leste
    +670 332xxxx [dari katolisitas: diedit nomornya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan]

  64. Salam damai dalam Kristus,

    Saya ingin menanyakan tentang Surat Yohanes, yaitu di 2 Yoh (1:7-11), disitu sikap yohanes keras sekali, krn ia mengatakan :
    2Yoh 1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
    2Yoh 1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

    Yang ingin saya tanyakan,kepada siapakah persisnya kita harus bersikap demikian? Apa kepada orang yg hendak mengajak kita pindah ke agama lain, atau kepada para penganut ajaran yg dianggap bidaah/sesat?

    Saya pernah punya seorang kenalan, hubungan kami cukup baik, dan belakangan saya baru tau kalau dia ternyata jemaat dr saksi jehova.Dan dia pernah satu kali memberi saya brosur untuk saya baca yg isinya sekilas tentang ajaran kristiani (krn di brosurnya itu tidak dicantumkan alirannya). Setelah saya tanyakan beberapa kali,barulah disitu dia mengatakan bahwa dia penganut aliran tsb.
    Lalu bagaimana saya harus bersikap bila bertemu dengan dia lagi?

    Terima kasih.
    Salam,

    Anne.

    • Shalom Anne,

      Ayat 2 Yoh 1:10-11 ini akan dapat kita mengerti jika kita mengetahui bahwa sejak abad awal, sudah ada pengajar-pengajar sesat yang tidak mempercayai bahwa Kristus adalah Putera Allah yang sungguh-sungguh menjelma sebagai manusia. Aliran sesat pada saat itu dikenal dengan sebutan Docetisme dan Gnosticisme yang mempercayai bahwa keberadaan Yesus pada saat itu hanyalah “sham”/ pura-pura dan bukan keadaan yang sesungguhnya.

      Untuk hal ini, Rasul Yohanes bersifat sangat keras. Ia mengajarkan agar para murid Kristus, yang memang baru bertumbuh di dalam iman, agar tidak menerima para pengajar sesat ini di dalam rumah mereka ataupun memberi salam kepada mereka. Maksudnya, agar umat tidak terpengaruh oleh ajaran ini, dan agar jangan sikap mereka disalahartikan sebagai dukungan terhadap ajaran sesat ini. Sikap seperti ini dimaksudkan agar merupakan peringatan bagi para pengajar sesat tersebut, bahwa mereka tidak mendapat dukungan dari para rasul maupun murid para rasul, sehingga harapannya mereka dapat bertobat dari segala kesalahan mereka, dan bergabung kembali dengan pengajaran para rasul.

      Maka dengan memperhatikan ajaran Rasul Yohanes, kita menilai keadaan sekarang di sekitar kita. Banyak memang di sekitar kita sekarang umat yang mengklaim bahwa mereka mengikuti Kristus, namun mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan iman kita sebagai umat Katolik. Maka untuk itu, ada beberapa hal yang menurut hemat saya dapat kita lakukan:

      1. Kenalilah dan dalamilah iman Katolik kita, sehingga kita dapat memberikan pertanggungan jawab terhadap iman kita. Bacalah artikel di atas, tentang Saksi Yehova, bukanlah saksi Kristus, silakan klik; agar anda dapat memahami prinsip pengajaran mereka, dan mengapa ajaran tersebut bertentangan dengan Alkitab dan iman Katolik.

      2. Jika kita telah mengenal iman kita dengan baik, maka tidak menjadi masalah kita menerima mereka bertamu di rumah kita, namun jangan sampai kita terpengaruh jika mereka mulai membicarakan tentang iman. Jangan ragu untuk menyampaikan pandangan iman kita. Aliran-aliran yang menyimpang itu sebenarnya banyak yang relatif baru saja dibentuk. Charles Taze Russell mendirikan Saksi Yehova itu pada akhir abad ke- 19, dan mengklaim bahwa sepanjang sejarah sampai abad ke-19 Gereja sudah ‘diselewengkan’, tidak disertai Roh Kudus, dan baru diluruskan oleh Russell. Ini sama saja menuduh Allah tidak kompeten sebagai Allah; atau Yesus yang tidak menepati janji-Nya dengan membiarkan Gereja-Nya disesatkan sampai sekian lama. Hal ini bertentangan dengan Alkitab dan akal sehat. Tidak mungkin Allah, jika ia sungguh Allah, bersikap demikian. Klaim- klaim serupa ini (seperti yang diyakini oleh para pengikut tokoh lainnya seperti Martin Luther (pendiri Protestanisme, abad 16) dan Joseph Smith (pendiri Mormonisme, abad 19) ini justru mengundang pertanyaan. Sebab, mereka yang mengklaim sebagai ‘yang meluruskan’ ajaran Kristus ini, memberikan ajaran yang berbeda-beda, sehingga dari sini kita dapat merenungkan apakah klaim mereka, sebagai yang dituntun oleh Roh Kudus itu, adalah klaim yang benar.

      Berlainan dengan klaim tokoh-tokoh itu, Gereja Katolik setia mempertahankan ajaran para rasul yang konsisten dari abad pertama. Apapun pengajaran yang diumumkan oleh Gereja katolik selalu mempunyai akar dari Alkitab dan pengajaran dari para Bapa Gereja yang menghubungkan kita dengan ajaran para Rasul. Ajaran ini tetap sama dan dengan setia dijaga kemurniannya oleh Magisterium Gereja Katolik. Ini berbeda dengan ajaran para tokoh itu yang baru dimulai di abad ke sekian, dan kalau diikuti terus ajarannya dapat berakhir pada bermacam interpretasi yang bertentangan dengan apa yang diajarkan di Alkitab secara keseluruhan.

      Namun, ada kalanya pembicaraan dapat berkembang tidak menentu arahnya, adalah hak kita juga untuk mengatakan bahwa kita adalah anggota Gereja Katolik, dan kita sudah meyakini kebenaran dalam Gereja ini yang didirikan oleh Kristus sendiri. Janganlah terpancing emosi, namun juga janganlah undur untuk mengatakan kebenaran yang kita yakini, karena memang untuk semua itu kita dipanggil, yaitu untuk menjadi saksi Kristus and kebenaran-Nya.

      3. Sama seperti bahwa kita harus menolak dosa namun harus mengasihi pendosa, maka walaupun kita menolak kepercayaan mereka yang bertentangan dengan iman kita, namun kita tidak boleh membenci mereka. Hanya saja, kita harus bijak dalam pergaulan kita, agar kita tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran mereka. Sebab, kita malah yang seharusnya berjuang agar dapat menjelaskan iman kita kepada mereka, terutama kepada mereka yang tadinya adalah umat Katolik yang berpindah ke komunitas itu.

      Maka, saya menyerahkan pada kebijaksanaan anda untuk menyikapi persahabatan anda dengan rekan anda yang adalah anggota Saksi Yehova itu. Anda yang paling mengetahui kondisi iman anda, siapkah anda untuk membagikan iman anda kepadanya, jika kesempatan itu datang. Jika anda merasa belum siap, memang ada baiknya membatasi pergaulan anda dengannya, agar anda sendiri tidak terpengaruh. Namun jika keadaan ini malah ‘memanggil’ anda untuk menyikapinya, silakan anda menerima dia. Sebab siapa tahu, malah melalui anda, maka kenalan anda itu dapat mengenal dan menerima Kebenaran yang sesungguhnya dalam Gereja Katolik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

    • SALAM KENAL

      ANDA SUDAH TAHU BANYAK TENTANG SAKSI-SAKSI YEHUWA…..HAL YANG TIDAK PERLU ANDA HINDARI KARENA SAKSI-SAKSI YEHUWA TIDAK MAU MEMAKSA SESORANG MENERIMA BROSUR MEREKA …
      CKUP ANDA KATAKAN KAMI TIDAK BERMINAT …MEREKA AKAN KELUAR DENGAN BAIK-BAIK

      BROSUR MENARA PENGAWAL DAN SEDARLAH

      adalah majalah yang mengutip suatau artikel dari Alkitrab sebagai landasan utamanya ….dan majalah tersebut untuk membuka wawasan kita akan berbagai unsur yang umum dan sering kita pelajari dan kita alami dalam kehidupan kita …namun tetap netral dan urusan politik …karena saksi -saksi yehuwa hanya percaya “KERAJAAN KRISTUS”YANG AKAN SEGERA MEMERINTAH DIATAS BUMI…

      Dan yang menarik berbagai unsur yang telah membuat kita semua menderita adalah di lenyapkanya system setan dan antek-anteknya …
      bukankah janji Allah adalah lebih baik daripada janji manusia yang berkematian …anjuran yang terbaiak adalah dengan membaca Alkitab dan merenungkan nya kita bisa memperoleh KEBENARAN yang datang dari Alkitab….tentang siapakah Allah ? siapakah Yesus ?siapakah Roh kudus itu? dan apa yang akan terjadi njika kita mati…apakah neraka memang ada ? semuanya di Alkitab…bukan percaya kepada janji dari saksi Yehuwanya ,tetapi apakah benar apa yang di beritakan oleh Saksi-saksi Yehuwa benar atau hanya isapan jempol belaka juga apakah hanya karangan berita bohong dari saksi Yehuwa…?waktulah yang akan menjawab….jika belum terlambat…..PELAJARI ISI ALKITAB DENGAN SEKSAMA ….ini…. kami hanya memberikan apa yang seharusnya anda pikirkan…tentang isi Alkitab……

      • Shalom Richard,

        Agaknya perlu disadari bahwa memang ada perbedaan di antara kita dalam menyampaikan ajaran Alkitab. Anda mendasari pemahaman anda dari ajaran komunitas anda, sedangkan kami mendasari pengajaran dari Gereja Katolik yang berasal dari para rasul. Forum ini adalah untuk berdialog, namun jika anda terus memaksakan pandangan anda, atau agar kami menerima pandangan anda, itu tidak dapat kami lakukan, karena komitmen kami di situs ini, untuk menyampaikan ajaran Kristus sesuai dengan yang diteruskan oleh para penerus rasul dalam Gereja Katolik. Mohon pengertian anda untuk tidak memaksa kami untuk menyetujui pandangan anda.

        Mohon maaf, ini adalah terakhir kalinya kami menanggapi komentar anda yang masuk ke situs ini.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        Ingrid & Stef- katolisitas.org

  65. para saksi Yehova,

    saya berdoa buat anda semua agar bertobat dan mengakui pengakuan iman dari ajaran iman Para Rasul, bukan ajaran iman Charles T Russel. Hitung2 an kedatangan Mesias yang dilontarkan berkali kali oleh Russel dan tidak pernah digenapi oleh kenyataan adalah sudah jelas adalah kesesatan besar…. [dari katolisitas: kalimat berikutnya di hapus]

    • Karena adanya penyimpangan2 yang banyak dituturkan mengenai SSY, yang menyudutkan SSY dengan berbagai tuduhan2 yang tidak jelas dan tidak terbukti,,,sehingga dikatakan sesat,ada baiknya kita selidikilah Alkitab,, sebab SSY hanya berpatokkan Ajaran dari Alkitab bukan dari ajaran turuntemurun leluhur. daripada anda menghakimi SSY dan menghujat nama Yehuwa(bahasa batak Yahowa) yang adalah penciptamu,silahkan pelajari dulu “Apa yangn sebenarnya Alkitab ajarkan”… Nah jika anda mau tidak dipaksakan oleh apapun silahkan hub. SSY di sekitar anda..daripada menuduh hal2 yang menyesatkan tentang ALkitab. trims.

      [dari katolisitas: Kami telah menuliskan artikel tentang Saksi Yehuwa – silakan klik. Kalau Anda bersedia, silakan untuk memberikan komentar terhadap artikel tersebut]

  66. YESUS ADALAH TUHAN

    baiK ALKITAB maupun ALQURAN jelas jelas mengaTakan kaLaU YESUS adaLah ROH ALLAH yang menJeLma menJadi manusia, YESUS adaLah KALAMULLAH, YESUS haRus di sembah karena YESUS adaLah ALLAH yg menJeLma menJadi Manusia…….

    QS. ANNISA : 172. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). BARANG SIAPA YANG ENGGAN DARI MENYEMBAHNYA, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.

    QS. Maryam :17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ROH KAMI (ROH ALLAH) kepadanya (Maryam), maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

    Isa Fainnahu RohuLLah wakalimatuhu = ISA (YESUS) adalah ROH ALLAH

    • Shalom Ananda Bagus,
      Menurut Alkitab dan ajaran Gereja Katolik, Yesus adalah Putera Allah yang dikandung dari Roh Kudus oleh Bunda Maria. Sebab memang benar, atas pemberitaan Malaikat Gabriel dan ketaatan Bunda Maria, maka Roh Kudus turun atas Maria, dan ia mengandung atas kuasa Roh Kudus (lih. Luk 1:35), dan oleh karena itu, Kristus Allah Putera, yaitu Sang Firman Allah, menjelma menjadi manusia di dalam rahim Maria. Di saat itu, maka digenapilah sabda yang mengatakan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…… Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita.” (Yoh 1:1, 14).

      Dan memang setelah itu Yesus menjelma menjadi manusia, dan melakukan karya keselamatan Allah, yang memuncak dengan pengorbanan-Nya di kayu salib. Sejenak sebelum sengsara-Nya, Yesus telah menjanjikan kepada para murid-Nya akan kedatangan Roh Kudus, yang adalah Roh Kebenaran dan Roh Penghibur (lih. Yoh 15:26; 16:13).

      Maka kita mengetahui bahwa Allah menyatakan Diri-Nya sebagai Satu Allah dalam Tiga Pribadi, yaitu Allah Bapa (Pencipta), Allah Putera (Sang Firman), dan Allah Roh Kudus (Roh Kasih, Roh Kebenaran dan Roh Penghibur). Selanjutnya tentang Allah Trinitas, dapat dibaca di sini, silakan klik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

    • jadi kalo yesus itu tuhan mengapa dia berdo kepada bapanya???????
      apa bapanya dirinya sendiri juga???????
      berfikir secara logika ajalah!!

      • Shalom Stephany,

        Terima kasih atas komentarnya. Untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, silakan membaca beberapa artikel Kristologi sebagai berikut:

        Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia.

        Dan untuk mengetahui mengapa Yesus berdoa, silakan untuk melihat jawaban ini (silakan klik). Kalau setelah membaca beberapa artikel dan jawaban tersebut, anda masih mempunyai pertanyaan atau keberatan yang lain, silakan untuk menuliskannya kembali. Semoga anda dapat melihat bahwa jawaban yang diberikan tidaklah bertentangan dengan logika.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – http://www.katolisitas.org

        • salam pak Stefanus …

          Sebaiknya jawaban yang anda berikan harus dari Alkitab bukanya buku-buku karangan orang yang berpemahamam keras akan trinitas yang jelas-jelas bukanya berasal dari Alkitab….

          “BUKANKAH YESUS SELALU BERDOA BAIK DIDEPAN MURID-MURIDNYA ATAUPUN MENYENDIRI SEPERTI YANG DIKATAKAN ALKITAB IA MENYENDIRI UNTUK BERDOA KEPADA BAPAKNYA …UNTUK MENGUATKAN DIRINYA….
          BUKANKAH BAPAKNYA MENJAWAB DALAM KITAB YOHANES BETAPA BESAR KASIH ALAAH AKAN DUNIA INI ,HINGGA DIKARUNIAKAN ANAKNYA YANG TUNGGAL…
          DAN DALAM YOHANES 1….YESUS ADALAH AWAL DARI PENCIPTAAN ALLAH ,DAN DITEGASKAN DALAM KITA YESAYA .

          DALAM YOHANES 20:12 YESUS MENGATAKAN IA PERGI KE BAPAKNYA ,BAPAK KITA SEMUA …
          BAPAK KITA ,BERARTI PENJELASAN ALKITAB MENGACU KEPADA YEHUWA…ALLAH KITA SEMUA…

          SAYANG NYA DALAM DEKRET KEUSKUPAN 2008 MENGATAKAN UNTUK TIDAK LAGI MENGGUNAKAN YEHUWA DALAM IBADAT….KALAU DI PIKIR DAN DIRENUNGI BERTAPA YESUS SEDIH MELIHAT KITA MENYEMBUNYIKAN PENCIPTA KITA DARI IBADAT KITA…..PEACE….Salam “bahan perenungan kita…”

          • Shalom Richard,

            Terima kasih atas tanggapannya. Pada waktu saya mengatakan memberikan artikel-artikel tersebut, maka itu bukanlah artikel-artikel yang ditulis oleh orang lain, namun artikel yang kami tulis sendiri. Secara prinsip anda ingin membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan. Oleh karena itu, saya memberikan link-link kristologi, yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Di artikel-artikel tersebut, terdapat begitu banyak kutipan Alkitab. Cobalah membacanya dan kemudian anda dapat memberikan tanggapan lebih lanjut. Tentang mengapa Yesus berdoa, silakan melihat link ini – silakan klik, yang intinya, karena Yesus ingin memberikan teladan kepada manusia dan juga dilakukan karena Yesus juga sungguh manusia. Tentang Yoh 1, anda dapat mengikuti diskusi ini – silakan klik, yang juga membuktikan bahwa Firman yang bersama-sama dengan Allah adalah Allah. Tentang Yesus pergi kepada Bapa – mungkin maksudnya adalah Yoh 14:12 dan bukan Yoh 20:12 – maka kita harus melihat ayat sebelumnya yang mengatakan “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku;” (Yoh 14:10-11a). Kita melihat pengulangan dari Yoh 1:1, yaitu Firman (yang adalah Yesus) bersama-sama dengan Allah dan Firman itu pada saat yang bersamaan adalah Allah. Kalau demikian, mengapa Yesus mengatakan pergi kepada Bapa? Kalau kita melihat konteksnya, maka perkataan tersebut dikatakan oleh Yesus sebelum Dia mengalami penderitaan. Dengan demikian, Yesus ingin mengatakan bahwa dengan penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, maka Dia akan bersatu dengan Allah Bapa dalam kemuliaan-Nya. Jadi, sekali lagi, saya menghimbau agar anda dapat membaca beberapa link yang telah diberikan, sehingga minimal anda dapat melihat alasan, mengapa umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Semoga dapat diterima.

            Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
            stef – katolisitas.org

      • @sdri Stephany:Yesus bukan Tuhan?
        hanya Tuhan yang bisa mengampuni dosa manusia:
        Luk 5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
        Mi 7:18 Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
        Mrk 2:7 “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
        2taw 6:25 maka Engkaupun kiranya mendengar dari sorga dan mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada mereka dan nenek moyang mereka.
        2taw 6:27 maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel, ?karena Engkaulah yang menunjukkan kepada mereka jalan yang baik yang harus mereka jalani?dan Engkau kiranya memberikan hujan kepada tanah-Mu yang telah Kauberikan kepada umat-Mu menjadi milik pusaka.
        2taw 7:14 dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

        Tapi apa yang dikatakan oleh Yesus?
        Luk 5:20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.”
        Luk 5:23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?
        Mat 9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
        Mrk 2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni
        Luk 7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”

        Apakah sdri sekarang ini bertindak dan berpikir seperti ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi yang bersungut-sungut dlm Luk 5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”.
        sedangkan Kitab Suci telah memberikan dengan jelas bahwa hanya Allah yang bisa mengampuni dosa dan itu digenapi dengan perkataan2 Yesus?

        Ahli ahli Taurat dan orang2 Farisi itulah yang membuat Yesus mati disalib. Apakah dengan statement sdri, saudari mau menyalibkan Yesus untuk yang kedua kalinya lagi? Masihkah sdri meragukan Yesus adalah Tuhan yang datang memberikan pengampunan dosa yang sekaligus menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan yang bisa mengampuni dosa?Maukah dosa saudari diampuni? Datanglah kepada Yesus dan akuilah Dia sebagai Tuhan

    • Saudara ExmusLim, sebaiknya anda jangan me MLINTIR ayat2 Quran tsb dan menyembu nyikan konteksnya, sekarang lihat mulai ayat sebelumnya : Annisa
      Q4:171) Wahai Ahli Kitab ( Kristen dan Yahudi ), janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih atau Yesus, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah (nabi / rasul)dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya (Allah). Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara …. trus Q4:172) Al Masih ( Yesus ) sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.

      Q19:15 Surat Maryam : Kesejahteraan atas dirinya (Yesus) pada hari ia (Yesus) dilahirkan dan pada hari ia Yesus) meninggal dan pada hari ia (Yesus) dibangkitkan hidup kembali.
      Q19:16 Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia (Maryam) menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
      Q19:17 maka ia (Maryam) mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami (Allah) mengutus roh Kami ( Disini maksudnya malaikat Jibril bukan Yesus roh Allah seperti yg anda manipulasikan ) kepadanya, maka ia (Jibril bukan Yesus) menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

      Juga tidak ada repeat tidak ada dalam Al Quran tertulis : Isa Fainnahu Rohullah wa kalimatuhu = Isa (Yesus) adalah Roh Allah seperti tipuan yg anda tulis diartikel ini!

      Kalau anda sudah MURTAD ya silahkan, tapi jangan bertindak tidak adil dan memanipulasi ayat2 Al Quran ya saudara laknatullah Ananda Baguz, dan trimakasih sebelumnya

      [dari katolisitas: Tujuan dari situs ini adalah untuk memaparkan iman Katolik. Oleh karena itu, silakan saja berdiskusi tentang Yesus Kristus dari perspektif agama Islam di forum Islam. Kami dari katolisitas tidak pernah berusaha untuk memaparkan atau menjelaskan Yesus Kristus dari sisi agama yang lain. Semoga dapat diterima.]

  67. “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.
    Matius 1:22-23
    SIAPAKAH YANG DIMAKSUD IMANUEL DI AYAT INI?

    • Shalom Kusno,

      Terima kasih atas pertanyaannya tentang Mt 1:23, yang mengatakan "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" –yang berarti: Allah menyertai kita. " Ayat ini adalah merupakan pemenuhan dari nubuat nabi Yesaya yang mengatakan "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. " (Yes 7:14). Kalau kita merenungkan hal ini, sebenarnya ini adalah sesuatu yang mengagumkan, karena kedatangan Sang Imanuel, atau Yesus Kristus telah diberitakan terlebih dahulu 7 abad sebelumnya. Dan nubuat ini juga diberitakan kembali oleh Mikha (lih. Mik 5:3-5). Semoga dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  68. Dear katolisitas, thanks berat… Tuhan memberkati setiap karya dan usaha kita. amin.

  69. Saya tertarik tulisan tentang Saksi Yehova, memang mereka disebarkan keploksok-ploksok untuk menebarkan jala dan ingin memberikan berita gembira, tetapi konyolnya mereka sangat angkuh, seakan-akan merekalah yang paling tahu akhir dunia, tentang dunia akhirat dll.
    Saya koq rada heran dengan saksi Yehova, apakah mereka merupakan agen Protocol of zions ? Karena melihat mereka mempropagandakan tentang agam, dengan maksud mengadu domba antara agama yang satu dengan yang lain

    Terima kasih semoga Saksi Yehova Indonesia sadar akan hal ini, harapan mereka kembali ke agama yang benar sesuai dengan Alkitabiah

  70. katanya freethnker tapi thinker yg lain ga prnah dimuat postingannya…yg sejalan baru dimuat postingannya, kalo gt bukan freethinker dong….

  71. Sesudah diskusi ramah dengan para “korban” saksi Jehowah, saya akan konfrontasi langsung:
    Maukah anda __percaya__ sama Yesus yang __bukan__ Allah ???
    Sanggupkah __darah__ Yesus yang __bukan__ Allah menghapus dosa manusia ???

    Kalau memang dia tetap mau, yakinkan saja, bahwa dia tidak selamat!
    Karena hanya dengan __darah__ anak domba Allah! manusia bisa diselamatkan dari dosa.

    Yesus Kristus Tuhan dan Allah kita memberkati kita semuanya.

    Salam,
    Soewono

    • yesus itu merupakan ciptaan allah yg pertama dan dia di beri kan kuasa yang luar biasa juga,
      ya pastilah dia sanggup menebus kita????pasti anda sanggup menebs orang2.

      • Shalom Stephany,
        Terima kasih atas komentarnya. Untuk mengatakan bahwa Yesus hanyalah sekedar ciptaan Allah adalah bertentangan dengan iman Katolik. Dan dalam beberapa artikel saya telah mencoba untuk membuktikan bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Pertanyaan tentang mengapa hanya Yesus yang dapat menebus manusia, dapat dilihat di artikel kesempurnaan rancangan keselamatan Allah (silakan klik). Komentar anda yang mengatakan “pasti anda sanggup menebus orang-orang“, tidak jelas maksudnya, sehingga tidak dapat saya tanggapi. Saya tidak tahu apa maksud kata “anda” di kalimat tersebut. Semoga artikel tersebut dapat menjawab keberatan Stephany.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – http://www.katolisitas.org

        • saya umat katolik, saya tidak lah ahli dalam teologi, tetapi saya sangat berterima kasih untuk semua artikel di katolisitas.org

          [ diedit…..]

          Tuhan memberkati

  72. Yang perlu dipertanyakan di sini adalah, bagaimana mereka memperhitungkan jemaat perdana yang meninggal karena mempertahankan iman mereka dan menjadi martir, seperti pada jaman pemerintahan Nero (begitu banyak jumlah martir), Diocletian (20,000 martir), Shapur II (1,200 martir), Henry VIII (72,000), NAZI, POLANDIA (3,000)????, Tokugawa Leyasu di Jepang (37,000), dan masih begitu banyak daftar martir-martir yang meninggal karena mempertahankan iman kekristenan mereka, bukan hanya ribuan,
    NAZI? HITLER? BUKANKAH DIA PENGIKUT KATOLIK?

    • Shalom Kusno,

      Terima kasih atas komentarnya. Beberapa link berikut ini dapat membantu untuk mendapatkan beberapa data tentang jumlah martir: silakan klik, silakan klik, Diocletian (silakan klik). Kalaupun jumlah martyr, tidak sebanyak yang disebutkan di dalam link-link tersebut, namun, saya yakin bahwa ada begitu banyak martir, santa-santo dalam sejarah kekristenan berjumlah lebih dari 144,000 sebelum tahun 1872 (tahun berdirinya Saksi Yehuwa). Oleh karena itu, pengajaran dari Saksi Yehuwa yang menyatakan bahwa hanya 144,000 yang masuk di Sorga mulai dari para rasul, dapat berakibat bahwa tidak ada satu anggota Saksi Yehuwa yang masuk dalam kawanan 144,000.

      Kemudian untuk Hitler, beberapa buku menyebutkan bahwa dia adalah seorang Katolik. Namun, tidak ada yang dapat membantah bahwa dia bukanlah seorang yang mempraktekkan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Bahkan dalam beberapa tulisannya, dia begitu membenci kekristenan. Site ini (silakan klik) mengutip beberapa perkataan dari Hitler, seperti yang tertulis di dalam buku "Hitler’s Table Talk" (Weidenfeld and Nicolson, London, 1953).

      Night of 11th-12th July, 1941: National Socialism and religion cannot exist together…. The heaviest blow that ever struck humanity was the coming of Christianity. Bolshevism is Christianity’s illegitimate child. Both are inventions of the Jew. The deliberate lie in the matter of religion was introduced into the world by Christianity…. Let it not be said that Christianity brought man the life of the soul, for that evolution was in the natural order of things. (p 6 & 7)

      10th October, 1941, midday: Christianity is a rebellion against natural law, a protest against nature. Taken to its logical extreme, Christianity would mean the systematic cultivation of the human failure. (p 43)

      14th October, 1941, midday: The best thing is to let Christianity die a natural death…. When understanding of the universe has become widespread… Christian doctrine will be convicted of absurdity…. Christianity has reached the peak of absurdity…. And that’s why someday its structure will collapse…. …the only way to get rid of Christianity is to allow it to die little by little…. Christianity [is] the liar…. We’ll see to it that the Churches cannot spread abroad teachings in conflict with the interests of the State. (p 49-52)

      19th October, 1941, night: The reason why the ancient world was so pure, light and serene was that it knew nothing of the two great scourges: the pox and Christianity.

      21st October, 1941, midday: Originally, Christianity was merely an incarnation of Bolshevism, the destroyer…. The decisive falsification of Jesus’ doctrine was the work of St. Paul. He gave himself to this work… for the purposes of personal exploitation…. Didn’t the world see, carried on right into the Middle Ages, the same old system of martyrs, tortures, faggots? Of old, it was in the name of Christianity. Today, it’s in the name of Bolshevism. Yesterday the instigator was Saul: the instigator today, Mardochai. Saul was changed into St. Paul, and Mardochai into Karl Marx. By exterminating this pest, we shall do humanity a service of which our soldiers can have no idea. (p 63-65)

      13th December, 1941, midnight: Christianity is an invention of sick brains: one could imagine nothing more senseless, nor any more indecent way of turning the idea of the Godhead into a mockery…. [here he insults people who believe transubstantiation] …. When all is said, we have no reason to wish that the Italians and Spaniards should free themselves from the drug of Christianity. Let’s be the only people who are immunised against the disease. (p 118 & 119)

      14th December, 1941, midday: Kerrl, with noblest of intentions, wanted to attempt a synthesis between National Socialism and Christianity. I don’t believe the thing’s possible, and I see the obstacle in Christianity itself…. Pure Christianity– the Christianity of the catacombs– is concerned with translating Christian doctrine into facts. It leads quite simply to the annihilation of mankind. It is merely whole-hearted Bolshevism, under a tinsel of metaphysics. (p 119 & 120)

      9th April, 1942, dinner: There is something very unhealthy about Christianity (p 339)

      27th February, 1942, midday: It would always be disagreeable for me to go down to posterity as a man who made concessions in this field. I realize that man, in his imperfection, can commit innumerable errors– but to devote myself deliberately to errors, that is something I cannot do. I shall never come personally to terms with the Christian lie. Our epoch Uin the next 200 years will certainly see the end of the disease of Christianity…. My regret will have been that I couldn’t… behold its demise." (p 278)

      Semoga keterangan di atas dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

      • Ok TERIMA KASIH ATAS ARGUMEN Bpk STEFANUS diatas, lalu bagaimana dengan foto foto ini?
        silahkan Cek link dibawah ini:
        HITLER BERAGAMA CHATOLIC ROMA

        http://img.199.imageshack.us/img199/9797/hitler11b.jpg
        http://img.195.imageshack.us/img195/4313/nazicoin02b.jpg
        http://img.195.imageshack.us/img195/9700/hitler01b.jpg
        http://img.33.imageshack.us/img33/7536/hitler02b.jpg
        http://img.33.imageshack.us/img33/3346/hitler03b.jpg
        http://img.39.imageshack.us/img39/9872/hitler09b.jpg
        http://img.39.imageshack.us/img39/6362/hitler12b.jpg
        http://img.103.imageshack.us/img103/2159/hitler13b.jpg
        http://img.115.imageshack.us/img115/7375/hitler14b.jpg
        http://img.39.imageshack.us/img39/297/hitler04b.jpg
        http://img.102.imageshack.us/img102/1831/hitler05b.jpg
        http://img.102.imageshack.us/img102/6583/hitler06b.jpg

        ALSO SEE ON YOUTUBE:
        http://www.youtube.com/watch?v=Im67xkdPTJc&feature=player_embedded

        Tahta Suci diketahui terlibat dalam pendeportasian 528 misionaris Protestan dari penjara, oleh orang-orang Jepang, di Kepulauan Pasifik dan diasingkan ke kamp-kamp konsentrasi di Filipina. Cukup banyak bukti yang menyatakan keterlibatan Gereja Roma dalam hal-hal yang dilakukan Oustachi, Nazi, pemusnahan kaum Ortodoks dan bangsa Yahudi. BELUM LAGI INKUISISI, PERANG SALIB, dll..Gereja Katolik Roma tidak pernah mengakui bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama. Gereja Katolik harus bertanggung jawab karena telah menghabisi nyawa ratusan juta manusia sejak awal berdirinya agama mereka.

        Maaf bukan maksud saya untuk menghujat katolik, hanya saja banyak fakta yang menjelaskannya.
        MOHON TANGGAPAN DARI BAPAK STEFANUS.
        TERIMA KASIH.

        • Shalom Kusno,

          Terima kasih atas tangapannya. Dalam argumentasi yang saya ajukan, saya tidak mencoba untuk mempertahankan bahwa Hitler bukanlah seorang Katolik, namun apapun agamanya, yang jelas dia bukanlah seseorang yang mempraktekkan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Bahkan, dari tulisan-tulisannya, dia mempunyai kebencian yang mendalam terhadap kekristenan secara umum. Kusno mengajukan begitu banyak isu-isu yang menurut Kusno Gereja Katolik harus bertanggung-jawab. Saya menganjurkan untuk membahas satu isu saja, yaitu tentang Pius XII dan hubungannya dengan Nazi, sehingga Kusno dapat secara lebih dalam mencari data-data tentang hal ini.

          Ada begitu banyak orang yang mempunyai sikap bahwa Gereja Katolik tidak berbuat banyak untuk membantu orang-orang Yahudi dari pembunuhan massal. Kalau mau, silakan Kusno memberikan data berapa banyak seluruh organisasi, pemerintahan pada waktu itu yang menyelamatkan orang-orang Yahudi dan berapa banyak orang-orang Yahudi yang diselamatkan. Gary Krupp seorang Yahudi yang tumbuh sebagai orang yang membenci Pius XII menjadi orang yang membela Pius XII. Dia mengatakan bahwa Gereja Katolik telah menyelamatkan lebih banyak orang-orang Yahudi dibandingkan apa yang dilakukan oleh seluruh kepala negara dan kepala keagamaan. Pinchas Lapide, seorang sejarahwan bangsa Yahui mengatakan bahwa Pius XII berperan dalam menyelamatkan 700,000 – 860,000 orang-orang Yahudi dari kekejaman Nazi.

          Tentang Inquisisi, silakan melihat diskusi di sini (silakan klik), dimana saya menuliskan:

          a) Ada baiknya anda melihat dalam sejarah sekali lagi tentang inquisition, mulai dari pengaruh dari Albigensian / Cathars, yang mengajarkan dualism – mendasarkan ajarannya pada Manichees, yang mengatakan bahwa material adalah jahat, menolak Inkarnasi, dll. Dan ini berpengaruh juga pada masyarakat, karena paham ini menolak perkawinan legal dan menerima konsep bunuh diri. Jadi tugas dari Inquisition adalah untuk mempertahankan iman yang murni, dan memberikan hukuman eks-komunikasi pada orang-orang yang tidak mau bertobat. Setelah itu, mereka yang tidak mau bertobat diserahkan kepada pemerintah. Namun, memang ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh oknum-oknum di dalam inquisition. Mari kita melihat apa yang terjadi dalam inkuisisi yang dilakukan oleh Gereja dan yang dilakukan oleh pemerintah sekular pada abad 13-14, dan jumlah korban umat manusia di abad- abad berikutnya.

          Sebagai contohnya, di Touluose, dari 1308-1323 hanya 42 orang dari 930 yang diadili dinyatakan sebagai "umpenitent heretics" dan diserahkan kepada pihak pemerintah sekular.
          Spanish Inquisition, dalam 30 tahun pemerintahan ratu Isabel, ada sekitar 100,000 orang yang dikirim ke inkuisisi, dan 80,000 dinyatakan tidak bersalah. 15,000 dinyatakan bersalah, namun setelah mereka menyatakan iman secara publik, maka mereka dibebaskan kembali. Hanya ada sekitar 2,000 orang yang meninggal karena keputusan inkuisisi sepanjang pemerintahan Ratu Isabella, dan 3000 orang kemudian dari tahun 1550 – 1800. Sedangkan, sebagai perbandingan, hanya dalam waktu 20 hari, Revolusi Perancis (1794), yang dimotori oleh gerakan "Enlightenment", meng-eksekusi pria dan wanita sebanyak 16,000- 40,000. Jumlah korban ini, jauh lebih banyak daripada korban inkuisisi dalam 30 tahun pemerintahan Ratu Isabella.

          Menurut Raphael Molisend, seorang sejarahwan Protestan, Henry VIII membunuh 72,000 umat Katolik. Orang yang meninggal selama beberapa tahun pada masa pemerintahan Henry VIII dan anaknya Elizabeth I, jauh melebihi apa yang terjadi pada inkuisisi di Spanyol dan Roma selama 3 abad. (Bandingkan dengan Perang Dunia I dan II, yang membunuh 50 juta orang. 40 juta orang meninggal dalam masa pemerintahan Stalin di Rusia. 80 juta orang meninggal di Cina karena revolusi komunis dan 2 juta di Kamboja).

          Tentu saja ada kesalahan yang dilakukan oleh sebagian putera/i Gereja yang tidak menerapkan hukum kasih selama dalam proses inkuisisi ini. Inilah sebabnya Paus Yohanes Paulus II meminta maaf, menjelang perayaan tahun Yubelium 2000. Di satu sisi, kita seharusnya melihat keberanian dari Gereja Katolik untuk mengakui kesalahan ini dan dengan berani meminta maaf. Silakan membandingkan dengan agama atau gereja lain, apakah ada yang pernah melakukan hal yang sama, untuk meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh putera dan puteri mereka di masa yang lalu?

          b) Kalau kita mau jujur meneliti, kesalahan di dalam pelaksanaan dalam memberitakan kepercayaan agama, dilakukan hampir oleh seluruh agama, dan tentu saja di pemerintahan sekuler. Di semua agama, ada oknum yang baik dan ada oknum yang tidak baik. Inilah yang menjadi tantangan bagi seluruh umat beragama, untuk dapat menerapkan apa yang diajarkan oleh agamanya dalam menerapkan kasih.

          Dan kepada siapakah Gereja Katolik harus meminta pertanggung-jawaban akan putera-puteri Gereja yang telah dibunuh, disiksa, dan diperlakukan secara tidak adil? Semoga kita dapat melihat isu-isu yang diajukan dengan lebih seimbang.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – http://www.katolisitas.org

  73. kesimpulan yg ini lebih parah lagi,

    Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).

    padahal Yesus jelas2 menegaskan bahwa kita harus percaya kepada Dia/Allah walau kita tidak melihatNya. itu berarti bahwa Yesus menyuruh Thomas percaya kepada Dia/Allah yg tidak terlihat. sedangkan kala itu Thomas sedang melihat Yesus. JAdi kalimat “Ya Tuhanku dan Allahku” apakah menunjuk kepada Yesus atau kepada Allah yg tidak terlihat???

    • Shalom The Master,

      Terima kasih atas komentarnya. Mungkin dalam hal ini, The Master telah salah menangkap akan kesimpulan yang saya berikan. Saya menuliskan di point 15 dalam artikel ini (silakan klik): “Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).

      a) Point yang saya ingin sampaikan adalah sebagai berikut: kalau The Master percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi dan tidak mungkin menyesatkan umat-Nya, maka pertanyaannya adalah mengapa Yesus tidak menolak ketika Thomas mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku“? Bukankah dengan demikian, maka Yesus menerima penyembahan dan pernyataan yang dilakukan oleh Thomas? Kalau Yesus bukan Tuhan, seharusnya Dia menolak dan mengatakan, “Saya bukan Tuhan, oleh karena itu, janganlah memanggil Saya dengan Tuhan dan Allah.” Tanpa penolakan itu, maka kita harus memilih dari dua kesimpulan berikut ini:

      1) Yesus bukanlah Tuhan. Karena Dia tidak menolak ketika Tomas menyebut Dia Tuhan dan Allah, maka Yesus dapat dikatakan sebagai seorang pembohong, dan oleh karena itu, Dia tidak dapat dikatakan sebagai seorang nabi, yang seharusnya mewartakan kebenaran. Lebih tragis lagi, kalau seseorang seseorang sebenarnya bukan Tuhan, namun mengaku Tuhan, maka dia adalah seorang yang menyesatkan.

      2) Yesus adalah Tuhan, sehingga apa yang dikatakan Tomas adalah benar, dan oleh karena itu, Yesus menerimanya dan tidak memberikan koreksi apapun. Dan karena begitu banyak bukti-bukti yang lain, yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti: kedatangan Yesus telah dinubuatkan sebelumnya, membuat begitu banyak mukjijat (termasuk membangkitkan orang mati), mengampuni dosa manusia, dll., maka umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.

      Menurut The Master, pilihan manakah yang benar? dan apakah alasannya?

      b) Kemudian pada waktu saya mengatakan “…melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29)“, The Master harus melihat konteks dari ayat tersebut. Sebelumnya, Yesus telah menampakkan diri kepada para murid, namun Tomas tidak ada. Dan pada waktu para murid menceritakan kepada Thomas bahwa Yesus telah menampakkan diri, maka Tomas mengatakan “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (Yoh 20:25). Oleh karena itu, pada waktu Yesus menampakkan diri lagi, Yesus berkata kepada Tomas “27 Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” 28 Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” 29 Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 25:27-29).

      Kalau kita mengerti cerita di atas, maka The Master tidak akan membuat kesimpulan seperti ini “kesimpulan yg ini lebih parah lagi, ….. padahal Yesus jelas2 menegaskan bahwa kita harus percaya kepada Dia/Allah walau kita tidak melihatNya. itu berarti bahwa Yesus menyuruh Thomas percaya kepada Dia/Allah yg tidak terlihat. sedangkan kala itu Thomas sedang melihat Yesus. JAdi kalimat “Ya Tuhanku dan Allahku” apakah menunjuk kepada Yesus atau kepada Allah yg tidak terlihat???

      Yang benar adalah, Tomas seharusnya percaya kepada Yesus, walaupun Tomas tidak melihat Yesus, karena dalam beberapa pengajaran-Nya Yesus telah menyatakan kebangkitan-Nya. Dan hal ini dipertegas oleh kesaksian dari beberapa perempuan dan juga para murid. Dan selanjut-Nya ini adalah pesan bagi seluruh umat beriman, bahwa kita harus percaya akan Yesus yang menderita, wafat, bangkit dan naik ke Sorga. Kita percaya hal tesrebut, karena itulah yang diwahyukan oleh Allah. Percaya akan Saksi, yang adalah Tuhan sendiri, membuat umat Kristen tidak pernah meragukan hal ini, karena Allah tidak mungkin berbohong.

      Semoga uraian ini dapat memperjelas.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  74. saya mau tanya, kok keAllahan Yesus yg saya baca dari artikel diatas cuma berdasarkan kesimpulan penulis?? ada ngga ayat berisi pernyataan Yesus, bahwa “Aku/Yesus adalah Allah dan sembahlah Aku karena Aku adalah Allah yg bereinkarnasi menjadi Allah”. sebelumnya saya minta maaf

    • Shalom The Master,

      Terima kasih atas komentarnya tentang ke-Allahan Yesus. Memang untuk umat Non-Kristen sulit untuk menerima bahwa Yesus yang sungguh Allah dapat menjadi sungguh manusia. Untuk membuktikan hal ini, saya mengusulkan agar The Master dapat membaca beberapa artikel tentang Kristologi di bawah ini:

      Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia.

      Pertanyaan dari The Master “ada ngga ayat berisi pernyataan Yesus, bahwa “Aku/Yesus adalah Allah dan sembahlah Aku karena Aku adalah Allah yg bereinkarnasi menjadi Allah”, telah saya jawab dalam tanya-jawab sebelumnya di sini (silakan klik), dimana saya mengatakan:

      1) Ini adalah contoh bagaimana seseorang ingin memaksakan bahwa Bill Gates kaya hanya kalau dia pernah mengatakan bahwa dia kaya. Ini merupakan suatu argumen yang menurut saya kurang masuk diakal. Dengan mudah sekali orang berkata, bahwa saya adalah yang paling pintar di kelas, namun belum tentu dia benar-benar paling pintar di kelas. Namun kalau dia dapat membuktikan bahwa dia benar-benar mendapatkan nilai A dalam setiap ujian, dan nilainya paling tinggi di kelas itu, maka tanpa dia pernah mengucapkan bahwa dia paling pintar, orang akan mengakui bahwa dia paling pintar di kelas.
      Silakan membaca ilustrasi yang telah saya berikan:

      “Tunjukkan kepada saya, bahwa Bill Gates adalah orang kaya. Kalau dia tidak pernah mengatakan bahwa dia orang kaya, saya tidak akan percaya bahwa dia orang kaya.” Pernyataan seperti ini tidak mendasar, karena kita dapat melihat buktinya bahwa Bill Gates mempunyai uang 58 milyar US$, yang kurang lebih sekitar 60% dari budget negara Indonesia tahun 2008. Organisasi amalnya mempunyai uang sekitar 32% dari total budget negara indonesia selama satu tahun. Kalau kita tetap bersikeras bahwa Bill Gates tidak kaya, karena Bill Gates tidak pernah mengatakan bahwa dia kaya walaupun bukti-bukti di atas sudah menunjukkan bahwa Bill Gates orang yang sangat kaya, rasanya keberatan seperti itu kurang dapat dipertanggungjawabkan.

      Atau contoh yang lain, seorang anak mengatakan “saya tidak percaya bahwa orang tua saya mencintai saya, karena mereka tidak pernah mengatakan bahwa mereka mencintai saya.” Namun orang tua dari anak itu, sebenarnya begitu memperhatikan, berlaku lemah lembut, selalu ada di samping anak itu kalau anak itu mengalami kesulitan, mencukupi semua kebutuhan anak itu, meluangkan waktu untuk bercanda, bercerita, dll.

      Contoh yang mungkin lebih gamblang adalah seseorang yang bertanya kepada seorang suami dan mengatakan “Saya tidak akan percaya bahwa istri kamu adalah seorang wanita, karena dia tidak pernah mengatakan bahwa dia seorang wanita.” Tentu saja sang suami tidak terpengaruh, karena sang suami tahu persis bahwa istrinya adalah seorang wanita, karena istrinya telah melahirkan beberapa anak, dll.

        2) Inilah yang dilakukan Yesus, tanpa Dia berkata “Akulah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja,” orang percaya kepada-Nya bahwa Dia Tuhan. Kenapa? Karena para nabi di Perjanjian Lama telah memberitakannya melalui ratusan nubuat. Kalau memang Tuhan tidak datang ke dunia ini, kenapa para nabi memberikan ratusan nubuat? Dan nubuat ini dipenuhi secara persis dalam diri Yesus. Tentang hal ini dapat dibaca di artikel ini. Tidak ada tokoh-tokoh agama lain yang kedatangannya diberitakan sebelumnya dengan ratusan nubuat.

        3) Dan, di dalam kehidupannya, Yesus dalam beberapa kesempatan menyatakan ke-Allahan-Nya, baik dengan perkataan maupun dari mukjijat yang Dia lakukan. Tentang hal ini, dapat dibaca di artikel ini.

        4) Jadi dapat disimpulkan bahwa Yesus tidak mengatakan bahwa “Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja,” namun dia menyatakannya dalam kesempatan yang berbeda-beda dan dalam perbuatan nyata. Orang mengatakan “Action speaks lauder than words.”

          Kalau setelah membaca beberapa artikel di atas, dan The Master masih mempunyai pertanyaan yang lain, silakan untuk menyampaikannya lagi. The Master juga tidak perlu minta maaf, karena kita berdua tahu bahwa kita mempunyai iman yang berbeda. Yang terpenting di sini adalah, kita berdiskusi dengan penuh hormat dan lemah-lembut. Semoga kita dapat dituntun oleh Allah untuk menemukan kebenaran. Bagi umat Kristen, kebenaran adalah Yesus Kristus sendiri, yang mengatakan “Akulah Jalan, dan Kebenaran, dan Kehidupan” (Yoh 14:6).

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – http://www.katolisitas.org

        1. @The master:
          Keallahan Yesus tidak berasal dari kesimpulan penulis, tapi penulis memaparkannya berdasarkan pengajaran magisterium gereja yang sudah diterima pada gereja perdana (sudah di minta kepada anda untuk membaca Kristologi), jadi bukan sesuatu yang baru lagi yang baru dimunculkan di sini………….Sekarang, coba anda bandingkan dengan KEBUKANALLAHAN Yesus dengan segala pengajaran2 menyimpang yang diajarkan oleh Charles T Russel secara pribadi….nah kalau ini baru pendapat pribadinya si Russel ini…..mau tahu contohnya: salah satunya adalah pada awal saksi yehuwa terbentuk mereka masih menggunakan simbol salib, jaman sekarang ini mereka malah mengolok2 simbol salib……dan masih banyak hal lain ………Inilah bentuk ajaran INKONSISTEN buatan manusia….Pengajaran iman yang benar tidak mungkin INKONSISTEN dalam semua doktrinnya sejak awal mula sampai selama lamanya hingga dunia ini berakhir……

          Kalau kebenaran itu baru muncul tahun jaman Russel(abad 19) (atau jaman reformasi thn1500an) dengan segala pengajarannya (yang menyimpang), betapa teganya Yesus membohongi murid2 Nya dan para pengikutnya termasuk jutaan orang dari seluruh penjuru dunia yang sudah menumpahkan darahnya hanya demi seorang pembohong Yesus yang pernah berkata” ….Aku akan menyertai kamu sampai akhir jaman….”selama 19 abad…….!!!!!!!! 1900 tahun…..!!!!!!!dihitung dari hari kenaikanNya ke surga…..

          Jadi yang mana yang merupakan kesimpulan pribadi? Penulis atau Charles T Russel?????? Silahkan anda jawab dengan kejernihan hati dan akalbudi anda…..

      1. salam damai dalam kristus untuk team katolisitas

        Pak Stef & ibu Inggrid ytk
        Pak dan ibu di tempatku sedang gencar2nya penyebaran sekte Jehowah, mereka mengicar org2 katolik yang secara pendalaman kitap suci kurang mendalami. Dan sudah beberapa org yang pindah aliran jehowah. saya minta bantuan artikel perbandingan antara kita yg katolik dgan mereka dan petunjuk mengkonter mereka.
        karena tidak semua warga punya waktu dan internetan, rencana akan saya bagikan ke linkungan untuk mengkonter para penyebar jehowa itu .
        Jujur saya kewalahan kalau debat dengan mereka , tapi dikit demi dikit sy jadi mencari tau iman katolik saya, sampai menemukan web katolisitas ini.
        sisi positifnya jadi belajar lebih dalam lagi…..
        ok pak & ibu saya tunggu jawabanya…n thanks Kalian harta Gereja yang hidup Tuhan memberkati

        [Dari katolisitas: silakan untuk membaca artikel di atas – silakan klik]

        • bersama dengan ini saya mau nyatakan..
          keprihatinan saya terhadap banyaknya ‘MANUSIA’ yang saat ini tambah sombong…sok tahu dan tidak mau tau…alhasil hanya komentar just for the sake of controversy dan menjelek-jelekkan agama satu sama lain…

          kalau kita memang maunya tahu kebenaran, marilah kita merendahkan hati untuk belajar mendengarkan satu sama lain…toh jika memang terbukti kebenarannya, mari kita telaah bukan dengan akal budi manusia yang sangat pendek tetapi dengan doa dan kerendahan hati ingin diterangkan budinya…

          saya sangat tidak setuju bahwa YEsus bukanlah Tuhan….
          sungguh pernyataan iman yang sangat menyedihkan dari MEREKA …..tidak perlu lagi saya berikan alasan dan bukti nyata tetapi itu sudah dipaparkan oleh Pak Stefanus dan beberapa teman. jika KALIAN yang tidak setuju bahwa Yesus adalah Tuhan….tolong baca paparan dan diskusi yang telah dipaparkan dengan hati seorang murid yang mau setidaknya melihat lebih dalam….

          kemarin saya sempat membaca majalah Hidup. dan ada satu pernyataan dari seorang penulis.

          HONEORES MUTANT MORES
          saat manusia mulai berkuasa, berubahlah pula tingkah lakunya dan pikirannya…

          nah…
          mungkin kita terkadang sudah sok berkuasa karena sudah tahu teori semata…
          namun Firman Tuhan bukan teori. bukan alasan. bukan pembahasan..jadi kacamata manusia tidak bisa dipakai disini….ayo….pakai kacamata seorang murid yang tidak tahu apa apa dan minta bimbingan roh kudus…..

          KEMULIAAN KEPADA BAPA, PUTRA DAN ROH KUDUS
          seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala masa
          amin

        • Bpk. Stef dan Ibu Inggrid Yth. ,
          Mengapa saksi Yehowah diduga banyak mengincar umat Katolik ?
          Mengapa saksi Yehowah tidak lebih fokus mengincar kepada umat yg belum mengenal Injil ?
          Mengapa selalu tolak ukurnya Perjanjian Lama ketika saya didatangi / diinjili ?
          Mengapa mereka tidak memberikan alamat situs resminyanya (mis. spt. katolisitas / muslim dll nya) ?
          Mengapa kalau masuk rumah orang, sering bicara bahasa injilnya ? (padahal belum tentu yg punya rumah suka bahasa injilnya)
          Mengapa kalau ditolak datang mereka masih ingin bertamu lebih lama ? (misal sedang repot, apa ga ada hati nurani / perasaan apa ya ? )
          Mengapa begitu yaa ?

          • Shalom Abdultakdung,

            Terima kasih atas pertanyaannya tentang Saksi Yehuwa. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:

            1) “Mengapa saksi Yehowah diduga banyak mengincar umat Katolik ?” Saksi Yehuwa (mungkin) banyak mengincar umat Katolik, karena banyak umat Katolik yang mungkin tidak terlalu tahu akan iman Katolik yang benar, serta mempunyai pengetahuan Alkitab yang minim, sehingga mudah sekali dibelokkan oleh ajaran-ajaran yang tidak bertentangan dengan iman Katolik. Dan kenyataan ini seharusnya menjadi tantangan bagi pihak-pihak yang berkarya dalam proses katekese. Diharapkan agar para katekis / pengajar dapat memberikan pembekalan iman Katolik yang baik. Dan kenyataan ini juga seharusnya menjadi tantangan bagi seluruh umat Katolik, agar dapat bersungguh-sungguh mempelajari iman Katolik dengan benar.

            2) “Mengapa saksi Yehowah tidak lebih fokus mengincar kepada umat yg belum mengenal Injil ?” Saya tidak tahu alasan mereka secara persis. Namun, akan lebih mudah untuk berdiskusi dengan orang yang telah mengenal Injil, namun orang tersebut tidak terlalu mengerti pesan Injil. Dengan demikian, orang tersebut akan mudah untuk dibelokkan dari pesan Injil yang sebenarnya.

            3) “Mengapa selalu tolak ukurnya Perjanjian Lama ketika saya didatangi / diinjili ?” Karena mereka ingin membuktikan bahwa Tuhan adalah YHWH, yang menjadi dasar bagi nama Saksi Yehuwa / Saksi Yehova. Silakan melihat penjelasan tentang Yahweh / Tetragrammton di sini (silakan klik).

            4) “Mengapa mereka tidak memberikan alamat situs resminyanya (mis. spt. katolisitas / muslim dll nya) ?” Situs resmi mereka dalam bahasa Inggris adalah: http://www.watchtower.org/ dan situs dalam bahasa Indonesia adalah: http://www.watchtower.org/in/index.html . Saya tidak tahu apakah situs mereka dalam bahasa Indonesia adalah situs resmi mereka atau tidak.

            5) “Mengapa kalau masuk rumah orang, sering bicara bahasa injilnya ? (padahal belum tentu yg punya rumah suka bahasa injilnya)” Mereka menggunakan Alkitab yang berbeda dengan Alkitab yang diakui oleh LAI dan LBI, atau Alkitab yang dipakai oleh umat Kristen. Mereka menerjemahkan Alkitab dengan akidah yang berbeda dengan Alkitab yang kita kenal, sehingga mereka dapat mempergunakannya untuk mendukung doktrin yang mereka percayai. Namun, sebenarnya, dari Alkitab merekapun, kita tetap dapat membuktikan kesalahan doktrin mereka.

            5) “Mengapa kalau ditolak datang mereka masih ingin bertamu lebih lama ? (misal sedang repot, apa ga ada hati nurani / perasaan apa ya ?)” Yang menjadi masalah di Indonesia adalah banyak orang yang tidak enak hati, sehingga orang yang dikunjungi tidak mengatakan secara terus terang bahwa dirinya sedang tidak bisa menerima tamu. Kita tidak bisa mengasumsikan bahwa mereka tahu bahwa kita sedang repot. Kalau kita sedang repot dan tidak bisa menerima kunjungan mereka, ya kita harus katakan secara terus terang. Di satu sisi, kita harus menghargai semangat mereka untuk menyebarkan ajaran mereka, walaupun memang ajaran mereka bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik. Seandainya banyak umat Katolik mempunyai semangat seperti umat Saksi Yehuwa, maka Gereja Katolik akan berkembang dengan lebih pesat lagi.

            Mari, dalam kapasitas kita masing-masing, kita harus berjuang untuk memperdalam ajaran Gereja Katolik, sehingga pada saat diperlukan (seperti menerima kunjungan Saksi Yehuwa), kita dapat mempertanggungjawabkannya dengan baik. Abdul dapat juga mencetak artikel tentang Saksi Yehuwa dari katolisitas.org dan memberikannya kepada anggota Saksi Yehuwa yang mendatangi anda. Semoga dapat membantu.

            Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
            stef – http://www.katolisitas.org

            • waduh… ini artikel pesanan saya yang sudah lama banget saya tunggu. terimakasih ya. tapi kok malah jadi rame komentnya… seru!! saya juga baru belajar sedikit tentang iman katolik. dari pengalaman, butuh satu keberanian untuk mau benar2 rendah hati belajar dan belajar. dalam prosesnya pasti banyak pertanyaan, protes dan pertentangan…itu wajar. karena sekali lagi IMAN bukanlah logika; logika punya banyak kelemahan karena dia punya keterbatasan dan selalu menuntut bukti. tetapi IMAN; di dalamnya ada KASIH dan HARAPAN. KASIH itu lemah lembut, murah hati, sabar, tidak cemburu; sedang HARAPAN adalah hal yang kita percaya bahwa Tuhan pasti menyiapkan yang terbaik(bukanOptimis) meski belum tahu apa yang akan terjadi nanti. hanya kerendahan hati, doa, membaca firman serta menjalani hidup bersosialisasi (secara wajar) dengan orang di sekitar yang akan meneguhkan IMAN, menguatkan HARAPAN dan membuat kita semakin berlimpah dalam KASIH. maka di situlah Kerajaan Allah terwujud. Berkah Dalem.

      Comments are closed.