Pertanyaan:
[Dari Katolisitas: Tulisan berikut ini adalah pandangan Machmud, yang mewakili pandangan salah satu gereja Protestan tentang teori ‘Secret Rapture’/ ‘pengangkatan rahasia’ yang mengajarkan bahwa di akhir dunia nanti Yesus akan datang dua tahap, pertama secara rahasia, untuk mengangkat jiwa-jiwa orang-orang pilihan-Nya dan yang kedua adalah secara publik, sebagai Hakim dan Raja.
Di bawah tulisan Machmud adalah jawaban Ingrid yang mengambil dasar dari pengajaran Alkitab seperti yang diajarkan oleh Gereja Katolik].
Salam damai sejahtera Ingrid menulis : Menurut saya: Injil Mat 10 : 26-27 menulis : Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Jadi kalau bapa2 Gereja tidak/belum menuliskan tentang hal kedatangan Tuhan dengan lengkap, maka kita sebagai generasi akhir zaman wajib untuk menyelidiki dan menemukan apa yang tersembunyi itu dan memberitakan kepada orang lain,sebab Tuhan sudah berjanji akan membukakanNya. Kalau A Catholic Commentary on Holy Scripture, gen ed. Dom Orchard p. 637-638 meng interpretasikan hanya sampai hari kedatangan Yesus yang pertama kali, maka itu berarti tidak lengkap, sebab 70 minggu Daniel itu mencakup mulai zaman Daniel sampai dengan Kerajaan 1000 tahun. Dan untuk kedatanganNya yang kedua kali ternyata memang terjadi dalam 2 tahap, Tahap pertama Dia datang sebagai pencuri, sehingga orang2 beriman yang tidak ber-jaga2 dan tidak penuh Roh Kudus pasti akan tertinggal. TAHAP I : 1Tes 4 : 16-17 (Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan). Wah 3 : 3 (Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu). Wah 16 : 15 (”Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”) TAHAP II Mat 24 : 30 (Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.) Inilah sedikit dari apa yang sudah saya ketahui yang ingin saya bagikan buat katolisitas.org. Semoga bisa menjadi berkat buat semua orang yang membacanya. Salam, Machmud | Tambahan informasi dari Machmud tanggal 6 Juni 2009 Salam dami sejahtera Berikut ini bukti2 kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua dalam 2 tahap : BUKTI-BUKTI 2 TAHAP KEDATANGAN TUHAN YESUS : 2 TAHAP SAAT KEDATANGANNYA KERAHASIAAN WAKTU KEDATANGANNYA NAMA HARI ITU PERISTIWA YANG TERJADI PADA KEDATANGAN TUHAN DATANG SEBAGAI APA (I) DATANG SEBAGAI APA (II) CARA KEDATANGANNYA TUJUAN KEDATANGANNYA UNTUK SIAPA DATANG DIMANA DATANG DENGAN SIAPA ARTINYA BAGI YANG MENUNGGU APA YANG DIALAMI ORANG-ORANG YANG MENUNGGU DISERTAI KEBANGKITAN ORANG MATI (Mat 27 : 52 / Mat 28 : 2) TANDA-TANDA KHAS DARI KEDATANGAN TUHAN AKHIR DARI DOSA Demikianlah bukti-bukti bahwa kedatangan Tuhan yang ke dua itu terjadi dalam 2 tahap. Salam |
Jawaban:
Shalom Machmud,
Pertama-tama, terima kasih anda sudah menuliskan panjang lebar pandangan anda tentang tahapan kedatangan Yesus di akhir jaman. Setidak-tidaknya, sekarang pembaca Katolisitas dapat membaca dari tulisan anda, apa yang menjadi pandangan salah satu gereja Protestan tentang hal ini.
Namun sebagai orang Katolik, saya juga tetap memegang apa yang menjadi pengajaran Gereja Katolik, yang memang berbeda dengan pandangan tersebut. Saya telah mencoba menjabarkannya dalam artikel “Rapture” menurut ajaran Gereja Katolik (silakan klik), dan saya akan mencoba menjelaskan sekali lagi pada jawaban saya ini. Semoga Machmud dapat membaca dan merenungkannya, dan saya persilakan anda menilai menurut terang hati nurani anda, mana yang benar.
1. Gereja Katolik berpegang pada pengajaran di Alkitab, bahwa kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi hanya satu kali saja, secara tiba-tiba seperti pencuri, dan tidak dapat diketahui sebelumnya:
– 1Tes 5 : 2 “karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.”
– Mat 24:44: Yesus memperingatkan bahwa kedatangan-Nya adalah “pada saat yang tidak kamu duga.”
– Mat 25: 13: Yesus berkata, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.”
– Mat 13:35-37: Dalam perumpamaan, Yesus mengajarkan agar kita berjaga-jaga, sebab “kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang.”
– Luk 12:46: “Tuan rumah itu akan datang pada hari yang tidak disangkanya, pada saat yang tidak diketahuinya.”
– Kis 1:7: Yesus berkata, bahwa kita “tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.”
-1 Tes 5:2; 2 Pet 3:10; Why 3:3, Why 16:15 – Hari Tuhan akan datang seperti pencuri ….
Maka orang-orang yang berusaha menghitung akhir jaman, apalagi yang sampai dengan yakin mengumumkannya, sebenarnya tidak mengindahkan pengajaran yang disampaikan oleh ayat- ayat ini.
2. Gereja Katolik, berpegang pada ajaran Bapa Gereja, terutama St. Agustinus (lihat City of God, buku XX, 8) , tidak mengartikan 1000 tahun tersebut sebagai arti literal, namun mengartikannya sebagai masa Gereja Katolik, yang terbentang antara kedatangan Yesus yang pertama dan kedatangan-nya yang kedua di akhir jaman. Ia menggambarkan bahwa Iblis telah diikat oleh kematian dan kebangkitan Yesus. Maka kata seribu di sini merupakan simbol, seperti juga ayat-ayat yang lain dalam Alkitab yang mengatakan ‘seribu’, atau ‘beribu-ribu’ sebagai angka yang menggambarkan jumlah yang besar/ banyak sekali. Contoh:
– Dan 7:10, “seribu kali beribu-ribu melayani Dia” (dalam bahasa Inggris, “a thousand thousands served Him.”)
– 2 Pet 3:8, “di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.”
Lebih lanjut tentang penjelasan seribu tahun ini, silakan juga membaca jawaban ini (silakan klik).
3. Anda mengutip Mat 10:26-27. Ya Gereja Katolik juga meyakini bahwa ayat itu akan digenapi pada saat Penghakiman Umum/ Terakhir, di mana Yesus akan menyatakan segala sesuatu, dan tidak ada yang tersembunyi. Dosa yang terkecilpun akan dinyatakan salah di hadapan semua orang, dan kebaikan biar yang kecil sekalipun akan dihargai dan dinyatakan di hadapan semua orang.
4. Anda menulis, “Jadi kalau bapa2 Gereja tidak/belum menuliskan tentang hal kedatangan Tuhan dengan lengkap, maka kita sebagai generasi akhir zaman wajib untuk menyelidiki dan menemukan apa yang tersembunyi itu dan memberitakan kepada orang lain, sebab Tuhan sudah berjanji akan membukakanNya.
Jangan kita terpaku (puas) hanya dengan apa yang diajarkan oleh bapa2 Gereja saja, tapi marilah kita belajar untuk mengetahui apa2 yang masih termeterai/tersembunyi yang belum dibukakan tersebut.”
Dalam hal ini saya kurang sepaham dengan anda. Bagi saya, seandainya masih ada kekurangan yang belum dinyatakan oleh Bapa Gereja, maka saya sebagai orang Katolik hanya mengimani apa yang dinyatakan oleh Magisterium Gereja Katolik, sebab mereka adalah para penerus rasul-rasul Yesus, yang dipimpin oleh Roh Kudus sehingga tidak mungkin sesat sampai akhir jaman (lih. Mat 28:20, Mat 16:18, Mat 18:18). Maka saya tidak dapat dan bahkan tidak berani mengemukakan pendapat saya sendiri dalam hal doktrin, sebab saya tidak mau melepaskan diri dari ajaran yang sudah ditetapkan oleh Yesus dan para rasul, seperti yang dipercayakan kepada para penerus mereka, yaitu Magisterium Gereja Katolik.
5. Buku A Catholic Commentary on Holy Scripture, gen ed. Dom Orchard p. 637-638, memang menyampaikan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik tentang kedatangan Yesus. Namun apa yang saya tuliskan tidak terbatas pada buku itu saja. Pertama-tama, malah saya mengambil sumber dari Alkitab, pengajaran Bapa Gereja dan Katekismus Gereja Katolik yang juga mengajarkan hal yang sama. Seperti yang sudah saya katakan tadi, kedatangan kedua ini tidak terjadi bertahap-tahap, tetapi satu kali saja. Jadi apa yang anda pisahkan, tahap I dan tahap II sebenarnya menurut ajaran Gereja Katolik, merupakan satu peristiwa.
Tak dapat dipungkiri, bahwa gereja Protestan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang hal ini. Bahkan tentang kedatangan tahap 1-pun banyak pendapat. Ada yang mengatakan rapture terjadi pada awal minggu ke 70, ada yang mengatakan ditengah-tengah minggu tersebut. Keduanya pada dasarnya mengacu pada kedatangan Yesus yang terjadi lebih dari sekali, pertama, pada saat rapture/ pengangkatan, kedua saat mengalahkan Anti-Kristus, atau bahkan mungkin juga pada akhir kerajaan 1000 tahun di dunia. Hal ini tidak sesuai dengan Aklitab yang jelas mengatakan kedatangan Yesus yang kedua hanya terjadi satu kali, dan Alkitab tidak mengatakan adanya dua tahap kedatangan Kristus di akhir jaman (yang dikatakan adalah the Second Coming of Christ, bukan comings)
6. Mari sekarang kita melihat kepada tahapan seperti yang anda tuliskan:
Anda menulis: quote “TAHAP I :
Tuhan datang seperti pencuri untuk menjemput mempelainya, Dia datang di-awan2 dan tidak semua orang melihat/tahu kecuali orang2 pilihannya.” unquote.
Menurut anda, ini berdasarkan ayat:
1Tes 4 : 16-17 “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan”.
Dari ayat ini sesungguhnya, tidak disampaikan bahwa kedatangan Tuhan adalah rahasia. Malaikat yang berseru, dan sangkakala berbunyi adalah gambaran yang sangat jelas dan tidak tersembunyi. Kita teringat akan bunyi sangkakala yang meruntuhkan tembok Yerikho pada jaman nabi Yosua (lihat Yos 6). Bunyi sangkakala di sini adalah sesuatu yang keras sekali, sehingga tidak mungkin rahasia. Juga hal Yesus datang di awan-awan, itu juga merupakan sesuatu yang kelihatan. Ayat-ayat di atas tidak menyebutkan bahwa kejadian tersebut tidak kelihatan. Juga perkataan,”tidak semua orang melihat/ tahu kecuali orang-orang pilihan-Nya” tidak tertulis dalam teks.
Sedangkan ayat berikut yang anda kutip yaitu 1Tes 5 : 2, 4, Why 3:3, 16:15 yang menggambarkan kedatangan Yesus yang kedua yang tiba-tiba seperti pencuri itu juga diyakini oleh Gereja Katolik. Tetapi ‘seperti pencuri’ ini tidak untuk diartikan sebagai ‘rahasia’. Sebab, kedatangan pencuri tidak identik dengan kerahasiaan, namun yang jelas pencuri datang tiba-tiba dan tak disangka-sangka.
Jadi dalam hal ini, kesimpulan yang anda tuliskan tersebut sesungguhnya bukan langsung diperoleh dari teks, tetapi ide “secret rapture” itu sepertinya sudah ada dulu, baru kemudian dicocok-cocokkan dengan yang tertulis dalam ayat tersebut. Padahal jika kita membaca langsung dari ayat tersebut, tidak demikian. Setidaknya itulah yang diajarkan oleh para Bapa Gereja dan semakin saya renungkan ayat ini, semakin saya meyakini ajaran mereka.
Lalu anda menulis: quote “TAHAP II
Tuhan datang sebagai HAKIM dan RAJA untuk mengadili umat manusia yang tertinggal yang tidak ikut terangkat pada kedatanganNya yang kedua tahap pertama. Dia datang di dunia untuk membinasakan Antikris dan para pengikut2nya. Dan kedatanganNya ini dilihat oleh semua orang yang ketinggalan.” unquote
Mat 24 : 30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Luk 21 : 27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Yudas 14 Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya.
Why 1 : 7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Pada ayat-ayat tersebut, tidak dikatakan bahwa ‘yang tertinggal, yang tidak terangkat pada kedatangan pertama’ akan melihat Dia. Malah dikatakan, “semua bangsa di bumi akan meratapi Dia”.
Maka para Bapa Gereja yang selalu membicarakan kedatangan Yesus yang kedua sebagai satu kali saja, melihat bahwa kejadian yang anda jabarkan dalam tahap kedua ini sebenarnya sama dengan kejadian tahap ke I. Tuhan Yesus akan datang bersama-sama dengan para orang kudusnya yang sudah meninggal pada akhir jaman. Dan memang segala sesuatunya akan terjadi “dalam sekejap mata” (2 Kor 15:52), seperti kata Rasul Paulus, maka memang tidak dimaksudkan untuk dijabarkan secara rinci. Secara umum, rombongan Kristus itu akan disambut di awan-awan oleh orang-orang yang beriman. Inilah “pertemuan” umat beriman dengan Yesus di angkasa [atau ‘rapture’], namun ini terjadi tidak rahasia. Seluruh kawanan, yaitu Yesus dan umat beriman, akan turun ke dunia. Semua orang yang sudah mati akan dibangkitkan. Sesaat setelah itu Pengadilan Terakhir diadakan untuk mengadili setiap manusia di hadapan segala ciptaan, untuk menyatakan segala sesuatu (yang benar dan yang salah) di hadapan semua orang. Setalah Pengadilan Terakhir, tidak ada lagi waktu, yang ada hanya keabadian. Orang yang jahat, tubuh dan jiwanya akan masuk neraka, sedangkan orang yang baik, tubuh dan jiwanya akan masuk ke surga. Bumi/ dunia akan diubah oleh Tuhan Yesus, dan dijadikan satu dengan kesempurnaan surgawi, sehingga dikatakan sebagai “Surga dan bumi yang baru”.
7. Berikut ini adalah keterangan yang diberikan oleh Dr. Lawrence Feingold, STD pembimbing Teologi website ini [yang saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia]
“Mengenai ayat 1 Tes 4:13-18 tersebut, tak diragukan lagi bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Rasul Paulus adalah metaphor/ lambang, seperti halnya yang disebutkan dalam kitab Wahyu. ‘Pengangkatan’ para beriman untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan tersebut adalah sehubungan dengan penyambutan agung yang dilakukan oleh para beriman yang menjadi anggota Tubuh Kristus, untuk menjemputnya ke dunia dan kemudian terjadi Penghakiman Umum/Terakhir. Penjemputan ini bukan hanya merupakan “rapture”/ pengangkatan para beriman yang masih hidup pada saat itu, tetapi juga termasuk para beriman yang telah wafat. Inilah sebabnya, mengapa Rasul Paulus dalam 1 Tes 4 mengajarkan kepada umat di Tesalonika agar tidak berdukacita berlebihan terhadap mereka yang telah meninggal. Sebab, umat beriman yang masih hidup pada kedatangan Kristus yang kedua tidak berarti mempunyai kelebihan/ keuntungan jika dibandingkan dengan umat beriman yang sudah meninggal. Untuk alasan ini, Rasul Paulus berkata, “…kita yang masih hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.” (ay.15). Maka umat beriman, baik yang masih hidup pada saat itu maupun yang sudah meninggal akan sama-sama menyaksikan kemuliaan Tuhan pada kedatangan-Nya yang kedua, bagaimana kejahatan dikalahkan, kebangkitan semua orang mati dan Pengadilan Umum/ Terakhir. Sepertinya, hal ini terjadi hampir bersamaan. Maka pertemuan umat beriman yang menjemput dengan Kristus di awan-awan tersebut merupakan peristiwa publik, sehingga bertentangan dengan teori Protestan tentang “secret rapture“/ “pengangkatan rahasia” tersebut.
Hal yang penting lainnya adalah pertemuan antara Yesus dengan umat beriman ini tidak terjadi sebelum penderitaan/ Tribulation, untuk membebaskan umat beriman dari penganiayaan sang Antikritus. Pertemuan ini justru akan terjadi di akhir masa kejayaan Antikristus, ketika Kristus datang, untuk mengalahkan kejahatan dan menghakimi dunia.
Karena Rasul Paulus menyampaikan pengajaran ini dengan gaya bahasa metafor, maka kita seharusnya tidak mengartikan metafor ini terlalu harafiah, untuk mengetahu secara persis sinopsis kronologis tentang rentetan kejadian pada kedatangan Kristus yang kedua ini, misalnya siapa-siapa yang bangkit terlebih dahulu, dst. Keinginan untuk mengartikan secara detail inilah yang melahirkan begitu banyak interpretasi gereja Protestan tentang “rapture” dan kejadian pada kitab Wahyu, padahal sesungguhnya bukan itu yang ingin disampaikan oleh Rasul Paulus.”
Demikianlah tanggapan saya terhadap pandangan anda tentang kedua tahap kedatangan Yesus di akhir jaman, termasuk di dalamnya pengajaran “secret rapture“/ pengangkatan rahasia umat beriman.
Saya memahami maksud baik Machmud untuk mengingatkan saya tentang hal “rapture” ini dari sudut pandang anda. Namun semakin saya mempelajarinya [baik dari Alkitab maupun tulisan para Bapa Gereja dan para pakar rapture] dan merenungkannya, semakin saya menjadi yakin akan ajaran Gereja Katolik. Untuk hal ini malah saya perlu berterima kasih kepada anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org
Salam Damai Tuhan, semoga IA senantiasa bersama kita.
Saya ingin bertanya:
1. Apakah betul Yesus lahir pada tanggal yang sekarang gereja kita tetapkan yaitu tanggal 25?
2. Kenapa bulan dan tanggal kematian Yesus tidak di pastikan? sehingga kadang perayaan hari raya Paskah kadang jatuh pada bulan Maret kadang pada bulan April. Sebenarnya perhitungan kalendarnya gimana?
3. Tolong ceritakan tentang awal mula kejadian pemberontakan Lucifer bersama anggota nya melawan kerajaan Allah. Apakah perpecahan itu terjadi sebelum manusia pertama diciptakan atau sesudah ? Apa alasan dan motif Lucifer sampai melawan Allah kita?
Terimakasih banyak atas perhatianya.
GOD BLESS YOU
Albert
Timor Leste
Shalom Albert,
Terima kasih atas pertanyaannya. Berikut ini adalah jawaban dari pertanyaan Albert:
1) Tidak ada yang tahu persis tanggal berapa Yesus lahir. Namun, yang penting adalah Gereja merayakan kedatangan-Nya di dunia ini dengan sukacita, karena melalui Kristus, maka keselamatan menjadi mungkin bagi umat manusia. Saya pernah menjawab pertanyaan ini di sini (silakan klik), dan mengetahui tahun kelahiran Yesus ada di sini (silakan klik).
2) Tanggal kematian Yesus memang dirayakan, bukan menurut kalender yang kita kenal saat ini. Pada awalnya, hari Paskah – memperingati kebangkitan Kristus – dirayakan 14 hari setelah “full moon of the vernal equinox“, berdasarkan perhitungan perayaan Passover (Paskah) bangsa Yahudi. Pada awalnya, perayaan Paskah bukan selalu jatuh hari Minggu, namun selalu jatuh 14 hari setelah full moon. Kemudian pada Konsili Niceae (tahun 325), hari Paskah ditetapkan pada hari Minggu pertama setelah full moon, dengan dasar yang paling utama adalah karena Kebangkitan Kristus jatuh pada hari Minggu. Karena hari Minggu menjadi suatu keputusan konsili untuk merayakan Paskah, maka hari Paskah tidak lagi terlalu persis 14 hari dari full moon. Oleh karena itu, perayaan Paskah bervariasi dari tanggal 22 Maret sampai 25 April. Walaupun tanggalnya bervariasi, yang terpenting adalah umat Allah merayakan hari Paskah, hari yang paling penting bagi umat Allah.
3) Tentang kejatuhan malaikat dipercaya terjadi sebelum penciptaan manusia. St. Augustinus mempercayai bahwa pada kisah perciptaan, dimana ketika Tuhan memisahkan antara terang dari gelap (lih. Kej 1:4), menceritakan kejadian pemisahan antara malaikat yang baik dan malaikat yang jahat. Kejadian tentang kejatuhan dari Lucifer juga diceritakan di dalam kitab Yesaya 14, dimana dikatakan bahwa Lucifer adalah sebagai Bintang Timur, putera fajar. Dan bagaimanakah kejatuhan para malaikat yang jahat? Dikatakan di Yesaya “(13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! (15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.” (Yes 14:13-15)
Dari ayat ini dan juga dari tradisi Gereja serta tulisan Bapa Gereja, maka kejatuhan para malaikat adalah sama seperti kejatuhan manusia pertama, yaitu dikarenakan oleh dosa kesombongan. Lucifer, sang bintang terang ingin menjadi sama seperti Tuhan, ingin menentukan baik dan buruk menurut parameter sendiri. Karena dosa senantiasa mempunyai dimensi sosial, maka kejatuhan Lucifer membawa sebagian malaikat turut serta melawan Tuhan, sama seperti kejatuhan Adam ke dalam dosa mengakibatkan konsekuensi dosa asal bagi seluruh umat manusia.
Katekismus Gereja Katolik mengatakan “Setan atau iblis dan roh-roh jahat yang lain pada mulanya adalah malaikat, tetapi mereka jatuh, karena dengan kehendak bebas mereka menolak melayani Allah dan keputusan-Nya. Keputusan mereka melawan Allah bersifat definitif. Mereka berusaha untuk menarik manusia dalam pemberontakan mereka melawan Allah” (KGK, 414).
Demikian jawaban yang dapat saya berikan, dan semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Terimakasih banyak atas segala penjelasan bapak Stefanus.
Setidaknya saya sudah bisa sedikit mengerti tentang hal-hal tersebut diatas.
Semoga Tuhan memberkati
Albert
Timor Leste
Salam damai Kristus,
Kebetulan bacaan injil hari ini dari Markus 9:2-10. Dari situ saya membaca nya dari 9:1-10 tetapi di ayat 1 (9:1) sulit utk di pahami:
9:1 ” Kata-Nya lagi kepada mereka: /”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”*
Yang saya kurang pahami adalah apa yang dimaksudkan Yesus tentang melihat kerajaan surga sebelum mati.
Mohon bimbingan bapak Stefanus.
Terimakasih banyak.
Semoga Tuhan memberkati.
Albert
Timor Leste
Shalom Albert,
Dalam Mrk 9:1 Yesus mengatakan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa." Kerajaan Allah di sini memang tidak untuk diartikan sebagai kedatangan Yesus yang kedua. Kerajaan Allah yang datang dengan kuasa di sini mengacu kepada penyebaran dan perkembangan Gereja di masa kehidupan para rasul. Banyak dari mereka yang hadir pada saat Yesus berkata demikian masih hidup untuk menyaksikan hal itu. Penyebaran dan perkembangan Gereja di dunia dapat diterangkan hanya oleh kuasa ilahi yang diberikan oleh Tuhan kepada Tubuh Mistik Kristus yaitu Gereja. Kejadian Yesus yang dimuliakan di atas gunung (Transfigurasi) yang terjadi sesudah Yesus mengucapkan hal ini merupakan sebuah tanda, yang diberikan kepada para rasul, tentang ke- Allahan Yesus dan tentang kuasa-kuasa ilahi yang akan diberikan-Nya kepada Gereja-Nya. (Sumber: The Navarre Bible, RSV (Princeton: Scepter Publishers, 2002), p. 268)
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Salam damai sejahtera
Terima kasih Ingrid,
Saya hanya menyampaikan apa yang sudah saya tahu dari Alkitab.
Saya tidak ingin memperdebatkan ALKITAB, sebab Firman Allah bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk diyakini dan di imani.
Satu kali nanti pada saatnya kita akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, yang penting bagi kita ialah kita bisa masuk ke dalam kesukaan Tuhan kita yaitu didalam kerajaanNya.
Sekarang ini kalau kita mati hari ini pasti kita masuk ke Surga, tetapi kalau kita masuk ke dalam zaman Antikris dan tidak ikut dalam pengangkatan, apakah kita masih bisa mempertahankan iman percaya kita didalam aniaya yang besar dan menakutkan itu ?
Mudah2an semua kita akan ikut dalam pengangkatan yang kita tunggu2 tsb.
Salam
Machmud
Shalom Machmud,
Memang benar, pada akhirnya Firman/ Sabda Allah adalah untuk diimani dan dilakukan. Namun juga benar, sebelum kita imani, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang kita imani. Selama kita hidup di dunia ini, Tuhan memberi kepada kita kesempatan untuk mempelajari Sabda Allah itu dengan akal budi kita, dan juga melalui arahan dari mereka yang telah lebih mendalami Alkitab. Memang jika anda bertanya pada saya, maka saya lebih mempercayai kesaksian dan pengajaran dari para Bapa Gereja, yang memang sehari-harinya telah mengabdikan diri mereka untuk mempelajari Alkitab sampai kepada bahasa aslinya dan merenungkannya. Dalam hal ‘pengangkatan’ untuk menghindari Antikristus ini, sayangnya memang kita berbeda pendapat. Sesungguhnya secara manusiawi, tak ada orang yang mau menderita. Dan sebenarnya, jika saya tidak memperhitungkan ayat-ayat lain dalam Alkitab, maka memang pandangan ‘diangkat untuk terbebas dari penderitaan’ sepertinya memang mudah diterima. Namun terlalu banyak ayat dalam Alkitab yang lain yang tidak mendukung pandangan ini, yang telah juga saya tuliskan di jawaban saya di sini (silakan klik). Salah satunya adalah Tuhan Yesus sendiri mengatakan ini:
Yoh 15: 20: “Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu …..” Yesus mengingatkan kepada kita bahwa, kita tidak akan lebih besar daripada Dia. Jika dunia membenci dan menganiaya Dia maka kitapun akan mengalami hal yang sama. Mungkinkah seseorang berpendapat bahwa ia tak akan melalui penganiayaan, jika Yesus sendiri mengatakan bahwa kita semua akan mengalaminya? Mungkin kuncinya adalah ayat berikut ini, yaitu bahwa kita harus kuat dalam iman, karena percaya bahwa Tuhan telah mengalahkan dunia, sehingga Ia akan menuntun kita melalui segala rintangan untuk menuju kemenangan!
Yoh 16:33: “… Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Karena Tuhan Yesus juga mencapai kemuliaan kebangkitan-Nya lewat salib dan penderitaan, maka jika kita pengikut Yesus yang sungguh, justru ayat yang dikatakan oleh Yesus itu ditujukan kepada kita, entah kita itu jemaat awal, jemaat masa sekarang, atau jemaat di akhir jaman. Satu hal yang pasti, berpegang teguh pada Yesus akan membuat kita mampu melewati segala sesuatu, sebab Yesus sendiri yang telah mengalahkan dunia, akan menguatkan kita. Inilah realitas yang nyata dalam kesaksian hidup para orang kudus dan martir.
Machmud, saya akan mengakhiri topik diskusi ini ya. Saya percaya kita sudah sama-sama mengerti dan menghargai pendapat masing-masing. Harapan kita sama, bahwa suatu saat nanti kita dapat mencapai suka cita dan kebahagiaan surgawi bersama Yesus. Caranya seperti apa, kita serahkan kepada Tuhan Yesus. Ia yang paling mengerti segala yang terbaik bagi kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Salam damai sejahtera
Dear Ingrid,
Mengapa Yesus menggambarkan kedatanganNya dengan memakai contoh air bah di zaman NUH (Mat 24 : 37-38) ?
Bukankah itu untuk menunjukkan bahwa sebelum air bah itu datang Allah sudah menyiapkan orang2 pilihanNya untuk diselamatkan di dalam bahtera ? Meskipun cuma 8 orang saja !
Demikian juga kedatanganNya nanti. Gereja juga akan mengalami aniaya (Alkitab menulis bahwa pehukuman itu dimulai dari GerejaNya), jadi salib itu pasti ada , dan itu terjadi pada 3,5 tahun yang pertama dari zaman antikris.
Sekarang saja di Indonesia berapa banyak Gereja yang dibakar ,jadi aniaya itu sudah mereka alami.
Sisanya 3,5 tahun yang kedua setelah orang2 pilihanNya diangkat (dimasukkan dalam bahtera NUH) barulah akan dibinasakan oleh antikris.
Sebab itu Tuhan berkata : masih adakah iman dibumi ketika AKU datang kembali.
Wah 13 : 7-8 , tentang orang2 kudus disini adalah seperti yang tertulis 1/3 bintang dilangit akan jatuh.
Itulah orang2 kudus pemimpin2 Gereja yang akan jatuh berguguran di telan gelombang Tzunami dosa akhir zaman.
KedatanganNya tahap I itu di awan2, sedangkan tahap II baru turun ke bumi, jadi kalau Ingrid masih berpegang pada pendapat bahwa kedatangan Tuhan yang kedua hanya satu kali; saya kuatir anda akan masuk dalam aniaya besar yang belum pernah terjadi sejak bumi dijadikan dan tidak akan pernah ada lagi.
Apakah Ingrid mau masuk Surga seperti orang yang menerusi api ? (tidak membawa apa2 hanya pakaian putih saja). Aku tidak mau seperti itu ! .
Itu sebabnya Tuhan mengatakan : “jadilah seperti imanmu” , kalau Ingrid mengimani akan masuk dalam aniaya besar , itu hak pribadi masing2, tapi saya mengimani bahwa Tuhan akan mengangkat saya sebelum aniaya itu datang.
Aku ini masih baru belajar , jadi kalau Alkitab itu Firman Tuhan dan Surat 1 Tes 4 : 17 sudah menuliskan bahwa kita pasti akan di angkat, maka itu pasti akan terjadi (sebab Allah tidak pernah berdusta).
Jika Ingrid tidak mempercayai akan adanya pengangkatan, ya, enggak apa2.
Tapi saya lebih mempercayai Allah dan FirmanNya untuk menuju ke sempurnaan hidup didunia ini.
Kalau karena ke bodohanku didalam menangkap apa yang sudah tertulis, pasti satu kali nanti Roh Kudus akan mengingatkan aku, tapi jika tidak biarlah kehendak Allah yang jadi di dalam diriku.
Salam
Machmud
Shalom Machmud,
1. Dapat saja anda mengartikan bahwa contoh Nabi Nuh yang dipakai untuk menggambarkan kedatangan Yesus adalah untuk menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya (yang 8 orang itu), tetapi itu tidak menghapus kenyataan bahwa yang diselamatkan adalah 8 orang beriman yang tertinggal di bumi, dan yang dilenyapkan adalah yangjahat.
2. Jika kita mempelajari sejarah Gereja, maka akan kita ketahui bahwa aniaya terhadap Gereja itu sudah ada dari sejak Gereja awal mula. Semua rasul Kristus wafat sebagai martir, kecuali rasul Yohanes, yang konon lolos dari hukuman ditenggelamkan ke dalam minyak mendidih, dan akhirnya wafat di Pulau Patmos. Para penerus merekapun banyak yang menjadi martir, yang paling terkenal adalah Yustinus Martir,namun ribuan orang Kristen dibunuh dengan kejam, dalam masa pemerintahan kaisar Nero (64 AD) sampai tahun 313 AD. Namun penganiayaan ini tidak melenyapkan Gereja, tetapi malah mengembangkannya. Semakin banyak orang malah melihat kebenaran di dalam ajaran Kristiani dan ingin menjadi pengikut Kristus, karena melihat bahwa meskipun dianiaya, orang-orang beriman tersebut tidak gentar, dan memilih untuk menyerahkan nyawa mereka daripada harus melepaskan iman mereka. Hal ini malah menjadi kesaksian yang sangat lantang bahwa iman mereka adalah suatu kebenaran, sebab jika tidak, maka orang tidak mau demikian saja mati konyol. Selanjutnya kisah para martir ini tak berhenti di sepanjang sejarah Gereja. Gereja tak jarang dianiaya oleh pemerintahan di dunia, tetapi hal itu tidak dapat menghentikan penyebaran ajaran Kristiani ke seluruh bangsa. Maka masa penghukuman/ aniaya Gereja tersebut tidak hanya baru dimulai sejak 3.5 tahun Antikristus. Jika sekarang ada aniaya terhadap Gereja di Indonesia, itu sebenarnya bukan baru saja belakangan ini terjadi terhadap Gereja. Nah, memang menjelang akhir zaman, kita sama- sama menyadari bahwa aniaya itu akan semakin nyata, dan dapat mengguncangkan iman orang-orang percaya. Maka Yesus berkata, "masih adakah iman di bumi, ketika Aku datang kembali?" Jadi di sini juga mengisahkan bahwa percobaan dan kesengsaraan yang harus dihadapi oleh umat beriman merupakan ujian iman. Siapa yang lulus dalam ujian ini tentu membuktikan dirinya tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan yang tidak mengecewakan, karena Roh Kudus yang telah dicurahkan kepada kita. (lih. Rm 5: 3-5).
3. Anda menulis: "KedatanganNya tahap I itu di awan2, sedangkan tahap II baru turun ke bumi, jadi kalau Ingrid masih berpegang pada pendapat bahwa kedatangan Tuhan yang kedua hanya satu kali; saya kuatir anda akan masuk dalam aniaya besar yang belum pernah terjadi sejak bumi dijadikan dan tidak akan pernah ada lagi. Apakah Ingrid mau masuk Surga seperti orang yang menerusi api ? (tidak membawa apa2 hanya pakaian putih saja). Aku tidak mau seperti itu! Itu sebabnya Tuhan mengatakan : “jadilah seperti imanmu” , kalau Ingrid mengimani akan masuk dalam aniaya besar, itu hak pribadi masing2, tapi saya mengimani bahwa Tuhan akan mengangkat saya sebelum aniaya itu datang. Aku ini masih baru belajar, jadi kalau Alkitab itu Firman Tuhan dan Surat 1 Tes 4 : 17 sudah menuliskan bahwa kita pasti akan di angkat, maka itu pasti akan terjadi (sebab Allah tidak pernah berdusta). Jika Ingrid tidak mempercayai akan adanya pengangkatan, ya, enggak apa2. Tapi saya lebih mempercayai Allah dan FirmanNya untuk menuju ke sempurnaan hidup di dunia ini. Kalau karena ke bodohanku didalam menangkap apa yang sudah tertulis, pasti satu kali nanti Roh Kudus akan mengingatkan aku, tapi jika tidak biarlah kehendak Allah yang jadi di dalam diriku…."
Tanggapan saya: Terima kasih atas kepedulian anda terhadap keadaan saya. Tetapi saya juga percaya akan kehendak Tuhan atas diri saya. Pada saat saya nanti menghadap Tuhan, memang saya tidak akan membawa apa-apa dari dunia, kecuali, iman saya kepada Allah Tritunggal dan Kasih-Nya yang menyelamatkan, pengharapan saya di dalam Tuhan oleh Kristus Penyelamat saya, dan kasih saya kepada Tuhan dan kepada sesama. Alkitab mengatakan memang tinggal ketiga hal ini saja yang diperhitungkan, dan yang terbesar dari ketiga hal ini adalah kasih (lihat. 1 Kor 13:13). Betapa saya berharap, bahwa saya didapatiNya memiliki kasih itu! Jadi inilah yang saya harapkan, yaitu agar semasa hidup ini, saya dapat belajar dari Tuhan untuk hidup lebih kudus setiap hari dengan lebih mengasihi. Jika ini terpenuhi, maka saya sungguh bersyukur, sebab itu artinya saya dapat melihat Allah, jika Dia datang kembali, entah saat kematian saya, atau di akhir jaman nanti. Sebab Alkitab mengatakan tanpa kekudusan tak seorangpun dapat melihat Allah (Ibr 12:14). Ayat 1 Tes 4:17 memang mengisahkan tentang "pertemuan" orang-orang beriman dengan Kristus di angkasa di akhir jaman, namun tidak berarti bahwa mengimani bahwa kita ‘diangkat’ itu sudah cukup. Iman harus juga disertai dengan perbuatan kasih, sebab jika tidak demikian, iman itu adalah mati (Yak 2:26). Lagipula, pengertian iman di sini bukan saja iman bahwa ‘saya pasti diangkat’, tetapi bagi orang Katolik, iman ini adalah “ketaatan iman” (Rom16:26 ; lih. Rom1:5 ; 2Cor10:5-6) seperti yang dituliskan dalam Dei Verbum 5, yaitu:
"….. dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan “kepatuhan akalbudi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan”[4], dan dengan secara sukarela menerima sebagai kebenaran wahyu yang dikurniakan oleh-Nya. " Dan memang bagi orang Katolik, kami percaya bahwa Tuhan mewahyukan Diri dalam Kristus untuk menyelamatkan manusia, dan Kristus mempercayakan kepada Gereja untuk melanjutkan karya keselamatan-Nya ini. Ia mengaruniakan Roh Kudus kepada Gereja dan para pemimpinnya (pihak Magisterium Gereja) untuk mengajarkan kebenaran wahyu itu kepada umat manusia.
Maka dengan demikian, Machmud, jika saya tidak percaya kepada teori "secret rapture"/ pengangkatan rahasia, itu disebabkan karena ajaran itu bukan ajaran Gereja Katolik dan bukan ajaran Bapa Gereja, sehingga saya tidak dapat menerimanya sebagai kebenaran. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya di dalam tulisan saya yang terdahulu, teori itu merupakan interpretasi pribadi dari beberapa orang, yang baru muncul di abad ke-19, dan itupun hanya diyakini oleh sebagian kecil umat Kristen di dunia, dan lebih-lebih lagi, sampai saat ini, variasinya cukup banyak. Anda cukup klik di internet tentang ide rapture ini dan anda akan mendapat informasi yang berbeda-beda. Hal ini malah semakin meyakinkan saya bahwa ini bukan dari Roh Kudus, sebab Roh Kudus tidak pernah bermaksud memecah-belah orang dengan ajaran yang berbeda- beda. Maka saya lebih mengimani apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang tidak berubah, sejak dari jaman para rasul, yang saya yakini diilhami oleh Roh Kudus. Lalu tentang "rapture" sendiri, jika maksudnya "diangkat ke awan-awan untuk menyongsong Yesus" di akhir jaman, tentu saja saya percaya, sebab memang itu yang disebutkan dalam ayat 1 Tes 4: 17. Namun saya tidak meyakini bahwa hal itu terjadi secara rahasia, sebab dalam ayat itu tidak dikatakan demikian.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati, http://www.katolisitas.org
Comments are closed.